Upload
vukhanh
View
221
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
Suatu hari, Anda memasuki kelas yang benar-benar penting. Anda sangat menyukai pelajaran ini. Sang guru mengembalikan nilai ujian kepada para siswa. Anda mendapat nilai 5. Anda sangat kecewa. Sore harinya dalam perjalanan pulang ke rumah, Anda terserempet motor hingga badan lecet-lecet. Lantaran benar-benar frustrasi, Anda menelepon teman terbaik Anda untuk membagi pengalaman ini, tetapi ia menolak.
Reaksi Fixed Mindset
Aku gagal total.
Aku seorang idiot dan pecundang.
Aku merasa tidak berguna dan bodoh, setiap orang lebih baik daripada aku.
Hidupku menyedihkan.
Guruku sentimen padaku.
Tidak ada yang mencintaiku, setiap orang membenciku.
Hidup ini tidak adil dan seluruh usahaku sia-sia.
Tidak ada hal baik yang pernah terjadi padaku.
Reaksi Growth Mindset
Aku akan mencari kesalahan pada ujianku. Aku memutuskan untuk melakukan yang lebih baik, lebih berhati-hati dalam perjalanan dan menelepon temanku untuk mengatakan kepadanya bahwa kemarin itu pikiranku kacau.
Aku akan mulai berpikir tentang belajar lebih keras, atau belajar dengan cara yang berbeda untuk tes berikutnya di kelas, aku akan lebih berhati-hati dalam perjalanan, dan aku akan mengerjakan segala hal bersama teman terbaikku saat kami bicara lagi nanti.
Fixed Mindset vs Growth Mindset
Membuat Anda
prihatin dengan
bagaimana Anda
akan dinilai.
Kesuksesan berarti
membuktikan bahwa
Anda cerdas atau
berbakat.
Membuat Anda fokus
dengan upaya
peningkatan diri.
Kesuksesan berarti
mengembangkan diri
Anda untuk
mempelajari sesuatu
yang baru.
Kegagalan berarti kemunduran.
Mendapatkan nilai jelek, kalah dalam pertandingan, dipecat, atau ditolak. Artinya, Anda tidak cerdas atau berbakat.
Kegagalan berarti belum berkembang.
Mendapatkan nilai jelek, kalah dalam pertandingan, dipecat, atau ditolak. Artinya, Anda belum memenuhi potensi Anda.
Fixed Mindset vs Growth Mindset
Usaha merupakan
hal buruk, berarti
Anda tidak cerdas
atau berbakat.
Jika Anda memang
cerdas dan berbakat,
Anda tidak
membutuhkan
usaha.
Usaha adalah
sesuatu yang
membuat Anda
cerdas atau
berbakat.
Fixed Mindset vs Growth Mindset
Pendapat Para Ahli Tentang Kecerdasan
Alfred Binet, pencipta tes IQ : Percaya bahwa pendidikan dan latihan dapat menciptakan perubahan-perubahan fundamental dalam inteligensi manusia.
“Dengan praktik, pelatihan, dan yang terpenting, metode yang tepat, kita dapat meningkatkan perhatian kita, memori kita, penilaian kita,dan tentu saja menjadi lebih cerdas daripada sebelumnya” (Binet, 1975).
Gilbert Gottlieb, ilmuwan ahli saraf
terkemuka : “Sebenarnya gen dan
lingkungan tidak sekadar bekerja sama
seiring dengan perkembangan kita, tetapi
gen juga membutuhkan masukan dari
lingkungan untuk dapat bekerja
secara tepat”
(Gottlieb, 1995).
Pendapat Para Ahli Tentang Kecerdasan
Carol S. Dweck, Ph.D, profesor psikologi Stanford University : “Sebagian besar pakar sepakat bahwa kecerdasan bukanlah sifat bawaan (nature) atau hasil binaan (nurture), gen atau lingkungan. Ada proses memberi dan menerima yang terus berlangsung di antara keduanya” (Dweck, 2007).
Pendapat Para Ahli Tentang Kecerdasan
Penelitian pada Remaja Awal
Pertama-tama setiap pelajar diberi sepuluh soal yang cukup sulit berupa tes IQ nonverbal.
Kemudian dibagi dua kelompok; kelompok F dan G.
Hampir semuanya dapat mengerjakan soal-soal ini dengan sangat baik, dan begitu mereka selesai, mereka dipuji.
Kelompok F dipuji karena KEMAMPUAN mereka. Di katakan: "Wow, kamu mendapat nilai delapan tepat. Itu nilai yang benar-benar bagus. Kamu pasti cerdas dalam hal ini.“
Kelompok G dipuji karena USAHA mereka: "Wow, kamu mendapat nilai delapan tepat. Itu nilai yang benar-benar bagus. Kamu pasti sudah benar-benar berusaha keras."
Penelitian pada Remaja Awal
Pada awalnya, kedua
kelompok tersebut
benar-benar sama.
Tetapi, setelah
mendapat pujian
tersebut, mereka
mulai berbeda.
Penelitian pada Remaja Awal
Pujian terhadap KEMAMPUAN pada kelompok F telah mendorong para pelajar masuk ke Fixed Mindset.
Ketika diberi pilihan tertentu, mereka menolak tugas baru yang menantang, di mana sebenarnya mereka bisa mendapatkan pelajaran darinya.
Mereka tidak ingin melakukan apa pun yang dapat membeberkan kekurangan-kekurangan mereka serta meragukan bakat mereka.
Penelitian pada Remaja Awal
Pujian terhadap USAHA pada
kelompok G telah mendorong para
pelajar masuk ke Growth Mindset .
Ketika para pelajar tersebut dipuji
karena USAHA-nya, 90% dari
mereka menginginkan tugas baru
yang menantang sehingga mereka
dapat mengambil pelajaran darinya.
Penelitian pada Remaja Awal
Kemudian,
kelompok F maupun
G diberi beberapa
soal baru yang sulit,
yang tidak dapat
mereka kerjakan
dengan baik.
Penelitian pada Remaja Awal
Setelah mengalami kesulitan,
penampilan kelompok F
merosot tajam, bahkan ketika
diberi beberapa soal yang lebih
mudah.
Karena kehilangan kepercayaan
pada kemampuan sendiri,
mereka bekerja lebih buruk
daripada saat mereka mulai.
Penelitian pada Remaja Awal
Sedangkan, kelompok G yang
berusaha keras menunjukkan
penampilan yang semakin baik
dan semakin baik.
Mereka menggunakan soal-soal
yang sulit untuk mengasah
keterampilan mereka sedemikian
rupa sehingga ketika mereka
kembali ke soal-soal yang lebih
mudah, mereka sudah
selangkah lebih maju.
Penelitian pada Remaja Awal
Fakta Ben Hogan, salah seorang pemain golf terbesar
sepanjang sejarah, sama sekali tidak bisa bermain golf ketika masih kanak-kanak.
Fotografer Cindy Sherman, yang selama ini dimasukkan dalam daftar seniman terpenting abad kedua puluh, gagal menjalani kursus fotografi pertamanya.
Geraldine Page, salah seorang aktris terbesar, pernah dinasihati untuk berhenti karena dianggap tidak berbakat.