6
Menimbang Mengingat MENTER! PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSANMENTERIPERTANIANREPUBLIKINDONESIA NOMOR 720/Kpts/TP.030/12/201S TENTANG PELEPASANGALURJAGUNG HIBRIDAST CY07 jMR14 SEBAGAIVARIETASUNGGULDENGANNAMAJH 27 DENGANRAHMATTUHANYANGMAHAESA MENTERIPERTANIANREPUBLIKINDONESIA, a. bahwa dalam rangka usaha meningkatkan produksi jagung, varietas unggul mempunyai peranan penting; b. bahwa galur jagung hibrida ST CY07jMR14 mempunyai keunggulan potensi hasil tinggi, tahan terhadap penyakit bulai (Peronosclerospora maydis), penyakit karat daun (Puccinia sorqhis, penyakit hawar daun dataran rendah (Helminthosporium maydis), penyakit hawar daun dataran tinggi (Bipolaris maydis) dan penyakit busuk tongkol, tahan rebah akar dan batang serta beradaptasi luas di dataran rendah sampai dengan tinggi; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, dipandang perlu untuk melepas galur jagung hibrida ST CY07 jMR14 sebagai varietas unggul; 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3478); 2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 241, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4043); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1995 ten tang Perbenihan Tanaman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3616); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2004 tentang Penamaan, Pendaftaran dan Penggunaan Varietas Asal Untuk Pembuatan Varietas Turunan Esensial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 30, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4375); 5. Keputusan Presiden Nomor 27 Tahun 1971 tentang Badan Benih Nasional; 6. Keputusan Presiden Nomor 121jP Tahun 2014 tentang Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode Tahun 2014-2019; 7. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);

MENTER! PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

  • Upload
    others

  • View
    17

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MENTER! PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

Menimbang

Mengingat

MENTER! PERTANIANREPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSANMENTERIPERTANIANREPUBLIKINDONESIANOMOR 720/Kpts/TP.030/12/201S

TENTANG

PELEPASANGALURJAGUNG HIBRIDAST CY07jMR14SEBAGAIVARIETASUNGGULDENGANNAMAJH 27

DENGANRAHMATTUHANYANGMAHAESA

MENTERIPERTANIANREPUBLIKINDONESIA,

a. bahwa dalam rangka usaha meningkatkan produksi jagung,varietas unggul mempunyai peranan penting;

b. bahwa galur jagung hibrida ST CY07jMR14 mempunyaikeunggulan potensi hasil tinggi, tahan terhadap penyakitbulai (Peronosclerospora maydis), penyakit karat daun(Puccinia sorqhis, penyakit hawar daun dataran rendah(Helminthosporium maydis), penyakit hawar daun datarantinggi (Bipolaris maydis) dan penyakit busuk tongkol, tahanrebah akar dan batang serta beradaptasi luas di dataranrendah sampai dengan tinggi;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksuddalam huruf a dan huruf b, dipandang perlu untuk melepasgalur jagung hibrida ST CY07jMR14 sebagai varietasunggul;

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang SistemBudidaya Tanaman (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 1992 Nomor 46, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 3478);

2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 tentangPerlindungan Varietas Tanaman (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2000 Nomor 241, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4043);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1995 ten tangPerbenihan Tanaman (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 1995 Nomor 85, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 3616);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2004 tentangPenamaan, Pendaftaran dan Penggunaan Varietas AsalUntuk Pembuatan Varietas Turunan Esensial (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 30,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4375);

5. Keputusan Presiden Nomor 27 Tahun 1971 tentang BadanBenih Nasional;

6. Keputusan Presiden Nomor 121jP Tahun 2014 tentangPembentukan Kementerian dan Pengangkatan MenteriKabinet Kerja Periode Tahun 2014-2019;

7. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentangOrganisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2015 Nomor 8);

Page 2: MENTER! PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 -

Memerhatikan

8. Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2015 tentangKementerian Pertanian (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2015 Nomor 85);

9. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 461jKptsjOrgj1111971 ten tang Kelengkapan Susunan Organisasi,Perincian Tugas dan Tata Kerja Badan Benih Nasional;

10. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 1014/Kpts/OT.16017/2008 tentang Susunan Pimpinan dan KeanggotaanBadan Benih Nasional;

11. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2011 tentang Pengujian, Penilaian, Pelepasandan Penarikan Varietas (Berita Negara Republik IndonesiaTahun 2011 Nomor 623);

12. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 135/Kpts/0T.16012 I2015 tentang Tim Penilai dan Pelepas Varietas TanamanPangan, Perkebunan dan Tanaman Pakan Ternak;

13. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43/PermentanlOT.OI0j8j2015 tentang Organisasi dan Tata KerjaKementerian Pertanian (Berita Negara Republik IndonesiaTahun 2015 Nomor 1243);

Surat Ketua Badan Benih Nasional Nomor 55/BBN.TP/11/2015 tanggal13 November 2015;

MEMUTUSKAN:MerietapkanKESATU

KETIGA

Melepas galur jagung hibrida ST CY07/MRI4 sebagai varietasunggul, dengan nama varietas JH 27.Deskripsi jagung hibrida varietas JH 27 sebagaimana dimaksuddalam diktum KESATU, dan deskripsi tetua betina dan tetuajantan pembentuknya tercantum dalam Lampiran I, LampiranII, dan Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkandari Keputusan Menteri irii.Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

KEDUA

Ditetapkan di Jakarta",~""-:::;pa:d;;t:,,.tanggal1 5 Des emb e r

i;«'< ;:, ;;E:.;:~.:.):c""'P'ERTANIAN/' .' ,:.',~ \~iK.\JNDONESIA,

. , ;!,

2015

Salinan Keputusan Menteri ini disampaikan Kepada Yth.:1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian;2. Menteri Dalam Negeri;3. Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi;4. Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan;5. Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia;6. Pimpinan Unit Kerja Eselon I di lingkungan Kementerian Pertanian;7. Gubernur provinsi di seluruh Indonesia;8. Kepala Dinas yang membidangi tanaman pangan provinsi di seluruh

Indonesia;9. Kepala Dinas yang membidangi tan aman pangan kabupaten/kota di seluruh

Page 3: MENTER! PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

~- j -

LAMPIRANI KEPUTUSANMENTERIPERTANIANREPUBLIKINDONESIANOMOR 720/Kpts/TP.030/12/2015TANGGAL 15 Desember 2015

DESKRIPSIJAGUNGHIBRIDAVARIETASJH 27

Asal

GolonganUmur

BatangWarna batang

Tinggi TanamanTinggi tongkolDaunWarna daunKeseragaman tanamanBentuk malai

Warna sekam (glume)Warna malai (anther)Warna rambut (silk)

Tipe bijiWarna bijiJumlah baris biji per tongkolBaris bijiBentuk tongkolPenutupan tongkolPerakaranKerebahanPotensi hasilRata-rata hasilBobot 1000 butirKandungan karbohidratKandungan proteinKandungan lemakKetahanan terhadap hamadan penyakit

Keterangan

Persilangan an tara galur murni CY7 sebagaitetua betina dengan galur murni MR14 sebagaitetuajantan (CY7x MRI4)Hibrida silang tunggal (Single cross)Berumur sedang

50 % keluar serbuk sari ± 53 hst (dataranrendah) - ± 83 hst (dataran tinggi)50 % keluar rambut ± 55 hst (dataranrendah) - ± 86 hst (dataran tinggi)Masak panen + 98 hst (dataran rendah) - +150 hst (dataran tinggi)

Diameter 0 ± 2,2 em, bentuk bulatWarna ruas dan pangkal hijau denganantosianin lemah.±. 220,0 emPertengahan tinggi tanaman j, 108,0 emBentuk pita dengan pola helai semi tegakHijauSeragamKerapatan bulir jarang dengan tipe pereabanganagak terbukaHijau dengan antosianin sedangKrem bereampur jinggaHijau dengan semburan warna kejinggaan padaujungSemi mutiara (Semi Flint)Kuningjingga (Yellow orange)12-14 barisLurus, agak bengkok,Silindris agak merucutMenutup tongkol dengan baikKuatTahan rebah

12,6 tonjha pada KA 15 %::!:. 9,9 tonjha pada KA 15 %± 313,0 gram± 78,45 %± 7,59 %± 4,13 %Tahan terhadap penyakit bulai(Peronosderospora maydis), penyakit karat daun(Puccinia polysore), hawar daun dataran rendah(Helminthosporium maydis), hawar daundataran tinggi (Bipolaris maydis) dan busuktongkolBeradaptasi luas di dataran rendah sampaidengan tinggi (5 - 1.340 mdpl.)

Page 4: MENTER! PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

- 4-

Peneliti

Muhammad Azrai, Aviv Andriani, I Made JanaMejaya, Andi Takdir Makkulawu, R. Neni Iriany,Roy Effendy, Amin Nur, Muzdalifah Isnaini, N.NAndriani dan Sri SunartiAmran Muis, Andi Haris Talanca, M. Aqil, TaufiqRatule, M. Idiris dan Wen LanggoBalai Penelitian Tanaman Seralia, BadanPenelitian dan Pengembangan Pertanian

Pemulia

Pengusul

."-<->,.,

'ERlc,PERTANIAN\ ".- ,

}ilK,INDONESIA," .

Page 5: MENTER! PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

- 5 -

LAMPIRANII KEPUTUSANMENTERIPERTANIANREPUBLIKINDONESIANOMOR 720/KptS/TP.030/12/2015TANGGAL 15 Desember 2015

DESKRIPSITETUABETINAJH 27 (CY7)

Asal

GolonganUmur

BatangWarna batangTinggi TanamanTinggi tongkolDaunWarna daunKeseragaman tanamanBentuk malaiWarna sekam (glume)Warna malai (anther)Warna rambut (silk)Tipe bijiWarna bijiJumlah baris biji per tongkolPenutupan tongkolPerakaranKerebahanPotensi hasilRata-rata hasilKetahanan terhadap hamadan penyakit

Pemulia

Galur diekstrak dari Populasi Kawin Aeak EVT13Galur murni (inbreed line)Berumur dalam50 % keluar serbuk sari + 55 hst50 % keluar ram but .± 57 hstMasak fisiologis ± 107 hstBulatHijau± 170 em+ 85 emSedang dan lurus agak bengkokHijauSeragamAgak kompakHijau dengan anthosianin sedangHijau bereampur kremHijau mudaMutiara (Flint)Jingga kekuningan (Orange yellow)12 - 14 barisMenutup tongkol dengan baikSangat baikTahan rebah

3,3 ton/ha± 2,5 tony haAgak tahan terhadap penyakit bulai(Peronosclerospora maydis) penyakit karatdaun (Puccinia polysore), hawar daun dataranrendah (Helminthosporium maydis), hawardaun dataran tinggi (Bipolaris maydis) danbusuk tongkol.Muhammad Azrai

ERI PERTANIANLIKINDONESIA,

J\/

Page 6: MENTER! PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

-6 -

LAMPIRANIII KEPUTUSANMENTERIPERTANIANREPUBLIKINDONESIANOMOR 720/Kpts/TP.030/12/2015TANGGAL : 15 Desernber 2015

DESKRIPSI TETUAJANTANJH 27 (MR14)

AsalGolonganUmur

BatangWarna batangTinggi TanamanTinggi tongkolDaunWarna daunKeseragaman tanamanBentuk malaiWarna sekam (glume)Warna malai (anther)Warna rambut (silk)Tipe bijiWarna bijiJumlah baris biji per tongkolPenutupan tongkolPerakaranKerebahanPotensi hasilRata-rata hasilKetahanan terhadap hamadan penyakitPemulia

Populasi Suwan 3Galur murni (inbred line)Berumur dalam50 % keluar serbuk sari j, 56 hst50 % keluar rambut j 57 hstMasak fisiologis :!: 105 hstBesar dan kuatHijau± 170 em+ 85 emAgak lebarHijau tuaSeragamSedang dan agak kompakHijau dengan antosianin lemahHijau muda kekuninganHijau kekuninganMu tiara (Flint)Kuning Jingga (Yellow orange)12-14 barisMenutup tongkol dengan baikSangat baikTahan rebah

2,5 ton/ha± 1,5 tonjhaToleran terhadap penyakit bulai(Peronosclerospora maydis) dan karat daunMarsum Dahlan dan IMade Jana Mejaya

TERI PERTANIANBLIK INDONESIA,I