56
PERANAN RADIOLOGI PERANAN RADIOLOGI PADA PADA TRAUMATOLOGI TRAUMATOLOGI

Materi Kuliah III - Peranan Radiologi Pada Traumatologi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

traumatologi

Citation preview

  • PERANAN RADIOLOGI PADA TRAUMATOLOGI

  • Trauma pada tubuh akan menyebabkan kelainan organ-organ tubuh. Bahkan trauma yang berat akan menyebabkan kecacatan organ sampai menyebabkan kematian.

    Oleh karena itu pada trauma perlu tindakan cepat dan tepat untuk menyelamatkan penderita.

    Radiologi mempunyai peranan penting pada trauma ; yaitu untuk menunjang menentukan diagnose, sehingga segera dapat dilakukan tindakan untuk menyelamatkan penderita.

  • Trauma pada kepalaSering dusebut : cidera kepala.Ada 3 (tiga) macam :Cedera kepala ringanCedera kepala sedangCedera kepala berat

  • Trauma pada kepala akan mengakibatkan :Fraktur calvaria dan Fraktur tulang-tulang muka.

    Kelainan pada intracranial, berupa :a. Perdarahan subdural (SDH)b. Perdarahan epidural (EDH)c. Perdarahan intraparenkim (ICH)d. Perdarahan subarachnoid (SAH)e. Perdarahan intraventricular (IVH)f. Oedema cerebi diffusa

    Hematoma subcutan

  • Fraktur pada calvaria dan tulang-tulang muka, dapat terdeteksi dengan pemeriksaan : CT Scan kepala dan CT Scan muka 3 demensi.

  • Kelainan pada intracranial dapat terdeteksi dengan pemeriksaan CT Scan kepala.Perdarahan subdural (SDH)Ini akibat dari pecahnya vena-vena cortex cerebri.Pada CT Scan akan tampak area hyperdens , berbatas tegas dengan tepi concaf, datar , atau bergerigi melekat pada calvaria.Lokasi paling sering di regio fonto-temporo-parietal.

  • Perdarahan epidural (EDH) Ini akibat robekan arteria menengia media atau cabangnya.Pada CT Scan akan tampak area hyperdens, berbatas tegas, dengan tepi biconvex, melekat pada calvaria.Lokasi paling sering didaerah temporal, frontal, atau fossa posterior.

  • Perdarahan intra parenkim (ICH) Ini akibat pecahnya pembuluh darah. Ini baru tampak setelah - 6 jam.Pada CT Scan akan tampak area hyperdens, tepi tidak rata dan sering ada perifocal oedema.

  • Perdarahan subarachnoid (SAH) Pada CT Scan akan tampak gambaran hyperdens yang mengisi sulci , cysterna, atau fissura intercerebralis.

    Perdarahan intra ventricular (IVH)Pada CT Scan akan tampak gambaran hyperdens mengisi systema ventricular.

    Oedema cerebri diffusa.Pada CT Scan akan tampak sulci dan cysterna hilang.

  • Hematoma subcutan Pada CT Scan akan tampak soft tissue swelling di luar calvaria.

  • Trauma pada dada / thoraxTrauma pada thorax dapat menyebabkan :Emphysema subcutan di dinding dada.Fraktur costae dan vertebrae. Hemato thorax PneumothoraxUntuk melihat kelainan-kelainan tersebut perlu pemeriksaan foto thorax kondisi tulang

  • Trauma AbdomenTrauma pada abdomen dapat menyebabkan : Perdarahan intra abdominal. Rupture organ-organ abdomen.

  • Foto abdomen 3 posisi USG CT SCan AbdomenPerdarahan intra abdominal dan rupture organ-organ abdomen dapat terdeteksi dengan :NB: Pemeriksaan yang paling cepat dan mudah adalah USG.

  • Foto abdomen 3 posisia. Posisi APb. Posisi tegakc. Posisi LLDPendarahan intra abdominal dapat terlihat pada foto AP, dimana ada gambaran ground glass.Perforasi dapat dilihat pada foto tegak dan LLD, yaitu adanya udara di subdia phragma dextra (tegak) dan udara di atas hepar (LLD)

  • Gambar: X.4.15 (hal 264)

  • USGPendarahan intra abdominal dapat terlihat adanya cairan, gambarannya anekoik.Perforasi sukar dilihat dengan USG.Ruptura organ dapat dilihat adanya kerusakan ekostrukturnya.

  • CT SCan AbdomenPendarahan intra abdominal dapat terlihat adanya cairan intra abdominal, yaitu dengan HU antara 0 20.Perforasi sukar dilihat pada CT Scan.Ruptura organ dapat dilihat adanya lesi pada organ.

  • Trauma skeletalTrauma pada skeletal akan mengakibatkan :Fracture/patah tulangLuxatio/dislokasi sendiKerusakan pada jaringan lunakKelainan I dan II dapat di deteksi dengan foto, sedangkan kelainan III dapat di deteksi dengan MRI

  • Pada foto harus dibuat 2 posisi, yaitu : AP + lateral.Bila karena keadaan tidak dapat dibuat foto AP dan lateral, maka dibuat 2 posisi: saling tegak lurus.Ada kalanya diperlukan posisi khusus, yaitu: posisi axial.Khusus untuk foto manus dan pedis, posisi sebaiknya: AP dan Oblique.

  • Fracture/patah tulangAda 3 macam :Fracture yang disebabkan trauma yang berat.Fractue pathologis.Fracture fatique/stress.

    Penyebab fracture/trauma dapat bersifat :External (tertabrak, jatuh)Internal (kontraksi otot yang kuat dan mendadak, seperti epilepsi, tetanus, keracunan strinin, sengatan listrik

  • Fracture yang disebabkan trauma yang berat.Jenis fracture yang terjadi sangat bervariasi, tergantung berbagai faktor, misalnya :Besar/beratnya traumaTrauma langsung/tidak langsungUmur penderitaLokasi fracture.Hal-hal yang harus diperhatikan pada pemeriksaan foto :Adakah fracture, dimana lokasinya.Tipe (jenis) fracture dan kedudukan fragmen.

  • Beberapa jenis fracture :Gambar VI.I.I (hal) :32

  • Komplikasi fracture :

    OsteomyelitisNekrosis avasculerNon UnionDelayed UnionMal Union

  • Fractue pathologis.

    Fraktur yang terjadi pada tulang yang sebelumnya telah mengalami proses pathologik (seperti: tumor,multiple myeloma, osteomyelitis, kista tulang).Trauma ringan saja sudah dapat menyebabkan fracture.

  • Fracture fatique/stress.Fracture yang disebabkan oleh trauma yang ringan, tetapi terus-menerus.Misalnya :Fracture march pada metatarsaliaFracture tibia pada penari baletFracture fibula pada pelari jauh

  • Luxatio/deslokasi sendi

  • Kerusakan pada jaringan lunak

  • Fracture Skeletal regionalFracture distal radius, ada 2 macam :Fracture SmithBila fragmen distal angulasi ke volar

    Fraktur CollesBila fragmen distal angulasi ke dorsal/posterior Kadang-kadang disertai fraktur processus styloideus ulnae.

  • Fracture manus digiti I :Fracture BennettFracture proximal metacarpalia I dan luxatio articulatio carpo - metacarpal I.

  • Fracture supracondyler humerusTerutama pada anakBiasanya ada angulasi dan luxatio fragmen distal ke posterio

  • Fracture epikondilus medialis atau lateralis humeusBiasanya pada anak-anak

  • Fracture interkondilus (T-fracture) humerusBiasanya pada orang dewasaKombinasi fracture supra kondiler dan fracture vertikal antara dua condilus

  • Fracture kaput radiiAda beberapa tipePada anak-anak sering pada kolum radiiPada orang dewasa sering pada kaput radii

  • Fracture olekranon

  • Fracture radius dan ulnaFracture MonteggiaFracture ulna bagian proxinal dengan luxatio kaput radia

  • Fracture GaleazziFracture radius bagian distal, dengan luxtio ulna bagian distal

  • Trauma pada tulang belakang/vertebrataTrauma pada vertebae akan mengakibatkan :FrakturLuxatio/spndylolisthesis

  • Fraktur : dapat fraktur pada processus spinosus dan pada processus transversus serta pada corpus vertebae (kompresi frakcure)

  • Spondylolisthesis : corpus vertebrae bergeser dari corpus vertebrae didekatnya. Ada 3 derajat :

    Derajat I : kalau bergesernya < vertebraeDerajat II : kalau bergesernya > dan < vertebraeDerajat III : kalau bergesernya > dan < 1 vertebrae Derajat IV : kalau bergesernya 1 vertebrae

  • FRAKTUR pada anak-anakYang sering terjadi ; fraktur pada : Lengan bawah dan sekitar sikuTungkai bawahKebanyakan fraktur tidak lengkap in complateAda yang frakturnya hanya menunjukan tekukan pada korteks yang disebut :greenstick fracture

  • Pada anak-anak penyembuhan/pembentukan callus lebih cepat ; remodelingya lebih baik.Jenis fraktur lain pada anak-anak adalah : fraktur epifisis dengan separasi : epiphyseal fracture separation.Klasifikasi fraktur epifisis dengan separasi menurut Salter dan Harris :

  • Type I: separasi seluruh epifisisType II: Separasi epifisis dengan fragmen metafisisType III: Separasi parsial epifisis Type IV: Separasi parsial epifisis dengan fragmen metafisisType V: Kompresi pada lempeng epifisis

  • - Close -