Upload
destiana-lisnawati-husen
View
11
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
kulit
Citation preview
5/28/2018 MIKOSIS SUPERFISIALIS
1/4
MIKOSIS SUPERFISIALIS
A. DermatofitosisB.Nondermatoftosis, terdiri atas berbagai penyait :
a. Pitiriasis versikolorb. Piedra hitamc. Piedra putihd. Tinea nigra Palmarise. Otomikosisf. Keratomikosis
A. DERMATOFITOSISPENDAHULUAN
Istilah dermatofitosis harus dibedakan dengan dermatomikosis. Dermatofitosis telah jelas
pada definisi diatas, sedangkan dermatomikosis mempunyai arti umum, yaitu semua penyakitjamur yang menyerang kulit. Didalam beberapa buku kedua istilah ini dicampuradukkan.
Yang akan dibahas hanya terbatas pada dermatofitosis sesuai dengan definisi diatas.
DEFINISI
Dermatofitosis adalah penyakit pada jaringan yang mengandung zat tanduk, misalnya
statum korneum pada epidermis, rambut, dan kuku yang disebabkan golongan jamur
dermatofita.
SINONIM
Tinea, ringworm, kurap, teigne, herpes sirsinata
ETIOLOGI
Dermatofita ialah golongan jamur yang menyebabkan dermatofitosis. Golongan jamur ini
mempunyai sifat mencernakan keratin. Dermatofita termasuk kelas Fungi imperfecti, yang
terbagi dalam 3 genus yaitu microsporum, trichophyton, dan epidermophyton ( EMMONS,
1934 ). Menurut RIPPON ( 1974 ) selain sifat keratofilik masih banyak sifat yang sama
diantara dermatofita, misalnya sifat faali, taksonomis, antigenic, kebutuhan zat makanan
untuk pertumbuhannya dan penyebab penyakit.
Hingga kini dikenal sekitar 41 persen dermatofita, masing masing 2 spesies
epidermophyton, 17 spesies microsporum dan 21 spesies trichophyton. Pada tahun tahun
terakhir ditemukan bentuk sempurna ( perfect stage ) yang terbentuk oleh dua koloni yang
berlainan jenis kelaminnya. Adanya bentuk sempurna ini menyebabkan dermatofita dapat
dimasukkan ke dalam family gymnoacaceae. Dikenal genus nannizzia dan arthroderma ang
masing masing dihubungkan dengan genus microsporum an trichophyton.
5/28/2018 MIKOSIS SUPERFISIALIS
2/4
KLASIFIKASI
Dermatofitosis dibagi oleh beberapa penulis, misalnya SIMONS dan GOHAR ( 1954 ),
menjadi dermatomikosis, trikomikosis dan onikomikosis berdasarkan bagian tubuh manusia
yang terserang. Pembagian yang lebih praktis dan dianut oleh para spesialis kulit adalah yang
berdasarkan lokasi. Dengan demikian dikenal bentuk bentuk :
- Tinea kapitis, dermatofitosis pada kulit dan rambut kepala- Tinea barbe, dermatofitosis pada dagu dan jenggot- Tinea kruris, dermatofitosis pada daerah genitokrural, sekitar anus, bokong dan kadang
kadang sampai perut bagian bawah
- Tinea pedis et manum, dermatofitosis pada kaki dan tangan- Tinea unguium, dermatofitosis pada kuku jari tangan dan kaki- Tinea korporis, dermatofitosis pada bagian lain yang tidak termasuk bentuk 5 tinea diatas.
Selain 6 bentuk tinea masih dikenal dengan istilah yang mempunyai arti khusus, yaitu :
- Tinea imbrikata: dermatofitosis dengan susunan skuama yang konsentris dan disebabkantrichophyton concentriun
- Tinea favosa atau favus : dermatofitosis yang terutama disebabkan trichophytonschoenleini : secara klinis antara lain terbentuk skutula dan berbau seperti tikus ( mousy
odor )
- Tinea fasialis, tinea aksiliris, yang juga menunjukkan daerah kelainan.- Tinea sirsinata, arkuata yang merupakan penamaan deskritif morfologis.Keenam istilah tersebut dapat dianggap sebagi sinonim tinea korporis.
Pada akhir akhir ini dikenal nama tinea incognito, yang berarti dermatofitosis dengan
bentuk klinis tidak khas oleh karena telah diobati dengan steroid topical kuat.
GEJALA KLINIS
Tinea glabrosa atau dermatofitosis pada kulit tidak berambut mempunya morfologi khas.
Penderita merasa gatal dan kelainan bernatas tegas, terdiri atas macam macam efloresensi (
lebih jelas tanda tanda peradangan ) daripada bagian tengah. Eczema marginatum adalah
istilah yang tepat untuk lesi dermatofitosis secara deskritif ( HEBRA 1869 ).
Bergantung pada berat ringannya reaksi radang dapat dilihat berbagai macam lesi kulit.
Wujud lesi yang beraneka raga mini dapat berupa sedikit hiperpigmentasidn skuamasi,
menahun oleh trichophyton rubrum sampai kerion celsi yang yang disebabkan microsporum
canis. Diantara 2 bentuk ekstrim ini, dapat dilihat macam macam kelainan kulit demgan
tingkat peradangan yang berbeda. Beberapa penulis berdasarkan berat ringannya peradangan
5/28/2018 MIKOSIS SUPERFISIALIS
3/4
lesi, menggunakan istilah drmatofitosis superfisialis, media dan profunda ( PRAKKEN 1966
KINT DAN DOCKX 1974, BAXTER, 1975 ).
Dibawah ini akan dibahas bentuk bentuk klinis yang sering dilihat sesuai dengan
lokalisasinya.
a. Tinea pedis ( Athletes foot, ringworm of the foot, kutu air )Tinea pedis adalah dermatofilosis pada kaki, terutama pada sela sela jari dan
telapak kaki.
1. Tinea pedis yang tersering dilihat adalah bentuk interdigitalis. Diantara jari IVdan V terlihat fisura yang dilingkari sisik halus dan tipis. Kelainan ini dapat
meluas kebawah jari ( subdigital ) dan juga ke sela jari yang lain. Oleh karena
daerah ini lembab, maka sering dilihat maserasi. Aspek klinis maserasi berupa
kiulit putih dn rapuh. Bila bagian kulit yang mati ini dibersihkan, maka akan
terlihat kulit baru, yang ada umumnya juga telah dserang oleh jamur. Bentuk
klinis ini dapat berlangsung bertahun tahun dengan menimbulkan sedikit
keluhan atau tanpa keluhan sama sekali. Pada suatu ketika kelainan ini dapat
disertai infeksi sekunder oleh bakteri sehingga terjad selulitis, limfangtis,
limfadentis, dan dapat pula terjadi erispelas, yang disertai gejala gejala umum
( CONANT dkk.., 1971)
2. Bentuk lain ialah yang disebut moccasin foot. Pada seluruh kaki, dari telapak,tepi sampai punggung kaki terlihat kulit menebal dan bersisik, eritema
boasanya ringan dan terutama terlihat pada bagian tepi lesi. Dibagian tepi lesi
dapat pula dilihat papul dan kadang kadang vesikel ( CO-NANT dkk., 1971).3. Pada bentuk subakut terlihat vesikel, vesiko-pustul dan kadang kadang bula.
Kelainan ini dapat mulai pada daerah sela jari, kemudian meluas ke punggung
kaku atau telapak kaki. Isi vesikel berupa cairan jernih yang kental. Setelah
pecah, vesikel tersebut meninggalkan sisik yang berbentuk lingkaran yang
disebut koloret. Infeksi sekunder dapat terjadi juga pada bentuk ini, sehingga
dapat menyebabkan selulitis, limfangtis dan kadang kadang menyerupai
erysipelas. Jamur terdapat pada bagian vesikel. Untuk menemukannya,
sebaiknya dambil atap vesikel atau bula untuk diperiksa secara sediaan
langsung atau untuk dibiak ( CONANT DKK., 1971)
Tinea pedis banyak terlihat pada orang yang dalam kehidupan sehari hari
banyak bersepatu tertutup disertai perawatan kaki yang buruk dan para
pekerja dengan kaki yang selalu atau sering basah. Penderita biasanya orang
deawsa. Di Indonesia penyakit ini tidak begitu sering dilihat di poliklinik
Ilmu Penyakit kulit dan Kelamin diberbagai kota besar ( BUDIMULJA dkk.,
1974).
5/28/2018 MIKOSIS SUPERFISIALIS
4/4
Tinea manum adalah dermatofitosis pada tangan. Semua bentuk yang
dilihat di kaki dapat terjadi pula pada tangan ( CONANT dkk., 1971;
EMMONS dkk., 1970)
b. Tinea ungunium ( dermatophytic onychomycosis, ringworm of the nail )Tinea ungunium adalah kelainan kuku yang disebabkan oleh jamur dermatofita.
ZAIAS membaginya dalam 3 bentuk klinis ( 1972 ).
1. Bentuk subungual distalisBentuk ini mulai dari tepi