Mepid Study Design

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jontoh jurnal dan study design nya

Citation preview

Cross Sectional Study

Cross Sectional StudyRendahnya Proporsi Kontak yang Melakukan Deteksi Dini Tuberkulosis Paru di Puskesmas I Denpasar Selatan Th 2012Oleh Anak Agung Gede Agung, Anak Agung Sagung Sawitri dan Dewa Nyoman WirawanAbstrakTujuanMengetahui proporsi dan rasio kontak serumah yang melakukan pemeriksaan dahakMenganalisis pengaruh persepsi kontak tentang penyakit TB paru dengan perilaku deteksi dini.Kesadaran melakukan deteksi dini kontak serumah rendah, angka cakupan penjaringan suspek TB &penemuan kasus baru rendah

2MetodePopulasi = seluruh anggota keluarga kasus TB paru BTA positif tercatat pd register pengobatan TB Puskesmas I Denpasar Selatan th 2010 - triwulan I tahun 2012. Sampel = 110 responden, 49 sampel pernah deteksi dini, 61 tdk pernah deteksi dini. HasilProporsi kontak serumah yang melakukan deteksi dini sebesar 22,55% rasio jumlah kasus dengan jumlah kontak yang melakukan deteksi dini adalah 1:1,2. Hasil uji bivariat menunjukkan bahwa persepsi kerentanan dan ancaman berpengaruh terhadap perilaku deteksi dini.KesimpulanTidak ada faktor determinan yang berpengaruh secara bersama-sama terhadap perilaku deteksi dini. Rendahnya perilaku deteksi dini kemungkinan disebabkan oleh rendahnya persepsi kerentanan kontak terhadap penyakit TB paru. Jurnal 2 - Cross Sectional Pengetahuan, Sikap dan Motivasi Terhadap Keaktifan Kader Dalam Pengendalian Tuberkulosis. I Made Kusuma Wijaya, Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Universitas Ganesha, Indonesia. AbstractTujuanmenganalisis hub. antara pengetahuan, sikap, dan motivasi kader kesehatan dlm pengendalian kasus tuberkulosis di Kab. Buleleng. Metodepenelitian analitik observasional pendekatan cross-sectional, analisis menggunakan multivariat dgn regresi logistik ganda.

Hasil Terdapat hub. antara variabel pengetahuan dgn keaktifan kader (p=0,012; OR=18.44), antara sikap dgn keaktifan kader (p=0,011; OR=8.08), dn antara motivasi dgn keaktifan kader (p=0,018; OR=15.01)Kesimpulan : Terdapat hub. yg signifikan antr pengetahuan, sikap, dan motivasi dgn keaktifan kader kshatan dlm pengendalian kasus tuberkulosis.

Kader kesehatan dgn pengetahuan tinggi memiliki kemungkinan utk aktif 18 kali lbh besar drpd pengetahuan rendah. Case Control StudyHubungan Olahraga dengan Kejadian Penyakit Jantung Koroner di RSUD Dr. MoewardiAnnisa Yuliana Salim, Anjar Nurrohmah, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Aisyiyah SurakartaGASTER Vol. 10 No. 1 Februari 2013AbstrakTujuan = Mengetahui hubungan olahraga dengan Penyakit Jantung Koroner di RSUD Dr MoewardiMetode = Retrospektif (kasus kontrol)Pengambilan sampel dgn tehnik Purposif sampling, jumlah sampel penelitian 30 pasien PJK dan 30 pasien stroke (non PJK).Analisa data = analisa bivariat yaitu chi-squareHasil = Tidak ada hubungan yang signifikan antara olahraga dengan PJK Kesimpulan Responden yang tidak rutin melakukan olah raga berisiko mengalami kejadian PJK 2.250 lebih besar dibandingkan dengan responden yang rutin melakukan olahraga.Jurnal 2 - Case Control Job Latitude, Job Demands, and Cardiovascular Disease : A Prospective Study of Swedish Men. Robert Karasek,PhD., Dean Baker, MD, MPH., Frank Marxer, MD., Anders Ahlbom, PhD., and Tores Theorell, MD. Abstract TujuanMengetahui hubungan antara karakteristik pekerjaan dgn penyakit kardiovaskularMetodeDiuji menggunakan sampel acak. Perkembangan PJK mulai gejala, tanda, dianalisis dgn regresi logistik multivariat. Studi kasus kontrol digunakan utk menganalisis semua kematian krn kardiovaskular- serebrovaskular slm 6 thn follow up. HasilKebijaksanaan intelektual rndh memprediksi pengembangan gejala PJK dn tanda-tanda ( SOR 1,44 , p