Memahami Konsep Uang Dan Modal Dalam Islam

Embed Size (px)

Citation preview

Memahami Konsep Uang dan Modal Dalam Islam Sejak dulu manusia telah mempergunakan berbagai cara untuk melangsungkan pertukaran barang, guna memenuhi kebutuhanmereka. Pada peradabanyangmasihsangat sederhana, manusia melakukan tukar menukar kebutuhan dengan cara barter. Namun barter ini mensyaratkan adanya double coincidence of wants dari pihak-pihak yang melakukan pertukaran ini. Semakin banyak dan kompleks kebutuhan manusia, semakin sulit melakukan barter sehingga mempersulit muamalahantarmanusia. Itulahsebabnyamanusiadari dulusudahmemikirkan perlunyasuatualat tukaryangdapatditerima olehsemua pihak. Alat tukardemikian disebut uang.Dalam perkembangan sejarahnya, uang telah mengalami evolusi sebelum akhirnya menjadi alat tukar modern seperti saat ini. Sebelum manusia menemukan logam yang dapat dijadikan sebagai alat tukar, merekatelahmenggunakanbarangdanbahkanhewanternaksebagai sebagai alat tukar yang berfungsi sebagai uang dan disebut sebagai uang komoditas. Namun ketika logam dan batu mulia ditemukan, mereka mulai melakukan pertukaran dengan menggunakan logam mulia, terutamaemasdanperak. Logammulia dicetakoleh pihak otoritasmenjadipecahan-pecahan dengan bobot tertentu, sebagai alat tukar yang sah.Dalam Alquran dan hadis, emas dan perak telah disebutkan baik dalam fungsinya sebagai mata uang atau sebagai harta dan lambang kekayaan yang disimpan. Ini dapat kita lihat dalam QS. at-Taubah: 34 yang menjelaskan orang-orang yang menimbun emas dan perak, baik dalam bentuk mata uang maupun dalam bentuk kekayaan biasa dan mereka tidak mau mengeluarkan zakatnya akan diancam dengan azab yang pedih. Ayat ini juga menegaskan tentang kewajiban zakat bagi logam mulia secara khusus. Dalam QS al-Kahf: 19 Allah menceritakan kisah Ash-Habul Kahf (penghunigua)yangmenyuruhsalah seorangdari teman mereka untukmembelanjakan uang peraknya(wariq) gunamembeli makanansesudahmerekatertidur selam309tahundi gua. Alquran menggunakan kata wariq yang artinya uang logam dari perak atau dirham.Di samping itu Alquran juga menceritakan kisah Nabi Yusuf yang dibuang ke dalam sumur oleh saudara-saudaranya lalu ditemukan para pedagang musafir. Oleh mereka, Yusuf kemudian dijual dengan harga yang murah yaitu beberapa dirham saja. Dengan jelas ayat ini menggunakan kata-kata dirham yang berarti mata uang logam dari perak. Dari cerita yang dituturkan oleh Alquran, jelaslah bahwa penggunaan dua logam mulia (bimetalisme) sebagai mata uang telah dilakukan oleh manusia ribuan tahun sebelumkelahiran Nabi Muhammad SAW.Di samping itu banyak sekali hadis Nabi Muhammad SAW yang menyebut dinar dan dirham ataumenggunakan kata wariq. Rasulullah SAWbersabda, Dinar dengan dinar, tidak ada kelebihan antara keduanya (jika dipertukarkan); dandirhamdengan dirhamdan tidak ada kelebihandi antarakeduanya(jikadipertukarkan).(H. R. Muslim). Dalamhadisyanglain Rasulullah SAW menggunakan kata wariq seperti dalam hadis berikut ini: Uang logam perak yang jumlahnya di bawah lima auqiyah tidak ada kewajiban zakat atasnya. (H.R. Bukhari dan Muslim).Fungsi Uang dalam Ekonomi IslamDalamsetiapsistemperekonomian, fungsi utamauangselalusebagai alat tukar (mediumof exchange). Dari fungsi utama ini diturunkan fungsi-fungsi lain seperti uang sebagai standard of value, storeofvalue, unitofaccount dan standard of deferred payment.Mata uang manapun niscaya akan berfungsi seperti ini.Dalamsistemperekonomiankapitalis, uangdipandangtidaksajasebagaialat tukaryangsah (legal tender) melainkan juga dipandang sebagai komoditas. Dengan demikian, menurut sistem ini, uangdapat diperjual belikandengankelebihanbaikonthespot maupunsecaratangguh. Dalam perspektif ini uang juga dapat disewakan (leasing).Dalam Islam, apapun yang berfungsi sebagai uang, maka fungsinya hanyalah sebagai medium of exchange. Ia bukan suatu komoditas yang bisa dijualbelikan dengan kelebihan baik secara on the spot maupunbukan. Satufenomena pentingdari karakteristikuangadalahbahwaiatidak diperlukanuntukdikonsumsi, iatidak diperlukanuntukdirinya sendiri,melainkan diperlukan untukmembeli barangyanglainsehinggakebutuhanmanusiadapat terpenuhi. Inilahyang dijelaskan oleh Imam Ghazali bahwa emas dan perak hanyalah logam yang di dalam substansinya (zatnya itu sendiri) tidak ada manfaatnya atau tujuan-tujuaannya. Menurut beliau dalam kitabnya Ihya Ulumiddin Kedua-duanya tidak memiliki apa-apa tetapi keduanya berarti segala-galanya. Keduanya ibarat cermin, ia tidak memiliki warna namun ia bisa mencerminkan semua warna.Sekalipunpadamasaawal Islammasyarakat sudahterbisabermuamalahdengandinar dan dirham, kemungkinan untuk menjadikan barang lain sebagai mata uang yang berfungsi sebagai medium of exchange telah muncul dalam pikiran sahabat. Misalnya Umar bin Khattab pernah mengatakan, Aku ingin (suatu saat) menjadikan kulit unta sebagai alat tukar. Pernyataan ini keluar dari bibir seorang yang amat paham tentang hakikat uang dan fungsinya dalam ekonomi. Menurut Umar, sesungguhnya uang sebagai alat tukar tidak harus terbatas pada dua logam mulia saja seperti emas dan perak. Kedua logam mulia ini akan mengalami ketidakstabilan manakala terjadi ketidakstabilan pada sisi permintaan maupun penawarannya. Karena itu, apapun, sesungguhnya dapat berfungsi menjadi uang termasuk kulit unta. Dalam pandangannya, ketika suatu barang berubah fungsinya menjadi alat tukar (uang) maka fungsi moneternya akan meniadakan fungsinya atau paling tidak akan mendominasi fungsinya sebagai komoditas biasa.Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah juga berpendapat bahwa uang sebagai alat tukar bahannya bisa diambil dari apa saja yang disepakati oleh adat yang berlaku ( urf) dan istilah yang dibuat oleh manusia. Iatidakharusterbatasdari emasdanperak. Misalnya, istilahdinardandirhamitu sendiri tidak memiliki batas alami atau syari. Dinar dan dirham tidak diperlukan untuk dirinya sendiri melainkan sebagai wasilah (medium of exchange) Fungsi medium of exchange ini tidak berhubungan dengan tujuan apapun, tidak berhubungan dengan materi yang menyusunnya juga tidak berhubungan dengan gambar cetakannya, namun dengan fungsi ini tujuan dari keperluan manusia dapat dipenuhi (Lihat, Majmuatul Fatawa).Pada umumnya para ulama dan ilmuwan sosial Islam menyepakati fungsi uang sebagai alat tukar saja. Deretan ulama ternama seperti ImamGhazali, Ibnu Taymiyyah, Ibnul Qayyimal-Jauziyyah, Ar-Raghib al-Ashbahani, Ibnu Khaldun, al-Al-Maqrizi dan Ibnu Abidin dengan jelas menandaskan fungsi pokok uang sebagai alat tukar. Karena itu mata uang haruslah bersifat tetap, nilainya tidak naik dan turun.Uang kertas yang lazim digunakan di zaman sekarang disebut fiat money. Dinamakan demikian karena kemampuan uang untuk berfungsi sebagai alat tukar dan memiliki daya beli tidak disebabkan karena uang tersebut dilatarbelakangi oleh emas.Duluuangmemangmengikuti standar emas (goldstandard). Namunrezimini telahlama ditinggalkan oleh perekonomian dunia pada pertengahan dasa warsa 1930-an (Inggris meninggalkannya pada tahun 1931 dan seluruh dunia telah meninggalkannya pada tahun 1976). Kini uangkertas menjadi alat tukar karena pemerintah menetapkannya sebagai alat tukar. Sekiranya pemerintahmencabut keputusannya dan menggunakan uang dari jenis lain, niscaya uang kertas tidak akan memiliki nilai sama sekali.Banyakkalanganyangragu-raguatau bahkan tidak tahu hukum uang kertas ditinjau dari sisi syariah. Adayangberpendapat bahwauangkertastidakberlakuriba, sehinggakalauorang berutang Rp. 100.000,00 kemudian mengembalikan kepada pengutang sebanyak Rp. 120.000,00 dalam tempo tiga bulan, makatidak termasuk riba.Mereka beranggapan bahwa yang berlaku padazamanNabi SAWadalahuangemas danperakdanyangdiharamkantukar-menukar dengankelebihanadalahemas danperak, karenaituuangkertas tidakberlakuhukumriba padanya. Jawabannya dapat kita cari dari penjelasan yang lalu bahwa mata uang bisa dibuat dari benda apa saja, termasuk kulit unta, kata Umar bin Khattab. Ketika benda itu ditetapkan sebagai mata uang sah, maka barang itu berubah fungsinya dari barang biasa menjadi alat tukar dengan segala fungsi turunannya. Jumhur ulama sepakat bahwa illat dalamemas dan perak yang diharamkanpertukarannyakecualiserupadenganserupa, sama dengan sama,oleh Rasulullah SAW adalah karena tsumuniyyah , yaitu barang-barang tersebut menjadi alat tukar, penyimpan nilai di mana semua barang ditimbang dan dinilai dengan nilainya.Karenauangkertas secara de facto dan de jure telah menjadi alat pembayaran sah, sekalipun tidak dilatarbelakangi lagi oleh emas, maka kedudukannya dalam hukum sama dengan kedudukan emas dan perak yang pada waktu Alquran diturunkan merupakan alat pembayaran yangsah. Karenaituribabelakupadauangkertas. Uangkertas jugadiakui sebagai harta kekayaan yang harus dikeluarkan zakat dari padanya. Zakatpun sah dikeluarkan dalam bentuk uang kertas. Begitu pula ia dapat dipergunakan sebagai alat untuk membayar mahar.Modal dalam Perspektif IslamModal yang dalam bahasa Inggrisnya disebut capital mengandung arti barang yang dihasilkan oleh alamatau buatan manusia, yang diperlukan bukan untuk memenuhi secara langsung keinginan manusia tetapi untuk membantu memproduksi barang lain yang nantinya akan dapat memenuhi kebutuhan manusia secara langsung dan menghasilkan keuntungan (Lihat, William N. Loucks andJ. WeldonHoot, Lihat, WilliamN. Loucks andJ. WeldonHoot, Comparative EconomicSystems, hal.19 Comparative Economic Systems Lihat, William N. Loucks and J. Weldon Hoot, Comparative Economic Systems, hal. 19, hal. 19). Secara fisik terdapat dua jenis modal yaitu fixedcapital dancirculating capital.Fixed capital seperti gedung-gedung, mesin-mesin atau pabrik-pabrik,; yaitu benda-benda yang ketika manfaatnya dinikmati tidak berkurang eksistensi substansinya. Adapun circulating capital seperti: bahan baku dan uang ketika manfaatnya dinikmati,substansinya juga hilang. Perbedaan keduanya dalam syariah dapat kita lihat sebagai berikut. Modal tetap pada umumnya dapat disewakan, tetapi tidak dapat dipinjamkan (qardh). Sedangkan modal sirkulasi yang bersifat konsumtif bisa dipinjamkan (qardh) tetapi tidak dapat disewakan. Hal itu karena ijarah dalam Islam hanya dapat dilakukan pada benda-benda yang memiliki karakteristik, substansinya dapat dinikmati secara terpisah atau sekaligus. Ketika sebuah barang disewakan, maka manfaat barang tersebut dipisahkan dari yang empunya. Ia kini dinikmati oleh penyewa, namun status kepemilikannya tetap pada si empunya. Ketika masa sewa berakhir, barang itu dikembalikan kepada si empunya dalam keadaan seperti sediakala.Uang tidak memiliki sifat seperti ini. Ketika seseorang menggunakan uang, maka uang itu habis. Kalau ia menggunakan uang itu dari pinjaman, maka ia menanggung utang sebesar jumlah yang digunakan dan harus mengembalikan dalam jumlah yang sama (mitsl) bukan substansinya (ain).Return on CapitalDari uraiandi atas nyatalahbahwabarangmodal yangmasukdalamkategori tetapseperti kendaraan, mobil, bangunan, atau kapal akan mendapatkan return on capital dalam bentuk upah sewajika transaksi yangdipergunakan adalah ijarah. Di samping itu barang-barang modal ini dapat juga mendapatkan return on capital dalam bentuk bagian dari laba (profit) jika transaksi yang dipergunakan adalah musyarakah atas dasar kaidah Suatu barang yang dapat disewakan, makabarangtersebut dapat dilakukanmusyarakahatasnya.Ini telahdilakukanolehkaum muslimindari zamandulumisalnyadalamtransaksi muzaraah. Dalamakadini si empunya tanah menyediakan tanah untuk digarap oleh penggarap. Keuntungan yang dihasilkan dari usaha ini dibagi dua sesuai dengan kesepakatan, misalnya 50:50.Berbeda dengan fixed capital, circulating capital (dalam hal ini uang) tidak akan mendapatkan return on capital dalam bentuk upah sewa seperti dalam ijarah. Karena uang dalam Islam bukan komoditas yang bisa disewakan atau dijualbelikan dengan kelebihan. Ia dibutuhkan sebagai alat tukar saja. Tetapi ia memiliki return on capital bila dikembangkan dalam bentuk akad mudharabah. Iajugadapat dipinjamkan(qardh) tetapi tidakdiperbolehkanpengembaliannya melebihi pokoknya. Kelebihan demikian masuk dalam kategori riba. Wallahu alam bis-Shawab.Ikhwan Abidin Basri - Pembantu Ketua STEI Tazkiawww.fossei.orgKONSEP UANGBAB IPENDAHULUAN Dahulu kala, manusia primitif belum menggunakan uang, ataupun alat pertukaran. Ini dikarenakan olehpada waktuitumanusia dapat memenuhi semua keinginannya darialam sekitarnya. Ketika sumber daya alam yang mereka gunakan habis, mereka berpindah dan mulai menggunakan sumber daya alamyang ada di sekitarnya lagi. Barulah ketika munculnya peradaban kuno manusia mulai menukar barang miliknya dengan barang milik orang lain, yang disebut barter. Kemudian setelah zaman lebih maju, manusia mulai menggunakan alat penukar, walaupun belum berupa uang. Alat ini disebut uang barang. Barulah setelah manusia menguasai penggunaan tulisan dan huruf, dikenallah uang atau disebut uang kepercayaan (uang fiduciair).Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang dapat diterima secara umum. Alat tukar itu dapat berupa benda apapun yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakatdalamproses pertukaran barang danjasa. Dalamilmu ekonomi modern, uang didefinisikan sebagai sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran utang. Beberapa ahli juga menyebutkan fungsi uang sebagai alat penunda pembayaran.Keberadaan uang menyediakan alternatif transaksi yang lebih mudah daripada barter yang lebih kompleks, tidakefisien, dankurangcocokdigunakandalamsistemekonomi modernkarena membutuhkan orang yang memiliki keinginan yang sama untuk melakukan pertukaran dan juga kesulitandalampenentuannilai. Efisiensi yangdidapatkandenganmenggunakanuangpada akhirnya akan mendorong perdagangan dan pembagian tenaga kerja yang kemudian akan meningkatkan produktifitas dan kemakmuran.Padaawalnyadi Indonesia, uangdalamhal iniuangkartalditerbitkanolehpemerintah Republik Indonesia. Namun sejak dikeluarkannya UU No. 13 tahun 1968 pasal 26 ayat 1, hak pemerintah untuk mencetak uang dicabut. Pemerintah kemudian menetapkan Bank Sentral, Bank Indonesia, sebagai satu-satunya lembaga yangberhakmenciptakan uangkartal. Hakuntuk menciptakan uang itu disebut dengan hak oktroi.A. Latar Bdelakang Masalah Secara umum, uang memiliki fungsi sebagai perantara untuk pertukaran barang dengan barang, juga untukmenghidarkan perdagangan dengancara barter. Secara lebih rinci, fungsi uang dibedalan menjadi dua: fungsi asli dan fungsi turunan.Fungsi asli uang ada tiga, yaitu sebagai alat tukar, sebagai satuan hitung, dan sebagai penyimpan nilai.Uang berfungsi sebagai alat tukar atau mediumof exchangeyang dapat mempermudah pertukaran. Orangyangakanmelakukanpertukarantidakperlumenukarkandenganbarang, tetapi cukup menggunakan uang sebagai alat tukar. Kesulitan-kesulitan pertukaran dengan cara barter dapat diatasi dengan pertukaran uang.Uang juga berfungsi sebagai satuan hitung (unit of account) karena uang dapat digunakan untuk menunjukannilaiberbagai macambarang/jasayangdiperjualbelikan, menunjukkanbesarnya kekayaan, dan menghitung besar kecilnya pinjaman. Uang juga dipakai untuk menentukan harga barang/jasa (alat penunjuk harga). Sebagai alat satuan hitung, uang berperan untuk memperlancar pertukaran.Selain itu, uang berfungsi sebagai alat penyimpan nilai (valuta) karena dapat digunakan untuk mengalihkan daya beli dari masa sekarangke masa mendatang. Ketika seorang penjual saat ini menerima sejumlah uang sebagai pembayaran atas barang dan jasa yang dijualnya, maka ia dapat menyimpan uang tersebut untuk digunakan membeli barang dan jasa di masa mendatang.Selain ketiga hal di atas, uang juga memiliki fungsi lain yang disebut sebagai fungsi turunan. Fungsiturunanituantaralainuangsebagaialatpembayaran, sebagaialatpembayaran utang, sebagai alat penimbunataupemindahkekayaan(modal), danalat untukmeningkatkanstatus sosial.BAB IIPEMBAHASANSuatu benda dapat dijadikan sebagai uang jika benda tersebut telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Pertama, bendaituharus diterimasecaraumum(acceptability). Agar dapat diakui sebagai alat tukar umum suatu benda harus memiliki nilai tinggi atau setidaknya dijamin keberadaannyaolehpemerintahyangberkuasa. Bahanyangdijadikanuangjugaharustahan lama (durability), kualitasnya cenderung sama (uniformity), jumlahnya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat serta tidak mudah dipalsukan (scarcity).Uang juga harus mudah dibawa,portable, dan mudah dibagi tanpa mengurangi nilai (divisibility), serta memiliki nilai yang cenderung stabil dari waktu ke waktu (stability of valueUang yang beredar dalam masyarakat dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu uang kartal (sering pula disebut sebagai common money) dan uang giral. Uang kartal adalah alat bayar yang sah dan wajibdigunakanolehmasyarakatdalammelakukantransaksijual-beli sehari-hari. Sedangkan yang dimaksud dengan uang giral adalah uang yang dimiliki masyarakat dalam bentuk simpanan (deposito) yang dapat ditarik sesuai kebutuhan. Uang ini hanya beredar di kalangan tertentu saja, sehinggamasyarakatmempunyaihak untuk menolak jika ia tidak mau barang atau jasa yang diberikannya dibayar dengan uang ini. Untuk menarik uang giral, orang menggunakan cek.Menurut bahan pembuatannyaDinar dan Dirham, dua contoh mata uang logam.Uang menurut bahan pembuatannya terbagi menjadi dua, yaitu uang logam dan uang kertas.Uang logam adalah uang yang terbuat dari logam; biasanya dariemasatau perakkarena kedua logam itu memiliki nilai yang cenderung tinggi dan stabil, bentuknya mudah dikenali, sifatnya yang tidak mudah hancur, tahan lama, dan dapat dibagi menjadi satuan yang lebih kecil tanpa mengurangi nilai.Uang logam memiliki tiga macam nilai:1. Nilai intrinsik, yaitu nilai bahan untuk membuat mata uang, misalnya berapa nilai emas dan perak yang digunakan untuk mata uang.2. Nilai nominal, yaitu nilai yang tercantum pada mata uang atau cap harga yang tertera pada mata uang. Misalnya seratus rupiah (Rp. 100,00), atau lima ratus rupiah (Rp. 500,00).3. Nilai tukar, nilai tukar adalah kemampuan uang untuk dapat ditukarkan dengan suatu barang (daya beli uang). Misalnya uang Rp. 500,00 hanya dapat ditukarkan dengan sebuah permen, sedangkan Rp. 10.000,00 dapat ditukarkan dengan semangkuk bakso).Ketika pertama kali digunakan, uang emas dan uang perak dinilai berdasarkan nilai intrinsiknya, yaitu kadar dan berat logam yang terkandung di dalamnya; semakin besar kandungan emas atau perakdi dalamnya, semakin tinggi nilainya.Tapi saat ini, uang logam tidak dinilai dari berat emasnya, namun dari nilai nominalnya. Nilai nominal adalah nilai yang tercantum atau tertulis di mata uang tersebut.Sementara itu, yang dimaksud dengan uang kertas adalah uang yang terbuat dari kertas dengan gambar dan cap tertentu dan merupakan alat pembayaran yang sah. Menurut penjelasan UU No. 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia, yang dimaksud dengan uang kertas adalah uang dalam bentuk lembaran yang terbuat dari bahan kertas atau bahan lainnya (yang menyerupai kertas). BAB IIIUANG DALAM EKONOMIUang adalah salahsatu topikutamadalam pembelajaranekonomidanfinansial.Monetarisme adalahsebuahteoriekonomiyangkebanyakanmembahas tentangpermintaan danpenawaran uang. Sebelum tahun 80-an, masalah stabilitas permintaan uang menjadi bahasan utama karya-karya Milton Friedman, Anna Schwartz, David Laidler, dan lainnya.Kebijakan moneter bertujuan untuk mengatur persediaan uang, inflasi, dan bunga yang kemudian akan mempengaruhi output dan ketenagakerjaan. Inflasi adalah turunnya nilai sebuah mata uang dalamjangkawaktutertentudandapat menyebabkanbertambahnyapersediaanuangsecara berlebihan. Interest rate, biaya yang timbul ketika meminjam uang, adalah salah satu alat penting untukmengontrol inflasi danpertumbuhanekonomi.Banksentralseringkali diberi tanggung jawab untuk mengawasi dan mengontrol persediaan uang, interest rate, dan perbankan.Krisis moneter dapat menyebabkan efek yang besar terhadap perekonomian, terutama jika krisis tersebut menyebabkan kegagalan moneter dan turunnya nilai mata uang secara berlebihan yang menyebabkan orang lebih memilih barter sebagai cara bertransaksi. Ini pernah terjadi di Rusia, sebagai contoh, pada masa keruntuhan Uni Soviet. BAB IVKESIMPULAN DAN SARANKrisis moneter dapat menyebabkan efek yang besar terhadap perekonomian, terutama jika krisis tersebut menyebabkan kegagalan moneter dan turunnya nilai mata uang secara berlebihan yang menyebabkan orang lebih memilih barter sebagai cara bertransaksi.Oleh karena itu diperlukan suatu kebijakan moneter yang bertujuan untuk mengatur persediaan uang, inflasi dan bunga yang kemudian akan mempengaruhi output dan ketenagakerjaan.Konsep Uang dalam Ekonomi Islam Agustianto Kesalahan besar ekonomi konvensional ialah menjadikan uang sebagai komoditas,sehingga keberadaan uang saat ini lebih banyak diperdagangkan daripada digunakansebagai alat tukar dalam perdagangan. Lembaga perbankan konvensional jugamenjadikan uang sebagai komoditas dalam proses pemberian kredit. Instrumen yangdigunakan adalah bunga (interest). Uang yang memakai instrumen bunga telah menjadilahan spekulasi empuk bagi banyak orang di muka bumi ini. Kesalahan konsepsi ituberakibat fatal terhadap krisis hebat dalam perekonomian sepanjang sejarah, khususnyasejak awal abad 20 sampai sekarang. Ekonomi berbagai negara di belahan bumi ini tidakpernah lepas dari terpaan krisis dan ancaman krisis berikutnya pasti akan terjadi lagi.Islam memandang uang hanya sebagai alat tukar (medium of exchange), bukan sebagaibarang dagangan (komoditas) yang diperjualbelikan seperti sekarang ini. Ketentuan initelah banyak dibahas ulama seperi Ibnu Taymiyah, Al-Ghazali, Al-Maqrizi, Ibnu Khaldundan lain-lain. Hal dipertegas lagi Choudhury dalam bukunya Money in Islam: a Studyin Islamic Political Economy, bahwa konsep uang tidak diperkenankan untukdiaplikasikan pada komoditi, sebab dapat merusak kestabilan moneter sebuah negara.Oleh karena itu motif permintaan akan uang adalah untuk memenuhi kebutuhan transaksi(money demand for transaction), bukan untuk spekulasi. Islam juga sangat menganjurkanpenggunaan uang dalam pertukaran karena Rasulullah telah menyadari kelemahan darisalah satu bentuk pertukaran di zaman dahulu yaitu barter (bai al muqayyadah), dimanabarang saling dipertukarkan. Menurut Afzalur Rahman, Rasulullah Saw menyadari akankesulitan-kesulitan dan kelemahan - kelemahan akan sistim pertukaran ini, lalu beliauingin menggantinya dengan sistim pertukaran melalui uang. Oleh karena itu beliaumenekankan kepada para sahabat untuk menggunakan uang dalam transaksi-transaksimereka.Hal ini dapat dijumpai dalam hadits-hadits antara lain seperti diriwayatkan oleh Ata IbnYasar, Abu Said dan Abu Hurairah, dan Abu Said Al Khudri. Dari Abu Said r.a, katanya : Pada suatu ketika, Bilal datang kepada Rasulullah sawmembawa kurma Barni. Lalu Rasulullah SAW bertanya kepadanya, Kurma dari manaini ? Jawab Bilal, Kurma kita rendah mutunya. Karena itu kutukar dua gantang dengansatu gantang kurma ini untuk pangan Nabi SAW. Maka bersabda Rasulullah SAW, lnilahyang disebut riba. Jangan sekali-kali engkau lakukan lagi. Apabila engkau ingin membelikurma (yang bagus), jual lebih dahulu kurmamu (yang kurang bagus) itu, kemudiandengan uang penjualan itu beli kurma yang lebih bagus. (H.R Bukhari Muslim).Dari hadits di atas dapat dipahami bahwa Nabi Saw memerintahkan agar menjuall kurma(yang kurang bagus) terlebih dahulu, kemudian uang penjualan itu digunakan untukmembeli kurma yang berkualitas bagus tadi. Jadi Nabi saw melarang menukar secaralangsung 2 sha kurma kurang bagus dengan 1 sha kurma yang berkualitas bagus.Rasulullah Saw tidak menyetujui transaksi-transaksi dengan sistim barter, karena itubeliau menganjurkan penggunaan uang sebagai alat tukar.Sementara itu, menurut Dr. Rif at al-Audi, dalam bukunya Min al-Turats al-Iqtishad lial-Muslimin, bahwa uang merupakan konsep aliran (flow concept) yaitu yang tidak bisadijadikan komoditas , sedangkan capital bersifat konsep persediaan (stock concept).Dalam ekonomi konvensional terdapat beberapa pengertian seperti yang diungkapkanoleh Frederick Mishkin dalam bukunya Economiss of Money, Banking and FinancialInstitutionas.Islam tidak mengenal konsep time value of money (yang popular dengan istilahtime ismoney), tetapi Islam mengenal konsep economic value of time yang artinya bahwa yangbernilai adalah waktunya itu sendiri. Islam memperbolehkan pendapatan harga tangguhbayar lebih tinggi dari pada bayar tunai. Yang lebih menarik adalah dibolehkannyapenetapan harga tangguh yang lebih tinggi itu sama sekali bukan disebabkan time valueof money, namun karena semata-mata karena ditahannya aksi penjualan barang. Sebagaicontoh, bila barang dijual tunai dengan untung Rp.500,- maka penjualan dapat membelilagi dan menjualnya kemudian sehingga dalam satu hari itu keuntungannya Rp.1000,-sedangkan bila dijual tangguh bayar maka hak Penjual jadi tertahan, sehingga ia tidakdapat membeli lagi dan menjual lagi, akibat lebih jauh itu, hak dari keluarga dan anakPenjual untuk makan malam tertahan pada pembeli. Alasan Inilah, yaitu tertahannya hakpenjual yang telah memenuhi Kewajiban (penyerahan barang) maka Islam membolehkanharga tangguh lebih tinggi dari pada harga tunai. Adapun motif permintaan akan uangdalam Islamadalah untuk memenuhi kebutuhan transaksi (money demand fortransaction).Dalam konsep Islam, tidak dikenal money demand for speculation, karena spekulasitidak diperkenankan. Lain halnya dengan sistem konvensional yang tentunya membukapeluang lebar-lebar dengan kebolehan dalam memberikan bunga atas harta. Islam malahmenjadikan uang (harta) sebagai objek zakat, uang adalah milik masyarakat sehinggamenimbun uang dibawah bantal atau dibiarkan tidak produktif dilarang, karena hal itumengurangi jumlah uang yang beredar dimasyarakat.Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan uang merupakan alat-tukar yangmeringankan beban manusia dalam pelaksanaan tukar-menukar, sebab uang itu bergunabagi umum dan dapat digunakan oleh umum. Dengan redaksi lain bahwa uangmerupakan segala sesuatu yang diterima umum diterima sebagai alat penukar. Dalamekonomi konvensional uang seolah-olah dijadikan manusia sebagai, tuhan, Dimanamasyarakat memandang uang adalah segalanya, sebagai alat yang penting dan diletakkansebagai nomor wahid. Manusia kian berpacu dalam mencari uang. Kekayaan diukurdengan banyak sedikitnya uang. Bahkan kesenangan seolah-olah dilukiskan denganmemiliki uang. Hal ini yang memacu ekonomi konvensional sebab memandang uangsebagai medium of exchange juga sebagai store of value / wealth. Lain halnya dimensiekonomi Islam bahwa uang merupakan segala sesuatu yang umum diterima dan dinilaihanya sebagai alat penukar (medium of exchange) bukan sebagai alat penimbunkekayaan (store of wealth / value).Banyak lagi perbedaan yang prinsipil di antara kedua konsep ekonomi tersebut, antaralain : bahwa menurut Islam uang adalah public good, sedangkan dalam ekonomikonvensional adalah private goods. Uang sebagai public good, berarti bahwa uang padadasarnya secara fungsional adalah milik umum, karena itu uang harus beredar di dalamperekonomian. Uang tidak boleh ditimbun (iktinaz); uang tidak boleh idle (menganggur),ia harus diproduktifkan dalam bisnis riil, seperti melalui investasi mudharabah ataumusyarakah. Uang yang ditimbun akan membuat perekonomian lesu darah. Karena ituImam Ghazali melarang menjadikan uang dinar dan dirham menjadi perhiasaan, karenamenjadikannya sebagai perhiasaan berarti menarik uang dari peredaran danmemenjarakan uang. Bila uang terpenjara, itu berakibat buruk bagi perekonomian. Jadi,menurut ekonomi Islam, uang adalah flow concept, bukan stock concept sebagaimanadalam ekonomi konvensional.Dalam Islam, uang bagaikan air yang mengalir. Air yang tidak mengalir akanmenimbulkan penyakit. Untuk itulah uang harus senantiasa terus berputar secara alamidalam perekonomian, semakin cepat uang berputar dalam perekonomian maka akansemakin tinggi pendapatan masyarakat, maka akan semakin baik perekonomian. Bagimereka yang tidap dapat mengaktifkan hartanya, lagi-lagi Islam sangat menganjurkanuntuk melakukan investasi dengan perinsip mudharabah atau musyarakah. Dalam hal iniNabi bersabda, Ketahuilah, Siapa saja di antara kamu yang memelihara harta anak yatim,sedangkan anak yatim itu memiliki uang (dinar-dirham), maka bisniskanlah, jangandibiarkan idle, sehingga nanti uang itu habis dimakan sedeqah/zakat (Penulis adalahSekjend Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI)dan Dosen Pascasarjana PSTTI UIdan Pascasarjana Islamic Economics and Finance Universitas Trisakti)DIPOSTING OLEH Agustianto | April 11, 2008 B. Definisi UangBegitu banyak para ahli ekonomi yang mendefinisikan arti uang. Mereka memiliki cara pandangan tersendiri terhadap hakekat uang. Sehingga masih belum ada kata sepakat tentang arti uang yang spesifik.1. Menurut Dr. Muhammad Zaki Syafii mendefinisikan uang sebagai: Segala sesuatu yag diterima oleh khalayak untuk menunaikan kewajiban-kewajiban.2. J. P Coraward mendefinisikan uang sebagai: Segala sesuatu yang diterima secara luas sebagai media pertukaran, sekaligus berfungsi sebagai standar ukuran nilai harga dan media penyimpan kekayaan.3. Boumoul dan Gandlre berkata: Uang mencakup seluruh sesuatu yang diterima secara luas sebagai alat pembayaran, diakuai secara luas sebagai alat pembayaran utang-utang dan pembayaran harga barang dan jasa.4. Dr. Nazhim al-Syamry berkata: Setiap sesuatu yang diterima semua pihak dengan legalitas tradisi Urf atau undang-undang, atau nilai sesuatu itu sendiri, dam mampu berfungsi sebagai media dalam proses transaksi pertukaran yang beragam terhadap komoditi dan jasa, juga cocok untuk menyelesaikan utang-piutang dan tanggungan, adalah termasuk dala lingkup uang.5. Dr. Sahir Hasan berkata: Uang adalah pengganti materi terhadap segala aktivitas ekonomi, yaitu media atau alat yang memberikan kepada pemiliknya daya beli untuk memenuhi kebutuhannya, juga dari segi peraturan perundangan menjadi alat bagi pemiliknya untuk memenuhi segala kewajibannya.Berdasarkan definisi-definisi yang telah diutarakan di atas, maka kita bisa membedakan definisi uang dalam tiga segi:Definisi uang dari segi fungsi-fungsi ekonomi sebagai standar ukuran nilai, media pertukaran, dan sebagai alat pembayaran yang tertunda deferred payment. Definisiuangdengan melihat karakteristinya,yaitu segala sesuatu yang diterima secara luas oleh tiap-tiap individu.Definisiuangdarisegiperaturan perundangan sebagai sesuatu yang memilikikekuatan hukum dalam menyelesaikan tanggungan kewajiban.Apabilakitaperhatikankembali secaraseksamadari sekianbanyakdefinisi tersebut, maka kita akan menemukan sebagian menekankan dasar hukumnya sesuai peraturan perudangan, sebagianyanglainnyamelihat daridasarkarakteristikdanfungsi-fungsidalamekonomi, dan sebagin lagi mencakup ketiga poin tersebut.Di sini kita menemukan bahwa para ahli ekonomi membedakan antara uang dengan mata uang. Mata uang adalah setiap sesuatu yag dikukuhkan pemerintah sebagai uang dan memberinya kekuatan hukum yangbersifat dapat memenuhi tanggungan dan kewajiban,serta dapat diterimasecaraluas. Sedangkanuanglebihumumdari padamatauang, karenauang mencakup mata uang dan yang serupa dengan uang. Dengan demikin, setiap mata uang adalah uang, aka tetapi tidak semua uang adalah mata uang. Hubungan antara uang dengan mata uang dinamakan hubungan umum khusus mutlak. C. Ciri-ciri UangUang memiliki cirri-ciri utama antaralain:1. Diterima umum (generally acceptable);2. Memiliki nilai tertentu dan stabil nilainya (stable in value);3. Tidak mudah rusak atau awet/tahan lama (durable);4. Mudah dibawa-bawa (portable);5. Tidak mudah ditiru (difficult to imitate), dan6. Dapat dibagi ke dalam satuan ukur yang kecil (divisible into small units) dan pembagian atasnya tidak merusak nilainya itu sendiri.C. Fungsi Uang1. Uang Sebagai Standar Ukuran Harga Dan Unit HitunganUang adalah standar ukuran harga, yaitu sebagai media pangukur nilai harga komoditas danjasa, danperbandinganhargakomoditas dengankomoditas lainnya. Padasistembarter, sangat sulit untukmengetahui hargakomoditas denganhargakomodias yanglainnya. Dan demikin pula dengan harga sebuah jasa terhadap jasa-jasa lainnya.Uang dalam fungsinya sebagai standar ukuran umum harga berlaku untuk ukuran nilai danhargadalamekonomi, sepertiberlakunyastandarmeteruntukukuranjarak, atauampere untuk mengukur tegangan listrik, atau kilogram sebagai standar timbangan. Demikianlah uang sebagai alat yang mesti diprlukan untuk setiap perhitungan dalam ekonomi baik oleh produsen maupun konsumen. Tanpa hal itu, tidak mumgkin baginya untuk melakukan perhitungan keuntungan atau biaya-biaya.Ibnual-Qayyimmenegaskandalampernyataannya: Dinar danDirhamadalahharga komoditas. Danhargaadalahukuran standar yang dengannya bisa dikenal ukuran nilaiharta. Harus bersifat spesifik dan akurat, tidak naik dan tidak juga turun (nilainya).2. Uang Sebagai Media Pertukaran Uangadalah alat tukar yangdigunakan setiap individu untukpertukaran barang danjasa. Misalnyaadaseseorangyangmemiliki tomat daniamembutukanberas, kalaudalamsystem barter orang yang memiliki tomat akan pergi ke pasar dan mencari orang yang memiliki beras dan membutuhkan tomat sehingga bisa terjadi pertukaran diantara keduanya.Fungsi ini menjadi sangat penting dalam ekonomi maju, di mana pertukaran terjadi oleh banyak pihak. Setiap orang tidak memproduksi setiap apa yang ia butuhkan, tetapi terbatas pada barang tertentu, atau bagiandari barangataujasa tertentu, yangdijual kepada orang-oranguntuk selanjutnya ia gunakan untuk mendapatkan barang atau jasa yang ia butuhkan. Ketika seseorang memproduksi barang dan kemudian menjualnya dengan mendapatkan uang, selanjutnya ia gunakanuntukmembelikebutuhannya.Dengan demikian,uang membagi pertukaran kedalam dua macam:1.a. Proses penjualan barang atau jasa dengan pembayaran uang;b. Proses pembelian barang atau jasa dengan menggunakan uang.3. Uang sebagai media penyimpan nilaiMaksudparaahli ekonomi dalamungkapanmereka, uangsebagai mediapenyimpannilai adalah bahwa orang yang mendapatkan uang, terkadang tidak mengeluarkannya sekaligus,akan tetapi ia sisihkan sebagian uantuk membeli kebutuhan pada waktu tertentu, atau ia menyimpan untuk hal-hal yang tidak terduga seperti sakit atau mendapatkan kerugian.Al-Gazali menyinggung fungsi uang sebagai media penyimpan nilai yakni, Kemudian dibutuhkan harta yang tahan lama karena keperluan yang terus menerus. Dan harta yang paling tahan lama adalah barang tambang maka dibuatlah uang dari emas, perak, dan tembaga.Dalam pengertian ini ada dua penegasan, pertama: Islam mendorong investasi, tidak membekukan uang atau meminjamkannya (modal) dengan bunga, karena hal-hal itu menghalangi uang dari pembelanjaan investasi.Kedua: bahwa nilai uang yang tidak tetap, dan daya tukar yang menurun menyebabkan kesulitandalamfungsinyasebagai mediapenyimpannilai untukditabungdemi tujuan-tujuan dagang. Ini adalah yang dimaskudkan oleh ahli ekonomi sebagaidorongan mudharabah (spekulasi). D. Konsep Uang dalam Ekonomi KonvesionalMenurut teori ekonomi konvensional, uang dapat dilihat dari sisi hukum dan sisi fungsi. Secara hukumuangadalahsesuatuyangdirumuskan oleh undang- undang sebagai uang. Jadi segala sesuatudapat diterimasebagai uangjikaadaaturanatauhukumyangmenunjukkanbahwa sesuatuitudapat digunakansebagi alat tukar. Sementarasecarafungsi, yangdikatakanuang adalah segala sesuatu yang menjalankan fungsi sebagai uang, yaitu dapat dijadikan sebagai alat tukar menukar (medium of exchange) dan penyimpan nilai (store of value). Ini adalah pendapat irving fisher dan Cambridge. Sementara Keynes mengatakan, uang berfungsi sebagai alat untuk transaksi, spekulasi dan jaga-jaga.Didalamekonomi inijuga, uangdipandangsebagaisesuatuyangsangatberhargadandapat berkembang dalam suatu waktu tertentu. Konsep ini disebuttime value of money . adalah nilai waktu dari uang bisa bertambah dan berkurang sebagai akibat perjalanan waktu. Dengan memeganguangorangdapat dihadapkanpada resikomenurunnya dayabeli dankekayaan sebagai akibat inflasi. Sedangkan memilih menyimpan uang dalambentuk surat berharga, pemilik akan memperoleh bunga yang diperkirakan di atas inflasi yang terjadi. Dengan demikian, nilai uangsaat sekarang- nilai substitusinya terhadap barangakanlebih tinggi dibandingkan nilai dimasa yang akan datang.E. Konsep Uang dalam Ekonomi IslamSebagi perbandingan dengan teori ekonomi konvensional kapitalisme, islam membicarakan uang sebagai sarana penukar dan penyimpan nilai, tetapi uang bukanlah barang dagangan.. mengapa uangberfungsi? Uangmenjadi bergunahanyajika ditukar denganbarangyangnyataatau digunakan untuk membeli jasa. Oleh karena itu, uang tidak bisa di jual dan dibeli secara kredit. Orang perlu memahami kebijakan Rasulullah SAW, bahwa tidak hanya mengumumkan bunga atas pinjaman sebagai sesuatu yang tidak sah tetapi juga melarang pertukran uang dan beberapa benda bernilai lainnya untuk pertukaran yang tidak sama jumlahnya, serta menunda pembayaran jikabarangdaganganatau matauangnya adalah sama. Efeknya adalah mencegah bunga yang masukkesystem ekonomimelaluicara yang tidak di ketahui.Jika uang adalahflow conceptmaka modal adalah stock concept.Di dalamekonomi islam, konseptimevalue of moneytentunya tidakakanterjadi. Untuk menganalisa ini, ada ajaran kuat dalam islam, yaitu terdapat di dalam QS.Al Ashr:1-3. Dari surah alAshrinimenunjukkanbahwawaktu bagisemuaorang adalahsamakuantitasnya, yaitu 24 jam/hari, 7 hari/minggu. Namun nilai dari waktu itu akan berbeda dari satu orang dengan orang lainnya. Perbedaan nilai waktu tersebut adalah tergantung pada bagaimana seseorang memanfaatkanwaktu. Semakinefektif dan efisien, maka akan semakin tinggi nilai waktunya. Efektif dan efisien akan mendatangkan keuntungan di dunia bagi siapa saja yang melaksakannya. Oleh karena itu, siapapun pelakunya tanpa memandang suku, agama dan ras, secara sunatullah ia akan mendaptkan keuntungan di dunia. Di dalam islam keuntungan bukan saja di dunia, namun yang dicari adalah keuntungan dunia dan akhirat. Oleh karena itu, pemanfaatan waktu bukan saja harus efisien dan efektif, namun juga harus di dasari keimanan.FUNGSI UANG DALAM ISLAM 2 VotesFirman Allah SWT: orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih. (QS.9/ At-Taubah: 34)Dalam masyarakat yang maju, dikenal alat pertukaran dan satuan pengukur nilai untuk melakukan sebuah transaksi. Islam telah mengenal alat pertukaran dan pengukur nilai tersebut, bahkan Al Quran secara eksplisit menyatakan alat pengukur nilai tersebut berupa emas dan perak dalam berbagai ayat. Para fuqaha menafsirkan emas dan perak tersebut sebagai uang dinar dan dirham.Dalam sejarah perekonomian Islam, uang sebagai alat pertukaran dan pengukur nilai tersebut, telah dicetak sejak zaman Khalifah Umar dan Utsman, bahkan mata uang yang dicetak pada masa Khalifah Ali masih tersimpan dalam sebuah museum di Paris. Hal ini menunjukkan bahwa dunia Islam telah mengenal mata uang jauh sebelum Adam Smith, Bapak Ekonomi Konvensional, menulis buku The Wealth of Nations pada tahun 1766.Abu Hamid al-Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin yang ditulis pada awal abad ke-11 telah membahas fungsi uang dalam perekonomian. Beliau menjelaskan, bahwa ada kalanya seseorang mempunyai sesuatu yang tidak dibutuhkannya dan membutuhkan sesuatu yang tidak dimilikinya. Dalam ekonomi barter, transaksi hanya terjadi jika kedua pihak mempunyai dua kebutuhan sekaligus, yakni pihak pertama membutuhkan barang pihak kedua dan sebaliknya pihak kedua membutuhkan barang pihak pertama, misalnya seseorang mempunyai onta dan membutuhkan kain.Menurut al-Ghazali, walaupun dalam ekonomi barter, dibutuhkan suatu alat pengukur nilai yang disebut sebagai uang. Sebagaimana contoh di atas, misalnya nilai onta adalah 100 dinar dan kain senilai 1 dinar. Dengan adanya uang sebagai alat pengukur nilai, maka uang akan berfungsi sebagai media penukaran.Namun demikian, uang tidak dibutuhkan untuk uang itu sendiri, artinya uang diciptakan untuk memperlancar pertukaran dan menetapkan nilai yang wajar dari pertukaran tersebut. Menurut al-Ghazali, uang diibaratkan cermin yang tidak mempunyai warna, tetapi dapat merefleksikan semua warna, yang maksudnya adalah uang tidak mempunyai harga, tetapi merefleksikan harga semua barang, atau dalam istilah ekonomi klasik disebutkan bahwa uang tidak memberikan kegunaan langsung (direct utility function), yang artinya adalah jika uang digunakan untuk membeli barang, maka barang itu yang akan memberikan kegunaan.Pembahasan mengenai uang juga terdapat dalam kitab Muqaddimah yang ditulis oleh Ibnu Khaldun pada abad ke-14. Ibnu Khaldun menjelaskan bahwa kekayaan suatu negara tidak ditentukan oleh banyaknya uang di negara tersebut, tetapi ditentukan oleh tingkat produksi negara tersebut dan neraca pembayaran yang positif. Apabila suatu negara mencetak uang sebanyak-banyaknya, tetapi bukan merupakan refleksi pesatnya pertumbuhan sector produksi, maka uang yang melimpah tersebut tidak ada nilainya. Sektor produksi merupakan motor penggerak pembangunan suatu negara karena akan menyerap tenaga kerja, meningkatkan pendapatan pekerja, dan menimbulkan permintaan (pasar) terhadap produksi lainnya.Menurut Ibnu Khaldun, jika nilai uang tidak diubah melalui kebijaksanaan pemerintah, maka kenaikan atau penurunan harga barang semata-mata akan ditentukan oleh kekuatan penawaran (supply) dan permintaan (demand), sehingga setiap barang akan memiliki harga keseimbangan. Misalnya, jika di suatu kota makanan yang tersedia lebih banyak daripada kebutuhan, maka harga makanan akan murah, demikian pula sebaliknya. Inflasi (kenaikan) harga semua atau sebagian besar jenis barang tidak akan terjadi karena pasar akan mencari harga keseimbangan setiap jenis barang, karena jika satu barang harganya naik, namun karena tidak terjangkau oleh daya beli, maka harga akan turun kembali.Merujuk kepada Al-Quran, al-Ghazali berpendapat bahwa orang yang menimbun uang adalah seorang penjahat, karena menimbun uang berarti menarik uang secara sementara dari peredaran. Dalam teori moneter modern, penimbunan uang berarti memperlambat perputaran uang. Hal ini berarti memperkecil terjadinya transaksi, sehingga perekonomian menjadi lesu. Selain itu, al-Ghazali juga menyatakan bahwa mencetak atau mengedarkan uang palsu lebih berbahaya daripada mencuri seribu dirham, karena mencuri adalah suatu perbuatan dosa, sedangkan mencetak dan mengedarkan uang palsu dosanya akan terus berulang setiap kali uang palsu itu dipergunakan dan akan merugikan siapapun yang menerimanya dalam jangka waktu yang lebih panjang.Menurut konsep ekonomi Syariah, uang adalah uang, bukan capital, sementara dalam konsep ekonomi konvensional, konsep uang tidak begitu jelas, misalnya dalam buku Money, Interest and Capital karya Colin Rogers, uang diartikan sebagai uang dan capital secara bergantian, sedangkan dalam konsep ekonomi Syariah uang adalah sesuatu yang bersifat flow concept dan merupakan public goods, sedangkan capital bersifat stock concept dan merupakan private goods. Uang yang mengalir adalah public goods, sedangkan yang mengendap merupakan milik seseorang dan menjadi milik pribadi (private good).Islam, telah lebih dahulu mengenal konsep public goods, sedangkan dalam ekonomi konvensional konsep tersebut baru dikenal pada tahun 1980-an seiring dengan berkembangnya ilmu ekonomi lingkungan yang banyak membicarakan masalah externalities, public goods dan sebagainya. Konsep publics goods tercermin dalam sabda Rasulullah SAW, yakni Tidaklah kalian berserikat dalam tiga hal, kecuali air, api, dan rumput.Persamaan fungsi uang dalam sistem ekonomi Syariah dan konvensional adalah uang sebagai alat pertukaran (medium of exchange) dan satuan nilai (unit of account), sedangkan perbedaannya ekonomi konvensional menambah satu fungsi lagi sebagai penyimpan nilai (store of value) yang kemudian berkembang menjadi motif money demand for speculation yang merubah fungsi uang sebagai salah satu komoditi perdagangan. Jauh sebelumnya, Imam al-Ghazali telah memperingatkan bahwa Memperdagangkan uang ibarat memenjarakan fungsi uang, jika banyak uang yang diperdagangkan, niscaya tinggal sedikit uang yang dapat berfungsi sebagai uang.Dengan demikian, dalam konsep Islam, uang tidak termasuk dalam fungsi utilitas karena manfaat yang kita dapatkan bukan dari uang itu secara langsung, melainkan dari fungsinya sebagai perantara untuk mengubah suatu barang menjadi barang yang lain. Dampak berubahnya fungsi uang dari sebagai alat tukar dan satuan nilai mejadi komoditi dapat kita rasakan sekarang, yang dikenal dengan teori Bubble Gum Economic.Namun sebenarnya, dampak tersebut sudah diingatkan oleh Ibnu Tamiyah yang lahir di zaman pemerintahan Bani Mamluk tahun 1263. Ibnu Tamiyah dalam kitabnya Majmu Fatwa Syaikhul Islam menyampaikan lima butir peringatan penting mengenai uang sebagai komoditi, yakni :1. Perdagangan uang akan memicu inflasi;2. Hilangnya kepercayaan orang terhadap stabilitas nilai mata uang akan mengurungkan niat orang untuk melakukan kontrak jangka panjang, dan menzalimi golongan masyarakat yang berpenghasilan tetap seperti pegawai/ karyawan;3. Perdagangan dalam negeri akan menurun karena kekhawatiran stabilitas nilai uang;4. Perdagangan internasional akan menurun;5. Logam berharga (emas & perak) yang sebelumnya menjadi nilai intrinsic mata uang akan mengalir keluar negeri.Perdagangan uang adalah salah satu bentuk riba yang lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya. Untuk itu, marilah kita kembali kepada fungsi uang yang sebenarnya yang telah dijalankan dalam konsep Islam, yakni sebagai alat pertukaran dan satuan nilai, bukan sebagai salah satu komoditi, dan menyadari bahwa sesungguhnya uang itu hanyalah sebagai perantara untuk menjadikan suatu barang kepada barang yang lain.Dengan demikian, maka dalam praktek sebuah Bank Syariah yang benar, Bank bukan menjual-belikan uang tetapi adalah menjual-belikan barang dan atau berbagi hasil dalam sebuah kemitraan usaha guna menghindari perubahan fungsi uang dari alat pertukaran dan satuan nilai menjadi komoditi.Penulis: MERZA GAMAL (Pemerhati Sosial-Ekonomi Syariah)KONSEP UANG DALAM ISLAMPengertian uangBerdasarkan fungsi atau tujuan penggunaannya, uang secara umum di definisikan sebagaiberikut.Uang adalah alat penukar atau standart pengukur nilai yang di keluarkan oleh pemerintahsuatu negara berupa kertas, emas, perak atau logam lain yang di cetak dengan bentuk gambar tertentu. (kamus besar bahasa indonesia)Uang adalah media pertukaran modern dan satuan standar untuk menetapkan harga danutang. (samuelson)Uangadalah apa saja yang secara umum di terima oleh daerah ekonomi tertentu sebagaialat pembayaran untuk jual beli atau utang. (lawrence abbott)Dalam teorinya, fungsi uang ada tiga, yaitu:1) medium of exchange (alat tukar).2) store of value (penyimpan nilai)3) unit of account (satuan hitung).Secara umum uang dalam islam adalah alat tukar atau transaksi dan pengukur nilaibarang dan jasa untuk memperlancar perekonomian. Uang bukan merupakan komoditi.Oleh karena itu, motif memegang uang dalam islam adalah untuk transaksi dan berjaga-jaga saja, dan bukan untuk spekulasi.NORMA-NORMA SYARIAH DALAM VALUTA ASINGAktivitas perdagangan valuta asing harus terbebas dari unsur riba, maisir dan gharar.Dalam pelaksanaannya haruslah memperhatikan beberapa batasan sebagai berikut.2. Pertukaran tersebut harus dilakukan secara tunai (spot), artinya masing-masingpihak harus menyerahkan masing-masing mata uang pada saat yang bersamaan.3. Motif pertukaran adalah dalam rangka mendukung transaksi komersial, yaitutransaksi perdagangan barang dan jasa antar bangsa, bukan dalam rangkaspekulasi.4. Harus dihindari jual beli bersyarat. Misalnya A setuju membeli barang dari B hariini dengan syarat B harus membelinya kembal pada tanggal tertentu di masamendatang.5. Transaksi berjangka harus dilakukan dengan pihak-pihak yang diyakini mampumenyediakan valuta asing yang di perlukan.6. Tidak dibenarkan membeli barang yang belum dikuasai atau dengan kata laintidak di benarkan jual beli tanpa hak kepemilikan (bai al-fudhuli)Sharf adalah jual beli suatu valuta dengan valuta lain.Rukun dari akad sharf yang harus di penuhi dalam transaksi ada beberapa hal yaitu:7. Rukun akad bai (penjual) adalah pihak yang memiliki valuta untuk ddi jual danmusytari (pembeli) adalah pihak yang memerlukan dan kan membeli valuta.8. Objek akad, yaitu shraf (valuta) dan sirus sharf (nilai tukar).9. Shighah yaitu ijab dan qobul.Sedangkan syarat-syarat dari akad shraf yaitu:10. Valuta (sejenis atau tidak sejenis). Apabila sejenis harus di tkar dengan jumlahyang sama. Apabila tidak sejenis pertukaran dilakukan sesuai dangan nilai tukar.11. Waktu penyerahan (spot) harus saat itu juga.Produk jasa perbankan yang menggunakan akad shraf adalah fasilitas penukaran uang(money changer)LANDASAN SYARI: : - ), ) ) m u- m(nemas (hendaklah dibayar) dengan emas, perak dengan perak, bur dengan bur, syair dengan syair, kurma dengan kurma, dan garam dengan garam, sama dan sejenisharuslah dari tangan ke tangan (cash). Maka apabila berbeda jenisnya, jualahsekehendak kalian dengan syarat kontan, (HR Muslim, dalam kitab al-MasaqahUang di Mata Pemikir Ekonomi Islam Walaupun pada awal kemunculan pemikiran ekonomi Keynesian, eksistensi uang dalam ekonomi belum diakui sepenuhnya. Namun seiring dengan peredaran masa dan sejalan dengan perubahan ekonomi, fungsi dan peranan uang dalam ekonomi semakin penting sehinggaiatidakbisadipisahkandari sistemekonomi. Hal ini menyebabkanpara ekonomberkonklusi bahwauangadalahmerupakansalahsatufaktorpentingdalam menentukantingkat aktivitas ekonomi sesebuahnegara. Setidaknyaadaduaalasan mendasar kenapa para ekonom melihat uang itu penting dalam sebuah perekonomian. Pertamaadalahkarenauangdapat digunakanuntukmenentukanjumlahnominal, seperti tingkat harga, dan kedua karena ia juga dapat dijadikan standard untuk menentukan jumlah riel, seperti jumlah riel output dan riel tenaga kerja. Dalam sejarah Islam, kesadaran akan pentingnya uang dalam sebuah sistem ekonomi telahmuncul jauhsebelumilmuekonomi itudiakui sebagai sebuahdisiplinilmu tersendiri. Peranan uang dalam ekonomi Islam telah didiskusikan oleh Iman al-Ghazali (1058-1111 M) dalamkitabnya yang terkenal, Ihya Ulumal-Din. Menurut beliau, manusiamemerlukanuangsebagai alatperantara/pertukaran(mediumofexchange) untukmembeli barangdanjasa. Sementaraitu, IbnTaymiyah(1263) menyebutkan bahwauangitutidakhanyaberfungsi sebagai mediumof exchange, tetapi iajuga berfungsi sebagai alat untukmenentukannilai (measurement of value). Akhirnya, dalammembahasperananuangdalamekonomi, IbnQayyimsependapatdenganal-Ghazali, sementaraituIbnKhaldunlebihcenderungbersetujudenganpendapatIbn Taymiyah.Karena ada instrumen-instrumen ekonomi konvensional baik yang bersifat instrumen policyatauinstitusional yangtidaksejalandenganpengajaranal-QurandanHadits, makafungsi danperananuangdi dalamekonomi konvensional danekonomi Islam adalah berbeda. Sebab mendasar kenapa fungsi uang dalamekonomi Islamdan ekonomi konvensional berbedaadalahkarenadalamsistemekonomi Islam, interest (riba), perjudian (gambling) danunsur-unsur tidak jelas, gharar (uncertainty) itu diharamkan agama. Sedangkan ekonomi konvensional melihat semua unsur ini sebagai sesuatu yang normal dan legal.Dalam ekonomi konvensional, J. M. Keynes (1936) di dalam buku terkenalnya, General Theory of Employment, Interest and Money mengemukan sebuah teori tentang permintaan akan uang yang dikenal dengan liquidity preference (preferensi likuiditas). Teori preferensi likuiditas ini menyebutkan bahwa ada tiga motif utama yang menentukan jumlah permintaan uang dalamsebuah perekonomian, yaitu: motif transaksi (transactionmotive); motif berjaga-jaga(precautionarymotive); danmotif spekulasi (speculative motive).Motif transaksi didefinisikan sebagai suatu motif permintaan akan uang yang diperlukan untuk kebutuhan sebuah transaksi. Karena transaksi ini biasanya dilakukan oleh individu dan bisnisman, maka J. M. Keynes membagi motif transaksi ini ke dalam; (a) motif pendapatan (income motive), dan (b) motif bisnis (business motive). Sementaraitu, motifberjaga-jagaadalahsuatumotif untukmemeganguangdengan tujuan mengantisipasi produksi-produksi yang tidak dapat diprediksikan di masa-masa mendatang. Dalam ekonomi konvensional, motif ini dipengarahui oleh tingkat pendapatanindividudantingkat sukubunga. Sedangkan, permintaanuangdengan motif spekulasi itu dimaksudkan untuk menghindari kemerosotan nilai modal (capital value) akibat penurunan aktivitas ekonomi. Untuk menghindari kerugian ini, biasa para bisnisman menginvestasikan uangnya (modal) di pasar-pasar saham yang keuntungannya itu sangat ditentukan oleh perbedaan tingkat suku bunga.Jadi secara jelas dapat kita lihat bahwa dua motif pertama permintaan akan uang, yaitu motif transaksi dan motif berjaga-jaga adalah berkaitang langsung dengan fungsi uang sebagai alat pertukaran(tool of exchange) dalamsebuahperekonomian. Sedangkan motif spekulasi lebih erat kaitannya dengan fungsi uang sebagai alat penyimpan harga atau kekayaan (store of value or wealth). Bila kita komparasikan antara pendapat para pemikirekonomiIslamdenganpendapatKeynesdiatas, jelasterlihatbahwakecuali motifmemeganguanguntukberspekulasi, semuamotifuntukmemilikiuanglainnya adalah disetujui oleh pemikir-pemikir ekonomi Islamseperti disebutkan di atas.Kita ketahuibahwamotif spekulasiinidimaksudkanuntukmengautkeuntungan dan menumpuk kekayaan dengan memamfaatkan perubahan tingkat suku bunga dari masa ke masa. Melihat karakteristik dan cara spekulasi itu dipraktekkan dalam dunia bisnis yangmelibatkanbunga(interest)denganmenghalalkansegalacara, mengedepankan nilai ketamakan(greediness) tanpamempedulikannilai-nilai keadilan, makaIslam secarategasmenentangmotif spekulasi ini. Salahsatucontohdari motif ini adalah tindakanmonopoli (ihtikar). Dalammemonopoli barangdanjasasebagai salahsatu tindakan spekulasi, Imam al-Ghazali membedakan antara monopoli pada saat kekurangan (shortages) atau ekonomi dalam paceklik dan pada saat kelebihan (surplus) barang dan jasa. Dalam keadaan shortages, praktek monopoli adalah sangat bertentangan dengan nilai-nilai ekonomi Islam.Sementaraitu, pemikir ekonomi Islamtidakmelihat tindakanmonopoli padasaat barangdanjasadalamkeadaansurplussebagai sesuatutindakanyangbertentangan dengannilai-nilai moralitasdannorma-normakeislaman. Hal ini dikarenakanpada saat kelebihan barang dan jasa beredar di pasar, tindakan monopoli tidak akan mempengaruhi harga barang dan jasa sehingga tidak akan membahayakan kesejahteraan umat. Jadi jelaslah bagi kita bahwa, motif spekulasi ini sangat bertentangandengannilai-nilai keadilankarena selainmelibatkaninterest, iajuga melibatkan unsur-unsur perjudian (gambling) dan juga melibatkan unsur-unsur gharar.Seperti disebutkan sebelumnya, kedua motif transaksi dan motif berjaga-jaga tidaklah dilihat sebagai motif permintaan akan uang yang bertentangan dengan nilai-nilai dan norma-norma keislaman. Namun ini tidaklah berarti bahwa dalam melakukan transaksi, seseorang itu bisa berbuat sekehendak hatinya dengan melanggar ketentuan Allahswt, seperti melakukanmanipulasi, transaksi barang-barangillegal, transaksi yang melibatkan bunga, dan monopoli. Motif transaksi ini hendaklah dilakukan berdasarkankonseptransaksi Islami. Sementaraitu, motifberjaga-jagaadalahsuatu motif permintaanuang yang sangat dianjurkanIslam, asal sahaja motif itutidak semata-mata termotivasi untuk meraup keuntungan maksimal, mungkin, dengan memanfaatkan perbedaan suku bunga ketika menyimpan dan mengelurkan uang dari tempatsimpanan(bank). Karenamotifiniadalahmerupakanmotifseseoranguntuk menabung demi kepentinganmasa depan, terutama dalammenghadapi kesulitan-kesulitan ekonomi yang tidak dapat dijangkakan, maka motif ini sangat sesuai dengan nilai-nilai kemanusian dan pertimbangan untuk membantu orang lain (altruistic consideration).Motif ini sangat berguna tidak hanya untuk meringankan beban diri sendiri, tetapi juga untuk membantu meringankan beban orang lain tatkala menghadapi musibah ekonomi. Namun, bantuan yang diulurkan untuk meringankan orang lain hendaklah tidak dalam bentukpinjamanberbunga, tetapi sebaiknyadalambentuanbantuanbebas bunga, Qardh al-Hasan.Di sampingitu, perludiketahui bahwaIslammelarangmemperlakukanuangsama dengan barang (commodity) yang bisa diperjualbelikan. In Islam, money is not identical with commodity that can be traded for the purpose of making profit (Dalam Islam, uang tidaklah identik denganbarang yang dapat diperjualbelikan dengan tujuan untuk meraup keuntungan). Islam hanya melihat uang itu sebagai alat tukar, alat perantara, danalat untukmenentukannilai, bukansebagai barang yangdiperjualbelikan. Ini bermakna bahwa Islam tidak membenarkan uang itu diperjualbelikan di pasar Valuta Asing (VALAS) dengan tujuan spekulasi dan memperkaya diri.Keuntungan memperjualbelikan uang di pasar Valuta Asing yang bersumber dari perbedaan harga beli dan harga jual dan perbedaan tingkat bunga antara satu negara dengan negara lain dimana Valuta Asing diperjualbelikan adalah bertentangan dengan nilai-nilai keislaman. Sebagai contoh, kita membeli Dollar Amerika dengan menggunakan Rupiah, dan kemudian menjual Dollar Amerika untuk membeli Poundsterling Inggris, dan kemudian Poundsterling dijual untuk membeli Deutchmark Jerman, dan akhirnya Deutchmark dijual untuk kembali membeli Rupiah, dan seterusnya. Dari proses jual beli ini, yang sering disebut dengan Arbitraging, biasanya keuntungan ataupun kerugian yang di dapat adalah tidak setimpal dengan pengorbanan yangdilakukandanwaktuyangdiperlukan. Bisajadi dalammasayangsesingkat-singkatnya, seperti kasus George Soros, yang dituding sebagai penyebab utama berlakunya krisis moneter di sebahagianbesar negara Asia Timur akhir-akhir ini, keuntunganyang di dapat denganmemperjualbelikanuang di pasar Valuta Asing adalahberbilion-bilion. Akibat tindakanSoros ini, tidaksedikit negarayangrapuh fundamental ekonominya terutama sekali Indonesia, rakyatnya harus menderita karena krisis ekonomi yang menerpa. Inilah yang menjadi alasan kenapa Islamtidak membenarkan uang itu diperlakukan sama seperti barang yang bebas diperjualbelikan, seperti dipraktekkan dalam ekonomi barat.Berdasarkanpenjelasandiatas,makadapatkitalihat bahwapengharaman "interest" (riba) dalamekonomi Islammenyebabkantidaksemuafungsi uangdalamekonomi konvensional bisa diimplementasikan dalamsistemekonomi Islam. Keterlibatan interest, gambling, juhalah dan gharar dalam motif permintaan uang untuk berspekulasi telah menyebabkan motif ini secara keras ditentang oleh Islam. Sementara duamotif lainnya, motif permintaanuang untukbertransaksi danuntuk berjaga-jaga tidakdipandangsebagai motifmemeganguangyangbertentangandengannilai-nilai Islamsejauhmanaelemen-elemenribatidakmemotivasi merekadalamkeduamotif permintaan uang ini. Tidak seperti dalamekonomi konvensional, ekonomi Islam menentang keras uang itu untuk diperlakukan sama dengan barang-barang (commodities)yangdapat diperjualbelikansemata-matadimaksudkanuntukmeraih keuntungan.M. Shabri H. Abd. Majid, M. Ec, Kandidat Doktor di Bidang Ekonomi pada International Islamic University, Malaysia (IIUM)Sumber: Serambi IndonesiaPendapatan Nasional Pendapatan Nasional PendahuluanKonsep pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh Sir William Petty dari Inggris yang berusaha menaksir pendapatan nasional negaranya(Inggris) pada tahun 1665. Dalam perhitungannya, ia menggunakan anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahanbiayahidup(konsumsi) selamasetahun. Namun, pendapat tersebut tidakdisepakati olehparaahli ekonomi modern, sebabmenurut pandanganilmuekonomi modern, konsumsi bukanlahsatu-satunyaunsur dalamperhitungan pendapatan nasional. Menurut mereka, alat utama sebagai pengukur kegiatanperekonomian adalahProduk Nasional Bruto (GrossNationalProduct,GNP),yaituseluruhjumlahbarangdanjasayang dihasilkan tiap tahun oleh negara yang bersangkutan diukur menurut harga pasar pada suatu negara.Sehingga adapun pengertian dari PENDAPATAN NASIONAL adalah pendapatantotal dari semuafaktor-faktor produksi dalamproduksi yang berlangsung. Pendapatan nasional dalam teori ekonomi berarti pendapatan bersih yang diterima oleh suatu rakyat negara dalam menghasilkan barang barangdanjasaselamasatuperiode tertentubiasanyadalamwaktusatu tahun.Manfaat dari mengetahui pendapatan nasional ialah untuk Selain bertujuan untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu negara dan untuk mendapatkan data-data terperinci mengenai seluruh barangdan jasa yang dihasilkan suatunegaraselamasatuperiode, perhitunganpendapatannasional juga memiliki manfaat-manfaat lain, diantaranya untuk mengetahui dan menelaah struktur perekonomian nasional. Data pendapatan nasional dapat digunakanuntuk menggolongkan suatunegara menjadi negara industri, pertanian, atau negara jasa. Contohnya, berdasarkan pehitungan pendapatan nasional dapat diketahui bahwa Indonesia termasuk negara pertanian atau agraris, Jepang merupakan negara industri, Singapura termasuk negara yang unggul di sektor jasa, dan sebagainya.Disamping itu, data pendapatan nasional juga dapat digunakan untuk menentukan besarnya kontribusi berbagai sektor perekomian terhadap pendapatannasional, misalnyasektor pertanian, pertambangan, industri, perdaganan, jasa, dansebagainya. Data tersebut jugadigunakanuntuk membandingkan kemajuan perekonomian dari waktu ke waktu, membandingkan perekonomian antar negara atau antar daerah, dan sebagai landasan perumusan kebijakan pemerintah. Pendapatan Nasional Dalam Negeri IndonesiaPendapatanperkapitaadalahbesarnyapendapatanrata-ratapendudukdi suatu negara. Pendapatan perkapita didapatkan dari hasil pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah penduduk negara tersebut. Pendapatan perkapita juga merefleksikan PDB per kapita. Pendapatan perkapita sering digunakan sebagai tolak ukur kemakmuran dan tingkat pembangunan sebuah negara; semakin besar pendapatan perkapitanya, semakin makmur negara tersebut.Sedangkan pendapatan Nasional dihitung dengan cara menjumlahkan seluruhnilai pasardari barangdanjasaakhir (final goodsandservices), namun pendekatan ini sulit dilakukan karena :Definisi produk akhir adalah barang/jasa yang siap dikunsumsi masyarakat tanpa harus ada proses lebih lanjut. Sedangkan maknanya bagi konsumen dapat berbeda, misaljika seorang ibu(konsumen rumah tangga) membeli tepung terigu, maka tepung terigu menjadi produk akhir. Tetapi pembelinya adalahprodusenroti, makatepungterigubkanmerupakanprodukakhir, tetapi merupakan bahan baku untk diproses lebih lanjut. Dapat menimbulkan penghitungan ganda (double counting). Misal nilai terigu akan terhitung lagi pada waktu menilai roti.Maka jalan keluanya adalah menghitung nilai tambahnya (value added) :Value Added adalah :- Nilai yang ditambahkan pada suatu barang/jasa- Nilai Barang Jadi dikurangi Nilai Bahan Baku.Alur penghitungan Nilai Tambah adalah dari Hulu ke Hilir. Sehingga semakin panjangmatarantai produksi makaakansemakinbesar nlai tambahnya (Pendapatan Nasional Semakin Besar). Dengan kata lain,Indonesia mempunyaiSDA yang sangat melimpah,akan tetapidalam mengolah hasil sumber dayaalamtersebut banyakterjadi kecurangan-kecuranganyang dilakukan oleh suatu pihak tertentu,yang berdampak pada minimnya pendapatanyangditerimaolehsetiapwarganyayangbekerjamengolah sumber daya alam tersebut. Pendapatan Nasional Luar Negeri :0100090000033acc030000004129020000001610000026060f002220574d46430100000000000100469c000000001b00000000200000e4200300e4400300010000006c00000000000000000000003f0100002601000000000000000000000f2700000224000020454d4600000100e44003000c00000001000000000000000000000000000000000400000003000040010000f000000000000000000000000000000000e2040080a90300460000002c00000020000000454d462b014001001c000000100000000210c0db01000000600000006000000046000000885d00007c5d0000454d462b224004000c000000000000001e4009000c00000000000000244001000c000000000000003040020010000000040000000000803f214007000c0000000000000008400005d45c0000c85c00000210c0db010000000000000000000000000000000000000001000000ffd8ffe000104a46494600010100000100010000ffdb0084000302020a08080808080a0a0808080808080808080a0808080808080808080808080808080808080808080808080a08080808090a0a08080b0e0a080d08080a08010304040605060a06060a0d0d0c0d0d0d0d0d0d0d0d0d0d0d0d0c0d0d0d0d0d0d0d0d0d0d0c0c0d0d0d0d0d0d0d0d0c0c0c0d0c0c0d0c0d0d0d0c0c0d0d0d0c0cffc00011080127014003011100021101031101ffc4001d000001050101010100000000000000000000010203040605070809ffc4004710000201030201090406080601030501000102030004111213210506071422315191d1415261a1233262a2e1f05471728192b1d2e2081724334293c11682f1154453638334ffc4001a010100030101010000000000000000000000010203040506ffc40033110100010302040307030501010100000000010203110421121431411351a1223252618191f00571b142c1d1e1f1153323ffda000c03010002110311003f00fd4a8feb9fd95fe6d52166fcfe1f1aac633bab54cc46cf23b2e9bc06916ea38ed840f7124ce64774ea10a5d325e45f42a5896b492396120189c632e1e32de87293c39a67feedb7abcce7298ab152ef28ff00880b48549912e50ab4eb2c4613bb09b7b45bf7dd40c7466cdb7d486219415e0fd839c68ee55fd5f99c7f3b34e76889c447e75fe137f9cf0b3c291ac8c1e7bbb7903a32488f6b64d7a42a90558cb169640ccaa431e21869a7297288cccf689fa4cf0ff2bd3aca2ada23f319568ffc41d91b57bbfa511c7b2595a311c9b73da0be8e4546705d4db132155cb8c15d391579d0d7c5b4769f49c4faa94eba9a6989cf75be44e949647e54665cdbd8476d711bc61b765866b1178c4a310358190aa3008c038359d5a598a689f8b31f69c2d4ea6999ab3db13f78ca8dc7f88db058f5b19c31d0441b2c6731bdaf5c59444a49319b6cc830759d2502eaec9d23457678b87188579da227a4eeeda7494930bf58229b5d92dcab3cb132dbb4f046afb61830672c1d1c69032a5b882ac2a91a6aa2688aa7dec7ace32d63531315d544fbacf727ff00882b65e4f82fae352ac891b39874c91eb36f14d7061fa4dc96281e4da62aa640eacba4919adaafd3ae5573c3fcc6f8fe1cf4ebe89b715f574397ba6db689aee3d32892d8ddc40ba32c735cda59f5f7b78e41ab5335ae65185e2892632c845634e92a88a6acf5c4fd338cfdf6695eaa8f6a31d36fee8ac7a7085bad178a555b58ec1b714c65266bf812744835bc6e4a07190ea8c40240ef15a468aaaa69aa9eb39f4da558d5c46627a463d632de73639c51dddbc17501d50dc451cd131054b472a865255802a483c41eeaf3aba6ba2e4c54eda2a8aa989a5db1566a5a0280a0280a0280a0280a0280a08e43519c4c226330c274a7cfb3c9f14122a2399ef2ded0995da28e31705c6e332c721c295191a7b8fc0574e9b4f172b9fda65c77efcdba63f7862b93fa7a91e7b688da68df86c2531348fd6b17973716cc638b674ba41b1d699e49222d6ce1b4ab652baebd14534cd59e9331f2da3f23f77253ae99aa2312ec7459d31bf2848e8d6e134473bee43234a8ad0ddcb686094bc71689e51119a355d798f56adb21755357a4f02ae1a67cb7fa7f0d349abf1adf1d51e7fcfe48b7ff0011762d12cb9993712de486278889a65b9796389a24d47237219518b15d26327b990b56bd0decd51b6db7f75e8d6daa66369dff003fb3bbcd5e95a0bc94c304770711c32b4af0b4712adc5ba5cc21d98865778dfea140cae0ab05e19c2bd3cdbc717e6270d6ceaa9bd19a7d5b9535cd32ec884a2ac1680a0280a0280a0282aa7d76fd95fe6d40b20fddf1a8ce27744e7b3ce65e83206285a499cc42e5622fb32144bcff00fd480c90b652e3fe68da94f0c0000aeba759553da3b4fd63a386ad25354e7f37549ffc3ada3a6db34ec9f4dc0ba9cf5887ab4fa98a6b7dcb7fa0edb3622ec2e90057453fa8d7d711ff002731eacbff003e8f394cbd01db820896e72259260dad09dd96dfaa48fc63e2cd6d884e78691dc0f1a99fd46b9eb11d31f489cff3bad1a0a23bcaaaff0086fb30863ccdb642295d49dd1db1b3450746a0a2d18db15040688e93ab26adff00a573ca3ede739fe77fdd9c7e9b6fbccad8e83a258ee238a7ba87ad40b04cc8d0b168e380dbc430f0b2e6287b0bc318efd46b09d64d58e2a636e9f59cff002bf25119e1aa633d7ed8fe3641c97fe1f608a28e3135d13198d84bae3498bc508811cca912b8c4236b6d5847a094d2149074abf50ab7c531bfeffba23414fc52ea5a74411c6b70a93dd2addc924972a1e2c4af2a8491dbe84905d1554e92a0003183c4e756ae6ae1cc47b31b755ede8a9a33899f6bab847fc3258e831fd2e865285418d410d1470383a631f5e286257f6bedc6cda9915874d3faa5da662ac4663f3fbb1ffcdb71b5393a0ff0f306edd4b24f733b5dbc8d26e343d913411db4a8ba6118d7046b1993fddd395d7866aad5fa95734c5314c622311f7cff003b91fa7c673333bf55e3d025b1ef79fbadc7d68c1ff4834db1c8881d70a76124075e9ec9622b3a75d5c4c4c4477f5ebf76b3a3898c4cfe4369cd1e6b47656f0dac39da8104718639d31afd541c07650765463800066b8aedc9b95cd52eeb744514c530ef0acda1680a0280a0280a0280a0280a0282296ab32327cf8e6ac577b0b33b4662b849a028ea84dc206db23503a9d32ccaa33ede0466ba6dd5344ccc31bb6a9aa23338508ba35513b5cadd5d09e489217903c5968a27778d0a9874808f23b0c283db6e3826af3a9f678782319f9ff9631a78e2cc553fe91f21f466b6d1082deeaee2894b954578485691da4908d70b125a47672093c49f6122ad55f9ae78eaa633f5ff002ce34f1453c1154e19de6e7f876b6b7b75b713dd3855453233c492b6cbbbc443c70a988c2d2394d931f1776ef7627a2bfd42bab3334d3d3e7fe5953fa7daa779aa7e4d6f35fa374b59a59e3966679c209b719584a62411c4cd8453aa38c045231c3bc3d725cd4cdd88cc4463cbeee8b5a5a6d7bb338f9b6682b9221db2945582d0140501405014050555faedfb2bfcda825c5000502d57003538098a60918a84414542482ae16813140b4081681c1a8175501aa80d5406aa035501aa80d5406aa035501aa80d540c90d4c2b5747927f887b29de0b33691ee4f17285b5c26a591e38f60484c926d2b48aa3505ca02d93dcc0153e87e9d4dbe3abc5e989795fa845caa9a7c3eb9860a7e78f2909524d1790daa59cab2ab249712871c9c743b1587b53a5f8e2f045a594a3670ce89dbe0d9f0f19a7398fb67fc7cdc9e2dfa6e74ab8787d7feab735397afe65e4d96e05dc88973c9d7126f41219507ff004e9a3bf94e205c46d73247b3128dd52b31c2a32ad2f516a9e2e19a7a4e31fbedf5c755ed5dbd314c4c55f3e9e5bfaf447cdabee53b7839260417445b1845e3b0b895a65ebadd64319500788da10f0310d27d742212a0b5ae5362af12acc6fd3ed1fdd5a66fd316e3dadbafabea08bff35f3cfa089cc2515293f5501aa80d5406aa035501aa80d5406aa0a449d5c3dd5eff00d6de141276becfdea8c05ed7d9fbd4c403b5f67ef5483b5f67ef50276becfdea0425becfdea03537c3ef5526a884f08d4df0fbd4ccf92a3537c3ef54c4a465be1f7ab49c615dc997f87deacfaac51abecfdeab61192e5becfdea24bdafb3f7a80edfd9fbd4076fecfdea03b7f67ef501dbfb3f7a80ed7d9fbd4076becfdea03b5f67ef501dafb3f7a80ed7d9fbd4076becfdea0421becfdea06946fb3f3a4c64d8696f87dea41b74c134b67bc7cfd6a66632a70f7075788fbd549ebd57c663a15757b31f7aaf8464ecb7c3ef53064819becfdeaa7124bdafb3f7aa42f6becfdea9076becfdea03b7f67ef501dbfb3f7a80edfd9fbd4076becfdea023fae7f657f9b504939e14195e6b73dd667b88643147243793dac6826591a610c71cdac2e118388e40cf1056db038b30e341ad5a05d3408d4198e7a72b3c2b018d950b5ddac6e5d43031492697032ca1491dcd9241f61eeabd34e58d75c52c8f3bfa51d11dc0888565136d4ead1c80ed599bbdc588afd22a9578180d5c41ef3c076d1a6e2ebfc7d1c556ae29ee2efa6331aa33c074ba349a63903cb82f208936f6c1123ac7ae48e428c99651b862934de3459fea473727c7d2ac8cc105a9573b0a43cf1a012cf24f1c600d0cdb7aa0662e46ad0dc23270b54af4914f59f49ecb46ae7c952cfa5a71bf294dd8498248409231246b35ac339475556fa250d236fb1c6ad2bc41caa749dbf3f3e4a46b3e4b371d2f1066290078e0591a4905c2602adccd6a182ac6cccbaa20ed8e2aacd80eca03569d267ebfe32d2759b367ccce5e3756f1ceca23326a2155c4aa555d91583e94c87550e32a186a0080735c976d7055875dabbc70d081546c5d3415ef24d2ac7c149ef207019e240271fa813f0341e2dc85d30dc3c643080c8ccd286958dbc4912c4b3ba164dd058ab69b7662b2b857696384a8560d272874a98364d12c4eb74133019c0bcdc7d05e18e050c336ab22b5c34ac8aa182f06650c18d9fa64ba10bb03197dc0eb88c13b5b324e42a994235b9dbd3bcf24779b65cf560e15683dcb92e6d51ab1c65943767563b4a0f0d415b1c78165538ef00f001702d02e9a034d01a680d340c7a899199e76f2c344d69a595164bb8e2935286d51b472b1552597431655c3f1f0c71ada9a267a30aeb8a7ab1bce8e96f4249b6554a3395951926dc8a16b490b2421753acd1ced18d1a8ab28c6a2cb8eaa74b333bb9275911d125f74c3b7a755bb12f1ab622944c7724274a0d29f5506932b1d2535642384722d1a2cce72cead7636c19fe6e484e05a95e289f493a2112bc12cc432e8621152090eb3da20a1d1c5c469d244759f4fa7f75a35a8f92fa577cc9ad04a8d74a90b0745648a416cf8951010a91473e44acd89080a4ae55da274de5e5fe56a755330b0dd2f369924102ed44a8d249d654aaee4d3c2ac556167dbd5092ccaa4e1810ae4362b1a5cce3bff0084f34dcf34f968dc410cec9b4d2c61f6c38934839c0d6000dc307381dffaeb92edbe19c3aadd7156f0ee0159c746e5d3521920a0f22bae96245b8bc528156290c16e8c5420314b1c535e5d4a8cd2c16ead286c3c414c4032b3313808797fa6426d209ed9a1323bca2555659b0b0097b4b968c75698c2ec2662b2ec1d71c733f0016a7e979d492638c87778a20b236b8a48a4589e4bc528366d59983a4a06b11942ca19f0a1b6e64f38cdcc4e5c2892299e0731b1785de3d39785980668ceae058643060738a0ed6ee1ce7dd5f8fb5bc281ef383e3e4de941ceb7e45811b5a451ac85da42eb12ab191974b3960818b32f659b3961c0f0a0e90b91f1f26f4a05eb23e3e4de940d3703e3e4de941c7e71f3760bb511dc26ea060c14eb0350ce0f674e48cf0ce6b4a2ed76fdd635daa6beacf9e88b93f00757180ba00267384e27401af82e493a470c92719249d635f7a9e93f9f6613a3b52b0dd185913ab64eae2756e5ceacb60376b733db0006e3da1c0e6a39baf1ef2794a3e142bd13d80c016e069d38d2d70b8d258ae3120c69d4c571dc59b18d47368d65cf8ce52dfc27c5d16d8af741a7b3b7d96b85fa3fff001f0907d1fd8fabf0a4eaeb9fea394b7e4824e87ec0a3462028aca14edbdcc6700ea5c149011a5bb6b8faac011c78d523575e739455a5b78e8d0f3639bb0d9c4218159630c5cea32caecec72eef2485ddddcf16662493935957726b9ddb5aa2298c443b5d647c7c9bd2aadcbd647c7c9bd281a671f90de9df41ce9791206528d14650c865286252a652dacca54a693216ed6e635678e49e341561e68daabb49b11991e669cbb4419f79f46a70cc85949db4e2a41ec83de334170f244382bb69a5a5de2bb4ba5a6d41f7597460cba806dc235e4039a0bcb301e3e4de940feb23e3e4de9407591f1f26f4a03ac8f8f937a501d647c7c9bd280eb23e3e4de940d6ba1f1f23e955981c3e72f35edef1552e631322316556dcc06c63385238e3b89ce3d98abd37669e8caba22bda5c67e89ac0e336e0e0051969ce157eaa8edf055ff8a8e0becc66ba2359723a54cf94a3c8f3d16d9673b2724382daee7255ce5d49dcc957392ca7218924826a39bafe244e928f2323e896c0018b7030001837031a54a2e3b7c34a1641e0accbdc4833cddcf8911a4b5f09dfe555871c418ca846eddcf6900c046fa4ed46070d0d95eee1511a9ae67de4f2b6bc905d743b60c8c821640da726296ea27050e5195e39430646cb2b672a49c779ab46a6e44f567c9d99ecd3737f9122b589218174468490bf48c72c4b33167d4cccccc58b1249273edae5aee4d52eba2dc51d1d51743e3e4de95110b17ac8f8f937a54a48d703e3e4de941cdbfe478e4128c1469902492c41a298a8e0bf4c8049d90485ed7004e3be829d9f33ad632c56141a85ba9cc7a869b4c9b6186523e84b3321fac198b673dc178f2545aa4631a6b946995b6c6a9500202c874664500e34b92314166ce248d55235088aba555134aa81ec55550a07c000282645ed9fd95fe6d412c87141c6e43e774373af66457db6d2d8d5e246a1a82ea42410244d48482031c1c07715681745034ad07079d9cec8ece359660db6658a22514be932b8457603888d49cbbf1d2b96c601abd14cd5388655dc8a2332af6dcfc81b56a7588abdc26272232dd598acb22824ea8863224ee2bc7855bc2af2ce6f5bc6447d20da90ec2e6dcaa2977612a15441ac962c0e30046ed9eec231ee19a9f06beb14a7c6a23ba5bee7bdb46aed24f0a2a36872d22a856d3ab4b12781d3daf00339230708b3727fa56f1edc46625258f3aa390850ca19cc9a175a3175898a3b2686604641e00eb1ed50410226dce3384d3762ae92eca8ac9ace7cd204a20ba2891a6818ed8fcfe7f59a0cbd874916ef6d25e19163b5472bd6252ab13804287460ed95673a17504727fe1dd90e95e73a628e458a49238e468a59823b05630c1a77a5e3c0471ea5d4c480322839b0f49968db589933312141dc18c368fa4d483672e422efed8662002490086a2339a0934501a280d14068a0345031d68accb87ce6e7547682132ea0b34f1db86552c11e5ce9690e4688f230ce7217233c0e4694d33533aeb8a254ed7a40b764d6d22c3fef1d370cb1384825686490a96e118746c39c02b83c38e2de1573d21117a8ef384a9cfdb52ace2e202a98d6c2542ab9191a883c32388f871f0a8f0ebf851e3519dea3ef79ed6d1e4c93c280398c9791540906014393c181201f0c8f1156f0eaf2398a3e249c99ce98a52aa1903b86758f5a339457642e3433295ca9395271dc7041c67e1d5ef4c2d17a8ab68976d6b2988996d93f45590345125d140d61419fe5be7c416ecc934b1a3ac62531925a5db322c4ac2340cec1a5758d42a966620007ba81b79cfb8238e295e4511cd9db6ed90c029666c2ab32ac6a3548ee116319d65304005e4de7b452bdcaa1ecdae04d2929b2ad82cc9af5e731a8d4e595571dccdc701d7e4ae5349e28e68984914a8b246e872ae8ea19594fb430391f0a0910f6dbf657f9b503e6e3c3e3418be44e8fa486779cddcb2bbcaacc5e3b604c0825d1660ac5d8b6432875118470c992ec5e4d41b643c281daa81334198e7d7204b711c4b03468c93c531dd567561112da30b83873c09cf76715bdaaf8672c2f5af129c3cfa3e87ee551e349605472da8113c8725a578802ddc2d9a5608b8c3a0447c8073d95eae9ae7a3cf8d0cd11d56b94fa2bb899a0676b6cdba448ba3aca23888a91b88a42b0203a15eed123af006a2deaa9a699a77f44dcd1ccb87ca7d085d673035a2e5db23fd546c2273233a195448f326b919da07554941d0cca0eaaebb7aeb74d3c3544cfd9855a0ae7a4bb3c8bd135ca5cdbdc3cd0b6ccef31544950132994c8a8858a460899bd992caacccd839e4b9a9b7c134e2776f6b4b5d13bcbd7211803f57b7bebcc89f27a91188c4a60d52b0d5406aa0af796e1d591b8ab29561c47658104641046413c471141e4fcb1fe1fd4dabc105c4d13e829130d95895447b312bc42031bb451e409c209d8f7b9c8003b975d1acb369377726e022f2847b6638516682f0e12396448c48af146a89b9085248d4439a0e3c5d165d68546952479ae45ddccd23caf2452aed88d11046905e4290c4b108ee238575e27d3a869a0f584fcf9d049aa80d5406aa035501aa81ae6ab2864f9f7cdc96e4402268976e6dd759959d24511c89b674e080db8727bf1fbeba2ddc8a5cd7ed714c3cfdfa14b9d9306f43a1c1d45d6691cbfd20494b37d631248631191a1d4296c907577d3aaa62666625c9ca553d261d7e56e8d2e27b88ee1cdb078f6c854eb4b1bed9246e2060ae08214e41ecaa8e18aca8d4d3444c4e7d329af4b5553db6fdd9b9fa11ba431f576b2015c6722e9196318644761b86ed11c6a30cda1642412e8546aeaa7596f1d2af472ce86af3a7d5dce6bf449710dd413c9342eb034a74aa48a71389370203d98d7326555401a816258b1ac2eeaa8aa269a627d1d16b4755139998fa65eb695e5c6d2f5677849aaa5235501aa81ae683cd7943a2690dd4d710dedc5befc370ada762478e59a5b670d119606ec2240c881dd8c7abb1a71c02adef46b72207b68a58e481922445935c1242f895a7b90f6eb999e69dd2596de62d1ce15d599048d416c74291f6f12cb1ea6d6a605862d2ed32dc4baf11b09d259d43edce245881d0985268353cc2e6ebda595adb4b2199e08523794e32eca304f055e1ec1d90700678e683ac61cb9fd95f87b5bc28246b703bf3e67d681ba17c4f1eee2deb40f16a3e3e6deb407541f1f36f5a03aa8f8f9b7ad031a01e247fee3eb53899e889aa211b691ded839038b11c4f70e27893ec1de69898444c5452abe3f0facd8fe7559c42d126191338d433c3806ed7104818ce788048e1c4027d86a269cf4566af34a9083ed27f79eef3a442f9d920b41f1f36f5ab2b03aa0f8f9b7ad123aa0f8f9b7ad01d507c7cdbd6813ab8f8f9b7ad026c8f13e6deceff6d00621e27cdbd681368789f36f677fb681c2dc7c7ccfad02f541f1f36f5a03aa0f8f9b7ad01d507c7cdbd680ea83e3e6deb407541f1f36f5a00da8f8f9b7ad108cc23c4f9b7ad57794f4ea6e17c4f99ffc9a74da64cf780635f13e6deb531113dd19223a9c80c091de03648efefe3c3b8f7f81f035334c1154254801f1fdc4fad46139c9dd507c7cdbd6a41d507c7cdbd680ea83e3e6deb407541f1f36f5a00da8f8f9b7ad046557c4f9b7ad02e85f13e6deb406d0f13e6deb40e5801eecf9b7ad03a3fae7f657f9b503a7eef2a0f2be8ff96243737091f58bab769631b8ecdf40ec26695a7eb222749559238dad6d10c4a9242c17b52101eb0940ec50045079bf4db096b44508f29eb36eda52137440472ccc61e0ae001f55c85270335d7a78899ddc3a9cc747995bf2d4c042820bad984da3470bdbc8238cc12263188a42a783c8e518bc6afa332854c7a155ab7d730f2e9bb723b4ad41cf2be03245ee5375917abcba64266b3689250d1bb3688cddff00cd32800386082a2ab36a71898fbfeffe9317eec7589347382e16769b6eea4764883b35bbe86748ef431888b712c702b4d134407d2f1d24e372ade15a88eb1f98526edd99e92f55e89b952696cd5ae773756495099a368a464591b69995f8e4c457272dc7232715e5dea622767b5a7ae6a8ddb64ae6875c9d8a940c500682bdccb8049c9032700649c7b00f69f00283e7ee4c8ee5ed82db1bcbe74b818bc8e69604d6e8e4cb716f752eb77b265546b485d61924930c89a582077b97edae2f1c1b76bbb6bad1788a6495a2b61d44cb6f1cc22899a06ebb713452768b36d27726d9a0a574b7f696d69141048b025ddb9ec3dac376c8f770295bd540622240f3492bc0c59c14d654990b07b943f9f3f8d04c280c5018a031406281af5591e77d30de482dd21895dbac4ab1c8eab3b2c508cbc8ce6d95a65d58545283396cf7035d9a7a633ed38b515558c43cee1e795eba6a7ffea11485154a240c1034762fadd3fd3b30596fd2303536ac3918546635df366de769a7eff3ff000f3a9bf771d256139db7723fd2497888f3c3ab62d274db8493ab43bc7260c69d99956253b9860cc02d4d56ad444e31f2dd145dbb54ef9c21e49e5e9e3b83284b92a15c31eaf2c4f72e93df1b7de31db6936e239e396521565c98d86a2b32b526ddb9ef1f9d7fd269b95e7a4bd27a21e579a5b797aceeeb4b89150cf1bc5234242346487c924062a72cc410413c3038b514534d5114f93d2d2d7355339f36f96b95d85c5018a031411bd078df39eeb945aeef6358ee151f93af96d0dacd004d68f6e2da550c1596edcb364cac151410010198847ceee74c8c912e2eadae607851535102ee5782de69443b1bb14f731ea78960b975819b799b2aa1d438f79ca1760de6b91e48219916e1a39de36bab8696555b7b36d3aad1d23eaaaf0a6159f099cb1770f6ae676f755b6eb58eb3b11758c63026d037070001c3e464000f7e0775074a3fae7f657f9b504cc99a00a502a8a075034d04652ab3139d959063a99c91111d8863a665188f2023a89e24c444762a2d31e69ce3a245156327512280a06e9a0431d01a28104740a1281f4050140501411486a33819de7873a7aa461c26b2cc146a71144a4824196521b6d58808ac548d6c80e9ce6b5b76b8a7ab0b9731d5c587a60b5faa598cc1911e1855ae184ac0868d76750934481a12e3b2240064641ada74d5c6fd9851a9a2762722f49a925c1888e0ca1a268c4ac480d72b21955e346816336fa771c042ee1351254b5ead3d58676f514f12df2074990dcc91c70095f7239241204fa24da9369d247cf6240c4764f039efac6ab35531bb7b77a9aaac43608b5cd13975630980ab24b4050140d2b40ddba004540bb740aab41551fb67f52ff36a0b024a037280dca037280dca0358a0038a806b14c03729806b14c03729806e54837280dca037280dca037280dca037280dca037280dca037280dca0648d51319ee6ecbf3cf9a46ed6302696dcc6e5b541a32fa90a147d40e50ab1cae38fe1610000026060f002220574d464301000000000001000000000000001b00000000200000e4000300e4400300e15d16efd36e7a6585db1354756720e87f41529772c61244952348ed922478f5692b1ac6aa01d44b2e08627d98c57673f155389a23a63bb869d0c44f1714c4ab0e8446a76eb536a91191cb25bb131bc92c8f1e4af08dde690b47c54e541ff6d313cfc447b91b11a088de2a974f9b1d1775595245ba95f4b48ccac21025ddc17123050c54baac802e30c3863241c2e6abc58f770e8b5a6e09cbd0236ae1c61da9372a41b9406e501b9406e501b9406e501b9406e50561182e7233855efe3ed6a098c0be03c87a5026daf80f21e940a2dc780f21e940bd5c7ba3c87a5026c2f80f21e94157942f22891a494a468a32cefa5540eee24e00e3c2a6233d113311d496f7913a2c8851e3650eae9a595908c86565c865238822adc131d91c51e692d64475565d255c0652077a9190470f68e3dd5598c1c509846be03c87a542df33bab8f74790f4a03ab8f74790f4a03ab8f74790f4a03ab8f74790f4a03ab8f74790f4a04302f80f21e940c013ecf87fc7bf38c1f8e78502b2a8ef0a3d9c40193e03c680d0be0bdf8ee1dfe1fafe140a225f01e43d281dd5c7ba3c87a501d5c7ba3c87a501d5c7ba3c87a501d5c7ba3c87a501d5c7ba3c87a5021b75f01e43d2a250a1cabcab0c015a678e256758d4c851033b705452d8cbb1e0147127baaf4d3357bb0a4d714f5929be8f7043d9dc64691531da31ab2a330e182159d41f68d43c6a383cce38f35a312f80f21e95185e254793395219b3b655f4e73853c0ac8f1303951c55e36523bc11fa89998aa158aa2ae92e8242be03c87a546fdd683fab8f74790f4a247571ee8f21e9407571ee8f21e9407571ee8f21e9408605f01e43d281a635f05f21faff00971a0afca17b1448d2cad1c71a0d4cee555157c4b1c00388f3a0b011719c2e08ce70318efcfeac502ecaf80f21e940d4fae7f657f9b503e63c3f78a0f2ce65737afe0bfba798412c73f5432cfaae159f40ba0db3110e88d1eab74daca47a493a99b390f564340ed540d66a0c5749d6f2bc282084dc482656c2c9b12460060648a539d120ce01d2e0824638e46f63873ed5511fbb93514d5319a69cbcdd79a777baadb171b3c1e48576620f3041db42977f42a668e27d080284dd5d237086f566ab58c71c7aff00879936aee3dc739b9a17e530d6f33318e10c4dc03ade38d578b6fe591082c036598b12ad0126a69b96298dff008562d5dceefa03919088d03643685c86e241d23209cb64e7bf89fd67bebc4b9bd5331d1ee5b898a777435555a0d5406aa035501aa8209e4c0240ce01200e193de064e00cf764f0a0f08e43e8c9cc5a22814408cfb76fca2a914b2492a61e69deda27de7b3703abccead23eb90890158e421d0e54e40b8796d0496f24d3d9b9b7b6b86da96d6e2dd4db6e5c5dee832dacee2279239613a83a8d32bea6521cd1d1ccd34770905b2431bcc8625befa06b71b7224cf6f144b7114972a76b4728cda9dd8973b8625d61eed610e9445249d2aa09625d890a0769c8059b8716206a393819a0b3aa8175501aa80d5406aa08e46a89218be91d662900b780dc91736f2ba8644d31c326e31ed1e25b1a547767bc815d5622de7da9c38b5137318a632f2d1cd0bc58a38d6d2556304915c399d646919a78240d1bc93b903442aba8a82080ba5b2187a71559e29f6fbecf3a68bfc31ecfee96db9b9ca038b5bce59b489d85c03bc8b6d6d198d81980449a78a4773185651216196254cf158f8fd3f7f9222353d38552eb9a7ca1b32c51dbcb16ad4c816656da937ef268d90b4ac576f7e10cc14b4a222b9401089a6ad3ce7357a7e7fa44d3a8a6ada97d05c9521288586862aa590e0956201652464120e4120904f8d78554c4d53c33ddeed11314c7142eeaa85cbaa80d5409aa82390d078e738fa3fbd9afe4918c1240f0ca3b467556892eed2686c25405a2092aa4ab2ca88e5c172c18623a08eefa3fba758ed8ac6b0412a5f46b1dc4d04425924ba5ea28f14224482c95a19e291140770c8638805203a7ca3d1ddc3cb3b130ca248793770c924abd7a5b2336f25cc02278a182e16603e8f700318d51b86e01b5e63f21b5bdba44ecac434ac150b18e259246758222c0318a05611c64aaf65476546000ebe93ace0e3b2be0477b78d04db47def92d026c1f1f92d02ed1f1f92d01b47c7e4b406d1f1f92d031e03e3f25a846f3b64d119f7be429f54c64bb47c7e42ac4c91413edf90a893649b47c7e4b5190bb47c7e4b520da3e3f25a0368f8fc9680da3e3f25a04309f7be4be940080f8fc97d280d93ef7c9680101f1f92fa500213e3f25a05da3e3f25a0368f8fc9680da3e3f25a0368f8fc9680da3e3f25a04311f1f92d321a613e3f25aac4475232698b1edf90fcfe455be782772ec1f1f90fcfe35489cce648d8ddb3e3c78fb055a26719944538dd224047b7e4b48220eda3e3f25a948da3e3f25a0368f8fc9680da3e3f25a0364f8fc96813ab9f1f92d01b07c7e4b406c1f1f92d02ed1f7be4b4091fd73fa97f9b50492ffe47a5079cf3539f52758920bd75124b2836891a2b45240f25cecba4f0bcb9d71c2430984455d0f7874c87a446281f40c61418de943954456a58ce6d733daa8955955b0f711aba82cac38c65f3c3b81395c66b7b1471d58c65c9a9ae28a33c58602eba4f9b5433b4b0608e5148e288be83b332c28f73b8ea080543eb0d1050ce06b054d77c68f8abe1c4f679bcec534678a3d4fe4fe9be4701cac18658c0841904eb2bdab4efa8b1d3a22646042aeac70075280f357e9dc338c4fa2f46be6a8eb1eae541d2f490adcb0922b99019de23ae5303017230151d97446d1e042fbae75be8512295d56e4b6ce31f6f25275b3c58ce7f6cbdc790b9504d0c530e0258d2403c35a86c670338ce388078770ee1e4574f0cbd9b5571465d4155685a0281282b5ec98562339009e03513819c01ed27b80f692283c1795fa5cbab8126ceb80c7731aa4620b8864025b4827b78a779e12259da576536b1222cc7116f44009240ef72af49733de47d5834f0c71c88b1445e292eafa379e1b98ca344ebb766c89baaf2a68dd0ea652aa1c39fca7d33dc4167733616e0a47b897296d73d5e1944524b3db4f1c42490b5b845443a935bc811d90a3d07b658dc074571dccaac320a9c30046558061dfdc4023bb0282d6280a0280a0281920a899c40f3ae99797dede080c72ecb3dd4699de4b60ea639495699e29822e554ead1de071c703d3a6b5c7db2e3d45ef0e18d7e96999a1cca1e38a5b72af16a135c26cb8633af61089cea9047b708c2ab26e024a7abc86d3d7d3cde5c6be52f2774e333692cb6d85c2c88aefae563762d90c2da9a2092074752cce3e2436572b9a188cc6ff9195a9d7abc7d2d3acf2bb4a8fab1a515a5da89859ead251982b2c72e44edbaa8ac81bb0d951a46878e2298f5c74fce89e7b7c3d57a3de739bcb48ae1805770c1d54ea0ae8ec8c01efc767233ec2389ef3e55fb7e1d734bd6b373c4a72d38158372d014062823905079673879db7b1cd71042617692391acf58444dc8e586330ac867c4b3aa3bee2cab6ea921882990170a115df4ba12de12b3c6d3c775650de2cb13ab2c7733c90be1226648dc6d4ba64579a20217272082021e56e912e5baea40f096b3e5131486341bb1d82daaccceb1dc4c893cf139224d0f82aac1501141ea9c9776248e3914ea5745756c69d4aca183693c57208383dd9c502ebc39e04f657bb1e2d40f693ec91e5eb41cbe46e6fc36faf62158775cbc9b68a9ad8f79383f2ee1e03341d6131f75be5eb40bd60fbadf2f5a04331f75be5eb41479479392601658848a0e409111c03e2036467e23e35315551eecb3aa9a67de873fff00465b7e8b0f863620fe9f0e15a78b73cfd659f836fc8e3ccfb6fd162ffa61f1cfbbe3c6a3c5b9e7eabf81410f33adbf458bfe987fa69e2d7de7d513629ecead9c21155510aaa8c2aaaaaaa8f0001000f801549ab89ac461637cfbadf2f5a8497ac1f75be5eb407583eeb7cbd680eb07dd6f97ad034cc7dd6f97ad05786d8296655219c82e4000b90aaa0b1cf688550b93c4018f6502416c106150a8c96217001662598919e2589c93e340b736a1d591d0ba3a95746c15652082a41382ac3811dc47eba09d243eeb7cbd681dd60fbadf2f5a05eb07dd6f97ad01d60fbadf2f5a03ac1f75be5eb407583eeb7cbd6810ce7dd6f97ad46050e50e4d8e5c6ec424d39c6e2238191838d59c6470e1f1abc57c2a4d1c4a3ffa3edbf4587fe987c73eefeffd75a78b5f6aa7ef2cfc1a3bc03cceb6fd1623ff00f187e23ddf027ccd3c5b9f1cfdd1e0dbf20799f6dfa2c5ff004c3fd3fbea3c4b9f11e15bf2747936cd625d1147a1339d28a88a09efecae071f69ace6a99dea9cb5a69a698f65737cfbadf2f5a85cbd60fbadf2f5a03ac1f75be5eb407583eeb7cbd681a643eeb7cbd6833d75cc5b673705ad636eb417ac6634fa6d3c41739e2c0f1d4307383de0101d3e4ee4c4886238b6fb289840abd88c611781faa83200f664f8d041cb7cde8ae4289e11308d848824557d2e3dab93c0e381f61070411c283ab1c9c3eab7cbd68163fae7f657f9b5048e7d3ce8329cc8e9122bfdf306929149a118302d228254cba300a46ceac11b2c1c0c83c70035a940ec5021341c0e76f394db468c91ef33cd142a9ad631aa56d2097604003dbc3357a298abbe195caf8232e00e996d172267304a82432c2ddb78da12db8876f56a60aa65554cb3c635a82335bce92beb1bb9e9d5d33d96dfa58b50554b4819813a7627d43126ce961b7d8732e2308f862ce831db06a9cbd58cff0075b98a338dc979d2b5a20cb484660eb2bd8909316ad0ccaa14b9646e0e81752e0e40abd1a5aeae9e78fa93a9a693f9b7cfe49e69200acaca731e52504c7b71396955e3536efaa5d0239705b492b9c1c45cd3d5444553dd146a22aaa61ae47ae589cbb120a906280a08e4931eccfc062830fcabd31dbc625654b89d6177495e0859d174451cacdadb423a112a2298d9f71f522872a7017f95fa48862768d848ce89a982465b1218ccb1db93c31712c60ba21f677952543073f91fa5b82482199c14deb85b68c467ac2c8eee881e29221a64814c8a1e7c2c68da949c8190dd21a07e280c5018a0314062818e6a61387079d3ce46b710e88b79a69d610bad2200b2bb6a2cc0e7ea63006788f8d5a8a62aeb2c6baf87b387074cb698edb98e4552648482f246cafb6f1b2c5af3223712a9a8e8c49c54e6b79d2d5db0c799a71bacc9d2c5a8206a90960a4010cec72ed222210233f4ad24324623fafad08c0e1559d355119d911aaa66705bae946d067321ff006e194694772f1ce5162640aa4b06692307032a5d73a72488f02579d452773579f8970f2c5a4a3a3c985d327fb4a502bca5914432b97ff61cebc2b1018026972ccd119d936ef457d1ae56ac237744ec7e280c5018a06bb5066473fa112c9138922db0e4492a148e51115129898f1611b32a925543161a372828f2974a90c76d0dd88ee258a68de51b503168e38d4b334cae50c4786908ff0048cdd90a5b8504977d2840af244a259668cc4bb31c6ccef24cb3308a32da6369116095a55d6045a48621b85068b9139652e2249a23a91c654e083c09520a9e2acac0a90788208a0951fb6dfb2bfcda82590e68329c9bd1dc1148b247b8ac8eaca04d2055455902db850706d54c8f20b76ca0721b1d95d21ad56a05dca0697a8919ae7b735daee358d667b72b2c7289220a5b544752e35701dac13c0e7bab5b55d34cef113fbb0bd6a6b8daac31add099c328bb9143ab2c8522855a4d59d4f24993234a413f485f3c7c3007a3cfc447ff00389704686ac7be99ba1d72ed275d9b5338909d10e35adc0b9042e718dd032bdc57b3dc6a235d4f0e3c38f5f2c7f089d0cf167c49527e813bbfd5ca3b05321210c436356a60751242a8efe014631c49b73d138fff003a7afccab438cfb754bbfc91d1b3c574f766e5de495819fe8a14de558c4491b143911a0019460e97d4c08d6fab92bbf15531114c46df36f469a29aa6666aebf26f621c3f1ae3877f449aea5237280dca082e620cacac01560548f10c3047ef048a0c172574430c05c44f22c2f71673342ef24c9a2ca2448605dd91caa6b8a393231f5026081415a2e86a36785ae246b958964244a64dc9e590cca1ae24ded3224104c61843466450aa7748014049cb5d0a5b4ca9932aca2586469f7e6334822b88ee0a4ac24412073122648ca80bdf8141e8d1b7e7f7e681fb9406e501b9406e501b940d76a1b32dcf6e6ab5d88824f25b18a51287882162c159067577001cfb2b6b7729a3ac6585cd3cd7d2ac324bd0890085ba740c17508e18135323a38918f1769728a19cb12e01ce49cd7746ba98c62dc75f9bce9d079d529a2e871d5b58bd9b56e24bc638480e92cf3290b9c635dccb95ee20a8ff0082e13aea6631e1c7977fcec53a0889f7aaf452b6e81f4152b77282aa801090e488da171a8e72c4b5bc258927ea903486606d5ebe263dca7d5147e9f19f7a5a0e6e7476f6f3c93f58673348f24ebb70a099d9550190af12230a36c77af680386c5725ebf15d311888c461d56f4fc133313d672de2b5714c6db3be0fdca9806e548372818ed4183bfe8c967b8926b9712a3690a91c7d5e40ab224d109ae227579c5ac881adc858da32cf932139a0a7c83d0fadbc4b00b89a48435993148c648c8b59259885123b326fcae8d2104ea10c63da68268ba1ab659a4950cb19748d6311cf30303a4b732b4b0333b08da43752290ab8d25800033021b7e46e4b8e08d2288048d061541cfb492493c4924962c4924924f7d04db20b9c807b2bdfc7dade340fea8bee8f2140d36e9e0be1dc281c2cd7dd1e42817a92fba3c85021b35f757c87a5056bc68e352ee5115464b3954551ed249c01faea31e50accf996d258e4557428e8c32ae9a5d08f10c3208f883538aba613154630985baf8