177
MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA PADA MATERI HUKUM KEKEKALAN ENERGI MEKANIK PADA BIDANG MIRING MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN TERBIMBING SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh : Normalia Sandy Palumpun 151424044 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

  • Upload
    others

  • View
    20

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR

SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA PADA MATERI

HUKUM KEKEKALAN ENERGI MEKANIK PADA BIDANG MIRING

MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN TERBIMBING

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

Oleh :

Normalia Sandy Palumpun

151424044

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

SKRIPSI

MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN

BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 6

YOGYAKARTA PADA MATERI HUKUM KEKEKALAN

ENERGI MEKANIK PADA BIDANG MIRING

MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN TERBIMBING

Oleh:

Normalia Sandy Palumpun

NIM : 151424044

Telah disetujui oleh:

Pembimbing

Prof. Dr. Paul Suparno, S.J., M.S.T. Tanggal : 25 Juni 2019

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

SKRIPSI

MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR

SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA PADA MATERI

HUKUM KEKEKALAN ENERGI MEKANIK PADA BIDANG MIRING

MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN TERBIMBING

Oleh:

Normalia Sandy Palumpun

NIM: 151424044

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji

Pada Tanggal 12 Juli 2019

Dan dinyatakan memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua : Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd. ……………..

Sekretaris : Dr. Ignatius Edi Santosa, M.S. ……………..

Anggota : Prof. Dr. Paul Suparno, S.J., M.S.T. ……………..

Anggota : Drs. Domi Severinus, M.Si. ……………..

Anggota : Albertus Hariwangsa Panuluh, M.Sc. ……………..

Yogyakarta, 12 Juli 2019

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma

Dekan,

Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si.

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

HALAMAN PERSEMBAHAN

“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan

mendapat; ketoklah maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap

orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari,

mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan”

(Matius 7 : 7-8)

Hasil dan karya ini saya persembahkan, teristimewa untuk:

Tuhan Yesus Kristus

Bunda Maria

Alm. Bapak

Mama, Adik, dan Kakak serta seluruh keluarga

Terima kasih untuk semua doa, semangat dan kontribusi lain yang telah diberikan.

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 12 Juli 2019

Penulis

Normalia Sandy Palumpun

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPERLUAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Normalia Sandy Palumpun

NIM : 151424044

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan karya ilmiah saya yang berjudul:

MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR

SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA PADA MATERI

HUKUM KEKEKALAN ENERGI MEKANIK PADA BIDANG MIRING

MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN TERBIMBING

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas,

dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya

selama tetap menyantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 12 Juli 2019

Yang menyatakan

Normalia Sandy Palumpun

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

ABSTRAK

MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR

SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA PADA MATERI

HUKUM KEKEKALAN ENERGI MEKANIK PADA BIDANG MIRING

DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN TERBIMBING

Normalia Sandy Palumpun

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2019

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui peningkatan

pemahaman siswa dalam proses pembelajaran fisika pada materi Hukum

Kekekalan Energi Mekanik pada Bidang Miring dengan metode eksperimen

terbimbing serta (2) peningkatan nilai karakter kemandirian siswa dalam proses

pembelajaran. Penelitian ini dilaksanakan pada 16 April sampai 23 April 2019 di

SMA Negeri 6 Yogyakarta. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas X MIPA 2

dan kelas X MIPA 6 dengan jumlah sampel 60 siswa. Kelas X MIPA 6 sebagai

kelas eksperimen (pembelajaran menggunakan eksperimen terbimbing) dan kelas

X MIPA 2 sebagai kelas kontrol (pembelajaran menggunakan metode ceramah

aktif).

Instrumen pada penelitian ini adalah tes tertulis (pre-test dan post-test) dan

angket kemandirian belajar siswa. Treatment untuk kelas kontrol menggunakan

metode ceramah aktif dan diskusi di dalam kelas, sedangkan treatment untuk kelas

eksperimen menggunakan metode eksperimen terbimbing. Analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah uji-T dependen dan independen.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran Fisika pada materi

pokok Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada bidang miring menggunakan

metode eksperimen dapat: (1) meningkatkan pemahaman siswa dan (2)

meningkatkan kemandirian belajar siswa SMA Negeri 6 Yogyakarta.

Kata Kunci: Kemandirian, Hukum Kekekalan Energi Mekanik, Metode

Eksperimen Terbimbing.

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

ABSTRACT

IMPROVING THE UNDERSTANDING AND LEARNING INDEPENDENCY OF THE GRADE X STUDENTS OF SMA NEGERI 6

YOGYAKARTA IN THE LAW OF MECHANICAL CONVERSATION

ENERGY ON INCLINED PLANES MATERIALS USING GUIDED

EXPERIMENT METHOD

Normalia Sandy Palumpun

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2019

The aims of this study are to investigate (1) the improvement of the

students’ understanding in learning physic subject specifically in the law of

mechanical conversation energy on inclined planes materials using guided

experiment method and (2) the improvement of the students’ learning

independency. This research was conducted on 16th

to 23rd

April 2019 in SMA

Negeri 6 Yogyakarta. The research samples were 60 students from X MIPA 2

class and X MIPA 6 class. The X MIPA 6 class was the experimental class (using

the guided experiment in the learning session) and the X MIPA 2 was the control

class (using an active lecture in the learning session).

The research instruments were written tests (pretest and post-test) and

survey on the students’ learning independency. The treatment for the control

class was using an active lecture and discussion in class. On the other hand, the

treatment for the experimental class was using the guided experimental method.

The data analysis used in this study was dependent and independent T-test.

The results of the study were that learning physic subject specifically in

the law of mechanical conversation energy on inclined planes materials using

experimental method could: (1) improve the students understanding and (2)

improve the learning independency of the students of SMA Negeri 6 Yogyakarta.

Keywords: Independency, the law of mechanical conversation energy, guided

experiment method

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat

kasih sayang dan penyertaan-Nya dari awal hingga akhir penyusunan skripsi yang

berjudul “Meningkatkan Pemahaman dan Kemandirian Belajar Siswa Kelas X

SMA Negeri 6 Yogyakarta pada Materi Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada

Bidang Miring Menggunakan Metode Eksperimen Terbimbing” dapat

terselesaikan dengan baik dan lancar.

Penulisan ini merupakan tugas akhir sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Universitas Sanata Dharma. Penulisan ini

dapat terselesaikan dengan baik karena dukungan, doa, serta semangat dari orang-

orang disekitar penulis. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang secara langsung maupun

tidak langsung memberi bantuan dan dukungan atas terselesainya skripsi ini:

1. Prof. Dr. Paul Suparno, S.J., M.S.T., selaku dosen pembimbing sekaligus

Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan waktu, bimbingan,

dukungan, bantuan dan motivasi serta berbagai masukan kepada penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Drs. Domi Severinus, M.Si., selaku dosen Program Studi Pendidikan

Fisika yang telah membantu memvalidasi kisi-kisi soal pre-test, pos-test,

dan kisi-kisi angket kepada penulis selama mengerjakan skripsi serta

sebagai dosen penguji.

3. Albertus Hariwangsa Panuluh, M.Sc., selaku dosen penguji dan dosen

Program Studi Pendidikan Fisika yang telah memberikan waktu serta

masukan mengenai materi dalam penulisan ini.

4. Segenap Dosen Fisika Universitas Sanata Dharma yang telah membantu

penulis dalam memberikan bekal pengetahuan selama penulis mengikuti

perkuliahan di Universitas Sanata Dharma.

5. Drs. Munjid Nur Alamsyah, MM., selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 6

Yogyakarta dan Andriyani Triwulandari, S.Pd. M.Pd., selaku wakil kepala

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

sekolah urusan Humas SMA Negri 6 Yogyakarta yang telah memberikan

izin penelitian.

6. Ibu Ngadinem, S.Pd., selaku guru mata pelajaran Fisika yang telah

menyediakan waktu, memberi informasi serta menyemangati penulis

dalam pelaksanaan penelitian.

7. Segenap Bapak/Ibu guru serta karyawan SMA Negeri 6 yang telah

membantu penulis dalam melaksanakan penelitian.

8. Teman-teman kelas X MIPA 2 dan X MIPA 6 yang telah membantu

penulis dan bersedia untuk berkontribusi sebagai sampel dalam penelitian.

9. Bapak Paulus Rante Palumpun (Alm.) dan Mama Bertha Silolongan, adik

Selviany Amelinda Palumpun, kakak Edo, kakak Nober Toding Rante,

kakak Mesiani Pakiding dan segenap keluarga yang selalu mendoakan,

memberi dukungan dan senantiasa mencurahkan cinta kasihnya kepada

penulis dari awal hingga akhir penyusunan skripsi.

10. Sahabat seperjuangan Yohana Atwina Aspiranti Ndoa, Monica Dwi Lestari,

Deogracyani Mega Putri, Margaretha Fionelda Marin, Odilia Clara Nina

Ratnasari, Ricardina Fatima Natalia Halle, Vita Diah Chayudhi , Novita Dian

Hediana, Desinta Putri Anastasia, Beta Febrida Damanik, Minda, dan Sinta

Eka Pradewi yang telah membantu, memberikan masukan, kritikan dan

semangat dari awal hingga akhir penyusunan skripsi.

11. Teman-teman seangkatan Pendidikan Fisika 2015 yang telah menjadi

keluarga baru, saling menyemangati, dan memberikan dorongan dalam

penyusunan skripsi.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Penulis

berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dalam perkembangan

pendidikan.

Penulis

Normalia Sandy Palumpun

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................................i

HALAM PERSETUJUAN ............................................................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................................iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................................iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA........................................................................ v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPERLUAN AKADEMIS .........................................................................vi

ABSTRAK ..................................................................................................................vii

ABSTRACT .................................................................................................................viii

KATA PENGANTAR..................................................................................................ix

DAFTAR ISI ................................................................................................................xi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. xv

DAFTAR TABEL ......................................................................................................xvi

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................xvii

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 3

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................ 3

1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................................... 4

BAB 2 LANDASAN TEORI ........................................................................................ 5

3.1 Belajar dan Pembelajaran ............................................................................... 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

3.1.1 Pengertian Belajar ................................................................................... 5

2.1.2 Pembelajaran ........................................................................................... 6

2.2 Pemahaman Konsep ....................................................................................... 7

2.3 Metode Ekperimen ......................................................................................... 8

2.3.1 Pengertian Metode Eksperimen .............................................................. 8

2.3.2 Macam-Macam Eksperimen ................................................................... 9

2.3.3 Kelebihan dan Kekurangan Metode Eksperimen .................................. 11

2.4 Pendidikan Karakter ..................................................................................... 12

2.4.1 Pengertian Pendidikan Karakter ............................................................ 12

2.4.2 Tujuan Pendidikan Karakter di Sekolah ............................................... 13

2.5 Pendidikan Karakter Kemandirian Belajar Siswa ........................................ 14

2.6 Hukum Kekekalan Energi ............................................................................ 15

2.6.1 Energi Kinetik ....................................................................................... 16

2.6.2 Energi Potensial .................................................................................... 17

2.6.3 Energi Mekanik ..................................................................................... 18

2.6.4 Hukum Kekekalan Mekanik ................................................................. 18

BAB 3 METODE PENELITIAN................................................................................ 21

3.2 Desain Penelitian .......................................................................................... 21

3.3 Rancangan Penelitian ................................................................................... 21

3.4 Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................................... 22

3.5 Subjek dan Objek Penelitian ........................................................................ 22

3.5.1 Sampel Penelitian .................................................................................. 22

3.5.2 Objek Penelitian .................................................................................... 22

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

3.6 Variabel Penelitian ....................................................................................... 23

3.7 Treatment ...................................................................................................... 23

3.7.1 Kelas Kontrol ........................................................................................ 23

3.7.2 Kelas Eksperimen.................................................................................. 23

3.8 Instrumen Penelitian ..................................................................................... 24

3.8.1 Tes Tertulis............................................................................................ 24

3.8.2 Angket ................................................................................................... 27

3.9 Validitas ........................................................................................................ 29

3.10 Analisis Data ................................................................................................ 30

3.10.1 Penskoran .............................................................................................. 30

3.7.2 Analisis Statistik ................................................................................... 31

BAB 4 DATA DAN ANALISIS DATA .................................................................... 34

4.1 Pelaksanaan Penelitian ................................................................................. 34

4.1.1 Pelaksanaan Penelitian di Kelas Eksperimen ........................................ 36

4.1.2 Pelaksanaan Penelitian di Kelas Kontrol .............................................. 38

4.2 Data dan Analisis .......................................................................................... 40

4.2.1 Data Pemahaman Siswa ........................................................................ 40

4.2.2 Kemandirian Belajar Siswa ................................................................... 47

4.3 Pembahasan .................................................................................................. 60

4.3.1 Peningkatan Pemahaman Siswa................................................................ 60

4.4 Keterbatasan Penelitian ................................................................................ 62

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 63

5.1 Kesimpulan ................................................................................................... 63

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

5.2 Saran ............................................................................................................. 63

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 64

LAMPIRAN ................................................................................................................ 68

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Penerapan hukum kekekalan mekanik pada bidang miring.................. 19

Gambar 3. 1 Siswa melakukan Eksperimen .............................................................. 37

Gambar 3. 2 Siswa Menyimak Pelajaran ................................................................... 39

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Kisi-Kisi Pre-test Materi Hukum Kekekalan Energi Mekanik.................. 25

Tabel 3. 2 Kisi-Kisi Post-test Materi Hukum Kekekalan Energi Mekanik ................ 26

Tabel 3. 3 Kisi-Kisi Angket Kemandirian Belajar ..................................................... 28

Tabel 3. 4 Penskoran Hasil Belajar Siswa .................................................................. 30

Tabel 3. 5 Skala Penilaian Angket Kemandirian ........................................................ 31

Tabel 4. 1 Kegiatan Pelaksanaan Penelitian Kelas X MIPA 2 ................................... 34

Tabel 4. 2 Rincian Pelaksanaan Penelitian Kelas X MIPA 6 ..................................... 35

Tabel 4. 3 Nilai Pre-test dan Post-test Kelas kontrol dan Kelas Eksperimen ............. 40

Tabel 4. 4 Hasil Pemahaman Awal Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ................ 42

Tabel 4. 5 Peningkatan Pemahaman Kelas Kontrol ................................................... 44

Tabel 4. 6 Peningkatan Pemahaman Kelas Eksperimen............................................. 45

Tabel 4. 7 Peningkatan Pemahaman Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen .............. 46

Tabel 4. 8 Skor Awal dan Akhir Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen .................... 48

Tabel 4. 9 Kemandirian Belajar Awal Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ........... 49

Tabel 4. 10 Peningkatan Kemandirian Belajar Kelas Kontrol ................................... 51

Tabel 4. 11 Peningkatan Kemandirian Belajar Kelas Eksperimen ............................. 52

Tabel 4. 12 Peningkatan Kemandirian Belajar Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

53

Tabel 4. 13 Selisih Skor Kemandirian Belajar Akhir Kelas Kontrol dan

Kelas Eksperimen ........................................................................................................ 54

Tabel 4. 14 Nilai Setiap Indikator Kemandirian Belajar Awal dan Akhir

Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ......................................................................... 57

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Permohonan Izin Penelitian ........................................................... 69

Lampiran 2 Surat Perizinan Pelaksanaan Penelitian ................................................... 70

Lampiran 3 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian .................................. 71

Lampiran 4 RPP Kelas Eksperimen ............................................................................ 72

Lampiran 5 RPP Kelas Kontrol ................................................................................... 80

Lampiran 6 LKPD ....................................................................................................... 93

Lampiran 7 Soal Pre-test ............................................................................................. 97

Lampiran 8 Soal Post-test ......................................................................................... 100

Lampiran 9 Kisi-kisi Angket Kemandirian Belajar .................................................. 102

Lampiran 10 Kisi-kisi Soal Pre-test dan Post-test ..................................................... 105

Lampiran 11 Pendoman Penskoran ........................................................................... 111

Lampiran 12 Validasi Angket Kemandirian Belajar Siswa ...................................... 115

Lampiran 13 Validasi Soal Pre-test dan Post-test ..................................................... 118

Lampiran 14 Contoh Pre-test Siswa Kelas Eksperimen............................................ 124

Lampiran 15 Contoh Post-test Kelas Eksperimen..................................................... 126

Lampiran 16 Contoh Angket Awal Kelas Eksperimen ............................................. 128

Lampiran 17 Contoh Angket Akhir Kelas Eksperimen ............................................ 130

Lampiran 18 Contoh Pre-test Kelas Kontrol ............................................................. 132

Lampiran 19 Contoh Post-test Kelas Kontrol ........................................................... 134

Lampiran 20 Contoh Angket Awal Kelas Kontrol.................................................... 136

Lampiran 21 Contoh Angket Akhir Kemandirian Belajar Kelas Kontrol ................ 138

Lampiran 22 Contoh LKPD Siswa ........................................................................... 140

Lampiran 23 Skor Kemandirian Belajar Awal dan Akhir Siswa Kelas eksperimen dan

Siswa Kelas Kontrol .................................................................................................. 144

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

Lampiran 24 Selisih Perolehan Nilai Kemandirian Belajar Akhir dan Kelamndirian

Belajar Awal Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol....................................... 153

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UU Sisdiknas, 2003).

Pendidikan sendiri merupakan suatu hal yang tidak pernah lepas dari

perkembangan. Pendidikan selalu mengalami perubahan dan perkembangan

dari waktu ke waktu, hal ini mengikuti perkembangan dan perubahan serta

kompetensi yang dibutuhkan oleh manusia itu sendiri.

Aspek penting yang harus dimiliki dalam dunia pendidikan adalah

penanaman nilai karakter yang baik sebagai bekal untuk peserta didik di masa

depan. Salah satu nilai karakter yang sangat penting di masa sekarang ini

adalah kemandirian. Pada zaman sekarang ini semua orang dituntut untuk bisa

mandiri dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang telah diberikan.

Untuk itu peserta didik perlu menanamkan karakter kemandirian dalam proses

pembelajaran untuk menjadikannya sebagai peserta didik yang jujur, disiplin

dan bertanggung jawab.

Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang sering dianggap sebagai pelajaran

yang menakutkan oleh para siswa. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di

SMA Negeri 6 Yogyakarta, masih banyak siswa yang takut akan pelajaran fisika.

Alasannya pun bermacam-macam, mulai dari guru yang killer, metode ceramah

yang terlalu sering digunakan serta banyaknya rumus yang harus dipahami. Hal

ini membuat siswa merasa cepat bosan dan kesulitan dalam

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

2

memahami materi yang diberikan. Selama proses pembelajaran, masih banyak

siswa yang takut untuk bertanya, mengemukakan pendapat, terlambat dalam

masuk kelas dan juga dalam mengumpulkan tugas yang telah diberikan. Hal

ini terjadi karena kurangnya nilai kemandirian belajar dalam diri para siswa.

Pada penelitian kali ini, peneliti menggunakan metode eksperimen terbimbing,

sehingga peserta didik lebih tertarik untuk mempelajari fisika dan mampu

memahami materi yang disampaikan dengan baik.

Menurut John S Brubacher, “berhasil tidaknya tujuan yang akan dicapai

bergantung pada metode yang tepat” (Pasaribu, 1983, dalam Prabowo, 2008).

Dalam pembelajaran fisika sendiri terdapat beberapa metode pembelajaran

selain ceramah, diantaranya: diskusi, demonstrasi, eksperimen dan lainnya.

Dari sekian banyak metode pengajaran, ada metode yang sangat disukai oleh

kebanyakan peserta didik yaitu metode eksperimen hal ini diketahui dari

pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa saat observasi. Dalam

metode eksperimen peserta didik dapat mengamati secara langsung kejadian

atau peristiwa fisika yang dipelajari. Eksperimen sendiri dapat membuat

peserta didik untuk berpikir secara kristis dalam menganalisa proses fisik yang

terjadi. Selain itu, metode eksperimen juga membuat peserta didik lebih aktif,

mandiri dan belajar untuk bekerjasama dalam tim.

Dengan alasan di atas, maka dilakukan penelitian dengan judul

Meningkatkan Pemahaman dan Kemandirian Belajar Siswa Kelas X SMA

Negeri 6 Yogyakarta pada Materi Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada

Bidang Miring Menggunakan Metode Eksperimen Terbimbing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

3

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti merumuskan masalah sebagai

berikut:

1) Apakah ada peningkatan pemahaman siswa kelas X SMA Negeri 6

Yogyakarta mengenai materi Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada

bidang miring menggunakan metode eksperimen terbimbing?

2) Apakah ada peningkatan kemandirian siswa kelas X SMA Negeri 6

Yogyakarta dalam proses pembelajaran dengan metode eksperimen

terbimbing?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah

untuk mengetahui:

1) Peningkatan pemahaman siswa dalam proses pembelajaran fisika pada

materi Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada Bidang Miring dengan

menggunakan metode eksperimen terbimbing.

2) Peningkatan kemandirian belajar siswa SMA Negeri 6 Yogyakarta dengan

metode eksperimen terbimbing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

4

1.4 Manfaat Penelitian

Dari penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat, antara

lain:

1) Manfaat bagi guru

Dapat digunakan sebagai media alternatif dalam mengajar.

2) Manfaat bagi sekolah

Penggunaan metode eksperimen telah terbukti untuk meningkatkan

pemahaman siswa.

3) Manfaat bagi penelitian fisika

Menambah jumlah data penelitian dalam bidang pendidikan fisika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

BAB 2

LANDASAN TEORI

3.1 Belajar dan Pembelajaran

3.1.1 Pengertian Belajar

Menurut Suryono dan Haryanto (2011, dalam Stevanie, 2017), belajar

adalah suatu aktivitas atau proses untuk memperoleh pengetahuan,

meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap dan

mengokohkan pengetahuan.

Menurut William Burton (dalam Hamalik, 2001), pengalaman adalah

sebagai sumber pengetahuan dan keterampilan, bersifat pendidikan, yang

merupakan satu kesatuan di sekitar tujuan murid. Pengalaman pendidikan

bersifat kontinu dan interaktif, pengalaman dibagi menjadi dua, yaitu:

1) Pengalaman langsung: ikut partisipasi, berbuat dan melakukan sesuatu

2) Pengalaman pengganti

(1) Melalui observasi langsung

• Melihat kejadian-kejadian aktual, menangani objek-objek,

dan benda-benda yamg konkret

• Melihat drama dan pantomim

(2) Melalui gambar

• Melihat gambar hidup

• Melihat fotografi

(3) Melalui grafis

Peta, diagram, grafik, blue print

(4) Melalui kata-kata

• Membaca

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

6

• Mendengar

(5) Melalui simbol-simbol

Simbol-simbol teknis, terminologi, rumus-rumus dan indeks.

Belajar yang bermakna terjadi bila siswa atau anak didik berperan

secara aktif dalam proses belajar dan akhirnya mampu memutuskan apa

yang akan dipelajari dan cara mempelajarinya (Siregar dan Nara, 2010).

2.1.2 Pembelajaran

Kata pembelajaran merupakan perpaduan dari dua aktivitas belajar dan

mengajar. Istilah pembelajaran adalah ringkasan dari kata belajar dan

mengajar (Susanto, 2012).

Menurut UU Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 (dalam

Susanto, 2012), pembelajaran diartikan sebagai proses interaksi peserta

didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Dari pengertian ini, pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan

pendidik agar terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan,

kemahiran, dan tabiat serta pembentukan sikap dan keyakinan pada

peserta didik.

Proses pembelajaran didukung oleh guru dan siswa serta materi

pembelajaran yang dapat menunjang hasil pembelajaran yang ini tercapai

disamping itu, peran guru juga sangat berpengaruh dalam proses

pembelajaran. Guru yang berkompeten dalam bidangnya diharapkan

mampu menjalankan proses pembelajaran agar hasil yang diperoleh dapat

maksimal dan siswa mampu memahami setiap materi yang diberikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

7

2.2 Pemahaman Konsep

Menurut Bloom (1979, dalam Susanto, 2013), pemahaman diartikan

sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang

dipelajari. Pemahaman menurut Bloom ini adalah seberapa besar siswa

mampu menerima, menyerap, dan memahami pelajaran yang diberikan oleh

guru kepada siswa, atau sejauh mana siswa dapat memahami serta mengerti

apa yang ia baca, yang dilihat, yang dialami atau yang dirasakan berupa hasil

penelitian atau observasi langsung yang dilakukan.

Menurut Widodo (2016, dalam Ariska, 2015) pemahaman adalah

kemampuan untuk mengkonstruk makna atau pengertian berdasarkan

pengetahuan yang dimiliki, mengaitkan informasi yang baru dengan

pengetahuan yang telah dimiliki, mengaitkan informasi yang baru dengan

pengetahuan yang baru ke dalam skema yang telah ada di dalam pemikiran

siswa. Karena penyusun skema adalah konsep, maka pengetahuan konseptual

merupakan dasar pemahaman. Pemahaman konsep merupakan bentuk

pemahaman yang ditentukan berdasarkan tingkat keterkaitan suatu gagasan,

prosedur, atau fakta yang telah dipahami secara global lalu menjadi rinci

(Arifah dan Saefudin, 2017).

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan pemahaman

konsep merupakan kemampuan siswa dalam menyerap dan memahami (tidak

hanya menghafal) materi yang diberikan sehingga siswa menemukan gagasan-

gagasan baru dan mampu menunjang ilmu yang telah dia dapat sebelumnya.

Proses siswa dalam memperoleh pemahaman konsep belajar yaitu saat siswa

mampu menarik inti setiap pengetahuan yang disajikan melalui media berupa

pesan informasi dalam bentuk lisan, tulisan, grafik, dan gambar sehingga, siswa

mampu mengorganisir atau menyusun pengetahuan dalam membangun pemikiran

menuju tingkat yang lebih tinggi mencakup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

8

berbagi peristiwa serta pngalaman nyata (Muhaimin, dkk, 2015 dan Rusli,

dkk, 2016 dalam Aslinda, 2018).

Hasil belajar pada pemahaman lebih tinggi satu tingkat dari tipe hasil

belajar pengetahuan yang sifatnya hafalan. Karena pada tingkat pemahaman

memerlukan kemampuan untuk menangkap makna atau arti dari sebuah

konsep. Oleh karena itu, diperlukan adanya hubungan antara konsep dengan

makna yang ada dalam konsep tersebut (Sudjana, 2013). Namun, bukan

berarti pengetahuan tidak perlu ditanyakan, sebab untuk memahami perlu

terlebih dahulu mengetahui atau mengenal (Sukiman, 2012).

Fisika adalah suatu ilmu yang lebih banyak memerlukan pemahaman

daripada penghafalan, maka kunci kesuksesan dalam belajar fisika adalah

kemampuan memakai tiga hal pokok fisika yaitu konsep-konsep, hukum-

hukum atau asas-asas, dan teori-teori. Dalam pembelajaran fisika kemampuan

konsep fisika merupakan syarat mutlak dalam mencapai keberhasilan

pembelajaran fisika (Sakti dkk, 2012).

2.3 Metode Ekperimen

2.3.1 Pengertian Metode Eksperimen

Metode eksperimen adalah cara penyajian bahan pelajaran dimana

siswa melakukan percobaan dengan mengalami untuk membuktikan

sendiri sesuatu pertanyaan atau hipotesis yang dipelajari. Metode

eksperimen adalah salah satu cara mengajar, dimana siswa melakukan

suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta

menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu

disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru (Sayiful, 2005).

Menurut Farida (dalam Adiningtyas, 2006, dalam Sugito, 2012) metode

eksperimen merupakan salah satu metode pembelajaran yang memberi

pengalaman belajar langsung dan melibatkan aktivitas pada siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

9

Suparno (2007) mengatakan bahwa secara umum metode eksperimen

merupakan suatu metode mengajar yang mengajak supaya siswa

melakukan percobaan sebagai pembuktian, pengecekan bahwa teori yang

sudah dipelajari itu memang benar.

Berdasarkan pendapat dari para ahli di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa metode eksperimen adalah metode pembelajaran yang digunakan

oleh pendidik dalam proses pembelajaran untuk melibatkan siswa secara

aktif dalam materi yang dipelajari dengan cara mencoba dan mengecek

materi yang dipelajari.

2.3.2 Macam-Macam Eksperimen

Metode eksperimen dibagi menjadi dua, yaitu yang terencana atau

terbimbing dan eksperimen bebas (Suparno, 2007).

2.3.2.1 Eksperimen Terbimbing

Menurut Suparno (2007) metode eksperimen terbimbing adalah

metode yang seluruh jalannya percobaan telah dirancang oleh guru

sebelum percobaan dilakukan oleh siswa, baik dari langkah-langkah

percobaan, peralatan yang harus digunakan, apa yang harus diamati dan

diukur semuanya sudah ditentukan sejak awal.

Beberapa hal yang harus dilakukan guru dalam eksperimen terbimbing

menurut Suparno (2007), yaitu:

1) Memilih eksperimen apa yang akan ditugaskan kepada siswa;

2) Merencanakan langkah-langkah percobaan seperti: apa

tujuannya, peralatan apa yang digunakan, bagaimana

merangkai percobaan, data yang harus dikumpulkan siswa,

bagaimana menganalisis data dan apa kesimpulannya;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

10

3) Mempersiapkan semua peralatan yang digunakan, sehingga

pada saat siswa siswa mencoba semua siap dan lancar;

4) Pada saat perobaan sendiri guru dapat berkeliling dan melihat

bagaimana siswa melakukan percobaannya dan memberi

masukan pada siswa;

5) Bila ada peralatan yang macet, guru membantu siswa agar alat

dapat jalan dengan baik;

6) Membantu siswa dalam menarik kesimpulan dengan percobaan

yang dilakukan;

7) Setelah siswa membuat laporan, maka guru harus

memeriksanya;

8) Guru sebaiknya mempersiapkan petujuk dan langkah percobaan

dalam satu lembar kerja sehingga memudahkan siswa bekerja.

Menurut Suparno (2007), beberapa hal yang harus dilakukan oleh

siswa dalam percobaan antara lain sebagai berikut:

1) Membaca petunjuk percobaan yang teliti;

2) Mencari alat yang diperlukan;

3) Merangkaikan alat-alat sesuai dengan skema percobaan;

4) Mulai mengamati jalannya percobaan;

5) Mencatat data yang diperlukan;

6) Mendiskusikan dalam kelompok untuk mengambil kesimpulan

dari data yang ada;

7) Membuat laporan percobaan dan mengumpulkannya;

8) Dapat juga mempresentasikan percobaan di depan kelas.

2.3.2.2 Eksperimen Bebas

Menurut Suparno (2007), metode eksperimen bebas yaitu dalam

eksperimen dimana guru tidak memberikan petunjuk pelaksanaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

11

percobaan terinci. Dengan kata lain siswa harus lebih banyak berpikir

sendiri, bagaimana akan merangkai, apa yang harus diamati, diukur,

dianalisis, dan disimpulkan. Percobaan bebas menantang siswa untuk

merencanakan percobaan sendiri tanpa banyak dipengaruhi oleh guru dan

dapat membangun kreativitas siswa.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen terbimbing, dimana

guru telah mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam proses

percobaan.

2.3.3 Kelebihan dan Kekurangan Metode Eksperimen

2.3.3.1 Kelebihan Metode Eksperimen

Menurut Roestiyah (2012), keunggulan dari metode eksperimen antara

lain:

1) Dengan eksperimen siswa terlatih menggunakan metode ilmiah

dalam menghadapi segala masalah, sehingga tidak mudah percaya

pada sesuatu yang belum pasti kebenarannya, dan tidak mudah

percaya pula kata orang sebelum ia membuktikan kebenarannya;

2) Mereka lebih aktif berpikir dan berbuat, hal mana itu sangat

dikehendaki oleh kegiatan belajar mengajar yang modern, dimana

siswa lebih banyak aktif belajar sendiri dengan bimbingan guru;

3) Siswa dalam melaksanakan proses eksperimen disamping

memperoleh ilmu pengetahuan, juga menemukan pengalaman

praktis serta keterampilan dalam menggunakan alat-alat percobaan;

4) Dengan eksperimen siswa membuktikan sendiri kebenaran teori.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

12

2.3.3.2 Kelemahan Metode Eksperimen

Menurut Bahri, dkk (2010) kelemahan dari metode eksperimen adalah

sebagai berikut:

1) Metode ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan

yang tidak selalu mudah diperoleh dan mahal;

2) Metode ini menuntut ketelitian, keuletan dan ketabahan;

3) Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan

karena mungkin ada faktor-faktor tertentu yang berada di luar

jangkauan kemampuan atau pengendalian.

2.4 Pendidikan Karakter

2.4.1 Pengertian Pendidikan Karakter

Creasy (dalam Zubaedi, 2011) mengartikan pendidikan karakter sebagai

upaya mendorong peserta didik tumbuh dan berkembang dengan kompetensi

berpikir dan berpegang teguh pada prinsip-prinsip moral dalam hidupnya

serta mempunyai keberanian melakukan yang ‘benar’, meskipun dihadapkan

pada berbagai tantangan. Untuk itu, penekanan pendidikan karakter tidak

terbatas pada transfer pengetahuan mengenai nilai-nilai yang baik, namun

lebih dari itu menjangkau pada bagaimana menjadikan nilai-nilai tersebut

tertanam dan menyatu dalam totalitas pikiran dan tindakan.

Pendidikan karakter dipahami sebagai upaya kecerdasan dalam

berpikir, penghayatan dalam bentuk sikap, dan pengalaman dalam bentuk

perilaku yang sesuai dengan niali-nilai luhur yang menjadi jati dirinya,

diwujudkan dalam interakdi dengan Tuhannya, diri sendiri, antar sesame

dan lingkungannya. Nilai-nilai luhur tersebut antara lain: kejujuran,

kemandirian, sopan santun, kemuliaan sosial, kecerdasan berpikir

(Zubaedi, 2011).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

13

2.4.2 Tujuan Pendidikan Karakter di Sekolah

Pendidikan karakter dalam sekolah memiliki tujuan sebagai berikut

(Kesuma dkk, 2011):

1) Menguatkan dan mengembangkan nilai-nilai kehidupan yang dianggap

penting dan perlu sehingga menjadi kepribadian/kepemilikan peserta

didik yang khas sebagaimana nilai-nilai yang dikembangkan;

2) Mengoreksi perilaku peserta didik yang tidak bersesuaian dengan

nilai-nilai yang dikembangkan oleh sekolah;

3) Membangun koneksi yang harmoni dengan keluarga dan masyarakat

dalam memerankan tanggung jawab pendidikan karakter secara

bersama.

Pendidikan karakter bertujuan untuk memfasilitasi penguatan dan

pengembangan nilai-nilai tertentu sehingga terwujud dalam perilaku

siswa, baik ketika proses sekolah maupun proses setelah lulus sekolah.

Penguatan pengembangan memiliki makna bahwa pendidikan di sekolah

bukanlah sekedar suatu dogmatisasi nilai kepada peserta didik, tetapi

sebuah proses yang membawa peserta didik untuk memahami dan

merefleksi bagaimana suatu nilai menjadi penting untuk diwujudkan

dalam perilaku keseharian manusia, termasuk siswa (Kesuma dkk, 2011).

Sejak tahun 2016, Presiden Jokowi telah melakukan gerakan untuk

menanamkan nilai karakter. Dalam penanaman 5 karakter ini, Presiden

Jokowi berfokus pada 5 karakter, yaitu: religius, nasionalisme, integritas,

kemandirian dan kegotongroyongan. Kelima nilai ini, saling berkaitan satu

sama lain (Kominfo, 2017).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

14

2.5 Pendidikan Karakter Kemandirian Belajar Siswa

Pendidikan nasional bertujuan untuk mewujudkan pendidikan karakter

peserta didik yaitu beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab. Dengan demikian, tugas lembaga pendidikan adalah

meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan membentuk manusia

yang berkarakter. Salah satu karakter yang sekarang dianggap relatif lemah

adalah karakter kemandirian. Hal ini dapat dilihat dengan mereka yang masih

bergantung kepada orang lain dalam memenuhi kebutuhan pribadinya,

menentukan pilihan hidupnya seperti dalam mengambil jurusan dalam

perguruan tinggi atau memilih organisasi. Dalam proses belajar, kurang

kemandirian akan berakibat pada gangguan mental setelah memasuki

perguruan tinggi, kebiasaan belajar yang kurang baik yaitu tidak tahan lama

dalam belajar dan baru belajar ketika akan menjelang ujian, membolos,

menyontek, dan mencari bocoran soal ujian (Ariah, 2015).

Menurut Masrun, dkk (1986), kemandirian adalah suatu sikap pada

seorang remaja yang mampu mengatur diri sendiri sesuai dengan hak dan

kewajibannya, tidak tergantung orang lain sampai batas kemampunannya,

mampu bertanggungjawab atas keputusan, tindakan dan perasaannya sendiri

serta mampu membuang pola perilaku yang mengingkari kenyataan.

Salah satu nilai karakter yang ditekankan oleh presiden Jokowi dalam

dunia pendidikan adalah karakter kemandirian. Kemandirian belajar

merupakan kesiapan dari individu yang mau dan mampu untuk belajar dengan

inisiatif sendiri, dengan atau tanpa bantuan pihak lain dalam hal penentuan

tujuan belajar, metode belajar, dan evaluasi hasil belajar. Berkaitan dengan hal

tersebut, Sugilar (2000, dalam Tahar dan Enceng, 2006) merangkum pendapat

Guglielmino, West dan Bentley bahwa karakteristik individu yang memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

15

kesiapan belajar mandiri dicirikan oleh: (1) kecintaan terhadap belajar, (2)

kepercayaan diri sebagai siswa, (3) keterbukaan terhadap tantangan belajar,

(4) sifat ingin tahu, (5) pemahaman diri dalam hal belajar, dan (6) menerima

tanggung jawab untuk kegiatan belajarnya.

Nilai karakter mandiri merupakan sikap dan perilaku tidak bergantung

pada orang lain dan mempergunakan segala tenaga, pikiran, waktu untuk

merealisasikan harapan, mimpi dan cita-cita. Siswa yang mandiri memiliki

etos kerja yang baik, tangguh, berdaya juang, profesional, kreatif, keberanian,

dan menjadi pembelajar sepanjang hayat (Kominfo, 2017).

Menurut Ahmadi dan Uhbiyati (1990, dalam Sumiati, 2015) karakter

kemandirian belajar adalah belajar mandiri, tidak menggantungkan diri pada

orang lain, siswa dituntut untuk memiliki keaktifan dan inisiatif sendiri dalam

belajar, bersikap, berbangsa maupun bernegara.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

kemandirian belajar adalah proses pembelajaran dimana siswa mampu untuk

bertanggung jawab dalam mengemban tugasnya sebagai murid, tidak

menggantungkan diri pada orang lain, mampu memotivasi diri untuk belajar lebih

giat dan tidak bergantung pada orang lain. Kemandirian belajar akan

meningkatkan kemampuan dan keterampilan siswa dalam proses pembelajaran.

2.6 Hukum Kekekalan Energi (Giancoli, 2014)

Hukum kekekalan energi merupakan hukum yang menyatakan bahwa

energi itu kekal dan tidak dapat berubah sepanjang waktu, memiliki nilai yang

sama baik sebelum terjadi maupun sesudahnya. Energi dapat diubah

bentuknya, tapi besarnya akan selalu sama. Total energi dari suatu sistem

dapat berupa energi kinetik, energi potensial, dan sebagainya. Jumlah dari

energi kinetik dan energi potensial disebut energi mekanik (Giancoli, 2014).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

16

2.6.1 Energi Kinetik

Sebuah benda yang bergerak memiliki kemampuan untuk melakukan

usaha, maka benda tersebut dapat dikatakan memiliki energi. Energi pada

benda-benda yang bergerak, atau energi gerak, disebut energi kinetik.

Untuk menghitung energi kinetik suatu benda dapat diperoleh dengan

menghubungkan persamaan GLBB dengan persamaan gerak lurus berubah

beraturan untuk kecepatan awal (vo) = 0 m/s.

v2 = 2as (2.1)

dan hukum II Newton =

W =

(2.2) ·

W = ( ) ( 2

) (2.3) 2

W = 1

2

(2.4) 2

Usaha pada persamaan energi kinetik merupakan suatu usaha yang

diperlukan untuk menghasilkan perubahan kelajuan benda, yang berarti

sama dengan besarnya energi kinetik yang dimiliki benda pada saat

kelajuannya sama dengan v.

Dengan demikian, energi kinetik dapat dirumuskan sebagai berikut:

Ek = 1

2

(2.5) 2

dimana:

Ek = energi kinetik (J)

m = massa benda (kg)

v = kecepatan benda (m/s)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

17

2.6.2 Energi Potensial

Energi potensial merupakan energi yang dihasilkan oleh gaya-gaya

yang bergantung pada posisi sebuah benda terhadap lingkungannya. Salah

satu energi potensial yang paling umum adalah energi potensial gravitasi.

Energi potensial gravitasi adalah energi yang dimiliki oleh suatu benda

karena ketinggiannya terhadap suatu acuan bidang tertentu. Semakin

tinggi kedudukan suatu benda dari bidang acuan, semakin besar pula

energi potensial gravitasi yang dimilikinya.

Saat suatu benda diangkat dari bidang acuan sampai pada ketinggian h

di atas bidang acuan, maka dapat dihitung energi potensialnya dengan

menggunakan gaya yang besarnya sama dengan berat benda.

F = mg (2.6)

Maka usaha untuk mengangkat benda setinggi h adalah

(2.7) = · ℎ

= ℎ (2.8)

Dengan demikian, pada ketinggian h benda memiliki energi potensial

gravitas, yaitu kemampuan untuk melakukan usaha sebesar W = mgh.

Jadi, energi potensial gravitasi dapat dirumuskan sebagai berikut:

= ℎ (2.9)

dimana :

Ep = energi potensial (J)

m = massa benda (kg)

g = percepatan gravitasi (m/s2)

h = ketinggian benda dari bidang acuan (m)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

18

2.6.3 Energi Mekanik

Energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan. Namun, energi dapat

berubah dari energi yang satu ke energi yang lain. Hukum kekekalan

mekanik berlaku jika kita mengabaikan gesekan dan gaya-gaya non-

konservatif yang lain, atau jika hanya gaya-gaya konservatif saja yang

bekerja pada sebuah sistem (benda).

Energi mekanik dikaitkan oleh penjumlahan antara energi potensial

dan energi kinetik, ditulis dalam persamaan:

2

+ =

1 + (2.10)

2 1

= (2.11) 2 1

Jika hanya gaya-gaya konservatif saja yang bekerja pada sebuah

sistem, energi mekanik total sistem tidak akan berkurang atau bertambah

(energi mekanik total akan konstan). Jika energi kinetik bertambah maka

energi potensial harus berkurang dengan besar yang sama untuk

mengimbanginya. Dengan demikian, total energi potensial ditambah

energi kinetik hasilnya akan tetap konstan. Ini disebut prinsip kekekalan

energi mekanik untuk gaya-gaya konservatif. Jika hanya gaya-gaya

konservatif yang bekerja, energi mekanik total dari sebuah sistem tidak

bertambah maupun berkurang pada proses apa pun. Energi tersebut tetap

konstan atau tetap. (Giancoli, 2014)

2.6.4 Hukum Kekekalan Mekanik

Hukum kekekalan energi mekanik dirumuskan dengan = . Hal ini berarti bahwa jumlah energi mekanik benda yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi adalah tetap. Energi mekanik didefinisikan sebagai penjumlahan antara energi kinetik dan energi potensial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

19

Sebuah benda yang dilempar ke atas akan memiliki energi potensial

dan energi kinetik. Energi potensial dimiliki karena ketinggiannya,

sedangkan energi kinetik karena geraknya. Makin tinggi benda tersebut

terlempar ke atas, makin besar energi potensialnya. Namun, makin kecil

energi kinetiknya. Pada ketinggian maksimal, benda mempunyai energi

potensial tertinggi dan energi kinetik terendah.

2.6.4.1 Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada Bidang Miring

Gambar 2. 1 Penerapan hukum kekekalan mekanik pada bidang miring

Misalnya sebuah benda diletakkan pada bidang miring sebagai mana

tampak pada gambar di atas. Pada analisis ini kita menganggap permukaan

bidang miring sangat licin sehingga tidak ada gaya gesek yang

menghambat gerakan benda. Kita juga mengabaikan hambatan udara.

Apabila benda diletakkan pada bagian atas bidang miring, ketika

benda dilepaskan, benda tersebut memiliki Ep maksimum. Pada titik itu Ek

= 0 karena benda masih diam. Total energi mekanik benda = Energi

potensial (EM = Ep).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

20

Pada permukaan bidang miring, benda meluncur ke permukaan, maka

gaya yang melakukan usaha ialah m.g.sin θ. Ketika benda dilepaskan,

maka benda pasti meluncur ke bawah akibat tarikan gravitasi. Ketika

benda mulai bergerak meninggalkan posisi awalnya dan bergerak menuju

ke arah bawah, Ep mulai berkurang dan Ek mulai bertambah karena

gerakan benda makin cepat akibat adanya percepatan gravitasi yang

nilainya tetap yakni g sin θ. Ketika benda tiba pada separuh lintasannya,

jumlah Ep telah berkurang separuh, sedangkan Ek bertambah setengahnya

(Energi mekanik = ½ Ep + ½ Ek).

Semakin kebawah, jumlah Ep makin berkurang sedangkan Ek semakin

meningkat. Ketika tiba pada akhir lintasan (kedudukan akhir dimana h2 =

0) semua Ep berubah menjadi Ek. dengan kata lain pada posisi akhir

lintasan benda, Ep = 0 dan Ek bernilai maksimum.

Total energi mekanik = energi kinetik (Laboratorium Fisika Dasar I

FMIPA UNIB).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.2 Desain Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan ini bersifat kuantitatif. Jenis penelitian ini

mempengaruhi dalam menyajikan pertanyaan penelitian, menyusun

instrumen, mengumpulkan data, dan akhirnya dalam menganalisis data serta

mengambil kesimpulan (Suparno, 2014).

Penelitian kuantitatif adalah desain riset yang menggunakan data berupa

skor atau angka dan menggunakan statistik untuk analisis. Untuk riset model

ini ada beberapa desain yang dapat digunakan antara lain: penelitian

eksperimental, penelitian korelasi, penelitian komparatif kausal, dan riset

survey (Suparno, 2014). Pada penelitian kali ini, dipilih penelitian

eksperimental.

Tingkat pemahaman dalam penelitian kuantitatif, diperoleh dengan

melakukan pre-test dan post-test untuk mengukur tingkat pemahaman siswa.

3.3 Rancangan Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti melibatkan dua kelompok untuk melihat

perbandingan hasil belajar dengan metode pengajaran yang berbeda.

Kelas kontrol P1 X1 Q1

Kelas Eksperimen P2 X2 Q2

Design Static Group Pretest-Posttest

Keterangan:

P1: Pre-test kelas kontrol

X1: pembelajaran dengan metode ceramah aktif

21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

22

Q1: Post-test kelas kontrol

P2: Pre-test kelas eksperimen terbimbing

X2: Pembelajaran dengan metode eksperimen terbimbing

Q2: Post-test kelas eksperimen terbimbing

Sampel dibagi dua kelompok menjadi kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen terbimbing. Sebelum memulai treatment akan diberikan pre-test

untuk mengetahui sampai dimana pengetahuan kedua kelompok. Setelah

treatment dilakukan, akan diberikan post-test kepada kedua kelompok untuk

mengetahui hasil pemahaman kedua kelompok dengn menggunakan dua

treatment yang berbeda.

3.4 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat Penelitian : SMA Negeri 6 Yogyakarta

Waktu Penelitian : 16 April – 23 April 2019

3.5 Subjek dan Objek Penelitian

3.5.1 Sampel Penelitian

Sampel penelitian yang diambil pada penelitian ini adalah sebanyak 60

siswa dari total populasi 200 siswa dengan kelas X MIPA 2 yang

berjumlah 33 siswa sebagai kelas kontrol dan kelas X MIPA 6 yang

berjumlah 27 siswa sebagai kelas eksperimen.

3.5.2 Objek Penelitian

Objek penelitian ini yaitu peningkatan pemahaman dan kemandirian

belajar siswa kelas X SMA Negeri 6 Yogyakarta pada materi Hukum

Kekekalan Energi Mekanik pada Bidang Miring menggunakan metode

eksperimen terbimbing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

23

3.6 Variabel Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel

terikat. Variabel terikat pada penelitian kali ini adalah pemahaman, dan

kemandirian belajar siswa. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode

eksperimen terbimbing.

3.7 Treatment

Pada penelitian ini, digunakan treatment yang berbeda antara kelas kontrol

dan kelas eksperimen.

3.7.1 Kelas Kontrol

Treatment yang digunakan pada kelas kontrol adalah metode ceramah

aktif. Materi yang diberikan sama dengan kelas eksperimen. Selain

ceramah, peneliti akan memberikan contoh peristiwa atau masalah-

masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan diselingi dengan

mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan materi yang dipelajari.

3.7.2 Kelas Eksperimen

Treatment yang digunakan pada kelas eksperimen adalah eksperimen

terbimbing dengan alat dan bahan yang telah dipersiapkan oleh peneliti.

Sebelum melakukan eksperimen, siswa akan diberikan beberapa contoh

masalah di kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi yang akan

dipelajari. Setelah eksperimen selesai, siswa diminta untuk mengerjakan

soal-soal yang dimuat dalam LKPD.

Penelitian ini memuat dua instrumen pembelajaran yaitu Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

24

3.7.2.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Menurut Mulyasa (2007) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

merupakan rencana penggambaran prosedur dan manajemen pengajaran

untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam

standar kompetensi dan dijabarkan dalam silabus.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan dalam

penelitian ini sesuai dengan kurikulum 2013 yang telah diterapkan pada

sekolah yang akan diteliti. Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) terdiri dari 1) Identitas Sekolah, Mata Pelajaran, Kelas/Semester; 2)

Kompetensi Inti; 3) Kompetensi Dasar; 4) Indikator Pencaaian Kompetensi;

5) Tujuan Pembelajaran; 6) Materi; 7) Metode Pembelajaran; 8) Kegiatan

Pembelajaran; 9) Media, Alat, dan Sumber Belajar; 10) Penilaian, (RPP

lengkap terlampir).

3.7.2.2 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Lembar kegiatan dibuat agar proses pembelajaran lebih terarah dan

berjalan lancer sehingga siswa dengan mudah terlibat aktif dalam proses

pembelajaran. Komponen yang dimuat dalam Lembar Kerja Peserta Didik

(LKPD) yaitu: 1) tujuan; 2) alat dan bahan; 3) prosedur percobaan; 4) hasil

pengamatan, dan 5) kesimpulan (LKPD lengkap terlampir).

3.8 Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, digunakan 2 instrumen, yaitu tes tertulis dan angket.

3.8.1 Tes Tertulis

Pada penelitian ini, digunakan dua macam tes tertulis, yaitu soal pre-

test dan post-test. Kisi-kisi dari soal pre-test dan post-test sebagai berikut

(Tabel 3.1 dan 3.2).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

25

Tabel 3. 1 Kisi-Kisi Pre-test Materi Hukum Kekekalan Energi Mekanik

Dimensi Indikator Pencapaian Soal

Kognitif Pemahaman Konsep

Menjelaskan pengertian 1. Apa yang dimaksud dengan Hukum Kekekalan Hukum Kekekalan Energi?

Energi secara umum.

Menjelaskan pengertian 2. Apa yang dimaksud dengan Mengingat Energi Potensial, Energi Energi Potensial, Energi

kinetik dan Energi Kinetik dan Energi Mekanik

mekanik yang berkaitan yang berkaitan dengan

dengan usaha. Usaha?

Menentukan energi 3. Sebuah bola bermassa 2 kg kinetik, energi potensial bergerak ke atas dari

Memahami dan energi mekanik ketinggian 0 dengan

benda kecepatan awal 25 m/s.

tentukan energi mekanik

bola saat bola mencapai titik

tertingginya!

4. Sebuah balok meluncur dari

bagian atas bidang miring

yang licin hingga tiba di

bagian dasar bidang miring

tersebut. Jika puncak bidang

miring berada pada

ketinggian 5 meter di atas

permukaan lantai, hitunglah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

26

kecepatan balok saat tiba di

dasar bidang. (g = 10 m/s2)

Mengaplik ➢

Penerapan Hukum 5. Jelaskan dan gambarkan asikan Kekekalan Energi prinsip hukum kekekalan

Mekanik pada bidang energi mekanik pada bidang

miring miring yang lantainya licin

dan hambatan udaranya

diabaikan!

Tabel 3. 2 Kisi-Kisi Post-test Materi Hukum Kekekalan Energi Mekanik

Dimensi Indikator Pencapaian Soal

Kognitif Pemahaman Konsep

Menentukan energi 1. Sebuah bola bermassa 2 kg kinetik, energi potensial bergerak ke atas dari

dan energi mekanik ketinggian 0 dengan

Memahami benda kecepatan awal 25 m/s.

tentukan energi mekanik bola

saat bola mencapai titik

tertingginya!

Penerapan Hukum 2. Jelaskan dan gambarkan Kekekalan Energi prinsip hukum kekekalan

Mengaplik Mekanik pada bidang energi mekanik pada bidang

asikan miring miring yang lantainya licin

dan hambatan udaranya

diabaikan!

Menjelaskan pengertian 3. Apa yang dimaksud dengan Energi Potensial, Energi Energi Potensial, Energi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

27

Mengingat kinetik dan Energi Kinetik dan Energi Mekanik

mekanik yang berkaitan yang berkaitan dengan

dengan usaha. Usaha?

Menjelaskan pengertian 4. Apa yang dimaksud dengan Hukum Kekekalan Hukum Kekekalan Energi?

Energi secara umum.

Memahami ➢

Menentukan energi 5. Sebuah balok meluncur dari kinetik, energi potensial bagian atas bidang miring

dan energi mekanik yang licin hingga tiba di

benda bagian dasar bidang miring

tersebut. Jika puncak bidang

miring berada pada

ketinggian 5 meter di atas

permukaan lantai, hitunglah

kecepatan balok saat tiba di

dasar bidang. (g = 10 m/s2)

3.8.2 Angket

Menurut Sugiyono (2011) angket adalah teknik pengumpulan data

yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kemandirian belajar

siswa diperoleh melalui angket tertutup yang disusun dan dikembangkan

berdasarkan 5 indikator, yaitu percaya diri, tanggung jawab, disiplin,

inisiatif dan motivasi. Angket kemandirian belajar siswa berisi 15

pernyataan. Pernyataan-pernyataan dalam angket diukur dengan

menggunakan Skala Likert.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

28

Menurut Sugiyono (2011), Skala Likert digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat dan presepsi seseorang atau sekelompok orang tentang

fenomena sosial. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan 15 pernyataan

positif. Skala Likert yang digunakan untuk menyatakan kemandirian siswa

adalah selalu, seringkali, jarang, tidak pernah, maka jawaban diberi skor

dengan nilai kuantitatif 4,3,2,1. Berikut kisi-kisi mengenai kemandirian

siswa dalam belajar lewat beberapa indikator tersebut.(Tabel 3.3)

Tabel 3. 3 Kisi-Kisi Angket Kemandirian Belajar

Indikator Pernyataan Jumlah Nomor

Butir Item

Pernyataan

Percaya a. Saya tidak malu berbicara di depan 3 1,2,3

diri kelas

b. Saya tidak gugup saat

menyampaikan pendapat saya

kepada guru dan teman-teman

c. Saya berbicara dengan initonasi

yang tepat dan mudah dimengerti

Tanggung a. Saya mengerjakan tugas sekolah 3 4,5,6

jawab sendiri

b. Saya mengerjakan tugas yang

diberikan oleh guru dan

mengumpulkannya dengan tepat

waktu

c. Saya mengerjakan soal yang

diberikan hingga berhasil

Disiplin a. Saya mengetahui peraturan yang 3 7,8,9

berada di sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

29

b. Saya patuh terhadap tata tertib yang

berada di kelas dan sekolah

c. Saya tidak pernah melakukan

perbuatan yang menyalahi tata tertib

di kelas dan sekolah

Inisiatif a. Saya suka membaca buku referensi 3 10,11,12

fisika yang lain agar mampu

menunjang pengetahuan saya yang

diberikan oleh guru

b. Saya membuka diri terhadap metode

belajar fisika

c. Saya memiliki cara sendiri untuk

memudahkan saya dalam belajar

Motivasi a. Saya memiliki keinginan untuk 3 13,14,15

memperoleh nilai fisika yang baik

b. Saya akan belajar dengan sungguh-

sungguh agar saya dapat menjadi

orang yang sukses

c. Saya belajar dengan giat agar orang

tua saya bangga

3.9 Validitas

Pengertian validitas menurut Arikunto (1999) adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat kesalihan suatu tes. Suatu tes dikatakan valid apabila tes

tersebut mengukur apa yang hendak diukur. Tes memiliki validitas yang

tinggi jika hasilnya sesuai dengan kriteria, dalam arti memiliki kesejajaran

antara tes dan kriteria.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

30

Pada penelitian ini, digunakan content validity (validitas isi). Validitas isi

mengukur apakah isi dari instrumen yang akan digunakan sungguh mengukur

isi dari domain yang akan diukur atau item tes sungguh mempresentasikan isi

yang mau dites (Suparno, 2010). Validitas isi dan bahasa soal tes dan non tes

dilakukan oleh Drs. Domi Severinus M.Si., sebagai dosen Program Studi

Pendidikan Fisika. Lembar validitas soal tes dan non tes pada lampiran.

3.10 Analisis Data

3.10.1 Penskoran

3.10.1.1 Tes Tertulis

Data pre-test dan post-test diskor dengan pedoman pada tabel 3.4.

Penskoran pre-test dan post-test didasarkan pada panduan penskoran.

Tabel 3. 4 Penskoran Hasil Belajar Siswa

Keterangan Skor

Benar dan lengkap 10

Benar 75% 7,5

Benar 50% 5

Benar 25% 2,5

Menulis (berkaitan dengan soal) 1

Nilai yang diperoleh pre-test dan post-test dapat dihitung

mengunakan persamaan: = ℎ 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

31

3.9.1.2 Angket

Angket disusun dengan aturan sebagai berikut.

Tabel 3. 5 Skala Penilaian Angket Kemandirian

Kriteria Pernyataan Skor yang Diperoleh

Selalu 4

Seringkali 3

Jarang 2

Tidak Pernah 1

3.7.2 Analisis Statistik

3.7.2.1 Peningkatan Pemahaman Siswa

1) Dibandingkan peningkatan pemahaman awal (pre-test) siswa kelas

eksperimen dengan kelas kontrol dengan uji-T independen.

2) Pemahaman awal (pre-test) kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan

uji-T dependen.

3) Dibandingkan hasil post-test siswa kelas eksperimen dengan kelas kontrol

dengan uji-T independen.

4) Peningkatan pemahaman post-test baik kelas eksperimen dan juga kelas

kontrol dengan uji T dependen.

3.7.2.2 Peningkatan Kemandirian Siswa

1) Dibandingkan kemandirian belajar awal (pre-test) siswa kelas eksperimen

dengan kelas kontrol dengan uji-T independen.

2) Kemandirian belajar sebelum dilakukan treatment pada kelas eksperimen

dan juga kelas kontrol dengan uji-T dependen.

3) Dibandingkan kemandirian belajar akhir siswa kelas eksperimen dengan

kelas kontrol dengan uji-T independen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

32

4) Peningkatan kemandirian belajar akhir setelah melakukan treatment pada

kelas eksperimen dan juga kelas kontrol dengan uji T dependen.

Persamaan uji-T kelompok independen adalah sebagai beikut:

− 1 2

= ( −1) 2 + ( −1) 2 1

√[

1 1 2 2

] [

(+−2) 1 2 1

Keterangan: 1 = jumlah anggota kelompok 1 2 = jumlah anggota kelompok 2

= nilai rata-rata kelompok 1 1

= nilai rata-rata kelompok 2 2

1= standar deviasi kelompok 1 2= standar deviasi kelompok 2

1 + ]

Bila p < α maka signifikan, dengan α = 0,05. P merupakan nilai

probabilitas yang dilihat dari SPSS. Ini berarti ada perbedaan pengetauan awal

antara kelas kontrol dan kelas eksperimen terbimbing pada materi Hukum

Kekekalan Energi Mekanik pada bidang miring.

Persamaan uji-T kelompok dependen adalah sebagai berikut:

( − )

=

1 2

[∑ 2 −

(∑ )2

]

( − 1)

Keterangan: 1= nilai pre-test 2 = nilai post-test = perbedaan nilai ( 1 − 2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

33

= jumlah pasangan

Bila p < α maka signifikan, dengan α = 0,05. p merupakan probabilitas

yang dilihat dari SPSS. Ini berarti ada post-test yang lebih baik dari pre-test.

Maka terdapat peningkatan hasil belajar di kelas kontrol dan kelas

eksperimen terbimbing pada materi Hukum Kekekalan Energi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

BAB 4

DATA DAN ANALISIS DATA

4.1 Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 6 Yogyakarta pada tanggal 16 April

– 23 April 2019 pada siswa kelas X MIPA 2 dan X MIPA 6. Jumlah siswa kelas

X MIPA 2 adalah 33 siswa dan kelas X MIPA 6 ada 27 siswa. Kelas X MIPA 6

sebagai kelas eksperimen menggunakan metode eksperimen terbimbing dan kelas

X MIPA 2 sebagai kelas kontrol menggunakan metode ceramah aktif.

Penelitian ini dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan untuk masing-masing

kelas. Berikut ini merupakan kegiatan pelaksanaan penelitian secara singkat

(tabel 4.1 dan 4.2):

Tabel 4. 1 Kegiatan Pelaksanaan Penelitian Kelas X MIPA 2

No. Hari, Waktu Durasi Rincian Kegiatan

Tanggal Waktu

1 Selasa, 09.15- 135 menit • Perkenalan Peneliti

16 April 11.45 • Penyampaian tujuan peneliti

2019 • Mengisi angket kemandirian belajar

awal dan pre-test

• Penjelasan materi mengenai energi

potensial, energi kinetik, energi

mekanik dan Hukum Kekekalan

Energi Mekanik pada bidang miring

• Latihan soal dan pembahasan

2 Selasa, 09.15- 90 Menit • Mereview materi pertemuan

23 April 11.00 pertama

2019

34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

35

• Mengisi angket kemandirian belajar

akhir dan post-test

Tabel 4. 2 Rincian Pelaksanaan Penelitian Kelas X MIPA 6

No. Hari, Waktu Durasi Rincian Kegiatan

Tanggal Waktu

1 Selasa, 13.00- 135 menit • Perkenalan Peneliti

16 April 15.30 • Penyampaian tujuan peneliti

2019 • Mengisi angket kemandirian belajar

awal dan pre-test

• Membagi siswa dalam 6 kelompok

• Membagikan LKPD pada masing-

masing kelompok

• Eksperimen Hukum Kekekalan

Energi pada bidang miring

• Mengerjakan soal pada LKPD

sekaligus memberikan penjelasan

singkat mengenai materi yang

diajarkan.

• Membahas soal pada LKPD

bersama-sama

2 Selasa, 13.00- 90 Menit • Mereview materi pertemuan

23 April 14.30 pertama

2019 • Mengisi angket kemandirian belajar

akhir dan post-test

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

36

Penelitian ini dilakukan selama dua minggu dan dibantu oleh seorang

teman untuk mendokumentasikan kegiatan pembelajaran. Rincian pelaksanan

penelitian adalah sebagai berikut:

4.1.1 Pelaksanaan Penelitian di Kelas Eksperimen

Pertemuan pertama kelas eksperimen terbimbing dilaksanakan di kelas

X MIPA 6 pada jam pelajaran ke-8 sampai ke-10 (pukul 13.00-15.30)

dengan estimasi waktu 135 menit. Sebelum memulai pre-test peneliti

memperkenalkan diri terlebih dahulu kepada para siswa dan memberitahu

tujuan penelitian yang akan dilaksanakan. Jumlah siswa yang hadir pada

pertemuan pertama lengkap, yaitu sejumlah 33 siswa. Setelah

memperkenalkan diri dan memberitahu tujuan penelitian, siswa diminta

untuk menjawab kuisioner dengan estimasi waktu 10 menit. Siswa diminta

untuk mengisi kuisioner dengan jujur dan mengatakan bahwa hasil yang

diperoleh tidak mempengaruhi nilai siswa. Setelah mengisi kuisioner

siswa diminta untuk pre-test selama 45 menit. Selama pre-test, siswa

diminta untuk tidak membuka sumber bacaan, alat komunikasi maupun

bekerjasama dan meminta siswa untuk mengerjakannya dengan jujur.

Peneliti berkeliling untuk mengawasi pengerjaan pre-test. Siswa

mengerjakan pre-test dengan cukup tenang namun ada beberapa siswa

yang mengatakan bahwa mereka menyerah untuk mengerjakan soal pre-

test yang diberikan dan tidak tahu cara penyelesaiannya. Melihat hal itu,

siswa diminta untuk tetap menjawab sesuai dengan kemampuannya agar

dapat melihat bagaimana pengetahuan awal dari siswa. Siswa diminta

untuk tetap tenang dan mengerjakan soal pre-test hingga selesai. Sebelum

45 menit siswa sudah mengumpulkan pengerjaan mereka, meskipun

mereka diminta untuk memeriksa ulang jawaban yang mereka tulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

37

Selesai pre-test, siswa lalu dibagi menjadi enam kelompok menurut

tempat duduk siswa dan membagikan LKPD pada masing-masing kelompok.

Siswa diminta untuk mengambil alat dan bahan yang diperlukan untuk

eksperimen yang telah disiapkan di depan kelas. Penelitian tidak dilaksanakan

di laboratorium fisika karena laboratorium sedang tidak bisa dipakai. Saat

semua sudah mengambil alat dan bahan yang diperlukan, siswa diminta untuk

membaca petunjuk yang berada di LKPD dan memulai eksperimen hal ini

bisa dilihat pada gambar 3.1. Selama eksperimen berlangsung, peneliti

berkeliling untuk melihat proses pengerjaan yang dilakukan oleh siswa

namun, ada beberapa siswa yang mengganggu temannya serta bermain

telepon seluler. Setelah melakukan eksperimen, peneliti mejelaskan materi

yang berhubungan dengan eksperimen yang telah dilakukan. Penjelasan yang

diberikan menggunakan alat yang telah dipakai dalam eksperimen dan

diselingi dengan tanya jawab. Setelah penjelasan siswa diminta untuk

mengerjakan soal pada LKPD yang diberikan dalam kelompok. Saat

pengerjaan berlangsung banyak siswa yang antusias dalam mengerjakan dan

beberapa siswa bertanya mengenai pengerjaan soal dalam LKPD, namun

masih ada beberapa siswa yang sibuk memainkan telepon selulernya. Peneliti

menutup pembelajaran hari itu dengan bertanya pada siswa beberapa hal yang

telah dipelajari pada pertemuan pertama dan menarik kesimpulan dari materi

yang dipelajari.

Gambar 3. 1 Siswa melakukan Eksperimen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

38

Pertemuan kedua kelas X MIPA 6 berlangsung pada hari Selasa, 23 April

2019. Sebelum memulai post-test peneliti mereview materi yang telah

dipelajari pada minggu lalu selama 20 menit. Siswa diminta untuk menutup

buku dan menyimpan telepon genggam sebelum soal post-test dibagikan, lalu

soal post-test dibagikan kepada para siswa dan siswa diminta untuk

mengerjakan soal post-test dengan jujur. Selama pengerjaan, masih terdapat

beberapa siswa yang kerja sama sehingga, peneliti menghampiri siswa

tersebut dan meminta mereka untuk mengerjakannya sendiri. Pengerjaan

post-test dilakukan selama 45 menit yang dilanjutkan dengan mengisi

kuisioner selama 10 menit. Sebelum mengisi kuisioner siswa diminta untuk

mejawab dengan jujur dan mengatakan bahwa hasil pengerjaannya tidak akan

mempengaruhi nilai siswa.

4.1.2 Pelaksanaan Penelitian di Kelas Kontrol

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 16 April 2019 jam ke-

4 sampai ke-6 (pukul 09.15 - 11.45) dengan estimasi waktu 135 menit.

Sebelum memulai pembelajaran, peneliti memperkenalkan diri terlebih

dahulu dan menyampaikan tujuan penelitian yang akan dilaksanakan. Siswa

yang hadir berjumlah 30 siswa. Peneliti membagikan kuisioner yang akan

diisi oleh siswa dan meminta siswa untuk menjawab dengan jujur serta

mengatakan bahwa hasil yang diperoleh tidak akan mempengaruhi nilai

siswa. Siswa diminta untuk mengerjakan kuisioner selama 10 menit. Setelah

mengerjakan kuisioner, soal pre-test dibagikan dan siswa diminta untuk

mengerjakan dengan jujur tanpa membuka buku, kerjasama maupun

membuka telepon genggam, waktu pengerjaan selama 45 menit. Selama

proses pengerjaan, peneliti berkeliling untuk memantau proses pengerjaan,

dalam proses pengerjaan ada beberapa siswa yang kedapatan membuka buku,

bekerjasama serta membuka telepon genggam. Peneliti menegur siswa

tersebut dan memintanya untuk mengerjakan dengan jujur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

39

Sebelum memulai penjelasan, peneliti memegang sebuah pulpen dengan

tinggi kira-kira 1,5 m dari lantai. Peneliti lalu bertanya “saat pulpen ini saya

pegang, apakah pulpen ini memiliki energi potensial? Saat pulpennya

dijatuhkan, energi apa saja yang dimiliki oleh pulpen ini?”. Sebagian siswa

menjawab pertanyaan yang diberikan namun, jawaban tersebut masih kurang

lengkap dan masih ada beberapa siswa yang bingung. Peneliti lalu

memperbaiki serta menambahkan jawaban yang diberikan oleh siswa dan

mulai menjelaskan materi yang akan diajarkan, siswa menyimak materi yang

diberikan dengan baik sesuai pada gambar 3.2. Setelah menjelaskan materi,

peneliti membagi para siswa dalam beberapa kelompok kecil menurut tempat

duduk para siswa dan meminta siswa untuk mengerjakan soal yang telah

ditulis di papan. Selama proses pengerjaan, peneliti berkeliling untuk melihat

para siswa, ada beberapa siswa yang bertanya bagaimana menyelesaikan soal

tertentu, sehingga peneliti menjelaskan dan memberikan beberapa pertanyaan

yang mengajak siswa untuk berpikir dan menemukan jawaban dari soal

tersebut. Setelah semua selesai, beberapa siswa diminta untuk maju ke depan

dan menjawab soal yang telah dikerjakan dan diperiksa bersama-sama.

Pembelajaran ditutup dengan menarik kesimpulan dari materi yang telah

dipelajari.

Gambar 3. 2 Siswa Menyimak Pelajaran

Pertemuan kedua, dilaksanakan pada hari selasa tanggal 23 April 2019.

Siswa yang hadir berjumlah 27 siswa. Sebelum memulai post-test peneliti

mereview materi yang telah dipelajari minggu lalu selama 20 menit. Setelah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

40

itu, siswa diminta untuk mengerjakan post-test yang telah dibagikan

selama 45 menit, siswa diminta untuk menjawab dengan jujur dan

menyimpan buku, telepon genggamnya serta tidak diperbolehkan untuk

kerja sama. Dalam proses pengerjaan, peneliti berkeliling untuk memantau

para siswa. Masih ditemukan beberapa siswa yang bekerja sama serta

membuka telepon genggam. Peneliti menghampiri siswa tersebut dan

memintanya untuk bekerja dengan jujur.

Setelah mengerjakan post-test, kuisioner dibagikan dan siswa diminta

untuk menjawab dengan jujur. Siswa diingatkan bahwa kuisioner yang

diisi tidak akan mempengaruhi nilai siswa, waktu yang diberikan untuk

menjawab kuisioner adalah selama 10 menit.

4.2 Data dan Analisis

4.2.1 Data Pemahaman Siswa

Data pemahaman siswa berupa skor pre-test dan post-test pada materi

Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada bidang miring untuk kelas kontrol

(X MIPA 2) dan kelas eksperimen (X MIPA 6) dapat dilihat pada tabel 4.3

dengan jumlah siswa kelas kontrol 33 siswa dan kelas eksperimen 27 siswa.

Tabel 4. 3 Nilai Pre-test dan Post-test Kelas kontrol dan Kelas Eksperimen

X MIPA 2 X MIPA 6

Kode Siswa (Kelas Kontrol) (Kelas Eksperimen)

Pre-test Post-test Pre-test Post-test

Siswa 1 48 88 16 76

Siswa 2 42 86 58 96

Siswa 3 20 90 54 90

Siswa 4 58 72 24 82

Siswa 5 46 92 44 92

Siswa 6 52 92 34 82

Siswa 7 58 78 30 92

Siswa 8 20 96 54 82

Siswa 9 42 62 44 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

41

Siswa 10 40 90 42 86

Siswa 11 42 86 24 90

Siswa 12 20 90 48 92

Siswa 13 40 86 40 96

Siswa 14 54 96 58 78

Siswa 15 48 86 48 90

Siswa 16 34 90 23 96

Siswa 17 48 86 58 82

Siswa 18 32 98 40 88

Siswa 19 40 64 32 90

Siswa 20 24 74 42 96

Siswa 21 46 88 54 82

Siswa 22 52 70 20 88

Siswa 23 40 72 56 88

Siswa 24 58 70 34 90

Siswa 25 50 60 58 100

Siswa 26 50 86 52 82

Siswa 27 24 96 58 90

Siswa 28 40 90 - -

Siswa 29 40 86 - -

Siswa 30 42 82 - -

Siswa 31 42 90 - -

Siswa 32 44 80 - -

Siswa 33 40 96 - -

Skor Rata-Rata 41.70 83.88 42.41 88.74

Nilai pre-test dan post-test yang diperoleh dihitung mengunakan

persamaan: = ℎ 100%

Nilai angket diperoleh dari skor maksimal yang diperoleh pada tiap

pernyataan sesuai dengan skala penilaian angket kemandirian.

Untuk mengetahui adanya pengaruh penerapan metode eksperimen

terbimbing terhadap pemahaman pada materi Hukum Kekekalan Energi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

42

Mekanik pada bidang miring, maka hasil pre-test dan post-test siswa

dianalisis secara statistik dengan menggunakan uji-T pada program SPSS

20 agar perhitungan yang diperoleh lebih akurat dan efisien. Hasil analisa

pre-test dan post-test siswa dapat dilihat pada data berikut:

4.2.1.1 Uji-T Independen Pemahaman Awal Kelas Kontrol dan Kelas

Eksperimen

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan

pemahaman awal dari kelas kontrol dan kelas eksperimen pada materi

Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada bidang miring. Hasil pengolahan

dengan SPSS seperti pada tabel 4.4.

Tabel 4. 4 Hasil Pemahaman Awal Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Group Statistiks

KODE N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

1 33 41.70 10.714 1.865 PRE

2 27 42.41 13.348 2.569

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

43

Independent Samples Test

Levene's t-test for Equality of Means

Test for

Equality of

Variances

F Sig. t Df Sig. Mean Std. Error 95%

(2- Difference Difference Confidence

tailed) Interval of the

Difference

Lower Upper

Equal

variances 3.154 .081 -.229 58 .820 -.710 3.105 -6.926 5.506

assumed

PRE Equal

variances -.224 49.466 .824 -.710 3.174 -7.088 5.667

not

assumed

Keterangan:

Kode 1 : Kelas Kontrol

Kode 2 : Kelas Eksperimen

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS

20 diperoleh mean untuk pre-test kelas kontrol adalah 41,70 dan kelas

eksperimen 42,41 dengan t = -0,224 dan p = 0,824.

Karena p = 0,824 > α = 0,05 maka, hasil yang diperoleh tidak

signifikan. Hal ini menunjukkan tidak adanya perbedaan pemahaman awal

siswa kelas kontrol dan siswa kelas eksperimen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

44

4.2.1.2 Uji –T Dependent Pre-test dan Post-test pada Kelas Kontrol

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui adanya peningkatan dari

pemahaman awal ke pemahaman akhir siswa kelas kontrol pada materi

Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada bidang miring. Hasil perhitungan

SPSS seperti tabel 4.5.

Tabel 4. 5 Peningkatan Pemahaman Kelas Kontrol

Paired Samples Statistiks

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

PRE 41.70 33 10.714 1.865 Pair 1

POST 83.88 33 10.416 1.813

Paired Samples Test

Paired Differences t Df Sig. (2-

Mean Std. Std. Error 95% Confidence tailed)

Deviation Mean Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair PRE – - 17.381 3.026

- -36.019 -13.942 32 .000

1 POST 42.182 48.345

Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh mean pemahaman awal kelas

kontrol adalah 41,70 dan mean pemahaman akhir kelas kontrol adalah

83,88 dengan t = -13,942 dan p = 0,000.

Karena p = 0,000 < α = 0,05 maka, hasil yang diperoleh signifikan. Hal ini

menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara pemahaman awal dan

pemahaman akhir pada materi Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada

bidang miring dari kelas kontrol. Artinya, terjadi peningkatan pemahaman

yang dapat dilihat dari naiknya perolehan nilai rata-rata siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

45

4.2.1.3 Uji-T Dependent Pre-test dan Post-test kelas Eksperimen

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui adanya peningkatan dari

pemahaman awal ke pemahaman akhir siswa kelas eksperimen pada

materi Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada bidang miring. Hasil

perhitungan SPSS seperti tabel 4.6.

Tabel 4. 6 Peningkatan Pemahaman Kelas Eksperimen

Paired Samples Statistiks

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

PRE 42.41 27 13.348 2.569 Pair 1

POST 88.74 27 6.401 1.232

Paired Samples Test

Paired Differences t Df Sig. (2-

Mean Std. Std. 95% Confidence tailed)

Deviation Error Interval of the

Mean Difference

Lower Upper

Pair PRE - - 14.393 2.770

- -40.640 -16.727 26 .000

1 POST 46.333 52.027

Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh mean pemahaman awal kelas

eksperimen adalah 42,41 dan mean pemahaman akhir kelas kontrol adalah

88,74 dengan t = -16,727 dan p = 0,000.

Karena p = 0,000 < α = 0,05 maka, hasil yang diperoleh signifikan. Hal ini

menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara pemahaman awal dan

pemahaman akhir dari kelas eksperimen. Ini berarti, terjadi peningkatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

46

pemahaman pada materi Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada bidang

miring yang dapat dilihat dari naiknya perolehan nilai rata-rata siswa.

4.2.1.4 Uji-T Independent Pemahaman Akhir Kelas Kontrol dan Kelas

Eksperimen

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui adanya peningkatan

pemahaman akhir antara siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen pada

materi Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada bidang miring. Hasil

perhitungan SPSS seperti tabel 4.7.

Tabel 4. 7 Peningkatan Pemahaman Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Group Statistiks

KODE N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

1 33 83.88 10.416 1.813 POST

2 27 88.74 6.401 1.232

Independent Samples Test

Levene's t-test for Equality of Means

Test for

Equality of

Variances

F

Sig. t

Df

Sig.

Mean

Std. Error

95%

(2- Difference Difference Confidence

tailed) Interval of the

Difference

Lower Upper

Equal

variances 6.245 .015 -2.118 58 .038 -4.862 2.295 -9.456 -.268

assumed

POST Equal

variances -2.218

54.157

.031

-4.862

2.192

-9.256 -.468

not

assumed

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

47

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS

20 diperoleh mean untuk post-test kelas kontrol adalah 83,88 dan kelas

eksperimen 88,74 dengan t = -2,218 dan p = 0,031.

Karena p = 0,031 < α = 0,05 maka, hasil yang diperoleh signifikan. Hal ini

menunjukkan adanya perbedaan pemahaman akhir siswa kelas kontrol dan

siswa kelas eksperimen. Kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan

dengan kelas kontrol.

Dari hasil analisis Uji-T yang telah dilakukan menggunakan SPSS 20

dapat diketahui bahwa peningkatan pemahaman kelas kontrol dan kelas

eksperimen berbeda, dimana pemahaman kelas eksperimen lebih tinggi

dari kelas kontrol.

4.2.2 Kemandirian Belajar Siswa

Data skor awal dan akhir kemandirian belajar siswa untuk melihat

peningkatan kemandirian belajar siswa sebelum dan sesudah dilakukan

treatment yang berbeda pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Data

skor yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 4.8.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

48

Tabel 4. 8 Skor Awal dan Akhir Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

X MIPA 2 X MIPA 6

Kode Siswa (Kelas Kontrol) (Kelas Eksperimen)

Awal Akhir Awal Akhir

Siswa 1 47 45 47 51

Siswa 2 30 47 45 46

Siswa 3 42 43 41 45

Siswa 4 40 41 35 39

Siswa 5 42 43 41 43

Siswa 6 43 45 54 57

Siswa 7 45 46 43 48

Siswa 8 45 49 42 44

Siswa 9 42 44 47 49

Siswa 10 45 45 46 48

Siswa 11 44 45 34 48

Siswa 12 48 48 48 50

Siswa 13 47 48 46 47

Siswa 14 39 37 38 46

Siswa 15 48 47 46 47

Siswa 16 52 53 47 48

Siswa 17 45 50 52 53

Siswa 18 48 49 42 49

Siswa 19 49 51 44 46

Siswa 20 44 44 45 46

Siswa 21 40 42 58 48

Siswa 22 46 47 49 53

Siswa 23 43 49 48 51

Siswa 24 38 39 44 41

Siswa 25 39 53 40 42

Siswa 26 46 45 40 53

Siswa 27 42 43 43 43

Siswa 28 50 50 - -

Siswa 29 49 51 - -

Siswa 30 49 50 - -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

49

Siswa 31 47 50 - -

Siswa 32 43 43 - -

Siswa 33 42 48 - -

Skor Rata-Rata 44.21 46.36 44.63 47.44 Data yang diperoleh dianalisis menggunakan program SPSS 20 untuk

mengetahui adanya peningkatan kemandirian belajar siswa dengan metode

eksperimen terbimbing pada materi Hukum Kekekalan Energi Mekani

pada bidang miring. Analisis yang digunakan menggunakan uji-T untuk

kelompok dependen dan independen. Program SPSS dipilih karena hasil

analisis yang diperoleh lebih akurat dan efisien. Analisa data awal dan

akhir angket kemandirian dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

4.2.2.1 Uji-T Independen Kemandirian Belajar Awal Kelas Kontrol dan

Kelas Eksperimen

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan

kemandirian belajar siswa awal kelas kontrol dan kelas eksperimen

sebelum dilakukan treatment yang berbeda. Hasil perhitungan SPSS

seperti tabel 4.9.

Tabel 4. 9 Kemandirian Belajar Awal Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Group Statistiks

KODE N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

1 33 44.21 4.321 .752 SKOR

2 27 44.63 5.278 1.016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

50

Independent Samples Test

Levene's t-test for Equality of Means

Test for

Equality of

Variances

F

Sig. t

df

Sig.

Mean

Std. Error

95%

(2- Difference Difference Confidence

tailed) Interval of the

Difference

Lower Upper

Equal

variances .655 .422 -.337 58 .737 -.418 1.239 -2.897 2.062

assumed

SKOR Equal

variances -.330

50.095

.743

-.418

1.264 -2.956 2.121

not

assumed

Keterangan:

Kode 1 : Kelas Kontrol

Kode 2 : Kelas Eksperimen

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS

20 diperoleh mean untuk kemandirian belajar awal kelas kontrol adalah

44,21 dan kelas eksperimen 44,63 dengan t = -0,330 dan p = 0,743.

Karena p = 0,737 > α = 0,05 maka, hasil yang diperoleh tidak signifikan.

Hal ini menunjukkan tidak adanya perbedaan kemandirian belajar awal

siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

51

4.2.2.2 Uji-T Dependen Kemandirian Belajar Siswa Kelas Kontrol

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan kemandirian

belajar siswa sebelum dan sesudah dilakukan treatment. Hasil perhitungan

SPSS seperti tabel 4.10.

Tabel 4. 10 Peningkatan Kemandirian Belajar Kelas Kontrol

Paired Samples Statistiks

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

AWAL 44.21 33 4.321 .752 Pair 1

AKHIR 46.36 33 3.831 .667

Paired Samples Test

Paired Differences t df Sig. (2-

Mean Std. Std. Error 95% Confidence tailed)

Deviation Mean Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair AWAL - -2.152 3.938 .686 -3.548 -.755 -3.139 32 .004

1 AKHIR

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS

20 diperoleh mean untuk kemandirian belajar awal kelas kontrol adalah

44,21 dan mean kemandirian belajar akhir siswa adalah 46,36 dengan t = -

3,139 dan p = 0,004.

Karena p = 0,004 < α = 0,05 maka, hasil yang diperoleh signifikan. Hal ini

menunjukkan adanya perbedaan kemandirian belajar awal siswa kelas

kontrol dan kemandirian belajar akhir kelas kontrol. Dimana terjadi

peningkatan kemandirian belajar siswa kelas kontrol.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

52

4.2.2.3 Uji-T Dependen Kemandirian Belajar Siswa Kelas Eksperimen

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan kemandirian

belajar siswa sebelum dan sesudah dilakukan treatment. Hasil perhitungan

SPSS seperti tabel 4.11.

Tabel 4. 11 Peningkatan Kemandirian Belajar Kelas Eksperimen

Paired Samples Statistiks

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

AWAL 44.63 27 5.278 1.016 Pair 1

AKHIR 47.44 27 4.070 .783

Paired Samples Test

Paired Differences t df Sig. (2-

Mean Std. Std. 95% Confidence tailed)

Deviation Error Interval of the

Mean Difference

Lower Upper

Pair AWAL – -2.815 4.447 .856

- -1.056 -3.289 26 .003

1 AKHIR 4.574

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS

20 diperoleh mean untuk kemandirian belajar awal kelas eksperimen

adalah 47,44 dan mean kemandirian belajar akhir siswa adalah 46,36

dengan t = - 3,289 dan p = 0,003.

Karena p = 0,003 < α = 0,05 maka, hasil yang diperoleh signifikan. Hal ini

menunjukkan adanya perbedaan kemandirian belajar awal siswa kelas

kontrol dan kemandirian belajar akhir kelas kontrol. Ini berarti terjadi

peningkatan kemandirian belajar siswa kelas eksperimen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

53

4.2.2.4 Uji-T Independen Kemandirian Belajar Akhir kelas Kontrol dan

Kelas Eksperimen

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan

peningkatan kemandirian belajar siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen

sesudah dilakukan treatment yang berbeda. Hasil perhitungan SPSS

seperti tabel 4.12.

Tabel 4. 12 Peningkatan Kemandirian Belajar Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Group Statistiks

KODE N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

1 33 46.36 3.831 .667 SKOR

2 27 47.44 4.070 .783

Independent Samples Test

Levene's t-test for Equality of Means

Test for

Equality of

Variances

F

Sig. t

df

Sig.

Mean

Std.

95%

(2- Differe Error Confidence

taile nce Differ Interval of the

d) ence Difference

Lower Upper

Equal

variances .006 .940 -1.057 58 .295 -1.081 1.022 -3.127 .966 SK

assumed O

Equal

R

variances -1.051 54.212 .298 -1.081 1.029 -3.143 .981

not assumed

Keterangan:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

54

Kode 1: Kelas Kontrol

Kode 2: Kelas Eksperimen

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS

20 diperoleh mean untuk kemandirian belajar akhir siswa kelas kontrol

adalah 46,36 dan kelas eksperimen 47,4 dengan t = -1,051 dan p = 0,298.

Karena p = 0,298 > α = 0,05 maka, hasil yang diperoleh tidak signifikan.

Hal ini menunjukkan tidak adanya perbedaan peningkatan kemandirian

belajar akhir siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen. Namun, mean

yang diperoleh oleh kelas eksperimen lebih tinggi dibanding dengan kelas

kontrol.

4.2.2.5 Uji-T Independen Selisih Skor Kemandirian Belajar Akhir Kelas

Kontrol dan Kelas Eksperimen

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan

kemandirian akhir belajar siswa lewat selisih skor akhir siswa kelas

kontrol dan kelas ekperimen. Selisih skor diperoleh dari hasil pengurangan

nilai kemandirian belajar akhir dengan kemandirian awal belajar siswa,

tabel selisih nilai angket kemandirian belajar siswa terdapat pada lampiran

24. Hasil perhitungan SPSS seperti tabel 4.13.

Tabel 4. 13 Selisih Skor Kemandirian Belajar Akhir Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Group Statistics

KODE N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

1 33 2.15 3.938 .686 SKOR

2 27 2.81 4.447 .856

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

55

Independent Samples Test

Levene's t-test for Equality of Means

Test for

Equality of

Variances

F Sig. T Df Sig. Mean Std. Error 95%

(2- Differen Difference Confidence

tailed) ce Interval of the

Difference

Lower Upper

Equal -

variances .225 .637 -.612 58 .543 -.663 1.083 1.505 2.831

assumed

SKOR Equal

variances -.605 52.508 .548 -.663 1.096

- 1.536

not

2.863

assumed

Keterangan:

Kode 1 : Kelas Kontrol

Kode 2 : Kelas Eksperimen

Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan program SPSS 20

diperoleh selisih mean kelas kontrol sebesar 2,15 dan kelas eksperimen

sebasar 2,81 dengan t = -0,605 dan p = 0,548.

Karena p = 0,548 > α = 0,05 maka, hasil yang diperoleh tidak signifikan.

Hal ini menunjukkan tidak adanya perbedaan peningkatan kemandirian

belajar antara siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

56

Dari hasil analisis Uji-T menggunakan SPSS 20 dapat disimpulkan

bahwa ada peningkatan kemandirian siswa kelas eksperimen, tetapi

peningkatan tidak berbeda dengan kelas kontrol.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

57

4.2.2.6 Indikator Kemandirian Belajar yang Menonjol

Perolehan data kemandirian belajar siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen (terdapat pada lampiran )

dirangkum sesuai dengan indikator masing-masing. Sehingga, diperoleh prosentase masing-masing indikator

kemandirian belajar siswa yang menonjol yang ditunjukkan pada tabel 4.14.

Tabel 4. 14 Nilai Setiap Indikator Kemandirian Belajar Awal dan Akhir Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Kemandirian Skor Indikator (%)

Belajar 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Awal kelas

72.2 73.1 66.7 68.5 78.7 68.5 77.8 75.9 73.1 58.3 68.5 76.9 88.0 85.2 84.3 Eksperimen

Akhir Kelas

86.1 77.8 73.1 74.1 78.7 81.5 81.5 78.7 76.9 62.0 71.3 80.6 89.8 88.0 86.1 Eksperimen

Selisih Awal -

13.9 4.6 6.5 5.6 0.0 13.0 3.7 2.8 3.7 3.7 2.8 3.7 1.9 2.8 1.9 Akhir

Awal kelas

74.2 67.4 72.0 67.4 72.0 72.7 78.8 81.8 76.5 53.8 68.9 72.0 87.1 78.0 82.6 kontrol

Akhir kelas

77.3 72.7 76.5 72.0 75.0 76.5 81.8 82.6 79.5 58.3 72.0 73.5 87.9 87.1 86.4 kontrol

Selisih Awal -

3.0 5.3 4.5 4.5 3.0 3.8 3.0 0.8 3.0 4.5 3.0 1.5 0.8 9.1 3.8 Akhir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

58

Berdasarkan skor setiap indikator pada tabel 4.14 diketahui bahwa

peningkatan kemandirian belajar siswa kelas eksperimen mempunyai 9

indikator yang lebih besar dari kelas kontrol dan kelas kontrol mempunyai

6 indikator yang lebih besar dari kelas eksperimen.

Selisih indikator tertinggi dari kelas eksperimen adalah indikator

pertama sebesar 13,9%, sedangkan paling kecil pada indikator kelima

sebesar 0%. Dimana, indikator pertama menyatakan bahwa siswa tidak

malu untuk berbicara di depan kelas, sedangkan indikator kelima

menyatakan bahwa siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dan

mengumpulkannya tepat waktu. Hal ini membuktikan bahwa metode

eksperimen mampu meningkatkan siswa lebih mandiri untuk berbicara

sendiri di depan kelas dengan percaya diri, namun metode eksperimen

belum mampu meningkatkan kemandirian siswa dalam mengerjakan tugas

dan mengumpulkannya tepat waktu.

Selisih indikator kelas kontrol terbesar pada pernyataan ke 14 sebesar

9,1% dan selisih indikator terendah pada pernyataan ke 8 dan ke 13

sebesar 0,8%. Dimana indikator ke 14 menyatakan siswa akan belajar

sungguh-sungguh agar dapat menjadi orang sukses hal ini menunjukkan

bahwa siswa kelas kontrol dengan metode ceramah aktif mandiri dalam

memotivasi diri untuk belajar dengan sungguh-sungguh. Pernyataan ke 8

menyatakan bahwa siswa patuh terhadap tata tertib yang berada di kelas

dan sekolah, serta pernyataan ke 13 menyatakan bahwa siswa memiliki

keinginan untuk memperoleh nilai fisika yang baik, hal ini menunjukkan

bahwa siswa kelas kontrol kurang mandiri dalam menaati peraturan dan

tata tertib yang ada serta dalam memperoleh nilai fisika yang baik.

Skor indikator tertinggi kelas eksperimen adalah pada indikator ke-13

dengan prosentase 89,8% yang menyatakan bahwa siswa memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

59

keinginan untuk memperoleh nilai yang baik. Skor indikator terendah

terdapat pada indikator ke-10 dengan prosentase 62% yang menyatakan

bahwa siswa suka membaca buku referensi fisika yang lain agar mampu

menunjang pengetahuan siswa yang diberikan oleh guru. Hal ini berarti

siswa telah mandiri untuk memotivasi dirinya agar memperoleh nilai yang

baik, namun siswa kurang mandiri dalam berinisiatif untuk membaca

buku referensi fisika yang lain agar mampu menunjang pengetahuan siswa

yang diberikan oleh guru.

Skor tertinggi kelas kontrol adalah pada indikator ke-13 dengan

prosentase 87,9% yang menyatakan bahwa siswa memiliki keinginan

untuk memperoleh nilai yang baik. Skor indikator terendah terdapat pada

indikator ke-10 dengan prosentase 58,3% yang menyatakan bahwa siswa

suka membaca buku referensi fisika yang lain agar mampu menunjang

pengetahuan siswa yang diberikan oleh guru. Hal ini berarti siswa telah

mandiri untuk memotivasi dirinya agar memperoleh nilai yang baik,

namun siswa kurang mandiri dalam berinisiatif untuk membaca buku

referensi fisika yang lain agar mampu menunjang pengetahuan siswa yang

diberikan oleh guru.

Dari hasil prosentase yang telah diperoleh dapat diketahui bahwa skor

indikator tertinggi dan skor indikator terendah dari kelas eksprimen dan

kelas kontrol sama, dimana skor tertinggi terdapat pada indikator ke-13

dan skor terendah terdapat pada indikator ke-10. Dari perolehan skor

indikator dapat disimpulkan bahwa metode eksperimen terbimbing dapat

meningkatkan kemandirian belajar siswa, namun metode yang digunakan

dapat dipadukan dengan metode lain untuk hasil yang lebih baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

60

4.3 Pembahasan

4.3.1 Peningkatan Pemahaman Siswa

Dari hasil analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa terjadi

peningkatan pemahaman siswa dengan menggunakan metode eksperimen

terbimbing. Berdasarkan teori pada BAB 2, Menurut Bloom (1979, dalam

Susanto, 2013), pemahaman diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap

arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman menurut Bloom ini

adalah seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap, dan memahami

pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa, atau sejauh mana siswa

dapat memahami serta mengerti apa yang ia baca, yang dilihat, yang dialami

atau yang dirasakan berupa hasil penelitian atau observasi langsung yang

dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman siswa

meningkat dilihat dari perolehan nilai yang diperoleh dimana, nilai post-test

lebih tinggi daripada nilai pre-test serta keterlibatan aktif siswa dalam proses

pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen terbimbing. Kelas

kontrol juga mengalami peningkatan pemahaman namun peningkatan

pemahaman kelas kontrol berbeda dengan kelas eksperimen.

Perbedaan peningkatan pemahaman ini terjadi akibat adanya beberapa

faktor. Salah satunya yaitu faktor metode pengajaran yang dilakukan. Untuk

kelas eksperimen, digunakan metode eksperimen terbimbing yang mengajak

siswa terlibat secara langsung dalam memahami materi yang dipelajari.

Melalui metode eksperimen terbimbing, siswa diajak untuk belajar mandiri.

Metode belajar eksperimen terbimbing menggunakan LKPD yang dapat

dijadikan sebagai acuan siswa. Dari LKPD siswa dapat mengetahui alat dan

bahan apa saja yang diperlukan dan mengambil sendiri alat dan bahan

tersebut di depan yang telah dipersiapkan. Siswa juga terlibat aktif dalam

melaksanakan eksperimen dari mulai merangkai, menganalisis serta

menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terdapat di LKPD. Melalui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

61

metode eksperimen terbimbing, siswa lebih aktif untuk berdiskusi,

bertanya dan mencari informasi baik lewat buku maupun telepon seluler.

Sehingga siswa mampu memahami pengetahuan yang diberikan dengan

terlibat langsung dan dapat menarik kesimpulan dari materi yang

dipelajari dan nantinya akan dikonfirmasi serta ditambahkan oleh peneliti.

Berbeda dengan kelas eksperimen, kelas kontrol belajar dengan

metode ceramah, dimana siswa lebih banyak mendengarkan penjelasan

dari peneliti sehingga siswa tidak terlibat aktif dalam proses pembelajaran

karena hanya mengandalkan penjelasan, diskusi dan mengerjakan sola-

soal latihan bersama.

4.3.2 Peningkatan Kemandirian Belajar Siswa

Dari hasil analisis yang telah dilakukan, diketahui bahwa terjadi

peningkatan kemandirian belajar siswa. Namun, peningkatan kemandirian

belajar siswa kelas eksperimen tidak berbeda dengan kelas kontrol.

Namun, bila dilihat dari kesimpulan selama proses pembelajaran

berlangsung, siswa kelas eksperimen lebih mengikuti proses pembelajaran

serta terlibat aktif dalam bertanya dan menyampaikan gagasan. Saat

pembelajaran akan dimulai, kelas eksperimen sudah siap untuk mengikuti

pembelajaran sedangkan kelas kontrol masih banyak yang belum masuk

ke kelas, serta masih banyak siswa yang tidak memperhatikan dan fokus

kepada telepon genggamnya.

Pada tabel 4.13 diketahui bahwa hasil akhir peningkatan kemandirian

siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen tidak berbeda, hal ini dapat

dilihat dari skor akhir kemandirian belajar siswa pada beberapa indikator

antara kelas kontrol dan kelas eksperimen yang tidak terlalu jauh

perbedaannya (terdapat pada tabel 4.14).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

62

4.4 Keterbatasan Penelitian

Selama penelitian berlangsung, terdapat beberapa keterbatasan yang

dihadapi. Keterbatasan penelitian ini antara lain:

1) Kurangnya waktu yang diberikan oleh pihak sekolah karena banyaknya

hari libur.

2) Instrumen untuk kemandirian hanya lewat angket sehingga perlu dengan

observasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan pada BAB

4, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1) Metode eksperimen terbimbing terbukti dapat meningkatkan pemahaman

siswa kelas X SMA Negeri 6 Yogyakarta pada materi Hukum Kekekalan

Energi Mekanik pada Bidang Miring.

2) Ada peningkatan kemandirian belajar siswa dengan menggunakan metode

eksperimen terbimbing namun, peningkatannya tidak berbeda dengan

kelas kontrol.

5.2 SARAN

Saran yang dapat peneliti berikan berdasarkan hasil penelitian adalah

sebagai berikut:

1) Guru dapat menggunakan metode eksperimen terbimbing karena dapat

meningkatkan pemahaman siswa.

2) Peneliti selanjutnya lebih memperhitungkan waktu proses pembelajaran di

sekolah.

3) Instrumen untuk kemandirian belajar siswa perlu menggunakan lembar

observasi.

63

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

64

DAFTAR PUSTAKA

Ariah, 2015, Pembentukan Karakter Kemandirian Siswa Melalui

Implementasi Islamic Full Day School, Didaktika Tauhidi ISSN 2442-

4544, no. 2, vol 2, pp 121-128.

Arifah, Ummi dan Abdul Aziz Saefudin, 2017, Menumbuhkambangkan

Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika dengan Menggunakan

Model Pembelajaran Guided Discovery, Union: Jurnal Pendidikan

Matematik, vol 5, no.3, pp. 263-272.

Arikunto, Suharsimi, 1999, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis,

Jakarta: Rineka Cipta.

Ariska, Melly, 2015, Studi Pemahaman Konsep Siswa pada Sub Konsep

Rangkaian Listrik Arus Searah di Kelas XI SMA Negeri 1 Palembang,

Jurnal Inovasi dan Pembelajaran Fisika, No. 2, vol 2, pp. 147-154.

Aslinda, Azni, 2018, Pengaruh PHET Simulation Terhadap Peningkatan

Pemahaman Konsep Fisika Siswa, Skripsi, Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung, Lampung.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain, 2010, Strategi Belajar Mengajar,

Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Giancoli, Douglas C., 2014, Fisika Prinsip dan Aplikasi, Jilid ke-1, Edisi ke-

7, Diterjemahkan oleh Irzam, Jakarta: Erlangga.

Hamalik, Oemar, 2001, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: PT Bumi Aksara.

Kelembagaan Ristek Dikti, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, 2016,

https://kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-

content/uploads/2016/08/UU_no_20_th_2003.pdf, diakses pada pukul

23.00, Jumat 21 Desember 2018.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

65

Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Penguatan

Pendidikan Karakter Jadi Pintu Masuk Pembenahan Pendidikan

Nasional, 2017, https://kominfo.go.id/content/detail/10111/penguatan-

pendidikan-karakter-jadi-pintu-masuk-pembenahan-pendidikan-

nasional/0/artikel_gpr, diakses pada pukul 00.11, Sabtu 22 Desember

2018.

Kesuma, Dharma dkk, 2011, Pendidikan Karakter: Kajian Teori dan Praktik

Sekolah, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Masrun, dkk, 1986. Studi Mengenai Kemandirian pada Penduduk di Tiga

Suku (Jawa, Batak, Bugis), Laporan Penelitian, Yogyakarta:

Universitas Gadjah Mada.

Prabowo, Deni, 2008, Peningkatan Pemahaman pada Konsep Gaya Gesek dan

Gaya Gravitasi dengan Metode Presentasi Pada SMA Negeri 1

Sampang, Cilacap, Sripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Roestiyah N. K., 2012, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Sakti, Indra, dkk, 2012, Pengaruh Model Pembelajaran Langsung (Direct

Instruction) Melalui Media Animasi Berbasis Macromedia Flash Terhadap

Minat Belajar dan Pemahaman Konsep Siswa di SMA Negeri

7 Kota Bengkulu, Jurnal Exacta X, no. 1, pp. 4.

Siregar, Evelin dan Hartini Nara, 2010, Teori Belajar dan Pembelajaran,

Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.

Stevanie, Maria, 2017, Peningkatan Pemahaman dan Minat Siswa pada

Materi Pembiasan Cahaya Melalui Metode Eksperimen Terbimbing

Menggunakan LKS pada Siswa Kelas VII SMP Kanisius Gayam,

Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata

Dharma, Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

66

Study Lib, Percobaan 4 Usaha dan Energi, 2013,

https://studylibid.com/doc/62564/percobaan-4.-usaha-dan-energi,

diakses pada pukul 11.00, Jumat 14 Desember 2018.

Sudjana, Nana, 2013, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar

Baru Algensindo.

Sugito, Dwi, 2012, Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Melalui

Metode Eksperimen pada Pembelajaran IPA di Kelas V A SD Negeri

10 Metro Timur, Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Lampung, Lampung.

Sugiyono, 2011, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta.

Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta.

Sukiman, 2012, Pengembangan Media Belajar, Yogyakarta: Pedagogia.

Sumiati, Nia, 2015, Penguatan Karakter Kemandirian Belajar Siswa Melalui

Pembelajaran Berbasis Proyek, Pendidikan Dasar S-2, Tesis,

Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Suparno, Paul, 2010, Metode Penelitian Pendidikan IPA, Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma.

Suparno, Paul, 2007, Metodologi Pembelajaran Fisika, Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma.

Suparno, Paul, 2016, Pengantar Statistika untuk Pendidikan dan Psikologi,

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Susanto, Ahmad, 2013, Teori Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Prenada

Media Group.

Sayiful, 2005, Segala Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu

Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar, Bandung: CV.

Alfabeta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

67

Tahar, Irzan dan Enceng, 2006, Hubungan Kemandirian Belajar dan Hasil

Belajar pada Pendidikan Jarak Jauh, Jurnal Pendidikan Terbuka dan

Jarak Jauh, no.2, vol 7, pp 91-101.

Zubaedi, 2011, Desain Pendidikan Karakter, Jakarta: Kencana Prenada Media

Group.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

LAMPIRAN

68

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

69

Lampiran 1 Surat Permohonan Izin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

70

Lampiran 2 Surat Perizinan Pelaksanaan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

71

Lampiran 3 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

72

Lampiran 4 RPP Kelas Eksperimen

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan

Mata Pelajaran

Kelas/Semester

Materi pokok

Sub Materi

Alokasi Waktu

: SMA Negeri 6 Yogyakarta

: FISIKA

: X/2

: Usaha dan Energi

: Hukum Kekekalan Energi Mekanik

: 5 JP ( 5 x 45 menit )

A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku a. jujur, b. disiplin, c. Santun, d.

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), e.bertanggung jawab, f.

responsif dan g. pro-aktif, dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan

perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan

lingkungan alam sekitar , bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan

internasional.

KI 4 : Memahami, menerapkan, menganalisisdan mengevaluasi pengetahuan

faktual, konseptual,procedural, dan metakognitif pada tingkat teknis,

spesifik, detail, dan kompleks berdasarkan rasa ingin tahunya tentang a. ilmu

pengetahuan, b. teknologi, c.seni, d. budaya, dan e. humaniora dengan

wawasan kemanusiaan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan

peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

73

pengetahuan pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan

minatnya untuk memecahkan

KI 4 : Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara : a.

afektif, b. kreatif, c. produktif, d.kritis, e. mandiri, f. kolaboratif, g.

komunikatif, dan h. solutif, dalam ranah konkritalam ranah konkret dan

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,

serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.2 Menganalisis konsep 3.2.1 Menjelaskan pengertian Hukum Kekekalan

Hukum Kekekalan Energi Energi

untuk menyelesaikan 3.2.2 Menjelaskan pengertian Energi Kinetik, Energi

permasalahan gerak dalam Potensial, Energi Mekanik

ekhidupan sehari-hari 3.2.3 Menjelaskan pengertian Hukum

Kekekalan,Energi Mekanik

3.2.4 Menganalisis besar Energi Potensial, Energi

Kinetik yang dimiliki benda dengan menerapkan

Hukum Kekekalan Energi Mekanik

3.2.5 Menjelaskan prinsip Hukum Kekekalan Energi

Mekanik pada bidang miring

4.2 Menyajikan hasil 4.2.1. Melakukan percobaan mengenai prinsip kerja

praktikum Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada

Bidang Miring

4.2.2. Menyajikan hasil percobaan dalam bentuk table

atau grafik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

74

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui pendekatan scientifik, dengan metode diskusi dan eksperimen peserta

didik dapat menerapkan prinsip Hukum Kekekalan Energi Mekanik dalam

kehidupan sehari-hari, untuk menguatkan sikap kerja keras ( kemandirian ),

peduli lingkungan, berpikir kritis, penghargaan pada kebhinnekaan, teliti,

tanggung jawab, kejujuran, rasa ingin tahu, kerjasama ( gotong royong ),

kejujuran dan tanggung jawab ( integritas ), dan religius.

D. Materi Pembelajaran

• Hukum Kekekalan Energi

• Energi Kinetik

• Energi Potensial

• Energi Mekanik

• Hukum Kekekalan Energi Mekanik

• Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada Bidang Miring

E. Metode Pembelajaran

Pendekatan: Saintifik

Model

Metode

: Problem Based Learning

: Diskusi dan Eksperimen

F. Media

Pembelajaran Media

▪ LKPD

Alat/Bahan ▪ Balok

▪ Papan luncur

▪ Mistar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

75

▪ Busur

G. Sumber Belajar

▪ Kanginan, Marthen. 2016. Fisika untuk SMA kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga.

▪ Giancoli, Douglas C. 2014. Fisika. Jakarta: Penerbit Erlangga.

H. Langkah-Langkah Pembelajaran

PERTEMUAN 1 (3 X 45 MENIT)

Indikator Pencapaian Kompetensi:

3.2.1 Menjelaskan pengertian Hukum Kekekalan Energi

3.2.2 Menjelaskan pengertian Energi Kinetik, Energi Potensial, Energi

Mekanik

3.2.3 Menjelaskan pengertian Hukum Kekekalan,Energi Mekanik

3.2.4 Menganalisis besar Energi Potensial, Energi Kinetik yang dimiliki

benda dengan menerapkan Hukum Kekekalan Energi Mekanik

3.2.5 Menjelaskan prinsip Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada bidang

miring

1. Pendahuluan ( 45 menit )

• Memberikan salam dan berdoa

• Mengondisikan kelas dan pembiasaan

• Pengenalan dan presensi

• Apersepsi dan motivasi

• Menyampaikan tujuan pembelajaran

• Memberikan pre-test

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

76

2. Kegiatan Inti (80 menit)

Mengamati (Observing)

• Memulai percobaan mengenai Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada

Bidang Miring

• Menyimak penjelasan tentang Hukum Kekekalan Energi

• Menyimak penjelasan tentang Energi Potensial, Energi Kinetik, Energi

Mekanik dan Hukum Kekekalan Energi Mekanik

• Mengamati cara menganalisis perbedaan Energi Potensial, Energi

Kinetik, dan Energi Mekanik saat benda berada di posisi tertentu

Menanya (Questioning)

• Mampu bertanya tentang prinsip Hukum Kekekalan Energi Mekanik

benda pada bidang miring

• Mampu bertanya tentang perbedaan antara Energi Kinetik, Energi

Potensial dan Energi Mekanik

Pengumpulan Data (Experimenting)

• Mengumpulkan data tentang pecobaan Hukum Kekekalan Energi Mekanik

Mengasosiasi (Associating)

• Menganalisis Energi Kinetik, Energi Potensial dan Energi Mekanik pada

percobaan

• Menganalisis prinsip kerja Hukum Kekekalan Energi Mekanik suatu

benda pada bidang miring

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

77

• Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi besar energi potensial

dan energi kinetik

Mengkomunikasikan (Communicating)

• Menjelaskan tentang definisi Energi Kinetik, Energi Potensial dan Energi

Mekanik

• Menejelaskan prinsip kerja Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada

bidang miring

• Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi Energi Kinetik dan

Energi Potensial

• Menyebutkan contoh penerapan Energi Kinetik, Energi Potensial

dan Energi Mekanik pada kehidupan sehari-hari

3. Penutup ( 10 menit )

• Bersama siswa menyimpulkan Energi Kinetik, Energi Potensial, Energi

Mekanik dan Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada Bidang Miring.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

78

PERTEMUAN KEDUA

• Mereview materi yang telah dipelajari minggu lalu (45 menit)

• Melakukan Post-test (45 menit)

I. Penilaian Proses dan Hasil Belajar

No. Aspek No. IPK Teknik Bentuk

IPK Penilaian Penilaian

3.2.1 Menjelaskan Tes Uraian

pengertian Tertulis

Hukum

Kekekalan Energi

3.2.2 Menjelaskan Tes Uraian

pengertian Energi Tertulis

1. Kinetik, Energi

Potensial, Energi

Mekanik

3.2.3 Menjelaskan Tes Uraian

Pengetahuan pengertian Tertulis

Hukum

Kekekalan,Energi

Mekanik

3.2.4 Menganalisis Tes Uraian

besar Energi Tertulis

Potensial, Energi

Kinetik yang

dimiliki benda

dengan

menerapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

79

Hukum

Kekekalan Energi

Mekanik

3.2.5 Menjelaskan Tes Uraian

prinsip Hukum Tertulis

Kekekalan Energi

Mekanik pada

bidang miring

Keterampilan 4.2.1 Melakukan Observasi Kinerja

percobaan

mengenai prinsip

kerja Hukum

Kekekalan Energi

Mekanik pada

Bidang Miring

4.2.2 Menyajikan hasil Observasi Kinerja

percobaan

Yogyakarta, April 2019

Mengetahui, Peneliti

Guru Fisika X MIPA

……………………..

Normalia Sandy Palumpun

NIP. 151424044

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

80

Lampiran 5 RPP Kelas Kontrol

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan

Mata Pelajaran

Kelas/Semester

Materi pokok

Sub Materi

Alokasi Waktu

: SMA Negeri 6 Yogyakarta

: FISIKA

: X/2

: Usaha dan Energi

: Hukum Kekekalan Energi Mekanik

: 5 JP ( 5 x 45 menit )

A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku a. jujur, b. disiplin, c. Santun, d.

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), e.bertanggung jawab, f.

responsif dan g. pro-aktif, dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan

perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan

lingkungan alam sekitar , bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan

internasional.

KI 4 : Memahami, menerapkan, menganalisisdan mengevaluasi pengetahuan

faktual, konseptual,procedural, dan metakognitif pada tingkat teknis,

spesifik, detail, dan kompleks berdasarkan rasa ingin tahunya tentang a. ilmu

pengetahuan, b. teknologi, c.seni, d. budaya, dan e. humaniora dengan

wawasan kemanusiaan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan

peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

81

pengetahuan pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan

minatnya untuk memecahkan

KI 4 : Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara : a.

afektif, b. kreatif, c. produktif, d.kritis, e. mandiri, f. kolaboratif, g.

komunikatif, dan h. solutif, dalam ranah konkritalam ranah konkret dan

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,

serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.2 Menganalisis konsep 3.2.1 Menjelaskan pengertian Hukum Kekekalan

Hukum Kekekalan Energi Energi

untuk menyelesaikan 3.2.2 Menjelaskan pengertian Energi Kinetik, Energi

permasalahan gerak dalam Potensial, Energi Mekanik

ekhidupan sehari-hari 3.2.3 Menjelaskan pengertian Hukum

Kekekalan,Energi Mekanik

3.2.4 Menganalisis besar Energi Potensial, Energi

Kinetikyang dimiliki benda dengan

menerapkan Hukum Kekekalan Energi

Mekanik

3.2.5 Menjelaskan prinsip Hukum Kekekalan Energi

Mekanik pada bidang miring

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui pendekatan saintifik, dengan metode diskusi dan ceramah peserta didik

dapat menerapkan prinsip Hukum Kekekalan Energi Mekanik dalam kehidupan

sehari-hari, untuk menguatkan sikap kerja keras ( kemandirian ), peduli

lingkungan, berpikir kritis, penghargaan pada kebhinnekaan, teliti, tanggung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

82

jawab, kejujuran, rasa ingin tahu, kerjasama ( gotong royong ), kejujuran dan

tanggung jawab ( integritas ), dan religius.

D. Materi Pembelajaran

• Hukum Kekekalan Energi

• Energi Kinetik

• Energi Potensial

• Energi Mekanik

• Hukum Kekekalan Energi Mekanik

• Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada Bidang Miring

E. Metode Pembelajaran

Pendekatan

Model

Metode

: Saintifik

: Problem Based Learning

: Ceramah dan Diskusi

F. Media Pembelajaran

Media ▪ LKPD

Alat/Bahan ▪ Papan tulis

▪ Spidol

▪ Mistar

G. Sumber Belajar

▪ Kanginan, Marthen. 2016. Fisika untuk SMA kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga.

▪ Giancoli, Douglas C. 2014. Fisika. Jakarta: Penerbit Erlangga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

83

H. Langkah-Langkah Pembelajaran

PERTEMUAN 1 (3 X 45 MENIT)

Indikator Pencapaian Kompetensi:

3.1.1 Menjelaskan pengertian Hukum Kekekalan Energi

3.1.2 Menjelaskan pengertian Energi Kinetik, Energi Potensial, Energi

Mekanik

3.1.3 Menjelaskan pengertian Hukum Kekekalan,Energi Mekanik

3.1.4 Menganalisis besar Energi Potensial, Energi Kinetik yang dimiliki

benda dengan menerapkan Hukum Kekekalan Energi Mekanik

3.1.5 Menjelaskan prinsip Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada bidang

miring

1. Pendahuluan ( 45 menit )

• Memberikan salam dan berdoa

• Mengondisikan kelas dan pembiasaan

• Pengenalan dan presensi

• Apersepsi dan motivasi

• Menyampaikan tujuan pembelajaran

• Memberikan pre-test

2. Kegiatan Inti (80 menit)

Mengamati (Observing)

• Menyimak penjelasan tentang Hukum Kekekalan Energi

• Menyimak penjelasan tentang Energi Potensial, Energi Kinetik, Energi

Mekanik dan Hukum Kekekalan Energi Mekanik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

84

Menanya (Questioning)

• Mampu bertanya tentang prinsip Hukum Kekekalan Energi Mekanik

benda pada bidang miring

• Mampu bertanya tentang perbedaan antara Energi Kinetik, Energi

Potensial dan Energi Mekanik

Mengasosiasi (Associating)

• Mengerjakan soal dalam LKS milik siswa

• Menganalisis Energi Kinetik, Energi Potensial dan Energi Mekanik suatu

benda dalam soal LKS

• Menganalisis prinsip kerja Hukum Kekekalan Energi Mekanik suatu

benda pada bidang miring dalam soal LKS

• Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi besar energy potensial

dan energy kinetic dalam soal LKS

Mengkomunikasikan (Communicating)

• Menjelaskan tentang definisi Energi Kinetik, Energi Potensial dan Energi

Mekanik

• Menejelaskan prinsip kerja Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada

bidang miring

• Menyebutkan factor-faktor yang mempengaruhi Energi Kinetik dan

Energi Potensial

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

85

• Menyebutkan contoh penerapan Energi Kinetik, Energi Potensial

dan Energi Mekanik pada kehidupan sehari-hari

3. Penutup ( 10 menit )

• Bersama siswa menyimpulkan Energi Kinetik, Energi Potensial, Energi

Mekanik dan Hukum Kekekalan Energi Mekanik.

PERTEMUAN KEDUA

• Mereview materi minggu lalu (45 menit)

• Melakukan Post-test (45 menit)

I. Penilaian Proses dan Hasil Belajar

No. Aspek No. IPK Teknik Bentuk

IPK Penilaian Penilaian

3.2.1 Menjelaskan Tes Uraian

pengertian Tertulis

Hukum

Kekekalan Energi

3.2.2 Menjelaskan Tes Uraian

pengertian Energi Tertulis

1. Kinetik, Energi

Potensial, Energi

Mekanik

3.2.3 Menjelaskan Tes Uraian

Pengetahuan pengertian Tertulis

Hukum

Kekekalan,Energi

Mekanik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

86

3.2.4 Menganalisis Tes Uraian

besar Energi Tertulis

Potensial, Energi

Kinetik yang

dimiliki benda

dengan

menerapkan

Hukum

Kekekalan Energi

Mekanik

3.2.5 Menjelaskan Tes Uraian

prinsip Hukum Tertulis

Kekekalan Energi

Mekanik pada

bidang miring

Yogyakarta,

April 2019

Mengetahui,

Peneliti

Guru Fisika X MIPA

…………………….. Normalia Sandy

Palumpun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

87

A. Materi Hukum Kekekalan Energi Mekanik

1. Hukum Kekekalan Energi

Hukum kekekalan energi merupakan hukum yang menyatakan bahwa

energi itu kekal dan tidak dapat berubah sepanjang waktu, memiliki nilai yang

sama baik sebelum terjadi maupun sesudahnya. Energi dapat diubah

bentuknya, tapi besarnya akan selalu sama. Total energi dari suatu system

dapat berupa energi kinetik, energi potensial, dan sebagainya. Jumlah dari

energi kinetik dan energi potensial disebut energi mekanik.

a. Energi Kinetik

Sebuah benda yang bergerak memiliki kemampuan untuk melakukan

usaha , maka benda tersebut dapat dikatakan memiliki energi. Energi pada

benda-benda yang bergerak, atau energi gerak, disebut energi kinetik

(kinetik energi). Untuk menghitung energi kinetik suatu benda dapat

diperoleh dengan menghubungkan persamaan GLBB dengan persamaan

gerak lurus berubah beraturan untuk kecepatan awal (vo) = 0

v2 = 2as (2.1)

dan hukum II Newton =

W =

(2.2) .

W = ( ) ( 2

) (2.3) 2

W = 1

2

(2.4) 2

Usaha pada persamaan energi kinetik merupakan suatu usaha yang

diperlukan untuk menghasilkan perubahan kelajuan benda, yang berarti

sama dengan besarnya energi kinetik yang dimiliki benda pada saat

kelajuannya sama dengan v.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

88

Dengan demikian, energi kinetik dapat dirumuskan sebagai berikut :

Ek = 1

2

(2.5) 2

Dimana :

Ek = energi kinetik (J)

m = massa benda (kg)

v = kecepatan benda (m/s)

Usaha yang digunakan untuk merubah kelajuan dari 1 2 adalah sama dengan usaha yang digunakan untuk mengubah energi kinetik benda dari 1 2 . Oleh karena itu, usaha yang dilakukan dirumuskan sebagai berikut :

=2−

1 (2.6)

= ∆ = 1

2 − 1

2 (2.7)

2 2

2 1

b. Energi Potensial

Energi potensial merupakan energi yang dihasilkan oleh gaya-gaya

yang bergantung pada posisi sebuah benda terhadap lingkungannya.

Salah satu energi potensial yang paling umum adalah energi potensial

gravitasi. Energi potensial gravitasi adalah energi yang dimiliki oleh

suatu benda karena ketinggiannya terhadap suatu acuan bidang tertentu.

Semakin tinggi kedudukan suatu benda dari bidang acuan, semakin

besar pula energi potensial gravitasi yang dimilikinya.

Saat suatu benda diangkat dari bidang acuan sampai pada ketinggian

h di atas bidang acuan, maka dapat dihitung energi potensialnya dengan

menggunakan gaya yang besarnya sama dengan berat benda.

F = mg (2.8)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

89

Maka usaha untuk mengangkat benda setinggi h adalah

(2.9) = .ℎ = ℎ Dengan demikian, pada ketinggian h benda memiliki energi potensial

gravitas, yaitu kemampuan untuk melakukan usaha sebesar W = mgh.

Jadi, energi potensial gravitasi dapat dirumuskan sebagai berikut:

= ℎ (2.10)

dimana :

Ep = energi potensial (J)

m = massa benda (kg)

g = percepatan gravitasi (m/s2)

h = ketinggian benda dari bidang acuan

(m) c. Energi Mekanik

Energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan. Namun, energi

dapat berubah dari energi yang satu ke energi yang lain. Hukum

kekekalan mekanik berlaku jika kita mengabaikan gesekan dan gaya-

gaya non-konservatif yang lain, atau jika hanya gaya-gaya konservatif

saja yang bekerja pada sebuah sistem (benda).

Energi mekanik dikaitkan oleh penjumlahan antara energi potensial

dan energi kinetik, ditulis dalam persamaan :

2

+ =

1 + (2.11)

2 1

= (2.12) 2 1

Jika hanya gaya-gaya konservatif saja yang bekerja pada sebuah

system, energi mekanik total system tidak akan berkurang atau bertambah

(energi mekanik total akan konstan). Jika energi kinetik bertambah maka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

90

energi potensial harus berkurang dengan besar yang sama untuk

mengimbanginya. Dengan demikian, total energi potensial ditambah

energi kinetik hasilnya akan tetap konstan. Ini disebut prinsip kekekalan

energi mekanik untuk gaya-gaya konservatif. Jika hanya gaya-gaya

konservatif yang bekerja, energi mekanik total dari sebuah system tidak

bertambah maupun berkurang pada proses apa pun. Energi tersebut tetap

konstan atau tetap.

d. Hukum Kekekalan Mekanik

Hukum kekekalan energi mekanik dirumuskan dengan = . Hal ini berarti bahwa jumlah energi mekanik benda yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi adalah tetap. Energi mekanik didefinisikan sebagai penjumlahan antara energi kinetik dan energi potensial.

Sebuah benda yang dilempar ke atas akan memiliki energi potensial

dan energi kinetik. Energi potensial dimiliki karena ketinggiannya,

sedangkan energi kinetik karena geraknya. Makin tinggi benda tersebut

terlempar ke atas, makin besar energi potensialnya. Namun, makin kecil

energi kinetiknya. Pada ketinggian maksimal, benda mempunyai energi

potensial tertinggi dan energi kinetik terendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

91

a. Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada Bidang Miring

Gambar 2.1 Penerapan hukum kekekalan mekanik pada bidang miring

Misalnya sebuah benda diletakkan pada bidang miring sebagai mana

tampak pada gambar di atas. Pada analisis ini kita menganggap permukaan

bidang miring sangat licin sehingga tidak ada gaya gesek yang

menghambat gerakan benda. Kita juga mengabaikan hambatan udara.

Apabila benda diletakkan pada bagian atas bidang miring,

ketika benda dilepaskan, benda tersebut memiliki Ep maksimum. Pada

titik itu Ek = 0 karena benda masih diam. Total energi mekanik benda =

Energi potensia (EM = Ep).

Perhatikan bahwa benda tersebut bekerja gaya berat yang

besarnya adalah m.g.cos θ. Ketika benda dilepaskan, maka benda pasti

meluncur ke bawah akibat tarikan gravitasi. Ketika benda mulai bergerak

meninggalkan posisi awalnya dan bergerak menuju ke arah bawah, Ep

mulai berkurang dan Ek mulai bertambah karena gerakan benda makin

cepat akibat adanya percepatan gravitasi yang nilainya tetap yakni g cos θ.

Ketika benda tiba pada separuh lintasannya, jumlah Ep telah berkurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

92

separuh, sedangkan Ek bertambah setengahnya (Energi mekanik = ½ Ep

+ ½ Ek).

Semakin kebawah, jumlah Ep makin berkurang sedangkan Ek

semakin meningkat. Ketika tiba pada akhir lintasan (kedudukan akhir

dimana h2 = 0) semua Ep berubah menjadi Ek. dengan kata lain pada

posisi akhir lintasan benda, Ep = 0 dan Ek bernilai maksimum. Total

energi mekanik = energi kinetik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

93

Lampiran 6 LKPD

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Nama Kelompok :

1.

2.

3.

4.

5.

I. Tujuan :

- Menentukan energi potensial dan energi kinetik balok pada

titik tertentu

- Menentukan kecepatan balok menggunakan prinsip Hukum

Kekekalan Energi Mekanik

II. Alat dan Bahan

1. 2 buah balok dengan massa yang berbeda

2. 2 Papan luncur dengan sudut yang berbeda

3. Meteran/mistar

4. Busur

III. Prosedur Percobaan

1. Ukur sudut papan luncur pertama dan catat dalam Data

Percobaan

2. Timbanglah massa balok dan catat dalam Data

Percobaan

3. Bagi lintasan balok menjadi beberapa titik seperti

gambar di samping

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

94

4. Luncurkanlah balok pada permukaan bidang miring dari ketinggian

ujung papan luncur ke dasar bidang miring

5. Catat hasil pengamatan dalam Data dan Percobaan

6. Ulangi langkah 2,4 dan 5 untuk massa balok yang berbeda

7. Ulangi langkah 1-5 untuk papan luncur kedua

IV. Data Percobaan

m1 =…

m2 =…

Papan Luncur I

α =… hC =…

hA =…

hB =…

Papan Luncur II

α =… hC=….

hA =…

hB =…

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

Pertanyaan

1. Hitunglah energi potensial masing-masing balok untuk papan luncur I

dan II saat dilepaskan dari permukaan bidang miring!

2. Apakah titik A mempunyai energi kinetik? Jelaskan!

3. Hitunglah kecepatan balok dari titik A-B, dan A-C dengan massa yang

berbeda pada masing-masing papan luncur menggunakan prinsip

Hukum Kekekalan Energi Mekanik!

95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

96

4. Kesimpulan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

97

Lampiran 7 Soal Pre-test

PRE-TEST

Nama :

No. Absen :

Kelas :

1. Apa yang dimaksud dengan Hukum Kekekalan

Energi? Jawab :

2. Apa yang dimaksud dengan Energi Potensial gravitasi, Energi Kinetik dan

Energi Mekanik yang berkaitan dengan Usaha?

Jawab :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

98

3. Sebuah bola bermassa 2 kg bergerak ke atas dari ketinggian 0 dengan

kecepatan awal 25 m/s. Tentukan energi mekanik bola saat bola mencapai

titik tertingginya! (g = 10 m/s2)

Jawab :

4. Sebuah balok meluncur dari bagian atas bidang miring yang licin hingga tiba di

bagian dasar bidang miring tersebut. Jika puncak bidang miring berada pada

ketinggian 5 meter di atas permukaan lantai,hitunglah kelajuan balok saat tiba

di dasar bidang. (g = 10

m/s2) Jawab :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

99

5. Jelaskan dan gambarkan prinsip Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada

bidang miring yang lantainya licin dan hambatan udaranya diabaikan!

Jawab :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

100

Lampiran 8 Soal Post-test

POST-TEST

Nama :

No. Absen :

Kelas :

1. Sebuah bola bermassa 2 kg bergerak ke atas dari ketinggian 0 dengan

kecepatan awal 25 m/s. Tentukan energi mekanik bola saat bola mencapai

titik tertingginya! (g = 10 m/s2)

Jawab :

2. Jelaskan dan gambarkan prinsip Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada

bidang miring yang lantainya licin dan hambatan udaranya diabaikan!

Jawab :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

101

3. Apa yang dimaksud dengan Energi Potensial gravitasi, Energi Kinetik dan

Energi Mekanik yang berkaitan dengan Usaha?

Jawab :

4. Apa yang dimaksud dengan Hukum Kekekalan Energi?

Jawab:

5. Sebuah balok meluncur dari bagian atas bidang miring yang licin hingga tiba di

bagian dasar bidang miring tersebut. Jika puncak bidang miring berada pada

ketinggian 5 meter di atas permukaan lantai,hitunglah kelajuan balok saat tiba

di dasar bidang. (g = 10

m/s2) Jawab :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

102

Lampiran 9 Kisi-kisi Angket Kemandirian Belajar

Kisi-Kisi Angket Kemandirian Belajar

Indikator Pernyataan Jumlah Nomor Komentar

Butir Item

Pernyataan

Percaya d. Saya tidak malu 3 1,2,3

diri berbicara di depan

kelas

e. Saya tidak gugup

saat

menyampaikan

pendapat saya

kepada guru dan

teman-teman

f. Saya berbicara

dengan initonasi

yang tepat dan

mudah dimengerti

Tanggung a. Saya berusaha 3 4,5,6

jawab mengerjakan tugas

sekolah sendiri

b. Saya selalu

mengerjakan tugas

yang diberikan

oleh guru dan

mengumpulkannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

103

dengan tepat

waktu

c. Saya berusaha

mengerjakan soal

yang diberikan

hingga berhasil

Disiplin a. Saya mengetahui 3 7,8,9

peraturan yang

berada di sekolah

b. Saya patuh

terhadap tata tertib

yang berada di

kelas dan sekolah

c. Saya tidak pernah

melakukan

perbuatan yang

menyalahi tata

tertib di kelas dan

sekolah

Inisiatif a. Saya merasa perlu 3 10,11,12

untuk membaca

buku referensi

fisika yang lain

agar mampu

menunjang

pengetahuan saya

yang diberikan

oleh guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

104

b. Saya membuka

diri terhadap

metode belajar

fisika

c. Saya memliki cara

sendiri untuk

memudahkan saya

dalam belajar

Motivasi a. Saya memiliki 3 13,14,15

keinginan untuk

memperoleh nilai

fisika yang baik

b. Saya akan belajar

dengan sungguh-

sungguh agar saya

dapat menjadi

orang yang sukses

c. Saya belajar

dengan giat agar

orang tua saya

bangga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

105

Lampiran 10 Kisi-kisi Soal Pre-test dan Post-test

Soal Pre-test dan Post-test Materi Hukum Kekekalan Energi Mekanik

Dimensi Indikator Soal Komentar

Kognitif Pencapaian

Pemahaman

Konsep

Mengingat ➢

Menjelaskan 1. Apa yang dimaksud pengertian dengan Hukum

Hukum Kekekalan Energi?

Kekekalan 2. Apa yang dimaksud

Energi secara dengan Energi Potensial

umum. gravitasi, Energi Kinetik

Menjelaskan dan Energi Mekanik pengertian yang berkaitan dengan

Energi Usaha?

Potensial,

Energi kinetik

dan Energi

mekanik yang

berkaitan

dengan usaha.

Memahami ➢

Menentukan 3. Sebuah bola bermassa 2 energi kinetik, kg bergerak ke atas dari

energi potensial ketinggian 0 dengan

dan energi kecepatan awal 25 m/s.

mekanik benda tentukan energi mekanik

bola saat bola mencapai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

106

titik tertingginya! (g = 10

m/s2)

4. Sebuah balok meluncur

dari bagian atas bidang

miring yang licin hingga

tiba di bagian dasar

bidang miring tersebut.

Jika puncak bidang

miring berada pada

ketinggian 5 meter di

atas permukaan

lantai,hitunglah kelajuan

balok saat tiba di dasar

bidang. (g = 10 m/s2)

Mengaplikasikan Penerapan Hukum 5. Jelaskan dan gambarkan

Kekekalan Energi prinsip hukum kekekalan

Mekanik pada energi mekanik pada

bidang miring bidang miring yang

lantainya licin dan

hambatan udaranya

diabaikan!

Penyelesaian

1. Hukum kekekalan energi merupakan hukum yang menyatakan bahwa energi

itu kekal dan tidak dapat berubah sepanjang waktu, memiliki nilai yang sama

baik sebelum terjadi maupun sesudahnya. Energi dapat diubah bentuknya, tapi

besarnya akan selalu sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

107

2. - Energi kinetik adalah usaha yang diperlukan untuk menggerakkan sebuah

benda dari

keadaan diam hingga kecepatan tertentu.

- Energi potensial gravitasi adalah energi yang dimiliki oleh suatu benda

karena ketinggiannya terhadap suatu acuan bidang tertentu. Semakin

tinggi kedudukan suatu benda dari bidang acuan, semakin besar pula

energi potensial gravitasi yang dimilikinya.

- Energi mekanik merupakan penjumlahan antara energi mekanik dan

energi potensial dalam suatu benda yang digunakan untuk melakukan

usaha yang disebabkan karena gerak atau posisi, atau keduanya.

3. Diketahui : m = 2 kg

h0 = 0 m

v0 = 25 m/s

vt = 0 m/s

g = 10 m/s

Ditanya : EM2….?

Penyelesaian :

Berdasarkan Hukum Kekekalan Energi Mekanik 2 = 1

, maka 2= 1+ 1

2 = ℎ1 + 12 12 2 = 0 + 12 (2 )(25 / )2 2 = 0 + 12 (2 )(25 / )2 2=625

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

108

Jadi, Energi mekanik bola saat mencapai titik tertinggi adalah 625 J.

4. Diketahui : h = 5 m

g = 10 m/s2

Ditanya : vt..?

Penyelesaian :

h = 5 m

Saat benda berada dipuncak, benda dalam keadaan diam sehingga benda

belum memiliki energi kinetik (EK1 = 0) .

1 = 1

1 = ℎ 1 = (10 / 2)(5 ) 1 = (50 2/ 2)

Saat balok mulai bergerak, ke bawah, energi potensial mulai berubah menjadi

energi kinetik. Saat balok sudah berada di lantai dasar, maka energi potensial

yang dimiliki oleh balok adalah 0 (EP2 = 0) dan berubah menjadi energi kinetik. 1 = 2

1 1=2 22

Menurut Hukum Kekekalan Mekanik 2

= 1 1

2 = 50 2/ 2

2 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

109

22 = 100 2/ 2

2 = √100 2/ 2 2 = 10 /

Jadi, kelajuan balok saat di dasar bidang adalah 10 m/s.

5.

Apabila benda diletakkan pada bagian atas bidang miring, ketika benda

dilepaskan, benda tersebut memiliki Ep maksimum. Pada titik itu Ek = 0 karena

benda masih diam. Total energi mekanik benda = Energi potensia (EM = Ep).

Perhatikan bahwa benda tersebut bekerja gaya berat yang besarnya

adalah m.g.cos θ. Ketika benda dilepaskan, maka benda pasti meluncur ke

bawah akibat tarikan gravitasi. Ketika benda mulai bergerak meninggalkan

posisi awalnya dan bergerak menuju ke arah bawah, Ep mulai berkurang dan

Ek mulai bertambah karena gerakan benda makin cepat akibat adanya

percepatan gravitasi yang nilainya tetap yakni g cos θ. Ketika benda tiba pada

separuh lintasannya, jumlah Ep telah berkurang separuh, sedangkan Ek

bertambah setengahnya (Energi mekanik = ½ Ep + ½ Ek).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

110

Semakin kebawah, jumlah Ep makin berkurang sedangkan Ek semakin

meningkat. Ketika tiba pada akhir lintasan (kedudukan akhir dimana h2 = 0)

semua Ep berubah menjadi Ek. dengan kata lain pada posisi akhir lintasan benda,

Ep = 0 dan Ek bernilai maksimum. Total energi mekanik = energi kinetik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

111

Lampiran 11 Pendoman Penskoran

Dimensi Indikator Pretest Nom Sko Posttest Nom Sko

Kognitif Pencapaia or r or r

n Soal Soal

Pemaham

an

Konsep

Mengingat Menjelask Apa yang 1 10 Apa yang 4 10

an dimaksud dimaksud

pengertian dengan dengan

Hukum Hukum Hukum

Kekekalan Kekekalan Kekekalan

Energi Energi? Energi?

secara

umum.

Mengingat Menentuk Apa yang 2 10 Apa yang 3 10

an energi dimaksud dimaksud

kinetik, dengan dengan

energi Energi Energi

potensial Potensial, Potensial,

dan energi Energi Energi

mekanik Kinetik Kinetik

benda dan dan

Energi Energi

Mekanik Mekanik

yang yang

berkaitan berkaitan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

112

dengan dengan

Usaha? Usaha?

Memahami Menentuk Sebuah 3 10 Sebuah 1 10

an energi bola bola

kinetik, bermassa bermassa

energi 2 kg 2 kg

potensial bergerak bergerak

dan energi ke atas ke atas

mekanik dari dari

benda ketinggian ketinggian

0 dengan 0 dengan

kecepatan kecepatan

awal 25 awal 25

m/s. m/s.

tentukan tentukan

energi energi

mekanik mekanik

bola saat bola saat

bola bola

mencapai mencapai

titik titik

tertinggin tertinggin

ya! ya!

Memahami Menentuk Sebuah 4 10 Sebuah 5 10

an energi balok balok

kinetik, meluncur meluncur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

113

energi dari dari

potensial bagian bagian

dan energi atas atas

mekanik bidang bidang

benda miring miring

yang licin yang licin

hingga hingga

tiba di tiba di

bagian bagian

dasar dasar

bidang bidang

miring miring

tersebut. tersebut.

Jika Jika

puncak puncak

bidang bidang

miring miring

berada berada

pada pada

ketinggian ketinggian

5 meter di 5 meter di

atas atas

permukaa permukaa

n lantai, n lantai,

hitunglah hitunglah

kecepatan kecepatan

balok saat balok saat

tiba di tiba di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

114

dasar dasar

bidang. (g bidang. (g

= 10 m/s2) = 10 m/s

2)

Mengaplikasi Penerapa Jelaskan 5 10 Jelaskan 2 10

kan n Hukum dan dan

Kekekala gambarka gambarka

n Energi n prinsip n prinsip

Mekanik hukum hukum

pada kekekalan kekekalan

bidang energi energi

miring mekanik mekanik

pada pada

bidang bidang

miring miring

yang yang

lantainya lantainya

licin dan licin dan

hambatan hambatan

udaranya udaranya

diabaikan! diabaikan!

Total Skor 50 50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

115

Lampiran 12 Validasi Angket Kemandirian Belajar Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

116

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

117

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

118

Lampiran 13 Validasi Soal Pre-test dan Post-test

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

119

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

120

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

121

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

122

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

123

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

124

Lampiran 14 Contoh Pre-test Siswa Kelas Eksperimen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

125

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

126

Lampiran 15 Contoh Post-test Kelas Eksperimen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

127

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

128

Lampiran 16 Contoh Angket Awal Kelas Eksperimen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

129

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

130

Lampiran 17 Contoh Angket Akhir Kelas Eksperimen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

131

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

132

Lampiran 18 Contoh Pre-test Kelas Kontrol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

133

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

134

Lampiran 19 Contoh Post-test Kelas Kontrol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

135

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

136

Lampiran 20 Contoh Angket Awal Kelas Kontrol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

137

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

138

Lampiran 21 Contoh Angket Akhir Kemandirian Belajar Kelas Kontrol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

139

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

140

Lampiran 22 Contoh LKPD Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

141

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

142

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

143

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

144

Lampiran 23 Skor Kemandirian Belajar Awal dan Akhir Siswa Kelas eksperimen dan Siswa Kelas Kontrol

1. Nilai setiap pernyataan kemandirian belajar awal siswa kelas eksperimen

Kode Siswa XMIPA 6 (Kelas Eksperimen) Pernyataan

Awal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Siswa 1 47 3 3 3 3 3 2 4 4 3 2 2 3 4 4 4

Siswa 2 45 4 4 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 4 4 4

Siswa 3 41 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3

Siswa 4 35 1 1 3 2 2 2 2 3 2 1 2 4 4 3 3

Siswa 5 41 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 4 3

Siswa 6 54 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4

Siswa 7 43 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 4 3 3

Siswa 8 42 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3

Siswa 9 47 3 3 3 4 3 2 3 3 4 2 2 3 4 4 4

Siswa 10 46 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 2 2 4 2 2

Siswa 11 34 2 3 1 1 3 1 3 3 3 2 2 1 3 3 3

Siswa 12 48 2 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3

Siswa 13 46 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3

144

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

145

Siswa 14 38 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3

Siswa 15 46 2 3 2 3 4 3 4 3 3 2 3 4 4 3 3

Siswa 16 47 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3

Siswa 17 52 4 4 3 3 4 4 3 2 2 3 4 4 4 4 4

Siswa 18 42 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 4 3 3

Siswa 19 44 3 3 2 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3

Siswa 20 45 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 4 4

Siswa 21 58 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4

Siswa 22 49 4 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 4 4 4 4

Siswa 23 48 3 3 2 4 4 3 4 3 3 2 2 4 3 4 4

Siswa 24 44 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4

Siswa 25 40 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3

Siswa 26 40 4 3 3 2 3 1 3 3 3 1 2 3 2 4 3

Siswa 27 43 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4

Jumlah Skor 78 79 72 74 85 74 84 82 79 63 74 83 95 92 91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

146

2. Nilai setiap penyataan kemandirian belajar akhir kelas eksperimen

Kode Siswa XMIPA 6 (Kelas Eksperimen) Pernyataan

Akhir 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Siswa 1 51 3 3 3 3 3 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4

Siswa 2 46 4 4 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 4 4 4

Siswa 3 45 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

Siswa 4 39 4 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 4 3 2

Siswa 5 43 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3

Siswa 6 57 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4

Siswa 7 48 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4

Siswa 8 44 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3

Siswa 9 49 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4

Siswa 10 48 4 3 3 3 3 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3

Siswa 11 48 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4

Siswa 12 50 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3

Siswa 13 47 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3

Siswa 14 46 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3

Siswa 15 47 3 3 2 3 4 3 4 3 3 2 3 4 4 3 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

147

Siswa 16 48 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3

Siswa 17 53 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 2 4 4 4 4

Siswa 18 49 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 4 4

Siswa 19 46 4 3 2 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3

Siswa 20 46 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 4

Siswa 21 48 4 4 4 3 2 3 2 3 3 2 3 3 4 4 4

Siswa 22 53 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4

Siswa 23 51 4 3 2 4 4 3 4 4 4 2 2 4 3 4 4

Siswa 24 41 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3

Siswa 25 42 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3

Siswa 26 53 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4

Siswa 27 43 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3

Jumlah Skor 93 84 79 80 85 88 88 85 83 67 77 87 97 95 93

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

148

3. Nilai setiap pernyataan awal kemandirian belajar awal kelas kontrol

Kode Siswa

XMIPA 2 (Kelas Kontrol) Pernyataan

Awal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Siswa 1 47 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 4 4 4

Siswa 2 30 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3

Siswa 3 42 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3

Siswa 4 40 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3

Siswa 5 42 2 2 2 3 3 3 2 4 3 2 3 2 4 3 4

Siswa 6 43 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3

Siswa 7 45 4 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3

Siswa 8 45 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3

Siswa 9 42 4 4 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3

Siswa 10 45 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3

Siswa 11 44 3 3 3 3 2 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3

Siswa 12 48 2 2 3 3 3 3 3 4 4 2 4 3 4 4 4

Siswa 13 47 4 4 3 2 3 2 4 4 4 2 2 4 4 2 3

Siswa 14 39 4 4 3 2 3 2 4 3 2 1 3 2 2 2 2

Siswa 15 48 2 2 3 3 3 3 4 4 4 2 4 3 3 4 4

Siswa 16 52 4 3 2 3 3 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

149

Siswa 17 45 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3

Siswa 18 48 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3

Siswa 19 49 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4

Siswa 20 44 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3

Siswa 21 40 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3

Siswa 22 46 3 2 2 3 2 3 3 4 4 2 3 3 4 4 4

Siswa 23 43 2 2 3 2 3 3 2 4 3 2 2 3 4 4 4

Siswa 24 38 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2

Siswa 25 39 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 4 3 3

Siswa 26 46 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 2 3 4 3 3

Siswa 27 42 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3

Siswa 28 50 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 4 4 4

Siswa 29 49 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4

Siswa 30 49 3 2 4 3 4 3 4 4 4 2 2 3 4 3 4

Siswa 31 47 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4

Siswa 32 43 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3

Siswa 33 42 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3

Jumlah Skor 98 89 95 89 95 96 104 108 101 71 91 95 115 103 109

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

150

4. Nilai setiap pernyataan akhir kemandirian belajar kelas kontrol

XMIPA

Kode 2 (Kelas

Pernyataan

Kontrol

Siswa

)

Akhir 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Siswa 1 45 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4

Siswa 2 47 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4

Siswa 3 43 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

Siswa 4 41 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 4 3 4 3

Siswa 5 43 2 2 2 3 3 4 2 3 3 3 3 2 4 3 4

Siswa 6 45 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3

Siswa 7 46 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 3 3

Siswa 8 49 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3

Siswa 9 44 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3

Siswa 10 45 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3

Siswa 11 45 3 3 3 3 2 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3

Siswa 12 48 2 2 3 3 3 3 3 4 4 2 4 3 4 4 4

Siswa 13 48 4 4 3 2 3 2 4 4 4 2 2 4 4 2 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

151

Siswa 14 37 4 4 4 2 2 3 4 2 2 1 3 1 1 2 2

Siswa 15 47 2 2 3 3 3 3 4 4 4 2 3 3 3 4 4

Siswa 16 53 4 3 3 3 3 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4

Siswa 17 50 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3

Siswa 18 49 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3

Siswa 19 51 4 4 4 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 4 4

Siswa 20 44 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3

Siswa 21 42 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3

Siswa 22 47 3 3 3 2 2 3 3 4 4 2 3 3 4 4 4

Siswa 23 49 2 3 2 3 4 4 4 3 4 3 3 2 4 4 4

Siswa 24 39 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3

Siswa 25 53 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4

Siswa 26 45 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 4 3 3

Siswa 27 43 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3

Siswa 28 50 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 4 4 4

Siswa 29 51 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4

Siswa 30 50 3 3 3 3 4 3 4 4 4 2 3 3 4 4 3

Siswa 31 50 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4

Siswa 32 43 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 4 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

152

Siswa 33 48 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4

Jumlah Skor 102 96 101 95 99 101 108 109 105 77 95 97 116 115 114

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

153

Lampiran 24 Selisih Perolehan Nilai Kemandirian Belajar Akhir dan Awal siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Selisih Perolehan

Nilai Pre-test dan

Post-test

X X

MIPA 6 MIPA 2

4 -2

1 17

4 1

4 1

2 1

3 2

5 1

2 4

2 2

2 0

14 1

2 0

1 1

8 -2

1 -1

1 1

1 5

7 1

2 2

1 0

-10 2

4 1

3 6

-3 1

2 14

13 -1

0 1

- 0

- 2

153

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

154

- 1 - 3 - 0 - 6

Mean2.812.15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

Scanned by CamScanner

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

Scanned by CamScanner

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

Scanned by CamScanner

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

Scanned by CamScanner

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS

Scanned by CamScanner

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI