13
Manusia dan Agama Pertemuan 2

Manusia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kemuhammadiyahan

Citation preview

Page 1: Manusia

Manusia dan Agama

Pertemuan 2

Page 2: Manusia

MAKHLUK

FISIKA NON FISIKA

ORGANIS/HIDUP ANARGONIS/MATI

VEGETATIF/NABATI HEWANI

ANIMAL/BINATANG HUMAN/MANUSIA

MALAIKAT JIN

Page 3: Manusia

PERSAMAAN DAN PERBEDAAN MANUSIA DAN HEWAN

PERSAMAAN:

Mempunyai hidup dan laku vegetatif

Melakukan penginderaan

Mempunyai perasaan dan kemauan serta berpikir

Naluri makan dan minum

Naluri mempertahankan diri

Naluri keturunan

Naluri takut dan benci

PERBEDAAN:

manusia mampu mengembangkan dan mengerahkan naluri-naluri itu. Sedangkan hewan tidak

Akal

Norma dan etika (perbedaan fundamental)

Page 4: Manusia

Manusia Dalam Pandangan Agama-agama

Hindu: Manusia terlahir dalam kasta-kasta: Brahmana (pendeta), Ksatria (pemerintah), Waisya (tani) dan sudra (budak)

Buddha: Meniadakan kesenangan dan kenikmatan duniawi utk mencapai nirwana

Syinto: Raja sebagai wakil Tuhan di bumi Nasrani: manusia lahir dalam keadaan dosa. Yesus sebagai

tebusan terhadap dosa manusia. Keselamatan manusia tergantung atas iman pada penyaliban Yesus. Paus adalah tokoh yang paling suci

Yahudi: Menganggap bangsa selainnya ghyum (budak)

Bagaimana dengan Islam?

Page 5: Manusia

Manusia Dalam Pandangan Islam Manusia dilahirkan dalam keadaan suci (tidak berdosa) (al-hadits) Kedudukan manusia sama, yang membedakan adalah taqwanya (QS.

Al-Hujurot[49]: 13 Manusia sama-sama mempunyai tugas sebagai khalifah untuk

memakmurkan bumi (QS. Hud [11]: 61) “Dengarlah dan taatilah walaupun yang diangkat menjadi pimpinan

atas kamu itu seorang hamba bangsa Habsyi (ethiopia) yang kepalanya bagaikan buah anggur kering, selama dia menegakkan kitab Allah padamu” (HR: Bukhori)

Sessungguhnya Kami telah menciptakan manusia itu dari pada kejadian yang paling baik. Kemudian Kami kembalikan dia pada derajat yang paling rendah. Kecuali orang-orang yangberiman dan beramal shalih, maka bagi mereka adalah ganjaran yang tak terhingga (QS. At-Tien [95]: 4-6)

Page 6: Manusia

Manusia

Istilah manusia dalam al Qur’an

1. Al-Insan dan al-Nas

a) Kata insan digunakan al Qur’an untuk menunjuk kepada manusia dengan segala totalitasnya, jiwa dan raga. Kata insan disebut sebanyak 65 kali dipakai untuk sebutan manusia individu. Pemakaian kata insan ditujukan kepada seluruh manusia secara individu menyangkut karakter, seperti menerima pelajaran dari Tuhan (QS Al “alaq: 4); amanat yang dipikul dari Tuhan (QS Al Ahzab: 72); waktu yang harus digunakan supaya tidak merugi (QS Al Ashr: 2); balasan dari apa yang dikerjakannya (QS Al Najm: 39), (QS An Naazi’aat: 35); Musuh yang nyata dengan setan (QS al Anbiya: 5), (QS al Isra’: 53); sopan santun dan etika (QS al Ankabut: 8), (QS Lukman: 14) dan (QS Al Ahqaf: 15)

Manusia menerima pelajaran dari Allah sehingga memiliki ilmu pengetahuan yang luas. Dengan ilmu pengetahuan manusia menjadi tinggi derajatnya; manusia dapat mengatasi masalah hidup dengan baik. Segala fenomena dan kejadian ditampakkan oleh Allah swt.untuk menjadi pelajaran bagi manusia. Dalam setiap kejadian sekecil apa pun terdapat pelajaran bagi orang-orang yang berakal, itulah al insan.

Page 7: Manusia

b) Sedangkan kata an nas disebut 241 kali untuk sebutan manusia jamak. Istilah an nas berkaitan dengan interaksi kehidupan manusia yang bersifat kolektif, seperti: kepemimpinan (QS Al Baqarah: 124); perubahan social (QS Ali Imran: 140), (QS Al Anfal: 26) dan perubahan alam (QS Al Baqarah: 164)

Manusia selalu membutuhkan orang lain dalam berinteraksi, sehingga tercipta saling memberikan manfaat antara satu dengan yang lainnya.

Kepemimpinan harus professional. Hakikat jadi pemimpin adalah menjadi pelayan yang melayani kebutuhan rakyat/bawahannya. Setiap manusia adalah pemimpin yang akan dimintai pertanggungjawabannya oleh Allah Ta’ala. Jadilah pemimpin yang amanah sebagai an nas yang digambarkan Allah dalam Al Qur’an

Manusia dapat menlakukan perubahan social dan perubahan alam, namun yang penting dipahami adalah bahwa perubahan harus selalu menuju ke posisi yang lebih baik.

Page 8: Manusia

2. Basyar

Al-Basyar adalah gambaran manusia secara materi yang dapat dilihat, makan dan minum, berjalan dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kata basyar terulang dalam al Qur’an sebanyak 36 kali, dipakai untuk menyebut manusia dalam kaitannya dengan aspek-aspek jasmaniah.

“dan ingatlah, ketika Rabb-mu berfirman kepada para malaikat. Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang

diberi bentuk”. (QS Al Hijr: 28; QS An Nahl: 103; QS Al Isra: 93; QS Maryam: 26)

Pemakaian kata basyar di seluruh al Qur’an memberikan pengertian bahwa yang dimaksud adalah anak Adam yang biasa makan, minum dan berjalan di pasar-pasar yang saling bertemu atas dasar persamaan (Asy-Syathi). Dalam konteks ini al Basyar adalah manusia berdimensi biologis, yang banyak dikaji olehj ilmu biologi dan kedokteran. Dan hasilnya dapat dimanfaatkan oleh manusia itu sendiri.

3. Bani Adam

Artinya keturunan Adam yang menunjukkan manusia dilihat dari sudut keturunannya. Allah swt berfirman “Dan sesungguhnya kami telah memuliakan anak-anak Adam (manusia). Kami angkat mereka di daratan dan di lautan. Kami beri mereka dari rezeki yang bnaik-baik dan kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang kami ciptakan”. (QS AL Isra [17] : 61, 70)

Page 9: Manusia

B. Eksistensi Penciptaan Manusia1. Tujuan penciptaan, adalah penyembahan kepada sang khalik, Allah SWT.

a. Vertical (aspek ritual).

b. Horisontal (muamalah dan hubungan manusia dengan alam semesta).

2. Fungsi dan peran manusia

Sebagai khalifah (penguasa/pengganti) Allah di bumi.

Manusia berkewajiban mewujudkan kehidupan menurut jalan Allah (Liya’budullah).

Terdapat hak untuk menikmati kebahagiaan yang dijanjikan Allah.

Sedang beberapa peran manusia antara lain :

Belajar (An-Naml : 15-16, dan Al-Mukmin :54)

Mengajarkan ilmu (Al-Baqarah : 31-39)

Membudayakan ilmu (Al-Mu’min : 35)

Page 10: Manusia

C. Tanggung Jawab Manusia

Hamba

Tunduk, patuh, taat kepada Allah.

Memelihara iman yang bersifat fluktuatif.

Tanggung jawab pada diri sendiri, keluarga, lingkungan sekitar, maupun pada Allah SWT.

Khalifah

Tugas kepemimpinan, memelihara, dan mengelola alam.

Terdapat wewenang berupa kebebasan untuk memilih dan menentukan sesuatu yang berlandaskan tauhidullah.

Kekuasaan manusia dibatasi oleh aturan-aturan dan hukum-hukum Allah.

Page 11: Manusia

Unsur-unsur Pada Manusia

MANUSIA

RUH

TANAH

HATI

AKAL

JASAD/FISIK

KEPUTUSAN

ILMU/INFORMASI

AMAL/AKTIFITAS

AM

AN

AH

BA

LASA

N

IBADAH

KHILAFAH

Al-Ghazali:Hati bagai raja yang memutuskan keputusanAkal bagai menteri yang memberikan masukan dan informasiJasad/Fisik bagai tentara yang melaksanakan titah perintah

Rasulullah saw:Ketahuilah, bahwa di dalam tubuh ada segumpal darah. Bila ia baik, maka baiklah seluruh tubuh. Jika ia buruk, maka buruklah seluruh tubuh. Ketahuilah; dia adalah HATI

Page 12: Manusia

KESEIMBANGAN KEBUTUHAN

MANUSIA

RUH/HATI

AKAL

JASAD/FISIK

IBADAH/ZIKIR

ILMU/BELAJAR

MAKAN & MINUM

NIK

MA

T

ZAHIR

BATIN

MA

KA

NA

N/G

IZI

Firman Allah SWT:

“Dan Dia-lah yang telah meletakkan keseimbangan. Janganlah kalian melampaui batas keseimbangan (QS.Ar-Rahman: 6-7)

Page 13: Manusia

Wa Allah A’lam

Terima Kasih