Manstra Sap 1.Konsep Dasar Manajemen Strategik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

2.1 KONSEP DASAR MANAJEMEN STRATEGI2.1.1 Pengertian Manajemen Strategi• Manajemen adalah proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian atau pengawasan, yamg dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan, sedangkan strategi adalah rencana jangka panjang dengan diikuti tindakan – tindakan yang ditujuakan untuk mencapai tujuan tertentu.• Manajemen Strategi merupakan suatu proses atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara pelaksanaannya yang dibuat oleh pimpinan dan mengimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam suatu organisasi, untuk mencapai tujuan.• Manajemen Strategi berfokus pada usaha untuk mengintegrasikan manajemen, pemasaran, keuangan atau akuntansi, produksi atau operasi, penelitian dan pengembangan serta sistem informasi komputer untuk mencapai keberhasilan organisasional.2.1.2 Perencanaan Strategi• Perencanaan strategi adalah sebuah alat manajemen yang digunakan untuk mengelola kondisi saat ini untuk melakuakan proyeksi kondisi pada masa yang akan datang sehingga rencana strategis adalah sebuah petunjuk yang dapat digunakan organisasi dari kondisi saat ini untuk mereka bekerja menuju 5 sampai 10 tahun ke depan (Kerzner,2001)• Organisasi dapat melakukan rencana strategi apabila : Dapat mrnggambarkanmasa depan dengan jelas. Dapat merumuskan misi. Dapat membedakan misi dengan misi organisasi diatasnya. Dapat mengetahui customer yang penting. Memiliki pemimpin yang menghayati perlunya kualitas dan produktivitas.• Perencana strategi : Pejabat eksekutif kepala Presiden Pemilik Ketua dewan direksi Direktur eksekutif Penasehat Dekan Wirausahawan2.1.3 Tingkatan Strategi• Strategi Korporat (Corporate Strategi)Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi, sehingga sering disebut dengan Grand Strategy yang meliputi bidang yang digeluti dari organisasi tersebut. Strategi korporat berusaha menjelaskan pertanyaan apa yang menjadi bisnis dan bagaimana mengendalikan bisnis tersebut. Jawaban terhadap pertanyaan – pertanyaan itu sangat penting dan kalau keliru berakibat fatal dan ini memerlukan keputusn – keputusan strategi dan perencanaan strategi yang disiapkan oleh seriap perisahaan.• Bussines StrategyStrategi pada tingkat ini menjabarkan bagaimana merebut ditengah masyarakat. Bagaimana menempatkan organisasi di hati para pengusaha dengan tujuan untuk dapat memperoleh keuntungan strategi yang sekaligus mampu menunjang berkembangnya perusahaan ke tingkat yang lebiih baik.• Enterprise StrategyStrategi ini berkaitan dengan respons masyarakat. Setiap organisasi mempunyai hubungan dengan masyarakat. Masyarakat adalah kelompok yang berada diluar organisasi yang tidak dapat dikontrol. Jadi dalam strategi enterprise terlihat relasi antara perusahaan dan masyarakat luar, sejauh interaksi itu akan dilakukan sehingga dapat menguntungkan perusahaan.2.2 MODEL PROSES MANAJEMEN STRATEGIS Penggunaan sebuah model merupakan proses manajemen strategis yang dapat dipelajari dan diaplikasikan dengan cukup mudah. Kerangka kerja yang diilustrasikan di bawah ini merupakan model komprehensif dari proses manajemen strategis yang diterima secara luas. Model ini tidak menjamin keberhasilan, tetapi ia mempresentasikan sebuah pendekatan yang jelas dan praktis untuk merumuskan , menerapkan, dan menilai strategi. Relasi antara komponen-komponen proses manajemen strategis yang utama ditunjukkan dalam model tersebut, yang muncul di semua bab setelah ini dengan wilayah yang sesuai untuk menunjukkan fokus tertentu dari tiap-tiap bab. Sebuah model proses manajemen strategis komprehensif Sumber : Fred R David, “How Companies Define Their Mission,”Long Range Planning 22, no.3 (Juni 1998) : 40Mengidentifikasikan visi,misi, tujuan dan strategi yang dimiliki suatu organisasi saat ini merupakan titik mula

Citation preview

2.1 KONSEP DASAR MANAJEMEN STRATEGI2.1.1 Pengertian Manajemen Strategi Manajemen adalah proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian atau pengawasan, yamg dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan, sedangkan strategi adalah rencana jangka panjang dengan diikuti tindakan tindakan yang ditujuakan untuk mencapai tujuan tertentu. Manajemen Strategi merupakan suatu proses atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara pelaksanaannya yang dibuat oleh pimpinan dan mengimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam suatu organisasi, untuk mencapai tujuan. Manajemen Strategi berfokus pada usaha untuk mengintegrasikan manajemen, pemasaran, keuangan atau akuntansi, produksi atau operasi, penelitian dan pengembangan serta sistem informasi komputer untuk mencapai keberhasilan organisasional.2.1.2 Perencanaan Strategi Perencanaan strategi adalah sebuah alat manajemen yang digunakan untuk mengelola kondisi saat ini untuk melakuakan proyeksi kondisi pada masa yang akan datang sehingga rencana strategis adalah sebuah petunjuk yang dapat digunakan organisasi dari kondisi saat ini untuk mereka bekerja menuju 5 sampai 10 tahun ke depan (Kerzner,2001) Organisasi dapat melakukan rencana strategi apabila : Dapat mrnggambarkanmasa depan dengan jelas. Dapat merumuskan misi. Dapat membedakan misi dengan misi organisasi diatasnya. Dapat mengetahui customer yang penting. Memiliki pemimpin yang menghayati perlunya kualitas dan produktivitas. Perencana strategi : Pejabat eksekutif kepala Presiden Pemilik Ketua dewan direksi Direktur eksekutif Penasehat Dekan Wirausahawan2.1.3 Tingkatan Strategi Strategi Korporat (Corporate Strategi)Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi, sehingga sering disebut dengan Grand Strategy yang meliputi bidang yang digeluti dari organisasi tersebut. Strategi korporat berusaha menjelaskan pertanyaan apa yang menjadi bisnis dan bagaimana mengendalikan bisnis tersebut. Jawaban terhadap pertanyaan pertanyaan itu sangat penting dan kalau keliru berakibat fatal dan ini memerlukan keputusn keputusan strategi dan perencanaan strategi yang disiapkan oleh seriap perisahaan. Bussines StrategyStrategi pada tingkat ini menjabarkan bagaimana merebut ditengah masyarakat. Bagaimana menempatkan organisasi di hati para pengusaha dengan tujuan untuk dapat memperoleh keuntungan strategi yang sekaligus mampu menunjang berkembangnya perusahaan ke tingkat yang lebiih baik. Enterprise StrategyStrategi ini berkaitan dengan respons masyarakat. Setiap organisasi mempunyai hubungan dengan masyarakat. Masyarakat adalah kelompok yang berada diluar organisasi yang tidak dapat dikontrol. Jadi dalam strategi enterprise terlihat relasi antara perusahaan dan masyarakat luar, sejauh interaksi itu akan dilakukan sehingga dapat menguntungkan perusahaan.2.2 MODEL PROSES MANAJEMEN STRATEGISPenggunaan sebuah model merupakan proses manajemen strategis yang dapat dipelajari dan diaplikasikan dengan cukup mudah. Kerangka kerja yang diilustrasikan di bawah ini merupakan model komprehensif dari proses manajemen strategis yang diterima secara luas. Model ini tidak menjamin keberhasilan, tetapi ia mempresentasikan sebuah pendekatan yang jelas dan praktis untuk merumuskan , menerapkan, dan menilai strategi. Relasi antara komponen-komponen proses manajemen strategis yang utama ditunjukkan dalam model tersebut, yang muncul di semua bab setelah ini dengan wilayah yang sesuai untuk menunjukkan fokus tertentu dari tiap-tiap bab. Sebuah model proses manajemen strategis komprehensifMengembangkan Pernyataan Visi dan MisiBab 2Menetapkan tujuan-tujuan jangka panjang Bab 5Menjalankan Audit InternalBab 4

Menjalankan Audit EksternalBab 3Menciptakan, Mengevaluasi, dan Memilih StrategiBab 6Mengimplementasikan strategi - isu-isu manajemenBab 7Mengimplementasikan strategi - Pemasaran, Keuangan, Akuntansi, Litbang, dan Isu MISBab 8

Mengukur dan Mengevaluasi Kinerja Bab 9Perumusan strategiPenerapan strategiPenilaian strategi

Sumber : Fred R David, How Companies Define Their Mission,Long Range Planning 22, no.3 (Juni 1998) : 40

Mengidentifikasikan visi,misi, tujuan dan strategi yang dimiliki suatu organisasi saat ini merupakan titik mula yang logis untuk manajemen strategis sebab situasi dan kondisi perusahaan saat ini mungkin menghalangi strategi tertentu dan bahkan mendikte langkah aksi khusus.Setiap organisasi memiliki visi ,misi, tujuan, dan strategi, meskipun elemen-elemen ini tidak dirancang , dituliskan, atau dikomunikasikan secara sadar. Jawaban untuk pertanyaan kemana sebuah organisasi akan melangkah dapat ditentukan oleh dimana organisasi tersebut berada.Proses manajemen strategis dinamis dan terus menerus. Satu perubahan di salah satu komponen utama dalam model tersebut dapat mendorong perubahan di salah satu atau semua komponen lain. Sebagai missal, pergeseran dalam ekonomi dapat mempresentasikan suatu peluang besar.dan membutuhkan perubahan dalam tujuan dan strategi jangka panjang ; kegagalan untuk mencapai tujuan tahunan dapat mendorong perubahan dalam kebijakan ; atau perubahan strategi yang dijalankan pesaing utama mengharuskan perubahan dalam misi perusahaan. Karenanya, aktivitas perumusan,penerangan,dan penilaian strategi mesti dilakukan secara terus menerus, tidak hanya pada akhir tahun atau setengah tahunan. Proses manajemen strategis tidak pernah benar-benar berakhir.Proses manajemen strategis dalam praktiknya tidak sejelas terbagi dan segamblang digambarkan oleh model manajemen strategis diatas. Para penyusun strategi tidak menjalankan prosesnya dalam bentuk yang sangat baku. Secara umum, ada timbal balik antar level hierarki dalam sebuah organisasi. Banyak organisasi setiap semester mengadakan pertemuan resmi untuk mendiskusikan serta memperbaharui visi / misi , peluang/ancaman , kekuatan/kelemahan, strategi, tujuan, kebijakan, dan kinerja perusahaan. Pertemuan-pertemuan semacam ini biasanya dilakukan sesuai jadwal yang tel;ah ditetapkan dan disebut retret. Dasar pemikiran dibalik penyelenggaraan pertemuan manajemen strategis secara periodik di luar tempat kerja ini bertujuan untuk mendorong kreativitas dan keterbukaan dari para partisipan. Komunikasi yang baik dan umpan balik yang dibutuhkan di dalam keseluruhan proses manajemen strategis.Penerapan proses manajemen strategis umumnya lebih formal di organisasi-organisasi yang lebih besar dan mapan. Formalitas disini merujuk pada partisipan, tanggung jawab, otoritas, tugas dan pendekatan yang ditetapkan. Bisnis yang lebih kecil cenderung lebih tidak formal. Perusahaan-perusahaan yang bersaing dalam lingkungan yang kompleks dan senantiasa berubah dengan cepat, seperti perusahaan teknologi, cenderung lebih formal dalam perencanaan strategis mereka. Perusahaan yang memiliki banyak divisi , produk, pasar, dan teknologi, juga cenderung lebih formal dalam pengaplikasiannya. Formalitas yang lebih besar dalam menerapkan proses ini umumnya secara positif terkait dengan biaya , cakupan, akurasi, dan keberhasilan rencana disemua jenis dan ukuran organisasi

2.3 MANFAAT MANAJEMEN STRATEGIK

David Fred R. (2004)membagi manfaat manajemen strategi kedalam dua manfaat, yaitu manfaat keuangan dan manfaat non-keuangan.1. Manfaat KeuanganRiset menunjukan bahwa organisasi yang menggunakan konsep-konsep manajemen strategis lebih menguntungkan dan berhasil dari pada yang tidak. Bisnis yang menggunakan berbagai konsep manajement strategis menunjukkan perbaikan yang signifikan dalam penjualan, profitabilitas, dan produktivitas dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan yang tanpa aktivitas perencanaan strategis yang sistematis. Perusahaan berkinerja tinggi cendrung membuat perencanaan sistematis untuk mempersiapkan diri menghadapi fluktuasi dimasa depan dalam lingkungan internal dan eksternal mereka. Perusahaan perusahaan dengan sistem perencanaan yang mengadopsi teori manajemen strategi, biasanya, menunjukan kinerja keuangan jangka panjang yang lebih baik relatif terhadap industri mereka.

2. Manfaat Non-KeuanganSelain membantu perusahaan menghindari bencana keuangan, manajemen strategis menawarkan keuntungan-keuntungan nyata lainnya, seperti meningkatkan kesadaran akan ancaman eksternal, membaiknya pemahaman yang lebih baik mengenai strategi pesaing, meningkatnya produktivitas karyawan, berkurangnya penolakan terhadap perubahan dan pemahaman yang lebih jelas mengenai hubungan prestasi penghargaan

Greenleymenyatakan bahwa manajemen strategis memberikan keuntungan-keuntungansebagai berikut1. Memungkinkan untuk identifikasi, penentuan prioritas, dan eksploitasi peluang yang muncul.2. Menyediakan pandangan yang objektif atas persoalan-persoalan manajemen.3. Merepresentasikan sebuah kerangka kerja untuk aktivitas koordinasi dan kontrol yang lebih baik.4. Meminimalkan efek-efek dari kondisi dan perubahan yang tidak menguntungkan.5. Memungkinkan keputusan-keputusan besar yang mampu mendukung tujuan yang telah ditetapkan secara lebih baik.6. Memungkinkan alokasi yang lebih efektif dari waktu dan sumber daya untuk mengejar peluang yang telah diindentifikasi 7. Memungkinkan pengalokasian sumber daya yang lebih sedikit untuk memperbaiki kesalahan atau membuat berbagai keputusan.8. Menciptakan kerangka kerja bagi komunikasi internal diantara personil.9. Membantu mengintegrasikan perilaku individual menjadi upaya bersama.10. Menyediakan landasan untuk mengklarifikasi tanggung jawab individu.11. Mendorong hadirnya pemikiran ke depan.12. Menyediakan pendekatan yang kooperatif, terintegrasi, dan antusias untuk menanganipersoalan dan peluang.13. Mendorong prilaku yang positif terhadap perubahan.14. Menciptakan kedisiplinan dan fomralitas pada manajemen bisnis.

Manfaat Manajemen Strategis secara umum:1. Aktivitas formulasi strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi perusahaan2. Proses manajemen strategi akan memberikan hasil keputusan terbaik dikarenakan interaksi kelompok mengumpulkan berbagai strategi yang lebih besar3. Keterlibatan karyawan di dalam formulasi strategi akan dapat memperbaiki pengertian mereka atas penghargaan produktivitas di dalam setiap perencanaan strategi dan dengan demikian dapat mempertinggi motivasi kerja mereka4. Penerapan manajemn strategi membuat manajemen perusahaan menjadi lebih peka terhadap ancaman yang datang dari luar perusahaan5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa organisasi yang menggunakan konsep manajemen strategi akan lebih profitable (menguntungkan) dan lebih berhasil daripada yang tidak menerapkannya.4. IMPLEMENTASI MANAJEMEN STRATEGIK PADA BERBAGAI JENIS PERUSAHAAN

Implementasi Strategi adalah jumlah keseluruhan aktivitas dan pilihan yang dibutuhkan untuk dapat menjalankan perencanaan strategis. Implementasi strategis merupakan proses dimana beberapa strategi dan kebijakan diubah menjadi tindakan melalui pengembangan program, anggaran dan prosedur. Walaupun implementasi biasanya baru dipertimbangkan setelah strategi dirumuskan, akan tetapi implementasi merupakan kunci suksesnya dari manajemen strategic. Perumusan strategi dan implementasi strategi harus dilihat seperti dua sisi mata uang.4.1 Manajemem Strategik dalam Perusahaan Kecil

Dalam konteks persaingan global seperti sekarang ini, perusahaan kecil harus mengalihkan strategi pada penggunaan sumber daya internal. Strategi pengembangan perusahaan harus mengarah pada keahlian khusus secara internal yang bisa menciptakan produk unggul untuk memperbesar pangsa produksi (manufacturing share). Manufacturing Share yaitu perusahaan yang muncul pada berbagai produk yang mempunyai berbagai komponen yang sama dan tidak lagi mencari pangsa pasar (market share) pada produk konsumen akhir seperti pada masa lalu. Strategi resource-based ini, menurut Widjaja (1993:47) lebih murah dan ampuh karena usaha kecil bisa memanfaatkan sumber daya alam dan tenaga kerja lokal. Dari teori yang berbasis sumber daya tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam konteks persaingan bebas seperti sekarang ini, para wirausaha harus menggunakan strategi pengelolaan usahanya. Strategi pengembangan perusahaan, baik yang baru maupun yang sudah lama harus mengarah pada penggunaan sumber daya internal, dengan mengarah kepada keahlian khusus yang bisa menciptakan produk yang unggul untuk memperbesar manufacturing share produk konsumen akhir. Dengan strategi tersebut, wirausaha bisa lebih berkembang, baik dalam persaingan lokal, nasional maupun internasional.Menurut Granat (1991 dalam wijaya, 1994) ada beberapa langkah untuk mengembangkan resource-based strategy, antara lain :1. Mengidentifikasi dan mengklasifikasi sumber daya. Sumber daya itu diantaranya : - Teknologi yang dimiliki. - Kapabilitas karyawan. - Paten dan merk. - Keuangan. - Kecanggihan pemasaran. - Pelayanan dan pelanggan.Sumber daya tersebut diklasifikasikan menjadi : - Sumber daya finansial (financial resources) - Sumber daya fisik (physical resources) - Sumber daya manusia (human resources) - Sumber daya teknologi (technological resources) - Sumber daya reputasi organisasi (reputation organizational resources)

2. Mengidentifikasi dan mengevaluasi kapabilitas.Kapabilitas diartikan sebagai apa yang dapat dilakukan oleh perusahaan dari kerja tim (bukan perorangan) yang bersama-sama mengembangkan berbagai sumber daya yang dimiliki perusahaan. Kapabilitas yang mengintegrasikan ide baru, keterampilan, dan pengetahuan lain menjadi kunci berfikir kreatif.4.2 Manajemem Strategik dalam Organisasi Nirlaba

Manajemen strategi tidak saja diadopsi oleh perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan, akan tetapi juga untuk organisasi non-profit. Organisasi seperti ini mulai dari Sekolah, Rumah Sakit, Gereja, dan Lembaga Swadaya Masyarakat yang dikenal dengan istilah Non Governmental Organization (NGO). Sebelumnya organisasi seperti ini tidak mengenal pendekatan strategis Konsep-konsep strategi yang sudah lama dimanfaatkan organisasi profit dapat diaplikasikan di dalam organisasi non profit. Pengaplikasian tersebut, diperuntukan penyesuaian organisasi non profit dengan lingkungannya, membuat keputusan-keputusan efektif secara stratejik, menangani perubahan-perubahan, menciptakan keunggulan komparatif, dan meningkatkan peranan kerjasama dengan organisasi profit. Akan tetapi, dalam pengaplikasiannya tetap memerlukan adaptasi karena organisasi profit tidaklah tepat sama dengan organisasi non profit.Pengaplikasian konsep strategi pada organisasi non profit dilakukan dengan empat pedoman :1. Mengembangkan misi organisasi non profit secara jelas. 2. Mengidentifikasi publik sasaran. 3. Menciptakan deskripsi organisasi non profit yang mampu mengkomunikasikan misi kepada publik.4. Fokus menciptakan kepuasan publik sasaran. Selanjutnya, beberapa aktifitas yang menempatkan organisasi non profit bekerjasama secara menguntungkan dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu: 1. Membuat proyek bersama2. Menyelenggrakan forum dengan sponsor bersama untuk mengkaji isu-isu pokok3. Membentuk koalisi aktif4. Mengembangkan program pertukaran kerja antara organisasi non profit dengan para praktisi Pengaplikasian konsep strategi pada organisasi non profit memenuhi kebutuhan desakan untuk melibatkan diri dalam pemasaran kewirausahaan dan keterampilan manajemen. Pengaplikasian tersebut, membuahkan hasil pertumbuhan yang pesat penggunaan perencanaan strategi yang memperluas wawasan manajemen pada istilah scanning lingkungan. Singkatnya, dengan mengaplikasikan konsep strategi organisasi non profit ini, hasil akhirnya akan berlangsung secara efektif dan efisien secara menguntungkan.4.3 Manajemem Strategik dalam Pemerintah

Bryson dan Roering (1987) mengidentifikasi lima model berbeda yang dapat digunakan untuk penerapan manajemen strategis pada pemerintahan. Kelima model tersebut adalah :1. Model Kebijakan HarvardModel ini merupakan model yang paling banyak digunakan. Pendekatan ini menekankan pada pengembangan kesesuaian antara organisasi dengan lingkungannya. Pencapaian kesesuaian ini dinilai oleh ahli strategi melalui analisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman, dikenal sebagai analisis SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, and threats). Penilaian ini mengarahkan organisasi untuk mengembangkan strategi dalam membangun kekuatan, mengatasi kelemahan, menangkal ancaman, dan mengeskploitasi peluang.2. Sistem Perencanaan StrategisMenurut Bryson Roering, perencanaan strategis merupakan suatu sistem dimana manajer membuat, mengimplementasikan, dan mengendalikan keputusan penting lintas fungsi dan level dalam perusahaan. Sistem perencanaan strategis harus menjawab empat pertanyaan mendasar yaitu kemana kita pergi (misi), bagaimana kita memperolehnya (strategi), apakah cetak biru tindakan kita (anggaran), dan bagaimana kita mengetahui jalur yang kita lalui (pengendalian).3. Manajemen StakeholderMenurut Freeman (1984), pendekatan stakeholder pada manajemen strategis dipredikatkan pada pengakuan dari kepentingan dan klaim bersaing baik di dalam maupun di luar organisasi. Dari perspektif ini, tugas kritis ahli strategis adalah untuk mengapresiasi kepentingan stakeholder dan merumuskan strategi untuk mengoptimalkan dukungan pada organisasi. Dalam praktik, hal ini mensyaratkan organisasi untuk memetakan lingkungan internal dan eksternal, mengidentifikasi pelaku yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh organisasi, menetapkan permintaan stakeholder, dan menilai sifat hubungan kekuasaan ketergantungan untuk melindungi dari ancaman, mengembangkan dukungan pada program dan kebijakan, dan memperoleh sumber daya yang dibutuhkan. Secara internal organisasi membutuhkan pembangunan kapasitas dan atau memperoleh pengendalian terhadap operasi kritis.4. Model Manajemen PortofolioModel ini didasarkan pada suatu analogi dengan konsep investasi personal. Menurut Bryson dan Roering (1987), ketika seorang investor merakit suatu portofolio saham untuk mengelola risiko dan merealisasikan hasil yang optimum, seorang manajer korporat dapat berpikir bahwa perusahaan sebagai suatu portofolio dari bisnis dengan potensi yang berbeda dapat diseimbangkan pada hasil manajer dan arus kas. Meskipun hal ini bermanfaat untuk pemikiran pemerintah negara bagian, kriteria ekonomi yang mendasari model portofolio secara jelas kurang sesuai untuk organisasi sektorpublik. Untuk dapat diterapkan pada negara bagian, adalah perlu untuk identifikasi dimensi yang mengklasifikasikan program menurut kriteria politik-ekonomi.5. Manajemen Isu StrategisPendekatan ini diperkenalkan oleh Ansoff (1980) yang menjelaskan suatu isu strategis sebagai perkembangan yang akan datang baik dalam organisasi maupun di luar organisasi, yang boleh jadi mempunyai pengaruh penting pada kemampuan organisasi untuk memenuhi tujuannya. Sistem manajemen isu strategis menekankan pada identifikasi awal dan tanggapan cepat pada perubahan yang dapat mempengaruhi organisasi dan masa depannya. Aktivitas yang berhubungan dengan manajemen isu strategis meliputi perhatian kontinyu pada daftar isu strategis kunci yang mutakhir, memonitor lingkungan untuk isu yang muncul, merancang isu pada kelompok manajemen isu strategis, dan pemilihan tindakan yang diambil dari organisasi untuk memecahkan isu prioritas.Di Indonesia sendiri, Dengan aturan perundang-undangan yang ada, tepatnya peraturan yang berkaitan dengan manajemen strategis dalam pengelolaan pemerintah daerah itu sendiri diatur dalam Pasal 150 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004. Berdasarkan aturan dalam undang-undang tersebut, manajemen strategis pada pemerintah daerah lebih mengarah pada pendekatan sistem perencanaan strategis.