Materi Dauroh Munakahat 02

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/20/2019 Materi Dauroh Munakahat 02

    1/16

      MATERI

    DAUROH

    MUNAKAHAT

    (Perjumpaan 2)

    November 23, 2014

    Islamabad

    جعل

     

    و

     

    ا

    َ

    ھی

    َ

     

    نوا

    ُ

    كس ت

    ّ

     

    ا

    ً

    ج ا

    َ

    وز

     

    سكم ف

    ْ

    ن

    َ

     

    من

     

    كم

     

    ق خ

     

    ن

     

    یتھ ا

     

    من

     

    و

    فكرون

    َ

    تی موقّ ت  الی ك  ذ ن في    :21روا.بَینكم مودة و رحمة 

    Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir . [QS. Ar-Ruum : 21]

    - prepared by: Ahyani Bi llah | November 2014 –

  • 8/20/2019 Materi Dauroh Munakahat 02

    2/16

    Materi Dauroh Munakahat

    2- prepared by: Ahyani Billah | November 2014 - 

    “Maka ketahuilah bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan melainkan Allah dan mohon

    ampunlah bagi dosamu dan (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan, ”

    (Muhammad : 19)

    Ungkapan ayat di atas diawali dengan kata kerja perintah fa’lam yaitu berupa al amru bil

    ‘ilmi, perintah untuk mengilmui atau mengetahui, baru kemudian kata kerja perintahwastaghfir  yaitu perintah untuk melakukan istighfar. Dalam susunan kalimat seperti ini

    terkandung sebuah pengertian, bahwa perintah untuk mengetahui lebih didahulukan

    dibandinglkan dengan perintah untuk beramal. 

    Dan orang-orang yang berdoa, “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri

    kami, dan keturunan kami sebagai penyenang hati kami, dan jadikanlah kami imam bagiorang-orang yang bertaqwa”. [QS. Al-Furqaan : 74]

    SHOL IHK A N D I R I K I T A DULU

    “Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina atau

    permpuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dinikahi kecuali oleh laki-laki

    yang berzina atau laki-laki yang musyrik; dan yang demikian itu diharamkan bagi orang-orang mukmin” (An Nur : 3).

    “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalahuntuk wanita yang keji (pula). Dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yangbaik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)” (An Nur : 26). 

  • 8/20/2019 Materi Dauroh Munakahat 02

    3/16

    Materi Dauroh Munakahat

    3- prepared by: Ahyani Billah | November 2014 - 

    Pr oses Meni k ah  

    1. Mengenal calon pasangan hi du p ( t a'ar uf )

      mengetahui siapa namanya, asalnya, keturunannya, keluarganya

      mengetahui akhlaknya, agamanya

      mengetahui informasi lain yang memang dibutuhkan

    Sifat wanita yang d ianjurkan untuk dipinang 

    ص ق ال لنّب ي  َب ى ھرَی رَة ع ن ا ھَا و:ع ن  حس ب ھ ا و ِ

    ا

    َ

    م َة الرْب ع  م ر  نكح اْل

    ا

    َ

    ھ ن

    ْ

    ی

    ِ

    د ھَا و  ِ

    ا

    َ

    ك.جم دَا ت ی بِ

    ر ن ت دّی ت ال ذَا ظْفر  مذ.فَا ر ت ل ا  ال ة ا ع ا م ج ل ا

    Dari Abu Hurairah dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Wanita itu dinikahi karena empat hal :karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya dan karena agamanya.Maka pilihlah wanita yang beragama, (jika tidak) maka celakalah kamu”. [HR. Jamaahkecuali Tirmidzi] 

    لع ا

    َ

    ق ر سَا ن ی ل:ن معْقل ب ص فق ا لنّب ي   ى ا ت:جَاء رجل  َة ذَا م ر ت ا ص ب ن ى ِ

     ق ال  زوجھ ا َت  ف  د نھ ا ال تِ

    ل و  َت اه.ال:حس ب و جم ا  م    ی ة فَنھ اهِ

    نا لث َت اه ا  م 

    ال

    َ

    ق

    َ

    ف ةثِ

    ا

    ّ

    لث زو:ا الممت كم ا ى مكاثر ب نِ

     ف ود و ودود اْل .جوا اْلئ ا سن ل ا

     و

     د و ا د

     بو ا

    Dari Ma’qil bin Yasar, ia berkata : Seorang laki-laki menghadap Nabi SAW lalu ia bertanya,

    “Sesungguhnya aku telah jatuh cinta kepada seorang perempuan bangsawan lagipulacantik, tetapi ia mandul, apakah aku boleh mengawininya ?”. Beliau bersabda, “Jangan”.Kemudian laki-laki itu datang lagi kedua kalinya, tetapi Nabi SAW tetap melarangnya.Kemudian ia datang lagi ketiga kalinya, lalu beliau bersabda, “Kawinilah wanita yangpenyayang dan bisa memberi keturunan yang banyak, karena sesungguhnya aku banggadengan banyaknya kalian dari ummat-ummat lain”. [HR. Abu Dawud dan Nasai] 

    ھ ل  ص قَا ي  لنّب ن ا ر   ق ال:عن جاب م ثَیّب ا زوج ت بك رًا  ل.ثَیّب: ی ا ج ابر ت :فَق اك  الع ھَا و  الع كرًا  زوجت ب ھال ت

    اع م جل ا

    Dari Jabir, bahwa sesungguhnya Nabi SAW pernah bersabda kepadanya, “Hai Jabir, kamumengawini seorang gadis atau janda ?”. Jabir menjawab, “Janda”. Lalu Nabi SAWbersabda, “Mengapa kamu tidak mengawini gadis saja, sehingga kamu dapat bercandadengannya dan diapun dapat bercanda denganmu ?”. [HR. Jamaah]

    2. Nazhar ( Mel i hat calon pasangan h i dup)  

    ص ي  نّب َة فَقَال ال مر نھ خطب ا ن شعبة  رَة ب یِ

    غم ل

    ْ

    ا نع:ن حرى  ھ  نِ

    ھَا ف َی ظر  ن

    ا

    َ

    مك ن

    ْ

    ی .ؤدم باو د

     ابا

     اال

     ة س م خ ل ا

     

  • 8/20/2019 Materi Dauroh Munakahat 02

    4/16

    Materi Dauroh Munakahat

    4- prepared by: Ahyani Billah | November 2014 - 

    Dari Mughirah bin Syu’bah, sesungguhnya ia pernah meminang seorang wanita, lalu NabiSAW bersabda, “Lihatlah dia, karena sesungguhnya hal itu lebih menjamin untukmelangsungkan hubungan kamu berdua”. [HR. Khamsah kecuali Abu Dawud] 

    ال

     ق

     ة

    َ

    د

     ی

    َ

    مح

     و

     د

     ی

    َ

    مح

     ى

     ب

    َ

     ن

     ع

     هللا ا

     د

     ب

    َ

    ع

     ن

     ب

     ى

     موس

     ن

     ع

    : هللا ا

     ول

     رس

     ل ا

     ق

    َ

    ذ

    ن  ذَا ك ا   نھ اِ

    م ر ظنَی ن َی ھ  ح ع َة ف ال جُن ا م ر ح دكم ا َیھ اخط ب  ظ ر  نم ا یَنِ

    م ع ت

     ال

     ت كان

     ن

     و

     بة

    ْ

    طخ

    .حم ا

    Dari Musa bin ‘Abdillah dari Abi Humaid atau Humaidah, ia berkata : Rasulullah SAWbersabda, “Apabila salah seorang diantara kamu meminang seorang wanita, maka tidaklahberdosa melihatnya, apabila melihatnya itu semata-mata untuk meminangnya meskipunwanita itu sendiri tidak mengerti”. [HR. Ahmad] 

    م

     

    ن ب

     

    محمد

     

    ال

    َ

    ق

     

    مة س

    :ول ق

    َ

    ی

     

    ص

     

    هللا ا

     

    رسول

     

    سمعت

     

    ف

     

    ل

     

    ج

     

    و

     

    ز

     

    ع

     

    هللا ا

     

    ى

     

    ق

    ْ

    ل

    َ

     

    ا

    َ

    ذ

    ا

    َ

    ھ ی

    َ

    ظر  ن یَن س  ال بَأ َة ف مر مرئ خطْبة ا ب ا .قَلاج م

     بن ا

     و

     د م ح ا

    Dari Muhammad bin Maslamah, ia berkata : Aku pernah mendengar Rasulullah SAWbersabda, “Apabila Allah ‘Azza wa Jalla telah memantapkan di hati seseorang (keinginan)meminang seorang wanita, maka ia tidak berdosa untuk melihatnya”. [HR. Ahmad dan IbnuMajah]

    Haramnya berduaan dan bersepi-sepi tanpa mahram ketika nazhar (melihat calon)

    Sebagai catatan yang harus menjadi perhatian bahwa ketika nazhar tidak boleh lelakitersebut berduaan saja dan bersepi-sepi tanpa mahram (berkhalwat) dengan si wanita.Karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sekali-kali tidak boleh seoranglaki-laki bersepi-sepi dengan seorang wanita kecuali wanita itu bersama mahramnya.” (HR. Al-Bukhari no. 1862 dan Muslim no. 3259)

    Karenanya si wanita harus ditemani oleh salah seorang mahramnya, baik saudara laki-lakiatau ayahnya. (Fiqhun Nisa` fil Khithbah waz Zawaj, hal. 28)

    Bila sekiranya tidak memungkinkan baginya melihat wanita yang ingin dipinang, boleh iamengutus seorang wanita yang tepercaya guna melihat/mengamati wanita yang ingindipinang untuk kemudian disampaikan kepadanya. (An-Nazhar fi Ahkamin Nazhar biHassatil Bashar, Ibnul Qaththan Al-Fasi hal. 394, Al-Minhaj Syarhu Shahih Muslim, 9/214, Al-Mulakhkhash Al-Fiqhi, 2/280)

    3. K hi t hbah ( pem in angan)

    Seorang lelaki yang telah berketetapan hati untuk menikahi seorang wanita, hendaknyameminang wanita tersebut kepada walinya.

    Setelah pinangan diterima tentunya ada kelanjutan pembicaraan, kapan akad nikad akandilangsungkan. Namun tidak berarti setelah peminangan tersebut, si lelaki bebas berduaandan berhubungan dengan si wanita. Karena selama belum akad keduanya tetap ajnabi,

  • 8/20/2019 Materi Dauroh Munakahat 02

    5/16

    Materi Dauroh Munakahat

    5- prepared by: Ahyani Billah | November 2014 - 

    sehingga janganlah seorang muslim bermudah-mudahan dalam hal ini. (Fiqhun Nisa filKhithbah waz Zawaj, hal. 28)

    Beberapa hal yang penting dalam meminang :

    1. “Apabila datang kepada kalian (para wali) seseorang yang kalian ridhai agama danakhlaknya (untuk meminang wanita kalian) maka hendaknya kalian menikahkan orangtersebut dengan wanita kalian. Bila kalian tidak melakukannya niscaya akan terjadi fitnah dibumi dan kerusakan yang besar.”(HR. At-Tirmidzi)

    2. Wali meminta persetujuan pada wanita yang akan dinikahkan

    ل ا

    َ

    ق ةَر ى ھرَی َب هللا :عن  ل رسول ا لبك ر:قَا  و ال ا مر سْتَأ ى  الَیم حَت ُنكح ا ال 

    ن أذ

    َ

    ت

    ْ

    س ى  اُو.حَت َ ل:ق  قَا ھَا ذ ف   و كَی هللا تن:یَا رسول ا سك .تاع م جل ا

    Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Seorang janda tidak (boleh)dinikahkan sehingga ia diajak musyawarah, dan seorang gadis tidak (boleh dinikahkan)

    sehingga dimintai idzinnya”. Mereka bertanya, “Ya Rasulullah, lalu bagaimana idzinnya ?”.

    Rasulullah SAW menjawab, “Ia diam”. [HR. Jamaah] 

     ك ذ َبَاھ ا زوجھ ا و ھ ي ثَی ب فكرھ ت  ن  یة ِ

    ر ص ا الَن ن ت خ دَام اِ

    ب ءاَس .و عن خَن

    ت رس َت حھف كَا رد ن  ف ص هللا  .ول الم سم

     اال

     اعة م جل ا

    Dari Khansa’ binti Khidam Al-Anshariyah, bahwa ayahnya telah mengawinkannya, sedang

    ia seorang janda, tetapi ia tidak menyukai perkawinan itu, lalu ia datang kepada Rasulullah

    SAW, maka Rasulullah SAW membatalkan pernikahannya itu”. [HR. Jamaah kecuali

    Muslim]

    Larangan meminang pinangan orang lain 

    ل ص ق ا هللا  ن رس ول ا مر  م ؤمن ف ال یح ل:ع ن عُقْب ة ب ن ع ا خ و اْل م ؤمن  َلى یذر یھ حَت

    ِ

    خ ى خطْبة  خطب ع یھ و ال یِ

    خ ى بَیع  ع ع ن یَبْتَا مؤمن  لِ

    .سل م

     و

     د م ح ا

    Dari ‘Uqbah bin ‘Amir, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Orang mukmin itu saudara

    orang mukmin yang lain, maka tidak halal bagi seorang mukmin menawar atas tawaransaudaranya, dan tidak boleh ia meminang atas pinangan saudaranya sehingga saudaranyaitu meninggalkannya”. [HR. Ahmad dan Muslim]

    4. A k ad nik ah

     Akad nikah merupakan ikatan syar’i antara pasangan suami istri. Dengan hanya kalimatringkas ini, telah mengubah berbagai macam hukum antara kedua belah pihak. Karena itu, Allah Ta’ala menyebutnya sebagai mitsaq ghalidz [Arab:

    ظ ی ل غ

     ق اث ی م

    ] artinya ikatan yang kuat. Allah berfirman,

  • 8/20/2019 Materi Dauroh Munakahat 02

    6/16

    Materi Dauroh Munakahat

    6- prepared by: Ahyani Billah | November 2014 - 

    ظا ی

    ِ

    َ

    اقًا غ كم میث نِ

    م نذخ  و

    “Mereka (para wanita itu) telah mengambil perjanjian yang kuat dari kalian.” (QS. An-Nisa’:

    21)

    Ijab adalah penyerahan dari pihak pertama, sedangkan qabul adalah penerimaan daripihak kedua. Ijab dari pihak wali si perempuan dengan ucapannya, misalnya: “Sayanikahkan anak saya yang bernama si A kepadamu dengan mahar sebuah kitab RiyadhusShalihin.”Qabul adalah penerimaan dari pihak suami dengan ucapannya, misalnya: “Sayaterima nikahnya anak Bapak yang bernama si A dengan mahar sebuah kitab RiyadhusShalihin.” 

    Tidak ada nikah tanpa wali 

    زھ ري ع ن ع روَة ع ن ع ن موسى ع ن ال ن ب مَا َی لعن س ص ق ا لنّب ي  ن ا :ائش ة حھ ا بَاط ل  كَا  فَن حھ ا بَاط ل كَا  فَن طل حھَا بَا كَا ھَا فَن ی

    ِ

    ذن و غَیر  كحت ب َة ن مر .مَا الس ل  ا َف اْورج ش ت  ف ن ا رجھ ا حل م ن ف س ت مھر بم ا ا ھَا اْل  ف ھَا ن دخل ب  يف ن و طَا

    ھ ي  ئ.من ال و ا سل ا  ال ة ا س م خ ل ا Dari Sulaiman bin Musa dari Zuhri dari Urwah dari ‘Aisyah, sesungguhnya Nabi SAWbersabda, “Siapa saja wanita yang menikah tanpa idzin walinya maka nikahnya batal, makanikahnya batal, maka nikahnya batal. Kemudian jika (suaminya) telah mencampurinya,

    maka bagi wanita itu berhak memperoleh mahar sebab apa yang telah ia anggap halal darimencampurinya. Kemudian jika mereka (wali-walinya) berselisih, maka penguasa(hakimlah) yang menjadi walinya”. [HR. Khamsah kecuali Nasai]. 

    ض ق ال َب ى ھرَی رَة ر هللا :ع ن  ل رس ول ا  و ال:ق ا َة م ر َة اْل م ر  زوج اْل ال ا

    َ

    ھس ف

    َ

    ن جوز ى  ّت ا یة ھي ِ

    ناز ن ال  ف سھَا َة نَف مر ن.زوج اْل طق ر ا د ل ا  و ھجا م  ن ابDari Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah wanitamenikahkan wanita dan janganlah wanita menikahkan dirinya sendiri, karena wanita pezinaitu ialah yang menikahkan dirinya sendiri”. [HR. Ibnu Majah dan Daruquthni] 

    ل ا

    َ

    ق

     د

    ِ

    ا

    َ

    خ

     ن ب

     عكرمة

     عن

     یق

    ِ

    رط ال

     اجمعت

     مرھ

     ب

     ی

    َ

    ث

     نھن

     م

     ة

    َ

    ر

     م ا

     ت

     جع ف

     ا

    ً

    ب

    ْ

    ك

    ِك عمر ذ غ  كحھَا فَب َن ي ف ر و ید رجل غَیِ

    ب. ھح كَا م نكح و رد ن كح و اْل لنّا د ا ج .فنى طقرا د ل ا

     و

     عى ف ا شل ا

    Dari Ikrimah bin Khalid, ia berkata, “Pernah terjadi di jalan penuh kendaraan. Ada seorang janda diantara mereka menyerahkan urusan dirinya kepada seorang laki-laki yang bukanwalinya, lalu laki-laki itu menikahkannya. Kemudian sampailah hal itu kepada Umar, laluUmar menjilid (mendera) orang yang menikah dan yang menikahkannya sertamembatalkan pernikahannya”. [HR. Syafi’i dan Daruquthni]

  • 8/20/2019 Materi Dauroh Munakahat 02

    7/16

    Materi Dauroh Munakahat

    7- prepared by: Ahyani Billah | November 2014 - 

    Keterangan :

    Dari hadits-hadits diatas menunjukkan harus adanya wali dalam pernikahan. Namun ada juga ulama yang berpendapat bahwa wali itu bukan merupakan suatu keharusan.

    Saksi dalam pernikahan 

    ص ق ال لنّب ي  ن ع ن ا ن حص ی ن ب ھدى ع دل:عن عمرَا ي و ش ا ال ب و ح  .ال نك اد م حا بنح

     بن

    Dari ‘Imran bin Hushain dari Nabi SAW beliau bersabda, “Tidak ada nikah melainkandengan wali dan dua saksi yang adil”. [HR. Ahmad bin Hanbal] 

    ب خط ا ن عم ر ب ن اْل مك ي  ل ا  ر ی ب ز ل ا  ى با ن ع أ طو م ل ا  ىف كل ا م ل  و

    ح ا

    َ

    كن

    ِ

    ب

     ي ت

    ُ

    ل ا

    َ

    قف

     ة امر

     و

     رجل

     ال

     یھ

    َ

    ع

     شھد ی

     م

     ر

     الس

     اح

     نك

     ا

    َ

    ذ

     ھ

    رجمت یھ ِ

    ف تمدقَت ت و كُن زه و  یِ

    ج .ال Dan bagi Imam Malik dalam Al-Muwaththa’ dari Abu Zubair Al-Makki, bahwa sesungguhnyapernah diajukan kepada Umar bin Khaththab suatu pernikahan yang tidak disaksikanmelainkan oleh seorang laki-laki dan seorang wanita. Umar berkata, “Ini adalah nikah sirri,aku tidak memperkenankannya dan kalau engkau tetap melakukannya tentu aku rajam”.

    Pernikahan Jarak Jauh

    Syarat Pertama: calon mempelai laki-laki atau yang mewakilinya dan wali perempuan atauyang mewakilinya harus berada dalam satu majlis ketika dilangsungkan akad pernikahan.

    Pertanyaannya adalah apakah dua pihak yang berbicara melaui telepon atau internet untukmelakukan transaksi dianggap dalam satu majlis, sehingga transaksi tersebut menjadi sah?Dalam hal ini, Majma’ Al Fiqh telah menetapkan hukum penggunakan ponsel, HP, daninternet di dalam melakukan transaksi, yang isinya sebagai berikut: “Jika transaksi antarakedua pihak berlangsung dalam satu waktu, sedangkan mereka berdua berjauhantempatnya, tetapi menggunakan telepon, maka transaksi antara keduanya dianggaptransaksi antara dua pihak yang bertemu dalam satu majlis.” (Majalah Majma’ Al Fiqh Al

    Islami, OKI, periode ke – 6 no:2/1256)

    Syarat Kedua: pernikahan tersebut harus disaksikan oleh dua orang atau lebih.

    Pertanyaannya adalah dua saksi pernikahan tersebut tidak bisa menyaksikan secaralangsung akad pernikahan tersebut, mereka berdua hanya bisa mendengar suara akadpernikahan dari kedua belah pihak melalui telepon atau internet, apakah persaksiankeduanya telah dianggap sah atau tidak?

    Masalah di atas mirip dengan masalah persaksian orang buta yang mendengar sebuahtransaksi antara dua belah pihak, apakah persaksian orang buta tersebut sah?

  • 8/20/2019 Materi Dauroh Munakahat 02

    8/16

    Materi Dauroh Munakahat

    8- prepared by: Ahyani Billah | November 2014 - 

    Para ulama berbeda pendapat dalam masalah ini:

    Pendapat pertama menyatakan bahwa persaksian orang buta tersebut tidak bisa diterima.Ini pendapat Hanafiyah dan Syafi’iyah.

    Berkata Imam Syafi’I: “Jika seseorang memberikan persaksian, sedangkan dia buta danmengatakan: saya menetapkannya, sebagaimana saya menetapkan segala sesuatudengan mengetahui suaranya atau dengan meraba, maka persaksian orang buta tersebuttidak bisa diterima, karena suara mempunyai kemiripan satu dengan yang lainnya, begitu juga rabaan mempunyai kemiripan antara satu dengan yang lainnya” (Al Umm: 7/46)

    Pendapat Kedua menyatakan bahwa persaksian orang buta bisa diterima selama diamenyakini suara tersebut. Ini adalah pendapat Malikiyah dan Hanabilah.

    Tersebut di dalam buku Al Mudawanah Al Kubra (5/ 43): “Apakah dibolehkan seorang butamemberikan persaksian di dalam masalah perceraian? Berkata Imam Malik: “Iya,dibolehkan jika ia mengenali suara tersebut. Berkata Ibnu Al Qasim: Aku bertanya kepadaImam Malik: “Seorang laki-laki mendengar tetangganya dari balik tembok sementara diatidak melihatnya, ia mendengar tetangga tersebut mencerai istrinya, kemudian dia menjadisaksi atasnya berdasarkan suara yang dia kenal? Imam Malik menjawab: persaksiannyadiperbolehkan.”

    Di dalam kitab Ad Dzakhirah (10/164) disebutkan: “Kesaksian orang buta terhadappembicaraan diperkenankan (dianggap sah).”

    Di dalam kitab Mukhtashor Al Khiraqi (hlm: 145) disebutkan: “Diperbolehkan persaksianorang buta jika dia yakin dengan suara tersebut.”

    Jika demikian halnya, bagaimana hukum persaksian dua orang di dalam akad pernikahanlewat telepon maupun internet, apakah dianggap sah?

    Orang yang menikah lewat telepon dan internet tidak lepas dari dua keadaan:

    Keadaan Pertama: Salah satu pihak yang melakukan akad serta dua orang saksi tidakyakin dengan suara pihak kedua. Maka dalam hal ini, pernikahan lewat telepon dan internethukumnya tidak sah.

    Inilah yang diputuskan oleh Lajnah Daimah li Al Ifta’ ketika ditanya masalah tersebut,mereka memutuskan sebagai berikut:

    “Dengan pertimbangan bahwa pada hari-hari ini banyak penipuan dan manipulasi, sertacanggihnya orang untuk meniru pembicaraan dan suara orang lain, bahkan diantaramereka ada yang bisa meniru suara sekelompok laki-laki dan perempuan baik yangdewasa maupun yang masih anak-anak, dia meniru suara dan bahasa mereka yangbermacam-macam sehingga bisa menyakinkan orang yang mendengar bahwa yang bicaratersebut adalah orang banyak, padahal sebenarnya hanya satu orang.

  • 8/20/2019 Materi Dauroh Munakahat 02

    9/16

    Materi Dauroh Munakahat

    9- prepared by: Ahyani Billah | November 2014 - 

    Begitu juga mempertimbangkan bahwa Syariat Islam sangat menjaga kemaluan dankehormatan, dan agar berhati-hati dalam masalah tersebut lebih dari masalah lainnyaseperti muamalah. Oleh karenanya, Lajnah memandang bahwa seharusnya tidakmenyandarkan secara penuh akad pernikahan ijab dan qabul serta perwakilannya denganmenggunakan alat telepon, agar tujuan Syariat bisa teralisir serta lebih menekankankepada penjagaan terhadap kemaluan dan kehormatan, sehingga tidak memberikankesempatan kepada orang-orang jahat untuk bermain-main dalam masalah ini denganmanipulasi dan penipuan. Wabillahi at Taufiq.”

    Keadaan Kedua: kedua belah pihak yang melakukan akad sangat mengenal suara antarasatu dengan yang lain, begitu juga dua orang saksi yakin bahwa itu suara dari pihak keduayang melakukan akad. Pada kondisi seperti ini, persaksian atas pernikahan tersebutdianggap sah, dan pernikahannya sah juga. Khususnya dengan kemajuan teknologisehingga seseorang bisa bicara langsung dengan pihak kedua melalui gambar dan suara,

    sebagaimana yang terdapat dalam teleconference.

    Dalam hal ini Syekh Bin Baz, mufti Negara Saudi ketika ditanya oleh seseorang yangmenikah lewat telepon dan mereka saling mengenal suara masing-masing pihak, beliaumenyatakan bahwa pernikahaannya sah.

    Tetapi walaupun demikian tidak dianjurkan bagi orang yang ingin menikah untukmenggunakan alat teknologi seperti yang diterangkan di atas kecuali dalam keadaanterpaksa dan darurat, hal itu untuk sifat kehati-hatian di dalam melakukan pernikahankarena berhubungan dengan kehormatan seseorang. Wallahu A’lam.

    Tentang wajibnya mahar (maskawin) یْئ ا

    ِ

    ن

    َ

    ھ هْو  ك م ع ن ش يء مّن ھ نَفس ا فك ن   ف ن ط ب  ة اتھن نح ص دُق ّس آء  ل ا  او ا و 

    ا

    ً

    ئ

    ْ

    ی

    ِ

    رم.ا سن ل ا :4Berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberiandengan penuh kerelaan. Kemudian jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian darimaskawin itu dengan senang hati, maka makanlah (ambillah) pemberian itu (sebagaimakanan) yang sedap lagi baik akibatnya. [QS. An-Nisaa’ : 4] 

    كم...ِ

    ا

    َ

    ن تَبْتغ وْا ب مو ِك م  ذ كم م ا ورَاء  حل   فم او  ن یِ

    ح ن غَی ر مس اف یِ

    ن صحم

    م  ض ی اَ

    ر كم فِیم ا ت  ی ح ع ن اُ

    ج ال و  ض ة رِی  ف ج ورھن وھن  ھن ف آ م بھ م ن ع تْ

    م ت

    ْ

    س ا

    ا

    ً

    م ی

    ِ

    كح اًم یِ

    ن ع هللا كَا ن ا   ضة یِ

    ر لف عد ا ا.بھ من ب سن ل ا :24..... Dan dihalalkan bagi kamu selain yang demikian (yaitu) mencari istri-istri denganhartamu untuk dikawini bukan untuk berzina. Maka istri-istri yang telah kamu nikmati(campuri) diantara mereka, berikanlah kepada mereka maharnya (dengan sempurna),sebagai suatu kewajiban. Dan tiadalah mengapa bagi kamu terhadap sesuatu yang kamutelah saling merelakannya, sesudah menentukan mahar itu. Sesungguhnya Allah MahaMengetahui lagi Maha Bijaksana. [QS. An-Nisaa’ : 24] 

  • 8/20/2019 Materi Dauroh Munakahat 02

    10/16

    Materi Dauroh Munakahat

    10- prepared by: Ahyani Billah | November 2014 - 

     و ض ة یِ

    ر ھ ن ف و تَفرض وْا   م تمس وھن  ّس آء م ا  ل ا  م قّ ن ط كم   ی ح ع ال جُن ا

     ى

     ع

     ا

     ق

    َ

    ح

     معروف ل

    ْ

    ا

     ب

     ا

     ع ا

    َ

    ت

    َ

    م

     ه

    ُ

    رد

     ق

     ر

     ت

    ْ

    ق

    ُ

    م ل

    ْ

    ا

     ى

     ع

     و

     ه

    ُ

    رد

     ق

     موسع ل

    ْ

    ا

     ى ع

     عوھن م

    ن ی

    ِ

    ن

     محس ل

    ْ

    ا

    ّ

    ط

     ن

     ةو

     ض ی

    ِ

    ر ف

     ن

     ھ

     م

    ُ

     رض ف

     د

     ق

     و

     وھن

     تمس

     ن

     ل

     ب

    َ

    ق

     ن

     م

     وھن

     م

    عْف وْا  ن ت  و  ح ّك ا ل ا  ةَد قُع هِ

    د یِ

    ب يذ  ا عْف و  و ی عْف ون  ن ی ال  رض م  ص ف م ا ف فَن

    كُم  ض ل بَی ن لتّق وى و ال تَنس وُا الْف رَقرب  ص ی  ون ب عم هللا بم ا ت ن ا ق ر.  ب ل ا :236-237

    Tidak ada kewajiban membayar (mahar) atas kamu, jika kamu menceraikan istri-istrimusebelum kamu bercampur dengan mereka dan sebelum kamu menentukan maharnya. Danhendaklah kamu berikan suatu mut’ah (pemberian) kepada mereka. Orang yang mampumenurut kemampuannya dan orang yang miskin menurut kemampuannya (pula), yaitu

    pemberian menurut yang patut. Yang demikian itu merupakan ketentuan bagi orang-orangyang berbuat kebajikan. (236) Jika kamu menceraikan istri-istrimu sebelum kamubercampur dengan mereka, padahal sesungguhnya kamu sudah menentukan maharnya,maka bayarlah seperdua dari mahar yang telah kamu tentukan itu, kecuali jika istri-istrimuitu memaafkan atau dimaafkan oleh orang yang memegang ikatan nikah, dan pemaafankamu itu lebih dekat kepada taqwa. Dan janganlah kamu melupakan keutamaan diantarakamu. Sesungguhnya Allah Maha Melihat segala apa yang kamu kerjakan. (237)  [QS. Al-Baqarah]

    Tidak ada ketentuan besar kecilnya mahar  

    ب

     مر ا

    َ

    ع

     ولعن

     رس

     ل ا

     ق

    َ

    ف

     ن ی

     نع

     ى

     ع

     ت

     زوج ت

     ة

    َ

    ر ا

    َ

    ز

     ف

     ى

     ن

    َ

    ب

     ن

     م

     ة

    َ

    مر ا

     ن

     عة ی

    ِ

    ب

    َ

    ر

     ن

    ص هللا  ا ت:ا  ق ن  ی نعِ

    ب ك  ا س ك و م ت م ن نَف یِ

    ض زَه.نع م: ر ج ا حم د و اب ن.ف اھ ح ح ص و ىذ م ر ت ل ا  و ھجا م

    Dari ‘Amir bin Rabi’ah, bahwa sesungguhnya pernah ada seorang wanita dari Bani Fazarahyang dinikah dengan (mahar) sepasang sandal, lalu Rasulullah SAW bertanya, “Ridlakahkamu atas dirimu dan hartamu dengan (mahar) sepasang sandal ?”. Ia menjawab, “Ya”.Maka Rasulullah SAW memperkenankannya”. [HR. Ahmad, Ibnu Majah dan Tirmidzi, danTirmidzi mengesahkannya] 

    ال

     ق

     ص

     هللا ا

     ول

     رس

     ن

     ض ر

     ر جاب

     عن

    :لء

     م

     ا

    ً

    ق

    َ

    د

     ص

     ة

    َ

    ر

     م ا

     ى

     عط

     ال

     رج

     ن

     و

     

    ھ حالال ت  مًا كان دَیھ طعَا ا.ی ن ع م ب  دو ا د  وبا و د م ح ا Dari Jabir RA, bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, “Kalau seorang laki-lakimemberikan mahar berupa makanan sepenuh dua tapak tangannya, maka halallah wanitaitu baginya”. [HR. Ahmad dan Abu Dawud meriwayatkan yang semakna dengan itu] 

    ال

     ق

     ص

     هللا ا

     ول

     رس

     ن

     ض ر

     ة

     عائش

     وْن ة:عن َیس رُه م رك ة  ح ب لنك ا عظ م ا .ن 

    د م ح ا

  • 8/20/2019 Materi Dauroh Munakahat 02

    11/16

    Materi Dauroh Munakahat

    11- prepared by: Ahyani Billah | November 2014 - 

    Dari ‘Aisyah RA, bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, “Nikah yang palingbesar berkahnya yaitu yang paling ringan maharnya”. [HR. Ahmad] 

    ل ا

     ق

     مة س

     ى ب

    َ

     عن

     عائش

     ت ل

    َ

     س

     ا ق

     ص

     هللا ا

     ول

     رس

     ق ا

    َ

    د

     ص

     ن ا

     ك

     م

     ك

    :ن ا

     ك

      شن و ة یِ

    ق

    ْ

    و ة َ

    ر شع ي تَ

    ن

    ْ

    ثا ھ ج اَ

    وزال ھقا  قُل ت: تق.ص د ش .ال:َت درى م ا ال نت

    َ

    ا

    َ

    یة:قِ

    ق

    ْ

    و صف  رھم.ن ك خمسمائة د لِ

    ت

    َ

    ف.ذم ر ت ل ا  و ىر ا خ ب ل ا  ال ة ا ع ا م ج ل ا Dari Abu Salamah, ia berkata : Aku pernah bertanya kepada Aisyah, “Berapakah maharRasulullah SAW”. Ia menjawab, “Mahar beliau kepada isteri-isterinya adalah dua belasuqiyah lebih satu nasy”. Aisyah bertanya, “Tahukah kamu apakah nasy itu ?”. Akumenjawab, “Tidak”. Aisyah berkata, “Setengah uqiyah, jadi seluruhnya sama dengan limaratus dirham”. [HR. Jamaah kecuali Bukhari dan Tirmidzi]

    NB : 1 uqiyah sama dengan 40 dirham. 

    ل ا

    َ

    ق

     اء

    َ

    ف

    ْ

    جع ل

    ْ

    ا

     ى ب

    َ

     عن

    :ول ق

    َ

    ی

     عمر

     سمعت

     كان

     و

       ا

     نھ

    ِ

     و

     اء

    َ

    س لن ا

     صدق

     ا

    ْ

    و غ ت

     ال

    لنّب ي  والك م بھ ا ا ن   ك ا آلخ رَة و تَق وى ف ى ا ص دق.مكرومة فى ال دّنْیَا  م ا  ي

     ت

    ْ

    ن

    ِ

    ث

     ن

     م

     ر

     ث

    ْ

    ك

     ھ

     ات ن

    َ

    ب

     ن

     م

     ة

    َ

    ر

     م ا

     ت ق

    ِ

    د

     ص

     ال

     و

     ائھ

     نس

     ن

     م

     ة

    َ

    ر

     م ا

     ص

     هللا ا

     ول

     رس

    یة

    ِ

    ق

    ْ

    و مذ.عشرَة  ر ت ل ا  ھ ح ح ص و ة س م خ ل ا Dari Abu ‘Ajfaa’, dia berkata : Aku pernah mendengar Umar berkata, “Janganlah kamuberlebih-lebihan dalam memberi mahar kepada wanita, meskipun dia seorang yangdimuliakan di dunia atau seorang yang terpelihara di akhirat. Adapun yang paling utama(dalam menghormati wanita) diantara kamu adalah Nabi SAW. Padahal tidaklah Rasulullah

    SAW memberi mahar kepada seorang pun dari istri-istrinya dan tidak pula putri-putri beliauitu diberi mahar lebih dari dua belas uqiyah”. [HR. Khamsah dan disahkan oleh Tirmidzi] 

    مَنع ھ رس ول ن یدخل بھ ا ف رَاد  طمة  زوج فَا مّا ت ض  یّا رِ

    ن ع یة  ا و ر  ىف وهللا ا

    ا

    ً

    ئ

    ْ

    ی ش ا ھیِ

    طع  ي ش يء:فَق ال.ص حَت ى  س   ی   هللا  ھ.ی ا رس ول ا عطھ ا:فَق ال ا

    َ

    ھ م دخل ب   رعھ ھَا د عطَا  ف یةِ

    مطح ل

    ْ

    ا كعرد.و ابو داDan dalam riwayat lain (dikatakan) : Bahwa sesungguhnya Ali RA setelah menikahiFathimah, ketika ia ingin serumah dengannya lalu Rasulullah SAW mencegahnya sehingga‘Ali memberinya sesuatu. Lalu Ali berkata, “Ya Rasulullah, aku tidak mempunyai apa-apa”.Kemudian Rasulullah SAW bersabda kepadanya, “Berikan baju besimu dari Huthamiyah itukepadanya !”. Maka Ali memberikan baju besi itu kepada Fathimah, lalu ia serumah denganFathimah. [HR. Abu Dawud] 

     ت ا َة و ق م ر ص جائَت ھ ا لنّب ي  ن ا ن ى ق د:ع ن س ھل ب ن س عد ِ

      هللا ی ا رس ول ا

    َ

     ك سى  ت نَف الوھَب یِ

    وط اًم یَاِ

    ق تماَقَف.ل ل رج ل فَق ا یھ ا:فَق اِ

    ن

    ْ

    جوز  هللا ی ا رس ول ا

    ج ة  یھ ا حَاِ

    ف ك  م یك ن  ص.ن  هللا  ل رس ول ا ھَا:فَق ا قِ

    د ص ن دك م ن ش يء ِ

    ع ل ھ

    ل ا

    َ

    ق

    َ

    ف  اه یِ

    :ذھ ير زَا ال  ندي ِ

    ع اَم.لاَقَف ي لنّب س ت.ا رك ج زَا عطَیْتھ ا  ن 

  • 8/20/2019 Materi Dauroh Munakahat 02

    12/16

    Materi Dauroh Munakahat

    12- prepared by: Ahyani Billah | November 2014 - 

    ا

    ً

    ئ

    ْ

    ی

    َ

    ش سمتْلا  ف ك ر  زَا جد شَیْئ:فَقَال.ال  ل.مَا  ی د:فَقَاِ

    دح ن م اًم و خات لْتمس وِ

    ً

    ئ

    ْ

    ی

    َ

    ش

     جد ی

     م ف

     تمس

    ْ

    لا ف

    . ي ب

    ّ

    نل ا

     ھ

     ل ا

    َ

    ق

    َ

    ف

     لق ا

     ن

     م

     ك

     مع

     ل

     لھ ا

     ق

     ئ ی

     ش

     ن آ

     نع

    .

    ا

    َ

    ھ ی

    ّ

    مس

     سور

     ا

    َ

    ذك

     ة

    َ

    روس

     و

     ا

    َ

    ذك

     ة

    َ

    روس

    . ي ب

    ّ

    نل ا

     ھ

     ال

    َ

    ق

    َ

    ف

     مع

     ا

     بم

     ا

     كھ زوج

     د

     ق

    ن آ

    ْ

    ر لق سل.من ا رى و م ا خ ب ل ا  و د م ح ا Dari Sahl bin Sa’ad bahwa sesungguhnya Nabi SAW pernah didatangi seorang wanita laluberkata, “Ya Rasulullah, sesungguhnya aku menyerahkan diriku untukmu”. Lalu wanita ituberdiri lama. Kemudian berdirilah seorang laki-laki dan berkata, “Ya Rasulullah,kawinkanlah saya dengannya jika engkau sendiri tidak berminat kepadanya”. KemudianRasulullah SAW bertanya, “Apakah kamu mempunyai sesuatu yang dapat kamupergunakan sebagai mahar untuknya ?”. Ia menjawab, “Saya tidak memiliki apapunmelainkan pakaian ini”. Lalu Nabi bersabda, “Jika pakaianmu itu kamu berikan kepadanya

    maka kamu tidak berpakaian lagi. Maka carilah sesuatu yang lain”. Kemudian laki-laki ituberkata, “Saya tidak mendapatkan sesuatu yang lain”. Lalu Nabi SAW bersabda, “Carilah,meskipun cincin dari besi”. Lalu laki-laki itu mencari, tetapi ia tidak mendapatkannya.Kemudian Nabi SAW bertanya kepadanya, “Apakah kamu memiliki hafalan ayat Al-Qur’an?”. Ia menjawab, “Ya. Surat ini dan surat ini”. Ia menyebutkan nama-nama surat tersebut,kemudian Nabi SAW bersabda kepadanya, “Sungguh aku telah menikahkan kamudengannya dengan apa yang kamu miliki dari Al-Qur’an itu”. [HR. Ahmad, Bukhari danMuslim] 

    م ل س م ل

     یة ا و ر

     فى

     و

    :ال

    َ

    ق

    :ن آ

    ْ

    ر لق ا

     من

     ا

    َ

    ھم ع ف

     ا

    َ

    ھك زوج

     قد

    َ

     ق ط ن

    ِ

    .

    Dan dalam riwyat lain oleh Muslim : Nabi SAW bersabda, “Pergilah, sungguh aku telahmenikahkan kamu dengannya, maka ajarilah dia dengan Al-Qur’an”. 

    Keterangan :

     A. Dari ayat maupun hadits tersebut diatas menunjukkan bahwa memberikan maskawinkepada wanita yang dinikahi itu merupakan kewajiban. Adapun besarnya maskawin tidakada ketentuan yang pasti. Dan maskawin bisa diberikan secara tunai maupun denganditangguhkan.

    B. Dan dari ayat maupun hadits yang telah lalu (brosur yang lalu), bisa diambil pengertianbahwa syarat pernikahan adalah sebagai berikut :1. Ada calon pengantin laki-laki dan wanita.

    2. Ada maskawin/mahar.3. Harus ada wali (Bagi yang berpendapat wali itu wajib).4. Ada saksi yang adil (dua orang laki-laki, atau satu orang laki-laki dan dua wanita).5. Ada ijab qabul.

  • 8/20/2019 Materi Dauroh Munakahat 02

    13/16

    Materi Dauroh Munakahat

    13- prepared by: Ahyani Billah | November 2014 - 

    5. Wal im at ul ‘ur s

     Anjuran mengadakan walimah  

    ة

    َ

    ر ف

     ص

     ر

     ث

    َ

     وف

     ع

     ن

     ب

     رحمن

     ال

     د

     ب

    َ

    ع

     ى

     ع

     ى ر

     ص

     ي

     ب

    ّ

    نل ا

     ن

     ك

     ا م

     ن

     ب

     س

     ن

    َ

     ن

     ع

    ل ا

    َ

    ق

    َ

    ف: ق   ى وزن ن واة م ن ذھ ب:لمَا ھذَا َة ع م ر زوج ت ا  ى ت هللا  .ی ا رس ول ا

    ل ا

    َ

    ق:ك هللا  رك ا شاة.فَبَا و ب م و  سل.و م

    Dari Anas bin Malik, bahwasanya Nabi SAW melihat ada bekas kuning-kuning pada 'Abdur Rahmanbin 'Auf. Maka beliau bertanya, "Apa ini ?". Ia menjawab, "Ya Rasulullah, saya baru saja menikahiwanita dengan mahar seberat biji dari emas". Maka beliau bersabda, "Semoga Allahmemberkahimu. Selenggarakan walimah meskipun (hanya) dengan (menyembelih) seekorkambing". [HR. Muslim] 

    ال

    َ

    ق

     س ن

    َ

     عن

     و

     ب

     ن

    ْ

    ی

    َ

    ز

     ى

     ع

     م

     و

     ا

     م

     ائھ

     نس

     ن

     م

     يء

     ش

     ى ع

     ص

     ي ب

    ّ

    نل ا

     م و

     ا

    َ

    م

    شاة سل.ب ارى و م خ ب ل ا  و د م ح ا

    Dari Anas, ia berkata, "Nabi SAW tidak pernah menyelenggarakan walimah atas (pernikahannya)dengan istri-istrinya sebagaimana walimah atas (pernikahannya) dengan Zainab, beliaumenyelenggara-kan walimah dengan (menyembelih) seekor kambing". [HR. Ahmad, Bukhari danMuslim]. 

    ق ی

    ِ

    وس و رم تِ

    ب ةیِ

    ف

    َ

    ص ى  م ع و ص  ي  لنّب ن ا س  َن لخم.عن  ا ئ ا سن ل ا  ال ة ا

    Dari Anas, sesungguhnya Nabi SAW pernah mengadakan walimah atas (perkawinannya) denganShafiyah dengan hidangan kurma dan sawiq (bubur tepung). [HR. Khamsah kecuali Nasai]. 

    ال

     ق

     س

     ن

    َ

     ن

      ھ :ع ھ ص ف دخل ب هللا  لت زوج رس ول ا م سَ یم:ق ا م ى  ص نعت  ف

    ت

    َ

    ا

    َ

    ق

    َ

    ف رو َتھ فى ت جع سًا ف ص:حَی هللا  ى رس ول ا ھذَا  ذھب ب   س َن عَث ت:فق ل.یَا  ب

    س الم   ك ال ُقر م ى و ھ ي  َی ك  ھذَا   ی ا رس ول.ب ی لِ

    ن ا قِ

    م ك  ن ھ ذَا  هللافَتَق ول  .ا

    ل ا

    َ

    ق:ت ص فَقُل هللا  ى رسول ا ھَا  ت ب ن ھ ذَا:فذھَب س الم و تَق ول   ك ال ُقر م ى  ن 

    هللا  یَا رسول ا یلِ

    نّا قِ

    م ك.لاَقَف:ھع ض.لا ق م :و ا نَال الَن ا و ف  ى ف ذھ ب ف ادع 

    الَنًا و من الف ت و سمى رجَا یِ

    ق

    َ

    .لا ق:ت یِ

    ق

    َ

    عوت م ن س مى و م ن  ل.ف د قُل ت:ق ا

    س ن

    َ

    ال

    :ال

    َ

    ق

     ا

    ْ

    و

    ُ

    ا

    َ

    ك

     كم

     عدد

    :مائة

     الث ث

     اء

    َ

    ھز

    .سل م

    Dari Anas bin Malik, ia berkata, "Nabi SAW menikah, lalu beliau mengadakan walimah". Anasberkata, "Lalu ibuku Ummu Sulaim membuat makanan hais, lalu ia tuangkan dalam bejana",kemudian ia berkata, "Hai Anas, bawalah ini kepada Rasulullah SAW. Dan katakanlah, "Ibukumengirimkan ini untuk engkau, dan dia berkirim salam kepada engkau". Dan katakanlah, "Ini sedikitdari kami untuk engkau ya Rasulullah". Anas berkata, "Lalu aku pergi kepada Rasulullah SAWdengan membawa makanan itu". Lalu aku berkata kepada Rasulullah, "Sesungguhnya ibukuberkirim salam untukmu dan dia mengatakan, "Sesungguhnya ini sedikit dari kami untukmu, yaRasulullah". Kemudian Rasulullah SAW bersabda, "Letakkanlah makanan itu". Lalu ia bersabda(lagi), "Undanglah kemari, si Fulan, si Fulan, si Fulan dan siapasaja yang kau jumpai". Beliau

    menyebutkan beberapa orang laki-laki. Anas berkata, "Kemudian aku mengundang orang-orang

  • 8/20/2019 Materi Dauroh Munakahat 02

    14/16

    Materi Dauroh Munakahat

    14- prepared by: Ahyani Billah | November 2014 - 

    yang beliau sebut namanya dan orang-orang yang aku jumpai". Perawi bertanya kepada Anas,"Berapa jumlah mereka itu ?". Jawab Anas, "Kira-kira 300 orang". [HR. Muslim]. 

    هللا ا

     بد

    َ

    ع

     عن

     حسن ل

    ْ

    ا

     عن

     ة

    َ

    د ا

    َ

    ت

    َ

    ق

     نعن

     ال

     ق

    ُ

     ف

     ی

    ِ

    ق

    َ

    ث

     ن

     م

     ل

     رج

     ن

     ع

     في

    َ

    ق

    ّ

    ثل ا

     ن ا

    َ

    م ث

    ُ

    ع

     ن ب

     

    یھ

    َ

    ع

     ى ن

    ْ

    ث

    َ

     و

     ا

    ً

    ف

    ْ

    ورعم

     ھ

     م

     درى

     ال

     ف

     ن ا

     ثم

    ُ

    ع

     ن ب

     ر ی

    َ

    ھز

     سمھ

     یكن

     م

     ن

     ة

    َ

    د ا

    َ

    ت

    َ

    ق

     ال

    َ

    ق

    سمھ هللا :قَال.ا ول ی: قَال رسول ا مة  یِ

    و ل

    ْ

    اق ح مْو.و فور عم ى لث ان لی وم ا و ا

    ء ا

    َ

    ی

    ِ

    ر و ةعمس ثِ

    ا

    ّ

    لث وم ا لی او.ا بو د د و ا م ح ا

    Dari Qatadah dari Al-Hasan dari 'Abdullah bin Usman Ats-Tsaqafiy dari seorang laki-laki dari Tsaqif,dia mempunyai nama terkenal dan 'Abdullah memujinya. Qatadah berkata, "Jika nama laki-laki itubukan Zuhair bin 'Utsman, maka aku tidak tahu siapa namanya". Laki-laki itu berkata : RasulullahSAW bersabda, "Walimah pada hari pertama benar, pada hari kedua dikenal dan pada hari ketigasum'ah (menginginkan kemasyhuran) dan riya' ". [HR. Ahmad dan Abu Dawud]. 

    Walimah bisa dilakukan kapan saja. Bisa setelah dilangsungkannya akad nikah dan bisapula ditunda beberapa waktu sampai berakhirnya hari-hari pengantin baru. Namundisenangi tiga hari setelah dukhul, karena demikian yang dinukilkan dari Nabi Shallallahu‘alaihi wa sallam. Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata, “Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam menikah dengan Shafiyyah radhiyallahu ‘anha dan beliau jadikan kemerdekaanShafiyyah sebagai maharnya. Beliau mengadakan walimah tiga hari kemudian.”

    Hendaklah yang diundang dalam acara walimah tersebut orang-orang yang shalih, tanpamemandang dia orang kaya atau orang miskin.

    ال

    َ

    ق

     رض

     ة

    َ

    ر ی

    َ

    رھ

     ى ب

    َ

     عن

    :رك

     ت

    ُ

     و

     اء

     ی

    ِ

    ن

    ْ

    غال ا

     ا

     ھ

     عى د

       ة

     یم

    ِ

    و ل

    ْ

    ا

     ام

     طع

     ام

    َ

    عط ال

     شر

    ء ا

    َ

    ر ق

    ُ

    فل ھ.ا هللا و رسو عوَة فَقد عصى ا د جب ال م  سل.و من  ارى و م خ ب ل ا  و د م ح ا

    Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, "Seburuk-buruk makanan adalah makanan walimah, dimanayang diundang menghadirinya orang-orang yang kaya, sedang orang-orang fakir ditinggalkan.Barangsiapa yang tidak memenuhi undangan, maka sungguh ia durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya". [HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim]. 

    Hiburan Walimah 

    ل ا

    َ

    ق

     ص

     ي ب

    ّ

    نل ا

     عن

     ض ر

     شة عائ

     عن

    :ال

     ب

    ْ

    رغ ل

    ْ

    ا

    ِ

    ب

     یھ

    َ

    ع

     ا

    ْ

    و ضر ا

     و

     ح ا

    َ

    ك

    ّ

    ل ا

     ا

    َ

    ذھ

     ا

    ْ

    و

    ُ

    ِ

    ْ

    ع

    .

    ھ جا م  نبا

    Dari 'Aisyah RA, dari Nabi SAW beliau bersabda, "Umumkanlah pernikahan ini dan pukullahrebana". [HR. Ibnu Majah]. 

  • 8/20/2019 Materi Dauroh Munakahat 02

    15/16

    Materi Dauroh Munakahat

    15- prepared by: Ahyani Billah | November 2014 - 

    6. Set elah ak ad

    Ketika mempelai lelaki telah resmi menjadi suami mempelai wanita, lalu ia ingin masuk

    menemui istrinya maka disenangi baginya untuk melakukan beberapa perkara berikut ini:

    Pertama: Bersiwak/sikat gigi terlebih dahulu untuk membersihkan mulutnya karenadikhawatirkan tercium aroma yang tidak sedap dari mulutnya. Demikian pula si istri,hendaknya melakukan yang sama. Hal ini lebih mendorong kepada kelanggenganhubungan dan kedekatan di antara keduanya. Didapatkan dari perbuatan RasulullahShallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersiwak bila hendak masuk rumah menemui istrinya,sebagaimana berita dari Aisyah radhiyallahu ‘anha (HR. Muslim no. 590).

    Kedua: Disenangi baginya untuk menyerahkan mahar bagi istrinya sebagaimana akandisebutkan dalam masalah mahar dari hadits Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma.

    Ketiga: Berlaku lemah lembut kepada istrinya, dengan semisal memberinya segelasminuman ataupun yang semisalnya berdasarkan hadits Asma` bintu Yazid bin As-Sakanradhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Aku mendandani Aisyah radhiyallahu ‘anha untukdipertemukan dengan suaminya, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Setelah selesaiaku memanggil Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk melihat Aisyah. Beliau pundatang dan duduk di samping Aisyah. Lalu didatangkan kepada beliau segelas susu. Beliauminum darinya kemudian memberikannya kepada Aisyah yang menunduk malu.” Asma`pun menegur Aisyah, “Ambillah gelas itu dari tangan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Aisyah pun mengambilnya dan meminum sedikit dari susu tersebut.” (HR. Ahmad)

    Keempat: Meletakkan tangannya di atas bagian depan kepala istrinya (ubun-ubunnya)sembari mendoakannya, dengan dalil sabda هللا عز وجل سم ا صیتھا ولی خذ بنا دما فلْیأ شترى خا ة و ا ر ْم ج حدكم ا َّوزت اذ

    ركة ولیقل الب :ولیدع ب لا ھ ع ی رھا وخیر ما جبلتھا  ُك من خی س ي ن  َّمھ  

    ع یھ

     

    جبلتھا

     

    ما

     

    وشر

     

    شرھا

     

    من

     

    بك

     

    و عوذ

     

    “ Apabila salah seorang dari kalian menikahi seorang wanita atau membeli seorang budakmaka hendaklah ia memegang ubun-ubunnya, menyebut nama Allah Subhanahu waTa’ala, mendoakan keberkahan dan mengatakan: ‘Ya Allah, aku meminta kepada-Mu darikebaikannya dan kebaikan apa yang Engkau ciptakan/tabiatkan dia di atasnya dan akuberlindung kepada-Mu dari kejelekannya dan kejelekan apa yang Engkauciptakan/tabiatkan dia di atasnya’.” (HR. Abu Dawud no. 2160, dihasankan Al-Imam Al- Albani rahimahullahu dalam Shahih Sunan Abi Dawud)

    Kelima: Sholat sunah dua rakaat“Bila engkau masuk menemui istrimu, shalatlah duarakaat. Kemudian mintalah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dari kebaikannya danberlindunglah dari kejelekannya. Seterusnya, urusanmu dengan istrimu.” (DiriwayatkanIbnu Abi Syaibah dalam Al-Mushannaf)

  • 8/20/2019 Materi Dauroh Munakahat 02

    16/16

    Materi Dauroh Munakahat

    16- prepared by: Ahyani Billah | November 2014 - 

    ال

     

    ق

     

    عود

     

    مس

     

    ن اب

     

    عن

     

    هللا ا

     

    ول

     

    رس

     

    ل ا

     

    ق

    :ع ا

    َ

    ط ت

     

    س ا

     

    ن

     

    م

     

    ب ا

    َ

    ب

     

    ش ال

     

    ر

     

    معش

     

    ا

     

    كمی ن

     

    م

    لْف رج ِ

    حص ن  ص ر و  لْبِ

    غ ض  ن ھ ِ

     ف ءَة فَلْیَت زوج لب ا َی ھ.ا ع طع ف  م یس ت و م ن اء

    َ

    جو ھ نھ ِ

    لصوم ف ا ِ

    ب.اع م جل ا

    Dari Ibnu Mas’ud, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Hai para pemuda, barangsiapadiantara kamu yang sudah mampu menikah, maka nikahlah, karena sesungguhnya nikahitu lebih dapat menundukkan pandangan dan lebih dapat menjaga kemaluan. Danbarangsiapa yang belum mampu, maka hendaklah ia berpuasa, karena berpuasa itubaginya (menjadi) pengekang syahwat”. [HR. Jamaah]

    Maraji’http://laninalathifa.tumblr.com/post/45878359072/bekal-pernikahan 

    http://kajianonline-hambaallah.blogspot.com/2014/09/muamalah-bab-tentang-menikah-munakahat.html 

    http://1001hadits.blogspot.com/2012/01/1-anjuran-menikah-dan-larangan.html 

    http://indahnyamenikah.wordpress.com/2013/02/27/hukum-menikah-lewat-internet-atau-telepon/ 

    http://laninalathifa.tumblr.com/post/45878359072/bekal-pernikahanhttp://kajianonline-hambaallah.blogspot.com/2014/09/muamalah-bab-tentang-menikah-munakahat.htmlhttp://1001hadits.blogspot.com/2012/01/1-anjuran-menikah-dan-larangan.htmlhttp://indahnyamenikah.wordpress.com/2013/02/27/hukum-menikah-lewat-internet-atau-telepon/http://indahnyamenikah.wordpress.com/2013/02/27/hukum-menikah-lewat-internet-atau-telepon/http://1001hadits.blogspot.com/2012/01/1-anjuran-menikah-dan-larangan.htmlhttp://kajianonline-hambaallah.blogspot.com/2014/09/muamalah-bab-tentang-menikah-munakahat.htmlhttp://laninalathifa.tumblr.com/post/45878359072/bekal-pernikahan