Upload
others
View
21
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Copyright© 2020, Voice of HAMI, e-ISSN: 2656-1131, p-ISSN: 2622-0113 | 14
e-ISSN: 2656-1131 p-ISSN: 2622-0113
Mengkritisi Gerakan Zaman Baru secara Teologis
Mardianus Waruwu1, Simon2 1, 2Sekolah Tinggi Teologi Salatiga, Jawa Tengah
[email protected], [email protected]
Abstract
This article discusses how the New Age Movement (NAM) began, who the figures are, what are the
points of the NAM teachings and how is the Bible perspective on this NAM. The New Age Movement is
a religious movement that combines all religious beliefs and sects in the world. The emergence of NAM
is suspected because formal religions cannot seem to provide an answer or a kind of inner peace when
humans are faced with problems. Not to mention formal religions claiming each other whose religious
teachings are superior and true. The method used in writing this article is descriptive and analytical
methods. The ideology of the New Age Movement rejects the finality of the authority of the Scriptures,
does not accept the claim of the Savior, penance as taught by formal religion including Christianity not
trusted by NAM. The NAM doctrine lecturing that God is Pantheistic because it is based on the
universe and humans there are supernatural divine elements. The New Age Movement must be watched
by every Christian, because what is taught by NAM is contradiction to the principle of what the Bible
teaches
Keywords: Bible doctrine; heresy; new age movement
Abstrak
Artikel ini membahas bagaimana awal munculnya Gerakan Zaman Baru (GZB), siapa saja tokoh-
tokonya, apa yang menjadi butir-butir dari ajaran GZB serta bagaimana persfektif Alkitab mengenai
GZB ini. Gerakan Zaman Baru adalah gerakan keagamaan yang menggabungkan semua kepercayaan
agama dan sekte-skte di dunia ini. Kemunculan GZB ditenggarai karena agama-agama formal seakan
tidak bisa langsung memberikan jawaban atau semacam perasaan ketenangan batin saat manusia
diperhadapkan dengan masalah. Belum lagi agama formal saling mengklaim satu sama lain ajaran
agama siapa yang lebih unggul dan benar. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah
metode deskriptif dan analitis. Ideologi Gerakan Zaman Baru menolak finalitas otoritas Kitab Suci,
tidak menerima pengklaiman juruselamat, penebusan dosa sebagaimana yang diajarkan oleh agama
formal termasuk di dalamnya kekristenan tidak dipercayai oleh GZB. Doktrin GZB yang mengajarkan
bahwa Allah itu bersifat Panteis karena didasarkan pada alam semesta dan manusia terdapat unsur-
unsur ilahi yang supranatural. Gerakan Zaman Baru harus diwaspadai oleh setiap orang Kristen, karena
apa yang diajarakn oleh GZB ini bertentangan dengan prinsip ajaran apa Allkitab.
Kata kunci: ajaran Alkitab; ajaran sesat; gerakan zaman baru
PENDAHULUAN
Di setiap pergantian zaman para penganut imam Kristen selalu diperhadapkan dengan
tantangan, baik tantangan secara fisik maupun tantangan secara ideologis yaitu pengajaran
yang keliru. Tantangan secara fisik yang dialami oleh penganut agama Kristen bisa diselidiki
keberadaannya ketika gereja mulai terbentuk di Yerusalem, keberadaan orang-orang Kristen
diperhadapkan dengan penganiayaan. Sejak kemunculannya, tindakan sewenang-wenang,
Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama KristenVolume 3, No 1, Agustus 2020 (14-27) http://stthami.ac.id/ojs/index.php/hami
Voice of HAMI: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen, Vol 3, No 1, Agustus 2020
Copyright© 2020, Voice of HAMI, e-ISSN: 2656-1131, p-ISSN: 2622-0113 | 15
penganiayaan fisik serta hukuman yang sadis diperhadapkan kepada orang-orang Kristen
mula-mula. Berkhorf berkata “orang-orang Kristen dianiaya dengan sangat ngerinya, umpa-
manya dilabur dengan gala-gala, lantas dibakar hidup-hidup dan dijadikan obor pada pesta
malam.1 Sekalipun mereka mengalami penganiayaan secara kejam, para pengikut Kristus ini
tidak menunjukkan ketakutan walau maut diperhadapkan kepada mereka. Malahan maut yang
ngeri itu tidak menggetarkan mereka, malah sebaliknya, pengikut Kristus bergembira dan
bersyukur kepada Tuhan, karena mereka dipandang layak menjadi martyr atau saksi yang mati
syahid untuk Kristus dengan ambil bagian dalam sengsaranya Tuhan.2
Tantangan secara ideologis yang diperhadapkan bagi kekristenan dengan munculnya
ajaran-ajaran sesat. Pengajaran yang kelihatannya baik, namun ternyata di dalamnya salah dan
menyimpang jika ditinjau dari segi kebenaran firman Tuhan itulah yang sering dihadapi ajaran
kekristenan. Masa kini, bentuk pengajaran itu datang dari Gerakan Zaman Baru yang dikenal
dengan sebutan New Age movement yang selanjutnya akan disingkat dengan (GZB). Walau
GZB tidak seperti sistim keagamaan serta tidak memiliki struktur kelembagaan seperti ajaran-
ajaran lainnya, namun gerakan ini merupakan ancaman bagi gereja karena ideologi yang
dianut mengalihkan manusia dari pencipta-Nya.3 GZB di masa kini merupakan ancaman
dalam kekristenan karena aliran ini sedang merebak dan menyebar ke seluruh penjuru dunia.
GZB berbahaya dalam kekristenan karena GZB menolak otoritas tradisional yang ada dan
mencari sesuatu yang baru, otoritas yang berpusat pada manusia dalam semua bidang
termasuk politik, masyarakat, budaya, ide-ide dan agama.”4
Penolakan GZB tidak adanya otoritas kemutlakan dalam sebuah keagamaan dari sudut
pandang kekristenan merupakan perlu dikritisi karena dapat mengkaburkan otoritas firman
Allah.Ajaran GZB telah telah menyebar di semua line kehidupan manusia dikarenakan
ideologi yang ditawarkan GZB mampu menarik minat orang-orang walau mereka sudah
memiliki agama formal. GZB menyatakan bahwa dalam diri manusia ada potensi-potensi
“ilahi” yang membuat dia mampu melakukan apapun tanpa bergantung kepada siapapun,
hingga akhirnya akan menyebabkan manusia berpusat pada “humanis” bukan lagi kepada
Tuhan. Bila tidak berhati-hati menyikapinya, maka GZB akan mengkaburkan otoritas doktrin-
doktrin kitab suci khususnya kekristenan. Apakah GZB itu? Zamannya yang baru, ataukah
manusianya yang baru atau apa yang menjadi butir-butir dari ajaran GZB, jika ini suatu paham
dalam kepercyaan? Kalau ajaran GZB yang baru apa sebenarnya yang menjadi perbedaan
antara ajaran GZB dengan ajaran kekristenan. Artikel ini berfokus membahas bagaimana
dimulainya pergerakan GZB? Bagaimana ideologi GZB itu? Di mana letak penyimpangan
ideologi GZB ini jika ditinjau secara teologis dari ranah perspektif kekristenan.
1H Berkhof & Enklaar, Sejarah Gereja (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2001) 16. 2Ibid., 17. 3Herlianto, Humanisme Dan Gerakan Zaman Baru (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 1996). 4Thomas Thwang, The Origin of Religions (Korea: AMI Publikasi, 2013), 168.
Mengkritisi Gerakan Zaman Baru secara Teologis (Simon Petrus Siagian)
Copyright© 2020, Voice of HAMI, e-ISSN: 2656-1131, p-ISSN: 2622-0113 | 16
METODE PENELITIAN
Menurut Abdurahman penelitian dapat diartikan sebagai upaya atau kegiatan yang
bertujuan untuk mencari jawaban yang sebenar-benarnya terhadap suatu kenyataan atau realita
yang dipikirkan atau dipermasalhkan dan untuk memperoleh pengetahuan ilmiah tertentu yang
berguna, baik bagi aspek keilmuan maupun bagi aspek guna laksana praktis.5 Metode yang
digunakan dalam penulisan artikel ini ini adalah metode deskrptif dan analitis. Kemunculan
ajaran Gerakan Zaman Baru yang begitu pesat penyebarannya dan membuat agama formal
dipertanyakan keabsolutannya khususnya dalam lingkup ajaran kekristenan diuraikan secara
gamblang. Penelitian ini menguraikan bagaimana pergerakan GZB dan ajaran GZB melalui
pendeskripsian GZB, serta dianalisis dalam bingkai teologi Kristen. Untuk mendespripsikan
dan menguraikan ajaran GZB, berbagai literatur penulis gunakan khususnya yang berkaitan
dengan buku-buku yang berkaitan dalam topik pembahasan pada artikel ini.
PEMBAHASAN
Deskripsi Gerakan Zaman Baru
Thwang mengemukan “Gerakan Zaman Baru adalah sebuah gerakan keagamaan yang
menyembah iblis dengan menggabungkan spiritualitas semua agama setanik dalam sejarah
manusia menjadi satu.6 Sedangkan menurut Herlianto Gerakan Zaman Baru adalah kebang-
kitan agama-agama dan tradisi kuno terutama yang berasal dari Timur (oriental), dan
mempengaruhi kebudayaan umum dalam bentuk kebatinan timur, filsafat moderen, psikologis,
sains, termasuk fiksi sans (science fication).7 Albert Nolan pun mengemukakan bahwa “GZB
adalah agama-agama alam (Pantheisme) kuno terutama yang berakar kuat khususnya di India
dan Cina, dan dapat dikatakan, bahwa GZB menghidupkan kembali ajaran reinkarnasi ke
dalam jubah psikologi, ilmu pengetahuan, dan teknologi humanistis dari Barat.8 Oleh karena
itu GZB bukanlah sejenis agama yang asal-asalan yang tidak jelas pertaliannya, karena sifat
dari GZB terletak pada kesubzektifan agama serta tidak ortodoks.9 Dari berbagai pemaparan
arti mengenai GZB di atas, maka penulis merangkum arti GZB dalam penulisan artikel ini
adalah gerakan keagmaan yang disatukan dari berbagai keragaman sekte, dan dalam
mempersatukan itu berbagai sarana dipergunakan seperti yoga, meditasi, sains, fiksi, filsafat
guna mendapatkan pengalaman spiritualitas, serta menolak konsep kemutlakan otoritas Kitab
Suci kekristenan karena unsur alam dan manusia dipandang memiliki kekuatan keilahian.
Akar dari GZB berasal dari Babiloni10, namun mulai merebaknya GZB di segala
penjuru dunia sejak tahun 1960-an. Herlianto mengemukakan GZB merupakan suatu gerakan
5Ating Somantri Maman Abdurahman, Sambas Ali Muhidin, Dasar-Dasar Metode Statistika Untuk
Penelitian (Bandung: CV Pustaka Setia, 2011), 13. 6Thomas Thwang, The Origin of Religions. 7Herlianto, Humanisme Dan Gerakan Zaman Baru, 37. 8Albert Nolan, Jesus Today (Yogyakarta: Kanisius, 2009), 37. 9Ruth H. Tucker, Anathor Gospel (Malang: Gandum Mas, 2007), 435. 10Jika ditelusuri kemunculan agama di babilonia dipelopori oleh Nimrod. Ada tiga dewa utama yang
disembah dalam agama babilonia yaitu dewa yang bernama Nimrod (suami), dewi Semiramis, (istri), dan dewa
yang bernama Tamus (anak). Dari berbagai referensi bahwa akar dari GZB bermulanya dari Babilonia ini.
Voice of HAMI: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen, Vol 3, No 1, Agustus 2020
Copyright© 2020, Voice of HAMI, e-ISSN: 2656-1131, p-ISSN: 2622-0113 | 17
spontan yang menyebar ke seluruh dunia dalam waktu tiga dasawarsa terakhir sejak dasawarsa
1960.11 Kemunculan GZB ini disebabkan karena agama-agama formal khususnya sementik
tidak langsung bisa memberikan ketenangan batin, jiwa, saat manusia diperhadapkan dengan
susana hati yang gundah gulana. Akibatnya manusia berlomba-lomba mencari komintas-
komunitas agar ketengan jiwa mereka miliki namun yang ada hanyalah ketengan semu.
Mereka melakukan hal ini karena agama formal tidak bisa menjawab permasalahan
yang mereka alami, belum lagi agama yang satu mengklaim lebih benar dari agama yang lain.
Efek dari semua itu muncullah orang-orang yang meramu semua ajaran agama-agama yang
sah yang ada di dunia ini seperti Kristen, Islam, Hindu, Budha, termasuk tradisi kunoTimur
sehingga menghasilkan ajaran gado-gado.12 Apa yang paling dicari oleh penganut GZB adalah
sebuah pengalaman gaib dan wahyu. Untuk itu penganut GZB berusah menemukan cara-cara
untuk mendapatkan pengalaman gaib terlepas dari agama manapun hal tersebut berasal.13
Tidak heran penganut GZB bisa saja menggunakan sihir, mantra, atau kartu tarot, hororoskop,
hipnotis, musik gila-gilaa,pengalaman seksual aneh, asketisme, atau mereka akan mencoba
menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi.14
Dengan mencampur-adukkan semua paham agamawi dunia dan menggunakan
berbagai sarana sebagai metode untuk mendaptkan pengalaman spiritualitas, motif GZB
tentunya manarik orang sebanyak-banyaknya sehingga ideologi GZB dianut setiap individu.
Jika mengkaji secara menyeluruh aliran GZB idelogi lebih benafaskan agama alam yang sarat
dengan “mistik.” Cara hidup dengan meramu semua ajaran agama inilah sebagai ciri khas
GZB yang dikenal sebagi istilah “New Age Movement.” Seperti yang dikemukakan oleh teolog
Herlianto kemunculan GZB banyak mengadopsi ajaran-ajaran alam seperti Zen Budhisme,
Taoisme, Yoga.15
Sarana Penyebaran Ideologi Gerakan Zaman Baru
Pesatnya perkembangan teknologi pada masa kini di belahan dunia semakin mem-
persempit jarak di antara manusia. Sebab, sekalipun manusia berada di pelosok dunia tetapi
dengan kemajuan teknologi dapat menghubungkan antara yang satu dengan yang lain. Dengan
adanya teknologi batas benua tidak lagi menjadi masalah bagi manusia untuk berkomunikasi
antara satu dengan yang lain karena sudah difasilitasi oleh teknologi yang dikembangkan dan
diciptakan ilmu pengetahuan. Dengan berkembangnya kemajuan teknologi, menguntungkan
penyebaran ideologi GZB menjadi berkembang pesat karena adanya prasarana untuk
mempropogandakan ideologi GZB.Tucker berkata Agama baru yang paling populer dan
dipublikasi beberapa tahun kerakhir adalah New Age Movement.16
11Herlianto, Humanisme Dan Gerakan Zaman Baru, 37. 12“AWAS BAHAYA GERAKAN ZAMAN BARU (NEW AGE MOVEMENT) | Pondok Tadabbur,”
accessed April 27, 2020, http://www.fadhilza.com/2011/02/kehidupan-manusia/awas-bahaya-gerakan-zaman-
baru-new-age-movement.html. 13Thomas Thwang, The Origin of Religions, 176. 14Ibid. 15Herlianto, Humanisme Dan Gerakan Zaman Baru, 38–39. 16Ruth H. Tucker, Anathor Gospel, 432.
Mengkritisi Gerakan Zaman Baru secara Teologis (Simon Petrus Siagian)
Copyright© 2020, Voice of HAMI, e-ISSN: 2656-1131, p-ISSN: 2622-0113 | 18
Perkembangan teknologi masa kini tentunya membawa keuntungan kepada aliran
GZB, sebab melalui teknologi aliran ini dapat secara bebas mengkampanyekan paham mereka
kepada penjuru manusia yang ada di belahan bumi. Selain sarana teknologi yang digunakan
oleh GZB dalam menyebar-luaskan pahamnya, film-film juga merupakan sarana yang dipakai
GZB dalam membawa ideologinya kepada umat manusia.17 Pendapat senada dikemukakan
oleh Muhammad Pizaro Novelan bahwa film seperti Avatar mengajarkan bahwa manusia tidak
akan mati justru akan bersatudengan “Roh Eywa” yang sangat mencirikan ideologiGZB dalam
film ini. Hwang pun berkata bahwa banyak dari musik, film, seni dan drama dunia telah begitu
dipengaruhi oleh gerakan GZB dan gerakan ini bahkan telah merambah jauh ke dalam gereja-
gereja. Meditasi musik dan irama musik rock Zaman Baru telah meresap ke dalam lagu pujian
gereja.18
Selan film sebagai sarana GZB menyebarluaskan ideologinya majalah dan buku juga
merupakan sarana yang dipakai aliran ini untuk menyebarluaskan kepercayaan GZB. Seperti
buku “Out on a Limb” yang ditulis oleh Shirley Maclaineyang isinya mengisahkan kehidupan
ziarah kerohaniannya dari keraguannya terhadap ajaran Kristen.19 Tak hanya itu saja teolog
Handoko juga mengemukakan bahwa artis-artis dunia juga turut mempropogandakan ideologi
dari GZB ini sehingga mempermudah penyebarluasan aliran GZB ini kepada manusia.20
Tokoh-tokoh Gerakan Zaman Baru di antaranya adalah: Ram Dass, Shirley Maclaine,
Davin Spangler, dan Judith Skutch. Dass adalah seorang berdarah Yahudi tulen yang memiliki
nama lahir Richard Albert. Kemudian ia berguru ke India untuk memenuhi hasrat spiritua-
litasnya dan pulang dari India langsung dengan nama baru, sambil menyatakan diri sebagai
guru besar yang menganut ideologi GZB bersamaan dengan dicanangkannya Zaman Baru.21
Shirley Maclaine merupakan bintang film dan aktris TV Hollywood. Ia dikategorikan seorang
penganut GZB lewat sejumlah tulisannya yang sebagian sudah difilmkan, antara lain “Out on
Limb” pada tahun (1983) dan “Dancing in the Lighttahun (1985), maupun serangkaian
ceramahnya, ia menggambarkan pengalaman atau pengembaraan spiritual dan keyakinannya
yang khas dari GZB termasuk mengenai reinkarnasi, mantera dan yoga.
Davin Spangler adalah pemimpin GZB. Dalam karya utamanya yang berjudul “The
Birth of a New Age” pada tahun 1976, Spangler berkata: “Lucifer berkarya dalam diri kita
untuk menuntun kita kepada keutuhan, ia menyatakan hal ini karena dalam hidupnya ia sering
bertemu dengan dunia roh. Selain itu ia mempunyai pemikiran mengenaipembangunan sistem
17Film-film yang berunsur ideologi GZB yaitu, Avatar, Naruto, Harry Potter, film ini masuk kategori
dalam aliran GZB karena film ini kental dengan pemikiran GZB atau “Human Oriented” artinya segalanya
tergantung pada manusia “NARUTO, Dkk.: ‘NEW AGE MOVEMENT.’ | SABDA Space - Komunitas Blogger
Kristen,” accessed Maret 27, 2020, https://www.sabdaspace.org/naruto_dkk_new_age_movement. 18Thomas Thwang, The Origin of Religions, 183. 19Majalah GZB yaitu “Meditation”, “Yoga” “Jurnal Gnosis.”Majalah inilah yang membantu publisitas
paham GZB. Ruth H. Tucker, Anathor Gospel, 473–453. 20Artis-artis yang membantu publisitas aliran GZB ialah Yoko Ono, Yanni, Diana Ross, Sylvester
Stallone dan John Denver. 21Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran Di Dalam Dan Di Sekitar Gereja. (Jakarta: BPK Gunung Mulia,
2010), 439.
Voice of HAMI: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen, Vol 3, No 1, Agustus 2020
Copyright© 2020, Voice of HAMI, e-ISSN: 2656-1131, p-ISSN: 2622-0113 | 19
dan struktur organisasi GZB secara lebih profesional, yang mencakup reorganisasi dunia bisnis
dan politik berdasarkan prinsip-prinsip GZB. Judith Skutch sebagai seorang pengacara dari
kalangan GZB sejak dini di New York City. Namanya merebak berkat publikasi beberapa jilid
karyanyayang berjudul “A Course in New Age” pada tahun 1975. Selain itu Skutch terkenal
dalam mengkumandangkan bahwa seseorang dapat mencapai keinginannya dengan
kemampuan dirinya karena mukzijat dapat dihasilkan melalui kekuatan batin seseorang tanpa
perlu intervensi dari Tuhan.
Ajaran Gerakan Zaman Baru
Tentang Tuhan
Pokok ajaran GZB mengenaiTuhan diyakini bersifat Pantheis, yang mempercayai
bahwa “semua adalah tuhan dan tuhan adalah semua.” Yang disebut Tuhan tidak lain adalah
suatu kekuatan (power/force), kesadaran atau energi kosmis yang tidak berpribadi (makro
kosmos), kesadaran atau energi kosmis yang tidak berpribadi (makro kosmos) dan manusia
adalah bagian kecil dari kekuatan/energi kosmis itu.” Pendapat senada pun dikemukakan oleh
Aritonang bahwa GZB berpendapat bahwa Allah itu bersifat impersonal(tidak berpribadi)
dengan kata lain tidak memiliki eksistensi.22 Ajaran GZB tentang Tuhan yang sarat dengan
unsur panteisme menjadikan bahwa tumbuh-tumbuhan, siput dan lainnya mengambil bagian
dalam esensi yang ilahi.23 Tuhan yang diyakini oleh penganut GZB tidak sebagaimana
diyakini oleh orang Kristen pada umumnya sebagai pencipta alam semsta, karena bagi peng-
anut GZB semua yang ada dalam alam semesta ini dapat menjadi “allah”, karena didasarkan
pada kepercayaan adanya unsur-unsur keilahian yang terkandung di alam semsta ini.
Tuhan yang bersifat Panteisme yang dipercayai GZB secara tegas pun mereka menolak
Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, karena Yesus dipahami oleh penganut GZB
hanya sebatas tokoh agama saja. Penganut GZB meyakini bahwa penebusan dosa dan
penumpahan darah melalui pengorbanan Kristus ditolak secara tegas karena dianggap tidak
ada artinya apalagi dampaknya. Alasan yang signifikan mengapa penganut GZB menolak
Kristus serta karya penebusan-Nya bagi umat manusia, karena aliran ini berkata bahwa
manusia dapat menyelamatkan diri dengan kekuatan yang ada dalam dirinya tanpa perlu
bergantung pada Kristus apalagi mengakui peran Kristus dalam penebusan dosa sebagaimana
yang diyakini orang Kristen dalam karya Kristus.
Manusia
Manusia dalam konsep kepercayaan GZB dipahami sebagai “allah” yang secara
tersamar. Hanya pengabadian yang menghalangi kita untuk menyadari realitas keilahian kita.
Tujuanmanusia menurut analisis GZB sebagaimana yang diungkapkan oleh Theodore Roszak
“membangunkan allah yang sedang tertidur di dalam hakekat manusia yang terdalam.”24 Hal
senada dikemukakan oleh Herlianto bahwa GZB mengajarkan manusia adalah energi/roh yang
22 Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran Di Dalam Dan Di Sekitar Gereja., 446. 23 Dougla R. Groothuis, Membuka Topeng Gerakan Zaman Baru, 3rd ed. (Surabaya: Momentum, 2008),
22. 24 Theodore Roszak, Unfinished Animal (New York: Harper and Row, 1977), 225.
Mengkritisi Gerakan Zaman Baru secara Teologis (Simon Petrus Siagian)
Copyright© 2020, Voice of HAMI, e-ISSN: 2656-1131, p-ISSN: 2622-0113 | 20
merupakan bagian dari energi/roh semesta, sifat manusia juga tidak terbatas dan kekal, karena
itu ada kepercayaan kuat akan reinkarnasi (menjelma kembali dalam bentuk mahluk lain
sesudah mati) yang merupakan bukti penerusan energi/roh kekal.25 Kepercayaan GZB menge-
nai manusia memiliki unsur-unsur keilahian dipahami bahwa manusia juga “tuhan” bagi diri-
nya sendiri. Oleh sebab itu GZB mengklaim bahwa manusia dapat menyelamatkan dirinya
karena manusia memiliki sifat ilahi dalam dirinya. Keyakinan aliran ini yang mengajarkan
bahwa manusia memilikisifat yang tidak terbatas dan kekal, atas kepercayaan itulah aliran ini
mempercayaireinkarnasi, sebab manusia yang meninggal akan menjelma dalam bentuk lain
bila manusia mengalami kematian fisik.
Dosa dan Keselamatan
Tidak ada pengertian dosa dalam Gerakan Zaman Baru sebab manusia pada dasarnya
baik, sedangkan yang disebut kejahatan atau perilaku buruk hanyalah ketidak-seimbangan roh
atau energi dalam dirinya.26 Bagi penganut GZB mereka menolak doktrin dosa sebagaimana
pada umumnya yang diyakini oleh agama sementik, adanya dosa yang diwariskan oleh Adam
dan Hawa. Berbedanya konsep dosa menurut GZB dan menurut agama kekristenan, mereka
pun menganggap tidak perlu adanya usaha keselamatan atau permohonan pengampun apalagi
penebusan dari segala dosa dan kejahatan yang diperbuat oleh manusia. Oleh karena itu tugas
manusia hanyalah mengusahakan agar keseimbangan energi atau roh itu dipulihkan kembali
dengan kekuatan diri sendiri serta berusaha untuk menyeimbangkan diri agar sesuai dengan
keseimbangan dunia ini.27
Setan
Gerakan Zaman Baru tidak mempercayai adanya setan, karena yang disebut setan
adalah aspek negatif dari keilahian, aspek negatif dari kekuatan semesta itu, dengan pengertian
bahwa bahwa timbulnya apa disebut setan, bila terjadi ketidak-seimbangan atau
ketidakharmonisan kosmis itu.28 Setan dianggap hanyalah bualah belaka yang diwariskan oleh
agama samawi, serta setan bagi agama samawi selalu menjadi pobjek yang salah dari terjadi
pada manusia maupun peristiwa yang terjadi dalam dunia ini.
Doa
Gerakan Zaman Baru meyakini peranan doa merupakan hal yang sangat krusial.
Namun doa menurut GZB haruslah dengan cara “bermeditasi.” Cara berdoa yang dilakukan
oleh aliran ini dengan mengosongkan pikiran sendiri dan mengundang roh-roh yang bukan roh
Tuhan saat berdoa. Keyakinan GZB didasari oleh prinsip metode meditasi karenaberdoa
dengan cara bermeditasi berarti tindakan yang menyatukan pikiran manusia dengan “alam
semesta”. Akibat metode berdoa dengan cara seperti ini akan membuka pintu kepada roh-roh
25Herlianto, Humanisme Dan Gerakan Zaman Baru, 42. 26Ibid., 43. 27Ibid. 28Ibid., 42.
Voice of HAMI: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen, Vol 3, No 1, Agustus 2020
Copyright© 2020, Voice of HAMI, e-ISSN: 2656-1131, p-ISSN: 2622-0113 | 21
jahat.29 Herlianto pun mengemuakkan “bila dalam agama dikenal doa merupakan usaha
menjalin hubungan/berdialog dengan Tuhan, maka dalam GZB hanya dikenal meditasi atau
perenungan/konsentrasi yang maksudnya adalah penyatuan diri dengan hakekat roh
semesta.”30
Mengkritisi Ajaran Gerakan Zaman Baru
Tuhan Tidak Bersifat Pantheis
Ajaran kekristenan tidak menerima bahwa TUHAN itu bersifat panteis, tetapi Alkitab
mengajarkan bahwa Tuhan itu bersifat monoteisme. Di dalam Alkitab dijelaskan bahwa
perbedaan antara Allah dan ciptaan-Nya tertulis secara jelas. Allah sebagai pencipta dunia dan
isinya (Kej. 1:1; Maz. 33:6, 9; Kis. 17:24-25; Ibr. 1:13; Maz. 50:21). Sementara ciptaan-Nya
menyembah Dia dan mengangungkan Allah sebagai pencipta dari isi dunia ini.Moody
mengemukakan “Allah itu transenden, maka yang kita maksudkan ialah bahwa Allah itu sama
sekali berbeda dengan ciptaan-Nya.31 Dengan segala ciptaan yang ada dalam tatanan dunia ini,
itu membuktikan Allah menyatakan diri-Nya kepada ciptaan-Nya. Allah juga merupakan
sumber dan pemelihara segenp kehidupan yang ada: tanaman, hewan, manusia (Maz. 36:10;
Yoh. 5:26). Hal senada dikemukakan oleh Enns “Allah telah juga menyatakan diri-Nya kepada
semua umat manusia melaui pemeliharaan dan pengontrolan-Nya (Mat. 4:5; Kis. 14:15-17),
sehingga umat manusia harus menanggapi kemurahan Allah itu.32
Konsep Tuhan yang monoteisme yang diajarkan oleh Alkitab dapat ditelusuri melalui
ayat-ayat nats berikut ini (Ul. 6:4; 32:39; 2Sam. 7:22; 1 Raj. 8:22-23; Yes. 44:60). Nats yang
tertulis dalam Alkitab itu menuliskan secara jelas panteisme tidak diterima dalam kekristenan
karena itu merupakan penyimpangan. Alkitab mengajarkan Tuhan yang tertulis dalam Alkitab
menyatakan diri kepada manusia melalui Yesus Kristus sebagai perwujudan ALLAH dalam
kekuasaan-Nya. Paulus menyatakan Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala
sesuatu ada di dalam Dia (Kol. 1:17). Pendapat senada dikemukakan oleh Rryie menge-
mukakan kekekalan tidak hanya berarti Kristus sudah ada sebelum kelahiran-Nya atau bahkan
sebelum penciptaan, tetapi bahwa Ia selalu ada, selama-lamanya.33Bila ayat-ayat Alkitab
menunjukkan perbedaan pencipta dan ciptaan, maka Tuhan yang bersifat panteis sebagaimana
diyakini oleh GZB merupakan kekeliruan dari iman Kristen. Tuhan dalam kekristenan terlihat
jelas berpribadi hal ini ditunjukkan oleh sifat dan atribut-atribut kemahakuasan-
Nya.Mempercayai unsur-unsur alam semesta sebagai Tuhan sama sekali tak berdasar karena
bumi dan alam semesta ini ada yang menciptakan yaitu TUHAN (Kej. 1:1; Maz. 33:6).
29“Memahami Gerakan Zaman Baru Secara Proporsional,” accessed Januari 27, 2020,
http://www.glorianet.org/index.php/manati/1062-gerakan. 30Humanisme Dan Gerakan Zaman Baru, 43. 31Tony Evans, Teologi Allah (Malang: Gandum Mas, 1999.), 44. 32Paul Enns, The Moody Hanbook Of Theology (Malang: SAAT, 2010), 228. 33Charles C Ryrie, Tologi Dasar I, 17th ed. (Yogyakarta: ANDI, 2010), 353.
Mengkritisi Gerakan Zaman Baru secara Teologis (Simon Petrus Siagian)
Copyright© 2020, Voice of HAMI, e-ISSN: 2656-1131, p-ISSN: 2622-0113 | 22
Manusia Adalah Mahluk Fana
Alkitab menulis bahwa manusia diciptkan dan dibentuk oleh Allah sendiri dan
dihembuskan nafas dalam dirinya hingga ia menjadi mahluk yang hidup (Kej. 2). Enns menge-
mukakan manusia menjadi mahluk yang hidup. Ketika manusia diciptakan ia menjadi mahluk
hidup, dan bukan sebelumnya. Manusia bukan mahluk hidup yang berasal dari mahluk hidup
lainnya.34 Penciptaan Allah atas manusia sempurna, dan lebih tinggi kesempurnaan manusia
dibanding ciptaan lain yang dilakun oleh-Nya. Kesempurnaan itu melalui ungkapan Allah
dengan berkata “baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita (Kej. 2:27).
Akan tetapi ungkapan Allah ini tidak menunjukkan bahwa manusia itu setara dengan Allah
serta tidak juga menunjukkan adanya keilahian dalam diri manusia sebagaimana dalam diri
Allah itu sendiri.
Ideologi Gerakan Zaman Baru yang berpendapat bahwa manusia akan lahir kembali
(berinkarnasi) dalam wujud yang berbeda tidaklah didukung oleh kekristenan. Alkitab tidak
menerima pengajaran setelah manusia meninggal ia akan berinkarnasi kembali karena adanya
unsur-unsur ilahi yang terdapat dalam diri manusia itu. Kekristenan tidak mempercayai ketika
manusia meninggal ia lahir kembali, justru alkitab menulis ketika manusia meninggal ia akan
kembali kepada Allah yang menciptkannya (Pkh. 12:7), manusia akan kembali menjadi debu
tanah di mana awal ia diciptakan (Maz. 90:3; Ay. 34:15; 10:9). Bahan dasar manusia yang
berasal dari debu tanah tidak menjadikannya menjadi manusia yang memiliki unsur-insur yang
ilahi dalam dirinya, bahkan keberdosaan manusia membuat ia menjadi mahluk yang fana.
Thiesen berkata manusia menjadi mahluk yang hidup. Ketika manusia diciptakan maka ia
menjadi mahluk hidup yang berasal dari mahluk hidup lainnya.35 Manusia adalah mahluk yang
fana, ia terbatas serta tunduk pada hukum gravitasi. Apalagi ketika manusia jatuh dalam dosa,
maka keistimewaan yang diberikan Allah ketika awal ia diciptakan, hilang karena natur dosa
yang sudah melekat dalam diri manusia.
Semua manusia merupakan keturunan dari orang tua yang sama dan memiliki watak
yang sama, dan eksistensi Allah tak pernah dibatasi ruang apalagi waktu karena Dia adalah
Allah yang kekal (Why. 1:8; Yer. 10:10). Selain itu Alkitab juga secara gamblang
mengemukakan bahwa ciptaan dan Allah sendiri memiliki perbedaan yang sangat signifikan
karena Allah sebagai pencipta bagi manusia, tumbuh-tumbuhan dan binatang merupakan
buatan buatan tangan Allah sendiri (Kej. 1:1-26).
Dosa dan Keselamatan
Dosa adalah pelanggaran terhadap ukum Allah sebagaimana menurut Alkitab dalam
konteks doktrin kekristenan (1 Yoh. 3:4). Awal manusia jatuh dalam dosa bermula di Taman
Eden ketika Adam dan Hawa melanggar perintah TUHAN dengan memakan buah penge-
tahuan (Kej. 3; Rm. 5:12). Kejadian pasal tiga tidak menjabarkan tentang asal mula dosa,
melainkan penjelasan masuknya dosa dalam diri manusia.36 Akan tetapi jika menyelidiki Kitab
34Charles C Ryrie, 236. 35Ibid. 36Paul Enns, The Moody Hanbook Of Theology, 380.
Voice of HAMI: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen, Vol 3, No 1, Agustus 2020
Copyright© 2020, Voice of HAMI, e-ISSN: 2656-1131, p-ISSN: 2622-0113 | 23
Suci sumber dosa tentunya bermula dari si iblis, karena itu ia dijuluki sebagai pemberontak
dan pembohong (Yoh. 8:44). Dosa dalam bahasa Yunani disebut dengan hamartia yang berarti
melesat dari sasaran, atau meninggalkan jalan kebenaran. Dosa juga dapat disebut sebagai
suatu pemberontakan kepada Allah.
Sejak Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, maka semua umat manusia telah tercemar
karena Adam dan Hawa mewariskan dosa keturnanan. Dampak dari dosa itu maut, dan maut
itu menyebabkan kematian kekal yang harus diterima umat manusia karena keberdosannya
(Rm. 3:23; 6:23). Dosa juga menyebabkan manusia tersesat (Mat. 18:11; Luk. 15:8, 24). Dosa
juga membuahkan penyakit fisik, walau tidak mutlak tetapi Alkitab menulis ada sakit penyakit
timbul karena dosa (Yoh. 4:14; Mat. 8:17). Adanya dosa yang diperbuat oleh manusia serta
hukuman yang akan ia terima, membuat ia memerlukan juruselamat untuk menolong manusia
agar dosanya diampuni dan menerima pembebasan dari pengaruh buruk dosa.
Kekristenan mengajarkan bahwa pengampunan dosa datang melalui Yesus Kristus (1
Yoh. 1:9; Yoh. 3:16; Tit. 3:5; Ef. 2:4-5). Selain berperan mengampuni dosa manusia, Kristus
berperan menjadi juruselamat untuk membebaskan manusia dari penghukuman dari dosa. Oleh
karena itulah, kematiannya di atas kayu salib membuat manusia diampuni, disucikan serta
diselamatkan agar tidak lagi maut berkuasa atas mereka yang percaya kepada-Nya (Rm. 8:1-2;
1 Tim. 1:15; 2 Tim. 1:9; Ibr. 1:17-19). Kehadiran Kristus bagi orang yang mempercayai-Nya
sebagai Juruselamat, menjamin mereka dosanya diampuni serta keseleamtan diberikan secara
pasti. Thiesen mengemukakan:
Dengan kemampuan-Nya untuk mengetahui lebih dahulu hal-hal yang akan terjadi,
maka sebelum Allah menciptakan manusia, Ia menyadari sepenuhnya bahwa manusia
akan jatuh ke dalam dosa serta akan hancur sama sekali. Sekalipun demikian, Allah
tetap menciptakan manusia untuk kemuliaan dan tujuan-Nya sendiri serta
merencanakan suatu jalan penebusan ketika di dalam Kristus, Allah telah memilih kita
sebelum dunia dijadikan , supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya (Ef.
1:4).37
Tidak mengakui adanya dosa dalam diri manusia dan menganggap hanya ada aspek
negatif dalam diri manusia sehingga tidak membutuhkan penyelamatan yang diajarkan oleh
GZB bertentangan dengan firman Tuhan. Alkitab telah menuliskan secara detail dan jelas
bagaimana manusia berdosa, dan apa dampak dari dosa itu. Di samping itu Alkitab memberi
petunjuk bahwa permasalah dosa dan hukumannya hanya bisa diselesaikan oleh Yesus Kristus
sebagai pemberi jalan. Itulah sebabnya kita Perlu mewaspadai ideologi GZB ini berpotensi
mengaburkan serta mengkerdilkan peran Kristus dalam diri orang percaya di masa kini.
Dengan mengakui Kristus hanya sebagai tokoh agama saja serta menolak penebusan yang
Kristus kerjakan bagi seluruh umat manusia dari kaca mata kekristenan, sejati ideologi GZB
ini merupakan persepsi yang keliru. Sebab, Alkitab mengajaran bahwa Kristus bukanlah tokoh
agama, melainkan salah satu pribadi dari Trinitas yang menciptakan dunia (Kej 1:1; Kol. 1:15-
37 Henry C Thiessen, Teologi Sistimatika, ed. Vernon D Doerksen, 8th ed. (Malang, 2010), 303.
Mengkritisi Gerakan Zaman Baru secara Teologis (Simon Petrus Siagian)
Copyright© 2020, Voice of HAMI, e-ISSN: 2656-1131, p-ISSN: 2622-0113 | 24
17).38 Pernyataan ayat-ayat Alkitab menegaskan bahwa Yesus memiliki sifat-sifat ilahi dalam
diri-Nya karena Yesus kekal, mahakuasa, mahahadir dan mahatahu (Yoh. 8:58; 17:5; Mat.
11:27; 18:20). Selain itu karya penebusan Kristus terjadi atas seluruh umat manusia (Yoh
3:16), bahkanPaulus secara lugas mengemukakan bahwa kematian Kristus untuk menanggung
seluruh dosa umat manusia yang ada di jagat raya ini (Ibr 9:29).
Setan Berpribadi
Apabila membaca keseluruhan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, maka setan
dituliskan secara detail sebagai pribadi yang jahat, licik dan seberusaha mungkin menjerat
orang percaya untuk jauh dari Tuhan. Ajaran Gerakan Zaman Baru yang mengemukakan
bahwa setan tidak diyakakini keberadaannya, tetapi hanya sebatas aspek negtif dalam kosmis
(dunia) ini. Dari sudut pandang teologis kekristenan tentunya ini salah dan keliru, karena
Alkitab secara detail menguraikan setan mempunyai eksistensinya seperti yang dituliskan oleh
Alkitab dalam(Ay. 1:-9, 12,; 2:1-4, 6-7). Setan berhadap-hadapan dengan Tuhan (Zak. 3:1-3).
Setan selalu mencobai Yesus dan orang percaya (Mat. 4:1-11, 1 Ptr.5:8). Setan terkadang
menyamar sebagai malaikat terang (1 Kor. 11:14), setan menggunakan tanda-tanda ajaib untuk
mengelabui manusia (2 Tes. 2:9), karena itu Alkitab menghimbau agar orang percaya waspada
dalam melawannya (Ef. 4:27, Ef. 6:11).
Ayat-ayat Alkitab di atas menunjukkan bagaimana keberadaan eksistensi setan,apa
yang ia perbuat serta motifnya yang ingin selalu menjerumuskan orang percaya untuk hidup
dalam perangkapnya. Apa yang tertulis dalam Alkitab menunjukkan bagaimana eksistensi
setan terlihat ada. Pendapat senada dikemukakan oleh Ryrie:
Jika seorang menerima Kitab Suci sebagai penyataan (wahyu) dari Allah, bukannya
sekadar catatan dari pemikiran manusia mengenai Allah, maka kenyataan adanya setan
tidak dapat disangkal. Setan tidak berkembang sebagai suatu mahluk pribadi; dia ada dan
bertindak secara aktif dari kitab terawal sampaiterakhir dalam Kitab Suci. Tujuh kitab
Perjanjian Lama mengajarkan mengenai kenyataan adanya Setan (Kejadian, 1 Tawarikh,
Ayub, Mazmur, Yesaya, Yehezkiel, Zakharia). Setiap penulis dari Perjanjian Baru
menegaskan mengenai kenyataan dan kegiatannya.”39
Sebagaimana kepercayaan GZB tidak mengakui setan dan menganggap hal yang buruk
itu ada karena adanya bagian negatif dari kosmis ini sangat tidak logis dalam bingkai ajaran
kekristenan. Alkitab menuliskan bahwa setan mahluk yang memperlihatkan ke-atribuatannya
sebagai penyebab hal yang buruk terjadi dalam orang percaya di dunia ini.
Enss mengemukakan Kitab Suci menyebutkan tiga gambaran utama dari personalitas
pada waktu membahas tentang setan. Setan merefleksikan bahwa ia memiliki intelek, di mana
melaluinya ia merencanakan dan ia cerdik dalam karyanya (Ef. 6:11). Karya penipuannya,
mengindikasikan kemampuannya untuk berpikir dan merencanakan suatu paket aksi di mana
ia akan sukses dalam menipu orang (Why. 12:9). Pengetahuannya dan fasilitas dengan Kitab
38 Trivena Ambarsari, Kristologi Doktrin Kristus (Surabaya: Momentum, 2009), 6.
Disusun oleh Trivena Ambarsari, Kristologi Doktrin Kristus. (Surabaya: Momentum, cet ke 3, 2009) 6. 39 Charles C Ryrie, Tologi Dasar I, 193-194.
Voice of HAMI: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen, Vol 3, No 1, Agustus 2020
Copyright© 2020, Voice of HAMI, e-ISSN: 2656-1131, p-ISSN: 2622-0113 | 25
Suci (dalam penipuan) lebih jauh menggambarkan inteleknya (Mat. 4:5-6). Emosi setan
terlihat dari keinginan dirinya sendiri di atas kasa Allah (Yes. 14:12-17).40 Tidak adanya setan
dan menyebut aspek negatif dari keilahian alam semesta merupakan penyimpangan ajaran dari
Alkitab. Alkitab menulis dan mengajarkan setan memiliki eksistensi, ia melawan Tuhan,
menipu dan menjerat manusia, serta menjerusmuskan setiap orang untuk hidup dalam dosa.
Apa yang terjadi dalam dunia ini sudah membuktikan eksistensi setan dan segala bentuk apa
yang diperbuatnya.
Berdoa dengan Mengosongkan Pikiran
Ensiklopedi Alkitab Masa Kini memberikan definisi doa sebagai perbuatan tertinggi
yang dapat dilakukan oleh roh manusia dan dapat juga dipandang sebagai persekutuan dengan
Allah, selama penekanannya diberikan kepada prakarsa Ilahi. Seseorang berdoa karena Allah
telah menyentuh rohnya.41 Sedangkan menurut White doa adalah nafas jiwa. Itu adalah rahasia
kuasa rohani. Tidak ada sarana kasih karunia lain yang dapat menggantikan, dan membuat
kesehatan jiwa terpelihara. Doa membawa hati dekat kepada Sumber kehidupan, dan menguat-
kan persendian dan otot pengalaman keagamaan. Melalaikan kebiasaan berdoa atau berdoa
secara tidak teratur, sekarang dan seterusnya, yang kelihatan nyaman, membuat engkau lepas
dari Allah.42
Saat membaca Alkitab, rangkain makna doa dapat dipahami dalam berbagai hal
diantaranya, doa sebagai bagian dari interaksi dengan Tuhan (Mat. 6:6), doa juga bagian dari
permohohanan agar mendapatkan kekuatan dari Allahserta meminta berkat kepada-Nya (2
Tes. 3:1; 1Tes. 13:18; ). Makna doa juga digambarkan dalam Alkitab sebagai sarana Tuhan
menyatakan maksud dan rencana-Nya untuk dilakukan oleh para hamba-Nya (Kis. 2). Ayat-
ayat yang ditulis dalam Alkitab mengenai berdoa tidak menunjukkan agar mengosongkan
pikiran supaya bersatu dengan alam smesta. Justru sebaliknya Alkitab mengajarkan ketika
berdoa, peran akal dan pikiran pun hadir disana karena ketika berdoa kepada Tuhan, kata-kata
yang diucapkan akal sehat atau pikiran berperan.
Kitab Suci tidak mengajarkan berdoa dengan cara bermeditasi, justru meditasi
merupakan bagian dari parktik-praktik yang mengandung unsur sinkritisme di dalamnya.
Meditasi dikatakan erat kaitannya dengan sinkristisme karena meditasi mengajarkan berfokus
pada alam semesta, sementara berdoa dalam perspektif Alkitab berfokus kepada Tuhan
sebagai pencipta hidup manusia. Hwang mengemukakan “latihan-latihan meditasi pada
akhirnya adalah sebuah bentuk pemujaan terhadap iblis.43 Mereka yang mengakui ketika
berdoa dengan cara bermeditasi mendapatkan ketenangan batin dan kedaiman, itu merupakan
hal semu. Padahal Alkitab telah jelas mengatakan bahwa jawaban dari seluruh kebutuhan dan
persoalan hidup ini ialah doa dan iman. Hal ini dikemuakan oleh rasul Paulus agar, "Janganlah
hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu
40Paul Enns, The Moody Hanbook Of Theology, 360–61. 41Ensiklopedia Alkitab Masa Kini Jilid I (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF, 2007), 249. 42Ellen G. White, Pelayanan Injil (Bandung: Indonesia Publishing Hause, 1995), 226. 43Thomas Thwang, The Origin of Religions, 179.
Mengkritisi Gerakan Zaman Baru secara Teologis (Simon Petrus Siagian)
Copyright© 2020, Voice of HAMI, e-ISSN: 2656-1131, p-ISSN: 2622-0113 | 26
kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur." (Fi. 4:6). Ajaran GZB
mengenai doa tentunya tidak diterima dalam ajaran Alkitab karena tidak menagndung
kebenaran di dalamnya.
KESIMPULAN
Sekalipun Gerakan Zaman Baru tidak melembaga dan tidak diakodinir oleh seseorang
namun GZB ini merupakan ancaman bagi iman kekristenan. GZB ancaman bagi kekristenan
karena pesatnya penyebaran yang ditopang oleh teknologi bahkan artis-arti dunia yang
membantu publisitas ideologi aliran ini. Sejarah telah mencatat walau aliran GZB ini mulai
merebak tahun tahun 1960 di California Amerika Serikat, namun faktanya pada masa kini
salah satu ancaman terbesar dalam kekristenan aliran ini layak disebut sebagai musuh bagi
gereja. Sebab ideologi GZB yang menggabungkan semua agama dan berbagai sekte terlihat
jelas mengandung paham yang bercampurkan mistik karena menyangkali adanya Sang
Pencipta dalam umat manusia dan menganggap manusia menjadi “tuhan” beserta ciptaan lain
lainya. GZB menjadi ancaman dalam kekristenan karena kehadirannya cenderung menyerang
kemurnian iman Kristen sehingga perlu diantisipasi setiap orang percaya. GZB menjadi
ancaman dalam ajaran kekristenan karena penyebar dan tokoh-tokohnya juga sering sekali
bertopeng mengaku Kristen tetapi menerima ideologi GZB. Jargon yang dikumandangkan
oleh penganut GZB dalam menawarkan kedamaian yang bersifat semu menjadi tamparan bagi
setiap orang yang mengakui pengikut Kristus sejati namun tidak berdampak bagi sesama.
Melihat kehidupan spiritual yang semakin diabaikan dalam kehidupan bahkan agama
formal saling mengklaim satu dengan yang lainsiapa lebih benar, maka kehadiran ideologi
GZB perlu diantisipasi khususnya oleh orang Kristen agar semakin menguatkan keyakinannya
serta kehidupannya berdampak kepada sesama. Kehadiran GZB ini menjadi warningbagi
orang Kristen, jika mengakui pengikut Kristus sejati maka berdampaklah bagi orang yang
membutuhkan, sebab ketika mengaku pengikut Kristus maka buah yang dihasilkan dari
keeratan bersama Kristus akan dirasakan oleh orang lain. Kehadiran GZB semakin mendorong
orang percaya agar semakin mendekatkan diri kepada Tuhan melalui pengenalan yang benar
kepada Tuhan, seperti intim bersekutu, dan rajin dalam mempelajari Alkitab.Tujuannya agar
ketika ada pengajaran yang salah dapat diketahui bukan malah menjadi korban apalagi sampai
tersesat, sebab Tuhan secara tegas mengemukakan umat-Nya binasa kerena tidak
berpengetahuan firman Allah (Hos. 4:6).
REFERENSI
Alkitab. Jakarta: LAI, 2010.
“AWAS BAHAYA GERAKAN ZAMAN BARU (NEW AGE MOVEMENT) | Pondok
Tadabbur.” Accessed July 27, 2020. http://www.fadhilza.com/2011/02/kehidupan-
manusia/awas-bahaya-gerakan-zaman-baru-new-age-movement.html.
Charles C Ryrie. Tologi Dasar I. 17th ed. Yogyakarta: ANDI, 2010.
Dougla R. Groothuis. Membuka Topeng Gerakan Zaman Baru. 3rd ed. Surabaya: Momentum,
2008.
Ellen G. White. Pelayanan Injil. Bandung: Indonesia Publishing Hause, 1995.
Voice of HAMI: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen, Vol 3, No 1, Agustus 2020
Copyright© 2020, Voice of HAMI, e-ISSN: 2656-1131, p-ISSN: 2622-0113 | 27
Ensiklopedia Alkitab Masa Kini Jilid I. Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF, 2007.
H Berkhof & Enklaar. Sejarah Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2001.
Henry C Thiessen. Teologi Sistimatika. Edited by Vernon D Doerksen. 8th ed. Malang, 2010.
Herlianto. Humanisme Dan Gerakan Zaman Baru. Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 1996.
Jan S. Aritonang. Berbagai Aliran Di Dalam Dan Di Sekitar Gereja. Jakarta: BPK Gunung
Mulia, 2010.
Maman Abdurahman, Sambas Ali Muhidin, Ating Somantri. Dasar-Dasar Metode Statistika
Untuk Penelitian. Bandung: CV Pustaka Setia, 2011.
“Memahami Gerakan Zaman Baru Secara Proporsional.” Accessed July 27, 2020.
http://www.glorianet.org/index.php/manati/1062-gerakan.
“NARUTO, Dkk.: ‘NEW AGE MOVEMENT.’ | SABDA Space - Komunitas Blogger
Kristen.” Accessed July 27, 2020.
https://www.sabdaspace.org/naruto_dkk_new_age_movement.
Nolan, Albert. Jesus Today. Yogyakarta: Kanisius, 2009.
Paul Enns. The Moody Hanbook Of Theology. Malang: SAAT, 2010.
Ruth H. Tucker. Anathor Gospel. Malang: Gandum Mas, 2007.
Theodore Roszak. Unfinished Animal. New York: Harper and Row, 1977.
Thomas Thwang. The Origin of Religions. Korea: AMI Publikasi, 2013.
Tony Evans. Teologi Allah. Malang: Gandum Mas, n.d.
Trivena Ambarsari. Kristologi Doktrin Kristus. Surabaya: Momentum, 2009.