20
ISSN 1412-2170 MITRA Media Usaha Kecil Menengah Makanan Berbasis Tepung WACANA Kiriman GRATIS dari: PT ISM Tbk. bogasari �our mills PORTO DIBAYAR / TAXE PERCUE Nomor: 05/PRTD/JKU/DIVRE IV/2015 Berlaku: s.d. 31 Desember 2015 Edisi 203 Tahun XIV / 2015 LAGANSA (Layanan Pelanggan Bogasari): 0807-1800-888, [email protected], www.bogasari.com, @KreasiBogasari Agar Usaha tetap Sehat Lakukan Efisiensi

Media Usaha Kecil Menengah Makanan Berbasis Tepungblank-on.com/bogasari/uploads/media/WM 203.compressed.pdfMedia Usaha Kecil Menengah Makanan Berbasis Tepung WACANA ... informasi BMC

  • Upload
    vuphuc

  • View
    241

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Media Usaha Kecil Menengah Makanan Berbasis Tepungblank-on.com/bogasari/uploads/media/WM 203.compressed.pdfMedia Usaha Kecil Menengah Makanan Berbasis Tepung WACANA ... informasi BMC

ISSN 1412-2170

MITRAMedia Usaha Kecil Menengah Makanan Berbasis Tepung

WACANA

Kiriman GRATIS dari:PT ISM Tbk. bogasari �our mills

PORTO DIBAYAR / TAXE PERCUENomor: 05/PRTD/JKU/DIVRE IV/2015

Berlaku: s.d. 31 Desember 2015

Edisi 203 Tahun XIV / 2015

LAGANSA (Layanan Pelanggan Bogasari): 0807-1800-888, [email protected], www.bogasari.com, @KreasiBogasari

Agar Usaha tetap Sehat

Lakukan Efisiensi

Page 2: Media Usaha Kecil Menengah Makanan Berbasis Tepungblank-on.com/bogasari/uploads/media/WM 203.compressed.pdfMedia Usaha Kecil Menengah Makanan Berbasis Tepung WACANA ... informasi BMC
Page 3: Media Usaha Kecil Menengah Makanan Berbasis Tepungblank-on.com/bogasari/uploads/media/WM 203.compressed.pdfMedia Usaha Kecil Menengah Makanan Berbasis Tepung WACANA ... informasi BMC

Jendela

Wacana Mitra * Edisi 203/Tahun XIV/2015

Bagi Anggota BMC (Bogasari Mitra Card): Daftarkan nomor HP anda dan Informasikan setiap perubahan nomor telepon/HP Anda ke 0807-1-800-888, karena setiap

informasi BMC akan disampaikan melalui SMS.

PENERBIT: PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, Divisi Bogasari Flour Mills. ISSN: 1412-2170 Penasihat: Franciscus Welirang, Herman Djuhar, Pembina: Hans R. Aditio, Iwan Santosa, Budi Sugianto, Koko Santosa, Ivo Ariawan, Penanggungjawab: Beatrix Sudibyo, Pemimpin Redaksi: M.R. Pamungkas Redaksi: Louis M. Djangun, Rudianto Pangaribuan, Kontributor: Ahmad Hadiyanto; Uluan DP. Manurung; J .M. Qayyuum; Sylvia, Joko Pramono, Josaphat S. Wijaya, Julius Ronadi. Desain & Lay-out: Melcky. Sekretariat, & Distribusi: SME & BBC Development Department Alamat Redaksi: PT. Indofood Sukses Makmur tbk. Divisi Bogasari Flour Mills, Jln. Raya Cilincing, Tanjung Priok, Jakarta - 14110, PO. Box 2000 JKU 14013. Telp : (021) 43900170-174, Fax : (021) 43920049, e-mail: [email protected], http//www.bogasari.comDISTRIBUSI TERBATAS UNTUK KALANGAN SENDIRI, TIDAK DIPERJUALBELIKAN

Sajian Utama ...................................................... 4-7Manajemen ......................................................... 8Pemasaran ............................................................ 12 Tips .......................................................................... 14Resep ...................................................................... 15Peluang ................................................................. 16Info .......................................................................... 17

Pelanggan adalah sumber penghidupan utama bagi setiap usaha, dari merekalah semua kegiatan usaha menerima ali-ran darah segar yang disebut sebagai arus kas positif yang memberikan energi bagi aktivitas usaha yang menjalankan-nya.

Pembaca yang budiman, memasuki tahun baru 2015, tentunya ba-nyak harapan yang digantungkan. Namun, nampaknya situasi per-

ekonomian ke depan perlu juga dicerma�, apalagi keadaan ekonomi nasional diperkirakan memasuki masa sulit.

Dari hari ke hari, persaingan di dunia usaha, berlangsung kian ketat. Para pengusaha, bukan cuma dituntut melancarkan berbagai jurus jitu untuk menggaet konsumen, tapi juga mengelola perusahaannya se-cara efisien.

Sebagian pengusaha malah percaya, dalam kancah persaingan yang makin berat, hanya tersedia dua pilihan ekstrim: Efisiensi atau ma�!

Untuk itu, pada Wacana Mitra edisi ini, kami mengangkat masalah efisiensi sebagai Sajian Utama. Kami tahu, sebagai pengusaha yang berpengalaman, Anda tentu sudah paham betul soal pen�ngnya efisiensi, sekaligus piawai menjalankannya. Karena itu, di sini kami se-dikit pun �dak bermaksud menggurui, tapi sekadar ingin menyegarkan kembali ingatan Anda. Mudah-mudahan ada manfaatnya.

Selamat membaca, sukses untuk Anda. M

Kontrol Sebagai Bagian dari E�siensi .................. Hal. 6

Persaingan usaha berlangsung kian ketat. Pengusaha bukan cuma dituntut untuk memproduksi produk berkualitas baik plus pelayanan prima, tetapi juga menjalankan efisiensi.

Posisi yang sudah mapan sebagai karyawan di se-buah bank swasta nasional, ternyata tidak membuatnya berhenti mengembangkan hobbynya, untuk dijadikan sebuah usaha.

Kerja di Bank ditinggalkan, Lalu Bisnis Roti ................. Hal. 10

Benarkah Pelanggan Adalah Raja? .................... Hal. 12

Page 4: Media Usaha Kecil Menengah Makanan Berbasis Tepungblank-on.com/bogasari/uploads/media/WM 203.compressed.pdfMedia Usaha Kecil Menengah Makanan Berbasis Tepung WACANA ... informasi BMC

Sajian Utama

Edisi 203/Tahun XIV/2015 * Wacana Mitra

Bayangkan tubuh manusia, yang terus menerus menghimpun lemak seiring dengan usianya yang makin tua.

Maka, tubuh itu pun bertambah tambun. Geraknya tak lagi gesit, dan mudah di-jangkiti bermacam penyakit. Jika si pemilik tubuh segera menyadari keadaan, niscaya ia segera melakukan diet.

Sebuah perusahaan, bisa juga diibarat-kan dengan tubuh manusia itu. Semakin lama, boleh jadi perusahaan tersebut ma-kin besar. Tapi, belum tentu makin sehat. Banyak perusahaan yang berhasil mening-katkan omset penjualannya, tapi tidak diim-bangi dengan pe-ningkatan yang berarti dalam perolehan laba bersih. Pasalnya, biaya operasional yang dikeluarkan, terus membengkak.

Ketika mengalami tahap pengemban-gan, biasanya pengusaha banyak melaku-kan investasi baru, seperti membeli mesin baru, kendaraan, membuka cabang, dan sebagainya. Bahkan, jumlah karyawan pun ditambah. Ketika itu, perhitungannya me-mang jelas dan realistis. Semua langkah yang menyedot biaya itu, diproyeksikan bakal mendongkrak volume penjualan dan laba bersih.

Dalam jangka waktu beberapa tahun, boleh jadi proyeksi itu tidak meleset. Skala usaha perusahaan, benar-benar terus mem-besar. Pada tingkat ini, kepekaan peng-usaha (terlebih para karyawannya) ter-hadap penghematan, seringkali melemah. Sebab, segala sesuatunya sudah berjalan secara rutin. Contoh kecil, jika sebelum-nya penggunaan telepon benar-benar di-batasi, sekarang sudah longgar. Begitu juga penggunaan listrik, kendaraan, dan sebagainya. Masalahnya, perusahaan ti-dak berada dalam iklim yang tetap. Seba-

liknya, iklim bisnis itu justru berubah sangat dinamis.

Peta persaingan cenderung makin se-ngit. Selera konsumen pun berubah. Jika perubahan-perubahan tersebut gagal dian-tisipasi, cepat atau lambat, omset penjualan perusahaan yang sudah mapan pun, bisa tergerogoti. Lebih parah lagi, jika peruba-han iklim usaha itu bergerak secara drastis ke arah yang tidak kondusif. Seperti kenai-kan Bahan Bakar Minyak (BBM), gas, atau bahan kebutuhan pokok. Keadaan ini, mau

tidak mau, menghadapkan setiap peng-usaha pada situasi yang sangat dilematis. Di satu sisi dituntut untuk menaikkan harga, untuk mengimbangi melonjaknya biaya op-erasional. Di sisi lain, daya beli masyarakat justru melemah.

Tentu saja, banyak langkah yang harus dilakukan pengusaha, untuk mengantisipasi keadaan yang kemungkinan besar bakal membuat anjlok omset penjualan itu. Salah satunya yang terpenting, adalah melakukan penghematan besar-besaran.

Dalam keadaan serba mahal sekarang ini, pengusaha benar-benar diuji untuk menyelamatkan bisnisnya. Termasuk dalam

melakukan penghematan biaya secara tepat.

Ayo Lakukan Efisiensi

Mesin-mesin tua atau yang �dak terawat, juga bisa menyebabkan pemborosan

Page 5: Media Usaha Kecil Menengah Makanan Berbasis Tepungblank-on.com/bogasari/uploads/media/WM 203.compressed.pdfMedia Usaha Kecil Menengah Makanan Berbasis Tepung WACANA ... informasi BMC

Sajian Utama

Wacana Mitra * Edisi 203Tahun XIV/2015

Langkah penghematan, bisa dimulai dengan meneliti secara terus-menerus, apakah semua aset yang dimiliki bisa meng-hasilkan pendapatan, atau berapa besar pendapatan yang dihasilkan. Pendapatan yang dimaksud, terutama adalah laba ber-sih, setelah dikurangi semua biaya yang dikeluarkan untuk merawat aset itu, serta biaya-biaya yang dikeluarkan untuk bisa memperoleh pendapatan sebesar itu.

Pada prinsipnya, pengusaha dituntut untuk mampu meningkatkan pendapatan, dengan biaya yang sekecil-kecilnya. Bukan sekadar biaya yang sesuai dengan ang-garan. Biasanya, tidak terlalu sulit untuk me-nyesuaikan pengeluaran yang sebenarnya terhadap anggaran. Masalahnya, apakah pendapatan yang diperoleh sesuai dengan yang dianggarkan? Jika ternyata meleset, maka persentase biaya jadi melambung. Terutama biaya-biaya tetap yang mudah menggelembung, jika pendapatan meleset dari perkiraan. Biaya tetap tersebut antara lain biaya karyawan (gaji) atau sewa ru-angan, yang tidak bisa disesuaikan begitu saja kalau target pendapatan tidak terca-pai.Pemotongan Biaya

Sekarang, marilah kita melihat bebera-pa langkah penghematan yang kemung-kinan bisa dilakukan. Di sini, ada dua ba-gian besar yang perlu diperhatikan, yaitu biaya-biaya yang terkait dengan produksi atau harga pokok, dan biaya-biaya opera-

sional.Umumnya, komponen paling besar dari

biaya produksi, adalah harga beli dari bahan baku dan bahan tambahan. Kalau pembelian dilakukan dalam jumlah kecil, pemasok cenderung memberikan harga yang agak tinggi, dan sebaliknya. Karena itu, usahakan untuk membeli berbagai ba-han baku di satu pemasok saja.

Selanjutnya, biaya karyawan yang ter-libat langsung dalam produksi. Tidak ada patokan berapa persentase biaya kar-yawan, karena sangat tergantung pada kompleksitas produksi. Ada yang membu-tuhkan sedikit karyawan yang mempunyai keterampilan tinggi, ada pula yang sifatnya padat karya dan tidak butuh keterampilan istimewa. Maka, jumlah orang yang beker-ja sebenar-nya tidak terlalu penting. Yang penting adalah, berapa besar total biaya karyawan terhadap penjualan. Untuk me-nyesuaikan dengan fluktuasi produksi, jika memungkinkan, jumlah karyawan dibuat tidak tetap dan pembayarannya dilakukan dengan sistem borongan menurut besarnya produksi.

Komponen biaya lain seperti listrik, bisa dihemat dengan hanya menggunakannya untuk keperluan penting saja. Biaya perba-ikan mesin pun, bisa ditekan dengan peme-liharaan yang baik. Mesin-mesin tua atau yang tidak terawat, juga bisa menyebab-kan pemborosan, misalnya, dalam penggu-naan bahan bakar atau banyaknya produk

KEGIATAN penghematan, bisa dimulai dari pembuatan pembukuan yang baik. Dengan melihat angka-angka yang dicatat secara rapih dan benar di pembukuan, se�ap biaya yang keluar dan pendapatan yang diperoleh, akan jelas terlihat. Dari situ, bisa diperhitungkan kembali, biaya mana yang masih memungkinkan untuk dipangkas.

Untuk membuat sistem pembukuan yang tepat, jika �dak mempunyai tenaga yang memadai, bisa memanfaatkan jasa akuntan. Memang ada biaya yang harus dikeluarkan. Tapi, manfaatnya sangat be-

sar. Jasa akun�ng juga bisa dimanfaatkan untuk memeriksa dan menyusun laporan keuangan, sehingga mudah dimenger�. Hal yang paling mendasar perlu dilakukan, adalah membuat da�ar barang atau in-ventaris pada waktu tertentu. Kemudian, hitunglah berapa biaya untuk se�ap ba-rang yang diperlukan dalam produksi.

Biaya Produksi1. Biaya bahan.2. Biaya karyawan (gaji) bagian produksi.3. Biaya operasional, penyusutan, dsb.

Biaya Penjualan1. Biaya pengiriman dan pemeliharaan.2. Gaji karyawan bagian pemasaran.3. Iklan, dsb.

Biaya Umum1. Bunga modal yang ditanam dan bunga

pinjaman, aruransi dan pajak.2. Sewa ruangan, penerangan dan biaya

lainnya.3. Tagihan yang belum pas� dibayar.4. Penyusutan (pada semua bagian) yang

�dak dibebankan pada penjualan dan pengolahan.

Ayo Lakukan Efisiensiyang gagal.

Jika perusahaan sudah melaksanakan kegiatan produksi secara efisien, perhatian selanjutnya bisa diarahkan pada biaya operasi. Biaya penjualan, jelas harus ada dan bahkan mesti dialokasikan. Tapi, pasti masih bisa dilakukan kegiatan penjualan dan pemasaran yang menggunakan biaya lebih kecil dari sebelumnya. Pengusaha harus melihat hasil kerja dan selalu mem-perhatikan persentase biaya operasi, agar tidak lebih besar dari laba kotor.

Biaya produksi memang tidak dapat di-hapuskan sama sekali, tapi dapat dikurangi atau disesuaikan, agar tetap berada dalam batas-batas yang wajar, sesuai dengan be-sarnya penjualan dan besarnya laba kotor. Hanya dengan cara itu, perusahaan bisa bertahan.

Akhirnya, keadaan ekonomi yang kurang bersahabat seperti sekarang ini, sejatinya bisa merangsang setiap pengusaha, untuk mencari alternatif dalam mengelola peru-sahaannya, termasuk mengkreasi produk-produk baru dan sistem produksi baru.

Kegiatan seperti ini bukan hanya dituju-kan untuk penghematan, tetapi juga untuk terus memantapkan posisi produk yang di-hasilkan dalam pasar. Kelak, tidak mungkin kita hanya mengandalkan pada produksi rutin. Makin banyak pesaing yang mampu menghasilkan produk dengan kualitas lebih unggul, tapi harganya sama bahkan lebih murah. (pam)

Page 6: Media Usaha Kecil Menengah Makanan Berbasis Tepungblank-on.com/bogasari/uploads/media/WM 203.compressed.pdfMedia Usaha Kecil Menengah Makanan Berbasis Tepung WACANA ... informasi BMC

Sajian Utama

Edisi 203/Tahun XIV/2015 * Wacana Mitra

Seorang pengusaha ro�, se-but saja Abdullah, seper� tak habis pikir dengan ke-

adaan usaha-nya yang dari hari ke hari cenderung menurun. Padahal, di seantero kotanya, usaha ro�nya terbilang paling besar. Persaingan bisnis ro� di kota itu, memang ber-langsung makin ketat. Banyak pe-rusahaan baru yang bermunculan. Tapi Abdullah yakin, kualitas ro�nya �dak kalah. Buk�nya, omset pen-jualan tak pernah terganggu. Hanya saja, ya itu tadi, belakangan dia sadar, bahwa keuntungan yang di-peroleh terasa berkurang, sehingga usahanya cenderung menurun.

Lantas, Abdullah pun melakukan evaluasi besar-besaran. Semua kary-awan dikumpulkan, untuk mendapat masukan. Dari situ, akhirnya diketa-huilah biang masalahnya.

Ternyata, selama ini terjadi pem-borosan di beberapa lini, sehingga biaya yang dikeluarkan jadi lebih besar dari yang seharusnya. Seba-gian pemborosan itu, memang �-dak terlalu jelas terlihat. Misalnya, dalam penggunaan listrik. Banyak lampu yang terus saja menyala di siang hari, padahal penerangan dari

cahaya matahari sudah cukup, kar-yawan �dak teli� dalam mengelu-arkan adonan dari mesin pengadon, sehingga banyak sisa adonan yang terbuang percuma.

Penggunaan beberapa peralatan yang sudah tua, juga kerap menye-babkan inefisiensi, karena banyak terjadi kerusakan pada ro� yang di-hasilkan. Belum lagi pembelian bah-an baku yang jumlahnya �dak tepat, baik kurang maupun berlebih.

Beruntung Abdullah segera melakukan evaluasi, dan melaku-kan langkah-langkah yang tepat un-tuk memperbaiki berbagai masalah yang menyebabkan perusahaan �-dak bekerja secara efisien itu. Jika masalah itu dibiarkan berlangsung, boleh jadi perusahaan ro� yang dibesarkan dengan susah payah itu, bakal terus menurun dan berakhir di jurang kebangkrutan.

Untuk mengan�sipasi masalah tersebut, tentu saja, akan lebih baik bagi perusahaan, jika efisiensi dite-rapkan sejak awal secara konsisten. Dalam hal ini, pengusaha harus rajin melakukan kontrol atau pengecekan. Jika �dak dilakukan, para karyawan bisa tergoda untuk mengambil ja-

lan pintas yang mempermudah ker-janya. Misalnya, karyawan di bagian pengadaan bahan baku. Meskipun awalnya tampak rajin dan teli�, bo-leh jadi dia kemudian lebih tertarik untuk membeli dari pemasok yang memberikan banyak kemudahan, meskipun harganya lebih mahal. Lebih bahaya lagi, kalau stok bahan baku �dak sesuai dengan jumlah pembelian, bahkan selalu ada yang hilang.

Kegiatan kontrol tersebut, harus dilakukan sedemikian rupa, sehing-

Kontrol Sebagai Bagian dari Efisiensi

Persaingan usaha berlangsung kian ketat. Pengusaha bukan cuma dituntut untuk memproduksi produk berkualitas baik plus pelayanan prima, tetapi juga

menjalankan efisiensi.

Untuk menghemat penggunaan listrik, ruang produksi didesain dengan memanfaatkan cahaya dari luar sebagai sumber penerangan.

Page 7: Media Usaha Kecil Menengah Makanan Berbasis Tepungblank-on.com/bogasari/uploads/media/WM 203.compressed.pdfMedia Usaha Kecil Menengah Makanan Berbasis Tepung WACANA ... informasi BMC

Sajian Utama

Wacana Mitra * Edisi 203/Tahun XIV/2015

Langkah efisiensi sebetulnya bisa dimulai dengan menyusun perencanaan dan anggaran secara tepat, baik untuk kebutuhan pengadaan bahan baku, produksi maupun pemasaran. Jangan lupa untuk membuat pembukuan

yang ter�b, akurat dan mudah dipahami. Catatan yang lengkap tentang se�ap rupiah yang keluar dan masuk, adalah

hal yang sangat pen�ng. Meskipun kita sudah mempekerjakan ahli keuangan untuk mengurus pembukuan, namun sungguh keliru jika lantas kita bersikap �-dak ambil pusing terhadap aspek yang satu ini. Sebab, pembukuan boleh dibi-lang sebagai jantung yang mengendalikan sekaligus mengontrol semua gerak perusahaan. Dengan mengacu pada catatan-catatan akurat di pembukuan, kita juga bisa membuat berbagai keputusan strategis secara tepat pula.

Misalnya, untuk pengembangan usaha, menetapkan harga jual baru, penambahan produk baru, mengurangi jumlah produk yang kurang laku, dan sebagainya. Jika �dak mengacu pada pembukuan, langkah kita cenderung ber-bau unsur untung-untungan, main tebak dan �dak terukur.

Seorang pengusaha, umumnya memang mempunyai ins�ng yang cukup baik dalam membaca peta bisnis. Tapi, jika segala sesuatunya hanya mengan-dalkan ins�ng, niscaya akan berhadapan dengan risiko yang lebih besar.

Di samping pembukuan, langkah efisiensi juga bisa dilakukan menggunakan tenaga dari luar (outsourcing), untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu. Mi-salnya, ahli akuntansi yang mampu menyusun laporan keuangan se�ap akhir bulan atau akhir tahun secara lengkap, atau tenaga produksi jika mendapat pesanan dalam jumlah besar. Dengan begitu, perusahaan bisa menekan biaya tetap (fix cost) untuk gaji karyawan.

Langkah Efisiensi1. Buat perencanaan dan anggaran yang detail dan realis�s, untuk se�ap ke-

giatan perusahaan. Dalam pelaksanaannya, usahakan untuk disiplin me-ngacu pada perencanaan tersebut.

2. Menerapkan sistem kontrol yang efek�f, tanpa menciptakan kesan �dak per-caya (curiga) pada karyawan.

3. Libatkan karyawan untuk ikut bertanggung jawab terhadap kerugian yang diakibatkan oleh keteledoran mereka, melalui aturan main yang dilak-sanakan secara konsisten dengan per�mbangan yang fair.

4. Pas�kan semua peralatan yang digunakan, masih bisa berfungsi dengan baik.

5. Sedapat mungkin, catat jumlah produk yang rusak akibat proses produksi yang �dak sempurna.

6. Ketat terhadap penggunaan listrik, telepon, kendaraan operasional perusa-haan dan fasilitas perusahaan lainnya.

7. Segera mengambil langkah an�sipasi, jika menemukan produk yang pa-sarnya mulai berkurang.

8. Lakukan evaluasi secara ru�n, baik untuk se�ap bidang pekerjaan maupun secara menyeluruh, dengan melibatkan karyawan.

Efisiensi Dimulai dengan Pembukuan ga �dak menimbulkan kesan �dak mempercayai atau curiga kepada karyawan. Karena itu, pada se�ap karyawan perlu dibangun rasa ke-bersamaan dan rasa memiliki peru-sahaan.

Jika perusahaan mengalami keru-gian, maka mereka juga akan ikut rugi, dan sebaliknya. Salah satu metode kontrol yang efek�f, adalah dengan cara mengikutsertakan tanggung jawab karyawan atas ba-rang-barang yang hilang atau rusak, karena kesalahan atau ketelodoran. Di sini, Anda sebagai pemilik usaha, harus fair menetapkan siapa-siapa yang bersalah dan seberapa jauh mereka harus ikut menggan� keru-gian-kerugian yang diakibatkan oleh kesalahan itu. ***

Untuk menghemat penggunaan listrik, ruang produksi didesain dengan memanfaatkan cahaya dari luar sebagai sumber penerangan.

Page 8: Media Usaha Kecil Menengah Makanan Berbasis Tepungblank-on.com/bogasari/uploads/media/WM 203.compressed.pdfMedia Usaha Kecil Menengah Makanan Berbasis Tepung WACANA ... informasi BMC

Manajemen

Edisi 203/Tahun XIV/2015 * Wacana Mitra

Seorang pengusaha skala kecil-menengah, sering-kali kebingungan ketika ditanya, keadaan usa-hanya secara detil. Misalnya, tentang nilai aset

atau jumlah modal usahanya. Pasalnya, kebanyakan dari mereka, tidak bisa lagi membedakan, mana harta perusahaan, mana harta pribadi. “Semuanya kan mi-lik saya. Buat apa dipisah-pisah,” begitu, mungkin, pikir mereka.

Pikiran semacam itu, memang sah-sah saja. Tapi, pencampuran harta usaha dengan pribadi, niscaya akan menyulitkan si pengusaha sendiri, ketika mereka ingin melihat keadaan usahanya secara persis. Pada-hal, informasi itu sangat diperlukan, antara lain, untuk melakukan kontrol serta sebagai acuan dalam melaku-kan pengembangan.

Lantas, bagaimana cara memisahkan harga usaha dan pribadi? Gampang. Langkah pertama, tetapkan gaji untuk Anda sendiri. Jangan ragu untuk mengambil jumlah yang besar, karena toh perusahaan itu punya Anda. Jika sudah ditetapkan, maka “sebagai gaji” peng-ambilannya sebulan sekali. Gunakanlah gaji itu untuk keperluan Anda dan keluarga. Jangan mengganggu uang usaha, apalagi modal kerja.

Kemudian, terapkankan sistem pembukuan. Jika usahanya belum terlalu besar, cukup berupa catatan-catatan sederhana saja. Misalnya, tentang pemasukan kas dan pengeluaran kas. Catat pula pemasukan ba-han baku dan pengeluaran produk, dan jangan lupa untuk selalu dicek.

Buatlah laporan laba/rugi setiap akhir bulan. Kalau keuntungan ditetapkan 20 persen, tinggal mengalikan 20 persen dengan total omset. Dari situ, diperoleh laba kotor. Misalnya, jika nilai omset per hari adalah Rp 1 juta, maka laba kotornya 20% x Rp 1 juta, �yaitu Rp 100 ribu. Untuk informasi laba kotor perbulan, tinggal mengalikan Rp 100 ribu dengan 30 hari.

Dari laba kotor itu, Anda tinggal menggunakan untuk membayar berbagai pengeluaran perusahaan, terma-suk gaji Anda. Hasilnya, �adalah laba bersih.

Meskipun bisa dibuat secara sederhana, namun Anda tetap harus memahami dasar-dasar akuntansi atau pembukuan. Karena itu, jangan malas untuk ber-tanya atau belajar dari buku.

Tetapkan Gaji untuk Diri Sendiri

Agar uang usaha dan pribadi tidak tercampur, pengusaha jangan ragu menetapkan gaji untuk diri sendiri.

Foto: TribunNews

Page 9: Media Usaha Kecil Menengah Makanan Berbasis Tepungblank-on.com/bogasari/uploads/media/WM 203.compressed.pdfMedia Usaha Kecil Menengah Makanan Berbasis Tepung WACANA ... informasi BMC

Wacana Mitra * Edisi 203/Tahun XIV/2015

Manajemen

Meskipun usaha Anda masih Kecil, Anda tetap harus belajar tentang pembukuan, karena pembukuan adalah salah satu tugas terpen�ng yang seringkali dilalaikan oleh pemilik usaha. Apalagi karena dianggap �-dak berdampak secara langsung terhadap usaha. Belum lagi, �dak semua pemilik usaha diberkahi dengan ketelatenan dan latar belakang bidang akuntansi.

Padahal, sekali Anda melalaikannya, maka akibatnya akan Anda rasakan di ke-mudian hari. Untuk itu, Anda bisa meng-hindarinya dengan membuat pembukuan sederhana. Tidak perlu yang rumit-rumit, cukup sebuah pembukuan yang lengkap dan �dak membuat Anda merasa terbeba-ni. Berikut adalah 6 di antaranya. 1. Buku Pengeluaran.

Berisi catatan sehari-hari untuk se�ap pengeluaran yang terjadi di bisnis Anda. Mulai dari beli barang sekecil klip, hing-ga memenuhi kembali stok barang jua-lan di gudang.

2. Buku Pemasukan. Se�ap sen yang keluar dan masuk ke dalam usaha HARUS dicatat ke dalam buku arus kas. Buku pemasukan berisi tentang catatan se�ap uang yang masuk ke dalam usaha Anda sehari-harinya.

3. Buku Arus Kas. Arus kas usaha harus terus menerus dikontrol agar Anda tahu apakah perusa-haan masih punya cadangan biaya untuk beroperasi, atau justru sudah lama pailit. Maka, pencatatan dan pelaporan harus dilakukan dengan seksama dan teli�.

4. Buku Catatan Stok. Dengan catatan ini, Anda bisa menga-wasi operasional sehari-hari usaha, bisa membandingkan antara pemasukan, pengeluaran untuk stok, dan jumlah ba-rang yang keluar dari gudang. Apabila �-dak sesuai, maka ada beberapa hal yang patut dicurigai.

5. Buku Inventaris Barang. Dengan catatan ini, bisa menjaga se�ap

aset yang dimiliki tetap ada di bawah kendali Anda. Caranya, catat se�ap ba-rang yang dibeli di sini, setelah men-catatnya pada buku pengeluaran. Secara berkala, bandingkan antara aset di buku inventaris dengan buku pengeluaran. Buku ini sangat efek�f untuk usaha restoran. Misalnya untuk mengetahui dengan pas� jumlah peralatan masak dan peralatan makan yang dimiliki.

6. Buku Laba Rugi. Buku laba rugi adalah pembukuan seder-hana pada suatu periode akuntansi yang di dalamnya terdiri dari unsur-unsur se-per� pendapatan dan beban perusa-haan. Dari sini, Anda bisa mengetahui laba (atau justru rugi) bersih yang di-hasilkan usaha Anda.

TIPSBerikut adalah �ps yang perlu diterapkan

ke�ka menyusun pembukuan sederhana:

1. KISS - Keep It Super Simple. Pas�kan orang lain �dak perlu ekstra

la�han untuk bisa membaca pembukuan Anda.

Tidak perlu mengejar kesempurnaan. Apalagi jika Anda adalah pemilik usaha yang sama sekali �dak memiliki latar belakang akuntansi. Be�er done than perfect. Yang pen�ng adalah Anda pu-nya pembukuan yang mudah dibaca, jika kelak usaha Anda perlu untuk menyewa satu orang khusus untuk bagian akun-tansi.

2. Gunakan teknologi. Meski namanya buku, bukan berar�

pembukuan harus berbentuk buku. Pencatatan dengan so�ware seper� Microso� Excel akan membuat pengelo-laan unsaha Anda lebih mudah. Namun jangan lupa untuk mencetak pembukuan Anda secara berkala. (Studentpreneur).

6 Jenis Pembukuan Sederhana yang Wajib Dimiliki Usaha Kecil

Foto: hartaku.com

Page 10: Media Usaha Kecil Menengah Makanan Berbasis Tepungblank-on.com/bogasari/uploads/media/WM 203.compressed.pdfMedia Usaha Kecil Menengah Makanan Berbasis Tepung WACANA ... informasi BMC

Pro�l

10Edisi 203/Tahun XIV/2015 * Wacana Mitra

Adalah Evy Fitriany, sarjana ekono-mi berusia 39 tahun ini memutus-kan untuk berhen� bekerja dan

membuka usaha ro� dan kue, setelah ikut pela�han di Bogasari Baking Center (BBC) Palembang. “Pada tahun 2013, saya ikut pela�han di BBC awalnya ha-nya untuk menambah ilmu bagaimana membuat ro� yang empuk dan enak”.

Ternyata setelah ikut pela�han, ba-nyak ragam jenis pela�han di BBC seper� Ro�, Mie Sehat, Pastry, Sus, Cake Buah, yang membuatnya mengambil kepu-tusan untuk mengembangkan menjadi sebuah bisnis. “Saya mulai serius usaha setelah mendapat pela�han di BBC dan mulai percaya diri memasarkan hasil jualan saya walau masih sebatas baking di rumah dengan varian yang terbatas.” Ujar ibu �ga orang anak ini.

Setelah berjalan beberapa waktu, ternyata permintaan dari customer se-makin banyak yang tentunya mening-katkan juga omset penjualannya. Oleh karena itu dibantu modal dari suami ter-cinta, ia kemudian memutuskan untuk membuka toko ro� dan kue dengan me-manfaatkan lahan keluarga di Jl.Demang Lebar Daun No.168 B Palembang.

Walaupun masih tergolong baru, sistem penjualan dengan cara meneri-ma pesanan baik melalui telepon mau-pun online melalui media sosial, ternya-ta mampu mendongkrak penjualannya setelah ia membuka toko, karena sudah ada pelanggan se�a. “Alhamdullilah perkembangan usaha semakin mening-kat dengan omset penjualan yang sema-kin naik” katanya bangga.

Dengan bahan baku terigu Cakra Kembar Emas kemasan 5 kg untuk ro� dan Segi�ga Biru untuk cake dan aneka snack, kini usaha yang diberi nama Bel-la Cake, mampu menyediakan berbagai macam ro� dan kue seper� ro� manis, ro� tawar, cake, pastry, jajan pasar, kue ultah, dan kue tampahan yang dibuat-nya bersama 9 orang karyawan.

Berkisah tentang pengalamannya mengiku� pela�han di Bogasari Ba-king Center, Evy yang masih terus se�a berkunjung ke BBC Palembang, mera-sakan bahwa peran BBC sangat be-sar dalam meningkatkan ketrampilan dan pengembangan usahanya. Bahkan semua karyawannya sudah diikutkan pela�han di BBC.

Menurutnya ia banyak mendapat-

Evy Fitriany, SE.

Posisi Mapan di sebuah Bank Di�nggalkan, Setelah Sukses Membangun usaha Ro� dan CakePosisi yang sudah mapan sebagai karyawan di sebuah bank swasta na-sional, ternyata �dak membuatnya berhen� mengembangkan hobby-nya, untuk dijadikan sebuah usaha.

Page 11: Media Usaha Kecil Menengah Makanan Berbasis Tepungblank-on.com/bogasari/uploads/media/WM 203.compressed.pdfMedia Usaha Kecil Menengah Makanan Berbasis Tepung WACANA ... informasi BMC

Wacana Mitra * Edisi 203/Tahun XIV/2015

Pro�l

11

kan pelajaran proses produksi aneka makanan berbasis terigu, selain juga dalam hal pengenalan usaha ke ma-syarakat. Ia memberikan contoh dengan diajaknya ikut peran serta di Bogasari Expo sebagai salah satu peserta UKM, Ia mendapatkan kesempatan untuk me-lihat dunia usaha secara luas sekaligus bisa menjaring konsumen baru.

Harapan ke depan, ibu yang hobby-nya wisata kuliner, baking dan cooking ini bisa mempunyai tempat produksi yang terpisah, sehingga bisa memproduksi ro� ataupun snack dengan skala yang lebih besar.

Mengenai terigu produk Bogasari menurutnya sangat bagus dan juga mudah didapatkan. Sedangkan untuk Bogasari Baking Center ia merasakan bahwa instruktur sangat koopera�f, �-dak hanya pada saat pela�han saja bisa ditanya seputar masalah produksi, teta-pi se�ap saat siap membimbing dan se-sekali mengadakan demo atau kunjung-an gra�s. (Qoyyum/BBC Palembang).

Kontak:Evy Fitriany, SE , Bella CakeJl. Demang Lebar Daun No.168 B PalembangTelp: 08127123735

Evy Fitriany, SE.

Posisi Mapan di sebuah Bank Di�nggalkan, Setelah Sukses Membangun usaha Ro� dan Cake

Page 12: Media Usaha Kecil Menengah Makanan Berbasis Tepungblank-on.com/bogasari/uploads/media/WM 203.compressed.pdfMedia Usaha Kecil Menengah Makanan Berbasis Tepung WACANA ... informasi BMC

Edisi 203/Tahun XIV/2015 * Wacana Mitra

Pemasaran

Karena itu dapat dimenger� apabila sebagian besar ak�vitas dan sumber daya dari usaha yang dipercayakan

kepada bagian marke�ng dan penjualan dicurahkan untuk ‘mengamankan’ atau mempertahankan jumlah pelanggan yang dimiliki, tentu saja agar usaha dapat ber-tahan dan terus bertumbuh.

Bicara soal ‘mengamankan’ pelanggan, berar� kita bicara bagaimana memuaskan mereka dan menjaga, bahkan bila mungkin menaikkan �ngkat kepuasan tersebut. Se-luruh pelaku usaha yang sadar betul akan pelanggan mereka sebagai aset pas� akan melakukan hal ini.

Akan tetapi, upaya ini juga bukan tanpa konsekuensi. Pelanggan kita yang pas�nya adalah manusia juga itu, memiliki sifat-si-fat dasar yang persis sama jika menyangkut tentang kepuasan: Bila sudah mencapai �ngkat kepuasan tertentu, mereka ingin lebih dan lebih lagi. Hal ini tentu saja lum-rah, namanya juga manusia. Tetapi dari sisi pengelolaan perusahaan, se�ap usaha menanggung konsekuensi untuk menge-

Pelanggan Adalah Raja!, siapa pun yang merasa sebagai pelaku usaha, entah kecil atau besar, pas� akan setuju dengan pepatah tersebut.

Pelanggan adalah sumber penghidupan utama bagi se�ap usaha, dari merekalah semua kegiatan usaha menerima aliran darah segar yang disebut sebagai arus kas posi�f yang memberikan energi bagi ak�vitas usaha yang menjalankannya.

luarkan biaya yang �dak sedikit demi memuaskan pelanggannya.

Tentu saja, biaya itu memang harus dike-luarkan untuk menjaga keutuhan asset pelanggan dari sebuah usaha. Akan tetapi, hal ini sebenarnya masih dapat dikri�si le-bih jauh lagi.

Pertanyaan pen�ng mengenai hal ini adalah “Apakah biaya yang dikeluarkan se-padan dengan hasil yang kita dapatkan?” Di sinilah pen�ngnya bagi seorang mar-keter untuk juga mampu memahami indi-kator-indikator yang biasa digunakan un-tuk mengetahui lebih jauh biaya marginal yang harus dikeluarkan. Untuk memper-tahankan seorang pelanggan dengan cara memuaskan mereka dapat saja lebih �nggi daripada kontribusi pelanggan itu sendiri.

Oleh karena itu, kemudian berkembang pemikiran untuk ‘memilah’ pelanggan menjadi kategori-kategori tertentu. De-ngan memilah pelanggan, upaya dan biaya yang dikerahkan untuk memuaskan me-reka dapat menjadi lebih fokus pada kate-gori-kategori tertentu yang memang mem-

Benarkah Pelanggan Adalah Raja?

Page 13: Media Usaha Kecil Menengah Makanan Berbasis Tepungblank-on.com/bogasari/uploads/media/WM 203.compressed.pdfMedia Usaha Kecil Menengah Makanan Berbasis Tepung WACANA ... informasi BMC

Wacana Mitra * Edisi 203/Tahun XIV/2015

berikan dampak yang signifikan terhadap penjualan dan pertumbuhan perusahaan.

Kategori I : “Vulnerable Customer” Pelanggan kategori ini memiliki nilai atau

kontribusi yang �nggi bagi perusahaan, na-mun pelanggan tersebut hanya menerima nilai produk atau layanan yang rendah dari perusahaan. Pelanggan dengan kategori seper� ini sangat potensial untuk menjadi pelanggan kecewa dan beralih pada produk lain. Apabila terjadi hal seper� itu, maka itu berar� potensi kerugian bagi perusahaan, mengingat kontribusi pelanggan seper� ini cenderung �nggi.

Kategori II: “Lost Causes” Pelanggan yang memberikan kontribusi

yang rendah pada perusahaan dan pelang-gan tersebut juga hanya menerima produk atau layanan ‘seadanya’. Tipikal pelanggan seper� ini tentu �dak tepat untuk diberikan treatment marke�ng yang jor-joran apabila kita mengharapkan pe-ningkatan kontribusi pelanggan.

Kategori III: “Free Rider”Pelanggan yang hanya memberi kontribusi

rendah tetapi karena satu dan lain hal menik-ma� layanan ‘berlebih’. Memelihara pelang-gan seper� ini cenderung hanya akan mengi-kis kas perusahaan dan menghalangi perusa-haan untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan yang lain.

Kategori IV: “STAR“Pelanggan yang benar-benar merupa-

kan Raja bagi perusahaan. Pelanggan sep-er� ini memberikan kontribusi yang �nggi sekaligus juga menerima layanan �ngkat dan produk dengan nilai yang �nggi dari perusahaan.

Contoh pelanggan seper� ini adalah na-sabah priority banking dan penumpang pesawat kelas ekseku�f. Jumlah mereka bi-asanya �dak terlalu besar, namun memberi kontribusi yang signifikan terhadap perusa-haan.

Dengan demikian, apabila anda sudah merencanakan untuk mengalokasikan ang-garan dan program untuk memuaskan dan mempertahankan pelanggan anda de-ngan memperlakukan mereka sebagai raja, ya-kinkan bahwa anda hanya memperlaku-kan raja yang sebenarnya sebagai raja!

(dari berbagai sumber)

Foto: Superadrianme.com

Page 14: Media Usaha Kecil Menengah Makanan Berbasis Tepungblank-on.com/bogasari/uploads/media/WM 203.compressed.pdfMedia Usaha Kecil Menengah Makanan Berbasis Tepung WACANA ... informasi BMC

Tips

Edisi 203/Tahun XIV/2015 * Wacana Mitra

Semut hewan yang dianggap mengganggu keberadaan manu-sia ternyata memilki etos kerja dan karakter posi�f yang perlu diteladani dalam kehidupannya. Hebatnya karakter semut yang seakan sudah menjadi filosofi hidup para semut, dapat dijadi-kan pedoman untuk bekerja. Me-mang filosofi itu sangat sederha-na, namun jika kita dapat mene-rapkannya, kita akan menjadi pekerja handal untuk melangkah dalam bisnis network marke�ng.

Se�daknya bagaimana semut mem-

pertahankan hidup dengan lingkungan dapat kita jadikan pedoman posi�f un-tuk mengembangkan bisnis yang nota-bene diperlukan pekerja handal, ulet, dan tak pantang menyerah.

Berikut ini etos kerja semut yang bisa membuka wacana kita dalam menga-rungi bisnis.

1. Semut Selalu Bekerjasama. Coba perha�kan cara kerja semut, mu-lai dari mengangkat sebu�r nasi sampai memakannya. Mereka selalu bekerja sama. Sebu�r nasi yang cukup berat bagi semut, diangkat beramai-ramai ke tempat mereka. Begitu seterusnya hingga bu�ran nasi yang mereka angkut mencukupi kebutuhan makan mereka. Kemudian mereka akan menyantapnya pula bersama-sama. Kerjasama dan kekompakan para semut bisa Anda ja-dikan teladan. Misalnya, saat rekan kerja Anda kesulitan, apa salahnya Anda

membantu. Toh hasilnya bukan untuk kepen�ngan pribadi namun demi ke-pen�ngan kelompok atau bersama.

2. Semut Saling Peduli. Kebiasaan semut yang saling bersen-tuhan (mungkin dalam bangsa manu-sia, menegur atau bersalaman) jika bertemu, menandakan bahwa bangsa semut memiliki kepedulian dan keakra-ban yang �nggi. Mereka merasa bahwa �dak ada yang berbeda di antara me-reka. Dalam dunia kerja, sentuhan yang berar� ‘care’ memberi ar� tersendiri bagi karyawan. Bayangkan, apa jadinya jika di lingkungan kerja kita, sudah �dak saling peduli? Sangat menyiksa bukan..? So, sikap ini dapat ditumbuhkan untuk menjaga kekompakan dan menumbuh-kan iklim kerja yang kondusif.

3. Semut Tidak Pernah Menyerah. Bila kita menghalang-halangi dan beru-saha menghen�kan langkah para semut, mereka selalu akan mencari jalan lain. Mereka akan memanjat ke atas, mene-robos ke bawah atau mengelilinginya. Mereka terus mencari jalan keluar. Pesan ini mengatakan bahwa jangan

sekali-kali menyerah untuk menemukan jalan menuju tujuan Anda.4. Semut Menganggap Semua Musim Panas Sebagai Musim Di-ngin dan Semua Musim Dingin Se-bagai Musim Panas. “Musim dingin atau musim panas tak-kan berlangsung selamanya. Segera kita akan melalui masa sulit ini.” Ini adalah cara pandang yang pen�ng. Semut-semut mengumpulkan makanan musim dingin mereka di pertengahan musim panas. Karena sangat pen�ng bagi kita untuk bersikap reali�s. Di musim panas kita harus memikirkan tentang halilintar, memikirkan badai sewaktu menikma� pasir dan sinar matahari. Berpikirlah ke depan, seper� halnya ‘sedia payung se-belum hujan’.

Dengan bahasa lain, etos kerja semut dapat kita teladani dalam dunia kerja dengan menjaga kerjasama, kekom-pakan, saling peduli, kerja keras, pan-tang menyerah, dan op�mis meman-dang masa depan. Bagaimana? Tentu saja karena kita lebih hebat dari bangsa semut, kita bisa mencapai sukses yang luar biasa, jika berusaha! (dari berbagai sumber)

Etos Kerja Semut

Page 15: Media Usaha Kecil Menengah Makanan Berbasis Tepungblank-on.com/bogasari/uploads/media/WM 203.compressed.pdfMedia Usaha Kecil Menengah Makanan Berbasis Tepung WACANA ... informasi BMC

Resep

Bahan: Dark chocolate compound 75 gram White chocolate compound 75 gram Bu�er 75 gram Gula pasir 90 gram Telur 150 gram Kuning telur 36 gram Terigu Segi�ga Biru 75 gram Cokelat bubuk 12 gram

Bahan Filling: Whipping cream 100 gram White chocolate compound 200 gram Alpukat (lumatkan) 75 gram

Cara Membuat :1. Cairkan dark chocolate, white chocolate, dan bu�er. 2. Di tempat terpisah kocok telur, kuning telur dan

gula pasir (cukup dengan balloon wisk) hingga sedikit mengental, kemudian masukkan campuran lelehan cokelat (no.1) aduk rata.

3. Masukkan terigu Segi�ga Biru dan cokelat bubuk yang sudah diayak sebelumnya, aduk rata.

4. Siapkan loyang muffin yang sudah dipoles margarin dan ditaburi cokelat bubuk.

5. Tuang adonan lava cake hingga ± 1/2 dari �nggi loyang, kemudian masukkan filling dan tuang adonan lava hingga ¾ dari �nggi loyang.

6. Panggang pada suhu 2200C selama ± 7-8menit.

Cara Membuat Bahan Filling :1. Panaskan whipping cream hingga mulai mendidih, ma�kan api

kompor masukkan white chocolate compound yang telah di cincang sebelumnya. Aduk rata.

2. Masukkan alpukat, aduk rata dan masukkan ke dalam freezer hingga mengeras.

Avocado Lava Cake

Bahan : Gula pasir (1) 100 gram Garam 2 gram Kuning telur 160 gram Susu cair 80 gram Bu�er (lelehkan) 120 gram Kacang mede (roast,blender) 80 gram Terigu Kunci Biru 140 gram Cokelat bubuk 40 gram Baking soda 6 gram Pu�h telur 320 gram Cream of tartar 2 gram Gula pasir (2) 120 gram

cream of tartar hingga berbuih dengan mixer kecepatan �nggi.

5. Masukkan gula pasir (2) secara bertahap, kocok hingga agak kaku (so� peak).

6. Masukkan kocokkan pu�h telur ke cam-puran kuning telur (no. 3) secara berta-hap.

7. Tuang ke dalam loyang 30x40cm yang telah dialasi kertas ro�.

8. Bakar pada suhu 2000C selama ± 12-15 menit.

Bahan Isi :Whipping cream 150 gramSelai kacang 105 gramKacang mede (roast,blender) 45 gram

Cara Membuat :1. Kocok whipping cream hingga lembut.2. Masukkan selai kacang dan kacang mede,

aduk rata dan siap digunakan.

Penyelesaian:Poles cake dengan filling, kemudian gulung cake dan siap disajikan

Cara Membuat :1. Campur gula pasir (1), garam dan kuning

telur hingga rata.2. Masukkan susu cair dan bu�er, aduk rata.3. Masukkan kacang mede, terigu Kunci Biru,

cokelat bubuk dan baking soda yang telah diayak sebelumnya.

4. Di tempat terpisah, kocok pu�h telur dan

Cashewnut Roll Cake

Wacana Mitra * Edisi 203/Tahun XIV/2015

Page 16: Media Usaha Kecil Menengah Makanan Berbasis Tepungblank-on.com/bogasari/uploads/media/WM 203.compressed.pdfMedia Usaha Kecil Menengah Makanan Berbasis Tepung WACANA ... informasi BMC

Edisi 203/Tahun XIV/2015 * Wacana Mitra

Peluang

Berikut adalah hal-hal yang menjadi alasan klasik bagi Anda untuk �dak ber-bisnis. Atasi alasan tersebut!

Dunia entrepreneur itu tampak sa-ngat menantang. Saking menantang-nya, sekalipun Anda merasa siap, Anda �dak bisa segera mulai-mulai. Ada saja alasan yang menghambat Anda memu-lai bisnis sendiri. Di antara sekian ba-nyak alasan tersebut, berikut adalah alasan-alasan yang paling sering kita gunakan, sekaligus bagaimana Anda mengatasinya.

1. Ilmu saya masih cetek.Seringkali kita perlu meyakinkan diri

kita dulu sebelum ber�ndak. Tapi per-nahkah Anda merasa penasaran, kena-pa orang-orang yang Anda anggap siap pun seringkali �dak segera mulai-mulai bisnis? Terimalah, Anda �dak akan per-nah merasa siap. Proses belajar terbaik adalah ke�ka Anda menjalaninya lang-sung. Untuk meringankan beban piki-ran Anda, maka Anda bisa merancang sebuah business plan yang matang.

2. Semua ide bisnis yang bagus sudah diambil.

Kita hidup di negara dengan segu-dang permasalahan dan tantangan. Pengangguran, krisis air bersih, listrik yang �dak merata, wabah penyakit, ke-

miskinan, pendidikan yang buruk, dan beberapa masalah krusial lain yang bisa Anda pecahkan dengan bisnis Anda. Jika Anda merasa kurang inova�f, maka gu-nakan metode ATM (Ama�, Tiru, Modi-fikasi). Dari model bisnis yang sudah ada, cari tahu apa yang bisa Anda laku-kan dengan lebih baik dan lebih murah. Facebook bisa sukses besar bahkan ke-�ka ia bukanlah yang pertama menge-nalkan model sosial media.

3. Tidak punya modal yang cukup.

Anda mungkin menganggap per-bankan menyebalkan. Karena mereka seolah dengan mudah meloloskan pin-jaman pada perusahaan besar, namun mempersulit pinjaman bagi bisnis Anda karena skalanya kecil. Padahal �dak. Manusia adalah makhluk yang an� repot. Maka, wajar jika kita mengang-gap sedikit birokrasi tambahan berar� merepotkan. Sebesar apa niat Anda mengembangkan bisnis tercermin pada sejauh apa Anda bersedia untuk repot. Lagipula, modal toh �dak hanya berasal dari perbankan. Ada orang tua, sauda-ra, relasi, atau investor.

4. Menunggu waktu yang tepat.

Alasan ini seringkali dipakai oleh ma-hasiswa atau pelajar. Beberapa merasa harus menunggu sampai lulus dulu se-

belum memulai bisnis. Padahal, kampus dan instansi pendidikan adalah salah satu lingkungan terbaik untuk memulai bisnis. Anda memiliki segudang mentor yang bersedia membantu dengan kon-sultasi gra�s. Belum lagi peer support dari teman seangkatan Anda yang ingin melihat teman seangkatannya sukses. Kadang, ke�ka Anda menunggu, justru Anda �dak akan pernah memulai. Hi-dup terus berjalan. Anda mendapat pe-kerjaan, menikah, punya anak, merasa nyaman, dan menghindari se�ap hal yang beresiko.

5. Takut gagal.

Bisnis akan gagal. Ide bisnis mungkin �dak menjual. Anda �dak akan pernah tahu hasilnya ke�ka Anda �dak pernah mencoba. Lagipula, hanya satu atau dua orang di antara seribu entrepre-neur yang sukses pada percobaan per-tamanya. Sebuah kata bijak dari Nelson Mandela: “Pemberani bukanlah orang yang �dak pernah merasa takut, akan tetapi mereka yang menaklukkan rasa takut itu”. Salah satu hal yang bisa me-ringankan rasa takut Anda adalah de-ngan membuat sebuah rencana bisnis yang matang. Dari sini, Anda tahu fokus dan hasil yang ingin Anda capai.

(Studentpreneur)

Ini Kenapa Anda Tidak Akan Pernah Mulai Berbisnis

Bagi Anda yang Masih belum berani berbisnis, Akuilah !!

Page 17: Media Usaha Kecil Menengah Makanan Berbasis Tepungblank-on.com/bogasari/uploads/media/WM 203.compressed.pdfMedia Usaha Kecil Menengah Makanan Berbasis Tepung WACANA ... informasi BMC

Info

Wacana Mitra * Edisi 203/Tahun XIV/2015

Tidak ada gading yang tak re-tak. Jika diterapkan pada du-nia usaha, pepatah lama itu

mengandung ar�: �dak ada usaha yang betul-betul bebas dari kerugian, bera-papun kecilnya.

Jadi, jangan terlalu panik kalau �ba-�ba Anda mendapa� sesuatu yang merugikan usaha. Asal �dak fatal. Nah, untuk mencegah terjadinya kerugian besar yang berakibat fatal itu, kita ha-rus jeli mencerma� kerugian-kerugian kecil yang mungkin saja terjadi.

Terlebih, bentuk kerugian tersebut �dak semuanya tampak nyata. Ada juga kerugian yang �dak tampak, atau �dak disadari, jika �dak diselidiki.

Ambil contoh, pengusaha yang memproduksi ro�. Karena produksi ro-�nya sudah berjalan secara ru�n se�ap hari, bisa saja �dak menyadari bahwa

sebetulnya terjadi inefisiensi dalam proses peragian, karena penguapan adonan, perbedaan berat adonan de-ngan berat menurut resep, dan se-bagainya. Kerugian-kerugian semacam itu, hanya dapat diketahui secara nyata bila diselidiki dengan seksama. Tetapi jika sudah terbiasa menimbang adonan setelah percampuran dan sebelum mengirimkannya ke meja adonan, maka beberapa kerugian yang tak nyata akan menjadi nyata.

Sedangkan kerugian dalam proses produksi yang nyata atau mudah dili-hat dengan jelas, misalnya cacat waktu dalam oven, kesalahan saat membung-kus dan mengepak sehingga menyebab-kan ro� mudah apek, dan sebagainya. Bila kerugian-kerugian yang nyata ini dicatat dengan terperinci, maka peng-usaha bisa segera memperhitungkan-

Meminimalkan Dampak Kerugian dalam ProduksiDalam menjalankan produksi, selalu ada risiko kerugian. Pengusaha perlu cermat menditeksi kerugian tersebut, agar dampaknya �dak terlalu parah.

nya.Disarankan agar semua adonan yang

rusak dibakar saja, walaupun nan�nya �dak dijual bersama dengan ro� atau kue yang baik.

Yang cacat ini dapat disatukan deng-an yang rusak dalam oven atau produk yang apek, untuk digunakan sebagai makanan ternak atau untuk tujuan lain-nya, sehingga hasil penjualannya akan menurunkan jumlah kerugian ne�o.

Sudah barang tentu semua peng-usaha inginnya bisa terbebas dari keru-gian, termasuk yang kecil-kecil, atau mampu menjalankan efisiensi 100 persen. Tapi, kenyataannya, sangat sulit mencapai kesempurnaan.

Hal ini bukan cuma berlaku pada usaha skala kecil-menengah yang tra-disional, tapi juga perusahaan besar yang menjalankan manajemen mo-dern. Tapi, yang paling pen�ng ialah, pengusaha harus berupaya untuk me-ngetahui segala kerugian yang terjadi, dapat menetapkan alasannya serta mengambil �ndakan seperlunya untuk mengurangi kerugian-kerugian itu sam-pai batas minimal.

Pembuatan catatan yang melipu� ak�vitas seluruh pabrik, merupakan salah satu cara yang paling mendasar untuk mengetahui dan mengontrol kerugian yang nyata dan yang �dak nyata, serta menentukan penanggulan-gannya.

Hanya dengan mengecek seper� itulah, efisiensi yang sebenarnya dapat ditegakkan. Karena itu, pelaksanaan sistem pencatatan dan pembukuan yang sistema�s, sudah merupakan ke-harusan. Termasuk buat usaha skala kecil. ***

Sering terjadi inefisiensi dalam proses peragian, karena penguapan adonan, perbedaan berat adonan dengan berat menurut resep.

Page 18: Media Usaha Kecil Menengah Makanan Berbasis Tepungblank-on.com/bogasari/uploads/media/WM 203.compressed.pdfMedia Usaha Kecil Menengah Makanan Berbasis Tepung WACANA ... informasi BMC

Info BMC

Edisi 203/Tahun XIV/2015 * Wacana Mitra

Page 19: Media Usaha Kecil Menengah Makanan Berbasis Tepungblank-on.com/bogasari/uploads/media/WM 203.compressed.pdfMedia Usaha Kecil Menengah Makanan Berbasis Tepung WACANA ... informasi BMC

Wacana Mitra * Edisi 203/Tahun XIV/2015

Alamat Bogasari Baking Center (BBC)BBC BANDA ACEHJl. Tgk Imum Leungbata, Simpang Surabaya No. 3, Banda AcehTelepon/Fax: 0651-27337e-mail: [email protected]

BBC MEDANKomp. Ruko Tata Plaza No. 31 A, Jl. Kapten Muslim, Medan.Telepon/Fax: 061-8468081e-mail: [email protected]

BBC PADANGJl. S. Parman No. 197, PadangTelepon/Fax: 0751-7058384e-mail: [email protected]

BBC PALEMBANGPalembang Square Mall (PS Mall), Kanto R 127Jl. Angkatan 45/POM IX PalembangTelepon/Fax: 0711-380039e-mail: [email protected]

BBC BUMI SERPONG DAMAIPasar Modern BSD Blok R 83 A-86 Sektor 1-2, TangerangTelepon: 021-53158366, Fax: 021-53159377e-mail: [email protected]

BBC JAKARTA UTARA I (BBC Pusat Jakarta)Komp. PT. ISM Divisi Bogasari Jl. Raya Cilincing No.1 Tanjung Priok Jakarta UtaraTelepon: 021- 43920144; 021- 4301048 Ext. 62-391 Fax: 021- 43920126e-mail: [email protected] JAKARTA UTARA II Kelapa Gading Saquare Blok B-17 Mall of Indo-nesia (MOI)Kelapa Gading Jakarta UtaraTelepon/Fax: 021-45869850e-mail:bbc.gading@�tanbaking.com

BBC JAKARTA SELATANJl. RS. Fatmawa� No. 22A Jakarta SelatanTelepon: 021-7692329, Fax: 021-7668137e-mail: bbc@�tanbaking.com

BBC SALATIGAJl. Yos Sudarso no. 21, Sala�gaTelepon: 0298-321340e-mail: evan�[email protected]

BBC BOGORJl. Pajajaran No. 133A, Bantar Ja�, BogorTelepon/Fax: 0251-8390613, e-mail: [email protected]

BBC CIREBONCirebon Super Block (CSB Mall), Orange Blossom No. 18Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo 26 CirebonTelepon/Fax: 0231-8291104, e-mail: [email protected]

BBC BANDUNG Jl. Karapitan no. 88 E, Bandung Telepon/Fax: 022-4262821e-mail: [email protected]

BBC BANDUNG Astana AnyarJl. Astana Anyar No. 23, Bandung Telepon/Fax: 022-4214401e-mail: [email protected]

BBC PURWOKERTO JL. Jend. Sudirman No. 612, PurwokertoTelepon: 0281-7604198; Fax: 0281-633733e-mail: bbc@in�prima.com

BBC SURABAYA (BBC Pusat Surabaya)Plaza Surabaya, Shop House Blok A No. 8-17 Lt, 1Jl. Pemuda No. 33-37 SurabayaTelepon: 031-5453066, Fax:031-5347679e-mail: [email protected]

BBC JEMBERJalan Gajah Mada no. 373 Jember 68133Telepon/Fax: 0331-489902e-mail: [email protected]

BBC KEDIRIRuko Hayam Wuruk Trade Center Blok D-3Jl. Hayam Wuruk - Kediri 64121Telepon/Fax: 0354-672697e-mail: [email protected]

BBC Semarang Jl. Tentara Pelajar no. 67B, Semarang Telepon/Fax: 024-76585088e-mail: [email protected]

BBC Banjarmasin Jl. Pangeran H. Muhammad Noor No.88Kel. Pelambuan (Samping Polsek Bjm Barat)Telepon/Fax: 0511-4411799e-mail: [email protected]

BBC SAMARINDARuko Mahakam Square B-01, Jl. Untung Suropa�,Kel. Karang Asem, Kec. Sungai Kujang, SamarindaTelepon: 081-75078027e-mail: [email protected]

Jadwal pela�han bisa dilihat di:www.bogasari.com. Layanan Pelanggan Bogasari (Lagansa) 0807-1-800-888 kreasi kogasari @kreasibogasari

Saatnya Hobi Anda Menjadi DuitTemukan Peluang Usaha Makanan Berbasis Terigu

Melalui Pelatihan di Bogasari Baking Center

BBC menyelenggarakan program pelatihan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pemula yang ingin menjadi wirausahawan, ataupun para profesional di bidang makanan berbasis terigu.

Instruktur BBC yang handal, akan memberikan pelatihan secara lengkap melalui 20% teori dan 80% praktik langsung, dengan fasili-tas yang memadai, modern dan nyaman.

BBC juga memberikan konsultasi gratis bagi para alumnus

• PAKET UTAMA:- Paket Roti- Paket Cake- Paket Pastry- Paket Kue Kering- Paket Mi- Paket Steambun

• PAKET HARI SPESIAL- Lebaran- Natal- dll.

• PAKET CUSTOMIZE:Jenis pelatihan disesuaikan dengan kebutuhan

15 cm

Info BBC

Page 20: Media Usaha Kecil Menengah Makanan Berbasis Tepungblank-on.com/bogasari/uploads/media/WM 203.compressed.pdfMedia Usaha Kecil Menengah Makanan Berbasis Tepung WACANA ... informasi BMC