27
MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS page1 Apotek Bersama Jln.SUDIRMAN no 40 Yogyakarta 55233 I. Latar Belakang Pendirian Apotek Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No.1332/Menkes/SK/X/2003, maka definisi apotek adalah tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian, penyalur sediaan, dan perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. Dalam peraturan ini seorang apoteker bertanggungjawab atas pengelolaan apotek, sehingga pelayanan obat kepada masyarakat akan lebih terjamin keamanannya, baik kualitas maupun kuantitasnya. Apotek merupakan suatu institusi yang di dalam pelaksanaanya mempunyai dua fungsi yaitu sebagai unit pelayanan kesehatan (patient oriented) dan unit bisnis (profit oriented). Dalam fungsinya sebagai unit pelayanan kesehatan, fungsi apotik adalah menyediakan obatobatan yang dibutuhkan masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. Sedangkan fungsi apotek sebagai institusi bisnis, apotek bertujuan untuk memperoleh keuntungan, dan hal ini dapat dimaklumi mengingat investasi yang ditanam pada apotek dan operasionalnya juga tidak sedikit. Pada saat ini kegiatan pelayanan kefarmasian yang semula hanya berfokus pada pengelolaan obat sebagai komoditi menjadi pelayanan yang berfokus pada pasien yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Peran apoteker diharapkan dapat menyeimbangkan antara aspek klinis dan aspek ekonomi demi kepentingan pasien. II. Visi dan Misi 1. Visi Menjadi apotek yang menerapkan pelayanan kefarmasian yang bermutu, berkualitas dan terpercaya serta menguntungkan bagi konsumen dan karyawan. 2. Misi Misi dari apotek adalah: a. menyediakan obat, alat kesehatan serta perbekalan kefarmasian lainnya yang bermutu, berkualitas dan terjangkau oleh masyarakat, b. Melaksanakan pelayanan kefarmasian yang tepat, cepat, ramah, informatif dengan memerapkan konsep Pharmaceutical care secara profesional, c. Meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup seluruh karyawan dan pemilik modal. 3. Strategi Strategi dari apotek adalah : a. Menjamin bahwa seluruh proses terapi obat yang diberikan merupakan terapi obat yang tepat, efektif, nyaman dan aman bagi pasien,

Microsoft Word - STUDI KELAYAKAN OKKKK - Studi-kelayakan2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

studi kelyakan

Citation preview

Page 1: Microsoft Word - STUDI KELAYAKAN OKKKK - Studi-kelayakan2

MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS

MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS page⏐

1

 Apotek Bersama 

Jln.SUDIRMAN  no 40 Yogyakarta 55233 

  I. Latar Belakang Pendirian Apotek 

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No.1332/Menkes/SK/X/2003, maka definisi  apotek  adalah  tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian, penyalur  sediaan, dan perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. Dalam peraturan ini seorang apoteker  bertanggungjawab  atas  pengelolaan  apotek,  sehingga  pelayanan  obat kepada  masyarakat  akan  lebih  terjamin  keamanannya,  baik  kualitas  maupun kuantitasnya. 

Apotek merupakan  suatu  institusi yang di dalam pelaksanaanya mempunyai dua  fungsi yaitu sebagai unit pelayanan kesehatan  (patient oriented) dan unit bisnis (profit  oriented). Dalam  fungsinya  sebagai  unit  pelayanan  kesehatan,  fungsi  apotik adalah  menyediakan  obat‐obatan  yang  dibutuhkan  masyarakat  untuk  mencapai derajat  kesehatan  yang  optimal.  Sedangkan  fungsi  apotek  sebagai  institusi  bisnis, apotek  bertujuan  untuk  memperoleh  keuntungan,  dan  hal  ini  dapat  dimaklumi mengingat  investasi  yang  ditanam  pada  apotek  dan  operasionalnya  juga  tidak sedikit. Pada saat  ini kegiatan pelayanan kefarmasian yang semula hanya berfokus pada  pengelolaan  obat  sebagai  komoditi menjadi  pelayanan  yang  berfokus  pada pasien yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Peran  apoteker diharapkan  dapat menyeimbangkan  antara  aspek  klinis  dan  aspek  ekonomi  demi kepentingan pasien. 

          II. Visi dan Misi 

1. Visi Menjadi  apotek  yang  menerapkan  pelayanan  kefarmasian  yang bermutu,  berkualitas  dan  terpercaya  serta  menguntungkan  bagi konsumen dan karyawan. 

 2. Misi

Misi dari apotek adalah: a. menyediakan obat, alat kesehatan  serta perbekalan kefarmasian  lainnya 

yang bermutu, berkualitas dan terjangkau oleh masyarakat, b. Melaksanakan  pelayanan  kefarmasian  yang  tepat,  cepat,  ramah, 

informatif  dengan  memerapkan  konsep  Pharmaceutical  care  secara profesional, 

c. Meningkatkan  kesejahteraan  dan  taraf  hidup  seluruh  karyawan  dan pemilik modal. 

 3. Strategi    Strategi dari apotek adalah : 

a. Menjamin bahwa seluruh proses  terapi obat yang diberikan merupakan terapi obat yang tepat, efektif, nyaman dan aman bagi pasien, 

Page 2: Microsoft Word - STUDI KELAYAKAN OKKKK - Studi-kelayakan2

MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS

MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS page⏐

2

b. Mengatasi masalah  baru  yang  timbul dalam  terapi  obat dan mencegah timbulnya masalah lain di masa yang akan datang, 

c. Memberikan  pelayanan  kepada  pasien  atau  masyarakat  yang  ingin melakukan pegobatan mandiri, 

d. Melakukan efisiensi biaya kesehatan masyarakat, e. Memberikan informasi dan konsultasi obat, f. Melakukan monitoring obat dan evaluasi penggunaan obat, g. Merancang SOP (standart operating procedure) dan standar organisasi kerja, h. Memberlakukan sistam reward dan punishment bagi seluruh karyawan. 

 III. Tujuan Pendirian Apotek 

1. sebagai tempat pengabdian profesi apoteker. 2. melayani kebutuhan obat, bahan obat, alat kesehatan serta perbekalan farmasi 

lainnya  sesuai  dengan  kebutuhan  masyrakat  dengan  berorientasi  kepada kepentingan dan kepuasan pasien  sebagai  implementasi kompetensi profesi  farmasis. 

3. memberikan dan menyediakan  informasi,  edukasi dan konsultasi kesehatan kepada masyarakat  sehingga  dapat meningkatkan  pengetahuan masyarakat tentang kesehatan, khususnya obat dan cara pengobatan yang tepat. 

     IV. Aspek lokasi Nama apotek yang akan didirikan adalah Apotek BERSAMA,  terletak di  JL.  JEND. SOEDIRMAN  40,  lokasi  apotek  stragis dan  akan menentukan keberhasilan  apotek dan erat hubungannya dengan aspek pasar. 

1. denah lokasi : terlampiran 2. data‐data pendukung: a. Kepadatan Penduduk 

Apotek BERSAMA berada didaerah dengan kepadatan penduduk yang tinggi, dekat dengan kawasana perkantoran,  sentra BANK  swasta, hotel pertokoan dan perumahan penduduk. 

b. tingkat sosial dan ekonomi tingkat  pendidikan  masyarakat  relatif  tinggi  mengingat  letak  Apotek BERSAMA  yang  berada  di  lingkungan  kampus,  perkantoran,  pusat perbelanjaan,  dan  sekolah. Dengan  demikian  tingkat  kesadaran masyarakat akan  pentingnya  keselamatan  cukup  baik.  Keadaan  ekonomi  secara  relatif cukup baik. 

c. Pelayanan kesehatan lain Sarana pelayanan kesehatan di sekitar apotek yang akan didirikan antara lain: 1) Rumah Sakit Bethesda 2) Rumah Sakit Panti Rapih 3) Rumah Sakit Dr. Sardjito 4) Rumah Sakit di DKT Kota Baru 5) Rumah Sakit Bersalin Pura Raharja Kota Baru 6) Klinik Husada Kota Baru 

d. Jumlah Pesaing 

Page 3: Microsoft Word - STUDI KELAYAKAN OKKKK - Studi-kelayakan2

MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS

MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS page⏐

3

Jumlah  Apotek  sebagai  pesaing  adaalh  13,  yaitu  UGM,  Kosudgama, Farmagama,    Puji  Rahayu,  Wilujeng,  Medistra,  Kucala,  Puji  Waras  dan Kencana.  Akan  tetapi  dengan  melihat  lokasi  yang  sangat  strategis  maka diharapkan apotek dapat bersaing dengan apotek lainnya. 

e. Dekat Pusat Keramaian Apotek  BERSAMA  dekat  dengan  pusat  keramaian  seperti  Toko  Buku Gramedia, Jogja Phone Market, Mac Donald Drive Thru, kantor Bank swasta, kampus, sekolah, pom bensin Terban dan kawasan perkantoran lainnya. 

f. Aman Lingkungan Apotek BERSAMA relatif aman dan dekat dengan pos polisi dan kantor polisi 

g. Mudah dijangkau Lokasi  spotek  sangat mudah dijangkau karena  terletak di pinggir  jalan, bisa dijangkau dengan berbagai kendaraan umum. Apotek  ini  juga memiliki area parkir yang cukup luas. 

 3. Data Hasil Survey 

Berdasarkan  hasil  survey pendahuluan  yang  telah dilakukan  terhadap peta lokasi  dan  peta  pasar  terutama  keberadaan  apotek‐apotek  lain  yang  lebih dahulu berdiri sebagai calon kompetitor di sekitar lokasi, diperoleh data‐data sebagai berikut : a. Apotek Kompetitor NO  Nama Apotek  Alamat 1.  Farmagama  Jl. Kolombo 345 catur tunggal, Telp. 561429 2.  Kencana  Jl. Kesehatan B/49 sekip, Telp. 518663 3.  Kosudgama  Jl. Bulaksumur a/14, Telp. 515426 4.  Kucala  Jl. Suroto No.18, Telp. 565379 5.  Medistra   Jl. Cik Di Tiro No.12, Telp. 551163 6.  UGM  Jl. Prof . dr. Sardjito No. 25, Telp. 550783 7.  Puji Rahayu  Jl. Prof yohanes No. 36, Telp. 549117 8.  Puji Waras  Jl. C. Simanjuntak 8, Telp. 511774 9.  Wilujeng  Jl. Prof. Yohanes (pom bensin sagan) 10.  Wisnu  Jl. Jenderal Sudirman 10, Telp. 516012 

 b. Dokter 

NO Nama Dokter Spesialisasi Alamat

Perkiraan Jumlah Pasien

Jarak dari Apotek

BERSAMA1 JASWADI DASUKI Sp K (k) jl. Dr. SOTOMO no 5 10 1000 2 Agua WW Sp. S (k) jl. Letkol Subadri 82 10 3 Ahmad Fuadh Sp. RM Jl. Prof. Sardjito No. 25 10 4 Bharoto Sp. OG Jl. Prof. Sardjito No. 25 10 5 BUDI PRATITI umum DEMANGAN KIDUL NO 16 15 800 6 H. Raharjo sp. OG jl.Jend. Soedirman 70 10 3000 7 Hindarjo Sp. S kepuh GKIII/1055 30 8 Ibnu Purwanto Sp. PD Jl. Prof. Sardjito No. 25 5

Page 4: Microsoft Word - STUDI KELAYAKAN OKKKK - Studi-kelayakan2

MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS

MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS page⏐

4

9 Kiswarjono umum JL.TAMAN SISWA NO 125 30 10 L. LAKSMIASANTI K Sp. S (k) jl.Johar Nurhadi no7 kota baru 40 11 Marwito Mardosono Sp. Pd Kintelan baru no 4 15 12 Noegroho Hadi sp. OG jl.Jend. Soedirman 70 10 13 Prabhwati Drg Jl. Prof. Sardjito No. 25 15 14 Purnomo Sp A Kmplk RS BETHESADA GKII/6 50 15 R. sugandi umum Jl. Prof. Sardjito No. 25 20 16 Radijanti Sp. KK Jl. Prof. Sardjito No. 25 15 17 Rusdi Lamsudin Sp. S (k) jl.Petung I-A papringan 20 18 sunartini Sp. S (k) kota gede 10 total

  

c. Jumlah Rumah Sakit dan Poliklinik NO  Nama  Alamat  Jarak  dari  Apotek 

BERSAMA (M) 1  Rumah sakit  Bethesda  Jl.  Jend.  Soedirman  No  70 

yogyakarta  Indonesia  55284. telp 562242 

± 350 

2  Rumah  sakit    Dr. Sarjito 

Jl. Kesehatan No 1. Sekip yogyakarta Indonesia 55284. 

telp 587333 

± 950 

3  Rumah  sakit Mata  “Dr YAP” 

Jl. Cikditiro No 5. yogyakarta Indonesia 55283. telp 562054 

± 300 

4  Rumah  sakit  Panti Rapih 

Jl. Cikditiro No 30. yogyakarta Indonesia 55283. telp 563333 

± 500 

5  Rumah  sakit  Bersalin Pura Raharja 

Kota Baru  ± 300 

6  Rumah  sakit  Pura Ibunda 

Jl. Samirono Baru no 16. Telp 515534 

± 750 

 d. Jumlah Penduduk Kec. Gondokusuman menurut jenis kelamin Laki‐laki  Perempuan  Total (orang) 40.239  35.337  75.576  e. Jumlah Penduduk Kec. Gondokusuman menurut komposisi umur No.  Usia  Jumlah (orang) 1  0‐5 th  14.087 2  6‐16  19.113 3  17‐25  18.713 4  26‐55  12.372 5  55 ke atas  11.291  f. Jumlah Penduduk Kec. Gondokusuman menurut tingkat pendidikannya No.  Tingkat Pendidikan  Jumlah 1  Belum sekolah  7.696 

Page 5: Microsoft Word - STUDI KELAYAKAN OKKKK - Studi-kelayakan2

MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS

MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS page⏐

5

2  Tamat TK  3.598 3  Tamat SD  6.498 4  Tamat SLTP  6.996 5  SLTA  25.777 6  D1  5.789 7  D2  5.897 8  Akademi D3  2.588 9  Sarjana (S1‐S3)  7.596   h. Jumlah Penduduk Kec. Gondokusuman menurut profesi 

No.  Pekerjaan   Jumlah  Penduduk (orang) 

1  Petani  1.470 2  Nelayan  17 3  Pengusaha sedang/besar  560 4  Pengrajin/industri kecil  4.684 5  Buruh  685 6  Pedagang/wiraswasta  8.229 7  PNS  9.645 8  ABRI/TNI  887 9  Pensiunan  5.643 10  Peternak  690 11  Pengangkutan  12  

V. Peluang/Prospek Pemasaran Berdasarkan  data‐data  yang  diperoleh  dari  survey  pendahuluan  terhadap  posisi strategis  daerah/  peta  lokasi  dan  keberadaan  kompetitor,  dapat  diterangkan beberapa hal yang penting. Hal  ini dapat dilihat dari  aspek kekuatan, kelemahan, peluang  dan  ancaman  terhadap  apotek  baru  yang  akan  didirikan  (SWOT ANALISIS). A. Kekuatan/Strength 

Yang menjadi kekuatan kompetitif  apotek baru yang  akan didirikan  adalah sebagai berikut : 1. Apotek  dengan  konsep  layanan  patient  oriented  yang  berbasis  layanan 

kefarmasian pharmaceutical care.  2. Letak/lokasi apotek berada di Jl. Jendral Sudirman yang ramai dilalui arus 

kendaraan dan mudah dijangkau dari segala arah. 3. Petugas  apotek  yang  handal  dan  loyal,  terdiri  dari  tenaga  yang  sudah 

berpengalaman  dan  tenaga‐tenaga  muda  yang  penuh  semangat  dan kreatif.  

4. Apoteker yang  selalu  stand‐by di  apotek,  siap memberikan  layanan dan konsultasi seputar obat. 

 B. Kelemahan/Weakness 

1. Merupakan  apotek  baru,  belum  dikenal  oleh  masyarakat,  dan  belum mempunyai langganan yang loyal. 

Page 6: Microsoft Word - STUDI KELAYAKAN OKKKK - Studi-kelayakan2

MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS

MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS page⏐

6

2. Merupakan apotek swasta yang berdiri sendiri dan bukan suatu apotek jaringan atau waralaba, 

3. Lokasi  terletak  di  pertigaan  lampu  lalu  lintas  sehingga  aksesnya  sulit walaupun banyak dilewati oleh kendaraan. 

 Untuk menutupi kelemahan tersebut maka: 1.  Nama apotek harus dibuat besar begitu  juga dengan  tulisan pada papan 

nama tersebut dan neon box, tanda/marka apotik di tepi jalan, 2. Disediakan parkir yang luas dan gratis. 

 C. Peluang/Opportunity   

1. Potensi Daerah a. Jumlah  Penduduk,  terutama  daerah  Terban  dan  Kota  Baru  (sekitar 

lokasi  apotek),  cukup  padat,  sehingga  menjadi  sumber  pelanggan apotek yang potensial, 

b. Penduduk  dengan  latar  belakang  sosial  yang  beragam,  sangat memungkinkan  untuk menjadi  pelanggan. Masyarakat  golongan  ini mempunyai daya beli  lebih  tinggi, karena  itu  apotek harus dikonsep sedemikian  rupa  sehingga  dapat  memenuhi  keinginan  pelanggan seperti  mereka.  Sebagai  contoh  apotek  dilata  agar  bersih,  nyaman, elegan,  tanpa  menimbulkan  konsep  mahal,  sehingga  tetap  dapat menarik pelanggan dari kelas social menengah ke bawah. 

c. Penduduk  dengan  tingkat  pendidikan  yang  cukup  tinggi.  Golongan masyarakat  ini  lebih  kritis,  lebih  bisa  menerima  pikiran  logis,  dan mungkin  lebih  peduli  dengan  pola  hidup  sehat.  Untuk  menarik pelanggan dari golongan ini, salah satu kegiatan apotek bisa  mengarah pada mereka  (khususnya),  contohya melalui  progam  konsultasi  obat melalui telepon, penerbitan buletin kesehatan secara berkala, dll. 

d. Penduduk  golongan  geriatri  cukup  banyak.  Kaum  geriatri  banyak mengalami  masalah  kesehatan,  terutama  penyakit‐penyakit degeneratif. Apotek dapat menerbitkan brosur, melakukan komunikasi telepon/telefarma untuk menarik simpati mereka. 

2. Jumlah  dokter  yang  membuka  praktek  di  sekitar  lokasi  apotek  cukup sehingga diharapkan pasien yang datang ke apotek juga banyak. 

3. Karena merupakan pusat perkantoran bank dan   hotel, dapat dilakukan kerja  sama. Dalam penyediaan  obat bagi karyawan dengan menerapkan sistem ‘jemput bola’ atau layanan antar jemput resep atau pembelian obat lainnya. 

 D. Ancaman/Threaths 

Ancaman  terutama  datang  dari  kompetitor/pesaing,  yaitu  apotek  laindi sekitar lokasi. Berikut diuraikan fasilitas masing‐masing apotek pesaing. 1. Apotek UGM 

Areal  parkir  luas  lokasi  strategis,  dekat  dengan  rumah  penduduk, universitas,  dan  berbagai  sarana  pengobatan.  Menyediakan  praktek dokter,  ruang  tunggu  nyaman  dengan  fasilitas  brosur  danTV. 

Page 7: Microsoft Word - STUDI KELAYAKAN OKKKK - Studi-kelayakan2

MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS

MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS page⏐

7

Menyediakan  konseling  pada  pasien,  baik  langsung  maupun  lewat telepon. Memiliki falitas    layanan antar  jemput resep. Menerapkan sistem “No Pharmacist No Servis”. 

2. Apotek Kosudgama Areal parkir  luas dan gratis,  lokasi  strategis,  ruang  tunggu nyaman dan menyediakan layanan konseling.  

3. Apotek Farmagama Lokasi strategis, terdapat dokter praktek, menyediakan layanan konseling. Parkir sempit dan bayar. 

4. Apotek Pudji Rahayu Obat  kurang  lengkap,  lokasi  strategis,  ada  tempat  praktek  dokter.  Jarak cukup dengan RS.  

5. Apotek Wilujeng Berada di  lokasi yang banyak dikunjungi orang  (pom bensin sagan, areal parkir sempit, lokasi kurang strategis, tidak ada praktek dokter.  

6. Apotek Medistra Lokasi  strategis,  ada  praktek  dokter,  ada  konseling  obat,  parkir  sempit, berjarak dekat dengan bank, pusat pertokoan. kelengkapan obat kurang 

7. Apotek Kucala Parkir  luas  dan  gratis,  lokasi  lumayan  strategis,  banyak  praktek  dokter, ruang  tunggu  nyaman  dan  luas,  ada  konseling  obat,  kelengkapan  obat kurang .  

8. Apotek Wisnu Ada  praktek  dokter,  ada  konseling  obat,  ruang  tunggu  sempit,  display kurang menarik 

9. Apotek Puji Waras Area  parkir  luas  dan  bayar,  lokasi  strategis,  ada  dokter  praktek,  ruang tunggu nyaman, ada konseling obat.  

10. Apotek Kencana Lokasi  strategis, ada konseling obat, obat yang  tersedia kurang  lengkap,  lokasi yang apotek sempit dan kurang nyaman. 

       VI. Aspek Pasar dan Pemasaran 

1. Potensi pasar Letal  yang  Sangat  strategis  dan  dekat  dengan  berbagai  pusat  pelayanan kesehatan menjadikan potensi pasar Apotek BERSAMA cukup menjanjikan. Perkiraan konsumen: 

Diperkirakan  jumlah pasien RS Panti Rapih  700 orang/hari, RS Bethesda 800 orang/hari. Rumah Sakit yang lain total pasien sekitar 800 orang/hari. Rumah  Sakit menerapkan beberapa usaha untuk mencegah  resep keluar sehingga prediksi pasien yang membawa resep keluar dari RS adalah 25% (575 pasien). 

- pasien dari beberapa praktek dokter di sekitar lokasi : 100 pasien - konsumen yang membeli OTC dan komoditi lain   

2. Market Share Jumlah pesaing di sekitar apotek BERSAMA : 10 apotek 

Page 8: Microsoft Word - STUDI KELAYAKAN OKKKK - Studi-kelayakan2

MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS

MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS page⏐

8

Jumlah perkiraan pasiuen di sekitar apotek BERSAMA : 575 pasien setiap hari Asumsi  : konsumen Apotek BERSAMA = 80% x 41 pasien = 33 pasien setiap hari 

   

VII. Pengelolaan Sumber Daya Manusia Untuk  dapat  mengelola  sebuah  apotek  diperlukan  tenag  kerja  yang  sesuai bidangnya, oelh karena itu diperlukan sumber daya manusia yang efektif dan efisian sehingga  tujuan  organisasi  tercapai.  Apotek  BERSAMA  merekrut  6  karyawan dengan susunan sebagai berikut : 

- Apoteker Pengelola Apotek   : 1 orang  - Apoteker Pendamping     : 1 orang - Asisten Apoteker      : 2 orang - Pembantu Umum       : 2 orang - Akuntan         : 1 orang 

Dasar pertimbangan perekrutan karyawan tersebut adalah : 1. jam kerja :08.00‐22.00, dibagi menjasi 2 shift (masing‐masing 7 jam), yaitu jam 

08.00‐15.00 dan jam 15.00‐22.00 (hari minggu dan hari libur tutup) 2. volume pekerjaan 

jumlah pasien setiap hari : 30 pasien setiap pasien membutuhkan waktu : 20 menit waktu untuk 24 pasien : 20 x 33 = 660menit = 11 jam 

3. dana yang tersedia (bagian aspek modal dan biaya) 4. sumber  daya  manusia  merupakan  aset  terbesar  dari  apotek  itu  sendiri. 

Kerjasama antar karyawan harus diiaga sehingga dapat menciptakan suasana kerja  yang  kondusif  serta  mampu  memberikan  kenyamanan  pada  pasien. Karenanya  diperlukan  adanya  pembagian  tugas,  wewenang,  hak  dan kewajiban serta rasa memiliki  terhadapapotekdari para karyawan. Untuk  itu kemempuan manajerial dari apoteker sangat diperlukan. 

1) Job Description A. Apoteker Pengelola Apotek 

Tugas dan kewajiban pengelola apotek antara lain : 1. memimpin seluruh kegiatan apotek 2. berkewajiban  serta  bertanggungjawab  penuh  untuk  mengelola 

apotek yang meliputi beberapa bidang antara lain : a) Pelayanan Kefarmasian b) Adsministrasi dan Keuangan c) Ketenangan atau Personalia d) Bidang lainnya yang berkaitan dengan tugas dan fungís apotek 

3. Melakukan  langkah‐langkah  untuk  mengembangkan  hasil  dna kualitas apotek 

Tanggungjawab pengelola apotek yaitu : APA bertanggungjawab atas kelancaran segala bidang dlam apotek serta  bertanggungjawab  terhadap  kelancaran  hidup  apotek  yang dipimpinnya. 

Page 9: Microsoft Word - STUDI KELAYAKAN OKKKK - Studi-kelayakan2

MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS

MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS page⏐

9

 B. Apoteker Pendamping 

Tugas dan kewajiban : - Melaksanakan  seluruh  tugas  dan  kewajiban  APA,  bilamana 

APA berhalangan selam jam kerja apotek. - Dlaam melaksanakan  segala  tindakan,  terutama  dalam  hal‐hal 

penting  yang  mendasar  dan  strategis,  harus  mendapat persetujuan dari APA. 

Tanggungjawab dan wewenang : Apoteker Pendamping bertanggungjawab penuh kepada APA dna melaksanakan  tugas  dan  fungsi  sebagai  apoteker  pendamping sesuai dengan petunjuk dan atau instruksi dari APA.    

C. Asisten Apoteker Tugas dan kewajiban : 1) Melaksanakan  pekerjaan  yang  seusai  dengan  profesinya  sebagai 

asisten apoteker, yaitu meliputi : a. pelayanan kefarmasian  (pelayanan obat bebas  san obat dengan 

resep) sesuai petunjuk pimpinan apotek. b. Mengerjakan  pengubahan  bentuk  pembuatan  sedían  racikan 

dan meracik. c. Menyusun, membendel dan menyimpan resep dengan baik. d. Mencatat  laporan  penggunaan  obat  dan  perbekalan  farmasi 

(narkotik,  psikotropik,  statistik  resep  dan  OGB,  OWA)  dan waktu kadaluarsa. 

e. Mendata  kebutuhan  obat  dalam  defekta  dan  membantu kelancaran kegiatan pembelian. 

f. Menerima  barang  pesanan,  memeriksa  dan  menandatangani faktur,  mencatat  ke  dalam  buku  pembelian  (komputer)  dan menjaga agar daftar harga tetap up to date. 

g. Memelihara  kebersihan,  kerapihan  serta  keteraturan  ruang pelayanan dan peracikan obat. 

h. Mengelompokkan dan menata obat sesuai abjadnya. 2) Dalam  keadaan  tertentu dapat menggantikan  tugas  kasir,  reseptir 

dan lain sebagainya. Tanggungjaab dan wewenang : 

Bertanggungjawab kepada pimpinan apotek atas segala kebenaran tugas  yang  diselesaikannya.  Berwenag  melaksnakan  pelayanan kefarmasian sesuai petunjuk dan atau instruksi pimpinan apotek.   

D. Pembantu Umum Tugas dan kewajiban : 1. Menjamin kebersihan di seluruh lingkungan kerja apotek 2. Mengelola sampah apotek dengan peb\nuh tanggungjawab 3. Membantu AA dalam pengadaan dan penyiapan obat Tanggungjawab dan wewenang 

Page 10: Microsoft Word - STUDI KELAYAKAN OKKKK - Studi-kelayakan2

MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS

MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS page⏐

10

Bertanggungjawab  langsung  kapada  pimpinan  apotek  dan melaksanakan  tugas  sesuai  instruksi  dan  petunjuk  pimpinan apotek.  

2) Standar Operating Procedure (SOP) A. SOP Pelayanan OTC 

1) Pasien datang, 2) Menyapa  pasien  dengan  ramah  dan menanyakan  kepada  pasien 

obat apa yang dibutuhkan, 3) Tanyakan lebih dahulu keluhan atau penyakit yang diderita pasien, 

kemudian bantu pasien untuk mendapatkan obat yang tepat, 4) Menghitung harga dan minta persetujuan terhadap nominal harga, 5) Bila sudah  terjadi persetujuan, ambilkan obat yang diminta pasien 

sesuai dengan permintaan meliputi : nama obat dan jumlah obat, 6) Serahkan  obat  kepada  pasien  disertai  dengan  informasi  tentang 

obat  meliputi  dosis,  frekuensi  pemakaian  sehari,  waktu penggunaan  obat,  cara  penggunaan  dan  efek  samping  obat  yang mungkin  timbul  setelah  penggunaan  obat,  dan  jika  diperlukan pengatasan pertama terhadap efek samping yang ditimbulkan. 

 B. SOP Pelayanan OWA 

1) Pasien datang,  2) Menyapa  pasien  dengan  ramah  dan menanyakan  kepada  pasien 

obat apa yang dibutuhkan, 3) Tanyakan  pada  pasien  apa  keluhan  yang  dialamlinya  dan  gejala 

penyakitnya, 4) Tanyakan  pada  pasien  apakah  sebelumnya  pernah menggunakan 

obat  tertentu  dan  bagaimana  hasilnya  (kondisi  membaik  atau bertambah parah), 

5) Bila pasien telah menggunakan obat sebelumnya dan hasilnya tidak memuaskan maka  pilihkan  obat  lain  yang  sesuai  dengan  kondisi pasien,  begitu  juga  untuk  pasien  yang  sama  sekali  belum  pernah minum obat, 

6) Menghitung harga dan minta persetujuan terhada nominal harga, 7) Setelah pasien setuju dengan harga obat, ambilkan obat diatas, 8) Serahkan  obat  kepada  pasien  disertai  dengan  informasi  tentang 

obat  meliputi  :  dosis,  frekuensi  pemakaian  sehari,  waktu penggunaan  obat,  cara  penggunaan  dan  efek  samping  obat  yang mungkin  timbul setelah penggunaan obat dan dan  jika diperlukan pengatasan pertama terhadap efek samping yang ditimbulkan, 

9) Catat nama pasien, alamat, dan no telp pasien. 10) Buat  catatan  khusus  tentang  pasien  yang  nantinya  sebagai  patien  data record. 

 C. SOP Pelayanan Resep 

1) menerima resep pasien, 

Page 11: Microsoft Word - STUDI KELAYAKAN OKKKK - Studi-kelayakan2

MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS

MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS page⏐

11

2) Lakukan skrining resep meliputi adsministrasi, pharmaceutical dan klinik, 

3) Menghitung harga dan minta persetujuan terhadap nominal harga, 4) Pasien diberi no antrian, 5) Tulis  no  struk  (print  out)  pada  resep  dan  satukan  resep  dengan 

printout 6) Cocokkan  nama,  jumlah  dan  kekuatan  obat  dalam  resep  denga 

print out, 7) Siapkan obat sesuai dengan resep, 8) Jika obat racikan maka patuhi SOP meracik, 9) Buat etiket dan cocokkan dengan resep, 10) Teliti  kembali  resep  sebelum  diserahkan  pada  pasien  termasuk 

salinan resep dan kuitansi (jika diminta oleh pasien), 11) Serahkan  obat  kepada  pasien  disertai  dengan  informasi  tentang 

obat  meliputi  dosis,  frekuensi  pemakaian  sehari,  waktu penggunaan  obat,  cara  penggunaan  dan  efek  samping  obat  yang mungkin  timbul  setelah  penggunaan  obat  dan  jika  diperlukan pengatasan pertama terhadap efek samping yang ditimbulkan, 

12) Catat nama pasien, alamat dan no telp pasien. 13) Buat catatan khusus tentang pasien. 

 D. SOP Meracik Obat 

1) Siapkan  alat  yang  akan  digunakan  dan  bersihkan  meja  untuk meracik 

2) Buatlah instruksi meracik meliputi  : no resep, nama pasian,  jumlah dan cara mencampur. 

3) Siapkan  etiket  dan  wadah  obat  sertakan  bersam  obat  dan instruksinya untuk diracik. 

4) Cucilah tangan bila perlu gunakan sarung tangan, masker. 5) Siapkan bat sesuai  resep dan ccocokkan dengan yang  tertera pada 

struknya 6) Jika  ada  bahan  yang  harus  ditimbang  makapersiapkan  lebih 

dahulu. 7) Bacalah  instruksi  meracik  dengan  seksama  dan  lakukanlah  hati‐

hati. 8) Pastikan hasil racikan sesuai dengan instruksinya. 9) Masukkan  dalam  wadah  yang  telah  disediakan  dan  beri  etiket, 

kemudian  serahkan  pada  petugas  lain  untuk  diperiksa  dan diserahkan. 

10) Bersihkan peralatan dan meja meracik setelah selesai. 11) Cucilah tangan sampai bersih. 

 E. SOP Menimbang  

1) Bersihkan timbangan, 2) Setarakan timbangan terlebih dahulu sebelum mulai menimbang  3) Ambil bahan‐bahan sesuai dengan permintaan resep, 

Page 12: Microsoft Word - STUDI KELAYAKAN OKKKK - Studi-kelayakan2

MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS

MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS page⏐

12

4) Ambil  anak  timbangan  sesuai  berat  yang  diminta  dan  letakkan pada ring timbangan sebelah kiri (timbangan dalam keadaan off), 

5) Bahan baku yang dikehendaki diletakkan secukupnya pada piring timbangan sebelah kanan, 

6) Buka dan  on  kan  timbangan  kemudian dilihat  apakah  timbangna sudah seimbang atau belum, 

7) Bahan ditambah atau dikurangi sampai diperoleh  timbangan yang seimbang yang ditunjukkan ole letak jarum pada posisi nol, 

8) Ambil bahan yang sudah ditimbang kemudian diberi nama sesuai nama yang tertera pada botol persediaan bahan, 

9) Cek  ulang  anak  timbangan  apakah  berat  yang  diminta  sesuai dengan resep kemudian dikembalikan ketempatnya, 

10) Cek ulang  apakah bahan yang diambi  sudah  sesuai dengan  resep kemudian dikembalikan ketempatnya. 

  F. SOP Konseling OTC 

1) menanyakan  keluhan  pasien  dan  mengapa  menggunakan  obat tersebut  dan  sudah  berapa  lama  pasien  mengalami  keluhan tersebut, 

2) menanyakan  bagaiman  kondisi  pasien  setelah menggunakan  obat tersebut 

3) apabila  obat  yang  diminta  sesuai  dengan  kondisi  pasien  dan memberikan  efek  seperti  yang  diharapkan  maka  obat  boleh diberikan, 

4) apabila obat yang diminta tidak sesuai dengan kondisi pasien maka pasien dipilihkan obat yang tepat untuk kondisinya, 

5) menanyakan tentang bagaiman pasien menggunakan obat tersebut, bila ada yang kurang atau salah maka farmasi wajib membenarkan dan melengkapinya, 

  

   G. SOP Konseling OWA 

1) Menanyakan  keluhan  pasien  sehingga  pasien menggunakan  obat tersebut dan sudah berapa lama pasien mengalami gejala tersebut, 

2) Cocokkan  kondisi  pasien  dengan  obat  yang  diminta,  bila  obat kurang sesuai untuk pasein maka rekomendasikan obat yang tepat untuk pasien, 

3) Menanyakan tentang bagaimana pasien menggunakan obta tersebut meliputi  dosis,  frekuensi,  durasi,dan  cara  penggunaan;  bila  ada yang  kurang  atau  salah  mak  farmasis  wajib  membenarkan  dan melengkapinya, 

4) Menanyakan bagaimana kondisi pasien setelah menggunakan obat tersebut, 

Page 13: Microsoft Word - STUDI KELAYAKAN OKKKK - Studi-kelayakan2

MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS

MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS page⏐

13

5) Apabila  obat  yang  diminta  sesuai  dengan  kondisi  pasien  dan memberikan  efek  seperti  yang  diharapkan  maka  obat  boleh diberikan, 

6) Apabila  kondisi  pasien  tidak  membaik  atau  semakin memburuk makan sebaiknya dirujuk ke dokter, 

7) Informasikan  kepada  pasien  bahwa  pasien  diperbolehkan konsultasi  dengan  apoteker  untuk  berdiskusi  tentang  terapi  yang dijalani pasien. 

  H. SOP Konseling resep 

1) Obat  diserahkan  pada  pasien  sekaligus  dicocokkan  dengan  data pasien, 

2) Mencocokkan obat dengan kondisi pasien dengan cara menanyakan pad pasien tentang keluhan yang dialaminya, 

3) Memberitahukan  pada  pasien  tentang  obat  yang  diberikan  dan tujuan penggunaan obat tersebut, 

4) Memberikan  innformasi  pada  pasien  tentang  aturan  penggunaan obat (dosis, frekuensi, durasi, cara penggunaan), 

5) Menanyakan  kembali  tentang  semua  informasi  yang  telah disampaikan  untuk  memastikan  bahwa  pasien  telah  paham  dan mengerti tentang aturan penggunaan obat, 

6) Memberitahukan  pada  pasien  tentang  ESO  obat  yang  mungkin terjadi  dan  cara  penanganan  yang mungkin  bisa  dilakukan  oleh pasien terhadap efek samping yang terjadi, 

7) Menyarankan pasien untuk pergi ke dokter bila dirasa ESO cukup berat dan mengganggu, 

8) Informasikan pada pasien tentang hal apa saja yang perlu dihindari atau yang perlu dilakukan untuk menunjang keberhasilan riset,  

9) Catat nama pasien dan no telp pasein, 10) Buat catatan khusus tentang pasien sebagai. 

 I. SOP Penerimaan dan Penyimpanan Barang 

1) Saat barang datang dari PBF, 2) Cek kesesuaian antara SP dengan faktur dan barangnya (kecocokan 

tentang nama barang, bentuk, jumlah sediaan, no batch dan tanggal ED), 

3) Cek kondisi barang (rusak, pecah,  tersegel  atau tidak), 4) Faktur  ditandatangani  oleh  apoteker  atau  asisten  apoteker 

dilengkapi dengan no SIK/SIA/NIP seta dibubuhi stempel apotek, 5) Faktur diambi 1 lambar untuk arsip apotek, 6) Serahkan  faktur  kapada  bagian  adsministrasi  untuk  diedit  di 

komputer, 7) Ccocokkan harga yang sudah ada di computer dengan harga yang 

tertera pada faktur baru, apakah ada kenaikan atau tidak,    8) Tandatangani faktur yang telah diedit di komputer, 

Page 14: Microsoft Word - STUDI KELAYAKAN OKKKK - Studi-kelayakan2

MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS

MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS page⏐

14

9) Hargai  barang‐barang/obat  bebas  dan  letakkan  sesuai  dengan spesifikasinya. Untuk obat keras  langsung disimpan dalam almari sesuai dengan efek farmakologinya atau berasarkan abjad, 

10)  Arsip faktur sesuai dengan nama PBF masing‐masing.       

VIII. Alat dan Perbekalan Farmasi yang Diperlukan Bangunan : 

- Tanah dan bangunan : milik sendiri - Luas bangunan : 10 x15 m2 

Perlengkapan :      Alat pembuatan, pengolahan, dan peracikan 

- gelas ukur - labu erlenmeyer - beker glass - literan plastik 1 dan 2 liter - corong - timbangan dan anak timbangan (g/mg) - termometer - mortir dan stamper - spatel logam/tanduk plastik atau porselen - batang pengaduk  - penangas air - kompor atau alat pemanas yang sesuai - panci - rak tempat pengeringan alat 

Alat Perbekalan farmasi − Botol berbagai ukuran − Pot plastik berbagai ukuran − Lemari pendingin − Lemari dan rak untuk penyimpanan obat − Lemari untuk penyimpangan racun, narkotika, psikotropika dan 

bahan obat yang berbahaya lainnya. Wadah Pembungkus dan pengemas : 

- etiket - kertas puyer - streples - wadah  pengemas,  dan  membungkuk  untuk  penyerahan  obat 

(tas plastik) Alat Administrasi 

- blanko pesanan obat - blanko kartu stock obat - blanko salinan resep  - blanko faktur dan blanko nota penjualan  - buku defecta - buku ED - buku Farmakope 

Page 15: Microsoft Word - STUDI KELAYAKAN OKKKK - Studi-kelayakan2

MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS

MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS page⏐

15

- buku ISO atau MIMS - buku pembelian - buku penerimaan - buku pembukuan keuangan - buku pencatatan narkotik - buku pesanan obat narkotik - buku laporan obat narkotik - buku pencatan penyerahan resep - buku resep jika dokter akan beli obat  - kwitansi - alat‐alat tulis dan kertas 

 Perlengkapan Lainnya 

- alat pemadam kebakaran  Perbekalan farmasi yang diperlukan 

- Obat Keras (Obat dengan resep dan OWA) - Obat Bebas (OTC) dan bebas terbatas  - Alat  kesehatan  :  master,  perban,  termometer,  sarung  tangan, 

perban, alkes steril, perbekalan rumah sakit. - Bahan baku - Perlengakapan bayi  

 IX. Tenaga Kerja 

Struktur Organisasi : 

  Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan sebanyak 7 orang, dengan rincian sbb : 

  APA        : 1 orang    Apoteker Pendamping  : 1 orang    AA        : 2 orang    Pembantu Umum                  : 2 orang    Akuntan      : 1 orang       

APA

AA

A. Pendamping

Pembantu Umum / reseptir

Akuntan

Page 16: Microsoft Word - STUDI KELAYAKAN OKKKK - Studi-kelayakan2

MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS

MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS page⏐

16

X. Aspek Modal dan Biaya 1. MODAL Rp 180.000.000,00

1) Perlengkapan Apotek i. TETAP

nama barang jumlah Jumlah (Rp) Rincian counter dari kayu 2 set Etalase kaca 1,08 x 1,0 x 0,3 m 1 Etalase kaca 1,25 x 1,0 x 0,3 m 1 Etalase kaca 2,00 x 1,0 x 0,3 m 1 Etalase kaca 2,50 x 1,0 x 0,3 m 1 Etalase kaca 3,00 x 1,0 x 0,3 m 2 Lemari es LG 1 meja peracikan + rak bahan baku 1 Mesin telp 1 TOTAL 12.500.000kursi duduk 12 buah kursi tunggu (panjang) 4 buah meja 4 buah TOTAL 980.000Timbangan milligram 1 825.000Timbangan gram 1 785.000komputer IP4 + program 1 4.500.000AC 4 7.500.000Printer CANON IP 1200 1 375.000Sepeda motor HONDA KHARISMA 1 14.000.000Erlemeyer 500 ml PYREX 1 21.000erlemeyer 250 ml PYREX 1 18.000Erlemeyer 100 ml PYREX 1 14.000Cawan porselen 100 ml 1 85.000TV 21” 1 1.600.000Spatula porselen 15 cm 4 46.000gelas ukur 5 ml 1 10.500gelas ukur 10 ml 1 12.700gelas ukur 25 ml 1 14.500gelas ukur 50 ml 1 18.500gelas ukur 500 ml 1 61.000botol timbang 3 12.000mortir stamper 5 310.000Batang pengaduk 2 13.500beker glas 250 ml 1 29.000Corong glas 1 19.500mesin kasir 1 180.000Timbangan 1 65.000Kipas angin 3 495.000Alat makan 1 10.000mesin komputer kasir 1

5.700.000

Page 17: Microsoft Word - STUDI KELAYAKAN OKKKK - Studi-kelayakan2

MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS

MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS page⏐

17

 

 2) a.  Biaya perizinan     Rp        2.000.000,00       b. Modal operasional (obat)  Rp      65.000.000,00 

                c.  Cadangan modal     Rp      62.799.800,00          Total         Rp    180.000.000,00 

2.  Rencana anggaran pendapatan dan belanja tahun ke ‐1 (RAPB tahun ke ‐1) a. biaya rutin perbulan tahun ke ‐1 

a)  APA               Rp 1.600.000  b)  Apoteker pendamping          Rp  1.300.000 c)  Asisten apoteker  (2)     Rp 650.000    Rp  1.300.000 d)  Pembantu umum(2)    Rp 400.000    Rp     800.000 e)  Akuntan        Rp 500.000    Rp     500.000 

Jumlah              Rp 5.500.000  

b. Biaya lain – lain a) Biaya pemeliharaan gedung dan peralatan     Rp   250.000 b) Listrik, air, telepon dan keamanan, Bensin    Rp    805.000 

           Jumlah                  Rp 1.055.000                    Biaya Keseluruhan           Rp 6.555.000 

    Biaya rutin tahun ke‐1             Biaya rutin bulanan x 12          Rp  78.660.000 THR                Rp    5.500.000 Total                 Rp  84.160.000 

 c. Perhitungan BEP tahun ke ‐1 

Pada  tahun pertama dipreyeksikan  resep yang masuk  35  lembar per hari perkiraan harga rata‐rata 25.000,00/lembar resep. 1) Penjualan obat resep tahu  I (keuntungan 28 %) 

25 lembar x 26 hari x 12 bulan x Rp 25.000,00   Rp 327.600.000,00   2) Penjualan obat bebas (keuntungan 10%) 

26 hari x 12 bulan x Rp 400.000,000     Rp  117.600.000,00 3) Penjualan OWA (keuntungan 28%) 

26 hari x 12 bulan x Rp 250.000      Rp    78.000.000,00       JUMLAH         Rp  577.200.000,00   

d. Pengeluaran rutin tahun ke‐1     1) Pembelian obat resep 

72% x  Rp    327.600.000,00      Rp  235.872.000,00 2) Pembelian obat bebas 

90% x Rp  117.600.000,00      Rp  154.440.000,00 3) Pembelian OWA 

72% x  Rp    78.000.000,00      Rp     56.160.000,00 

TOTAL 50.200.200

Page 18: Microsoft Word - STUDI KELAYAKAN OKKKK - Studi-kelayakan2

MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS

MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS page⏐

18

4) Pengeluaran rutin tahun ke‐1     Rp     84.160.000,00 JUMLAH       Rp   530.632.000,00  

e. Pengeluaran laba rugi tahun ke‐1 1) Pemasukan tahun ke‐1      Rp  577.200.000,00 2) Pengeluaran tahun ke‐1      Rp   530.632.000,00 

Laba kotor      Rp     46.568.000,00     Pendapatan pajak (15%)     10% x Rp  25.000.000,00      Rp        2.500.000,00     15% x  Rp 21.568.000,00      Rp        3.235.200,00                 Rp  5.535.000,00       Laba bersih    Rp 41.032.800,00  

f. Perhitungan BEP tahun ke‐1 1) Pay Back Period  

total investasi Pay back Period = -------------------- Laba bersih

Rp 180.000.000 Pay back Period = -------------------- Rp 41.032.800,00             =  4,39 tahun (4 tahun 4 bulan)  

2) ROI (return On Investment) Laba bersih

ROI = -------------------- x 100% total investasi

 Rp 41.032.800,00  ROI = -------------------- x 100%

Rp 180.000.000

= 22,80%

3) BEP (Break Even Point) 1

BEP = -------------------- x biaya tetap Biaya variabel

  1 − -------------------- total investasi

1 BEP = -------------------- x Rp 84.160.000,00

Rp 446.472.000,00     1 − -----------------------

Rp 180.000.000,00    =     529.308.176,10 / tahun  

Page 19: Microsoft Word - STUDI KELAYAKAN OKKKK - Studi-kelayakan2

MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS

MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS page⏐

19

4) Persentase  BEP Biaya tetap 

= ------------------------------------- x 100% Pendapatan – biaya variable

Rp 84.160.000,00  = -------------------------------------------------- x 100%

        (Rp  577.200.000,00 ‐ Rp 446.472.000,00) =  64,81%  

5) Kapasitas BEP  Kapasitas BEP = 5BEP  x jumlah lembar resep tertahun       = 64.81% x (35 x 26 hari x 12 hari)       =  7077.25 lembar / tahun       = 589 lembar resep/bulan       

XI. Kesimpulan Dengan  adanya  apotek  ini  maka  apoteker  dapat  melaksanakan  kerja prefesinya.  Dari  hasil  study  kelayakan  menunjukkan  Apotik  BERSAMA  layak didirikan di Jl.Jend. Soedirman No. 40 Yogyakarta.                         

Page 20: Microsoft Word - STUDI KELAYAKAN OKKKK - Studi-kelayakan2

MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS

MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS page⏐

20

   

Page 21: Microsoft Word - STUDI KELAYAKAN OKKKK - Studi-kelayakan2

MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS

MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS page⏐

21

LAMPIRAN

LAY OUT APOTEK

  15 M 7m

Page 22: Microsoft Word - STUDI KELAYAKAN OKKKK - Studi-kelayakan2

MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS

MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS page⏐

22

KETERANGAN WARNA : TOILET : RUANG DOA : ETALASE OBAT RESEP : ETALASE OTC : LEMARI NARKOTIKA : LEMARI PSIKOTROPIKA : LEMARI PENYIMPANAN RESEP DAN NOTA : WASH TAMPLE : RUANG KONSULTASI : GUDANG : MEJA AKUNTAN DAN APOTEKER : KULKAS : PERLENGKAPAN APOTEK : MEJA PERACIKAN DAN BAHAN BAKU : RUANG TUNGGU : PENYERAHAN RESEP : PENERIMAAN RESEP

Page 23: Microsoft Word - STUDI KELAYAKAN OKKKK - Studi-kelayakan2

MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS

MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS page⏐

23

ALUR ORANG 5b 2 4 5 3 6 1

Page 24: Microsoft Word - STUDI KELAYAKAN OKKKK - Studi-kelayakan2

MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS

MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS page⏐

24

Keterangan 1 : pasien masuk ke apotek 2 : pasien menyerahkan resep 3 : pasien menunggu diruang tunggu 4 : pasien membayar resep dan kembali menunggu 5 : pasien mengambil resep 5b : pasien berkonsultasi dengan apoteker 6 : pasien meninggalkan apotek

Catatan pasien :

1 : Pasien yang membeli OTC baik OWA (bukan racikan), sekaligus pemberian informasi dan pengarsipan.

4 : pasien membayar dan menerima obat 6 : pasien meninggalkan apotek

                     DENAH LOKASI PENDIRIAN APOTEK “ SUDIRMAN “

Page 25: Microsoft Word - STUDI KELAYAKAN OKKKK - Studi-kelayakan2

MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS

MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS page⏐

25

Apotek “Bersama” Jln.SUDIRMAN no40 Yogyakarta 52333 APOTEKER: PURWANTO S.Si., Apt.

SP.00.00.90.02 No. TGL: NAMA PASIEN

ATURAN PAKAI Nama dokter: Nama obat: Jumlah: pafar

JL. SUDIRMAN

APOTEK WILUJENG NO 40Mc DONALD

YOGYA PHONE MARKET

POS POLISI

U

S

BT

JL.C. SIM ANJUNTAK

KOTA BARU

ETIKED Etiked : pemakaian dalam : Etiked : pemakaian luar

Page 26: Microsoft Word - STUDI KELAYAKAN OKKKK - Studi-kelayakan2

MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS

MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS page⏐

26

Apotek “Bersama” Jln.SUDIRMAN no40 Yogyakarta 52333 APOTEKER: PURWANTO S.Si., Apt.

SP.00.00.90.02 No. TGL: NAMA PASIEN

ATURAN PAKAI Nama dokter: Nama obat: Jumlah: pafar

Page 27: Microsoft Word - STUDI KELAYAKAN OKKKK - Studi-kelayakan2

MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS

MANAJEMEN FARMASI dan KOMUNITAS page⏐

27

DATA RECORD PASIEN

DATA RECORD PASIEN

NAMA PASIEN LIST PENYAKIT DAFTAR OBAT

TANGGAL KODE

KELUHAN

TANGGAL KUNJUNGAN MULAI BERHENTI KODE NAMA OBAT DOSIS A B C D E F G H I J K

L

PROBLEMA TERAPI PADA RESEP TANGGAL

NO PROBLEMA TERAPI PADA RESEP IDENTIFIKASI PENANGANAN