2
Nama : Rizki Ovianti NIM : 2010730093 Tutor : dr. Rayhana Sistem Gastroenterohepatologi Modul 1/ Muntah Darah dan Berak Darah Obat-obatan yang Bersifat Ulserogenik Pada Saluran Cerna Obat-obat/ agen yang bersifat ulserogenik adalah obat-obat dimana dia menyebabkan terjadinya ulser. Bebearapa obat- obatan/ agen yang bersifat ulserogeik diantaranya adalah aspirin dan obat antin inflamasi non-steroid/OAINS/NSID (ibuprofen, naproksen, salisilat,dll), dikarenakan obat-obatan ini bersifat iritasi terhadap lambung. OAINS dan aspirin adalah obat-obatan yang dapat menekan tanda dan gejala peradangan, beberapa dari obat ini mempunyai efek antipiretik, analgesik dan juga antiinflamasi yang bermanfaat dalam menanggulangi kelainan rasa nyeri yang berhubungan dengan intensitas proses peradangan. OAINS dan asprin secara kimiawi adalah asam organik lemah. Obat ini mempunyai sifat penting dalam menghambat produksi prostaglandin. Salisilat dimana ia cepat diabsorbsi dari lambug dan usus halus bagian atas. Suasana asam di dalam lambung menyebabkan sebagian besar dari salisilat terdapat dalam bentuk nonionisasi, sehigga memudahkan absorpsi. Tetapi bila salisilat dalam konsentrasi tinggi memasuki sel mukosa, maka obat tersebut dapat merusak barrier mukosa. Mekanisme Kerja Pada dasarnya aspirin dan OAINS memiliki cara kerja yang sama, yaitu menghambat biosintesis prostaglandin, yaitu dengan cara menghambat enzim siklooksigenase yang mengkatalis perubahan asam arakidonat menjadi senyawa endoperoksida. Perbedaan dari kedua obat ini adalah pada aspirin ia menghambat enzim siklooksigenasi secara irreversible, sedangkan OAINS menghambat secara reversible.

Materi PBL Modul 1 GEH

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Materi PBL Modul 1 GEH

Nama : Rizki OviantiNIM : 2010730093Tutor : dr. Rayhana

Sistem GastroenterohepatologiModul 1/ Muntah Darah dan Berak Darah

Obat-obatan yang Bersifat Ulserogenik Pada Saluran Cerna

Obat-obat/ agen yang bersifat ulserogenik adalah obat-obat dimana dia menyebabkan terjadinya ulser. Bebearapa obat-obatan/ agen yang bersifat ulserogeik diantaranya adalah aspirin dan obat antin inflamasi non-steroid/OAINS/NSID (ibuprofen, naproksen, salisilat,dll), dikarenakan obat-obatan ini bersifat iritasi terhadap lambung.

OAINS dan aspirin adalah obat-obatan yang dapat menekan tanda dan gejala peradangan, beberapa dari obat ini mempunyai efek antipiretik, analgesik dan juga antiinflamasi yang bermanfaat dalam menanggulangi kelainan rasa nyeri yang berhubungan dengan intensitas proses peradangan. OAINS dan asprin secara kimiawi adalah asam organik lemah. Obat ini mempunyai sifat penting dalam menghambat produksi prostaglandin.

Salisilat dimana ia cepat diabsorbsi dari lambug dan usus halus bagian atas. Suasana asam di dalam lambung menyebabkan sebagian besar dari salisilat terdapat dalam bentuk nonionisasi, sehigga memudahkan absorpsi. Tetapi bila salisilat dalam konsentrasi tinggi memasuki sel mukosa, maka obat tersebut dapat merusak barrier mukosa.

Mekanisme Kerja

Pada dasarnya aspirin dan OAINS memiliki cara kerja yang sama, yaitu menghambat biosintesis prostaglandin, yaitu dengan cara menghambat enzim siklooksigenase yang mengkatalis perubahan asam arakidonat menjadi senyawa endoperoksida. Perbedaan dari kedua obat ini adalah pada aspirin ia menghambat enzim siklooksigenasi secara irreversible, sedangkan OAINS menghambat secara reversible.

Efek Samping

Dikarenakan memiliki cara kerja yang hampir serupa, maka aspirin dan OAINS ini juga memiliki efek samping yang hampir serupa pula, yaitu gangguan pada saluran cerna, diantaraya bisa berupa gejala dispepsia (nyeri atau rasa tidak nyaman di ulu hati, kembung, mual, muntah, sendawa, rasa cepat kenyang, perut terasa penuh/ begah), iritasi pada lambung , dan dapat juga menyebabkan perdarahan saluan cerna.

Aspirin dan OAINS memiliki efek tosik langsung ke mukosa gaster. ASPIRIN dan OAINS menghambat produksi prostaglandin sehingga menyebabka prostaglandin endogen mukosa berkurang. Dimana protaglandin ini memiliki fungsi sebagai pengembalian sel epitel setelah trauma dan juga berfungsi memelihata itegritas mukasa saluran cerna bagian atas.

Page 2: Materi PBL Modul 1 GEH

Lesi mukosal juga dapat disebabkan oleh efek topikal langsung dari obat aspirin/ NSAID yang menimbulkan kerusakan mukosa lambung, lesi mukosal yang terjadi dapat berupa inflamasi ringan sampai berat, erosi, bahkan ulkus yang besar. Aspirin dan OAINS mengganggu barier mukosa gater, menimbulkan difusi kembali ion hidrogen yang akhirya terperangkap pada sel mukosa gaster, mengurangi sekresi mukus dan bikasrbonat, serta meningkatkan asam lambung. Efek tosiksitas NSAID dapat memberikan komplikasi perdarahan, dan itu tergantung jumlah yang dipakai, dan kombinasi dengan pemberian obta antikoagulan pada usia lanjut.