2
MIKROSIRKULASI (Aliran darah arteriola, kapiler dan venula katak) I. Pendahuluan Fungsi utama dari sistem sirkulasi terdapat pada mikrosirkulasi. Arteriol mengatur aliran ke darah jaringan tertentu, sebaliknya situasi lingkungan pada jaringan tersebut mengatur peribahan diameter arteriol tadi. Dengan demikian tiap daerah jaringan tertentu mengatur banyaknya aliran darah di daerahnya sesuai kebutuhan. Kapiler mempunyai selapis dinding endothelial yang sangat permeabel yang memungkinkan pertukaran zat gizi dengan ekstra sel antara jaringan dan darah. Dalam tubuh terdapat 10 bilyun kapiler dengan luas 700 m2 dan jarak antara kapiler dengan sel jaringan lebih dari 20-3- mikrometer. Hanya sebagian kapiler yang aktif pada saat yang sama, sesuai dengan kebutuhan jaringan. Arteriol harus bercabang 6-8 kali sebelum mencapai arteriol yang penampangnya 20 mikrometer atau kurang, dan arteriol bercabang 2-5 kali sebelum menjadi kapiler yang penampangnya 5-9 mikrometer. Jadi sejumlah darah mengalir dari suatu arteri dengan luas penampang tertentu membagi diri ke sejumlah arteriol dan tiap arteriol membagi diri lagi ke sejumlah kapiler yang luas penampangnya terkecil diantara pembuluh darah. Sejumlah darah tadi yang mengalir membagi diri dari suatu arteri ke banyak kapiler, sebenarnya berpindah dari daerah yang sempit (luas penampang satu arteri) ke daerah yang luas(jumlah luas penampag banyak kapiler). Oleh karena itu aliran darah pada kapiler makin lambat, untuk memberi kesempatan untuk terjadinya pertukaran zat. Jadi dalam sistem sirkulasi, makin kecil pembuluh darah aliran darah di dalamnya makin lambat. Akan tetapi perlu diingat, bila suatu arteri maupun arteriol menyempit (konstriksi) maka volume aliran darahnya pada daerah jaringan tertentu akan berkurang, walaupun aliran darah di daerah penyempitan relatif makin cepat daripada sebelumnya. Dan sebaliknya bila suatu arteri atau arteriol meluas (dilatasi).

MIKROSIRKULASI

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MIKROSIRKULASI

MIKROSIRKULASI

(Aliran darah arteriola, kapiler dan venula katak)

I. Pendahuluan

Fungsi utama dari sistem sirkulasi terdapat pada mikrosirkulasi. Arteriol mengatur aliran ke darah jaringan tertentu, sebaliknya situasi lingkungan pada jaringan tersebut mengatur peribahan diameter arteriol tadi. Dengan demikian tiap daerah jaringan tertentu mengatur banyaknya aliran darah di daerahnya sesuai kebutuhan. Kapiler mempunyai selapis dinding endothelial yang sangat permeabel yang memungkinkan pertukaran zat gizi dengan ekstra sel antara jaringan dan darah. Dalam tubuh terdapat 10 bilyun kapiler dengan luas 700 m2 dan jarak antara kapiler dengan sel jaringan lebih dari 20-3- mikrometer. Hanya sebagian kapiler yang aktif pada saat yang sama, sesuai dengan kebutuhan jaringan.

Arteriol harus bercabang 6-8 kali sebelum mencapai arteriol yang penampangnya 20 mikrometer atau kurang, dan arteriol bercabang 2-5 kali sebelum menjadi kapiler yang penampangnya 5-9 mikrometer. Jadi sejumlah darah mengalir dari suatu arteri dengan luas penampang tertentu membagi diri ke sejumlah arteriol dan tiap arteriol membagi diri lagi ke sejumlah kapiler yang luas penampangnya terkecil diantara pembuluh darah. Sejumlah darah tadi yang mengalir membagi diri dari suatu arteri ke banyak kapiler, sebenarnya berpindah dari daerah yang sempit (luas penampang satu arteri) ke daerah yang luas(jumlah luas penampag banyak kapiler). Oleh karena itu aliran darah pada kapiler makin lambat, untuk memberi kesempatan untuk terjadinya pertukaran zat. Jadi dalam sistem sirkulasi, makin kecil pembuluh darah aliran darah di dalamnya makin lambat. Akan tetapi perlu diingat, bila suatu arteri maupun arteriol menyempit (konstriksi) maka volume aliran darahnya pada daerah jaringan tertentu akan berkurang, walaupun aliran darah di daerah penyempitan relatif makin cepat daripada sebelumnya. Dan sebaliknya bila suatu arteri atau arteriol meluas (dilatasi).

Srteriol diselaputi banyak otot polos, sehingga penampangnya dapat berubah berlipat kali. Pada matarteriol otot polosnya tidak kontinyu sedangkan ada cabang kapiler otot polosnya yang disebut sfingter prekapiler, hanya terdapat pada cabang pertama setelah keluar dari metarteriol.

II. TujuanMempelajari peredaran darah pembuluh darah kapiler.

III. Alat dan bahan1. Alat diseksi, sonde,pipet2. Papan fiksasi katak yang berlubang pada satu sudutnya, jarum pentul, seutas

ijuk3. Mikroskop penangas air4. Larutan ringer, es, laruta asam asetat 0,5%, adrenalin 1:10005. Seekor katak air