Mempunyai cita-cita sekolah diluar negeri mungkin sudah biasa buat orang-orang yang berkecukupan, tapi tidak bagi saya yang merupakan anak seorang petani yang sudah tua. Jangankan menyekolahkan anaknya, untuk menghidupkan diri sendiri aja harus dibantu oleh kakak-kakak saya. Sejak dari menyelesaikan studi sarjana disalah satu perguruan tinggi negeri di ujung Sumatra saya sudah mendapatkan beasiswa dari TPSDP untuk membantu orang tua saya. Tidak jarang saya mendapatkan uang bulanan dari abang dan kakak-kakak saya. Pada semester terakhir saya sangat berkeinginan untuk mendapatkan beasiswa diluar negeri, hingga hampir selalu nongkrong sama teman saya membicarakan kehidupan diluar negeri. Bahkan tidak jarang pula teman-teman saya menganggap saya itu akan gila, karena suatu keajaiban dunia buat anak-anak seperti kami untuk kuliah diluar negeri.Disaat teman-teman saya sudah bekerja dan mepunyai pendapatan sendiri saya memutuskan untuk memperbaiki bahasa inggris setelah menyelesaikan studi sarjana. Terkadang saya merasa cemburu kepada teman-teman saya yang sudah mandiri dan bisa membeli apa saja yang mereka mau dengan hasil pendapatan mereka sendiri