20
STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY) PEMBANGUNAN TERMINAL PENERIMAAN LNG ( LNG RECEIVING TERMINAL ) DI TANARA ,SERANG, BANTEN PT BANTEN SENTRA ENERGI

Studi Kelayakan Sci

  • Upload
    yoi123

  • View
    259

  • Download
    17

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Documen for pROJECT

Citation preview

Page 1: Studi Kelayakan Sci

STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY)

PEMBANGUNAN TERMINAL PENERIMAAN LNG( LNG RECEIVING TERMINAL )DI TANARA ,SERANG, BANTEN

PT BANTEN SENTRA ENERGI

2012

Page 2: Studi Kelayakan Sci

DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN1. Latar Belakang.2. Maksud dan Tujuan3. Visi dan Misi Perusahaan

II. ANALISA PASAR1. Kebutuhan Gas Bumi 2. Penyediaan Gas Bumi3. Pengembangan Usaha dan Pemasaran4. Calon Konsumen Gas

III. ANALISA TEKNIS1. Spesifikasi Gas2. Rencana Pembangunan Fasilitas3. Standard Operasi4. Jadual Pembangunan

IV. ANALISA KEEKONOMIAN1. Rencana Investasi2. Analisa Finansial

V. KESIMPULAN

Lampiran :

1. Perkiraan Kebutuhan Gas Bumi di Jawa Timur 2. Perkiraan Penyediaan Gas Bumi di Jawa Timur 3. Grafik Neraca Gas Bumi Jawa Timur 4. Master Schedule 5. Rencana Investasi 6. Analisa Keekonomian

I. PENDAHULUAN

Page 3: Studi Kelayakan Sci

I.1. Latar Belakang.

Sesuai UU Migas No. 22/2001 tentang liberalisasi kegiatan usaha hilir , Pemerintah memberikan prioritas kepada pemanfaatan gas bumi untuk keperluan dalam

negeri, baik sebagai sumber energi maupun bahan baku. Namun untuk mendorong pemanfaatan gas bumi yang optimal tidaklah mudah. Permasalahannya antara lain cadangan gas bumi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia umumnya terletak

jauh dari pasar atau konsumen gas bumi. Untuk itu diperlukan jaringan transmisi pipa gas yang terpadu, yang pada gilirannya membutuhkan dana yang besar pula untuk membangunnya.

Pemanfaatan gas bumi yang masih belum optimal disebabkan karena masih kurangnya minat swasta dalam pengembangan bisnis ini, dimana selama ini produksi gas bumi masih dikelola oleh Negara, dalam hal ini Pertamina dan Perusahaan Gas Negara.

Sejalan dengan penerapan Undang-Undang tersebut , maka pemerintah memberikan kesempatan kepada pihak swasta untuk dapat berpartisipasi dalam usaha kegiatan hilir khususnya sektor MIGAS.

Secara umum pemakaian bahan bakar Gas sebagai pengganti bahan bakar minyak adalah jalan keluar terbaik mengingat harga BBG yang cukup bersaing disamping BBM.

Kebutuhan gas bumi di Jawa Timur saat ini terus meningkat, diperkirakan kebutuhan tersebut naik sebesar 10% per tahun dengan asumsi kenaikkan kebutuhan gas bumi masih didominasi oleh pembangkit listrik dan diikuti oleh sektor industri.

Meningkatnya kebutuhan tersebut disebabkan oleh infrastruktur yang sudah mulai berkembang, disamping alasan lain seperti telah dihapusnya subsidi bahan bakar minyak.

Peningkatan kebutuhan gas di Jawa Timur saat ini belum dapat dipasok dari luar Jawa Timur karena belum ada ketersediaan fasilitas jaringan pipa secara terpadu. Pasokan gas bumi untuk wilayah Jawa Timur saat ini diperoleh dari Kodeco, KEI Kangean, Hess Pangkah, Lapindo Brantas, Santos Sampang dan JOB Petrochina Tuban.

Beberapa perusahaan nasional maupun multinasional juga sedang melakukan proses eksplorasi dan eksploitasi di beberapa lapangan on shore maupun off shore di wilayah kerja Jawa Timur.

1

Page 4: Studi Kelayakan Sci

I.2. Maksud dan Tujuan .

Enerji minyak dan gas bumi adalah hasil proses alami berupa hidrokarbon yang tidak terbarukan, oleh sebab itu enerji tersebut harus dikelola oleh negara dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan orang banyak.

Sehubungan hal tersebut PT.Surya Cipta Internusa salah satu perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang usaha Niaga Gas Bumi yang memiliki Fasilitas dan telah berpengalaman di bidang material supporting industri Migas dan sekaligus investor di bidang sarana infrastruktur di sektor Migas, dan saat ini telah menjalin kerjasama dengan beberapa konsumen industri di Jawa Timur, ingin bermitra dengan pemerintah dalam upaya mensukseskan alternatif penggunaan enerji tersebut dengan cara memasarkan dan menyalurkan gas bumi ke beberapa konsumen industri secara terus menerus sesuai kebutuhan dan kesepakatan kontrak serta sekaligus membangun infra strukturnya berupa jaringan distribusi untuk kepentingan bersama.

Guna mencapai tujuan tersebut PT.Surya Cipta Internusa menjalin kerjasama dengan PT. Pertamina (Persero) selaku produsen gas dan dengan beberapa konsumen industri pemasok gas bumi di Jawa Timur, berencana akan membangun fasilitas jaringan pipa distribusi gas bumi lengkap dengan service linenya.

I.3. Visi dan Misi Perusahaan

Visi

Menjadi perusahaan swasta nasional terpercaya di sektor hilir Gas Bumi dan memilikii kompetensi yang memadai untuk menjalankan usaha Niaga dan Distribusi

Gas Bumi.

Misi

Meningkatkan pemanfaatan gas bumi bagi kepentingan industri, melalui Usaha Niaga dan Distribusi Gas Bumi untuk membantu Pemerintah dalam melakukan konservasi dan diversifikasi energi serta meningkatkan pendapatan daerah bagi kesejahteraan masyarakat.

II. ANALISA PASAR

II.1. Kebutuhan Gas Bumi di Jawa Timur

Kebutuhan gas bumi secara umum masih didominasi oleh pembangkit listrik , diikuti oleh sektor industri dan kemudian untuk kebutuhan rumah tangga (gas kota).

2

Page 5: Studi Kelayakan Sci

Saat ini permintaan akan pasokan gas sebagai bahan bakar energi mengalami peningkatan, diperkirakan kebutuhan tersebut mencapai 10 % per tahun. Meningkatnya kebutuhan akan gas bumi disebabkan oleh infrastruktur yang sudah mulai berkembang, disamping alasan lain seperti telah dihapusnya subsidi bahan bakar minyak (BBM), harga gas yang kompetitif dan sifat-sifat gas yang ramah lingkungan.

Klasifikasi kebutuhan pasar akan gas bumi dibagi menjadi tiga sektor yang meliputi :

Kebutuhan gas untuk pembangkit listrik Kebutuhan Gas untuk Industri Kebutuhan Gas untuk Gas Kota

Data kebutuhan gas bumi Jawa Timur dapat dilihat pada Lampiran Tabel 1.

II.2. Penyediaan Gas Bumi di Jawa Timur

Pasokan gas bumi existing pada 2008 diperoleh dari KODECO, EMP Kangean, LAPINDO, Santos Sampang, Hess Pangkah dan JOB Petrochina (Tuban) yang diperkirakan sebesar 307 MMSCFD yang akan mencapai kondisi puncak pada tahun 2010 dan selanjutnya akan mengalami penurunan yang cukup siknifikan. Penambahan pasokan gas untuk memenuhi kebutuhan yang semakin meningkat diharapkan dari pengembangan projek dan potensial reserve yang diperkirakan mulai tahun 2009 .

Saat ini beberapa perusahaan nasional maupun multinasional juga sedang melakukan proses eksplorasi dan eksploitasi di beberapa lapangan on shore maupun off shore di wilayah kerja Jawa Timur untuk mendapatkan sumber-sumber minyak maupun gas bumi untuk dapat memenuhi quota perolehan minyak maupun untuk memenuhi permintaan kebutuhan pasokan gas bumi.

Data Penyediaan Gas Bumi Jawa Timur dapat dilihat pada Lampiran Tabel 2.

II.3. Pengembangan Usaha & Pemasaran.

Dalam rencana pengembangan usaha , perusahaan melihat peluang-peluang usaha khususnya di bidang pemasaran, berdasarkan analisa dan survey, kebutuhan enerji gas bumi sangat dibutuhkan bagi industri besar yang strategis.Selama ini produksi gas bumi nasional telah dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri, maupun untuk ekspor. Pemanfaatan untuk dalam negeri di antaranya adalah untuk pembangkit listrik, industri pupuk, industri petrokimia, industri baja, industri keramik dan lain-lain.

3

Page 6: Studi Kelayakan Sci

Kawasan-kawasan industri mempunyai fungsi sebagai penghasil produk-produk industri, baik untuk kebutuhan ekspor maupun kebutuhan dalam negeri. Kawasan industri sebagai penggerak ekonomi sangat penting dan strategis dalam pengembangan pasar.

Kawasan industri yang menjadi target pasar utama dari PT. Surya Cipta Internusa antara lain :

Industri wilayah Gresik, PKG, Manyar Industri wilayah Sidoarjo, Buduran, Berbek, Sier, Waru, Driyorejo Industri wilayah Pasuruan

Pemilihan kawasan industri tersebut didasarkan atas pertimbangan bahwa perusahaan-perusahaan yang beroperasi di daerah tersebut merupakan industri skala menengah keatas untuk tingkat Nasional bahkan Internasional.

II.4. Rencana pemasaran Gas

Berdasarkan hasil survey dan pemilihan kawasan industri yang telah dilakukan maka PT. Surya Cipta Internusa akan memasarkan gas bumi ke konsumen industri di wilayah Gresik –Manyar, dengan calon konsumen sebagai berikut :

PERUSAHAAN KEBUTUHAN (mmscfd)

PT. Smelting, Gresik 10.0

PT. Wilmar, Gresik 5.00

PT. Petro Oxo Nusantara, Gresik 3.00

PT. Petro Jaya Boral, Gresik 0.50

PT. Petrocentral, Gresik 0.50

PT. Petro Widada, Gresik 0.5

PT. Ishizuka Maspion, Gresik 0.35

Petro Kimia Gresik ( PKG ) 5.0

Rencana penyaluran ke masing-masing konsumen diperkirakan sebesar 50 % dari total kebutuhan, dikarenakan selama ini sudah di supply oleh PT. PGN.

4

Page 7: Studi Kelayakan Sci

III. ANALISA TEKNIS

III.1. Spesifikasi Gas

Sumber Gas : Lapangan Terang, Sirasun dan Batur yang dioperasikan oleh Kangean Energy Indonesia ( KEI )

Volume : 20 MMSCFD Titik Serah : GRE Gresik Jangka waktu : 9 tahun Spesifikasi gas :

Gros Heating Value : 900 – 1200 BTU per SCF Specific Gravity : minimum 0.5 , maksimum 0.8 Temperature : minimum 18 deg F , maksimum 120 deg F Pressure : tidak kurang dari 300 psig Water Content : maksimum 10 lbs/mmscf @ 14.7 psia, 60 deg F CO2 Content : maksimum 7.0 % Hydrogen Sulfide, H2S : maksimum 1 grain/100 scf

III.2. Rencana pembangunan fasilitas

Penyaluran gas bumi ke konsumen direncanakan pada April tahun 2010 , untuk menyalurkan gas bumi tersebut PT.Surya Cipta Internusa akan segera membangun fasilitas jaringan pipa distribusi gas diameter 16 inch dari GRE Gresik – Manyar sepanjang + 15 Km dan service line ke masing-masing konsumen dengan diameter 4 inch.

Rencana pembangunan jaringan pipa dimaksud sebagai berikut : Jalur Pipa : GRE Gresik - Manyar Panjang Pipa : + 15 Km Diameter : 16 Inch , service line 4 – 6 inch ROW : Sepanjang jalur Kereta Api

Sepanjang jalan PU Perlintasan jalan Perlintasan Kereta Api

III.3. Standard Teknis Operasi

Didalam melaksanakan pembangunan jaringan Pipa Penyalur Gas Bumi dimaksud , PT. Surya Cipta Internusa akan mengikuti semua aturan dan ketentuan serta standard code yang dipersyaratkan oleh Pemerintah, dan untuk menjamin Security of Supply kami juga akan menerapkan konsep Pipeline Integrity Management.

5

Page 8: Studi Kelayakan Sci

Acuan standard teknis operasi : API 5L Line Pipe API 1104 untuk pengelasan pipa ANSI B 31.8 Gas Transmission and Distribution Piping Systems. KEP MEN PE No. 300.K/38/M.PE/1997 tentang Keselamatan Kerja Pipa

Penyalur Minyak dan Gas Bumi. SPM No. 50.54.2-1994 Sistem Perpipaan Transmisi dan Distribusi. AGA 3 , Oriffice Meter , perhitungan jumlah aliran gas. AGA 8 , perhitungan supercompressibilitas factor. Sertifikasi MIGAS ( SKPP/SKPI )

III.4. Jadual Pembangunan

Rincian jadual rencana pembangunan pipa tersebut memerlukan waktu + 14 (empat belas) bulan ; Proses perijinan : 10 bulan Engineering : 6 bulan Procurement : 10 bulan Konstruksi : 7 bulan Commissioning : 1 Bulan

Master schedule rencana pembangunan pipa dapat dilihat pada lampiran 4.

IV. ANALISA KEEKONOMIAN

IV.1. Rencana Investasi

Investasi yang direncanakan untuk pembangunan Pipa sepanjang + 15 Km, sbb :

Project set up USD 25,000.00 Project Management USD 1,498,572.27 Engineering USD 124,550.00 Procurement USD 5,275,468.77 Construction USD 3,108,394.54 ROW USD 194,733.33 Perijinan USD 167,000.00 Asuransi USD 44,199.32 Contingency ( 2.5 % ) USD 260,947.96

TOTAL USD 10,698,866.19

Uraian secara terperinci dapat dilihat pada lampiran. 5.

IV.2. Analisa Finansial

6

Page 9: Studi Kelayakan Sci

Untuk menghitung keekonomian proyek ini, dibuat asumsi-asumsi finansial sbb :

a. Volume gas yang dialirkan/hari adalah sebesar 20 MMSCFD atau setara dengan 20,000 MMBTU

b. Volume gas yang terserap oleh pasar/tahun adalah 365 x 20 MMSCFD x 90%c. Pengaliran dan penjualan gas dimulai pada bulan April 2010d. Estimasi harga jual gas saat penjualan dimulai adalah USD 5.8 / MMBTUe. Kenaikan harga jual adalah 3% per tahunf. Jangka waktu kontrak 9 tahung. Harga beli gas pada saat pengaliran adalah 4.65 / MMBTU sesuai PJBG

dengan PT. PERTAGASh. Bila dilakukan pembiayaan oleh pihak ke tiga (Bank), maka maksimum

pembiayaan adalah 70% dari investasi dengan tingkat suku bunga mata uang USD 10%/tahun , dan periode pengembalian 3 tahun.

i. Seluruh fixed asset didepresiasikan selama 9 tahun dengan metode Straight Line dan biaya-biaya lain diamortisasi selama 3 tahun

j. Umur hutang kepada suplier adalah 15 hari , sedangkan umur tagihan adalah 30 hari

Dengan menggunakan asumsi-asumsi tersebut diatas , maka proyeksi finansial yang dibuat selama 9 tahun (sesuai dengan periode kontrak dengan PT. Pertagas) menunjukkan hal-hal sebagai berikut :

Pada tahun pertama proyek sudah dapat memberikan keuntungan sebesar USD 1,058,570.- dan terus meningkat pada tahun tahun berikutnya. Penurunan Profit terjadi mulai tahun ke 5 (lima) seiring dengan turunnya pasokan gas, namun masih memberikan keuntungan sampai ahir periode.

Arus kas proyek memperlihatkan kondisi yang baik, karena dengan nilai account receivable sebesar USD 1,646,560.- dapat ditutup dengan modal kerja sebesar USD 500,000.-

Indikator Finansial menunjukkan hasil yang baik, yaitu :

Pay Back Period : 34 bulan Net Present Value : USD 8,091,610.- IRR : 29.83 %

Gambaran Analisa dan Proyeksi Finansial secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 6.

V. KESIMPULAN

7

Page 10: Studi Kelayakan Sci

Berdasarkan uraian-uraian diatas , maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

Secara finansial usaha distribusi gas bumi sebesar 20 MMSCFD untuk industri-

industri di wilayah Gresik – Manyar sangat layak untuk dilaksanakan.

Dengan tambahan pasokan gas sebesar 20 MMSCFD , maka kebutuhan gas di

Wilayah Jawa Timur akan memberikan dampak yang baik bagi pertumbuhan

industri mengingat di wilayah ini masih mengalami kekurangan gas yang cukup

besar.

8

Page 11: Studi Kelayakan Sci

9

Page 12: Studi Kelayakan Sci
Page 13: Studi Kelayakan Sci

Lampiran 5.

Page 14: Studi Kelayakan Sci

1

Lam

piran 6.