MIOMA Uteri

Embed Size (px)

DESCRIPTION

m

Citation preview

NAMA :1. NURUL ATIKA AZZAHRA2. SITI AISYATUNNASIHANIM:201420401011066

Mioma uteri

DefinisiMioma uteri adalah neoplasma jinak berasal dari otot uterus, yang dalam kepustakaan ginekologi juga terkenal dengan istilah-istilah fibrimioma uteri, leiomyoma uteri atau uterine fibroid. (Prawirohardjo,1996:281) Mioma uteri adalah tumor jinak uterus yang berbatas tegas yang terdiri dari otot polos dan jaringan fibrosa (Sylvia A.P, 1994:241)EtiologiFaktor-faktor penyebab mioma uteri belum diketahui, namun ada 2 teori yang berpendapat:1. Teori StimulasiBerpendapat bahwa estrogen sebagai faktor etiologi, mengingat bahwa :a. Mioma uteri sering kali tumbuh lebih cepat pada masa hamilb. Neoplasma ini tidak pernah ditemukan sebelum monarchec. Mioma uteri biasanya mengalami atrofi sesudah menopaused. Hiperplasia endometriumsering ditemukan bersama dengan mioma uteri2. Teori Cellnest atau genitoblas Terjadinya mioma uteri itu tergantung pada sel-sel otot imatur yang terdapat pada cell nest yang selanjutnya dapat dirangsang terus menerus oleh estrogen. (Prawirohardjo, 1996:282)PatofisiologiMioma uteri mulai tumbuh sebagai bibit yang kecil di dalam miometrium dan lambat laun membesar karena pertumbuhan itu miometrium terdesak menyusun semacam pseudekapsula atau simpai semu yang mengelilingi tumor di dalam uterus mungkin terdapat satu mioma, akan tetapi mioma biasanya banyak. Jika ada satu mioma yang tumbuh intramural dalam korpus uteri maka korpus ini tampak bundar dan konstipasi padat. Bila terletak pada dinding depan uterus, uterus mioma dapat menonjol ke depan sehingga menekan dan mendorong kandung kencing ke atas sehingga sering menimbulkan keluhan miksi Tetapi masalah akan timbul jika terjadi: berkurangnya pemberian darah pada mioma uteri yang menyebabkan tumor membesar, sehingga menimbulkan rasa nyeri dan mual. Selain itu masalah dapat timbul lagi jika terjadi perdarahan abnormal pada uterus yang berlebihan sehingga terjadi anemia. Anemia ini bisa mengakibatkan kelemahan fisik, kondisi tubuh lemah, sehingga kebutuhan perawatan diri tidak dapat terpenuhi. Selain itu dengan perdarahan yang banyak bisa mengakibatkan seseorang mengalami kekurangan volume cairan. (Sastrawinata S: 151)Gambaran KlinikGejala dan tanda kasus mioma uteri secara kebetulan pada pemeriksaan pelvik uteri, penderita tidak mempunyai keluhan dan tidak sadar bahwa mereka mengandung satu tumor dalam uterus. Gejala-gejala tergantung dari lokasi mioma uteri (cervikal, intramural,submucous) digolongkan sebagai berikut :1. Perdarahan tidak normalPerdarahan ini serng bersifat hipermenore; mekanisme perdarahan ini tidak diketahui benar, akan tetapi faktor-faktor yang kiranya memegang peranan dalam hal ini adalah telah meluasnya permukaan endometrium dan gangguan dalam kontraktibilitas miometrium.2. Rasa nyeri pada pinggang dan perut bagian bawahDapat terjadi jika :a. Mioma menyempitkan kanalis servikalisb. Mioma submukosum sedang dikeluarkan dari rongga rahimc. Adanya penyakit adneks, seperti adneksitis, salpingitis, ooforitisd. Terjadi degenerasi merah3. Tanda-tanda penekananTerdapat tanda-tanda penekanan tergantung dari besar dan lokasi mioma uteri. Tekanan bisa terjadi pada traktus urinarius, pada usus, dan pada pembuluh-pembuluh darah. Akibat tekanan terhadap kandung kencing ialah distorsi dengan gangguan miksi dan terhadap uretes bisa menyebabkan hidro uretre4. Infertilitas dan abortusInfertilitas bisa terajdi jika mioma intramural menutup atau menekan pors interstisialis tubae; mioma submukosum memudahkan terjadinya abortus. (Prawirohardjo,1996: 288)Penatalaksanaan1. Pada mioma kecil dan tidak menimbulkan keluhan, tidak diberikan terapi hanya diobservasi tiap 3 6 bulan untuk menilai pembesarannya. Mioma akan mengecil setelah menopause2. Radioterapi3. Pemberian GnRH agonis selama 6 minggu4. Miomektomi dengan atau tanpa histerektomi bila uterus melebihi seperti kehamilan 12 14 minggu5. Estrogen untuk pasien setelah menopause dan observasi setiap 6 minggu.

Komplikasi1. Pertumbuhan LeiomiosarkomaYaitu tumor yang tumbuh dari miometrium, dan merupakan 50 70 % dari semua sarkoma uteri. Ini timbul apabila suatu mioma uteri yang selama beberapa tahun tidak membesar, sekonyong-konyong menjadi besar, apalagi jika hal itu terjadi sesudah menopause.2. Torsi (putaran tungkai)Ada kalanya tungkai pada mioma uteri subserosum mengalami putaran. Kalau proses ini terjadi mendadak, tumor akan mengalami gangguan sirkulasi akut dengan nekrosis jaringan, dan akan nampak gambaran klinik dari abdomen akut.3. Nekrosis dan InfeksiPada mioma submukosum, yang menjadi polip, ujung tumor kadang-kadang dapat melalui kanalis servikalis dan dilahirkan di vagina. Dalam hal ini ada ada kemungkinan gangguan sirkulasi dengan akibat nekrosis dan infeksi sekunder. (Prawiroharjo, 1996: 297)Pemerikasaan Penunjang1. Laporoskopi : untuk mengetahui ukuran dan lokasi tumor2. USG abdominal dan transvaginal3. Biopsi : untuk mengetahui adanya keganasan4. Dilatasi serviks dan kuretase akan mendeteksi adanya fibroid subserous.