Upload
asaharesma
View
14
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
kemuhammadiyahan
Citation preview
Manusia dan Agama
Pertemuan 2
MAKHLUK
FISIKA NON FISIKA
ORGANIS/HIDUP ANARGONIS/MATI
VEGETATIF/NABATI HEWANI
ANIMAL/BINATANG HUMAN/MANUSIA
MALAIKAT JIN
PERSAMAAN DAN PERBEDAAN MANUSIA DAN HEWAN
PERSAMAAN:
Mempunyai hidup dan laku vegetatif
Melakukan penginderaan
Mempunyai perasaan dan kemauan serta berpikir
Naluri makan dan minum
Naluri mempertahankan diri
Naluri keturunan
Naluri takut dan benci
PERBEDAAN:
manusia mampu mengembangkan dan mengerahkan naluri-naluri itu. Sedangkan hewan tidak
Akal
Norma dan etika (perbedaan fundamental)
Manusia Dalam Pandangan Agama-agama
Hindu: Manusia terlahir dalam kasta-kasta: Brahmana (pendeta), Ksatria (pemerintah), Waisya (tani) dan sudra (budak)
Buddha: Meniadakan kesenangan dan kenikmatan duniawi utk mencapai nirwana
Syinto: Raja sebagai wakil Tuhan di bumi Nasrani: manusia lahir dalam keadaan dosa. Yesus sebagai
tebusan terhadap dosa manusia. Keselamatan manusia tergantung atas iman pada penyaliban Yesus. Paus adalah tokoh yang paling suci
Yahudi: Menganggap bangsa selainnya ghyum (budak)
Bagaimana dengan Islam?
Manusia Dalam Pandangan Islam Manusia dilahirkan dalam keadaan suci (tidak berdosa) (al-hadits) Kedudukan manusia sama, yang membedakan adalah taqwanya (QS.
Al-Hujurot[49]: 13 Manusia sama-sama mempunyai tugas sebagai khalifah untuk
memakmurkan bumi (QS. Hud [11]: 61) “Dengarlah dan taatilah walaupun yang diangkat menjadi pimpinan
atas kamu itu seorang hamba bangsa Habsyi (ethiopia) yang kepalanya bagaikan buah anggur kering, selama dia menegakkan kitab Allah padamu” (HR: Bukhori)
Sessungguhnya Kami telah menciptakan manusia itu dari pada kejadian yang paling baik. Kemudian Kami kembalikan dia pada derajat yang paling rendah. Kecuali orang-orang yangberiman dan beramal shalih, maka bagi mereka adalah ganjaran yang tak terhingga (QS. At-Tien [95]: 4-6)
Manusia
Istilah manusia dalam al Qur’an
1. Al-Insan dan al-Nas
a) Kata insan digunakan al Qur’an untuk menunjuk kepada manusia dengan segala totalitasnya, jiwa dan raga. Kata insan disebut sebanyak 65 kali dipakai untuk sebutan manusia individu. Pemakaian kata insan ditujukan kepada seluruh manusia secara individu menyangkut karakter, seperti menerima pelajaran dari Tuhan (QS Al “alaq: 4); amanat yang dipikul dari Tuhan (QS Al Ahzab: 72); waktu yang harus digunakan supaya tidak merugi (QS Al Ashr: 2); balasan dari apa yang dikerjakannya (QS Al Najm: 39), (QS An Naazi’aat: 35); Musuh yang nyata dengan setan (QS al Anbiya: 5), (QS al Isra’: 53); sopan santun dan etika (QS al Ankabut: 8), (QS Lukman: 14) dan (QS Al Ahqaf: 15)
Manusia menerima pelajaran dari Allah sehingga memiliki ilmu pengetahuan yang luas. Dengan ilmu pengetahuan manusia menjadi tinggi derajatnya; manusia dapat mengatasi masalah hidup dengan baik. Segala fenomena dan kejadian ditampakkan oleh Allah swt.untuk menjadi pelajaran bagi manusia. Dalam setiap kejadian sekecil apa pun terdapat pelajaran bagi orang-orang yang berakal, itulah al insan.
b) Sedangkan kata an nas disebut 241 kali untuk sebutan manusia jamak. Istilah an nas berkaitan dengan interaksi kehidupan manusia yang bersifat kolektif, seperti: kepemimpinan (QS Al Baqarah: 124); perubahan social (QS Ali Imran: 140), (QS Al Anfal: 26) dan perubahan alam (QS Al Baqarah: 164)
Manusia selalu membutuhkan orang lain dalam berinteraksi, sehingga tercipta saling memberikan manfaat antara satu dengan yang lainnya.
Kepemimpinan harus professional. Hakikat jadi pemimpin adalah menjadi pelayan yang melayani kebutuhan rakyat/bawahannya. Setiap manusia adalah pemimpin yang akan dimintai pertanggungjawabannya oleh Allah Ta’ala. Jadilah pemimpin yang amanah sebagai an nas yang digambarkan Allah dalam Al Qur’an
Manusia dapat menlakukan perubahan social dan perubahan alam, namun yang penting dipahami adalah bahwa perubahan harus selalu menuju ke posisi yang lebih baik.
2. Basyar
Al-Basyar adalah gambaran manusia secara materi yang dapat dilihat, makan dan minum, berjalan dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kata basyar terulang dalam al Qur’an sebanyak 36 kali, dipakai untuk menyebut manusia dalam kaitannya dengan aspek-aspek jasmaniah.
“dan ingatlah, ketika Rabb-mu berfirman kepada para malaikat. Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang
diberi bentuk”. (QS Al Hijr: 28; QS An Nahl: 103; QS Al Isra: 93; QS Maryam: 26)
Pemakaian kata basyar di seluruh al Qur’an memberikan pengertian bahwa yang dimaksud adalah anak Adam yang biasa makan, minum dan berjalan di pasar-pasar yang saling bertemu atas dasar persamaan (Asy-Syathi). Dalam konteks ini al Basyar adalah manusia berdimensi biologis, yang banyak dikaji olehj ilmu biologi dan kedokteran. Dan hasilnya dapat dimanfaatkan oleh manusia itu sendiri.
3. Bani Adam
Artinya keturunan Adam yang menunjukkan manusia dilihat dari sudut keturunannya. Allah swt berfirman “Dan sesungguhnya kami telah memuliakan anak-anak Adam (manusia). Kami angkat mereka di daratan dan di lautan. Kami beri mereka dari rezeki yang bnaik-baik dan kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang kami ciptakan”. (QS AL Isra [17] : 61, 70)
B. Eksistensi Penciptaan Manusia1. Tujuan penciptaan, adalah penyembahan kepada sang khalik, Allah SWT.
a. Vertical (aspek ritual).
b. Horisontal (muamalah dan hubungan manusia dengan alam semesta).
2. Fungsi dan peran manusia
Sebagai khalifah (penguasa/pengganti) Allah di bumi.
Manusia berkewajiban mewujudkan kehidupan menurut jalan Allah (Liya’budullah).
Terdapat hak untuk menikmati kebahagiaan yang dijanjikan Allah.
Sedang beberapa peran manusia antara lain :
Belajar (An-Naml : 15-16, dan Al-Mukmin :54)
Mengajarkan ilmu (Al-Baqarah : 31-39)
Membudayakan ilmu (Al-Mu’min : 35)
C. Tanggung Jawab Manusia
Hamba
Tunduk, patuh, taat kepada Allah.
Memelihara iman yang bersifat fluktuatif.
Tanggung jawab pada diri sendiri, keluarga, lingkungan sekitar, maupun pada Allah SWT.
Khalifah
Tugas kepemimpinan, memelihara, dan mengelola alam.
Terdapat wewenang berupa kebebasan untuk memilih dan menentukan sesuatu yang berlandaskan tauhidullah.
Kekuasaan manusia dibatasi oleh aturan-aturan dan hukum-hukum Allah.
Unsur-unsur Pada Manusia
MANUSIA
RUH
TANAH
HATI
AKAL
JASAD/FISIK
KEPUTUSAN
ILMU/INFORMASI
AMAL/AKTIFITAS
AM
AN
AH
BA
LASA
N
IBADAH
KHILAFAH
Al-Ghazali:Hati bagai raja yang memutuskan keputusanAkal bagai menteri yang memberikan masukan dan informasiJasad/Fisik bagai tentara yang melaksanakan titah perintah
Rasulullah saw:Ketahuilah, bahwa di dalam tubuh ada segumpal darah. Bila ia baik, maka baiklah seluruh tubuh. Jika ia buruk, maka buruklah seluruh tubuh. Ketahuilah; dia adalah HATI
KESEIMBANGAN KEBUTUHAN
MANUSIA
RUH/HATI
AKAL
JASAD/FISIK
IBADAH/ZIKIR
ILMU/BELAJAR
MAKAN & MINUM
NIK
MA
T
ZAHIR
BATIN
MA
KA
NA
N/G
IZI
Firman Allah SWT:
“Dan Dia-lah yang telah meletakkan keseimbangan. Janganlah kalian melampaui batas keseimbangan (QS.Ar-Rahman: 6-7)
Wa Allah A’lam
Terima Kasih