4
ASOSTyN, Upaya Mahasiswa Sains dan Teknologi Hadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN ASEAN (Association of Southeast Asian Nations atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara) adalah organisasi kawasan yang mewadahi kerjasama antarnegara di Asia Tenggara sejak tahun 1967. ASEAN didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand, melalui penandatanganan Deklarasi Bangkok oleh Menteri Luar Negeri dari negara Filipina, Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Singapura. Pada tanggal 7 Oktober 2003 diadakan sebuah pertemuan ASEAN yang kemudian melahirkan Declaration of ASEAN Concord II. Dokumen yang juga dikenal dengan nama Bali Concord II itu berisi rencana pembentukan ASEAN Community pada tahun 2015. Pertemuan ini menghasilkan komitmen dari seluruh anggota ASEAN untuk mewujudkan ASEAN Community tahun 2015 yang terbangun atas tiga pilar utama. Pilar pertama adalah ASEAN Political-Security Community. Konsep yang diajukan oleh Indonesia ini bertujuan untuk meningkatkan kerjasama politik dan keamanan antar negara anggota. Pilar kedua adalah ASEAN Economic Community yang diusulkan oleh Singapura dan Thailand. Pilar ketiga adalah ASEAN Social dan Cultural Community. Dari ketiga pilar itu, ASEAN Economic Community (AEC) paling mengundang perhatian dan menjadi bahasan banyak pihak. Hal

Megagaga Last Hope

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Megagaga Last Hope

ASOSTyN, Upaya Mahasiswa Sains dan Teknologi Hadapi Masyarakat Ekonomi

ASEAN

ASEAN (Association of Southeast Asian Nations atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia

Tenggara) adalah organisasi kawasan yang mewadahi kerjasama antarnegara di Asia Tenggara

sejak tahun 1967. ASEAN didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand, melalui

penandatanganan Deklarasi Bangkok oleh Menteri Luar Negeri dari negara Filipina, Indonesia,

Thailand, Malaysia, dan Singapura.

Pada tanggal 7 Oktober 2003 diadakan sebuah pertemuan ASEAN yang kemudian

melahirkan Declaration of ASEAN Concord II. Dokumen yang juga dikenal dengan nama Bali

Concord II itu berisi rencana pembentukan ASEAN Community pada tahun 2015. Pertemuan ini

menghasilkan komitmen dari seluruh anggota ASEAN untuk mewujudkan ASEAN

Community tahun 2015 yang terbangun atas tiga pilar utama.

Pilar pertama adalah ASEAN Political-Security Community. Konsep yang diajukan oleh

Indonesia ini bertujuan untuk meningkatkan kerjasama politik dan keamanan antar negara

anggota. Pilar kedua adalah ASEAN Economic Community yang diusulkan oleh Singapura dan

Thailand. Pilar ketiga adalah ASEAN Social dan Cultural Community.

Dari ketiga pilar itu, ASEAN Economic Community (AEC)  paling mengundang

perhatian dan menjadi bahasan banyak pihak. Hal itu lantaran AEC akan membawa dampak

besar tidak hanya dari sisi ekonomi, tapi juga dalam segala aspek kehidupan lain. Dalam

perkembangannya, pelaksanaan kerja sama ekonomi ASEAN berjalan relatif lebih cepat

dibandingkan dengan kerjasama di bidang politik, keamanan, dan sosial budaya, sehingga

pembentukan AEC ini dipercepat dari yang semula dicanangkan yakni tahun 2020 menjadi 2015.

ASEAN Economic Community (AEC) atau dalam bahasa Indonesia adalah Masyarakat

Ekonomi ASEAN (MEA) merupakan sebuah komunitas negara-negara di kawasan Asia

Tenggara yang tergabung dalam ASEAN yang didirikan demi terwujudnya ekonomi yang

terintegrasi. Negara – negara yang tergabung dalam MEA memberlakukan system single market

dalam artian terbuka untuk melakukan perdagangan barang, jasa, investasi, modal dan tenaga

Page 2: Megagaga Last Hope

kerja. Integrasi ekonomi merupakan langkah penting bagi pencapaian MEA yang berdaya saing

dan berperan aktif dalam ekonomi global.

Sebagai salah satu negara yang menggagas dan menyetujui MEA, pastinya Indonesia

harus paham dengan adanya MEA ini. Apa itu Masyarakat Ekonomi Asean dan kenapa MEA

sangat berpengaruh dalam perkembangan negara Indonesia ke depannya. Dalam

perkembangannya, adanya MEA ini selalu dikaitkan dengan persaingan antarnegara di ASEAN

yang akan semakin ketat. Dan ini akan merugikan Indonesia apabila negara dengan penduduk

sekitar 41% dari seluruh wilayah ASEAN ini tidak dapat mengembangkan dirinya dan

memanfaatkan kesempatan MEA ini dengan baik.

Namun, dalam menghadapi MEA 2015 ini kita tidak harus selalu menggaung-gaungkan

tentang persaingan dan sejenisnya. Dari MEA ini kita dituntut untuk bisa berkolaborasi

menciptakan sesuatu dan menuju sebuah target yang sama-sama kita inginkan. Karena

sebenarnya inilah tujuan utama dari MEA yakni untuk menjadikan kawasan ASEAN lebih stabil,

sejahtera, dan sangat kompetitif. Pemahaman inilah yang diperlukan oleh seorang mahasiswa.

Mahasiswa dapat dikatakan sebuah komunitas unik dan istimewa yang berada di masyarakat,

dengan kesempatan dan kelebihan yang dimilikinya, mahasiswa mampu berada sedikit di atas

masyarakat.

Oleh karena itu, mahasiswa Sains dan Teknologi dari berbagai perguruan tinggi di

ASEAN telah mendirikan suatu organisai yang bernama ASOSTyN (Asean Student

Organization of Science and Technology Network). Tidak dapat dipungkiri bahwa sains dan

teknologi sangat berperan dalam pertumbuhan ekonomi di ASEAN. ASOSTyN ini diharapkan

bisa menjadi agen perubahan dalam menyelesaikan masalah-masalah di ASEAN. Organisasi ini

diresmikan pada tanggal 7 Desember 2014 melalui ICASTS (International Conference for

ASEAN Science and Technology Student). ASOSTyN beranggotakan empat negara di

ASEAN yakni Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dari Indonesia, National University of

Singapore dari Singapura, Prince of Sogla University dan Thammasat University dari Thailand,

dan Universiti Putra Malaysia dari Malaysia. ASOSTyN ini adalah bentuk nyata kerjasama

antara mahasiswa ASEAN di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditujukan untuk

berkontribusi pada pemecahan ASEAN sekarang dan kemudian. Dalam stukturnya,

ASOSTyN terdiri dari tiga komisi utama yaitu Komisi Public Relation, Komisi Penelitian, dan

Komisi Media Info.

Page 3: Megagaga Last Hope

ASOSTyn baru saja menggelar open house yang bertujuan untuk memperkenalkan

organisasi ini kepada khalayak luas terutama mahasiswa. Open house serentak diadakan di

setiap negara yang termasuk dalam co-founder ASOSTyN. Di Indonesia, open house

diselenggarakan tanggal 20 Februari 2015 di Auditorium Fakultas MIPA UGM. Antusiasme

tidak hanya terlihat dari mahasiswa sains dan teknologi, mahasiswa yang tergolong bukan dari

fakultas sains dan teknologi pun sangat antusias ingin berkontribusi dalam ASOSTyN.

ASOSTyN merupakan wadah yang tepat bagi mahasiswa sains dan teknologi untuk

berkontribusi secara nyata dalam menghadapi MEA 2015. Selain itu, dengan adanya ASOSTyN

ini diharapkan sebagai wadah untuk membahas kesiapan anggota ASEAN terhadap AEC 2015

dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi. bagaimana ilmu pengetahuan dan teknologi akan

menemani mewujudkan Masyarakat Ekonomi ASEAN. ASOSTyN juga mampu memperkirakan

bagaimana peluang masa depan ilmu pengetahuan di AEC ketika telah terealisasi, sehingga ilmu

yang tidak perlu mundur dan akan terus berpartisipasi dalam menciptakan dan memelihara AEC.