Mimisan Dan Memar Tanpa Sebab

  • View
    251

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/12/2019 Mimisan Dan Memar Tanpa Sebab

    1/20

    1

    LAPORAN HASIL DISKUSI

    KASUS III

    MIMISAN dan MEMAR TANPA SEBAB

    Oleh:

    KELOMPOK III

    Ana Fitriyah Rahmah Aqnisa Wenny Larasuqe Helvina Ulmy Jhoni Maju Simbolon Martholiza Suheri Sutiasih Ufi Aminatun Yohanes Purwanto

    Fasilitator : dr. Nurmaliza Hasan

    PSPD UNIVERSITAS ABDURRAB

    PEKANBARU - RIAU

    2009/2010

  • 8/12/2019 Mimisan Dan Memar Tanpa Sebab

    2/20

    2

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan

    rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Hasil Diskusi tepat

    pada waktunya.

    Selanjutnya, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

    1. dr. Nurmaliza Hasan, selaku fasilitator kelompok III yang telah banyak memberikanlangkah-langkah dan masukan sehingga pembelajaran-pembelajaran yang telah

    dilakukan bisa memperdalam ilmu pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa.

    2. Semua anggota kelompok III yang telah menyumbangkan ide dan telah turut sertadalam penulisan laporan ini.

    3. Pihak-pihak bersangkutan yang telah membantu memberikan referensi dalamproses penyelesaian laporan ini.

    Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, jika

    ada kesalahan dalam segi apapun penulis minta maaf, dan penulis dengan terbuka menerima

    saran dari pembaca, guna untuk memperbaiki semua kesalahan-kesalahan dalam penulisan

    laporan ini.

    Pekanbaru, Juli 2010

    Penulis

  • 8/12/2019 Mimisan Dan Memar Tanpa Sebab

    3/20

    3

    DAFTAR ISI

    Kata pengantar. 2

    Daftar Isi.. 3

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1Latar Belakang41.2Tujuan. 4

    BAB II PEMBAHASAN

    2.1Klarifikasi Term dan Konsep. 52.2Mendefinisikan Masalah.62.3Analisis Masalah 62.4Menyusun Penjelasan. 72.5Memformulasikan Sasaran Belajar.72.6Belajar Mandiri 72.7Melaporkan dan Mensintesa Informasi...7

    BAB III PENUTUP

    3.1Kesimpulan. 183.2Saran dan Kritik.. 18

    DAFTAR PUSTAKA

  • 8/12/2019 Mimisan Dan Memar Tanpa Sebab

    4/20

    4

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar BelakangDarah adalah medium untuk transportasi massal jarak jauh berbagai bahan

    antara sel dan lingkungan eksternal atau antara sel-sel itu sendiri. Darah membentuk

    sekitar 8% dari berat tubuh total dan memiliki volume rata-rata 5 liter pada wanita dan

    5,5 liter pada pria.

    Darah terdiri dari tiga jenis unsur sel khusus, eritrosit, leukosit dan trombosit,

    yang terendam dalam cairan kompleks plasma. Lebih dari 99% sel adalah eritrosit,

    hematokrit, atau packed cell volume, mewakili persentase volume darah total yangditempati oleh eristrosit. Plasma membentuk volume sisanya. Hematokrit pada wanita

    rata-rata adalah 42% dan untuk pria sedikit lebih tinggi, yaitu 48%, sedangkan volume

    rata-rata yang ditempati oleh plasma pada wanita adalah 58%, pada pria 55%. Sel

    darah putih dan trombosit, yang tidak berwarna dan kurang padat dibandingkan

    dengan eritrosit, mengandap membentuk sebuah lapisan tipis berwarna krem, buffy

    coat di atas kolom sel darah merah. Lapisan ini menempati kurang dari 1% volume

    darah total.

    Eritrosit pada dasarnya adalah suatu kantong hemoglobin yang terbungkus

    membrane plasma yang mengngkut O2dan CO2di dalam darah. Leukosit merupakan

    unit-unit pertahanan system imun yang mobil, diangkut dalam darah ke tempat-tempat

    cedera atau invasi mikroorganisme penyebab penyakit. Karena darah sangat penting,

    harus terdapat mekanisme yang dapat memperkecil kehilangan darah apabila terjadi

    kerusakan pembuluh darah. Trombosit penting dalam hemostasis, penghentian

    perdarahan dari suatu pembuluh yang cedera.

    1.2 TujuanTujuan dari penulisan makalah dalam diskusi kelompok ini adalah sebagai berikut:

    1. Mahasiswa mampu menjelaskan proses pembentukan sel darah.2. Mahasiswa mampu menjelaskan komposisi sel darah3. Mahasiswa mampu menjelaskan mekanisme pembekuan darah, mekanisme

    hemostasis, dan transfusi darah.

    4. Mahasiswa mampu menjelaskan gangguan-gangguan pada proses pembekuan darah.

  • 8/12/2019 Mimisan Dan Memar Tanpa Sebab

    5/20

    5

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Klarifikasi Term dan Konsep1. Transfusi adalah memasukan darah dari pendonor ke pasien2. Mimisan adalah keluarnya darah dari hidung (epitaksis)3. Penyakit adalah ganguan pada sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh virus,

    bakteri dan jamur

    4. Luka adalah kerusakan yang terjadi pada kontur jaringan yang disebabkan olehbenda tajam

    5. Memar tampa sebab merupakan perdarahan yang terjadi di bawah kulit2.2 Mendefinisikan Problem

    1. Apakah yang menyebabkan sani sering mimisan?2. Apakah yang menyebabkan memar tanpa sebab?3. Mengapa lututnya selalu mengeluarkan darah setelah kejadian kemarin?4. Bagaimana syarat melakukan transfusi?5.

    Apakah penyakit sani merupakan penyakit turunan?

    6. Bagaimana proses penurunan penyakitnya7. Apakah fungsi dari transfusi darah?8. Apa saja factor yang terdapat pada proses pembukuan darah?9. Bagaimana mekanisme pembekuan darah?10.Sebutkan ganguan-ganguan pada proses pembekuan darah?11.Bagaimana mekanisme hemostasis (penghentian perdarahan)?12.Bagaimana biokimia komposisi darah?

    Mimisan dan Memar Tanpa Sebab

    Bu SB 50 th, membawa anaknya, Sn umur 4 tahun ke dokter, karena luka di

    lututnya masih terus mengeluarkan darah setelah terjatuh kemarin. Sejak kecil Sn

    memang sering mimisan dan memar tampa sebab. Ibu serba khawatir karena pamannya

    Sani menderita penyakit serupa dan sering mendapat transfusi.

  • 8/12/2019 Mimisan Dan Memar Tanpa Sebab

    6/20

    6

    2.3 Analisis Problem (Brainstorming)1. Apakah yang menyebabkan sani sering mimisan?2. Apakah yang menyebabkan memar tanpa sebab?3. Mengapa lututnya selalu mengeluarkan darah setelah kejadian kemarin?

    Karena adanya gangguan pada proses pembekuan darah

    4. Bagaimana syarat melakukan transfusi? Sehat, terhindar dari berbagai macam penyakit Hb normal Golongan darah pendonor sama dengan golongan darah penerima Pasien mengalami perdarahan yang hebat (mengalami syok hipovolemik)

    5. Apakah penyakit sani merupakan penyakit turunan?Penyakit yang diderita Sani merupakan penyakit turunan (hemofilia)

    6. Bagaimana proses penurunan penyakitnya?Penyakit yang diderita Sani diturunkan secara X-linked

    7. Apakah fungsi dari transfusi darah?Transfusi darah berfungsi untuk mengganti kehilangan darah akut pada penderita

    kecelakaan, pasien bedah dan lain-lain.

    8. Apa saja factor yang terdapat pada proses pembukuan darah? Faktor I : Fibrinogen Faktor II : Protrombin Faktor III : Factor jaringan Ca2+ Faktor IV : Factor jaringan Ca2+ Faktor V : Proakselerin Faktor VII : Prokonvertin Faktor VIII : Antihemofilik A Faktor IX : Antihemofilik B, komponen thromboplastin plasma (PTC) Factor X : Factor Stuart-Power Factor XI : Plasma thromboplastin antecedent(PTA) Faktor XII : Faktor Hageman Faktor XIII : Fibrin stabilizing factor (FSF)

  • 8/12/2019 Mimisan Dan Memar Tanpa Sebab

    7/20

    7

    9. Bagaimana mekanisme pembekuan darah?Protrombin

    Activator Ca2+

    protrombin

    Thrombin

    Fibrinogen Fibrinogen monomer

    Ca2+

    Benang-benang fibrin

    Thrombin factor stabilisasi fibrin

    Yang teraktivasi

    Benang fibrin yang saling berikatan

    10.Sebutkan ganguan-ganguan pada proses pembekuan darah?Ganguan pada proses pembekuan darah berhubungan dengan faktor-faktor yang

    mempegaruhi proses pembekuan darah.

    11.Bagaimana mekanisme hemostasis (penghentian perdarahan)?12.Bagaimana biokimia komposisi darah?

    2.4 Menyusun Penjelasan

    PATOLOGI

    Mekanisme

    pembekuan darah

    Transfusi darah

    BIOKIMIA

    Proses pembentukan

    sel darah

    DARAH

    Gangguan

    pembekuan darah

    HISTOLOGI

    FISIOLOGI

    Trombosit

    Mekanisme hemostasis

    Eritrosit

  • 8/12/2019 Mimisan Dan Memar Tanpa Sebab

    8/20

    8

    2.5 Memformulasikan Sasaran Belajar1. Mahasiswa mampu menjelaskan proses pembentukan sel darah.2. Mahasiswa mampu menjelaskan komposisi sel darah3. Mahasiswa mampu menjelaskan mekanisme pembekuan darah, mekanisme

    hemostasis, dan transfusi darah.

    4. Mahasiswa mampu menjelaskan gangguan-gangguan pada proses pembekuan darah.

    2.6 Belajar Mandiri

    2.7 Melaporkan dan Mensintesa Informasi1. Mahasiswa mampu menjelaskan proses pembentukan sel darah.

  • 8/12/2019 Mimisan Dan Memar Tanpa Sebab

    9/20

  • 8/12/2019 Mimisan Dan Memar Tanpa Sebab

    10/20

    10

    2. Mahasiswa mampu menjelaskan komposisi sel darah.Volume darah normal orang dewasa kira-kira 5 liter. Darah terdiri dari suspense sel-sel

    dalam cairan jumlah plasma.bila sel-sel dimugkinkan untuk mengendap dengan pemutaran

    dalam sentrifugal, sel-sel ini di temukan 40-50% dari volume darah total.

    Plasma terdiri dari:

    Air (90%) Protein (7-8%)

    Larutan lain (1-2)a. Garam anorganik

    b. Urea,asam urat,kreatinin,ammoniac. Asam aminod. Glukosae. Lipidf. Gas-gasg. Hormon-hormonh. Enzim

  • 8/12/2019 Mimisan Dan Memar Tanpa Sebab

    11/20

    11

    Konstituen Darah dan Fungsinya

    Konstituen Fungsi

    Plasma

    Air Medium transportasi; mengangkut panas

    Elektrolit Eksitabilitas membran; ditribusi osmotic cairan antara cairan

    intrasel dan ekstrasel; menyangga perubahan pH.

    Nutrient, zat

    sisa, gas,

    hormon

    Diangkut dalam darah; gas CO2 darah berperan penting dalam

    keseimbangan asam-basa.

    Protein plasma Secara umum, menimbulkan efek osmotik yang penting dalam

    distribusi cairan eksrasel antara kompartemen vaskuler dan

    interstisium, menyangga perubahan pH.

    Albumin Mengangkut banyak zat; memberi kontribusi terbesar bagi tekanan

    osmotik koloid.

    Globulin

    Alfa dan beta

    Gama

    Mengangkut banyak zat; factor pembekuan; molekul prekursor

    inaktif.

    Antibody

    Fibrinogen Precursor inaktif untuk jaringan fibrin pada bekuan darah.

    Unsur sel

    Eritrosit Mengangkut O2dan CO2(terutama O2)

  • 8/12/2019 Mimisan Dan Memar Tanpa Sebab

    12/20

    12

    Leukosit

    -Neutrofil-Eosinofil-Basofil

    -Monosit-Limfosit

    Limfosit B

    Limfosit T

    Fagosit yang memakan bakteri dan debris

    Menyerang cacing parasit; penting dalam reaksi alergi.

    Mengeluarkan histamin, yang penting dalam reaksi alergi, dan

    heparin, yang membantu membersihkan lemak dari darah dan

    mungkin berfungsi sebagai antikoagulan.

    Dalam transit untuk menjadi makrofag jaringan.

    Pembentukan antibody

    Respons imun selular

    Trombosit Hemostasis

    Eritrosit (sel darah merah)Sel darah merah memiliki struktur yang lebih sederhana di bandingkan dengan

    kebanyakan sel manusia yang lain. Sel darah merah tersusun dari sebuah membran yang

    mengeliligi larutan hemoglobin, di dalam sel darah merah tidak terdapat organel intra sel

    seperti mitrokondria inti. ATP di sintesis dari glikolisis dan merupakan unsur yang penting

    dalam sejumlah proses yang membantu sel darah merah mempertahankan bentuk

    bikonkafnya, di samping dalam proses pengaturan transpotasi ion air yang mengalir masuk

    serta keluar sel darah merah terhadap volumenya sehingga memperlancar pertukaran gas.

    Umur sel darah merah normal adalah 120 hari, setiap hari terjadi penggantian 200 milyar sel,

    atau 2 juta/detik. Umur sel darah merah dapat sangat memendek pada keadaan anemia

    hemolitik.

    Leukosit (sel darah putih)Leukosit merupakan unit pertahanan tubuh yang mobil. Leukosit sebagian dibentuk di

    sumsusm tulang dan sebagian lagi di jaringan limfe. Leukosit tidak memiliki hemoglobin,

    sehingga tidak berwarna. Leukosit bervariasi dalam struktur, fungsi, dan jumlah. Terdapat

    lima jenis leukosit yang bersirkulasi; neutrofil, eosinofil, basofil, monosit, dan limfosit.

  • 8/12/2019 Mimisan Dan Memar Tanpa Sebab

    13/20

    13

    Ciri biokimia utama neutrofil:

    - Glikolisis aktif- Jalur pentosa fosfat aktif- Fosforilasi oksidatif berderajat sedang- Kaya akan lisosom dan enzim-enzim pengurainya- Mengandung enzim unik dan protein unik tertentu

    Neutrofil adalah sel fagositik motil yang berperan kunci dalam peradangan akut. Pada

    perdangan akut, neutrofil direkrut dai aliran darak ke dalam jaringan untuk membantu

    melenyapkan benda asing. Neutrofil tertarik ke dalam jaringan oleh factor kemotaksis

    yang terdiri dari fragmen komplemen C5a, peptida-peptida kecil yang berasal dari

    bakteri dan sejumlah leukotrien.

    Trombosit

    3. Mahasiswa mampu menjelaskan mekanisme hemostasis, mekanismepembekuan darah dan transfusi darah.

    a) Mekanisme hemostasisHemostasis adalah penghentian perdarahan dari suatu pembuluh darah yang cedera.

    Hemostasis melibatkan empat langkah utama: (1) spasme vaskuler, (2) pembentukan sumbat

    trombosit, (3) koagulasi darah, dan (4) akhirnya terjadi pertumbuhan jaringan fibrosa ke

    dalam bekuan darah untuk menutup lubang pada pembuluh secara permanen.

    Spasme vaskuler mengurangi aliran darah ke pembuluh yang cidera

  • 8/12/2019 Mimisan Dan Memar Tanpa Sebab

    14/20

    14

    Pembuluh darah yang robek akan segera berkontriksi akibat respons vaskuler inheren

    terhadap cedera dan vasokontriksi yang diinduksi oleh rangsang simpatis. Kontriksi ini akan

    memperlambat aliran darah melalui defek, sehingga pengeluaran darah dapat diperkecil.

    Karena permukaan endotel pembuluh saling menekan satu sama lain akibat spasme vaskuler

    awal ini, endotel tersebut menjadi lengket dan melekat satu sama lain, kemudian menutup

    pembuluh yang rusak.

    Pembentukan sumbat trombosit

    Trombosit dalam keadaan normal tidak melekat ke permukaan endotel pembuluh darah,

    tetapi apabila lapisan dalam ini rusak akibat cedera pembuluh, trombosit akan melekat ke

    kolagen yang terpajan, yaitu protein fibrosa yang terdapat di jaringan ikat di bawahnya.

    Sumbat trombosit juga melakukan tiga fungsi penting lain: (1) kompleks protein aktin-miosin

    di dalam trombosit yang membentuk agregat tersebut berkontraksi untuk memperkuat sumbat

    yang semula longgar, (2) zat-zat kimia yang dikeluarkan dari sumbat trombosit mencakup

    beberapa vasokonstriktor kuat (serotonin, epinefrin, dan tromboksan A2), yang menyebabkan

    konstriksi pembuluh yang terkena untuk memperkuat spasme vaskuler yang sudah terjadi, (3)

    sumbat trombosit mengeluarkan zat-zat kimia lain yang meningkatkan koagulasi darah.

    Koagulasi darah

    Koagulasi darah atau pembekuan darah adalah transformasi darah dari cairan menjadi

    gel padat. Pembentukan suatu bekuan di atas sumbat trombosit memperkuat tambalan yang

    menutupi lubang di pembuluh. Langkah terakhir dalam pembentukan bekuan adalah

    perubahan fibrinogen, suatu protein plasma besar yang larut dan dihasilkan oleh hati serta

    dalam keadaan normal selalu terdapat di plasma, menjadi fibrin, suatu molekul berbentuk

    benang yang tidak larut. Perubahan menjadi fibrin ini dikatalisasi oleh enzim thrombin di

    tempat pembuluh yang mengalami cedera.

    Pembentukan jaringan fibrosa atau penghancuran bekuan darah

    Setelah bekuan darah terbentuk, dua proses berikut dapat terjadi: (1) bekuan dapat

    diinvasi oleh fibroblast, yang kemudian membentuk jaringan ikat pada seluruh bekuan

    tersebut, atau (2) dapat juga bekuan ini dihancurkan. Bila terjadi masa bekuan yang besar,

    seperti dara yang menerobos ke dalam jaringan, zat-zat khusus dalam bekuan sendiri menjadi

    aktif dan kemudan berfungsi sebagai enzim untuk mencairkan bekuan sendiri.

  • 8/12/2019 Mimisan Dan Memar Tanpa Sebab

    15/20

    15

    Skema umum hemostasis

    Kerusakan pembuluh darah

    Pemaparan kolagen F. XII Tissue

    subendotil thromboplastin

    Vasokonstriksi F. VII

    Platelet adhesion

    Platelet activation PF3

    & secretion koagulasi darah

    Aliran darah platelet aggregation thrombin

    Menurun

    Platelet fusion fibrinogen

    (contraction)

    fibrin

    Platelet plug

    stable hemostatic plug

    PF3 = platelet fosfolipid 3

    b) Mekanisme pembekuan darah Lintasan intrinsikLintasan intrinsik berawal dari dalam darah sendiri, Lintasan intinsik ini melibatkan

    semua factor kecuali factor VII di samping prekalikrein, kininogen dengan berat molekul

    tinggi, ion Ca2+dan fosfolipid trombosit. Lintasan ini membentuk factor Xa (aktif).

    Lintasan ini dimulai dengan fase kontak dengan prekalikrein, kininogen dengan berat

    molekul tinggi, factor XII dan XI terpajan pada permukaan pengaktif yang bermuatan

    negative. Secara in vivo, kemungkinan protein tersebut teraktif pada permukaan sel endotel.

    Kalau komponen dalam fase kontak terakit pada permukaan pengaktif, factor XII akan

    diaktifkan menjadi factor XIIa pada saat proteolisis oleh kalikrein. Factor XIIa ini akan

  • 8/12/2019 Mimisan Dan Memar Tanpa Sebab

    16/20

    16

    menyerang prekalikrein untuk menghasilkan lebih banyak kalikrein lagi dengan

    menimbulkan aktivasi timbale balik. Begitu terbentuk, factor xiia mengaktifkan factor XI

    menjadi XIa, dan juga melepaskan bradikinin (vasodilator) dari kininogen dengan berat

    molekul tinggi.

    Factor XIa dengan adanya ion Ca2+ mengaktifkan factor IX, menjadi enzim serin

    protease, yaitu factor IXa. Factor ini selanjutnya memutuskan ikatan Arg-Ile dalam factor X

    untuk menghasilkan serin protease 2-rantai, yaitu factor Xa. Reaksi yang belakangan ini

    memerlukan perakitan komponen, yang dinamakan kompleks tenase, pada permukaan

    trombosit aktif, yakni: Ca2+dan factor IXa dan factor X. Perlu kita perhatikan bahwa dalam

    semua reaksi yang melibatkan zimogen yang mengandung Gla (factor II, VII, IX dan X),

    residu Gla dalam region terminal amino pada molekul tersebut berfungsi sebagai tempat

    pengikatan berafinitas tinggi untuk Ca2+. Bagi perakitan kompleks tenase, trombosit pertama-

    tama harus diaktifkan untuk membuka fosfolipid asidik (anionic). Fosfatidil serin dan

    fosfatoidil inositol yang normalnya terdapat pada sisi keadaan tidak bekerja. Faktor VIII,

    suatu glikoprotein, bukan merupakan precursor protease, tetapi kofaktor yang berfungsi

    sebagai resepto untuk factor IXa dan X pada permukaan trombosit. Factor VIII diaktifkan

    oleh thrombin dengan jumlah yang sangat kecil hingga terbentuk factor VIIIa, yang

    selanjutnya diinaktifkan oleh thrombin dalam proses pemecahan lebih lanjut.

    Lintasan EkstrinsikLintasan ekstrinsik melibatkan faktor jaringan, factor I, II, II, IV, V, VII, X, XII serta

    Ca2+ dan menghasilkan factor Xa. Produksi factor Xa dimulai pada tempat cedera jaringan

    dengan ekspresi factor jaringan pada sel endotel. Factor jaringan berinteraksi dengan factor

    VII dan mengaktifkannya factor VII merupakan glikoprotein yang mengandung Gla, beredar

    dalam darah dan disintesis di hati. Factor jaringan bekerja sebagai kofaktor untuk factor VIIa

    dengan menggalakkan aktivitas enzimatik untuk mengaktifkan factor X. factor VII

    memutuskan ikatan Arg-Ile yang sama dalam factor X yang dipotong oleh kompleks tenase

    pada lintasan intrinsic. Aktivasi factor X menciptakan hubungan yang penting antara lintasan

    intrinsic dan ekstrinsik.

    Interaksi yang penting lainnya antara lintasan ekstrinsik dan intrinsic adalah bahwa

    kompleks factor jaringan dengan factor VIIa juga mengaktifkan factor IX dalam lintasan

    intrinsic. Sebenarna, pembentukan kompleks antara factor jaringan dan factor VIIa kini

    dipandang sebagai proses penting yang terlibat dalam memulai pembekuan darah secara in

    vivo. Makna fisiologik tahap awal lintasan intrinsic, yang turut melibatkan factor XII,

  • 8/12/2019 Mimisan Dan Memar Tanpa Sebab

    17/20

    17

    prekalikrein dan kininogen dengan berat molekul besar. Sebenarnya lintasan intrinsik bisa

    lebih penting dari fibrinolisis dibandingkan dalam koagulasi, karena kalikrein, factor XIIa

    dan Xia dapat memotong plasminogen, dan kalikrein dapat mengaktifkanurokinase rantai-

    tunggal.

    Inhibitor lintasan factor jaringan (TFPI: tissue factor fatway inhibitior) merupakan

    inhibitor fisiologik utama yang menghambat koagulasi. Inhibitor ini berupa protein yang

    beredar didalam darah dan terikat lipoprotein. TFPI menghambat langsung factor Xa dengan

    terikat pada enzim tersebut didekat tapak aktifnya. Kemudian kompleks factor Xa-TFPI ini

    manghambat kompleks factor VIIa-faktor jaringan.

    c) Transfusi darahTransfusi adalah proses pemindahan darah atau komponen darah dari seseorang (donor)

    keorang lain (resipien).

    Syarat transfusi darah

    1. Penentuan golongan darah ABO dan Rh. Baik donor maupun resipien harus mempunyaigolongan darah yang sama.

    2. Pemeriksaan untuk donor terdiri atas:-

    Penapisan (screening) terhadap antibody dalam serum dengan tes antiglobulinandirek ( tes coombs indirek)

    - Tes serelogik untuk hepatitis, HIV, sifilus dan CMV.3. Pemeriksaan untuk resipien:

    - Major side cross match: serum resipien diinkubasikan dengan RBC donor untukmencari antibody dalam serum resipien.

    - Minor side cross match: mencari antibody dalam serom donor.4. Pemeriksaan klerikal (identifikasi):

    Memeriksa dengan teliti dan mencocokkan label darah resipien dan donor. Reaksi

    transfusi berat sebagian besar timbul akibat kesalahan identifikasi

    5. Prosedur pemberian (klerikal):- Hangatkan darah perlahan-lahan- Catat nadi, tensi, suhu,dan resipien dalam keadaan transfuse, begitujuga hingga

    pemasangan selesai

    6. Kecepatan transfuse:- Untuk syok hipovolemik : tetesan cepat (gerojok)

  • 8/12/2019 Mimisan Dan Memar Tanpa Sebab

    18/20

    18

    - normovolemi : beri 500ml/jam- pada anemia kronik, paru dll : beri tetesan perlahan-lahan 500 ml/jam.

    4. Mahasiswa mampu menjelaskan gangguan-gangguan pada proses pembekuandarah.

    Defisiensi vitamin KsHepatitis cirotis, acute yellow atrgohy dan penyakit hati lainnya dapat menekan

    pembentukan protombrin dan factor VII,IX dan X demikian hebat sehingga penderita

    mempunyai kecendrungan mengalami perdarahan berat.

    Hemophilia Hemophilia klasik (A) : defisiensi factor IX Hemophilia Christmas (B) : defisiensi factor IX

    Merupakan perdarahan herediter X-LINKED resesif. Semua anak perempuan dari pria

    hemophilia menjadi carier, anak laki-laki dari wanita carier kemungkinan 50% menjadi

    penderita hemophilia. Pada hemophilia dapat di jumpai pardarahan spontan, hemortrosis dan

    perdarahan jaringan dalam.

    TrombositopeniaTerdapatnya trombosit dalam jumlah yang sangat sedikit dalam sirkulasi. Terjadi

    kecendrungan mengalami perdarahan seperti hemophilia hanya biasanya berasal dari kapiler

    kecil bukan dari pembuluh darah besar, akibatnya terdapat titik-titik perdarahan kecil di

    seluruh tubuh. Bercak-bercak keunguan pada kulit di sebut purpura trombositopenik.

    Telangiektasia hemoragik herediterMenunjukkan epitaksis dan perdarahan saluran cerna intermitas yang hebat,

    telangiektasia difus di temukan pada mukosa bukal, lidah hidung, bibr dan saluran cerna.

    Sindrom Ehlers-DanlosSuatu penyakit herediter lain, menyebabkan penurunan daya pengembangan jaringan

    perivaskuler yang mengakibatkan perdarahan hebat.

    Purpura Alergika/purpura AnafilaktoidDi duga di akibatkan oleh kerusakan imanologis pada pembuluh darah, di tandai oleh

    perdarahan petakie pada bagian-bagian tubuh bebas dan mengenai bokong yang terutama

    menyerang anak-anak.

  • 8/12/2019 Mimisan Dan Memar Tanpa Sebab

    19/20

    19

    BAB III

    PENUTUP

    3.3KesimpulanDarah terdiri dari tiga jenis unsur sel khusus, eritrosit, leukosit dan trombosit, yang

    terendam dalam cairan kompleksplasma. Lebih dari 99% sel adalah eritrosit, hematokrit,

    atau packed cell volume, mewakili persentase volume darah total yang ditempati oleh

    eristrosit. Plasma membentuk volume sisanya. Hematokrit pada wanita rata-rata adalah

    42% dan untuk pria sedikit lebih tinggi, yaitu 48%, sedangkan volume rata-rata yang

    ditempati oleh plasma pada wanita adalah 58%, pada pria 55%. Sel darah putih dan

    trombosit, yang tidak berwarna dan kurang padat dibandingkan dengan eritrosit,

  • 8/12/2019 Mimisan Dan Memar Tanpa Sebab

    20/20

    20

    mengandap membentuk sebuah lapisan tipis berwarna krem, buffycoat di atas kolom

    sel darah merah. Lapisan ini menempati kurang dari 1% volume darah total.

    Eritrosit adalah suatu kantong hemoglobin yang terbungkus membrane plasma yang

    mengangkut O2 dan CO 2 di dalam darah. Leukosit merupakan unit-unit pertahanan

    system imun yang mobil, diangkut dalam darah ke tempat-tempat cedera atau invasi

    mikroorganisme penyebab penyakit. Karena darah sangat penting, harus terdapat

    mekanisme yang dapat memperkecil kehilangan darah apabila terjadi kerusakan

    pembuluh darah. Trombosit penting dalam hemostasis, penghentian perdarahan dari suatu

    pembuluh yang cedera.

    3.4Saran dan KritikDengan disusunnya laporan ini, penulis berharap akan bermanfaat bagi seluruh

    pembaca dan apabila terdapat beberapa kesalahan dalam penyusunan laporan ini, penulis

    berharap agar pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun

    sehingga penulis akan lebih baik di masa yang akan datang.

    DAFTAR PUSTAKA

    Guyton, Arthur C.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed. 11.Jakarta: EGC, 2007

    Price, Sylvia Anderson.Patofisiologi Ed. 4. Jakarta: EGC, 1995

    Sherwood, lauralee.Fisiologi Manusia Ed. 2.Jakarta: EGC, 2001