46
BAB IV ORGANISASI 4.1. PENGERTIAN ORGANISASI Beberapa pengertian organisasi adalah sebagai berikut 1. John M Gaus : Tata hubungan antara orang untuk dapat mencapai tujuan bersama dengan adanya pembagian tugas dan tanggung jawab 2. John D Millet : Kerangka struktur dimana pekerjaan dari banyak orang dilakukan guna mencapai tujuan bersama, sedemikian sehingga merupakan suatu sistem penugasan pekerjaan diantara kelompok orang melalui tahapan tertentu 3. Paul R Lawrence & Jay W Lorsh : Koordinasi dari bermacam-macam aktifitas penyumbang (contributor) individual untuk menjalankan transaksi- transaksi yang telah direncanakan dengan lingkungannya Gambar 4.1. Definisi Organisasi P R Lawrence dan J W Lorsh IV-1 Penyumbang- penyumbang individual Organisasi (pembagian kerja dan koordinasi) Lingkup yang lebih luas

Manajemen Tambang Bab IV Organisasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Buku Manajemen tambang Bab-4

Citation preview

Page 1: Manajemen Tambang Bab IV Organisasi

BAB IV

ORGANISASI

4.1. PENGERTIAN ORGANISASI

Beberapa pengertian organisasi adalah sebagai berikut

1. John M Gaus :

Tata hubungan antara orang untuk dapat mencapai tujuan bersama

dengan adanya pembagian tugas dan tanggung jawab

2. John D Millet :

Kerangka struktur dimana pekerjaan dari banyak orang dilakukan guna

mencapai tujuan bersama, sedemikian sehingga merupakan suatu

sistem penugasan pekerjaan diantara kelompok orang melalui tahapan

tertentu

3. Paul R Lawrence & Jay W Lorsh :

Koordinasi dari bermacam-macam aktifitas penyumbang (contributor)

individual untuk menjalankan transaksi-transaksi yang telah

direncanakan dengan lingkungannya

Gambar 4.1. Definisi Organisasi P R Lawrence dan J W Lorsh

4.2. CIRI-CIRI ORGANISASI

Ciri-ciri organisasi adalah sebagai berikut :

1. Adanya sekelompok orang

IV-1

Penyumbang-penyumbang individual

Organisasi (pembagian kerja dan koordinasi)

Lingkup yang lebih luas

Page 2: Manajemen Tambang Bab IV Organisasi

2. Antar hubungan terjadi dalam suatu kerjasama yang harmonis

(pembagian kerja)

3. Kerjasama didasarkan atas hak, kewajiban dan tanggung jawab

masing-masing orang untuk mencapai tujuan

4.3. PENDEKATAN TEORI ORGANISASI

4.3.1. Pendekatan Klasik/Tradisional

1. Menitik-beratkan pada analisa hubungan antara sifat fisik tugas

dan sifat psikologi pekerja

2. Struktur hirarki yang efisien dan efektif didasarkan pada otoritas

yang kaku

3. Struktur organisasi tidak dipengaruhi oleh lingkungan dan strategi

organisasi

4. Bagan organisasi digambarkan secara menonjol, hati-hati dan

diikuti secara pasti

5. Gambaran pekerjaan secara mendetail ditunjukkan untuk semua

jabatan penting

6. Saluran komando yang pasti direncanakan dengan baik &

kesatuan perintah dipelihara

7. Perncanaan kedudukan dan satuan organisasi harus mendahului

pertimbangan khusus individu-individu yang akan mengisi jabatan

4.3.2. Pendekatan Neo Klasik

1. Timbul sebagai reaksi atas ketidakpuasan terhadap teori klasik

yang mekanistis dan tidak manusiawi

2. Diperhatikan aspek-aspek manusia dengan segala sifatnya yang

unik terutama dipandang dari segi psikologi dan social

IV-2

Page 3: Manajemen Tambang Bab IV Organisasi

3. Memandang organisasi sebagai suatu :

- kesatuan sosial

- sistem sosial yang berhubungan dengan nilai

- jaringan aliran interaksi individu dengan individu dan individu

dengan kelompok

4. Mempunyai tiga elemen dasar yakni manusia dengan segala

tingkah laku dan kebutuhannya, strutur serta informasi atau komunikasi

4.3.3. Pendekatan Modern

1. Memandang organisasi sebagai suatu sistem

2. Diperhatikan aspek lingkungan (environment) organisasi

3. Memandang organisasi sebagai suatu kesatuan elemen-elemen

yang membentuk jaringan aliran transformasi input-output dari sumber-

sumber tertentu yang dipengaruhi oleh lingkungan. Tujuannya adalah

meningkatkan produktifitas dan kepuasan kerja melalui

pengintegrasian subsistem yang membentuk sistem organisasi

4. Bagian-bagian dari suatu sistem organisasi yaitu :

- individu dan struktur pribadinya

- organisasi formal

- organisasi informal

- situasi dan kondisi tempat kerja

4.4. PENDEKATAN SISTEM DALAM TEORI ORGANISASI

4.4.1. Organisasi Sebagai Sistem Tertutup

1. Sistem tertutup apabila tidak ada material yang masuk atau keluar

sistem

2. Memandang organisasi sebagai instrumen/alat yang didisain untuk

mencapai tujuan-tujuan spesifik

IV-3

Page 4: Manajemen Tambang Bab IV Organisasi

3. Karakteristik Organisasi sistem tertutup :

- mencapai hal-hal yang bersifat pasti dan dapat diprediksi

(certainty dan predictable)

- menitik beratkan pada efisiensi dan proses-proses internal

- perhatian yang kurang terhadap aspek-aspek pengaruh

lingkungan luar (external environment) terhadap fungsi internal

4.4.2. Organisasi Sebagai Sistem Terbuka

1. Sistem terbuka apabila ada material yang masuk atau keluar

sistem

2. Organisasi sebagai sistem terbuka terdapat interaksi dengan

lingkungannya dan terbuka dalam interaksinya yang kontiniu dengan

lingkungan

Gambar 4.2. Organisasi Sistem Terbuka

3. Karakteristik organisasi sistem terbuka, adanya :

- pemasukan energi

- proses transformasi atau pengubahan bentuk

- masukan atau keluaran

- siklus kejadian (cycles of events)

- entropy negatif

- keadaan mantap & leseimbangan dinamis

IV-4

MASUKANbahan mentahsumber daya modalsumber daya manusiaenergiinformasi

ORGANISASI(PROSES)

KELUARANkeluarandampak

socialprodukbahan baku

LINGKUNGAN

Page 5: Manajemen Tambang Bab IV Organisasi

- memasukkan informasi, umpan balik negatif (negative

feedback) dan proses pengkodean

- differensiasi

- kesamaan tujuan akhir (equifinality)

4.5. PENDEKATAN KONTINGENSI DALAM TEORI ORGANISASI

1. Menekankan pentingnya hubungan antara organisasi dengan

lingkungan dan perlunya suatu organisasi menyesuaikan diri dengan

lingkungan

2. Tekanan pendekatan kontingensi tidak pada dinamika proses

organisasi dalam melakukan adaptasi dengan lingkungan, melainkan

pada hasil akhir proses itu sendiri

PENDEKATAN SISTEM

PENDEKATAN KONTINGENSI

3. Analisa kontingensi dapat memberikan kesimpulan umum sebagai

berikut :

Bentuk organisasi yang stable mechanistic jika :

IV-5

Perubahan didalam sebuah subsistem organisasi atau didalam suprasistem lingkungannya

Proses penyesuaian (home ostasis dinamis)

Perubahan dalam suprasistem

Perbedaan didalam situasi atau konteks organisasional (seperti lingkungan eksternal, dimensi, teknologi, dll)

Perbedaan didalam kontingensi yang dihadapi oleh organisasi

Perbedaan didalam struktur

Page 6: Manajemen Tambang Bab IV Organisasi

- lingkungan relatif stabil dan pasti

- tujuan organisasi sudah digariskan dan terus-menerus ada

- teknologi relatif sama (uniform) dan stabil

- ada kegiatan rutin dan produktifitas adalah tujuan utamanya

- pengambilan keputusan direncanakan, serta koordinasi dan

proses pengawasan cenderung membuat struktur yang lebih ketat,

sistem hirarki dimungkinkan

Bentuk organisasi yang adaptive organic jika :

- lingkungan relatif lebih tidak menentu dan kacau

- tujuan beragam dan mengalami perubahan

- teknologi yang kompleks dan dinamis

- banyak kegiatan yang tidak rutin dimana kreativitas dan

inovasi merupakan faktor penting

- proses pengambilan keputusan yang heuristic diterapkan,

serta koordinasi dan pengawasan terdiri melalui perbaikan-perbaikan.

Sistem itu sendiri kurang hirarki dan lebih fleksibel

4.6. STRUKTUR ORGANISASI

Struktur organisasi merupakan susunan yang terdiri dari fungsi-fungsi dan

hubung-hubungan yang menyatakan keseluruhan kegiatan untuk

mencapai suatu sasaran. Secara fisik struktur organisasi dapat

dinyatakan dalam bentuk gambaran grafik (bagan) yang memperlihatkan

hubungan unit-unit organisasi dan garis-garis wewenang yang ada.

Penggambaran organisasi dalam satu bagan merupakan suatu hasil

keputusan yang telah dicapai tentang struktur organisasi yang

bersangkutan. Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari

penggunaan bagan organisasi adalah sebagai berikut :

IV-6

Page 7: Manajemen Tambang Bab IV Organisasi

a. Bagan organisasi dapat memperlihatkan karakteristik utama

perusahaan yang bersangkutan.

b. Bagan organisasi dapat memperlihatkan gambaran pekerjaan dan

hubungan-hubungan yang ada di dalam perusahaan.

c. Bagan organisasi dapat digunakan untuk merumuskan rencana kerja

yang ideal sebagai pedoman untuk mengetahui siapa bawahan dan

atasan.

Bagan struktur organisasi biasanya disusun secara piramidal, di bagian

atas menyempit sedang di bagian bawah melebar. Bagan tersebut

memperlihatkan tingkatan-tingkatan yang ada dalam perusahaan, dan

pendelegasian wewenang yang digambarkan dengan garis lurus

sedangakan koordinasi pekerjaan digambarkan dengan garis putus-putus.

4.7. BENTUK- BENTUK ORGANISASI

Berdasarkan strukturnya, bentuk organisasi dapat dibedakan atas :

4.7.1. Organisasi Garis

Organisasi garis merupakan bentuk organisasi tertua dan paling

sederhana. Organisasi dengan jumlah karyawan sedikit dan pemiliknya

merupakan pimpinan tertinggi yang mempunyai hubungan langsung

dengan bawahan. Di sini setiap bagian-bagian utama langsung berada

dibawah seorang pemimpin serta pemberian wewenang dan tanggung

jawab bergerak vertikal ke bawah dengan pendelegasian yang tegas

melalui jenjang hirarki yang ada. Bentuk organisasi garis dapat dilihat

pada Gambar 4.3.

IV-7

Page 8: Manajemen Tambang Bab IV Organisasi

Kebaikan-kebaikan organisasi garis adalah :

a. Bentuknya sederhana sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan.

b. Pembagian tugas, tanggung jawab dan kekuasaan cukup jelas.

c. Adanya kesatuan dalam perintah dan pelaksanaan perintah sehingga

mempermudah pemeliharaan disiplin dan tanggung jawab.

d. Pengambilan keputusan dapat dilaksanakan dengan cepat karena

komunikasi cukup mudah.

Kekurangan-kekurangan organisasi garis adalah :

a. Bentuk organisasi tidak fleksibel.

b. Kemungkinan pemimpin untuk bertindak otokratis besar.

c. Ketergantungan pada seseorang cukup besar sehingga mudah terjadi

kekacauan bila seseorang dalam garis organisasi “hilang” .

Gambar 4.3. Bagan Organisasi Garis

4.7.2. Organisasi Garis dan Staf

Dalam organisasi ini terdapat dua kelompok orang-orang yang

berpengaruh di dalam menjalankan organisasi, yaitu:

a. Orang yang melaksanakan tugas pokok organisasi dalam rangka

pencapaian tujuan, yang digambarkan dengan garis atau lini.

IV-8

Pengawas Pelaksana

Supervisor A Supervisor B Supervisor C

PekerjaPelaksana

PekerjaPelaksana

PekerjaPelaksana

Page 9: Manajemen Tambang Bab IV Organisasi

b. Orang yang melakukan tugasnya berdasarkan keahlian yang

dimilikinya, orang ini berfungsi hanya untuk memberikan saran-saran

pada unit operasional. Orang-orang tersebut disebut staf.

Didalam organisasi garis dan staf :

- Terdapat spesialisasi yang beraneka ragam yang dipergunakan secara

maksimal.

- Dalam melaskanakan pekerjaannya, anggota garis atau lini dapat

meminta pengarahan serta informasi dari staf.

- Pengarahan yang diberikan staf dapat dijadikan pedoman bagi

pelaksana.

- Staf mempunyai pengaruh yang besar dalam pelaksanaan pekerjaan.

Kebaikan-kebaikan organisasi garis dan staf adalah :

a. Adanya pembagian tugas yang jelas antara orang-orang yang

melaksanakan tugas pokok dan penunjang.

b. Keputusan yang diambil biasanya telah dipertimbangan secara matang

oleh segenap orang yang terdapat dalam organisasi, termasuk staf.

c. Adanya kemampuan dan bakat yang berbeda-beda dari anggota

organisasi memungkinkan dikembangkannya spesialisasi keahlian.

d. Adanya ahli-ahli dalam staf akan menghasilkan mutu pekerjaan yang

lebih baik.

e. Disiplin para anggota tinggi karena tugas yang dilaksanakan oleh

sesorang sesuai dengan bakat keahlian, pendidikan dan

pengalamannya.

Kekurangan-kekurangan organisasi garis adalah :

a. Bagi para pelaksana operasional perbedaan antara perintah dan saran

tidak selalu jelas. Maksudnya dalam melaksanakan tugas-tugas

operasional, orang-orang lini/garis dihadapkan pada dua macam

atasan, yaitu atasan yang terdapat dalam jalur komando yang

IV-9

Page 10: Manajemen Tambang Bab IV Organisasi

Pengawas Pelaksana

KepalaPelaksana I

KepalaPelaksana II

KepalaPelaksana III

Staf (estimator)

mempunyai hak memerintah dan pimpinan staf yang meskipun hanya

berhak memberikan saran, namun perlu pula ditaati karena sarannya

didasarkan pada keahlian dan wewenang fungsional.

b. Saran serta nasihat dari staf mungkin kurang tepat atau sulit

dilaksanakan, karena kurang adanya tanggung jawab terhadap

pekerjaan.

c. Pejabat garis cenderung untuk mengabaikan gagasan dari staf

sehingga gagasan tersebut tidak berguna.

d. Timbul kekacauan bila tugas-tugas tidak dirumuskan dengan jelas.

Bentuk organisasi garis dan staf dapat dilihat pada Gambar 4.4.

Gambar 4.4. Bagan Organisasi Garis dan Staf.

4.7.3. Organisasi Fungsional

Organisasi fungsional adalah bentuk organisasi yang mendasarkan

pembagian tugas serta kegiatannya pada spesialisasi yang dimiliki oleh

pejabat-pejabatnya. Organisasi yang berbentuk fungsional tidak terlalu

menekankan pada hirarki struktural, tetapi lebih pada sifat dan macam

fungsi yang perlu dijalankan.

Dalam organisasi seperti ini seorang bawahan dapat menerima beberapa

instruksi dari beberapa pejabat serta harus mempertanggung

IV-10

Page 11: Manajemen Tambang Bab IV Organisasi

Kepala Bagian Produksi

SeksiTeknisi

SeksiProduksi

PekerjaPelaksana

PekerjaPelaksana

PekerjaPelaksana

SeksiTata Cara

jawabkannya pada masing-masing pejabat yang bersangkutan. Bentuk

organisasi fungsional dapat dilihat pada Gambar 4.5.

Kebaikan-kebaikan organisasi fungsional adalah :

a. Adanya spesialisasi menyebabkan perencanaan tugas dapat dilakukan

dengan baik.

b. Spesialisasi karyawan dapat dilakukan secara maksimal.

c. Koordinasi antara orang-orang dalam satu fungsi mudah dilakukan

atau dijalankan.

d. Pekerjaan mental dapat dipisahkan dari pekerjaan fisik.

Kekurangan-kekurangan organisasi fungsional adalah :

a. Tanggung jawab terbagi-bagi, sehingga jika terjadi suatu masalah tidak

jelas siapa yang harus bertanggung jawab.

b. Ditinjau dari segi karyawan, banyaknya atasan akan membingungkan.

c. Terjadinya saling mementingkan fungsi masing-masing menyebabkan

koordinasi yang bersifat menyeluruh sukar dijalankan.

d. Pertukaran (mutasi) pekerjaan sukar dilakukan, karena anggota

organisasi terlalu menspesialisasikan diri dalam satu bidang

keahliannya saja, sehingga untuk mengadakan pertukaran jabatan

harus dilakukan suatu pendidikan yang intensif terlebih dahulu.

Gambar 4.5. Bagan Organisasi Fungsional.

IV-11

Page 12: Manajemen Tambang Bab IV Organisasi

4.7.4. Organisasi Komite/Panitia

Pendapat dari sekumpulan orang biasanya akan lebih baik dari pada hasil

pemikiran satu orang. Cara yang terbaik untuk menimbulkan kerja sama

dari kelompok orang adalah dengan membentuk satu kelompok tetap

yang disebut komite.

Komite adalah suatu badan yang terdiri dari sekumpulan orang yang

diberi kekuasaan tertentu dan dengan berunding mereka dapat membuat

keputusan bersama-sama. Dengan adanya komite, diharapkan akan

dapat meghilangkan iri hati atau pertentangan diantara anggota kelompok

dan dapat dihindari hambatan-hambatan yang timbul akibat adanya

perintah-perintah yang simpang siur antara pimpinan yang setingkat.

Komite dapat dibagi atas 4 (empat) macam, yaitu :

a. Komite yang mempunyai kekuasaan penuh untuk bertindak (biasanya

terdapat pada tingkat-tingkatan institusional).

b. Komite yang tidak mempunyai kekuasaan, tetapi mempunyai hak untuk

menolak (hak veto).

c. Komite penasehat.

d. Komite pendidikan yang merupakan kelompok diskusi.

4.8. ORGANISASI INDUSTRI PERTAMBANGAN

4.8.1. Karakteristik Industri Pertambangan

Industri pertambangan memiliki karakteristik yang berbeda dengan

industri lainya, dimana pada industri pertambangan :

- pemasok utama bahan baku (bahan tambang) adalah dari sumber

daya alam yang tak dapat diperbaharui, sehingga selalu diperlukan

IV-12

Page 13: Manajemen Tambang Bab IV Organisasi

kegiatan eksplorasi untuk menjamin ketersedian bahan baku yang

mencukupi.

- diperlukan tahapan dan jangka waktu yang panjang mulai dari tahap

penyelidikan umum, eksplorasi detail, studi kelayakan, persiapan

penambangan, penambangan, pengangkutan, pengolahan, pemasaran

dan reklamasi. Hampir pada setiap tahap (terutama pada tahap-tahap

awal) terdapat ketidak-pastian yang sangat menentukan kelangsungan

suatu perusahaan pertambangan. Ketidak-pastian sangat tinggi pada

tahap-tahap awal dan semakin berkurang pada tahap-tahap

berikutnya.

- sebagai akibat dari banyak dan panjangnya tahapan yang harus dilalui

maka diperlukan modal yang sangat besar dan waktu investasi yang

lama.

- selain itu perusahaan pertambangan hanya memiliki sedikit bahkan

tanpa pengendalian sama sekali terhadap harga pruduknya di pasaran

dan sangat dipengaruhi oleh campur tangan pengendalian dari

pemerintah terutama masalah perpajakan dan lingkungan hidup.

Kondisi seperti disebut diatas mengakibatkan industri tambang memiliki

karakteristik unik yang menuntut pertimbangan khusus dalam manajemen

suatu perusahaan pertambangan, termasuk dalam hal ini adalah

pemilihan struktur organisasi perusahaan yang sesuai.

Dalam perusahaan pertambangan yang menjadi penghubung antara

pemilik perusahan dengan pekerja adalah para direktur. Otoritas direktur

akan diteruskan kepada pekerja melalui pekerja senior. Dengan demikian

dalam suatu struktur organisasi perusahaan, kemampulabaan dari

perusahaan akan sangat dipengaruhi oleh bagaimana para direktur dan

pekerja senior mengelola sumber daya manusianya.

IV-13

Page 14: Manajemen Tambang Bab IV Organisasi

4.8.2. Tugas dan Tanggung Jawab Dalam Organisasi

Pada berbagai tingkat manajerial terdapat apa yang disebut sebagai :

Tugas : yaitu aktivitas yang dilakukan sendiri oleh manajer

Tanggung Jawab : yaitu aktivitas dimana seorang manajer harus

memotivasi bawahannya

Berkaitan dengan fungsi manajemen maka seorang manajer harus

meminimalkan tugas dan memaksimalkan tanggung jawab.

Keberhasilan seorang manajer dalam mendorong bawahannya untuk

memikul tanggung jawabnya sangat bergantung pada cara

pengorganisasian tugas dan tanggung jawab. Yang perlu diperhatikan

adalah bahwa seorang manajer bukan hanya harus ahli dibidangnya

tetapi juga harus memahami secara umum kegiatan bidang-bidang kerja

lainnya.

4.8.3. Kegiatan-Kegiatan Dalam Perusahaan Pertambangan

Tahapan kegiatan dalam usaha pertambangan meliputi kegiatan mencari

bahan galian, mengambil, dan mengolahnya agar bisa bermanfat bagi

manusia. Secara garis besar tahap-tahap dalam usaha pertambangan

adalah seperti terlihat pada Gambar 9.

Beberapa bidang kegiatan yang umum terdapat pada perusahaan

pertambangan berdasarkan fungsinya adalah sebagai berikut :

a) Eksplorasi dan pengembangan.

Yaitu mencari dan memastikan cebakan baru.

b) Produksi.

Yaitu penambangan dan pengolahan bahan tambang.

c) Pengakutan dan pemasaran.

Yaitu mengangkut produksi keluar tambang dan memasarkannya.

IV-14

Page 15: Manajemen Tambang Bab IV Organisasi

d) Perhitungan finansial dan pengontrolan.

Yaitu menangani masalah keuangan perusahaan dan kontrol terhadap

seluruh kegiatan perusahaan.

e) Personalia.

Yaitu mengurus penerimaan pegawai, pelatihan, dan memotivasi

pegawai.

f) Hubungan ke Luar.

Yaitu menghadirkan perusahaan ke luar (ke pemerintah, ahli

lingkungan, perusahaan lain, masyarakat setempat, dan lain-lain).

Fungsi-fungsi diatas dapat dibagi menjadi sub-sub bidang yang lebih

kecil. Dapat dilihat pada gambar 4.6.

4.8.4. Struktur Organisasi Perusahaan Pertambangan

Struktur organisasi yang umum digunakan dalam perusahaan

pertambangan adalah struktur organisasi fungsional dengan beberapa

modifikasi sesuai dengan karakteristik masing-masing perusahaan.

Seperti telah dijelaskan sebelumnya struktur organisasi fungsional

menekankan pada pembagian tugas dan kegiatan pada spesialisasi pada

setiap fungsi kecuali manajer umum.

Struktur fungsional ini dapat dikembangkan menjadi struktur devisional

jika perusahaan bertambah besar yaitu dengan membagi fungsi besar

organisasi dalam unit-unit kecil yang fleksibel dan otonom. Hal ini

memungkinkan perusahaan mendapatkan nilai-nilai lebih dan

meminimalkan kekurangan yang timbul dari organisasi fungsional yang

kecil.

IV-15

Page 16: Manajemen Tambang Bab IV Organisasi

Pemakaian struktur organisasi fungsional dalam perusahaan tambang

dicontohkan dalam struktur organisasi PT. TIMAH tbk. seperti terlihat

pada Gambar 4.7.

Dapat dilihat bahwa pada struktur organisasi PT. Timah terdapat

modifikasi yaitu pada bagian/fungsi Teknik-Operasi yang dikepalai oleh

seorang direktur. Berdasarkan pertimbangan bahwa bagian ini sangat

penting karena berkaitan langsung dalam menghasilkan produk timah

maka bagian ini mempunyai srtruktur organisasi yang mendukung

kegiatannya secara lengkap dan tersendiri.

Selain itu juga terdapat fungsi-fungsi yang tidak di-desentralisasi

melainkan langsung dibawah pengawasan Direktur Utama. Hal ini karena

fungsi-fungsi tersebut memegang peranan penting misalnya pengendalian

pruduksi yang sangat dipengaruhi permintaan yang selalu berfluktuasi

sehingga perlu tetap dibawah pengawasan langsung dari pusat. Sebagai

contoh adalah fungsi Pemasaran. Fungsi tersebut setingkat dengan

fungsi Teknik-Operasi tetapi tidak dikepalai oleh Direktur melainkan

Kepala Pemasaran.

PT. TIMAH tbk. menekankan adanya keunggulan dalam keahlian

fungsional, efisiensi, dan kualitas timah yang baik. Oleh karena itu PT.

TIMAH tbk. menerapkan struktur organisasi fungsional dengan beberapa

modifikasi. Pada struktur organisasi fungsional kegiatan pada seluruh

tingkatan dikelolompokan sedemikian rupa sehingga kegiatan yang

fungsinya sama terkumpul dalam satu bagian, contohnya kegiatan

administrasi untuk semua bagian kecuali bagian Operasi dan Produksi

disatukan dalam bagian Administrasi Umum/Humas.

Namun demikian PT. TIMAH tbk. melakukan beberapa modifikasi untuk

mengatasi kelemahan struktur organisasi fungsional, salah satunya

IV-16

Page 17: Manajemen Tambang Bab IV Organisasi

adalah modifikasi pada bagian/fungsi Teknik-Operasi seperti telah

dijelaskan di atas.

Gambar 4.6. Tahapan Kegiatan Usaha Pertambangan

IV-17

PENYELIDIKAN UMUM

EKSPLORASI

STUDI KELAYAKAN

PENAMBANGAN

PENGOLAHAN

PENGANGKUTAN

PEMASARAN

Eksplorasi pendahuluanEksplorasi detailEksplorasi eksploitasi

Persiapan penambanganOperasi penambangan

Perencanaan tambangEvaluasi ekonomi

Penyesuaian ukuranEkstraksiPemurnian

Page 18: Manajemen Tambang Bab IV Organisasi

DIREKTUR UTAMA

Direktur Teknik-Operasi

Direktur Keuangan

Direktur Eksplorasi &Perencanaan Usaha

Direktur SDM

Ka. Pemasaran

Ka. SPI

Ka Kesehatan

Ka. ADM. Umum/Humas

Ka. Keamanan

Ka. Perbendaharaan

Ka. Pengadaan &Pergudangan

Ka. Perencanaan & Peng. ProdKa. TEKNIK &SARANA

Ka. OPERASI &PRODUKSI

Ka. Eksplorasi

Ka. PERENCANAANUSAHA

Ka PENGELOLAAN LING. HIDUP

Ka. PERSONALIA

Ka. PELTIMKa. PRODUKSI DARAT KEPALA

PEMBINAAN &PENGENDALIAN

Ka.G/T.

Ka.ADM. Ka.

PLH

Ka.K3

Ka. OPERASIKAPAL KERUK I&II

Ka.ADM.

Ka.PLH

PENGAWASTAMBANG

Ka.U/P

Ka.K3

PENGAWAS PROD.I S/D VI

Keterangan : Hubungan operasional

Hubungan teknis

Gambar 4.7. Struktur Organisasi PT. TIMAH tbk.

Selain itu diberikan satu contoh lagi struktur organisasi dari perusahan

pertambangan yang ada di Indonesia yaitu PT. FREEPORT INDONESIA.

Diamana PT. FREEPORT INDONESIA memiliki dua struktur organisasi

IV-18

Page 19: Manajemen Tambang Bab IV Organisasi

perusahaan yaitu struktur organisasi di Jakarta yang mengurus masalah

hubungan keluar perusahaan (pemerintah, konsumen,dan lain-lain),

tenaga kerja,dan lain-lain serta struktur organisasi di Tembagapura (lokasi

tambang) yang mengurus operasi penambangan. Struktur organisasi PT.

FREEPORT INDONESIA tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.8. dan

4.9.

IV-19

Page 20: Manajemen Tambang Bab IV Organisasi

Gambar 4.8.

Struktur Organisasi PT. Freeport Indonesia Di Kantor Jakarta

IV-20

Page 21: Manajemen Tambang Bab IV Organisasi

Gambar 4.9.

Struktur Organisasi PT. Freeport Indonesia Di Tembagapura

IV-21

Page 22: Manajemen Tambang Bab IV Organisasi

4.9. MANAJEMEN TAMBANG BATUBARA (COAL MINE

MANAGEMENT)

4.9.1. Mine Superintendent

Mine superintendent menduduki posisi tertinggi dalam sistem manajemen

tambang. Ia harus mempertanggungjawabkan pekerjaannya pada

manajemen yang berada di atasnya yang terdiri dari :

Keselamatan lingkungan kerja termasuk para pekerja

Akurasi dan efisiensi biaya

Teknik operasi yang efektif

Membuat kelompok supervisor sebaik mungkin

Pembuatan ketentuan dan prosedur keuangan yang efektif

Pembuatan program pelatihan yang efektif

Batas minimum produksi per hari, bulan dan tahun

Tanggung jawab terbesar yang dimiliki oleh seorang Mine Superintendent

adalah dalam hal keselamatan kerja yang dapat dinilai dari jumlah

kecelakaan yang terjadi yang dilaporkan oleh Mine Safety and Health

Administration (MSHA).

Dalam kegiatan sehari-hari, Mine Superintendent biasanya datang lebih

awal untuk memeriksa laporan shift sebelumnya (foremen dan kepala

shift) dan membandingkannya dengan laporan shift pada saat itu,

kemudian menyusun kegiatan (tugas kerja) yang harus dikerjakan pada

shift selanjutnya.

Setelah menyelesaikan tugas-tugas utamanya, Mine Superintendent

dapat berkomunikasi dengan para bawahannya untuk membicarakan hal-

hal yang berhubungan dengan operasi penambangan. Komunikasi yang

efektif dapat meningkatkan produktifitas.

IV-22

Page 23: Manajemen Tambang Bab IV Organisasi

4.9.2. Mine Foreman

Mine Foreman atau Shift Mine Foreman bertanggung jawab terhadap

aktivitas selama shift berlangsung. Ia bertugas untuk mengarahkan

produksi pada shift tersebut agar sesuai dengan rencana kerja yang telah

ditentukan oleh superintendent. Selain itu, ia juga bertanggung jawab

terhadap keselamatan kerja pada shift tersebut. Pada tambang yang

berskala kecil, Mine Forman juga bertanggung jawab dalam transportasi,

perawatan dan semua masalah konstruksi yang ada di tambang bawah

tanah. Oleh karena itu, seorang Mine Foreman harus :

1. Memiliki pengetahuan dalam perencanaan dan rancangan tambang

2. Memiliki pengetahuan mengenai aturan kesehatan dan keselamatan

kerja beserta aplikasinya di lapangan

3. Mengetahui dan menguasai peralatan tambang dan

pengoperasiannya secara aman

4. Dapat membuat keputusan saat diperlukan

5. Konsisten

6. Mau menerima ide dari para pekerja

Sedangkan pada tambang yang berskala besar, maka mine foreman bisa

dibagi menjadi :

1. Pit foremen

Bertanggung jawab dalam hal-hal yang berhubungan dengan

stripping, coal loading, road building dan mine drainage, bekerja sama

dengan master mechanic dan chief electrician dalam menjadwalkan

perawatan alat dan melaporkan hasil pekerjaannya pada mine

superintendent.

2. Blasting foreman

IV-23

Page 24: Manajemen Tambang Bab IV Organisasi

Bertanggung jawab dalam drilling dan blasting, bertugas

merencanakan, mencatat operasi drilling dan blasting, mengarahkan

drillers, pemuatan lubang tembak dan peledakan.

3. Preparation plant foreman

Bertanggung jawab dalam operasi dan perawatan coal preparation

plant, fasilitas pemuatan batubara (stockpiling, truck loading, dan

barge loading) dan dalam pengawasan kualitas batubara.

4. Truck and tractor foreman

Bertanggung jawab dalam perawatan alat angkut, kompresor dan

pompa. Bertugas mencatat semua peralatan yang ada dalam

pengawasannya dan membuat program perawatan pencegahan.

4.9.3. Section Foreman

Section Foreman bertanggung jawab terhadap keselamatan dan

kesejahteraan para pekerja yang berada di bawah pengawasannya.

Section Foremen lebih banyak menghabiskan waktunya untuk

mengarahkan dan berkomunikasi dengan para pekerja yang berada pada

shiftnya untuk menciptakan hubungan kerja yang lebih baik, bertukar

pendapat dan menciptakan kepercayaan. Hal ini terutama akan sangat

berguna bagi section foreman yang masih muda dan tidak

berpengalaman.

4.9.4. Mine Maintenance Foreman (Chief Electrician)

Mine Maintenance Foreman bertugas untuk mengarahkan masalah

perawatan yang berhubungan dengan operasi penambangan dan

melaporkan pekerjaannya kepada mine foreman atau pada mine

superintendent (tergantung kebijakan perusahaan). Seorang Chief

Electrician harus menguasai peralatan tambang dan memiliki

IV-24

Page 25: Manajemen Tambang Bab IV Organisasi

pengetahuan tentang mine power systems dan jaringan listrik (biasanya

merupakan lulusan teknik elektro).

Chief Electrician bertanggung jawab dalam :

1. merancang dan melaksanakan program perawatan pencegahan

2. mengarahkan pekerjaan perawatan harian untuk menjaga agar

operasi penambangan efisien

3. menciptakan lingkungan kerja aman dalam melakukan perbaikan

peralatan dan memiliki pengetahuan mengenai prosedur perawatan

pencegahan

Tugas-tugas lainnya adalah :

1. membuat laporan dan jadwal perawatan

2. melakukan pelatihan personal

3. melakukan inventarisasi dan prosedur pemesanan supply

4. menangani masalah yang berhubungan dengan penambahan fasilitas

Perbaikan biasanya dilakukan pada akhir minggu , hal ini membuat tugas

seorang Mine Maintenance Foreman menjadi sangat sibuk.

4.9.4.1. Maintenance foreman

Maintenance Foreman adalah orang yang bekerja di bawah Chief

Electrician dalam memperbaiki dan merawat mesin dan sistem yang ada.

Jumlah maintenance foreman yang dibutuhkan minimal satu orang per

shift untuk tiap dua unit mesin yang ada (rule of thumb). Setiap foreman

bertanggung jawab dalam memperbaiki dan mencegah kerusakan yang

terjadi di daerah kerjanya selama jam kerjanya berlangsung. Kerjasama

yang baik sangat dibutuhkan di antara sesama foremen.

4.9.5. Technical Support Staff

IV-25

Page 26: Manajemen Tambang Bab IV Organisasi

Tabel 4.1. Technical Support Staff

JENIS TUGAS

Mining Engineering Mengevaluasi peraturan mengenai keselamatan kerja, membuat

perencanaan tambang, membuat sistem pengolahan, memantau

kemajuan tambang, menganalisis tegangan pada batuan, melakukan

analisis biaya.

Mechanical Engineering Memilih peralatan, mengevaluasi performa peralatan, membuat

program perawatan alat.

Industrial Engineering Melakukan analisis keselamatan kerja, mengevaluasi sistem

penambangan yang digunakan, melakukan analisis biaya

penambangan.

Electrical Engineering Mengevaluasi dan merencanakan pembangkit listrik yang akan

digunakan, melakukan inovasi dalam teknologi kelistrikan, membuat

rencana perawatan.

Enviromental

Engineering

Memantau dan mencegah terjadinya amblesan, merancang dan

mengawasi reklamasi, melakukan studi terhadap gangguan

lingkungan.

Civil Engineering Terlibat dalam keselamatan kerja, melakukan analisis lereng dan

tanah, membuat konstruksi dan gedung, merancang tempat

penyimpanan.

Chemistry Melakukan kontrol terhadap kualitas, mengevaluasi kualitas batubara,

mengawasi pengambilan perconto, mengevaluasi penyaliran

tambang.

Drafting Membuat tabulasi kemajuan tambang, menyediakan data yang

diminta oleh pihak manajemen, membuat peta kerja yang diperlukan

untuk harian, bulanan dan tahunan.

Surveying Mencatat semua koordinat penting yang berada dalam wilayah

penambangan.

4.9.6. Business Support Staff

Business support staff biasanya terdiri dari sekretaris, manajer gudang,

dan akuntan.

4.9.7. Safety Inspector

Bertanggung jawab terhadap kesehatan dan keselamatan para pekerja

dan lingkungan kerja. Ia memiliki peranan yang penting dalam

perusahaan tambang. Seorang Safety Inspector harus memiliki

IV-26

Page 27: Manajemen Tambang Bab IV Organisasi

pengetahuan tentang pertambangan dan bahaya yang mungkin terjadi di

lingkungan kerja.

4.9.8. Health and Safety Manager

Bertanggung jawab dalam melindungi dan mendidik para pekerja tentang

bahaya yang mungkin terjadi di lingkungan kerja. Health and Safety

Manager biasanya memiliki asisten yang terbagi menjadi inspektur dan

teknisi. Inspektur bertugas untuk melaporkan keselamatan kerja yang

terjadi di lapangan, menyelidiki kecelakaan yang terjadi, melakukan safety

meeting, mengajarkan P3K, melakukan inspeksi, membuat peraturan-

peraturan yang menunjang keselamatan kerja. Teknisi bertugas untuk

melakukan dust sampling, water sampling, dan lain-lain.

(tugas manajemen tambang)

PT. KALTIM PRIMA COAL

PT. KPC terletak di daerah Pinang, termasuk dalam Kecamatan Sangatta,

Kabupaten Kutai, Propinsi Kalimantan Timur, 150 km ke arah Timur Laut

dari Samarinda dan 200 km ke arah Utara Kota Balikpapan. Wilayah kerja

perusahaan seluas 141.000 Ha yang terdiri dari dua blok yaitu blok

Pinang dan blok Bengolan.

PT. KPC didirikan pada 15 Maret 1982, sedangkan realisasi dari kontrak

bagi hasil ditandatangani pada 18 April 1982 antara pemerintah Indonesia

yang diwakili oleh PT. Bukit Asam dengan Conzinc Riotinto Australia dan

British Petrolium dari Inggris. Sistem penambangannya secara umum

adalah strip mining dan pada beberapa bagian menggunakan contour

mining. Operasi penambangan yang dilakukan dibagi menjadi 3 pit yaitu

Bintang, Hatari dan Surya.

IV-27

Page 28: Manajemen Tambang Bab IV Organisasi

Struktur organisasi PT. KPC dapat dilihat pada lampiran. Berikut adalah

penjelasan mengenai masing-masing fungsi :

1. Pejabat eksekutif utama

Pejabat eksekutif utama pada PT. KPC dipegang oleh seorang

Presiden Direktur yang bertanggung jawab langsung kepada dewan

direksi (yang terdiri dari para wakil dari dua perusahaan induk yaitu

Beyond Petrolium dan Rio Tinto ditambah dengan anggota dewan

yang dipilih dari pihak luar). Presiden Direktur bertanggung jawab atas

seluruh unjuk kerja KPC.

2. Divisi dan kepala divisi

Sejumlah Kepala Divisi yang disebut General Manager bertanggung

jawab kepada Presiden Direktur. Setiap General Manager

bertanggung jawab atas unjuk kerja dan operasi divisinya masing-

masing. Presiden Direktur membawahi 8 divisi yang terdiri dari :

a. Divisi Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup

(Health, Safety and Environmental Division)

b. Divisi operasi penambangan (Mining Operation Division)

c. Divisi Pendukung Penambangan (Mining Support Division)

d. Divisi Pengolahan Batubara dan Infrastruktur (Coal Processing and

Infrastructure Division)

e. Divisi Komersial (Commercial Division)

f. Divisi Organisasi (Organization Division)

g. Divisi Pemasaran (Marketing Division)

h. Divisi Bagian Umum (General Affairs)

3. Departemen dan kepala departemen

Setiap divisi membawahi beberapa departemen yang dikepalai oleh

seorang Manager yang bertanggung jawab kepada General Manager.

Sedangkan Manager membawahi beberapa seksi yang dikepalai oleh

seorang Superintendent dan Superintendent membawahi beberapa

Unit yang dikepalai oleh seorang Supervisor. Berikut ini penjelasan

IV-28

Page 29: Manajemen Tambang Bab IV Organisasi

mengenai tanggung jawab tiap divisi yang dibagi dalam beberapa

Departemen.

Tabel 4.2. Struktur Organisasi PT. KPC

DIVISI DEPARTEMEN TANGGUNG JAWAB

Health, Safety &

Environment

Safety, Health & Loss

Control

Environment

Security

Keselamatan, kesehatan kerja dan

administrasi pelayanan medis, pencegahan

bahaya kebakaran dan pelayanan gawat

darurat

Kegiatan perlindungan dan rehabilitasi

lingkungan hidup

Keamanan di lokasi

Coal Processing

&

Infrasturucture

CP Operation &

Power

CP Maintenance &

Engineering

Infrastructure

Pengolahan, penggilingan, pencucian,

pengiriman, pemuatan & pengawasan mutu

seluruh produk batubara

Pembangkit listrik dan selurun distirbusinya

ke sebagian besar prasarana di lokasi

Semua pemeliharaan dan rekayasa yang

terkait dengan pabrik pengolahan batubara

Tanjung Bara

Perawatan unit-unit bergerak ringan

Pelayanan pekerjaan sipil dan perawatan

sarana dan prasarana serta akomodasi dan

administrasi kota

Mining

Operations

Pit : Bintang, Hatari

A/B

Mining Services

Mine Planning

Geology

Coal mining

Pemindahan lapisan penutup

Penambangan batubara

Pelayanan bagi tiga pit dalam hal pemboran

& peledakan, pengawasan tambang

(dispatch), survey, rehabilitasi, pekerjaan sipil

dan pengelolaan air

Eksplorasi dan perencanaan penambangan

jangka panjang

Geologi, pelayanan pengeboran dan

eksplorasi

Pemuatan dan pengangkutan batubara dari

semua pit ke crusher, pengelolaan ROM dan

memastikan dipenuhinya spesifikasi mutu

pengapalan yang diminta oleh pelanggan

Mining Support Heavy Mobile

Equipment

Maintenance

Contracts

Maintenance &

Engineering Services

Perencanaan dan pemeliharaan armada

alat-alat berat bergerak

Pengelolaan kontrak pemeliharaan dan

pelayanan rekayasa alat berat

Pengiriman ke lokasi, distribusi,

penggudangan dan pengawasan stok barang-

IV-29

Page 30: Manajemen Tambang Bab IV Organisasi

Logistics barang yang dibeli serta pelayanan angkutan /

transportasi

Marketing Marketing

Sales Operations

Mengamankan penjualan, pasar dan

peluang pasar KPC

Menjual produk kita ke pasar dunia,

menegosiasikan harga, mengurus kontrak jual

beli dan jadwal pengapalannya

Commercial Accounting

Information System

Business Analysis

Strategic

Procurement

Menangani keuangan perusahaan,

pembayaran tagihan-tagihan dan gaji

karyawan

Mengurus masalah-masalah perpajakan dan

aspek hukum dari berbagai urusan bisnis

lainnya

Teknologi informasi, komputer,

telekomunikasi, prasarana operasi dan

pendukungnya

Analisis keuangan perusahaan, anggaran

operasi dan permodalan, pengawasan kinerja

bisnis

Pembelian barang-barang dan jasa untuk

kegiatan operasi di lokasi

Organization Organization Advisor

HRD Services

External &

Community Relations

Employee Relations

and Recruitment

Kebijakan sumberdaya manusia, urusan

tenaga kerja asing, penggajian dan tunjangan-

tunjangan

Pengembangan sumberdaya manusia

Hubungan masyarakat dan hubungan

dengan pemerintah

Proses seleksi & penerimaan karyawan,

hubungan industri & urusan ketenagakerjaan

General Affairs Menjalin komunikasi dan hubungan dengan

pemerintah pusat (satu-satunya bagian yang

ada di luar lokasi tambang yaitu di Jakarta)

Berdasarkan bagan yang ada dan sistem pembagian tugas dan tanggung

jawab yang telah ditetapkan maka dapat disimpulkan bahwa PT. KPC

menggunakan bagan organisasi fungsional.

Ciri-ciri organisasi fungsional adalah :

1. Pembagian tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan

2. Pelaksanaan tugas tidak banyak memerlukan koordinasi

3. Pembagian unit organisasi berdasarkan spesialisasi tugas

IV-30

Page 31: Manajemen Tambang Bab IV Organisasi

4. Direktur (General Manager) mempunyai wewenang komando pada

unit di bawahnya atas namanya sendiri tak perlu atas nama direktur

utama

Keuntungan dari penggunaan organisasi fungsional adalah :

1. Pembagian tugas yang jelas sehingga kesimpangsiuran dapat

diidentifikasi dengan mudah

2. Spesialisasi karyawan dapat digunakan dan dikembangkan

semaksimal mungkin

3. Koordinasi antara karyawan yang menjalankan fungsi yang sama

biasanya mudah

4. Koordinasi menyeluruh umumnya cukup pada tingkat atas

Kerugian dari penggunaan bagan organisasi fungsional adalah :

1. Karyawan terlalu menspesialisasikan diri pada bidang tertentu saja

2. Karyawan terlalu mementingkan bidangnya saja

3. Memungkinkan timbulnya rasa golongan berlebihan di antara para

karyawan yang menjalankan fungsi sejenis

Struktur Organisasi PT. KPC dapat dilihat pada gambar 4.10. di bawah ini.

Struktur Organisasi Tambang Terbuka dapat dilihat pada gambar 4.11. di

bawah ini.

Struktur Organisasi Tambang Bawah Tanah dapat dilihat pada gambar

4.12. di bawah ini

4.10 DAFTAR PUSTAKA

1. Douglas A Sloan, Mine Management, Chapman & Hall Ltd, 1983

2. R L Katz, Skills of an Effektif Administration, Harvard Business,

September-Oktober, 1974

IV-31

Page 32: Manajemen Tambang Bab IV Organisasi

3. Stephen P Robbin & Marry Coulter, Management, Sixth Edition,

Prentice Hall, 1999

4. Stoner, James A F dan C Wankel, ”Management” , 3 th ed, Englewood

Cliff : Prentice Hall International, 1986

5. Terry, George R dan S G Franklin, “Principles of Management”, 8 rd,

Homewood : Richard Irwin, Inc, 1982

IV-32

Page 33: Manajemen Tambang Bab IV Organisasi

Gambar 4.10.

STRUKTUR ORGANISASI PT. KPC

President Director

Pit Hatari A/B

Pit Bintang

MARKETING COMMERCIAL Coal Processing & Infrastructure

MINING

Support

GENERAL

AffairsOrganizat

ion

Health, Safety & Environment

MINING

Operation

Mining Services

Mine Planning

Geology

Coal Mining

H/Emaintenanc

e

Cont.Mtce &Eng.Service

s

Logistics

CP Operations

CP Mtce &Eng.

Infrastructure

SALES

operations

MARKETING

BUSINESS

Analysis

ACCOUNTING

INFORMATION

SYSTEM

STRATEGIC

PROCUREMENT

Safety, Health & Lost Control

Environment

Security

Organization

Advisor

H.R.D.S.

External &

Comm.

RekationEmp.

Relations

&

IV-33

Page 34: Manajemen Tambang Bab IV Organisasi

Gambar 4.11.

STRUKTUR ORGANISASI TAMBANG TERBUKA

MineSuperintende

nt

Warehouse ManagerHealth

and Safety Manager

A Shift Mine Supervisors

PitForeman Mine

Maintenance

Foreman

Chief engineer Technical

B Shift Mine Supervisors

C Shift Mine Supervisors

A Shift Maintenance Supervisors

B Shift Maintenance Supervisors

C Shift Maintenance Supervisors

Shop Maintenance Foremen

Maintenance Foremen

Maintenance Foremen

Maintenance Foremen

Shop Foreman

IV-34

Page 35: Manajemen Tambang Bab IV Organisasi

Gambar 4.12.

STRUKTUR ORGANISASI TAMBANG BAWAH TANAH

MineSuperintende

nt

MineForeman

B Shift Mine Foreman

Chief engineer

Technical Support Staff

Inspectors

A Shift Mine Foreman

A Shift Production

and Construction

Foremen

Clerk

Warehouse Manager

B Shift Production

and Construction

Foremen

C Shift Mine Foreman

C Shift Production

and Construction

Foremen

A Shift Maintenance Foreman

Mine Maintenance Foreman

B Shift Maintenance Foreman

Mine Maintenance Foreman

Mine Maintenance Foreman

C Shift Maintenance Foreman

Mine Maintenance Foreman

Health and Safety Manager

Assistant to Superintende

nt

IV-35