40
KRUSTASE Fredinan Yulianda 2005

materi-6-krustacea

Embed Size (px)

DESCRIPTION

krustasea

Citation preview

Page 1: materi-6-krustacea

KRUSTASE

Fredinan Yulianda

2005

Page 2: materi-6-krustacea
Page 3: materi-6-krustacea

Dahulu Triarthus (subfilum Trilobita), Peripatus (Subfilum Onychophora), mimi dan laba-laba (subfilum Chelicerata), serangga (kelas Insecta) dan udang serta kepiting (kelas Crustacea) dikelompokkan dalam satu filum, yaitu filum Arthropoda atas dasar kesamaan bentuk kaki yang beruas-ruas atau bersendi-sendi. Berasal dari bahasa Yunani arthros berarti sambungan atau sendi dan podos berarti kaki.Sejak tahun 1990 banyak ahli zoologi yang membagi kelompok Arthropoda menjadi beberapa filum, yaitu Onychophora, Trilobita, Chelicerata, Uniramia dan Crustacea. Pemisahan ini terutama berdasarkan perbedaan dalam hal struktur dan susunan kaki serta anggota tubuh yang lain, sebagaimana perbedaan embriologi dan anatomi dalamnya. Bahkan berdasarkan evolusinya, Crustacea dan Uniramia berasal dari kelompok nenek moyang bentuk cacing yang berbeda.Filum Onychophora tidak dibicarakn lebih lanjut, karena semua anggotanya hidup di daratan, terutama tempat-tempat yang lembab.Filum Chelicerata meliputi berbagai jenis laba-laba, kalajengking, tungau, dan mimi. Berasal dari bahasa Yunani chele berarti capit dan keros berarti tanduk. Kebanyakan anggotanya berukuran kecil, dan hidup di daratan didaerah yang kering dan hangat

SEJARAH SISTEMATIKA

Page 4: materi-6-krustacea

FILUM CHELICERATA

Page 5: materi-6-krustacea

Kelas 1. CEPHALOCARIDAKelas 2. BRACHIOPODAKelas 3. MYSTACOCARIDAKelas 4. BRACHIURAKelas 5. COPEPODAKelas 6. OSTRACODAKelas 7. CIRRIPEDIAKelas 8. MALACOSTRACA

SuperOrdo 1. Phyllocarida : NebaliaSuperOrdo 2. Haplocarida : Squilla (ud. ronggeng)SuperOrdo 3. Syncarida : AnaspidesSuperOrdo 4. Peracarida

Ordo 1. Mysidacea : Mysis (rebon) Ordo 2. Cumacea : DiastylisOrdo 3. Tanaidacea : ApseudesOrdo 4. Isopoda : Asellus, BopyrusOrdo 5.Amphipoda : Gammarus

SuperOrdo 5. EUCARIDAOrdo 1. Euphausiacea :

Euphausia (krill)Ordo 2. Decapoda

SubOrdo 1. Natantia : udangSubOrdo 2. Reptantia : Seksi 1. Macrura:

Panulirus, Lobster Seksi 2. Anomura:

Eupagurus (komang), Birgus (kpt. Kelapa)

Seksi 3. Brachyura: Portunus, Scylla, Cancer

KRUSTASEA ( Malacostraca )

Page 6: materi-6-krustacea

Kelas Malacostraca berisi lebih dari 22,000 jenis atau sekitar dua pertiga dari semua Krustasea yang telah teridentifikasi. Dalam Malacostraca, Decapoda merupakan ordo yang paling besar, yaitu sekitar 9,000 jenis telah diidentifikasi; diikuti oleh ordo Amphipoda ( 6,200 jenis) dan Isopoda ( 4,600 jenis). Ordo lainnya masing-masing memiliki anggota < 1,000 jenis.

KELIMPAHAN DAN DISTRIBUSI

Kebanyakan malacostraca hidup di laut. Decapoda Palinurans, kelompok kepiting brachyura (memiliki 10-kaki), dan udang dendrobrachiate dan stenopodid mendominasi perairan dangkal di wilayah beriklim sedang dan tropis. Udang caridean, astacidean lobster and crayfish, serta anomalans (hermit crab – 8 kaki) dominan di perairan laut dalam dan perairan tawar wilayah beriklim dingin dan daerah kutub. Amphipoda dan isopoda melimpah di perairan pantai dan zone abyssal bahkan secara luas menyebar ke perairan tawar. Kelompok tersebut juga ditemukan tersebar di perairan bawah tanah dan lingkungan terestrial. Stomatopoda sebagian besar hidup di perairan dangkal wilayah tropis; tanaids dan cumaceans ditemukan sebagian besar di zone perairan yang lebih dalam dan bersuhu rendah/ dingin;

Page 7: materi-6-krustacea

Krustasea dalam sistim perairan

Jaring makanan

Page 8: materi-6-krustacea

FILUM KRUSTASE (CRUSTACEA)

• Hewan yang beruas-ruas• Kulit keras dari kitin• Tubuh terdiri dari (1) Kepala

(cephalin), (2) dada (thorax), dan (3) abdomen . Kepala dan dada bergabung membentuk Kepala-Dada (Cephalothorurax)

• Kepala terdiri dari 5 ruas yang tergabung menjadi satu

• Mempunyai 2 psg antena, 1 ps mandible (rahang), 2 psg maksila

• Bernafas dgn insang, makan dgn cara menyaring (plankton & detritus)

• Sistem peredaran darah terbuka• Reproduksi sexual, dioeceous, dan

melakukan molting (pergantian kulit)

Page 9: materi-6-krustacea

AntenulaRostrum Karapas

Tubuh beruas enam

Scaphocerite

Maksila

Antena

Kaki Periopod Telson

Eksopod dan Endopod (Uropod)

Page 10: materi-6-krustacea

1. Duri supraorbital, 2. Duri Antrolateral, 3. Duri Hepatik, 4. Median groove, 5. Median crest, 6. Gigi rostrum, 7. Punggung karapas depan, 8. Punggung karapas orbital, 9. Gigi epigastrik, 10. Adostral groove

1. Gigi rostrum, 2. Punggung karapas, 3. Punggung karapas orbital, 4. Gerigi hepatik, 5. Gigi Epigastrik, 6. Duri supraorbital, 7. Duri postorbital, 8. Duri antena, 9. Orbito-antennal groove, 10. Duri Anterolateral, 11. Duri Branchiostegal, 12. Hepatic groove, 13. Punggung hepatik, 14. Cervical groove

Page 11: materi-6-krustacea

Reproduction is primarily sexual in crustaceans. The only kind of asexual reproduction is parthenogenesis (development from unfertilized eggs), but this is rare. Usually the sexes are separate, but some parasites and most barnacles, which have difficulty obtaining mates, are simultaneous hermaphrodites (male and female at the same time). This increases the number of possible partners and may allow self-fertilization as a last resort. Some crustaceans switch sex as they get older. Many crustaceans exhibit elaborate courtship behavior, and the males may fight for the chance to mate.The young of marine crustaceans generally pass through one or more larval stages that are quite unlike the adult form. Often the larvae swim in open water to find a place to live.

SISTEM REPRODUKSI

Page 12: materi-6-krustacea

ALAT REPRODUKSI

Page 13: materi-6-krustacea

SIKLUS HIDUP UDANG PENAEID

Page 14: materi-6-krustacea

BERBAGAI BENTUK LARVA KRUSTASEA

Page 15: materi-6-krustacea
Page 16: materi-6-krustacea

Udang Karang (Lobster)

Habitat di ekosistem terumbu karang

Karnivor, scavenger, omnivor, aktif malam hari

Alat kel jantan pd kaki jln ke-5, alat kelamin betina pd kaki jln ke-3

Fase larva 3-7 bulan

Page 17: materi-6-krustacea

Bagian tubuh lobster

Page 18: materi-6-krustacea

Siklus hidup lobster

Page 19: materi-6-krustacea

Udang Windu (Penaeus monodon)

Panjang maks 30 cm

Pada karapas tidak terdapat lekukan pada tonjolan tengah bagian atas, lekukan sisi dangkal dan hanya terlihat jelas pada setengah bagian atas.

Udang muda warna abu-abu, udang dewasa tua hijau kehitam-hitaman

Page 20: materi-6-krustacea

Udang Putih (Penaeus indicus)

Panjang karapas 3 cm, warna dasar putih kekuningan dihiasi dengan corak tidak beraturan berwarna hijau tua, lempengan rostrum dan tonjolan di daerah punggung berwarna coklat keunguan, pada bagian tepi dari uropod berwarna coklat kemerahan dan ditumbuhi oleh bulu atau rambut berwarna krem

Page 21: materi-6-krustacea

Udang bunga (Penaeus japonicus)

Dicirikan adanya garis lebar melintang berwarna coklat tua pada karapas dan garis besar melintang pada setiap ruas perut

Pada bagian sisinya terdapat lekukan yang dalam, lebih sempit dari tonjolan yg berada di tengah, memanjang sampai hampir mencapai tepi atas karapas

Page 22: materi-6-krustacea

Metapenaeus ensis (Offshore greasyback prawn)

Ukuran sedang degn panjang total 10-15 cm minus rostrum

Permukaan karapas bergelombang tidak beraturan, di bagian cekung ditumbuhi bulu atau rambut, bagian yg menonjol licin

Rostrum lurus, terdapat 8-9 gigi pada bagian atas, ekor tanpa duri

Page 23: materi-6-krustacea

Udang Galah

(Macrobrachium sp.

Udang air tawar (habitat di Sungai)

Dicirikan dengan Cheliped yang panjang dan besar

Page 24: materi-6-krustacea

Udang mantis, ronggeng, pengko, nenek

(Lysiosquilla sp., Harpiosquilla sp.)

Habitat pasir berlumpur, hidup dalam lubang yang digali

Page 25: materi-6-krustacea

MORFOLOGI KEPITING

ChelipedAntena

Kaki jalan

Kaki renang

Dactylus

Propodus

Merus

Jari capitPalm

Cardiac

Page 26: materi-6-krustacea

KEPITING

Betina tumpul

Jantan lancip

Page 27: materi-6-krustacea

Kepiting bakau (Scylla serrata)

Habitat ekosistem mangrove, tambak, menggali lubang

Warna hijau kotor, bentuk tubuh membulat, di kiri dan kanan mulut terdapat 9 duri

Page 28: materi-6-krustacea

Rajungan

(Portunus pelagicus)

Jantan

Betina

Page 29: materi-6-krustacea

Matuta victor

Ashtoret lunaris

Page 30: materi-6-krustacea

Micippa cristata

Rhinolambrus pelagicus

Calarpa philargiusHelice leachii

Page 31: materi-6-krustacea

Metaplax dentipes

Metaplax dentipes

Menaethius monoceros

Ocypode kuhlii

Page 32: materi-6-krustacea

Uca forcipata

Uca dussumieri

Page 33: materi-6-krustacea

MysisSub Kelas : Eumalacostraca Super_Ordo : Peracarida Ordo : Mysida Famili : Mysidae Genus : Mysis

Spesies: Mysis relicta

mysis, meskipun sebagian besar hidup di perairan laut, juga ditemukan melimpah di perairan danau atau sungai es di wilayah utara.

Page 34: materi-6-krustacea

Amphipoda

Amphipoda umumnya ditemukan melimpah di perairan pantai hingga zone abyssal bahkan secara luas menyebar ke perairan tawar. Kelompok tersebut juga ditemukan tersebar di perairan bawah tanah dan lingkungan terestrial.

Kelas: MalacostracaSuper_Ordo: Peracarida

Ordo: Amphipoda

Page 35: materi-6-krustacea

Krustase plankton

Page 36: materi-6-krustacea
Page 37: materi-6-krustacea

Hermit CrabHermit crabs dibedakan dari kepiting lainnya karena ada

pengurangan kaki abdomen. Sehingga ketika jalan atau makan

hermit crabs mengeluarkan antennae, dan dua pasang kaki jalan dari cangkangnya. When

threatened by predators, hermit crabs quickly withdraw their bodies

back into the protection of the shell. The large claw, the last part of the body to be withdrawn, often

acts as a door, closing off the interior of the shell from predators.

As hermit crabs grow, they must continually find new, larger shells in

which to live.

Page 38: materi-6-krustacea
Page 39: materi-6-krustacea

Barnacles (Balanus sp.)

Lepas sp.

Page 40: materi-6-krustacea