10

Asal Usul Manusia Dan Persebaran Manusia Di Kep Indonesia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

asal

Citation preview

Page 1: Asal Usul Manusia Dan Persebaran Manusia Di Kep Indonesia
Page 2: Asal Usul Manusia Dan Persebaran Manusia Di Kep Indonesia

Daftar Isi :1.Asal – Usul manusia di kepulauan Indonesia2.Perkembangan Teknologi dan Sistem Kepercayaan Awal Masyarakat Indonesia pada Masa Neolitikum Dan Megalitikum3.Perkembangan Teknologi dan Sistem Kepercayaan Zaman Megalitikum

Page 3: Asal Usul Manusia Dan Persebaran Manusia Di Kep Indonesia

ASAL – USUL MANUSIA di INDONESIAManusia purba di Indonesia ada sejak zaman Glosial ( es ) berakhir atau masa plastosen sekitar 2 – 3 juta tahun lalu. Kemunculan manusia purba di Indonesia diperkirakan sudah ada sejak zaman batu tua ( Paleolitikum ), yaitu munculnya Meganthropus Plaejovonicus yang diikuti pleh munculnya manusia purba lainnya seperti Homosapiens,yang menjadikan nenek moyang bangsa kita.

A.Ada beberapa ahli yang mengemukakan pendapatnya diantaranya :1. Moh. Yamin Bangsa Indonesia berasal dari bangsa Yunani.2. Kern Bangsa Indonesia berasal dari daerah Campa,Kochin China,dan Kamboja.3. Roger Lewin Manusia bermigrasi ke asia sekitar 2 milyar tahun yang lalu. Selayaknya Benua Asia

lah yang mempunyai peranan penting dalam penyebaran manusia dimuka bumi dan tempat evolusi dari H.Erectus menjadi H.SapienB. Persebaran manusia di Kepulauan IndonesiaPenduduk indonesia berasal dari campuran beberapa ras manusia, sehingga menghasilkan ciri atau karakteristik tersendiri. Manusia Indonesia yang mempunyai ciri – ciri sebagai ras mongoloide diperkirakan berasal dari bangsa Yunan,China. Meskipun dari daratan China tapi penduduk Indonesia sudah mengalami perubahan ciri-ciri fisik akibat adanya perubahan lingkungan geografis serta pencampuran ras penduduk,sehingga bangsa kita disebut Mongoloide.

Page 4: Asal Usul Manusia Dan Persebaran Manusia Di Kep Indonesia

Selain berkarakter ras Mongoloide, penduduk Indonesia ada yang berkarakter Kaukoside Eropa, sebagai akibat adanya hubungan dagang antara penduduk asli Indonesia dan orang – orang eropa. Selain itu, dibagian timur Indonesia ada orang-orang yang berkarakter ras penduduk asli, yaitu Mongoloide,kaukoside, dan Negroide. Untuk memperjelas hal tersebut lihat tabel.

Page 5: Asal Usul Manusia Dan Persebaran Manusia Di Kep Indonesia

No. Jenis Penduduk Sisa yang ditemukan Tingkat kebudayaan

1.2.3.4.

Meganthropus PaleojavanicusPithecathropus ErectusHomo WajakensisHomo Soloeusis

Fosil – fosilSangiranWajakMojokerto

Paleolithikum

5. Melanoside 1. Orang Sakai ( siale )2. Orang semang(melayu)3. Orang aeta ( Filipina )4. Orang papua

Mesolitikum

6. a. Proto Melayu

b. Dentro Melayu

Orang NiasOrang KubuOrang Dayak PendalamanOrang Bali Aga & TruyaOrang Sasak & Lombok

NeolitikumPerungguMegalithikumGerabahManik – manik

7. Masyarakat Kerjaan – kerajaan Nusantara Awal

1. Asas – asas Interpares ( suku,marga,nagari dsb)

2. Kerajaan – kerajaan Kutai,Tarumanegara, Holiny,Kanjuruhan,Melayu,sriwijaya

1. 10 Unsur dari Dr. Brandes

2. Pengaruh Hindu-budha

Penduduk Nusantara Awal

Page 6: Asal Usul Manusia Dan Persebaran Manusia Di Kep Indonesia

Masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang majemuk artinya bangsa Indonesia sangat beragam dalam hal ras penduduk,suku bangsa,maupun bahasa. Keragaman ini diakibatkan adanya percampuran kebudayaan dari berbagai suku bangsa, namun secara umum kita dapat mengelompokkan wilayah kebudayaan menjadi 19 wilayah, seperti yang dikemukakan oleh Supono ( dalam Buskar Muhammad 1976 ) yaitu sbb :

1.Aceh2.Gayo,Alas,Batas dan Nias3.Sumatra Selatan yang mencakup Bengkulu,Lampung, Palembang4.Tanah Minangkabau5.Tanah Melayu yang mencakup Riau,Indragiri,Sumatra Timur,Banjar6.Bangka dan Belitung7.Kalimantan8.Minahasa atau Menado9.Gorontalo10.Tanah Toraja11.Sulawesi selatan12.Ternate13.Maluku14.Irian15.Timor16.Bali17.Jawa Tengah dan Jawa Timur18.Lingkungan Keraton Solo – Yogyakarta19.Jawa Barat yang mencakup Priangan,Jakarta dan Banten

Page 7: Asal Usul Manusia Dan Persebaran Manusia Di Kep Indonesia

Perkembangan Teknologi dan Sistem Kepercayaan Awal Masyarakat Indonesia Pada Masa Neolitikum dan

MegalitikumSetiap masyarakat didunia berkembang sesuai dengan tingkat intelektual dan kemampuan mereka yang dirangsang oleh kebutuhan hidup serta faktor lingkungannya. Teknologi pada dasarnya meliputi dua komponen utama yaitu aspek perkakas, kedua adalah aspek ide dan cara kerja.1.Perkembangan Teknologi dan Sistem Kepercayaan Zaman NeolitikumPada zaman Neolitikum sudah dibuat alat – alat yang terbuat dari batu yang terlebih dahulu diasah dan kemudian dihaluskan, sehingga mempunyai bentuk lebih indah dan menambah nilai guna,diantaranya adalah kapak lonjong dan kapak persegi yang menjadi ciri khas. Selain berdasarkan pembuatan kapak juga dilihat dari beberapa aspek berikut :a.MaterialSesuai dengan nama zaman ini dan teknologinya, material yang digunakan pada zaman ini yaitu batu. Teknik pembuatannya adalah cara mengasah ujung batu dengan serpihan tulang atau memilih batu yang bagus, kemudian membelahnya dengan batu yang lebih keras. Setelah terbelah menjadi beberapa serpihan, kemudian dipotong dengan peralatan tulang atau mengasahnya dengan batu yang lebih keras sampai batu itu tajam dan halus. Selain kapak yang menjadi ciri utama zaman ini, ada bahan lain yang digunakan,misalnya tanah liat untuk membuat tembikar dan batu bata. Selain itu juga membuat baju dengan menggunakan bahan baku dari kulit binatang maupun kulit kayu.

Page 8: Asal Usul Manusia Dan Persebaran Manusia Di Kep Indonesia

b. Bahan bakar Perubahan kehidupan dari nomaden menjadi menetap dalam bercocok tanam, membuat mereka menemukan berbagai hal. Salah satunya yaitu penggunaan api. Teknologi ini menjadi salah satu teknik dasar yang lahir pada zaman ini. Hasil penemuan menyebutkan bahwa pembuatan api dilakukan dengan cara menggosok – gosokkan 2 buah batu api diatas tumpukan jerami atau dedaunan kuning dan teknik yang lain dengan cara menggesekkan 2 buah kayu kering sebagai starter awalnya. Peranan api memberikan konstribusi penting terhadap zaman terutama kebutuhan energy, memasak dan menangkal serangan binatang buas.c. Teknologi Pertanian

salah satu revolusi zaman neolitikum adalah perubahan mata pencaharian dari food gathering menjadi food producing. Perubahan ini diiringi oleh penemuan teknologi pertanian seperti pemupukan dan irigasi. Pemupukan dilakukan dengan cara memanfaatkan sisa – sisa tanaman yang kemudian ditebarkan ke daerah pertanian mereka. Sedangkan irigasi dengan cara membuat saluran – saluran air dan sungai.d. Teknik Bangunan

Perubahan tempat tinggal dari nomaden menjadi menetap merupakan salah satu revolusi dari zaman neolitikum yang tentunya akan menemukan teknik – teknik membuat tempat tinggal. Masyarakat pada zaman ini memilih bertempat tinggal di pantai dan adapula yang memilih tinggal di gua – gua. Mereka menghias gua ataupun membuat tempat tinggal dari bahan kayu atau bambu. Pada zaman ini sudah mulai penggunaan batu bata sebagai bahan bangunan.

Page 9: Asal Usul Manusia Dan Persebaran Manusia Di Kep Indonesia

KepercayaanPada zaman ini, diperkirakan sistem kepercayaan sudah mulai

berkembang karena pengaruh interaksi mereka dengan alam sekitar. Untuk itu kita mulai dari salah satu bukti sejarah yang berhasil ditemukan, yaitu berupa abrius sous roche ( gua – gua tempat tinggal ) yang ditemukan di Sulawesi Selatan. Pada dinding guanya terdapat lukisan telapak tangan dengan warna merah, lukisan babi hutan, perahu dan lain – lain. Gambar tersebut diperkirakan bukan untuk menghias gua, tetapi lebih berkaitan dengan kehidupan rohaninya. Kepercayaan pada zaman ini diperkirakan inasik bersifat animal yaitu kepercayaan terhadap makhluk halus atau makhluk gaib yang mempunyai kekuatan melebihi manusia. Selain itu penguburan mayat sudah dilakukan pada zaman ini, terbukti dengan ditemukannya beberapa fosil manusia purba didalam gua – gua yang dijadikan tempat tinggal.

Page 10: Asal Usul Manusia Dan Persebaran Manusia Di Kep Indonesia

Perkembangan Teknologi dan Sistem Kepercayaan Zaman Megalitikum

Zaman Megalitikum atau zaman batu besar yang bersifat kerohanian. Peninggalan pada zaman ini dibuat menurut keperluan upacaranya. Teknologi pada zaman ini mengalami perkembangan yang cukup pesat dibandingkan zaman Neolitikum. Mengapa mereka mengatakan sebagai zaman batu besar? Untuk membuktikan hal ini marilah kita lihat berdasarkan peninggalannya. Salah satunya adalah menhir yaitu tugu batu yang dibuat sebagai tugu peringatan terhadap arwah orang yang sudah meninggal terutama arwah nenek moyang, yang kemudian berfungsi sebagai nisan. Dolmen adalah sebuah meja batu untuk meletakkan tempat sesaji. Sarkofagus adalah kubur batu yang terbuat dari lempengan batu yang tengahnya dipahat untuk dibuat dari batu lubang dan diberi penutup yang terbuat dari batu berfungsi untuk keranda yang dipergunakan untuk menyimpan mayat. Kubur Batu cara pembuatannya dari lempengan batu yang sisanya digabung, sehingga berbentuk persegi panjang ( peti ). Sedangkan punden berundak – undak ialah suatu bangunan yang dipergunakan sebagai tempat pemujaan terhadap nenek moyang. Asal namanya berdasarkan bentuknya, yaitu berundak – indak seperti anak tangga, dengan yang paling atas sebagai tempat yang paling suci.Peninggalan – peninggalan berupa menhir, dolmen, sarkofagus dsb menunjukkan bahwa masyarakat awal sudah mengenal kepercayaan, terutama kepada nenk moyang. Mereka mulai berpikir bahwa orang yang meninggal mempunyai kehidupan batu setelah mati. Berkaitan dengan itu, maka upacara yang menonjol adalah upacara penguburan orang – orang dengan dibekali berbagai macam barang keprluan sehari – hari seperti perhiasan dan lain – lain. Maksud pembekalan tersebut adalah agar arwah yang meninggal akan selamat dan terjamin.