17
1 I. Menentukan Larutan Asam dan Basa Menggunakan Indikator Alami A. Tujuan Mengindentifikasi larutan asam, larutan basa, dan larutan netral dengan menggunakan indikator alami. B. Landasan Teori Suatu larutan dapat diketahui bersifat asam, basa, ataupun netral, yaitu dengan mengetahui pH larutan tersebut. pH adalah parameter yang digunakan untuk menyatakan derajat (tingkat) keasaman dari suatu larutan. Larutan asam yaitu larutan yang memiliki pH kurang dari 7. Larutan basa yaitu larutan yang memiliki pH lebih dari 7. Sementara yang dimaksud dengan larutan netral adalah larutan yang memiliki pH 7. Untuk mengetahui apakah suatu larutan termasuk larutan bersifat asam, larutan bersifat basa, atau larutan netral, dapat digunakan bahan-bahan dari alam (misalnya umbi-umbian dan bunga-bungaan yang berwarna) sebagai indikator alam. Indikator alami tersebut ditambahkan ke dalam setiap larutan yang akan diuji dan diamati perubahan warnanya. Bila setelah ditambah dengan indikator alam, larutan berubah warna menjadi cerah, maka larutan tersebut bersifat asam. Bila berubah warna menjadi gelap, maka larutan tersebut bersifat basa, dan bila tidak berubah warna, maka larutan tersebut bersifat netral. C. Alat dan Bahan o Tabung reaksi o Pelat tetes o Pipet o Gelas beker o Pengaduk o Indikator alami Larutan kunyit Larutan bunga anggrek Larutan wortel Larutan bunga bougenville

Menentukan Asam

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Menentukan Asam

1

I. Menentukan Larutan Asam dan Basa Menggunakan Indikator Alami

A. TujuanMengindentifikasi larutan asam, larutan basa, dan larutan netral dengan menggunakan indikator alami.

B. Landasan Teori Suatu larutan dapat diketahui bersifat asam, basa, ataupun netral, yaitu dengan

mengetahui pH larutan tersebut. pH adalah parameter yang digunakan untuk menyatakan derajat (tingkat) keasaman dari suatu larutan.

Larutan asam yaitu larutan yang memiliki pH kurang dari 7. Larutan basa yaitu larutan yang memiliki pH lebih dari 7. Sementara yang dimaksud dengan larutan netral adalah larutan yang memiliki pH 7.

Untuk mengetahui apakah suatu larutan termasuk larutan bersifat asam, larutan bersifat basa, atau larutan netral, dapat digunakan bahan-bahan dari alam (misalnya umbi-umbian dan bunga-bungaan yang berwarna) sebagai indikator alam.

Indikator alami tersebut ditambahkan ke dalam setiap larutan yang akan diuji dan diamati perubahan warnanya.

Bila setelah ditambah dengan indikator alam, larutan berubah warna menjadi cerah, maka larutan tersebut bersifat asam. Bila berubah warna menjadi gelap, maka larutan tersebut bersifat basa, dan bila tidak berubah warna, maka larutan tersebut bersifat netral.

C. Alat dan Bahano Tabung reaksi

o Pelat tetes

o Pipet

o Gelas beker

o Pengaduk

o Indikator alami

Larutan kunyit Larutan bunga anggrek Larutan wortel Larutan bunga bougenville

D. Larutan yang diujio Pembersih kaca

o Minyak goreng

o Larutan gula

o Madu

o Larutan soda kue

o Air teh

o Pemutih pakaian

o Pembersih

o Minuman isotonik

o Larutan conditioner

o Minyak rambut

o Larutan urea

o Larutan HCl

o Larutan NaOH

Page 2: Menentukan Asam

2

o Larutan Na2S

E. Langkah Kerja1. Masukkan masing-masing larutan yang akan diuji ke dalam tabung reaksi.2. Lalu masukkan / campurkan indikator alami ke dalam larutan yang akan diuji

sifat asam dan basanya.3. Aduklah larutan tersebut dengan menggunakan pengaduk yang steril.4. Setelah larutan tercampur, amati perubahan warna yang terjadi.5. Ulangi langkah tersebut di atas sehingga semua larutan yang akan diuji dapat

teruji.

F. Tabel Hasil Pengamatan

No Bahan Kunyit Anggrek Wortel BougenvilleSebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah

1 Pembersih kaca Oranye Kuning2 Minyak goreng Oranye Kuning3 Larutan gula Oranye Kuning4 Madu Oranye Kuning5 Larutan soda kue Oranye Kuning6 Air teh Oranye Kuning7 Pemutih pakaian Oranye Kuning8 Pembersih Oranye Kuning9 Listerin Oranye Kuning10 Minuman isotonik Oranye Kuning11 Conditioner Oranye Kuning12 Minyak rambut Oranye Kuning13 Larutan urea Oranye Kuning14 Larutan HCl Oranye Kuning15 Larutan NaOH Oranye Kuning16 Larutan Na2SO4 Oranye Kuning

G. Analisis Data

H. KesimpulanDari hasil percobaan tersebut di atas, kami memperoleh kesimpulan sebagai berikut:

Page 3: Menentukan Asam

3

II. Menentukan Larutan Asam dan Basa menggunakan Indikator Kertas Lakmus

A. TujuanMengidentifikasi larutan yang termasuk larutan asam, larutan basa, dan larutan netral dengan menggunakan indikator lakmus.

B. Landasan Teori Larutan asam adalah larutan yang memiliki pH < 7, sedangkan larutan basa

adalah larutan yang memilki pH > 7, dan larutan netral adalah larutan yang memiliki pH 7.

Prinsip kerjanya adalah dengan mencelupkan masing-masing kertas lakmus ke dalam larutan yang akan diuji secara bergantian.

Bila setelah dicelupkan ke dalam larutan, lakmus merah tetap merah, lakmus biru berubah warna menjadi merah, maka larutan tersebut termasuk larutan asam.

Bila lakmus merah berubah warna menjadi biru, dan lakmus biru tetap biru, maka larutan tersebut termasuk larutan basa.

Bila lakmus merah tetap merah, dan lakmus biru tetap biru, maka larutan tersebut termasuk larutan netral.

C. Alat dan Bahano Tabung reaksi

o Pelat tetes

o Pipet

o Gelas beker

o Indikator lakmus

Lakmus merah Lakmus biru

D. Larutan yang diujio Pembersih kaca

o Minyak goreng

o Larutan gula

o Madu

o Larutan soda kue

o Air teh

o Pemutih pakaian

o Pembersih

o Minuman isotonik

o Larutan conditioner

o Minyak rambut

o Larutan urea

o Larutan HCl

o Larutan NaOH

o Larutan Na2SO4

Page 4: Menentukan Asam

4

E. Langkah Kerja1. Ambil beberapa tetes larutan yang akan diuji kedalam plat tetes kemudian

masukkan kertas lakmus warna merah dan biru dan amati perubahan yang terjadi pada kertas lakmus tersebut.

2. Lakukan hal yang sama pada semua larutan yang akan diuji, dan catat hasilnya.

F. Tabel Hasil Pengamatan

No Bahan Lakmus Merah

Lakmus Biru No Bahan Lakmus

MerahLakmus

Biru1 Pembersih kaca Biru Biru 9 Listerin Merah Merah2 Minyak goreng Merah Biru 10 Minuman isotonik Merah Merah3 Larutan gula Merah Merah 11 Conditioner Biru Biru4 Madu Merah Merah 12 Minyak rambut Biru Biru5 Larutan soda kue Biru Biru 13 Larutan urea Biru Biru6 Air teh Merah Biru 14 Larutan HCl Merah Merah7 Pemutih pakaian Biru Biru 15 Larutan NaOH Biru Biru8 Pembersih Biru Biru 16 Larutan Na2SO4 Merah Biru

G. Analisis DataNo Bahan pH No Bahan pH1 Pembersih kaca Basa 9 Listerin Asam2 Minyak goreng Netral 10 Minuman isotonik Asam3 Larutan gula Asam 11 Conditioner Basa4 Madu Asam 12 Minyak rambut Basa5 Larutan soda kue Basa 13 Larutan urea Basa6 Air teh Netral 14 Larutan HCl Asam7 Pemutih pakaian Basa 15 Larutan NaOH Basa8 Pembersih Basa 16 Larutan Na2SO4 Netral

H. Kesimpulan Bahan yang bersifat basa antara lain adalah pembersih kaca, larutan soda kue,

pemutih pakaian, pembersih, conditioner, minyak rambut, larutan urea, dan larutan natrium hidroksida.

Bahan yang bersifat asam antara lain adalah larutan gula, madu, listerine, dan larutan HCl.

Bahan yang bersifat netral antara lain adalah minyak goreng, air teh, dan larutan natrium sulfat.

III. Menentukan Larutan Asam-Basa dan Nilai pH Menggunakan Indikator Universal

Page 5: Menentukan Asam

5

A. TujuanMengidentifikasi larutan yang termasuk larutan asam, larutan basa, dan larutan netral dengan menggunakan indikator universal serta menentukan nilai pH larutan tersebut.

B. Landasan Teori Sifat asam basa dari suatu larutan dapat ditunjukkan dengan mengukur pH

larutan tersebut. pH merupakan suatu parameter yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman larutan.

Larutan asam memiliki pH kurang dari 7. Larutan basa memiliki pH lebih dari 7. Larutan netral memiliki pH 7.

Untuk mengetahui apakah suatu larutan termasuk larutan asam, larutan basa, atau larutan netral, dapat digunakan indikator universal (indikator pH).

Prinsip kerjanya adalah dengan mencelupkan kertas indikator universal ke dalam larutan yang akan diuji. Kemudian dengan mencocokkan warna pada kertas indikator dengan warna pada kemasan indikator maka akan diketahui larutan itu termasuk golongan asam, basa, atau netral, sekaligus mengetahui pH-nya (warna yang sesuai menunjukkan harga pH).

C. Alat dan Bahano Tabung reaksi

o Pelat tetes

o Pipet

o Gelas beker

o Indikator universal

D. Larutan yang diujio Pembersih kaca

o Minyak goreng

o Larutan gula

o Madu

o Larutan soda kue

o Air teh

o Pemutih pakaian

o Pembersih

o Minuman isotonik

o Larutan conditioner

o Minyak rambut

o Larutan urea

o Larutan HCl

o Larutan NaOH

o Larutan Na2SO

E. Langkah Kerja

Page 6: Menentukan Asam

6

1. Mengisikan masing-masing larutan ke dalam setiap gelas kimia menggunakan pipet (satu pipet untuk satu jenis larutan, agar tidak terkontaminasi satu sama lain).

2. Menyiapkan kertas indikator universal untuk menguji masing-masing larutan.3. Mencelupkan kertas indikator universal tersebut ke dalam larutan pertama,

kemudian mengamati perubahan warna pada kertas indikator setelah dicelupkan dalam larutan.

4. Mencocokkan warna kertas indikator universal dengan warna yang terdapat pada kemasan indikator (warna yang sesuai menunjukkan harga pH larutan). Kemudian mencatat hasilnya pada tabel pengamatan.

5. Mengulangi langkah (3) dan (4) untuk larutan-larutan yang lain sehingga semua larutan teruji.

F. Tabel PengamatanNo Bahan pH No Bahan pH1 Pembersih kaca 9 9 Listerin 52 Minyak goreng 7 10 Minuman isotonik 43 Larutan gula 6 11 Conditioner 84 Madu 5 12 Minyak rambut 95 Larutan soda kue 10 13 Larutan urea 96 Air teh 6 14 Larutan HCl 17 Pemutih pakaian 13 15 Larutan NaOH 148 Pembersih 14 16 Larutan Na2SO4 7

G. Analisis Data

H. Kesimpulan

IV. Menentukan Larutan Asam Basa Menggunakan Indikator Larutan

Page 7: Menentukan Asam

7

A. TujuanMengidentifikasi larutan yang termasuk larutan asam, larutan basa, dan larutan netral dengan menggunakan indikator larutan.

B. Landasan Teori Suatu larutan dapat diketahui bersifat asam, basa, atau netral, salah satunya

adalah dengan mengetahui pH larutan. pH merupakan parameter yang digunakan untuk menyatakan derajat keasaman suatu larutan.

Larutan asam adalah larutan yang memiliki pH < 7, sedangkan larutan basa merupakan larutan yang memiliki pH > 7, dan larutan netral adalah larutan yang memiliki pH 7.

Untuk dapat mengetahui suatu larutan termasuk larutan asam, larutan basa, atau larutan netral, dapat digunakan larutan indikator. Larutan indikator merupakan asam organik lemah atau basa organik lemah yang dapat berubah warna pada rentang pH tertentu. Larutan indikator dapat digunakan untuk mengetahui pH larutan dengan menentukan rentang pH larutan berdasarkan trayek pH indikator.

Indikator Methyl Red (C15H15N3O2) memiliki trayek pH 4,4 hingga 6,2 dan berwarna merah pada pH dibawah 4,4, kuning pada pH diatas 6,2, serta oranye pada pH antara 4,4 dan 6,2.

Indikator Methyl Orange (C14H14N3NaO3S) memiliki trayek pH 3,1 hingga 4,4 dan berwarna merah pada pH dibawah 3,1, kuning pada pH diatas 4,4, serta oranye pada pH antara 3,1 dan 4,4.

Indikator Fenolftalein (C20H14O4) memiliki trayek pH 8,2 hingga 10,0 dan berwarna jernih pada pH dibawah 8,2, ungu pada pH diatas 10, serta ungu transparan/muda pada pH antara 8,2 dan 10,0.

Indikator Bromothymol Blue (C27H28Br2O5S) memiliki trayek pH 6,0 hingga 7,6 dan berwarna kuning pada pH dibawah 6,0, biru pada pH diatas 7,6, serta hijau pada pH antara 6,0 dan 7,6.

Prinsip kerjanya adalah dengan menteskan larutan indikator ke dalam larutan yang akan diuji, kemudian mengamati perubahan warna yang terjadi pada larutan setelah ditetesi dengan larutan indikator. Rentang pH ditentukan berdasarkan trayek pH larutan indikator, sehingga diketahui pH larutan tersebut.

C. Alat dan Bahano Tabung reaksi

o Pelat tetes

o Pipet

o Gelas beker

Page 8: Menentukan Asam

8

o Indikator larutan

Bromotimol Biru (BTB)

Fenolftalein (PP) Methyl Orange (MO) Methyl Red (MR)

D. Larutan yang diujio Pembersih kaca

o Minyak goreng

o Larutan gula

o Madu

o Larutan soda kue

o Air teh

o Pemutih pakaian

o Pembersih

o Minuman isotonik

o Larutan conditioner

o Minyak rambut

o Larutan urea

o Larutan HCl

o Larutan NaOH

o Larutan Na2SO4

E. Langkah Kerja1. Dengan Fenolftalein (PP)

Masukan larutan yang akan diuji ke dalam platetes Kemudian masukkan PP kurang lebih 2 sampai tiga tetes ke setiap masing-

masing larutan yang diuji. Amati perubahan warna yang terjadi.

2. Dengan Bromothymol Blue (BTB) Masukan larutan yang akan diuji ke dalam platetes Kemudian masukkan BTB kurang lebih 2 sampai tiga tetes ke setiap masing-

masing larutan yang diuji. Amati perubahan warna yang terjadi.

3. Dengan Methyl Orange (MO) Masukan larutan yang akan diuji ke dalam platetes Kemudian masukkan MO kurang lebih 2 sampai tiga tetes ke setiap masing-

masing larutan yang diuji. Amati perubahan warna yang terjadi.

4. Dengan Methyl Red (MR) Masukan larutan yang akan diuji ke dalam platetes Kemudian masukkan MO kurang lebih 2 sampai tiga tetes ke setiap masing-

masing larutan yang diuji. Amati perubahan warna yang terjadi

F. Tabel PengamatanNo Bahan Methyl Red Methyl Orange Fenolftalein Bromtimol Blue1 Pembersih kaca Kuning Kuning Ungu muda Biru2 Minyak goreng Kuning Kuning Bening Hijau

Page 9: Menentukan Asam

9

3 Larutan gula Oranye Kuning Bening Kuning4 Madu Merah Kuning Bening Kuning5 Larutan soda kue Kuning Kuning Ungu Biru6 Air teh Oranye Kuning Bening Kuning7 Pemutih pakaian Kuning Kuning Ungu Biru8 Pembersih Kuning Kuning Ungu Biru9 Listerin Oranye Kuning Bening Kuning10 Minuman isotonik Merah Oranye Bening Kuning11 Conditioner Kuning Kuning Ungu muda Biru12 Minyak rambut Kuning Kuning Ungu muda Biru13 Larutan urea Kuning Kuning Ungu muda Biru14 Larutan HCl Merah Merah Bening Kuning15 Larutan NaOH Kuning Kuning Ungu Biru16 Larutan Na2SO4 Kuning Kuning Bening Hijau

G. Analisis DataNo Bahan Methyl Red Methyl Orange Fenolftalein Bromtimol Blue1 Pembersih kaca > 6,2 > 4,4 8,2 – 10,0 > 7,62 Minyak goreng > 6,2 > 4,4 < 8,2 6,0 – 7,63 Larutan gula 4,4 – 6,2 > 4,4 < 8,2 < 6,04 Madu < 4,4 > 4,4 < 8,2 < 6,05 Larutan soda kue > 6,2 > 4,4 > 10,0 > 7,66 Air teh 4,4 – 6,2 > 4,4 < 8,2 < 6,07 Pemutih pakaian > 6,2 > 4,4 > 10,0 > 7,68 Pembersih > 6,2 > 4,4 > 10,0 > 7,69 Listerin 4,4 – 6,2 > 4,4 < 8,2 < 6,010 Minuman isotonik < 4,4 3,1 – 4,4 < 8,2 < 6,011 Conditioner > 6,2 > 4,4 8,2 – 10,0 > 7,612 Minyak rambut > 6,2 > 4,4 8,2 – 10,0 > 7,613 Larutan urea > 6,2 > 4,4 8,2 – 10,0 > 7,614 Larutan HCl < 4,4 < 3,1 < 8,2 < 6,015 Larutan NaOH > 6,2 > 4,4 > 10,0 > 7,616 Larutan Na2SO4 > 6,2 > 4,4 < 8,2 6,0 – 7,6H. Kesimpulan Larutan asam klorida memiliki pH kurang dari 3,1. Minuman isotonik memiliki pH antara 3,1 hingga 4,4. Madu memiliki pH sekitar 4,4. Larutan gula, air teh dan listerine memiliki pH antara 4,4 hingga 6.

Minyak goreng, dan larutan natrium sulfat memiliki pH antara 6,2 hingga 7,6. Pembersih kaca, conditioner, minyak rambut, dan larutan urea memiliki pH

antara 8,2 hingga 10. Larutan soda kue, pemutih pakaian, pembersih, dan larutan natrium hidroksida memiliki

pH lebih dari 10.

V. Menentukan Nilai pH menggunakanpH Meter

Page 10: Menentukan Asam

10

A. TujuanMengetahui nilai pH larutan dengan menggunakan pH-Meter.

B. Landasan Teori Blablabla Blablabla

C. Alat dan Bahano Tabung reaksi

o pH-meter

o Gelas beker

D. Larutan yang diuji

o Pembersih kaca

o Minyak goreng

o Larutan gula

o Madu

o Larutan soda kue

o Air teh

o Pemutih pakaian

o Pembersih

o Minuman isotonik

o Larutan conditioner

o Minyak rambut

o Larutan urea

o Larutan HCl

o Larutan NaOH

o Larutan Na2SO4

E. Langkah kerja1. Blablabla2. Blablabla

F. Hasil PengamatanNo Bahan pH No Bahan pH1 Pembersih kaca 8,8 9 Listerin 5.22 Minyak goreng 7,3 10 Minuman isotonik 4,03 Larutan gula 5,2 11 Conditioner 8,44 Madu 4,6 12 Minyak rambut 8,75 Larutan soda kue 10,4 13 Larutan urea 9,36 Air teh 6,0 14 Larutan HCl 0,87 Pemutih pakaian 13,2 15 Larutan NaOH 14,58 Pembersih 14,7 16 Larutan Na2SO4 7,0

G. Analisis DataBlablablaBlablabla

H. Kesimpulan

Page 11: Menentukan Asam

11

Blablabla

VI. Titrasi Asam Basa

Page 12: Menentukan Asam

12

A. TujuanMengetahui konsentrasi larutan asam dengan cara titrasi.

B. Landasan TeoriTitrasi merupakan suatu metode untuk menentukan kadar suatu zat dengan menggunakan zat lain yang sudah diketahui konsentrasinya. Titrasi asam-basa adalah titrasi yang yang melibatkan asam maupun basa sebagai titer (zat yang telah diketahui konsentrasinya) maupun titrant (zat yang akan ditentukan kadarnya) dan berdasarkan reaksi penetralan asam-basa. Kadar larutan asam ditentukan dengan menggunakan larutan basa yang telah diketahui kadarnya, dan sebaliknya, kadar larutan basa dapat diketahui dengan menggunakan larutan asam yang diketahui kadarnya. Titik ekivalen yaitu pH pada saat asam dan basa (titrant dan titer) tepat ekivalen atau secara stoikiometri tepat habis bereaksi.Ada dua cara umum untuk mengetahui titik ekivalen pada titrasi asam basa:

1. Memakai pH meter2. Memakai indikator asam basa. Indikator ditambahkan pada titrant sebelum

proses titrasi dilakukan. Indikator ini akan berubah warna ketika titik ekivalen terjadi, dan pada saat itulah titrasi dihentikan.

Titik akhir titrasi yaitu pH pada saat indikator berubah warna dan saat itu juga titrasi dihentikan. Pada titrasi asam kuat dengan basa kuat digunakan indikator Fenolftalein (trayek pH 8,3-10) karena kesalahannya paling kecil. Dalam titrasi ini titik akhir pH>7 dan perubahan warna pada titik akhit titrasi adalah merah.Untuk mengetahui kemolaran asam kuat (HCl) dapat diketahui setelah mengetahui volum basa kuat (KOH) yang berkurang sampai titik akhir titrasi (reaksi dihentikan). Pada saat titik ekivalen mol basa kuat akan sama dengan mol asam kuat, sehingga kemolaran asam kuat dapat dicari.

C. Alat dan Bahano Statif dan klem

o Erlenmeyer

o Biuret

o Corong

o Pipet tetes

o Gelas ukur

o Gelas kimia

o NaOH 0,5 M

o Fenolftalein (PP)

D. Bahan Yang Diujio HCl

o CH3COOH

E. Langkah KerjaBlablablaBlablabla

Page 13: Menentukan Asam

13