25
1 I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Semua makhluk hidup membutuhkan energi untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Hewan dan tumbuhan menggunakan glukosa (gula) sebagai sumber energi. Perbedaan yang mendasar diantara keduanya adalah bahwa hewan harus dipasok dengan glukosa, sementara tumbuhan dapat memproduksinya sendiri, menggunakan cahaya dan karbon dioksida (CO 2 ) melalui proses fotosintesis. Bagaimanapun, tumbuhan juga memerlukan pasokan senyawa kimia untuk mendukung proses tersebut dan berbagai proses metabolisme dalam tubuhnya. Unsur yang diserap untuk pertumbuhan dan metabolisme tumbuhan dinamakan hara tumbuhan. Dengan menggunakan hara, tumbuhan dapat memenuhi siklus hidupnya. Unsur hara dapat diperoleh tumbuhan dari udara melalui daun maupun dari tanah oleh akar. Untuk itu, dikenal tiga cara yang umum digunakan tumbuhan dalam menyerap unsur hara,

mekanisme masuknya unsur hara ke tanaman (makalah).docx

Embed Size (px)

DESCRIPTION

mata kuliah nutrisi tanaman

Citation preview

Page 1: mekanisme masuknya unsur hara ke tanaman (makalah).docx

1

I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Semua makhluk hidup membutuhkan energi untuk pertumbuhan dan

perkembangannya. Hewan dan tumbuhan menggunakan glukosa (gula) sebagai

sumber energi. Perbedaan yang mendasar diantara keduanya adalah bahwa hewan

harus dipasok dengan glukosa, sementara tumbuhan dapat memproduksinya

sendiri, menggunakan cahaya dan karbon dioksida (CO2) melalui proses

fotosintesis.

Bagaimanapun, tumbuhan juga memerlukan pasokan senyawa kimia untuk

mendukung proses tersebut dan berbagai proses metabolisme dalam tubuhnya.

Unsur yang diserap untuk pertumbuhan dan metabolisme tumbuhan dinamakan

hara tumbuhan. Dengan menggunakan hara, tumbuhan dapat memenuhi siklus

hidupnya. Unsur hara dapat diperoleh tumbuhan dari udara melalui daun maupun

dari tanah oleh akar. Untuk itu, dikenal tiga cara yang umum digunakan tumbuhan

dalam menyerap unsur hara, yaitu melalui difusi, intersepsi akar dan aliran massa

(massa flow).

I.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat disimpulkan rumusan masalah

sebagai berikut :

1. Bagaimana ketersediaan hara yang diperlukan tanaman?

2. Bagaimana mekanisme penyerapan unsur hara tersebut oleh tanaman?

Page 2: mekanisme masuknya unsur hara ke tanaman (makalah).docx

2

II. ISI

II.1 Kandungan Hara Tanaman

Tanaman, seperti halnya manusia membutuhkan makanan yang biasanya

disebut sebagai hara tanaman (Plant Nutrients). Akan tetapi, berbeda dengan

manusia yang menggunakan bahan organik sebagai sumber energinya, tanaman

menggunakan bahan anorganik untuk mendapatkan energi demi pertumbuhan dan

perkembangannya. Mekanisme pengubahan unsur hara menjadi senyawa organik

atau energi dinamakan metabolisme.

Fungsi hara tidak dapat digantikan oleh unsur lain. Kekurangan unsur hara

dapat mengganggu kegiatan metabolisme atau bahkan menghentikannya. Pada

umumnya hal ini terlihat pada gejala yang ditampakkan oleh organ tertentu

tanaman yang kekurangan unsur hara secara spesifik yang disebut gejala

kekahatan. Gejala ini akan hilang apabila hara yang kurang ditambahkan ke dalam

tanah atau diberikan lewat daun.

Berdasarkan jumlah yang diperlukan tanaman, unsur hara dibagi menjadi

dua golongan, yakni unsur hara makro dan unsur hara mikro. Unsur hara makro

diperlukan tanaman dan terdapat dalam jumlah lebih besar dibandingkan unsur

hara mikro. Davidescu mengusulkan bahwa batas perbedaan unsur hara makro

dan mikro adalah 0,02%. Unsur hara makro memiliki kadar yang lebih tinggi dari

0,02%, sedangkan bila lebih rendah, maka disebut unsur hara mikro.

Walaupun kadar unsur hara berbeda, namun setiap jenis tanaman umumnya

memiliki urutan berdasarkan kadarnya, yakni : karbon (C), hidrogen (H), oksigen

(O), nitrogen (N), fosfor (P), sulfur (S), kalium (K), kalsium (Ca), magnesium

Page 3: mekanisme masuknya unsur hara ke tanaman (makalah).docx

3

(Mg), silicon (Si), natrium (Na), besi (Fe), mangan (Mn), tembaga (Cu), seng

(Zn), molibden (Mo) dan boron (B).

Kandungan hara dalam tanaman berbeda-beda, tergantung pada jenis hara,

jenis tanaman, kesuburan tanah atau jenis tanah, dan pengelolaan tanaman. Rata-

rata kandungan hara dalam tanaman mulai dari yang berkadar rendah sampai

tertinggi, dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.1 Rata-rata Kadar Hara dalam Tanaman

Hara B.A Kadar NisbahµMol/g ppmMolibden (Mo) 95,94 0,001 0,1 1Tembaga (Cu) 63,54 0,10 6,0 100Seng (Zn) 65,37 0,30 20,0 300Mangan (Mn) 54,94 1,0 50,0 1.000Boron (B) 10,84 2,0 20,0 2.000Besi (Fe) 55,85 2,0 100,0 2.000Klor (Cl) 35,45 3,0 100,0 3.000

%Sulfur (S) 32,06 30 0,1 30.000Fosfor (P) 30,88 60 0,2 60.000Magnesium (Mg) 24,31 80 0,2 80.000Kalsium (Ca) 40,08 125 0,5 125.000Kalium (K) 39,10 250 1,0 250.000Nitrogen (N) 14,00 1000 1,5 1.000.000Oksigen (O) 16,00 30000 45,0 30.000.000Karbon (C) 12,01 40000 45,0 40.000.000Hidrogen (H) 1,00 60000 6,0 60.000.000Sumber : Epstein (1972)

Ada juga unsur hara yang tidak mempunyai fungsi nyata pada tanaman,

tetapi kadarnya cukup tinggi dalam tanaman dan tanaman yang hidup pada suatu

tanah tertentu selalu mengandung unsur hara tersebut, misalnya unsur Al

(alumunium), Ni (nikel), Se (selenium), dan F (fluor). Penggolongan unsur hara

tanaman menurut Davidescu (1988) sebagai berikut :

Page 4: mekanisme masuknya unsur hara ke tanaman (makalah).docx

4

Tabel 2.2 Penggolongan Unsur Hara Tanaman

GolonganEsensial Non-esensial

Utama Kedua Menaikkan produksi

Tdk menaikkan

Makro N, P, K Ca, Mg, S Na Si, V

Mikro Fe, Mn, Zn, B, Cu Mo, Co, Cl Al, I

Ar, Ba, Be, Bi, Br, Cr, F, Li, Pb, Rb, Pt,

Sr, SeSumber : Davidescu (1988)

Untuk mengetahui hara tanaman di dalam tanah perlu dilakukan analisis

tanah dan tanaman. Masing-masing analisis dapat berupa uji cepat (quick test)

ataupun analisis laboratorium. Dari hasil analisis tersebut, keadaan hara dalam

tanah dapat diharkatkan sebagai berikut :

a. Sangat Rendah (SR)

Pada keadaan ini umumnya tanaman menderita gejala kekurangan hara atau

disebut penyakit kekahatan. Masing-masing hara menampakkan gejala

tertentu. Produksi tanaman sangat rendah. Apabila dipupuk, tanaman

menunjukkan tanggapan yang nyata. Artinya, produksi tanaman menjadi

meningkat sedangkan gejala menghilang

b. Rendah

Dalam kondisi ini, sebagian jenis tanaman tidak menunjukkan gejala

kekahatan, hanya saja produksi tanaman rendah. Jika diberi pupuk yang tepat,

hasil produksi akan menunjukkan peningkatan yang cukup memadai. Ini

berarti tanaman memiliki tanggapan terhadap pemupukan

Page 5: mekanisme masuknya unsur hara ke tanaman (makalah).docx

5

c. Cukup

Ini berarti tanaman memiliki suplai hara yang cukup. Jika dipupuk, masih

menunjukkan peningkatan produksi namun tidak signifikan. Artinya, tanaman

masih sedikit tanggap terhadap pemupukan.

d. Tinggi

Tanaman menampakkan gejala pertumbuhan yang normal. Hasil produksi

optimal. Pemupukan tidak memberikan perubahan yang nyata, yang berarti

tanaman menjadi kurang tanggap terhadap pemupukan.

e. Sangat Tinggi

Kandungan hara yang tinggi bila melampaui batas ambang toleransi, justru

akan meracuni tanaman. Sebagian tanaman akan menunjukkan gejala

penyimpangan pertumbuhan yang berbeda pada masing-masing tanaman.

Yang jelas, produksi akan mengalami penurunan secara nyata.

II.2 Mekanisme Penyerapan Hara Tanaman

Berdasarkan sumber penyerapannya, unsur hara dipisahkan menjadi dua,

yakni unsur hara yang diserap dari udara dan unsur hara yang diserap dari tanah.

1. Diserap dari udara

Unsur hara yang diserap dari udara adalah C, O, dan S, yaitu berasal dari

senyawa karbon dioksida (CO2), oksida (O2) dan sulfat (SO2). Senyawa CO2

diasimilasikan dengan proses karboksilasi dan terbentuk karboksilat bersama-

sama penyerapan O2 dan H2O. Unsur H diserap dalam bentuk H2O dan direduksi

menjadi H+ dan kemudian di transfer ke dalam senyawa nikotinamide adenosine

Page 6: mekanisme masuknya unsur hara ke tanaman (makalah).docx

6

dinukleotida (NADP+) menjadi NADPH. Senyawa ini merupakan senyawa

pentng bagi tanaman sebagai koenzim dasar dalam proses oksidasi reduksi.

Penyerapan N baik dari udara maupun dari tanah diasimilasi dalam proses

reduksi dan aminasi. Nitrogen (N) udara diserap dari N2 bebas lewat bakteri

bintil akar dan NH3 diserap lewat stomata tanaman. Penyerapan S juga dapat dari

udara (SO2) dan dari tanah berupa ion SO4=. Unsur ini kemudian digabungkan

dengan senyawa organik yang ada menjadi senyawa organik lain yang

mengandung S, misalnya protein.

2. Diserap dari tanah

Penyerapan unsur hara dilakukan oleh akar tanaman dan diambil dari

kompleks jerapan tanah ataupun dari larutan tanah berupa kation atau anion. Ada

pula yang dapat diserap dalam bentuk khelat (chelation), yaitu ikatan kation

logam dengan senyawa organik.

Penyerapan hara dalam tanah terjadi melalui pertukaran kation, dimana bulu-

bulu akar memompa ion hidrogen (H) ke luar, masuk ke dalam tanah melalui

pompa proton. Kation hidrogen ini menggantikan kation yang terikat pada

permukaan partikel tanah yang bermuatan negatif sehingga kation ini menjadi

tersedia bagi akar.

2.2.1 Penyerapan Hara Lewat Akar

Hara diserap tanaman dalam bentuk ion bermuatan positif (NH4+, K+, Ca+

+, Mg++) dan bermuatan negatif (NO3-, HPO4

-, Cl-). Ion ini umumnya terikat

dalam kompleks jerapan tanah. Kompleks berupa lempung, koloid anorganik,

dan koloid organik. Sering ada ion yang larut dalam air. Ion tersebut dianggap

Page 7: mekanisme masuknya unsur hara ke tanaman (makalah).docx

7

sukar diserap karena selalu mengikuti air, bahkan umumnya hilang tercuci ke

lapisan bawah di luar perakaran tanaman atau ke sungai. Tetapi, ion ini sebagian

juga diikat oleh koloid tanah dan tidak ikut pergerakan air lagi. Fase pertama,

hara tanaman berpindah tempat dalam tanah dari suatu tempat ke permukaan

akar tanaman. Kemudian setelah sampai ke permukaan akar (bulu akar), masuk

ke dalam akar yang dari sini ditranslokasikan ke organ tanaman lain termasuk

daun, buah, dan sebagainya.

Perpindahan ion dari tanah dan larutan tanah ke permukaan akar

memiliki tiga macam pergerakan, yaitu : (1) intersepsi dan persinggungan, (2)

aliran massa, dan (3) difusi

1) Intersepsi dan persinggungan

Pertumbuhan akar tanaman dan terbentuknya bulu akar yang baru

menyebabkan terjadinya persinggungan antara akar dan ion hara yang berada

dalam tanah. Pertumbuhan akar dan bulu akar ini menembus pori agregat tanah

dan bersinggungan dengan ion yang ada. Apabila ion berada dalam bentuk

tersedia, maka terjadi pertukaran ion dan kemudian ion ini masuk ke dalam akar.

Seperti massa tanah, akar tanaman dianggap mempunyai Kapasitas Tukar

Kation (KTK-akar) yang nilainya berbeda antara tanaman yang satu dan

tanaman yang lainnya. Nilai KTK akar besarnya antara 10-100 (me/100gr akar).

Dengan demikian, pertukaran ion yang berada dalam tanah dan ion yang berada

di sekitar tanah dianggap sebagai pertukaran ion biasa (ion exchange). Akar

tanaman legume mempunyai dua kali KTK-akar tanaman monokotil, termasuk

tanaman serealia (padi-padian) dan rerumputan. Tanaman yang mempunyai

Page 8: mekanisme masuknya unsur hara ke tanaman (makalah).docx

8

KTK-akar tinggi memiliki kecenderungan senang menyerap kation yang

bervalensi dua. Sedangkan tanaman serealia cenderung menyerap ion yang

bervalensi satu.

2) Aliran massa

Mekanisme aliran massa adalah suatu mekanisme gerakan unsur hara di

dalam tanah menuju ke permukaan akar bersama-sama dengan gerakan massa

air. Selama masa hidupnya, tanaman mengalami peristiwa penguapan air yang

dikenal dengan peristiwa transpirasi. Selama proses transpirasi tanaman

berlangsung, terjadi juga proses penyerapan air oleh akar tanaman. Pergerakan

massa air ke akar tanaman sebagai akibat langsung dari serapan massa air oleh

akar tanaman diikuti juga oleh unsur hara yang terkandung dalam air tersebut.

Peristiwa tersedianya unsur hara yang terkandung dalam air ikut bersama

gerakan massa air ke permukaan akar tanaman dikenal dengan Mekanisme

Aliran Massa. Unsur hara yang ketersediaannya bagi tanaman melalui

mekanisme ini meliputi: nitrogen (98,8%), kalsium (71,4%), belerang (95,0%),

dan Molibden (95,2%).

3) Difusi

Ketersediaan unsur hara ke permukaan akar tanaman, dapat juga terjadi

melalui mekanisme perbedaan konsentrasi. Konsentrasi unsur hara pada

permukaan akar tanaman lebih rendah dibandingkan dengan konsentrasi hara

dalam larutan tanah dan konsentrasi unsur hara pada permukaan koloid liat serta

pada permukaan koloid organik. Perpindahan ion terjadi dari tempat dengan

kadar molekul tinggi ke tempat lain yang kadarnya rendah. Tanaman menyerap

Page 9: mekanisme masuknya unsur hara ke tanaman (makalah).docx

9

ion dari sekitar bulu akar sehingga di sekitar akar kadarnya rendah. Terjadinya

perpindahan ion disebabkan oleh konsentrasi ion di sekitar bulu akar menjadi

rendah karena diserap oleh akar yang diteruskan ke daun dan bagian lainnya.

Beberapa unsur hara yang diserap melalui mekanisme difusi ini, adalah: fosfor

(90,9%) dan kalium (77,7%). Perimbangan jumlah gerakan hara ke akar tanaman

disajikan pada tabel 2.3

Tabel 2.3 Perimbangan Jumlah Hara yang Diserap dalam Bentuk Intersepsi, Aliran Massa, dan Difusi Akar Tanaman

Hara Intersepsi Aliran Massa Difusi

Nitrogen (N) 1 99 0Fosfor (P) 3 6 94Kalium (K) 2 20 78Kalsium (Ca) 171 429 0Magnesium (Mg) 38 250 0Sulfur (S) 5 93 0Cuprum (Cu) 10 400 0Zinc (Zn) 33 33 33Boron (B) 10 350 0Ferum (Fe) 11 53 37Mangan (Mn) 33 133 0Molibdenum (Mo) 10 200 0

Sumber : Barber et al dalam Tisdale (1985)

Menurut teori karier, membran tanaman terdiri atas molekul yang mampu

mengangkut ion menembus dinding sel. Molekul pembawa tersebut dinamakan

carrier yang dianggap mampu mengikat ion tertentu yang diangkut menembus

dinding sel. Karier ini secara langsung maupun tidak langsung, memerlukan

ATP.

Pergerakan ion pasif melewati membran sel tergantung pada prevailing

electrochemical gradient antara kedua sisi membran dan dapat berlangsung

bolak-balik. Membran sel membiarkan keluar-masuknya ion. Kecepatan jumlah

Page 10: mekanisme masuknya unsur hara ke tanaman (makalah).docx

10

ion yang dapat berpindah melewati membran per satuan luas membran dalam

waktu tertentu ditentukan oleh permeabilitas membran.

2.2.2 Penyerapan Hara Lewat Daun

Penyerapan unsur hara lewat daun umumnya melalui stomata. Disamping

stomata, penyerapan unsur hara juga dapat dilakukan melalui ektodesmata. Pada

tanaman terrestrial, stomata merupakan tempat pertukaran gas CO2 dan O2

dengan atmosfir. Hara tanaman dalam bentuk gas, seperti SO2, NH3 dan NO2,

dapat masuk lewat daun terutama melalui stomata.

a. Penyerapan Hara dari Larutan

Penyerapan hara tanaman lewat daun sangat dibatasi oleh adanya dinding

luar sel epidermis. Dinding ini tertutup oleh lapisan malam (wax) atau juga kutin

yang mengandung pektin, hemiselulosa, dan selulosa. Malam dan kutin ini

merupakan hasil kondensasi C18 hidroksi asam lemak yang bersifat semi

hidrofilik.

Fungsi lapisan luar yang bersifat hidrofobik adalah melindungi tanaman dari

hilangnya air karena transpirasi. Demikian juga, adanya lapisan luar yang

hidrofobik ini untuk menjaga agar tidak terjadi pencucian yang berkelebihan atas

larutan organic dan anorganik dari daun oleh air hujan.

Gerakan larutan melalui lapisan kutikula berjalan lewat kanal atau lubang

(cavity) yang disebut ektodesmata. Ektodesmata merupakan bahan yang bukan

plasmatic (non plasmatic nature). Penyerapan hara tanaman dipengaruhi oleh

konsentrasi larutan, valensi unsur, dan tingkat aktivitas metabolismenya.

Penyerapan urea relatif tinggi jika dibanding dengan ammonium maupun nitrat.

Page 11: mekanisme masuknya unsur hara ke tanaman (makalah).docx

11

Kecepatan penyerapan unsur juga dipengaruhi oleh tebal lapisan kutikula. Di

samping itu, kecepatan penyerapan juga dipengaruhi oleh status hara dalam

tanaman. Penyerapan suatu unsur berlangsung lebih cepat bila kadar hara dalam

tanaman rendah.

Kecepatan penyerapan unsur umumnya menurun dengan bertambahnya

umur tanaman. Penyerapan hara lewat daun dirangsang oleh cahaya matahari.

Walaupun demikian, keadaan cahaya berpengaruh terhadap peningkatan

temperatur dan penguapan. Dengan adanya penguapan, maka proses

pengeringan larutan yang disemprotkan menjadi lebih cepat. Apabila kadar

larutan menjadi lebih pekat dan melampaui batas ambang toleransi tanaman,

maka tanaman tersebut dapat keracunan oleh larutan pekat.

Pemupukan lewat daun relatif lebih cepat pengaruhnya terhadap tanaman

dibandingkan dengan pemupukan lewat akar. Tetapi untuk unsur makro,

penyerapan yang dilakukan lewat daun hanya sebagian kecil saja jika

dibandingkan dengan penyerapan oleh akar tanaman untuk memenuhi seluruh

kebutuhannya.

Ada beberapa masalah dalam aplikasi pemupukan melalui daun, diantaranya

ketebalan kutikula dapat menghambat penetrasi unsur, selain itu lapisan luar

yang hidrofobik sering menyebabkan larutan tidak mau menempel sehingga

rentan untuk tercuci oleh air hujan. Kecepatan pemindahan unsur dari daun ke

organ lain terbatas, terutama pada penyerapan daun tua untuk unsur tertentu

seperti Ca. Pemupukan daun juga memerlukan tenaga, peralatan dan biaya yang

relatif lebih banyak, sehingga sering digabung dengan perlakuan irigasi

Page 12: mekanisme masuknya unsur hara ke tanaman (makalah).docx

12

(sprinkler irrigation). Kadar larutan yang melampaui ambang batas dapat

menimbulkan gejala kerusakan pada daun.

Adanya kerusakan daun merupakan masalah yang perlu diperhatikan. Urea

memiliki ambang batas yang relatif tinggi, sehingga untuk mengurangi

kerusakan dapat dicampur dengan sukrosa. Silikon surfactant sering digunakan

untuk mengurangi kerusakan karena pemupukan lewat daun dan meningkatkan

efisiensi pemupukan lewat daun.

b. Pentingnya Pemupukan daun

Saat ini, pemupukan daun sering diterapkan dalam praktek pertanian.

Bentuk pemupukan ini harus direkomendasikan dalam produksi tanaman terpadu

karena ramah lingkungan dan memberikan kemungkinan untuk mencapai

produktivitas yang tinggi dan kualitas hasil yang baik. Perawatan ini berhasil

untuk tanaman buah perennial dengan sistem deep-rooting mengingat kurangnya

pengaruh yang terlihat pada peningkatan pesat dari nutrisi tanaman oleh

pemupukan pada permukaan tanah. Pemupukan daun harus diterapkan dalam

kondisi ketersediaan hara menurun dalam tanah, kurangnya humus, dan

penurunan aktivitas akar selama fase reproduksi. Hal ini juga bermanfaat untuk

meningkatkan jumlah kalsium dalam buah-buahan dan protein sereal gandum.

Namun, efisiensi pemupukan daun tergantung pada mobilitas hara dalam

tanaman. Untuk nutrisi yang floem-mobile ukuran efisiensi pemupukan ini

sangat berhasil.

2.2.3 Pergerakan Hara di Dalam Tubuh Tanaman

Page 13: mekanisme masuknya unsur hara ke tanaman (makalah).docx

13

Bentuk akar yang bulat panjang seperti benang ternyata paling penting

bagi penyerapan air dan unsur hara yang terlarut dalam larutan tanah. Selain akar

yang berbentuk benang, Rambut Akar juga ikut menyerap ion dan air dari dalam

tanah. Pergerakan air dan unsur hara yang terlarut di dalamnya ke bagian akar

muda berhubungan dengan lintasan Apoplas dan Simplas.

Lintasan apoplas terutama mengikutsertakan difusi dan aliran massa air

dari sel ke sel melalui ruang di antara polisakarida dinding sel. Diyakini bahwa

lintasan apoplas selalu berlanjut dari rambut akar atau sel epidermis lain ke

endodermis. Pita Caspary endodermis yang kedap air memaksa semua bahan

masuk ke sel endodermis melintasi membran plasma. Artinya bahwa membran

plasma sel endodermis merupakan batas akhir bagi akar untuk mengendalikan

masuknya unsur hara terlarut.

Lintasan simplas dari sel rambut akar ke endodermis dan melintas

sepanjang endodermis itu ke sel xylem mati yang tak bermembran plasma. Tapi,

akar sebagian besar angiosperma memiliki pita Caspary lain di hypodermis,

yang disebut eksodermis. Pita ini berkembang dan menjadi dewasa di daerah

yang lebih jauh dari ujung akar (sampai 12 cm), tidak seperti pita serupa di

endodermis, sehingga pita itu terletak di daerah akar primer yang agak tua, tapi

yang belum kehilangan sel luarnya. Eksodermis ini membatasi pergerakan zat

warna dan ion sulfat menuju korteks, sehingga keberadaannya merupakan titik

kendali penting yang mendorong zat terlarut luar terserap oleh membran plasma

tertentu di sel eksodermis. Setelah berada di dalam sitosol eksodermis, ion dapat

bergerak menuju xylem dari sel ke sel melalui lintasan simplas.

Page 14: mekanisme masuknya unsur hara ke tanaman (makalah).docx

14

Ion yang diserap oleh sel epidermis dan bergerak menuju xylem melalui

jalur simplas haruslah menembus epidermis, eksodermis, beberapa sel korteks,

endodermis dan akhirnya perisiklus. Tiap pergerakan dari sel hidup yang satu ke

sel yang lain dapat meliputi pengangkutan langsung yang menembus kedua

dinding primer, lamela tengah diantaranya, serta kedua membran plasma dari sel

yang berdampingan. Atau ion dapat bergerak melalui plasmodesmata berbentuk

tabung yang menembus dinding sel yang bersebelahan dan lamela tengah di

antaranya pada hampir semua sel tumbuhan hidup.

Page 15: mekanisme masuknya unsur hara ke tanaman (makalah).docx

15

III. PENUTUP

III.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan tersebut diatas, dapat disimpulkan hal-hal sebagai

berikut :

1. Fungsi hara tidak dapat digantikan oleh unsur lain. Tanaman dapat

menyerap hara dari udara maupun dari dalam tanah. Ketersediaan hara

dapat diharkatkan menjadi sangat rendah, rendah, cukup, tinggi dan

sangat tinggi.

2. Unsur hara dapat diserap dari tanah oleh akar melalui tiga peristiwa,

yaitu intersepsi, difusi dan aliran massa. Unsur hara dapat diserap dari

udara oleh daun terutama melalui stomata dan ektodesmata yang

dipengaruhi oleh proses transpirasi. Pergerakan hara di dalam tanaman

selanjutnya berhubungan dengan lintasan simplas dan apoplas.

III.2 Saran

Unsur hara sangat penting keberadaannya bagi tanaman. Karena itu

ketersediaannya bagi tanaman perlu untuk diperhatikan. Pemupukan yang tepat

sangat dianjurkan baik dosis maupun mekanisme pemupukan dalam mencermati

gejala pertumbuhan tanaman agar dapat menghasilkan produksi yang maksimal

secara efisien.