Mencetak Generasi Multitalenta · Diterbitkan pertama kali oleh Penerbit PT Elex Media ... Mungkin harapan semua orang tua di dunia ini ... sarana prasarana, dan juga asupan gizi

MENCETAK Generasi

Multitalenta

Erwin Widiasworo

Mencetak generasi Multitalenta - Final ACC.indd 1 23/07/2018 14.04.53

Sanksi Pelanggaran Pasal 113Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014tentang Hak Cipta

(1). Setiap orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat (1) huruf i untuk penggunaan secara komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan atau pidana denda paling banyak Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

(2). Setiap orang yang dengan tanpa hak dan atau tanpa izin pencipta atau pemegang hak cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi pencipta sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan atau huruf h, untuk penggunaan secara komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan atau pidana denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

(3). Setiap orang yang dengan tanpa hak dan atau tanpa izin pencipta atau pemegang hak melakukan pelanggaran hak ekonomi pencipta sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan atau huruf g, untuk penggunaan secara komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan atau pidana denda paling banyak Rp 1.000.000.000.00 (satu miliar rupiah).

(4). Setiap orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan atau pidana denda paling banyak Rp 4.000.000.000.00 (empat miliar rupiah).


MENCETAK Generasi

Multitalenta

Erwin Widiasworo

Penerbit PT Elex Media Komputindo


MENCETAK GENERASI MULTITALENTA

Erwin Widiasworo

© 2018 Erwin Widiasworo

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

Diterbitkan pertama kali oleh Penerbit PT Elex Media Komputindo

Kelompok Gramedia – Jakarta

Anggota IKAPI, Jakarta

718091022

ISBN: 978-602-04-7676-6

Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi, atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit

Dicetak oleh Percetakan PT Gramedia, Jakarta

Isi diluar tanggung jawab Percetakan


v

Daftar Isi

Pengantar Penulis

1. Tentang Kecerdasan Multitalenta ..............................................1

2. Kehebatan Anak yang Memiliki Kecerdasan Multitalenta . 13

3, Pembentukan Kecerdasan dan Talenta Anak .........................29

4. Kenali Gaya Belajar Anak Sedini Mungkin ...............................47

5. Pola Asuh yang Tepat ...................................................................... 59

a. Memahami Bayi dan Balita .....................................................65

b. Menyambut Anak dengan Teladan .....................................73

c. Menjalin Komunikasi yang Baik............................................76

d. Menerapkan Kedisiplinan pada Anak dan Pemberian

“Reward” ........................................................................................80

e. Membangun Rutinitas dan Tim Kerja .................................84

f. Membangun Kemandirian dan Rasa Percaya Diri .........86

g. Membentuk Moral Anak .........................................................93

h. Membangun Kreativitas Anak ..............................................96

i. Mengendalikan Emosi Anak ..................................................100

j. Mengelola Rasa Takut pada Anak ........................................104

k. Perlunya Kerjasama Orang tua .............................................116

l. Memberikan Cinta dan Kasih Sayang tanpa Batas ........119

m. Membentuk Lingkungan yang Tepat .................................123

n. Mendidik Kecenderungan Sosial Anak ..............................126

o. Menguatkan Spiritual Anak ...................................................129


1

1.

Tentang Kecerdasan Multitalenta


2

Ketika kita menyaksikan televisi yang menayangkan tentang acara anak-anak, sering kita dibuat kagum dengan anak yang

cerdas, berprestasi di sekolah, tapi memiliki bakat menyanyi, bermain musik, pandai menulis novel, ataupun memiliki prestasi di bidang olahraga, sains, agama, dan bidang-bidang lain. Kita dibuat terkagum-kagum dengan semua kepandaian yang mereka miliki. Bagaimana mereka bisa menguasai itu semua? Seandainya kita memiliki anak seperti itu, pasti bahagia luar biasa. Selain memiliki kebanggaan, seolah kita akan terbebas dari kekhawatiran tentang masa depan mereka.

Lihat saja Agnes Mo. Ia sejak kecil telah memiliki kecerdasan dan bakat yang luar biasa. Agnes Mo yang dulu terkenal dengan nama Agnes Monica, sejak kecil telah muncul sebagai sosok anak yang cerdas dan pintar. Ia pandai dalam menyanyi dan menjadi presenter sebuah acara televisi untuk anak-anak. Semakin ia tumbuh menjadi sosok remaja hingga dewasa, talentanya semakin berkembang,. Mulai dari pandai berbahasa inggris, mandarin, bahkan menari dan berakting. Kini ia terkenal sebagai penyanyi yang telah ‘go internasional’. Dalam membawakan lagunya ia selalu memadukan dengan tarian modern yang memukau. Tak hanya itu, Agnes Mo juga pernah bermain film bersama arti-artis luar negeri. Prestasinya memang sungguh luar biasa.

Setiap orang tua pasti mendambakan anaknya dapat tumbuh menjadi generasi yang pintar, cerdas, serta memiliki bakat tertentu. Bahkan bukan tidak mungkin orang tua juga mendambakan anak yang memiki kepandaian dalam berbagai bidang. Selain cerdas, pintar dalam belajar, juga memiliki bakat dalam berbagai bidang. Inilah yang kita kenal dengan anak multitalenta. Mungkin harapan semua orang tua di dunia ini adalah memiliki anak yang mampu tumbuh dan berkembang menjadi anak yang multitalenta.


3

Lalu sebenarnya bagaimana sih anak multitalenta itu?Menurut Sonny Triyo Wuriyanto dalam artikelnya berjudul Goresan Tinta Emas, anak multitalenta adalah anak yang menguasai beberapa bakat di beberapa bidang sekaligus, dan semuanya berkembang dengan luar biasa. Bakat dalam hal ini dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu bakat akademis dan bakat khusus.

a. Bakat akademis Bakat akademis pun dibagi lagi menjadi dua, yakni bakat

akademis secara umum dan khusus. Anak yang mempunyai bakat akademis secara umum adalah anak yang menguasai hampir seluruh mata pelajaran dengan hasil maksimal. Sedangkan anak dengan bakat akademis khusus adalah anak yang hanya menguasai beberapa mata pelajaran saja. Misalnya ada anak yang berbakat di bidang matematika atau IPA, sedangkan mata pelajaran lainnya biasa-biasa saja.

a. Bakat non akademisYang dimaksud dengan bakat non akademis adalah kelebihan

yang dimiliki anak di bidang selain kemampuan akademis. Misalnya seni rupa, seni musik, seni suara, kemampuan berbahasa, olahraga dan sebagainya.


4

Tidak sembarangan kita dapat memberikan label pada anak sebagai anak multitalenta. Banyak kriteria yang harus melekat pada seorang anak multitalenta, diantaranya :

a. Mempunyai bakat lebih dari satu, baik di bidang akademis dan bidang khusus ataupun beberapa bidang khusus sekaligus.

Jika seorang anak hanya berbakat di bidang akademis saja maka belum dapat dikatakan sebagai anak yang memiliki kecerdasan multitalenta. Sebagai contoh, anak menguasai seluruh bidang akademik dengan memiliki prestasi belajar di sekolah yang baik namun ia juga pandai bernyanyi, bermain alat musik, pandai berolahraga, dan juga pandai menari. Anak tersebut jelas telihat menguasai bakat kademis sekaligus beberapa bakat khusus. Anak yang demikian jelas merupakan anak yang memiliki kecerdasan multitalenta.

b. Umumnya memiliki tingkat kecerdasan superior.

Tingkat kecerdasan superior berarti di atas rata-rata. Anak yang memiliki tingkat kecerdasan superior akan telihat lebih cepat tanggap dan lebih cepat dalam menangkap atau merespon sesuatu.

c. Memiliki minat yang luas

Anak-anak multitalenta biasanya memiliki minat pada banyak bidang. Jadi tidak hanya berminat pada satu bidang saja. Misalnya, anak menyenangi belajar matematika, IPA, dan mata pelajaran lain, namun ia juga menyukai bidang seni seperti menyanyi dan menari. Bahkan tidak menutup kemungkinan masih menyukai dunia olahraga seperti senam, atletik, renang, atau cabang olahraga yang lain. Anak yang memiliki kecerdasan multitalenta biasanya


5

tidak akan puas hanya menguasai satu bidang saja, ia akan terus belajar dan berusaha untuk menguasai bidang yang lain.

Memang pada umumnya, anak yang memiliki kecerdasan multitalenta dibesarkan oleh keluarga yang memiliki keahlian besar tertentu. Misalnya, anak yang dibesarkan pada keluarga pemusik, biasanya akan menguasai beberapa alat musik sekaligus mampu menyanyi dengan baik. Karena seni terkait dengan olahrasa, maka biasanya anak ini pun peka terhadap keindahan, dan bukan tidak mungkin kepekaan ini menuntunnya untuk bisa melukis, mampu mencipta puisi, dan sebagainya. Dengan demikian, tak jarang anak yang mampu menguasai beberapa alat musik, mampu menyanyi, mencipta puisi, bahkan menciptakan lagu.

Namun demikian, bukan tidak mungkin bagi keluarga yang tidak memiliki keahlian besar tertentu untuk mampu mengembangkan kecerdasan multitalenta anaknya. Kecerdasan terbentuk tidak hanya karena faktor gen, namun juga faktor lingkungan. Faktor gen memang tidak dapat dipungkiri lagi, bahwa keahlian besar tertentu dari orang tua akan menurun pada anak atau cucunya. Faktor lingkungan pun cukup memiliki pengaruh besar. Diantaranya pola asuh orang tua, pemberian stimulus, fasilitas, sarana prasarana, dan juga asupan gizi yang diberikan pada anak.

Kedua faktor tersebut harus seiring dan saling mendukung satu sama lain. Jika hanya mengandalkan faktor gen saja, tanpa memperhatikan faktor lingkungan, jelas bakat atau talenta anak tidak dapat berkembang maksimal. Sebaliknya, jika pemberian stimulus untuk talenta tertentu diberikan sedini mungkin, bahkan sejak anak masih dalam kandungan, besar kemungkinan bakat atau talenta tersebut dapat berkembang pada anak.


6

Penemu teori relativitas, Albert Einstein mengatakan bahwa pada akhirnya bakat hanya akan berperan 1%, sedangkan sisanya adalah kerja keras. Fenomena anak multitalenta ini pun tak lepas dari pendapat tersebut. Adakalanya bakat yang dimiliki tidak terlalu dominan, tetapi karena si anak tekun maka semua yang dipelajarinya bisa membuahkan hasil.

Walaupun pada usia anak-anak terkadang kita merasa kesulitan untuk melihat apakah anak memang berbakat, atau tekun. Namun kita dapat mencermati prosesnya. Anak yang berbakat biasanya hanya memerlukan sedikit latihan untuk bisa mencapai keahlian tertentu. Namun anak yang kurang berbakat dan hanya bermodal ketekunan akan memerlukan latihan keras untuk bisa mencapai keahlian yang diinginkan.

Sebagai orang tua, tentunya kita menginginkan anak memiliki talenta di bidang tertentu bahkan berbagai bidang. Apabila anak memang berbakat, kita perlu mengembangkannya dengan pemberian stimulus dan latihan yang tidak begitu keras. Namun jika anak kurang berbakat, kita harus memberikan stimulus yang lebih, pemberian fasilitas, serta latihan yang keras.


7

Lalu bagaimana dengan anak yang menguasai beberapa bidang namun semua serba tanggung? Artinya beberapa bidang memang dikuasai anak, namun dari beberapa bidang tersebut tidak ada yang menonjol. Hal tersebut tidak dapat dikatakan sebagai anak multitalenta. Anak yang memiliki kecerdasan multitalenta adalah anak yang memiliki talenta di beberapa bidang dan menonjol. Kita dapat melihat bahwa anak menonjol atau tidak dalam bidang tertentu, dengan mmbandingkan dengan anak seusianya pada umumnya. Jika anak memiliki keahlian pada beberapa bidang yang lebih dibandingkan anak-anak seusia lainnya maka baru dapat dikatakan sebagai anak multitalenta.

Seperti dilansir oleh detik.com, pada 20 November 2015. Tentang anak multitalenta juga dijelaskan oleh psikolog anak, Dr. Rose Mini A.P., M.Psi. Multitalenta tercipta karena kecerdasan anak yang distimulasi dengan baik. Sebab setiap anak di muka bumi ini cerdas dengan keunikan dan kemampuannya masing-masing. Talenta anak bisa didapat secara alamiah alias pemberian dari Tuhan. Selain itu ada faktor nurture atau lingkungan yang mempengaruhi talenta anak.

Dalam hal ini, orang tua perlu memberikan stimulasi dan nutrisi yang tepat bagi anak. Stimulasi dan nutrisi adalah hal penting yang sangat berpengaruh pada perkembangan talenta anak. Jika kita telah mengtahui bakat atau talenta anak, yang perlu kita lakukan adalah memberikan stimulus yang tepat. Namun tidak menutup kemungkinan, kita juga dapat mengenalkan dasar-dasar keterampilan lain. Hal ini perlu dilakukan untuk memperkaya kemampuan anak.

Bagaimana anak menyukai satu hal. itu adalah yang terpenting. Dengan demikian anak akan terus belajar mendalaminya. Kita hanya perlu memberikan stimulus yang akan merangsang


8

kecenderungan otak maupun bakatnya. Namun tentu saja tidak serta-merta mampu membentuk bakat dan minat itu sendiri. Pembentukan bakat dan minat pada anak membutuhkan proses dan waktu yang tidak sedikit.

Pakar stimulasi anak, Irene F Mongkar menjelaskan bahwa stimulasi pada anak terdiri dari dua jenis yaitu stimulasi sensorik dan stimulasi motorik. Stimulasi sensorik merupakan rangsangan yang melibatkan lima indera pada anak yaitu pndengaran, penciuman, penglihatan, peraba dan pengecap. Sedangkan stimulasi motorik berupa pemberian kesempatan pada anak untuk menggunakan tangannya. kesempatan anak untuk bergerak, dan juga kesempatan untuk berbicara.


9

Kita dapat mengembangkan aneka talenta pada anak dengan menerapkan pola asuh yang sesuai. Setiap anak memiliki perbedaan sifat dan karakter sehingga untuk membentuk talenta anak perlu pola pengasuhan yang tepat. Maksudnya, kita tidak bisa menyamakan pola asuh pada anak. Misalnya anak yang lain diterapkan menggunakan pola asuh A berhasil. Hal tersebut belum tentu sesuai jika diterapkan pada anak kita. Untuk itu, sangat penting bagi kita untuk memahami sifat dan karakter anak terlebih dahulu sebelum memilih pola asuh yang akan diterapkan.

Sifat dan karakter anak yang dimaksud meliputi bagaimana gaya belajar anak,

kepribadian anak, dan emosinya. Orang tua harus benar-benar mengetahuinya. Dengan demikian kita dapat menggunakan pola asuh yang benar.

Selain itu, kita juga perlu melatih kecerdasan emosi anak agar mampu tumbuh dengan baik.

Drs. H. Teguh Sunaryo (2011) juga menjelaskan tentang potensi multitalenta. Sering kita mendengar ada anak berbakat multitalenta. Pelajaran di bidang ilmu pengetahuan alamnya baik, tetapi di bidang ilmu pengetahuan sosialnya juga baik. Matematikanya bagus, biologinya juga bagus. Ilmu sejarahnya bagus, ilmu geografinya juga bagus. Menggambarnya istimewa, ikut main drama juga istimewa. Kita juga sring mendengar ada artis ibu kota serba bisa. Bisa main sinetron dan terkenal,


10

bisa menyanyi dan masuk dapur studio rekaman, bisa menjadi presenter dan nampak lincah, cerdas serta komunikatif.

Namun sesungguhnya beberapa prestasi unggul tersebut merupakan hasil dari kinerja yang dipengaruhi oleh banyak variable. Variable-variabel tersebut turut mewarnai atas terwujudnya prestasi multitalenta. Variabel yang dimaksud mencakup aspek natural, aspek nurtural, dan aspek lingkungan.

a. Aspek natural Aspek natural adalah aspek alami yang berupa bakat bawaan

sejak seseorang dilahirkan dan bisa juga disebut sebagai potensi inherent dari orang tersebut. Bakat tersebut dapat berupa faktor keturunan dari orang tua atau keluarganya.

b. Aspek nurtural Aspek nurtural adalah adalah pengasuhan yang diberikan

oleh orang-orang terdekatnya. Pengasuhan tersebut bisa berasal dari kedua orangtuanya, guru-guru selama ia sekolah, teman-teman dekat, tetangga dan lain sebagainya.

c. Aspek lingkungan Aspek lingkungan berarti aspek eksternal dimana anak

tersebut berada. Aspek lingkungan dapat berupa adat istiadat, norma yang tumbuh di masyarakat, tontonan yang ada di televisi, berita-berita di media elektronik dan lain sebagainya. Aspek lingkungan juga bisa berupa kondisi geografis seperti daerah tropis, pegunungan, pantai, dan lain-lain. Semua hal tersebut dapat berpengaruh pada proses pembelajaran secara keseluruhan bagi anak. Proses tersebut akan terinternalisasi oleh diri seseorang sehingga disebut sebagai multitalenta.


222

Biografi Penulis

Erwin Widiasworo, S.Pd, lahir di Kulon Progo

31 Oktober 1983. Ia menyelesaikan kuliah dan

mendapat gelar sarjana pada November 2005

di Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas MIPA,

Universitas Negeri Semarang. Hoby menulis

dimilikinya sejak duduk di bangku SMA Negeri

3 Purworejo. Mulai Juli 2006 ia mengamalkan

ilmunya dengan mengajar di SMP Negeri 37

Purworejo hingga sekarang. Beberapa buku yang telah ditulisnya

antara lain :

− Rahasia Menjadi Guru Idola (2013),

− Kupas Tuntas UN IPA SMP (2013),

− Pasti Lulus UN IPA SMP (2013),

− 19 Trik Membangkitkan Motivasi Belajar Peserta Didik (2014),

− Flektis (Fleksibel dan Praktis) IPA SMP (2015),

− Outdoor Learning Strategi Menciptakan Pembelajaran AKIK

(Aktif, Kreatif, Inspiratif dan Komunikatif) (2015)

− Mengembangkan Kecerdasan Ruhiah dan Akhlak Mulia Peserta

Didik (2016),

− Inovasi Pembelajaran Berbasis Life Skill dan Enterpreneurship

(2016)

− Smart Study (2016)


223

− Strategi Pengelolaan Kelas untuk Menciptakan Pembelajara Efektif dan Berkualitas (2017)

− Masalah-masalah Peserta Didik dalam Kelas dan Solusinya (2017)

− Strategi Pembelajaran Edutainment Berbasis Karakter (2017)

Selain aktif mengajar di sekolah dan menulis buku, penulis juga sebagai pelatih Drum Band di empat sekolah, mengampu dua group Rebana Anak-anak, dan aktif mengajar TPA (Taman Pendidikan Al-Qur’an) tiap sore hari.

Untuk menghubungi penulis, dapat melalui email : [email protected]


Documents

Mencetak Generasi Multitalenta · Diterbitkan pertama kali oleh Penerbit PT Elex Media ... Mungkin harapan semua orang tua di dunia ini ... sarana prasarana, dan juga asupan gizi