Upload
widhout-storries
View
220
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
metodologi serta pembahasan data panel dari hubungan antara hutang pemerintah dan kredit
Citation preview
METODOLOGI
Jenis dan Sumber DataPenelitian yang dilakukan menggunakan data sekunder dengan bentuk struktur
data yang digunakan adalah data panel (data time series dan cross section). Data cross
section diambil dari empat negara di ASEAN yaitu: (1) Indonesia; (2) Malaysia; (3)
Filipina; dan (4) Thailand. Pengambilan sample keempat negara tersebut dimaksudkan
untuk memenuhi kriteria salah satu variabel regresor yaitu negara di ASEAN yang
memiliki cash deficit. Data time series dalam tahunan dari tahun 2000 hingga tahun 2013.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Kredit Domestik, Utang Pemerintah,
dan Defisit Pengeluaran dan Pendapatan (APBN). Data diakses dan diambil dari website
Internasional Monetary Fund (www.imf.org) dan website Bank Dunia
(www.worldbank.org).
Metode Analisis DataPenelitian ini menggunakan analisis data panel. Persamaan dalam model
menggambarkan variabel Utang Pemerintah dan Defisit Pengeluaran dan Pendapatan
(APBN) berpengaruh atau tidak berpengaruh terhadap variabel Kredit Domestik.
Kelebihan penggunaan data panel yaitu: (1) Mampu mengontrol Heterogenitas Individu;
(2) Memberi informasi lebih banyak dan beragam; dan (3) Data panel lebih baik untuk
penyesuaian dinamik. Data panel memiliki kelemahan terutama pada pemodelan efek
tetap (Fixed Effect Model, FEM) (Gujarati, 2003) yaitu: (1) Masalah kekurangan derajat
kebebasan (degree of freedom); (2) Multikolienaritas yang diakibatkan oleh banyaknya
variabel dummy yang diestimasi: (3) Keterbatasn kemampuan estimasi; dan (4)
Kemungkinan korelasi diantara komponen residual spesifik (unobserved heterogenity).
Terdapat tiga pemodelan estimasi data panel yaitu: (1) Pooled Least Square
(PLS) atau Common Effect Model (CEM); (2) Fixed Effect Model (FEM); dan (3) Random
Effect Model (REM). Apabila dapat diasumsikan bahwa tidak terdapat komponen yang
spesifik baik pada cross section maupun time series maka dapat diestimasi
menggunakan OLS biasa. Apabila diyakini bahwa terdapat heterogenitas baik pada cress
section maupun timeseries maka pemodelan residual harus dilkukan secara eksplisit.
Fixed Effect Model dan Random Effect Model merupakan dua tipe pemodelan residual
data panel. Kedua pemodelan ini berdasarkan asumsi apakah karakter residual spesifik
ini bersifat konstan atau random. Perbedaan antara FEM dan REM terdapat pada letak
unobserved heterogenity dimana pada FEM letak unobserved heterogenity terletak pada
intersep dan menyebabkan intersep berubah – ubah. Sementara pada REM unobserved
heterogenity menjadi bagian pada error term dan menyebabkan intersep konstan namun
menyebabkan korelasi serial.
Pemilihan FEM atau REM didasarkan pada apakah heterogenitas bersifat konstan
(dan berkorelasi dengan variabel bebas) atau random. Namun demikian dalam praktik hal
ini sulit ditentukan secara apriori. Untuk itu diperlukan sebuah tes untuk menentukan
superioritas suatu model terhadap model yang lain.
Gambar 1. Pengujian model estimasi data panel
Hausman (1978) mengajukan suatu tes yang menggunakan REM sebagai acuan
(null hypothesis).Dasar pemikiran yang digunakan adalah dengan menguji adanya
hubungan antara unobserved heterogenity dengan satu atau lebih variabel bebas. Jika
statistik uji menunjukkan penolakan hipotesis null maka FEM adalah lebih tepat dan
sebaliknya.
Model Persamaan
Secara sederhana didapatkan model persamaan :
DCr¿=β1∑GD¿+β2∑ CD¿+ε¿
DImana : DCr merupakan notasi dari Kredit Domestik,
GD merupakan notasi dari Utang Pemerintah,
CD merupakan notasi dari Defisit Pengeluaran dan Pendapatan (APBN).
LM TestChow Test
Hausman Test
Hasil dan Analisa
Pertama kita asumsikan bahwa komponen residual yang berlaku adalah bersifat
konstan anatr cross section dan time series. Dengan demikian dapat dilakukan estimasi
dengan menggunakan Pooled Least Square. Hasil Estimasi pada tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1. Hasil Estimasi dengan Pooled Least Square
Pada tabel tersebut dapat dilihat bahwa kedua variabel baik Utang Pemerintah
dan Defisit Pengeluaran Pendapatan (APBN) berpengaruh signifikan (Prob. < α) terhadap
Kredit Domestik. Kedua variabel memiliki pengaruh positif dengan koefisien masing –
masing sebesar 0,89 pada Utang Pemerintah dan 8,44 pada Defisit Pengeluaran dan
Pendapatan (APBN). Hal ini berarti peningkatan kedua juga meningkatkan Kredit
Domestik atau meningkatkan pertumbuhan kredit dimana hal ini harusnya sesuai dengan
Ricardian Equivalent.
Setiap negara memiliki keunikan masing – masing sehingga asumsi komponen
yang konstan untuk seluruh observasi dikatan terbatas dan komponen residual harus
dimodelkan secara spesifik. Selanjutnya kita memodelkannya sebagai Fixed Effect
Model. Hasil Estimasi pada tabel 2 di bawah ini.
Tabel 2. Hasil Estimasi dengan Fixed Effect
Penggunaan Fixed Effect Model terlihat dapat meningkatkan Goodness of fit,
dapat dilihat R2 meningkat dari 0,43 pada PLS/CE menjadi 0,93 pada FEM. Namun pada
model ini Defisit Pengeluaran Pendapatan (APBN) tidak signifikan dan Utang pemerintah
tetap konsisten pengaruh positif. Selanjutnya digunakan uji untuk melihat apakah
penggunaan Fixed Effect Model memiliki nilai tambah dibandingankan dengan Pooled
Least Square. Dengan menggunakan uji Chow (chow test) dapat diketahui apakah lebih
baik menggunakan PLS atau FEM dengan Hipotesis null FEM tidak memiliki dampak.
Hasil Pengujian pada tabel 3 di bawah ini.
Tabel 3. Chow Test
Pada pengujian diatas dapat dilihat bahwa nilai F Hitung sebesar 130,3 dan p
value sebesar 0,00 yang berarti hipotesis null ditolak sehingga Fixed Effect Model
memberikan nilai tambah yang signifikan dibandingkan dengan Pooled Least Square.
Sehingga menggunakan model FEM. Selanjutnya akan dilihat estimasi Random Effect
Model pada tabel 4 di bawah ini.
Tabel 4. Hasil estimasi dengan Random Effect
Pada tabel dapat dilihat bahwa variabel Defisit Pengeluaran dan Pendapatan
(APBN) tidak signifikan namun pada variabel Utang Pemerintah berpengaruh positif dan
signifikan seperti pada hasil estimasi Fixed Effect. Pada model ini Goodness of fit juga
meningkat seperti pada Fixed Effect Model dari R2 0,43 menjadi 0,88. Untuk melihat
apakah REM ataukah FEM yang lebih baik digunakan untuk model dilakukan uji
Hausman (hausman test). Hasil uji dapat dilihat pada tabel 5 di bawah ini.
Tabel 5. Hausman Test
Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa hipotesis null diterima dengan p value 0,53
(> α). Maka model yang dipilih adalah Random Effect Model. Hasil yang konsisten
terhadap uji maka tidak diperlukan uji LM (Lagrangge Multuplier Test). Karena model
yang dipilih adalah Random Effect Model dengan estimasi menggunakan pendekatan
GLS (Generalized Least Square) maka diasumsikan REM bebas dari heteroskedastisitas.
Kesimpulan
Dari pengujian dan estimasi yang telah dilakukan, didapatkan model estimasi
dengan menggunakan Random Effect Model. Jika dilihat dari hasil estimasi maka variabel
yang signifikan mempengaruhi Kredit Domestik adalah Utang pemerintah dengan korelasi
positif dan koefisien sebesar 1,99 serta R2 sebesar 0,88 (88%). Sehingga ini berarti
peningkatan utang pemerintah berdampak pada peningkatan Kredit domestik.