Upload
naa-shihah
View
414
Download
13
Embed Size (px)
Citation preview
Oleh:Kumayati (093711017)
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALLISONGO
SEMARANG
2011
DAFTAR ISI
BAB I. MATERI DAN ENERGI………………………………….1
BAB II. SIFAT-SIFAT MATERI...................................................4
BAB III. PERUBAHAN MATERI..................................................9
BAB IV. PENGGOLONGAN MATERI…………………………...16
BAB I
MATERI DAN ENERGI
1. Materi, Massa dan Berat
Apakah yang disebut materi? Istilah itu sudah tidak asing dalam kehidupan sehari-hari.
Kita segera mengenal bahwa sebongkah batu adalah materi, karena ia merupakan sesuatu yang
dapat digenggam dalam telapak tangan. Kita merasakan ukuran dan beratnya. Tatkala batu itu
kita lemparkan, kita mengetahui bahwa kontraksi otot diperlukan agar tekanan batu itu cepat.
Batu itu sudah tentu mempunyai volume. Kita tidak mungkin meletakkan dua bongkah batu di
tempat yang sama pada saat yang sama. Berdasarkan uraian di atas, kita dapat merumuskan
definisi materi sebagai berikut.
Segala benda di alam semesta termasuk diri kita sendiri merupakan materi. Istilah itu
diambil dari bahasa Latin; mater, yang berarti ibu. Materi dapat sekeras baja, selunak air dalam
kolam atau tidak kelihatan sebagaimana oksigen dalam udara. Dengan kata lain, materi terdapat
dalam tiga wujud; padat/ solid, cair/ liquid dan gas.
Perlu diperhatikan, massa tidak sama dengan berat. Massa adalah ukuran bertahannya
suatu benda terhadap perubahan kecepatan. Kita dapat lebih mudah mendorong roda motor
yang massanya kecil daripada truk bermuatan penuh. Lemparan batu yang besar terasa lebih
sakit kepada tubuh kita daripada lemparan batu kecil. Adapun berat adalah gaya yang
menyatakan besarnya tarikan gravitasi terhadap benda yang bermassa. Berat suatu benda sangat
tergantung pada gravitasi. Seorang astronot yang mempunyai berat 60 kg di bumi, akan
memiliki berat 10 kg di bulan (dapat melompat-lompat seperti katak), sedangkan di ruang
angkasa ia tidak mempunyai berat (dapat melayang seperti balon tanpa jatuh ke lantai pesawat).
Sebaliknya, massa suatu benda tidak tergantung pada gravitasi. Sang astronot tersebut memiliki
massa yang tetap dan tidak pernah berubah, baik di bumi, di bulan maupun di ruang angkasa.
Kita dapat mengenal suatu materi dan membedakannya dari materi-materi lain
berdasarkan berbagai cirri khas yang disebut dengan sifat-sifat. Sebagai contoh, kita dapat
membedakan air dengan bensin berdasarkan bau kedua cairan itu atau dengan cara
memasukkan korek api yang menyala ke dalam masing-masing cairan tersebut. Bensin akan
menghidupkan api, sedangkan air justru memadamkan api. Demikian pula jika kita menemukan
sepotong logam yang mengkilap dan tertarik oleh magnet, lalu ternyata benda itu berkarat
Materi adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang (mempunyai volume)
Standar Kompetensi:
Memahami konsep materi dan perubahannya
Kompetensi Dasar:
Mengetahui hubungan materi dengan energi
Standar Kompetensi:
Memahami konsep materi dan perubahannya
Kompetensi Dasar:
Mengetahui hubungan materi dengan energi
setelah direndam dalam air beberapa hari, maka kita mungkin mengambil kesimpulan bahwa
logam itu adalah besi.
Alam semesta dapat dibedakan atas dunia materi dan dunia energi. Air, batu, besi, kayu,
kertas, udara dan garam tergolong materi. Materi menjadi penyusun segala macam benda.
Energi ialah kemampuan melakukan usaha. Energi merupakan penyebab utama dari perubahan
materi. Energi panas dapat menyebabkan es mencair, energi listrik dapat menggerakkan kipas
angin dan sebagainya.
Materi mempunyai massa dan berat. Massa dan berat adalah dua besaran yang berbeda.
Massa adalah ukuran bertahannya suatu benda terhadap suatu gaya (ukuran kelembaman).
Makin besar massa, makin besar kelembaman. Anda tentu lebih sukar mendorong batu besar
daripada batu kecil. Hubungan antara massa dengan gaya dan percepatannya yang diakibatkan
gaya itu dirumuskan oleh Newton sebagai berikut:
F = m . a
dengan F = gaya
m = massa
a = percepatan
Adapun berat adalah gaya yang dialami suatu benda karena percepatan gravitasi:
dengan G = berat
m = massa
g = percepatan gravitasi
Jadi, nyatalah bahwa berat bergantung pada gravitasi, sedangkan massa tidak. Berat
suatu benda di bulan hanya sekitar 1/6 gravitasi bumi. Suatu benda yang dibawa dari bumi ke
bulan, massanya tidak berubah. Massa suatu benda akan berubah jika jumlah materi penyusun
benda itu bertambah atau berkurang.
Berat suatu benda dapat ditentukan dengan jalan menimbang. Untuk itu diperlukan
suatu neraca. Di tempat yang sama (tempat dengan gravitasi yang sama), massa yang sama
mempunyai berat yang sama. Oleh karena itu, dengan jalan menimbang kita juga mengukur
massa benda.
Menurut system satuan SI, satuan dasar untuk massa ialah kilogram (kg), untuk berat
ialah newton (N), dan untuk gravitasi adalah m/det2. Dalam perhitungan-perhitungan kimia,
massa bias juga dinyatakan dalam gram (g).
Materi adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa. Massa
menunjukkan jumlah materi yang menyusun suatu benda. Berat adalah besarnya gaya
gravitasi yang dialami suatu benda
G = m . g
Massa suatu benda adalah tetap, tetapi beratnya dapat berubah bergantung pada besar gravitasi
2. Energi
Setiap materi mempunyai energi. Energi yang dimiliki oleh materi dibedakan atas energi
kinetic dan energi potensial. Energi kinetic adalah energi yang dimiliki oleh materi yang
bergerak. Angin, air sungai, dan mobil yang melaju mempunyai energi kinetic. Energi yang
dimiliki oleh materi yang tidak berhubungan dengan gerak disebut energi potensial. Air waduk
mempunyai energi potensial karena posisinya, yaitu lebih tinggi daripada permukaan laut.
Energi potensial air waduk dapat diubah menjadi energi kinetic dalam air terjun yang
selanjutnya dapat digunakan untuk pembangkit listrik. Minyak bumi, batu bara dan gas alam
mempunyai energi potensial karena susunan kimianya sehingga disebut energi kimia. Energi
kimia dari bahan-bahan tersebut dapat diubah menjadi panas dengan membakarnya. Energi
kimia dari minyak bumi, batu bara dan gas alam (bahan bakar fosil) adalah sumber energi dunia
yang utama pada abad ini. Uranium dan berbagai sumber energi dunia yang utama pada abad
ini. Uranium dan berbagai unsure radioaktif mempunyai energi potensial karena susunan
intinya sehingga disebut energi nuklir. Energi nuklir dapat diubah menjadi energi panas dan
radiasi melalui reaksi-reaksi nuklir. Energi nuklir sudah banyak digunakan untuk pembangkit
listrik.
3. Hukum Kekekalan Energi
Energi dapat berubah dari suatu bentuk ke bentuk yang lain. Sebagai contoh, energi
potensial dari air waduk dapat diubah menjadi energi kinetik (air terjun) yang selanjutnya dapat
diubah menjadienergi listrik.
Walaupun tidak mungkin mengubah suatu bentuk energi menjadi suatu bentuk energi
lain secara mutlak (100%), namun tidak ada energi yang hilang. Misalnya energi kimia dari
baterai tidak mungkin dapat diubah 100% menjadi listrik tetapi sebagian menjadi panas.
4. Hubungan Materi dan Energi
Menurut Albert Einstein, materi adalh bentuk lain dari energi. Materi dapat berubah
menjadi energi dan sebaliknya energi dapat berubah menjadi materi menurut persamaan:
Energi adalah kemampuan melakukan kerja
Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain, tetapi tidak dapat dimusnahkan atau diciptakan
Materi adalah bentuk lain dari energi
E = mc2
Dengan E = energi
M = massa
C = kecepatan cahaya = 3 X 108 m/det.
Jika m dalam satuan kg, c dalam satuan m/det, maka E dalam joule. Menurut hubungan di
atas, 1 kg setara dengan 9 X 10 16 J, dan energi sebanyak itu dapat dihasilkan dari pembakaran
sekitar 2,8 juta ton batu bara.
BAB II
SIFAT-SIFAT MATERI
A. Sifat-sifat Materi
Sifat-sifat suatu materi dapat dikelompokkan menjadi sifat ekstensif da sifat
intensif. Sifat ekstensif ialah sifat yang bergantung pada bentuk, ukuran dan jumlah zat.
Massa dan volume merupakan dua sifat ekstensif yang banyak dikemukakan oleh ilmu-
ilmu pengetahuan alam.
Adapun sifat intensif ialah sifat yang tidak ditentukan oleh bentuk, ukuran dan jumlah zat.
Cincin dan gelang sama-sama terbuat dari emas akan memperlihatkan sifat intensif yang
sama; warnanya kuning mengkilap, tidak berkarat dan memiliki berat jenis tertentu.
Sifat intensif suatu materi dapat dikelompokkan lebih lanjut menjadi sifat fisis dan
sifat kimia. Sifat fisis tidak berhubungan dengan pembentukan zat baru, beberapa sifat
fisis yang penting adalahwarna, rasa, bau, wujud/ fase, kelarutan, daya hantar, titik lebur,
titik didih, kekerasan, kerapatan, dan berat jenis. Adapun sifat kimia erat kaitannya
dengan pembentukan zat baru. Beberapa sifat kimia yang mudah dikenali dalam
kehidupan sehari-hari adalah sifat terbakarnya kayu, sifat berkaratnya besi, masamnya
susu, meledaknya dinamit, sifat membusuk dari buah-buahan, sifat beracun dari gas
buang kendaraan bermotor, memudarnya warna lukisan, tengiknya minyak goring, sifat
melapuk dari perabot rumah, serta sifat dapat dicernanya makanan oleh tubuh kita.
Besi merupakan logam yang paling banyak ragam penggunaannya. Besi biasa
digunakan untuk pagar, kerangka bangunan, jembatan, sepeda, kendaraan bermotor,
perabotan sampai dengan mainan. Sifat apakah yang mendasari penggunaan besi tersebut?
Dua diantaranya yaitu logam besi tergolong kuat dan mudah dibentuk. Berbeda dengan
kayu yang mudah terbakar, besi tahan api serta mempunyai titik leleh yang relatif tinggi.
Namun demikian, ada kelemahan dari besi, yaitu mudah berkarat, khususnya dalam
keadaan lembab.
Pada uraian di atas, disebutkan beberapa sifat besi, yaitu kuat, mudah dibentuk, mudah
berkarat, tidak dapat terbakar, dan titik lelehnya relatif tinggi. Sifat-sifat zat seperti
kekuatan, titik leleh, dan kemudahan untuk dibentuk, disebut sifta fisis. Sifat fisis zat
menggambarkan keadaan atau penampilan fisik zat itu. Sedangkan sifat-sifat zat seperti
Sifat fisis adalah sifat yang tidak berhubungan dengan pembentukan zat baru, sedangkan sifat kimia berhubungan dengan pembentukan zat baru
bagan sifat materi
Standar Kompetensi:
Memahami sifat fisis dan sifat kimia zat
Kompetensi Dasar:
Membandingkan sifat fisis dan sifat kimia zat
Standar Kompetensi:
Memahami sifat fisis dan sifat kimia zat
Kompetensi Dasar:
Membandingkan sifat fisis dan sifat kimia zat
mudah berkarat atau dapat terbakar, disebut sifat kimia. Sifat kimia merupakan perubahan
kimia yang dapat dialami oleh suatu zat.
1. Sifat Fisis
Sebagaimana telah disebutkan di atas, sifat fisis menyatakan keadaan fisik zat.
Sifat-sifat zat yang tergolong sifat fisis yaitu wujud (titik leleh dan titk didih), massa
jenis, kalor jenis, indeks bias, daya larut, kekerasan, keedapat-tempaan, kedapat-
tarikan, warna, rasa, dan bau. Sifat-sifat fisis dari berbagai macam zat telah dipelajari
oleh para ahli terdahulu dan dibukukan.
Beberapa sifat fisis besi terlihat pada tabel di bawah.
Sifat fisis zat dapat digolongkan ke dalam sifat ekstensif atau intensif. Sifat
ekstensif adalah sifat yang tergantung pada jumlah zat. Contohnya adalah massa adn
volume. Sebagaimana kamu ketahui, massa dan volume zat bergantung pada jumlah
zat itu. Voluke 1 kg air lebih sedikit daripada 2 kg air, dan sebaliknya. Sedangkan sifat
intensif adalah sifat yang tidak bergantung pada jumlah zat. Contohnya adalah warna,
rasa, massa jenis, titik leleh, dan titik didih.
2. Sifat Kimia
Sifat kimia zat menyangkut perubahan kimia yang dapat dialami zat itu.
Perubahan kimia disebut juga reaksi kimia. Jadi, sifat kimia berhubungan dengan
reaksi kimia yang dapat dialami oleh suatu zat. Sebagai contoh, salah satu sifat kimia
besi yaitu mudah berkarat. Perkaratan besi merupakan reaksi antara besi dengan
oksigen di udara. Perlu diketahui bahwa tidak semua logam dapat berkarat,contohnya
emas dan platina. Contoh yang lain adalah salah satu sifat kimia dari kayu yaitu dapat
terbakar. Proses terbakar juga merupakan reaksi kayu dengan oksigen yang
menghasilkan api. Berikut ini beberapa sifat kimia dari besi:
Mudah berkarat
Dapat larut (bereaksi dengan) asam keras menghasilkan gas hidrogen
Pada suhu tinggi bereaksi dengan belerang
Warna Putih perak
Titik leleh 1808 K
Titik didih 3023 K
Massa jenis 7,674 g/cm3
Kapasitas panas 0,449 J/g K
Sifat fisis adalah sifat yang tidak berhubungan dengan pembentukan zat baru, sedangkan sifat kimia berhubungan dengan pembentukan zat baru
Kita dapat membedakan larutan gula dan larutan garam dapur dengan cara mencicipi karena
kita mengetahui bahwa gula mempunyai rasa manis, sedangkan garam dapur mempunyai rasa asin.
Air dan bensin dapat dibedakan dengan baunya. Orang yang penciumannya terganggu masih dapat
m,embedakan air dan bensin, yaitu dengan membakarnya. Bensin mudah terbakar, sedangkan air
tidak dapat terbakar.
Demikianlah kita dapat mengenali suatu zat karena setiap zat mempunyai sifat-sifat spesifik yang
membedakannya dari zat lain. Suatu zat juga mempunyai persamaan sifat dengan berbagai zat lain.
Suatu zat dapat juga mempunyai persamaan sifat dengan berbagai zat lain sehingga dapat
dimasukkan ke dalam satu golongan. Berdasarkan wujudnya, sebagai contoh, materi digolongkan
atas zat padat, zat cair dan zat gas.
Sifat-sifat materi dapat dibedakan atas sifat fisis dan sifat kimia. Sifat fisis adalah sifat yang tidak
berhubungan dengan pembentukan zat baru, melainkan mengenai keadaan fisis suatu zat. Sifat-sifat
fisis antara lain: wujud, warna, bau, titik leleh, titik didih, massa jenis, kekerasan, indeks bias,
kelarutan dan daya hantar. Sifat kimia adalah sifat-sifat yang berhubungan dengan pembentukan zat
baru. Sifat mudah terbakar dari bensin dan sifat mudah berkarat dari besi merupakan sifat kimia zat-
zat itu.
Sifat-sifat materi dapat juga dibedakan atas sifat ekstensif dan sifat intensif. Pengelompokan ini
berhubungan dengan pembentukan jumlah zat. Sifat ekstensif adalah sifat yang bergantung pada
jumlah zat, misalnya; massa, volume dan kandungan energi (entalpi). Sedangkan sifat intensif adalah
sifat yang tidak bergantung pada jumlah zat. Artinya, zat yang sama mempunyai sifat intensif yang
sama dalam jumlah kecil atau besar. Kalor jenis, titik lebur, rasa dan bau tergolong sifat intensif.
B. Wujud Materi
Kita mengenal 3 tingkat wujud materi, yaitu padat, cair dan gas. Wujud materi berhubungan
dengan susunan partikel penyusun materi tersebut. Dalam zat padat, partikel-partikelnya tersusun
rapat dan diam (bergetar) pada tempatnya, sehingga zat padat mempunyai volume dan bentuk
tertentu. Dalam zat cair, partikel-partikelnya juga tersusun rapat. Namun mereka dapat mengalir,
sehingga zat cair mempunyai volume tertentu, tetapi bentuknya berubah menurut tempatnya. Dalam
zat gas, partikel-partikelnya terpisah renggang dan dapat bergerak bebas sehingga zat gas tidak
mempunyai bentuk dan volume tertentu. Zat gas mengisi ruangan yang ditempatinya secara
homogen.
Zat gas dapat dimampatkan karena partikel-partikelnya masih renggang. Perbandingan sifat
ketiga jenis wujud materi disimpulkan dalam Tabel 1.1.
Materi dapat berupa zat padat, zat cair atau zat gas
Tabel 1.1. Perbandingan Karakteristik Wujud Materi
Wujud Kemungkinan
dimampatkan
Sifat fluida atau ketegaran Kerapatan Struktur
Gas Besar Dapat mengalir (fluida) Rendah Partikel-partikelnya relatif
renggang
Cair Rendah Dapat mengalir (fluida) Besar Partikel-partikelnya tersusun rapat
Padat Rendah Tidak dapat mengalir Besar Partikel-partikelnya tersusun rapat
Zat padat dapat dibedakan atas zat padat kristal dan zat padat amorf. Pada zat padat kristal,
susunan partikelnya mengikuti pola tertentu sehingga mempunyai bentuk geometri tertentu.
Contohnya ialah susunan partikel air (es) berbentuk hekasgonal dan natrium klorida berbentuk kubus.
Pada zat padat amorf, susunan partikelnya tidak beraturan (amorf). Contoh zat padat amorf ialah
kaca. Zat padat amorf tidak mempunyai titik leleh tetentu. Apabila kaca dipanaskan, mula-mula ia
menjadi lembek kemudian meleleh sementara suhunya terus naik, sedanggkan zat padat kristal
langsung mencair pada suhu tertentu. Es, sebagai contoh, mencair pada 0 C.
Wujud materi dapat berubah karena pemanasan. Pada tekanan 1 atm, es mencair pada 0 C dan air
mendidih pada 100 C. Pada umumnya, zat padat mula-mula mencair kemudian mendidih. Namun ada
juga yang berubah dari zat padat langsung menjadi gas, yang disebut menyublim.
Wujud zat pada suhu kamar (25 C) bergantung pada titik leleh dan titik didihnya.
Padat, berarti belum mencair, titik lelehnya di atas 25 C.
Cair , berarti sudah mencair tetapi belum mendidih, titik lelehnya di bawah 25 C dan titik didihnya
Di atas 25 C
Gas, berarti sudah mendidih, titik didihnya di bawah 25 C
Perhatikan beberapa contoh berikut:
Wujud Contoh Titi leleh <TL> Titik didih <TD>
Padat Natrium klorida 801 C -
Cair Air 0 C 100 C
Gas Nitrogen - -196 C
Istilah fase digunakan untuk menyatakan bagian-bagian homogen yang saling terpisah dalam
satu benda. Larutan gula terdiri atas satu fase; campuran gula dan pasir terdiri atas dua fase;
campuran minyak dan air terdiri atas dua fase; campuran air dan es serta uap air di atasnya terdiri atas
tiga fase.
Mengenali sifat fisis dan sifat kimia
Manakah dari data berikut ini yang merupakan sifat fisis dan manakah yang
merupakan sifat kimia dari tembaga?
a. Meleleh pada suhu 1284oC.
b. Massa jenisnya 8,96 g/cm3.
c. Merupakan konduktor listrik dan panas yang baik.
d. Berubah menjadi zat yang berwarna kehijauan jika dicampur dengan klorin.
e. Dapat ditempa.
Jawab:
Sifat kimia zat berkaitan dengan perubahan zat itu menjadi zat lain, sementara sifat-sifat
lain yang tidak terkait dengan pembentukan zat baru merupakan sifat fisis.
a. “Meleleh pada 1284oC” merupakan sifat fisis, sebab ketika meleleh, tembaga tidak
berubah menjadi zat lain.
b. “Massa jenis 8,96 g/cm3” tergolong sifat fisis, sebab tidak berkaitan dengan perubahan
tembaga menjadi zat lain, hanya menggambarkan sifat fisiknya.
c. “Merupakan konduktor listrik dan panas yang baik” juga merupakan sifat fisis.
d. Berubah menjadi kehijauan ketika dicampur dengan klorin merupakan sifat kimia
karena menyatakan terjadinya reaksi dengan klorin membentuk zat baru yang
berwarna kehijauan.
e. “Dapat ditempa” merupakan sifat fisis.
Kegiatan Mendata.Mendata Sifat-Sifat Fisis Air, Gula Pasir, dan Plastik Kali ini, kalian diminta mengumpulkan sebanyak mungkin sifat fisis dan kimia dari air, gula pasir, dan plastik. Hasilnya dapat kalian sajikan dalam bentuk tabel seperti di atas. Diskusikan hasil yang kamu peroleh dalam kelompok untuk saling koreksi dan saling melengkapi.
Kegiatan Mendata.Mendata Sifat-Sifat Fisis Air, Gula Pasir, dan Plastik Kali ini, kalian diminta mengumpulkan sebanyak mungkin sifat fisis dan kimia dari air, gula pasir, dan plastik. Hasilnya dapat kalian sajikan dalam bentuk tabel seperti di atas. Diskusikan hasil yang kamu peroleh dalam kelompok untuk saling koreksi dan saling melengkapi.
BAB III
PERUBAHAN MATERI
A. PERUBAHAN MATERI
1. Perubahan Fisis dan Perubahan Kimia
Kita sering melihat perubahan materi. Misalnya es mencair, air
menguap, kertas terbakar, besi berkarat, gula larut dalam air dan lain-lain.
Pada perubahan es menjadi air atau air menjadi uap, tidak terbentuk zat
baru. Hakikat air tidak berubah; yang berubah hanya wujud air itu. Es adalah
air yang beku, dan uap air adalah air dalam wujud gas. Es dan uap air adalah
air juga.
Demikian juga pelarutan gula dalam air, perubahan itu tidak
menghasilkan zat baru. Gula hanya tersebar dalam air atas butiran-butirang
yang sangat kecil sehingga tidak lagi terlihat, tetapi masih tetap gula. Hal ini
terbukti juga dari rasa manisnya larutan. Apabila larutan diuapkanmaka gula
dapat diperoleh kembali. Perubahan yang tidak menghasilkan zat yang baru
disebut perubahan fisis.
Lain halnya dengan besi yang berkarat, kertas yang terbakar atau gula yang ditetesi asam
sulfat pekat. Pada ketiga peristiwa itu terbentuk zat baru. Karat besi tidaklah sama dengan besi
dan abu tidaklah sam dengan kertas. Pada penetesan gula dengan asam sulfat pekat, maka gula
akan menjadi hitam karena gula berubah menjadi arang dan air. Campuran tidak lagi punya rasa
manis (tidak boleh mencicipi rasa gula dengan asam sulfat pekat itu karena dapat merusak
lidah). Perubahan yang menghasilkan zat yang baru disebut perubahan kimia.
1.a) Perubahan Fisis
Perubahan yang tidak menghasilkan zat baru dan disebut perubahan fisis. Perubahan
fisis hanya mengubah sifat fisis zat, sedangkan zat itu sendiri tidak berubah (tidak
terbentuk zat baru). Contoh perubahan fisis yaitu es yang mencair. Es yang mencair tidak
menghasilkan zat baru, karena es dan air merupakan zat yang sama yaitu air. Es
Perubahan materi dapat berupa perubahan fisis dan perubahan kimia. Perubahan fisis
tidak menghasilkan zat baru. Perubahan kimia menghasilkan zat baru.
Standar Kompetensi:
Memahami perubahan materi dengan cara mengamati
dan menafsirkan
Kompetensi Dasar:
Menyimpulkan perubahan fisis dan perubahan kima
berdasarkan hasil percobaan
Standar Kompetensi:
Memahami perubahan materi dengan cara mengamati
dan menafsirkan
Kompetensi Dasar:
Menyimpulkan perubahan fisis dan perubahan kima
berdasarkan hasil percobaan
bagan perubahan materi
merupakan air dalam bentuk padat. Dalam subbab ini akan dibahas dua jenis perubahan
fisis yaitu perubahan wujud dan pelarutan dengan teori partikel.
1. Wujud dan Perubahan Wujud
a. Wujud Zat
Kita mengenal tiga wujud, yaitu padat, cair, dan gas.
Sifat-sifat dari ketiga zat tersebut dapat dijelaskan dengan melihat struktur atau
susunan partikelnya. Partikel-partikel dalam zat padat tersusun rapat dan diam
(tidak berpindah tempat). Satu-satunya gerakan partikel zat padat adalah vibrasi
(getaran). Oleh karena itu, zat padat mempunyai volume dan bentuk yang tetap
dan sangat sukar mengalami kompresi (sukar dimampatkan). Partikel-partikel zat
cair juga tersusun rapat, tetapi dapat bergerak (berpindah tempat). Oleh karena
itu, zat cair mempunyai volume tetap, tetapi bentuknya dapat berubah mengikuti
bentuk wadahnya. Zat cair juga sukar mengalami kompresi. Sedanngkan partikel-
partikel gas tersusun relatif renggang sehingga dapat bergerak bebas. Gas tidak
mempunyai bentuk dan volume yang tetap, dan selalu mengisi ruangan yang
ditempatinya secara homogen.
b. Perubahan Wujud
Perubahan dari bentuk padat mnejadi cair atau gas, atau
sebaliknya, disebut perubahan wujud. Ada 6 macam perubahan wujud
seperti gambar:
Perubahan wujud dapat terjadi karena pemanasan atau pendinginan.
Apabila suatu zat padat dipanaskan, mula-mula suhunya akan naik.
Kemudian ketika sampai pada suhu tertentu, zat itu mulai mencair.
Suhu tidak akan naik lagi hingga semua padatn mencair. Jika
pemanasan dilanjutkan, suhu cairann itu akan naik sampai suhu tertentu
saat cairan mulai medidih. Seperti halnya ketika mencair, suhu cairan
juga tidak akan naik lagi hingga semua cairan berubah menjadi gas.
Suhu pada saat padatan berubah menjadi cairan disebut titik cair (titik
leleh). Sushu pada saat cairan berubah menjadi uap disebut titik didih.
Hal sebaliknya akan terjadi, jika suatu gas didinginkan. Pada suhu tertentu, gas akan
mengembun dan pada suhu yang lebih rendah lagi, cairan akan membeku. Pengembunan
akan terjadi pada titik didih (titik embun = titik didih) dan pembekuan terjadi pada titik leleh
(titik beku = titik leleh). Beberapa zat, seperti iodin, kamfer, dan es kering (CO2 padat), tidak
mencair ketika dipanaskan, melainkan langsung mnejadi gas. Sebaliknya, jika uap zat itu
didinginkan akan langsung manjadi padatan. Perubahan wujud seperti itu disebut
menyublim.
Tahukah kamu?Air mempunyai 3 nama Di alam, air terdapat dalam tiga bentuk wujud, yatitu padat, cair, dan gas. Air dalam bentuk padat kita sebut es, sedangkan air dalam bentuk gas kita sebut uap air. Biasanya jiak kita menyebut air, maka yang dimaksud adalah air dalam bentuk cair. Air juga merupakan satu-satunya zat yanga mempunyai nama khusus untuk ketiga bentuk wujudnya (dalam bahsa Inggris), yaitu padat = es (ice), cair = air (water), dan gas = uap (steam).
perubahan wujud es
c. Titik Leleh dan Titik Didih
Titik leleh atau titik beku adalah suhu ketika zat padat berubah menjadi zat cair, atau
zat cair berubah menjadi padatan. Titik didih atau titik embun adalah suhu ketika cairan
mendidih atau uap mengembun. Titik leleh dan titik didih adalah khas bagi setiap zat. Oleh
karena itu, data titik leleh dan titik didih dapat digunakanuntuk mengenali (identifikasi)
suatu zat.
Contoh: Titik leleh dan titik didih air berturut-turut adalah 0oC dan 100oC pada tekanan 1
atm. Tidak ada zat lain yang mempunyai titik leleh dan titik didih yang sama
dengan air. Sehingga, jika kamu temukan suatu zat dengan titik leleh dan titik didih
0oC dan 100oC, maka dapat dipastikan zat itu adalah air.
Mengapa air berwujud cair pada suhu kamar? Hal itu tidak lain karena titik leleh air
berada di bawah suhu kamar, sedangkan titik didihnya berada di atas suhu kamar.
Dengan kata lain, wujud zat bergantung pada titik leleh dan titik didihnya.
2. Proses Pelarutan
Ketika gula melarut dalam air, ternyata sifat gula tidak hilang. Air gula tetap
terasa manis. Apa yang sebenarnya terjadi? Sementara itu, kita ketahui bahwa gula
tidak larut dalam minyak. Mengapa demikian? Dalam subbab ini, akan dibahas proses
pelarutan secara ilmiah.
Beberapa contoh lain dari perubahan fisis dan kimiawi ditunjukkan dalam kotak di
bawah ini.
Proses fisis Proses kimia
* lilin yang meleleh * lilin yang terbkar
* pengecatan tembok / pagar * fotosintesis
* lampu pijar yang menyala * lampu petromaks yang menyala
* pemisahan oksigen dari udara * pencernaan makanan
* pemisahan bensin dari minyak bumi * pembuatan sabun dari minyak kelapa
* pencucian pakaian * pembuatan tembok (adukan semen)
* pembuatan jalan aspal * pembuatan plastik dari minyak bumi
* terjadinya hujan * pembusukan
* penggelantangan pakaian
1b). Perubahan Kimia
Suatu perubahan kimia lebih sering disebut dengan reaksi kimia. Kata kerja “bereaksi”
selalu berarti “membentuk zat baru”. Zat semula yang kemudian berubah seperti pereaksi/
reaktan, sedangkan zat baru yang terbentuk disebut hasil reaksi/ produk. Sebagai contoh, pada
proses fotosintesis tumbuhan, gas karbondioksida dari udara bereaksi dengan air yang diserap dari
tanah, menghasilkan karbohidrat dan gas oksigen. Dalam contoh itu, karbondioksida dan air
merupakan pereaksi, sedangkan karbohidrat dan oksigen merupakan hasil reaksi.
Perubahan Kimia, yaitu perubahan yang menghasilkan zat baru. Misalnya, kayu terbakar,
menghasilkan arang atau abu, susu menjadi asam karena terbentuk asam laktat, nasi dicerna tubuh
kita menjadi glukosa, dinamit meledak dengan menghasilkan bermacam-macam gas. Masih
banyak lagi perubahan kimia yang dapat kita amati sehari-hari.
Perubahan Fisis Perubahan Kimia
1. Pembakaran logam nikel kawat nikel
dibakar dari nyala api dari alat pembakar
Bunsen, nikel terbakar membara, ketika
didinginkan, logam itu kembali kepada
keadaan semula
1. Pembakaran logam magnesium
Pita magnesium dibakar pada nyala Bunsen,
magnesium terbakar dengan menimbulkan
cahaya terang dan menghasilkan abu berwarna
putih
2. Pelarutan garam dapur
Sesendok garam dapur dimasukkan ke
dalam air suling pada gelas kimia, dan
diaduk sampai larut. Jika larutan ini
dipanaskan sampai semua air menguap,
maka garam dapur dapat diperoleh
kembali.
2. Pelarutan logam natrium
Dengan menggunakan tang, sekeping natrium
dimasukkan secara hati-hati pada permukaan air
suling dalam gelas kimia. Natrium larut disertai
sedikit ledakan. Jika air diuapkan, kita
memperoleh zat padat putih. Zat ini juga larut
dalam air, tetapi tidak menimbulkan ledakan.
3. Pemanasan secara lemah
Panaskan belerang dalam tabung reaksi
dengan api yang lemah/ nyala kuning,
tabung digoyangkan terus-menerus.
Setelah belerang meleleh, pemanasan
dihentikan. Ketika didinginkan, belerang
menjadi padat seperti semula.
3. Pemanasan secara kuat
Panaskan belerang dalam sendok porselin dengan
api yang kuat/ nyala biru. Belerang meleleh dan
lambat laun jumlahnya berkurang, akhirnya
sendok itu kosong dan timbul gas yang berbau
seperti bau korek api yang terbakar
Baik perubahan fisis maupun perubahan kimia banyak digunakan dalam pembuatan produk-
produk industri. Pengolahan gula pasir dari tebu serta pengolahan bensin dari minyak kotor/ crude
oil merupakan perubahan fisis, sebab gula memang sudah terkandung dalam batang tebu, dan
minyak kotor bensin masih bercampur dengan minyak lain seperti solar dan minyak tanah. Di
pihak lain, pengolahan pupuk urea dari gas ammonia serta pengolahan logam alumunium dari
bijih bauksit merupakan perubahan kimia, sebab urea dan alumunium adalah zat-zat baru yang
sebelumnya tidak ada.
Ada empat macam petunjuk yang menandai berlangsungnya suatu reaksi kimia, yaitu:
a. pembentukan gas
b. pembentukan endapan
c. pembentukan warna
d. perubahan suhu.
Di bawah ini tercantum beberapa percobaan yang dapat diperagakan di kelas, cukup dengan
menggunakan tabung reaksi.
Tabel 2.2 Beberapa Perubahan dalam Reaksi kimia
Zat-zat yang direaksikan Pengamatan
1. Logam seng atau magnesium dengan
larutan asam klorida
1. Terbentuk gelembung-gelembung gas
2. Larutan timbal (II) nitrat dengan
kalium ioida
2. Terbentuk endapan kuning
3. Larutan kalium kromat dengan larutan
asam klorida
3. Warna kuning berubah menjadi jingga
4. Larutan natrium hidroksida dengan
larutan asam klorida
4. Dinding tabung terasa hangat
Salah satu jenis reaksi kimia yang perlu segera kita bicarakan karena akan sering disebut-
sebut adalah reaksi oksidasi, yaitu reaksi antara zat dengan gas oksigen. Reaksi oksidasi
banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Sebagian besar proses metabolisme dalam
tubuh kita merupakan reaksi oksidasi. Itulah sebabnya kita menghirup terus-menerus oksigen
dari udara.
Reaksi oksidasi yang berlangsung cepat sehingga menimbulkan panas dan cahaya disebut
pembakaran. Jika kita membakar kertas, artinya mereaksikan kertas itu dengan gas oksigen di
udara. Ada pula reaksi oksidasi yang berlangsung lambat, seperti perkaratan logam dan
pelapukan kayu. Hasil reaksinya baru dapat kita saksikan dalam waktu yang cukup lama.
Perubahan kimia adalah perubahan yang menghasilkan zat baru. Contohnya yaitu
perkaratan besi atau pembakaran kertas. Kedua proses tersebut menghasilkan zat baru, bukan?
Karat besi tidak sama dengan besi, dan abu hasil pembakaran sama ssekali berbeda dari kertas
semula. Untuk lebih memahami perbedaan antara perubahan fisis dan perubahan kimia,
lakukan kegiatan tersebut.
Melakukan
PercobaanTujuan: mengamati perubahan fisis dan perubahan kimia.
Alat dan Bahan
Pelajarilah cara kerja berikut, kemudian tulislah daftar alat dan bahan yang
digunakan.
Cara Kerja
Masukkan kira-kira 2 gram potongan lilin ke dalam sebuah tabung reaksi. Dengan
menggunakan penjepit tabung, panaskanlah tabung reaksi itu hingga lilin di
dalamnya meleleh. Kemudian biarkan tabung beserta isinya mendingin. Apakah
lilin yang meleleh mengsasilkan zat baru?
Nyalakan sebatang lilin baru dan amati lilin yang ssedang menyala itu. Masukkan
spatula ke dalam nyala lilin selama beberapa detik. Amati spatula itu, apakah
terbentuk zat baru pada lilin yang menyala?
Ambillah sedikit serbuk belerang dengan spatula baja, kemudian dibakar (tetap
pada spatula baja). Perhatikan belerang yang terbakar itu. Cium bau gas yang
terbentuk. Apakah belerang yang terbakar menghasilkan zat baru?
Panaskan kawat nikron pada nyala spiritus hingga berpijar, kemudian biarkan
menjadi dingin. Periksalah apakah kawat nikron berubah menjadi zat lain?
Potonnglah pita magnesium 10 cm. Jepit salah satu ujungnya dengan tang besi.
Kemudian bakar ujung yang satu lagi dengan nyala spiritus hingga mulai berpijar.
Jangan menatap secara langsung pita magnesium yang sedang berpijar. Keluarkan
pita magnesium yang sedang berpijar dari nyala spritus (tetap dijepit). Setelah
pijarnya padam, amatilah abu yang terbentuk. Apakah abu itu sama dengan
magnesium mula-mula?
Melakukan
PercobaanTujuan: mengamati perubahan fisis dan perubahan kimia.
Alat dan Bahan
Pelajarilah cara kerja berikut, kemudian tulislah daftar alat dan bahan yang
digunakan.
Cara Kerja
Masukkan kira-kira 2 gram potongan lilin ke dalam sebuah tabung reaksi. Dengan
menggunakan penjepit tabung, panaskanlah tabung reaksi itu hingga lilin di
dalamnya meleleh. Kemudian biarkan tabung beserta isinya mendingin. Apakah
lilin yang meleleh mengsasilkan zat baru?
Nyalakan sebatang lilin baru dan amati lilin yang ssedang menyala itu. Masukkan
spatula ke dalam nyala lilin selama beberapa detik. Amati spatula itu, apakah
terbentuk zat baru pada lilin yang menyala?
Ambillah sedikit serbuk belerang dengan spatula baja, kemudian dibakar (tetap
pada spatula baja). Perhatikan belerang yang terbakar itu. Cium bau gas yang
terbentuk. Apakah belerang yang terbakar menghasilkan zat baru?
Panaskan kawat nikron pada nyala spiritus hingga berpijar, kemudian biarkan
menjadi dingin. Periksalah apakah kawat nikron berubah menjadi zat lain?
Potonnglah pita magnesium 10 cm. Jepit salah satu ujungnya dengan tang besi.
Kemudian bakar ujung yang satu lagi dengan nyala spiritus hingga mulai berpijar.
Jangan menatap secara langsung pita magnesium yang sedang berpijar. Keluarkan
pita magnesium yang sedang berpijar dari nyala spritus (tetap dijepit). Setelah
pijarnya padam, amatilah abu yang terbentuk. Apakah abu itu sama dengan
magnesium mula-mula?
Perubahan kimia disebut reaksi. Berlangsungnya reaksi kimia ditandai oleh suatu perubahan yang
dapat diamati, seperti terbentuknya gas, terbentuknya endapan, perubahan warna dan perubahan suhu.
a. Contoh reaksi kimia yang menghasilkan gas
1) Pualam + larutan asam klorida; menghasilkan gas karbondioksida
2) Besi / seng + larutan asam klorida; menghasilkan gas hidrogen
b. Contoh reaksi kimia yang menghasilkan endapan
1) Larutan timbal (II) asetat + larutan kalium ioida; menghasilkan endapan kuning
2) Larutan perak nitrat + larutan natrium klorida; menghasilkan endapan putih
c. Contoh reaksi kimia yang disertai perubahan warna
1) Larutan kalium kromat yang berwarna kuning akan menjadi jingga jika ditetesi dengan
Asam sulfat
2) Larutan kalium permanganate yang berwrna merah-ungu akan menjadi bening atau pink
Muda jika ditetesi dengan larutan asam sulfat dan asam oksalat.
d. Contoh reaksi kimia yang disertai perubahan suhu
1) Reaksi antara kapur tohor dengan air menyebabkan kenaikan suhu
2) Reaksi antara barium hidroksida dengan ammonium klorida menyebabkan penurunan suhu.
Reaksi yang disertai pembebasa kalor disebut eksoterm, sedangkan reaksi yang menyerap
kalor disebut reaksi endoterm. Contoh yang sangat kontras adalah reaksi pembakaran (eksoterm)
dan fotosintetis (endoterm).
3. Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoiser)
Lilin yang menyala makin lama makin pendek. Apakah lilin itu hilang?
Tidak. Lilin itu tidak hilang, tetapi berubah menjadi zat-zat baru dalam bentuk gas,
yaitu gas karbon dioksida dan uap air. Apabila seluruh hasil pembakaran lilin
ditampung dan ditimbang, niscaya massanya sama dengan massa lilin ditambah
dengan massa oksigen yang terpakai dalam pembakaran itu.
Antoine Laurent Lavoiser (1743-1794) seorang ahli kimia bangsa Prancis
telah menyelidiki hubungan massa zat sebelum dan sesudah reaksi. Lavoiser
menimbang zat-zat sebelum bereaksi kemudian menimbang hasil-hasil reaksinya.
Ternyata massa zat sebelum dan sesudah bereaksi selalu sama. Aken tetapi,
perubahan-perubahan materi umumnya berlangsung dalam system yang terbuka
sehingga apabila hasil reaksi ada yang meninggalkan system –seperti pembakaran
lilin- dan apabila suatu zat dari lingkungan diikat –seperti proses perkaratan besi
yang mengikat oksigen dari dalam udara, maka seolah-olah massa zat sebelum dan
sesudah bereaksi menjadi tidak sama.
Massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama
Antoine Laurent Lavoisier bersama Madam Lavoisier
BAB IV
PENGGOLONGAN MATERI
Materi dapat digolongkan ke dalam zat tunggal (zat murni) atau campuran. Materi yang
terdiri dari satu jenis zat disebut zat tunggal, sedangkan mmateri yang terdiri dari dua jenis atau
lebih zat disebut campuran.
Contoh zat tunggal : air
Contoh campuran : air laut (terdiri dari air dan berbagai garam)
Zat tunggal dapat berupa unsur dan senyawa, sedangkan campuran ada yang bersifat homogen,
ada pula yang heterogen. Dengan demikian, klasifikasi materi adalah seperti pada gambar di
bawah ini
A. UNSUR, SENYAWA, DAN CAMPURAN
Air murni terdiri atas sejenis materi yaitu air, sedangkan air laut terdiri dari air dan berbagai zat
lain yang terlarut atau tercampur di dalamnya. Benda-benda seperti air murni, yaitu benda yang
Materi dapat terbentuk berupa unsure, senyawa dan campuran.
Standar Kompetensi:
Memahami Materi dan Perubahannya
Kompetensi Dasar:
Mengetahui klasifikasi materi dan sifat
berbagai jenis materi
Standar Kompetensi:
Memahami Materi dan Perubahannya
Kompetensi Dasar:
Mengetahui klasifikasi materi dan sifat
berbagai jenis materi
terdiri dari sejenis materi disebut zat tunggal atau zat murni atau zat. Benda-benda seperti air laut,
yaitu benda yang terdiri dari berbagai jenis materi, yaitu campuran.
Zat tunggal bersifa homogeny, kontinyu dan mempunyai sifat yang sama pada setiap bagiannya.
Zat tunngal dibedakan atas unsur dan senyawa. Adapaun campuran ada yang bersifat homogen dan
ada yang heterogen. Campuranyang homogen disebut larutan, sedangkan yang heterogen meliputi
koloid dan suspensi.
Benda-benda yang kita temukan dalam kehidupan sehari-hari pada umumnya adalah campuran.
Udara, air alam (air sungai, danau atau air laut) dan tanah adalah campuran. Bensin murni atau susu
murni adalah campuran. Zat tunggal dapat dipisahkan dari campurannya melalui cara-cara fisis
tertentu, seperti penyulingan atau pengkristalan.
1. Unsur
Unsur adalah zat tunggal yang secara kimia tidak dapat diuraikan menjadi zat-zat lain.
Beberapa controh unsur adalah oksigen, nitrogen, hydrogen, besi, alimunium, emas, perak, raksa dan
platina. Sampai saat buku ini ditulis telah dikenal 109 jenis unsure. Sebanyak 92 di antaranya terdapat
di alam sedangkan yang lainnya merupakan sintetik atau buatan.
Unsur-unsur alam itu pada umumnya terdapat dalam senyawa. Hydrogen sebagai contoh
terdapat dalam air dan karbohidrat. Berbagai unsure seperti oksigen, nitrogen, belerang, emas dan
platina, disamping sebagai senyawa juga terdapat dalam keadaan bebas. Sebagai mana kita ketahui,
oksigen dan nitrogen terdapat dalam udara.
Tabel 1.2. Kelimpahan Unsur-unsur dalam kulit Bumi
Unsur % massa Unsur % Massa
Oksigen 49,20 Klorin 0,19
Silikon 25,67 Fosfor 0,11
Alumunium 7,50 Mangan 0,09
Besi 4,71 Karbon 0,08
Kalsim 3,39 Belerang 0,06
Natrium 2,63 Barium 0,04
Kalium 2,40 Nitrogen 0,03
Magnesium 1,93 Fluorin 0,03
Hidrogen 0,87 Stronsium 0,02
Titan 0,58 Unsur-unsur lain 0,47
Unsur dibedakan atas logam dan nonlogam. Beberapa contoh unsure logam ialah alumunium,
besi (ferum), emas (aurum), tembaga (kuprum), perak (argentum), raksa (hidrargirum). Unsure logam
mempunyai sifat-sifat antara lain:
Unsur tudak dapat diuraikan menjadi zat-zat lain secara kimia
a. kecuali raksa, semuanya berupa zat padat pada suhu kamar 25 C
b. merupakan konduktor listrik dan panas
c. mengkilap jika digosok
d. dapat ditempa (malleable) dan dapat diregangkan (ductible).
Beberapa contoh unsur nonlogam ialah nitrogen, oksigen, karbon, belerang dan klorin. Unsure
nonlogam mempunyai sifat-sifat antara lain:
a. ada yang berupa zat padat, zat cair dan zat gas pada suhu kamar 25 C
b. yang berupa zat padat umumnya rapuh seperti arang (karbon)
c. bukan konduktor listrik atau panas, kecuali grafit (salah satu bentuk karbon)
d. tidak mengkilap walau digosok, kecuali intan (satu bentuk lain dari karbon)
Unsur logam dan nonlogam dapat dibedakan dari nama ilmiahnya, unsure yang namanya ium
atau um adalah logam kecuali helium, selenium dan tellurium.
Unsur yang merupakan peralihan dari logam ke non logam mempunyai baik sifat logam
maupun sifat nonlogam, disebut juga unsur metalloid, contohnya ialah silicon, boron dan
arsen.
Perbandingan sifat antara logam dan nonlogam secara ringkas diberikan pada tabel di
bawah. Besi, alumunium, emas, dan raksa tergolong logam, sedangkan hidrogen, oksigen, dan
belerang tergolong nonlogam. Tergolong apakah tembaga, perak, silikon, dan karbon?
Perbandingan Sifat Antara Logam dan Nonlogam
Logam Nonlogam
1. Kecuali raksa, berwujud padat pada
suhu kamar.
2. Dapat ditempa (malleable) dan dapat
direnggangkan.
3. Mengkilap jika digosok.
4. Konduktor listrik dan panas.
5. Titik cair dan titik didih umumnnya
tinggi.
6. Massa jenis umumnya tinggi.
1. Ada yang berwujud padat, cair, atau
gas.
2. Bersifat rapuh, tidak dapat ditempa.
3. Kecuali intan, tidak mengkilap
walaupun digosok.
4. Nonkonduktor, kecuali grafit.
5. Titik cair dan titik didih umumnya
rendah.
6. Massa jenis umumnya rendah.
Beberapa unsur menunjukkan sifat logam sekaligus nonlogam. Unsur-unsur seperti itu
digolongkan sebagai unsur metaloid. Contohnya yaitu boron dan silikon. Penampilan silikon
mengkilap seperti logam, tetapi bersifat rapuh seperti nonlogam. Silikon bnayak digunakan
sebagai bahan semikonduktor. Dalam sistem periodik unsur, unsur metaloid terletak di
bagian tengah. Unsur metaloid merupakan peralihan dari logam ke nonlogam.
1. Sistem Periodik Unsur
Penggolongan unsur ke dalam logam dan nonlogam merupakan cara pengelompokan
yang sederhana. Antar sesama logam mungkin memiliki sifat-sifat yang sangat sederhana.
Demikian juga antar sesama unsur nonlogam. Seiring dengna kemajuan yang dicapai dalam
ilmu kimia, pengelompokan unsur semakin terinci. Suatu daftar pengelompokan unsur yang
sangat penting dalam ilmu kimia, yaitu sistem periodik unsur-unsur. Dalam daftar itu, unsur-
unsur yang mempunyai sifat-sifat sangat bermiripan ditempatkan dalam satu kolom. Unsur-
unsur logam terletak di bagian kiri-bawah, sedangkan unsur-unsur nonlogam terletak di
bagian kanan-atas.
2. Atom
Bagian terkecil dari suatu unsur disebut atom. Contohnya, bagian terkecil dari besi
adalah atom besi. Atom mempunyai ukuran yang amat kecil. Dalam sebutir besi sebesar titik
di akhir kalimat ini, terdapat triliunan atom besi. Setiap unsur terdiri dari satu jenis atom.
Unsur yang berbeda mempunyai atom yang berbeda pula. Jadi, besi terdiri atas atom-atom
besi, sedangkan perak terdidi atas atom-atom perak. Atom besi berbed adengna atom perak.
Lambang atom sama dengan lambang unsur.
2. Senyawa
Senyawa adalah zat tunggal yang dapat diuraikan secara kimia menjadi dua
zat atau lebih.
Senyawa dapat diuraikan secara kimia menjadi dua zat atau lebih
Beberapa contoh senyawa ialah air, sukrosa atau gula tebu, natrium klorida/ garam
dapur. Air dapat diuraikan oleh listrik menjadi gas hydrogen dan gas oksigen.
Sukrosa dapat diuraikan dengan pemanasan menjadi arang/ karbon atau air.
Sedangkan natrium klorida juga dapat diuraikan oleh listrik/ elektrolisis, menjadi
natrium dan klorin.
Senyawa terbentuk oleh perikatan kimia dari dua jenis unsur atau lebih. Suatu
senyawa mempunyai sifat tertentu, berbeda dari sifat unsur-unsur penyusunnya.
Contoh 1
Senyawa : Air adalah suatu zat cair yang sudah kita kenal, tidak dapat terbakar
Unsur penyusun : Hidrogen dan oksigen, keduanya berupa gas, hydrogen sangat mudah terbakar
Sedangkan oksigen perlu untuk pembakaran.
Contoh 2 : Natrium klorida/ garam dapur, suatu zat padat berwarna putih, rasanya asin.
Unsur penyusun : Natrium dan klorin
Natrium adalah logam yang sangat reaktif, bereaksi hebat dengan air, dapat
meledak; klorin adalah unsure nonlogam yang berupa gas dan sangat reaktif, baunya sangat
menusuk/ bau kaporit.
Contoh 3
Senyawa : Sukrosa/ gula tebu, suatu zat p-adat berwarna putih, rasanya manis.
Unsur penyusun : Karbon/ arang, hydrogen dan oksigen. Karbon adalah zat padat berwarna
Hitam, sedangkan hydrogen dan oksigen di atas sudah dijelaskan.
3. Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)
Pada tahun 1799 seorang ahli kimia dari Prancis Joseph Louis Proust (1754-1826) menemukan bahwa perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa adalah tetap. Sebagai contoh, perbandingan massa hydrogen dengan oksigen dalam air (1 : 8), tidak tergantung pada jumlah air yang dianalisis. Hal ini juga berarti bahwa massa hydrogen yang bereaksi dengan oksigen membentuk air adalah 1 : 8, maka salah satu di antaranya akan bersisa.
No Massa hydrogen yang
direaksikan
Massa oksigen yang
direaksikan
Massa air yang terbentuk
Massa pereaksi yang tersisa
1 1 g 8 g 9 g -2 2 g 16 g 18 g -3 1 g 9 g 9 g 1 g oksigen4 2 g 8 g 9 g 1 g oksigen5 5 g 24 g 27 g 2 g oksigen6 10 g 10 g 11,25 g 8,75 g oksigen
Dari uraian di atas dapatlah ditarik kesimpulan bahwa sifat-sifat senyawa sebagai berikut:
1. Tergolong zat tunggal
2. homogen
3. Dengan cara kimia dapat diuraikan menjadi dua jenis zat atau lebih
Dalam suatu senyawa, perbandingan massa unsur-unsur penyusunnya selalu tetap
Dahulu, satu-satunya cara untuk menguraikan suatu zat adalah dengan pemanasan. Kini, penguraian dapat dilakukan dengan cara lain, misalnya dengan listrik (elektrolosis).
4. Terdiri dari dua jenid unsure atau lebih dengan perbandingan tertentu.
5. Mempunyai sifat-sifat tertentu yang berbeda dari sifat-sifat unsure penyusunnya/ sifat
unsure senyawa tidak tampak lagi.
4. Campuran
a. Sifat-sifat campuran
Campuran terdiri dari dua jenis zat atau lebih yang masih mempunyai sifat zat asalnya.
Selanjutnya sifat-sifat campuran dapat dirinci sebagai berikut:
1. Terdiri atas dua jenis zat tunggal atau lebih
Contoh : Teh manis adalah campuran dari air, gula dan the
Air garam adalah campuran dari air garam
Udara adalah campuran dari berbagai jenis gas, terutama nitrogen dan oksigen.
2. Komposisinya tidak tetap
Contoh : Campuran gula dan air dapat dibuat dengan berbagai macam perbandingan antara gula
dan air.
3. Masih mempunyai sifat zat asal. Sifat campuran merupakan sifat rata-rata dari sifat komponennya.
Pada campuran gula dengan air maka sifat gula (manis) tidak hilang. Tingkat kemanisan campuran
bergantung pada perbandingan antara air da gula yang dicampurkan.
4. Dapat dipisahkan menjadi komponennya melalui cara-cara fisis seperti penyaringan atau
penyulingan.
Contoh :
Garam dapat dipisahkan dari air garam melalui penguapan/ pengkristalan. Dalam hal ini tidak
terbentuk zat baru, semata-mata hanya pemisahan garam dan air.
Campuran ada yang homogen ada pula yang heterogen, campuran homogen disebut larutan,
sedangkan yang heterogen meliputi koloid atau suspensi.
b. Jenis-jenis campuran
1. Larutan
Larutan adalah campuran yang homogen. Setiap larutan terdiri atas suatu pelarut/ solvent dan zat
pelarut/ solute. Biasanya komponen yang jumlahnya terbanyak dianggap sebagai pelarut. Namun,
jika zat padat atau zat gas dilarutkan dalam zat cair maka yang menjadi pelarut adalah zat cair.
Dalam larutan, zat terlarut tersebar dalam bentuk partikel-partikel yang sangat kecil dengan
diameter kurang dari 2 nm. Partikel larutan tidak dapat dilihat lagi walaupun menggunakan
mikroskop ultra. Oleh karena itu larutan tampak homogen dan merupakan satu fase, larutan tidak
dapat disaring.
Larutan ada yang berbentuk padat, cair dan gas. Wujud larutan bergantung pada jenis dan
perbandingan komponennya. Perhatikan beberapa contoh sebagai berikut:
Larutan gas : Udara, gas alam
Campuran terbentuk dari dua zat atau lebih yang masih mempunyai sifat zat asalnya
Larutan cair : Air garam, spiritus, air soda/ larutan gas CO2 dalam air
Larutan padat : Logam campur/ aliase, antara emas dan perak. Gas hydrogen dapat larut dalam
Dalam logam platina.
2. Suspensi
Suspensi adalah campuran kasar. Ukuran partikelnya lebih besar dari 100 nm. Pada umumnya
tampak keruh dan merupakan system multi fase. Beberapa contoh: campuran terigu dengan air,
tanah liat dan air dan air sungai yang keruh. Suspensi zat padat dalam zat cair dapat dipisahkan
dengan penyaringan.
3. Koloid
Campuran koloid terletek antara larutan dan suspensi.
Ukuran partikelnya berkisar dari 1 sampai dengan 100 nm.
Koloid tampak homogen, tetapi pada umumnya tidak jernih.
Jika dilihat dengan mikroskop ultra bersifat heterogen.
Koloid tidak dapat disaring dengan penyaring biasa.
Beberapa contoh : susu, santan, kabut, jelli dan lain-lain.
c. Pemisahan Campuran
Campuran dapat dipisahkan melalui cara-cara fisis. Pemisahan didasarkan pada suatu perbedaan
sifat, seperti perbedaan ukuran partikel/ butiran, perbedaan titik didih dan sebagainya.
Selanjutnya akan dibahas beberapa pemisahan campuran, yaitu:
1. penyaringan/ filtrasi
2. pengkristalan/ kristalisasi
3. penyulingan/ destilasi
4. sublimasi
5. kromatografi
1. Penyaringan (filtrasi)
Penyaringan dilakukan untuk memisahkan zat padat dari suspensi. Filtrasi didasarkan pada
perbedaan ukuran partikel. Filtrasi menggunakan suatu penyaring, yaitu bahan berpori yang
dapat dilewati partikel-partikel kecil, tetapi menahan partikel yang lebih besar.
Beberapa contoh pekerjaan penyaringan: menyaring santan, menyaring air sumur dan air
sungai yang keruh, menyaring teh atau kopi, mengayak pasir dan menyaring udara.
Penyaringan biasa dalam laboratorium menggunakan kertas saring.
2. Pengkristalan (kristalisasi)
Kristalisasi dilakukan untuk memisahkan zat padat dari larutannya dengan jalan mengguapkan
pelarutnya.
Contoh: Memisahkan garam dari dari air laut
contoh koloid: susu,santan
Memisahkan gula tebu dari air tebu
Memurnikan berbagai jenis zat
Untuk membuat garam dapur, di pinggir pantai dibuat tambak-tambak. Tambak kemudian
diisi dengan air laut dan dibiarkan menguap oleh sinar matahari. Setelah beberapa kali pengisian,
kagar garam makin tinggi dan akhirnya terjadi pengkristalan garam. Garam yang didapat dengan
cara ini belim begitu bersih/ murni. Pemurnian garam dapur dilakukan dengan mengkristalkan
kembali/ rekristalisasi. Garam kotor itu dilarutkan kembali dalam air. Larutan disaring dan
filtratnya diuapkan sehingga didapat kristal yang lebih bersih, lebih putih.
3. Penyulingan (destilasi)
Penyulingan digunakan untuk memisahkan zat cair dari campurannya berdasarkan perbedaan titik
didih.
Contoh: Membuat air murni/ akuades dari air laut. Titik didih normal air adalah 100 C sedangkan
titik didih natrium klorida jauh lebih tinggi. Apabila air laut dipanaskan pada suhu sekitar 100 C
maka air akan menguap sedangkan natrium klorida tidak. Bila uap air diembunkan maka
diperoleh akuades/ air suling.
4. Sublimasi
Sublimasi digunakan untuk memisahkan/ memurnikan zat-zat yang dapat menyublim,
seperti kapur barus/ kamfer, iodin kafein, dan naftalena.
Iodin yang kotor dipanaskan sehingga menguap/ kotoran tidak ikut menguap. Uap iodine
kemudian didinginkansehingga didapat kristal iodin murni.
5. Kromatografi
Kromatografi adalah pemisahan yang didasarkan perbedaan koefisien difusi/ kecepatan perembesan
dari zat-zat dari suatu medium tertentu. Kromatografi yang paling sederhana adalah kromatografi
kertas.
Rangkuman Materi adalah segala sesuatu yanng memiliki massa dan menempati ruangan.
Materi terdiri dari zat tunggal dan campuran.
Zat tunggal merupakan materi yang seluruh bagiannya mempunyai sifat dan
susunan sama. Zat tunggal terdiri dari unsur dan senyawa.
Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat yang lebih
sederhana dengan cara reaksi biasa. Unsur terdiri dari unsur logam dan
nonlogam.
Unsur logam mempunyai sifat mengkilap, dapat menghantrakan arus listrik dan
panas, dapat ditempa, serta dapat ditarik menjadi kawat. Unsur nonlogam
mempunyai sifat tidak mengkilap, penghantar listrik dan panas yang buruk, serta
tidak dapat ditempa.
Unsur yang mempunyai sifat antara logam dengan nonlogam disebut semilogam
atau metaloid.
Ssenyawa adalah zat tunggal yang terdiri dari gabungan dua jenis unsur atau
lebih, yang dengan reaksi kimia biasa dapat diuraikankembali menjadi unsur-
unsurnya. Senyawa terdiri dari senyawa biner dan senyawa poliatom.
Senyawa biner adalah senyawa yang hanya dibentuk oleh dua unsur saja,
sedangkan senyawa poliatom dibentuk oleh lebih dua unsur.
Campuran terbentuk dari dua zat atau lebih yang masih mempunyai sifat
asalnya. Campuran terdiri dari campuran homogen dan campuran heterogen.
Campuran homogen adalah campuran yang serba sama, antara zat pembentuk
campuran tidak terdapat bidang batas, sehingga tidak dapat dibedakan. Campuran
homogen dinamakan juga larutan. Pada campuran heterogen zat pembentuk
campuran masih dapat dibedakan.
Berdasarkan sifat komponen-komponen penyusun campuran, maka campuran
dapat dipisahkan dengan cara penyaringan (filtrasi), penguapan (evaporasi),
penyulingan (destilasi), penyubliman (sublimasi), dekantasi, dan penyarian
(ekstraksi).
Penyaringan adalah pemisahan campuran zat padat dengna zat cair berdasarkan
ukuran komponen-komponen penyusun campuran. Penguapan merupakan proses
pemisahan campuran dengan cara menguapkan pelarutnya. Penyulingan adalah
pemisahan campuran berdasarkan perbedaan titik didih komponen-komponen
penyusun campuran. Penyubliman adalah pemisahan campuran berdasarkan
perubahan wujud padat menjadi gas. Dekantasi adalah pemisahan campuran zat
cair dengan zat padat. Penyarian adalah pemisahan campuran berdasarkan
kelarutan zat terlarut dalam pelarut yang berbeda.
Rangkuman Materi adalah segala sesuatu yanng memiliki massa dan menempati ruangan.
Materi terdiri dari zat tunggal dan campuran.
Zat tunggal merupakan materi yang seluruh bagiannya mempunyai sifat dan
susunan sama. Zat tunggal terdiri dari unsur dan senyawa.
Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat yang lebih
sederhana dengan cara reaksi biasa. Unsur terdiri dari unsur logam dan
nonlogam.
Unsur logam mempunyai sifat mengkilap, dapat menghantrakan arus listrik dan
panas, dapat ditempa, serta dapat ditarik menjadi kawat. Unsur nonlogam
mempunyai sifat tidak mengkilap, penghantar listrik dan panas yang buruk, serta
tidak dapat ditempa.
Unsur yang mempunyai sifat antara logam dengan nonlogam disebut semilogam
atau metaloid.
Ssenyawa adalah zat tunggal yang terdiri dari gabungan dua jenis unsur atau
lebih, yang dengan reaksi kimia biasa dapat diuraikankembali menjadi unsur-
unsurnya. Senyawa terdiri dari senyawa biner dan senyawa poliatom.
Senyawa biner adalah senyawa yang hanya dibentuk oleh dua unsur saja,
sedangkan senyawa poliatom dibentuk oleh lebih dua unsur.
Campuran terbentuk dari dua zat atau lebih yang masih mempunyai sifat
asalnya. Campuran terdiri dari campuran homogen dan campuran heterogen.
Campuran homogen adalah campuran yang serba sama, antara zat pembentuk
campuran tidak terdapat bidang batas, sehingga tidak dapat dibedakan. Campuran
homogen dinamakan juga larutan. Pada campuran heterogen zat pembentuk
campuran masih dapat dibedakan.
Berdasarkan sifat komponen-komponen penyusun campuran, maka campuran
dapat dipisahkan dengan cara penyaringan (filtrasi), penguapan (evaporasi),
penyulingan (destilasi), penyubliman (sublimasi), dekantasi, dan penyarian
(ekstraksi).
Penyaringan adalah pemisahan campuran zat padat dengna zat cair berdasarkan
ukuran komponen-komponen penyusun campuran. Penguapan merupakan proses
pemisahan campuran dengan cara menguapkan pelarutnya. Penyulingan adalah
pemisahan campuran berdasarkan perbedaan titik didih komponen-komponen
penyusun campuran. Penyubliman adalah pemisahan campuran berdasarkan
perubahan wujud padat menjadi gas. Dekantasi adalah pemisahan campuran zat
cair dengan zat padat. Penyarian adalah pemisahan campuran berdasarkan
kelarutan zat terlarut dalam pelarut yang berbeda.
Latihan Pilihlah jawaban yang benar diantara a, b, c, dan d!
1. Diantara berikut ini, yang merupakan sifat kimia dari besi yaitu....
a. Mempunyai massa jenis besar
b. Mudah berkarat
c. Berwarna putih keperakan
d. Titik cair dan titik didih tingga
2. Perubahan wujud dari padat langsung menjadi gas disebut.......
a. Menguap c. Menyublim
b. Mendidih d. menyuling
3. Zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat yang lebih sederhana dengan cara
reaksi kimia biasa disebut.........
a. Senyawa c. Asam
b. Unsur d. Campuran
4. Zat yang termasuk unsur adalah.............
a. Garam dapur c. Asam cuka
b. Gula d. Oksigen
5. Nama unsur yang dilambangkan dengan Ca adalah..........
a. Kobalt c.Kalsium
b. Kalium d. Tembaga
6.
No. Nama unsur Lambang
1. Alumunium AL
2. Emas (aurum) au
3. Besi (ferum) Fe
4. Oksigen o
Cara penulisan lambang unsur yang benar adalah.......
a. 1 c. 3
b. 2 d. 4
7. Kelompok yang termasuk unsur nonlogam adalah........
a. Emas, perak, belerang
b. Tembaga, air raksa, iodin
c. Besi, emas, perak
d. Belerang, iodin, nitrogen
8. Zat berikut yang termasuk senyawa adalah.........
a. Gula c. Emas
b. besi d. Oksigen
9. Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama. Hukum ini dikenal dengan..............
a. Hukum tetapan massa
b. Hukum kekalan massa
c. Hukum perbandingan tetap
d. Hukum perbandingan massa
10. Untuk memperoleh air tawar dari laut dapat dilakukan melalui proses.............
a. Penyaringan c. Pengendapan
b. Penyarian d. Penyulingan
11. Ketika membuat jus buah, teknik pemisahan campuran yang dilakukan adalah.......
a. Penguapan c. Pengendapan
b. Penyarian d. Penyulingan
12. Pada proses penyaringan, sisa yang tertinggal di dalam kertas saring adalah......
a. Filtrat c. Sampah
b. Residu d. Destilat
13. Bahan bakar minyak berasal dari minyak bumi yang berbentuk lumpur hitam pekat. BBM
diperoleh melalui proses...........
a. Penyaringan c. Penyarian
b. Penguapan d. penyulingan
14. Cairan hasil destilasi dinamakan.........
a. Destilat c. filtrasi
b. Residu d. sublimasi
15. Pernyataan tentang senyawa dan campuran.
1) Tersusun oleh unsur.
2) Mudah dipisahkan secara fisika.
3) Sifat zat penyusun masih tampak.
4) Sifat zat berbeda dengan sifat unsur-unsur penyusunnya.
Pernyataan yanng menjelaskan senyawa adalah..........
a. 1 dan 2 c. 2 dan 4
b. 1 dan 3 d. 1 dan 4
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan benar!
1. Apa yang dimaksud dengan unsur, senyawa, dan campurn? Berikan masing-masing dua
contoh!
2. Jelaskan sifat unsur logam dan nonloga! Berikan masing-masing dua contoh unsur logam dan
nonlogam
3. Sebutkan perbedaan senyawa dan campuran!
4. Jelaskan dan berikan sebuah contoh mengenai:
a. campuran homogen
b. campuran heterogen
5. Jelaskan tiga teknik pemisahan campuran berdasarkan sifat komponen penyusun zat!
Istilah Penting
Campuran
Campuran heterogen
Campuran homogen
Dekantasi
Destilasi
Ekstraksi
Evaporasi
Filtrasi
Filtrat
Logam
Materi
Nonlogam
Residu
Semilogam
Senyawa
Senyawa biner
Senyawa poliatom
Sublimasi
Unsur
Zat tunggal
DAFTAR PUSTAKA
Anshori, Irfan. 2000. Acuan Pelajaran Kimia SMU untuk kelas 1. Jakarta: Erlangga
Khalim, Abdul. 2008. Sains Kimia untuk SMP kelas VII. Jakarta: Bumi Aksara
Purba, Michael. 1997. Buku Pelajaran Ilmu Kimia untuk SMU kelas 1. Jakarta: Erlangga
Purba, Michael. 2006. IPA Kimia untuk SMP kelas VII. Jakarta: Erlangga
http://www.google.co.id/search?
hl=id&biw=1360&bih=636&gbv=2&tbm=isch&sa=1&q=materi+dan+perubahannya&btnG=T
elusuri&oq=materi+dan+perubahannya&aq=f&aqi=&aql=undefined&gs_sm=s&gs_upl=75873
7l766123l0l23l22l0l15l15l0l276l1256l1.3.3l7. 05 07 11