6

Click here to load reader

Metode

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sad

Citation preview

Page 1: Metode

L

Front pembasahan

Zona TerbasahiKonduktivitas, K

i

er

ho

0

Kelembaban Tanah K

edalaman tanah

ho

Permukaan tanah

Front Pembasahan

Tanah basah

Tanah kering

L

1. Metode – metode yang digunakan dalam menentukan infiltrasi!

Jawab:

a. Metode Green-Ampt

Green dan Ampt mengembangkan pendekatan Teori Fisik yang dapat

diselesaikan dengan Penyelesaian Analitik Exact (Exact Analytical Solution)

untuk menentukan infiltrasi (Chow, 1988). Infiltrasi adalah penetrasi air dari

permukaan ke dalam tanah secara vertical.

Dalam Pendekatan ini Green Ampt mengemukakan istilah Front

Pembasahan, yaitu suatu batas yang jelas antara tanah yang mempunyai

kelembaban tertentu () di bawah dengan tanah jenuh () di atasnya. Front

pembasahan ini terdapat pada kedalaman L yang dicapai pada waktu t dari

permukaan (Gambar. 1).

Dalam pendekatan ini kontrol volume kolom tanah digunakan sebagai

satuan analisis. Kontrol volume merupakan satuan analisis yang dibatasi oleh

luas permukaan dan kedalaman L. Air yang masuk ke dalam akan

menyebabkan pertambahan kelembaban tanah dari kelembaban (awal) pada

kedalaman L, maksimum menjadi (porositas).

Gambar 1. Zonasi kelembaban tanah akibat infiltrasi (Chow, 1989)

Page 2: Metode

Gambar 2. Infiltrasi kolom tanah (Chow, 1989)

Pertambahan air sebagai hasil infiltrasi untuk suatu unit volume adalah L ( - )

atau sama dengan infiltrasi kumulatif (F) (Gambar. 2):

F = L ( - )

= L (1)

Hukum Darcy’s menyajikan persamaan momentum untuk suatu flux, yaitu :

(2)

Nilai q (Darcy flux) untuk seluruh kedalaman adalah konstan; didekati oleh – f :

(3)

Jika adalah suction head tanah untuk wetting front; h1 adalah head

permukaan sama dengan kedalaman genangan (ho), dan h2 adalah head tanah

yang kering di bawah wetting front. Head (h) adalah penjumlahan suction head

() dan gravity head (z), maka :

h2 = - - L.

Hukum Darcy untuk sistem ini adalah :

f≈K [ψ+LL ] (4)

Persamaan di atas untuk asumsi bahwa genangan permukaan ho dapat

diabaikan dibandingkan dengan dan L. Jika ho tidak diabaikan; dapat

disumsikan bahwa ho=0. Persamaan (5), disubstitusikan ke dalam persamaan

(4) :

L= FΔθ (5)

didapat :

f=K [ ψΔθ+FF ] (6)

Page 3: Metode

Pada saat f = dF/dt, persamaan (6), merupakan persamaan untuk menyatakan

tingkat infiltrasi potensial (1). Persamaan (6) dapat diekspresikan sebagai

persamaan diferensial dalam (F) yang tidak diketahui :

dFdt

=K [ψΔθ+FF ] (7)

sehingga diperoleh integrasinya :

F ( t )=ΨΔθ ln(1+

F( t )ψΔθ )+Kt (8)

dengan

F(t) = infiltrasi kumulatif

= suction head

= selisih antara porositas () dengan kandungan air awal ()

K = permeabilitas tanah

Persamaan (8), merupakan persamaan Green-Ampt; untuk menghitung

infiltrasi kumulatif F potensial, sedangkan tingkat infiltrasi didapat dari

(9)

b. Metode Horton

Model Horton adalah salah satu model infiltrasi yang terkenal dalam

hidrologi. Horton mengakui bahwa kapasitas infiltrasi berkurang seiring dengan

bertambahnya waktu hingga mendekati nilai yang konstant. Ia menyatakan

pandangannya bahwa penurunan kapasitas infiltrasi lebih dikontrol oleh faktor

yang beroperasi di permukaan tanah dibanding dengan proses aliran di dalam

tanah. Faktor yang berperan untuk pengurangan laju infiltrasi seperti

penutupan retakan tanah oleh koloid tanah dan pembentukan kerak tanah,

penghancuran struktur permukaan lahan dan pengangkutan partikel halus

dipermukaan tanah oleh tetesan air hujan. Model Horton dapat dinyatakan

secara matematis mengikuti persamaan berikut :

f=fc+(fo−fc )e−kt ..............(10)

Keterangan :f : laju infiltrasi nyata (cm/h)

Page 4: Metode

fc : laju infiltrasi tetap (cm/h)

fo : laju infiltrasi awal (cm/h)

k : konstanta geofisik

t : waktu

Model ini sangat simpel dan lebih cocok untuk data percobaan. Kelemahan

utama dari model ini terletak pada penentuan parameternya fo, fc, dan k dan

ditentukan dengan data-fitting. Meskipun demikian dengan kemajuan sistem

komputer proses ini dapat dilakukan dengan program spreadsheet sederhana.

2. Ringkasan materi probabilitas dalam prediksi curah hujan.

3. Menentukan interpolasi nilai c berdasarkan Tabel 16 pada buku “ guidelines

for predicting crop water requirements” pada halaman 28.

4. Menentukan f(u) dengan elevasi 35 m dan kecepatan 450 km/hari.

Jawab :

Diketahui :

Wind

Km/day30 35 40

400 1.43 1* 1.46

450 ?

500 1.7 2* 1.73

Ditanyakan : f(u) untuk elevasi 35 m dan kecepatan 450 km/day.

Penyelesaian :

Menentukan nilai (1) dengan cara interpolasi.

(1) = 1.43 + (35 – 30)(1.46−1.43

40−30)

= 1.43 + 10(0.03/2)

= 1.715

Menentukan Nilai (2) dengan cara interpolasi

Page 5: Metode

(2) = 1.7 + (35 – 30)(1.73−1.7

40−30)

= 1.715

Menentukan (?) dengan cara interpolasi

(?) = 1.445 + (450 – 400) (1.7 15−1. 445

100)

= 1.58