76
http://www.banggaberindonesia.com/artikel/bank- bri-raih-social-business-innovation-award-2012.html taken on 11 December 2012 Bank BRI Raih Social Business Innovation Award 2012 1 Aug, 2012 admin Majalah Warta Ekonomi tahun ini memberikan apresiasi kepada perusahaan-perusahaan terbaik yang berhasil menerapkan inovasi-inovasi dalam tanggung jawab sosial perusahaan melalui apresiasi Social Business Innovation Award 2012.

Manov

Embed Size (px)

DESCRIPTION

M

Citation preview

Page 1: Manov

http://www.banggaberindonesia.com/artikel/bank-bri-raih-social-business-innovation-award-2012.html taken on 11 December 2012

Bank BRI Raih Social Business Innovation Award 2012

1 Aug, 2012 admin

Majalah Warta Ekonomi tahun ini memberikan apresiasi kepada perusahaan-perusahaan terbaik yang berhasil menerapkan inovasi-inovasi dalam tanggung jawab sosial perusahaan melalui apresiasi Social Business Innovation Award 2012.

Wujud tanggung jawab sosial yang dilakukan perusahaan tidak hanya sebagai suatu tindakan yang dilakukan perusahaan sebagai konsekuensi atas kegiatan operasionalnya, tetapi sebagai upaya-upaya yang bertujuan meningkatkan kinerja dan nilai tambah perusahaan dalam jangka panjang.

Page 2: Manov

Apresiasi Social Business Innnovation ini merupakan suatu bentuk apresiasi terhadap upaya-upaya perusahaan yang inovatif dalam membangun kualitas masyarakat baik dalam perbaikan lingkungan dan ekonomi, tetapi juga mampu mengubah perilaku sosial masyarakatnya sebagai tanggung jawab sosial atas kegiatan operasi perusahaan.

Dengan adanya apresiasi ini diharapkan mampu mendorong peran korporasi terhadap  kualitas hidup masyarakat dan lingkungan, mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat dan sustainabilitas lingkungan, memberikan inspirasi dan motivasi kepada perusahaan lain dalam menerapkan praktek social innovation terbaik, serta mampu mendorong reputasi dan image perusahaan sebagai perusahaan yang berkelanjutan.

Dalam memilih perusahaan terbaik, dilakukan tiga tahapan penilaian.

Tahap pertama, Warta Ekonomi melakukan riset pendahuluan terhadap perusahaan-perusahaan di Indonesia baik perusahaan terbuka, BUMN dan swasta nasional. Perusahaan ini diidentifikasi melalui desk research dengan screening sebagai berikut: perusahaan yang beroperasi di Indonesia, memiliki program tanggung jawab sosial unggulan, patuh (comply) terhadap peraturan perundangan terkait kegiatan usaha di Indonesia khususnya kegiatan operasional perusahaan, masalah lingkungan dan tanggung jawab sosial perusahaan. Warta Ekonomi melakukan identifikasi aktivitas perusahaan dan kegiatan CSR perusahaan melalui publikasi resmi seperti laporan tahunan perusahaan dan laporan berkelanjutan perusahaan.

Tahap kedua adalah melakukan wawancara langsung kepada perusahaan-perusahaan untuk memperoleh informasi implementasi aktivitas perusahaan dan inovasi tanggung jawab sosial perusahaan.

Data-data primer perusahaan ini kami lakukan penilaian berdasarkan program unggulan, perencanaan dan strategi tanggung jawab sosial, praktek implementasi tanggung jawab sosial serta dampak dan evaluasi tanggung jawab sosial.

Selanjutnya Warta Ekonomi meyakini bahwa inovasi dalam tanggung jawab sosial yang dilakukan perusahaan secara berkelanjutan, yang tidak hanya sebagai suatu bentuk tindakan atau konsekuensi atas kegiatan operasional perusahaan, akan mampu meningkatkan kinerja dan nilai tambah perusahaan dalam jangka panjang.

Dari hasil penilaian tersebut, Bank BRI terplih sebagai salah satu dari 17 perusahaan penerima Social Business Innovation Award 2012 di bidang pemberdayaan UMKM.  Selain menerima penghargaan ini, Direktur Utama Bank BRI, Sofyan Basir juga menerima anugerah Green CEO 2012 dari Warta Ekonomi.

Page 3: Manov

http://blog.pasca.gunadarma.ac.id/2012/05/04/perkembangan-teknologi-komputer-di-perbankan/ taken on 11 December 2012

Semakin majunya teknologi di dunia transaksi perbankanpun mulai mengunakan teknologi berbasis komputer untuk mempermudah transaksi dengan nasabah. Yang tadinya melayani nasabah dengan harus bertemu / nasabah datang ke cabang2 bank yang disediakan oleh bank yang dia gunakan untuk menabung/infertasi menjadi lebih mudah karena bank mulai mengunakan teknoligi berbasis komputer dan sekarang sudah bisa mengakses lewat internet bahkan dengan mobile “HP” dengan SMS sudah banyak diterapkan bank.

Dalam dunia perbankan, perkembangan teknologi informasi membuat para perusahaan mengubah strategi bisnis dengan menempatkan teknologi sebagai unsur utama dalam proses inovasi produk dan jasa seperti :

-     Adanya transaksi berupa Transfer uang via mobile maupun via teller.

-     Adanya ATM ( Auto Teller Machine ) pengambilan uang secara cash secara 24 jam.

-     Penggunaan Database di bank – bank.

-     Sinkronisasi data – data pada Kantor Cabang dengan Kantor Pusat Bank.

Dengan adanya jaringan computer hubungan atau komunikasi kita dengan klien jadi lebih hemat, efisien dan cepat. Contohnya : email, teleconference.Sedangkan di rumah dapat berkomunikasi dengan pengguna lain untuk menjalin silaturahmi (chatting), dan sebagai hiburan dapat digunakan untuk bermain game online, sharing file. Apabila kita mempunyai lebih dari satu komputer, kita bisa terhubung dengan internet melalui satu jaringan. Contohnya seperti di warnet atau rumah yang memiliki banyak kamar dan terdapat setiap komputer di dalamnya.

Page 4: Manov

Pada dunia perbankan, perkembangan teknologi informasi membuat para perusahaan mengubah strategi bisnis dengan menempatkan teknologi sebagai unsur utama dalam proses inovasi produk dan jasa. Seperti halnya pelayanan electronic transaction (e-banking) melalui ATM, phone banking dan Internet Banking misalnya, merupakan bentuk-bentuk baru dari pelayanan bank yang mengubah pelayanan transaksi manual menjadi pelayanan transaksi yang berdasarkan teknologi.

Kriteria pemilihan teknologi perangkat lunak perbankan

Lembaga keuangan di Indonesia, termasuk bank, sudah lebih cepat dan intensif dibandingkan sector atau jenis industri lainnya dalam menerapkan teknologi computer dalam memberikan pelayanannya ke nasabah. Jasa-jas ini meliputi pembayaran komputerisasi (pemindahan dana melalui computer dengan fasilitas jaringan komunikasi datanya); jasa penyetoran dan pengambilan dana secara otomatis melalui ATM atau berbagai jenis kartu plastic; homebanking dan internet banking serta fasilitas pelayanan lainnya. Beberapa contoh jenis teknologi computer tersebut diantaranya mesin Automated Teller Machine (ATM), berbagai jenis kartu kredit, Point of sales (POS), electronic fund transfer system, dan otomatisasi kliring.

Fungsi teknologi informasi (TI) telah mengalami perubahan dan perkembangan pesat pada decade terakhir ini. Fungsi TI yang semakin khusus mendorong setiap bank untuk membentuk bagian, departemen, atau unit kerja khusus tersendiri. Walaupun struktur tersebut tergantung pada berbagai factor misalnya skla bisnis dan beban kerja, tetapi unit kerja tersebut mencerminkan 2 aspek kegiatan yaitu aspek pengembangan teknologi dan aspek operasionalnya.

Fasilitas pengolahan data yang tersedia di bank saat ini merupakan hasil kemajuan teknologi dan kebutuhan untuk menjalankan operasi secara sistematis dan baik sesuai dengan aliran masuk dan keluar dana bank. Fasilitas tersebut berfungsi untuk menangani, memilih, menghitung, menyusun, melaporkan, dan mengirimkan informasi. Jadi penggunaan TI di bank dimaksud adalah untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pengelolaan data kegiatan usaha perbankan sehingga dapat memberikan hasil yang akurat, benar, tepat waktu, dan dapat menjamin kerahasiaan informasi (sesuai peraturan Bank Indonesia).

Page 5: Manov

Fungsi TSI yang tepat tidak terlepas dari criteria pemilihan jenis teknologi yang akan digunakan oleh bank. Sistem aplikasi computer yang digunakan di bidang perbankan harus bisa mengakomodasikan semua kebutuhan bank dan sesuai dengan ketentuan otoritas moneter (salam hal ini adalah Bank Indonesia). Hal ini memerlukan pemilihan software computer mengingat jenis software yang ada dan ditawarkan di pasar relative banyak. Secara umum pemilihan ini berdasarkan kesesuaian antara kapasita bank dengan fasilitas atau kemampuan software yang akan dipilih sehingga investasi yang telah dikeluarkan benar-benar efektif dan memberikan nilai tambah terhadap bank.

Sebagai contoh, Bank yang kapasitasnya relative kecil, misalnya Bank Perkreditan Rakyat atau BPR kurang relevan bila menggunakan system aplikasi computer yang menyediakan fasilitas transaksi dalam valuta asing atau pengelolaan giro. Hal ini menginbgat bahwa BPR tidak boleh melakukan transaksi dalam valuta asing dan tidak ikut dalam lalu lintas pembayaran giral. Penggunaan software tersebut menjadi tidak efisien dan biaya investasinya lebih besar dibandingkan dengan nilai tambah yang dihasilkannya.

Kriteria pemilihan software computer perbankan yang baik sesuai dengan kebutuhan bank secara umum berdasarkan pertimbangan-pertimbangan berikut:

1. Kemampuan dokumentasi atau Penyimpanan Data

Jenis dan klasifikasi data bank yang relative banyak harus bisa ditampung oleh software yang akan digunakan, termasuk pertimbangan segi keamanan datanya. Jumlah nasabah serta frekuensi dan jumlah transaksi harian yang besar memerlukan memory computer yang besar, selain memerlukan kecepatan prosesor yang tinggi juga. Sebagai contoh BPR kurang efisien jika menggunakan mesin besar, misalnya AS/400 dalm operasionalnya karena kapasitas dan cakupan geografis BPR biasanya relative kecil.

2. Keluwesan (Flexibility)

Operasional bank selalu berkembang dengan kebutuhan yang berubah-ubah dan mungkin bertambah di kemudian hari walaupun informasi dasarnya tetap sama. Kondisi ini harus bisa diantisipasi oleh perangkat lunak computer sampai batas-batas tertentu. Setiap bank mempunyai system dan prosedur yang mungkin berbeda meskipun data atau informasi dasar yang diolahnya sama. Perangkat lunak computer yang fleksibel dapat digunakan oleh dua bank yang kapasitasnya sama tetapi system dan prosedurnya berbeda.

Page 6: Manov

3. Sistem Keamanan

Sebagai lembaga kepercayaan masyarakat (agent of trusth), bank memerlukan system keamanan yang handal untuk menjaga kerahasiaan data atau keuangan nasabah; serta mencegah penyalahgunaan data atau keuangan oleh pihak lain yang tidak bertanggung jawab. Software computer perbankan yang baik harus menyediakan fasilitas pengendalian dan pengamanan tersebut.

4. Kemudahan penggunaan (user friendly)

Pengertian mudah dioperasikan bukan berarti setiap pemakai (user) bisa mengakses ke software tersebut tetapi petugas yang memang mempunyai kewenangan mudah mengoperasikan proses yang menjadi tanggung jawabnya. Tahap input, proses, dan output yang dilakukan pada software tersebut tidak menjadi penghambat dalam kegiatan perbankan secara keseluruhan. System aplikasi computer yang baik bahkan dapat mendeteksi kesalahan pengoperasian yaitu dengan memberikan error message dan memberikan petunjuk pemecahan masalahnya.

5. Sistem Pelaporan (Reporting system)

Data atau informasi yang dibutuhkan harus bisa disajikan dalam bentuk yang jelas dan mudah dimengerti. Bank memerlukan laporan-laporan yang lengkap dan jelas tersebut terutama dalam proses pemeriksaan (audit) atau penyajian laporan yang bisa dimengerti oleh pihak-pihak yang berkempentingan dengan harapan keuangan setiap bank menjadi lebih transparan dan bisa dipertanggungjawabkan.

6. Aspek Pemeliharaan

Kinerja software perbankan diharapkan relative stabil selama bank beroperasi. Kondisi ini memerlukan aspek pemeliharaaan yang baik, dalam arti secara teknis tidak sulit dilakukan dan tidak membutuhkan biaya yang relative mahal. Pemeliharaan ini juga menyangkut pergantian atau perbaikan teknis peralatan dan modifikasi atau pengembangan software.

7. Source Code

Page 7: Manov

Software perbankan biasanya merupakan program paket yang sudah di-compile sehingga menjadi excecutable file. File program tersebut relative tidak bisa dirubah atau dimodifikasi seandainya bank menginginkan perubahan atau fasilitas tambahan dari software tersebut. Kondisi ini bisa diatasi jika pihak bank mempunyai dan memahami software tersevut dalam bentuk bahasa pemrograman aslinya atau source code.

8. Struktur informasi dan hubungan antar sub sistem aplikasi bank

Hubungan antar sub sistem aplikasi pada operasional bank.Konsep front office yang lebih mendekati sisi nasabah dan konsep back office yang lebih mendekati sisi bank sebagai lembaga keungan yang harus mencatat, mendokumentasikan, dan atau mempublikasikan informasi keuangan, menyebabkan system aplikasi perbankan terdiri dari sub-sub system yang saling berkaitan sesuai dengan tahap-tahap pemrosesan dan jenis-jenis data keuangan.

Trend Produk Sistem Informasi Perbankan

Saat ini bank ritel di Indonesia memiliki produk dan layanan:

Tabungan

Deposito

Giro

Kartu Debit

Kartu Kredit

Perdagangan Bank Notes, Valas, dsb (Trade Finance)

Trend Transaksi

Jenis transaski sudah beragam baik menggunakan Kartu Debit, Kartu Kredit yang memanfaatkan jaringan ATM atau Debit Access Transaction umumnya di Cashier yang berlokasi di gerai, outlet tempat-tempat perbelanjaan.

Page 8: Manov

Sebagai gambaran BCA dengan 750 kantor online-nya, dilengkapi 2.100 ATM yang mempunyai fungsionalitas memadai, dapat menghandle dengan baik 8,2 juta nasabahnya.

Dengan jumlah transaksi per hari 2,4 juta. Dari jumlah transksi tersebut rata-rata 821.000 transaski dilakukan melalui ATM, dengan kata lain tingkat pemakaian ATM-nya sebesar 3,9 kali. Sedangkan transaksi lainnya yang sudah lazim dilakukan meliputi:

Mengecek saldo

Fasilitas Pembayaran: Pemindahbukuan dan Penarikan Tunai

Fasilitas untuk menerima Pembayaran (speed collect)

Pembukaan dan pengecekan L/C

Layanan On Line Banking

Seperti ungkapan futurolog teknologi Nicholas Negroponte; bahwa dunia makin lama makin digital. Hal ini ditengarai oleh pesatnya perkembangan transaksi bisnis dan kegiatan non-bisnis yang makin beralih ke pemanfaatan komputer on-line.

Dipicu oleh perkembangan Internet, makin meningkatnya kemampuan hardware dan software dengan kecepatan tinggi dan penyebaran komputer, makin menyadarkan nasabah bank akan berbagai kemudahan yang didapatkan dengan ketersediaan layanan On-line banking.

Saat ini standar layanan ritel banking kelas dunia seperti Chase Manhattan Bank, Bank Of America (BOA) bagi nasabahnya bukan saja menyediakan transakasi real-time, namun banyak lagi produk layanan berbasis on-line seperti:

Packet S/W (Windows) gratis dan tak terbatas sebagai antisipasi memenangkan persaingan teller-less.

Packet software keuangan (Quicken, MoneyOne, BankNow)

Page 9: Manov

Packet Entreprise Resourches Planning (ERP software) yang tentunya sangat dibutuhkan dalam mengelola bisnisnya.

Kesemua software bantuan tadi dapat diakses, berkat tersedianya portal khusus yang dimiliki oleh setiap Bank.

Ketersediaan Teknologi dan Dampaknya

Perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika mengarah ke konvergensi dan dipicu oleh ketatnya kompetisi, melahirkan berbagai inovasi dan lompatan teknologi Telematika.

Paradigma diatas sangat mempengaruhi pola dan strategi bisnis, tidak terkecuali industri perbankan. Tuntutan keragaman,kemudahan, kecepatan dan harga jasa yang sangat murah semakin cepat mengemuka.

Bagi sektor perbankan yang sangat mengutamakan unsur kepercayaan dan efisiensi serta layanan berkualitas, perlu menata ulang bisnisnya dengan mencermati ketersediaan inovasi teknologi serta dampaknya bagi kelangsungan dan pertumbuhan bisnisnya.

Berikut diuraikan teknologi dan dampaknya bagi perbankan

A. Internet

Merupakan jaringan media informasi global untuk umum berkecepatan tinggi, yang menghubungkan setiap PC dengan PC lain melalui modem.

Manajemen operasinya diatur melalui Penyedia Jasa Internet (ISP) yang terhubung dengan International Internet Gateway, sehingga setiap individu dengan PC yang dilengkapi modem dapat berkomunikasi, bertukar informasi atau hanya sebatas mencari informasi keseluruh belahan dunia.

B. Intranet

Jaringan komunikasi intuk keperluan internal, yang mampu membuat sesama karyawan dapat bertukar informasi dan bertukar pengetahuan ataupun media penyampaian informasi kebijakan perusahaan pengganti majalah, bulletin di internal perusahaannya (private network).

Page 10: Manov

C. Extranet

Jaringan komunikasi yang dibangun dari saru perusahaan ke perusahaan lainnya untuk saling bertukar informasi, bertransaski dari dan ke supllier, pelanggan dan pelaku bisnis lainnya.

D. World Wide Web (www)

Entitas yang paling cepat tumbuh dalam fasilitas Internet, yang menyediakan fasilitas dan kemudahan dalam membuka atau mengirim informasi melalui saluran/ links “hypertext”.

Dengan entitas ini memudahkan setiap komputer yang terhubung ke Web secara cepat mendapat akses informasi umum dari setiap komputer lainnya di Internet, walaupun jumlah informasinya banyak atau dari tempat yang jauh.

E. e- commerce

Merupakan aplikasi perdagangan yang memanfaatkan fasilitas Internet, yang menjadikan setiap individu/ perusahaan dapat secara langsung tersambung secara digital ke perusahaan/individu lainnya untuk melakakukan transaksi bisnis.

Pemanfaatannya saat ini dapat dikategorikan dalam:

1. Business to Business

2. Business to Customers

Agar keduabelah pihak dapat bertransaksi secara langsung, terlebih dahulu harus dibangun 2 sistem yang terintegrasi:

1. Interactive order entry and processing

Menjamin tersedianya fasilitas bertransaksi mulai, Informasi produk dan specifikasinya (e-marketplace), Pemesanan (Placing Order), Order Processing sampai pemenuhan Order (e-fulfillment)

Page 11: Manov

2. On-line payment

Fasilitas internet yang memungkinkan pembayaran dilakukan secara on-line antara pembeli ke Bank atau Credit Card, setelah proses order terpenuhi persyaratannya (e-fulfillment).

Fasilitas ini menggantikan proses dagang konvensional seperti : pesan lewat Fax, e-mail, pembayaran dengan L/C sampai monitoring kelengkapan dokumennya.

F. e- retail

Forrester Research, November 2000 mengatakan, penjualan ritel melalui internet akan mencapai USD 92 juta pada 2001. Hal ini membuktikan jalur internet telah memantapkan diri sebagai perantara penjualan dengan pertumbuhan tercepat.

Umumnya kegiatan e-retail meliputi:

a. Pengembangan model bisnis

b. Disain situs WEB

c. Pengembangan dan manajemen kontent

d. Kemitraan dan aliansi

e. Akusisi pelanggan

f. Desain rantai persediaan

g. Model pemenuhan pelanggan (e-fulfillment)

h. Rencana skalabilitas

i. Integrasi dan eksekusi balik layar (back end)

Page 12: Manov

j. Cara mempertahankan pelanggan

k. Ekonomi jangka panjang

Beberapa hal perbedaan e-retail dengan retail konvensional :

1.   Kecepatan menanggapi: Lebih cepat menerima dan memproses pesanan.

2.   Akses pelanggan terhadap informasi: Semakin ekstensif dan selalu up-to-date

3.  Area jual beli yang selalu berubah: pperkenalkan produk baru berdasarkan permintaan konsumen, bukan siklus perkembangan produk

4.   Kemantapan eksekusi: selain kesediaan produk dan kemudahan pembayaran, konsumen juga menuntut kecepatan pengiriman produk.

Ada 5 (lima) kunci pokok untuk mencapai sinkronisasi supply chain, yaitu:

1.   Kesempurnaan operasional: Perencanaan pengantaran dan menerapkan konsekuensi perubahan atas upaya mengimplementasi kerangak peningkatan kinerja.

2.   Terobosan dengan memanfaatkan web, untuk pengurangan berlipat ganda biaya dari tiap proses.

3.   Menciptakan kerjasama baru

4.   Mengolola kompleksitas dalam waktu seketika

5.   Mengoptimalisasi hal-hal tak terduga

Tercapainya kelima kekuatan diatas akan sangat membantu dalam mengimplementasikan strategi rantai persediaan, antara lain menyegmentasi berdasarkan kebutuhan pelanggan dan merencanakan sesuai kondisi pasar serta menyesuaikan jaringan logistik agar mencapai kesempurnaan e-retailing.

G. e- government

Page 13: Manov

Sistem informasi pemerintahan yang berbasis web dan internet protocol untuk meningkatkan pelayanan pemerintah kepada warganya secara cepat dan murah. Contoh aplikasinya meliputi : KTP, Pajak, Fiskal dan SIM on-line.

H. e- resourches

Suatu bentuk Sistem Informasi Manajemen Pengelolaan Pendapatan Bagi Hasil Eksplorasi Sumber Daya Alam (SDA) yang saat ini masih diimplementasikan dibidang kelautan, dimana Pemerintah selaku pemegang hak pengelolaan membuat situs Internet tentang seluruh kandungan kekayaan alam, kebijakan ekploitasi, pola bagi hasil dan tatacara pembayarannya.

Pendapatan bagi hasil dengan investor yang mengeksploitasi SDA tersebut dikelola secara on-line ke Bank.

I. LAN –sharing

Merupakan teknologi peng-optimalasasian jaringan sehingga dapat digunakan bersama-sama baik dalam Bank serempak dengan LAN Nasabah, dengan pembatasan-pembatasan penggunaan fungsi, akses datanya dan menjamin keamanan data base masing-masing pengguna.

J. Portal

Pintu gerbang bagi pengguna Internet, sehingga memungkinkan untuk pencarian, bertukar informasi, memperoleh informasi tertentu secara up to date hingga melaksanakan transasksi berbasis web (e-commerce, dsb)

Kesepuluh inovasi teknologi telematika di atas merupakan satu kesatuan yang saling terintegrasi dan berdampak langsung terhadap pola bisnis dan persaingan.

Perusahaan-perusahaan yang adaptif dalam memanfaatkan kesepuluh teknologi di atas bukan hanya mencapai efisiensi usaha, namun juga mendapatkan banyak manfaat dalam menata ulang usaha dan menyusun skenario pertumbuhannya, sampai dimanfaatkan sebagai alat strategis untuk membangun berbagai keunggulan dalam memenangkan persaingan yang cenderung semakin terbuka dan meng-global.

Page 14: Manov

Tabel di bawah menunjukkan bagaimana kerangka rumusan solusi yang langsung berpengaruh terhadap pola bisnis dan implementasi solusi bagi perusahaan.

Enterprise Solutions Framework

Page 15: Manov

4. Perusahaan Terextensi

Transaksi Pelanggan dan PenyuplaiPenjualan dan transaksi lainnya secara online

Komunikasi MarketingBerhubungan dengan pemegang saham di luar

Pembangunan EkosistemPengoperasian aliansi, pasar, kelompok yang berminat

Sistem untuk menghadapi pasarMenggunakan cyberspace sebagai ruang bisnis utama

EXTRANET

3. Perusahaan Terintegrasi

Sistem Data dan Aplikasi perusahaanMembangun database dan aplikasi perusahaan

Komunikasi seluruh perusahaanMendorong komunikasi fungsi-silang

Manajemen Pengetahuan PerusahaanMeningkatkan

Modal intelektual dan praktek-praktek terbaik

Inovasi Proses PerusahaanMerekayasa ulang proses bisnis

2. Kelompok kerja terotomasi

Sistem Data dan Aplikasi Kelompok kerjaMembangun database dan aplikasi departemen

Komunikasi Kelompok kerjaMendorong komunikasi fungsi-silang

Kolaborasi Kelompok KerjaMampu melakukan penemuan dan pembuatan keputusan secara kolektif

Inovasi Proses Kelompok kerjaMemperbaiki pelaksanaan dan pengendalian alur kerja

INTRANET

1. Individu yang berkompeten diberdayakan

Pembuatan, Akses dan Penggunaan DataMampu melakukan pengumpulan, pemasukan, dan akses data pemakai

Akses dan Otorisasi InformasiMampu melakukan pembuatan, akses dan distribusi informasi

Pelatihan, Pendidikan dan KeahlianMampu melakukan pembuatan, akses dan distribusi keahlian

Integrasi Alur kerjaMemastikan integrasi ke dalam sistem alur kerja

A. DATA B. INFORMASI C. PENGETAHUAN D. PEKERJAAN

Terstruktur Tidak Terstruktur Tidak Terstruktur Terstruktur

Page 16: Manov

 

SISTEM INFORMASI PERBANKAN SYARIAH 

Dalam melakukan kegiatannya perbankan syariah bekerja sama dengan bidang teknologi informasi untuk membangun sistem informasi perbankan syariah dengan membuat aplikasi khusus yang dapat mempermudah semua proses-proses transaksi yang ada diperbankan syariah yang salah satunya adalah proses transaksi jual beli salam. Dan sudah menjadi sesuatu yang sangat relatif bila dikatakan bahwa sebuah aplikasi teknologi perbankan syariah itu baik atau lebih baik dari aplikasi yang lain ( Zachman, John A., A framework in information systems Architecture, New York: IBM Systems Journal 26, No.23, 1999 ). Tetapi seorang ahli teknologi informasi Eropa menerangkan bahwa aplikasi yang baik harus memenuhi beberapa persyaratan penting dan saling berhubungan, yaitu:

a. Sifat Operasional Aplikasi ( Product Operation )

Untuk melihat sifat operasional aplikasi, hal-hal yang diukur adalah berhubungan dengan teknis analisis perancangan aplikasi dan arsitekturnya. Seorang pakar Inggris bernama McCall merumuskan kualitas Product Operation sebagai berikut:

1. Correctness, yaitu s ejauh mana suatu aplikasi memenuhi spesifikasi dan objectives dari users. Dalam hal ini yang harus kita perhitungkan adalah sejauh mana pengembang internal maupun eksternal ( vendor ) dapat mengetahui kebutuhan bisnis (business requirement ). Dalam hal ini mereka harus mengerti bahwa ada beberapa perbedaan signifikan antara arsitektur bank konvensional dengan arsitektur bank syariah;

2. Reliability yaitu kemampuan sebuah aplikasi melaksanakan kemampuan sesuai dengan fungsinya dan ketelitian yang akurat;

3. Efficiency yaitu seberapa besar kapasitas parameter yang mendukung modul-modul yang saling berkaitan untuk memudahkanuser membuat turunan produk, interfacing antar modul serta interfacing terhadap aplikasi lain yang mungkin dihubungkan untuk mendukung suatu transaksi;

4. Integrity yaitu sejauh mana akses ke aplikasi dan data oleh pihak yang tidak berhak dapat dikendalikan, seberapa tinggi akurasi dan tingkat security yang dimiliki; dan

Page 17: Manov

5. Usability yaitu f aktor ini menentukan sejauh mana kemudahan user mempelajari, menggunakan dan mengerti output yang dihasilkan.

 

b. Kemampuan aplikasi dalam menjalani perubahan ( Product Revision )

Dalam perjalanan suatu usaha senantiasa terdapat perubahan-perubahan baik dari sisi strategi maupun perubahan yang diakibatkan oleh regulasi. Oleh karena itu ada beberapa faktor pokok yang harus dipertimbangkan adalah:

1) Maintainability yaitu usaha untuk menemukan perbaikan dari kesalahan ( error ) maupun usaha untuk melakukan perubahan;

2) Flexibility yaitu usaha yang diperlukan untuk melakukan modifikasi, terutama terhadap aplikasi yang berhubungan dengan hal-hal operasional;

3) Testability yaitu usaha yang diperlukan untuk menguji atau memastikan suatu aplikasi telah sesuai dengan kebutuhan bisnis (business requirement ),  comply dengan regulasi yang ada dan lain sebagainya.

c. Daya adaptasi software terhadap lingkungan baru ( Product Transition ).

Percepatan TI semakin hari terasa semakin cepat, perubahan-perubahan terjadi mulai dari operating system yang hampir setiap tahun mengeluarkan versi baru, software pendukung, delivery channel maupun hardware yang terus dikembangkan untuk mengembangkan aplikasinya sehingga dapat beradaptasi terhadap lingkungan baru.

Delivery channel merupakan salah satu faktor yang harus diperhitungkan dalam pengembangan bisnis di masa depan, mengingat arah perbankan dunia menuju sistem Cyber Banking (bank maya). Untuk mengantisipasi hal tersebut maka perlu dilakukan pengujian terhadap aplikasi, apakah aplikasi yang bersangkutan sanggup melakukan hubungan dengan aplikasi lain dalam platform yang berbeda (Inter-operability), baik secara langsung maupun dengan perantara perangkat lain (middleware).

Page 18: Manov

Aplikasi pembiayaan salam diperbankan syariah pada umumnya dibuat untuk melakukan pencatatan transaksi atau produk salam itu sendiri. Serta untuk mengolah data yang diperlukan dalam pembiayaan syariah agar terkomputerisasi dan lebih akurat sehingga tidak akan mengalami human error atau redudansi data. Aplikasi ini juga didukung dengan teknologi internet agar dapat diakses secara online oleh petugas dibagian-bagian yang bersangkutan.

Dalam bidang pemasarannya semua lembaga perbankan syariah juga membangun website khusus untuk melakukan proses e-banking untuk memberikan kemudahan kepada nasabahnya dalam bertransaksi dan memperoleh informasi tentang perbankan syariah maupun produk-produknya.

DAMPAK TEKNOLOGI INFORMASI DALAM DUNIA PERBANKAN

Peran teknologi dalam dunia perbankan sangatlah mutlak, dimana kemajuan suatu sistem perbankan sudah barang tentu ditopang oleh peran teknologi informasi. Semakin berkembang dan kompleksnya fasilitas yang diterapkan perbankan untuk memudahkan pelayanan, itu berarti semakin beragam dan kompleks adopsi teknologi yang dimiliki oleh suatu bank. Tidak dapat dipungkiri, dalam setiap bidang termasuk perbankan penerapan teknologi bertujuan selain untuk memudahkan operasional intern perusahaan, juga bertujuan untuk semakin memudahkan pelayanan terhadap customers. Apalagi untuk saat ini, khususnya dalam dunia perbankan hampir semua produk yang ditawarkan kepada customers serupa, sehingga persaingan yang terjadi dalam dunia perbankan adalah bagaimana memberikan produk yang serba mudah dan serba cepat.

Salah satu bank yang paling mutakhir dengan teknologi hi-end nya adalah BCA, dimana dengan asset teknologi mutakhir yang dimilikinya BCA mampu menjadi leader dalam hal pelayanan e-banking. Dengan jumlah ATM terbesar yang dimilikinya, fasilitas internet banking,dll. Padahal ukuran kecanggihan sebuah teknologi perbankan tidak hanya dilihat dari coverage ATM-nya semata, tapi seharusnya dilihat pada data centernya, khususnya di aplikasi core bankingnya.

Page 19: Manov

Memang kendala yang dihadapi oleh dunia perbankan adalah kompleks dan mahalnya teknologi informasi, karena sebagian besar teknologi ini masih disuplay oleh vendor-vendor luar negeri. Tetapi kita lihat sekarang, banyak vendor – vendor pribumi yang berani bersaing dalam teknologi informasi ini. Jadi kenapa kita tidak memakai vendor-vendor pribumi untuk menanamkan teknologi informasi tersebut dalam dunia perbankan. Hal ini manjadi tuntutan bagi perbankan karena mau tidak mau suatu korporasi yang mempunyai ruang lingkup kerja yang luas ditambah dengan operasional-operasional yang sangat banyak harus ditunjang dengan suatu teknologi untuk memudahkan, mengefisienkan dan mengefektifkan kinerja tersebut. Apalagi dalam dunia perbankan dibutuhkan suatu informasi yang up to date bagi pihak manajemen menengah ke atas untuk memprediksikan langkah bisnis yang akan diambil sehingga berbagai kendala yang mungkin muncul dapat teratasi.

Sebagai contoh, dibangunnya suatu sistem informasi Biro Kredit Nasional oleh Bank Indonesia, hal itu dilakukan tidak lain adalah untuk mengantisipasi resiko kredit yang mungkin muncul apabila salah seorang debitur mengajukan pinjaman di salah satu bank padahal pinjaman di bank lain belum lunas. Hal ini dibutuhkan kesinergian dan up to date-nya informasi antar bank sehingga hal tersebut dapat terhindarkan.

Operasional yang real time antar bank juga telah menjadi tuntutan bagi dunia perbankan, karena hal ini menjadi salah satu materi bagi pelayanan yang berkompetisi dalam memasarkan produk perbankan. Pengiriman uang transfer antar bank, outlet-outlet otomasi (ATM), hal ini menjadi patokan penilaian bagi para nasabah umumnya dalam melakukan transaksi dalam segi pelayanan. Jadi memang mau tidak mau bisnis perbankan harus ditunjang keefisienan operasional jika ingin bersaing di dalam dunianya, dan hal ini harus ditunjang dengan suatu sistem yang terintegrasi yang termuat dalam suatu teknologi informasi.

Page 20: Manov

Penerapan suatu teknologi informasi menuntut diantaranya sumber daya manusia yang memadai. Jika sumber daya manusia yang ada tidak menguasai teknologi tersebut hal ini menjadi suatu pemborosan semata, karena mahalnya teknologi yang telah dibeli jika tidak terpakai merupakan suatu hal yang sia-sia. Oleh karena itu sebelum teknologi tersebut diterapkan, sudah seharusnyalah kita instropeksi terhadap kemampuan korporasi, apakah cocok teknologi tersebut diterapkan, apakah sumber daya manusianya memadai, dan apakah teknologi tersebut mempunyai features yang dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama. Karena penerapan suatu sistem teknologi informasi merupakan salah satu aktivitas investasi jangka panjang bagi korporasi. Hal ini sudah sepatutnya menjadi hal yang diperhitungkan dalam dunia perbankan, sebagai lembaga intermediasi bagi masyarakat, sudah seharusnya perbankan menjadi “pelayan” yang setia dengan selalu merealisasikan bentuk-bentuk pelayanan dengan menggunakan teknologi informasi.

Namun masyarakat sering salah kaprah. Internet banking sering dikatakan canggih karena memungkinkan akses perbankan dari manapun. Padahal jika dilihat dari arsitektur sistem perbankannya, E-Banking hanyalah salah satu channel dari banyak channel untuk transaksi perbankan semisal EDC (electronic data capture) yang banyak terdapat di merchant belanja. Ataupun mesin ATM itu sendiri

Mudahnya sebuah sistem yang mengelola data hingga 140 juta customer base yang hanya digunakan untuk pencatatan saja semisal KPU-Pemilu, tentunya tidak lebih canggih dibandingkan BRI dengan 30 juta customer yang menggunakan aplikasinya untuk menghitung kelipatan bunga dan kredit. Dan tentunya tidak berarti BRI kalah canggih dengan aplikasi Bank Niaga yang mampu dengan akses banyak channel-nya bila pelanggannya hanya 10juta.

Pengembangan lokasi layanan perbankan saat ini nyaris sudah tidak mungkin, penambahan produk baru juga tidak akan beranjak jauh dari inovasi sekitar mobile-banking dan ekstensifikasi layanan private banking, yang semula diarahkan ke nasabah-nasabah kelas kakap saja. Layanan financial planning yang semula sangat terbatas, kini semakin marak dan dimungkinkan dengan terbukanya peluang untuk memadukan produk-produk asuransi, pasar-modal dan dana-pensiun ke dalam layanan perbankan. Teknologi yang diperlukan sifatnya menjadi sangat individual dan tergantung pada profil dan kebutuhan masing-masing nasabah. Yang penting adalah bahwa perkembangan saat ini menunjukkan bahwa layanan jasa-keuangan sedang bergerak ke arah konvergensi di antara keempat jenis produk tersebut.

Page 21: Manov

Lalu, bagaimana penerapan teknologi informasi untuk kebutuhan seperti ini? Tidak mungkin melakukan integrasi dari semua sistem aplikasi yang terkait, karena masing-masing aplikasi hampir pasti dioperasikan oleh perusahaan-perusahaan yang berbeda. Beberapa bank tampak mengoperasikan service desk terpisah untuk masing-masing jenis layanan jasa keuangan. Insurance desk misalnya, ada di sudut khusus untuk jenis layanan itu. Capital market instruments relatip lebih mudah diintegrasikan ke dalam layanan jasa perbankan, itupun kalau konfigurasi produknya simpel-simpel saja. Pola ini primordial sifatnya dan sudah dilakukan lebih dari 10 tahun yang lalu. Tantangannya adalah dukungan teknologi perbankan di meja service representative yang dapat digunakan untuk memadukan semua layanan jasa perbankan ini dan meraciknya secara individual untuk para nasabah yang memerlukan.

Berbagai kasus di atas membantu menunjukkan bahwa teknologi yang diterapkan dengan baik memberikan competitive advantage kepada sebuah bank. Setiap bank mempunyai akses yang sama atas teknologi yang ada, namun yang mampu memanfaatkannya dengan benar adalah mereka yang berhasil meraciknya ke dalam sebuah konfigurasi yang fungsional dan efisien, yang diimplementasikan dengan seksama, yang mendukung produk dan layanan yang ciamik serta dioperasikan dengan tepat-guna. Membeli teknologi adalah kegiatan yang paling mudah dan tidak memerlukan keahlian tinggi. Namun, semuanya kembali memerlukan perancangan, penerapan teknologi yang baik, Good IT Governance, yang berdasarkan keseuaian target korporasi dari perbankan itu sendiri.

http://tugas2kuliah.wordpress.com/2010/01/14/manajemen-griffin-jilid-i-mengelola-perubahan-organisasi-dan-inovasi/ taken on 11 December 2012

Rangkuman Buku : Manajemen, Griffin Jilid I

A. SIFAT DARI PERUBAHAN ORGANISASI

Page 22: Manov

Perubahan organisasi (Organization Change) merupakan modifikasi substantive pada beberapa bagian organisasi. Oleh karena itu, perubahan dapat melibatkan hampir semua aspek dari suatu organisasi seperti jadwal pekerjaan, dasar untuk departementalisasi, rentang manajemen, mesin-mesin, rancangan organisasi, orang-orang di dalam organisasi itu sendiri, dan lain sebagainya. Setiap perubahan yang terjadi dalam organisasi memiliki dampak yang besar bagi organisasi itu sendiri. Dan tentunya perubahan itu diharapkan mampu memberi dampak positif yang membuat organisasi bisa berjalan secara efektif dan efisien.

1. Dorongan Untuk Berubah

Adanya permasalahan  yang terjadi dalam sebuah organisasi menuntut sebuah perusahaan untuk berubah agar kegagalan yang dihadapi dapat di antisipasi, dorongan untuk berubah di pengaruhi oleh 2 faktor, yaitu faktor eksternal organisasi dan faktor internal organisasi.

- Dorongan eksternal

Dorongan eksternal adalah dorongan untuk berubah yang berasal dari lingkungan umum seperti pertukaran mata uang, tingkat bunga international, inflasi, pesaing, pemasok, dan peraturan pemerintah.

- Dorongan internal

Dorongan internal adalah dorongan untuk berubah yang berasal dari dalam organisasi itu sendiri, misalnya dari  tenaga kerja.

2. Perubahan Terencana Versus Perubahan Reaktif

Perubahan terencana (Planned Change) adalah perubahan yang dirancang secara berurutan dan tepat waktu sebagai antisipasi dari peristiwa di masa mendatang.

Perubahan reaktif (Reactive Change) adalah perubahan atau respons bertahap terhadap peristiwa ketika muncul. Perubahan reaktif dilakukan dengan cepat sehingga potensi untuk perubahan yang disusun dan dilaksanakan bisa mengakibatkan kebobrokan organisasi meningkat. Itu sebabnya perubahan terencana lebih dominan dalam proses perubahan daripada perubahan reaktif.

B. MENGELOLA PERUBAHAN DALAM ORGANISASI

Page 23: Manov

Perubahan organisasi merupakan suatu fenomena yang kompleks, sehingga seorang manajer tidak bisa melakukan suatu perubahan terencana secara langsung namun perlu perubahan secara sistematis dan logis agar memiliki suatu kesempatan realistic untuk berhasil. Untuk mengimplementasikan perencanaan untuk perubahan, manajer perlu memahami langkah-langkah yang efektif dan bagaimana mengatasi penolakan karyawan terhadap perubahan-perubahan yang efektif dan bagaimana mengatasi penolakan karyawan terhadap perubahan.

1. Langkah-langkah dalam Proses Perubahan

Langkah-langkah dalam proses perubahan menurut Kurt Lwein yang kemudian disebut model Lewin adalah :

Unfreezing, yaitu proses penjelasan perubahan kepada individu yang akan terpengaruh oleh perubahan agar dapat memahami mengapa perubahan itu diberlakukan.

The Change it Self, yaitu perubahan itu sendiri, yang dimplementasikan / dihilangkan.

Refresing, yaitu proses penekanan dan mendukung perubahan sehingga ia menjadi bagian dari sistem..

Selain model Lewin, ada juga langkah lain seperti pendekatan komprehensif terhadap perubahan. Pendekatan ini memerlukan pandangan sistwm yang memaparkan serangkaian langkah-langkah spesifik yang sering menyebabkan keberhasilan suatu perubahan. Langkah-langkah tersebut dapat dilihat pada bagan dibawah ini :

Gambar 1. Langkah-langkah dalam perubahan

2. Memahami Penolakan akan  Perubahan

Elemen lain dari manajemen perubahan yang efektif adalah memahami penolakan yang seringkali mengikut perubahan. Manajer harus tahu mengapa orang menolak perubahan dan apa yang bisa mereka lakukan terhadap penolakan. Penolakan sering terjadi karena ketidak pastian, kepentingan pribadi yang terencana, perbedaan persepsi dan rasa kehilangan.

- Ketidak pastian

Page 24: Manov

Seorang karyawan mengadakan penolakan terhadap perubahan karena ketidak pastian. Dalam hal ini, akan muncul kekhawatiran mengenai kemampuan mereka untuk memenuhi tuntutan pekerjaan baru serta keamanan pekerjaan yang akan terancam.

- Kepentingan pribadi yang terancam

Banyak perubahan yang mengganggu kepentingan pribadi dalam suatu organisasi, sehingga secara potensial bisa mengurangi kekuasaan atau pengaruh mereka dalam organisasi.

- Perbedaan persepsi

Persepsi yang berbeda mengakibatkan seseorang bisa menolak perubahan bahkan tak jarang perbedaan persepsi ini mengakibatkan kerjasama antara manajer dan karyawan bisa kompleks.

- Rasa kehilangan

Rasa kehilangan terhadap sesuatu yang dimiliki bisa membuat seseorang menolak perubahan yang terjadi.  Sebagai contoh dalam sebuah organisasi akan terjadi perubahan, tapi perubahan itu bisa membuat dia kehilangan kekuasaan, status, dan keamanan kerja sehingga kemungkinan untuk menolak perubahan itu terjadi.

3. Mengatasi Penolakan Terhadap Perubahan

Seorang manajer seharusnya tidak menyerah dalam menghadapi penolakan terhadap perubahan, tetapi melakukan teknik, antara lain :

Partisipasi

Partisipasi merupakan teknik yang paling efektif untuk mengatasi penolakan terhadap perubahan. Karyawan yang berpartisipasi dalam perencanaan dan berpartisipasi dalam menerapkan suatu perubahan lebih dapat memahami alasan dari perubahan tersebut. Masalah ketidak pastian dapat dikurangi dari kepentingan pribadi dan hubungan sosial lebih tidak terancam.

Pendidikan dan komunikasi

Page 25: Manov

Mendidik karyawan mengenai kebutuhan akan perubahan dan hasil yang diharapkan dari suatu perubahan yang tertunda seharusnya mengurangi penolakan mereka. Komunikasi yang terbuka juga diharapkan mampu mengurangi penolakan selama proses perubahan serta ketidak pastian dapat diminimalkan.

Fasilitas

Prosedur fasilitas juga sangat penting saat membuat sebuah perubahan. Ketika mengumumkan sebuah perubahan di muka umum dan memberikan waktu bagi orang untuk melakukan penyesuaian terhadap cara baru dalam melakukan berbagai hal bisa membantu mengurangi penolakan terhadap perubahan.

Analisis Bidang Kekuatan

Walaupun analisis bidang kekuatan mungkin terdengar seperti sesuatu yang berasal dari sebuah film star trek, namun analisis ini juga dapat membantu mengatasi penolakan terhadap perubahan. Dalam setiap situasi perubahan, berbagai kekuatan bertindak mendukung dan menolak perubahan. Oleh sebab itu, manajer mulai mengumpulkan setiap rangkaian kekuatan dan berusaha untuk mempengaruhi keseimbangan agar kekuatan yang memfasilitasi perubahan lebih besar dari pada kekuatan yang menolak perubahan.

C. BIDANG-BIDANG PERUBAHAN ORGANISASI

Bidang-bidang perubahan dalam masing-masing kategori dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Struktur dan Rancangan Organisasi Teknologi dan Operasi Orang

Rancangan pekerjaanDepartementalisasiHubungan pelaporanDistribusi otoritasMekanisme koordinasiStruktur lini-stafRancangan keseluruhan

Budaya

Manajemen SDM

TeknologiPeralatanProses pekerjaanUrutan pekerjaanSistem pengendalian

Kemampuan dan keterampilanKinerjaPersepsiEkspektasiSikapNilai

Page 26: Manov

Secara umum, sebagian besar campur tangan perubahan dilakukan dengan cara:

Mengubah struktur dan rancangan

Mengubah teknologi dan operasi

Mengubah orang

Merekayasa ulang dalam organisasi

D. PENGEMBANGAN ORGANISASI

1. Asumsi Pengembangan Organisasi

Pengembangan organisasi (Organization development) adalah suatu usaha terencana yang berskala organisasi, yang dikelola dari puncak, dan dimaksudkan untuk meningkatkan efektifitas dan kesehatan organisasi melalui referensi yang terencana dalam proses organisasi yang menggunakan pengetahuan perilaku. Teori dan praktek dari pengembangan organisasi didasarkan pada beberapa asumsi yaitu :

Karyawan memiliki keinginan untuk tumbuh dan berkembang.

Karyawan memiliki kebutuhan yang kuat untuk diterima oleh orang lain.

Keseluruhan organisasi dan rancangannya akan mempengaruhi perilaku individu dan kelompok dalam organisasi, sehingga perlu untuk mengambil keuntungan dari keterampilan karyawan serta menghilangkan aspek-aspek dari organisasi yang menghambat pertumbuhan karyawan, pengembangan dan penerimaan kelompok.

2. Teknik-teknik Pengembangan Organisasi

Aktivitas diagnostik

Membangun tim

Timbal balik survei

Pendidikan

Page 27: Manov

Aktivitas antar kelompok

Penyelesaian melalui pihak ketiga

Aktivitas teknostruktural

Konsultan proses

Perencanaan hidup dan karierBimbingan dan konseling

Perencanaan dan penetapan tujuan

3. Efektifitas dari Pengembangan Organisasi

Pengembangan organisasi merupakan suatu bentuk penting dari perubahan organisasi yang berfokus pada isu proses efektivitas dari pengembangan organisasi bisa disebabkan oleh intervensi maupun perubahan kondisi ekonomi dan faktor lainnya.

E. INOVASI ORGANISASIONAL

Inovasi (innovation) adalah usaha yang terkelola dari suatu organisasi untuk mengembangkan produk atau jasa baru, atau kegunaan baru dari produk atau jasa yang ada.

1. Proses Inovasi

Proses inovasi terdiri dari :

Pengembangan Inovasi

Aplikasi inovasi

Peluncuran inovasi

Pertumbuhan aplikasi

Kematangan inovasi

Page 28: Manov

Penurunan inovasi.

2. Bentuk Inovasi

Bentuk inovasi terdiri dari :

Inovasi Radikal Versus Inovasi Bertahap

Inovasi radikal (Radikal Innovation) adalah produk, jasa, atau teknologi yang dikembangkan oleh suatu organisasi yang sepenuhnya menggantikan produk, jasa, atau teknologi yang ada dalam suatu industri.

Inovasi bertahap (Incremental Innovation) adalah produk, jasa, atau teknologi baru yang dimodifikasi produk, jasa, atau teknologi yang ada.

Inovasi Technical versus Inovasi Manajerial

Inovasi Technical (Technical Innovation) adalh perubahan dalam penampilan fisik atau kinerja dari suatu produk atau jasa, atau proses fisik dimana suatu produk atau jasa dibuat.

Inovasi manajerial (Managerial Innovation) adalah perubahan dalam proses manajemen dimana produk dan jasa disusun, dibangun, dan diberikan kepada konsumen.

Inovasi Produk versus Inovasi Proses

Inovasi Produk (Product Innovation) adalah perubahan dalam karakteristik atau kinerja dari produk atau jasa yang ada atau penciptaan dari produk atau jasa yang sama sekali baru.

Inovasi proses (Process  Innovation) adalah perubahan dalam cara produksi dan jasa dibuat, diciptakan, dan didistribusikan. Inovasi proses secara langsung mempengaruhi manufaktur.

Dampak dari inovasi produk dan inovasi proses terhadap pengembangan ekonomi dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Gambar 4. Dampak dari inovasi produk dan proses terhadap pengembalian ekonomi.

Page 29: Manov

Pengembangan

Penerapan Peluncuran Pertumbuhan Kematangan

Inovasi produk Inovasi proses

Page 30: Manov

Ketika proses inovasi bergerak dari pengembangan menuju penurunan, pengembalian ekonomi dan inovasi produk secara berangsur menurun. Sedangkan pengembalian ekonomi dari inovasi proses meningkat selama proses yang sama itu.

Kegagalan untuk berinovasi.

Untuk tetap kompetitif dalam perkembangan ekonomi saat ini, maka organisasi harus inovatif. Akan tetapi terkadang organisasi gagal dalam berinovasi karena di pengaruhi oleh 3 faktor yaitu :

Kurangnya sumber daya

Kurangnya sumber daya dalam sebuah perusahaan atau organisasi menyebabkan organisasi itu tidak bisa berinovasi,  baik keterbatasan sumberdaya manusia maupun keterbatasan sumber daya alam. Keterbatasan modal juga sering membuat program inovasi atau tidak mempekerjakan yang diperlukan untuk menjadi inovator.

Kegagalan untuk mengenali kesempatan

Ketidak mampuan dalam menyerap semua inovasi, maka perusahaan perlu mengembangkan kemampuan untuk mengevaluasi secara hati-hati untuk memilih salah satu inovasi yang memiliki potensi terbesar. Untuk memperoleh keunggulan kompetitif. Suatu organisasi harus membuat keputusan investasi sebelum proses inovasi mencapai tahap matang. Jika organisasi tidak terampil dalam mengenali dan mengevaluasi kesempatan yang ada, namun sebuah perusahaan tidak boleh terlalu berhati-hati karena bisa menyebabkan kegagalan berinvestasi pada inovasi yang nantinya akan menjadi keberhasilan bagi perusahaan lain.

Penolakan akan perubahan.

Kebanyakan organisasi cenderung untuk menolak sebuah perubahan, padahal inovasi artinya mampu produk lama dan cara lama dalam melakukan segala sesuatu dan menggantinya dalam produk baru dan cara baru untuk melakukan suatu hal. Jenis perubahan ini merupakan hal yang sulit bagi manajer dan anggota organisasi sehingga memperlambat proses inovasi.

4. Mendorong Inovasi Dalam Organisasi

Ada 3 cara spesifik untuk mendorong inovasi, yaitu :

Sistem penghargaan

Page 31: Manov

Sistem penghargaan adalah cara mendorong dan tidak mendorong perilaku tertentu dari karyawan dalam suatu perusahaan. Komponen utama dari sistem penghargaan termasuk gaji, bonus, dan tunjangan. Menggunakan sistem penghargaan untuk mendorong inovasi merupakan cara yang cukup mekanis dan teknik manajemen yang efektif. Ide dalam pemberian penghargaan keuangan maupun non keuangan kepada karyawan bisa menjadi motivasi tersendiri untuk mengembangkan ide inovatif. Penting bagi organisasi untuk menghargai perilaku kreatif, tapi perlu juga menghindari hukum kreativitas yang tidak menghasilkan inovasi yang baik.

Budaya Organisasi

Budaya suatu organisasi adalah serangkaian nilai, kepercayaan, dan simbol yang membantu membimbing perilaku, Suatu budaya organisasi yang kuat, dan difokuskan dengan tepat dapat mendukung aktivitas inovatif karena budaya bisa mengkomunikasikan sebuah inovasi. Suatu budaya organisasi yang dikelola dengan baik dapat mengkomunikasikan bahwa inovasi dihargai dan akan diberi penghargaan dan bahwa kegagalan yang kadang terjadi dalam mencari ide baru tidak hanya diterima tapi juga sudah diperkirakan.

Intrapreneurship dalam Organisasi yang lebih besar.

Untuk menggunakan intrapreneurship dengan sukses yang  inovatif dan inovasi, maka organisasi harus menemukan individu seperti :

1)    Penemu (Inventor) adalah orang yang benar-benar menyusun dan mengembangkan ide, produk, atau jasa baru dengan proses kreatif.

2)    Produk champion adalah seorang manajer menengah yang mengetahui proyek, serta membantu mengatasi penolakan dalam organisasi dan mampu meyakinkan orang lain dalam menangani inovasi product champion biasanya memiliki pemahaman terbatas mengenai aspek teknologi dari inovasi, tetapi ahli dalam mengetahui bagaimana organisasi bekerja, dukungan siapa yang diperlukan untuk mendorong proyek ke depan, dan siapa yang harus dihubungi untuk mengamankan sumber yang diperlukan untuk pengembangan yang berhasil.

3)    Sponsor adalah manajer tingkat puncak yang menyetujui an mendukung suatu proyek. Orang ini mungkin berjuang untuk, mendapatkan anggaran yang diperlukan untuk mengembangkan suatu ide, mengatasi argumen yang menentang proyek, dan menggunakan politik organisasi untuk memastikan kelangsungan proyek. Dengan seorang sponsor, ide penemu memiliki kesempatan yang lebih baik untuk dikembangkan.

http://brijakartaveteran.blogspot.com/2010/03/kredit-waralaba-bri.html taken on 11 December 2012

Page 32: Manov

Kredit Waralaba BRI

Ingin jadi pemilik usaha Waralaba ? Kredit Waralaba BRI Solusinya

Apa itu Waralaba ?Waralaba adalah usaha yang terjadi karena adanya kesepakatan bisnis antara pemberi waralaba dengan penerima waralaba, dimana penerima waralaba diberikan hak untuk menjalankan usaha dengan memanfaatkan hak kekayaan intelektual yang dimiliki pemberi waralaba.

Untuk itu penerima waralaba akan membayar fee kepada pemberi waralaba, dan sebagai konsekuensinya pemberi waralaba wajib menyediakan dukungan konsultasi operasional yang berkesinambungan kepada penerima waralaba.

Apa Yang Diperlukan Bisnis Waralaba ?Untuk menjalankan usaha waralaba, penerima waralaba akan memerlukan tempat usaha, peralatan dan perlengkapan.

Pengadaannya memerlukan dana yang kemungkinan tidak cukup dengan menggunakan dana sendiri. Untuk itu diperlukan kredit dari perbankan.

Tahukah Anda, Bank BRI Memberikan Kredit Kepada Waralaba ?Sebagai Bank yang terkemuka dalam melayani kredit kepada UMKM, Bank BRI juga telah memberikan kredit kepada sektor waralaba, terutama yang berkaitan dengan sector UMKM.

Beberapa jenis waralaba telah dibiayai Bank BRI oleh berbagai kantor cabangnya. Untuk seterusnya Bank BRI akan tetap membiayai sector waralaba dengan lebih intens.

Kepada Siapa Kredit Waralaba BRI Diberikan ?Bank BRI dapat memberikan kredit baik kepada pemberi waralaba maupun kepada penerima waralaba, setelah terlebih dahulu dilakukan analisa terhadap pihak yang membutuhkan kredit.

Jumlah kredit diberikan Bank BRI akan sangat tergantung kepada potensi kemampuan

Page 33: Manov

arus uang yang akan dihasilkan oleh pihak yang mengajukan kredit.

Kenapa Waralaba Penting Bagi Bank BRI ?Setidaknya ada dua alasan kenapa waralaba penting bagi Bank BRI.

Pertama, oleh karena waralaba merupakan bisnis yang tidak berdiri sendiri dan ada saling terkait antara penerima dan pemberi waralaba.

Disamping itu kegiatan penelitian dan pengembangan terus dilakukan untuk meningkatkan sistim, proses, manajemen, dan kualitas produk. Oleh karenanya, tingkat keberhasilan usaha waralaba sangat tinggi.

Kedua, kebanyakan waralaba merupakan UMKM, maka bisnis waralaba termasuk target pasar yang menjadi sasaran Bank BRI.

Jenis Waralaba Apa Saja Yang Dibiayai Bank BRI ?Pada dasarnya, hampir semua jenis waralaba dapat diberi kredit oleh Bank BRI, sepanjang hasil penilaian terhadap usaha waralaba adalah layak.

Disamping itu, proses kreditnya pun mudah alias tidak berbelit-belit, sepanjang persyaratan kredit dapat dipenuhi dengat cepat.

Jangka Waktu Kredit WaralabaKredit kepada bisnis waralaba sangat bervariasi dan sangat tergantung kepada jangka waktu perjanjian antara penerima waralaba dengan pemberi waralaba..

Bagaimana Cara Mengajukan Kredit?Caranya mudah, hanya datang ke kantor-kantor cabang Bank BRI terdekat lalu sampaikan rencana dan kebutuhan dana yang diperlukan untuk mendirikan atau mengembangkan usaha waralaba Anda. Selanjutnya, Bank BRI akan melakukan evaluasi atas rencana Anda tersebut

http://www.investor.co.id/home/inovasi-baru-bri-polri-jadikan-sim-sebagai-alat-bayar/8499 taken on 11 December 2012

Inovasi Baru, BRI-Polri Jadikan SIM sebagai Alat BayarSabtu, 26 Maret 2011 | 19:53

JAKARTA –Jika selama ini pengendara yang terkena tilang harus membayar di bank, kini hal itu tak perlu lagi. Bank BRI bekerja sama dengan Polri sudah menciptakan inovasi baru kartu "SIM Smart" yang dapat digunakan untuk langsung membayar titipan denda tilang kepada petugas polisi.“SIM Smart merupakan Surat Ijin Mengemudi berteknologi microchip yang berfungsi selain sebagai driving license (SIM) juga dapat sebagai alat bayar titipan denda tilang melalui mesin EDC (electronic data capture) yang dibawa petugas penindakan di lapangan,” ujar Corporate Secretary Bank BRI Muhamad Ali di Jakarta, Sabtu.Ali mengatakan, SIM Smart memiliki keuntungan antara lain mempercepat urusan pembayaran tilang karena dapat digunakan langsung di lokasi pelaksanaan tilang melalui mesin EDC

Page 34: Manov

yang dibawa petugas penindakan, serta aman karena pembayaran denda tilang, cukup menggunakan saldo uang yang ada pada SIM Smart sehingga masyarakat tidak perlu membawa uang tunai.Prosedur kepemilikan SIM Smart tidak sulit karena cukup mengikuti prosedur antara lain aplikasi SIM Smart di Kantor Pelayanan SIM setempat dengan mengisi formulir, pendaftaran, mengikuti tes teori dan praktik, mengikuti proses pemotretan dan terakhir mengaktifkan SIM Smart di Bank BRI.Petugas Bank BRI akan memberikan panduan tentang pengaktifan SIM Smart dan menganjurkan kepada pemegang SIM untuk mengisi saldo ke dalam SIM Smart.“Adapun pengisian saldo SIM Smart (top up) dapat dilakukan secara tunai maupun overbooking dari Kartu Debit BRI atau kartu debit bank lain, baik melalui mesin EDC, ATM maupun teller di seluruh Kantor Cabang Bank BRI,” kata Ali.Para pemegang SIM dapat melakukan penggantian SIM Smart saat perpanjangan dan perubahan dari SIM biasa ke SIM Smart, yang tidak dikenakan biaya.BRI menargetkan seluruh pemegang SIM di wilayah kerja Polda Metro Jaya akan dapat menggunakan SIM Smart yang ke depan dimungkinkan bisa juga dipergunakan untuk transaksi di pom bensin, secure parking, minimarket dan lain-lain. (gor/ant)

http://lampung.tribunnews.com/2011/11/07/bri-luncurkan-tiga-produk-baru taken on 11 December 2012

BRI Luncurkan Tiga Produk BaruTribun Lampung - Senin, 7 November 2011 10:43 WIB

tribun lampung.co.id/anastasia

Page 35: Manov

TRIBUNLAMPUNG.co.id - Bank Rakyat Indonesia (BRI) pada November mengeluarkan tiga produk baru antara lain BRIZI, Giro berkartu, serta BRI Touch.

BRIZI merupakan inovasi kartu belanja yang bisa diisi ulang, dengan batas pengisian Rp 1 juta. Kartu yang layaknya ATM ini bisa menjadi solusi keuangan bagi perusahaan atau orangtua kepada staf atau buah hati dalam berbelanja.

Giro berkartu untuk simpanan nasabah giro yang dimudahkan karena saat ini dilengkapi dengan kartu ATM sehingga bisa ditarik tunai.

Sedangkan BRI Touch adalah kartu kredit BRI yang menyangsa pasar generasi muda masa kini. Dengan Tagline "Kartu Kredit Gue Banget", Touch dilengkapi aplikasi sistem berbelanja online atau terkait bisnis internet.

Manager Operasional Kantor Cabang BRI Tanjungkarang Bhakti Agung, Senin (7/11/2011), menuturkan hal tersebut merupakan inovasi BRI yang melihat generasi muda masa kini tak terlepas dari aktivitas internet. (anas)

http://study-microfinance.blogspot.com/2008/11/inovasi-oleh-novel-muhammad-al-maulana.html taken on 11 December 2012

Tuesday, November 25, 2008

INOVASIOleh : Novel Muhammad Al Maulana*)

PENDAHULUANJika di jaman perjuangan dahulu para pejuang bertempur dengan menggunakan slogan Merdeka atau Mati, slogan tersebut sebagai pembakar semangat agar mencapai kemerdekaan walaupun harus mengorbankan nyawa sekalipun. Disaat kemerdekaan ini tentu pantaslah kita jika tetap memakai slogan tersebut dengan artian dan sudut pandang yang berbeda bukan dalam rangka membebaskan negara tetapi dalam rangka memenangkan persaingan. Inovasi adalah suatu pilihan yang harus dijalankan oleh sebuah perusahaan sebelum dibunuh pelan-pelan oleh pasar. BRI dengan 4000 lebih unit yang tersebar di seluruh pelosok nusantara, saat ini dihadapkan pada kompetisi yang lebih ketat untuk mempertahankan 60% pangsa pasarnya di segmen ini yang terbukti lebih tahan banting di saat krisis dibanding dengan sektor korporat. Hal ini pula yang menyebabkan banyak pelaku perbankan yang mulai menggarap segmen ini dengan lebih serius, terbukti dengan banyaknya bank-bank umum yang melakukan ekspansi besar-besaran dengan target penyaluran kredit tinggi untuk sektor ini seperti Bank

Page 36: Manov

Mandiri, Danamon dengan DSP-nya, Niaga dengan UKM Centre-nya, BNI dan sebagainya. BRI yang selama ini dikenal sebagai market leader, tentu saja tidak boleh lengah dengan peta persaingan yang telah berubah. Bisa dikatakan sebelum banyaknya bank-bank umum lain yang bermain di segmen ini, pesaing BRI unit hanyalah BPR yang notabene memiliki sumber daya dan lingkup kerja yang lebih terbatas di banding BRI sehingga tidak sulit untuk BRI menguasai pasar. BRI unit sebagai pioneer memang patut bangga sebagai pelaku perbankan pertama yang mampu menunjukkan bahwa sektor usaha kecil dan menengah cukup potensial. Namun kebanggaan ini jangan lantas membuat BRI sebagai bagian dari komunitas bisnis pongah dan memandang remeh “lawan”. Tidak ada yang dapat memastikan bahwa BRI akan mampu mempertahankan prestasi yang diraih selama ini untuk selamanya. Dalam buku Creative Destruction: Why Companies That Are Built to Last Underperform The Market (2001) Ricard Foster (Senior officer konsultan McKinsey) dan Sarah Kaplan mempublikasikan penelitiannya terhadap perusahan-perusahaan yang masuk dalam daftar Forbes 100, yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1917. Hasilnya, 70 tahun kemudian, 61 diantaranya telah punah. Dari 39 perusahaan yang masih eksis, hanya tinggal 18 yang masih masuk jajaran 100 perusahaan terbesar pada tahun 1987. Lebih jauh lagi, ke 18 “survivors” tersebut, 16 diantaranya mengalami penggerusan pangsa pasar dari tahun ke tahun. Hanya dua perusahaan yakni General Electric (GE) dan Kodak yang berhasil mempertahankan pasarnya sepanjang 70 tahun. Saat ini Kodak juga nyaris ditinggalkan oleh konsumennya. (Gustiandi, 2007). Lalu bagaimana dengan BRI yang sudah berumur lebih dari satu abad? tantangan ke depan akan semakin berat tanpa melakukan suatu perubahan dan inovasi.

PERMASALAHANDengan semakin banyaknya kompetitor yang merangsek masuk pada core bisnis BRI di sektor UMKM, telah menciptakan tantangan yang lebih berat bagi BRI bukan hanya untuk mempertahankan kelanggengan usaha namun juga sebagai market leader di sektor bisnis ini. Lars Koling dalam bukunya yang bertajuk The Second Cycle (2006) mengatakan bahwa tidak ada jalan lain untuk mempertahankan kelanggengan usaha selain dengan melakukan inovasi. Inovasi merupakan respon terbaik perusahaan dalam menyikapi berubahnya peta persaingan, berubahnya keinginan dan kebutuhan nasabah, ataupun perkembangan teknologi. Namun pada kenyataannya justru banyak perusahaan mapan (mature-organization) yang gagal dan lamban melakukan inovasi. Goestiandi dalam artikelnya (Tahun Baru, Siklus Baru, 2007) mengatakan ada tiga faktor yang menjadi penyebabnya, yakni skala bisnis yang besar,usia perusahaan yang matang, dan prestasi yang menakjubkan. Perlu dicermati pula fenomena sebuah organisasi bisnis yang besar yaitu mempunyai sistim manajemen yang mapan, prosedur yang teratur, administrasi yang rapi, struktur organisasi yang tertata, budaya perusahaan yang solid, serta citra perusahaan yang memukau. Namun, kekuatan itulah yang sekaligus menjadi kelemahannya. Kiranya hal ini sangat identik dengan kondisi BRI, yaitu BRI sebagai bank dengan pemilik account terbanyak yang tersebar hampir di

Page 37: Manov

seluruh kecamatan di Indonesia, BRI sebagai bank BUMN tertua yang telah berdiri lebih dari satu abad yakni selama 111 tahun melayani nasabah, BRI yang telah menunjukkan prestasi yang gemilang sebagai pemimpin pasar dan pelaku bisnis handal di sektor UMKM yang tidak hanya diakui secara nasional namun juga internasional. Mengutip bahasa gaul yang tengah populer dikalangan anak muda “so what gitu lho?” Tidak ada salah dengan semua atribut yang telah melekat dan dimiliki BRI, namun akan berbeda ceritanya kalau itu semua justru akan menciptakan kepongahan dan arogansi sebagai organisasi bisnis besar.

PEMBAHASANEvaluasi diri dan meningkatkan sensitifitas adalah solusi menuju keberhasilan dalam melakukan inovasi. Secara umum sebuah perusahaan sebesar apapun ia harus selalu siap dan waspada terhadap persaingan. Mengevaluasi ulang cara bisnis dan proses kerja, mau menerima masukan dari pihak luar (nasabah, pekerja, kompetitor, komunitas bisnis, akademisi dan praktisi) sebagai informasi (input) yang berharga untuk memperbaiki kinerja. Untuk itu dibutuhkan dibutuhkan kesadaran dan willingness dari semua pihak yang ada didalam struktur organisasi BRI. Mulai dari pihak manajemen yang dapat menjadi role model, hingga pekerja operasional, sehingga diharapkan pengambilan keputusan dapat diambil dengan cepat dan tepat, dan eksekusi rencana menjadi mudah.

Harus diakui bahwa dengan cara kerja yang selama ini diterapkan telah berhasil mengantarkan BRI sebagai bank besar. Namun yang harus diketahui dan dipahami adalah perubahan juga selalu terjadi dalam lingkungan bisnis BRI. Seberapa cepat kita menyikapi perubahan adalah salah satu kunci sukses dalam mempertahankan keberhasilan. Yang dikhawatirkan adalah karena kita melihat bahwa dengan perubahan-perubahan itu kita masih menjadi yang terdepan, maka kita menganggap cara bisnis kita masih cukup kompatible untuk dipertahankan. Dengan tanpa menyadari bahwa sebenarnya periuk nasi kita telah tergerogoti oleh kompetitor. Karena para kompetitor tengah dan terus berjuang keras mencari dan memanfaatkan kelemahan kita, untuk kemudian menelikung dari belakang. Bukan mustahil kalau suatu saat nanti meraka yang akan mengambil alih posisi kita sebagai yang terdepan.

Pada intinya sebuah tanaman tidak akan tumbuh ditanah yang tandus. Permsalahannya adalah bagaimanan membuat tanah yang subur sehingga akan menghasilkan tanaman-tanaman yang subur dan menghasilkan buah yang bagus. Inilah yang yang harus dikembangkan oleh para manajer dari Top Manajer hingga ke Unit Manajer. Sumber daya manusia yang dimiliki BRI begitu besar hingga sangat disayangkan jika tidak menghasilkan sesuatu yang luar biasa atau dengan kata lain hanya menghasailkan yang biasa-biasa saja.Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melakukan inovasi dengan cepat dan tepat:

Page 38: Manov

1. Mengoptimalkan fungsi call centre. Karena melalui media inilah sangat dimungkinkan kita akan mendapatkan banyak informasi penting menyangkut kebutuhan dan keinginan nasabah yang terkini. Banyak komplain nasabah yang dilayangkan melalui fasilitas ini, tetapi yang sangat ironis adalah adanya komplain mengenai pelayanan call centre itu sendiri. Jadi pembenahan yang pertama adalah media atau sarananya yaitu call centre itu sendiri. Untuk level di BRI cabang atau unit perlu pula dibuatkan sebuah “call centre” untuk menampung pengaduan-pengaduan maupun saran-saran dengan membuka layanan SMS langsung kepada Pinca maupuan kepada Kepala Unit.2. Melibatkan pihak ketiga, bisa berasal dari kalangan praktisi maupun akademisi sebagai sarana brainstroming, sehingga dapat meminimalkan subyektifitas dalam melakukan inovasi. 3. Melibatkan karyawan secara aktif, dengan demikian perlu ditumbuhkan sikap perduli demi kemajuan perusahaan. Karena banyak informasi penting yang bisa diperoleh karyawan dari hasil interaksi mereka dengan nasabah, khususnya pada jajaran karyawan operasional. Selanjutnya menjadi tugas pimpinan untuk dapat mengakomodir input dari karyawan ini. Namun yang menjadi kendala adalah seringnya para manajer/pemimpin “melupakan” orang-orang yang dipimpinnya. Sehingga akses informasi karyawan menjadi tertututp. Mereka (para pimpinan/manajer) lebih intens berhubungan ke atas, padahal syarat utama adanya seorang pemimpin adalah adanya orang/rakyat yang mau dipimpin. Hal ini berlaku untuk semua, baik bagi sebuah negara, kerajaan, suku, organisasi maupun perusahaan seperti BRI. 4. Menciptakan media atau wadah sebagai penampung ide. Diantara pekerja baik ditingkat manapun, lini/pelaksana dilapangan, maupun staff tentu ada yang mempunyai talenta atau bakat lebih, dan dari pemikiran sederhana jika direspon dengan baik tentu akan menjadi sebuah inovasi yang luar biasa. Meminjam terminologi Michael Porter, orang-orang berbakat (talented people) merupakan keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Banyak perusahaan yang mempunyai devisi khusus yang menangani pekerja yang berbakat dengan membentuk talent mangement. Beberapa perusahaan besar yang telah membentuk devisi talent management diantaranya adalah Telkom, Bank mandiri, BCA, Astra, Sampoena, Sinar Mas Group dan lain-lain. 5. Mengaktifkan marketing intelligent, yaitu dengan melakukan kegiatan memata-matai pesaing, mencari tahu terobosan baru yang dibuat pesaing berikut dengan tingkat keberhasilannya, dan jika memungkinkan dapat melakukan adaptasi dengan pembenahan-pembenahan atas kegagalan yang dialami pesaing.

Yang mendasari dari kelima hal di atas adalah keinginan untuk berubah. Pelatihan agent of change yang telah diberikan kepada beberapa pekerja seyogyanya dapat diimplementasikan dengan baik sehingga tidak sia -sia.

KESIMPULAN DAN SARANDari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa Inovasi bagi sebuah perusahan adalah hal yang mutlak harus dilakukan. Sebesar apaun sebuah

Page 39: Manov

perusahaan tanpa melakukan inovasi maka akan kalah dalam persaingan. Inovasi akan muncul pada sebuah lingkungan yang memungkinkan munculnya inovasi tersebut, atau dengan kata lain sebuah inovasi lahir dari hasil pemikiran manusia yang berada pada lingkungan yang kondusif. Oleh karenanya perlu dibuat sebuah lingkungan yang dapat memunculkan produk-produk dan gagasan-gagasan yang inovatif. Penciptaan lingkungan yang kondusif bagi terciptanya sebuah inovasi terutama perlu dikembangkan oleh para Manajer di semua lini. BRI dengan Sumber daya manusia yang besar ditunjang dengan jumlah nasabah yang besar pula merupakan bibit-bibit bagi berkembangkan pemikiran yang inovatif disinilah tugas bagi para manajer untuk menumbuhkannya.Shiev Khera menegaskan bahwa seorang pemenang sejati akan berusaha merebut dan mempertahankan kemenangannya dengan tetap berlandaskan pada sistem nilai yang diyakininya. “It’s better to deserve an honor and not have it than to have it and not deserve it”. Inilah saatnya BRI unit menunjukkan bukan sebagai jawara tanpa lawan tanding. Persaingan yang semakin ketat ini, harus dijadikan sebagai motivator eksternal yang membuat pekerja BRI unit khususnya, untuk bekerja lebih profesional, berpikiran luas dan inovatif dengan tetap menjunjung Good Corporate Governance.

http://brijakartaveteran.blogspot.com/2011/03/kinerja-investasi-dplk-bri.html taken on 11 December 2012

Ulasan Kinerja Investasi DPLK BRI Tahun 2010

Salah satu keunggulan DPLK BRI adalah transparansi dalam pengelolaan investasi. Pengelolaan investasi DPLK BRI menggunakan konsep modern yaitu konsep serupa Reksadana, dimana asset DPLK BRI dievaluasi secara harian yang dinyatakan dengan Nilai Aktiva Bersih per Unit (NAB/Unit) . Pergerakan NAB/Unit pada periode tertentu mencerminkan peningkatan/penurunan investasi.

Pergerakan NAB/Unit DPLK BRI Pasar Uang dan DPLK BRI Pendapatan Tetap kami publikasikan setiap hari di beberapa Harian Nasional, antara lain : Investor Daily, Bisnis Indonesia dan Seputar Indonesia, sehingga peserta DPLK BRI dapat

Page 40: Manov

memonitor kinerja investasinya secara harian. Namun demikian bagi peserta DPLK BRI yang tidak berlangganan Harian-harian tersebut tidak perlu khawatir, karena DPLK BRI secara rutin menginformasikan kinerja investasi 3 bulanan melalui bulletin “Info BriVest”. Berikut ulasan kinerja investasi DPLK BRI selama tahun 2010.

DPLK BRI Pasar Uang (DPLK BRI PSU)Hasil investasi DPLK BRI PSU secara konsisten selalu berada di atas Benchmark (rata-rata deposito 1 bulan pada 5 bank beraset terbesar), bahkan untuk posisi bulan Desember 2010 hasil investasi DPLK BRI Pasar Uang masih sebesar 9,54% pa jauh lebih tinggi dibandingkan benchmark 5,72% pa.Untuk mengetahui kinerja investasi masing-masing pilihan investasi di DPLK BRI sangatlah mudah, peserta dapat menghitung sendiri dengan cara yang sederhana, yaitu menghitung peningkatan NAB/Unit pada satu periode tertentu.

Contoh :Untuk menghitung hasil investasi DPLK BRI PSU selama Tahun 2010 adalah dengan mengetahui NAB/Unit DPLK BRI PSU posisi 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2010. Apabila diketahui NAB/Unit DPLK BRI PSU pada 31 Desember 2009 adalah 1543,97 dan pada 31 Desember 2010 NAB/Unit DPLK BRI PSU adalah 1691,31. Selisih NAB/Unit selama periode 1 (satu) Tahun adalah 147,34 atau 9,54% pa. Dengan kata lain investasi DPLK BRI PSU selama tahun 2010 memberikan hasil pengembangan sebesar 9,54% pa.

DPLK BRI Pendapatan Tetap (DPLK BRI PT)Sebagaimana hasil investasi DPLK BRI PSU, hasil investasi DPLK BRI PT juga secara konsisten selalu berada di atas benchmark (Yield SUN 5 Tahun). Selama tahun 2010 investasi DPLK BRI PT menghasilkan imbal hasil sebesar 11,67% pa. jauh lebih tinggi dibandingkan benchmark 8,11% pa. Tingginya imbal hasil DPLK BRI PT antara lain karena hampir 40% portofolio DPLK BRI PT adalah Obligasi Subordinasi BRI dan Mandiri yang memberikan kupon +/- 11% pa. Peserta dapat menghitung hasil investasi DPLK BRI PT sebagaimana cara menghitung hasil investasi DPLK BRI PSU di atas.

Contoh :Untuk menghitung hasil investasi DPLK BRI PSU selama Tahun 2010 adalah dengan mengetahui NAB/Unit DPLK BRI PT posisi 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2010. Apabila diketahui NAB/Unit DPLK BRI PT pada 31 Desember 2009 adalah 1184,77 dan pada 31 Desember 2010 NAB/Unit DPLK BRI PT adalah 1322,99. Selisih NAB/Unit selama periode 1 (satu) Tahun adalah 138,22 atau 11,67% pa. Dengan kata lain investasi DPLK BRI PT selama tahun 2010 memberikan hasil pengembangan sebesar 11,67% pa.

DPLK BRI Saham (DPLK BRI SHM)Seiring dengan meningkatnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama tahun 2010, hasil investasi DPLK BRI Saham juga mengalami peningkatan yang sangat tinggi. Penutupan akhir tahun 2010 IHSG mencapai 3703,51 melonjak naiknya sebesar 46,13% dibandingkan posisi akhir tahun 2009 IHSG sebesar 2534,36.DPLK BRI Saham di akhir tahun 2010 mampu memberikan imbal hasil yang tinggi, meningkat 57,05% pa disbanding posisi akhir tahun 2009. Imbal hasil tersebut bahkan

Page 41: Manov

mampu melampaui kinerja IHSG.NAB/Unit untuk pilihan Investasi DPLK BRI PSU & DPLK BRI Pendapatan Tetap akan selalu meningkat, namun tidak demikian dengan NAB/Unit DPLK BRI Saham. NAB/Unit DPLK BRI Saham apabila Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan maka NAB/Unit DPLK BRI Saham juga mengalami penurunan. Artinya apabila peserta DPLK BRI menarik/melakukan klaim pembayaran Manfaat Pensiun pada saat NAB/Unit DPLK BRI SHM turun maka saldo pensiun yang akan diterima bisa jadi lebih kecil dari saldo sebelumnya.Hasil investasi yang tinggi di tahun 2010 belum tentu dapat terulang kembali di tahun 2011, apalagi dibayang-bayangi dengan kenaikan harga minyak dunia. Oleh karena itu bagi peserta yang memiliki investasi DPLK BRI Saham khususnya yang mendekati pensiun harus tetap waspada dan akan lebih aman apabila merubah pilihan investasinya pada saat harga saham sedang tinggi, sehingga apabila kondisi pasar saham berbalik arah saldo pensiun peserta tidak tergerus.

http://ahmadrifqi10.blogspot.com/2011/11/struktur-organisasi-bank-rakyat.html takeon on 14 December 2012

STRUKTUR ORGANISASI BANK RAKYAT INDONESIA

A.        Latar Belakang

Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi yang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang dijadikan sebagai tanggal kelahiran BRI.

Pendiri Bank Rakyat Indonesia Raden Aria Wirjaatmadja pada masa setelah kemerdekaan RI, berdasarkan dengan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan BRI sebagai Bank Pemerintah pertama yang didirikan di Republik Indonesia. Karena adanya situasi perang untuk mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai diaktifkan kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan perubahan nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuklah Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij (NHM).

Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN diintergrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan. Setelah berjalan selama satu bulan keluarlah Penetapan Presiden No. 17 tahun 1965 tentang pembentukan Bank tunggal

Page 42: Manov

dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan (eks BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor Impor (Exim).

Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang Pokok Perbankan dan Undang-undang No. 13 tahun 1968 tentang Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral yang ada di Indonesia dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular dan Ekspor Impor dipecahkan menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Undang-undang No. 21 tahun 1968 menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai Bank Umum. Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-undang perbankan No. 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) yang kepemilikannya masih 100% ditangan Pemerintah. PT. BRI (Persero) yang didirikan sejak tahun 1895 didasarkan pelayanan pada masyarakat kecil sampai sekarang tetap konsisten, yaitu dengan fokus memberian fasilitas kredit kepada golongan pengusaha kecil atau rakyat miskin.

Hal ini tercermin pada setiap perkembangan penyaluran KUK pada tahun 1994 sebesar Rp. 6.419,8 milyar yang meningkat menjadi Rp. 8.231,1 milyar pada tahun 1995 dan pada tahun 1999 sampai dengan bulan September 1999 sebesar Rp. 20.466 milyar. Seiring dengan perkembangan dunia perbankan yang semakin pesat maka sampai dengan saat ini Bank Rakyat Indonesia mempunyai Unit Kerja yang berjumlah cukup banyak, yaitu 4.447 buah Unit Kerja diselurul Indonesia.

B.        Permasalahan

PT. Bank Rakyat Indonesia selalu mengunggulkan dan memberikan kepuasan kepada seluruh nasabah yang telah mempercayai Bank BRI sebagai Bank Umum selama ini. Semuanya akan dilakukan Bank BRI dalam melayani nasabah. Bank BRI juga akan mampu bersaing dalam dunia perbankan di Negara Indonesia dengan sebaik-baiknya dan tak akan berbuat curang untuk mengalahkan para pesaingnya.

Bank BRI sudah berdiri sejak lama dan tahu mengenai masalah perbankan di Indonesia, dan yang merupakan Bank milik negara danBank BRI bukan Bank Sentral Indonesia. Sebagian besar Bank di Indonesia, Bank BRI lah yang mempunyai Unit Kerja atau Cabang terbanyak di Negara ini. Karena Bank BRI selalu peduli terhadap rakyat miskin yang masih banyak tinggal di Daerah Pedesaan dan tak mengutamakan orang kaya saja. Dan Bank BRI tidak membeda-bedakan mana orang kaya dan mana orang miskin, semuanya di mata Bank BRI sama saja.

Page 43: Manov

Di setiap pelosok Negara ini, semua cabang Bank BRI selalu memberikan simpan – pinjam kepada para nasabah yang selalu membutuhkan dana untuk keperluan nasabahnya.

C.        Landasan Teori

VISI BRI

Visi PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah bank terkemuka dan terbuka yang selalu mengutamakan kepuasaan semua para nasabah yang ada diseluruh Indonesia agar selalu mempercayai Bank Rakyat Indonesia sebagai Bank terbaik di Indonesia ini.

MISI BRI

1.          BRI melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan memprioritaskan pelayanan kepada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), untuk menunjang perekonomian di Negara Indonesia.2.          BRI memberikan pelayanan prima kepada para nasabahnya melalui jaringan kerja luas dan didukung sumber daya manusia (SDM) yang profesional dan ahli dengan melakukan banyak praktek tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance).3.          BRI selalu memberikan keuntungan dan manfaat seoptimal mungkin kepada para berbagai pihak yang berkepentingan atau kepada para nasabah.

VISI UNIT BRI

Visi Unit BRI adalah menjadi lembaga keuangan dengan reputasi International, tumbuh sehat melalui penyediaan jasa perbankan untuk pengusaha mikro, kecil dan menengah.

MISI UNIT BRI

1.          Memberikan layanan perbankan tanpa subsisi kepada para nasabah dengan menawarkan produk pinjaman, simpanan dan jasa bank dengan bunga pasar yang telah ditentukan oleh pemerintah indonesia..2.          Memberikan layanan jasa keuangan yang dibutuhkan oleh nasabah mikro.

Keberadaan pasar, khususnya pasar-pasar tradisional merupakan salah satu indikator paling nyata dalam kegiatan ekonomi masyarakat disuatu wiliyah diseluruh Indonesia. BRI adalah Bank yang berbasis UMKM harus concern

Page 44: Manov

terhadap keberadaan pasar tradisional tersebut sebagai salah satu target market yang sangat profesional dan efisien.

Teras adalah nama lain dari PPD (Pos Pelayanan Desa) yang ada selama ini hanya ada sebagian kecil dipusat-pusat pasar sehingga market yang ada dan sangat potensial belum sepenuhnya tergali semua. Sehingga keberadaan PPD BRI saat ini yang merupakan operasional dari BRI Unit Induk. Beranjak dari permasalahan tersebut maka untuk meningkatkan peran BRI sebagai Bank yang yang berbasis UMKM serta untuk menggali potensi di pasar-pasar traditional, maka BRI telah mendirikan Unit Kerja Baru yang disebut “Teras BRI” yang ada di setiap pasar tradisional.

Penggunaan brand Teras BRI untuk Unit kerja baru ini dilatarbelakangi dengan adanya Teras BRI sebagai kolom advetorial edukasi perbankan di majalah Nasional Tempo dan Gatra sejak tahun 2007 hingga sekarang, dan digunakan sebagai media untuk memberikan informasi mengenai produk-produk maupun program pemasaran yang sedang berlangsung di Bank BRI.

Dibawah ini beberapa pengertian dari “Teras BRI” :a)         Teras BRI adalah sebagai pengganti nama dari unit kerja PPD yang ada di pasar tradisional.b)         Teras BRI beroperasi secara online dengan menginduk pada unit BRI yang ditunjuk, dengan demikian laporan keuangannya akan langsung mengupdate pada waktu dan hari yang sama di unit BRI yang telah ditunjuk.c)          Teras BRI beroperasi secara terbatas sebagai sarana transaksi pembayaran dan penyetoran uang dan termasuk pelayanan jasa perbankan lainnya seperti transfer, payment point (PLN, Telpon, dll).d)         Teras BRI tidak diberikan kewenangan untuk melakukan putusan kredit terhadap para nasabahnya.e)          Teras BRI selain memberikan pelayanan perbankan kepada nasabah juga berfungsi sebgai pusat informaasi dan promosi produk serta fasilitas BRI sebagai sarana pemberitahuan kepada masyarakat yang belum tahu tentang BRI.

D.        Pembahasan Masalah

Strategi BRI melalui Teras BRI

Keberhasilan BRI dalam dunia perbankan di Indonesia tak lepas dari kerja keras komitmen para manajemen BRI untuk mengembangkan Unit kerja BRI seperti BRI Unit dan Teras BRI, dengan menggunakan pendekatan bisnis / komersial dan tidak lagi bergantung kepada subsidi pemerintah atau donor. Prinsip-prinsip utama yang selama ini dipegang erat oleh manajemen BRI Unit untuk bersaing dalam dunia perbankan di Indonesia adalah sebagai berikut :

Page 45: Manov

1)         Simplicity, sistem yang diterapkan seperti produk, presedur, sistem akutansi serta supervisi yang di rancang sedemikian rupa sehingga menjadi sangat sederhana, efisien dan efektif.2)         Accesibility, BRI mudah dihubungi serta selalu berada dekat ditengah-tengah masyarakat bawah khususnya yang berada didaerah pedesaan / pinggiran di seluruh Indonesia.3)         Demand’s Driven, produk simpan-pinjam yang dirancang khusus sedemikian rupa sehingga sesuai dengan tuntutan masyarakat yang membutuhkannya.4)         Transparancy, guna memastikan bahwa prinsip simplicity berjalan dengan benar dan lancar maka Teras BRI harus dikelola secara terbuka dan transparant oleh para manajemen BRI.5)         Costumer Recovery, semua biaya yang terkait dengan kegiatan Teras BRI harus dapat ditutup dengan jumlah pendapatan yang diterima Teras BRI selama kegiatan berlangsung.6)         Sustainability, Teras BRI Unit harus mampu menghasilkan laba yang lebih banyak sehingga mampu bertumbuh dan berkembang demi kelangsungan usahanya Teras BRI.7)         Continous Training, setiap pegawai yang bekerja di dalam Teras BRI harus mendapatkan training untuk memaksimalkan kemampuan setiap karyawannya dalam rangka memberikan yang terbaik buat nasabah dan perusahaan atas kerja keras para karyawannya.8)         Supervision, Teras BRI menjalankan suatu mekanisme prosedur sistem supervisi guna memastikan bahwa setiap karyawan telah menjalankan kegiatannya sesuai dengan pelaksanaan prinsip-prinsip perbankan yang sehat dan adil.

Ramalan BRI terhadap Teras BRI

Teras BRI merupakan salah satu Unit Kerja baru BRI yang dibuka pada tanggal 21 Agustus 2009 yang merupakan perpanjang tangan dari BRI Unit. Keberadaan Teras BRI di dunia perbankan dapat meningkatkan peran BRI sebagai BANK yang merakyat dengan masyarakat sekitar. BRI mampu meramalkan dengan adanya Teras BRI di dunia perbankan akan terus meningkatkan BRI sebagai Bank Umum yang terdepan. Hal ini terbukti dengan banyaknya nasabah yang mulai melakukan transaksi di Teras BRI berupa membuka simpanan di BRI, meminjam di BRI. Transaksi ini dilihat dari per-harinya yang mana :   Transaksi pembukaan simpanan BRI, dari awal membuka : 25 orang / hari.   Transaksi pembukaan deposito, dari awal membuka : 10 orang / hari.   Transaksi penyetoran dan penarikan tabungan dan giro, dari awal membuka : 50 orang / hari.   Transaksi pembukaan kredit baru, dari awal membuka : 5 orang / hari.

Pemilihan Lokasi Teras BRI

Page 46: Manov

a.          Pasar-pasar basah yang ada di daerah pedesaan atau pinggiran.b.          Pusat-pusat pasar traditional yaitu pasar pakaian, pasar sembako, pasar sayuran dan buah-buahan, pasar ikan, daging dan ayam, pasar burung dan pasar-pasar traditional lainnya yang ada diseluruh Indonesia.c.          Pasar sentral kerajinan seni yang ada disetiap kota.d.          Sentra-sentra bisnis, proyek dan sejenis lainnya yang sedang dalam proses.

Infrastruktur dan prasarana pendukung Teras BRI

a)         Gedung dan Lay Out ruangan Teras BRI yang digunakan :       Minimal ukuran ruangan adalah 3m x 3m.       Ruangan terbuka, bersahabat dan hommy, nyaman dan tentram serta welcome namun tetap memperhatikan restricted area untuk petugas teller yang siap melayani para nasabah yang ingin bertransaksi.

b)         Meja dan KursiMeja yang digunakan adalah meja yang berbentuk bundar atau oval, karena lebih berkesan santai dan bersahabat, tidak formal dan lebih akrab agar para nasabah bisa merasa nyaman dengan adanya Teras BRI. Sedangkan kursi yang digunakan harus dipilih yang tahan lama dan tidak mudah kotor, mengingat lokasi dan segmen bisnis ada dipasar-pasar tradisional yang selalu terlihat kotor.

c)          Papan PengumumanDigunakan untuk menempelkan berbagai macam berita atau infromasi dari BRI yang bisa digunakan untuk menambah pengetahuan dan mwnjadi wawasan atas kegiatan Teras BRI untuk para nasabah yang akan datang.

d)         Brosur ProdukBrosur diperlukan agar nasabah atau calon nasabah dapat memperoleh informasi singkat perihal produk-produk BRI yang akan diterangkan oleh para teller yang ada di Teras BRI.

e)          Akrilik di DindingDigunakan untuk menempelkan atau memajang poster-poster produk BRI dan prestasi dari kerja keras Teras BRI selama ini, dengan demikian para nasabah atau calon nasabah dapat lebih mengenal produk-produk BRI yang akan dipilih oleh para calon nasabah yang baru.

f)          Perlengkapan tambahanTeras BRI dapat memberikan perlengkapan tambahan yang berupa makanan dan minuman sederhana seperti teh atau kopi dan makanan kecil lainnya yang dapat dihidangkan untuk para nasabah yang sedang menunggu giliran. Dengan

Page 47: Manov

memberikan teh atau kopi hangat serta makanan kecil, diharapkan suasana jadi bertambah lebih santai dan bersahabat dapat tercapai sehingga kesan kekeluargaan menjadi lebih terasa dalam melaksanakan kegiatan Teras BRI yang sedang berjalan.

Petugas Teras BRI

(1)       Mantri(a)       Tugas dan Tanggung Jawab Terhadap Teras BRI  Menganalisa semua permintaan pinjaman dari nasabah dan mengusulkan pinjaman kepada atasan agar yang diberikan layak dan aman bagi Bank.  Memperkenalkan dan memasarkan produk BRI kepada masyarakat untuk mencapai profit yang diinginkan dan bertambah lebih maksimal.  Melaksanakan pemberantasan tunggakan yang telah ditetapkan oleh kantor pusat dan mengusulkan langkah penanggulangannya untuk meningkatkan jangkauan pelayanan terhadap masyarakat.  Selalu berusaha meningkatkan pengetahuan dan keterampilan individu dalam rangka mempelancar tugas marketing yang telah ditetapkan oleh pemimpin Teras BRI  Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kantor Unit dan tidak melanggar azaz pengawasan intern.  Mencari nasabah penyimpan potensial untuk memperkuat funding base yang ada didalam Teras BRI.  Menyampaikan laporan kepada kaunit apabila menjumpai penyimpangan dalam pelaksanaan BRI Unitnya untuk meminimalkan kerugian akibat penyimpangan.(b)       Wewenang Terhadap Teras BRI  Memprakarsai permintaan pinjaman yang diajukan oleh nasabah yang ingin meminjam  Memproses dan mengusulkan permintaan pinjaman kepada atasan.

(2)       Teller(a)       Tugas dan Tanggung Jawab Terhadap Teras BRI  Memberikan pelayanan yang baik kepada nasabah demi kepentingan BRI.  Memelihara citra BRI Unit untuk kepentingan BRI.  Pengurusan kas Teras BRI untuk pengamanan asset Bank.  Memastikan kelancaran dan ketepatan pelayanan setoran, pembayaran dari bank ke nasabah untuk kepentingan bisnis BRI.  Menyetorkan setiap kelebihan kas selama jam kerja dan menyetorkan sisa kas pada akhir hari ke kas induk untuk keamanan kas Teras BRI.  Memastikan keamanan dan kecocokan uang kas yang ada didalam ruang teller untuk kelancaran pelayanan nasabah.  Memastikan kelengkapan bukti kas tunai yang ada dalam pengawasan untuk menghindari penyimpangan kas teller.  Membuat registrasi kas teller untuk tertib administrasi terhadap peraturan Teras BRI.

Page 48: Manov

(b)       Wewenang Terhadap Teras BRI  Memfiat pembayaran tunai, menerima setoran dari para nasabah sesuai dengan kewenangan yang ada di dalam Teras BRI.  Memegang kunci brankas yang telah tersedia di Teras BRI.

(3)       Deskman(a)       Tugas dan Tanggung Jawab Terhadap Teras BRI  Memberikan pelayanan yang nyaman kepada nasabah dengan menggunakan jasa perbankan di Teras BRI dengan sebaik-baiknya.  Memberikan pelayanan nasabah simpanan, meliputi : memberikan informasi produk BRI, membantu pengisian formulir pembukuan simpanan, entry data.  Memberikan pelayanan nasabah pinjaman, meliputi : memberikan informasi kupedes, membantu pengisian formulir pendaftaran kupedes, menyiapkan admisnistrasi realisasi kupedes (kwitansi dan SPH).  Memberikan pelayanan nasabah simpanan, meliputi : informasi saldo, informasi pinjaman, mencetak transaksi pending.  Memasarkan produk BRI kepada masyarakat luas untuk mencapai profit yang diinginkan oleh BRI.  Memelihara citra dan nama Teras BRI dimata masyarakat.  Menata usahakan pengarsipan bukti-bukti pembukuan yang telah terjadi selama transaksi dengan para nasabah.  Mengisi data agunan pada sistem yang ada di Teras BRI  Mengagendakan surat masuk dan surat keluar dari para nasabah ke Teras BRI untuk kepentingan tertib adminstrasi.

E.        Penutup

a.     Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa kegiatan yang dilakukan Bank Rakyat Indonesia dalam bersaing di dunia perbankan di Indonesia secara adil dan tertib sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. BRI sendiri telah mendirikan cabang diseluruh Indonesia kurang lebih 4.447 unit cang yang dapat membantu kantor pusat dalam melaksakan tugasnya.

Bank BRI juga mendirikan unit kerja Teras BRI yang ada disetiap pasar tradisional untuk para masyarakat menengah dan masyrakat bawah. Guna menambah banyak nasabah yang tidak dipandang, karena BRI selalu memberikan yang terbaik untuk setiap masyarakat dan tidak membedakan masyarakat kecil dan masyarakat besar.

Unit kerja yang dilaksanakan oleh BRI dapat menjadi BRI sebagai bank umum yang selalu dekat dengan setiap rakyat di Indonesia.

b.     Saran

Page 49: Manov

Unit kerja yang dibikin BRI sebaiknya ditambah lagi agar menambam persaingan di dunia perbankan Indonesia. Semoga Bank BRI bisa menjadi bank yang terdepan di Indonesia dalam bersaing dengan adil dan sehat, dan tidak berbuat curang.

Semangatlah para pekerja Teras BRI dalam menjalankan tugasnya di dalam pasar tradisional. Dan tidak merasa bosan dalan bekerja agar BRI bisa maju dalam dunia perbankan.

http://202.59.162.82/swamajalah/sajian/details.php?cid=1&id=6857 taken 14 December 2012BRI: Keunikannya Sulit Tertandingi Bank LainKamis, 06 Desember 2007Oleh : Eva Martha Rahayu/Andry Mahyudi“Sebagai fund manager, sejak PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BRI) melakukan initial public offering (IPO), sahamnya merupakan pilihan nomor satu. Kepada klien juga kami rekomendasikan Bank BRI, karena untuk saham perbankan BRI masih yang terbaik,” ujar Rizka Baely, Presdir PT Momentun Synergy Asset Management, saat ditanya apakah selama ini dan untuk masa mendatang saham BRI bisa memenuhi harapan investor.

Rizka menilai, bisnis bank BUMN ini memang bagus. Dibandingkan dengan bank lain, segmentasi pasarnya paling jelas, yaitu di microbanking. Karena itu, ia memperkirakan akan sulit bagi kompetitor mengalahkan pangsa pasar BRI di kredit mikro. Maklumlah, bank ini sudah kuat dalam jaringan distribusi yang memiliki ribuan kantor di pelosok Indonesia, asetnya besar, dan manajemennya solid.Dari sisi capital gain, saham BRI dinilai Rizka lumayan gurih. Ia mencontohkan saat IPO sahamnya ditawarkan Rp 850, sekarang sudah mencapai Rp 7.700-an. “Kami harapkan harga saham Bank BRI bisa naik ke posisi Rp 8.300,” imbuh Rizka. Menurutnya, hingga kini saham BRI belum overvalue, tapi ia tidak menampik bahwa saham Bank Mandiri jauh lebih murah. Namun, saham Mandiri sebaiknya di-hold untuk jangka panjang, sedangkan saham BRI cocok untuk investasi jangka menengah. Ia menyarankan, ke depan BRI sebaiknya tetap fokus pada segmentasi pasarnya, sehingga kinerjanya bakal lebih ciamik lagi.Tingginya harapan Rizka pada BRI terefleksi juga dalam hasil pemeringkatan SWA100 2007. BRI berada di posisi ketiga (setelah Telkom dan Unilever) dengan mencatat market value added (MVA) Rp 46,85 triliun, sedangkan economic value added (EVA)-nya Rp 1,62 triliun. Dengan demikian, BRI adalah bank publik di urutan teratas untuk pencapaian skor MVA dan EVA tertinggi. Dengan MVA tinggi, berarti persepsi pasar dan harapan investor juga tinggi terhadap prospek BRI. Kinerja BRI memang oke. Tahun fiskal 2006 bank beraset Rp 154,72 triliun ini mampu mencetak pendapatan Rp 21,07 triliun dengan laba bersih Rp 4,26 triliun. Pencapaian laba bersih BRI ini rekor karena tertinggi di antara bank-bank publik lainnya. “Laba bersih BRI cukup dominan dibandingkan dengan bank-bank lain,” kata David M.J. Ferdinand, analis Indopremier Securities.Kinclong-nya performa BRI, dinilai para analis saham karena memiliki sejumlah keunggulan. David mengungkapkan, kelebihannya dibanding bank lain, BRI mampu menjadi penggerak ekonomi perdesaan. “Bank lain belum tentu ada yang bisa

Page 50: Manov

menyamai,” ujarnya memuji. Sebagai gambaran di tahun 2006 BRI memiliki 4.229 jaringan kantor BRI Unit, dan 3,44 juta unit usaha mikro Kupedes. Selain itu, jam terbang BRI yang usianya mencapai 120 tahun melayani masyarakat bawah lebih dipercaya. Untuk mendekatkan diri ke nasabah, bank yang mendapat julukan “banknya wong ndeso” ini juga punya 326 kantor cabang dan 186 kantor cabang pembantu.Eksistensi BRI pun diamini Felix Sindhunata. Menurutnya, BRI adalah banknya wong cilik. Bank ini besar karena banyak sekali penetrasi ke UKM. Selain itu, persebaran cabang hingga ke pelosok Indonesia-lah yang membuat BRI berbeda dari bank lainnya. “BRI memang unik, dia besar karena kedekatannya dengan wong cilik,” tutur analis Mega Capital Securities itu.

http://news.detik.com/read/2012/03/21/000000/1872711/723/bank-bri-raih-empat-kategori-top-brand-2012-bukti-kepercayaan-masyarakat taken on 14 December 2012BANK BRI Raih Empat Kategori Top Brand 2012, Bukti Kepercayaan Masyarakat

Advertorial - detikNews

Jakarta - BANK BRI kembali menunjukkan prestasinya sebagai salah satu bank terbaik pilihan masyarakat dengan meraih empat kategori penghargaan Top Brand 2012 sekaligus. Empat produk BANK BRI tersebut adalah Tabungan BRI BritAma untuk kategori produk tabungan, Tabungan BRI Junio untuk tabungan junior, Deposito BRI untuk produk deposito, dan ATM BRI untuk ATM Card.

Page 51: Manov

Keempat produk BANK BRI yang mendapatkan Top Brand ini memang dikenal masyarakat sebagai layanan yang unggul. Tabungan BRI BritAma misalnya dapat digunakan untuk bertransaksi di lebih dari 8.000 kantor BANK BRI dan dilengkapi dengan fasilitas mobile banking dan internet banking yang mempermudah nasabah untuk melakukan berbagai transaksi dimanapun dan kapanpun.

BANK BRI pun mendidik anak-anak untuk menabung sejak dini dengan produk Tabungan BRI Junio. Kartu ATM dan buku tabungannya didesain dengan gambar lucu khas anak-anak seperti Superman, Tweety, serta Tom & Jerry.

Orangtua dapat mengajarkan anak menabung dengan adanya fasilitas installment saving, yaitu orangtua dapat menabung dengan jumlah tetap setiap bulannya, dengan keunggulan suku bunga yang lebih tinggi dan pilihan jangka waktu fleksibel. Meski memberikan tanggung jawab dalam mengelola keuangan pada anaknya, orangtua masih bisa mengontrol transaksi keuangan dengan adanya fasilitas sms notifikasi yang memungkinkan orangtua melihat dan mengetahui transaksi yang dilakukan putra-putrinya. Hasilnya terbukti, BRI Junio meraih posisi pertama untuk kategori tabungan junior!

Produk berikutnya yang meraih Top Brand Award 2012 adalah Deposito BRI. Keunggulan dari Deposito BRI adalah suku bunga yang kompetitif, jaminan keamanan dana, serta keleluasaan dalam memilih mata uang baik dalam Rupiah maupun USD, EUR, AUD, GBP, HKD, SGD, JPY, dengan jangka waktu mulai dari 1, 2, 3, 6, 12, 18, dan 24 bulan.

Kartu ATM BRI melengkapi raihan prestasi BRI dalam ajang Top Brand 2012. Kartu ATM BRI dapat digunakan di lebih lebih dari 7.000 ATM BRI dan lebih dari 35.000 jaringan ATM Bersama, Prima, Cirrus, Bankcard, dan Link di seluruh Indonesia. Kartu ATM BRI dapat pula dipergunakan sebagai Kartu Debit untuk berbelanja berbagai merchant.

Top Brand adalah penghargaan tahunan yang diberikan Majalah Marketing dan Frontier Consulting Group kepada berbagai merek yang sukses di pasar. Top Brand diberikan kepada merek-merek yang memenuhi dua kriteria berdasarkan hasil survey, yaitu memiliki Top Brand Index (TBI) minimum 10 persen, serta berada dalam posisi top three untuk setiap kategori.

Tunggu apa lagi, segera buka tabungan BRI di kantor cabang terdekat, lalu buktikan keunggulan berbagai layanan BRI!

http://inspiringrahmat.wordpress.com/2011/08/20/analisis-visi-dan-misi-strategic-management-part-i/ taken on 14 December 2012

The Five Task of Strategic Management

1. 1.     Developing Strategic Vision and Business MissionDengan adanya Pengembangan strategi bisnis BRI, peningkatan perusahaan ini mengalami peningkatan yang signifikan setiap tahunnya. Hal tersebut merupakan hasil dari kerja keras dan komitmen dari seluruh stakeholder BRI baik itu internal

Page 52: Manov

maupun eksternal. Beberapa indikator yang menunjukkan hal tersebut adalah jaringan kerja yang tersebar luas di seluruh Indonesia, peningkatan kapasitas serta kemampuan teknologi informasi, indikator keuangan yang terus membaik serta jumlah karyawan yang terus bertambah serta berbagai penghargaan yang telah diterima.

Pengembangan Strategi lainnya yang dilakukan oleh BRI adalah dengan memperkuat Electronic Channel dengan menambahkan 1.900 ATM di tahun 2009 sehingga menjadi 3.778 ATM, 60 Kios, 20 CDM, serta 6.398 Elektronic Data Capture (EDC). Selain itu, sejak tahun 2009 BRI memperkenalkan internet banking untuk melengkapi layanan virtual banking BRI yang sudah ada yaitu Phone banking dan SMS banking.

Selanjutnya, dalam tataran SDM BRI terus melakukan upaya peningkatan kapasitas dan kualitas sumberdaya agar mampu menghadapi tantangan bisnis yang semakin ketat.  Pada tahun 2009, BRI melakukan penambahan pekerja lebih dari 8.000 orang sehinga total pekerja di BRI menjadi 65.152 (tahun 2009) dengan pekerja tetap sebanyak 36.998 orang pekerja tetap dan outsourching  sebanyak 28.154 orang.

Perkembangan bisnis BRI yang melesat menandakan bahwa BRI mampu untuk bertahan dalam situasi apapun. Indikator kinerja yang baik yang bersifat finansial maupun nonfinansial yang mengalami pertumbuhan setiap tahunnya memberikan gambaran bahwa BRI memiliki system pengendalian (Control system) yang terintegrasi satu dengan yang lainnya sehigga pengembangan dari Strategi Visi dan Business Mission-nya bisa dijalankan dengan optimal dalam setiap kesempatan.

• 2.     Setting ObjectivesSetelah pembentukan visi dan misi, setting objective yang dilakukan oleh PT Bank BRI adalah dengan Sistem pengendalian Perbankan di BRI yang bertumpu pada Banking Control System (BCS) yang terdiri dari:

a. Pengendalian Internal

Merupakan pengendalian yang didesain oleh manajemen untuk memitigasi risiko yang ada. Pengendalian ini dirancang untuk membantu organisasi mencapai visi misi dan tujuan yang direncanakan serta memonitor aktifitas organisasi dan mengambil tindakan korektif pada manajemen.

b. Manajemen Risiko

Merupakan 2nd Line of defense. Banyaknya risiko yang terjadi di industry perbankan menggambarkan pentingnya penerapan manajemen risiko dalam industry perbankan. Oleh karena itu langkah yang dilakukan oleh BRI adalah dengan menerapkan Enterprise Risk Manajemen (ERM) yang berkelanjutan dan dan terstruktur untuk mengidentifikasi, menilai risiko, memberikan respon dalam bentuk tindak lanjut, dan proses pelaporan kepada manajemen terhadap risiko-risiko yang dapat merubah dalam pencapaian tujuan.

c. Audit internal

Merupakan 3 rd Lines defense. Audit internal melakukan penjaminan terhadap proses manajemen risiko. Audit internalah yang memastikan bahwa proses manajemen risiko

Page 53: Manov

tersebut mulai dari penentuan parameter indicator risiko, self assessment oleh manajemen lini, system validasi dan pengukuran risiko sampai dengan mekanisme pelaporan berjalan dengan lancar. Hal ini lah yang nantinya sangat diperlukan dalam pengambilan keputusan baik berupa tindak lanjut, maupun merespon risiko terbut dalam penentuan kebijakan.

• 3.     Crafting a Strategy to Achieve the ObjectivesKerangka strategi yang dilakukan oleh BRI adalah menerapkan Golden Dynamic Triangle BRI Control System

a. Proses Evaluasi Pengendalian internal

Kerangka strategi yang menitikberatkan kepada penentuan proses bisnis ini adalah untuk mendukung pencapaian tujuan organisasi berdasarkan informasi dari Proses ERM mengenai tujuan tujuan utama dan faktor-faktor pendukung dan pendorong tercapainya tujuan. Kemudian mengevaluasi dan identifikasi risiko yang timbul berdasarkan pencapaian tujuan beserta faktor-faktor pendorong terjadinya risiko tersebut.

b. Proses Enterprise Risk Management

Hal yang dilakukan dalam proses ini adalah melakukan identifikasi terhadap tujuan utama dan factor-faktor pendorong untuk tercapainya tujuan tersebut. Dimulai dengan evaluasi kinerja, selanjutnya evaluasi proses manajemen, melakukan identifikasi proses, transakti, dan siklus bisnis yan ada. Apabila kegiatan ini telah selasai maka kegiatan selanjutnya adalah menentukan ambang batas berdasarkan dampaknya.

c. Proses Audit Internal Berbasis Risiko.

-       Kegiatan audit lebih focus pada area beresiko signifikan, efektif dalam pelaksanaan audit dan efisien dalam alokasi sumberdaya yang ada

-       Mendorong semua stakeholder memiliki persepsi yang sama terhadap risiko bersama korporat.

-       Mendorong tingkat kematangan dari proses manajemen risiko

-       Memberikan nilai tambah labih kepada manajemen karena memperhatikan unsur-unsur pencapaian tujuan dan risiko risiko yang dihadapi oleh manajemen melalui kegiatan assurance  yang dilaksanakan.

▪ 4.     Implementing and Executing the StrategyUntuk mencapai keberhasilan dalam jangka panjang, pelaksanaan GCG (Good Corporate Governance) perlu dilaksanakan dan dilandasi dengan integritas nilai dan etika perusahaan yang tinggi. Implementasi atau pelaksanaan etika bisnis dalam mengeksekusi setiap strategi yang dilaksanakan tentunya senantias dilaksanakan oleh perusahaan secara berkesinambungan yang akan membentuk budaya perusahaan yang merupakan manifestasi dari nilai-nilai perusahaan. Dalam hal implementasi ini yang dilakukan oleh BRI adalah:

Page 54: Manov

▪ Budaya kerja, dengan mengimplementasikan dan mengembangkan budaya kerja melalui program peningkatan kinerja di setiap unit kerja BRI

▪ Kode Etik (Code of Conduct) perusahaan, dimana BRI senantiasa menyepakati kode etik secara bersama sebagai pedoman prilaku dalam menjalankan kegiatan perusahaan sehari-hari.

▪ Kebijakan evaluasi dan penyempurnaan berbagai peraturan peruasahaan dalam rangka pemenuhan Prinsip GCG

▪ Melaksanakan program-program sosialisasi oleh unit kerja terkait sehubungan dengan pelaksanaan GCG.

1. 5.     Evaluating Performance, Reviewing New Development, Initiating Corrective Adjusments

Dalam kerangka tujuan pengembangan perbankan kedepan, maka berbagai upaya senantiasa dilakukan BRI untuk meningkatkan kinerja berdasarkan paradigm baru yang terdiri dari

a. Transparansi (Transparance)

Prinsipnya adalah untuk menjaga objektivitas dalam menjalankan bisnis, perusahaan senantiasa mengevaluasi dengan menyediakan informasi dan material yang relevan dengan cara yang mudah diakses dan dipahami oleh pemangku kepentingan.

b. Akuntabilitas (Accountability)

Perusahaan BRI harus dapat mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan dan wajar. Untuk itu perusahaan dikelola secara benar, terukur, dan sesuai dengan kepentingan perusahaan dengan tetap memperhitungkan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lain. Akuntabilitas merupakan prasyarat yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan

c. Responsibilitas (Responsibility)

Perusahaan harus mematuhi aturan perundang-undangan serta melaksanakan tanggungjawab terhadap masyarakat dan lingkungan sehingga dapat terpelihara kesinambungan usaha dalam jangka panjang dan mendapatkan pengakuan sebagai corporate citizen.

d. Independensi (Independency)

Untuk melalancarkan pelaksanaan asas GCG, perusahaan harus dikelola secara independen sehingga masing-masing organ perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak datap diintervensi oleh pihak lain.

e. Kewajaran dan kesetaraan (Fairness)

Dalam melaksanakan tugasnya dan kegiatannya, perusahaan harus senantiasa memperhatikan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan.

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/04/manajemen-bri-dalam-dunia-perbankan/ taken on 14 December 2012

Page 55: Manov

Manajemen BRI dalam Dunia Perbankan April 1st, 2010 • Related • Filed UnderTidak dapat dipungkiri bahwa Bank Perkreditan Rakyat (BPR) memiliki peran yang cukup penting di masyarakat. Hal ini dapat dilihat dengan makin banyaknya BPR-BPR di daerah. Terlebih lagi Bank Indonesia telah mengeluarkan suatu program untuk membantu mengembangkan BPR yaitu Linkage Program.

Landasan hukum adalah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Berdasarkan jenisnya bank terdiri dari 2 (dua) jenis yaitu Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran, sedangkan BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bentuk hukum bank umum dan BPR dapat berupa Perseroan Terbatas, Perusahaan Daerah, dan Koperasi.

KEGIATAN USAHA YANG DAPAT DILAKUKAN BPR1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu;2. Memberikan kredit;3. Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan Prinsip Syariah, sesuai dengan4. ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia5. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia, deposito berjangka, sertifikat deposito dan atau tabungan pada bank lain.

KEGIATAN USAHA YANG DILARANG DILAKUKAN BPR1. Menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas pembayaran;2. Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing;3. Melakukan penyertaan modal;4. Melakukan usaha perasuransian;5. Melakukan usaha lain diluar kegiatan usaha yang dapat dilakukan oleh BPR.

BRI Syariah2.Bebas biaya administrasi3.Bebas biaya cek saldo/penarikan di semua ATM BRI, ATM Bersama, Prima4.Biaya penutupan rekening: Rp 25.0005.Biaya transfer ke bank lain: Rp 15.000Belum ada fasilitas e-banking