102
Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL CONGKLAK DI TAMAN KANAK-KANAK ITTIHADULKHOIRIYAH MUARA JAMBI SKRIPSI Oleh Nurul Nazipah NIM. 209173331 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI TAHUN 2020

MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

  • Upload
    others

  • View
    18

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI

MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL CONGKLAK

DI TAMAN KANAK-KANAK ITTIHADULKHOIRIYAH

MUARA JAMBI

SKRIPSI

Oleh

Nurul Nazipah

NIM. 209173331

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUANUNIVERSITAS

ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

TAHUN 2020

Page 2: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI

MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL CONGKLAK

DI TAMAN KANAK-KANAK

ITTIHADULKHOIRIYAH MUARA JAMBI

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

sarjana pendidikan

Oleh

Nurul Nazipah

NIM. 209173331

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA

DINI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

TAHUN 2020

Page 3: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

v Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

Page 4: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

Page 5: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

Page 6: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

Page 7: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahi Rabbil’alamin, rasa syukur yang tak terhingga yang

penulis ucapkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Shalawat dan salam

penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW merangkai pengharapan bagi

syafaatnya.

Skripsi ini dipersembahkan kepada kedua orangtua, saudara-saudariku,

sahabat seperjuangan dan orang-orang yang mencintai ilmu pendidikan terutama

pendidikan anak usia dini.

Page 8: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

vi Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

MOTTO

(١١٩يَآَيُّهَاالَّذِيْنَ اَمَنُوااتَّقُواالَله وَكُوْنُوْامَعَ الصَّدِقِيْنَ )

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan

hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar “. (Q.S. At-Taubah: 119)

Page 9: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

vii Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT,

berkat rahmat, ridho dan hidayahnya lah skripsi ini dapat dirampungkan. Shalawat

dan salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW pembawa risalah

pencerahan bagi umat manusia.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat

Akademik guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis

menyadari sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi ini tidak sedikit melibatkan

pihak yang telah memberikan motivasi baik moril maupun materil, untuk itu melalui

kolom ini penulis menyampaikan terimakasih dan penghargaan kepada:

1. Prof. Dr. H. Su’aidi Asyari, MA., Ph.D Selaku Rektor UIN Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi

2. Dr. Hj. Fadillah, M. Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Ridwan S. Psi, M. Psi, psikolog dan Amirul Mukminin Al Anwari, M. Pd.I selaku

Kaprodi dan Sekprodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD).

4. Dra. Hj. Huda, M. Pd.I selaku dosen pembimbing 1 dan Siti Mariah Ulfah, M.

Pd.I selaku dosen pembimbing II.

5. Ibu Rita Handayani selaku kepala sekolah yang telah memberikan informasi

kepada penulis dalam memperoleh data di lapangan.

6. Kedua orang tua tercinta dan saudara yang telah memberikan motivasi tiada henti

hingga menjadi kekuatan pendorong bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini.

7. Sahabat seperjuangan yaitu usollinawaitu, keluarga besar PIAUD angkatan 2016,

keluarga KUKERTA Gel 2 Posko 30, orang-orang yang menyayangi saya, orang-

orang yang mencintai ilmu pendidikan terutama pendidikan anak usia dini dan

kepada semua pihak yang telah banyak memberikan dukungannya sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Page 10: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

viii Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

Page 11: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

ix Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

ABSTRAK

Nama : Nurul Nazipah

Nim : 209173331

Program Studi : Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan

Judul Skripsi : Menanamkan Sikap Jujur Pada Anak Usia Dini Melalui Permainan

Tradisional Congklak Di Taman Kanak-Kanak Ittihadul Khoiriyah

Muara Jambi

Skripsi membahas tentang menanamkan sikap jujur melalui permainan tradisional

congklak pada anak kelompok B Taman Kanak-kanak Ittihadul Khoiriyah Muara

Jambi. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK), sedangkan

pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan

dokumentasi. Peneliti menemukan bahwa melalui permainan tradisional congklak

dapat menanamkan sikap jujur pada anak kelompok B Taman Kanak-kanak

Ittihadul Khoiriyah Muara Jambi. Hal ini dapat diketahui dari prasiklus, siklus I,

siklus II, persentase prasiklus 70% BB, 30% MB, dan pada siklus I 40% BB, 20%

MB, 20%BSH, 20% BSB, dan siklus II 0% BB, 10% MB, 10% BSH, 80% BSB.

Dengan demikian hasil penelitian di Taman Kanak-kanak Ittihadul Khoiriyah

Muara Jambi ini telah mencapai ketuntasan.

Kata Kunci : Menanamkan Sikap Jujur, permainan tradisional Congklak.

Page 12: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

x Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

ABSTRACT

Name : Nurul Nazipah

Nim : 209173331

Progamme Of Study : Early Childhood Islamic Education

Faculty : Tarbiyah and Teacher Training

Thesis Title : Instilling Honesty in Early Childhood through Traditional

Congklak in Kindergarten Ittihadul Khoiriyah Muara Jambi.

The thesis discusses instilling honesty trough traditional game of congklak in group

B kindergarten ittihadul khoiriyah Muara Jambi. This research is a classroom action

research (CAR), while data collection is done by observation, interview, and

documentation techniques. Researchers found that through traditional games

congklak can instill honesty in group B children from Ittihadul Khoiriyah Muara

Jambi Kindergarten. This can be seen from the prasiklus, cycle I, cycle II, the

percentage of prasiklus 70% BB, 30% MB, and in the first cycle 40% BB, 20% MB,

20% BSH, 20% BSB, and second cycle 0% BB, 10% MB, 10% BSH, 80% BSB.

Thus the results of research in kindergarten Ittihadul Khoiriyah Muara Jambi has

reached its completeness.

Keywords : Instill honesty, traditional congklak game.

Page 13: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

xi Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

NOTA DINAS ............................................................................................ ii

PENGESAHAN ......................................................................................... iii

PERNYATAAN ORISINALITAS ........................................................... iv

PERSEMBAHAN ...................................................................................... v

MOTTO ...................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ............................................................................... vii

ABSTRAK ................................................................................................. ix

ABSTRACK .............................................................................................. x

DAFTAR ISI ............................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xiii

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah ................................................................ 1

B. Identifikasimasalah ....................................................................... 5

C. Batasanmasalah ............................................................................. 5

D. Rumusanmasalah........................................................................... 5

E. Tujuan penelitian .......................................................................... 5

F. Manfaat penelitian ........................................................................ 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Sikap jujur pada anak usia dini .................................................... 7

B. Pengertian kejujuran .................................................................... 9

C. Permainan tradisional .................................................................. 11

D. Standar tingkat pencapaian perkembangan anak ........................ 17

E. Definisi konseptual ...................................................................... 18

F. Definisi operasional .................................................................... 18

G. Penelitian yang relevan ............................................................... 18

H. Kerangka berfikir ........................................................................ 20

I. Hipotesis ...................................................................................... 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain penelitian ......................................................................... 22

B. Rancangan tindakan .................................................................... 23

C. Kriteria keberhasilan tindakan .................................................... 26

D. Subjek penelitian ......................................................................... 26

E. Jenis dan sumber data .................................................................. 27

F. Teknik dan instrumen pengumpulan data ................................... 28

G. Teknik analisis data ..................................................................... 31

H. Kriteria keberhasilan PTK ........................................................... 33

I. Jadwal penelitian ......................................................................... 34

Page 14: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

xii Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

BAB IV TEMUAN DAN PERSEMBAHAN

A. Gambaran Umum Lokasi Sekolah ................................................. 35

B. Temuan Penelitian .................................................................. ...... 38

C. Interprestasi Hasil Analisis Data ............................................ ...... 55

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................. ..... 57

B. Saran ....................................................................................... ..... 57

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. ...... 59

LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................... ...... 61

Page 15: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

xiii Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Penelitian Tindak Kelas Model Spiral Kemmis dan Taggart ............ 22

Gambar 4.1 Lokasi TK Ittihadul Khoiriyah Muara Jambi .................................... 35

Gambar 4.2 Foto bersama guru TK Ittihadul Khoiriyah Muara Jambi ................. 37

Gambar 4.3 Foto bersama anak-anak TK Ittihadul Khoiriyah Muara Jambi ........ 37

Gambar 4.4Kegiatan prasiklus ............................................................................ .40

Gambar 4.5Kegiatan inti pertemuan I dan II Siklus I .......................................... 45

Gambar 4.6 Kegiatan inti pertemuan I dan II Siklus II ......................................... 52

Gambar 4.7 Wawancara peneliti dengan kepala sekolah ...................................... 54

Gambar 4.8 Hasil presentase prasiklus, siklus I dan siklus II .... .......................... 56

Page 16: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

xiv Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tingkat Pencapaian Moral anak usia 5-6 Tahun ............................. 17

Tabel 3.1 Gambaran Pertanyaan Sebelum Wawancara .................................. 29

Tabel 3.2 Gambaran Lembar Observasi Penilaian Anak ................................. 30

Table 4.1 Keadaan guru TK Ittihadul Khoiriyah ............................................. 36

Table 4.2 Data anak didik TK Ittihadul Khoiriyah .......................................... 37

Tabel 4.3 Sarana prasarana TK Ittihadul Khoiriyah ........................................ 38

Table 4.4 Prasiklus ........................................................................................... 39

Tabel 4.5 Jadwal perencanaan siklus I ............................................................. 41

Tabel 4.6 Hasil siklus I..................................................................................... 46

Tabel 4.7 Jadwal perencanaan siklus II............................................................ 48

Tabel 4.8Hasil Siklus II ................................................................................... 53

Tabel 4.9 Perkembangan persentase ................................................................ 55

Page 17: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

xv Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran : 1 Lembar Observasi Anak .............................................................

Lmapiran : 2 RPPH ..........................................................................................

Lampiran : 3 Riwayat Hidup ...........................................................................

Page 18: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

xvi Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mendidik anak sejak usia dini adalah salah satu hal yang sangat

penting. Pendidikan bukan hanya tentang pelajaran yang diajarkan disekolah,

tetapi terdapat pendidikan yang tidak diajarkan dan didapat melalui buku,

melainkan didapat melalui kegiatan dan pembiasaan yaitu pendidikan moral.

Menanamkan pendidikan moral sejak usia dini sangat penting karena anak

masih mudah untuk diarahkan. Nilai moral yang diajarkan sejak usia dini

akan membekas hingga anak tumbuh dewasa, dalam mengajarkannya perlu

kesabaran dan hati-hati.

Kejujuran merupakan pembelajaran mendasar yang perlu diajarkan

sejak dini, mengajarkan anak berkata, bersikap dan berperilaku jujur akan

menjadi pembelajaran untuk kehidupannya kelak. Jujur bukan hanya berlaku

untuk di sekolah saja, tetapi berlaku untuk dikehidupannya kelak termasuk

dalam pekerjaannya saat anak dewasa.

Mengajarkan anak untuk berkata, bersikap dan berperilaku jujur

adalah pembelajaran yang mendasar untuk diajarkan kepada anak, agar

menjadi suatu kebiasaan baik anak dalam berkata dan bersikap jujur. Sikap

jujur adalah sikap yang terpuji sehingga harus diterapkan dalam kehidupan

sehari-hari. Orang tua menjadi teladan pendidik utama dalam kehidupan

sehari-hari. Dan ketika anak di sekolah maka menjadi tugas guru untuk

mangajarkan kejujuran pada anak.

Membangun sikap kejujuran bukan hal yang mudah, dalam

membangunnya membutuhkan proses yang panjang sejak usia dini hingga

dirasakan setelah anak-anak tumbuh dewasa. Jujur merupakan perilaku yang

didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat

dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan. Jujur bagi anak-anak

Page 19: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

viii Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

merupakan hal yang abstrak. Artinya,anak belum dapat mengerti secara jelas

apa itu jujur. Oleh karenanya, sikap jujur ini

Page 20: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

2

Fakultas tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

hanya dapat dikenalkan dan ditanamkan kepada anak-anak melalui

perbuatan yang nyata (Fadlillah dan Lilif mualifatu, 2013:190-191).

Berdasarkan pengamatan peneliti di Taman Kanak-kanak Ittihadul

Khoiriyah Muara Jambi, peneliti mengamati siswa di kelompok B. Sikap

kejujuran yang dimiliki anak usia 5-6 tahun di Taman Kanak-kanak Ittihadul

Khoiriyah Muara Jambi ini, terdapat anak yang sudah mampu bersikap jujur

dan anak yang belum terlihat mampu bersikap jujur. Misalnya anak yang

sudah mampu bersikap jujur, ketika anak sedang bermain di dalam kelas lalu

tidak sengaja menumpahkan air yang ada di dalam botol minum anak, maka

anak akan bersikap jujur dan berkata kalau dia tidak sengaja menumpahkan

air minum dan meminta maaf, tetapi anak yang belum memiliki sikap

kejujuran akan saling menyalahkan dan tidak mau berkata jujur sampai

pendidik bertanya secara empat mata dan tetap menenangkan anak.

Menurut peneliti, rendahnya sikap kejujuran pada anak adalah karena

adanya rasa takut yang ada dalam diri anak. Anak takut dimarahi ketika

berkata jujur tentang kesalahan yang dibuat anak. Hal tersebut dilihat saat

peneliti melakukan pengamatan pada saat anak sedang melaksanakan

pembelajaran dan saat peneliti mewawancarai anak secara tidak sengaja.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru di Taman Kanak-kanak

Ittihadul Khoiriyah Muara Jambi, penerapan yang dilakukan di Taman

Kanak-kanak Ittihadul Khoiriyah Muara Jambi untuk mengajarkan

kejujuran pada anak selama ini adalah menggunakan metode ceramah,

dimana guru mengenalkan kejujuran pada anak dengan menasehati, jika

anak tidak bersikap jujur atau tidak mengakui kesalahannya, guru

menasehati anak bahwa apabila kesalahan itu dilakukan oleh diri kita

sendiri, kita harus jujur dan mengakui kesalahan kita. Sedangkan pada saat

usia dini yang dibutuhkan anak adalah perbuatan yang dapat dicontoh oleh

anak, karena hanya dengan menasehati anak belum bisa memahami kenapa

anak harus bersikap jujur. Pada anak usia 5-6 tahun dibutuhkan contoh sikap

yang konkret yang dapat dipahami oleh anak.

Page 21: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

3

Fakultas tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Salah satu cara yang dapat digunakan dalam menerapkan sikap jujur

adalah melalui bermain. Bermain adalah sesuatu yang sudah seharusnya

didapatkan secara alami untuk anak, sehingga cara tersebut sangat dekat

dengan anak dan bermain juga menjadi cara yang menyenangkan untuk

anak. Permainan yang dapat digunakan adalah permainan tradisional.

Permainan tradisional adalah alternatif permainan yang menyenangkan

untuk anak dan dapat meningkatkan sikap kejujuran anak.

Menurut Kohlberg pada tahap kedua (convensional), menyesuaikan

diri melalui aturan-aturan dapat meningkatkan perkembangan moral. Dan

dari berbagai penelitian yang dilakukan oleh para ilmuan, diperoleh temuan

bahwa bermain dan permainan mempunyai manfaat yang besar bagi

perkembangan anak kegiatan bermain merupakan pengalaman belajar yang

sangat berguna bagi anak, misalnya saja untuk memperoleh pengalaman

dalam membina hubungan dengan sesama teman, menerapkan sikap jujur

dalam bermain dan berbicara dan masih banyak lagi manfaat lain yang dapat

dipetik dari kegiatan bermain, terutama dalam permainan tradisional.

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki

keanekaragaman budaya yang sangat bervariasi. Hal ini sangatlah

dimungkinkan karena letak geografis Indonesia yang sangat strategis dan

juga pengaruh lingkungan alam yang juga bervariasi. Kita semua tau bahwa

negara Indonesia memiliki ratusan bahkan ribuan suku bangsa. Setiap suku

bangsa memiliki kekayaan budayanya masing-masing. Mungkin ada

beberapa kemiripan pada beberapa daerah, namun secara umum tetaplah

terdapat perbedaannya (Tadkiroatun Musfiroh, 2016:1.9).

Model pendidikan untuk anak usia dini harus disesuaikan dengan

masa perkembangan mereka yang masih didominasi oleh permainan sebagai

media transfer pengetahuan. Permainan tradisional anak adalah permainan

yang sudah cukup lama berkembang di negeri ini, bahkan permainan

tersebut sudah melekat pada nilai-nilai budaya bangsa. Namun semakin

berkembangnya zaman permainan tradisional sudah mulai dilupakan oleh

Page 22: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

4

Fakultas tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

anak-anak terutama pada anak yang tinggal di perkotaan, karena banyaknya

permainan modern yang masuk dalam dunia bermain anak.

Permainan tradisional dapat menyenangkan untuk anak, dan

permainan tradisional juga dapat menjadi pilihan untuk diterapkan anak usia

dini untuk mengembangkan sikap jujur. Permainan tradisional selain dapat

meningkatkan kejujuran, permainan tradisional juga tergolong permainan

yang sederhana, mudah dimainkan dan juga memiliki budaya yang

seharusnya kita lestarikan. Terlebih permainan tradisional yang dekat

dengan daerah di lingkungan kita.

Permainan tradisional yang dekat dengan lingkungan Taman Kanak-

kanak Ittihadul Khoiriyah dan sudah jarang dikenalkan adalah permainan

tradisional congklak , karena letak sekolah yang berada di muara jambi.

Maka peneliti memilih permainan tradisional congklak yang diharapkan

dapat menstimulasi sikap kejujuran secara optimal. Sebagai bahan

pengamatan maka permainan yang dinilai yaitu permainan congklak.

Permainan ini dapat dimainkan Ketika bermain dengan teman-temannya di

sekolah maupun di rumah, sikap kejujuran anak dapat dikembangkan

dengan peraturan permainan, dimana anak harus jujur untuk mengikuti

peraturan tersebut sehingga dapat membantu anak dalam pembiasaan

bersikap jujur. Anak akan belajar bagaimana pentingnya bersikap jujur.

Semua ini dapat diperoleh anak melalui kegiatan permainan tradisional

congklak. Dalam membangun sikap kejujuran pada anak terlebih dahulu

harus dikenalkan konsep dan pemahaman kepada anak usia dini tentang

sikap kejujuran.

Melalui permainan tradisional congklak anak dapat mengetahui

bahwa adanya permainan yang sudah lama tidak dimainkan oleh generasi

sekarang, anak juga belajar bagaimana anak dapat bersikap jujur untuk

mengikuti peraturan pada permainan tradisional congklak, dari permainan

tradisional ini anak juga belajar bersikap jujur terhadap teman atau lawan

mainnya karena permainan ini dimainkan secara bersama atau kelompok.

Dari permainan tradisional congklak ini anak juga belajar bersabar dan

Page 23: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

5

Fakultas tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

menerima menang dan kalah dalam bermain dengan jujur. Permainan

tradisional akan dikenalkan pada anak-anak secara rutin dan melibatkan

anak secara langsung.

Berdasarkan fenomena yang teramati di lapangan yaitu rendahnya

sikap kejujuran anak dan dilihat dari beberapa fakta yang ada, maka peneliti

memandang perlunya melakukan penelitian tindakan kelas dan tertarik

untuk meneliti tentang “menanamkan sikap jujur pada anak usia dini

melalui permainan tradisionalcongklak pada anak kelompok B di

Taman Kanak-kanak Ittihadul Khoiriyah Muara Jambi”. Dengan

penelitian tersebut peneliti berharap sikap jujur pada anak usia dini dapat

ditanamkan dengan baik melalui permainan tradisional congklak.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan di

Taman Kanak-kanak Ittihadul Khoiriyah Muara Jambi dapat

diidentifikasikan sebagai berikut:

1) Proses penanaman sikap jujur masih belum dilakukan sepenuhnya oleh

guru dalam pembentukan sikap jujur pada saat pembelajaran.

2) Anak kurang memahami pentingnya menerapkan sikap jujur dalam

kehidupan sehari-hari terutama saat bermain.

3) Metode ceramah masih sering diterapkan guru pada saat bermain.

C. Batasan masalah

Mengingat luasnya permasalahan yang berhubungan dengan topik

penelitian ini, perlu adanya pembatasan masalah agar penelitian ini dapat

dilakukan lebih fokus, sempurna, dan mendalam maka penulis memandang

permasalahan penelitian yang diangkat perlu dibatasi variabelnya. Oleh

sebab itu, peneliti membatasi diri hanya berkaitan dengan “penanaman

sikapjujur pada anak usia dini melalui permainan tradisional congklak pada

anak kelompok B di Taman Kanak-kanak Ittihadul Khoiriyah Muara

Jambi”.

Page 24: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

6

Fakultas tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka terdapat permasalahan

yang dapat dirumuskan yaitu: Apakah permainan tradisional congklak dapat

menanamkan sikap jujur pada anak usia dini di Taman Kanak-kanak

Ittihadul Khoiriyah Muara Jambi?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui Apakah permainan tradisional congklak dapat

menanamkan sikap jujur pada anak usia dini di Taman Kanak-kanak

Ittihadul Khoiriyah Muara Jambi

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penelitian ini memiliki

manfaat sebagai berikut:

1. Meningkatkan kemampuan menciptakan kegiatan pembelajaran yang

menarik khususnya dalam meningkatkan sikap jujur anak melalui

permainan tradisional dan menambah pengetahuan tentang sikap jujur

anak.

2. Bagi orang tua, penelitian ini dapat membantu orang tua dalam

menciptakan sikap jujur pada anak dan memberikan kegiatan baru dalam

meningkatkan sikap jujur pada anak.

3. Bagi guru, dapat membantu guru dalam kegiatan belajar mengajar untuk

meningkatkan sifat jujur anak dan mendorong guru untuk menciptakan

pembelajaran yang kreatif.

4. Bagi sekolah, dapat meningkatkan kualitas pendidik untuk anak

menerapkan sikap jujur di sekolah dan sekolah menemukan berbagai

macam solusi dalam menghadapi masalah yang berkaitan dengan sikap

jujur anak.

Page 25: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

7

Fakultas tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

5. Bagi praktisi lain, penelitian ini bisa memberi wawasan dan pengalaman

yang berguna untuk mengenalkan kegiatan pembelajaran khususnya

dalam sikap jujur anak dan dapat memberikan rasa percaya diri dalam

mendidik anak.

Page 26: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Sikap jujur Pada Anak Usia Dini

Teori yang mendasari penelitian ini adalah Teori Sikap dan perilaku.

Berikut adalah penjelasan tentang teori tersebut.

1. Teori Sikap dan Perilaku

Eagle dan Chaiken, menyatakan bahwa dalam sikap diposisikan

sebagai hasil evaluasi pada objek sikap yang diekspresikan ke dalam proses-

proses kognitif, afektif dan perilaku. Sikap terdiri atas komponen kognitif

umumnya ide muncul dengan pembicaraan dan hal yang dipelajari, perilaku

merupakan respon sesuai dan tidak sesuainya tindakan dan emosi yang

menyebabkan respon-respon yang konsisten (dr. Soebandi, 2017:347).

Teori ini menjelaskan bahwa sikap dapat dilihat melalui pola pikir,

emosi dan tindakan yang muncul pada seseorang, sehingga kita dapat menilai

sesuai atau tidaknya sikap yang seseorang ekspresikan.

Penanaman sikap tidak sekedar memberi pengetahuan baik dan buruk,

tetapi lebih pada penumbuhan kesadaran dan penerapan akan nilai baik dan

buruk dalam perilaku sehari-hari. Oleh karena itu, penanaman sikap harus

dilakukan secara lembut dan menyenangkan (Direktorat pembinaan

pendidikan anak usia dini, 2018:25)

MenurutKatz dan stotland, memandang sikap sebagai kombinasi dari:

1) reaksi atau respons kognitif (respon perceptual dan pernyataan mengenai

apa yang diyakini), 2) respon afektif (respons pernyataan perasaan yang

menyangkut aspek emosional), dan 3) respon konatif (respons berupa

kecenderungan perilaku tertentu sesuai dengan dorongan hati). (Sutarjo Adi

Susilo, 2014:68).

Teori ini menjelaskan bahwa sikap merupakan pernyataan mengenai

apa yang diyakini individu menyangkut aspek emosional tertentu sesuai

dengan dorongan hati.

Page 27: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

9

Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

Dari beberapa pendapat diatas, dapat penulis simpulkan bahwa sikap

adalah reaksi dari suatu perangsang atau situasi yang dihadapi individu atau

salah satu aspek psikologis individu yang sangat penting, karena sikap

merupakan kecenderungan untuk berperilaku sehingga banyak mewarnai

perilaku seseorang. Sikap setiap orang bervariasi, baik kualitas maupun

jenisnya sehingga perilaku individu menjadi bervariasi.

Perwujudan atau terjadinya sikap seseorang itu dapat dipengaruhi oleh

faktor pengetahuan, kebiasaan, dan keyakinan. Karena itu untk membentuk

dan membangkitkan suatu sikap yang positif untuk menghilangkan suatu

sikap yang negatif dapat dilakukan dengan memberitahukan atau

menginformasikan faedah atau kegunaan dengan membiasakan atau dengan

dasar keyakinan.

2. Perkembangan Moral Anak Usia Dini

Anak akan berkembang sesuai dengan tahapan usianya pada setiap

aspek perkembangan, berikut adalah tahapan perkembangan pada aspek

perkembangan moral menurut ahli.

Menurut Piaget terdapat tiga perkembangan moral yaitu tahap pra

moral usia dibawah 4 tahun, tahap heteronomus usia 4-8 tahun, dan tahap

otonomus usia 9-12 tahun (Ahmad susanto, 2012:67). Adapun penjabaran

tahapan moral tersebut adalah:

a. Pada anak usia di bawah 4 tahun anak belum memahami moralitas dan

tidak mengetahui tindakan yang dilakukannya.

b. Pada usia 5-7 tahun mulai meyakini bahwa aturan dan keadilan tidak

dapat diubah dan anak-anak juga sudah dapat menilai benar atau salahnya

tindakan yang dilakukan anak atas konsekuensinya yang disebut

moralitas heterenomus.

c. Pada usia 7-10 tahun anak mulai menunjukkan beberapa ciri dari

moralitas heterenomus dan moralitas otonomus yaitu sudah mulai

menilai benar atau salahnya tindakan dan mulai memahami tindakan

yang dilakukan.

7

Page 28: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

10

Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

d. Pada usia 10-12 tahun pemahaman anak sudah berkembang menjadi

moralitas otonomus, dimana anak mengetahui aturan-aturan yang dibuat

oleh manusia dan kalau niat melakukan sesuatu akan beriringan dengan

konsekuensi.

Berdasarkan uraian diatas, mulai usia 5 tahun pengertian anak tentang

keadilan tidak lagi kaku dan keras, tentang benar atau salahnya tindakan

sudah mulai diperhitungkan oleh anak. Misalnya pada anak usia 4 tahun

menilai bahwa berbohong selalu buruk, tapi untuk anak usia yang lebih

dewasa ada situasi dimana berbohong itu tidak selalu salah dan tidak selalu

buruk (Ahmad susanto, 2012:67).

Kohlberg memperluas, modifikasi dan redifinisi teori Piaget dan

menamakan tingkat kedua dari perkembangan moral akhir masa kanak-

kanak sebagai tingkat moralitas konvensional (ConventionalLevel) atau

moralitas dari aturan-aturan dan penyesuaian konvensional (Desmita,

2012:151).

Pada tahap pertama (Prakonvensional), Kohlberg menyebutkan

tingkat ini adalah moralitas anak baik, anak mengambil hati orang lain dan

mempertahankan hubungan yang baik dengan orang lain dengan cara

mengikuti peraturan-peraturan. Pada tahap kedua (Konvensional), untuk

menghindari penolakan kelompok dan celaan, kelompok sosialharus

menyesuaikan diri dengan aturan-aturan yang sesuai untuk semua anggota

kelompok. Pada tahap ketiga (Pascakonvensional), moralitas didasarkan

rasa hormat terhadap orang lain dan bukan atas keinginan pribadi (Desmita,

2012:152).

B. Pengertian Kejujuran

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam Marzuki, jujur artinya

tidak curang, tidak berbohong, lurus hati, sedangkan kejujuran artinya

keadaan atau sifat jujur, kelurusan hati dan ketulusan hati.Jujur adalah

mengatakan sesuatu yang benar, yang terang atau menyampaikan kabar

Page 29: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

11

Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

yang sesuai dengan kenyataan yang diketahui subjeknya dan tanpa diketahui

orang lain (Marzuki, 2015:71).

Menurut Zubaedi jujur adalah kemampuan menyampaikan kebenaran,

dapat dipercaya, dan mengakui kesalahan (Daviq chairilsyah, 2016:9).

Sedangkan menurut Tafsir, kejujuran merupakan hal yang langkah, dan

orang tua harus memberikan contoh kepada anak (Ahmad tafsir,

2013:38).Menanamkan kejujuran sejak dini penting, agar anak terbiasa

mengungkapkan perasaannya tanpa harus berbohong. Penerapan sikap jujur

dapat dilakukan dalam kegiatan sehari-hari melalui pembiasaan agar anak

terbiasa bersikap dan berkata jujur.

Sikap kejujuran dapat dilihat berdasarkan perkataan dan perilaku

anak. Dalam perkataan, jujur berarti:

1) Tidak berbohong tentang perkataan atau perbuatan orang lain. Selain

dapat menyakiti hati orang lain, berbohong tentang perkataan dan

perbuatan orang lain akan berakibat anak tidak dapat dipercaya orang

lain.

2) Berkata jujur berarti anak mau mengakui kesalahannya, baik yang

dilakukan dengan sengaja maupun tidak sengaja. Anak yang jujur adalah

anak yang tidak akan takut untuk mendapatkan akibat dari perbuatan

yang dilakukan anak.

3) Menceritakan kejadian dengan sebenarnya juga merupakan arti dari

berkata jujur. Terkadang anak yang tidak menceritakankejadian

sebenarnya karena anak takut dimarahi, disinilah peran guru untuk

mendorong anak berkata jujur (Sofie dewayani, 2016:12).

Sedangkan jujur dalam perbuatan seperti, anak berbuat benar, anak

tidak melanggar peraturan dan tidak berbuat curang dalam hal apapun

seperti dalam memainkan permainan, dan tidak mengambil yang bukan

miliknya (Dewayani, 2016:13). Uraian tersebut dapat kita gunakan untuk

melihat sikap kejujuran anak pada saat pembelajaran di sekolah maupun di

rumah.

Page 30: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

12

Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

Menurut Rosyadi, kejujuran adalah kepercayaan yang didapatkan dari

orang lain dan disampaikan dengan apa adanya (Rahmat rosyadi,

2013:41).Pada saat seseorang sudah diberikan kepercayaan untuk

menyampaikan sesuatu kepada orang lain, maka seseorang tersebut harus

menyampaikan dengan Fadillah dan Khorida mengatakan jujur merupakan

perilaku dasar untuk dijadikan upaya diri seseorang sebagai orang yang

dapat dipercaya dalam tindakan, pekerjaan dan perkataan jujur. Sama

dengan halnya kejujuran menurut Rosyadi (Fadlillah dan Mualifatu,

2013:190).

Berdasarkan uraian-uraian diatas kejujuran adalah sikap, perilaku,

perkataan dasar agar seseorang dapat memberikan kepercayaan kepada

orang yang diberikan kepercayaan tersebut, sehingga kejujuran harus dilatih

sejak usia dini. Berikut merupakan kejujuran dalam konsep pendidikan

karakter. Indikator karakter kejujuran menurut Mulyono Yoyo yaitu:

1) Tidak berbohong, dalam hal ini anak mampu mengatakan sesuatu dengan

nyata dan tidak di buat-buat.Tidak mengambil barang yang bukan

miliknya, apabila anak melihat atau menemukan barang milik orang lain

anak akan mengembalikannya dan tidak mengambilnya, atau melaporkan

kepada guru bahwa anak menemukan barang orang lain.

2) Tidak menyontek dalam mengerjakan PR, ulangan dan ujian, anak

mengerjakan suatu kegiatan tanpa melihat temannya dan berusaha untuk

melakukannya sendiri (Daviq chairilsyah, 2016:8).

Dalam kejujuran pada anak usia dini terdapat ciri-ciri anak yang jujur.

Ciri-ciri jujur pada anak adalah sebagai berikut:

1. Tidak bersikap pura-pura

2. Berkata apa adanya

3. Tidak berkata bohong

4. Tidak menipu orang lain

5. Mau mengakui kelebihan orang lain

6. Tidak mengambil hak milik orang lain (Daviq chairilsyah, 2016:9-10).

Page 31: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

13

Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

C. Permainan Tradisional

1. Pengertian Permainan Tradisional

Menurut Wahyuningsih permainan tradisional merupakan permainan

rakyat hasil dari penggalian budaya lokal, yang terdapat nilai-nilai

budaya dan pendidikan pada permainan tradisional tersebut (Sri

wahyuningsih, 2013:5). Permainan tradisional turun-temurun dimainkan

anak-anak di daerahnya dengan khas masing-masing Permainan

tradisional merupakan aktivitas permainan yang tumbuh dan

berkembang di lingkungan masyarakat tertentu dan diajarkan secara

turun-temurun yang mengandung nilai-nilai budaya dan nilai kehidupan

didalamnya (Euis kurniati, 2016:2).

Menurut Dharmamulya “penggunaan istilah “tradisional” terkesan

mengotak-ngotakkan permainan anak sekaligus secara tidak langsung

menyebabkan permainan tradisional sebagai kasta kedua bila berbanding

dengan permainan modern” (Musfiroh:8).Bagi anak yang tinggal jauh

dari perkotaan, permainan tradisional maupun modern sama saja, mereka

menyebutnya tetap sebuah permainan.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa permainan

tradisional adalah permainan yang tumbuh di daerah tertentu, yang

dimainkan secara turun-temurun dan kemudian berkembang sehingga

permainan tersebut dapat diikuti oleh daerah-daerah lain, tetapi untuk

anak-anak permainan tradisional adalah tetap permainan yang dimainkan

secara bersama-sama.

2. Macam-macam Permainan Tradisional

Direktorat nilai budaya menjelaskan bahwa permainan tradisional

untuk bertanding terdiri dari tiga kelompok, yaitu: (1) permainan yang

bersifat strategis (Game Of Strategy), seperti permainan galah asin; (2)

permainan yang lebih mengutamakan permainan fisik (Game Of Physical

Skill), seperti permainan bakiak; serta (3) permainan yang bersifat

untung-untungan (Game OfChange). (Euis kurniati, 2016:3).

Page 32: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

14

Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

Berikut ini beberapa permainan tradisional yang sering dimainkan

oleh anak-anak dan remaja, yaitu: permainan petak umpet, congklak, dan

dampu.

1. Petak Umpet

Anak-anak sangat menyukai permainan petak umpet pada

zamannya, permainan ini juga tidak memerlukan alat permainan hanya

membutuhkan tembok, pohon atau apa saja yang dapat dijadikan base

(Musfiroh:8.16).Permainan petak umpet atau umpet-umpetan biasanya

dimainkan 5 atau 6 orang anak, bahkan dapat dimainkan lebih dari 6

orang anak dan permainan ini biasanya dilakukan pada malam terang

bulan (Abdul chaer, 2012:185).Tetapi seiring dengan perkembangan

zaman, permainan petak umpet juga sering dilakukan pada siang atau

sore hari. Cara bermain permainan ini adalah:

a. Menentukan yang menjadi penjaga dengan melakukan hom pimpah,

yang kalah akan menjadi penjaga dan yang menang akanbersembunyi.

b. Menggunakan pohon, tembok atau tempat lain yang dapat digunakan

untuk menjadi benteng.

c. Penjaga atau yang kalah harus menutup matanya menghadap benteng

dan menghitung sampai waktu yang disepakati, pada saat penjaga

berhitung pemain lainnya bersembunyi ditempat yang tidak mudah

ditemukan penjaga.

d. Pada saat hitungan selesai, penjaga, harus mencari pemain lainnya

yang bersembunyi sampai ketemu.

e. Apabila yang bersembunyi ditemukan penjaga, pemain tersebut harus

segera lagi dan menepuk benteng sambil menyebutkan namanya,

karena apabila penjaga yang terlebih dahulu menepuk atau saat

menepuk pemain tidak menyebutkan namanya maka pemain tersebut

dinyatakan kalah dan harus mengganti penjaga sebelumnya untuk

berhitung.

f. Pada saat semuanya sudah ditemukan, pemain yang kalah atau

ditemukan pertama kali menutup mata dan menghadap benteng, lalu

Page 33: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

15

Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

pemain yang lain berdiri dibelakang pemain yang menutup mata.

Yang menutup mata menyebutkan nomor urutan secaraacak, apabila

nomor yang disebutkan itu pemain yang kalah maka dia yang akan

menjaga, tetapi apabila pemain yang disebutkan menang maka pemain

pertama yang kalah yang akan menjaga dan menghitung. Permainan

ini dapat selesai apabila pemain sudah merasa lelah dan sepakat untuk

mengakhiri permainan (Murtafi’atun, 2018:130-131).

2. Congklak

Permainan congklak merupakan permainan yang sudah dikenal

diseluruh Nusantara. Permainan ini dimainkan oleh dua orang dan biasa

menggunakan papan congklak. Pada umumnya papan congklak terbuat

dari plastik atau kayu dan biji congklaknya dari cangkang kerang atau

biji-bijian plastik (Musfiroh:8.12).

Lubang pada papan congklak berbaris berpasangan, biasanya pada

lubang sedalam 2cm dan memiliki diameter kurang lebih 6 cm. Jumlah

lubang sekitar 5-9 pasang dan memiliki 1 lubang besar di sisi ujung

masing-masing baris, yang digunakan sebagai indung atau lumbung

(Murtafi’atun:129).

Pada masa anak-anak dulu apabila tidak mempunyai papan

congklak, mereka mengganti papan congklak dengan melubangi tanah

yang sangat mirip dengan papan congklak dan biji-bijinya menggunakan

batu-batu krikil (Chaer:181-182).Seiring dengan perkembangan zaman

dan berkurangnya tanah kosong permainan congklak semakin mudah

dimainkan, karena papan congklak sudah banyak tersedia di pedagang

mainan.Adapun aturan permainan congklak adalah:

a. Permainan congklak dilakukan oleh dua orang yang saling berhadapan

dengan papan congklak.

b. Setiap lubang diisi biji congklak yang jumlah sama dengan pasangan

pemainnya, biasanya setiap lubang diisi 7 biji congklak. Permainan

dimulai secara bersamaan sampai biji congklak habis di tangan salah

Page 34: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

16

Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

satu pemain. Permainan dilakukan secara bergantian sampai biji

congklak habis (Murtafi’atun:129).

3. Dampu

Dampu merupakan permainan yang sudah biasa dimainkan oleh

anak laki-laki dan perempuan. “Dampu kemungkinan berasal dari kata

Melayu, yaitu kehormatan pada seseorang”, tetapi ada kemungkinan

besar kata dampu diambil dari kata di dan ampu atau diampu, kata ampu

memiliki makna angkat (Murtafi’atun:157).Pada dampu pemain

mengangkat satu kaki dan meloncat-loncat ke petak-petak yang dibuat

pemain menggunakan kaki sebelahnya. Dahulu permainan dampu

dimainkan dengan membuat kotak dan garis dengan kapur, semakin

berkembangnya zaman banyak cara yang digunakan untuk membuat

garis dan kotak permainan ini.

Cara bermain permainan ini adalah setelah para pemainan

melakukan hom pim pah atau suit, pemain pertama memulai permainan

dengan berdiri di belakang garis dan melemparkan batunya pada petak

pertama. Selanjutnya pemain melompat-lompat dengan mengangkat satu

kaki dan melewati petak-petak, tentu dengan melangkahi petak yang ada

batu ketipenya. Setelah melewati petak hingga ujung, pemain kembali

untuk mengambil batunya dengan cara membungkukkan badan dan tetap

berdiri dengan satu kaki, setelah berhasil pemain kembali ke belakang

garis untuk melempar lagi batu ke petak kedua, begitupun seterusnya

(Chaer:181-182).

Pemain berganti apabila batu ketipe yang dilempar mengenai

garis, keluar dari garis, atau salah petak dan juga saat pemain terjatuh

atau kakinya terkena garis saat melompat dan permainan berakhir atas

kesepakatan pemain.

Berdasarkan hasil di atas bahwa banyak permainan tradisional

yang ada di Indonesia hanya saja beda bahasa dan cara bermainnya, maka

dari itu peneliti tertarik untuk mengambil salah satu permainan

tradisional yaitu permainan tradisional congklak.

Page 35: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

17

Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

3. Manfaat Permainan Tradisional

Permainan tradisional memiliki manfaat seperti permainan-

permainan pada umumnya. Manfaat tersebut adalah sebagai berikut.

a. Anak menjadi lebih kreatif

Pada permainan tradisional tidak semua alat yang digunakan

sudah siap pakai, banyak permainan tradisional yang membutuhkan

kreatifitas anak dalam memainkannya. Misalnya, pada permainan dampu

anak harus menggambar alat permainan dengan menggunakan kapur atau

batu bata.

b. Dapat digunakan sebagai terapi bagi anak

Didalam permainan anak akan merasa senang dan gembira, saat

memainkan permainan tradisional tersebut anak akan berteriak, tertawa

dan bergerak dengan leluasa sehingga kegiatan tersebut dapat membantu

anak menenangkan diri dan menjadi terapi untuk anak yang

membutuhkannya.

c. Mengembangkan kecerdasan majemuk anak

Kecerdasan majemuk juga dapat dikembangkan melalui

permainan tradisional, secara langsung maupun tidak langsungpermainan

tradisional melibatkan semua aspek perkembangan sehingga melalui

permainan tradisional ini kecerdasan anak berkembang lebih dari satu

kecerdasan (Musfiroh dan Tatminingsih:8.33).

Menurut Direktorat Nilai Budaya, nilai-nilai yang terdapat pada

permainan tradisional dapat dimanfaatkan sebagai sarana pendidikan

anak, selain itu juga dapat menumbuhkan persatuan, kesatuan, kerjasama,

kedisiplinan dan kejujuran (Kurniati:3).

Menurut Danandjaja kelebihan dan manfaat dalam permainan

tradisional adalah dapat melatih kreatifitas, mengembangkan kecerdasan

sosial dan emosional anak, mendekatkan anak untuk mengenal dengan

alam, mengembangkan fisik-motorik anak, dan mengembangkan

konsentrasi anak (Nurdinah hanifah dan julia, 2014:63).

Page 36: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

18

Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

Menurut Keen Achroni bermain congklak memilik manfaat

diantaranya adalah memberikan kegembiraan, melatih motorik halus

anak, melatih kesabaran, mengembangkan kemampuan berhitung,

melatih ketelitian dan melatih kejujuran anak (Daviq chairilsyah:13).

Pendapat-pendapat di atas menjelaskan bahwa beragam manfaat

yang dapat kita ambil dari permainan tradisional. Banyak yang dapat

dikembangkan seperti fisik-motorik, kognitif, kreatifitas, sosial dan

emosional, serta moral anak.

4. Nilai Moral pada Permainan Tradisional

Meskipun sudah sangat lama permainan tradisional masih sangat

melekat dengan nilai-nilai kearifan lokal, terutama untuk anak-anak,

permainan tradisional memiliki edukasi bagi setiap anak, seperti:

motorik, kognitif, emosi, bahasa, spiritual, ekologis, dan nilai-nilai atau

moral (Eka nugrahastuti, 2016:266).

Dalam permainan tradisional memiliki perkembangan kecerdasan

tersendiri, baik secara intelektual, emosional maupun spiritual, tentu

sangat berbeda dengan permainan modern yang sedang berkembang saat

ini. Beberapa pesan moral yang dapat disampaikan oleh permainan

tradisional:

a) Melalui permainan tradisional, anak dapat berinteraksi langsung

dengan anak-anak lain, sehingga dari interaksi yang dilakukan saat

bermain permainan tradisional mengajarkan anak cara untuk saling

berbagi dan saling menolong.

b) sikap sabar dan sikap jujur juga ditunjukkan dalam permainan

tradisional, karena saat permainan dimulai anak harus menjunjung

tinggi sportifitas dan dapat menerima kalah atau menang saat bermain.

c) Saat permainan dimulai, anak harus bermain hingga permainan

selesai, anak tidak boleh menyerah dan berputus asa sehingga berhenti

di tengah permainan.

Page 37: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

19

Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

d) Setiap pemain harus menyelesaikan permainannya masing-masing

sehingga muncul pemikiran kreatif anak saat bermain, dan anak akan

terbiasa berpikir kreatif dalam hal-hal positif hingga dewasa (Sudrajat

dkk, 2015:55).

D. Standar tingkat pencapaian perkembangan anak

Tingkat pencapaian perkembangan menggambarkan pertumbuhan dan

perkembangan yang diharapkan dicapai anak pada rentang usia tertentu.

Perkembangan anak yang dicapai merupakan integrasi aspek pemahaman

nilai-nilai agama dan formal, fisik, kognitif, bahasa, dan sosial emosional.

Pertumbuhan anak yang mencakup pemantauan kondisi kesehatan dan gizi

mengacu pada panduan kartu menuju sehat (KMS) dan deteksi dini tumbuh

kembang anak.

Sebagaimana dimaksud pada standar tingkat pencapaian perkembangan

anak pasal 10 ayat (1), meliputi kemampuan mengenal nilai agama yang

dianut, mengerjakan ibadah, berperilaku jujur, penolong, sopan, hormat,

sportif, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, mengetahui hari besar

agama, menghormati dan toleran terhadap agama orang lain (Permendikbud

137, 2014:5).

Page 38: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

20

Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

Tabel 2.1 Mengenai Tingkat Pencapaian Moral Anak Usia 5-6

Tahun

Lingkup Perkembangan Tingkat Pencapaian

Usia 5-6 tahun

Nilai Agama dan Moral Berperilaku jujur,

penolong, sopan, hormat,

sportif, dsb

Bahasa

Memahami bahasa

1. Mengerti beberapa

perintah secara bersamaan

2. Memahami aturan dalam

suatu permainan

Sosial emosional

Rasa tanggung jawab untuk diri

sendiri dan orang lain

1. Mentaati aturan kelas

(kegiatan, aturan)

2. Bertanggung jawab atas

perilakunya untuk

kebaikan diri sendiri

Sumber: Permendikbud 137 Tahun 2014 standar Nasional

PAUD

E. Definisi Konseptual

Kejujuran adalah sikap, perilaku, perkataan dasar agar seseorang dapat

memberikan kepercayaan kepada orang yang diberikan kepercayaan

tersebut, sehingga kejujuran harus dilatih sejak usia dini (Marzuki, 2015:17).

F. Definisi Operasional

Sikap jujur didefinisikan dalam pengertian-pengertian menurut para ahli

yang telah dipaparkan sebelumnya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

dalam Marzuki, jujur artinya tidak curang, tidak berbohong, lurus hati,

sedangkan kejujuran artinya keadaan atau sifat jujur, kelurusan hati dan

ketulusan hati.Jujur adalah mengatakan sesuatu yang benar, yang terang atau

Page 39: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

21

Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

menyampaikan kabar yang sesuai dengan kenyataan yang diketahui

subjeknya dan tanpa diketahui orang lain (Marzuki, 2015:71).

Menurut Zubaedi jujur adalah kemampuan menyampaikan kebenaran,

dapat dipercaya, dan mengakui kesalahan (Daviq chairilsyah, 2016:9).

Sedangkan menurut Tafsir, kejujuran merupakan hal yang langkah, dan

orang tua harus memberikan contoh kepada anak.Menanamkan kejujuran

sejak dini penting, agar anak terbiasa mengungkapkan perasaannya tanpa

harus berbohong. Penerapan sikap jujur dapat dilakukan dalam kegiatan

sehari-hari melalui pembiasaan agar anak terbiasa bersikap dan berkata jujur

(Ahmad tafsir, 2013:38).

G. Penelitian yang Relevan

1. penelitian yang relevan dalam penelitian ini, yaitu penelitian yang

dilakukan oleh Ernita Lusiana (2012) yang berjudul “membangun

pemahaman karakter kejujuran melalui permainan tradisional jawa

pada anak usia dini di kota pati”. Penelitian ini melalui pendekatan

eksperimen pretest-posttest control group design. Populasi dalam

penelitian ini harus homogen, yaitu lembaga dari satu yayasan,

berusia 5-6 tahun. Pengambilan sampel menggunaka teknik simple

random sampling, terambil dua sampel yaitu taman kanak-kanak

pertiwi 03 pati sebagai kelompok eksperimen dengan jumlah

siswa17 anak dan taman kanak-kanak pertiwi 01 pati sebagai

kelompok control dengan jumlah siswa 17 anak. Hasil penelitian

tersebut menunjukkan bahwa saat pretest dan posttest pada

kelompok eksperimen menunjukkan perubahan yang signifikan.

Sehingga dapat dikatan bahwa permainan tradisional jawa dalam

penelitian ini efektif digunakan untuk membangun karakter

kejujuran pada anak usia dini.Persamaan dari penelitian ini adalah

sama-sama meningkatkan kejujuran melalui permainan tradisional

dan perbedaanya penelitian ini menggunakan eksperimen.

Page 40: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

22

Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

2. Penelitian yang dilakukan oleh Dewi Rahmawati (2015) tentang

“penanaman kejujuran anak melalui kantin kejujuran di taman

kanak-kanak teruna desa tambah rejo, kecamatan pageruyung,

kabupaten kendal”. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif

dengan pendekatan deskriptif dan menggunakan metode observasi,

wawancara, dan dokumentasi dalam menghimpun data. Teknik

keabsahan data menggunakan triangulasi. Subjek dalam penelitian

ini adalah 6 anak taman kanak-kanak teruna yang usia rata-rata 5

tahun. Hasil penelitian penanaman kejujuran anak melalui kantin

kejujuran ini berjalan kurang baik karena kemampuan anak dalam

berhitung dan mengenal mata uang yang berbeda-beda menjadikan

anak salah dalam mengambil uang kembalian di kantin kejujuran,

namun pada moral dan sosial emosional anak, penanaman kejujuran

anak melalui kantin kejujuran menjadi berkembang. Persamaan

penelitian ini adalah menggunakan kualitatif dan perbedaannya

penelitian ini menggunakan metode kantin kejujuran.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Wahyu Hidayati (2014) tentang

upaya meningkatkan kemampuan kerjasama melalui permainan

tradisional pada anak kelompok A TKABA Ledok I Kulon progo.

Jenis penelitian yang digunakan adalah tindakan kelas dengan subjek

yaitu anak didik kelompok A TK ABA Ledok I yang berjumlah 21

anak. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode

observasi dan metode dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian

yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa melalui aktifitas bermain

permainan tradisional dapat meningkatkan kemampuan kerjasama

anak di kelompok A TK ABA Ledok I Lendah Kulon Progo.

Persamaan penelitian ini menggunakan permainan tradisional dan

penelitian tindakan kelas. Perbedaannya adalah penelitian ini

meningkatkan kemampuan kerjasama.

Page 41: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

23

Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

H. Kerangka Berpikir

Menurut Subiyantoro Arief “kerangka berpikir yaitu mengalirkan jalan

pikiran menurut kerangka logis. Hal ini tidak lain dari menduduk perkarakan

masalah yang akan diteliti itu di dalam kerangka teoritis yang relevan dan

mampu menangkap, menerangkan serta menunjukkan perspektif terhadap

masalah itu (Khairani, 2016:74).

Pada kerangka berpikir ini saya sebagai peneliti ingin menggambarkan

bagan yang menjadi suatu fondasi dalam penelitian ini. Bagan yang teratas

adalah seorang guru, sosok guru yang menjadi tiang dalam keberhasilan

peserta didik yaitu pencapaian suatu proses pembelajaran ketika di kelas

maupun di luar kelas. Ketika guru mampu dan dapat memberikan ilmunya

kepada peserta didik dengan baik dan ilmu yang didapat peserta didik akan

bermanfaat. Kemudian terbagi menjadi dua bagian yaitu ada sikap kejujuran

dan permainan tradisional.

Pertama yaitu sikap kejujuran, sikap kejujuran dapat diartikan sebagai

cara seseorang dalam mengungkapkan perasaannya melalui ucapan maupun

tindakkannya sesuai fakta yang ada, sehingga apa yang diucapkan dan apa

yang dilakukan selalu sama. Sikap kejujuran merupakan salah satu sikap

yang harus diterapkan untuk anak usia dini, agar anak tumbuh dengan sikap

yang jujur.

Permainan tradisional adalah permainan yang tumbuh disekitar kita yang

sudah lama tidak dimainkan oleh anak-anak saat ini. Melalui permainan

tradisional banyak hal yang dapat ditingkatkan salah satunyaadalah sikap

kejujuran, dimana anak dilatih untuk berkata dan berperilaku jujur dalam

bermain.

I. Hipotesis

Berdasarkan latar belakang, kajian pustaka, dan kerangka pikir yang telah

dikemukakan diatas, maka dapat diambil hipotesis penelitian sebagai berikut:

melalui kegiatan permainan tradisional congklak dapat menanamkan sikap jujur

pada anak usia 5-6 tahun di Taman Kanak-kanak Ittihadul Khoiriyah Muara

jambi.

Page 42: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

BAB III

METODE PENELITIAN

A. DesainPenelitian

Penelitianinimerupakan penelitiantindakkelas (classactionresearch)

dengan menggunakan penelitiantindakkelasmenggunakan model spiral

Kemmis dan Taggart yaitu berbentuk spiral dari siklus satu ke siklus yang

berikutnya.Model Kemmis dan Taggart menggabungkan komponen acting dan

observing dalam suatu kesatuan karena keduanya merupakan tindakan yang

tidak terpisahkan, terjadi dalam waktu yang sama. Dalam perencanaannya

Kemmis menggunakan sistem spiral refleksi diri yang setiap siklus meliputi 3

komponen yaitu: rencana (planning), tindakan (acting), pengamatan

(observing) dan refleksi (reflecting).

Peneliti memilih model ini karena komponen pada tindakan observasi

harus dilakukan bersama agar peneliti tidak kehilangan momentum saat harus

melihat sejauh mana tngkat perkembangan anak.

Gambar 3.1 Penelitian Tindak Kelas Model Spiral Kemmis dan

Taggart

Page 43: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindak kelas yang

menggunakan metode penelitian eksperimen yang menggunakan rancangan

One Grup Pretest-Posttets Design. Menurut Sugiyono (2015:110) dalam

desain penelitian ini terdapat pretest sebelum diberi perlakuan dan akan

dibandingkan dengan keadaan setelah perlakuan (posttest).

B. Rancangan Tindakan

Penelitian dilakukan selama dua siklus, setiap satu siklus terdapat 4

tahapan, berikut adalah penjelasan langkah-langkah penelitian diatas:

1. Siklus 1

a. Tahap Perencanaan(Plan)

Dalam perencanaan hal pertama yang harus dilakukan adalah

merencanakan penelitian secara matang dan teliti (suyadi:50).

Perencanaan ini dilakukan oleh peneliti dengan guru kelas. Kegiatan

perencanaan dilakukan bersama guru kelas dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

1) Menyusun jadwal dengan guru kelompok B di Taman Kanak-kanak

Ittihadul Khoiriyah Muara Jambi sebelum melakukan tindakan.

2) Penyusunan RKH (Rencana Kegiatan Harian), penyusunan RKH tetap

menggunakan seperti yang sudah ada di sekolahan agar tidak

mengganggu kegiatan pembelajaran lainnya. Jadi kegiatan bermain

congklak diadakan di awal pembelajaran inti, dimana anak-anak

masih bersemangat.

3) Menyiapkan tempat dan media yang akan digunakan yaitu berupa

congklak dan biji-bijian.

4) Menyiapkan lembar observasi.

5) Evaluasi

Page 44: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

b. Tahap pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan ini, guru sekaligus peneliti melaksanakan

perencanaan yang sudah dibuat sebelumnya. Penerapan yang dilakukan

harus sesuai perencanaan kegiatan harian yang sudah dibuat untuk

pembelajaran di dalam kelas.

Penelitimelaksanakanpembelajaranmenggunakankegiatan permainan

congklak.Kegiatanpembelajaranterdiridarikegiatanawal, kegiataninti,

dankegiatanpenutup.Penelitimemperhatikantentangkesesuaianantaraper

encanaandanpelaksanaanpembelajaranmengenai permainan tradisional

congklak.

c. Tahap Pengamatan (Observasi)

Pada tahap ini pengamatan atau observasi yang dimaksud

adalah alat untuk memotret tindakan yang akan dilaksanakan oleh

peneliti, peneliti juga harus menguraikan jenis data yang akan

dikumpulkan. Pengamatan ini dilaksanakan peneliti selama proses

tindakan dilakukan dan pengamatan ini mengamati hal-hal yang sudah

disebutkan dalam pelaksanaan, terhadap proses tindakan, hasil, dan

situasi tindakan serta hambatan dalam tindakan. Pengamatan ini

dilakukan ketika anak melakukan permainan tradisional congklak.

d. Tahap Refleksi

Tindakan refleksi dilakukan untuk mengingat kembali tindakan

yang telah dilakukan dan menganalisis data observasi pada

penanaman sikap jujur anak dalam permainan tradisional congklak.

Guru dan peneliti melakukan diskusi apa saja hambatan yang terjadi

dan cara untuk melakukan perbaikan pada tindakan selanjutnya agar

penelitian ini semakin dekat dengan indikator keberhasilan.

Page 45: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

2. Siklus 2

a. Tahap perencanaan (plan)

Perencanaan ini dilakukan oleh peneliti dengan guru kelas. Kegiatan

perencanaan dilakukan bersama guru kelas dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

1) Menyusun jadwal dengan guru kelompok B di Taman Kanak-

kanak Ittihadul Khoiriyah Muara Jambi sebelum melakukan

tindakan.

2) Penyusunan RKH (Rencana Kegiatan Harian), penyusunan RKH

tetap menggunakan seperti yang sudah ada di sekolahan agar tidak

mengganggu kegiatan pembelajaran lainnya. Jadi kegiatan

bermain congklak diadakan di awal pembelajaran inti, dimana

anak-anak masih bersemangat.

3) Menyiapkan tempat dan media yang akan digunakan yaitu berupa

congklak dan biji-bijian.

4) Menyiapkan lembar observasi.

5) Evaluasi.

b.Tahap pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan ini, guru sekaligus peneliti melaksanakan

perencanaan yang sudah dibuat sebelumnya. Penerapan yang

dilakukan harus sesuai perencanaan kegiatan harian yang sudah dibuat

untuk pembelajaran di dalam kelas.

Penelitimelaksanakanpembelajaranmenggunakankegiatan permainan

congklak.Kegiatanpembelajaranterdiridarikegiatanawal, kegiataninti,

dankegiatanpenutup.Penelitimemperhatikantentangkesesuaianantarap

erencanaandanpelaksanaanpembelajaranmengenai permainan

tradisional congklak.

Siklus kedua terdiri dari 4 kegiatan yaitu: perencanaan,

pelaksanaan (tindakan), pengamatan dan refleksi penerapan. Di

tindakan siklus kedua melihat hasil yang ada pada siklus pertama

Page 46: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

yaitu, masih ada anak yang belum mampu bermain permainan

congklak dengan sportif, maka peneliti memberikan pengertian atau

arahan serta mempraktekkan cara bermain yang baik dan benar. Pada

siklus ini jika anak mampu melakukan permainan dengan benar dan

jujur sesuai aturan maka akan mendapatkan reward dari guru, hal ini

dilakukan agar dapat menambah semangat anak dalam bermain

dengan baik.

c. Tahap Pengamatan (Observasi)

Pada tahap ini pengamatan atau observasi yang dimaksud adalah alat

untuk memotret tindakan yang akan dilaksanakan oleh peneliti,

peneliti juga harus menguraikan jenis data yang akan dikumpulkan.

Pengamatan ini dilaksanakan peneliti selama proses tindakan

dilakukan dan pengamatan ini mengamati hal-hal yang sudah

disebutkan dalam pelaksanaan, terhadap proses tindakan, hasil, dan

situasi tindakan serta hambatan dalam tindakan. Pengamatan ini

dilakukan ketika anak melakukan permainan tradisional congklak.

d. Tahap Refleksi

Tindakan refleksi dilakukan untuk mengingat kembali tindakan

yang telah dilakukan dan menganalisis data observasi pada

penanaman sikap jujur anak dalam permainan tradisional congklak.

Guru dan peneliti melakukan diskusi apa saja hambatan yang terjadi

dan cara untuk melakukan perbaikan pada tindakan selanjutnya agar

penelitian ini mencapai indikator keberhasilan.

C. Kriteria keberhasilan tindakan

Penelitian ini dikatakan berhasil apabila ada peningkatan dalam

sikapjujur melalui permainan tradisional congklak. Indikator

keberhasilan dalampenelitian ini mengenai sikap jujur pada anak

usia 5-6 tahun melaluipermainan tradisional congklak akan

terlihat dari proses pembelajaran yangsesuai dengan indikator

keberhasilan yang telah ditetapkan. Penelitiantindakan kelas

Page 47: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

dikatakan berhasil bila dilakukan tindakan kualitaspembelajaran,

maka akan berdampak terhadap perbaikan perilaku siswa

danhasil belajar. Urutan indikator secara logika/ilmiah disusun

kembali menjadi

1) Indikator keberhasilan kualitas proses pembelajaran minimal

“baik”(indikator ini untuk tujuan umum dari penelitian).

2) Indikator keberhasilan perbaikan perilaku siswa (misal

aspekmotivasibelajar, minat belajar, keaktifan belajar,

kerjasama, dan lain-lain)minimal baik.

3) Indikator keberhasilan hasil belajar secara klasikal minimal

75% darijumlah siswa yang mencapai yang ditetapkan.

D. Subyek penelitian

Subyek penelitian menurut Arikunto (2007:152) merupakan

sesuatu yang sangat penting kedudukannya dalam penelitian,

subjek penelitian harus ditata sebelum peneliti siap untuk

mengumpulkan data. Subjek penelitian dapat berupa benda, hal

atau orang. Dengan demikian subjek penelitian pada umumnya

manusia atau apa saja yang menjadi urusan manusia. Oleh sebab

itu maka subjek dalam penelitian ini adalah anakusia5-6 tahun di

TK Ittihadul Khoiriyah Muara Jambi.

E. Setting penelitian

1.Tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Taman Kanak-kanak Ittihadul

Khoiriyah desa Muara Jambi kecamatan Maro Sebo kabupaten

Muaro Jambi provinsi Jambi.

2. Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2019 sampai

bulan Maret 2020.

Page 48: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

F. Jenis dan Sumber Data

a. Jenis data

Adapun jenis data yang di gunakan dalam peneltian ini

adalah data primer dan data sekunder.

1. Data primer

Data primer adalah data yang langsung di ambil oleh

peneliti tanpa campur tangan orang lain yaitu peneliti

langsung dapat data dari objek yang di teliti (sugiono

2014:62).

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang tidak langsung

misalnya lewat orang lain atau di dapatkan lewat dokumen

(sugiono 2014:62)

b. Sumber data

Data dapat dikumpulkan langsung oleh peneliti

melalui pihak pertama disebut sumber primer. Dan data yang

dikumpulkan oleh peneliti melalui pihak kedua atau tangan

kedua disebut sumber sekunder, yaitu data yang diperoleh

dari wawancara kepada pihak lain tentang objek atau subjek

yang diteliti. Dari kedua sumber data tersebut, tentu saja

sumber data primer lebih dapat dipertanggung jawabkan dari

pada data yang di dapat melalui sumber data sekunder

(Usman dan Akbar, 2008:20).Sumber data dalam penelitian

ini adalah kata-kata, peristiwa, dan dokumentasi. Dalam

penelitian ini sumber data yang di dapatkan yaitu pencatatan

yang di lakukan peneliti melalui observasi dan wawancara

(catatan di lapangan).

Page 49: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

G. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data yang peneliti lakukan dalam

penelitian akan dilaksanakan selama proses pembelajaran

yang dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:

1. Wawancara

Wawancara dapat di artikan sebagai teknik

pengumpulan data dengan menggunakan bahasa baik secara

tatap muka ataupun melalui saluran media tertentu

(wina,2009:96).

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan

data untuk menemukan permasalahan yang diteliti dan

mengetahui hal-hal yang lebih mendalam dari responden

(sugiyono:137).

Teknik wawancara merupakan kegiatan utama dalam

pengumpulan data dan informasi karena, pertama dengan

menggunakan wawancara peneliti dapat menggali tidak saja

apa yang di ketahui dan dialami subjek. Tetapi juga apa yang

tersembunyi jauh di dalam diri subjek peneliti. Kedua, apa

yang di tanyakan kepada informasi (anak didik dan guru,

kepala sekolah) untuk meningkatkan kemampuan membaca

anak usia dini.

Page 50: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

Tabel 3.1 Gambaran Pertanyaan sebelum wawancara

No Pertanyaan sebelum penelitian

1 Apakah guru menyiapkan tempat atau ruangan untuk

melaksanakan pembelajaran?

2 Bagaimana guru menyiapkan alat dan bahan untuk bermain?

3 Bagaimana guru mengorganisasikan anak bermain?

4 Bagaimana guru mengatur efektifitas waktu?

5 Bagaimana guru menyampaikan informasi tentang aturan-aturan

bermain?

6 Apakah guru melihat dan mendengar apa saja yang dikatakan

anak?

7 Apakah guru mengamati gambaran tindakan anak, bahasa,

gambaran mimik, ekspresi wajah dan kreasi?

8 Bagaimana guru membimbing anak saat bermain?

9 Apakah guru melakukan monitoring terhadap kegiatan anak?

10 Apakah guru menilai proses belajar anak?

2. Observasi

Adalah pengamatan dan pencatatan dengan

sistematis fenomena-fenomena yang di selidiki (sutrisno

2002:136).

Nasution menyatakan bahwa, dasar dari semua ilmu

pengetahuan adalah observasi. Melalui observasi ini peneliti

dapat melakukan melihat sikap jujur awal sampai dengan

perubahan yang terjadi pada saat kegiatan berlangsung (Saur

tampubolo, 2014:35).

Observasi di lakukan melalui

pengamatan/pengambilan data untuk memotret seberapa

jauh efek tindakan yang telah di capai Acep Yoni

(2010:137).

Metode observasi adalah suatu pengamatan yang

sengaja dan sistematis tentang fenomena-fenomena sosial

dengan segala psikis dengan jalan pengamatan dan

Page 51: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

pencatatan. Observasi merupakan pengamatan langsung

terhadap fenomena-fenomena objek yang di teliti secara

objektif dan hasilnya akan di catat secara sistematis agar di

peroleh gambaran yang lebih konkret atau kondisi di

lapangan sebagaiamana pendapat bahwa”observasi biasa di

artikan sebagai pengamatan dana pencatatan dengan

sistematik fenomena-fenomena yang di selidiki”.

Lembar observasi yang di gunakan berupa

pengamatan, dengan memberi ceklis, instrumen observasi

rating scale dengan jujur bedasarkan pengamatan dengan

pedoman skala perkembangan anak yaitu: belum

berkembang (BB), Mulai berkembang (MB), Berkembang

sesuai harapan (BSH), berkembang sangat baik (BSB).

Tabel 3.2 Gambaran Lembar Observasi Penilaian Anak

Nama : Ilham

Umur : 5 tahun

Kelas : B

No Butir Indikator 1

BB

2

MB

3

BSH

4

BSB

1 Anak mengembalikan barang milik

orang lain

2 Anak tidak mengambil milik orang

lain

3 Anak mengingatkan temannya yang

berbuat curang saat bermain

4 Anak tidak berbohong

5 Anak tidak berbuat curang

6 Anak mengikuti atran saat bermain

congklak

7 Anak menceritakan temannya yang

curang saat bermain

8 Anak mengungkapkan perasaannya

saat bermain

Page 52: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

9 Anak merawat dan menjaga barang

milik bersama

10 Anak mampu meminta maaf jika

salah

11 Anak dapat mengakui kesalahan

12 Anak menceritakan kejadian yang

sebenarnya

13 Anak terbiasa berkata jujur

14 Anak meminta izin saat meminjam

barang orang lain

15 Anak bermain dengan instruksi guru

16 Anak dapat menerima kekalahan

Keterangan

Skor1 : Belum Berkembang

Skor 2: Mulai Berkembang

Skor 3:Berkembang Sesuai Harapan

Skor 4:Berkembang sangat baik

3. Dokumentasi

Peneliti membutuhkan dokumentasi untuk data tertulis dari suatu

sekolah untuk penelitian. Data yang dibutuhkan dalam penelitian berupa profil

sekolah, nama guru dan anak usia 5-6 tahun, rencana pelaksanaan

pembelajaran mingguan, rencana pelaksanaan pembelajaraan harian, dan hasil

kegiatan belajar dan data tidak tertulis seperti foto pada saat kegiatan

penelitian.

Teknik ini di gunakan untuk mendapatkan data mengenai kegiatan yang

terjadi selama tindakan di berikan, teknik dokumentasi lebih menjelaskan

suasana yang terjadi dalam proses pembelajaran, teknik dokumentasi

merupakan cara untuk mengumpulkan data melalui dokumentasi yang tersedia.

Teknik ini untuk menggali data tentang Taman Kanak-kanak Ittihadul Khoiriah

Muara Jambi seperti sejarah berdirinya, keadaan gurunya, keadaan peserta

didiknya, keadaan sarana dan prasarananya dan lain sebagainya. Ditambahkan

juga dengan rekaman video dan rekaman suara.

Page 53: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

H. Teknik Analisis Data

Kegiatan analisis data dalam penelitian tindakan kelas bertujuan untuk

membuktikan tentang tindakan ada tidaknya perbaikan yang di hasilkan setelah

di lakukan penelitian tindakan. Dengan adanya analisis data. Maka dapat

diketahui seberapa besar mengenai peningkatan kualitas pembelajaran

(destriati,2014).

Analisis data yang di gunakan pada penelitian ini adalah anlisis data

deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Pengumpulan data - data kualitatif model

miles dan huberman mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisa data

kualitatif di lakukan secara interaktif dan dilakukan terus menerus sampai

tuntas. Dalam model ini memiliki 4 kegiatan: pengumpulan data, reduksi data,

penyajian data, verifikasi atau penarikan kesimpulan.

1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang di perlukan dalam pengumpulan data masih

bersifat data kasar yang muncul dari catatan tertulis dari penelitian. Hal ini

dapat di artikan bahwa ketika peneliti turun kelapangan untuk ke tempat

penelitian, maka peneliti harus mencari data yang berkaitan dengan penelitian

itu, peneliti tidak melihat apakah data itu sudah sesuai dengan apa yang di teliti

atau belum,melainkan semua data yang diproses di ambil. Data yang diperoleh

dari peroses penjaringan data ini selanjutnya akan direduksi, diverifikasi dan

di simpulkan sesuai dengan proses analisis data model interaktif.

Peneliti mengumpulkan catatan data melalui observasi, wawancara dan

dokumentasi yang merupakan data catatan lapangan yang berhubungan dengan

pernyataan dan data penelitian.

2. Reduksi Data

Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan, dan transfortasi data kasar yang muncul dari

catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data berlangsung terus menerus

Page 54: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

selama penelitian ini berlangsung dalam proses reduksi data ini peneliti mulai

memilih mana data yang valid atau tidak, di harapkan supaya hasil akhir dari

penelitian akan memperoleh data yang valid dan reduksi data ini terus menerus

berlangsung sampai akhir penelitian.

Langkah ini berkaitan dengan proses menyeleksi, menyederhanakan,

memfokuskan dan mengabstraksikan data yang diperoleh dari hasil penelitian.

3. Penyajian Data

Setelah melakukan reduksi data, langkah selanjutnya adalah penyajian

data yang peneliti lakukan untuk membuat kesimpulan. Penyajian data di

artikan sebagai seperangkat informasi yang terorganisir, yang memungkinkan

di tariknya kesimpulan data atau tindakan, yang merupakan bagian sekunder

yang harus ada pada analisis ini. Penyajian data dalam penelitian ini mencakup

ringkasan- ringkasan terstruktur dari kerangka-kerangka fikir lainnya yang

dialihkan menjadi gambar, tabel atau bagan untuk memperkuat data.

4. Kesimpulan / Verivikasi

Langkah terakhir yang dilakukan adalah menarik data atau verifikasi.

Proses pemilihan data dipilih berdasarkan data yang mengarah untuk

memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan terkait judul. Kegiatan

verifikasi ini di gunakan untuk membuat kesimpulan menjadi kredibel, artinya

terpercaya serta dapat teruji dengan bukti catatan lapangan, demikian

kesimpulan ini di kemukakan menjadi kuatdan valid dalam prosesnya.

Teknik analisis data yang berupa data yang disajikan berdasarkan

angka-angka, maka menggunakan analisis deskriptif presentase dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:X=f X 100%

Page 55: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

Keterangan:

X: presentase yanga akan dicapai

F: skor yang di dapat

N: jumlah siswa

I. Kriteria Keberhasilan PTK

Menurut Miles ( dalam Yusria:2016) Penelitian Tindakan Kelas ini

dikatakan keberhasilan 71% dari jumlah keseluruhan anak yaitu 10 orang

anak. Apabila 8 dari 10 orang anak mencapai tingkat capaian perkembangan

minimal, maka peneliti berhasil dan penelitian yang ditentukan bersama

kalaborator yakni 80%.

J. Jadwal Penelitian

N

o

Langka

h

Waktu (Bulan/Minggu)

J

u

n

i

Desemb

er

Januari Februari

Maret

4 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

.

Pengaju

anJudul

X

2

.

Menulis

Proposa

l

X X X

3

.

Pengaju

an

X

Page 56: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

Semina

r

4

.

Semina

r

X

5

.

Pengaju

anRiset

X

6

.

Riset

X X X X X

7

.

Analisis

Data

X X

8

.

Pengaju

anSidan

g

9

.

Sidang

Page 57: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Histori Sekolah

Taman Kanak-Kanak Ittihadul Khoiriyah Muara Jambi berdiri

pada tanggal 16 juli 2018 di dirikan oleh bapak Abuzar AB selaku ketua

yayasan yang berlokasi di Jl. Candi Muara Jambi Rt 08, Kecamatan

Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi dan masih dalam proses izin

operasional. Kondisi sekolah cukup baik hanya saja sarana dan prasarana

yang masih sangat minim karena memang sekolah ini masih dirintis

bersama aparatur desa setempat dengan pendanaan yang juga masih

terbatas. Untuk saat ini gedung sekolah masih menumpang pada gedung

serba guna milik desa karena gedung masih dalam proses pembangunan.

2. Geografis Sekolah Dan Lingkungan Sosial

Secara geografis Taman Kanak-Kanak Ittihadul Khoiriyah Muara

jambi berlokasi di Jl. Candi Muara Jambi Rt.09 Desa Muara jambi,

Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi. Letak gedung berada

dipinggir jalan dan berada ditengah pemukiman penduduk sehingga

memudahkan siswa siswi maupun guru mudah untuk mencapai lokasi

tersebut. Kondisi sosial masyarakat sangat baik karena dikelilingi oleh

beberapa lembaga kemasyarakatan seperti kantor kepala desa, puskesmas

dan sekolah Madrasah Tsanawiyah Swasta. Mayoritas penduduknya

berprofesi sebagai petani, wiraswasta, pedagang dan buruh.

Page 58: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

Gambar 4.1 Lokasi TK Ittihadul Khoiriyah Muara jambi

3. Visi dan misi sekolah

1) Visi

Membentuk Generasi Yang Cerdas, Ceria dan Religius.

2) Misi

a) Menumbuhkan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan kepada

Allah SWT.

b) Menanamkan cinta dan kasih sayang kepada semua teman,

guru, orang tua dan masyarakat.

c) Melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan, inovatif,

kreatif, terpadu dan religious.

4. Program pembelajaran

Taman Kanak-kanak Ittihadul Khoiriyah Desa Muara Jambi

Kecamatan Maro Sebo Kabupaten Muaro Jambi Provinsi Jambi,

merupakan Taman Kanak-kanak yang menerapkan proses pembelajaran

KTSP (kurikulum tingkat satuan pendidikan).

5. Keadaan Guru Dan Siswa Sekolah

a. Keadaan Guru

Guru adalah pelaksana dan pengembang program

kegiatan dalam proses belajar mengajar seorang guru mempunyai

tugas dan tanggung jawab untuk membina dan mengembangkan

anak-anak didiknya. Adapun guru-guru yang ada di Taman

Kanak-kanak Ittihadul Khoriyah Muara Jambi berjumlah 3 orang.

Berikut data guru yang ada di Taman Kanak-kanak Ittihadul

Khoiriyah Muara jambi :

Page 59: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

Table 4.1 Keadaan Guru Taman Kanak-kanak Ittihadul Khoiriyah

No Nama Jabatan Pendidikan

Terakhir

1 Rita Handayani Kepala Sekolah D1

2 Maisiah, S.Pd.I Sekretaris S1

3 Amnah Bendahara SMA

Sumber: Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Ittihadul Khoiriyah

Gambar 4. 2 foto bersama guru TK Ittihadul Khoiriyah Muara

Jambi

b. Keadaan Siswa

Siswa adalah objek pendidikan, dididik, diarahkan,

diberikan bermcam-macam ilmu pengetahuan serta keterampilan.

Siswa merupakan unsur esensial yang harus ada dalam proses

belajar mengajar. Tanpa adanya siswa tentunya tujuan

pembelajaran tidak akan terklaksana. Siswa Taman Kanak-kanak

Ittihadul Khoiriyah Tahun Ajaran 2019/2020 berjumlah:

Tabel 4.2 Data Anak Didik TK Ittihadul Khoiriyah

No Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah

1. A 7 15 22

2. B 3 9 12

Sumber :Kepala Sekolah TK Ittihadul Khoiriyah

Page 60: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

Gambar 4. 3 foto bersama anak-anak TK Ittihadul Khoiriyah Muara jambi

6. Sarana dan Prasarana Sekolah

Dalam usaha meningkatkan proses pembelajaran dan

tercapainya tujuan pendidikan yang telah diterapkan, maka harus

tersedia faktor-faktor yang menunjang terlaksananya proses

pebelajaran, sarana dan prasarana merupakan salah satu yang

mempunyai fungsi sangat penting yang dapat mempermudah dalam

pembelajaran dan tercapainya tujuan pendidikan.

a. Sarana pendidikan

Sarana pendidikan merupakan tempat berlangsungnya

proses pembelajaran dan adapun sarana yang dapat menunjang

kelangsungan proses pembelajaran di taman Kanak-kanak

Ittihadul Khoiriyah Muara Jambi Kecamatan Maro Sebo

Kabupaten Muaro Jambi dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 4.3 sarana pendidikan di TK Ittihadul Khoiriyah

No Jenis Jumlah Kondisi

1. Ruang kepala sekolah 1 ruang Cukup

2. Ruang kelas 2 ruang Baik

3. Wc guru 1 ruang Baik

4. Wc siswa 1 ruang Baik

Sumber: Kepala Sekolah TK Ittihadul Khoiriyah Muara Jambi

Page 61: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

b. Prasarana pendidikan

Prasarana pendidikan merupakan faktor yang membantu

dalam menunjang proses pembelajaran di Taman Kanak-kanak

Ittihadul Khoiriyah Muara jambi, adapun prasarana bermain

yaitu

1. Lapangan bermain

2. Perosotan

3. APE

B. Temuan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Taman Kanak-Kanak Ittihadul

Khoiriyah Muara Jambi. Tujuannya adalah untuk menanamkan sikap

jujur pada anak melalui permainan tradisional congklak. Pengumpulan

data dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi yang telah

disusun oleh peneliti berdasarkan landasan toeri telah divalidasi

sebanyak 7 item.

Langkah pertama dalam pengambilan data adalah dengan

melakukan tes awal (pra siklus). Tes ini dilakukan untuk mengetahui skor

anak sebelum diberi perlakuan (treatment). Setelah melakukan tes awal

selanjutnya yaitu memberi perlakuan kepada anak, dalam hal ini bentuk

perlakuannya adalah melakukan permainan congklak, dimana permainan

congklak ini dilakukan rencana pelaksanaan pembelajaran harian

(RPPH). Setelah perlakuan selesai selanjutnya dilakukan tes akhir

(posttest).

Berdasarkan hasil penelitian terhadap anak kelas B Taman

Kanak-Kanak Ittihadul Khoiriah Muara Jambi didapat skor akhir pada

pra siklus, siklus I dan siklus II dari hasil kegiatan anak yang diperoleh

dari 8 petanyaan. Dengan kriteria penilaian sebagai berikut: Skor 1 jika

pertanyaan dijawab belum berkembag (BB), Skor 2 jika pertanyaan

dijawab mulai berkembang (MB), Skor 3 jika pertanyaan dijawab

Page 62: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

berkembang sesuai harapan (BSH), Skor 4 jika pertanyaan dijawab

berkembang sangat baik (BSB).

Data skor awal pretest yang diperoleh peneliti pada penelitian

menanamkan sikap jujur pada anak melalui permainan congklak di

Taman Kanak-kanak Ittihadul Khoiriyah Muara Jambi. Sebelum

diberikan perlakuan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.4 Pra Siklus

No Nama

Anak

Indikator Skor

I II III IV V

1. IM 1 2 2 1 2 8

2. AQQ 1 1 1 1 1 5

3. KLF 2 1 1 2 2 8

4. FS 1 1 1 1 1 5

5. MA 1 1 1 1 1 5

6. NAP 1 1 1 1 1 5

7. NFS 1 1 1 1 1 5

8. QH 1 1 1 1 1 5

9. FS 1 1 2 2 2 8

10. IS 1 1 1 1 1 5

Jumlah 16 16 17 15 17 51

Gambar 4. 4 prasiklus

Page 63: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

Dari data yang diperoleh peneliti pada penelitian menanamkan

sikap jujur pada anak melalui permainan congklak pada anak kelompok

B di Taman Kanak-kanak Ittihadul Khoiriyah Muara Jambi. Sebelum

diberikan perlakuan menggambarkan bahwa rata-rata TCP kemampuan

anak pada pra siklus berada pada kategori belum berkembang sebanyak

7 anak, ini berarti 70% sedangkan TCP anak mulai berkembang sebanyak

3 anak berarti ada 30% serta TCP berkembang sesuai harapan terdapat 0

anak berarti ada 0% dan anak berkembang sangat baik terdapat 0 anak

berarti 0%.

Setelah diperoleh skor pretest, langkah selanjutnya yang

dilakukan adalah pemberian perlakuan (treatment) yaitu penerapan

bermain congklak untuk menanamkan sikap jujur pada anak. Perlakuan

yang diberikan dilakukan secara bertahap terlebih dahulu dalam siklus I,

dengan mempersiapkan congklak dan biji-bijian yang terbuat dari plastik

guru mempraktekkan cara bermain congklak dan anak memperhatikan

guru dalam mempraktekkannya, kemudian dilajutkan dengan siklus II

dengan mempersiapkan congklak yang terbuat dari bahan plastik dan

buah congklak diganti menjadi batu-batu kecil yang diberi warna agar

anak menjadi bersemangat dalam bermain, guru memberikan

kesempatan untuk anak bermain secara bergantian dan berpasangan

dengan temannya jika anak berhasil melakukan permainan congklak

dengan baik dan sportif maka anak mendapatkan reward berbentuk

bintang kecil yang dibuat guru dan peneliti. Dimana setiap siklus

dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan, serta dilakukan sesuai dengan tema

pembelajaran. Dimana rangkaian kegiatan yang dilakukan adalah sebagai

berikut:

a. Memberikan materi dengan tema rekreasi dan subtema perlengkapan

rekreasi topi, perlengkapan rekreasi payung dilakukan dalam 2 kali

pertemuan.

b. Memberikan meteri dengan tema negaraku subtema nama negara,

lambang negara indonesia dilakukan dalam 2 kali pertemuan

Page 64: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

1. Siklus I

a. Perencanaan

Perencanaan siklus I yang dilakukan peneliti berkaitan

pada tema diri sendiri. Pada siklus I meteri yang akan diajarkan

kepada anak yaitu:

Tabel 4.5 Jadwal Perencanaan Siklus I

No Hari/Tanggal Pertemuan Materi

1. Senin, 03

Februari 2020

Pertemuan I Tema: Diri sendiri dengan

subtema: Aku ciptaan Allah

2. Senin, 10

Februari 2020

Pertemuan

II

Tema: Diri sendiri dengan

subtema : Panca indra mata

Pelaksanaan pembelajaran didalam kelas menggunakan

congklak sebagai alat untuk melakukan permainan, selain itu

sebelum mengajar peneliti dan guru mempersiapkan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) agar kegiatan

mengajar lebih terarah dan maksimal. Alat dan bahan yang

digunakan dalam kegiatan bermain congklak dipersiapkan pada

hari sebelumnya.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh peneliti pada

siklus I terdiri dari 2 pertemuan. Berikut deskripsi pelaksanaan

dan pengamatan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan

congklak. Peneliti beserta guru kelas mempersiapkan alat yang

akan digunakan dalam pembelajaran siklus I dan alat yang

digunakan untuk mendokumentasikan kegiatan pembelajaran.

Page 65: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

1) Pertemuan I

Pertemuan I pada siklus I dilaksanakan pada 03

Februari 2020, materi yang disampaikan adalah tema diri

sendiri dengan subtema aku ciptaan Allah.

a) Kegiatan awal (Aktivitas pagi)

Pada awal senin pagi anak mengaji Iqro’, baris, tepuk

dan lagu, salam, doa masuk ruangan dan doa sebelum belajar.

Sebelum memulai pelajaran guru memotivasi siswa agar

semangat dalam mengikuti pembelajaran yang dilaksanakan,

dilanjutkan dengan menginformasikan materi yang akan

disampaikan oleh peneliti beserta tujuan pembelajaran dan

kegiataan apersepsi.

b) Kegiatan inti

Pada pertemuan awal, anak di bimbing guru untuk

membuat lingkaran, kemudian guru menjelaskan cara

melakukan permainan congklak yang benar dan guru

mendemontrasikan atau mempraktekkan permainan congklak

terlebih dahulu.

Pada siklus pertama peneliti dan guru mencoba untuk

mengajak anak bermain congklak, permainan dilakukan oleh

dua orang anak dalam setiap permainan dan dilakukan secara

bergantian dalam bermain.

Pada kesempatan pertama banyak anak yang

menghindar ketika diajak bermain congklak dikareankan

anak tidak percaya diri dengan alasan belum bisa memainkan

permainan congklak tersebut.

Setelah selesai kegiatan bermain congklak anak

dipersilakan untuk beristiahat sejenak sebelum melakukan

kegiatan kedua yaitu “main peran”.

Page 66: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

Guru bertanya kepada anak tentang siapa yang

menciptakan kita? Siapa tuhan kita? Siapa yang menciptakan

alam semesta beserta isinya dan lain-lain, setelah itu guru

mempersiapkan alat dan perlengkapan untuk bermain peran,

lalu membagi peran kepada masing-masing anak.

c) Penutup

Pada akhir pembelajaran peneliti dan guru merefleksi

hasil pembelajaran. Guru menutup pembelajaran dengan

berdo’a. Selama kegiatan berlangsung pada pertemuan I anak

sudah mulai tertarik dan antusias dalam mengikuti

pembelajaran, namun dalam pelaksanaan masih ada beberapa

yang terlihat kurang aktif.

2) Pertemuan II

Pertemuan II pada siklus I dilaksanakan pada hari

Senin 10 Februari 2020. Materi yang disampaikan adalah

mengenai tema Diri Sendiri subtema panca indra mata.

a) Kegiatan Awal

Pada awal senin pagi anak mengaji iqra’, baris,

tepuk dan lagu, salam, doa masuk ruangan, doa sebelum

belajar, Sebelum memulai pelajaran guru memotivasi

siswa agar semangat dalam mengikuti pembelajaran yang

dilaksanakan, dilanjutkan dengan menginformasikan

materi yang akan disampaikan oleh peneliti beserta tujuan

pembelajaran dan kegiataan apersepsi

b) Kegiatan Inti (Aktivitas Pagi)

Pada siklus pertama peneliti dan guru mencoba

untuk mengajak anak bermain congklak, permainan

dilakukan oleh dua orang anak dalam setiap permainan

dan dilakukan secara bergantian sebanyak 10 anak dan 5

kali permainan dalam durasi waktu 3 menit setiap

Page 67: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

permainan. Pada siklus ini anak yang akan bermain diajak

masuk ke dalam ruangan khusus agar tidak terganggu oleh

teman-temannya dan ketika selesai anak meninggalkan

ruangan secara bergantian dengan teman-teman yang lain.

Setelah selesai kegiatan bermain congklak anak

dipersilakan untuk beristiahat sejenak sebelum

melakukan kegiatan kedua yaitu centra “main peran’.

Guru bertanya kepada anak tentang siapa yang

menciptakan mata? Apa fungsinya mata? Ada berapa

jumlah mata dan lain-lain, setelah itu guru

mempersiapkan alat untuk main peran, lalu membagi

peran kepada masing-masing anak

c) Penutup

Pada akhir pembelajaran peneliti dan guru

merefleksikan hasil pembelajaran dengan subtema panca

indra mata. Guru bertanya bagaimana perasaan anak

selama pembelajaran berlangsung dan kemudian guru

menutup pembelajaran denga berdo’a.

Selama kegiatan berlangsung pada pertemuan

anak sudah semakin tertarik pada permainan congklak,

beberapa anak terlihat begitu antusias dengan kegiatan ini,

dan ada juga beberapa yang sudah mampu melakukan

permainan dan mengerti arti arahan. Namun masih ada

juga yang belum begitu tertarik entah karena takut, malu

atau tidak fokus.

Page 68: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

Gambar 4. 5 kegiatan inti pertemuan I dan II siklus I

c. Observasi

Pada tahap ini peneliti melakukan observasi terhadap

pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi

menanamkan sikap jujur pada anak. Disamping observasi

menanamkan sikap jujur pada anak, peneliti juga menggunakan

lembar observasi keterlibatan anak dalam kegiatan pembelajaran

yang digunakan kepada peserta didik, selama proses

pembelajaran berlangsung dan untuk mengetahui kemampuan

anak dalam menanamkan sikap jujur anak dengan menggunakan

permainan tradisional congklak.

Dari hasil pengamatan pada siklus I ini peneliti,

berkesimpulan bahwa masih banyak anak yang merasa

kebingungan bagaimana cara bermain congklak. Saat

pengkondisian, ada anak yang masih tidak mau untuk ikut

melakukan kegiatan, mereka lari-larian keluar dari barisan.

Berdasarkan pengamatan dan proses observasi yang dilakukan

dalam kegiatan bermain congklak ini yang terlihat beberapa anak

masih belum antusias, beberapa anak masih banyak yang malas

tidak mau bermain congklak sehingga guru harus membujuk agar

anak mau mengikuti kegiatan bermain congklak tersebut adapun

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Page 69: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

Tabel 4.6 Hasil Siklus I

No Nama

Anak

Indikator Skor

I II III IV V

1. IM 4 3 4 3 4 18

2. AQQ 1 1 1 1 1 5

3. KLF 2 1 2 2 2 9

4. FS 1 1 1 1 1 5

5. MA 1 1 1 1 1 5

6. NAP 3 3 2 2 2 12

7. NFS 4 4 3 3 4 18

8. QH 1 1 1 1 1 5

9. FS 3 3 3 3 3 15

10. IS 3 3 3 2 3 14

Jumlah 23 21 22 19 22 106

Keterangan:

Jumlah anak: 10

Anak yang belum berkembang ada 4 yaitu 40%

Anak yang mulai berkembang ada 2 yaitu 20%

Anak yang berkembang sesuai harapan ada 2 yaitu 20%

Anak yang berkembang sangat baik ada 20 yaitu 20%

Skor penilaian:

BB : Belum Berkembang skor 1

MB : Mulai Berkembang skor 2

BSH : Berkembang Sesuai Harapan skor 3

BSB : Berkembang Sangat Baik skor 4

Page 70: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

Berikut hasil wawancara singkat yang dilakukan oleh

peneliti dengan kepala sekolah sekaligus guru kelas yaitu ibu

Rita. Pertama-tama peneliti bertanya, bagaimana menurut ibu

tentang permainan congklak? Apakah ibu melihat dan mengamati

gambaran tindakan anak, bahasa, gambaran mimik, ekspresi

wajah dan kreasi anak dalam permainan congklak ? pernah atau

belum pernah diterapkan sehingga anak begitu antusias meski ada

beberapa anak yang belum mau bermain congklak dan ada yang

masih malu-malu, bingung, takut? Jawab ibu Rita, iya memang

belum pernah dilakukan sama sekolah ini untuk permainan

tradisional congklak kepada anak, padahal setelah saya lihat

banyak dampak positif yang didapatkan anak dari permainan

tradisional congklak ini dan banyak aspek perkembangan anak

yang dapat dikembangkan melalui permainan ini seperti

perkembangan sosial emosional anak dengan teman-temanya.

Peneliti bertanya lagi kepada ibu, apakah menurut ibu sikap jujur

anak sudah mengalami peningkatan setelah 2x pertemuan awal

dalam siklus I ini? Jawab ibu Rita, iya tampak ada peningkatan

pada beberapa anak meski belum maksimal. Itu terlihat ketika

anak pada pertemuan kedua mulai lebih kondusif, sudah mau

mengikuti aturan saat bermain, anak bermain dengan instruksi

guru, terbiasa berkata jujur,dapat menerima kekalahan dalam

bermain dan sudah lebih fokus dari pertemuan sebelumnya.

d. Refleksi

Hasil refleksi terhadap siklus I pertemuan kedua dapat

dirinci sebagai berikut:

a. Menanaman sikap jujur pada anak melalui permainan tradisional

congklak sudah mulai terlihat namun belum begitu maksimal.

b. Minat dan motivasi anak mengikuti permainan congklak mulai

terlihat namun masih belum maksimal, hal ini terlihat masih ada

peserta didik yang tidak mau ikut bermain.

Page 71: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

Berdasarkan refleksi pertemuan ke 1 dan 2 tersebut dapat

disimpulkan bahwa terdapat beberapa permasalahan yang muncul

pada pelaksanaan siklus I. Untuk itu, pada pelaksanaan siklus II

perlu ada perbaikan pada desain pembelajaran adapun revisi

tersebut adalah:

a. Pengelolaan waktu yang efisien.

b. Memberikan motivasi dan semangat kepada anak yang mampu

mengikuti aturan dengan baik. Selain itu, guru juga dalam

menyajikan kegiatan terhadap anak dibuat semenarik mungkin

sehingga anak lebih fokus pada kegiatan pembelajaran yang

diberikan.

2. Siklus II

Setelah dilakukan tindakan pada siklus I ternyata hasilnya

masih menunjukkan banyak anak yang belum mampu mencapai

standar tingkat pencapaian perkembangan, hal tersebut membuat

peneliti berusaha melakukan perbaikan melalui kegiatan pada siklus

II. Adapun kegiatan pada siklus II adalah sebagai berikut.

a. Perencanaan

Sebelum melakukan tindakan peneliti mempersiapkan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) sebagai

pedoman acuandalam proses pembelajaran, mempersiapkan

media yang dibutuhkan serta lembar observasi keterlaksanaan

proses pembelajaran.

Tabel 4.7 Jadwal Perencanaan Siklus II

No Hari/Tanggal Pertemuan Materi

Page 72: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

1. Rabu, 26

Februari 2020

Pertemuan

I

Tema : negaraku

Subtema : Nama Negara

2. Senin, 02

Maret 2020

Pertemuan

II

Tema : Negaraku

Subtema : Lambang Negara

Indonesia

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh peneliti pada

siklus II terdiri dari 2 pertemuan. Berikut deskripsi pelaksanaan

dan pengamatan kegiatan pembelajaran dengan permainan

tradisional congklak.

1) Pertemuan I

Pertemuan I pada siklus II dilaksanakan pada hari rabu

26 februari 2020 Pada pertemuan ini materi yang disampaikan

yaitu, tema negara subtema nama negara.

a) Kegiatan awal

Pada awal rabu pagi anak mengaji iqra’, baris,

tepuk dan lagu, salam, doa masuk ruangan dan doa

sebelum belajar. Sebelum memulai pelajaran guru

memotivasi siswa agar semangat dalam mengikuti

pembelajaran yang dilaksanakan, dilanjutkan dengan

menginformasikan materi yang akan disampaikan oleh

peneliti beserta tujuan pembelajaran dan kegiataan

apersepsi.

b) Kegiatan inti

Kegiatan ini yang dilakukan pertama kali adalah

bermain congklak. siklus II pertemuan pertama adalah

bermain sejenak membentuk lingkaran dan berputar.

Kegiatan ini akan menunjang anak untuk bersemangat

Page 73: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

melaksanakan permainan congklak. Sementara peneliti

mempersiapkan ruangan yang akan digunakan.

Kegiatan ini dimulai kembali yaitu anak diajak

keluar ruangan terlebih dahulu kemudian anak masuk

kembali secara bergantian agar anak mudah diatur dalam

melakukan permainan dan anak lebih fokus dalam

bermain.

Guru memberikan intruksi kepada anak dan

memberikan contoh bermain congklak agar ketika

bermain tidak ragu dan salah. Pada siklus II pertemuan

satu anak-anak sangat bersemangat karena pada siklus ini

apabila anak mampu bermain congklak dengan sportif

maka mereka akan mendapatkan reward dari guru.

Setelah selesai bermain congklak anak

dipersilakan untuk beristiahat sejenak sebelum

melakukan kegiatan kedua yaitu centra “main peran”.

Guru bertanya kepada anak apa itu negara?

Sebutkan nama negara? Menyayikan lagu anak

Indonesia? setelah itu guru mempersiapkan alat untuk

main peran, lalu membagi peran kepada masing-masing

anak.

c) Penutup

Pada akhir pembelajaran guru menutup dengan

merefleksi kegiatan yang sudah dilakukan. Setelah

mengetahui nama negara beserta bernyanyi lagu anak

indonesia. Pembelajaran ditutup dengan membaca do’a

dan salam.

2) Pertemuan II

a) Kegiatan awal

Page 74: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

Pada awal senin pagi anak mengaji iqra’, baris,

tepuk dan lagu, salam, doa masuk ruangan dan doa

sebelum belajar. Sebelum memulai pelajaran guru

memotivasi siswa agar semangat dalam mengikuti

pembelajaran yang dilaksanakan, dilanjutkan dengan

menginformasikan materi yang akan disampaikan oleh

peneliti beserta tujuan pembelajaran dan kegiataan

apersepsi.

b) Kegiatan inti

Kegiatan bermain congklak yang dilakukan dalam

ruangan kelas. Sebelum kegiatan dimulai, anak-anak

diajak guru untuk berbaris terlebih dahulu dihalaman

kelas. Guru, peneliti dan kolaborator bekerjasama untuk

mengajak anak melakukan pemanasan terlebih dahulu.

Pemanasan dilakukan dengan mengajak anak membuat

lingkaran sambil bernyanyi ‘’lagu bukak tutup”.

Pemanasan ini bertujuan melemaskan otot-otot tangan

anak agar tidak kaku saat bermain congklak, serta untuk

membuat anak lebih semangat.

Siklus ke II pertemuan ke 2 anak sudah mampu

untuk dikondisikan, tidak gaduh dan mengikuti apa dikata

guru. Anak-anak melakukan permainan secara bergantian

yaitu permainan dilakukan oleh dua orang anak dalam

setiap permainan dan dilakukan secara bergantian

sebanyak 10 anak dan 5 kali permainan dalam durasi

waktu 3 menit setiap permainan. Pada siklus ini anak yang

akan bermain diajak masuk ke dalam ruangan khusus agar

tidak terganggu oleh teman-temannya dan setiap anak

yang bermain diberi motivasi dari guru dan teman-teman

yang lain agar anak semakin semangat. Ketika selesai

Page 75: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

anak meninggalkan ruangan secara bergantian dengan

teman-teman yang lain.

Pada siklus II pertemuan ke 2 ini semua anak

sudah mampu bermain congklak, sudah efektif dan

kondusif dalam bermain congklak. Sehingga anak dinilai

sudah mampu bersikap jujur melalui permainan

tradisional congklak tersebut.

Kegiatan menanamkan sikap jujur melalui

permainan tradisional congklak berhasil dilaksanakan

pada siklus ke II, anak-anak sudah tau bagaimana cara

bermain congklak, anak tidak berbuat curang, anak

bermain sesuai instruksi guru dan mengingatkan

temannya yang curang dalam bermain. Setelah selesai

bermain congklak anak dipersilakan untuk beristiahat

sejenak sebelum melakukan kegiatan kedua yaitu centra

“main peran”

Kegiatan selanjutnya guru mempersiapkan alat-

alat untuk anak bermain peran, sebelumnya guru bertanya

kepada anak apa lambang negara indonesia? Lalu guru

mengajak anak menyayikan lagu “garuda indonesia”.

c) Penutup

Pada akhir pembelajaran guru merefleksi kegiatan

mengenai tema negaraku subtema lambang negara

indonesia. Peneliti dan guru menutup pembelajaran

dengan berdo’a bersama dan salaman.

Page 76: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

Gambar 4. 6 kegiatan inti pertemuan siklus II

c. Observasi

Proses pelaksanaan pembelajaran pada hari pertama

bermain congklak anak sebelumnya diberikan penjelasan atau

instruksi sebelum melakukan kegiatan. Pada siklus ke II sejak

pertemuan pertama, anak-anak sudah menunjukan peningkatan

pemahaman dalam bermain congklak. Anak-anak yang belum

mau melakukan pada siklus I, pada siklus II ini anak tersebut

sudah mau melakukan sendiri permainan congklak tanpa dibujuk

dan dibantu guru.

Siklus ke II menunjukan peningkatan kemampuan anak

dan sportivitas anak dalam bermain sangat baik sesuai yang

telah direncanakan. Kegiatan observasi yang dilakukan adalah

untuk menanamkan sikap jujur pada anak usia dini melalui

permainan tradisional congklak dan mencatat hasilnya pada

lembar observasi. Adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel

berikut.

Page 77: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

Tabel 4. 8 Hasil Siklus II

No Nama Indikator Skor

I II III IV V

1. IM 4 4 4 4 4 20

2. AQQ 2 2 2 3 3 12

3. KLF 3 3 3 3 3 15

4. FS 4 4 4 4 4 20

5. MA 4 4 4 4 4 20

6. NAP 4 4 4 4 4 20

7. NFS 4 4 4 4 4 20

8. QH 4 4 4 4 4 20

9. FS 4 4 4 4 4 20

10. IS 4 4 4 4 4 20

Jumlah 37 37 37 37 37 187

Keterangan :

Anak yang belum berkembang tidak ada yaitu 0%

Anak yang mulai berkembang ada 1 yaitu 10%

Anak yang berkembang sesuai harapan ada 1 yaitu 10 %

Anak yang berkembang sangat baik ada 8 yaitu 80 %

Skor Penilaian :

BB : Belum Berkembang skor 1

MB : Mulai Berkembang skor 2

BSH : Berkembang Sesuai Harapan skor 3

BSB : Berkembang Sangat Baik skor 4

Berikut wawancara singkat yang dilakukan oleh peneliti

kepada kepala sekolah sekaligus guru kelas yaitu ibu Rita setelah

berjalannya siklus II. Bagaimana menurut ibu tentang permainan

congklak pada siklus II ini? Tanya peneliti. Pada siklus kedua ini

Page 78: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

anak-anak lebih kondusif, lebih fokus dan tampak tertarik dengan

kegiatan ini, mungkin dikarenakan diberi motivasi sama guru dan

temannya ditambah anak tertarik karena anak yang berhasil

diberikan reward, harapan saya sikap jujur anak tidak hanya bisa

ditunjukkan karena adanya reward tetapi bisa dilakukan anak

dengan rasa tulus dari hati,Jawab ibu Rita selaku guru.

Gambar 4. 7 wawancara peneliti dengan Kepala sekolah

d. Refleksi

Hasil refleksi pada siklus II dapat dirinci sebagai berikut:

a. Dengan mengamati dan berinteraksi secara langsung dengan

objek, membuat semakin menambah wawasan dan pengetahuan

jauh lebih bermakna bagi anak.

b. Minat dan motivasi anak dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran sudah semakin meningkat. Hal ini terlihat dari

antusias anak dalam mengikuti permainan congklak secara

sportif.

Page 79: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

c. Kepercayaan diri anak sudah terlihat berkembang dengan baik,

hal ini terlihat dari anak sudah mampu menceritakan kejadian

yang sebenarnya, menceritakan temannya yang curang saat

bermain, anak mengingatkan temannya yang curang saat

bermain, anak dapat menerima kekalahannya dalam bermain

dan yang terpenting anak terbiasa berkata jujur.

C. Interpretasi Hasil Analisa Data

Berdasarkan hasil penelitian dari kedua siklus tersebut dapat

terlihat adanya perkembangan yang signifikan. Hasil pengukuran melalui

penilaian tertulis menunjukkan adanya peningkatan minat dan semangat

anak dalam mengikuti pembelajaran. Penelitian yang dilakukan pada

anak kelompok B di Taman Kanak-Kanak Ittihadul Khoiriyah Muara

Jambi dapat dijumpai peningkatan presentase perkembangan yang cukup

signifikan. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.9 Perbandingan Presentase Perkembangan Peserta Didik

Siklus Pertemuan

RPPH ke

BB MB BSH BSB Jumlah

anak

Pra siklus 7 70 % 3 30

%

0 0

%

0 0% 10

Siklus I 2 4 40 % 2 20

%

2 20

%

2 20 % 10

Siklus II 2 0 0% 1 10

%

1 10

%

8 80 % 10

Jumlah

presentase

100% 100% 100% 100%

Page 80: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

Gambar4. 8 Hasil Presentase Prasiklus, Siklus I, Siklus II

Berdasarkan analisis pada siklus I dan siklus II, maka dapat

penulis simpulkan bahwa metode bermain congklak dapat menanamkan

sikap jujur pada anak kelompok B di Taman Kanak-kanak Ittihadul

Khoiriyah Muara Jambi.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

BB MB BSH BSB

Tingkat Pencapaian Perkembangan Sikap Jujur

Anak

PRASIKLUS SIKLUS 1 SIKLUS 2

Page 81: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

63

63 Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data di atas hasil penelitian yang telah

dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan

menggunakan permainan tradisional congklak dapat meningkatkan sikap

jujur anak, hal ini dikarenakan permainan tradisional congklak dapat

memberikan pengaruh positif terhadap sikap jujur anak.

Hasil penelitian mengenai sikap jujur di Taman Kanak-kanak Ittihadul

Khoiriyah Muara Jambi yang dilakukan melalui permainan tradisional

congklak dapat disimpulkan yaitu melalui penggunaan permainan congklak

menunjukkan adanya peningkatan sikap jujur pada siswa kelompok B di

Taman Kanak-kanak Ittihadul Khoiriyah Muara Jambi. Hal ini dapat

diketahui melalui pengamatan yang telah dilakukan pada anak mulai dari

pra siklus, siklus I, siklus II, persentase prasiklus 70% BB, 30% MB, dan

pada siklus I 40% BB, 20% MB, 20% BSH, 20% BSB, dan siklus II 0 %

BB, 10% MB, 10% BSH, 80% BSB. Dengan demikian hasil penelitian di

Taman Kanak-Kanak Ittihadul Khoiriyah Muara Jambi telah mencapai

ketuntasan.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas serta untuk dapat meningkatkan

keterampialn sosial emosional anak terutama sikap jujur sebagai salah satu

contoh akhlaqul karimah bagi anak dapat diterapkan sejak dini melalui

kegiatan-kegiatan kongkrit yang sederhana seperti permainan tradisional

congklak. Karena sikap jujur merupaka sesuatu yang masih abstrak bagi anak

jadi kita sebagai calon pendidik, guru dan orang tua harus mampu memberikan

pemahaman tidak hanya dengan kata-kata atau metode ceramah tetapi akan

Page 82: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

64

64 Fakultas Tarbiyyah dan keguuruan UIN STS JAMBI

lebih efektif dilakukan dengan metode demonstrasi melalui kegiatan bermain

karena bermain adalah dunia bagi anak.

Setelah mengetahui kesimpulan sikap jujur melalui permainan

congklak, maka diberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi guru agar dapat menerapkan kegiatan bermain permainan tradisional

congklak dalam kegiatan pembelajaran, mampu meningkatkan kualitas

pembelajaran melalui permainan, dan mampu meningkatkan motivasi dan

semangat terhadap anak-anak dalam kegiatan belajar mengajar, serta dapat

menjelaskan dan memberikan contoh kejujuran dalam kehidupan sehari-hari

bukan hanya saat bermain.

2. Bagi anak, diharapkan anak mampu menerapkan permainan congklak,

dalam kehidupan sehari-hari agar tetap dimainkan dimasa yang akan datang.

3. Bagi sekolah Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebuah acuan bagi

sekolah untuk meningkatkan sikap jujur anak di Taman Kanak-kanak

Ittihadul Khoiriyah Muara Jambi.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya, diharapkan dapat mengembangkan hasil dari

penelitian ini sehingga penelitian ini dapat menjadi lebih baik dan

bermanfaat bagi semua orang dan bagi Pendidikan Anak Usia Dini.

Page 83: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

65

DAFTAR PUSTAKA

Alqur’an dan terjemahan, Q.S. At – Taubah: 119

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rhineka Cipta, 2013.

Chaer, Abdul. Folklor Betawi. Depok: Masup Jakarta, 2012.

Daviq Chairilsyah. “Metode dan Teknik Mengajarkan Kejujuran Pada Anak

Sejak Usia Dini.” Universitas Riau 5 (2016): 1.

Desmita. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012.

Dewayani, Sofie. Agar Anak Jujur Panduan Menumbuhkan Kejujuran Kepada

Anak Sejak Dini. Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi

RepublikIndonesia, 2016.

Fadlillah, Muhammad, dkk. Pendidikan Karakter Anak Usia Dini. Yogyakarta:

Ar-Ruzz Media, 2013.

FITK. Pedoman Penulisan Skripsi. Jakarta: UIN Jakarta, 2013.

Hanifah, Nurdinah, dkk. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan

Dasar“Membedah Anatomi Kurikulum 2013untuk Membangun Masa

Depan Pendidikan yang Lebih Baik.” Sumedang: UPI Sumedang Press,

2014.

Khairani. Penelitian Geografi Terapan. Jakarta: Kencana, 2016.

Kurniati, Euis. Permainan Tradisional dan Perannya dalam

MengembangkanKeterampilan Sosial Anak. Jakarta: Prenadamedia

Group, 2016.

Marzuki. Pendidikan Karakter Islam. Jakarta: Amzah, 2015.

Merina, Nuning Dwi, dkk. “Hubungan Pengetahuan dan Sikap Pengasuhan

Orangtua dengan Model Reward dan Punishment Terhadap Prestasi Anak

Usia 3-5 Tahun di TK Nuris Jember.” STIKES dr. Soebandi 5 (2017).

Munif, Azhari, dkk. “Pengembangan Bahan Ajar Audio Berbasis Inkuiri

Berbantuan Alat Peraga pada Materi Gerak untuk Anak Tunanetra Kelas

VII SMP/Mts LB.” UPEJ 5, no. 2252–6935 (2016).

Murtafi’atun. Kumpulan Permainan Tradisional Nusantara. Yogyakarta: C-Klik

Media, 2018.

Page 84: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

66

Musfiroh, Tadkiroatun, dkk. Bermain dan Permainan Anak. Ed.1, Cet. 7.

Tangerang Selatan: Universitas Terbuka, 2016.

Nugrahastuti, Eka, dkk. “Nilai-Nilai Karakter pada Permainan Tradisional.” In

ProsidingSeminar Nasional Inovasi Pendidikan “Inovasi Pembelajaran

Berbasis Karakter dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN.”

Surakarta:UNS Press, 2016.

Permendikbud 137 tahun 2014 Standar Nasional PAUD

Rosyadi, A. Rahmat. Pendidikan Islam dalam Pembentukan Karakter Anak

UsiaDini. 1 ed. Jakarta: Rajawali Press, 2013.

Sri Wahyuningsih. Permainan Tradisional untuk Anak 4-5 Tahun. Jakarta: PT

Sandiarta Sukses, 2013.

Sudrajat, dkk. “Muatan Nilai-Nilai Karakter Melalui Permainan Tradisional di

PAUD Among Siwi, Panggungharjo, Sewon, Bantul.” JIPSINDO 2

(2015): 1.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta, 2012.

Susanto, Ahmad. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Group,

2012.

Suyadi. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Diva Press, 2015.

Tafsir, Ahmad. Pendidikan Karakter Perspektif Islam. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2013.

Tampubolon, Saur. Penelitian Tindak Kelas. Jakarta: Erlangga, 2014.

Wiriaatmadja, Rochiati. Metode Penelitian Tindak Kelas. Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2009.

Page 85: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

67

Page 86: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

68

Page 87: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

69

Page 88: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

70

Page 89: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

71

Page 90: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

72

Page 91: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

73

Page 92: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

74

Page 93: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

75

Page 94: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

76

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)

TK ITTIHADUL KHOIRIYAH MUARA JAMBI

Semester/ Bulan/ Minggu ke: I /Februari/ 1

Kelompok / Usia : TK B/ 5-6tahun

Hari / Tanggal : Senin, 03 Februari 2020

Tema : Diri sendiri

Sub Tema : Aku ciptaan Tuhan

Sub-sub Tema : Anggota Tubuh

KD : 1.2, 3.1-4.1, 3.2,4.2 (Nam) 2.1, 3.3- 4.3 (FM) 2.2,

3.6-4.6, 3.8, 4.8(KOG)3.10-4.10,3.11-4.11,3.12-

4.12,(BHS) 2.6,2.8,2.12(SOSEM)3.15-4.15(SENI)

Materi Kegiatan : Materi Keislaman :

1.Nama dan fungsi anggota tubuh 1. Membaca Iqra’

2. Mengucap salam

2.Sikap ingin tahu

3.Bahasa resetif

4.Bahasa ekspresif

5.Sikap percaya diri

6.Sikap taat aturan

7.Seni dan kreativitas

8.Tepuk dan lagu anggota tubuh

A. KEGIATAN PEMBUKA

1. Penerapan SOP pembukaan

2. Berdiskusi tentang anggota

tubuh

3. Berdiskusi tentang cara

menjaga tubuh

4. Bernyanyi lagu anggota

tubuh

5. Mengenalkan kegiatan dan

aturan bermain

6. Mengucapkan hamdalah atas nikmat

Allah

7. Membaca Surat Al-fatihah, do’a

sebelum dan sesudah belajar

8. Membaca do’a untuk kedua orang tua

9. Do’a bercermin

10. Nama-nama

surat dalam al-qur’an

Alat dan bahan:

-gambar anggota tubuh,

-kertas hvs dan kartu abjad,

-gunting, dan lem kertas.

B. KEGIATAN INTI

1. Menyebutkan nama-nama

anggota tubuh

2. Menggunting gambar anggota

tubuh

3. Menyusun gambar anggota tubuh

sesuai urutannya dari yang

paling atas di kertas hvs

4. Menempel huruf awal dari nama

anggota tubuh

Page 95: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

77

C. RECALLING

1. Merapikan alat-alat main

2. Diskusi tentang perasaan diri

selama bermain

3. Bila ada perilaku yang

kurang tepat harus

didiskusikan bersama

4. Menceritakan dan

menunjukkan hasil karyanya

5. Penguatan pengetahuan yang

didapat anak.

E. RENCANA PENILAIAN

Sikap, Pengetahuan, dan

keterampian

1) Mensyukuri atas nikmat

Tuhan

2) Menggunakan kata sopan

pada saat bertanya

3) Dapat menyebutkan nama

dan fungsi anggota tubuh

4) Dapat menjaga kesehatan

tubuh

5) Dapat menggunting dan

menempel dengan rapi

6) Dapat mengenal huruf awal

dari nama anggota tubuh.

D. KEGIATAN PENUTUP

1. Menanyakan perasaannya selama hari

ini

2. Berdiskusi tentang kegiatan apa saja

yang dimainkannya hari ini

3. Bercerita pendek yang berisi pesan-

pesan

4. Menginformasikan kegiatan untuk

besok

5. penerapan SOP penutupan

Mengetahui Jambi, 03 Februari

2020

Kepala TK Ittihadul Khoiriyah Guru kelas

Rita Handayani Amnah

Page 96: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

78

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)

TK ITTIHADUL KHOIRIYAH MUARA JAMBI

Semester/ Bulan/ Minggu ke: I /Februari/ 2

Kelompok / Usia : TK B/ 5-6tahun

Hari / Tanggal : Senin, 10 Februari 2020

Tema : Diri sendiri

Sub Tema : Panca Indra

Sub-sub Tema : Mata

KD : 1.2, 3.1-4.1, 3.2,4.2 (Nam) 2.1, 3.3- 4.3 (FM) 2.2,

3.6-4.6, 3.8, 4.8(KOG)3.10-4.10,3.11-4.11,3.12-

4.12,(BHS) 2.6,2.8,2.12(SOSEM)3.15-4.15(SENI)

Materi Kegiatan : Materi Keislaman :

1.Nama dan fungsi panca idra 1. Membaca Iqra’

2. Mengucap salam

2.Sikap ingin tahu

3.Bahasa resetif

4.Bahasa ekspresif

5.Sikap percaya diri

6.Sikap taat aturan

7.Seni dan kreativitas

8.Tepuk dan lagu anggota tubuh

A. KEGIATAN PEMBUKA

1. Penerapan SOP pembukaan

2. Berdiskusi tentang panca

indra

3. Berdiskusi tentang fungsi

panca indra

4. Bernyanyi lagu anggota tubuh

5. Mengenalkan kegiatan dan

aturan bermain

3. Mengucapkan hamdalah atas

nikmat Allah

4. Membaca Surat Al-fatihah, do’a

sebelum dan sesudah belajar

5. Membaca do’a untuk kedua

orang tua

6. Do’a bercermin

7. Nama-nama surat dalam al-

qur’an

Alat dan bahan:

-gambar panca indra

-kertas hvs dan kartu angka 1-10,

-gunting, dan lem kertas.

-origami

B. KEGIATAN INTI

1. Menyebutkan nama-nama panca

indra

2. Menggunting gambar panca

indra

3. Mengurutkan angka sesuai

jumlah panca indra

4. Mengelompokkan warna

Page 97: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

79

C. RECALLING

1. Merapikan alat-alat main

2. Diskusi tentang perasaan diri

selama bermain

3. Bila ada perilaku yang kurang

tepat harus didiskusikan

bersama

4. Menceritakan dan

menunjukkan hasil karyanya

5. Penguatan pengetahuan yang

didapat anak.

E. RENCANA PENILAIAN

Sikap, Pengetahuan, dan

keterampian

1) Mensyukuri atas nikmat

Tuhan

2) Menggunakan kata sopan

pada saat bertanya

3) Dapat menyebutkan nama dan

fungsi panca indra

4) Dapat menjaga kesehatan

tubuh

5) Dapat berhitung dan

mengurutkan angka

D. KEGIATAN PENUTUP

1. Menanyakan perasaannya

selama hari ini

2. Berdiskusi tentang kegiatan apa

saja yang dimainkannya hari ini

3. Bercerita pendek yang berisi

pesan-pesan

4. Menginformasikan kegiatan

untuk besok

5. penerapan SOP penutupan

Mengetahui Jambi, 10 Februari

2020

Kepala TK Ittihadul Khoiriyah Guru kelas

Rita Handayani Amnah

Page 98: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

80

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)

TK ITTIHADUL KHOIRIYAH MUARA JAMBI

Semester/ Bulan/ Minggu ke: I /Februari/ 4

Kelompok / Usia : TK B/ 5-6tahun

Hari / Tanggal : Senin, 26 Februari 2020

Tema : Negara ku

Sub Tema : Nama Negara

Sub-sub Tema : Indonesia

KD : 1.2, 3.1-4.1, 3.2,4.2 (Nam) 2.1, 3.3- 4.3 (FM) 2.2,

3.6-4.6, 3.8, 4.8(KOG)3.10-4.10,3.11-4.11,3.12-

4.12,(BHS) 2.6,2.8,2.12(SOSEM)3.15-4.15(SENI)

Materi Kegiatan : Materi Keislaman :

1.Mensyukuri Nikmat tuhan 1. Membaca Iqra’

2. Mengucap salam

2.Bercerita pengalaman

3.Mentaati tata tertib yang ada

4.Gotong royong

5.Toleransi

6.Meniru pola

7.Budaya sekitar lingkungan anak

8.Percaya diri

A. KEGIATAN PEMBUKA

1. Penerapan SOP pembukaan

2. Berdiskusi tentang negara ku

3. Berdiskusi tentang pulau-

pulau yang ada di Indonesia

4. Bernyanyi lagu tentang negara

ku

5. Mengenalkan kegiatan dan

aturan bermain

3. Mengucapkan hamdalah atas

nikmat Allah

4. Membaca Surat Al-fatihah, do’a

sebelum dan sesudah belajar

5. Membaca do’a untuk kedua

orang tua

6. Do’a bercermin

7. Nama-nama surat dalam al-

qur’an

Alat dan bahan:

-gambar pola pulau di Indonesia,

-gamabar pola pulau Jawa

-kertas hvs,

-pensil.

B. KEGIATAN INTI

1. Menyebutkan nama negara

2. Menyanyi lagu anak Indonesia

3. Menebali tulisan di bawah

gambar pulau Jawa

4. Menjiplak pola gambar pulau

Jawa

Page 99: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

81

C. RECALLING

1. Merapikan alat-alat main

2. Diskusi tentang perasaan diri

selama bermain

3. Bila ada perilaku yang kurang

tepat harus didiskusikan

bersama

4. Menceritakan dan

menunjukkan hasil karyanya

5. Penguatan pengetahuan yang

didapat anak.

E. RENCANA PENILAIAN

Sikap, Pengetahuan, dan

keterampian

1) Menumbuhkan sikap cinta

tanah air

2) Menggunakan kata sopan

pada saat bertanya

3) Dapat menyebutkan nama

negara

4) Dapat menyebutka nama-

nama pulau di Indonesia

5) Dapat menyanyikan lagu anak

Indonesia

6) Dapat menjiplak pola gambar

pulau Jawa

7) Dapat menebali tulisan do

bawah gambar pulau

D. KEGIATAN PENUTUP

1. Menanyakan perasaannya

selama hari ini

2. Berdiskusi tentang kegiatan apa

saja yang dimainkannya hari ini

3. Bercerita pendek yang berisi

pesan-pesan

4. Menginformasikan kegiatan

untuk besok

5. penerapan SOP penutupan

Mengetahui Jambi, 26 Februari

2020

Kepala TK Ittihadul Khoiriyah Guru kelas

Rita Handayani Amnah

Page 100: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

82

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)

TK ITTIHADUL KHOIRIYAH MUARA JAMBI

Semester/ Bulan/ Minggu ke: I /Maret/ 1

Kelompok / Usia : TK B/ 5-6tahun

Hari / Tanggal : Senin, 02 Maret 2020

Tema : Negara ku

Sub Tema : Lambang Negara Indonesia

Sub-sub Tema : Burung Garuda

KD : 1.2, 3.1-4.1, 3.2,4.2 (Nam) 2.1, 3.3- 4.3 (FM) 2.2,

3.6-4.6, 3.8, 4.8(KOG)3.10-4.10,3.11-4.11,3.12-

4.12,(BHS) 2.6,2.8,2.12(SOSEM)3.15-4.15(SENI)

Materi Kegiatan : Materi Keislaman :

1.Mensyukuri nikmat Tuhan 1. Membaca Iqra’

2. Mengucap salam

2.Menghargai hasil karya orang lain

3.Mentaati tata tertib yang ada

4.Gotong royong

5.Toleransi

6.Mendengarkan orang tua bicara

7.Konsep bilangan

8.Budaya sekitar lingkugan anak

A. KEGIATAN PEMBUKA

1. Penerapan SOP pembukaan

2. Berdiskusi tentang negaraku

3. Berdiskusi tentang lambang

negara Indonesia

4. Bertepuk tangan dengan pola

5. Mengenalkan kegiatan dan

aturan bermain

C. RECALLING

1. Merapikan alat-alat main

2. Diskusi tentang perasaan diri

selama bermain

3. Bila ada perilaku yang kurang

tepat harus didiskusikan

bersama

4. Menceritakan dan

menunjukkan hasil karyanya

5. Penguatan pengetahuan yang

didapat anak.

E. RENCANA PENILAIAN

3. Mengucapkan hamdalah atas

nikmat Allah

4. Membaca Surat Al-fatihah, do’a

sebelum dan sesudah belajar

5. Membaca do’a untuk kedua

orang tua

6. Do’a bercermin

7. Nama-nama surat dalam al-

qur’an

Alat dan bahan:

-gambar burung garuda,

-gunting,

-pensil

B. KEGIATAN INTI

1. Menyanyi lagu garuda pancasila

2. Menggunting gambar burung

garuda

3. Menghitung bulu pada gambar

burung garuda

4. Melengkapi huruf di bawah

gambar burung garuda

D. KEGIATAN PENUTUP

1. Menanyakan perasaannya

selama hari ini

2. Berdiskusi tentang kegiatan apa

saja yang dimainkannya hari ini

3. Bercerita pendek yang berisi

pesan-pesan

4. Menginformasikan kegiatan

untuk besok

Page 101: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

83

Sikap, Pengetahuan, dan

keterampian

1) Mensyukuri atas nikmat

Tuhan

2) Menggunakan kata sopan

pada saat bertanya

3) Dapat menyebutkan nama

negara Indonesia

4) Dapat menyebutkan lambing

negara Indonesia

5) Dapat menyanyikan lagu

garuda Pancasila

6) Dapat menggunting gambar

burung garuda

7) Dapat menghitung bulu pada

gambar burung garuda

8) Dapat melengkapi huruf di

bawah gambar burung garuda

5. penerapan SOP penutupan

Mengetahui Jambi, 02 Maret

2020

Kepala TK Ittihadul Khoiriyah Guru kelas

Rita Handayani Amnah

Page 102: MENANAMKAN SIKAP JUJUR PADA ANAK USIA DINI MELALUI

84