4
Tugas : METODE DASAR PENGUMPULAN DATA Mata Kuliah : Statistika Industri I Jurusan : Teknik Industri Nama : Puspa Nila Cempaka Ledy NIM : 135060701111081 Metode Dasar Pengumpulan Data berdasarkan PPT Pertemuan Pertama Dosen Statistika Industri I, Agustina Eunike, ST., MT., MBA., ada tiga, yaitu sampel, observasi dan eksperimen. SAMPEL Menurut Suharsimi Arikunto dalam Nazar Bakry, sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang di teliti. 1 Sedangkan menurut Mohammad Ali, sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang akan diteliti yang dianggap mewakili terhadap seluruh populasi dan diambil dengan menggunakan teknik-teknik tertentu. 2 Sehingga dalam artiannya, sampel adalah wakil bagian yang diambil dari suatu populasi menggunakan teknik tertentu dengan tujuan untuk memperoleh keterangan mengenai obyek yang diteliti. Teknik pengambilan sampel terdiri dari : 1. Random sampling/probability sampling adalah cara pengambilan sampel dimana tiap anggota populasi mempunyai kemungkinan yang sama untuk dijadikan sampel. Misalnya dengan teknik undian yang memberikan nomor urut tiap anggota populasi kemudian dipilih secara acak, teknik ordinal yang memilih sampel dengan aturan kelipatan bilangan tertentu, ataupun teknik yang menggunakan tabel bilangan random dalam buku statistik. Random Sampling terdiri dari : a. Simple random sampling, dapat dilakukan jika analisis penelitian bersifat umum. Misal: Dalam suatu populasi ada banyak perbedaan seperti pria dan wanita, kaya dan miskin, dll. Selama perbedaan tersebut tidak berpengaruh pada hasil, maka peneliti dapat mengambil sampel secara acak. b. Stratified random sampling, dapat dilakukan jika karakteristik anggota populasi beragam. Misal: Seorang peneliti ingin mengetahui sikap manajer terhadap kebijakan perusahaan. Dia menduga bahwa manajer tingkat atas cenderung bersikap positif terhadap kebijakan perusahaan. Untuk menguji dugaan tersebut maka sampel acak terdiri dari manajer tingkat atas, menengah, dan bawah. Sehingga diperoleh manajer dari ketiga tingkatan tersebut. 1 Nazar Bakry, Tuntunan Praktis Metodologi Penelitian, Cet. I. (Jakarta : Pedoman Jaya, 1995), h. 29. 2 Mohammad Ali, Penelitian Pendidikan (Prosedur dan Strtaegis), Cet. III. (Bandung : Angkasa, 1985), h. 54.

Metode Pengumpulan Data

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Metode Pengumpulan Data

Tugas : METODE DASAR PENGUMPULAN DATAMata Kuliah : Statistika Industri IJurusan : Teknik IndustriNama : Puspa Nila Cempaka LedyNIM : 135060701111081

Metode Dasar Pengumpulan Data berdasarkan PPT Pertemuan Pertama Dosen Statistika Industri I, Agustina Eunike, ST., MT., MBA., ada tiga, yaitu sampel, observasi dan eksperimen.

SAMPELMenurut Suharsimi Arikunto dalam Nazar Bakry, sampel adalah sebagian atau wakil populasi

yang di teliti.1 Sedangkan menurut Mohammad Ali, sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang akan diteliti yang dianggap mewakili terhadap seluruh populasi dan diambil dengan menggunakan teknik-teknik tertentu.2 Sehingga dalam artiannya, sampel adalah wakil bagian yang diambil dari suatu populasi menggunakan teknik tertentu dengan tujuan untuk memperoleh keterangan mengenai obyek yang diteliti. Teknik pengambilan sampel terdiri dari :1. Random sampling/probability sampling adalah cara pengambilan sampel dimana tiap anggota

populasi mempunyai kemungkinan yang sama untuk dijadikan sampel. Misalnya dengan teknik undian yang memberikan nomor urut tiap anggota populasi kemudian dipilih secara acak, teknik ordinal yang memilih sampel dengan aturan kelipatan bilangan tertentu, ataupun teknik yang menggunakan tabel bilangan random dalam buku statistik. Random Sampling terdiri dari :a. Simple random sampling, dapat dilakukan jika analisis penelitian bersifat umum. Misal:

Dalam suatu populasi ada banyak perbedaan seperti pria dan wanita, kaya dan miskin, dll. Selama perbedaan tersebut tidak berpengaruh pada hasil, maka peneliti dapat mengambil sampel secara acak.

b. Stratified random sampling, dapat dilakukan jika karakteristik anggota populasi beragam. Misal: Seorang peneliti ingin mengetahui sikap manajer terhadap kebijakan perusahaan. Dia menduga bahwa manajer tingkat atas cenderung bersikap positif terhadap kebijakan perusahaan. Untuk menguji dugaan tersebut maka sampel acak terdiri dari manajer tingkat atas, menengah, dan bawah. Sehingga diperoleh manajer dari ketiga tingkatan tersebut.

c. Cluster sampling adalah suatu cara dimana populasi terlebih dahulu dibagi atas kelompok-kelompok berdasarkan cluster yang anggotanya tidak perlu homogen. Kemudian, pilih beberapa cluster sebagai sampel. Selanjutnya, pilih lagi anggota dari cluster tersebut sebagai sampel. Misal: Dalam satu organisasi terdapat 100 departemen yang terdiri dari banyak pegawai dengan karakteristik, kelamin dan tingkat pendidikan berbeda. Jika peneliti ingin mengetahui tingkat pemahaman pegawai terhadap strategi perusahaan maka peneliti dapat menggunakan cluster sampling untuk mencegah terpilihnya sampel hanya dari satu atau dua departemen saja.

d. Systematic sampling, dapat dilakukan jika peneliti dihadapkan pada ukuran populasi yang besar namun tidak memiliki alat pengambil data secara acak. Peneliti dapat memberi nomor setiap anggota populasi kemudian pilih satu nomor sebagai titik awal dan pilih tiap nomor ke-n sebagai anggota. Misal: Dalam suatu populasi terdapat 5000 rumah. Sampel yang akan diambil adalah 250 rumah, dengan demikian interval antar sampel kesatu, kedua, dan seterusnya adalah 25.

2. Nonrandom sampling/nonprobability sampling adalah cara pengambilan sampel dimana tiap anggota populasi tidak mempunyai kemungkinan yang sama untuk dijadikan sampel. Misal: 5 anggota populasi dipilih sebagai sampel karena letaknya dekat dengan rumah peneliti,

1 Nazar Bakry, Tuntunan Praktis Metodologi Penelitian, Cet. I. (Jakarta : Pedoman Jaya, 1995), h. 29. 2 Mohammad Ali, Penelitian Pendidikan (Prosedur dan Strtaegis), Cet. III. (Bandung : Angkasa, 1985), h. 54.

Page 2: Metode Pengumpulan Data

sedangkan yang lainnya, karena jauh, tidak dipilih; artinya tidak ada kemungkinan. Ataupun misal: Jika populasi yang diteliti adalah konsumen teh botol, kemungkinan besar peneliti tidak mengetahui dengan pasti berapa jumlah dan karakteristik konsumennya. Dalam situasi yang demikian, pengambilan sampel acak tidak dimungkinkan sehingga sampel diambil dengan cara tidak acak namun dengan konsekuensi hasil penelitian tersebut tidak bisa digeneralisasikan. Jika ternyata dari 200 konsumen teh botol merasa kurang puas, maka peneliti tidak bisa mengatakan bahwa sebagian besar konsumen teh botol merasa kurang puas terhadap teh botol tersebut. Nonrandom Sampling terdiri dari :a. Convenience Sampling adalah cara pengambilan sampel dimana peneliti tidak mempunyai

pertimbangan lain kecuali berdasarkan kemudahan saja. Seseorang diambil sebagai sampel karena kebetulan orang tadi ada di situ atau kebetulan dia mengenal orang tersebut.

b. Purposive Sampling adalah sampel yang dipilih dengan cermat sehingga relevan dengan tujuan penelitian, yaitu dilakukan dengan mengambil orang yang benar-benar terpilih menurut spesifikasi yang telah ditentukan oleh peneliti.

c. Quota Sampling adalah sampel yang mempunyai ciri-ciri tertentu dalam jumlah yang diinginkan. Misal: Di sebuah kantor terdapat pegawai laki-laki 60% dan perempuan 40%. Jika peneliti ingin mewawancari 30 orang dari kedua jenis kelamin, maka peneliti harus mengambil sampel pegawai laki-laki sebanyak 18 orang dan perempuan sebanyak 12 orang secara kebetulan saja.

d. Snowball Sampling adalah pengambilan sampel ketika peneliti tidak banyak tahu tentang populasi penelitiannya. Dia hanya tahu satu atau dua orang yang berdasarkan penilaiannya bisa dijadikan sampel. Saat dia menginginkan lebih, dia hanya bisa meminta pada sampel awal untuk menunjukan orang lain yang kira-kira bisa dijadikan sampel. Misal: Seorang peneliti ingin mengetahui pandangan kaum lesbian terhadap lembaga perkawinan. Peneliti cukup mencari satu orang wanita lesbian dan kemudian melakukan wawancara. Setelah selesai, peneliti tadi minta kepada wanita lesbian tersebut untuk bisa mewawancarai teman lesbian lainnya. Setelah jumlah wanita lesbian yang berhasil diwawancarainya dirasa cukup, peneliti bisa mengentikan pencarian wanita lesbian lainnya.

OBSERVASIObservasi adalah metode pengumpulan data melalui peninjauan langsung di lokasi penelitian

untuk mengamati secara cermat berbagai hal dan kondisi yang ada di lapangan. Penemuan ilmu pengetahuan selalu dimulai dengan observasi dan kembali kepada observasi untuk membuktikan kebenaran ilmu pengetahuan tersebut. Metode pengumpulan data dengan observasi terdiri dari :

a. Observasi Partisipan adalah apabila orang yang melakukan observasi turut ambil bagian atau berada dalam keadaan obyek yang diobservasi. (Supardi, 2006 : 91)

b. Observasi Non Partisipan merupakan suatu proses pengamatan dimana pengamat tidak ikut dalam kehidupan orang yang diobservasi dan secara terpisah berkedudukan sebagai pengamat. (Margono, 2005 : 161-162)

c. Observasi Kelompok merupakan pengamatan yang dilakukan oleh sekelompok tim peneliti terhadap sebuah isu yang diangkat menjadi objek penelitian. (Bungin, 2007: 115-117)

d. Observasi Terstruktur merupakan observasi dimana pengamat menggunakan pedoman dalam melaksanakan observasinya.

e. Observasi Tak Terstruktur merupakan observasi dimana pengamat secara bebas melaksanakan observasinya.

Contoh penerapan observasi :Sebuah toko kendaraan yang menyediakan jasa kredit. Pihak toko harus melakukan observasi kepada calon pembeli. Tugas ini jelas tidak dapat diwakilkan kepada orang lain yang tidak tau masalahnya. Observasi misalnya untuk mengetahui apakah calon pembeli itu mampu mengangsur kredit yang dibebankan, dan jika tidak kira – kira modal apa yang dimiliki sebagai

Page 3: Metode Pengumpulan Data

jaminan. Data seperti ini tidak mungkin dicari dengan wawancara, tetapi harus betul – betul dicari data pendukung yang dapat memastikan keadaannya.

EKSPERIMENEksperimen adalah metode penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan sebab-

akibat antara satu variabel dengan yang lain, serta menjelaskan dan memprediksi gerak atau arah kecenderungan suatu variabel di masa depan. Perlu diingat, dua variabel yang berkorelasi (misalnya tingkat pendidikan dengan tingkat penghasilan) belum tentu mempunyai hubungan sebab-akibat, begitupun sebaliknya. (Hopkins, et al, 1987)

Untuk mengukur korelasi, metode survei mungkin sudah cukup memadai. Tetapi untuk menjawab "Apakah tingkat pendidikan menyebabkan naiknya pendapatan?" diperlukan metode eksperimen yang sangat ketat aturannya.

Eksperimen lebih spesifik untuk tujuan-tujuan khusus seperti memilih unit-unit tertentu kemudian memberikan perlakuan berbeda dan selanjutnya dilihat perbedaannya. Misalnya, dokter mengecek darah pegawai suatu peternakan untuk mengetahui apakah terkena flu burung.

Metode Eksperimen :1. Eksperimen sungguhan yang bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab

akibat dengan melakukan kontrol/kendali.2. Eksperimen semu yang bertujuan untuk mengkaji kemungkinan hubungan sebab akibat

dalam keadaan yang tidak memungkinkan ada kontrol/kendali, tapi dapat diperoleh informasi pengganti bagi situasi dengan pengendalian.

Daftar Pustaka :

Drs. Sunarroso dan Ir. Sunarmasto, M.T. 2008. Penuntun Belajar Statistika. Surakarta: PT. Era Pustaka Utama home.unpar.ac.id/~hasan/ SAMPLING .doc https://www.academia.edu/4825317/BAB_III_METODE_PENELITIAN http://www.slideshare.net/elqorni/materi-5-teknik-pengumpulandata