2
A. Bahan dan Alat 1. Bahan Bahan-bahan yang digunakan adalah akar, batang, dan daun kubis (Brassica…) dari BALITS wortel; larutan FAA (); alcohol; xilol; paraffin; safranin 1%; gliserin; balsam kanada transparan; tisu; dan kertas label. 2. Alat Alat-alat yang digunakan adalah silet; cutter; botol flakon; pinset; kuas; petridish; oven; rotary microtome; gelas benda; gelas penutup; batang gelas; mikroskop; dan optil B. Cara Kerja Akar, batang, dan daun kubis dibuat preprata dengan metode semi permanen dan permanen. Proses pembuatan preparat dimulai dengan mengoleksi sampel tanaman kubis berumur 3, 9, dan 25 hari dari lapangan kemudian dibersihkan dari sisa-sisa tanah dengan menggunakan air. Selanjutnya bahan dipotong per organ akar, batang, dan daun menjadi potongan kecil. Khusus untuk daun, pemotongan harus melewati tulang daun. Potongan- potongan tersebut difiksasi dengan alkohol 70% dalam flakon. Pembuatan preparat semi permanen dilakukan dengan membuat irisan membujur pada wortel sehingga terbentuk celah kemudian potongan sampel diselipkan diantaranya. Dibuat irisan melintang setipis mungkin dengan menggunakan silet. Irisan kemudian dimasukkan ke dalam akuades. Irisan diletakkan di atas gelas benda kemudian diamati dibawah mikroskop. Apabila struktur anatominya telah terlihat jelas, irisan dapat diwarnai dengan safranin ! pewarnaan dilakukan dengan meneteskan safranin di atas gelas benda yang terdapat irisan d atasnya selama beberapa saat. Irisan diambil dengan menggunakan kuas lalu dicuci dengan menggunakan akuades sehingga warna tidak terlalu tebal. Irisan diletakkan di atas gelas b yang bersih kemudian sisa-sisa air disekitarnya diserap dengan menggunakan tisu. Ditetesi dengan gliserin kemudian ditutup dengan gelas penutup dan direkatkan dengan cat kuku transparan. Pembuatan preparat permanen dimulai dengan fiksasi potongan akar, batang, dan daun kubis menggunakan lautan FAA di dalam botol flakon yang terpisah dan telah diberi label s 24 jam. Selanjutnya dilakukan proses pencucian dan dehidrasi berturut-turut menggunakan alkohol 70%, alkohol 80%, alkohol 95%, alkohol 100%, dan alkohol 100%, masing-masing selama 30 menit. Dealkoholisasi dilakukan dengan mengganti alkohol dengan alkohol: xilol alkohol: xolol (1:1), alkohol: xilol (1:3), xilol, dan xilol secara berurutan. Pergantian setiap 30 menit. Selanjutnya, potongan bahan direndam dalam campuran xilol:paraffin(1:9) dengan temperatur 57 selama 24 jam. Setelah 24 jam, dilakukan proses infiltrasi dengan cara mengganti campuran xilol:par dengan parafin murni dan disimpan kembali dalam oven temperatur 57 selama 24 jam. Selanjutnya, dilakukan pembuatan blok ( embeeding ) dengan cara menuangkan parafin murni ke

METODE KP_ANATOMI

Embed Size (px)

Citation preview

A. Bahan dan Alat 1. Bahan Bahan-bahan yang digunakan adalah akar, batang, dan daun kubis (Brassica) dari BALITSA; wortel; larutan FAA (); alcohol; xilol; paraffin; safranin 1%; gliserin; balsam kanada; cutex transparan; tisu; dan kertas label. 2. Alat Alat-alat yang digunakan adalah silet; cutter; botol flakon; pinset; kuas; petridish; pipet; can; oven; rotary microtome; gelas benda; gelas penutup; batang gelas; mikroskop; dan optilab.

B. Cara Kerja Akar, batang, dan daun kubis dibuat preprata dengan metode semi permanen dan permanen. Proses pembuatan preparat dimulai dengan mengoleksi sampel tanaman kubis berumur 3, 9, dan 25 hari dari lapangan kemudian dibersihkan dari sisa-sisa tanah dengan menggunakan air. Selanjutnya bahan dipotong per organ akar, batang, dan daun menjadi potongan kecil. Khusus untuk daun, pemotongan harus melewati tulang daun. Potonganpotongan tersebut difiksasi dengan alkohol 70% dalam flakon. Pembuatan preparat semi permanen dilakukan dengan membuat irisan membujur pada wortel sehingga terbentuk celah kemudian potongan sampel diselipkan diantaranya. Dibuat irisan melintang setipis mungkin dengan menggunakan silet. Irisan kemudian dimasukkan ke dalam akuades. Irisan diletakkan di atas gelas benda kemudian diamati dibawah mikroskop. Apabila struktur anatominya telah terlihat jelas, irisan dapat diwarnai dengan safranin !%. pewarnaan dilakukan dengan meneteskan safranin di atas gelas benda yang terdapat irisan di atasnya selama beberapa saat. Irisan diambil dengan menggunakan kuas lalu dicuci dengan menggunakan akuades sehingga warna tidak terlalu tebal. Irisan diletakkan di atas gelas benda yang bersih kemudian sisa-sisa air disekitarnya diserap dengan menggunakan tisu. Ditetesi dengan gliserin kemudian ditutup dengan gelas penutup dan direkatkan dengan cat kuku transparan. Pembuatan preparat permanen dimulai dengan fiksasi potongan akar, batang, dan daun kubis menggunakan lautan FAA di dalam botol flakon yang terpisah dan telah diberi label selama 24 jam. Selanjutnya dilakukan proses pencucian dan dehidrasi berturut-turut menggunakan alkohol 70%, alkohol 80%, alkohol 95%, alkohol 100%, dan alkohol 100%, masing-masing selama 30 menit. Dealkoholisasi dilakukan dengan mengganti alkohol dengan alkohol: xilol (3:1), alkohol: xolol (1:1), alkohol: xilol (1:3), xilol, dan xilol secara berurutan. Pergantian dilakukan setiap 30 menit. Selanjutnya, potongan bahan direndam dalam campuran xilol:paraffin(1:9) dengan temperatur 57 selama 24 jam. Setelah 24 jam, dilakukan proses infiltrasi dengan cara mengganti campuran xilol:parafin dengan parafin murni dan disimpan kembali dalam oven temperatur 57 selama 24 jam. Selanjutnya, dilakukan pembuatan blok (embeeding) dengan cara menuangkan parafin murni ke

dalam petridish kemudian masing-masing potongan bahan ditata sedemian rupa secara radial dengan jarak tertentu. Dan agar tidak terjadi kesalahan masing-masing sampel diberi label yang ditempel ditepi petridish. Blok parafin padat berisi bahan diiris dengan menggunakan cutter sehingga membentuk bangun trapesium kemudian diberi label. Selnajutnya dipotong menggunakan rotary microtome sehingga membentuk pita memanjang. Irisan diletakkan diatas gelas benda yang telah diolesi dengan gliserin kemudian ditetesi air. Gelas benda diberi label kemudian diletakkan di atas hot plate dan didiamkan sehingga pita parafin merenggang dan sisa air hilang. Proses selanjutnya dalah pewarnaan dengan safranin 1% dalam alkohol 70%. Secara berturut-turut gelas benda dimasukkan ke dalam xilol, xilol, alkohol:xilol (1:3, 1:1, 3:1), dan alkohol (100%, 100%, 95%, 80%, 70%) masing-masing selama 3 menit. Kemudian gelas benda dimasukkan ke dalam safranin 1% dalam alkohol 70% dan didiamkan selama 24 jam. Proses pewarnaan dilanjutkan dengan memasukkan gelas benda secara berturut-turut ke dalam alkohol (70%, 80%, 95%, 100%, 10%), alkohol:xilol (1:3, 1:1, 3:1), dan xilol secara cepat (sekitar 30 detik) agar warna preparat tidak memudar. Tahap yang terakhir adalah mounting, yaitu irisan pada gelas benda ditutup dengan gelas penutup setelah diberi balasam kanada. Penutupan ini harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak timbul gelembung. Selanjutnya diletakkan di ats hot plate selama 24 jam kemudian diangin-anginkan selama 6 hari agar balsam kanada kering.

C. Pengamatan Pengamatan preparat dilakukan dengan menggunakan mikroskop cahaya dan optilab dengan perbesaran 10 x 40. Data yang diamati adalah karakter anatomi pertumbuhan akar, batang, dan daun kubis.