6
RSUP DR. M. DJAMIL PADANG PENATALAKSANAAN MIOMA UTERI NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Disahkan oleh: Direktur Utama Dr.H.Suchyar Iskandar, M.Kes NIP. 140 123 093 1. Tujuan Menurunkan morbiditas ibu 2. Ruang Lingkup Semua wanita usia reproduksi, tenaga medik dan paramedik di Instalasi Rawat Jalan RSUP dr. M. Djamil Padang 3. Tanggung Jawab Direktur utama bertanggung jawab dalam memutuskan SOP Direktur pelayanan bertanggung jawab dalam penyediaan dana, sarana dan prasarana sehingga SOP ini dapat terlaksana. Direktur umum, SDM, bertanggung jawab dalam penyediaan SDM sehingga SOP ini terlaksana. Ka.SMF Obstetri & Ginekologi bertanggung jawab dalam koordinasi pelaksanaan SOP di SMF. Konsulen ruangan/Konsulen jaga bertanggung jawab dalam pelaksanaan SOP diruangan/saat konsulen jaga. Chief Residen (CR) bertanggung jawab dalam pelaksanaan langsung SOP diruangan/saat jaga. Ka.IRNA bertanggung jawab dalam penyediaan sarana di tingkat IRNA sehingga SOP dapat terlaksana. 1

Mioma Uteri Winda

Embed Size (px)

DESCRIPTION

7

Citation preview

RSUP DR. M. DJAMIL PADANGPENATALAKSANAAN MIOMA UTERI

NO DOKUMENNO. REVISIHALAMAN

PROSEDUR TETAPTanggal TerbitDisahkan oleh:

Direktur Utama

Dr.H.Suchyar Iskandar, M.Kes

NIP. 140 123 093

1. TujuanMenurunkan morbiditas ibu

2. Ruang LingkupSemua wanita usia reproduksi, tenaga medik dan paramedik di Instalasi Rawat Jalan RSUP dr. M. Djamil Padang

3. Tanggung Jawab Direktur utama bertanggung jawab dalam memutuskan SOP

Direktur pelayanan bertanggung jawab dalam penyediaan dana, sarana dan prasarana sehingga SOP ini dapat terlaksana.

Direktur umum, SDM, bertanggung jawab dalam penyediaan SDM sehingga SOP ini terlaksana.

Ka.SMF Obstetri & Ginekologi bertanggung jawab dalam koordinasi pelaksanaan SOP di SMF.

Konsulen ruangan/Konsulen jaga bertanggung jawab dalam pelaksanaan SOP diruangan/saat konsulen jaga.

Chief Residen (CR) bertanggung jawab dalam pelaksanaan langsung SOP diruangan/saat jaga.

Ka.IRNA bertanggung jawab dalam penyediaan sarana di tingkat IRNA sehingga SOP dapat terlaksana.

Ka.Ruangan bertanggung jawab dalam membantu kelancaran pelaksanaan SOP.

4. ProsedurMIOMA UTERIDiagnosis

1. Anamnesis pembesaran rahim, perdarahan (menometrotragia)2. Pemeriksaan fisik; palpasi massa kenyal, sondase3. Laboratorium; anemia, polisitemia, leukositosis.4. Roentgenologis; bayangan kalsifikasi.5. Histerografi dan histeroskopis6. USGTerapi

1. Observasi; bila ukuran uterus < 12minggu, tanpa penyulit lain.

2. Ekstirpasi; untuk miom geburt, dilanjutkan D/K3. Dirawat bila anemia, rencana operasi4. Laparotomi/miomektomi; bila fungsi reproduksi masih diperlukan5. Laparotomi/histerektomi; bila fungsi reproduksi tidak diperlukan lagi, pertumbuhan tumor sangat cepat, untuk hemostasis, gagal medikamentosa.Setiap jaringan harus diperiksa histopatologi.

STANDAR PELAYANAN MEDISI. Definisi:Adalah : suatu neoplasma jinak dari otot uterus dan jaringan ikat yang menopangnya.II. Insidensi:

1. Usia > 35 tahun/reproduktif

2. Nullipara

3. 10% dari seluruh penyakit alat genital

4. 4f: Fibroid, Fourty, Fatty, Female.

III. Tipe:1. Mioma submukosa (5%)2. Mioma intramural (54%)3. Mioma subserosa (bertangkai; pedunculated/miom geburt) (48,2%)IV. Diagnosis1. Anamnesis pembesaran rahim, perdarahan (menometrotragia)2. Pemeriksaan fisik; palpasi massa kenyal3. Laboratorium; anemia, polisitemia, leukositosis.4. Roentgenologis; bayangan kalsifikasi.5. Histerografi dan histeroskopis6. USG7. Pelvic pneumogram.8. Sondage uterus.V. Diferensial diagnosis

1. Kehamilan

2. Neoplasma ovarium

3. Adenomiosis

4. Kanker/karsinoma uterus

VI. Pemeriksaan penunjang

1. darah lengkap dan urinalisa

2. tes kehamilan

3. ultrasonografi

4. D/K (dilatasi dan kuretase)VII. Terapi

1. Observasi; bila ukuran uterus < 12minggu, tanpa penyulit lain.

2. Ekstirpasi; untuk miom geburt, dilanjutkan D/K

3. Laparotomi/miomektomi; bila fungsi reproduksi masih diperlukan

4. Laparotomi/histerektomi; bila fungsi reproduksi tidak diperlukan lagi, pertumbuhan tumor sangat cepat, untuk hemostasis, gagal medikamentosa.VIII. Lama perawatan

1. Satu hari paska D/K atau ekstirpasi2. Tujuh hari paska laparotomiIX. Masa pemulihan

1. Dua minggu paska D/K dan ekstirpasi

2. Enam minggu paska laparotomi.X. Komplikasi1. Perdarahan

2. Anemia

3. Infeksi atau degenerasi

4. Mioma subserosa bertangkai terpuntir

5. Perlekatan pask miomektomi

6. Ruptur uteri pada kehamilan dengan riwayat miomektomi.

RUJUKAN

1. Achadiat. M. A. mioma uteri dalam buku prosedur tetap obstetric dan ginekologi. EGC. 2007: 94-6.2. 1.Thompson JD, Warshaw JS, Hysterectomy, Te Linde,s Operative Gynecology, Eight Edition, Lippicott Williams & Wilkins, 1997.

4