117
i MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH (TESIS) Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Mendapat Gelar Master Humaniora (M. Hum.) di Program Magister Ilmu Religi dan Budaya Oleh : Susilani Ani Maghfirah 126322006 PROGRAM STUDI ILMU RELIGI DAN BUDAYA PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

  • Upload
    others

  • View
    15

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

i

MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN

MELALUI UMRAH

(TESIS)

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Mendapat Gelar Master Humaniora

(M. Hum.) di Program Magister Ilmu Religi dan Budaya

Oleh :

Susilani Ani Maghfirah

126322006

PROGRAM STUDI ILMU RELIGI DAN BUDAYA

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

TESIS

MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN

MELALUI UMRAH

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

iii

PENGESAHAN

TESIS

MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN

MELALUI UMRAH

Oleh :

Nama : Susilani Ani Maghfirah

NIM : 126322006

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, dengan mengikuti ketentuan sebagaimana

layaknya karya ilmiah.

Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah

ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Susilani Ani Maghfirah

Nomor Mahasiswa : 126322006

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Mendaur Ulang

Identitas Kemusliman Melalui Umrah” beserta perangkat yang diperlukan (bila

ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, me-ngalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya

selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 18 Mei 2018

Yang menyatakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

vi

PERSEMBAHAN

Cogito Ergo Sum

(Aku Berfikir Maka Aku Ada)

- Rene Descartes

Karya ini saya persembahkan untuk :

Muhammad Djudi (Alm), Hj. Siti Ramlah, ungkapan rasa hormat dan baktiku.

Muhammad Nur Wahid, Hj. Hadiah, Mas Igen, Dek Bulan.

Adik-adikku dan Almamaterku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

vii

KATA PENGANTAR

Berawal dari banyaknya ketertarikan dan kegelisahan akan fenomena

umrah yang semakin masiv, perjalanan Tesis ini dimulai. Tesis ini kemudian

menjadi tempat bagi saya untuk melakukan praktik kerja budaya sekaligus

menjadi tempat untuk belajar banyak hal. Dan proses penyusunan Tesis ini

tidaklah mulus. Ada banyak tantangan dan cobaan yang datang silih berganti.

Oleh sebab itu, pada kesempatan ini saya ingin berterima kasih kepada semua

pihak yang sudah banyak membantu dan mendukung saya selama proses

penyususnan Tesis ini.

Pertama-tama saya ingin mengaturkan terima kasih kepada Bu Katrin

selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak membimbing, membantu dan

memberikan banyak pengarahan, saran dan masukan selama penyusunan Tesis

ini. Juga saya haturkan terima kasih kepada Pak Nardi yang disela kesibukannya

masih bersedia meluangkan waktu untuk memberikan saran dan masukan dalam

penulisan Tesis ini. Dan terima kasih juga kepada seluruh Dosen IRB yang

dengan caranya masing-masing telah berperan besar baik dalam penulisan Tesis

ini maupun proses belajar saya di IRB. Tak lupa juga terimakasih kepada Mbak

Desy selaku sekretariat IRB yang sangat bisa diandalkan dalam segala urusan

logistik di IRB.

Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada keluarga saya yang

telah memberi dukungan untuk penyelesaian Tesis ini. Juga terima kasih

khususnya pada Miss Ida yang turut membantu secara teknis, juga Bung Zuhdi

yang meluangkan waktunya untuk sharing tentang tema penelitian ini dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

viii

pencerahan teoritis terkait Tesis ini. Juga terima kasih kepada jamaah umrah

Fiesta tour, Pak Yudhi, Pak Tio, Bu Jannatin, Bu Yul, Mbak Sita Mutia, Mbak Uli

Mutia, serta Bu Udhi.

Tak lupa saya ingin berterima kasih kepada teman-teman IRB angkatan

2012 (Mbak Nurani, Mbak Dwi, Mas Totok, Mas Miko, Mbak Ajeng, Mas

Krisna, Rendra, Pak Willy, Bang Ferdinan, Bang Saman, Mas Felik, Pak Rudi,

Darwis) dengan caranya masing-masing selalu memastikan bahwa (Tesis) saya

masih hidup. Terima aksih juga kepada teman-teman lintas angkatan yang tidak

dapat saya sebutkan satu persatu.

Terakhir, saya ingin berterima kasih kepada mereka yang sangat berjasa

dalam hidup saya, yaitu Muhammad Djudi (Alm), Hj. Siti Ramlah, Muhammad

Nur Wahid, Hj. Hadiah, Mas Igen, Dek Bulan, Om Toni, Mamat, Ganang, Pak

Kun, Mbak Muji, Budhe serta Miss Kamulan. Saya peracaya terselesaikannya

Tesis ini sebuah hasil dari usaha juga karena kekuatan doa-doa mereka.

Semoga dengan terselesainya Tesis ini tidak berarti saya telah

menyelesaikan kewajiban saya dengan tuntas. Ada banyak hal yang bisa

ditingkatkan dan dikembangkan dari Tesis ini. Namun, saya berharap Tesis ini

bisa menjadi bahan belajar lengkap dengan segala kekurangannya baik bagi saya

pribadi maupun bagi pembaca sekalian dalam praktik melakukan kajian budaya

selanjutnya.

Yogyakarta, Juni 2017

Susilani Ani Maghfirah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

ix

ABSTRAK

Berangkat dari fenomena umrah yang semakin meningkat dan menjadi

masiv meskipun banyak kasus penipuan sana-sini namun tidak menyurutkan

keinginan umat muslim Indonesia untuk pergi umrah. Bahkan melakukan umrah

telah menjadi bagian gaya hidup dan ungkapan ketaqwaan beragama. Hal ini

disinyalir merupakan efek dari dibatasinya kuota haji oleh pemerintah Arab Saudi.

Sehingga mengakibatkan panjangnya daftar tunggu calon jamaah haji. Lebih dari

itu, melakukan umrah kini telah menjadi bentuk ungkapan ketakwaan bagi

masyarakat muslim kelas menengah Indonesia.

Dalam era modernitas yang cair, keringnya makna spiritualitas yang

mendera homo consumer akibatnya lunturnya ikatan sosial, rendahnya komitmen

jangka panjang, dan hilangnya tujuan karena masyarakat yang terpisah-pisah,

membuat mereka secara lansung berhadapan dengan kehausan spiritual. Dalam

dunia tanpa sekat yang sangat cair, melakukan perjalanan umrah diyakini sebagai

bentuk pencarian pengalaman spiritualitas baru. Meskipun ambivalensi justru

muncul di dalam pengalaman merumrah, antara pengalaman ibadah, wisata,

jamaah, dan belanja saling campur aduk. Membuktikan bergesernya makna

ibadah umrah dialami masyarakat.

Umrah ini juga telah memfasilitasi kebutuhan masyarakat untuk

berkomunitas. Individualitas yang selalu disertai dengan rasa ketidakamanan

sosial membuat masyarakat butuh untuk saling bertemu. Namun pada saat yang

sama, kebersamaan temporer pada saat menjalankan ibadah umrah belum mampu

mencukupikebutuhan engagement di antara jamaah umrah. Hal itu dikarenakan

masing-masing individu sesungguhnya tidak ingin membagi ruang-ruang

privasinya.

Kata Kunci : Umrah, Ambivalensi, Liquid Modernity, Individuaitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

x

ABSTRACT

These days, the phenomenon of Umrah have been increasing and

becoming masiv. Despite the number of fraud cases related to Umrah, the

eagerness of Indonesian Muslim to have Umrah is still high. In fact, Umrah has

now become part of lifestyle and expression of religious devotion. Allegedly, this

happen as an effect of limited Hajj quota made by the governor of Saudi Arabia.

Therefore, it results in a long waiting list of prospective pilgrims. Moreover,

Umrah has now become a form of religious devotion for the middle class society

of Indonesian Muslim.

In this liquid modernity era, the homo consumer are suffering from lack of

spiritual understanding due to fading social ties, weak long-term commitment, and

loss of interest caused by fragmented society. These caused them to directly

experience spiritual thirst. In a world that is free from boundary, doing Umrah is

considered as a form of search for new spiritual experience. However,

ambivalence also appears in experiencing Umrah because the purpose of Umrah

gets mixed up between worshipping, touring, becoming a pilgrim, and shopping.

This proves that the society experienced a shifting in understanding the spiritual

meaning of Umrah.

Umrah has also facilitated the society’s need in making community.

Individuality that comes with a sense of social insecurity has increased the need

for people to get in contact with each other. However, the temporary togetherness

during Umrah is still unable to meet the engagement needs between Umrah

pilgrims. This happen because each individual still have their own privacy space

that they don’t want to share.

Keywords: Umrah, Ambivalence, Liquid Modernity, Individuality

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... ii

PENGESAHAN ............................................................................................ iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................. vii

HALAMAN ABSTRAK ............................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 4

C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 5

D. Tinjauan Pustaka ............................................................................... 5

E. Kerangka Teori.................................................................................. 13

F. Metode Penelitian.............................................................................. 22

G. Sistimatika Pembahasan .................................................................... 26

BAB II KELAS MENENGAH ISLAM DAN UMRAH .............................. 28

A. Kebangkitan Kelas mengengah Islam Indonesia ............................. 28

a. Gerakan Masjid Kaampus ........................................................... 29

b. Fenomena Global dan Ustadz Selebritis ..................................... 33

c. Semarak Pengajian Elite dan Majlis Taklim ............................... 36

B. Konteks Hitoris Umrah ..................................................................... 37

C. Umrah Pada Masa Kekinian.............................................................. 43

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

xii

BAB III UMRAH: ANTARA IBADAH, WISATA, DAN BELANJA ...... 47

A. Antara Jalan-jalan dan Ziarah ........................................................... 49

1. Wisata Ziarah Saat Berumrah ..................................................... 51

2. Wisata Peternakan Unta .............................................................. 55

3. Wisata Belanja ............................................................................ 59

B. Keakraban Berjamaah ....................................................................... 72

C. Pengalaman Spitual Ketika di Raudhoh dan Melaksanakan Ibadah Sai

............................................................................................... 74

1. Memasuki Raudhah .................................................................... 74

2. Saat Sa’i ...................................................................................... 76

BAB IV AMBIVALENSI IBADAH UMRAH DALAM DUNIA YANG CAIR

....................................................................................................................... 82

A. Mengkonsumsi Umrah Menjual Spiritualitas ................................... 83

B. Antara Pembelanja dan Peziarah Serta Pengembara dan Pelancong 88

C. Antara Bersosialisasi dan Berjalin-Ikatan ......................................... 91

D. Makna dan Ambivalensi Umrah: Sebuah Refleksi Kritis ................. 95

BAB V PANUTUP .............................................................................................. 99

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 103

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 : Tabel Data Orang Indonesia ke Luar Negeri ......................... 39

Gambar 2 : Tabel Data Peningkatan Jamaah Umrah ................................ 40

Gambar 3 : Kebun Kurma di Madinah ...................................................... 53

Gambar 4 : Bukit Jabal Nur yang terdapat Gua Hira ................................ 54

Gambar 5 : Suasana di peternakan unta) ................................................... 55

Gambar 6 : Al Jewar tower hotel, tempat mengiap di Makkah ................ 57

Gambar 7 : Foto bersama Rombongan dari Fistatour ............................... 58

Gambar 8 : Foto masjid Sultan di Singapore ............................................ 59

Gambar 9 : suasana Marina Bay ............................................................... 60

Gambar 12 : Suasana di dalam Etihad ........................................................ 62

Gambar 13 : Suasana Masjid Nabawi ......................................................... 64

Gambar 14 : Salah satu toko perhiasan di masjid Nabawi .......................... 65

Gambar 15 : Foto pasar sore di dekat Masjid Nabawi ................................ 68

Gambar 16 : Salah satu toko di kompleks pasar Cornich ........................... 69

Gambar 17 : Contoh oleh-oleh elegant berisi 2 hijab cantik, kurma, cokelat dan

tasbih batu kristal Swarovski ........................................................................ 70

Gambar 18 : Suasana perjalanan menuju Raudhah ..................................... 75

Gambar 19 : suasana Thawaf mengelilingi ka’bah ..................................... 76

Gambar 20 : salah satu sudut di Masjidil Haram saat breafing melakukan umrah

wajib .............................................................................................................. 78

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bila berbicara mengenai ibadah umrah kita tidak akan melepaskan

keterkaitanya dengan ibadah haji. Namanya juga sebuah ibadah tentunya harus

memenuhi syarat dan rukunnya masing-masing. Sejatinya dari dulu perjalanan

haji dan umrah sudah sering dilakukan nenek moyang para muslimin di Nusantara

bahkan lebih dari sekali bagi kalangan para ulama, saudagar muslim, para

generasi muda pelajar yang menuntut ilmu ke Timur Tengah pada masa kolonial.

Menurut Dadi Darmadi, peneliti senior dari UIN Jakarta yang juga

meneliti tentang Haji dan Umrah menyebutkan 4 faktor pendorong meningkatnya

jamaah umrah dari tahun ke tahun. Pertama, adanya regulasi dari pemerintah Arab

Saudi tentang batasan kuota jamaah haji Indonesia. Hal ini menyebabkan

panjangnya ntrean daftar tunggu calon jamaah haji Indonesia, maka umrah dipilih

sebagai alternatif ibadah ke Tanah Suci. Kedua, tumbuhnya industri umrah

ditandai dengan banyak muncul biro-biro perjalanan haji dan umrah. Ketiga,

adalah karena banyak biro-biro perjalanan haji dan umrah menggunakan artis-artis

sebagai daya tarik untuk mengiklankan paket-paket umrah, membuat ibadah

umrah semakin terkenal. Keempat, semakin banyak para mahasiswa yang sedang

menuntut ilmu di Timur Tengah yang bekerja sebagai pembimbing haji dan

umrah. Selain keempat faktor tersebut, adanya fenomena umrah yang

dimanfaatkan pemerintah, contohnya apa yang dilakukan Bupati Bone pada tahun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

2

2014 silam yang memberangkatkan secara gratis umrah kepada para petugas

kebersihan, tujuannya untuk meningkatkan kerja para petugas kebersihan.

Hasilnya jelas, daerah tersebut mendapatkan piala adipura.1

Dalam beberapa media on-line pada tahun 2014 yang lalu, Gubernur DKI

Jakarta Basuki Cahya Purnama sempat menjadi sorotan atas partisipasinya dalam

pelepasan para jamaah umrah. “Ahok lepas pemberangkatan umrah 30 marbot”

banyak menjadi tagline. “Kita sih pengennya tiap tahun supaya para marbot jadi

kuncen membersihkan menjaga di situ, biar jadi agen-agen orang biar tertarik ke

mesjid,” kata Ahok dalam menjelaskan tujuan pemberian hadiah umrah kepada

marbot, di Balai Agung, Balai Kota, Selasa (16/12/2014). 30 orang marbot

tersebut hasil seleksi dari 3. 146 peserta yang mendaftar dari seluruh masjid di

DKI.2

Kalangan artis juga tidak mau kalah. Julia Perez, misalnya, untuk kedua

kalinya memutuskan melakukan ibadah umrah. Ia mengatakan hendak meminta

jodoh dan akan menghapus tatonya, serta akan mengenakan busana yang agak

tertutup meski belum akan berhijab. “Biasanya, seleb Indonesia akan menjadi

sorotan nih saat nggak berhijab setelah pulang umrah. Menurut Jupe sih,

pekerjaannya yang mengharuskan sering ngelawak malah takut membuat citra

hijabers jadi turun” ujarnya.3

1 http://www.ipminstitut.com/2014/menjual-simbol-agama.html. Dadi Darmadi. di download

pada 5 Mei 2016 2 http://www.lensaindonesia.com/2014/12/16/ahok-lepas-pemberangkatan-umroh-30-

marbot.html. Fatah Sidik. Di download pada 10 Mei 2016 3 Kapanlagi.com/jumat,27 feb 2015/Jupe-umrah-kedua.html. kpl/hen/gtr. Di download pada 11

Mei 2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

3

Ketiga berita di atas menjadi contoh bagaimana umrah dilihat secara

berbeda oleh masing-masing pihak tergantung pada kepentingannya. Oleh

akademisi menjadi wacana perdebatan yang menghasilkan produk pengetahuan.

Sementara para politikus menggunakanya untuk peningkatan pencitraan, para

selebritis tak kalah membuat umrah menjadi salah satu cara berkatarsis serta

mendongkrak popularitasnya.

Umrah didefinisikan sebagai “haji kecil” dalam Islam, yang berarti sebuah

kunjungan ke Makkah dan Madinah “diluar periode haji” (Rowley, 1989). Bila

orang sudah berhaji maka otomatis dia sudah ber- umrah, karena rangkaian ibadah

haji didalamnya ada rangkaian ibadah umrahnya. Namun bila orang ber- umrah

belum bisa disebut berhaji. Sebuah kritik menarik tentang haji yang ditulis mantan

imam masjid besar Istiqlal dalam sebuah kolom yang dia tulis di Majalah “Gatra”

edisi 10 yang terbit pada Januari 2006, Ali Mustafa Yaqub menyindir orang yang

gemar naik haji berulang-ulang sebagai “pengabdi setan”. Kolom yang terbit 10

tahun lalu tiba-tiba beberapa waktu lalu kembali menyebar di berbagai group

perbincangan untuk mengenang wafat beliau.

Menurut Ali Mustafa tak ada satupun ayat yang menyuruh umat Islam

melaksanakan haji/umrah berkali-kali, sementara masih banyak kewajiban agama

yang harus dilakukan. Seperti menyantuni anak yatim dan memberi makan fakir

miskin. “Apakah haji kita itu mengikuti Nabi SAW? Kapan Nabi SAW memberi

teladan atau perintah seperti itu? Atau sejatinya kita mengikuti bisikan setan

melalui hawa nafsu, agar di mata orang awam kita disebut orang luhur? Apakah

motivasi ini yang mendorong kita, maka berarti kita beribadah haji bukan karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

4

Allah, melainkan karena setan,” tulis Ali Yaqub dalam kolomnya seperti dikutip

detik.com, kamis (28/4/2016).4

Fokus pembahasan dalam tulisan ini menyoroti fenomena melakukan

perjalanan umrah yang saya duga terkait dengan persoalan identitas masyarakat

yang cair menurut Zygmunt Bauman. Bagi Bauman identitas masyarakat kita saat

ini tidak lagi solid atau kaku. Seseorang bisa menyandang berbagai macam

identitas yang berbeda dalam ruang dan kesempatan yang sama. Hal ini

disebabkan oleh arus globalisasi yang semakin meleburkan tatanan masyarakat

dunia, dan mencairkan keterikatan fundamentalnya dengan prinsip-prinsip yang

sebelumnya dianggap mapan. Dengan demikian ibadah umrah bisa jadi bukan

sekedar praktik religiusitas yang sakral, melainkan juga ekspresi dari berbagai

kebutuhan yang lain.

Menjadi muslim saat ini diperlukan definisi ulang mengenai identitasnya.

Seorang muslim yang taat itu yang bagaimanakah? Mendaur-ulang identitas

menjadi proses terus menerus seturut kemampuan berkonsumsinya. Komunitas

pengajian apa yang diikuti, komunitas waktu luang apa yang diminati, belum lagi

komunitas bisnis sampai ikatan wali murid, menjadi ajang untuk menunjukkan

identitas seseorang. Dalam dunia smartphone, memasang status foto di depan

Baitullah, selfi di depan Al-Burj Tower sama pentingnya dengan mengunggah

foto kegiatan baksos rutin ke panti asuhan ke media sosial. Semuanya adalah

wahana untuk mengada.

4 m.detik.com/news/berita/31 didownload pada tgl 17 Mei 2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

5

Penelitian ini bermaksud untuk mendalami fenomena maraknya ibadah

umrah saat ini. Semakin populer, umrah bagi saya semakin membuka pintu

pertanyaan yang lebar, terkait apa yang sesunggunya sedang terjadi dan dialami

oleh masyarakat kita. Saya sendiri baru melakukan umrah sekali, sementara para

informan yang saya pilih adalah orang-orang yang sudah berumrah lebih dari

sekali.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengalaman konsumsi dan rohani saling berkaitan dalam

ibadah umrah?

2. Masih adakah pengalaman keterjalinan (engagement) dalam ibadah umrah

di tengah modernitas cair?

C. Tujuan Penelitian

Secara akademik, penelitian ini bertujuan untuk dapat memilah dan

membedakan berbagai pandangan atau hasil penelitian sebelumnya tentang ibadah

umrah. Mana yang bisa disebut sebagai temuan yang subtansial atau mendalam,

dan mana yang artifisial atau sekedar membahas masalah permukaan. Selain itu

penelitian ini bertujuan untuk dapat melengkapi penelitian-penelitian terdahulu

mengenai haji dan umrah dalam konteks kajian budaya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

6

D. Manfaat Penelitian

Mendapatkan gambaran mengenai fenomena umrah sejak pasca reformasi

sampai sekarang. Dapat memberikan kebaruan pandangan dalam melihat

fenomena umrah dan menstimulasi penelitian lanjutan dalam bidang haji dan

umrah.

E. Tinjauan Pustaka

Adapun beberapa buku atau hasil penelitian yang diambil sebagai tinjauan

pustaka adalah sebagai berikut:

1. Making Arab One‟s Own : Muslim Pilgrimage Experience in Central

Java, Indonesia (2014)

Adalah sebuah judul penelitian yang dilakukan oleh Mirjam Lucking

dalam rangka meraih PhD pada University of Freiburg di Jerman. Karya tersebut

menjelaskan tentang mobilitas yang merupakan unsur penting dalam kebudayaan

Islam di Indonesia. Dia memberikan contoh mobilitas yang dilakukan dalam

rangka haji dan umrah salah satunnya menjadi awal perjumpaan muslim Indonesia

menemukan identitasnya sebagai “Javanese muslim, Indonesian muslim, and

Asian muslim” sekaligus.

Penelitian ini merangkai cerita tentang mobilitas perjalanan lewat haji dan

umrah juga ada perjalanan buruh migran, serta pelajar-pelajar Indonesia yang

menuntut ilmu di Timur Tengah. Kesemuanya sebagai contoh bagaimana

bertemunya self and other yang melahirkan identitas sebagai Jawa, Indonesia,

Asia Tenggara. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2013-2014 di wilayah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

7

Magelang, Yogyakarta dan Madura. Peneliti mengakui bahwa kajian antropologis

di Indonesia pada umumnya seakan tidak ingin repot dengan seperangkat teori

atau konsep-konsep baru namun lebih senang dengan menggunakan teori klasik.

Konsep liminal-nya Victor Turner masih digunakan untuk melihat persoalan

mobilitas dalam haji dan umrah, keberadaan para TKI di Arab Saudi serta para

pelajar Indonesia di Timur Tengah.

Apa yang ingin saya ajukan dalam penelitian mengenai umrah ini adalah

mengaitkannya dengan identitas kekinian dengan menggunakan konsep

modernitas cair-nya Bauman, untuk dapat menerangi kompleksitas masyarakat

yang “cair” ini.

Dalam tulisan Mirjam tersebut telah di catat data dari Kemenag RI, bahwa

setiap tahun sekitar 200.000 orang muslim Indonesia berangkat haji. Meskipun

permintaan semakin naik dan haji hanya dapat dilaksanakan setahun sekali pada

bulan Dzulhijah. Serta pembatasan kuota dari pemerintah Arab Saudi,

menyebabkan panjangnya daftar tunggu calon jamaah haji. Inilah yang menjadi

alasan penting kenapa banyak orang Indonesia memutuskan untuk melakukan

umrah.5

Selain itu, dicatat oleh Mirjam juga tentang murahnya biaya penerbangan

dari akses media massa. Kemudian semakin bertambahnya jumlah kelas

menengah muslim Indonesia yang menyebabkan bisnis perjalanan ziarah terus

bertumbuh. Juga disebutkan oleh Mirjam, menyatunya budaya konsumen

5 Mirjam Lucking, Making “Arab” One’s Own: Muslim Pilgrimage Experience In Central Java.

Internationales Asian Forum, Vol.45 (2014). No.1-2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

8

kapitalisme dan religiusitas disinyalir membentuk peningkatan ketaqwaan Islam

dan sebuah perubahan dalam moral dan ideal, di mana Islam menjadi penting

dalam kelas menengah perkotaan. Menurut Mirjam ekspresi dari budaya populer

seperti musik, film, fiksi, mode pakaian, merupakan inovasi Islam modern.

Fenomena tersebut mulai trend sejak periode reformasi.6

Karya penelitian antropologi ini memiliki bahasan yang sangat luas dan

kaya akan sumber data dan catatan penting yang terkait dengan tema sebagaimana

layaknya. Namun saya tidak menemukan analisa yang mendalam terkait persoalan

identitas. Meskipun demikian penelitian ini memotret sekilas praktek

komersialisasi umrah sebagai berikut:

Beberapa paket perjalanan umrah biasanya ditawarkan menjadi beberapa

kategori yaitu: umrah reguler, umrah ramadhan, umrah arba‟in, umrah bulan

madu, umrah plus Turkey, umrah plus UAE dan beragam pilihan menarik lainnya.

Dalam catatan Mirjam disebutkan harga umrah 10 hari ditawarkan dengan harga

berkisar mulai dari 2.000 sampai 4.000 US Dollars per orang. Berdasarkan

pendapatan per-kapita rata-rata orang Indonesia adalah 3,475 US Dollars (world

bank 2014), maka hal tersebut termasuk mahal untuk rata-rata orang banyak.

Meskipun tumbuhnya kelas menengah dapat mengambil paket umrah plus

termasuk destinasi tambahan seperti Turkey, UAE, Mesir, Pakistan, Srilanka,

Brunei. Dengan tagline menjelajah kebudayaan Islam di tempat lain, slaah satunya

yang sedang trend sekarang adalah umrah plus Eropa. Praktik konsumsiliasi

peziarah menjadi sorotan banyak orang, sebagaimana sebuah buku yang terbit

6 Ibid.,,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

9

dengan judul prokovatif “Ketika Mekah menjadi seperti Las Vegas (Kusuma,

2014) sebagai bukti.7

Catatan lainnya yang menarik dari penelitian Mirjam sebagai salah satu

kesimpulan mengenai umrah adalah :

Bagi banyak orang muslim Indonesia, fun, fashion dan entertainment di

satu sisi dan ketaqwaan di sisi lain bukan sebuah kontradiksi. Trend perjalanan

umrah menjadi bagian tumbuhnya perekonomian dan budaya populer Islam

Indonesia. Komersialisasi, budaya populer, dan persepsi diri sebagai

„cosmopolitan travellers‟ tumbuh bersama dengan peningkatan ketaqwaan.

Perjalanan umrah menjadi bagian perubahan kebudayaan Islam Indonesia dan

dapat dilihat berkaitan dengan trend gaya hidup Islami terkini. Khususnya penting

bagi „identity enrichment‟ dari kelas menengah perkotaan, sebagian besar bagi

para perempuan, individualistis, komersialistis dan modis.8

“The identity enrichment” menarik untuk saya garis bawahi terkait apa

yang telah saya sebut di awal sebagai kebutuhan untuk „‟mendaur ulang

identitas‟‟ kemusliman.

2. On Hajj Turism : In Search of Piety And Identity In The New Order

Indonesia (Muslim Abdurrahman, University of Ilinois, Urbana-

Champaign, US. 1998).

Karya penelitian yang telah diterbitkan oleh Kompas Gramedia menjadi

buku yang berjudul “Bersujud di Baitullah” pada tahun 2009 ini membahas

tentang haji plus atau haji turistik, yang pada masa pemerintahan Orde Baru,

7 Ibid., 8 Ibid.,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

10

fenomena berhaji semacam ini berawal dari lahirnya kelas menengah muslim

yang mencoba membanggakan kembali identitasnya sebagai muslim kelas

menengah. Penelitian ini menemukan peran perempuan kelas menengah sangat

penting melalui haji plus tersebut. Bahwa sebagian besar perempuan kelas

menengah yang pergi haji plus adalah orang-orang yang sukses dan berkontribusi

baik di bidang bisnis, politik, dan menyumbang suara tentang revisi UU

perkawinan yang melindungi kepentingan kaum perempuan.

Penelitian ini mengisahkan bagaimana si peneliti berperan ganda, yaitu

sebagai subyek-obyek penelitian sekaligus. Bila sekarang dikenal dengan

Autoethnografi, pada masa itu peneliti menyebutnya sebagai Etnografi-

Interpretative. Muslim Abdurrahman sebagai Antropolog juga sebagai mutawif

Haji-Plus melihat para jamaah yang dibimbingnya pada masa orde-baru sebagai

obyek penelitian, dan juga dirinya sebagai peneliti melihat dirinya sebagai bagian

penting dari penelitian tersebut.

Beberapa catatan penting ia sebutkan antara lain: Adalah Snouck

Hurgronje, yang selama masa penjajahan mempelajari perjalanan ibadah haji

Indonesia ke Mekkah. Sejak awal periode modern, Meulen dan Vredenbreght,

memberikan catatan yang bagus dari orang Belanda mengenai ibadah haji

Indonesia. Roff menulis ciri menarik dan penting mengenai ibadah haji di Asia

Selatan dan Asia Tenggara. Di antara topik-topik yang lain, ia mengatakan

pentingnya variasi regional dalam dunia Muslim dan menyimpulkan bahwa

ibadah haji di dunia Melayu, dianggap penting sebagai sarana bagi identifikasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

11

Islam. Beberapa catatan Melayu pada abad ke-19 mengenai kegiatan haji diseleksi

dan diulas oleh Matheson dan Milner.9

Ada pernyataan menarik dari Muslim, beliau mengklaim bahwa karya

penelitian tersebut merupakan penelitian lapangan pertama mengenai „haji‟ yang

dilakukan oleh peneliti Indonesia pada masa orde baru. Jauh sebelumnya banyak

dilakukan oleh peneliti barat pada masa Snouck Hurgronje.

Catatan penting lainnya, perbandingan jumlah perempuan dalam haji-

turistik lebih tinggi dari sebelumnya, namun tidak ditemukan catatan pengalaman

perempuan dalam perjalanan haji pada masa itu. Dia sebutkan satu-satunya studi

yang membahas panjang lebar mengenai ibadah haji yang diedit oleh ahli

antropologi. Yaitu buku yang ditulis oleh Dale Eickelman dan James Piscatori,

yang berjudul „Muslim Travelers‟: Pilgrimage, Migration, and the Religious

Imagination. Dia sebutkan buku ini secara khusus memfokuskan pada perjalanan

ke Mekkah dan tidak secara spesifik membahas masalah jender dalam ibadah haji.

Dia catat juga sebuah artikel yang ditulis oleh Delaney, menggambarkan ritual

keberangkatan dan kedatangan kembali dari ibadah haji di Turki, yang

menyatakan bahwa peran perempuan dalam ritus keagamaan ini sangat kecil.10

3. „Multiple Umrah Trips: Recharging Faith Among Middle Class

Yogyakarta‟ (Mayasari,

Adalah penelitian tesis yang dilakukan pada tahun 2014 pada program

CRCS universitas Gajah Mada. saya memilihnya berdasarkan pada kesamaan

9 Ibid., h.17-18. 10 Ibid. hal 126.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

12

konteks obyek material penelitian yaitu mengenai perjalanan umrah . Apa yang

saya dapati setelah membaca karya penelitian ini kurang lebih sama dengan yang

dicatat dalam kesimpulan penelitian yang dilakukan Mirjam. Letak perbedaanya

jelas, yang satu karya penelitian tesis dan yang lain dalam rangka meraih Phd.

Penelitian Mayasari, hanya mengambil kurang lebih 5 partisipan

perempuan muslim kelas menengah di kota Yogyakarta yang telah berulang kali

melakukan perjalanan umrah, 2 partisipan lainnya adalah pemilik biro travel

perjalanan umrah-plus. Pengumpulan datanya antara lain melalui in-depth

interview, dan life history interview untuk informan kuncinya.

Mayasari mencantumkan bingkai teori yang dipakai adalah perpaduan dari

konsep sacred dan profannya Durkheim di tambah dengan media analisis dengan

mencantumkan gambar baliho atau iklan umrah, foto kamar mewah hotel di

Mekah, dan foto contoh oleh-oleh umrah. Hal tersebut dimaksudkan untuk

menjawab pertanyaan penelitianya antara lain: bagaimana makna God of calling

di pahami para jamaah umrah ? Bagaimana praktek religius sehari-hari dilakukan

setelah melakukan perjalanan umrah? Bagaimana praktek umrah dianggap

sebagai „recharging faith‟? Dalam Tesis ini, Mayasari menemukan kebiasaan

pergi umrah secara rutin adalah upaya bagi para perempuan kelas menengah

perkotaan untuk recharging faith.

Ketiga kajian pustaka tersebut saya gunakan sebagai dasar untuk

menentukan kerangka teori. Poin pertama, saya melihat ada celah bagi penelitian

mengenai umrah ini di wilayah konsep atau teoritisnya. Bermula dari pertanyaan

mengapa penelitian yang dilakukan Mirjam tidak menggunakan pendekatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

13

kekinian? Sementara dia masih membahas persoalan identitas yang dilahirkan dari

mobilitas pada masa sekarang. Dengan demikian titik singgung dari penelitian

yang dilakukan Mirjam dengan penelitian ini adalah sama-sama membahas

identitas, namun Mirjam tidak menyinggung konsep atau gagasan baru untuk

meneropongnya misalnya dengan teori konsumsi ataupun gaya hidup dan

semacamnya, namun merasa cukup hanya menerangi dengan konsep turisme di

padu dengan ‟Turnerian‟. Hal itu menyisakan tanda tanya besar yang oleh peneliti

tidak merasa perlu untuk menjelaskan, bagaimana semua itu bisa terjadi? Ini

menjadi peluang bagi saya untuk mengajukan penelitian ini.

Poin kedua, apa yang menjadi kaitan dari karya disertasi tersebut dengan

penelitian ini adalah pada wilayah metodologinya. Muslim menyebutnya dengan

„etnografi interpretative‟ di mana peneliti sebagai seorang antropolog yang

sekaligus meneliti dunianya sendiri sebagai bagian dari petugas haji turistik juga.

Hal tersebut cukup menarik disamping memberi keleluasaan dalam menyajikan

data empirik dilapangan peneliti juga masih bebas bereksplorasi lebih reflektif

dengan tetap memberi suara kritisnya.

Poin ketiga, pengalaman langsung tersebut tidak ada dalam penelitian

Mayasari. Dia hanya memotret pengalaman kelima partisipanya sehingga klaim

Mayasari tentang umrah banyak dilakukan para perempuan menengah perkotaan

saja menjadi perlu untuk dipertanyakan lagi. Itu menjadi lobang bagi penelitian

yang saya ajukan ini untuk melengkapi kekosongan tersebut. Dan bahwa seiring

berjalannya waktu segala sesuatunya berubah dengan sangat cepat, bahwa

fenomena umrah tidak mencukupi bila hanya dilihat dengan cara pandang lama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

14

Maka dalam hal ini konsep modernitas cair (liquid modernity) Bauman saya

ajukan dengan harapan mampu memberi petunjuk dan mengurai kompleksitas

fenomena tersebut.

F. Kerangka Teori

Dari uraian di atas saya tertarik menggunakan beberapa konsep Zygmunt

Bauman sebagai obyek formal atau kerangka konseptual dalam mendekati

fenomena umrah sebagai obyek material dalam penelitian ini. Beberapa konsep

yang digunakan sebagai kerangka berpikir sekaligus pisau analisis dari tema besar

penelitian ini yakni dalam masyarakat konsumerisme saat ini mendaur-ulang

identitas menjadi sebuah cara dan ciri individu-individu dalam menegosiasikan

dirinya dari zaman yang serba cair saat ini. Pertanyaan besarnya adalah apa

artinya orang beragama pada saat ini?

Sebagai titik berangkatnya saya gunakan gagasan posmodernisme menurut

Bauman, jawaban dari pertanyaan di atas ada baiknya kita memahami apa itu

posmodernisme? Bagi Bauman, istilah tersebut lebih kuat didasarkan pada suatu

negasi dengan yang modern, suatu pembebasan, perpecahan dengan atau

pergeseran dari gambaran definitif modern, dengan penekanan pada pengertian

perpindahan relasional.11

Bauman melihat posmodernisme sebagai suatu artikulasi

langsung dari pengalaman intelektual yang menghadapi krisis status dan identitas

sebagai akibat dari menurunnya tuntutan terhadap barang-barang mereka yang

11 Mike Feathersone, Postmodernisme dan Budaya Konsumen, hlm. 97.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

15

menstransformasikan mereka dari posisi legislator dengan suatu proyek universal,

menjadi peran yang lebih rendah yaitu sebagai „interpreter‟.12

Gagasan postmodernism Bauman menggaris bawahi ketidakmungkinan

agensi dari individu untuk menolak dan bersepakat dengan banyak hal dalam

perubahan sosial. Bagi Bauman apa yang menjadi pembeda postmodernism dalam

masyarakat kontemporer dapat ditemukan dalam arti pilihan-pilihan individu

sebagai agen dibawah kondisi yang plural.13

Dengan demikian Bauman tidak melihat adanya agensi yang serius dalam

postmodernisme yang akan mengarah kepada transformasi sosial. Hal tersebut

mendorongnya untuk mengajukan gagasan tentang modernitas cair.

1. Kaku (Solid) dan Cair (Liquid) dalam Konteks Politik Identitas

Untuk dapat memahami „modernitas cair‟ kita harus memahami apa itu

„modernitas kaku‟. Modernitas yang disebut kaku menurut Bauman bertumpu

pada pusat kekuatan institusional. Sebagaimana secara tepat digambarkan oleh

Weber, ketika dia membedakan antara tradisional, legal birokrasi, dan otoritas

kharismatik.14

Pada intinya „solidnya modernitas‟ adalah sebuah gambaran akan transisi

dari tradisional menuju otoritas legal birokrasi. Struktur birokrasi terlihat lebih

kaku dari pada yang tradisional, namun menjadi tidak berdaya dikarenakan efek

12 Ibid, hlm. 147. 13 Raymond L.M.Lee, Bauman, Liquid Modernity and Dilemmas of Development. Thesis Eleven,

Number 83, November 2005: 61–77. SAGE Publications (London, Thousand Oaks, CA and New Delhi), hlm.62.

14 Ibid, hlm. 62-63.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

16

tidak sehat dari kharisma.15

Hal yang sama seperti kita lihat dalam pemikiran

Giddens, yang menjelaskan bahwa rangkaian modernitas terdiri dari jaringan

kekuasaan institusinal menuju jalinan antara kapitalisme, industrialisasi,

surveillannce dan militerisme.16

Agensi individu dalam modernitas kaku,

bertumpu pada bentuk agensi institusional sebagaimana yang dikemukakan Weber

maupun Giddens. Sedang modernitas cair menggambarkan dunia yang serba cair

oleh globalisasi, deregulasi, dan individualisasi.17

Gagasan modernitas cair yang diajukan Bauman merupakan bentuk kritik

atas basic modernitas. Pada saat yang sama, keterkaitannya dengan

postmodernisme tidak secara penuh diajukan mengenai inti fleksibilitas dan

partikularitas. Mengenai dua hal tersebut secara implisit masih berlangsung dalam

gagasan tentang kecairan.

Menurut Bauman, proses mencairnya moderitas diawali dengan sebuah

modernitas yang „kaku‟ yang ditujukan untuk mengeliminasi secara brutal semua

elemen seperti pemangkasan dalam taman yang sedang tumbuh. Alienasi hadir

untuk mendefinisikan keberadaan modernitas secara alami. Pertama dengan

memberikan kesan akan kehadiran tetapi sesungguhnya hanya merupakan

manifestasi sebagaimana „ambivalensi‟ yang tidak pernah hilang.

Seperti sebuah latihan untuk lari dari kekacauan dalam kehidupan dunia

yang telah tercabik-cabik oleh kondisi di mana kemungkinan lari sudah hilang.

15 Raymond Lee, ibid, hal.63. 16 Ibid, hal: 63 17 Ibid, hal: 63

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

17

Untuk dapat merealisasikan pelarian tersebut diperlukan strategi yang lebih

fleksibel, agar dapat mengatasi kondisi alienasi.18

Lalu Bauman mendefinisikan

ulang posmodernitas sebagai modernitas di dalam fase yang cair dan sebuah era

yang tenggelam tanpa penenggelaman. Sebuah era ketidakpastian di mana ikatan

yang membentuk keintiman yang telah digantikan secara alami atas semua

hubungan sosial. Alienasi tidak hilang tapi mengambil bentuk baru sebagaimana

sebuah solusi dari ikatan yang terletak pada pilihan individu di dalam proyek dan

kegiatan bersama.19

Hal tersebut memperkenalkan sebuah kondisi di mana resiko

dan ketidakpastian telah menghiasi keterpecahan individu lebih dari pada

menyatukan individu-individu untuk memperjuangkan hak.20

Progres tanpa batas

dari „liquifaction‟ memerlukan sebuah kondisi yang tidak permanen yang dapat

dijelaskan sebagai cahaya kebaruan dan kecairan dari meningkatnya mobilitas,

slippery, pergantian, tersebarnya kekuatan fugitive.21

Ini tidak serta merta dilihat sebagai pandangan optimis atas modernitas

sebab ketertutupan dan keterbukaan menuju kecairan tidak dapat sejajar namun

membentuk kesenjangan yang besar dan lebih dari polariasi sosial dan ekonomi.

Kemudian Bauman menganalisis kecairan sebagai rasa yang bebas dari

keterbukaan sebagai bentukkan untuk menuju tanggung jawab moral. seperti

moral penting yang tertanam untuk memahami rasa aman yang ada saat kita

tergantung satu sama lain. Lalu kecairan dari masyarakat kontemporer tidak

18 Ibid, hal 66. 19 Ibid, hal. 66 20 Ibid, hal. 66 21 Ibid, hal. 67.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

18

menjadi sumber yang baru dari kemajuan tetapi seperti menyusun sebuah program

dari disenfranchisement atas kemiskinan masyarakat marjinal lainnya.

Bagi Bauman, cair bukan kondisi yang sederhana untuk direnungkan

tetapi merupakan dilema yang hadir untuk dipraktikkan yang mengarah untuk

dilakukan. Bauman telah menerima bahwa menyatukan dua budaya yang berbeda

agar bisa bernafas panjang itu dilema yang sulit. Bauman memberikan contoh

tentang kemampuan untuk menjaga rasa aman dan moralitas tidak harus hilang

atau dilupakan didalam bentuk yang bergerak cepat menuju cair. Menurutnya hal

tersebut ada dalam pergantian hubungan di dalam komunitas cloak room,

komunitas karnaval, dan ledakan komunitas-komunitas lainnya. Berbagai macam

komunitas yang bermunculan dengan mengetengahkan identitas masing-masing

yang sangat partikular.

Secara politis hal itu tidak dapat dilihat sebagai upaya dalam menghapus

atau menemukan kembali jenis ikatan sosial yang diperlukan untuk

mengaktualisasikan rasa aman dan moralitas. Cair mengurangi rasa

kesementaraan dan menyarankan level baru atas kebebasan, dan pada saat yang

sama menghilangkan ikatan yang memunculkan rasa aman.22

Demi meraih

kebebasan, setiap individu posmodern telah kehilangan ikatan sosialnya. Di satu

sisi mereka memilih hidup dengan cara melepaskan segala jenis aturan main

dalam ruang sosial, namun di sisi lain, kondisi kebebasan individual tersebut

justru melahirkan rasa ketidak-amanan (insecurity) dan keterasingan. Sehingga

selalu ada tuntutan untuk berjalin dengan ikatan-ikatan komunal meski tidak

22 Ibid, hal. 67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

19

sepenuhnya mereka bersedia terikat di dalamnya. Dengan kata lain, kemunculan

berbagai komunitas yang partikular ini bisa kemudian dimaknai sebagai bentuk

apolitis dari perkembangan konteks politik identitas, karena hanya mengacu pada

kepentingan setiap individu atas kebebasan berkonsumsi secara temporer. Jika

dalam modernitas kaku aktivitas konsumsi adalah penyakit yang memakan tubuh

kita dari dalam, dalam modernitas cair hal itu adalah penyakit yang diterima

secara terbuka dan bahagia.

Untuk memaknai situasi seperti ini ada baiknya memaknai analisis

Zygmunt Bauman tentang 4 tipologi manusia zaman sekarang, yaitu :

a. Manusia Pejalan santai (Stroller)

Manusia sebagai stroller yang dimaksudkan Bauman ini adalah manusia

yang sikap hidupnya mirip dengan tindakan “jalan sore-sore” sejenis menghirup

udara segar di luar sana, tak ada unsur komitmen pada hidup. Identitas stroller

unsur yang dicari amusement sebagai keisengan.23

b. Manusia Pengembara (Vagabond)

Yakni sejenis manusia pengembara namun bukan peziarah. Manusia

pengembara mau terus menjadi “orang asing”. Umumnya vagabond ini tidak

memiliki komitmen pada sesuatu yang stabil. 24

23 Zygmunt Bauman. “From Pilgrains to Tourist – or A Short History Of Identity”, dalam Short

Hall and P. du Gayn (ed.), Question of Culture Identity. London: Sage, hlm. 26 24 Ibid, hlm. 28.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

20

c. Manusia Pelancong (Tourist)

Manusia bermental pelancong akan terobsesi dengan pengalaman baru.

Karena telah bosan dengan apa yang rutin.25

d. Manusia Pemain (Player)

Bagi seorang pemain, hidup adalah permainan, apa yang paling penting

bagi seorang pemain adalah bagaimana memainkan tugasnya dengan terampil.

Hidup dipahami secara terpisah sebagai sekumpulan permainan dengan aturan

main yang tersendiri.26

2. Engagement: antara Berkomunitas dan Ambivalensinya

Apa yang dimaksud komunitas dalam modernitas cair adalah sebuah

representasi dalam bingkai yang melatarbelakangi kebersamaan temporer, di mana

selalu membentuk pola yang berganti dari satu even ke even berikutnya. Dalam

bukunya yang berjudul Identity Consumersations with Benetto Vecchi (2004)

Bauman mengatakan:

Ini juga semacam komunitas yang ambivalen secara mendalam; para

anggotanya bisa menjadi sangat individualistic, mereka minum dan mabuk,

menjadi dicintai, dan pada waktu yang sama secara nyaman merasa di rumah

sendiri, mereka bersama-sama tapi saling sindiri27

.

Menurut Bauman, pengalaman empiris dari berkomunitas adalah untuk

kelompok-kelompok sosial yang secara kolektiv mereka membutuhkan

25 Ibid, hlm. 29. 26 Ibid, hlm. 31. 27 Raymond L.M. Lee, Ibid, hlm.67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

21

pembedaan diantara mereka dari kelompok sosial lainnya dalam rangka untuk

menerima identitas kolektif.

Ambivalensi dalam komunitas yang Bauman maksudkan merujuk pada

ikatan sosial baru pada masa masyarakat akhir kapitalis.28

Ambivalensi juga

disebutkan dalam politik identitas, yaitu :

Dengan demikian, politik identitas menyuarakan bahasa dari mereka yang

telah termarjinalkan oleh globalisasi. Selain itu banyak dari mereka yang

berlatar kajian poskolonial menekankan bahwa jalan lain dari identitas harus

mempertimbangkan proses sejarahnya sendiri yang sedang berjalan. Di sinilah

letak di mana kita menemukan ambivalensi dari identitas. Sebuah nostalgia

masa lalu yang berkesesuaian penuh dengan “modernitas cair”.29

Rasa tidak aman telah mendorong kebutuhan individu untuk

berkomunitas, mereka berkelompok atas persamaan dan juga perbedaan. Dalam

dunia yang cair esensi dari rasa memiliki adalah tentang berbagi dengan yang lain

tentang produk-produk dari imajinasi kolektiv mereka.

Imajinasi adalah seember penuh cairan modernitas yang memungkinkan

sekumpulan individu untuk berbagi suatu gambaran akan hubungan yang saling

memiliki.30

Dalam konteks modernitas cair, “kebebasan” dapat dicapai dengan

kemampuan mengkonsumsi pada saat yang sama identitas menjadi cair karena

mengkonsumsi. “Rasa tidak aman” (insecurity) menemukan jalan pintas akan

kebutuhan untuk berkomunitas. Atas dasar perbedaan, komunitas bergerak

mencari persamaan dalam rasa yang dapat ditemukan atas benda-benda simbolik

sehingga melahirkan identitas kolektif. Agensi menjadi cair sehingga membentuk

DIY identity yang merupakan cara individu-individu dalam masyarakat yang cair

28 Zygmunt Bauman. Identity Conversations with Benetto Vecchi, Polity. 2004, hlm.6. 29 Ibid, hlm.7. 30 Ibid, hlm.105.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

22

mengambil bentuk tanggung jawab. Dalam masyarakat konsumsi DIY identity

merubah bentuk menjadi brand identity SYS (sell yourself).

Lalu apakah dalam komunitas yang dilandasi oleh konsumerisme itu

terdapat semacam engagement, atau ikatan batin antar sesama anggotanya? Ini

yang layak untuk dipertanyakan. Menurut Bauman, aktivitas konsumsi saat ini tak

hanya hadir sebagai pilihan sederhana, melainkan justru telah menjadi kepatuhan

yang berlebihan. Arus globalisasi telah mampu menciptakan pembeli dan

konsumen yang hebat, yang mampu mengambil kenikmatan-kenikmatan besar

dari setiap bentuk komoditi yang diciptakan.31

Dengan begitu ikatan sosial yang

dihasilkan dari pola relasi tersebut adalah ikatan antar konsumen, yang dipandu

oleh dinamika selera konsumsi yang sangat bersifat temporer. Maka di sinilah

ikatan sosial dalam modernitas cair itu bersifat ambivalen.

Dengan menggunakan kerangka teori ini, saya berusahan untuk

memahami bagaimana sesungguhnya hubungan yang terjalin dalam komunitas

ibadah umrah. Apakah sebagai sebuah praktek religius, umrah masih mampu

mempertemukan masyarakat kita dalam kesatuan spiritual yang solid, atau telah

menjadi semakin cair, mengingat saat ini umrah telah menjadi bagian dari budaya

konsumsi.

31 Tony Blackshaw, Zigmunt Bauman, Routledge, 2015, hlm.113

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

23

G. Metode Penelitian

Untuk dapat memahami realitas yang telah digambarkan secara sekilas

dalam pendahuluan di atas, penelitian ini akan menggunakan metode Etnografi-

Baru sebagai strategi pendekatan. Etnografi-Baru merujuk pada bentuk-bentuk

riset sosial dan kultural yang menekankan bahwa ilmu-ilmu sosial adalah

penggambaran dari masyarakat yang dikaji, terutama kelompok-kelompok yang

tidak terkognisi karena tidak mendapatkan keadilan atas pemikiran mereka

terhadap realitas. Salah satu karakter utamanya adalah komitmennya untuk

mampu menggambarkan secara lebih mendalam realitas yang dijalani oleh orang

lain. Misalnya tentang konsep resistensi yang biasa digunakan oleh riset-riset

sosial untuk mengkategorisasi individu. Etnografi-Baru menganggap bahwa

kategori resistensi itu tidak merefleksikan kehidupan yang dijalani oleh

masyarakat yang dikaji, tetapi untuk mendukung kerangka teoritis atau politis dari

peneliti. Oleh karena Etnografi-Baru mencoba melampaui hal itu dengan

memposisikan subjektifitas masyarakat sebagai sesuatu yang tidak selalu sama

atau sesuai dengan apa yang ada dalam pikiran peneliti. Hal penting yang ingin

dijelaskan oleh metode ini adalah bahwa apa yang dipahami sebagai realitas itu

tidak akan mungkin bisa sepenuhnya ditangkap secara objektif.32

1. Startegi Pendekatan

a. Kolaborasi

Melakukan kolaborasi dengan subjek yang sedang diteliti. Kolaborasi ini

bisa menggunakan bentuk apa saja yang disesuaikan dengan ruang sosial yang

32 Paula Saukko. 2003. Doing Research in Cultural Studies: an Introduction to Classical and New

Methodological Approaches. London: SAGE Publication, hlm: 55.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

24

diteliti. Inti dari kolaborasi ini adalah mendekatkan peneliti kepada realitas

kehidupan subjek yang diteliti dengan mengalami dan merasakannya bersama.

b. Self-Reflexivity

Peneliti melakukan refleksi terhadap diri sendiri. Ini adalah cara untuk

menjaga kesadaran peneliti akan hal-hal yang memediasi pemahaman peneliti atas

kehidupan dan pemahaman orang lain atas kehidupannya, di mana kedua

pemahaman itu bisa jadi sangat berbeda secara radikal.

c. Polyvocality

Peneliti harus memahami kehidupan secara beragam. Oleh karena itu

sangat penting untuk mendengar berbagai macam suara dan perspektif, untuk

kemudian mendialogkannya dengan konteks sosial secara kritis, terutama dengan

mengingat dan menganalisa sosial yang timpang.33

d. Partisipatoris

Merupakan teknik pendekatan di mana peneliti mengajak partisipan yang

diteliti untuk ikut berperan aktif dalam mencapai tujuan penelitian. Di mana

dalam penelitian ini peneliti tidak hanya meneliti pada saat perjalanan umrah

tetapi ada kontak lanjut setelah perjalanan umrah selesai.

33 Ibid, hal: 64, 73

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

25

2. Kebutuhan Data

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini secara umum adalah deskripsi

dari pengalaman berumrah, baik dari pengalaman peneliti sendiri atau para

narasumber. Juga bagaimana mereka masing-masing memaknai perjalanan umrah

tersebut.

3. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah para peserta jamaah umrah, dan

sumber-sumber tulisan atau karya penelitian mengenai haji dan umrah.

4. Prosedur Perolehan Data

Dalam melakukan penggalian data dan penelitian ini menggunakan tiga

prosedur, yaitu wawancara, diskusi, dan observasi, yang kesemuanya diusahakan

sebisa mungkin untuk didokumentasikan secara audio:

a. Refleksi dan Wawancara

Prosedur penggalian data pada penelitian ini akan difokuskan pada refleksi

pengalaman sendiri dan wawancara, yaitu bertanya, berdialog, dan bertukar

pikiran secara mendalam dengan anggota masyarakat atau perseorangan. Dalam

melakukan wawancara peneliti sebelumnya harus sudah dibekali dengan

pertanyaan-pertanyaan (di luar kepala) menyangkut data yang dibutuhkan, dan

teknik dalam melakukan wawancara. Wawancara dilakukan secara langsung face

to face ke partisipan dipilih sudah melakukan umrah lebih dari sekali dan para

partisipan tersebut tinggal di wilayah Yogyakarta. Selanjutnya hasil wawancara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

26

tersebut akan dipertemukan dengan refleksi penulis yang juga turut bersama

dalam melaksanakan ibadah umrah.

b. Observasi

Observasi ini bekerja dengan mencatat dan mendokumentasikan segala

temuan di lapangan, khususnya adalah hal-hal (data) yang bersifat visual,

misalnya: kondisi alam dan lingkungan, serta aktivitas-aktivitas masyarakat

(individu atau komunal), misalnya ketika melakukan ritual ibadah atau ketika

berwisatan dan berbelanja.

c. Pengolahan Data

Semua data yang didapat dikumpulkan, ditranskrip ke dalam bentuk

tulisan (untuk data audio dan visual), kemudian diklasifikasi secara tematik sesuai

dengan kebutuhan rumusan masalah serta kategori dan jenis data yang telah

ditentukan, agar proses analisis data secara teknis lebih dimudahkan.

H. Sistimatika Pembahasan

Pembahasan dari hasil penelitian ini akan dituangkan secara sitematis ke

dalam lima bab, yang terdiri dari bab pertama, merupakan bab pendahuluan yang

memaparkan kerangka penelitian secara umum, mulai dari latar belakang,

rumusan masalah, tujuan penelitian, kajian pustaka, kerangka teoritis, metode

penelittian, hingga sistematika penelitian, bab kedua akan diisi dengan membahas

secara ringkas pada pendahuluan tentang melihat perkembangan islamic pop

culture, yaitu munculnya islamisasi pasca reformasi. Di mana perjalanan umrah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

27

mulai populer. Kemudian membahas secara ringkas diskripsi konteks dan latar

historis sejak kapan umrah menjadi fenomena. Bab ketiga akan membahas data

seputar makna atau alasan umrah yang dijalani partisipan serta bentuk-bentuk

respon partisipan. Bab keempat adalah analisis perihal identitas individu yang

berbeda-beda dalam menjalankan umrah . Dan identitas yang dilahirkan setelah

melakukan perjalanan umrah . Juga melihat konteks umrah sebagaimana yang

dimaksudkan dalam konsep “modernitas cair”-nya Bauman. Bab lima membahas

kesimpulan dan saran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

28

BAB II

KELAS MENENGAH ISLAM DAN UMROH

A. Kebangkitan Kelas Menengah Islam

Apa yang kita ingat saat mendengar kata reformasi? Pada waktu itu di

Yogyakarta, yang saya rasakan adalah suasana hiruk pikuk massa yang turun ke

jalan untuk menuntut lengsernya Suharto. Pada bagian ini saya tidak akan

membahas kemelut politik pada akhir pemerintahan Orde Baru, namun ingin

melihat kelahiran ICMI sebagai pintu masuk lahirnya kelas menengah muslim

Indonesia. Sedikit ingatan akan masa-masa sebelumnya juga akan disajikan untuk

dapat memetakan konteks historis kebangkitan Islam Indonesia pada dekade 80-

an dan 90-an. Saya merasa perlu untuk mengaitkan seting historis tersebut dengan

fenomena semaraknya majlis taklim di kota-kota khususnya di Jawa. Mulai dari

gerakan masjid kampus, kebangkitan Islam global, fenomena ustadz selebritis,

dimana hal tersebut dapat menjadi bingkai dan mengantarkan pada fenomena

umrah .

Kebangkitan agama Islam melalui munculnya gerakan masjid kampus

yang kemudian menjadi embrio bagi proses kebangkitan Islam Indonesia pada

periode berikutnya. Gerakan tersebut diikuti oleh fenomena busana muslimah dan

didorong oleh fenomena kebangkitan Islam global.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

29

1. Gerakan Masjid Kampus

Munculnya gerakan masjid kampus diawali oleh masjid Salman ITB di

Bandung. Gerakan muda Islam masjid Salman ini menjadi titik awal tumbuhnya

gerakan masjid kampus yang disusul dengan merebaknya gerakan serupa di

berbagai masjid kampus di Jawa. Pada tahun 1990-an, gerakan ini tumbuh dengan

pesat, hingga mampu membangun semacam jaringan antar gerakan tersebut.

Kelahiran gerakan masjid kampus ini mampu menjadi tonggak awal beberapa

perkembangan penting Islam di Indonesia, khususnya pada kalangan kelas

menengah.34

Pembentukan kelas menengah muslim di Indonesia ini didukung juga

oleh kemunculan fenomena jilbab di kalangan elit, terbentuknya ICMI, dan yang

terakhir, munculnya parpol yang berbasis gerakan masjid kampus yaitu Partai

Keadilan Sejahtera.

Sejak tahun 1980-an, kelas menengah muslim ini telah mengambil peranan

penting dalam proses Islamisasi yang terjadi hampir di semua level sosial dan

politik di Indonesia. Pesatnya pertumbuhan kalangan menengah Islam ini juga

tidak lepas dari peranan pemerintah yang juga turut mendukung dan menfasilitasi

kekuatan yang sedang tumbuh ini. Sehingga tak lama kemudian kelas menengah

muslim ini memiliki peluang untuk memasuki pusat kekuasaan. Hal ini dibuktikan

dengan diresmikannya organisasi Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI)

pada tgl 6 Desember 1990 oleh Suharto.35

34 Hasbullah Moeflich. Sejarah Sosial Intelektual Islam Di Indonesia. Bandung: Pustaka Setia.

2012. Hlm. 55. 35 Ibid., hlm. 49.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

30

ICMI merupakan sebuah organisasi modern yang paling representatif

mempresentasikan kehadirnya sebagai sebuah kelas sosial baru di tengah-tengah

umat Islam Indonesia, yaitu kelas menengah muslim. Menurut catatan Arif

Budiman, banyak anggota ICMI yang menjadi anggota parlemen dan menjadi

menteri. Di waktu yang sama munculah koran baru, yaitu “Republika” dan sebuah

bank Islam, yaitu bank Muamalat yang telah didirikan, serta CIDES, yang

merupakan lembaga kelompok akademisi dan para pemikir muda. Dalam waktu

yang singkat, kelas menengah muslim ini telah membawa pengaruh yang besar

dalam dinamika Islam di Indonesia.36

Tahun 1980-an dan 1990-an, panggung sejarah Indonesia menyaksikan

terbentuknya sebuah lapisan sosial baru yang disebut kelas menengah, termasuk

di dalamnya kelas menengah muslim.

Kelas menengah Indonesia ini tidak hanya diikat oleh kemakmuran

ekonomi, tetapi juga posisi dan status sosial yang sama, perstise, serta kekuatan

politik yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia.37 Kemakmuran ekonomi dan

transformasi pendidikan yang difasilitasi oleh proses pembangunan dan

modernisasi telah melahirkan sejumlah tenaga ahli. Dengan profesi mereka

masing-masing, kelas terdidik ini kemudian menjadi kelompok penting di

birokrasi pemerintah dan juga di banyak sektor swasta yang ada.38

Di hadapan masyarakat secara umu, kelas menengah Indonesia ini

mendapat sambutan yang cukup baik di masyarakat. Terbukti dengan terdapatnya

36 Ibid., hlm. 50 37 Ibid., hlm. 95. 38 Ibid., hlm. 95.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

31

sejumlah kaum akademisi, kaum cendekiawan, reformis, intelektual, pengusaha

muda, pengacara, tokoh politik, aktivis kebudayaan, kaum teknokrat, aktivis

LSM, juru dakwah, publik figur, presenter, pengamat ekonomi dan sejenisnya

dalam kelas menengah ini. Mereka tersebar di sejumlah lembaga, instansi ataupun

swasta yang menjadikan golongan kelas menengah dapat diterima dengan baik di

Indonesia.39

Hal yang menarik dari kemunculan kelas ini, yaitu dengan diikutinya

dengan peningkatan semangat kembali pada agama di era 1980-an dan 1990-an,

khususnya di kalangan muslim yang telah menikmati kemakmuran sebagai warga

kelas menengah. Hal tersebut adalah fenomena yang khas dari kelas menengah di

wilayah-wilayah perkotaan, segmen masyarakat yang paling banyak tersentuh

oleh pembangunan ekonomi dan perubahan sosial.40 Kelas menengah muslim

mulai terbentuk di kalangan masyarakat yang ditandai dengan munculnya kaum

profesional, modernis, aktivis kegiatan sosial, ekonomi dan kebudayaan, yang

tidak tertarik lagi pada orientasi politik lama (Islam politik yang berorientasi pada

ideologi dan negara Islam). Hal ini didukung oleh laju pembangunan dan

industrialisasi yang mendorong laju urbanisasi, berbondongnya masyarakat desa

terpelajar ke kota-kota besar. Terjadinya perubahan sosial yang cukup drastis

mengakibatkan kebutuhan masyarakat terhadap hal-hal spiritual mengalami

intensifikasi.

39 Ibid., hlm. 96. 40 Ibid., hlm. 96.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

32

Permasalahannya, ketika mereka kembali pada intensitas keagamaan untuk

menggapai spiritualitas, bagaimana mereka membentuk diri menjadi sebuah

kelas? Sebuah kelas, sebagaimana sebuah identitas kolektif, dibentuk oleh kode-

kode sosial, seperti kesetiaan, komitmen, atribut, dan afiliasi yang menentukannya

seperti bahasa, agama, ideologi.41 Selain itu, pakaian, mode, selera, dan lain-lain.

Kode-kode ini mengikat anggota-anggota dan memunculkan simbol-simbol

kelompok menjadi identitas kolektif.

ICMI sebagai symbol identitas politik Islam bertemu dengan berbagai

symbol atau kode lain yang telah ada dalam kehidupan sosio-kultural masyarakat

dan kemudian menyatu menjadi sebuah kelas. Kode-kode ini saling mendukung

satu sama lain, melengkapi dan membentuk kelas sosial baru, yaitu kesadaran

kelas menengah muslim. Misalnya merebaknya budaya jilbab, kelahiran

beeberapa kelompok musik Islami (Bimbo, Kyai Kanjeng, shalawat modern

Hadad Alwi, kelompok-kelompok nasyid pesantren) yang tak hanya turut

meramaikan acara-acara di radio dan televisi, namun juga tampil di panggung-

panggung acara di mall, hotel, dan berbagai tempat lain yang identik dengan

kalangan menengah.

Tak hanya itu, dalam konteks pengetahuan dan media, perkembangan ini

juga ditandai oleh dibentuknya lembaga-lembaga studi Islam yang dikelola

kelompok kelas menengah, seperti Lembaga Studi Agama dan Filsafat (LSAF),

Central For Information and Development Studies (CIDES), Pusat Pengkajian

Islam dan Masyarakat (PPIM –UIN Jakarta), Lembaga Kajian Islam dan Sosial

41 Ibid., hlm. 96.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

33

(LKIS) lakpesdam NU, dan yang kontroversial, yaitu Jaringan Islam Liberal (JIL),

berdirinya penerbit Mizan, Jurnal Ulumul Quran, Majalah Ummat, koran

Republika, dan Studia Islamika.42 Semua kode kelas ini menegaskan kehadiran

dan mempresentasikan terbentuknya kelas menengah muslim Indonesia.

Pertanyaanya siapa sajakah mereka? Bagaimana wajah kelas menengah

muslim sekarang? Apakah kode-kode kelas tersebut masih relevan dalam

masyarakat yang cair seperti sekarang ?

2. Fenomena Global dan Ustadz Selebritis

Modernitas mampu mendefinisikan ulang beberapa aspek praktek-praktek

keagamaan, juga mereka yang memiliki wewenang di dalam komunitas

keagamaan. Sekalipun demikian modernitas dan agama tidak saling

menghancurkan satu sama lain. Keduannya bahkan dalam beberapa kasus bisa

bersinergi hingga mampu mendukung kegiatan-kegiatan kolektif yang berjangka-

panjang.

Dalam bukunya Heryanto mengatakan tentang kecenderungan budaya

populer Islam di Iran, Mesir, dan lebih banyak lagi di Timur Tengah pada tahun

2000-an mempengaruhi semarak Islam popular di Indonesia. Heryanto

menggambarkan fenomena tersebut sebagai kasus ketakwaan post-Islamis.

Dengan menyodorkan konsepnya sendiri post-Islamisme, ia memulai analisanya

dari kebangkitan bintang dakwah televisi Mesir yakni Amr Khalid. Tak hanya itu,

42 Ariel Heryanto , Identitas dan Kenikmatan, KPG Gramedia: Jakarta, 2015, hlm. 48.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

34

Khalid juga menggunakan segala jenis media informasi sebagai media

dakwahnya, dari saluran TV satelit, internet dengan website pribadinya yang

canggih, serta kaset-kaset audio dan video yang secara khusus dapat menjangkau

kelas menengah dan kelas yang lebih makmur.43 Kaset-kaset rekaman ceramah

Amr Khalid menjadi barang terlaris yang tak tertandingi di Pekan Buku Kairo

pada tahun 2002 dan telah melakukan perjalanan jauh hingga mencapai pasar

gelap di Yerusalem Timur, Beirut, dan kota-kota di Teluk Persia. Khalid

merupakan salah satu pendakwah televisi di Timur Tengah yang berhasil

mengumpulkan banyak pengikut.44 Kecenderungan serupa inilah yang melanda

Indonesia dengan kemunculan nama-nama ustadz selebritis seperti AA Gym,

Jeffry al-Bukhori, Muhammad Arifin Ilham, dan lain-lain.

Tak lepas juga dari kontroversi terkait religiusitas, kebangkitan kelas

menengah perkotaan di kalangan umat Muslim dunia ini menunjukkan bahwa

tumbuhnya perbedaan kelas sosial-ekonomi di kalangan umat Islam merupakan

sebuah fenomena global.45

Sementara memanfaatkan situasi tersebut, para

pendakwah baru ini dengan sengaja mengincar kaum muda dan perempuan di

kelompok elite, mengantarkan pesan-pesan (kelas menengah perkotaan) ke dalam

rumah dan ruang-ruang pribadi, klub-klub, masjid-masjid, dan setiap sudut dari

lingkungan tempat tinggal mereka yang mewah.46

43 Ibid., Hlm. 49. 44 Ibid., Hlm. 50. 45 Ibid., Hlm 51. 46 Ibid., hlm. 51

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

35

Para pendakwah baru ini berlomba memunculkan tren terbaru dan terkeren

dalam pidato, pakaian, dan potongan rambut mereka. Mereka bahkan tampil

seperti seorang bintang atau model. Mereka memuaskan kebutuhan generasi baru,

terutama orang-orang kaya yang sedang belajar mengambil jalan pintas dalam

mencari ilmu agama dan Tuhan, dengan cara menjadi trendsetter bagi para

pengikut dan masyarakat umum yang menjadi muridnya.47

Bila selama berabad-abad sebelumnya, para ulama dan para pendakwah

mencapai kewenangan dan wibawa mereka dengan mengabdikan diri bertahun-

tahun mengaji secara mendalam, sebaliknya generasi baru pendakwah merupakan

figur-figur religius mentereng namun tidak dihasilkan dari pendidikan keagamaan

formal yang berlangsung selama bertahun-tahun. Kebanyakan dari mereka sama

sekali tidak berlatar pendidikan agama. Modal utama mereka adalah ketrampilan

komunikasi yang hebat, keunggulan dalam bicara di depan umum, dan

penggunaan berbagai media baru.

Tak mengherankan seperti di ungkapkan oleh Heryanto, para pendakwah

“keren” ini menjangkau dengan tepat generasi muda, kaum kaya baru, para

pendamba kekayaan, popularitas mendadak mereka telah menjadi tantangan

langsung bagi para pemimpin agama tradisional yang otoritasnya juga mendapat

ancaman dari demokratisasi agama yang terjadi belakangan ini.

Di Indonesia dan di berbagai tempat lain, para pendakwah tradisional,

berdakwah seperti cara generasi pendakwah lama, yaitu bertutur secara serius

tentang dogma, menawarkan nasihat berdasar kitab suci, serta menekankan pesan

47 Ibid., hlm. 55

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

36

mereka pada kewajiban dan kepatuhan dari para pendengar. Sebaliknya, para

pendakwah baru bicara secara bersemangat dalam bahasa sehari-hari-

menggunakan frasa yang sederhana dan menarik, terkadang dengan humor dan

lawakan yang mengejek diri-sendiri-untuk menawarkan nasihat-nasihat pendek

dan praktis untuk menjawab beragam persoalan sehari-hari yang dihadapi oleh

para pendengar. Hal-hal yang berkaitan dengan studi, pacaran, diet, kosmetik,

pakaian, hiburan, hubungan orang tua dengan anak, pengelolaan keuangan

pribadi, pekerjaan, hubungan kerja di kantor, menjadi topik pokok dakwah

mereka. Mereka menggunakan teknologi komunikasi terbaru yang sangat diakrabi

oleh generasi muda dan kaum berada.

Masalah-masalah keagamaan mendominasi segala bentuk media sosial di

Indonesia saat ini. Jika di Timur Tengah pergeseran wacana bergulir dari

kelembagaan politik Islam menuju kesalehan personal dan etika, di Indonesia isu-

isu seputar hak dan urusan pribadi menjadi hal yang cukup dominan dan

menandai pergeseran wacana dalam arus media baru ini.48

3. Semarak Pengajian Elite dan Majlis Taklim

Seperti telah disinggung di awal bahwasanya ICMI, merupakan titik awal

tumbuhnya kelas menengah muslim pertama di Indonesia. Dalam

perkembangannya, ICMI kemudian tumbuh menjadi identitas masyarakat muslim

perkotaan dan mengalami penguatan secara politik. Sementara itu pada panggung

48 Ibid., hlm. 56.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

37

drama yang lain, jenis baru kesadaran Islam berkembang meluas dan melebar,

yang ditandai oleh maraknya pengajian-pengajian elite yang diselenggarakan di

lingkungan bisnis, hotel berbintang, kantor pemerintahan, lapisan kelas

menengah, organisasi profesional, kelompok artis selebritis, lingkungan

kesarjanaan, dan sebagainya.

Seperti telah dicatat oleh Tempo (3/01/87) pada tahun 1986 Nurcholis

Madjid, Dawam Raharjo, Fahmi Idris mendirikan kampus Paramadina, sebuah

klub kajian agama yang melakukan kegiatanya di hotel berbintang dan berbayar

mahal. Sambil mendengarkan ceramah agama, peserta juga bisa menikmati

hidangan lezat bersama dentingan piano dan panorama malam Jakarta. Hal ini

sangat kontras dengan tradisi pengajian sebelumnya yang seolah hanya milik

masyarakat bawah dan diselenggarakan di masjid-masjid, baik di desa maupun di

kota. Penyelenggaraanya pun jauh dari kesan-kesan elite dan modern.49

Pada saat yang sama Paramadina meluncurkan paket perjalanan haji dan

umrah-plus bekerjasama dengan biro-biro perjalanan ternama seperti Tiga Utama,

dimana Nurcholis Madjid sebagai pembimbing perjalanan ke tanah suci.

Perjalanan ke tanah suci menjadi rangkaian paket belajar tentang Islam bagi

kalangan berpunya sekaligus bentuk legitimasi identitas sebagai kelas menengah

muslim. Fenomena Paramadina menyebar di kota-kota besar di Jawa dengan

aktivitas yang serupa.

49 Hasbullah Moeflich. Sejarah Sosial Intelektual Islam Di Indonesia. Bandung: Pustaka Setia.

2012. Hlm. 70.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

38

Di Yogyakarta sebagaimana kota-kota lainnya, bermunculan majlis-majlis

taklim yang sebagian terinspirasi dari gerakan masjid kampus dan sebagian lagi

merupakan komunitas-komunitas yang lahir dari semacam ikatan wali murid,

arisan ibu-ibu komplek yang kemudian menjelma menjadi komunitas pengajian

elite.

B. Konteks Historis Umrah

Umrah secara bahasa bermakna mengunjungi. Mengunjungi ka‟bah.

Sebuah kunjungan yang menuntut persiapan rohani dan spiritual yang kuat,

karena kunjungan ini bukan kunjungan biasa. Umrah secara historis adalah sebuah

sejarah kemanusiaan para Nabi yang perlu diteladani.50 Di dalam perjalanan

umrah mengandung makna yang luas, yakni terdapat dimensi ubudiyah

(kebaktian) dan insaniyah (kemanusiaan). Perjalanan umrah bukanlah mengisi

waktu luang, pergi umrah adalah perjalanan spiritual yang melibatkan kesucian

niat dan perilaku. Karena umrah satu dengan umrah yang lain menurut hadist

Nabi Muhammad SAW sebagai penebus dosa, jikalau umrah dilakukan dengan

ikhlas untuk peribadatan. Umrah memiliki esensi yang sarat dengan spiritualitas

karena ada sisi panggilan Allah yang diyakini setiap muslim telah ada dari zaman

azali.51

Di sisi lain pergeseran sosial membuat globalisasi mampu melahirkan

masyarakat konsumsi. Termasuk dalam hal ini mampu menggeser makna yang

50 Sucipto, Kontekstualita, vol. 28, No. 1, 2013, hlm. 16. 51 Ibid., hlm. 20.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

39

terkandung dalam suatu bentuk ibadah, yaitu ibadah umrah. Bila dulu melakukan

ibadah haji ke Mekah dalam literatur disebut rihlah mubarokah (perjalanan yang

penuh berkah) karena berpusat di Mekah, atau sering disebut pula rihlah

Makkiyah.52

Tidak diragukan lagi, Mekah telah menguasai imajinasi kolektif muslim

seluruh Nusantara. Mekah memiliki peran penting dalam dinamika Islam dan

kehidupan kaum muslimin di Indonesia atau Asia Tenggara, yang dalam literatur

Arab sejak masa pra-Islam disebut sebagai Negeri Bawah Angin. Sejak masa awal

penyebaran Islam di kalangan ini, Mekah bukan hanya sebagai tempat

pelaksanaan ibadah haji, tetapi juga sumber terpenting bagi intelektualisme Islam

di Indonesia dan Nusantara secara keseluruhan. Semakin banyaknya jamaah haji

yang menuntut ilmu di Mekah membuat terbentuknya komunitas – yang dalam

sumber-sumber Arab disebut sebagai Asob Al-jawiyyin (saudara-saudara Jawa) –

yang tidak menunjuk khusus kepada orang Jawa tetapi orang-orang muslim

Indonesia secara keseluruhan.53

Di sini Mekah tidak hanya berperan secara keagamaan saja, tetapi juga

dalam bidang sosial, budaya dan politik. Masing-masing ulama memiliki peran

yang penting dalam pembaharuan intelektual Islam di nusantara sejak abad ke-17,

dan hampir kesemuanya adalah lulusan Mekah. Meskipun sebagian di antaranya

menumbuhkan keilmunya di Madinah, Mekah tetap menjadi pusat dari keilmuan

52 M. Dien Majid, Berhaji Di Masa Kolonial, CV sejahtera, 2008, hlm. ii. 53 Ibid., hlm. iii.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

40

dan keagamaan.54 Pada masa kolonialisme Belanda abad-18/19, Mekah menjadi

pusat solidaritas kaum muslim yang dikenal dengan Pan-Islamic, dimana para

jamaah haji yang kembali dari Tanah Suci selalu dibekali dengan semangat anti

kolonialisme. Perlawanan kepada kolonial Belanda oleh gerakan muslim pun

berangkat dari lembaga-lembaga pendidikan Islam seperti pesantren, pondok,

surau, dan lain-lain. Gerakan perlawanan yang kebanyakan dipimpin oleh seorang

kiyai55

Namun, setiap masa pasti akan menorehkan sejarahnya sendiri. Begitu

pula kondisi Mekah sebagai pusat keilmuan dan keulamaan pada masa lalu. Meski

imajinasi kolektif tentang Mekah antara kisah buyut kita dengan bayangan kita

sekarang tentang Mekah pastinya sangat berbeda. Begitupun umrah, seperti yang

dianut kaum muslim merupakan ritual yang di wajibkan dalam rangkaian ibadah

haji dan menjadi ibadah sunnah saat umrah dilakukan secara sendiri, bukan bagian

dari ibadah haji.

Seperti diketahui, umrah berbeda secara hukum dengan haji. Ibadah haji

adalah kewajiban atas seorang muslim dengan syarat memiliki kemampuan.

Sedangkan ibadah umrah merupakan suatu ibadah anjuran yang dapat dijalankan

sepanjang tahun. Lalu mengapa fenomena umrah sedemikian masif? Apa

pentingnya melihat ibadah umrah dalam konteks historis?

Seperti yang sudah saya singgung pada Bab I tentang beberapa faktor

pendorong semakin maraknya fenomena umrah. Panjangnya daftar antrian ibadah

54 Ibid., 55 Ibid.,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

41

haji dan terbatasnya kuota haji hingga orang lebih memilih melakukan ibadah

umrah. Terjangkaunya biaya maskapai penerbangan turut memudahkan siapapun

untuk pergi keluar negeri dalam hal ini melakukan perjalanan umrah. Dalam

hukum ekonomi berlaku besarnya permintaan mengakibatkan menggeliatnya

industri umrah menyebabkan tumbuhnya biro perjalanan atau travel haji dan

umrah bagai janin di musim hujan.

Pada titik ini saya merasa perlu untuk menelisik bagaimana ibadah umrah

pada zaman dulu dilihat dan dilaksanakan? Kemudian apa perbedaan dengan

ibadah umrah pada masa sekarang? Beberapa literatur klasik natara lain, karya C.

Snouck Hurgronye “Mecca in the later perth of the 19 th century” (1931), Jan

Schmidt “Through the legation of window” (1916-1926), “Four essays on Dutch,

Dutch Indian and Ottoman History” (1992), yang menyebutkan bahwa, bagi

banyak jamaah haji dari Nusantara di atas segalanya lebih memaparkan sebuah

mekanisme untuk tourism. Begitu pula karya FE Peters dalam “The Hajj: the

Muslim Pilgrimage to Macca and Holy Places” (1994), yang menegaskan bahwa

para pembimbing dan agen perjalanan haji seolah-olah lebih membimbing tusris

dari pada jamaah haji. Sekali lagi menurut Azzumardi Azzra, Karya MF Lattan,

“Islamic Nationhood and Colonial Indonesia: the Umma Below the Wind” (2003),

yang menyinggung soal jamaah haji kita di masa kolonial, bahwa ibadah haji dan

jamaah haji yang kembali ke Indonesia telah menjadi faktor sangat penting bagi

kebangkitan Islam di masa ini.

Banyak jamaah haji Indonesia yang kian aktif dalam dunia sosial seperti

lembaga-lembaga Islam. Mereka turut berperan serta menciptakan lembaga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

42

pendidikan berbasis agama seperti pesantren. Apabila dulunya hanya

mementingkan religusitas pribadi, maka jamaah kini aktif dalam segala bentuk

perlawanan, termasuk melawan kekuasaan kolonial Belanda.

Bisa dikatakan bila dulu orang menunaikan ibadah haji atau melakukan

perjalanan ke Mekah untuk menuntut ilmu adalah sebuah upaya mentransformasi

diri dan masyarakatnya melawan penjajahan. Kemudian pada masa akhir

pemerintahan Orde Baru melakukan perjalanan haji atau umrah dijadikan bentuk

legitimasi oleh para elit kekuasaan dari merangkul kalangan Islam (ulama) guru

mempertahankan sisa kekuasaan yang bankrut oleh rezim Suharto. Maka dapat

dikatakan pada periode pasca reformasi dalam pemerintahan Habibi telah terjadi

euforia kebangkitan Islam yang berakhir pada tampilnya para tokoh intelektual

dan tekhnokrat muslim menduduki kunci-kunci pemerintahann. Kelahiran ICMI

dan pusat kajian-kajian seperti CIDES, Paramadina, dll., semakin mematapkan

peran birokrat yang didominasi oleh tokoh-tokoh intelektual muslim.

Seperti yang sudah disinggung di awal bahwa kelahiran ICMI, kelahiran

koran Republika, dan bank Muammalat juga CIDES menjadi penanda kelahiran

kelas menengah muslim Indonesia yang memiliki pengaruh besar dalam dinamika

Islam di Indonesia. Pada momentum ini melakukan perjalanan ibadah haji

maupun umrah merupakan bentuk pernyataan ketaatan beragama bagi setiap

muslim. Khususnya kelas menengah muslim yang tengah mengalami

kemakmuran ekonomi. Melakukan perjalanan umrah mulai menjadi gaya hidup

masyarakat muslim kelas menengah perkotaan. Lalu bagaimana perjalanan umrah

semakin populer dan dalam periode lima tahun terakhir ini?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

43

C. Umrah Pada Masa Kekinian

Umrah kini menjadi salah satu industri yang tumbuh secara menakjubkan

seiring besarnya jumlah konsumen kelas menengah muslim pergi berumrah.

Indonesiapun menjadi satu-satunya negara penyumbang terbesar untuk jamaah

umrah ke Saudi Arabia. Hampir seperempat jumlah turis umrah ke Mekah berasal

dari Indonesia. Karena itu, tidak heran apabila banyak penjual yang terkadang bisa

sedikit berkomunikasi dengan bahasa Indonesia.

Tumbuh pesatnya industri umrah ini tidak lepas dari perubahan perilaku

konsumen kelas menengah muslim Indonesia. Seiring dengan kemampuan daya

beli yang tinggi, segmen inipun memiliki orientasi liburan ke luar negeri, tidak

sekedar dalam negeri saja. Umrah pun menjadi jenis wisata konsumen kelas

menengah muslim yang ingin beribadah sekaligus berlibur.56 Untuk menjadi jenis

wisata favorit konsumen kelas menengah muslim. Mereka rela membayar

mahalnya ongkos umrah demi bisa menjamah ka‟bah, sholat di Masjidil Haram,

ziarah ke makam Rasul dan para Mujahid, dan liburan ke luar negeri. Konsumen

kelas menengah rela mengeluarkan uang sekitar US$ 1.800-2.000 supaya bisa

pergi umrah.57 Perubahan orientasi liburan yang cenderung ke luar negeri inilah

yang mendorong tumbuhnya berbagai paket wisata ke luar negeri, termasuk di

dalamnya adalah umrah.

56 Yuswohadi, Marketing To The Middle Class Muslim, Gramedia, Jakarta, 2014, hlm. 30. 57 Ibid., hlm. 30.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

44

Temuan Euromonitore menyebutkan bahwa Saudi Arabia merupakan

salah satu destinasi wisata internasional yang paling banyak digemari oleh

masyarakat Indonesia selain Singapura dan Malaysia. Tercatat dalam setahun

terakhir yakni antara tahun 2005-1010 terjadi kenaikan jumlah pengunjung asal

Indonesia ke Arab Saudi secara signifikan hampir dua kali lipat, yakni 582.000

(2005) menjadi 904.400 orang (2010) tampak pada tabel dibawah ini :

Gambar 1. Tabel Data Orang Indonesia ke Luar Negeri58

58 Kawanpendi, Tren Liburan sebagai Indikasi Meningkatnya Daya Beli Kelas Menengah,

(https://kawanpendi.com/2016/05/05/tren-liburan-sebagai-indikasi-meningkatnya-daya-beli-kelas-menengah/), diakses pada tanggal 9 April 2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

45

Gambar 2. Tabel Data Peningkatan Jamaah Umrah59

Umrah banyak diminati karena menggabungkan unsur keagamaan dan

wisata. Sebagian besar konsumen kelas menengah muslim melakukan perjalanan

umrah demi peningkatan spiritualitas. Tetapi tidak bisa dipungkiri merekapun

menunaikan ibadah umrah sekaligus ingin berplesiran. Tujuannya mendapatkan

pengalaman baru yakni mengetahui berbagai tempat wisata di Timur Tengah,

belanja, kuliner dan lainnya.

Peluang ini ditangkap dengan cerdik oleh agen perjalanan wisata dengan

membuat paket perjalanan umrah dan wisata. Menurut data dari Kementrian

Agama Islam RI setidaknya terdapat 660 biro travel penyelenggara umrah dan

haji yang sudah terdaftar di kementrian. Setidaknya ada 4 paket perjalanan umrah

yang biasa dilakukan jamaah umrah Indonesia, yaitu: paket umrah reguler 9 hari,

paket umrah ramadhan, paket umrah arbain, dan paket umrah wisata. Karena

paketnya yang beragam, maka menjadi daya tarik bagi jamaah untuk melakukan

perjalanan ini, karena ibadah umrah dinilai sangat fleksibel. Karena orang dapat

melakukannya tanpa dibatasi waktu, usia, jumlah kunjungan dan terbebas dari

faktor sosial keagamaan. Dalam hal ini bila orang sudah menyandang gelar haji

maka harus siap ditempatkan oleh masyarakat sebagai panutan (role model).

Banyak orang secara ekonomi sudah mampu tapi merasa belum siap berhaji

karena belum siap menghadapi faktor sosial keagamaan.

59 Arminareka Perdana, Grafik Peningkatan Jumlah Jamaah Umrah,

https://arminarekaperdanamakassar.wordpress.com, diakses pada tanggal 9 April 2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

46

Jika pada masa kolonial berhaji atau melakukan perjalanan umrah ke tanah

suci dapat disebut sebagai bentuk persaingan individu menekankan spiritualitas

keilmuan, pada masa Orde Baru perjalanan ibadah haji atau umrah menjadi cara

rakyat untuk mendapatkan legitimasi di mata penguasa untuk melenggangkan

jabatan. Bagi warga masyarakat berhaji atau berumrah menjadi upaya untuk

memiliki status sosial tertentu di mata masyarakat lainnya.

Namun kini melakukan perjalanan ke Tanah Suci dengan berumrah telah

menjadi medan pencitraan dan gaya hidup kelas menengah muslim Indonesia.

Menjadi cara untuk terus menerus mengisi kekeringan spiritualitas akibat tawaran

hidup sebagai homo consumer dalam dunia yang serba cair sekarang ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

47

BAB III

UMRAH: ANTARA IBADAH, WISATA DAN BELANJA

Fenomena umrah sudah sangat masif dilakukan seluruh kalangan umat

Islam. Bila 10 atau 20 tahun lalu masih didominasi oleh golongan kelas menengah

atas, maka dalam lima tahun terakhir kalangan menengah bawah mendominasi

jamaah umrah. Tak perduli telah terjadi berbagai kasus penipuan dalam praktik

bisnis travel ke tanah suci ini, antrian jamaah umrah tetap bertambah.

Ibu Jul, teman dalam perjalanan umrah saya menceritakan bahwa salah

satu keluarganya dari Semarang tertipu oleh biro travel gadungan pada tahun

2014. Harga paket umrah reguler yang ditawarkan termasuk murah, berkisar 17

juta per orang. Uang sudah lunas dibayar 34 juta untuk dua orang. Seminggu

sebelum berangkat tidak ada tanda-tanda kejelasan. Setelah ditanya kantornya

ternyata sudah pindah entah kemana.

Kampanye 5-Pasti dari Kemenag hanya seperti angin berlalu, hanya lewat

jejaring media internet. Saya sendiri juga jarang melihat spanduk besar yang berisi

kampanye yang berfungsi mengedukasi masyarakat agar berhati-hati dan teliti

mendaftar ke biro perjalanan umrah. Kampanye 5-Pasti meliputi60

:

1. pasti travelnya berijin

2. pasti jadwalnya (keberangkatan dan makapai pesawat)

60 www.haji.kemenag.go.id

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

48

3. pasti terbangnya (pastikan harga dan paket layanannya)

4. pastikan hotelnya

5. pasti visanya

Meskipun sosialisasi tersebut berlaku sama untuk semua biro perjalanan umum

atau travel penyelenggara umrah, tak jarang juga masih terjadi kasus penipuan

dalam praktek budaya umrah ini. Hal ini diamini Pak Yudhi sebagai pemilik

Fistatour, bahwa untuk mengurus ijin operasional travel dibutuhkan biaya yang

cukup banyak bahkan hingga ratusan juta rupiah. Sehingga sudah rahasia umum

jika terjadi banyak penggelapan maupun penipuan, atau setidaknya korupsi oleh

agen-agen tertentu. Akan tetapi, segala kasus penipuan oleh travel abal-abal

tersebut tidak membuat minat pergi umrah menyurut. Gelombang keberangkatan

umrah ke tanah suci tetap berjalan dan semakin marak.

Seperti yang sudah saya sampaikan di awal bahwa fokus pembahasan

umrah dalam penelitian ini adalah terkait dengan persoalan identitas kemusliman.

Bahwa dalam melakukan umrah sejatinya menunjukkan kekeringan identitas.

Sesuatu yang kosong sehingga harus dicari bahkan ditemukan dalam berbagai

pengalaman yang ingin terus menerus diulangi dalam melakukan umrah. Beragam

pengalaman yang campur aduk tersebut dalam melakukan perjalanan umrah saya

temukan dalam diri partisipan-partisipan yang telah lebih dari sekali mengunjungi

Baitullah, baik dalam rangka berhaji ataupun hanya umrah. Rupanya apa yang

terus menerus dicari individu dalam berumrah selalu terkait dengan persoalan

identitasnya sebagai muslim. Bagaimana umrah dijadikan penegasan identitas

kemusliman? Pada bab III ini saya akan mencoba mengurai kompleksitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

49

pengalaman berumrah para partisipan dan pengalaman saya sendiri. Pengalaman

apa saja? Saya akan membagi menjadi tiga kategori pengalaman, yaitu

pengalaman berziarah sambil jalan-jalan, pengalaman keakraban berjamaah, dan

pengalaman beribadah.

A. Antara Jalan-jalan dan Ziarah

Pada akhir bulan Januari 2016 yang lau saya berangkat umrah sendiri,

menggunakan jasa agen travel yang direkomendasikan seorang teman. Dia

bercerita tentang sebuah biro travel milik teman kuliahnya dulu, yang bernama

Fistatour dan berkantor di Solo Baru. “Servisnya pada customer istimewa”, kata

Sivi, teman arisan saya. Lalu saya diperkenalkan dengan Pak Yudhi pemilik

Fistatour yang ternyata masih muda.

Dari bapak muda ini saya berkenalan dengan Ibu JN (51) yang telah tiga

kali berangkat umrah bersama suami menggunakan Fistatour. Ibu JN telah

mengenal Pak Yudhi sudah lama. Mereka berteman sudah seperti saudara. Sejak

Fistatour berdiri Ibu JN setia menggunakan jasanya untuk berangkat ibadah

umrah. Memang betul bila mendengar testimoni dari teman sendiri pasti kita

langsung percaya. Seperti saat saya mengiyakan untuk berangkat umrah

menggunakan jasa Fistatour atas testimoni teman.

Persiapan teknis seperti suntik vaksin menigitis sudah dilakukan sejak 10

hari sebelum berangkat. Dengan biaya 500.000 saya serta calon jamaah lainnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

50

mendapatkan dua macam vaksin yakni meningitis dan influenza. Sewaktu antre

menunggu giliran divaksin, saya sempat membatin apakah harus disuntik? Misal

tidak perlu disuntik boleh tidak ya? Lumayan bisa menghemat biaya. Tiba-tiba

pundakku ditepuk seseorang yang memperkenalkan dirinya Ibu Shinta (55 tahun).

Berparas cantik dengan penampilan sosialita. Tanpa basa-basi lama diapun

bercerita tentang rencana umrahnya yang ketiga. Ibu Shinta asli dari Magelang,

suaminya seorang purnawirawan bintang empat.

“Jeng saya haji tahun 2014 bersama Bapak (suaminya), waktu masih sehat.

Sepulang haji kami niat langsung mendaftar umrah setahun kemudian (2015).

Mumpung sehat ya to jeng. Soalnya kondisi bapak sudah tidak memungkinkan.

Besok saya berangkat bareng kakak serta adik untuk memohonkan kesembuhan

bapak yang sedang stroke” (Wawancara 16 Januari 2016).

Bu Shinta berangkat menggunakan biro travel Nur Romadhan Jogja. Pada

jadwal yang sama denganku. “Semoga besok kita bertemu disana ya jeng”.

Menurutnya waktu umrah itu rasanya hanya senang dan senang, apapun kondisi

kita saat itu. Sementara itu saya sendiri, saat memutuskan melakukan perjalanan

umrah bersama Fistatour pertama karena merasa aman. Ada orang yang sudah

saya kenal dalam rombongan tersebut. Pertimbangan saya karena pasti akan

berguna tema penelitian umrah saya.

Sedang impian pribadi dalam perjalanan ini saya ingin menyakinkan diri

sendiri akan memperoleh manfaat spiritual. Dengan niat yang lurus dan persiapan

mental dan fisik tentunya. Persiapan batin seperti menjaga hati dan mulut serta

mata agar sinkron untuk terus berserah diri pada-Nya. Agar tidak mudah

terpancing oleh segala hal yang merusak nilai ibadah umrah yang saya lakukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

51

Pada saat seperti ini saya merasa sangat serius dalam menjalani rangkaian ibadah

umrah. Tapi benarkah niat saya sudah lurus? Bagaimana cara mengukurnya? Hal

ini cukum menjadi pertanyaan yang mengganggu benak saya. Pasalnya dalam

proses melakukan ibadah umrah tersebut, ternyata bukan hanya kenikmatan

spiritual yang didapatkan, melainkan juga berbagai kenikmatan duniawi sebagai

wisatawan atau sebagai konsumen. Kompleksitas tersebut merupakan bagian yang

satu dalam perjalanan umrah saat ini, yang untuk mendapatkannnya orang

bersedia membayar dengan harga yang relatif tidak mudah atau murah.

Ibu Jul, misalnya, saat memutuskan berangkat umrah bersama Fistatour

dengan keponakannya rupanya penuh perjuangan.

“Aku nego banyak ke mas Yudhi, mbak. Suamiku bersedia berangkat

dengan keponakanku. Masalahnya dananya kurang setengah, kira-kira ada

solusinnya nggak mas? Waktu itu mas Yudhi cuma bilang lewat telepon,

sebentar ya bu, saya usahakan. Tapi maaf, dana yang tersedia ada berapa?

Baru ada 45 juta mas. Oh baik bu, nanti saya kabari lagi.

Seminggu sebelum berangkat mas Yudhi baru memberi kabar dan minta

uang ditransfer atau secara langsung ke kantor. Anak-anak pada ngga setuju,

takut kena penipuan seperti besan saya di Semarang mbak. Akhirnya mas

Yudhi aku telepon dan aku undang ke rumah, biar dia menjelaskan di depan

anak- anakku. Paspor dan vaksin pas Haji 2015 kan masih berlaku mbak, jadi

bisa lebih lancar urasannya. Benar-benar, sore harinya koper dan perlengkapan

lainnya lansung dikirimkan, karena ternyata identitas sudah diinput oleh

Ahmadi, ponakan dari Bapak (suami). Jadi nggak kebayang urusan

administrasinya bisa beres dalam waktu seminggu sebelum berangkat.

Nggak apa-apa bu, kekurangan dananya bisa disetorkan selesai umrah saja

dengan tenggang waktu sebulan. Kata mas Yudhi.

Alhamdulillah, ya Allah bener-bener memberi jalan tak terduga. Ternyata

benar mbak, kata Mama Dedeh kalau ada niat pasti ada jalan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

52

Pensiunan seperti aku ini kan Cuma bisa ngandalin tandatangan kantor,

mbak. Nanti kekurangannya biar aku daftar kantor saja, prosesnya cepat,

nggak sampai satu minggu.”

Kisah ibu Jul sebenarnya mirip dengan yang saya alami. Bedanya saya

mendapat tabungan dana arisan lalu saya setor ke Fistatour. Bukan arisan umrah,

hanya arisan tabungan. Bagi saya dan Bu Jul paket umrah seharga 30 juta per

orang bukan perkara mudah. Tapi tetap saja kami berangkat menjalaninya dan

mengikuti semua aturan formalnya.

Semua jamaah yang akan berangkat umrah pasti melakukan persiapan dari

mulai pengurusan visa dan pasport, cek kesehatan termasuk vaksin, perlengkapan,

uang saku dan lain sebagainya. Pengalaman tersebut sama persis seperti rencana

liburan ke luar negeri. Rencana pasti sudah jauh hari dipersiapkan dari melihat

pameran liburan atau umrah, pilihan paket, pilihan travel, tawaran harga sampai

oleh-oleh, setidaknya menjadi dasar pertimbangan sebelum seseorang

memutuskan untuk mendaftar kemudian membayar. Baik secara on line ataupun

off line. Hal standar yang wajib ditanyakan terkait perjalanan umrah adalah

pesawatnya apa? Hotelnya bintang satu atau tidak? Penerbangan direct atau transit

di mana saja? Karena seringkali apa yang tertulis dalam tawaran akan berbeda

dengan fakta saat di lapangan. Jika semuanya sudah dirasa tersiapkan dengan baik

dan benar, maka berangkatlah jamaah.

Hujan rintik pada tanggal 26 Januari 2016 mengawali keberangkatan

rombongan jamaah umrah Fistatour berjumlah 32 orang. Pukul 06.00 wib satu

persatu jamaah mulai berkumpul di lobby pintu masuk bandara Adisucipto

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

53

Yogyakarta. Menurut itenary perjalanan, dijadwalkan kita akan mendarat di

Changi Airport pada pukul 09.00 pagi.

Satu persatu kusalami yang ada didekatku sambil memperkenalkan diri.

Segera ketua rombongan yaitu Pak Yudhi sendiri meminta semua berdiri

melingkar untuk do‟a bersamasebelum boarding, lalu ditunjuk seorang pria masih

muda yang dipanggil dengan nama ustadz Ahmadi untuk memimpin doa.

Penampilannya agak nyentrik, rambut dicat warna kuning kemerahan, celana

jeans bersweeter dan berheadset pula. Dan saya baru tahu belakangan ternyata

ustadz Ahmadi ditunjuk sebagai mahram untuk saya (petugas pendamping).

Layaknya akan berplesiran bu JN mengaku membawa uang ekstra karena

akan city tour di Singapore. Namun dia tidak berhenti mengeluhkan kalau harga

oleh-oleh ternyata mahal. Mulai dari kaos, aksesoris, coklat, gantungan kunci dll.

Dari tour leader yang bernama Abidi (55) kami dijemput di Changi tepat pukul 9

pagi. Selesai cek bagasi kami dibawa masuk bus untuk menuju kampung Bugis

dimana masjid tua Sultan berdiri megah.

Foto bersama Rombongan dari Fistatour (Dokumentasi Pribadi, Januari

2016)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

54

Tepat pukul 12.00 siang kami bersiap sholat dzuhur di masjid Sultan. Pada

pintu masjid tertulis dalam bahasa Inggris larangan bagi pengunjung yang tidak

berhijab memasuki area masjid. Saya merasa aneh dengan tulisan tersebut, dan

hanya bisa menduga-duga maksud tulisan itu. Bu Udhi (57) yang duduk di

sampingku mengutarakan, Islam di kita (Indonesia) boleh saja perempuan tidak

berhijab masuk masjid, yang dilarang kalau pakai baju yang tidak senonoh.

Area kampung Bugis memiliki beberapa bangunan kuno antara lain,

museum kampung Gelam yang sering mengadakan festival budaya Melayu.

Sepanjang lorong berjajar toko dan gallery kecil dengan gaya kuno yang memang

dipertahankan dalam bentuk aslinya. Kuteringat kampung Prawirotaman pada

zaman dulu. Rombongan kami makan siang di sebuah restaurant padang setelah

puas berbelanja di kampung Bugis. Meski hujan rintik bus melaju menuju Marina

Bay. Selama perjalanan tour leader menceritakan kisah sukses pembangunan di

Singapore. Momen berselfie ria di Merlion, Marina Bay membuat keakraban

Masjid Sultan di Singapore (Dokumentasi pribadi, Januari 2016)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

55

kelompok kami makin terjalin. Saya merasa dekat dengan bu Udhi yang berasal

dari Klaten. Ia berangkat bersama bapak (suaminya) pensiunan Bank BPD Klaten.

Bu Udhi memilih duduk disampingku dan membiarkan suaminya

menempati kursi dibelakang kami. Tutur katanya halus, menceritakan

keberangkatan umrahnya ini hadiah ultahnya dari putri bungsunya yang sebentar

lagi akan menikah. Saya merasa nyaman berada di dekat pasangan sepuh yang

romantis ini.

Setelah puas berfoto-foto kami melanjutkan perjalanan untuk mampir di

pusat oleh-oleh coklat, jaraknya sekitar 5 km dari Marina Bay. Para ibu-ibu dan

bapak-bapak sebagian besar berbelanja coklat dan pernak-pernik accesories lucu.

Sementara saya sibuk mengabadikan keceriaan berbelanja kami.

Ibu JN dengan bercanda mengingatkan “ayo belanjanya nanti, masih

banyak di Mekah dan Madinah, murah-murah disana bu ibu...” akhirnya kubeli

juga dua kotak coklat karakter Disney, dua T-shirt anak dan bola salju mainan.

Berada dalam pesawat Etihad ketika hendak mendarat di Bandara Madinah

terjadi sedikit keributan yang memalukan. Para penumpang yang jumlahnya

ratusan tersebut sebagian tidak sabar dan tidak mau mendengarkan peringatan dini

co-pilot maupun para pramugari. Pesawat belum landing beberapa nekat melepas

sabuk pengaman dan berdiri. Para petugas panik dan berteriak- teriak. Saya

melihat beberapa jamaah sepuh rombongan kami ikut berdiri karena bingung

dengan situasi. Akhirnya pak Yudhi dan bu JN bersuara keras dalam bahasa jawa

bersahut-sahutan. “silahkan duduk dulu, masih lama, jangan dicopot sabuknya,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

56

mbah.”

Seketika saya terenyuh dan teringat keluhan Kemenag tentang betapa

kompleksnya penumpang jamaah umrah Indonesia. Mulai dari usia lansia, buta

aksara dan bahasa, hingga yang baru pertama kali naik pesawat dan jamaah-

jamaah yang sudah bolak-balik umrah dan biasa travelling ke luar negeri. Rasanya

kepedulian sesama muslim dapat teruji lewat perjalanan umrah ini. Tidak cukup

hanya rasa terenyuh seperti yang saya ungkapkan.

Setelah penerbangan panjang yang cukup menegangkan karena saat take

off dari Changi Airport disertai hujan deras dan petir. Akhirnya Etihad kami

mendarat di Bandara Madinah. Selesai melewati pos pemeriksaan paspor yang

melelahkan kami sudah dijemput sopir dan Mutowif dengan mini bus. Waktu

setempat menunjukkan pukul 02.00 dini hari, seorang Mutowifnya Mukimin

(orang yang sudah lama) tinggal di Mekah asli Madura, akan membimbing semua

pelaksanaan umrah dari awal sampai akhir. Profilnya mirip seorang pelawak

Indonesia Kadir Srimulat. Sang sopir kecil kurus pria asal Ciamis Mukimin juga.

Tak lama kemudian minibus yang menjemput kami meluncur perlahan

meninggalkan Madinah Airport. Mutowif mengajak kami untuk berdoa

menyerukan-Nya. Labbaik allah humma labbaik, dst. 30 menit kemudian

sampailah di hotel Mubarrok Almashi yang berada diseberang jalan Masjid

Nabawi, tepatnya di depan pintu masuk Masjid gate-15. Pak Yudhi meminta kita

untuk bisa sholat berjamaah di Masjid Rasul ini. karena pahalanya yang begitu

besar. Meski capek dan belum istirahat, kita diajak untuk bersiap langsung masuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

57

Masjid untuk sholat sunnah dan sholat shubuh. Ibu JN dan beberapa ibu muda

sempat menggerutu bersama “lho bukannya kita mandi dan ganti baju dulu pak?

terus mutowifnya menyaut dengan logat Maduranya, kalo mandi dulu nanti kita

tak dapat masuk Raudhah dan kehilangan moment sholat shubuh pertama”.

Kami berempat sekamar, bu Udhi, Ibu Jul dan keponaknnya segera

mengikuti Mutowif untuk ke Masjid. Ibu JN dan sebagian kecil rombongan

memilih masuk kamar dan istirahat. Ibu Zul memberitahukan “benar ibadah

urusan pribadi mbak, kalo saya rugi rasanya sudah jauh-jauh terbang, bayar

mahal, kok disini hanya mau tidur”, tangkasnya. Bu Zul ini terkesan judes bila

berbicara.

Dingin menusuk kulit kami saat mengambil wudhu dan mencari tempat

yang berkarpet tebal. Para bpak segera memisahkan diri. Saya melihat bu Zul

berkaca-kaca sambil bergumam “ya allah, ya allah, akhirnya bisa sampai disini

lagi.” “Teman kita yang lain mana mbak?” Tanya bu Udhi dan saya hanya

Suasana Masjid Nabawi (Dokumentasi Pribadi, Januari 2016)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

58

menggelengkan kepala masih dalam kondisi “jet lag.” Saat di dalam Masjid,

rombongan terpisah tidak dapat berkumpul di satu tempat. Namun, kami kami

bersepakat untuk titik kumpul selalu di area pintu-15.

Sudah mentradisi bagi jamaah Nusantara ketika melakukan ziarah

dimanapun berbelanja oleh-oleh untuk handai taulan. Hal yang terlihat lumrah dan

biasa dalam belanja oleh-oleh tersebut menjadi cara kita menunjukkan siapa diri

kita yang sebenarnya. Karena kita ingin terlihat elegan atau sederhana ataukah

ingin dipandang murah hati atau pelit, dapat tercermin lewat oleh-oleh yang kita

berikan. Seperti pengalaman Pak Tio sebagai eksekutif muda kelas menengah dia

akui memiliki teman-teman yang cukup banyak. Juga sanak saudara yang tinggal

di kampung cukup banyak. Dalam hal oleh-oleh Pak Tio sudah mempersiapkan

daftar belanjaan yang dicatatkan sang isteri sejak sebelum berangkat umrah.

Karena lebih berpengalaman maka diantisipasi agar saudara dan teman-teman

mendapatkan jatah oleh-oleh masing-masing.

Istri yang urus oleh-oleh untuk saudara-saudara di kampung mbak. Sudah

pesan di Solo lebih murah dibandingkan dengan Jogja. Paket dari mulai

Salah satu toko perhiasan di masjid Nabawi (Dokumentasi Pribadi, Februari 2016)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

59

souvenir sampai kurma dan kacang arab. Kalo untuk teman kantor saya belikan

saja disini. Dari mulai cokelat hingga gamis anak sesuai selera masing-masing.

Beberapa juga pada memesan parfum (wawancara, 3 februari 2017).

Pak Tio lebih senang belanja di Madinah dari pada di Mekah. Alasannya

karena di Mekah waktu terus berjalan lebih cepat dan rasanya terburu-buru. Meski

demikian saya sempat mengekor Pak Tio berburu parfume dan perhiasan untuk

isteri dan mertuanya. Di kompleks toko perhiasan samping Al Bait Mall. Untuk

ukuran bapak muda ternyata Pak Tio lebih lihai dalam belanja dan menawar dari

pada saya sendiri, dengan agak malu-malu Pak Tio menghabiskan 20 jutaan untuk

belanja perhiasan emas, cincin, gelang, dan kalung cantik dalam kotak perhiasan

elegant. Dia bungkus sajadah kecil dan dimasukkan dalam baju gamisnya. Cara

ini menurutnya paling aman menghindari copet yang banyak di dalam Masjidil

Haram atau di luar area.

Saya miris saat ada insiden copet perempuan di depan saya pada waktu

keluar pintu Masjid Nabawi. Samping agak depan perempuan paruh baya teriak

tangan kirinya yang megenakan gelang cukup besar berhasil ditarik lepas oleh si

pencopet. Askar perempuan bercadar bertindak cepat kerudung pencopet ditarik

hingga ia hampir jatuh menuju saya.

Bu Udhi yang bareng saya, sempat latah ikut teriak “ya Allah, ya Allah, ya

Allah,” sambil mencengkram lengan saya. Kemudian berbisik “bukan salah

pencopetnya ya mbak, salah orang yang pakai perhiasan mencolok”. Saya hanya

mengangguk-angguk sambil tak henti beristighfar dalam hati. Barangkali

dimanapun kesenjangan yang menganga antara si miskin dan si kaya dapat

memicu tindak kriminal seperti kejadian tersebut tidak peduli tempat-tempat suci

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

60

agama manapun.

Lain halnya dengan pendapat bu JN dalam belanja dia cenderung lebih

hemat, dia sampaikan kalau dirinya tidak begitu tertarik dengan perhiasan karena

tidak suka berdandan. Tapi dia pikirkan keponaknnya yang cukup banyak dan dia

suka belanja accesories untuk mereka yang murah meriah, dari mulai gantungan

kunci dan tasbih elektrik yang murah dia borong saat belanja di Singapore dan

pasar Cornich Jeddah. Memang Bu JN berpenampilan biasa saja cenderung

tomboi dan terlihat lebih tua dari suaminya yang seumuran dengan Pak Tio. Bu

JN memiliki usaha toko material bangunan di daerah Gamping sedang sang suami

Dosen muda, di salah satu perguruan tinggi swasta Yogyakarta. Saat dalam

perjalanan ke Jabal Nur bu JN berkata: “ dari awal niat umrah kita ya untuk

ibadah. Bukan belanja mbak, bisa lihat sendiri bawaanku cuma tiga koper kog,

yang dua isinya baju ganti yang satunya khusus oleh-oleh untuk ponakan-

ponakan yang di Yogyakarta. Isisnya cuma cokelat-cokelat murah dan accesories

murah meriah.”

Biasanya saat hendak melakukan sholat lima waktu atau setelahnya. Pasar

tiban di area Masjid Nabawi hiruk pikuk menggelar segala macam dagangan dari

mulai gamis, hijab, peci, cokelat, kurma, kacang-kacangan, parfum, buah-buahan

dsb. Para pedagang saling berteriak dan melempar barang dagangannya ke atas

lalu ditangkap lagi. Persis adegan lempar tangkap dengan suara gaduh.

Saya tidak pandai menawar akhirnya saya mengajak bu Udhi untuk

membeli sekantong cokelat. Bu Udhi memborong cokelat 5kg, rasanya saya tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

61

enak bila hanya membeli 1kg. Dengan rasa geli dengan diri sendiri saya minta

tambah 1kg lagi. Sayapun mendapat senyum manis disertai ucapan Terima kasih,

terima kasih, dari si pedagang.

Pak Yudhi mengakui sebagai orang yang paling sering bolak-balik umrah

karena mendampingi jamaahnya mengaku sebagai pengusaha travel. “Sudah

kewajiban saya untuk tahu apa yang paling diminati dari jamaah. Dan

mengakomodir semua kebutuhan mereka. Dengan beragam latar belakang

pendidikan dan sosial masing-masing jamaah sangat mempengaruhi selera

belanjanya. Kalau saya pribadi orangnya praktis saja, belanja sesuai kebutuhan,

tapi lebih sering membelikan barang-barang titipan saudara atau teman. Dari

mulai barang bermerk sampai emas berlian juga mainan atau cokelat”, ujar Pak

Yudhi. Pak Yudhi sampai hafal area tempat belanja, dari kelas Mall sampai kaki

lima. Bila ingin kurma segar di Madinah. Emas berlian di Mekah, berjajar toko

perhiasan di samping At bit Mall. Konon harganya lebih miring dengan model

Pasar sore di dekat Masjid Nabawi (Dokumentasi Pribadi, Februari 2016)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

62

variatif. Kalau parfum dan pernak-pernik yang murah di pasar Cornich Jeddah.

Saya pikir semua perempuan itu menyukai perhiasan emas berlian secara

fungsinya. Namun, tidak berlaku bagi bu JN dan mbak Ul keduanya mengaku

tidak suka berdandan dan melihat emas hanya untuk investasi saja. Mbak Ul

seorang ibu rumah tangga mengakui meski sudah dua kali berangkat umrah

bersama suami belum pernah tertarik untuk membeli perhiasan di Mekah.

Meskipun senang membeli barang-barang bermerk seperti tas, sepatu, jam tangan,

sebagai ketua sebuah majelis taklim di Jogja, namanya cukup dikenal. Meski tidak

suka berdandan mbak Ul tetap menjaga penampilan dengan barang-barang

bermerk. Barangkali khawatir dikatakan kampungan bila mengenakan kerlap-

kerlip perhiasan. Saat saya tanyakan tentang pernak-pernik yang disukai, dia

berkata “aku paling suka gantungan kunci mbak, tapi kunci mobil atau rumah

beneran lho mbak, hahaha...”

Saat di pasar Cornich, pak Yudhi mengingatkan untuk siapkan riyal atau

Salah satu toko di kompleks pasar Cornich (Dokumentasi Pribadi, Februari 2016)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

63

rupiah karena kita akan Thawaf wada‟. Cornich sebenarnya komplek perbelanjaan

mirip dengan Blok M. Barang apa saja yang biasa dicari jamaah ada disini.

Awalnya saya tidak tertarik untuk membeli sesuatu. Di toko Ali Murah yang

terkenal di Jeddah, karena melihat bu Udhi memilih mainan untuk cucunya, saya

jadi ikut membeli.

Sebagian besar pasangan pensiunan seperti bu Udhi belinya lumayan

banyak untuk oleh-oleh cucu dan keluarganya. Barangkali akan terlihat aneh, bila

seseorang tidak membeli apapun sementara teman lainnya sibuk berbelanja.

Orang lebih khawatir dianggap tidak mampu membeli dari pada dianggap pelit.

Saat di pasar Cornich biasanya akhir dari acara belanja oleh-oleh, sebelum

menuju Bandara King Abdul Aziz Jeddah. Dengan demikian menjadi kesempatan

terakhir untuk memenuhi koper ataupun menambah koper. Adalah bu Citra,

pengusaha konveksi dari Klaten. Ibu muda yang cantik ini saat berangkat hanya

membawa 2 koper besar bersama suaminya. Saat cek bagasi di Jeddah dia rela

Oleh-oleh elegant berisi 2 hijab cantik, kurma, cokelat dan tasbih batu kristal Swarovski

(Dokumentasi Pribadi, Februari 2016)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

64

menambah biaya kargo akibat kopernya sudah beranak pinak menjadi enam buah.

Di awal Pak Yudhi sudah mengingatkan bahwa setiap jamaah mendapat jatah

bagasi kurang lebih 30 kg untuk oleh-oleh yang dibawa pulang ke Tanah Air.

Sedang bila kelebihan jatah biaya akan ditanggung pribadi.

Belanja untuk melepas penat setelah lama beri‟tikaf di Masjid terasa sama

khusyuknya. Namun menjadi ironi, karena salah satu tujuan berumrah sejatinya

membersihkan hati dan pikiran dari gemerlap dunia.

Siapa yang tidak tergoda adanya tawaran parfum bermerk dengan harga

kaki lima? Selepas sholat dzuhur kami bertiga, Bu Zul, Bu Udhi dan saya jalan-

jalan di dalam area Bindaud (semacam Mall di samping Masjid Nabawi).

Penampilannya orang Jawa bertampang mahasiswa. Dengan sopan penjaga toko

menawarkan paket parfum seharga 600 ribuan per botol. Dengan berbahasa

Indonesia logat Jawa, bu Udhi mengira saya ingin sekali membeli parfum

tersebut. Saya bilang “iya bu saya mau 2 botol kalau harganya dapat 600-an”

dengan bercanda saya menggoda bu Udhi. Tiba-tiba mas penjaga toko

menyodorkan kalkulator dan menjelaskan ke saya kalau beli 4 botol harga

perbotolnya jadi 500 ribu. Dengan senyum masam, saya bilang “terima kasih mas

infonya” segera saya tarik bu Udhi meninggalkan penjaga toko yang terbengong.

Bila isi kantong cekak, tidak usah berlagak pura-pura tersesat di dalam Mall, bisik

saya pada bu Udhi, dan kami pun tertawa-tawa.

Dapat dikatakan bergantinya jam dan aktivitas dalam rangkaian ibadah

umrah bagi sebagian jamaah tidak menjadi persoalan. Setelah suntuk berdo‟a akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

65

diajak refreshing oleh mutowif, sebagaimana jadwal yang sudah disusun

sedemikian rupa supaya perjalanan umrah menjadi lebih menarik. Namun

sebenarnya saya terusik oleh kenyataan tersebut. Karena keseriusan ibadah

menjadi sangat cair karena harus berbagi dengan kesenangan lainnya, yakni

berbelanja atau bertamasya.

Sungguh sulit membedakan antara wisata dan ziarah juga ibadah dalam

perjalanan umrah bagi masyarakat awam. Karena setiap kali kita berziarah atau

melihat bangunan Masjid yang bersejarah kita akan diajak sholat sunnah ataupun

berdoa ditempat tersebut. Selesai melakukan ibadah sunnah tidak lupa berselfi ria.

Seperti saat mengunjungi Masjid Quba di Madinah atau makam Baqi.

Makam Baqi adalah kompleks makam para sahabat Rasul serta para

Mujahid yang tewas pada saat peperangan masa Nabi Muhammad SAW. Sayang

sekali sebagian besar sudah diratakan untuk pelebaran jalan. Saya sendiri tidak

turun dari bus, sementara Bu JN dan Bu Jul serta semua rombongan antusias

untuk dapat berfoto. Saya teringat saat melakukan ziarah walisongo, dimana

semua area kompleksnya terdapat Masjid serta pasar tiban. Sudah menjadi tradisi

jamaah Nusantara untuk setiap kali ziarah di manapun diakhiri dengan berbelanja

oleh- oleh. Hal yang sama juga berlaku di semua destinasi baik di Mekah maupun

di Madinah.

Seperti kita ketahui, mekanisme agen perjalanan umrah sama persis

dengan agen perjalanan wisata pada umumnya. Kita dapat memilih paket

perjalanan sesuai isi kantong kita. Beribadah sekaligus berplesiran menjadi pilihan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

66

utama muslim kelas menengah Indonesia. Dalam hal ini umrah menjadi pilihan

terbaik untuk mendapatkan kekhusukan beribadah sekaligus liburan.

Mutowif pun berperan ganda. Dia membimbing semua ibadah baik wajib

ataupun sunnah, sekaligus pimpinan rombongan yang mengisahkan berbagai

tempat bersejarah lewat microphone dalam bis. Sebagian besar rombongan kami

tidak begitu antusias saat mendengarkan Mutowif bercerita tentang berbagai hal.

Banyak yang terkantuk-kantuk. Tapi begitu bus masuk area parkir kebun kurma

semua jamaah bergegas turun bersemangat untuk berbelanja.

Kedatangan kami langsung disambut oleh para pedagang yang saling

berteriak-teriak menawarkan kurma masing-masing. Banyak sekali jenisnya yang

saya tahu hanya kurma Rasul dan kurma muda atau Roptob. Sayang sekali pada

waktu itu musim dingin dan kebun hanya berisi Pohon kurma yang belum

berbuah. Saya sempat berfoto dengan bu Udhi dan suami. Sementara yang lain

asyik menawar dan belanja kurma Roptob.

Salah satu bukit bersejarah yang puncaknya terdapat Gua Hira dimana

Kebun Kurma di Madinah (Dokumentasi Pribadi, Januari

2016)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

67

Nabi Muhammad menerima wahyu pertama berada di kota Mekah. Pada hari

kedua kami di Mekah bu JN dan suami, Pak Yudhi, Pak Tio, Bu Citra dan suami,

lalu saya bergabung menuju ke Jabal Nur. Kami menyewa mobil dan sopir.

Medan yang cukup sulit menyebabkan minibus tidak bisa masuk ke jalan yang

terjal. Saya bersyukur bisa mendaki sampai pos 3 bersama bu Citra. Sekitar 10

pos pemberhentian untuk mencapai Gua Hira. Sedang bu JN dan bapak-bapak

mendaki sampai puncak.

Pak Tio berkomentar, “mbak aku membayangkan nabi Muhammad itu

pasti kuat sekali. Naik pakai apa dia. Kita saja naiknya yang sudah pakai tangga

masih berat sekali, padahal dulu pasti belum ada tangganya begini. Luar biasa”.

Bukit Jabal Nur yang terdapat Gua Hira (Dokumentasi Pribadi, Januari 2016)

“Pakai mukjizat, mas Tio”, sahut bu JN dengan terengah-engah. Pikiran saya

sibuk menerjemahkan kata iqro‟ (bacalah), yang merujuk kata pembuka dari

wahyu pertama Rasulullah. Untuk mendapatkan pikiran yang jernih dengan

berkhalwat (menyendiri) telah dicontohkan Nabi untuk kita umatnya. Bahkan

kalau kita membaca kisah-kisah Nabi sebelumnya bermeditasi istilah kita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

68

sekarang, dan pada zaman dahulu disebut berkhalwat.

Selain Gua Hira destinasi lainnya yang secara umum disinggahi jamaah

umrah adalah laut merah. Bila Jabal Nur termasuk destinasi minat khusus maka

Laut Merah sekedar bersantai di Pantai melepas penat. Saya memilih tidur di

dalam bus saat rombongan turun untuk berfoto pada hari menjelang gelap di Laut

Merah.

Pada hari ke empat di Mekah kami semua diajak melihat salah satu

peternakan unta. Saya membayangkan sebuah peternakan modern seperti

peternakan sapi perah di Bandung atau sejenisnya. Saya miris seteah sampai di

lokasi melihat penggembala unta sekitar duapuluhan jumlahnya. Unta dibiarkan

liar tidak diikat di kandang. Mutowif sebagai tour leader menjelaskan sedang

terjadi wabah penyakit sehingga banyak unta yang mati.

Cuaca sangat terik berangin dan berdebu. Sebagian besar rombongan turun

untuk berfoto dan membeli susu segar unta yang dibungkus untuk langsung di

minum. Sebuah mobil pick up segera merapat menawarkan segala jenis kacang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

69

Suasana di peternakan unta (Dokumentasi pribadi, Janauri 2016)

arab. Penjual kacang arab dibantu dua bocah kecil sibuk melayani para pembeli.

Saya duduk manis di dalam bus teringat peribahasa, “dimana ada gula, disitu ada

semut” satu dua orang belanja yang lain segera mengantri untuk mendapatkan

giliran dilayani. Para jamaah ini layaknya pasukan pembeli yang siap membeli

apa saja dimanapun tempat yang dikunjungi.

Selama di Madinah disarankan Pak Yudhi untuk selalu sholat berjamaah di

Masjid dan beri‟tikaf di Masjid. Saya absen sholat shubuh 1x karena cuaca yang

sangat dingin, sholat dzuhur 1x dan sholat ashar 1x karena istirahat dan persiapan

check out Hotel. Pada Jumat malam, jam 21.00 rombongan sampai di Mekah.

Kami mengambil wudhu di Hotel, makan malam, kemudian bersiap untuk

Al Jewar tower hotel, tempat mengiap di Mekah

(Dokumetasi Pribadi, Jauari 2016)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

70

melakukan Umrah wajib (Thawaf, Sa‟i dan Tahalul) kita bisa memasuki Masjid

Masjidil Haram pukul 23.00 malam.

Dengan ijin Allah rombongan berhasil mendekat ka‟bah ketika thawaf dan

berkumpul lengkap dengan doa yang dipimpin oleh pembimbing saya merasa

terganggu dengan beberapa jamaah dari rombongan lain yang melakukakan

thawaf sambil memegang Tongsis. Selesai thawaf kami melaksanakan sholat

sunnah 2 rakaat menghadap maqom Ibrahim kemudian dilanjutkan untuk Sa‟i

yaitu berlari-lari kecil dari bukit Shawa ke Marwa. Alhamdulillah semua bisa

diselesaikan pukul 01.30 waktu setempat. Kami semua langsung istirahat di

kamar. Rombongan kami menginap di Al Jeewar Tower lantai 9 berjarak sekitar

100 m dari halaman Masjidil Haram. Pagi ini saya absen shubuh berjamaah

karena kecapean dan besoknya jam 10.00 kami melakukan perjalanan ziarah

ditempat Nabi Muhammad dilahirkan kemudian sholat dzuhur berjamaah di

Masjidil Haram.

Ada saat dimana saya merasa biasa saja megikuti seluruh rangkaian ziarah

di dua kota suci seperti saat mengunjungi bekas rumah Rasulallah saat kecil.

Bekas rumah tersebut dijadikan perpustakaan yang tidak terurus dan sebentar lagi

pasti akan digusur. Dari hotel menuju area dalam Masjidil Haram kemudian naik

eskalator menuju jalur thawaf di lantai tiga. Di sanalah bekas area pasar Seng

dimana rumah Nabi sewaktu kecil tinggal bersama Pamannya.

Seketika teringat hujatan-hujatan yang ditulis para Sarjana tentang

kebijakan pemerintah Arab Saudi yang menggusur habis situs-situs bersejarah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

71

terkait perluasan area Masjidil Haram. Dan benar yang bisa saya saksikan hanya

toilet umum konon bekas rumah Khadijah isteri pertama Nabi. Perpustakaan tak

terurus bekas rumah Nabi sewaktu kecil. Sepertinya pemerintah Arab Saudi tidak

mampu membuat papan nama kecil sebagai penanda bagi para peziarah disemua

situs yang telah luluh lantak. Atau memang begitukah akhir dari perselingkuhan

wahabi dan kapitalisme yang dianut Kerajaan Arab Saudi.

B. Keakraban Berjamaah

Secara umum para jamaah dalam satu rombongan belum mengenal satu

sama lain. Hanya beberapa yang kebetulan masih saudara ataupun sahabat lama.

Namun, seperti halnya kegiatan outbond akan cepat menyatukan semua orang

meski belum kenal, dalam hal ini, melakukan perjalanan umrah secara otomatis

menumbuhkan keterikatan satu sama lain.

Pertama tercermin lewat seragam yang kita kenakan. Selain sebagai

penanda bahwa rombongan kita berbeda dengan rombongan yang lain, seragam

pun dapat menjadi identitas kebersamaan saat umrah. Terutama saat berada

ditengah kerumunan ribuan orang saat melakukan thawaf. Meski pakaian ihram

bagi kaum pria menjadi simbolisasi tidak adanya perbedaan dimata Yang Maha

Kuasa. Bagi jamaah perempuan wajib mengenakan penanda lain untuk

mengetahui posisi rombongan terutama saat terpisah jauh.

Sering terlihat rombongan jamaah lain mengenakan scurf warna-warni

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

72

yang dikalungkan di mukena. Rombongan kami saat Thawaf mengenakan mukena

bertuliskan nama travel, agar para bapak dapat melihat rombongannya.

Pada saat melakukan Thawaf yang pertama kali, kami diminta berbaris

rapat yang terdiri dari 4 orang. Selang-seling perempuan laki-laki. Tujuannya agar

tidak dapat diterobos barisan lain. Biasanya rombongan dari Pakistan atau Afrika

paling suka menerobos jamaah lain. Kata Mutowif kita satu sama lain harus

berpegangan erat dan tidak boleh terlepas. Yang saya ingat, sebelah kiri saya ada

mbak Hani dan sebelah kanan saya bu Citra dan suami. Kita diharapkan

mengingat satu sama lain dan saling mengingatkan bila disamping kita tiba-tiba

terlepas akan tertinggal. Barangkali situasi-situasi seperti ini mendorong

munculnya ikatan emosional di antara jamaah seperti obrolan santai saat makan

ataupun istirahat di hotel.

Kedua, momen tertentu seperti kepanikan sesaat dapat menyatukan ikatan

emosional dan kebersamaan temporer. Seperti kejadian hilangnya satu jamaah

akibat tersesat saat di Madinah. Bapak Rohmat usia 65 tahun, pensiunan guru

tidak kembali ke Hotel saat pertama kali sholat subuh berjamaah di Masjid

Nabawi. Pak Yudhi terlihat panik meski bersikap tenang, persoalannya pak

Rohmat ini yang membawa kunci kamar. Setelah hampir 24 jam baru dapat

ditemukan, ternyata pak Rohmat tertidur meringkuk di pintu masuk No.17.

Sementara Hotel Mubarrok, tempat rombongan kita menginap berada di pintu

No.15. Ujian pertama yang menimpa teman satu rombongan dengan kita. Menjadi

alarm untuk lebih meningkatkan kewaspadaan dan kepedulian satu sama lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

73

Ketiga saat berusaha memasuki tempat-tempat ijabah seperti Multazam,

atau Hijir Ismail tidak semua dari rombongan dapat memasukinya. Karena

diperlukan strategi dan kerja tim, seperti permainan sepak bola. Saya bersama bu

JN dan bu Udhi mendapat giliran pertama untuk mencoba menerobos lautan

manusia yang sedang Thowaf. Bu JN yang mengajari cara berjalan menyamping

dengan cepat seperti kepiting. Hingga kita dapat mencapai salah satu sudut ka‟bah

dekat Hijir Ismail. Setelah sampai saya segera menempel pada dinding ka‟bah.

Agar tidak terdorong keluar Hijir Ismail. Lalu bu JN memakai aba-aba dan

membentangkan tangannya untuk melindungi saya agar dapat segera sholat

sunnah 2 rakaat di Hijir Ismail. Kita bergantian membentangkan tangan untuk

bergantian sholat. Saya tidak ingat berapa lama saya menempel di dinding ka‟bah

karena tidak bisa bergerak keluar. Sementara bu JN dan bu Udhi sudah dapat

keluar.

Saya sangat terharu atas pengalaman tersebut. Karena sebelumnya saya

tidak berani membayangkan memasuki Hijir Ismail dan sholat sunah di situ. Juga

tidak membayangkan dapat menempel pada dinding ka‟bah dalam waktu yang

agak lama.

Kejadian tersebut terjadi pada hari ketiga di Mekah saat umrah wajib dan

sunnah sudah kita lakukan. Sangat membekas dalam ingatan saya, kalau kita tidak

bisa sendiri untuk mencapai tujuan. Kita butuh orang lain, untuk membantu

menggapai cita-cita. Bahkan kita butuh alasan kenapa semua amal kebaikan kita

harus diterima Yang Maha Pencipta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

74

C. Pengalaman Spitual Ketika di Raudhoh dan Melaksanakan Ibadah Sai

1. Saat Memasuki Raudhah (Makam Rasulallah SAW)

Raudhoh yaitu berziarah ke makam Rasul saat berada di Madinah,

sekiranya bukan rangkaian ritual wajib yang dilakukan dalam berumrah. Umrah

wajib hanya sekali yang terdiri dari Thawaf, Sa‟i, Tahalul yang dilakukan saat di

Mekah. Seperti kami melakukan umrah wajib saat baru datang ke Mekah. Setelah

umrah wajib tersebut, umrah berikutnya adalah sunnah. Banyak di antara jamaah

yang sama sekali tidak paham segi hukumnya. Namun, Raudhah adalah destinasi

penting di Madinah karena sebagian besar umat islam di dunia meyakini doa-doa

yang dipanjatkan akan diijabah disini.

Dengan didampingi seorang Mukimin perempuan yang ditunjuk travel

rombongan kecil kami bergerak pelan. Beringsut dari shaf ke shaf berikutnya

diselingi sholat sunnat 2 rakaat ditiap pemberhentian. Antara para pria dan

perempuan dipisah rute untuk sampai ke Raudhah. Posisi Raudhoh berada

didalam Inti bangunan Masjid Nabawi berada di area 8 pilar asli Masjid Nabawi

lama yang dulunya adalah kamar Rasul dan mimbar serta mimbar serta kamar

Aisyah. Memasuki Raudhoh artinya berhasil memasuki area makam Rasul. Dari

pukul 6 pagi rombongan kecil kami baru bisa mendekat pukul 10.00 tidak ada

yang tidak menangis saat itu. Kita tidak boleh menegok kebelakang sampai ujung

Raudhah. Karpet tebal berwarna hijau dibawah kubah bulat berwarna hijau, itulah

ciri fisik pertanda sudah sampai Raudhah. Bau harum semerbak membuatku tak

kuasa menahan tangis. Dengan gemetaran setelah sholat 2 rakaat dengan dijaga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

75

pendamping agar saya tidak terinjak.

Suasana perjalanan menuju Raudhah (Dokumentasi Pribadi, 27 Januari 2016)

Ternyata hal ini juga dialami oleh ibu JN tahun lalu, Ibu JN cerita tentang

pengalamnnya di Raudhah tahun 2015.

“Mbak aku ndak tahu arah tahu-tahu sudah duduk di atas permadani hijau

yang sangat tebal dan harum sekali. Saya nangis ndak bisa berhenti sambil

ngomong ya Allah lindungi saya. Tiba-tiba ada yang menepuk pundak dan

nyuruh saya sholat, saya ingatnya sudah selesai sholat tiba-tiba posisi saya

sudah di depan pintu keluar masjid, badanku menggigil mbak. Saya ndak cerita

siapa-siapa sampai pulang ke tanah air. Waktu tak tanyakan ustadz mengenai

kisah tersebut beliau bilang, “MasyaAllah ibuk ditunjukkan Raudhah yang

sebenarnya bu.” Sejak itu saya slalu ingin umrah setiap tahun, uang bisa dicari

kesempatan dan kesehatan yang gak bisa di beli. Ndak bisa di eyeli setiap orang

pergi umrah pasti punya kisah spiritual masing-masing mbak” (Wawancara 28

Januari 2016).

Lain lagi cerita saat Thawaf mengelilingi ka‟bah dari mbak Sita.

“Saat pergi umrah status saya adalah single parent karena sudah pisah rumah

dengan sang suami kurang lebih enam bulan meski masih menunggu putusan

pengadilan agama terkait hak asuh anak dan pembagian harta gono-gini. Saya

hanya pasrah dan mohon kekuatan pada Alloh SWT supaya dapat pencerahan

bagaimana menatap masa depan bersama ketiga anak-anak saya. Saat saya

melakukan thawaf mengelilingi ka‟bah tanpa saya sadari jilbab saya yang cukup

panjang tersangkut sesuatu yang saya tidak tahu itu apa. Sampai kepala saya

tertarik ke belakang dan tak bisa bergerak dan saya berhenti dan berteriak

meminta tolong untuk di lepaskan karena saya hampir terjatuh akibat dorongan

orang-orang yang juga sedang thawaf. Tiba-tiba ada seorang bapak yang

berhasil melepaskan ujung jilbab saya yang nyangkut, saat itu saya menangis

dan mengucapkan terimakasih padanya sambil melanjutkan kembali thawaf

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

76

sampai selesai. Pada waktu itu memang dini hari kita berempat perempuan

semua memutuskan untuk tetap di masjid menunggu subuh tiba. Saya berdoa,

ya Allah saya tidak bisa hidup sendiri dengan anak-anak saya, saya butuh

pemimpin rumah tangga bila Engkau berkenan segera pertemukan saya

dengannya. Sepulang umrah bulan februari 2015 satu bulan kemudian saya di

pertemukan dengan laki-laki yang dikenalkan lewat teman saya yang sekarang

jadi suamiku. Selesai masa iddah saya, kami melangsungkan akad nikah

sederhana disaksikan keluarga dan anak- anak kami, dia seorang duda berputra

satu tinggal di Jakarta. Pada bulan februari 2016 kemarin kami berdua

melakukan umrah berdua sebagai rasa syukur kami telah di pertemukan sebagai

suami istri, dan pada bulan haji 2017 insyaAllah kami berangkat menunaikan

ibadah haji berdua” (Wawancara pribadi, 07 Desember 2016).

Suasana Thawaf mengelilingi ka’bah (Dokumentasi Pribadi, Januari 2016)

Bunda Sita sekarang lebih di kenal sebagai motivator dan pendongeng

dakwah untuk anak-anak. Selain mengelola rumah kost kesibukan bunda cantik

ini mengelola dana untuk berbagai program sosial dari . Dari mulai program

peduli Allepo sampai peduli Bima, program rumah tahfidz Kali Code dan masih

banyak lagi. Dia yakin bahwa kalau kita bergerak dan sibuk mengurus umat

InsyaAllah masalah kita pribadi Allah SWT yang akan urusi, begitu pesannya

pada saya.

2. Saat Sa‟i

Saat saya melakukan sa‟i yaitu berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan

Marwa terasa melayang-layang. Pada kondisi antara sadar dan hampir pingsan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

77

yang saya ingat semua hampir berwarna hijau kekuningan. Suara-suara doa yang

menggema, kadang kaki sangat berat kadang sangat ringan. Suara mutowif

menuntun doa terkadang terdengar kadang juga tidak. Tercium bau yang sangat

wangi lalu menghilang. Dalam hati saya berteriak “ya Allah berikan kekuatan, ya

Allah”. Jangan sampai saya pingsan. Saya tidak mau menggunakan kursi roda

untuk menyelesaikan sai.

Kejadian tersebut pada waktu melakukan umrah wajib seteah thawaf pada

pukul 01.30 dini hari waktu setempat. Barangkali karena kelelahan dapat menjadi

pemicu seseorang berada pada kondisi antara sadar dan tidak. Pada hari kedua di

Mekah saya tanyakan kepada ibu JN saat kami sampai di hotel tentang bau wangi

menyengat saat sa‟i kemarin, bu JN bilang tidak mencium bau apa-apa. Juga para

ibu yang sekamar dengan saya tidak mencium bau apapun saat sa‟i. Saya

putuskan untuk tidak membahas lagi meski dalam hati teringat cerita bu JN yang

di Raudhah saat umrah 2015.

Semua orang pasti mengalami cerita-cerita serupa saat melakukan ibadah

wajib ataupun sunnah dalam umrah. Terlepas apakah memahami atau tidak esensi

dari rangkaian ibadah umrahnya yang jelas hal tersebut menjadi bagian oleh-oleh

untuk handai taulan. Hal ini dapat menjadi kisah inspiratif bagi sebagian orang

pada saat melakukan ibadah umrahnya, bagi sebagian yang lain dapat menjadi

cara untuk mengenali diri dari Tuhannya.

Iya betul dalam kondisi apapun ketika bisa menatap ka‟bah sambil berdoa

kita sulit mengungkapkan dengan kata-kata, akan perasaan susah atau bahagia hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

78

tersebut diamini juga oleh Ibu JN (51). “itu salah satu alasanku mbak, ngopo tho

aku bolak-balik umrah” ujarnya padaku (Wawancara 30 Januari 2016).

Salah satu sudut di Masjidil Haram saat breafing melakukan umrah wajib

(Dokumentasi Pribadi, Januari 2016)

Akan sedikit berbeda dengan mbak Ul (43) yang sudah dua kali berangkat

umrah, “rasanya puas bisa curhat langsung dengan yang Maha kuasa, bisa minta

apa saja kita dan pasti akan terkabul, itu pengalamanku mbak”, ungkapnya.

(Wawancara 21 Desember 2016).

Ternyata dorongan kuat untuk dapat berangkat umrah lagi karena jaminan

doa akan terkabul. Kalau begitu, apakah doa yang kita panjatkan di rumah tidak

terdengar olehNya? Dengan agak becanda Pak Yudhi menimpali, kalau di sana

(Mekah Madinah) online langsung denganNya 24 jam. Maka bila kita melakukan

hal yang tidak baik langsung akan mendapatkan teguran dari Nya saat itu juga.

Seperti mbak Ul cerita tentang rumah tangganya yang tidak harmonis

bahkan sempat ada keinginan untuk berpisah dengan suami. Sepulang umrah

mereka yang pertama tahun 2013 dia merasa lebih sabar menghadapi suaminya.

Lalu mereka berangkat lagi pada tahun 2014 hubungan mereka sekarang mesra,

begitu ungkapnya (Wawancara 21 Desember 2016).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

79

Saya merasa aneh dengan apa yang disampaikan oleh mbak Ul, tentang

bertransaksi dengan Allah. Maksudnya apa? Karena terakhir berkomunikasi mba

Ul masih saja gelisah dengan rumah tangganya. Bahkan bertanya ingin belajar

tasawuf? Dan mengeluhkan kalau suaminya masih jauh dari syariat Islam.

“Selesai sholat sunnah setelah menyelesaikan thawaf wajib saya mohon

kepada Allah. “Ya Allah mudahkanlah masalah-masalah dalam rumah

tanggaku, ampunilah suamiku, berikan hidayah padanya, tingkatkan selalu

kesabaranku, tunjukanlah jalan yang terang padaku.

Mbak, mungkin ada yang salah dengan doaku, karena sekembalinya kami

dari umrah memang ada ketenangan dalam hati, tapi itu tidak berlangsung lama.

Tidak sampai dua bulan dia (suamiku) kembali pada karakternya. Capek aku

mbak, lelah nunggu dia kapan sadarnya. Jujur mbak masih jauh dari syariat,

padahal anak-anakku sudah mulai remaja, mereka butuh role model. Lha kalau

bapaknya seperti itu gimana aku bisa tenang mbak? Anak-anakku butuh ibu

yang tenang mendampingi mereka. Tahun ini kami memang sedang

menyiapkan dana untuk pergi umrah sekeluarga, buat bekal anak-anak agar

lebih mengenal agamanya. Dan untuk menagih janji Allah Yang Maha

Penyelamat.”

Terus terang mendengar keluhan seperti ini membuat saya berpikir

mengapa banyak perempuan merasa terjebak dengan pilihannya sendiri? Bila

memang sudah tidak sejalan kenapa tidak bisa memutuskan berpisah? Lalu

meminta tangan Tuhan mengubahnya. Bukankah setiap persoalan yang datang

sejatinya ujian kita sebagai makhluk Nya. Kita bisa lulus bisa pula gagal

tergantung cara kita mensyukurinya. Bukan malah menyalahkan Yang Maha

Kuasa.

Seperti umumnya calon jamaah yang akan berangkat umrah disarankan

untuk mengikuti manasik ataupun latihan. Tujuannya agar tidak melakukan

kesalahan saat beribadah umrah bagi yang sudah pernah, tidak perlu untuk datang

manasik lagi. Biasanya saat manasik kita jadi mengenal rombongan kita dan juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

80

teman sekamar nantinya di tanah suci. Waktu itu kami melakukan manasik di

Asrama Haji Donohudan, karena dekat dengan kantor Fistatour.

Yang sudah kukenal saat itu selain Pak Yudhi ada juga Pak Tio suami Sevi

temanku. Kali ini Pak Tio mengantarkan mertuanya yang ternyata sekamar

dengan saya. Pak Tio (42) eksekutif muda asal Yogyakarta. Menurutnya

pengalaman umrah pertama dulu bersama isterinya, hajatnya terkabul. Sejak saat

itu dia berjanji bila ada rejeki ia akan rutin berangkat umrah setiap tahun

(Wawancara 3 Februari 2016).

Lain halnya dengan Ibu Jul (55) yang merasa doanya terkabulkan saat Haji

tahun 2014, asal Boyolali pensiunan guru ternyata sekamar dengan saya. Dia

meminta untuk dipanggil lagi ke Tanah Suci. Secepatnya sebelum dia meninggal.

Dan akhirnya tahun 2016 bisa berangkat umrah bersama keponakannya

(Wawancara 28 Januari 2016).

Setiap orang pasti punya persoalan dengan kadar ujiannya masing-masing.

Namun, dalam hal ini melakukan ibadah umrah telah dipandang sebagai jalan

pintas untuk keluar dari kemelut masalah. Barangkali karena sering melihat

liputan artis atau public figure berangkat umrah saat dirundung masalah, lalu

tanpa kita sadari menjadi hal yang lumrah dan cenderung kita tiru.

Pada akhirnya uraian diatas mengenai pengalaman umrah masing-masing

partisipan saling campur aduk. Kompleksitas pengalaman baik itu ibadah, wisata

maupun belanja juga pengalaman berjamaah akan menjadi poin untuk analisa

pada bab IV nantinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

81

Pada saat melakukan ziarah kita juga sedang melakukan perjalanan wisata.

Pada saat yang sama kita juga ingin memohonkan ampunan dan doa-doa agar

terkabulnya hajat kita. Dengan berurai air mata kita tumpahkan segala keluh kesah

pada yang Maha Pencipta. Kita lupa akan waktu dan suntuk dalam munajat.

Namun ketika kaki kita melangkah keluar pintu gerbang sebagian diri kita tidak

mampu menahan diri untuk memborong barang-barang yang tidak berguna. Kita

ingin terlihat gemerlap dan elegant tapi kita juga ingin terlihat santun dan

bersahaja. Terlalu banyak yang kita inginkan sampai kita lupa, bahwa Yang

Kuasa tidak menginginkan apa-apa dari kita.

Kita hanya manusia biasa yang penuh dusta dan keinginan. Kita hanya

manusia biasa yang penuh nafsu menabung pahala. Dan mengira akan mudah

menukarnya dengan surga. Kita lupa bahwa kita diciptakan untuk meringankan

beban sesama. Bukan untuk berburu surga.

Barangkali melakukan perjalanan umrah dapat memberi dampak yang

berbeda bagi setiap individu, sebagaimana juga berbeda jam biologis setiap tubuh

manusia. Hingga setiap sudut kota Mekah dan Madinah bisa jadi menjadi sakral

dan sangat monumental bagi sebagian besar peziarah. Namun juga bisa menjadi

biasa saja bagi pelancong lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

82

BAB IV

AMBIVALENSI IBADAH UMRAH DALAM DUNIA YANG CAIR

Bagaimana orang beragama pada era Budaya kontemporer sekarang ini?

Itulah yang akan menjadi fokus dari bab IV ini, yaitu dalam rangka melihat lebih

jauh kondisi huBungan antar manusia antar individu lewat perjalanan umrah itu

sendiri. Dalam hal ini, saya akan menggunakan gagasan Bauman tentang

modernitas-cair yang menyoal akan persoalan krisis manusia sekarang teraleniasi

satu sama lain akibat hilangnya engagement (komitmen) antar individu.

Pada dasarnya, perjalanan umrah itu bagi setiap muslim diyakini sangat

penuh makna, akan tetapi kepenuhan makna saat ini ternyata telah

terkomodifikasi sedemikian rupa. Dengan menjadikan ibadah umrah sebagai

simbol ketaqwaan dan jaminan pengalaman spiritual yang sangat penting bagi

setiap muslim, bisnis perjalanan ke tanah suci menjadi semakin marak.

Ambivalensi muncul di wilayah apa yang diyakini jamaah akan manfaat ibadah

umrah sendiri, seperti menghapus dosa, investasi pahala untuk akhirat dan lain

sebaginya. Hal itu pula, yang dikomodifikasikan, baik oleh para pihak agen

penyelenggara maupun para pelaku umrah itu sendiri. Artinya, meski bisa

dikatakan bahwa yang terjadi adalah proses komodifikasi praktik beragama,

namun kedua belah pihak bisa jadi berangkat dari keyakinan nilai yang sama.

Dengan mempertanyakan bagaimana ibadah umrah dijadikan konsumsi

dan bagaimana spiritualitas bisa dijual? Bagaimana seorang pejalan santai

(stroller) bisa disebut juga sebagai Peziarah (pilgrim)? Atau barangkali

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

83

sebaliknya, Peziarah adalah seorang Pejalan santai? Bagaimana hubungan antar

manusia dalam perjalanan umrah? Apakah antara satu dengan yang lainnya dapat

menjalin ikatan? Berbagai pertanyaan tersebut semoga dapat menjadi pintu masuk

bagi saya untuk menjawab rumusan masalah yang kedua, yaitu: masih adakah

pengalaman ikatan batin dalam berumrah ditengah modernitas yang cair ini?

A. Mengkonsumsi Umrah Menjual Spiritualitas

Seperti kita tahu sulit untuk membedakan antara wisata pada umumnya

dengan wisata religi, yang dalam hal ini adalah perjalanan umrah. Apa yang saya

rasakan saat memilih Paket umrah 10 hari melewati Singapore adalah pilihan

tepat. Alasan utama memang selain beribadah, saya berharap dapat melihat dan

merasakan pengalaman-pengalaman yang terkait dengan ibadah dan konsumsi

demi kepentingan penelitian ini.

Pada tahun sebelumnya saya terpaksa membatalkan keberangkatan umrah

9 hari dikarenakan anak saya sakit. Pada waktu itu, saya tidak menyesal atas

hangusnya DP yang sudah masuk di pihak travel. Karena saya seorang ibu yang

tidak mungkin meninggalkan anak yang sedang sakit hanya untuk berangkat

ibadah umrah. Saya yakin akan ada waktu yang terbaik untuk tenang menjalankan

ibadah umrah. Ternyata anggapan saya itu keliru, tidak ada waktu yang tepat

sampai kita benar-benar mengucapkan niat di dalam hati dan memohon

kemudahan untuk mencapainya. Saya pribadi, memutuskan berangkat karena

selain kebutuhan riset juga atas dorongan orangtua.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

84

Kebetulan keluarga besar saya rata-rata sudah berangkat haji dan juga

melakukan ibadah umrah di luar periode haji. Sering saya disindir bercanda

bahwa hanya saya sendiri yang katrok ketika mereka ngobrol seru tentang

pengalaman haji atau umrah. Saya sendiri sebetulnya lebih berhasrat untuk

menunaikan rukun Islam yang kelima, yakni haji. Tapi karena waktunya masih

lima tahun untuk antri jamaah, keinginan itupun harus saya simpan. Tawaran yang

pasti berangkat dalam waktu satu tahun, juga ada dengan harga 3x lipat dari biaya

ONH, namun saya kurang tertarik, karena hal tersebut memaksakan diri namanya.

Berangkat menjalankan ibadah umrah biasanya disertai suatu keyakinan

kita akan mendapatkan asupan dan pencerahan akan problem hidup kita masing-

masing. Saya pun berangkat dengan niat yang sama dan tekad yang Bulat untuk

dapat beribadah dengan khusyuk dan tenang. Tapi faktanya saya harus berperang

dengan diri saya sendiri untuk selalu menjaga mata, hati, mulut, dan pikiran agar

tidak menyimpan atau membatin segala sesuatu yang Buruk. Hal tersebut saya

lakukan dari mulai niat awal itu muncul, sampai akhirnya saya diperkenalkan

dengan Pak Yudhi, pemilik Fiesta Tour, biro perjalanan yang saya ikuti.

Kesan pertama saat bertemu Pak Yudhi, saya merasa ada kesan positif

yang diperlihatkan oleh Pak Yudhi. Setelah mengobrol basa-basi dan berkenalan

dengan istrinya rasanya sudah seperti teman lama. Barangkali itu kekuatan dari

seorang marketer Pak Yudhi yang dapat membuat orang lain merasa dekat dengan

seketika. Saya pikir saya harus belajar banyak tentang kelincahan berkomunikasi

semacam itu. Mungkin itu terkait dengan tingkat kematangan seseorang. Usia

tidak menjamin penguasaan komunikasi semacam itu. Saya sendiri sering dinilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

85

sebagai orang yang saklek atau kaku. Kurang pandai bergaul dan bersosialisasi.

Kenyataan tersebut saya akui meskipun saya yakin tidak ingin membawa cacat

bawaan semacam itu.

Setiap orang pasti ingin berubah menjadi lebih baik. Saya pun ingin

sesekali berubah menjadi manusia yang lebih baik. Salah satunya dengan

melakukan perjalanan umrah. Harapannya agar dapat memohon langsung berdoa

dengan khusyuk di tempat-tempat ijabah (jaminan doa akan terkaBul), seBut saja

Multazam, salah satu sudut ka‟bah yang terdapat pintu bertirai, lalu Hijir Ismail,

berada pada sisi salah satu sudut ka‟bah setengah lingkaran, dan tentu saja

Raudhah, yakni makam Rasulullah SAW. Entah mengapa setiap muslim saat

berada ditempat-tempat ijabah tersebut dipastikan bersimpuh dalam sujud dan

berurai airmata. Saya pun demikian, tidak dapat mengungkapkan dengan kata-kata

yang tepat pada momen seperti itu.

Bisa dikatakan pada saat sujud bermunajat di tempat ijabah adalah saat

paling egois, karena saya lupa di mana teman tadi yang duduk di sebelah, atau

depan bahkan belakang, saya tidak mampu peduli kiri atau kanan, depan atau

belakang. Yang diutamakan hanya memikirkan diri sendiri agar tidak terinjak,

terdorong ataupun terjatuh. Tapi saya kembali sadar bahwa tadi berangkat bertiga

dengan Bu Jane dan Bu Udhi dan telah bergantian membentangkan tangan agar

dapat sholat sunnah di dalam Hijir Ismail.

Apabila orang sering menyebut pengalaman spiritual, mungkin itu yang

dimaksudkan. Barangkali itu yang dicari dan dirindukan banyak muslim

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

86

nusantara. Bisa jadi itu yang disebut sebagai salah satu alasan dan cara

mengkonsumsi ibadah umrah itu sendiri. Selain investasi pahala, pengampunan

dosa, juga tersedia pengalaman-pengalaman spiritual yang menantang untuk

dibuktikan. Terlebih saat saya silaturahmi kepada kerabat atau tetangga yang

pulang haji ataupun umrah. Banyak pengalaman spiritual yang diceritakan dengan

beragam versinya. Tetapi intinya adalah sama. Rasa bersyukur telah pulang

dengan selamat, rasa bangga telah mengalami teguran Allah SWT lewat kejadian-

kejadian di luar nalar pikiran manusia.

Seperti kisah kedua orang tua saya saat pergi umrah pada tahun 2014

bapak dan ibu saya berselisih paham tentang jalan kembali ke hotel waktu di

Makkah, akibat pertengkaran kecil tersebut keduanya tersesat sampai memanggil

taxi untuk diantarkan ke alamat. Setelah taxi berjalan ternyata hanya berjarak 100

m dari komplek Masjidil Haram. Lalu ibu saya menangis dan memohon maaf

kepada bapak saya.

Masih banyak cerita serupa semacam itu. seperti halnya Pak Rohmat yang

tersesat lalu ditemukan tidur meringkuk di pintu keluar Masjid Nabawi. Saya

tidak mengenal Pak Rohmat dengan baik. Saya hanya tahu bahwa dia pensiunan

guru yang berasal dari Klaten. Semenjak kejadian tersebut pada hari pertama di

Madinah Pak Rohmat enggan mengobrol dengan jamaah yang lain. Saya menduga

setelah pulang ke Tanah Air saat Pak Rohmat kunjungi sanak saudara dia akan

bersemangat menceritakan pengalaman tersesatnya itu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

87

Dari pola seperti ini bisa dikatakan perjalanan umrah menjanjikan

pengalaman-pengalaman unik dan cerita-cerita saya menyebar secara alami

memenuhi ruang bersandar masing-masing orang yang belum berangkat umrah

lalu memiliki angan-angan dengan bertanya kapan giliran saya? Saya pernah

menyimpan rapat-rapat cerita saat menjalani ibadah umrah. Bukan karena apa,

tetapi khawatir ceritanya garing. Paling ditanya saudara kemarin dimana

menginapnya? Bisa menyelesaikan rangkaian umrah berapa kali?

Saat saya bercerita pada kedua anak saya yang masih usia SD saya hanya

menceritakan bahwa saya sudah mendoakan mereka supaya jadi anak yang baik.

Dan mereka lebih antusias membuka oleh-olehnya masing-masing.

Teringat kata Pak Yudhi, kalau doa-doa di tempat ijabah pasti langsung

didengar dan dijawab Allah SWT. Saya pun percaya apa yang telah kita ucapkan

dan batinkan pasti akan segera menjadi nyata. Saat iseng ditanya suami aPakah

saya mau bila diajak berangkat umrah lagi bersama suami? Saya bilang tidak mau.

Tetapi kalau pergi berhaji saya siap. Kebetulan suami sudah pergi haji sendiri

delapan tahun yang lalu. Alasan saya tidak ingin berangkat umrah lagi di luar

periode haji lebih karena bentuk efisiensi dana dan waktu. Masih banyak hal yang

lebih penting secara dana dan waktu yang dapat digunakan untuk hal yang lebih

bermanfaat. Salah satunya memberi beasiswa untuk sekolah bagi anak-anak yang

kurang mampu misalnya. Apakah pikiran saya itu akibat dari munculnya

kesadaran baru sebagai manusia setelah menyelesaikan ibadah umrah?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

88

Bila demikian berarti kepergian umroh saya memiliki dampak yang baik.

Karena tidak mungkin saya berpikiran lain tentang ibadah umroh selain niat

ibadah, awalnya demikian. Tapi setelah jalan-jalan di Singapore dulu rasanya

seperti mengikuti fieldtrip sekolah anak SMP. Kemudian waktu pemberangkatan

malam harinya dari bandara Changi kembali disodorkan bahwa niat beribadah

umroh dengan membaca doa Safaat bersama memBuat ingatan tentang kota suci

melekat kuat.

Perjalanan ditempuh kurang lebih 9 jam, selama itu setiap nafas saya

melantunkan dzikir dalam hati penuh kepasrahan memohon perlindungan agar

selamat sampai tujuan. Saya tidak ingat siapa disamping saya dan didepan saya.

Terlalu sibuk dengan fikiran saya sendiri. Bahkan rasa senang saat jalan-jalan dan

selfie di Merlion tadi sudah tidak ada bekasnya. Hati saya bergemuruh, khawatir

terhenti mengucap dzikir dalam sekelebatpun.

B. Antara Pejalan santai dan Peziarah, serta Pengembara dan Pelancong

Saya pikir kita sulit membedakan kapan saat kita mendekati jenis

gambaran manusia Pejalan santai sebagaimana yang Bauman maksudkan: jalan-

jalan yang iseng seperti jalan-jalan sore, melintasi bangunan-bangunan megah

sambil membeli barang-barang. Dalam penjadwalan setiap perjalanan ibadah

umroh sudah tercatat agenda dari hari pertama sampai hari kesepuluh. Tentunya

jadwal tersebut sudah disusun sedemikian rupa sehingga menjadi rangkaian

kegiatan yang menarik. Dengan jadwal tersebut, saya merasa tidak bisa keluar dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

89

keharusan kapan menjalani peran sebagai Peziarah dan Pejalan santai. Karena

susunan jadwal perjalanan mengharuskan demikian. Misalnya, hari pertama tiba

di masjid Nabawi maka kita sudah shalat subuh berjamaah dilanjutkan memasuki

Raudhah.

Suasana begitu kental dan mengharu biru, sangat membekas dalam

ingatan. Saat itulah kita menjalankan peran sebagai seorang Peziarah. Namun,

selesai berziarah kita pun diajak menelusuri area masjid Nabawi sambil

menghafalkan rute menuju hotel tempat menginap. Rasa takjub melihat keindahan

bangunan masjid Nabawi serta syahdunya suara adzan menjadikan kita manusia

pejalan santai pada saat jalan-jalan seperti itu. Ditambah setiap petang dan

shubuh, pasar tiban di halaman masjid memaksa kita untuk melihat-lihat,

menawar, dan akhirnya membeli.

Saya merasa menjadi Pelancong saat diajak menelusuri bermacam

museum yang ada di sekitar masjid Nabawi. Terdapat museum Nabi Muhammad

lengkap dengan diorama rumah rasul yang beratap pelepah kurma. Juga museum

Asmaul Husna yang melukiskan semua sifat-sifat Allah lengkap dengan tayangan

multimedia tentang awal mula bumi diciptakan sampai gambaran terjadinya hari

kiamat. Lalu apa pentingnya atraksi Pelancong museum semacam itu bagi lansia

yang buta aksara yang untuk melangkahkan kaki saja kadang merasa harus

menggunakan kursi roda. Bukankah lebih baik mereka ini melakukan ibadah

(i‟tikaf) di dalam masjid sambil berdzikir atau berdoa semaunya. Hal tersebut

sebagai fakta bahwa sungguh sulit untuk mengelak dari berlakunya jadwal

perjalanan dari pihak travel yang tanpa kita sadari menjebak kita untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

90

membawakan identitas kita sebagai Pejalan santai disatu sisi dan menjadi Peziarah

di sisi lainnya.

Kemudian pada hari kedua di Madinah kita diajak berwisata ke kebun

kurma. Kegiatannya selain berfoto-foto tentunya berbelanja aneka macam kurma.

Saya ingat pesan suami untuk tidak perlu belanja banyak kurma disini. Cukup

membeli kurma Rasul (kurma yang harganya paling mahal diantara kurma

lainnya) hanya untuk dikonsumsi sendiri selama di Tanah suci dan untuk

dikonsumsi di rumah nanti. Menurut saya tidak ada yang istimewa dari

pemandangan kebun kurma tersebut karena waktu itu musim dingin dan belum

musim berbuah. Rasanya sama seperti saat pergi berkebun salak pas belum musim

berbuah, namun di pintu gerbang kebun banyak terdapat pedagang buah salak. Ya

seperti itulah mental pelancong yang tiba-tiba menghinggapi seluruh rombongan.

Tawar sana-sini belanja sebanyak-banyaknya mumpung masih di sini.

Setelah puas berbelanja di kebun kurma kita diajak menuju masjid Quba,

seBuah masjid yang pertama kali didirikan Nabi Muhammad SAW saat hijrah ke

Madinah. Seluruh rombongan turun kemudian mengambil wudhu untuk

melakukan sholat sunnah tahiyatul masjid. Banyak rombongan bisnya bergantian

untuk dapat memasuki masjid Quba. Sebagaimana tuntunan amalan ketika

memasuki masjid di awali dengan sholat sunnah sholat sunnah qobliyah (sebelum)

atau ba‟diyah (sesudah) kemudian dilanjutkan sholat sunnah takhiyatul masjid

yang akan mengantarkan pada moment i‟tikaf (menyepi) di dalam masjid sesuai

kebutuhan. Selama i‟tikaf tentunya kita bisa memilih apakah hanya dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

91

berdzikir dan sholawat ataupun melakukan sholat-sholat sunnah dan juga

membaca alquran.

Lebih dari itu saya melihat banyak orang yang melakukannya dengan

terburu-buru. Karena jamaah bus yang mulai berdatangan membuat masjid Quba

penuh dengan jamaah dari berbagai negara. Saya sempat berfoto dengan Bu Udhi,

bahkan selfie dengan latar belakang menara masjid Quba. Begitulah berganti jam

dan tempat serta kegiatan dengan serta merta identitas kita berubah seketika. Saat

di dalam masjid menjalankan sholat sunnah dan berdoa. Saya adalah Peziarah,

begitu saya sibuk selfie sesungguhnya saya adalah seorang Pelancong.

Lalu kapan saya menjadi seorang Pengembara? Adalah ketika saya

menyadari arti perjalanan itu sendiri. Terkadang sepi sendiri ditengah hiruk pikuk

jamaah lainnya. Bila sebagai seorang Pelancong kita mengagumi tempat atau

benda maupun keBudayaan yang kita koleksikan, maka ketika kita mengunjungi

sebuah tempat bukan untuk menikmati tempat tersebut tetapi lebih karena kita

“pernah” datang ke tempat tersebut, pada saat itu kita adalah Pengembara. Rasa

seorang yang hinggap di hati saat berhasil menjamah ka‟bah, dan berdoa sambil

menatap Baitullah, mungkin saja mental Pengembara dan Pelancong sedang

menyergap tiba-tiba.

C. Antara Bersosialisasi dan Berjalin-Ikatan

Pernahkah kita sadari bahwa kita yang merasa terasing satu sama lain, baik

dengan saudara, teman, maupun orangtua kita sendiri. Saat sebelum perjalanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

92

umrah bersama rombongan Fiesta Tour berjumlah 32 orang, masing-masing dari

kita baru mengenal satu sama lain. Pada awalnya saya hanya mengenal Pak Yudhi

dan Pak Tio kemudian mertua Pak Tio lalu Bu Jane dan suaminya, dan sampai

hari-H pemberangkatan di Bandara Adi Sucipto saya belum mengenal yang

lainnya. Meskipun saya yakin bahwa saya adalah mampu mengingat wajah

dengan cukup baik, tetapi saya termasuk orang yang sulit menghafal nama orang.

Ketika doa bersama sebelum berangkat diseButkan Pak Yudhi yang memimpin

adalah ustadz Ahmadi, belakangan saya baru paham kalau beliau seharusnya

petugas mahrom, semacam pembimbing bagi saya.

Sampai memasuki pesawat Air Asia menuju bandara Changi rasanya saya

sendirian. Meskipun rombongan kita disatukan oleh seragam batik dan koper

berinisial Fiesta Tour satu sama lain belum sempat berbincang akrab. Ustadz

Ahmadi kebetulan disebelah saya duduknya mencoba mengajak berbicara basa-

basi. Kenapa sendirian? Tinggalnya dimana? Kok suami tidak ikut? Adalah

pertanyaan yang coba saya jawab dengan datar juga. Saya sendiri heran merasa

terganggu dengan pertanyaan-pertanyaan demikian. Rasanya saya kesulitan

memulai obrolan ringan dengan orang baru kenal atau baru bertemu. Terlebih bila

lawan bicara tidak bisa memberi pancingan obrolan yang menarik bagi saya. Saya

akan berpura-pura tidur biasanya. Mungkin itu sebabnya suami saya sering

berkata bahwa saya adalah jenis manusia yang menyebalkan jika sudah seperti itu.

Entahlah, saya pikir semua orang mengalami kesulitan yang sama atau mirip

dengan saya. Kikuk tiba-tiba ketika bertemu dengan orang lain entah baru ataupun

teman lama. Mengapa? Karena kita lebih “chemistri” bahasa kekiniannya ketika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

93

membahas sesuatu atau komen lewat medsos, sejenis WhatsApp, BBM atau yang

lainnya. Kita mudah disatukan oleh kesamaan pandangan atas isu tertentu.

Begitupun kita mudah tercerai beraikan oleh perbedaan pandangan terhadap suatu

isu yang lagi hangat.

Saya merasa beruntung tidak menggunakan medsos di luar urusan binis.

Saya merasa lebih aman jika kehidupan pribadi saya tidak banyak diketahui orang

lain. Mungkin saya tidak sendirian berpikiran demikian. Banyak diantara kita

ingin diketahui orang lain dalam berbagai hal kehidupan pribadinya. Sedang

dimana, makan apa, memikirkan apa dan siapa adalah serangkaian ekspresi yang

dapat ditunjukkan melalui DP status medsosnya. Kita benar-benar hidup dalam

dunia artifisial yang sesungguhnya.

Kesibukan orang sekarang adalah mengkonstruksi berlapis identitas

dengan antusias berburu lokasi dari berbagai destinasi wisata yang paling

“ngehits” di penjuru dunia. Kepentingannya adalah mengkoleksi foto atau video

menarik untuk dapat di pamerkan lewat medsos. Kita bisa mengecek lewat DP

status teman-teman kita atau siapapun banyak sekali yang memasang foto berlatar

belakang ka‟bah, atau area masjid Nabawi, laut Merah, dan lainnya. Pernah suatu

kali saya memasang foto selfie berlatar belakang ka‟bah tanpa sengaja sebagai

DP status BBM. Kemudian sayapun mendapatkan “like” dari berbagai teman yang

saya kenal atas foto yang saya pasang. Tiba-tiba saja saya merasa malu dan segera

menggantinya dengan gambar lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

94

Apa yang saya rasakan tersebut bisa jadi merupakan ambivalensi saya

sebagai seorang muslim yang merasa memahami bahwa malu rasanya

memperlihatkan diri kita sedang beribadah, karena itu hal yang bersifat pribadi,

antara diri dan Tuhan. Bahwasanya ibadah tidak selayaknya dipamerkan, karena

akan mengurangi nilai ibadah itu sendiri.

Namum apa daya, barang kali itulah persoalan konstruksi identitas lewat

mengkonsumsi ibadah umrah. Secara tidak sadar kita ingin segera mengabarkan

kepada semua orang melalui media sosial tentang apa yang sedang kita alami.

Terlebih lagi saat ini kecenderungan tersebut semakin dilihat sebagai sesuatu yang

lumrah dan tak lagi dipersoalkan. Semakin banyak kita mendapat pengikut,

semakin besar pula kemungkinan kita dikenal. Dengan demikian kita dapat

memetakan dan mengambil manfaat seluas-luasnya dari jaringan media sosial.

Identitas sebagai netizen sekarang menjadi ukuran seberpa “gaulnya” diri

kita ini. Menjadi cara bersosialisasi untuk mendapatkan rasa “secure” yang

melanda manusia sekarang, bahkan menjadi strategi bisnis yang ampuh untuk

menjaring pelanggan lewat Facebook, Instagram, Twitter dan lain sebagainya.

Mengikuti rangkaian ibadah seperti saat thawaf mampu memberikan rasa

ikatan emosional di antara sesama manusia pada satu sisi. Namun di sisi lainya

masing-masing sibuk melindungi diri agar tidak terjatuh maupun terdorong. Hal

yang sama juga saya rasakan saat sa‟i, rasa kebersamaan yang tumbuh saat saya

melakukan rangkaian ibadah thawaf dan sa‟i tidak mampu memBukakan jalan

untuk saya lebih dekat dan menyatu satu sama lain diantara teman serombongan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

95

Pengalaman semacam ini tridak cukup membuat kita saling peduli satu sama lain.

Tidak cukup untuk membangun jalinan diantara kita yang sesungguhnya,

mengapa?

Karena rasa aman kita sesungguhnya berada pada posisi yang sangat

dilematis. Kita merindukan kebersamaan hubungan antara manusia sebagaimana

kita makhluk sosial. Namun juga, kita tidak mau ruang privasi kita dimasuki

orang lain karena sejatinya kita makhluk individual. Tapi menjadi aneh di masa

yang cair sekarang ini ruang privasi kita ingin orang lain mengetahuinya akibat

aktif bersosial media.

D. Makna Umrah di Tengah Konsumerisme: sebuah Refleksi Kritis

Fenomena masiv orang berumrah dapat dikatakan sebagai gambaran

betapa kompleksnya persoalan-persoalan yang ada dalam masyarakat muslim

kelas menengah Indonesia dalam rangka mengekspresikan keagamaannya. Bila

pada modernitas yang solid (modern) agama tidak mendapatkan tempat akibat

rasionalisasi dalam segala sisi kehidupan manusia ditentukan oleh kekuatan

lembaga-lembaga atau instuisi yang mengaturnya. Tidak demikian dalam masa

modernitas yang cair ini (posmodern) dimana agama mendapat ruang ekspresi

yang luas lewat jalan konsumsi. Konsep “homoconsumer” dalam modernitas cair

mengandaikan manusia beragama memperlakukan ekspresi keagamaan dalam hal

ini melakukan ibadah umrah bagi seorang muslim dapat dipandang sebagai bagian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

96

dari cara mengkonsumsi itu sendiri. Spiritualitas menjadi komoditi paling laris di

abad ini.

Saya tidak sepenuhnya sepakat atas hal tersebut karena bagaimanapun kita

juga mahluk primordial yang akan rindu terus menerus terhadap imajinasi kolektif

kita sebagai muslim, yaitu Baitullah. Hal tersebut lantas disamakan dengan

perjalanan wisata ke luar negeri yang sudah menjadi gaya hidup muslim kelas

menengah. Dengan kata lain melakukan ibadah umrah itu sangat penuh makna

bagi setiap muslim. Sebagai media mendekati Tuhannya dan kembali pada-Nya,

artinya menjadi manusia yang lebih baik. Jadi pergi umrah Buka melulu konsumsi

sebagaimana “homoconsumer” yang Bauman maksudkan. Paradoksnya terletak

pada sistem perjalanan secara keseluruhan diatur oleh mekanisme industri

pariwisata dunia yang berlaku umum.

Ambivalensi ibadah umrah berada pada keyakinan akan manfaat ibadah

umrah yang dipahami secara sama, baik oleh penjual (agen perjalanan) ataupun

pembeli (jamaah). Antara lain yang dipahami secara umum adalah umrah dapat

menghapus dosa, investasi pahala dan lain sebagainya.

Ambivalensi dapat dilihat juga dari upaya mengkontruksi identitas melalui

konsumsi. Dalam hal ini individu tidak kuasa menahan diri untuk mengungah saat

berumrah ke dalam akun media sosialnya. Meskipun demikian yang saya rasakan

saat melaksanakan ibadah thawaf yang pertama kali, suasana kekhususkan sangat

terjaga. Pun dalam suasana kiri dan kanan saya beberapa jamaah lain sibuk

memegang kamera dan tongsis untuk merekam ibadah thawaf tersebut. Hal ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

97

menunjukkan bahwasannya nilai ibadah tidak terpengaruh oleh peristiwa ataupun

aktivitas konsumsi.

Sedangkan rasa malu yang saya rasakan saat memasang foto saat berumrah

adalah wujud dari nilai-nilai ajaran yang juga telah menyatu dalam diri. Bahwa

urusan ibadah adalah urusan pribadi dan tidak sepantasnya ditunjuk-tunjukkan

pada dunia. Apalagi jika tanpa malu menyatakan bahwa saya adalah hamba yang

bertaqwa. Memang demikianlah naik turunnya keimanan manusia. Bermacam

ajaran maupun amalan ibadah yang dilakukan manusia dapat meningkatkan kadar

keimanan seseorang. Namun sekaligus dapat menurunkan bahkan menjatuhkan

makna iman itu sendiri. Dalam hal ini rasa ujub/bangga menjadi hamba yang

bertaqwa terhadap diri sendiri, merasa lebih baik dari pada orang lain.

Kategorisasi manusia posmodern ala Bauman tidak dapat dilihat secara

terpisah dalam rangkaian orang melakukan perjalanan ibadah umrah. Karenanya

semua identitas manusia posmo tersebut dapat dialami secara bersamaan saat

orang berumrah. Antara pengalaman satu dengan yang lain diikat oleh jadwal

perjalanan yang sudah ditentukan oleh biro travel penyelenggara. apalagi bila

melakukan perjalanan umrah secara mandiri seperti para backpacker.

Identitas kemusliman, merujuk pada kerangka beripikir Bauman, pada

masa sekarang adalah juga identitas kemusliman homo consumer. Begitupun yang

diandaikan dalam identitas pada masa modern cair ini, identitas ini menjadi cair

melalui jalan konsumsi. Dari sini kita akan bisa menemukan cairnya identitas

kemusliman tersebut, baik dalam pola relasi individu, maupun dalam praktek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

98

peribadatan. Dalam ibadah umrah, kekhusukan saat melakukan rangkaian ibadah

berbanding lurus dengan gemerlapnya atraksi pelancong. Dalam segala agenda

kegiatan perjalanan umrah, identitas kita juga berubah dari peziarah menjadi juga

pejalan santai, kemudian menjadi pelancong, dan sekaligus pengembara pada saat

yang bersamaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

99

BAB V

PENUTUP

Penelitian tesis ini memakan waktu kurang lebih tiga tahun. Proses dari

berkembangnya ide dan kebutuhan data telah saya lakukan dari mulai

mengumpulkan informasi-informasi terkait tema penelitian, yaitu “budaya

umrah”. Oleh karena itu saya juga telah melakukan perjalanan umrah bersama

sebagian partisipan yang saya pilih. Dan fenomena yang saya tangkap selanjutnya

say abaca menggunakan beberapa konsep Zygmunt Bauman sebagai objek

pendekatannya.

Agar mampu menggambarkan secara lebih mendalam realitas yang

dialami oleh para partisipan, saya memilih etnografi baru sebagai metode.

Etnografi baru memungkinkan saya untuk menggabungkan data hasil wawancara

dengan pengalaman saya sendiri. Dengan demikian diharapkan mampu membuka

ruang yang lebih reflektif.

Fenomena perjalanan umrah kini telah menjadi ungkapan ketaqwaan bagi

kalangan muslim kelas menengah Indonesia. Bila pada masa awal kemunculannya

pada masa orde baru kelas menengah muslim ini hadir demi merebut ruang

politik, peran tersebut pun kini telah bergeser seiring perubahan zaman. Pada era

modern cair ini agama tidak terlampau lagi mendapatkan ruang di ranah politik,

melainkan justru dalam ranah konsumsi. Oleh karena itu kelas menengah muslim

saat ini tidak lagi berlomba untuk menjadi bagian dari suatu kerja politik tertentu.

Arah dari setiap kerjanya kini telah terengkuh masuk ke dalam kepentingan bisnis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

100

dan pasar, dan tak terkecuali juga yang berkaitan dengan praktek keberagamaan.

Aktivitas ibadah umrah adalah bentuk konsumsi terhadap ibadah umrah itu

sendiri, karena nilai-nilai yang diyakini, baik oleh penjual (pihak travel) ataupun

pembeli (jamaah) adalah sama.

Namun ambivalensi tidak hanya berada pada nilai-nilai yang diyakini

secara sama, tapi juga berada di tengah antara pengalaman rohani dan konsumsi

itu sendiri. Akibatnya tipologi manusia postmodern Bauman (pembelanja,

pelancong, dan pengembara) sulit dipisahkan dalam kaitannya dengan proses

perjalanan ibadah umrah tersebut. Identitas sebagai pembelanja bercampur dengan

yang lain. Antara pengalaman satu dengan yang lain diikat oleh jadwal perjalanan

yang telah ditentukan oleh pihak travel.

Di sisi lain, kebersamaan yang dialami oleh para jamaah secara temporer

selama menjalani seluruh rangkaian ibadah umrah juga tidak cukup untuk

menumbuhkan jalinan ikatan sosial yang mendalam di antara mereka. Namun hal

itu bukan berarti membuat mereka menjauh satu sama lain, karena justru mereka

selalu butuh untuk bersama. Rasa tidak aman (insecurity) terus mendorong

manusia untuk berkomunitas. Melalui umrah mereka menemukan sebuah

kebersamaan yang mereka rindukan. Namun pada saat yang bersamaan mereka

juga tidak ingin berbagi hal-hal yang bersifat pribadi.

Maka jika fenomena umrah ini dibandingkan kembali dengan fenomena

kebangkitan kalangan muslim kelas menengah di masa Orde Baru, kita akan bisa

melihat perbedaan yang sangat signifikan. Pada masa Orde Baru, sebagaimana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

101

telah saya jelaskan pada Bab II, kebangkitan muslim kelas menengah bertujuan

untuk menyerukan aspirasi dan merebut ruang-ruang politik, tatkala pada masa itu

rezim pemerintahan Suharto begitu ketat membatasi berbagai geliat sosial-politik

masyarakat. Sementara sangat berbeda dengan masa itu, budaya umrah yang

meledak pada saat ini secara sosial menurut saya belum bisa dimaknai sebagai

representasi dari geliat identitas politik tertentu, karena dari praktek yang terjadi

belum cukup mampu membuat para pelakunya menyandang identitas yang

spesifik dan berbeda. Satu-satunya hal yang bisa kita identifikasi dari fenomena

umrah ini adalah semakin mencairnya batas antara ruang, waktu atau aktivitas

ibadah dan konsumsi. Ketika kita melakukan umrah ke tanah suci, apakah pada

saat itu kita hanya sedang beribadah, atau juga sedang mengkonsumi komoditas

tertentu? Hal ini menjadi sulit untuk dipastikan. Terlebih lagi keempat tipologi

manusia modern cair menurut Bauman tersebut semakin menguatkan bahwa pada

era ini tidak dimungkinkan lagi bertahannya identitas yang solid. Semua melebut

menjadi satu bersamaan dengan semakin derasnya arus budaya massa yang kian

mengkondisikan manusia untuk hidup secara ambivalen. Semakin menjadi

individual, dan secara bersamaan menginginkan komunitas karena semakin

merasakan ketidakamanan.

Pada akhirnya, dalam melihat fenomena perjalanan umrah dalam konteks

perkembangan kelas menengah muslim Indonesia ini, saya pesimis hal tersebut

mampu menjadi bagian dari ruang transformasi, baik secara individual maupun

sosial. Mengapa demikian? Dalam perjalanan umrah tidak saya temukan

tumbuhnya solidaritas sosial antar jamaah yang berkelanjutan. Meskipun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

102

melakukan perjalanan umrah akan memberi dampak positif bagi setiap individu,

tapi tidak secara kolektif maupun sosial. Fenomena umrah ini tidak memberikan

dampak perubahan yang berarti, khususnya dalam konteks bagaimana kelas

menengah muslim Indonesia ini berkontribusi terhadap dinamika persoalan sosial

masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

103

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Muslim. 2009. Bersujud Di Baitullah. Jakarta: Kompas Gramedia

Bauman, Zygmunt. 1996 “From Pilgraims to Tourist – or A Short History of

Identity” dalam Stuart Hall and Paul du Guy (ed.). Question of Culture

Identity. London: Sage

_____. 2004 . “Identity Conversations with Benetto Vecchi”, London: Sage

Blackshaw, Tony. 2005. Zigmunt Bauman. London & New York: Routledge

Darmadi, Dadi. http://www.ipminstitut.com/2014/menjual-simbol-agama.html. Di

download pada 5 Mei 2016

Feathersone, Mike. 2005. Postmodernisme dan Budaya Konsumen. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar

Heryanto, Ariel. 2015. “Identitas dan Kenikmatan”, Jakarta : KPG Gramedia.

Lee, Raymond L.M., 2004. “Bauman, Liquid Modernity and Dilemmas of

Development”. London: SAGE

Lucking. Mirjam. 2014. “Making “Arab” One‟s Own: Muslim Pilgrimage

Experience In Central Java”. Internationales Asian Forum. Vol.45 (2014).

No.1-2.

Moeflich, Hasbullah. 2012. “Sejarah Sosial Intelektual Islam Di Indonesia”.

Bandung : Pustaka Setia.

Majid, M. Dien. 2008. “Berhaji Di Masa Kolonial” CV sejahtera, 2008.

Saukko, Paula. 2003. “Doing Research in Cultural Studies: an Introduction to

Classical and New Methodological Approache”s. London: SAGE

Publication

Sidik, Fatah. http://www.lensaindonesia.com/2014/12/16/ahok-lepas-

pemberangkatan-umroh-30-marbot.html. Di download pada 10 Mei 2016

Sucipto. 2013. Kontekstualita, vol. 28, No. 1.

Yuswohadi. 2014. “Marketing To The Middle Class Muslim”, Jakarta : Gramedia.

_______________________

Arminareka Perdana, Grafik Peningkatan Jumlah Jamaah Umrah,

https://arminarekaperdanamakassar.wordpress.com, diakses pada tanggal 9

April 2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: MENDAUR ULANG IDENTITAS KEMUSLIMAN MELALUI UMRAH …repository.usd.ac.id/26530/2/126322006_full.pdf · undangan yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v LEMBAR PERNYATAAN

104

Kapanlagi.com/jumat,27/feb/2015/Jupe-umrah-kedua.html.kpl/hen/gtr.

Didownload pada 11 Mei 2016

Kawanpendi, Tren Liburan sebagai Indikasi Meningkatnya Daya Beli Kelas

Menengah, (https://kawanpendi.com/2016/05/05/tren-liburan-sebagai-

indikasi-meningkatnya-daya-beli-kelas-menengah/), diakses pada tanggal 9

April 2018

m.detik.com/news/berita/31 didownload pada tgl 17 Mei 2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI