66
Unit 1 Mencermati Permasalahan Sosial Salah satu permasalahan sosial di Indonesia ialah permasalahan kaum remaja. Remaja merupakan pemilik masa depan bangsa. Remaja juga merupakan potret masa depan bangsa. Artinya jika kaum remaja berkualitas, masa depan bangsa akan berkualitas juga. Sebaliknya apabila kaum remaja tidak atau kurang berkualitas, hampir pasti masa depan bangsa akan suram. Oleh karena itu, kaum remaja (usia SMP dan SMA) harus sadar bahwa mereka yang akan menentukan hitam-putihnya bangsa ini pada masa yang akan datang. Apabila kita semua mengharapkan masa depan bangsa lebih baik daripada saat ini, tidak ada pilihan lain kecuali menjadikan remaja sebagai basisnya. Nah melalui belajar membaca, menulis, mendengarkan, berbicara dan mengapresiasi sastra, marilah memperluas wawasanmu mengenai permasalahan sosial generasi muda ini. A. Mengidentifikasi Ciri-ciri Teks Berpola Induktif Sebuah teks terdiri dari beberapa paragraf. Dengan demikian, mengidentifikasi ciri-ciri teks yang berpola induktif mengarah pada upaya menemukan ciri pembeda antara teks berpola induktif dan teks yang berpola selain induktif (deduktif dan campuran). Dalam kenyataannya, hampir tidak ada teks yang terdiri dari dua paragraf atau lebih yang hanya berisi paragraf induktif saja atau deduktif saja. Umumnya, teks itu berisi dua atau lebih pola paragraf. Untuk mengidentifikasi teks berpola induktif, ciri-ciri berikut dapat menuntunmu mengenal lebih jauh jenis teks berpola induktif tersebut. Ciri-ciri teks berpola induktif: 1. Simpulan atau pernyataan umum terdapat di akhir setiap

Materi Bahasa Indonesia kelas 3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Materi Bahasa Indonesia kelas 3

Unit 1Mencermati Permasalahan Sosial

Salah satu permasalahan sosial di Indonesia ialah permasalahan kaum

remaja. Remaja merupakan pemilik masa depan bangsa. Remaja juga

merupakan potret masa depan bangsa. Artinya jika kaum remaja

berkualitas, masa depan bangsa akan berkualitas juga. Sebaliknya apabila

kaum remaja tidak atau kurang berkualitas, hampir pasti masa depan

bangsa akan suram. Oleh karena itu, kaum remaja (usia SMP dan SMA)

harus sadar bahwa mereka yang akan menentukan hitam-putihnya bangsa

ini pada masa yang akan datang. Apabila kita semua mengharapkan masa

depan bangsa lebih baik daripada saat ini, tidak ada pilihan lain kecuali

menjadikan remaja sebagai basisnya. Nah melalui belajar membaca,

menulis, mendengarkan, berbicara dan mengapresiasi sastra, marilah

memperluas wawasanmu mengenai permasalahan sosial generasi muda ini.

A. Mengidentifikasi Ciri-ciri Teks Berpola Induktif

Sebuah teks terdiri dari beberapa paragraf. Dengan demikian,

mengidentifikasi ciri-ciri teks yang berpola induktif mengarah pada upaya

menemukan ciri pembeda antara teks berpola induktif dan teks yang

berpola selain induktif (deduktif dan campuran). Dalam kenyataannya,

hampir tidak ada teks yang terdiri dari dua paragraf atau lebih yang hanya

berisi paragraf induktif saja atau deduktif saja. Umumnya, teks itu berisi dua

atau lebih pola paragraf.

Untuk mengidentifikasi teks berpola induktif, ciri-ciri berikut dapat

menuntunmu mengenal lebih jauh jenis teks berpola induktif tersebut.

Ciri-ciri teks berpola induktif:

1. Simpulan atau pernyataan umum terdapat di akhir setiap paragraf;

2. Selain terdapat di setiap akhir paragraf, simpulan juga dirumuskan dalam

sebuah paragraf yang diletakkan di akhir teks (simpulan umum);

3. Contoh, ilustrasi, kasus, atau uraian khusus disajikan lebih dulu sebelum

ditampilkannya pernyataan umum atau simpulan.

Page 2: Materi Bahasa Indonesia kelas 3

B. Mengidentifikasi Ciri Paragraf Persuasi

Paragraf persuasi merupakan salah satu jenis paragraf yang sering

digunakan penulis untuk memengaruhi pembaca. Oleh karena itu, target

akhir penggunaan paragraf persuasi ialah pembaca menerima pendapat,

tawaran, atau ajakan serta mengikutinya sesuai dengan harapan penulis.

Paragraf persuasi atau cara-cara persuasif biasanya digunakan untuk

propaganda, kampanye, dan kegiatan persuasif sejenisnya. Teknik-teknik

yang lazim digunakan dalam paragraf atau cara-cara persuasif ialah

rasionalisasi, identifikasi, sugesti, konfirmatori, dan kompensasi.

Antara paragraf persuasi dan argumentasi sering dikacaukan perbedaannya.

Untuk memperoleh pemahaman lebih mendalam mengenai dua jenis

paragraf yang cenderung mirip itu, perhatikan perbandingan dua jenis

paragraf tersebut di bawah ini!

Page 3: Materi Bahasa Indonesia kelas 3

C. Mendengarkan Pembacaan Cerpen

Pembelajaran ini difokuskan untuk menanggapi secara lisan pembacaan

cerpen yang didengar. Tanggapan ditekankan pada vocal dan pelafalan,

intonasi atau lagu kalimat, dan penghayatan.

D. Mendengarkan Informasi

Pembelajaran ini difokuskan untuk mencatat pokok-pokok isi berita di radio

atau televisi yang didengar dengan mencantumkan sumber berita.

Langkah-langkah menemukan pokok-pokok berita dan mencatatnya adalah:

1. Ikuti berita yang didengar atau disaksikan dengan saksama mulai dari

awal hingga akhir!

Page 4: Materi Bahasa Indonesia kelas 3

2. Catatlah pokok-pokok berita yang disajikan di awal penyampaian berita!

3. Sebelum pembaca berita berganti topik, kamu sudah harus menemukan

saripati berita yang baru saja didengar.

4. Keterangan yang disampaikan di depan (di awal setiap penggalan berita)

berpotensi untuk menjadi saripati berita. Catatlah inti keterangan di awal

itu! Setelah penggalan berita itu selesai dibaca, yakinkan bahwa catatan itu

merupakan saripati atau pokok berita yang baru saja dibacakan pembaca

berita!

5. Setelah pembacaan berita selesai, periksa kembali pokok-pokok isi berita

yang dicatat apakah sesuai dengan sajian seluruh berita yang dibacakan!

6. Catatan pokok-pokok berita hendaknya dalam kalimat yang lengkap dan

jelas (subjek dan predikatnya)!

Unit 2Memanfaatkan Teknologi sebagai Sumber Belajar

Kemajuan teknologi informasi (TI) telah membawa perubahan yang besar di

semua bidang kehidupan, termasuk bidang pendidikan. Dengan adanya

jaringan internet (salah satu dari kemajuan TI), sumber belajar menjadi tidak

terbatas. Jaringan internet dapat dimanfaatkan untuk mencari dan

menemukan secara mudah dan cepat bahan-bahan belajar. Kemajuan

teknologi tersebut sudah selayaknya dimanfaatkan secara positif melalui

kegiatan belajar mengajar di sekolah. Manfaatkan bahan-bahan dari internet

untuk mengembangkan keterampilan membaca, menulis, mendengarkan,

dan berbicara serta mengapresiasi sastra!

A. Mendengarkan Informasi dan Memberikan Tanggapan

Setelah mendengarkan laporan, terkadang kita harus memberikan

tanggapan. Kegiatan memberikan tanggapan terhadap laporan memang

tidak selalu harus dilakukan. Apabila harus memberikan tanggapan,

tanggapan yang diberikan terhadap informasi dari sebuah laporan tersebut

dapat dilakukan secara lisan dan tertulis.

B. Menanggapi Isi Pembicaraan dalam Diskusi

Page 5: Materi Bahasa Indonesia kelas 3

Pada saat terlibat dalam suatu diskusi, apalagi sebagai peserta yang aktif,

hal yang pasti akan kamu lakukan ialah mengajukan pertanyaan atau

tanggapan terhadap salah satu pokok pembicaraan. Salah satu keterampilan

yang dibutuhkan ialah keterampilan menggunakan ungkapan dan

penyambung antarkalimat yang sesuai. Keterampilan itu sangat diperlukan

mengingat pada saat mengajukan pertanyaan atau tanggapan kita pasti

akan menggunakan ungkapan dan penyambung anatarkalimat.

Untuk mengenali beragam ungkapan dan penyambung antarkalimat, kamu

dapat mengidentifikasi ungkapan dan penyambung antarkalimat dalam

bacaan atau wacana lisan dari seseorang yang sedang berbicara. Beberapa

contoh penggunaan ungkapan dan penyambung antarkalimat dipaparkan

berikut ini.

Page 6: Materi Bahasa Indonesia kelas 3

Selain memerhatikan penggunaan ungkapan dan penyambung antarkalimat,

kita perlu memerhatikan hal-hal penting berikut ini pada saat mengajukan

pertanyaan atau memberikan tanggapan dalam suatu diskusi.

(1) Pertanyaan atau tanggapan harus relevan atau sesuai dengan topik

diskusi.

(2) Agar gagasanmu jelas dan runtut, pertanyaan atau tanggapan sebaiknya

disiapkan terlebih dahulu secara tertulis sebelum dikemukakan secara lisan.

(3) Sampaikan pertanyaan atau tanggapan itu secara singkat, jelas, dan

Page 7: Materi Bahasa Indonesia kelas 3

langsung pada pokok persoalan!

(4) Pertanyaan yang diberi nomor (dipilah-pilah) lebih baik daripada dalam

bentuk uraian panjang lebar.

(5) Ungkapkan pertanyaan atau tanggapan itu secara santun dan usahakan

secara optimal tidak menyinggung perasaan orang lain, baik narasumber

maupun peserta yang lain dalam diskusi!

Apakah perbedaan antara pertanyaan dan tanggapan? Untuk lebih jelasnya,

perhatikan perbedaan tanggapan dan pertanyan yang dipaparkan dalam

tabel berikut ini!

Page 8: Materi Bahasa Indonesia kelas 3

C. Membaca Intensif Berbagai Pola Paragraf

Dilihat dari proses berpikir, menyimpulkan isi teks setingkat lebih tinggi

daripada memahami dan meringkas teks. Memahami isi teks dapat

dilakukan denganmenemukan ide pokok dan ide penjelas dalam teks.

Demikian juga meringkas teks dilakukan dengan mencatat dan menuangkan

kembali ide-ide yang telah ditemukan dari suatu teks ke dalam kalimat-

kalimat baru yang lebih ringkas. Selanjutnya, menyimpulkan teks berupa

kegiatan menarik inferensi atau konklusi berdasarkan isi teks yang telah

Page 9: Materi Bahasa Indonesia kelas 3

dipahami.

Untuk menyimpulkan isi teks, perhatikan langkah-langkah berikut ini!

1. Membaca teks secara keseluruhan satu atau dua kali

2. Mencatat ide-ide pokok setiap paragraf dalam teks tersebut

3. Menghubung-hubungkan ide-ide pokok antarparagraf untuk merumuskan

simpulan sementara

4. Membaca sekali lagi teks secara keseluruhan sambil “menguji” simpulan

sementara yang telah dirumuskan

5. Menyempurnakan rumusan simpulan teks

D. Menulis Paragraf Persuasi

1. Menentukan Topik Persuasi

Dalam memilih dan menentukan topik, pertimbangan utama yang perlu

diperhatikan ialah tujuan menulis topik itu. Topik persuasi ditulis untuk

meyakinkan dan memengaruhi orang lain (pembaca). Pembaca akan

memiliki kepercayaan terhadap isi tulisan dan penulisnya apabila isi tulisan

itu benar, menarik, dan bermanfaat.

2. Menyusun Kerangka Paragraf Persuasi

Kerangka paragraf dihadirkan agar paragraf yang dihasilkan mengandung

gagasan yang runtut, tidak tumpang tindih, dan jelas pola

pengembangannya. Oleh karena paragraf berisi gagasan utama (dalam

kalimat utama) dan gagasan penjelas (dalam kalimat-kalimat penjelas),

kerangka paragraf berisi gagasan utama dan gagasan-gagasan penjelas.

Gagasan-gagasan itu selanjutnya akan dikembangkan lebih lanjut menjadi

kalimat yang lengkap.

E. Menjelaskan Unsur-Unsur Pembangun Cerpen yang Didengarkan

Unsur-unsur pembangun karya sastra fiksi ialah tema, latar, penokohan,

alur, pesan, sudut pandang, dan konflik.

Page 10: Materi Bahasa Indonesia kelas 3

Tema merupakan ide dasar cerpen, sedangkan pesan merupakan nilai atau

nasihat yang akan disampaikan penulis kepada calon pembacanya. Tema

bersifat umum, misalnya percintaan remaja, persahabatan, petualangan,

dan kesetiakawanan sosial. Pesan lebih spesifik atau lebih khusus dan

merupakan penjabaran lebih lanjut dari tema.

Latar cerita merujuk kepada latar fisik, psikologis, dan sosial. Latar fisik

berupa tempat, lokasi, kota atau lainnya yang secara fisik tampak atau

dapat diamati.

Penokohan adalah proses menghadirkan tokoh oleh penulis fiksi.

Pengarang atau penulis karya sastra fiksi dapat menampilkan tokoh dengan

berbagai cara, di antaranya melalui narasi pengarang, dialog antartokoh,

tingkah laku tokoh, penulisan fisik tokoh, komentar tokoh terhadap tokoh

lain, penciptaan latar, dan perpaduan dari cara-cara itu.

Alur dan konflik mempunyai hubungan yang sangat erat, selain unsur-

unsur yang lain. Alur adalah rangkaian peristiwa yang membangun keutuhan

cerita fiksi. Selanjutnya, rangkaian peristiwa yang terikat oleh latar yang di

dalamnya terdapat tokoh secara bersama-sama akan membangun konflik.

Secara sederhana, konflik itu dimulai dari adanya pertentangan, menuju

klimaks, dan mengarah menuju penyelesaian.

Sudut pandang merujuk pada sudut pandang penulis dalam mendudukkan

keseluruhan cerita. Sudut pandang sebagai orang pertama, orang kedua,

orang ketiga, dan orang serba bisa akan berpengaruh terhadap jalannya

cerita dan akhir dari cerita itu.

A. Mendengarkan Informasi dan Memberikan Tanggapan

Setelah mendengarkan laporan, terkadang kita harus memberikan

tanggapan. Kegiatan memberikan tanggapan terhadap laporan memang

tidak selalu harus dilakukan. Apabila harus memberikan tanggapan,

Page 11: Materi Bahasa Indonesia kelas 3

tanggapan yang diberikan terhadap informasi dari sebuah laporan tersebut

dapat dilakukan secara lisan dan tertulis.

B. Menanggapi Isi Pembicaraan dalam Diskusi

Pada saat terlibat dalam suatu diskusi, apalagi sebagai peserta yang aktif,

hal yang pasti akan kamu lakukan ialah mengajukan pertanyaan atau

tanggapan terhadap salah satu pokok pembicaraan. Salah satu keterampilan

yang dibutuhkan ialah keterampilan menggunakan ungkapan dan

penyambung antarkalimat yang sesuai. Keterampilan itu sangat diperlukan

mengingat pada saat mengajukan pertanyaan atau tanggapan kita pasti

akan menggunakan ungkapan dan penyambung anatarkalimat.

Untuk mengenali beragam ungkapan dan penyambung antarkalimat, kamu

dapat mengidentifikasi ungkapan dan penyambung antarkalimat dalam

bacaan atau wacana lisan dari seseorang yang sedang berbicara. Beberapa

contoh penggunaan ungkapan dan penyambung antarkalimat dipaparkan

berikut ini.

Page 12: Materi Bahasa Indonesia kelas 3

Selain memerhatikan penggunaan ungkapan dan penyambung antarkalimat,

kita perlu memerhatikan hal-hal penting berikut ini pada saat mengajukan

pertanyaan atau memberikan tanggapan dalam suatu diskusi.

(1) Pertanyaan atau tanggapan harus relevan atau sesuai dengan topik

diskusi.

(2) Agar gagasanmu jelas dan runtut, pertanyaan atau tanggapan sebaiknya

disiapkan terlebih dahulu secara tertulis sebelum dikemukakan secara lisan.

(3) Sampaikan pertanyaan atau tanggapan itu secara singkat, jelas, dan

Page 13: Materi Bahasa Indonesia kelas 3

langsung pada pokok persoalan!

(4) Pertanyaan yang diberi nomor (dipilah-pilah) lebih baik daripada dalam

bentuk uraian panjang lebar.

(5) Ungkapkan pertanyaan atau tanggapan itu secara santun dan usahakan

secara optimal tidak menyinggung perasaan orang lain, baik narasumber

maupun peserta yang lain dalam diskusi!

Apakah perbedaan antara pertanyaan dan tanggapan? Untuk lebih jelasnya,

perhatikan perbedaan tanggapan dan pertanyan yang dipaparkan dalam

tabel berikut ini!

Page 14: Materi Bahasa Indonesia kelas 3

C. Membaca Intensif Berbagai Pola Paragraf

Dilihat dari proses berpikir, menyimpulkan isi teks setingkat lebih tinggi

daripada memahami dan meringkas teks. Memahami isi teks dapat

dilakukan denganmenemukan ide pokok dan ide penjelas dalam teks.

Demikian juga meringkas teks dilakukan dengan mencatat dan menuangkan

kembali ide-ide yang telah ditemukan dari suatu teks ke dalam kalimat-

kalimat baru yang lebih ringkas. Selanjutnya, menyimpulkan teks berupa

kegiatan menarik inferensi atau konklusi berdasarkan isi teks yang telah

dipahami.

Page 15: Materi Bahasa Indonesia kelas 3

Untuk menyimpulkan isi teks, perhatikan langkah-langkah berikut ini!

1. Membaca teks secara keseluruhan satu atau dua kali

2. Mencatat ide-ide pokok setiap paragraf dalam teks tersebut

3. Menghubung-hubungkan ide-ide pokok antarparagraf untuk merumuskan

simpulan sementara

4. Membaca sekali lagi teks secara keseluruhan sambil “menguji” simpulan

sementara yang telah dirumuskan

5. Menyempurnakan rumusan simpulan teks

D. Menulis Paragraf Persuasi

1. Menentukan Topik Persuasi

Dalam memilih dan menentukan topik, pertimbangan utama yang perlu

diperhatikan ialah tujuan menulis topik itu. Topik persuasi ditulis untuk

meyakinkan dan memengaruhi orang lain (pembaca). Pembaca akan

memiliki kepercayaan terhadap isi tulisan dan penulisnya apabila isi tulisan

itu benar, menarik, dan bermanfaat.

2. Menyusun Kerangka Paragraf Persuasi

Kerangka paragraf dihadirkan agar paragraf yang dihasilkan mengandung

gagasan yang runtut, tidak tumpang tindih, dan jelas pola

pengembangannya. Oleh karena paragraf berisi gagasan utama (dalam

kalimat utama) dan gagasan penjelas (dalam kalimat-kalimat penjelas),

kerangka paragraf berisi gagasan utama dan gagasan-gagasan penjelas.

Gagasan-gagasan itu selanjutnya akan dikembangkan lebih lanjut menjadi

kalimat yang lengkap.

E. Menjelaskan Unsur-Unsur Pembangun Cerpen yang Didengarkan

Unsur-unsur pembangun karya sastra fiksi ialah tema, latar, penokohan,

alur, pesan, sudut pandang, dan konflik.

Tema merupakan ide dasar cerpen, sedangkan pesan merupakan nilai atau

Page 16: Materi Bahasa Indonesia kelas 3

nasihat yang akan disampaikan penulis kepada calon pembacanya. Tema

bersifat umum, misalnya percintaan remaja, persahabatan, petualangan,

dan kesetiakawanan sosial. Pesan lebih spesifik atau lebih khusus dan

merupakan penjabaran lebih lanjut dari tema.

Latar cerita merujuk kepada latar fisik, psikologis, dan sosial. Latar fisik

berupa tempat, lokasi, kota atau lainnya yang secara fisik tampak atau

dapat diamati.

Penokohan adalah proses menghadirkan tokoh oleh penulis fiksi.

Pengarang atau penulis karya sastra fiksi dapat menampilkan tokoh dengan

berbagai cara, di antaranya melalui narasi pengarang, dialog antartokoh,

tingkah laku tokoh, penulisan fisik tokoh, komentar tokoh terhadap tokoh

lain, penciptaan latar, dan perpaduan dari cara-cara itu.

Alur dan konflik mempunyai hubungan yang sangat erat, selain unsur-

unsur yang lain. Alur adalah rangkaian peristiwa yang membangun keutuhan

cerita fiksi. Selanjutnya, rangkaian peristiwa yang terikat oleh latar yang di

dalamnya terdapat tokoh secara bersama-sama akan membangun konflik.

Secara sederhana, konflik itu dimulai dari adanya pertentangan, menuju

klimaks, dan mengarah menuju penyelesaian.

Sudut pandang merujuk pada sudut pandang penulis dalam mendudukkan

keseluruhan cerita. Sudut pandang sebagai orang pertama, orang kedua,

orang ketiga, dan orang serba bisa akan berpengaruh terhadap jalannya

cerita dan akhir dari cerita itu.

Unit 3 Mencegah Penyalahgunaan Obat-obatan Terlarang

Bukan rahasia lagi, penggunaan napza (narkotika, psikotropika, dan zat

aditif) sudah merasuk ke dalam kehidupan masyarakat Indonesia, terlebih-

lebih kalangan remaja. Hal ini sangat membahayakan masa depan bangsa

kita. Oleh karena itu, penyalahgunaan napza harus dicegah secara

bersungguh-sungguh dan bersama-sama. Kerja sama semua pihak

Page 17: Materi Bahasa Indonesia kelas 3

(pemerintah, sekolah, lembaga penegak hukum, tokoh masyarakat,

masyarakat secara keseluruhan, dan generasi muda itu sendiri) diperlukan

untuk dapat memberantas dan membentengi generasi muda dari serbuan

pemasaran napza. Upaya pencegahan penggunaan napza dijadikan tema

dalam pembelajaran ini agar kamu mengetahui bahaya penggunaan napza,

menghindarinya, dan sekaligus ikut berpartisipasi memberantasnya secara

bersama-sama. Melalui belajar mendengarkan, berbicara, membaca, dan

menulis, marilah kita lebih mengenal napza untuk menghindarinya dan

memberantas penyebarannya di masyarakat.

A. Mendengarkan Informasi dan Memberikan Tanggapan

Sebelum belajar menemukan fakta dan pendapat, ada baiknya kamu

mengenal ciri-ciri fakta dan pendapat. Perhatikan ciri-ciri fakta dan

perbandingannya dengan pendapat di bawah ini!

Page 18: Materi Bahasa Indonesia kelas 3

B. Menanggapi Isi Pembicaraan dalam Diskusi

Menolak pendapat artinya tidak menyetujui atau tidak sependapat dengan

pendapat yang dikemukakan orang lain. Sementara itu, menyetujui

pendapat berarti sependapat atau sepaham dengan pendapat orang lain.

Berikut ini contoh cara menolak atau menyetujui suatu pendapat dalam

diskusi.

Page 19: Materi Bahasa Indonesia kelas 3

C. Membaca Intensif Berbagai Pola Paragraf

Apabila kalimat utamanya diletakkan pada awal paragraf (kalimat pertama

atau mungkin juga kedua), paragraf itu termasuk paragraf deduktif. Apabila

kalimat utamanya diletakkan di akhir paragraf, paragraf itu disebut paragraf

induktif. Selanjutnya apabila kalimat utamanya diletakkan di awal paragraf

dan kemudian ditegaskan kembali di akhir paragraf, paragraf itu dinamakan

paragraf deduktif-induktif atau paragraf campuran.

D. Menulis Paragraf Persuasi

Menyusun paragraf persuasi berdasarkan kerangka paragraf merupakan

proses mengembangkan kalimat-kalimat persuasif yang dirangkai dalam

sebuah paragraf.

Kalimat-kalimat yang dikembangkan setidak-tidaknya terdiri dari subjek dan

predikat. Ide pokok diwadahi dalam kalimat utama dan ide-ide penjelas

Page 20: Materi Bahasa Indonesia kelas 3

diwadahi dalam kalimat-kalimat penjelas. Kalimat-kalimat penjelas itu harus

saling berhubungan dan berhubungan pula dengan kalimat utamanya.

E. Mendengarkan Pembacaan Teks Drama

Yang perlu diperhatikan ketika berdiskusi mengenai isi teks drama adalah:

(a) bagaimana cara menemukan isi teks drama terutama mengenai tema,

pesan, penokohan, dan latar,

(b) bukti-bukti pendukung setiap unsur teks drama yang ditemukan tersebut

(kutipan-kutipan dari teks drama), dan

(c) kemenarikan isi teks drama tersebut. Artinya, mengapa isi teks drama itu

menarik sehingga didiskusikan?

Hasil yang dicapai melalui kegiatan mendiskusikan isi teks drama ialah

dicapainya pemahaman yang lebih mendalam dan apresiatif mengenai

unsur-unsur pembangun (aspek-aspek) teks drama. Pemahaman yang lebih

mendalam itu ditandai oleh kemampuanmu dalam menjelaskan hasil

diskusi, yakni lancar, mendalam, dan penuh apresiasi (apresiatif).

Unit 4Mengembangkan Potensi Generasi Muda

Remaja mempunyai kekayaan potensial yang perlu dikembangkan. Potensi

itu meliputi kecerdasan intelegensi (Intelegensia Quotient/IQ), emosional

(Emotional Quotient/EQ), spiritual (Spiritual Quotient/SQ), dan potensi untuk

menghadapi dan memecahkan masalah atau kecerdasan mengubah

hambatan menjadi peluang (Adversity Quotient/AQ). Dalam pendidikan,

empat potensi itu seharusnya mendapat perhatian yang seimbang. Akan

tetapi, kenyataannya selama ini pendidikan hanya ditekankan pada aspek

intelektual dan cenderung mengesampingkan aspek emosional dan spiritual.

Keadaan yang demikian itu sungguh tidak menguntungkan bagi remaja dan

sekaligus masa depan bangsa. Nah melalui belajar membaca, menulis,

mendengarkan, dan berbicara serta apresiasi sastra pada unit ini,

pengembangan potensi remaja tersebut coba diungkapkan dan

dikembangkan, khususnya potensi dalam dirimu.

Page 21: Materi Bahasa Indonesia kelas 3

A. Mendengarkan Informasi dan Memberikan Tanggapan

Pendapat biasanya berasal dari sumber berita atau penulis berita

(wartawan). Pendapat bisa salah atau benar, tergantung bukti-bukti

pendukungnya.

Apabila ditelusuri lebih jauh, ciri-ciri pendapat ialah sebagai berikut.

Pendapat berbeda dengan fakta. Sebagai pembandingan, perhatikan ciri-ciri

fakta berikut ini!

B. Menanggapi Isi Pembicaraan dalam Diskusi

Argumen adalah alasan yang dapat dipakai untuk memperkuat atau

menolak suatu pendapat, pendirian, atau gagasan. Selanjutnya,

Page 22: Materi Bahasa Indonesia kelas 3

argumentasi adalah pemberian alasan untuk mendukung atau menolak

suatu pendapat. Berargumentasi artinya memberikan alasan ketika

menerima atau menolak suatu pendapat.

Hal-hal yang perlu kita perhatikan sebelum menyusun argumentasi ialah.

(1) Kita harus mengetahui dengan jelas permasalahan yang didiskusikan

atau dibahas dalam diskusi.

(2) Kita harus mempertimbangkan pendapat-pendapat yang berbeda atau

bertentangan dengan pendapat kita. Artinya, kita harus mengetahui sudut

pandang pihak lawan mengenai permasalahan yang sedang dibicarakan.

(3) Kita harus mendasarkan argumen kita pada fakta-fakta yang dapat

diandalkan, misalnya hasil penelitian, teori, pandangan ahli, dan data

terbaru.

Setelah melakukan persiapan di atas, ada beberapa hal lain yang perlu kita

perhatikan pada waktu menyampaikan argumentasi, yaitu

(1) Pokok permasalahan yang akan kita bicarakan harus jelas. Pendapat

yang akan diterima atau ditolak harus kita sampaikan dengan jelas.

(2) Bahasa yang kita gunakan harus jelas. Istilah-istilah yang dipakai harus

dimengerti pihak lawan. Jika ada istilah baru atau asing, kita harus

memberikan penjelasan mengenai arti atau definisi istilah itu.

(3) Bahasa yang kita gunakan harus sopan, tidak menyinggung perasaan

pihak lawan, dan objektif. Artinya, kita menerima atau menolak pendapat

lawan, bukan peribadinya. Oleh karena itu, penting untuk diingat bahwa

kekuatan argumentasi kita lebih didasarkan pada kekuatan fakta-fakta dan

analisis kita atas fakta-fakta yang ada bukan berdasarkan pada keinginan

menjatuhkan lawan.

(4) Apabila ternyata fakta-fakta dan analisis lawan lebih unggul dari milik

kita, kita harus bersedia menerimanya.

C. Membaca Intensif Berbagai Pola Paragraf

1. Menemukan Kalimat yang Mangandung Gagasan Utama

Page 23: Materi Bahasa Indonesia kelas 3

Bagaimana kiat menemukan kalimat yang mengandung gagasan utama?

a. Temukan kalimat yang isinya selalu atau beberapa kali dirujuk oleh

kalimat yang lain!

b. Hubungkan kalimat yang telah ditemukan tersebut sekali lagi dengan

kalimatkalimat lain untuk memastikan bahwa kalimat tersebut memang

merupakan kalimat utama yang dijelaskan oleh kelimat lainnya!

Pada paragraf deduktif, kalimat utamanya diletakkan di awal paragraf, lalu

disusul kalimat-kalimat penjelasnya. Pada paragraf induktif, kalimat

utamanya diletakkan di akhir paragraf setelah kalimat-kalimat penjelasnya.

Pada paragraf campuran, kalimat utama terletak di awal dan akhir paragraf,

sedangkan pada paragraf deskriptif atau naratif, kalimat utamanya tersebar

di seluruh bagian paragraf. Dengan kata lain, semua kalimatnya merupakan

kalimat utama.

2. Mendaftar Butir-butir yang Merupakan Gagasan Pendukung

Untuk mendaftar butir-butir yang merupakan gagasan pendukung,

langkahlangkah yang dilakukan ialah

(a) terlebih dahulu temukan dan pastikan gagasan utama (dalam kalimat

utama),

(b) temukan gagasan pendukung dalam kalimat pendukung, dan

(c) tandai butir-butir gagasan yang merupakan gagasan pendukung.

D. Menulis Paragraf Deduktif dan Induktif

Sebelum menulis paragraf dengan pola yang mana pun, gagasan utamanya

atau ide pokoknya harus jelas.

Dalam paragraf induktif, kalimat terakhir merupakan kalimat utama yang

merupakan kesimpulan dari kalimat-kalimat sebelumnya. Dalam paragraf

deduktif, kalimat pertama merupakan kalimat utama yang berisi suatu

Page 24: Materi Bahasa Indonesia kelas 3

pernyataan umum yang dijabarkan dengan kalimat-kalimat berisi gagasan

penjelas.

Oleh karena itu saat menulis paragraf induktif dengan lima kalimat,

misalnya, kalimat pertama, kedua, ketiga, dan keempat masing-masing

berisi gagasan penjelas. Dari kalimat-kalimat penjelas itu, dimunculkan

kalimat terakhir yang merupakan kesimpulan dan merupakan kalimat

utama.

E. Mendengarkan Pembacaan Teks Drama

Menyimpulkan isi teks drama yang didengarkan merupakan proses

menemukan simpulan dari teks drama yang didengarkan tersebut. Dengan

demikian, ada dua hal penting dalam kegiatan ini, yakni proses menemukan

simpulan dan simpulannya itu sendiri.

Dalam kamus, simpulan atau kesimpulan diartikan sebagai kesudahan

pendapat atau pendapat terakhir berdasarkan uraian sebelumnya.

Kesimpulan yang dapat dirumuskan dari teks drama yang dibaca atau

didengarkan bisa bermacam-macam.

Page 25: Materi Bahasa Indonesia kelas 3

Unit 5Mengembangkan Diri Melalui Kegiatan Belajar

Selama ini, banyak pelajar umumnya berpandangan bahwa aktivitas belajar itu mencakup kegiatan membaca buku pelajaran atau sumber tertulis lainnya, memahaminya, memberi garis bawah, menghafal, dan mengingat segala hal yang telah dibaca tersebut. Suatu saat nanti, yang diingat itu akan dikeluarkan kembali untuk menjawab ulangan atau ujian, yang umumnya berbentuk pilihan ganda dan jawaban singkat. Benarkah demikian? Tidak! Belajar mempunyai ruang lingkup yang sangat luas. Aktivitas belajar sebagaimana yang telah disebut di atas hanyalah sebagian kecil dari kegiatan belajar. Mengamati suatu peristiwa, objek, atau apa saja yang ada di sekitarmu, kemudian menghubungkannya dengan bahan bacaan, memikirkannya, dan mendiskusikannya merupakan kegiatan belajar yang sangat baik. Bahkan, meneliti dan menulis tentang sesuatu berdasarkan hasil pengamatan dan bahan bacaan juga termasuk kegiatan belajar yang sangat penting. Pendek kata, semua aktivitas yang mengarah pada persiapan ke arah memasuki kehidupan, termasuk kegiatan belajar dan bukan sekadar untuk menghadapi ujian.

A. Mendengarkan Informasi dan Memberikan Tanggapan

Pembelajaran ini difokuskan untuk menanggapi berita lisan yang berisi

fakta. Artinya, sumber bahan yang akan ditanggapi ialah berita di radio atau

televisi yang didengarkan.

Tanggapan dalam realisasinya dapat berupa kritik, saran, komentar,

pernyataan atau bentuk lainnya terhadap materi yang kita dengarkan.

Dilihat dari sikap dan tujuan memberi tanggapan, tanggapan dapat

dibedakan menjadi tanggapan positif dan tanggapan negatif. Tanggapan

positif didasari oleh sikap dan tujuan positif atau berbaik sangka sehingga

mengarah kepada kritik, saran, komentar, dan pernyataan yang baik (isinya

positif). Tanggapan negatif didasari oleh sikap dan tujuan negatif

sehingga mengarah pada kritik, saran, komentar, dan pernyataan negatif.

B. Menyampaikan Inti Sari Buku

Pembelajaran ini difokuskan untuk mencatat hal-hal menarik atau

mengagumkan dari seorang tokoh dalam biografi, kemudian membuatnya

menjadi inti sari biografi tokoh dan menyampaikan inti sari tersebut kepada

teman sekelas.

Page 26: Materi Bahasa Indonesia kelas 3

Intisari biografi tokoh secara garis besar dapat dipilah-pilah menjadi

pengalaman masa kecilnya, pengalaman pendidikan, jenjang karier yang

dicapai dan prestasi-prestasinya, masa tua, dan akhir hayatnya.

C. Membaca Intensif Berbagai Pola Paragraf

Pembelajaran ini difokuskan untuk menarik kesimpulan dari isi keseluruhan

paragraf.

Menarik kesimpulan merupakan proses menemukan dan merumuskan

kesimpulan setelah membaca berkali-kali teks atau bacaan.

Cara menarik kesimpulan suatu teks yang dibaca adalah:

(1) Temukan ide pokok setiap paragraf.

(2) Setelah ide pokok setiap paragraf itu ditemukan dan dicatat, cobalah

hubung-hubungkan ide-ide pokok itu dengan keseluruhan isi teks.

(3) Berdasarkan langkah pertama dan kedua, rumuskan kesimpulan

sementara teks itu.

(4) Bacalah sekali lagi seluruh teks tersebut dan hubungkan dengan

kesimpulan sementara yang telah dihasilkan! Melalui proses ini diharapkan

kesimpulan sementara itu dapat dimantapkan dan dipastikan.

D. Menulis Paragraf Deduktif dan Induktif

Pembelajaran ini difokuskan untuk membuat kerangka paragraf deduktif dan

induktif dan menulis paragraf deduktif dan induktif berdasarkan kerangka

tersebut serta mendiskusikan hasilnya bersama teman.

Kerangka paragraf menggambarkan garis besar isi paragraf yang akan

ditulis. Oleh karena paragraf itu berisi kalimat utama dan kalimat penjelas

yang masingmasing berisi gagasan utama (ide pokok) dan gagasan penjelas

(ide penjelas), kerangka paragraf hakikatnya menunjukkan gagasan utama

dan gagasan penjelas (gagasan pendukung) yang akan dikembangkan

dalam paragraf itu.

Unit 6Menekuni Kegemaran

Page 27: Materi Bahasa Indonesia kelas 3

Kita semua tentu memiliki kegemaran. Ada di antara kita yang mempunyai

kegemaran sama dan ada juga yang berbeda. Ada yang mempunyai

kegemaran membaca, berpetualang, berekreasi, memelihara hewan,

memancing, dan berolah raga. Faktor apakah yang mendorong munculnya

kegemaran? Secara garis besar, ada dua faktor, yakni faktor bawaan sejak

lahir dan faktor lingkungan (keluarga, teman sepermainan, dan

masyarakat). Kehidupan pada masa yang akan datang jelas semakin penuh

persaingan. Oleh karena itu, kita harus dapat memilih kegemaran mana

yang harus ditekuni dan dikembangkan dan kegemaran mana pula yang

perlu ditinjau lagi dan bahkan ditinggalkan. Melalui kegiatan membaca,

menulis, mendengarkan, berbicara, dan mengapresiasi sastra, kamu akan

diajak mengenal kegemaran ke arah yang lebih produktif

A. Mendengarkan Informasi dan Memberikan Tanggapan

Keterampilan mengemukakan tanggapan akan dibutuhkan ketika kamu

memasuki dunia pekerjaan, melanjutkan studi, bahkan dalam kehidupanmu

sehari-hari di tengah masyarakat.

Untuk mengingatkanmu, perhatikan persamaan dan perbedaan tanggapan

terhadap fakta dan pendapat berikut ini!

Page 28: Materi Bahasa Indonesia kelas 3

B. Menyampaikan Inti Sari Buku

Syarat untuk menghasilkan kalimat yang tidak berbelit-belit yaitu sebagai

berikut

(1) Gunakan kosa kata yang sudah populer bagi pembicara dan terlebih-

lebih bagi calon pendengar!

(2) Struktur kalimatnya sederhana dan jelas subjek, predikat, dan objeknya.

(3) Hindari kalimat yang panjang dalam aktivitas berbicara maupun menulis!

C. Membaca Intensif Berbagai Pola Paragraf

Supaya kita lebih mudah menemukan kalimat utama, kita perlu mengingat

lagi ciri-ciri gagasan utama. Perhatikan tabel berikut ini!

Page 29: Materi Bahasa Indonesia kelas 3

D. Menulis Paragraf Deduktif dan Induktif

Dari kerangka paragraf deduktif dapat dihasilkan paragraf induktif. Kerangka

paragraf deduktif letak kalimat utamanya di awal paragraf, sedangkan pada

kerangka paragraf induktif letak kalimat utamanya di akhir paragraf. Oleh

karena itu, apakah cukup dengan membalik atau memindah letak kalimat

utamanya? Secara umum memang demikian. Akan tetapi, masih perlu

penyesuaian-penyesuaian atau pengorganisasian pada gagasan-gagasan

pendukungnya.

E. Membaca dan Menanggapi Gurindam

Gurindam merupakan bentuk puisi lama.

Ciri-ciri gurindam, antara lain:

(1) setiap bait terdiri dari dua baris;

(2) baris pertama dan kedua semuanya merupakan isi;

(3) bersajak a a (persamaan bunyi pada akhir baris pertama sama dengan

bunyi pada akhir baris kedua);

Page 30: Materi Bahasa Indonesia kelas 3

(4) setiap baris umumnya terdiri dari empat kata;

(5) berisi nasihat;

(6) umumnya terdiri dari 10–14 baris.

Unit 7Mencegah Masalah Kenakalan Remaja

Tawuran pelajar atau kenakalan remaja sering terjadi. Penyebab tawuran

pelajar bermacam-macam, mulai dari masalah sepele sampai masalah

antarsekolah. Pelajar sebagai individu terdidik seharusnya dapat berpikir

rasional setiap kali menghadapi masalah sehingga tawuran pelajar tidak

terjadi. Jika kita cermati, sebagaimana yang dilaporkan oleh media massa,

tawuran pelajar telah menjadi fenomena aktual yang sesungguhnya tidak

layak dilakukan oleh siswa. Pelajar sebagai komunitas terpelajar seharusnya

dapat memberi contoh yang baik bagi komunitas lain yang tidak bersekolah.

Akan tetapi kenyataan berbicara lain, tawuran pelajar telah menggejala di

tengah masyarakat kita saat ini. Melalui kegiatan membaca, menulis,

mendengarkan, dan berbicara serta mengapresiasi sastra, kamu dapat

mencegah masalah kenakalan remaja ini, bukan justru terlibat di dalamnya.

A. Mendengarkan Informasi dan Memberikan Tanggapan

Secara umum, pertanyaan mengenai fakta dalam berita atau laporan akan

berkisar pada jenis-jenis pertanyaan berikut:

(a) kejadian atau peristiwa apa yang terjadi atau dilaporkan dalam berita itu,

(b) mengapa kejadian atau peristiwa itu terjadi,

(c) siapa para pelaku yang terlibat dalam kejadian atau peristiwa itu,

(d) di mana kejadian atau peristiwa itu terjadi,

(e) kapan kejadian atau peristiwa itu terjadi,

(f) bagaimana akhir atau kesudahan kejadian atau peristiwa itu, dan

(g) pelajaran apa yang dapat dipetik dari kejadian atau peristiwa itu.

B. Menyampaikan Topik Suatu Uraian atau Cerita yang Didengar

Mencatat pokok-pokok uraian untuk bahan berbicara berarti menemukan

hal-hal penting dalam materi simakan yang siap digunakan untuk berbicara.

Page 31: Materi Bahasa Indonesia kelas 3

C. Membaca Intensif Berbagai Pola Paragraf

Gagasan pendukung merupakan jabaran lebih lanjut dari gagasan utama.

Oleh karena itu, gagasan pendukung dapat berupa:

(a) contoh dari gagasan utama,

(b) rincian gagasan utama,

(c) penjelasan atau uraian lebih lanjut dari rincian gagasan utama, dan

(d) data yang memperjelas gagasan utama.

Cara menemukan kalimat yang berisi gagasan pendukung ialah

(1) temukan dahulu kalimat utamanya (kalimat yang mengandung ide pokok

atau gagasan utama) dan

(2) apabila kalimat utamanya telah ditemukan, berarti kalimat-kalimat yang

lain sebagai kalimat-kalimat penjelas (mengandung gagasan penjelas atau

gagasan pendukung).

D. Menulis Laporan Diskusi

Laporan setidaknya memenuhi lima syarat, yakni benar dan objektif; dibuat

secara cermat dan konsisten; jelas dan tegas; lengkap; dan langsung pada

masalah atau perihal yang dilaporkan.

Setiap laporan setidaknya mengandung unsur, yaitu perihal atau pokok-

pokok isi yang dilaporkan, waktu atau rentang waktu kegiatan yang

dilaporkan, tujuan atau pihak yang akan memerima laporan, tempat

pelaksanaan kegiatan, hasil yang dicapai dari suatu kegiatan,

masalahmasalah yang dihadapi dan alternatif pemecahannya, serta nama

penulis laporan. Unsur-unsur laporan tersebut dapat ditambah atau

dikurangi sesuai dengan kegiatan atau perihal yang dilaporkan serta

keperluan setiap laporan yang dibuat.

E. Membaca dan Menanggapi Gurindam

Gurindam adalah satu bentuk puisi Melayu lama yang terdiri dari dua baris

kalimat dengan irama akhir yang sama dan merupakan satu kesatuan yang

utuh. Baris pertama berisikan semacam soal, masalah, atau perjanjian dan

baris kedua berisikan jawabannya atau akibat dari masalah atau perjanjian

Page 32: Materi Bahasa Indonesia kelas 3

pada baris pertama tadi.

Ada lima hal yang berkaitan dengan gurindam yang perlu kamu apresiasi

dan diskusikan. Kelima hal itu ialah (a) memerhatikan kelancaran

membawakan gurindam, (b) mendiskusikan arti kata sulit dalam gurindam,

(c) membicarakan pesanpesan yang terdapat dalam gurindam, (d)

mengaitkan isi gurindam dengan kehidupan masa kini, (e) menyimpulkan

pesan-pesan yang terdapat dalam gurindam.

Sudah menjadi pengetahuan umum dalam dunia sastra bahwa gurindam

yang sangat terkenal ialah Gurindam Dua Belas karya Raja Ali Haji. Raja

Ali Haji telah dikukuhkan sebagai pahlawan nasional pada 10 November

2004 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Unit 8Menyikapi Berbagai Pengaruh Budaya Asing

Apakah budaya asing itu selalu negatif? Atau sebaliknya, apakah budaya

asing itu selalu unggul atau mempunyai nilai lebih? Apabila kita cerdas

dalam menyerap dan menyikapi berbagai budaya asing, pengaruh budaya

asing dapat dimanfaatkan untuk memacu kemajuan bangsa kita. Sebagai

contoh, kedisiplinan, ketertiban, dan semangat kerja keras dari suatu negara

misalnya, apabila kita mau, dapat kita pelajari dari mereka. Akan tetapi

sebaliknya, apabila yang kita serap itu mengenai pola hidup bebas, pakaian

ketat, dan rok mininya, bukan manfaat yang dapat kita peroleh, tetapi

penurunan martabat bangsa. Nah, marilah belajar membaca, menulis,

mendengarkan, dan berbicara serta mengapresiasi sastra dengan muatan

sikap yang tepat terhadap berbagai pengaruh budaya asing.

A. Mendengarkan Informasi dan Memberikan Tanggapan

Menjawab pertanyaan merupakan salah satu bentuk tanggapan terhadap

informasi yang didengar atau dibaca. Pada bagian ini, kamu akan belajar

menjawab pertanyaan dalam kaitannya dengan informasi yang didengar.

Artinya, kegiatan menjawab pertanyaan didahului atau diawali dengan

mendengarkan informasi yang dikemas dalam berita atau laporan. Berita

Page 33: Materi Bahasa Indonesia kelas 3

atau laporan setiap saat dapat kita dengar, baik secara langsung maupun

tidak langsung sebagaimana yang disiarkan melalui radio atau televisi.

Kiat-kiat yang perlu diperhatikan pada saat menjawab pertanyaan mengenai

pendapat adalah:

1. Pahami secara tepat isi pendapat!

2. Pahami arah pertanyaan mengenai pendapat tersebut! Arah pertanyaan:

a. meminta penjelasan lebih lanjut atau menggali lebih dalam;

b. sekadar meminta persetujuan (ya) atau penolakan (tidak);

c. meminta pandangan atau pendapat atas pendapat;

d. mengetahui latar belakang pendapat;

e. mengetahui tujuan dimunculkannya pendapat.

3. Mencoba menjawab pertanyaan dengan menghasilkan jawaban

sementara.

4. Memantapkan jawaban (sementara) yang telah dihasilkan dengan cara

menghubungkan atau melihat kembali pertanyaan yang tersedia.

Bagaimana menerapkan uraian dan kiat-kiat di atas? Perhatikan tabel

berikut ini!

Page 34: Materi Bahasa Indonesia kelas 3
Page 35: Materi Bahasa Indonesia kelas 3

B. Menyampaikan Topik Suatu Uraian atau Cerita yang Didengar

Menyampaikan secara lisan isi uraian atau cerita yang telah didengar

kepada teman merupakan praktik berbicara.

Bagaimana cara mendengarkan secara cermat agar dapat bercerita secara

cermat dan tepat kepada orang lain? Seperti telah dibahas dalam unit-unit

sebelumnya, pada saat mendengarkan, sebagaimana membaca, hal yang

perlu diperhatikan ialah memahami isi uraian atau cerita yang didengar. Isi

uraian atau cerita itu secara umum berupa fakta, informasi, pendapat, dan

mungkin juga hasil penelitian.

Bagaimana cara yang tepat untuk menyampaikan kepada orang lain uraian

lisan yang telah didengar? Setelah kegiatan mendengarkan dilakukan

dengan baik, pendengar atau penyimak setidaknya telah menangkap ide-ide

pokok. Ide-ide pokok yang telah dicatat itulah yang dijadikan bahan

berbicara khususnya menyampaikan secara lisan bahan-bahan yang telah

didengarkan. Prinsip dasar yang perlu diperhatikan ialah jangan menambah

atau mengurangi informasi yang didengar.

C. Membaca Intensif Berbagai Pola Paragraf

Ketika menjelaskan sesuatu kepada orang lain, apalagi yang abstrak, penulis

dapat menggunakan contoh.

Kata-kata yang biasanya mengawali adanya contoh ialah seperti, misalnya,

atau contohnya. Kata-kata tersebut merupakan ciri penanda bahwa bagian

kalimat setelah kata-kata penghubung itu merupakan contoh.

D. Menulis Laporan Diskusi

Berdiskusi merupakan kegiatan ilmiah yang bersifat argumentatif.

Berdiskusi juga merupakan kegiatan terencana yang bertujuan. Laporan

diskusi disusun sesuai dengan kebutuhan dan ditujukan kepada pihak-pihak

yang berpentingan. Calon penerima laporan diskusi ialah

(a) anggota yang terlibat dalam diskusi,

Page 36: Materi Bahasa Indonesia kelas 3

(b) guru, apabila diskusi itu dilaksanakan (siswa) atas perintah guru,

(c) sponsor, apabila diskusi terlaksana atas dukungan dan biaya dari sponsor

tertentu,

(d) atasan, apabila diskusi dilaksanakan atas perintah atasan (di suatu

kantor atau unit kerja atau instansi tertentu).

Laporan diskusi harus memuat

(a) tujuan diskusi,

(b) topik diskusi,

(c) waktu pelaksanaan dan tempat diskusi,

(d) peserta diskusi,

(e) pemikiran atau catatan-catatan yang berkembang dalam proses diskusi,

(f) kesimpulan yang dapat dicapai dalam diskusi, dan

(g) rekomendasi yang diusulkan oleh peserta diskusi terhadap sesuatu yang

menjadi isu sentral kegiatan diskusi.

E. Membacakan Puisi Karya Sendiri

Membawakan puisi berarti menampilkan hasil pemahaman dan

penghayatan puisi dalam bentuk ekspresi lisan yang didukung oleh lafal,

intonasi, dan mimik serta gerak anggota badan secara tepat.

Dokumentasi puisi bermanfaat untuk memotivasi dirimu untuk terus

berkarya, khususnya puisi. Adanya dokumentasi yang rapi dan tertib

diharapkan dapat menyemangati kalian untuk terus berkarya.

Aspek-aspek berikut, yaitu lafal, intonasi, penghayatan, ekspresi mimik, dan

gerak anggota tubuh dapat dimanfaatkan untuk mengamati tampilan orang

lain saat membawakan puisi dan sekaligus dapat digunakan untuk berlatih

membawakan puisi karya sendiri.

Unit 9Memilih Hiburan yang Bermanfaat

Salah satu kebutuhan hidup manusia ialah memperoleh hiburan. Apalagi

bagi remaja, hiburan merupakan kebutuhan yang penting. Berbagai cara

Page 37: Materi Bahasa Indonesia kelas 3

dan bahkan biaya dikeluarkan untuk memperoleh hiburan. Sebagai generasi

yang cerdas, kamu harus dapat memilih hiburan yang mempunyai nilai

tambah. Artinya, hiburan yang dipilih bukan sekadar dapat menghibur,

melainkan juga dapat memberi inspirasi untuk berkreasi, bahkan menambah

wawasan dan pemikiran positif. Untuk itu, kamu harus selektif dalam

memilih hiburan. Nah melalui aktivitas mendengarkan, berbicara, membaca,

dan menulis serta apresiasi sastra pada unit ini, diharapkan dapat

membantumu dalam memilih hiburan yang selektif tersebut.

A. Mendengarkan Informasi dan Memberikan Tanggapan

Dari beragam kegiatan mendengarkan informasi, mencatat pokok-pokok isi,

dan menanggapinya, semuanya bermuara pada proses dan hasil memahami

informasi yang berasal dari berbagai sumber.

Pada bagian ini, kamu mempelajari kembali atau terlibat dalam proses

mendengarkan informasi dari suatu uraian atau ceramah dan kemudian

mencatat pokok-pokok isinya. Intinya, kamu diharapkan dapat menangkap

saripati (isi) yang terkandung di dalamnya dan kemudian mencatatnya.

Sebagaimana halnya dalam wacana atau teks tertulis, saripati teks lisan

juga dapat ditemukan dalam setiap penggalan ceramah atau uraian yang

disebut paraton (paragraf lisan). Ciri penandanya ialah adanya penghentian

atau jeda yang cukup lama dalam satuan-satuan penggalan tertentu.

Untuk berlatih, idealnya kamu harus mengikuti atau mendengarkan

ceramah atau uraian lisan. Ingat, keterampilan yang dikembangkan melalui

pembelajaran ini ialah mendengarkan, bukan membaca.

B. Menyampaikan Topik Suatu Uraian atau Cerita yang Didengar

Pertanyaan yang baik dan berbobot hendaknya memenuhi syarat, yaitu

(a) relevan atau sesuai dengan isi uraian,

(b) pertanyaan dikemukakan secara ringkas dan langsung pada

permasalahan (tidak berbelit-belit), dan

(c) arah pertanyaan harus jelas.

Page 38: Materi Bahasa Indonesia kelas 3

Seperti telah dijelaskan dalam unit 8, arah pertanyaan meliputi empat arah,

yakni

(1) meminta penjelasan lebih lanjut atau menggali lebih dalam;

(2) sekadar meminta persetujuan (ya) atau penolakan (tidak);

(3) meminta pandangan atau pendapat (pendapat atas pendapat);

(4) mengetahui latar belakang pendapat.

C. Membaca Intensif Berbagai Pola Paragraf

Merangkum berarti membuat bentuk ringkas dari teks yang panjang.

Rangkuman adalah hasil kegiatan merangkum. Untuk menambah

wawasanmu, perlu dijelaskan persamaan dan perbedaan rangkuman,

ringkasan, ikhtisar, resume, dan sinopsis. Persamannya, semuanya

merupakan bentuk ringkas dari teks panjang. Sementara itu, perbedaannya

dapat dijelaskan dengan menggunakan tabel di bawah ini.

Bagaimanakah langkah-langkah dan rambu-rambu membuat rangkuman

paragraf? Oleh karena dalam paragraf terkandung gagasan utama dan

beberapa gagasan pendukung (gagasan penjelas), yang pertama-tama

harus dilakukan ialah membaca paragraf dan menemukan gagasan

utamanya. Setelah gagasan utama ditemukan, langkah selanjutnya ialah

menemukan gagasan-gagasan penjelas. Selanjutnya, gagasan utama dan

Page 39: Materi Bahasa Indonesia kelas 3

satu atau dua gagasan penjelas yang paling penting dirumuskan menjadi

satu dalam bentuk yang padat untuk menghasilkan rangkuman paragraf.

D. Menulis Laporan Diskusi

Laporan hasil seminar atau diskusi umumnya dilengkapi dengan lampiran

sebagai data pendukung. Tujuannya ialah agar pembaca laporan diskusi

tersebut dapat memperoleh pemahaman yang lengkap dan utuh mengenai

kegiatan seminar atau diskusi yang telah dilaksanakan dan dilaporkan.

Lampiran-lampiran yang umumnya disertakan dalam laporan diskusi ialah

makalah yang disajikan dan daftar hadir peserta. Makalah dan daftar hadir

peserta tersebut langsung dijadikan satu dengan laporan diskusi atau

seminar dan dijilid dengan baik.

E. Membaca Cerpen dan Menanggapinya

Menceritakan kembali isi cerpen berarti mengungkapkan kembali cerpen

dengan menggunakan bahasamu sendiri. Unsur-unsur pembangun sastra

(prosa fiksi) dalam cerpen ialah tema, pesan, tokoh dan penokohan, latar,

alur, dan titik pandang pengarang.

Untuk menceritakan kembali isi cerpen, gunakan bahasa yang sederhana,

ungkapkan tema dan pesan-pesan yang dapat ditemukan dalam cerpen

secara jelas, dan rangkaian peristiwa yang membangun cerita harus sesuai

dengan yang terdapat dalam cerpen! Sementara itu, mengenai tokoh dan

penokohan, latar, dan titik pandang diceritakan atau disebutkan saja apa

adanya.

Unit 10Mengkritik Perilaku Remaja

Remaja merupakan sebutan bagi mereka yang berusia 12–18 tahun atau

sedang bersekolah di jenjang SMP dan SMA/SMK serta di awal perguruan

tinggi. Pada usia itu, mereka sangat rentan terhadap berbagai pengaruh

negatif yang berasal dari lingkungannya. Dari pengamatan sehari-hari di

sekitar kita, banyak perilaku remaja yang menyimpang atau negatif apabila

Page 40: Materi Bahasa Indonesia kelas 3

dikaitkan dengan norma yang berlaku di tengah masyarakat. Perilaku

begadang, merokok, membolos sekolah, minum minuman keras, melanggar

tata tertib sekolah, membaca buku porno, nongkrong di mal, dan berkelahi.

Perlu disadari oleh setiap remaja bahwa perilakunya itu tidak ada

manfaatnya dan bahkan berdampak negatif bagi masa depannya. Oleh

karena itu, kita perlu mengkritik bersama dengan harapan para remaja

sadar dan dapat meninggalkan perilaku negatifnya itu. Melalui kegiatan

membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara serta mengapresiasi

sastra, diharapkan kamu dapat mengkritik perilaku negatif yang ada di

lingkungan sekitarmu!

A. Mendengarkan Informasi dan Memberikan Tanggapan

Pertanyaan bermutu berawal dari pemahaman penanya terhadap topik yang

sedang dibahas oleh pembicara. Setelah memiliki pemahaman yang

memadai mengenai topik yang akan ditanyakan, langkah berikutnya ialah

menentukan pada sisi yang mana dari topik itu yang akan ditanyakan.

Setiap topik setidaknya mempunyai dimensi, yaitu (a) fakta atau data, (b)

hubungan-hubungan dengan hal-hal lain, (c) pengertian atau definisi, (d)

ruang lingkup atau cakupan, dan (e) teori yang menjelaskannya.

Kiat-kiat yang dapat dijadikan panduan atau rambu-rambu agar pertanyaan

yang diajukan bermutu adalah:

(1) Ikuti dan cermati penjelasan penceramah atau pemakalah!

(2) Apabila penceramah atau pemakalah membawakan makalah, bacalah

secara cepat makalah itu untuk membantu pemahamanmu terhadap

penjelasan penceramah atau pemakalah tersebut!

(3) Rumuskan pertanyaan dengan mengunakan pola 5W dan 1H, yaitu

apakah (what), siapakah (who), di manakah (where), bilamana atau kapan

(when), mengapa (why), dan bagaimana (how)! Pertanyaan dengan kata

apakah masih dapat diperluas, misalnya menjadi: Apakah pengertian;

apakah persamaan dan perbedaan; apakah hubungan; apakah penyebab;

apakah akibat; dan apakah bukti yang relevan dengan topik; dan

Page 41: Materi Bahasa Indonesia kelas 3

seterusnya.

(4) Kemukakan pertanyaan itu secara ringkas, padat, dan langsung pada

permasalahannya! Kalaupun perlu ilustrasi, pilihlah yang tepat dan

kemukakan secara ringkas!

(5) Gunakan kalimat efektif, yakni jelas subjek dan predikatnya dan

dinyatakan dalam kalimat yang pendek-pendek saja!

B. Menyampaikan Topik Suatu Uraian atau Cerita yang Didengar

Agar dapat menjawab pertanyaan secara lisan mengenai isi suatu uraian

atau cerita dengan baik, kamu harus mempunyai modal yang cukup. Modal

itu ialah:

(a) memiliki pemahaman isi dari uraian atau cerita,

(b) memahami arah pertanyaan yang diajukan,

(c) memiliki pengetahuan awal atau pengetahuan lain yang relevan dengan

isi uraian atau cerita,

(d) memiliki keterampilan menata gagasan dan merumuskannya ke dalam

kalimat efektif, dan

(e) memiliki keterampilan berbicara yang efektif.

Berikut ini cara-cara yang dapat ditempuh untuk melatih keterampilan

menjawab pertanyaan secara lisan . Pilihlah cara-cara berikut sesuai dengan

keadaan di sekolah masing-masing!

Cara 1 : Guru bercerita secara singkat mengenai sesuatu atau menguraikan

sesuatu, mengajukan pertanyaan secara lisan, dan siswa menjawab secara

lisan juga.

Cara 2 : Siswa bercerita atau menjelaskan sesuatu secara singkat,

mengajukan pertanyaan, dan siswa lain belajar menjawabnya secara lisan.

Cara 3 : Uraian atau cerita tentang sesuatu dan pertanyaannya direkam,

kemudian siswa menjawab secara lisan.

Cara 4 : Siswa mendengarkan cerita atau uraian mengenai sesuatu di radio

atau televisi, guru menyiapkan dan mengajukan pertanyaan secara lisan,

kemudian siswa menjawab pertanyaan itu secara lisan.

Page 42: Materi Bahasa Indonesia kelas 3

Cara 5 : Siswa melisankan sebuah teks diikuti dengan pertanyaan dan siswa

lain menjawabnya secara lisan.

C. Membaca Intensif Artikel

Dalam suatu paragraf, gagasan utama ditemukan dalam kalimat utama atau

kalimat topik. Kalimat utama inilah yang menceritakan kepada pembaca ide

atau gagasan yang akan dibahas dalam paragraf tersebut. Kalimat utama

yang efektif ditandai oleh adanya topik atau ide yang jelas dan sekaligus

fokus.

Salah satu ciri gagasan utama dapat dilihat dari letaknya dalam paragraf.

Mengingat paragraf paling banyak berpola induktif, deduktif, atau induktif-

deduktif, maka gagasan utama paling banyak terletak di awal, di akhir, atau

di awal dan akhir paragraf.

D. Menulis Esai

Esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara

“sepintas lalu” dari sudut pandang penulisnya. Sebagai ekspresi ide yang

dituangkan secara kreatif, esai cenderung tidak terikat pada aturan teknis

yang berlaku pada dunia ilmiah akademis. Yang terpenting dalam esai ialah

konsistensi tulisan dalam kaitannya dengan gagasan pokok yang telah

dinyatakan penulisnya.

Perbedaan artikel opini dan esai sungguh sangat tipis dan bahkan ada yang

menyebutnya sama. Esai itu bentuknya, isinya opini penulis. Dilihat dari

isinya, keduanya biasanya berisi isu-isu aktual yang sedang hangat

dibicarakan orang dalam masyarakat.

E. Membaca Kumpulan Puisi dan Menanggapinya

Setiap pengarang puisi mempunyai pengalaman dan latar belakang yang

berbedabeda yang dapat memengaruhi cara pengungkapan puisinya,

sekalipun mereka menyajikan tema yang sama.

Page 43: Materi Bahasa Indonesia kelas 3

Tema puisi ibarat pokok pikiran utama dalam suatu karangan. Gaya

pengarang puisi dalam mengungkapkan karyanya akan tampak dalam

keseluruhan baris dan bait puisi. Gaya pengarang menggambarkan

bagaimana pengarang mengungkapkan tema dan pesan-pesan yang akan

disampaikan dengan menggunakan bahasa yang terpilih secara tepat.

Unit 11Menjaga Kesehatan

Merokok memang merupakan hak setiap orang. Akan tetapi, memperoleh

udara segar dan sehat juga merupakan hak setiap orang. Di sisi lain, industri

rokok juga dapat menyerap tenaga kerja dan dapat sekaligus mendatangkan

pajak bagi negara. Akan tetapi, belanja untuk pengobatan yang disebabkan

rokok juga besar, bahkan lebih besar dari manfaat yang dapat dipetik dari

adanya industri rokok. Sampai di sini, tampak bahwa rokok menciptakan

kontroversi di tengah masyarakat walaupun tampaknya tidak disadari. Nah

melalui tema menjaga kesehatan tanpa merokok, kamu diharapkan dapat

belajar berpikir secara jernih untuk menyikapi keberadaan rokok atau

kebiasaan merokok di sekitarmu. Melalui membaca, menulis,

mendengarkan, dan berbicara, kamu diajak untuk berpikir rasional dan kritis

terhadap keberadaan rokok yang kontroversial itu.

A. Mendengarkan Informasi dan Memberikan Tanggapan

Mendengarkan untuk membuat ringkasan perlu dilakukan dengan penuh

konsentrasi. Ketika berkonsentrasi, apa yang dilakukan?

Pertama, menghubung-hubungkan isi atau bagian-bagian isi dalam uraian

atau ceramah yang kita dengar.

Kedua, memahami makna hubungan-hubungan yang telah ditemukan.

Ketiga, menghubung-hubungkan isi ceramah atau uraian dengan

pengalaman atau kejadian nyata yang ada di sekitar kita.

Keempat, menemukan pokok-pokok pikiran dalam uraian atau ceramah.

Kelima, mencatat pokok-pokok uraian atau ceramah dalam bentuk peta

pikiran atau catatan bersusun ke bawah yang rapi.

Page 44: Materi Bahasa Indonesia kelas 3

Ringkasan dapat diwujudkan dalam bentuk poin-poin atau pokok-pokok

pikiran atau dapat pula berupa uraian singkat yang dideskripsikan.

B. Menyampaikan Program Kegiatan

Ada tujuh hal yang perlu dikemukakan ketika menyampaikan program

kegiatan, yaitu

(a) nama program,

(b) tujuan program,

(c) langkah-langkah untuk melaksanakan program,

(d) pihak yang akan dikenai program atau sasaran program,

(e) pihak yang akan melaksanakan program (pelaksana program),

(f) dukungan dana atau anggaran yang diperlukan, dan

(g) evaluasi dan tindak lanjut program.

C. Membaca Intensif Artikel

Gagasan-gagasan pendukung (supporting ideas) dalam suatu teks (apa pun

bentuknya: laporan, berita, artikel, atau lainnya) dapat ditemukan dalam

kalimatkalimat pendukung.

Dalam sebuah paragraf yang baik hanya terdapat satu kalimat utama dan

beberapa kalimat penjelas. Apabila kalimat utama sudah ditemukan dan

dipastikan kebenarannya, secara otomatis kalimat-kalimat yang lain

berperan sebagai kalimat-kalimat penjelas yang di dalamnya terkandung

gagasan-gagasan penjelas.

D. Menulis Esai

Sebelum memulai menulis esai, ada lima langkah yang lazimnya ditempuh,

yakni

(a) memilih dan membatasi topik,

(b) merencanakan esai,

(c) merumuskan tesis,

(d) memilih pendekatan yang akan digunakan, dan

(e) menyusun kerangka tulisan.

Page 45: Materi Bahasa Indonesia kelas 3

Pertama, memilih dan membatasi topik. Pilihlah topik yang (a) sesuai

dengan minat, pengetahuan yang telah kamu miliki, dan sumber-sumber

yang tersedia (b) diminati calon pembaca (bersifat prediktif), dan (c) dapat

dikerjakan dalam rentang waktu yang tersedia serta sesuai dengan jumlah

halaman yang telah ditetapkan.

Kedua, merencanakan esai. Kegiatan yang dilakukan dalam merencanakan

esai ialah (a) menganalisis calon pembaca esai, (b) menentukan tujuan

penulisan esai, dan (c) menggali dan memetakan gagasan melalui ramu

pendapat, menulis bebas, dan mengembangkan peta pikiran.

Ketiga, merumuskan tesis. Kalimat tesis adalah penegasan opini, sikap, ide

orisinal yang dapat didebat. Rumusan tesis umumnya kontroversial. Banyak

orang yang tidak setuju dengan tesis yang dirumuskan.

Keempat memilih pendekatan yang akan digunakan. Tujuan penulisan esai

dan tesis yang dimunculkan akan menentukan penataan ide. Penataan ide

itu akan tercermin dalam bentuk narasi, deskripsi, eksplanasi (eksposisi),

persuasi, dan argumentasi. Pendekatan yang lain, misalnya pendekatan

problema dan solusi, sebab-akibat, dan perbandingan dan pengkontrasan.

Kelima, menyusun kerangka tulisan. Menyusun kerangka tulisan merupakan

langkah terakhir sebelum kegiatan menulis esai dimulai. Kerangka tulisan

esai dapat diwujudkan dalam dua bentuk. Pertama, kerangka karangan tidak

formal (informal atau corat-coret atau scratch outline). Kedua, kerangka

karangan formal (formal outline).

E. Membaca Karya Sastra yang Dianggap Penting pada Setiap Periode

Berikut ini dikemukakan periodisasi sastra Indonesia menurut beberapa

kritikus sastra.

Periodisasi Sastra Indonesia

Page 46: Materi Bahasa Indonesia kelas 3

I. Periodisasi kesusastraan Indonesia menurut Nugroho Notosusanto:

A. Sastra Melayu Klasik

1. Kesusastraan Lama

a. Kesusastraan Masa Purba (...–900 M)

b. Kesusastraan Masa Hindu Arab (900M–1800M)

2. Kesusastraan Masa Peralihan

a. Kesusastraan Semasa Abdullah (1800–1854)

b. Kesusastraan Sesudah Abdullah (1854–1920)

B. Sastra Indonesia Modern

1. Masa Kebangkitan

a. Kesusastraan Angkatan Balai Pustaka atau Angkatan Sitti Nurbaya (1920–

1933)

b. Kesusastraan Angkatan Pujangga Baru (1933–1942)

c. Kesusastraan Masa Jepang (1942–1945)

2. Masa Perkembangan

a. Kesusastraan Angkatan 45 (1945–1950)

b. Kesusastraan Angkatan 50 (1950–...)

II. Periodisasi sastra menurut Simorangkir Simanjuntak

A. Kesusastraan masa lama atau purba

B. Kesusastraan masa Hindu atau Arab

C. Kesusastraan masa Baru

D. Kesusastraan masa Mutakhir

III. Periodisasi sastra menurut Ajip Rosidi

A. Masa kelahiran atau masa kejadian (awal abad XX–1945)

1. Peride awal abad XX–1933

2. Periode 1933–1942

3. Periode 1942–1945

B. Masa Perkembangan (sejak 1945–sekarang)

1. Periode 1945–1953

Page 47: Materi Bahasa Indonesia kelas 3

2. Periode 1953–1960

3. Periode 1961–sekarang

Unit 12Memahami Pentingnya Pendidikan Seks

Mengapa perihal pendidikan seks diangkat menjadi tema pembelajaran pada

unit ini? Perihal seks dan penyimpangan perilaku seks saat ini telah menjadi

fenomena sosial yang menggejala di tengah masyarakat. Oleh karena itu,

kamu sudah saatnya memiliki pemahaman yang benar mengenai berbagai

hal yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi. Mengapa? Daripada kamu

memperoleh informasi tentang teks melalui bacaan-bacaan porno, cerita

dari teman, atau sumber-sumber lain yang belum tentu bertanggung jawab,

lebih baik kamu dikenalkan dengan perihal pendidikan seks melalui sumber-

sumber dan cara-cara yang bertanggung jawab. Pendidikan seks tidak

melulu berkaitan dengan alat kelamin dan reproduksi, tetapi lebih luas dari

itu. Melalui kegiatan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis,

kamu diajak memahami mengenai pendidikan seks sehingga kamu dapat

bertindak dan bersikap secara tepat.

A. Mendengarkan Informasi dan Memberikan Tanggapan

Menghubungkan isi uraian atau ceramah dapat dilakukan secara individual

atau berkelompok. Secara individual, kamu dapat menghubungkan apa yang

kamu dengar dari ceramah dengan pengalaman hidup yang telah kamu

miliki selama ini. Secara berkelompok, melalui berdiskusi kamu juga dapat

menghubungkan pengalaman dengan isi ceramah atau uraian.

Menghubungkan pengalaman dengan isi ceramah dalam suatu diskusi akan

lebih kaya mengingat setiap anggota diskusi dapat mengemukakan

pengalamannya masing-masing sehingga setiap anggota kelompok dapat

saling belajar.

C. Menyampaikan Program Kegiatan

Adanya informasi tambahan yang mendukung suatu program selain dapat

meyakinkan pendengar agar mengikuti atau menyetujui pelaksanaan suatu

Page 48: Materi Bahasa Indonesia kelas 3

program, juga penting sebagai data tambahan yang lebih tepat sasaran

dibanding data dukung yang telah tersedia.

D. Menulis Esai

Penekanan pembelajaran pada bagian ini ialah praktik menulis esai mulai

dari paragraf pembukaan, paragraf inti, dan paragraf penutup.

Paragraf pembukaan, sesuai dengan namanya, berisi informasi awal yang

mengantarkan pembaca pada perihal yang akan dibahas dalam esai.

Paragraf inti berisi penjelasan yang berkaitan dengan topik esai yang telah

ditetapkan. Isi paragraf inti harus benar-benar menjelaskan topik esai dan

sekaligus membuktikan tesis yang telah dirumuskan.

Paragraf penutup esai berisi simpulan atas pembuktian tesis yang telah

ditetapkan. Selain berisi simpulan, paragraf penutup juga mengungkapkan

ajakan atau harapan penulis kepada pembaca mengenai topik yang telah

dibahas dan kesimpulan yang ditawarkan.

Unit 13Menemukan Kiat Sukses dalam Belajar

Sukses dalam belajar tentu menjadi dambaan semua pelajar. Tidak seorang

pun dari kita yang mempunyai keinginan untuk gagal dalam belajar dan

dalam meraih citacita. Akan tetapi, keberhasilan dan cita-cita itu memang

tidak selamanya mudah dicapai. Untuk sukses dalam belajar, diperlukan

usaha keras dan langkah-langkah yang efektif. Bagaimana usaha dan

langkah-langkah itu dilakukan? Melalui membaca, menulis, mendengarkan,

dan berbicara serta melalui kegiatan mengapresiasi sastra pada unit ini,

strategi untuk meraih sukses dalam belajar akan kamu pelajari lebih dalam.

A. Mendengarkan Informasi dan Memberikan Tanggapan

Menghubungkan isi uraian atau ceramah dengan bahan-bahan tertulis yang

pernah dibaca dapat dilakukan dengan cara menyandingkan,

mengkontraskan, mencari persamaan dan perbedaan, atau dengan cara

Page 49: Materi Bahasa Indonesia kelas 3

mencari kesejajaran isi uraian tersebut dengan bahan-bahan tertulis yang

ada. Agar lebih konkret dan lebih mudah dilihat, hubungan-hubungan itu

dapat diwujudkan dalam peta pikiran atau peta konsep yang jelas.

B. Berpidato Tanpa Teks

Berpidato tidak selalu menggunakan teks. Persiapan untuk berpidato tanpa

teks tetap perlu dilakukan. Wujud persiapan pidato tanpa teks, antara lain,

berupa catatan pokok-pokok pikiran pada kertas kecil (misalnya ukuran 12 x

15 cm atau sesuai dengan keperluan) seperti yang biasa dimiliki para

reporter dan presenter di televisi.

Secara garis besar, pidato yang disampaikan seseorang mengandung dua

hal, yakni isi pidato dan cara penyampaian pidato. Isi pidato berupa

gagasan-gagasan atau pesan-pesan yang disampaikan oleh orang yang

sedang berpidato.

Yang termasuk dalam cara penyampaian pidato ialah

(a) logika berpikir dan bahasa yang digunakan,

(b) lafal, intonasi, jeda, dan kelancaran,

(c) ekspresi wajah, dan

(d) gerak anggota badan yang lain.

C. Membaca Teks Pidato

Membaca teks pidato sebaiknya didahului dengan membaca secara

keseluruhan teks pidato itu sebelum membaca pidato yang sesungguhnya.

Bagaimana menemukan bagian-bagian yang merupakan pokok-pokok isi

pidato? Kegiatan ini mirip dengan menemukan ide-ide pokok dalam setiap

paragraf. Oleh karena itu, cara yang dapat ditempuh tidak jauh berbeda

dengan menemukan ide-ide pokok suatu paragraf.

D. Menulis Esai

Memperbaiki tulisan, termasuk esai, merupakan bagian dari kegiatan

penyuntingan. Memperbaiki tulisan lazimnya dilakukan setelah keseluruhan

Page 50: Materi Bahasa Indonesia kelas 3

tulisan selesai (berupa teks utuh).

Secara garis besar, tulisan itu diperbaiki dari segi isi dan bahasa yang

digunakan. Termasuk dalam isi tulisan, yang perlu diperbaiki ialah

(a) ketepatan dan kejelasan gagasan-gagasan yang dilontarkan,

(b) kebenaran dan kecermatan data pendukung yang disertakan,

(c) ketajaman dan kecermatan analisis, dan

(d) ketepatan simpulan dikaitkan dengan pembahasan sebelumnya.

Sementara itu, perbaikan bahasa terutama diarahkan pada

(a) kecermatan penggunaan ejaan dan tanda baca,

(b) kecermatan dan ketepatan pilihan kata (diksi),

(c) keefektifan kalimat,

(d) kualitas paragraf (terutama kejelasan ide pokok dan kepaduan gagasan),

dan

(e) hal-hal teknis lainnya (pilihan jenis huruf).

E. Menulis Resensi Buku Kumpulan Cerpen

Unsur-unsur yang diresensi baik pada buku sastra maupun nonsastra pada

dasarnya sama, . Unsur-unsur itu ialah

(1) garis besar isi buku yang diresensi,

(2) kelebihan dan kekurangan buku yang diresensi (isi, bahasa yang

digunakan, tampilan fisik),

(3) siapa calon pembaca buku itu, dan

(4) berapa harga buku tersebut.

Unit 14Mempersiapkan Diri Memasuki Dunia Kerja

Remaja yang mandiri akan membanggakan orang tua, guru, masyarakat,

dan bangsa. Oleh karena itu, bimbingan mempersiapkan remaja memasuki

dunia kerja sangat diperlukan. Remaja yang mandiri akan selalu berusaha

untuk tidak menjadi beban bagi orang lain. Mereka akan berusaha keras

agar kegiatannya di rumah, di sekolah, dan di tengah masyarakat dapat

menjadi bekal untuk memasuki kehidupan dunia kerja yang penuh

tantangan. Kegiatan belajarnya tidak hanya untuk menghadapi ujian, tetapi

Page 51: Materi Bahasa Indonesia kelas 3

memanfaatkan setiap kesempatan untuk belajar hidup. Mereka menyadari

bahwa masa depan harus dibangun dari sekarang dengan penuh

kesungguhan. Semua kesempatan dimanfaatkan secara optimal untuk

mengembangkan seluruh potensi dirimu menuju remaja yang mandiri,

cerdas, sehat, dan berakhlaq mulia. Melalui kegiatan membaca, menulis,

mendengarkan, dan berbicara, serta mengapresiasi sastra, cita-citamu

menjadi remaja yang mandiri semoga terwujud dengan mempersiapkan

dirimu memasuki dunia kerja sejak dini.

A. Mendengarkan Informasi dan Memberikan Tanggapan

Menghubungkan isi berita atau laporan dengan bahan-bahan lain yang

pernah dibaca artinya mencari dan menemukan kaitan isi berita atau

laporan dengan bahan-bahan lain yang isinya berhubungan untuk:

(a) memperoleh pemahaman yang lebih baik,

(b) memperoleh data pendukung yang lebih banyak, dan

(c) memungkinkan menarik simpulan yang lebih tepat dan akurat.

B. Berpidato Tanpa Teks

Memperbaiki cara berpidato dan isi pidato tanpa teks berdasarkan masukan

teman perlu latihan. Memperbaiki cara dan isi pidato tanpa teks

berdasarkan masukan teman tentu bergantung pada masukan teman

tersebut. Apa yang menjadi catatan penting dari masukan teman itulah yang

perlu diperhatikan.

C. Membaca Teks Pidato

Membaca teks pidato, ternyata, tidak semudah yang kita bayangkan. Oleh

karena itu, belajar menandai bagian-bagian yang merupakan informasi

pendukung di dalam teks pidato perlu dilakukan.

Bagaimana cara menandai bagian-bagian yang merupakan informasi

pendukung itu? Pertama-tama, kamu harus dapat menemukan informasi

utama (gagasan utama). Apabila informasi utama telah ditemukan, berarti

yang lainnya merupakan informasi pendukung. Tandai informasi pendukung

Page 52: Materi Bahasa Indonesia kelas 3

itu dengan pensil agar memudahkan kamu ketika membaca teks pidato

tersebut!

D. Menulis Surat Lamaran Pekerjaan

Surat lamaran pekerjaan merupakah salah satu jenis surat yang berisi

pernyataan melamar seseorang dan hal-hal lain yang berkaitan dengan itu.

Surat lamaran pekerjaan ditujukan kepada lembaga, badan, atau instansi

pemerintah dan swasta.

Unsur-unsur yang terdapat dalam surat lamaran pekerjaan adalah:

(1) identitas pelamar,

(2) pernyataan melamar,

(3) kualifikasi pelamar,

(4) keahlian khusus yang dimiliki, dan

(5) keterangan berka lampiran yang disertakan dalam surat lamaran

pekerjaan itu.

E. Menulis Cerpen

Untuk memulai dan belajar menulis cerpen—dan menulis bentuk tulisan

yang lain—awali dengan langsung menulis tanpa menghiraukan aturan-

aturan yang rumit, termasuk kaidah tatabahasa. Tegasnya, tulislah apa saja

yang ada dalam pikiran dan hatimu. Tuangkan dan alirkan gagasan dan

imajinasimu secara bebas.

Unsur-unsur intrinsik karya sastra dan cara mengembangkan dalam menulis

cerpen dapat dicermati dalam tabel berikut. Tampilan dalam tabel di bawah

ini diharapkan dapat membantumu untuk memulai menulis cerpen. Isilah

tabel yang masih kosong!

Page 53: Materi Bahasa Indonesia kelas 3

Unit 15Mempersiapakan Diri Belajar di Perguruan Tinggi

Jenjang pendidikan setelah SMA adalah perguruan tinggi (PT), yang

dibedakan menjadi akademi, politeknik, sekolah tinggi, dan universitas.

Tidak semua lulusan SMA melanjutkan ke perguruan tinggi. Data pada tahun

2004 hanya sekitar 15 persen lulusan SMA yang melanjutkan ke perguruan

tinggi. Artinya, sebagian besar (85%) lulusan SMA tidak melanjutkan

pendidikannya karena berbagai sebab, di antaranya tidak mempunyai biaya,

tidak berminat, dan tidak diterima (tidak lulus ujian/SPMB). Siswa yang

Page 54: Materi Bahasa Indonesia kelas 3

berminat melanjutkan pendidikannya dan orang tuanya mempunyai biaya

perlu persiapan khusus agar diterima di perguruan tinggi pilihannya. Melalui

kegiatan membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara pada unit ini,

kamu diharapkan dapat mempersiapkan diri memasuki perguruan tinggi.

A. Mendengarkan Informasi dan Memberikan Tanggapan

Pembelajaran ini difokuskan untuk mengemukakan program kegiatan yang

telah disusun kepada teman sekelas dan mengajukan pertanyaan atas

program yang telah dikemukakan untuk perbaikan isi program selanjutnya.

Apa yang ditanyakan mengenai suatu program? Pada unit 11 telah

dijelaskan bahwa dalam suatu program setidaknya ada tujuh unsur, yakni

(a) nama program, (b) tujuan program, (c) langkah-langkah untuk

melaksanakan program, (d) pihak yang akan dikenai program atau sasaran

program, (e) pihak yang akan melaksanakan program (pelaksana program),

(f) dukungan dana atau anggaran yang diperlukan, dan (g) evaluasi dan

tindak lanjut program. Artinya ketika kita mendengarkan penjelasan

mengenai suatu program apabila ada pertanyan atau hal yang belum jelas,

pertanyaan yang akan diajukan tertuju pada tujuh unsur program tersebut.

B. Menanggapi Isi Pembicaraan dalam Diskusi

Dalam diskusi atau seminar, setidaknya ada tiga hal penting yang dapat

menentukan kualitas diskusi atau seminar tersebut. Tiga hal penting itu

ialah

(a) pikiran atau gagasan yang disampaikan oleh pemakalah dan peserta

diskusi atau seminar,

(b) bukti-bukti pendukung pikiran atau gagasan yang disampaikan, dan

(c) bahasa yang digunakan oleh peserta diskusi atau seminar.

Pikiran atau gagasan dikatakan bermutu apabila pikiran atau gagasan itu

(a) benar-benar relevan dengan topik atau hal yang dibahas dalam diskusi

atau seminar tersebut,

(b) didukung oleh bukti-bukti yang akurat dan dapat dipertangungjawabkan

Page 55: Materi Bahasa Indonesia kelas 3

kebenarannya,

(c) mutakhir atau terbaru, dan

(d) mengarah pada pemecahan masalah atau pendalaman topik yang

dibahas.

Bahasa yang berkualitas itu ditandai oleh

(a) hemat kata-kata, tetapi kaya informasi dan tidak sebaliknya, obral kata-

kata minim informasi,

(b) penggunaan kalimat yang efektif (kalimat-kalimatnya pendek dan jelas

isinya), dan

(c) penyampaian gagasannya runtut.

C. Membaca Teks Pidato

Membaca teks pidato disini, yang dipentingkan ialah keterampilan

menggunakan intonasi yang menandakan penekanan untuk bagian isi pokok

(gagasan utama) dan isi pendukung. Bagaimana intonasi yang dapat

mengekspresikan gagasan utama dan gagasan pendukung? Adakah

perbedaan pada dua intonasi itu?

Intonasi adalah lagu kalimat, sedangkan tempo adalah cepat-lambatnya

kalimat itu diucapkan. Sementara itu, nada menggambarkan tinggi

rendahnya pengucapan kata atau suku kata, sedangkan jeda adalah

penghentian pada satuan-satuan gagasan dalam suatu kalimat. Lagu

kalimat menggambarkan naik-turunnya kalimat itu dilafalkan.

D. Menulis Surat Lamaran Pekerjaan

Surat lamaran pekerjaan adalah surat yang ditulis oleh seseorang untuk

ikut berkompetisi dalam mengisi formasi atau lowongan pekerjaan yang

ditawarkan atau mungkin tersedia di suatu instansi (pemerintah atau

swasta) atau badan usaha tertentu.

Berdasarkan definisi itu, surat lamaran pekerjaan ditulis oleh seseorang

berdasarkan adanya:

Page 56: Materi Bahasa Indonesia kelas 3

(a) lowongan pekerjaan yang diumumkan secara resmi di instansi atau

badan usaha tertentu,

(b) iklan lowongan pekerjaan yang dimuat di media massa,

(c) informasi yang diperoleh dari teman atau orang yang bekerja di instansi

atau badan usaha tertentu, dan

(d) inisiatif pelamar sendiri dengan tujuan untuk coba-coba siapa tahu ada

lowongan.

E. Menulis Puisi

Puisi sebagai salah satu bentuk karya sastra, setelah diciptakan penulisnya,

sesungguhnya merupakan rekaman pengalaman batin, pengalaman lahir,

dan apa saja yang sedang bergelut dalam diri penulisnya.

Saat menulis puisi, sesungguhnya penulis tidak sibuk memikirkan apa

temanya. Penulis hanya memikirkan bagaimana caranya menumpahkan isi

hatinya dalam bahasa yang padat dan indah.

Bagaimana dengan diksi, rima, dan gaya bahasa? Bagi penulis puisi, apalagi

puisi bebas sebagaimana yang ngetrend saat ini, perihal diksi, rima, dan

gaya bahasa juga tidak terlalu mengikat. Hal itu memang berbeda apabila

penulis akan menulis pantun dan bentuk-bentuk puisi lama lainnya. Untuk

menulis pantun misalnya, diksi harus dipilih secara hati-hati karena harus

memenuhi syarat suku kata dan persajakannya (rimanya).

Unit 16Membentuk Diri Menjadi Wiraswastawan

Diterima di perguruan tinggi, bukan segala-galanya. Sebaliknya, gagal

memasuki perguruan tinggi, bukan akhir dari segalanya. Banyak contoh

orang yang sukses dalam hidupnya tidak tamat perguruan tinggi. Artinya,

yang terpenting ialah melakukan yang terbaik. Nah sekarang, bagaimana

kalau kamu belajar merancang bercita-cita menjadi pengusaha. Kamu juga

harus menyadari bahwa lulusan SMA yang melanjutkan ke perguruan tinggi

(negeri dan swasta) hanya sekitar 15 persen. Dengan demikian, 85 persen

lulusan SMA harus dapat membekali diri untuk segera berkiprah secara

Page 57: Materi Bahasa Indonesia kelas 3

optimal memasuki dunia pekerjaan sesuai dengan potensi dan minatnya

masingmasing. Melalui membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara,

cobalah merenung dan sekaligus mengantisipasi tantangan masa depan

untuk menjadi pengusaha.

A. Mendengarkan Informasi dan Memberikan Tanggapan

Pembelajaran pada bagian ini ialah memberikan tanggapan atas informasi

yang didengar sebagai bahan perbaikan program.

Bagaimana ciri-ciri tanggapan yang dapat memperbaiki program itu?

Pertama, tanggapan dapat menunjukkan kelemahan atau kekurangan

program dan sekaligus menunjukkan bagaimana program itu harus

diperbaiki.

Kedua, tanggapan berisi informasi penting yang dapat dimanfaatkan oleh

penyusun program sebagai masukan atau bahan perbandingan.

Ketiga, tanggapan berisi kemungkinan atau alternatif lain yang dapat

dipertimbangkan sebagai salah satu pilihan untuk memperbaiki program.

Keempat, tanggapan tidak memvonis salah atau benar, tetapi lebih pada

upaya memberi wawasan lain atau baru yang patut dipertimbangkan karena

wawasan itu mengandung kebenaran, aplikatif, dan realistis.

B. Menanggapi Isi Pembicaraan dalam Diskusi

Untuk menanggapi pikiran orang lain, diperlukan bukti-bukti yang akurat.

Bukti-bukti itu dapat diperoleh dari berita atau laporan media massa, buku,

majalah, baik yang tercetak maupun online. Bukti-bukti itu disusun secara

logis dan dikemukakan dengan menggunakan bahasa yang ringkas.

Diskusi merupakan kegiatan utama dalam pembelajaran bagian ini. Dalam

diskusi tersebut, belajarlah

(a) menangkap dan memahami pikiran orang lain,

(b) menggunakan bukti-bukti untuk menanggapi pikiran orang lain tersebut,

dan

(c) menggunakan bahasa Indonesia secara efektif. Kegiatan berdiskusi ini

Page 58: Materi Bahasa Indonesia kelas 3

tidak dapat diganti dengan membaca atau menulis karena berdiskusi berisi

kegiatan mendengarkan dan berbicara.

C.

D. Menulis Surat Lamaran Pekerjaan

Pembelajaran ini difokuskan untuk membaca kembali dan memperbaiki

surat lamaran pekerjaan yang telah dibahas dan mendiskusikannya bersama

teman-teman sekelas.

Biasanya setelah membaca kembali surat yang telah kamu susun, kamu

akan dapat menemukan kekurangan-kekurangan, misalnya berkaitan

dengan struktur atau format, diksi (pilihan kata), kejelasan kalimat, kaitan

antarkalimat, dan penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD).

E. Menulis Kritik dan Esai

Tentang kritik sastra, Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono (1983) pernah menulis

sebagai berikut. Kritik adalah pengalaman yang ditulis setelah si Kritikus

secara utuh berdialog dengan sebuah karya sastra. Dengan demikian, kritik

sastra yang baik juga merupakan karya sastra, hanya saja ia tidak

diciptakan dari “tiada”, tetapi “diilhami” oleh, misalnya sebuah sajak.

A. Mengidentifikasi Ciri-ciri Teks Berpola Induktif

Sebuah teks terdiri dari beberapa paragraf. Dengan demikian,

mengidentifikasi ciri-ciri teks yang berpola induktif mengarah pada upaya

menemukan ciri pembeda antara teks berpola induktif dan teks yang

berpola selain induktif (deduktif dan campuran). Dalam kenyataannya,

hampir tidak ada teks yang terdiri dari dua paragraf atau lebih yang hanya

berisi paragraf induktif saja atau deduktif saja. Umumnya, teks itu berisi dua

atau lebih pola paragraf.

Untuk mengidentifikasi teks berpola induktif, ciri-ciri berikut dapat

menuntunmu mengenal lebih jauh jenis teks berpola induktif tersebut.

Page 59: Materi Bahasa Indonesia kelas 3

Ciri-ciri teks berpola induktif:

1. Simpulan atau pernyataan umum terdapat di akhir setiap paragraf;

2. Selain terdapat di setiap akhir paragraf, simpulan juga dirumuskan dalam

sebuah paragraf yang diletakkan di akhir teks (simpulan umum);

3. Contoh, ilustrasi, kasus, atau uraian khusus disajikan lebih dulu sebelum

ditampilkannya pernyataan umum atau simpulan.

B. Mengidentifikasi Ciri Paragraf Persuasi

Paragraf persuasi merupakan salah satu jenis paragraf yang sering

digunakan penulis untuk memengaruhi pembaca. Oleh karena itu, target

akhir penggunaan paragraf persuasi ialah pembaca menerima pendapat,

tawaran, atau ajakan serta mengikutinya sesuai dengan harapan penulis.

Paragraf persuasi atau cara-cara persuasif biasanya digunakan untuk

propaganda, kampanye, dan kegiatan persuasif sejenisnya. Teknik-teknik

yang lazim digunakan dalam paragraf atau cara-cara persuasif ialah

rasionalisasi, identifikasi, sugesti, konfirmatori, dan kompensasi.

Antara paragraf persuasi dan argumentasi sering dikacaukan perbedaannya.

Untuk memperoleh pemahaman lebih mendalam mengenai dua jenis

paragraf yang cenderung mirip itu, perhatikan perbandingan dua jenis

paragraf tersebut di bawah ini!

Page 60: Materi Bahasa Indonesia kelas 3

C. Mendengarkan Pembacaan Cerpen

Pembelajaran ini difokuskan untuk menanggapi secara lisan pembacaan

cerpen yang didengar. Tanggapan ditekankan pada vocal dan pelafalan,

intonasi atau lagu kalimat, dan penghayatan.

D. Mendengarkan Informasi

Pembelajaran ini difokuskan untuk mencatat pokok-pokok isi berita di radio

atau televisi yang didengar dengan mencantumkan sumber berita.

Langkah-langkah menemukan pokok-pokok berita dan mencatatnya adalah:

1. Ikuti berita yang didengar atau disaksikan dengan saksama mulai dari

awal hingga akhir!

Page 61: Materi Bahasa Indonesia kelas 3

2. Catatlah pokok-pokok berita yang disajikan di awal penyampaian berita!

3. Sebelum pembaca berita berganti topik, kamu sudah harus menemukan

saripati berita yang baru saja didengar.

4. Keterangan yang disampaikan di depan (di awal setiap penggalan berita)

berpotensi untuk menjadi saripati berita. Catatlah inti keterangan di awal

itu! Setelah penggalan berita itu selesai dibaca, yakinkan bahwa catatan itu

merupakan saripati atau pokok berita yang baru saja dibacakan pembaca

berita!

5. Setelah pembacaan berita selesai, periksa kembali pokok-pokok isi berita

yang dicatat apakah sesuai dengan sajian seluruh berita yang dibacakan!

6. Catatan pokok-pokok berita hendaknya dalam kalimat yang lengkap dan

jelas (subjek dan predikatnya)!

E. Menanggapi Isi Pembicaraan dalam Diskusi

Pembelajaran ini difokuskan untuk mencatat siapa yang berbicara dan apa

isi pembicaraannya dalam forum seminar atau gelar wacana, kemudian

menyampaikannya kepada teman sekelas atau orang lain.

Agar tanggapan yang kita berikan sesuai dengan yang diharapkan,

mencatat siapa yang berbicara dan apa isi pembicaraannya menjadi sangat

penting. Tanggapan yang kita berikan hendaknya memperkaya pemikiran

dalam diskusi, mengarah pada pemecahan masalah, dan mengacu pada

pokok persoalan sehingga kegiatan diskusi terlaksana secara efektif.