60
PERANAN KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA APARATUR DINAS PENDIDIKAN NASIONAL KABUPATEN BARITO TIMUR TESIS Untuk memenuhi persyaratan memperoleh Gelar Magister Manajemen Agribisnis PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS ………………… 03030537 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG 2006

Manajemen SDM

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Manajemen SDM

PERANAN KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA APARATUR

DINAS PENDIDIKAN NASIONAL KABUPATEN BARITO TIMUR

TESIS Untuk memenuhi persyaratan memperoleh

Gelar Magister Manajemen Agribisnis

PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

………………… 03030537

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

MALANG

2006

Page 2: Manajemen SDM

Lembar Persetujuan

TESIS

PERANAN KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA APARATUR

DINAS PENDIDIKAN NASIONAL KABUPATEN BARITO TIMUR

Oleh

……………………… 03030537

Disetujui untuk dipertahankan di depan Dewan Penguji

Komisi Pembimbing

Prof. Dr. Ir. Eko Handayanto, MSc. Ir. Amir Hamzah, MP. Ketua Anggota

Page 3: Manajemen SDM

TESIS

PERANAN KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA APARATUR

DINAS PENDIDIKAN NASIONAL KABUPATEN BARITO TIMUR

Oleh

…………………….

telah dipertahankan di depan penguji pada tanggal 25 April 2006

dan dinyatakan memenuhi syarat

Dewan Penguji

Penguji 1 Penguji 2

Prof. Dr. Ir. Eko Handayanto, MSc. Ir. Amir Hamzah, MP. Ketua

Penguji 3

Sutoyo, SP., MP.

Malang, 28 April 2006

Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Program Pascasarjana Direktur

Prof. Dr. Ir. Eko Handayanto, MSc. NIP 130 704 145

Page 4: Manajemen SDM

i

RINGKASAN ………………….Peranan Kepemimpinan dalam Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Aparatur Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Barito Timur. Komisi Pembimbing: Ketua: Prof. Dr. Ir. Eko Handayanto, MSc.. Anggota: Ir. Amir Hamzah, MP.

Untuk dapat mewujudkan peningkatan kualitas sumber daya manusia aparatur dalam pelaksanaan kepemerintahan yang baik (good governance) pada Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Barito Timur yang sangat prioritas untuk segera dilaksanakan adalah meningkatkan peran kepemimpinan dalam peningkatan kualitas sumber daya aparatur di lingkungan Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Barito Timur. Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia guna mewujudkan kepemerintahan yang baik dengan memaksimalkan potensi aparatur yang ada, (2) meningkatkan disiplin aparatur dalam rangka meningkatkan kinerja.

Penelitian dilaksanakan di Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Barito Timur sejak bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2005. Subyek penelitian ini para staf secara keseluruhan Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Barito Timur. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Model yang digunakan dalam penelitian ini diarahkan pada setting dan perilaku Kepala Dinas atau pemimpin sebagai penentu strategi kebijakan dalam memberdayakan seluruh staf Dinas Pendidikan Nasional meliputi para pejabat Eselon III dan IV serta para staf biasa sebagai subyek yang dikembangkan kualitas kerjanya. Aspek yang diamati dalam penelitian ini meliputi dimensi utama, yaitu kepemimpinan, strategi, kondisi dan kebijakan empat dimensi utama Teknik pengumpulan data yang digunakan terdiri dari tiga macam, yaitu pengamatan, wawancara dan dokumentasi. Langkah analisis data dalam penelitian ini menggunakan interactive model dimana proses analisis dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data. Disini data yang dikumpulkan pada awal penelitian melalui pengamatan dan wawancara serta dokumentasi, langsung dicatat untuk dianalisis. Dalam pembahasan dengan analisis permasalahan peneliti menggunakan analisis kepemimpinan melalui kajian paradigma pembangunan Sumber Daya Manusia, analisis kepemimpinan melalui kebijakan publik dan analisis managemen strategis dalam hal ini termasuk menggunakan analisis SWOT.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pimpinan dapat menjadi jembatan dalam membuat program monitoring serta evaluasi disiplin aparatur mulai dari perencanaan sampai dengan evaluasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Peningkatan kualitas SDM dan meningkatkan kinerja Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Barito timur belum memadai untuk mendukung upaya perwujudan pelaksanaan good governance yang digambarkan melalui kurangnya kualitas dan kemampuan menyelenggarakan tugas dalam fungsinya. Situasi dan lingkungan kerja sangat mempengaruhi dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi pegawai di Lingkungan Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Barito Timur. Peningkatan kualitas SDM dilingkungan Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Barito Timur belum memadai untuk mengaplikasikan konsep manajemen stratejik ke dalam pelaksanaan tugas dan fungsi, namun demikian sebagian pegawai telah

Page 5: Manajemen SDM

ii

mengarah pada paradigma baru yang di topang dengan sumber daya manusia yang berkualitas dan profesional.

Page 6: Manajemen SDM

iii

SUMMARY ……………….. Leadership Role in Improving Quality of Human Resource of Dinas Pendidikan Nasional, Kabupaten Barito Timur. Supervisors Prof. Dr. Ir. Eko Handayanto, MSc. and Ir. Amir Hamzah, MP.

In improving human resource quality to achieve good governance at Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Barito Timur, improvement of roles of leadership should be put as first priority. This study was aimed to (1) improve human resource quality to achieve good governance by maximizing human resource potency, and (2) improve discipline of staff to improve job performance.

This study was carried out at Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Barito Timur from June to October 2005. Subject of this study was all staff of Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Barito Timur. This study was conducted using qualitative approached that was directed to setting and conduct of Head of Dinas as decision maker in empowering all staff of Dinas Pendidikan Nasional which included Head Sub Dinas ( eselon III) and Head of Section (eselon IV), as well as ordinary staff. Aspects measured during this study covered leadership, strategy, conditions and four main dimensions of the Dinas. Data was collected through interview, observation and documentation. Analysis data was carried out using interactive model where process of analysis was simultaneously carried out with data collection. Leadership was analyzed using paradigm of human resource development, and strategic management analysis including SWOT analysis.

Results of this study indicated that leaders could pose as a bridge in preparing monitoring and evaluation program on staff discipline, starting from planning to evaluation to achieve organization objectives effectively and efficiently. Improvement of human resource and improvement of job performance of Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Barito Timur were not adequate to achieve good governance as shown by inadequate quality and capability off staff to run duties and functions. Working situation and environment strongly affected implementation of duties and functions of staff of Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Barito Timur. Improvement of human resource quality at Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Barito Timur was not adequate to apply concept pf strategic management in relation to duties and functions. However, several staff have directed to new paradigm that was supported by good human resource quality and professionalisms.

Page 7: Manajemen SDM

iv

KATA PENGANTAR

Page 8: Manajemen SDM

v

DAFTAR ISI

RINGKASAN ............................................................................................................... i

SUMMARY ................................................................................................................iii

KATA PENGANTAR ................................................................................................ iv

DAFTAR TABEL....................................................................................................... vi

I. PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ............................................................................................. 1 1.2. Tujuan .......................................................................................................... 2 1.3. Manfaat ........................................................................................................ 2

II. TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................... 3

2.1. Kepemimpinan ............................................................................................. 3 2.2. Konsepsi Kualitas SDM Ditinjau dari Sudut Pandang Administrasi

Publik ........................................................................................................... 4 2.3. Konsepsi Paradigma Pembangunan ............................................................. 7 2.4. Konsepsi Manajemen Strategis .................................................................... 9

III. METODE PENELITIAN.................................................................................... 14

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 14 3.2. Metode Penelitian ...................................................................................... 14

3.2.1. Pendekatan Penelitian ........................................................................ 14 3.2.2. Teknik Pengumpulan Data................................................................. 17 3.2.3. Keabsahan Data.................................................................................. 20 3.2.4. Teknik Analisis Data.......................................................................... 21

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................... 23

4.1. Deskripsi Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Barito Timur ............... 23 4.1.1. Deskripsi Umum Pendidikan Nasional Kabupaten Barito Timur...... 23 4.1.2. Deskripsi Dinas Pendidikan Nasional Dalam Meningkatkan

Kualitas Sumber Daya Aparatur ........................................................ 26 4.2. Analisis Permasalahan ............................................................................... 28

4.2.1. Analisis Kepemimpinan Melalui Kajian Paradigma Pembangunan SDM ................................................................................................... 29

4.2.2. Analisis Kepemimpinan Melalui Kebijakan Publik........................... 33 4.2.3. Analisis Manajemen Strategis............................................................ 34

V. KESIMPULAN DAN SARAN............................................................................. 47

5.1. Kesimpulan ................................................................................................ 47 5.2. Saran........................................................................................................... 48

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 51

Page 9: Manajemen SDM

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Sumberdaya Aparatur Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Barito Timur.......................................................................................................... 25

Tabel 2. Kesimpulan Analisis Faktor Internal dan Eksternal (KAFI/KAFE).......... 38

Tabel 3. Analisis SWOT .......................................................................................... 39

Tabel 4. Analisis Faktor Kunci Keberhasilan (FKK)............................................... 40

Page 10: Manajemen SDM

1

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Dalam rangka peningkatan kualitas SDM untuk meningkatkan kinerja Dinas

Pendidikan Nasional Kabupaten Barito Timur diperlukan semangat dukungan dari

aparatur Dinas Pendidikan Nasional sebagai unit organisasi yang bertanggung jawab

dalam pemberian bagi masyarakat khususnya pihak terkait dalam peningkatan

kualitas sumberdaya manusia aparatur tersebut. Peningkatan Kualitas Sumber Daya

Manusia Aparatur dilakukan dengan cara meningkatkan pengembangan karier

melalui pelaksanaan jalur pendidikan baik pendidikan formal, pendidikan

penjenjangan dan pendidikan teknis fungsional.

Disamping kualitas SDM Dinas Pendidikan Nasional, kinerja aparatur

dijajaran birokrasi dituntut memiliki kinerja yang memadai. Aparatur dituntut untuk

merubah paradigma lama yang mempunyai kecenderungan untuk dilayani, menjadi

melayani masyarakat. Perubahan paradigma ini mutlak dilakukan karena adanya

pergeseran nilai-nilai yang dianut dalam penyelenggaraan kepemerintahan.

Pergeseran-pergeseran nilai tersebut mencakup antara lain : peran, tanggung jawab,

pola pikir, perilaku, sikap mental, daya cipta, persaingan, inovasi, dan intelektual

yang harus dikondisikan dengan pola baru (Sanapiah, 2005).

Untuk dapat mewujudkan peningkatan kualitas sumber daya manusia

aparatur dalam pelaksanaan kepemerintahan yang baik (good governance) pada

Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Barito Timur yang sangat prioritas untuk

segera dilaksanakan adalah meningkatkan peran kepemimpinan dalam peningkatan

kualitas sumber daya aparatur di lingkungan Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten

Barito Timur.

Page 11: Manajemen SDM

2

1.2. Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan Kepemimpinan dalam

meningkatkan kualitas sumber daya aparatur Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten

Barito Timur guna mewujudkan kepemerintahan yang baik dengan memaksimalkan

potensi aparatur yang ada.

1.3. Manfaat

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan gambaran upaya Kepala Dinas

dalam memberdayakan aparatur untuk mencapai tujuan Dinas Pendidikan Nasional

Kabupaten Barito Timur.

Page 12: Manajemen SDM

3

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kepemimpinan

Demikian pula yang tidak kalah pentingnya yaitu paradigma

kepemimpinan. Dalam Konteks ini Senge (dalam Tjokroamidjojo, 2005)

menawarkan tentang kajian kepemimpinan, dengan memberi bobot kepada

pendayagunaan organisasi yang berdasar kepada pembelajaran yang tidak pernah

berhenti. Selanjutnya Senge (dalam Tjokroamidjojo, 2005) mengangkat tiga macam

kemampuan bagi pemimpin yang akan membangun organisasi pembelajaran yaitu

mampu memainkan peran baru (new role), memiliki keterampilan baru(new skill)

dan mengaplikasikan sarana-sarana baru bagi pemecahan masalah (new tools).

Dengan paradigma baru atau disebut “leader’s new work” bahwa seseorang

pemimpin yang baik memiliki tiga sifat (Raymond, 1983), yaitu :

1. Pemimpin sebagai perancang (designer)

2. Pemimpin sebagai guru (teacher)

3. Pemimpin sebagai pelayanan/pengasuh (steward)

Pimpinan bertanggung jawab pada pembangunan organisasi, dimana orang-orang

secara terus menerus meningkatkan kemampuan mereka untuk mengerti

kompleksitas, menjelaskan Visi dan memperbaiki mental model (Raymond, 1983)..

Fungsi pemimpin sebagai perancang (designer) harus peka terhadap

perubahan internal maupun eksternal sehubungan dengan merancang ide utama

yaitu, tujuan, visi dan nilai-nilai inti (Hartono, 1991). Seorang pemimpin harus

mampu membangun visi bersama dimulai dari visi pribadi. Dengan tujuan dan visi

bersama itulah organisasi hidup. Pemimpin sebagai pelayan (steward) adalah

kesediaan bertanggung jawab atas kesejahteraan organisasi dan bertindak untuk

Page 13: Manajemen SDM

4

kepentingan anggota, sedangkan fungsi pemimpin sebagai guru adalah teladan bagi

keseluruhan orang (Senge dalam Tjokroamidjojo, 2005).

2.2. Konsepsi Kualitas SDM Ditinjau dari Sudut Pandang Administrasi Publik

Dimensi manusia (SDM) dalam administrasi publik untuk mencapai hasil

yang lebih baik, mempunyai peranan yang sangat strategis sebagai unsur dinamis,

karena dua unsur lainnya dalam peningkatan SDM yaitu jenis tugas yang diemban

dan ketepatan bentuk organisasi merupakan unsur statis (Tjokroamidjojo, 2005).

Harus diakui bahwa dalam tatanan praktis, personil yang mempunyai karakteristik,

kreatif, fleksibel, bebas dan kolaboratif akan mampu menumbuh kembangkan

kompetensi utama administrasi publik (Dunn, 2000).

Untuk dapat menyusun tujuan pembangunan kinerja utama Dinas Pendidikan

Nasional Kabupaten Barito Timur kiranya perlu terlebih dahulu diuraikan elemen-

elemen dari Kompetensi (competence) dan administrasi publik. Sehingga dalam

mengukur pelaksanaan kebijakan, program dan kegiatan disusun indikator kinerja,

yang terdiri dari indikator input (masukan), indikator Output (keluaran), indikator

outcome (hasil), indikator Benefit (manfaat) dan indikator impact (dampak)

(Bratakusumah, 2005).

Dari uraian terdahulu dapat diketahui bahwa elemen-elemen kompetensi adalah:

1. Penguasaan keahlian dan,

2. Pengetahuan serta

3. Perilaku (behavior) yang mendukung

Elemen-elemen dari suatu sistem manajemen, adalah :

1. Sumber Daya Manusia (SDM)

Page 14: Manajemen SDM

5

2. Institusi/Organisasi/Kelembagaan

3. Sistem yang mendasari pola interaksi antar institusi dan antar bagian.

Kompetensi utama administrasi publik meliputi :

1. Kompetensi untuk mengkaji dan melembagakan paradigma baru reformasi;

2. Kompetensi manajemen Kebijakan Publik;

3. Kompetensi Manajemen stratejik;

4. Kompetensi fungsional bidang tugas umum pemerintahan dan pembangunan.

Berkaitan dengan empat kompetensi tersebut diatas dalam membangun kompetensi

adalah upaya untuk (Tjokrowinoto, 1996):

1. Membangun Akuntabilitas kinerja sumber daya manusia aparatur yang

menangani dan bertanggung jawab (responsible) atas berjalannya fungsi-fungsi

administrasi publik pada aspek penguasaan keahlian dan pengetahuan serta

membangun perilaku (behavioral) atau secara singkat, dapat dikatakan sebagai

membangun SDM administrasi publik pada aspek intelektual, manajerial dan

behavirour, sehingga mampu melaksanakan/menyelenggarakan administrasi

publik sesuai dengan agenda paradigma baru. Membangun SDM ini dapat

dilaksanakan melalui metode membangun komitmen pembelajaran (Building

Learning Commitment) yang dibekali kata pemahaman atas system thinking,

personal mastery, shared vision, mental model dan team learning (Senge dalam

Tjokroamidjojo, 2005).

2. Membangun institusi/kelembagaan/organisasi pada aspek normatif dan struktural

yang berintikan koordinasi, dengan dasar membangun komitmen organisasi

pembelajaran. Untuk dapat memenuhi syarat paradigma baru administrasi publik,

maka suatu organisasi harus terus komit dengan pembelajaran agar tetap

Page 15: Manajemen SDM

6

kompetitif, efisiensi, ekonomi, mendukung penyelenggaraan administrasi publik

berdasar paradigma baru.

3. Membangun sistem yang berdaya guna berkoordinatif, efisien melalui pola

sistem manajemen stratejik dimana kinerja organisasi terukur dan akuntabel.

4. Dalam rangka membangun kinerja pelayanan publik, Sumber Daya Manusia

(SDM) merupakan unsur yang sangat penting, sekaligus melaksanakan fungsi-

fungsi perumus perencanaan pelaksanaan dan pengawasan. Aspek yang harus

dibangun dan terus dibina meliputi :

a. Aspek Intelektual; berupa peningkatan penguasaan keahlian (skill) dan

pendalaman penguasaan keahlian (skill) dan pendalaman pengetahuan

(knowledge).

b. Aspek Manajerial; mencakup peningkatan kemampuan memimpin

(leadership) serta kemampuan men-sinergikan fungsi-fungsi manajemen. Hal

ini mengingat bahwa SDM yang mengisi unsur-unsur kepemimpinan dalam

administrasi publik akan berperan sebagai seorang designer (perencana),

steward (pelayan) sekaligus juga teacher (guru) dalam lingkungan

organisasinya, selain juga berperan sebagai moderator, pembina, negosiator,

informasi dan pengambil keputusan.

c. Aspek Behavioral; aspek ini sebagian telah terkandung dalam pembinaan

aspek intelektual dan manajerial, namun kiranya masih perlu suatu program

pembinaan khusus menyangkut filosofi dan etika, sikap dan ketakwaan

berdasarkan nilai-nilai luhur keagamaan.

Page 16: Manajemen SDM

7

2.3. Konsepsi Paradigma Pembangunan

Paradigma berasal dari Bahasa Yunani yang berarti model, pola contoh,

untuk kepentingan analisa, paradigma diartikan sebagai teori dasar atau cara pandang

yang fundamental, dilandasi nilai-nilai tertentu, dan berisi teori pokok, konsep,

asumsi, metodologi atau cara pendekatan yang dapat digunakan para teoritis dan

praktisi dalam menangani suatu permasalahan bagi kemajuan hidup dan kehidupan

kemanusiaan (Sanapiah, 2005).

Pemahaman terhadap paradigma pembangunan dimaksud agar aparatur di

semua level memiliki pemahaman yang lebih dan mendasar terhadap fenomena

pembangunan yang bersifat multi dimensi dan kompleks, bersifat lintas sektor, lintas

wilayah dan lintas lembaga. Paradigma pembangunan diperlukan sebagai bangunan

teori atau landasan pemikiran dalam mendesain strategi dan kebijakan pembangunan.

Perubahan paradigma dalam manajemen mengakibatkan pergeseran-

pergeseran, misalnya dari organisasi terstruktur ke organisasi dinamis dengan

kewenangan yang lebih besar, bentuk organisasi dinamis dengan kewenangan yang

lebih besar, bentuk organisasi yang statis berubah ke organisasi pembelajaran yang

dinamis, dari sistem sentralistik ke desentralistik dari kepemimpinan otoriter ke

kepemimpinan yang membutuhkan pembelajaran, dari visi yang ditentukan

pemimpin ke penciptaan visi bersama, dari cara berpikir sederhana atau linier

berubah ke cara berpikir sistematik atau holistic, dan dari komunikasi yang bersifat

satu arah ke komunikasi multi arah atau dialog.

Menyikapi pentingnya arti perubahan paradigma, maka setiap pimpinan

aparatur pemerintah perlu memahami paradigma pembangunan. Hal ini sangat

penting karena peran pokok pejabat aparatur pemerintah adalah yang melakukan

pengelolaan kebijakan, baik dalam rangka penyelenggaraan tugas-tugas pelayanan

Page 17: Manajemen SDM

8

maupun pembangunan yang meliputi pemahaman paradigma perilaku, administrasi

publik, serta paradigma sosial, ekonomi dan politik.

Paradigma Perubahan Perilaku, yang meliputi paradigma membangun

komitmen belajar dan organisasi pembelajaran sebagai upaya meningkatkan kualitas

sumber daya manusia, sebagaimana yang dirumuskan Senge (dalam Tjokroamidjojo,

2005), mengemukakan bahwa di dalam organisasi pembelajaran yang efektif di

dasarkan 5 (lima) disiplin belajar yaitu : personal mastery, mental models, shared

vision, term learning dan system thinking.

BERPIKIR SISTEM

Gambar 1. Unsur Pembangunan Learning Organization (Senge dalam Tjokroamidjojo, 2005)

VISI BERSAMA

TIM PEMBELAJAR

KEAHLIAN PERSONAL

DIALOG

MODEL MENTAL

Page 18: Manajemen SDM

9

2.4. Konsepsi Manajemen Strategis

1. Konsep

Membahas konsep manajemen stratejik berarti membicarakan hubungan

antara organisasi dan lingkungannya, lingkungan internal dan eksternal. Memberi

petunjuk bagaimana menghadapi dan menanggulangi perubahan yang terjadi dalam

lingkungan internal dan eksternal tersebut, dan juga memberi petunjuk bagi para

eksekutif dalam mencoba mempengaruhi dan mengendalikan sehingga tidak sekedar

bersikap memberi reaksi terhadapnya. Dengan demikian organisasi bersikap tetap

mampu mengendalikan arah perjalanannya menuju sasaran yang dikehendaki

(Anonymous, 2004).

Embrio dari perkembangan konsep manajemen strartejik adalah tentang

stratejik (strategic planning system). Sistem perencanaan yang sangat diperlukan

untuk dua alasan 1) merespon perubahan lingkungan eksternal dan 2) mengorganisir

sumber daya untuk peningkatan kinerja. Inti dari kegiatan perencanaan adalah

menyusun program kerja yang jelas dan dapat diimplementasikan sehingga dapat

menjamin keberlangsungan suatu organisasi dalam lingkungan yang berubah.

2. Prinsip

Prinsip dalam manajemen stratejik adalah adanya formulasi strategi yang

mencerminkan keinginan dan tujuan organisasi yang sesungguhnya (Anonymous,

2004), adanya implementasi strategi yang menggambarkan cara mencapai tujuan

(secara teknis implementasi strategi mencerminkan kemampuan organisasi dan

alokasinya termasuk dalam hal ini adalah alokasi keuangan, dengan anggaran

berbasis kinerja); serta evaluasi strategi yang mampu mengukur, mengevaluasi dan

memberikan umpan balik bagi perbaikan strategi.

Page 19: Manajemen SDM

10

Kegiatan dalam formulasi strategi meliputi :

a. Perumusan Visi, Misi, Nilai

1) Visi

Visi merupakan gambaran tentang masa depan (future) yang realistic dan

diwujudkan dalam kurun waktu tertentu (dapat mengisyaratkan adanya misi

dan tantangan).

Agar suatu visi menjadi realistik, dapat dipercaya, meyakinkan, serta

mengandung daya tarik maka dalam proses pembuatannya peru melibatkan

semua stakeholders.

2) Misi

Misi merupakan pernyataan yang menetapkan tujuan dan sasaran yang ingin

dicapai. Pernyataan misi membawa organisasi kepada suatu fokus. Misi

menjelaskan mengapa organisasi itu ada, apa yang dilakukannya dan

bagaimana melakukannya dan mengundang partisipasi masyarakat luas

terhadap perkembangan bidang utama yang digeluti organisasi.

3) Nilai

Nilai adalah ukuran yang mengandung kebenaran kebaikan mengenai

keyakinan dan perilaku organisasi yang paling dianut dan digunakan sebagai

budaya kerja dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan kegiatan misi

dalam rangka mencapai visi organisasi.

4) Pencermatan lingkungan Internal (PLI), Pencermatan Lingkungan Eksternal (PLE), Kesimpulan Analisis Faktor Internal dan Eksternal (KAFI & KAFE)

a) Pencermatan Lingkungan Internal (PLI);pada dasarnya adalah proses

identifikasi yang mengurai menjadi kekuatan dan kelemahan yang

Page 20: Manajemen SDM

11

mencakup organisasi, SDM, pembiayaan, efektivitas dan efisien, sarana

prasarana, dan lain-lain yang memiliki pengaruh terhadap pembuatan

kebijakan/keputusan organisasi.

b) Pencermatan Lingkungan Eksternal (PLE); yaitu mencermati (scanning)

peluang dan tantangan yang ada di lingkungan eksternal organisasi sendiri

(yang tidak dapat dikelola manajemen) yang meliputi berbagai faktor

yang dapat dikelompokkan dalam bidang/aspek.

5) Kesimpulan Analisis Faktor Internal dan Eksetrnal, merupakan

kesimpulan daftar prioritas faktor lingkungan, baik internal dan eksternal,

serta dampaknya terhadap masa depan organisasi yang selanjutnya akan

berpengaruh pada hubungan internal organisasi. Dalam kaitannya dengan

penyusunan perencanaan stratejik organisasi, KAFI, dan KAFE dapat disebut

“inventarisasi organisasi”.

6) Analisis Pilihan Strategi dan Kunci Keberhasilan

a) Analisis Pilihan Asumsi Strategi dilakukan dengan metode SWOT/TOWS

atas berbagai faktor pengaruh lingkungan stratejik untuk mengetahui

berbagai stratejik kunci yang selanjutnya ditentukan sejumlah pilihan

strategis (strategic choice).

b) Faktor Kunci Keberhasilan adalah faktor-faktor yang sangat berpengaruh

dan berfungsi untuk lebih memfokuskan stratejik organisasi dalam rangka

pencapaian visi dan misi secara efektif dan efisien.

7) Penetapan Tujuan, sasaran dan Strategi (Kebijakan, Program dan

Kegiatan)

Page 21: Manajemen SDM

12

a) Tujuan. Merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi,

tujuan adalah akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu

1 (satu) sampai 5 tahun.

b) Sasaran adalah penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu yang akan dicapai

atau dihasilkan oleh suatu organisasi dalam jangka waktu tahunan,

semesteran, triwulan, atau juga bulanan. Sasaran diusahakan dalam

bentuk kuantitatif sehingga dapat diukur dan dapat diwujudkan dalam

SMART.

8) Strategi adalah suatu upaya untuk merealisasikan tujuan an sasaran

organisasi (Anonymous, 2005) yang dijabarkan dalam kebijakan-kebijakan

dan program-program

a) Kebijakan, pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan yang telah

ditetapkan oleh berwenang untuk dijadikan pedoman, pegangan atau

petunjuk dalam pengembangan ataupun pelaksanaan program/kegiatan

guna tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam perwujudan sasaran,

tujuan, serta visi dan misi organisasi.

b) Program adalah kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk

mendapatkan hasil yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa instansi

pemerintah ataupun dalam rangka kerja sama dengan masyarakat guna

mencapai sasaran tertentu.

9) Perencanaan Kinerja: Untuk dapat dioperasikan rencana stratejik perlu

dijabarkan dalam perencanaan kinerja tahunan (annual performance plan).

Rencana kinerja ini berisi seluruh target kinerja yang hendak dicapai dalam

satu tahun mendatang dengan menunjukan sejumlah indikator kunci yang

Page 22: Manajemen SDM

13

relevan. Rencana Kinerja ini merupakan tolok ukur yang digunakan dalam

menilai keberhasilan/ kegagalan penyelenggaraan pemerintah untuk suatu

periode tertentu.

a) Sasaran, indikator kinerja, dan target yang akan dicapai pada periode

yang bersangkutan.

b) Program yang akan dilaksanakan

c) Kegiatan, indikator kinerja, dan target yang diharapkan dalam suatu

kegiatan.

Kegiatan formulasi strategi dilanjutkan dengan implementasi strategi yang

terdiri dari :

a) Rencana Program Kegiatan

b) Penganggaran (Alokasi Biaya)

c) Sistem pelaksanaan, pemantauan dan pengawasan.

Dan evaluasi strategi yang terdiri dari 2 (dua) kegiatan :

a) Pengukuran dan evaluasi kinerja

b) Pelaporan dan pertanggungjawaban

Page 23: Manajemen SDM

14

III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Barito

Timur sejak bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2005. Subyek penelitian ini

difokuskan pada Kepala Dinas sebagai pejabat Eselon II yang melakukan upaya

peningkatan kualitas Sumber Daya Aparatur. Selain Kepala Dinas, subyek penelitian

ini juga melibatkan unsur lain, yang dikelompokkan menjadi dua kelompok besar,

yakni kelompok pejabat Eselon III. Kelompok berikutnya adalah pejabat Eselon IV

merupakan pimpinan level terendah pada Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten

Barito Timur, dan terakhir ada para staf secara keseluruhan. Alasan pemilihan

subyek penelitian ini adalah:

1. Bahwa berdasarkan tugas pokok dan fungsi unsur pimpinan dari wakil level

teratas yaitu pejabat Eselon II, III, dan IV. Yang merupakan pemimpin yang

secara umum dan profesional penentu kebijakan sesuai dengan levelnya masing-

masing, maka mereka menjadi sumber penelitian.

2. Selanjutnya kepada semua pihak, karyawan merupakan pelaksana kebijakan

dimaksud, yang berperan penuh yang dibantu dukungan berbagai elemen, jenis

dan jenjang dan kemampuan teknis.

3.2. Metode Penelitian

3.2.1. Pendekatan Penelitian

Agar dapat secara mendalam memahami peran pemimpin (Kepala Dinas)

dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Aparatur guna mewujudkan

kepemerataan yang baik pada Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Barito Timur.

Page 24: Manajemen SDM

15

Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.

Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 1989) mengemukakan bahwa metodologi

kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-

kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Menurut

mereka pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik atau

utuh. Selanjutnya secara umum penelitian ini bertujuan mendeskripsikan strategi

Kepala Dinas (kepemimpinan) dalam meningkatkan kualitas aparatur Dinas

Pendidikan Nasional Kabupaten Barito Timur dengan suasana dan pemberdayaan.

Nasution (dalam Moleong, 1989), mengatakan bahwa pemahaman terhadap

situasi tertentu, menurut penelitian yang bersifat natural atau wajar sebagaimana

adanya, tanpa dimanipulasi, diatur dengan eksperimen atau tes, pendekatan tersebut

disebut naturalistic. Dengan demikian penelitian ini peneliti merupakan instrumen

utama. Konsep ini sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Bogdan dan Biklen

(dalam Moleong, 1989) yang menyatakan bahwa penelitian kualitatif mempunyai

sifat natural karena sumber data yang langsung dan peneliti sebagai instrumen kunci.

Relevansi pemilihan pendekatan ini adalah bahwa penelitian kualitatif pada

hakekatnya mengamati dan memahami orang dalam lingkungan hidupnya,

berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami bahasa dan tafsiran mereka dalam

pikiran kerja yang ada.

Dasar pertimbangan lain yang juga digunakan dalam memilih pendekatan ini

adalah penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisa peran

pemimpin dalam hal ini Kepala Dinas dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya

Aparatur Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Barito Timur. Hal ini tercermin pada

performance iklim kerja dan kinerja yang aparatur dari pejabat Eselon III (tiga)

hingga staf.

Page 25: Manajemen SDM

16

Model yang digunakan dalam penelitian ini diarahkan pada setting dan perilaku

Kepala Dinas atau pemimpin sebagai penentu strategi kebijakan dalam

memberdayakan seluruh staf Dinas Pendidikan Nasional meliputi para pejabat

Eselon III dan IV serta para staf biasa sebagai subyek yang dikembangkan kualitas

kerjanya. Seluruh staf merupakan subyek penelitian secara holistic dan kontekstual.

Konsep holistic di sini berarti; dengan berada di lapangan, peneliti akan lebih mampu

memahami konteks data dalam keseluruhan situasi, serta memperoleh pada

pandangan yang menyeluruh. Selanjutnya kontekstual disini berarti peneliti

mengumpulkan dan mencatat data secara terinci mengenai hal-hal yang dianggap

bertalian dengan peran Kepala Dinas dalam kegiatan pengembangan sumber daya

aparatur. Dengan demikian, data yang diperoleh merupakan suatu kebutuhan untuk

menjawab permasalahan penelitian ini, meskipun diperoleh melalui beberapa teknik

yang berbeda. Aspek yang diamati dalam penelitian ini meliputi dimensi utama, yaitu

kepemimpinan, strategi, kondisi dan kebijakan empat dimensi utama, yaitu :

1. Tugas pokok dan fungsi Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Barito Timur

2. Rencana strategis Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Barito Timur tahun

2003 – 2008 yang memuat tentang visi, misi, tujuan, kebijakan, rencana kerja

umum dan lain-lain.

3. Rencana kerja tahunan tahun 2006 Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten

Barito Timur, sebagai langkah kerja instansi setiap tahun, dengan

konsekuensi rencana anggaran satuan kerja tahun 2006.

4. Kondisi kepegawaian pada Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten hingga

saat penelitian.

Page 26: Manajemen SDM

17

3.2.2. Teknik Pengumpulan Data

Pengamatan awal sampai pemilihan setting dilakukan melalui dua cara, yaitu

pertama mencari informasi data di Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Barito

timur. Cara yang kedua adalah menemui dan mengadakan pendekatan secara

kekeluargaan dengan Kepala Dinas dan beberapa Pejabat Eselon III dan IV dimana

termasuk peneliti sendiri. Dari keterbukaan dan penerimaan yang familiar semua

pihak, peneliti berkeyakinan bahwa kedatangan peneliti ke kantor ini nantinya tidak

akan mengganggu kebiasaan dan perilaku kerja para aparatur.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dapat dikategorikan

sebagai human instrumen, dikarenakan data yang dikumpulkan adalah melalui

instrumen utama, yaitu peneliti sendiri, hal ini juga disebabkan peneliti adalah salah

satu pejabat Eselon III. Dengan menggunakan instrumen utama yaitu diri peneliti

sendiri, data tentang peran Kepala Dinas dalam meningkatkan kualitas sumber

aparatur Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Barito Timur. Mengenai penelitian di

mana peneliti berperan serta sebagai instrumen, Keating (1987) mendefinisikan

sebagai penelitian yang bercirikan interaksi sosial dengan subyek penelitian dalam

lingkungan subyek dan memakan waktu yang relatif cukup lama.

Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data dalam

penelitian ini terdiri dari tiga macam, yaitu pengamatan, wawancara dan

dokumentasi. Ketiga teknik ini, digunakan secara bertahap dan integrative.

Pengamatan dan wawancara dibangun sebagaimana dikemukakan oleh Sprandley

(dalam Keating, 1987), dimulai dengan pengamatan dan wawancara deskriptif,

pengamatan terfokus, wawancara struktural dan pengamatan selektif serta

wawancara secara kontras.

Page 27: Manajemen SDM

18

1. Pengamatan

Kegiatan pengamatan disini pada dasarnya berarti peneliti dengan cermat dan

seksama memperhatikan semua tindakan, gerakan, sikap yang muncul dalam relasi

sosial antar pribadi di kantor, unjuk kerja, bahkan juga pada obyek yang tidak

bergerak seperti antara lain situasi ruangan kerja. Untuk penelitian ini digunakan

pengamatan terlibat (participation observation). Dengan metode pengamatan terlibat

dan wawancara, peneliti melibatkan diri dalam kegiatan yang menjadi sasaran

penelitian, tanpa mengakibatkan perubahan pada kegiatan yang sudah berjalan.

Pengamatan dan wawancara dilakukan dalam beberapa tahap. Dimulai dari tahap

deskriptif, dimana dilakukan eksplorasi umum untuk memperoleh gambaran umum

mengenai semua elemen, yakni tentang visi dan misi, situasi kerja yang ada serta

peran Kepala Dinas. Selanjutnya dilakukan pengamatan terfokus pada suatu detail

tertentu. Di sini disempitkan fokusnya untuk dicermati secara mendetail. Pada tahap

ini, pengamatan lebih ditujukan pada produk berkualitas yang akan dicapai Kantor

Dinas, dan pada tahap terakhir dilakukan pengamatan lebih ditujukan pada upaya

Kepala Dinas dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya aparatur.

Pada pengamatan ini, peneliti hadir dan berada di kantor sebelum pukul 07.00

WIB hingga siang hari pukul 14.00 WIB. Pengamatan ini dilakukan setiap hari Senin

hingga Sabtu selama tiga bulan penuh. Obyek yang diamati bergantian terhadap

Kepala Dinas, Pejabat Eselon III, Pejabat Eselon IV dan para staf pelaksana, hal ini

disebabkan peneliti adalah salah satu Pejabat Eselon III pada Kantor Dinas

Pendidikan Nasional Kabupaten Barito Timur.

Page 28: Manajemen SDM

19

2. Wawancara

Sebagai metode pengumpulan data, wawancara ditujukan kepada informan

terpilih. Pemilihan informan ini dilakukan dengan pertimbangan relevansi

kewenangan dan kemampuannya. Singarimbun (1989) mengatakan bahwa informasi

haruslah orang yang memiliki pengetahuan dan sikap yang relevan dengan tujuan

penelitian Kegiatan wawancara ini dilakukan dengan menggunakan pedoman

wawancara. Namun kadang terjadi pertanayaan yang diajukan berkembang

mengikuti luas sempitnya jawaban informan. Berkembangnya pertanyaan ini tetap

diarahkan untuk selalu berada dalam bingkai pedoman wawancara. Untuk merekam

data wawancara ini, selain dicatat secara manual, kadang juga direkam dengan

menggunakan alat bantu, yaitu tape recorder.

Bentuk wawancara yang digunakan meliputi wawancara bebas terpimpin dan

wawancara sambil lalu. Wawancara bebas terpimpin adalah prosedur wawancara

yang mengikuti pedoman seperlunya. Pedoman wawancara hanya untuk butir-butir

masalah dan sub masalah yang diteliti, yang selanjutnya dikembangkan sendiri oleh

peneliti. Wawancara sambil lalu adalah wawancara yang ditujukan kepada informan

pendukung kepada orang yang dijumpai secara kebetulan. Wawancara sambil lalu

ditujukan pada sebahagian besar aparatur yang ada.

Kegiatan wawancara dan pengamatan dilakukan secara bergantian. Untuk

menggali data tentang dara Kepala Dinas meningkatkan kualitas sumber daya

aparatur sebagai informan kunci. Selain itu wawancara juga dilakukan kepada

informan pendukung, para Pejabat Eselon III, Pejabat Eselon IV dan para Aparatur

pelaksana.

Page 29: Manajemen SDM

20

3. Dokumentasi

Guna melengkapi data yang diperoleh, peneliti berusaha mengumpulkan

berbagai dokumen sebagai data autentik. Dokumen yang menjadi sasaran

pengamatan adalah apa saja yang berbentuk tulisan dan simbol-simbol. Data

dokumentasi tersebut berupa data sekunder seperti Peraturan Daerah Kabupaten

Barito Timur Nomor 9 Tahun 2003, Rencana strategis 2003 – 2008 Dinas Pendidikan

Nasional, Rencana Kerja Tahun 2006 Dinas Pendidikan Nasional, Dokumen

Anggaran Satuan Kerja Tahun 2005. Program kerja operasional, profil pendidikan,

data kepegawaian dan lain – lain.

3.2.3. Keabsahan Data

Sebelum dilakukan analisis dan penafsiran data, maka pemeriksaan

keabsahan data lebih dahulu dilakukan. Ada beberapa teknik keabsahan data seperti

kredibilitas, transferbilitas, serta auditabilitas. Dalam penelitian ini, pemeriksaan

keabsahan datanya menggunakan pemeriksaan kredibilitas dengan cara, antara lain

memperpanjang waktu penelitian, melakukan pengamatan yang terus menerus,

melakukan triangulasi, berdiskusi dengan teman sejawat, serta berdiskusi dengan

pakar yang menguasai, yang relevan dengan permasalahan penelitian ini.

Sebelum penelitian ini dilakukan terlebih dahulu dilakukan pra survei, yaitu

bulan Februari 2005. Kegiatan pra survei ini dilakukan di Kantor Dinas Pendidikan

Nasional Kabupaten Barito Timur.

Pengamatan yang terus menerus dilakukan untuk membuktikan pernyataan-

pernyataan yang disampaikan lewat wawancara, terlebih pada wawancara struktural.

Pengamatan dalam penelitian ini dilakukan selama masa penelitian ini, yakni pada

Page 30: Manajemen SDM

21

jam kerja berlangsung, yaitu dari pukul 07.00 WIB sampai pukul 14.00 WIB setiap

hari sampai hari Sabtu selama 5 bulan mulai bulan Juni sampai bulan Oktober 2005.

Teknik trianggulasi merupakan suatu upaya menyilang informasi untuk

memperoleh kebenaran maupun keabsahan data, sehingga diperoleh interprestasi

yang tepat. Penggunaan teknik trianggulasi untuk pemeriksaan keabsahan data ini

dan dicapai dengan jalan membandingkan apa yang dikatakan di depan umum

dengan apa yang dikatakan secara langsung kepada peneliti. Membandingkan hasil

pengamatan wawancara dengan dokumen yang berkaitan. Selanjutnya juga

trianggulasi data berbagai waktu, yang dicapai dengan jalan membandingkan data

hasil pengamatan wawancara pada suatu waktu dengan waktu lainnya.

3.2.4. Teknik Analisis Data

Informasi data yang terkumpul meliputi catatan lapangan (field note),

komentar peneliti, foto dan dokumen. Untuk memudahkan pemahaman terhadap data

penelitian ini, sehingga lebih bermakna, maka data tersebut harus disaji secara teratur

dan sistematik. Menurut Singarimbun (1989), analisis data adalah suatu proses

mengatur urutan data, mengorganisasikan data tersebut ke dalam suatu pola, kategori

dan satuan uraian dasar. Moleong (1989) menyatakan bahwa proses berarti

pelaksanaan analisis sudah mulai dilakukan sejak pengumpulan data dan dilanjutkan

setelah semua data terkumpul.

Langkah analisis data dalam penelitian ini menggunakan interactive model

dari Miles dan Huberman (1984), dimana proses analisis dilakukan bersamaan

dengan proses pengumpulan data. Disini data yang dikumpulkan pada awal

penelitian melalui pengamatan dan wawancara serta dokumentasi, langsung dicatat

untuk dianalisis. Dalam pembahasan dengan analisis permasalahan peneliti

Page 31: Manajemen SDM

22

menggunakan analisis kepemimpinan melalui kajian paradigma pembangunan

Sumber Daya Manusia, analisis kepemimpinan melalui kebijakan publik dan analisis

managemen strategis dalam hal ini termasuk menggunakan analisis SWOT.

Page 32: Manajemen SDM

23

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Barito Timur

4.1.1. Deskripsi Umum Pendidikan Nasional Kabupaten Barito Timur

a. Dasar Hukum

Mengacu pada Perda Nomor 9 Tahun 2003 tentang struktur Organisasi dan

Tata Kerja Dinas Pendidikan nasional Kabupaten Barito Timur dan produk Hukum

lainnya oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Barito Timur, maka disusunlah program

kerja tahunan Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Barito Timur Tahun 2006

sebagai pedoman rencana kerja (Renja) dalam rangka pencapaian Visi, Misi, Tujuan

dan Sasaran yang dilaksanakan berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi..

b. Tugas Pokok

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Barito timur Nomor 9 Tahun 2003,

Tanggal 6 Desember 2003 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas

Pendidikan Nasional Kabupaten Barito Timur maka tugas pokok dan fungsi sebagai

berikut :

- Melaksanakan kewenangan desentralisasi di bidang pendidikan ;

- Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati;

- Memimpin, merencanakan, mengorganisasikan, mengkoordinir, mengendalikan,

dan mengawasi kegiatan Dinas Pendidikan.

c. Fungsi

- Penyusunan kebijakan teknis di bidang pendidikan;

- Pemberian ijin dan pelaksanaan umum di bidang pendidikan;

- Pembinaan pelaksanaan Unit Pelaksanaan teknis Dinas;

- Pelaksanaan Urusan tata usaha Dinas;

Page 33: Manajemen SDM

24

d. Susunan Organisasi

Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Barito timur adalah Lembaga Teknis

Daerah yang dibentuk berdasarkan Peraturan daerah Kabupaten Barito Timur Nomor

9 Tahun 2003, tentang Susunan Organisasi dan tata Kerja Dinas Pendidikan Nasional

Kabupaten Barito Timur.

Susunan Organisasi Dinas Pendidikan Nasional

Kepala Dinas

Bagian Tata Usaha

Bidang Pendidikan Luar sekolah

Pemuda & Olahraga

Bidang Ketenagaan

Seksi Pendidikan

Luar Sekolah

Seksi Ketenagaan

TK/SD

Seksi Pemuda dan

Olahraga

Seksi Ketenagaan

SLTP/SLTA

Seksi Gedung, Perlengkapan

Sekolah

Seksi Teknis

Pendidikan TK/SD

Seksi Perpustakaan

Sekolah

Seksi Teknis Pendidikan

SLTP/SLTA

Bidang Prasarana

Bidang Pendidikan dan Pengajaran

UPTD

Tamiang Layang,

06 Desember 2005

Sub Bagian Perencanaan

Sub Bagian Umum

Kelompok Jabatan Fungsional

Gambar 1. Organisasi Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Barito Timur

Page 34: Manajemen SDM

25

e. Sumber Daya Aparatur

Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsinya, Dinas Pendidikan

Nasional Kabupaten Barito Timur didukung dengan Sumber Daya Aparatur

sebanyak 30 orang (Tabel 1).

Tabel 1. Sumberdaya Aparatur Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Barito Timur

No. Jenis Pendidikan / Eselon / Golongan / Penjenjangan Jumlah Pegawai Berdasarkan Pendidikan Formal

1. S2 1 2. S1 12 3. Sarjana Muda/DIII 4 4. SLTA 12 5. SLTP 1 6. SD - Jumlah 30 Pegawai Berdasarkan Eselonisasi

1. Eselon II 1 2. Eselon III 5 3. Eselon IV 10 Jumlah 16 Pegawai Berdasarkan Golongan

1. Golongan IV 10 2. Golongan III 12 3. Golongan II 7 4. Golongan I 1 Jumlah 30 Pegawai Berdasarkan Diklatpim / Penjenjangan

1. Diklatpim Tk. II 2 2. Diklatpim Tk. III 4 3. Diklatpim Tk. IV 3 Jumlah 8

Page 35: Manajemen SDM

26

4.1.2. Deskripsi Dinas Pendidikan Nasional Dalam Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Aparatur

Untuk mengetahui proses penyelenggaraan tugas administrasi pemerintahan

telah berjalan sesuai atau tidak dengan rencana yang telah disusun maka perlu

dilakukan pemantauan terhadap kegiatan tersebut. Hasil pemantauan dijadikan

sebagai proses umpan balik / feedback untuk kelancaran pencapaian tujuan.

Proses monitoring dan balikan ini telah dilaksanakan oleh Aparatur Dinas

Pendidikan Nasional Kabupaten Barito Timur, walaupun persentase hasil capaiannya

belum sepenuhnya berjalan secara efektif. Hal ini disebabkan karena terbatasnya

kualitas sumber daya manusia, disiplin dan motivasi kerja aparatur yang masih

kurang, sarana dan prasarana yang belum memadai, dana operasional terbatas,

koordinasi dalam lingkup organisasi dengan pihak terkait lainnya belum optimal

serta faktor eksternal yaitu kondisi sosial, ekonomi masyarakat relatif masih rendah.

Beberapa kegiatan yang perlu dimonitor dalam rangka mendukung efisiensi dan

efektifitas koordinasi administrasi serta penyelenggaraan tugas pemerintahan pada

lingkup Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Barito Timur yaitu antara lain :

a. Apakah Peningkatan SDM / Aparatur sudah berkualitas dan profesional

b. Apakah Pengadaan sarana dan prasarana sudah terpenuhi

c. Apakah penetapan pedoman dan tata kerja sudah optimal atau belum

d. Apakah dana operasional yang tersedia sudah memadai atau belum

e. apakah partisipasi masyarakat terhadap kebijakan yang ditetapkan sudah

efektif (partisipatif)

f. Apakah tanggapan masyarakat terhadap kinerja sudah positif

g. Apakah koordinasi dan kerjasama dengan instansi lainnya sudah berjalan

optimal atau belum

Page 36: Manajemen SDM

27

Strategi yang dilakukan Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Barito Timur dalam

peningkatan kualitas SDM melalui :

a. Memperbaiki komposisi sumber daya manusia pegawai, dengan cara merekrut

tenaga-tenaga yang berlatar belakang pendidikan yang sesuai dengan bidang

tugasnya dalam arti luas baik untuk tingkat sarjana (S!), Sarjana Muda (D3)

maupun Sekolah Menengah Atas;

b. Melaksanakan mutasi pejabat struktural diutamakan bagi mereka yang telah

menduduki jabatan yang sama lima (5) tahun keatas atau dalam satu wilayah

kerja lebih 10 tahun dengan tetap memperhatikan jabatan struktural yang ada dan

kinerja pejabat tersebut dengan mengacu pada pola karier PNS Dinas Pendidikan

Nasional;

c. Mempertahankan kebijaksanaan bahwa Dinas Pendidikan merupakan salah satu

kerja prioritas didalam memperoleh jalan formasi PNS, terutama diarahkan pada

kebutuhan SDM profesional;

d. Memperbaiki kualitas kepegawaian dengan upaya memantapkan sistem informasi

kepegawaian dan perencanaan pegawai yang berorientasi kepada kebutuhan

organisasi. Langkah ini sangat mendasar bagi terwujudnya kualitas sumber daya

aparatur yang mantap. Sehat sesuai kebutuhan nyata;

e. Memperbaiki sistem pelayanan yang baik diharapkan dapat menumbuhkan

motivasi pegawai untuk meraih prestasi kerja yang lebih meningkat lagi;

f. Meningkatkan kualitas kinerja pegawai yang didasarkan pada karier dan prestasi

kerja yang obyektif dengan mengacu pada pola karier PNS. Pola ini memberikan

kejelasan akan jenjang karier bagi pegawai yang berprestasi, yang pada akhirnya

akan menumbuhkan motivasi kerja bagi pegawai tersebut.

Page 37: Manajemen SDM

28

g. Melaksanakan pembinaan mental keamanan serta melancarkan pendisiplinan

melalui program reward and punishment guna mendorong terciptanya kinerja

setiap unit kerja yang memuaskan.

h. Mengupayakan perbaikan kesejahteraan pegawai melalui pelayanan Akses

menghimbau agar dukungan pengadaan rumah melalui kredit BTN bagi pegawai

yang kurang mampu, ini diharapkan akan dapat menciptakan dukungan terhadap

kelancaran tugas kedinasan.

i. Mengusulkan Diklat yang merupakan motivasi untuk memperoleh persyaratan

jabatan pada jenjang karier yang lebih tinggi bagi aparatur yang berdedikasi dan

berprestasi sehingga diharapkan akan dapat meningkatkan kinerjanya.

Dengan ketersediaan SDM yang memadai dan kompetensi yang dimiliki oleh

Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Barito Timur, maka untuk meningkatkan

kinerja organisasi dalam rangka perwujudan good governance akan sangat

ditentukan oleh kualitas SDM dan profesionalisme sehingga pendidikan dan

pelatihan yang di ikuti oleh para aparatur serta pemanfaatannya akan sangat

mendukung untuk pencapaian sasaran dan tujuan organisasi.

4.2. Analisis Permasalahan

Sebagai fokus dari penyusunan tesis ini adalah : Dinas Pendidikan Nasional

Barito Timur, sedangkan fokusnya untuk melihat sejauh mana peran kepemimpinan

dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Aparatur guna mewujudkan

kepemerintahan yang baik.

Pengumpulan data primer maupun sekunder yang dilakukan pada Dinas

Pendidikan Nasional Kabupaten Barito Timur yang dianggap dapat mewakili.

Page 38: Manajemen SDM

29

Peningkatan kualitas sumber daya aparatur dalam rangka mewujudkan

kepemerintahan yang baik (good governance) pada Dinas Pendidikan Nasional

Kabupaten Barito Timur dimaksudkan untuk mengatasi masalah kompetensi aparatur

yang masih rendah belum sepenuhnya optimal karena belum didukung oleh

kemampuan profesionalisme aparatur Dinas Pendidikan Nasional dalam rangka

meningkatkan kinerja.

4.2.1. Analisis Kepemimpinan Melalui Kajian Paradigma Pembangunan SDM

Dalam pelaksanaan good governance, Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten

Barito Timur sudah membuat laporan akuntabilitas kinerja instansi sebagai alat untuk

mengukur sejauh mana tingkatan efisiensi keberhasilan atau kegagalan suatu instansi

pemerintah dalam melaksanakan tugas, sebagai pertanggung jawaban kepada publik.

Dengan sejumlah sumber daya aparatur yang ada dan kompetensi yang

dimiliki oleh Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Barito Timur, maka untuk

peningkatan kualitas dan kinerja Sumber Daya Aparatur dalam kerangka

membangun paradigma baru administrasi publik akan sangat ditentukan oleh kualitas

sumber daya aparatur dan profesionalisme personil dalam menyelenggarakan tugas

dan fungsinya, pendayagunaan sumber daya aparatur akan sangat mempengaruhi

pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.

Dengan kualitas dan kuantitas pegawai yang ada sebenarnya belum dapat

memberikan kinerja yang efektif dan efisien dalam penyelenggaraan tugas dan

fungsinya. Karena dilihat dari komposisi tingkat pendidikan, pegawai yang

berpendidikan Sarjana (S1) belum dibekali oleh keterampilan khusus. Begitu juga

tenaga fungsional sangat jarang ikut magang sehingga skillnya tidak berkembang

yang berdampak pada rendahnya inovasi maupun kreasi dalam memberi pelayanan

Page 39: Manajemen SDM

30

pendidikan. Dengan demikian tentunya untuk menata dan mewujudkan pencapaian

tujuan organisasi, hal yang sangat penting untuk diupayakan secara optimal adalah

peningkatan kualitas dan pendayagunaan sumber daya aparatur yang

diimplementasikan dalam suatu organisasi secara fungsional dan profesional. Hal ini

merupakan perwujudan dan menunjukkan hubungan diantara fungsi serta wewenang

dan tanggung jawab dalam menjalankan masing-masing tugasnya. Pengembangan

sumber daya aparatur diarahkan pada pembangunan paradigma baru administrasi

publik yang mengarah pada :

1. Berpikir Sistem (System Thinking)

2. Keahlian Pribadi (Personal Mastery)

3. Mental Model (Personal Mastery)

4. Membangun Visi Bersama (Building Shared Vision)

5. Pembelajaran Tim (Team Learning)

Kelima komponen organisasi pembelajaran tersebut diatas telah mulai

berlangsung diantara aparatur, hanya saja tinggal bagaimana mensosialisasikan dan

menerapkannya sesuai dengan prosedur organisasi pembelajaran yang baik.

Akhir-akhir ini berkembang pesat pemikiran dan penerapan organisasi

pembelajaran, karena dipandang sebagai alat yang efektif untuk menangani dan

memecahkan masalah yang berciri kerumitan, perubahan pesat dan ketidakpastian.

Akibat adanya pengaruh langsung dari globalisasi dimana Indonesia sebagai suatu

negara tidak dapat melepaskan ketergantungan dari pengaruh globalisasi. Melalui

organisasi pembelajaran ini diharapkan Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Barito

Timur dapat mensosialisasikannya kedalam lingkup pengembangan SDM pegawai

yang berkualitas dan profesional dalam bentuk suatu wadah organisasi pembelajaran.

Dimana Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Barito Timur secara terus menerus

Page 40: Manajemen SDM

31

menjalankan fungsinya melalui proses pembelajaran dalam rangka meningkatkan

kinerjanya untuk mewujudkan good governance.

Didalam memecahkan masalah yang dihadapi pada Dinas Pendidikan

Nasional Kabupaten Barito Timur, seperti yang diangkat dalam System Thinking

harus merujuk kepada sifat-sifat holistik dan sifat keterkaitan (interconnectedness).

Kelemahan dan permasalahan yang dihadapi dalam merumuskan bahan kajian

penyusunan program dan petunjuk teknis serta membantu penyelenggaraan

pemerintah harus dilihat dari segi akar permasalahan atau disebut systemic structure

yang bersifat generatif. Solusi terhadap masalah harus bersifat fundamental solution,

tidak bersifat symptomatic solution (Gambbar 2).

Karakter ini muncul dalam disiplin kelima disebut “system thinking”

sedangkan sikap dan perilaku merujuk kepada empat disiplin lainnya yaitu Building

Shared Vision, Team Learning, Personal Mastery dan Mental Model sebagaimana

diungkapkan diatas. Agenda paradigma memberi arah bagi aparatur di lingkungan

Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Barito Timur di dalam upaya meningkatkan

kompetensi SDM Aparatur. Suatu hal yang harus dihindari yaitu sifat-sifat subjektif

dan apriori terhadap struktur institusi sehingga nilai-nilai keadilan dan pemerataan

serta prinsip-prinsip pembangunan menjadi bias.

Page 41: Manajemen SDM

32

DINAMIC STRUCTURE : Peningkatan Kualitas SDM Aparatur

PENINGKATAN KUALITAS SDM

APARATUR

KEPEMERINTAHAN YANG BAIK (GOOD GOVERNANCE)

PERAN KEPEMIMPINAN

MANAJERIAL TEACHER, DESIGNER, STEWARD

S

S

S

S

S

R1

R2

- Peningkatan Mutu Aparatur Melalui Diklat Teknis dan fungsional

- Pemantapan kelembagaan

KUALITAS SDM APARATUR BELUM

MEMADAI

FUNDAMENTAL SOLUTION PERBAIKAN SISTEM REKRUITMEN DAN

PENEMPATAN STAF

KETIDAKPASTIAN MASYARAKAT DALAM

PENEMPATAN PELAYANAN PENDIDIKAN

B1

B2

O

O

O

S

S

S

R3 Delay Delay

GENERIC STRICTURE ARCHETYPE SHIFTING THE BURDEN Peningkatan Kualitas SDM Aparatur

Gambar 2. Solusi terhadap masalah harus bersifat fundamental solution, tidak bersifat symptomatic solution

Page 42: Manajemen SDM

33

4.2.2. Analisis Kepemimpinan Melalui Kebijakan Publik

Didalam membangun peningkatan kualitas dan kinerja Dinas Pendidikan

Nasional Kabupaten Barito Timur yang diaplikasikan melalui peningkatan kualitas

sumber daya manusia akan terkait didalamnya komponen kajian kebijakan publik.

Kebijakan publik merupakan fenomena yang kompleks dan dinamis yang meliputi

paling tidak tiga kelompok utama yaitu : 1) pembuatan kebijakan, 20 pengendalian

pelaksanaan dan, 3) evaluasi kinerja kebijakan. Karenanya maka proses kajian

kebijakan merupakan serangkaian aktivitas intelektual yang dilakukan, yang pada

dasarnya sebagai proses kegiatan yang bersifat praktis.

Pembentukan kebijakan terfokus kepada terciptanya pelayanan prima sesuai

dengan kaidah pelayanan umum yang ditetapkan menurut Keputusan Menpan Nomor

81 Tahun 1993. secara lebih operasional lagi kebijakan tersebut dijabarkan melalui

perbaikan mutu pelayanan yang dilakukan melalui perubahan sikap dan perilaku

serta peningkatan profesionalisme para aparatur serta penyempurnaan berbagai

peraturan-peraturan yang melandasi penyelenggaraan setiap jenis pelayanan,

terutama menyangkut pembenahan sistem dan prosedur yang lebih cenderung

meningkatkan kinerja organisasi sesuai dengan aspirasi reformasi dan tuntutan

persaingan global. Tuntutan terhadap perbaikan dan peningkatan Akuntabilitas

Kinerja dan pelayanan organisasi akan terus-menerus dan konsisten mengambil

langkah-langkah nyata untuk menata sistem dan mekanisme pelayanan yang

dilakukan oleh SDM profesional.

Untuk mencapai tujuan peningkatan kualitas SDM aparatur melalui suatu

kerangka kajian kebijakan publik, telah dilakukan pengkajian kebijakan terhadap

beberapa aspek yang mempengaruhi upaya peningkatan kualitas dan kinerja Dinas

Page 43: Manajemen SDM

34

Pendidikan Nasional Kabupaten Barito Timur. Dalam kerangka perwujudan good

governance yang diantaranya adalah :

1. Kebijakan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia

- Kesejahteraan pegawai

- Pendidikan dan latihan

- Menggali dan memahami nilai dan potensi kebudayaan

- Meningkatkan kualitas kesehatan

- Meningkatkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

2. Rencana Strategis Peningkatan Kualitas SDM

Pembangunan nasional mengalami perubahan mendasar baik menyangkut

paradigma maupun mekanisme pelaksanaannya. Perubahan tersebut mewarnai

pembangunan daerah. Salah satu perubahan tersebut adalah makin besarnya

peranan masyarakat. Untuk itu, diperlukan kualitas manusia yang memadai.

Disamping itu, paradigma baru pembangunan diarahkan pada upaya

meningkatkan dan mengembangkan kualitas manusia dan kehidupannya.

4.2.3. Analisis Manajemen Strategis

Dalam pemahaman manajemen stratejik ada tiga aspek yang menjadi

landasan pemikiran yakni Paradigm Shift, Management of Change dan Strategi

(Palgunadi dalam Anonymous, 2004), maksudnya bahwa dalam berpikir strategis

memerlukan pemahaman adanya paradigma yang baru mengenai terjadinya

perubahan-perubahan eksternal maupun internal mengenai perubahan-perubahan

yang bisa dibayangkan (vision), keterampilan yang harus disiapkan (skill). Dukungan

apa yang bisa didapat (insentif), sumber daya (resources) dan rencana tindakan

dalam mengantisipasi maupun menciptakan perubahan (Action Plan). Demikian pula

Page 44: Manajemen SDM

35

dalam hal melakukan tindakan strategi memerlukan konsolidasi tiga unsur yang

terkait yaitu manusia (people), alat (technology) dan proses (process) yang ketiganya

dirangkum dalam suatu tindakan operasi.

Dalam mengkaji manajemen stratejik penyelenggaraan tugas dan fungsi

Dinas Pendidikan Nasional melalui peningkatan kualitas SDM dan kinerja dapat

dilihat dari perencanaan strategi dan analisis lingkungan stratejik unit kerja saling

terkait erat dalam proses pelaksanaan dan penyelesaian tugas dan fungsinya, maka

dipandang perlu untuk melakukan analisa lingkungan stratejik unit kerja.

Untuk dapat menentukan faktor penentu keberhasilan organisasi, maka

disusun visi, misi, dan nilai organisasi untuk kemudian dianalisis baik lingkungan

internal dengan mencermati kekuatan dan kelemahan yang ada maupun lingkungan

eksternal melalui pencermatan tantangan dan peluang organisasi. Dengan analisis

SWOT disusun asumsi dan faktor penentu keberhasilan pencapaian program.

Memperhatikan proses penyelenggaraan tugas dan fungsinya, Dinas

Pendidikan Nasional Kabupaten Barito Timur dalam rangka pembangunan di daerah

yang dituangkan kedalam upaya perwujudan Good Governance, maka ditetapkan

Rencana Stratejik, Pencermatan Lingkungan Internal dan Eksternal (PLI/PLE) dan

Rencana Kinerja organisasi sebagai berikut :

1. Visi

“Terwujudnya penyelenggaraan Pendidikan di Barito Timur yang maju, Mandiri

dan Demokratis untuk menghasilkan sumber daya manusia berkualitas yang

menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, beriman dan bertaqwa Tahun 2010”.

Page 45: Manajemen SDM

36

2. Misi

- Meningkatkan sistem penyelenggaraan pendidikan pada semua jalur, jenis

dan jenjang pendidikan secara demokratis;

- Meningkatkan pembinaan pendidikan masyarakat, pemuda dan olah raga

secara merata, jujur dan adil;

3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan penguasaan ilmu

pengetahuan dan teknologi agar terwujudnya masyarakat yang tangguh, dinamis,

kreatif, sanggup bersaing dalam menyongsong globalisasi diberbagai bidang;

4. Meningkatkan manajemen pendidikan dengan cara mengikutsertakan semua

komponen proses dan hasil pendidikan.

5. Togetherness (bekerja dalam kebersamaan)

6. Empathy (memahami masalah)

7. Willingness (kesediaan bekerja)

8. Organizational (berperilaku secara organisasional)

9. Pencermatan Lingkungan Internal (PLI)

Dilakukan melalui pencermatan (scanning) lingkungan internal organisasi

yang menghasilkan :

Kekuatan (Strength)

1. Jumlah pegawai cukup memadai;

2. Disiplin cukup baik;

3. Pedoman tata kerja yang baik;

4. Dukungan pimpinan sangat tinggi.

Kelemahan (Weaknesses) :

1. Kualitas SDM masih kurang;

2. Sarana penunjang relatif terbatas;

Page 46: Manajemen SDM

37

3. Dana penunjang relatif terbatas;

4. Ketergantungan kepada pimpinan.

10. Pencermatan Lingkungan Eksternal (PLE)

Dilakukan melalui pencermatan scanning) lingkungan eksternal organisasi

yang menghasilkan :

Peluang (Opportunity) :

1. Otonomi yang sesuai dengan Undang-undang No. 32 Tahun 2004;

2. Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah (UU No. 33 Tahun 2004);

3. Kesempatan pegawai untuk mengikuti pendidikan;

4. Partisipasi masyarakat terhadap program pembangunan;

Ancaman (Threats) :

1. Adanya berbagai masalah potensi yang muncul;

2. Situasi dan kondisi lingkungan kerja uang pasif;

3. Penilaian masyarakat terhadap perilaku aparatur;

4. Keterbukaan atau adanya transparansi kebijakan;

Tujuan yang hendak dicapai dengan menggunakan Pencermatan tersebut, adalah

untuk menguasai kekuatan dan kelemahan internal organisasi dan memahami

peluang dan tantangan eksternal organisasi sehingga organisasi dapat mengantisipasi

perubahan-perubahan dimasa yang akan datang sesuai dengan kemampuan dan

kapasitas yang dimiliki menuju tujuan ingin dicapai.

Melalui Pencermatan Lingkungan Internal dan Eksternal diperoleh faktor-

faktor kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman dan selanjutnya dilakukan analisis

KAFI dan KAFE dengan membuka bobot dan rating untuk memperoleh urutan

prioritas sebagai berikut :

Page 47: Manajemen SDM

Tabel 2. Kesimpulan Analisis Faktor Internal dan Eksternal (KAFI/KAFE)

Lingkungan Bobot Rating Score (Bxr) Prioritas

FAKTOR-FAKTOR INTERNAL KEKUATAN (Strenght) 1. Jumlah Pegawai 2. Disiplin 3. Pedoman tata kerja 4. Dukungan Pimpinan

40 30 10 20

4 3 1 2

160 90 10 40

I II IV III

KELEMAHAN (Weaknesses) 1. Kualitas SDM rendah 2. Sarana dan Prasarana 3. Dana terbatas 4. Ketergantungan kepada pimpinan

40 30 20 10

4 3 2 1

160 90 40 10

I II III IV

FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL PELUANG (Opportunity) 1. UU No. 32/2004 2. UU No. 33/2004 3. Kesempatan pendidikan 4. Partisipasi masyarakat

35 10 30 25

4 1 3 2

140 10 90 50

I IV II III

ANCAMAN (Threats) 1. Adanya berbagai masalah yang

muncul 2. Situasi dan kondisi lingkungan

kerja 3. Penilaian masyarakat 4. Keterbukaan/transparansi

kebijakan

40

30

20 10

4 3 2 1

160

90

40 10

I

II

III IV

Analisis SWOT dan faktor Kunci Keberhasilan (FKK) berdasarkan kesimpulan

analisis faktor internal dan eksternal (KAFI dan KAFE) yang selanjutnya dianalisis

dengan menggunakan pisau analisis SWOT.

Keterangan : Untuk memudahkan penarikan asumsi, kami memberikan nilai rating sebagai berikut : R (4) memiliki pengaruh sangat besar; R(3) cukup berpengaruh; R(2) berpengaruh; dan R(1) kurang berpengaruh dengan menekankan skor tertinggi sebagai faktor yang memiliki pengaruh kuat (besar) terhadap kinerja organisasi.

38

Page 48: Manajemen SDM

39

Tabel 3. Analisis SWOT

KEKUATAN (STRENGTH} KELEMAHAN (WEAKNESESS) KAFI KAFE

1. Jumlah pegawai cukup memadai 2. Disiplin cukup baik 3. Dukungan tata kerja yang baik 4. Dukungan Ketua sangat tinggi

1. Peningkatan kualitas SDM masih

kurang 2. Sarana penunjang belum memadai 3. Dana penunjang belum memadai 4. Ketergantungan kepada pimpinan

PELUANG (OPPORTUNITY) STRATEGI (SO) STRATEGI (WO) 1. Otonomi yang luas sesuai dengan Undang-Undang

No. 32 Tahun 2004 2. Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah (UU

No. 33 Tahun 2004) 3. Kesempatan pegawai untuk mengikuti pendidikan 4. Partisipasi masyarakat terhadap program

pembangunan daerah

1. Mempersiapkan pegawai yang ada

untuk menunjang pelaksanaan otonomi daerah (UU No. 32 Tahun 2004)

2. Meningkatkan disiplin dalam melaksanakan UU No. 33/2004

1. Tingkatkan Akuntabilitas kinerja

untuk mewujudkan GG. 2. Lengkapi sarana dan prasarana untuk

menopang pelaksanaan UU No. 33/2004

ANCAMAN (THREATS) STRATEGI (ST) STRATEGI (WT) 1. Adanya berbagai masalah potensi yang muncul 2. Situasi dan kondisi lingkungan kerja yang pasif 3. Penilaian masyarakat terhadap perilaku aparatur 4. Keterbukaan atau adanya transparansi kebijakan

1. Tingkatkan kualitas dengan

mengoptimalkan jumlah pegawai melalui kewenangan yang ada.

2. Jadikan disiplin sebagai alat untuk menopang situasi dan kondisi lingkungan kerja yang pasif.

1. Kualitas SDM ditingkatkan untuk

mengatasi permasalahan yang muncul.

2. Tingkatkan dana untuk usaha memperbaiki image dan wibawa pemerintah di mata masyarakat.

Selanjutnya berdasarkan hasil analisis SWOT dilakukan Analisis Stratejik dan Pilihan (ASAP) untuk memperoleh faktor Kunci Keberhasilan (FKK).

Page 49: Manajemen SDM

40

Tabel 4. Analisis Faktor Kunci Keberhasilan (FKK)

KETERKAITAN DENGAN VISI MISI NILAI-NILAI STRATEGI

1 1 2 3 4 1 2 3 4

Faktor FPK

STRATEGI (SO) 1. Mempersiapkan pegawai yang ada untuk

menunjang pelaksanaan good governance 2. Meningkatkan disiplin dalam melaksanakan UU

No. 33/2004

3 3

2 2

2 3

2 3

2 2

2 4

2 3

3 3

2 4

20 (VII)

27 (II)

STRATEGI (WO) 1. Meningkatkan kualitas SDM aparatur untuk

menunjang otonomi daerah 2. Melengkapi sarana dan prasarana untuk menopang

UU No. 33/2004

3 3

1 3

2 3

2 3

1 3

2 3

2 3

3 3

2 3

17 (VIII)

26 (III)

STRATEGI (ST) 1. Tingkatkan Kualitas SDM dengan mengoptimalkan

jumlah pegawai melalui kewenangan yang luas dari otonomi daerah.

2. Jadikan disiplin sebagai alat untuk menopang situasi dan kondisi lingkungan kerja yang pasif.

4 3

3 2

4 2

3 2

3 3

4 3

3 2

3 2

3 2

30 (I)

22(V)

STRATEGI (WT) 1. Kualitas SDM ditingkatkan untuk mengatasi

permasalah yang muncul. 2. Tingkatkan dana untuk usaha memperbaiki image

dan wibawa pemerintah di mata masyarakat

3 3

2 2

2 2

3 3

2 2

2 2

2 2

3 2

3 3

25 (IV)

12 (VI)

Page 50: Manajemen SDM

41

11. Faktor Kunci Keberhasilan (FKK)

Untuk memberi fokus dan memperkuat rencana yang memperjelas hubungan

antara misi dengan tujuan maka dipilih faktor-faktor penentu keberhasilan (Critical

Success Factor (CSF), yang dikembangkan dari strategi alternatif, sebagai berikut :

1. Meningkatkan Sumber Daya Aparatur untuk meningkatkan pelayanan publik

dengan mengoptimalkan kinerja pegawai melalui kewenangan yang luas;

2. Meningkatkan disiplin dalam mewujudkan good governance sebagai peluang

diberikannya kewenangan yang lebih luas dalam menentukan kebijakan;

3. melengkapi sarana dan prasarana Dinas Pendidikan Nasional untuk menopang

dan mengatasi permasalahan yang muncul;

4. Kualitas SDM ditingkatkan untuk mengatasi permasalahan yang muncul;

5. Jadikan disiplin sebagai alat untuk menopang situasi dan kondisi lingkungan

kerja yang pasif;

6. Tingkatkan dana untuk usaha memperbaiki image dan wibawa pemerintah di

mata masyarakat;

7. mempersiapkan pegawai yang ada untuk menunjang pelaksanaan good

governance;

8. meningkatkan Kualitas SDM Aparatur untuk menunjang otonomi daerah.

Tujuan

Penerapan tujuan menjadi tolok ukur kinerja organisasi dari 8 (delapan) FKK,

maka dipilih 3 (tiga) FKK sebagai proses pembelajaran untuk diuraikan lebih lanjut

dengan membandingkan misi-misi yang akan dilaksanakan yaitu :

Page 51: Manajemen SDM

42

Formulasi Perumusan Tujuan FKK MISI

1. Meningkatkan Kualitas Sumber daya Aparatur untuk meningkatkan pelayanan publik dengan mengoptimalkan kinerja pegawai melalui kewenangan yang luas;

2. Meningkatkan disiplin dalam mewujudkan good governance sebagai peluang diberikannya kewenangan yang lebih luas dalam menentukan kebijakan;

3. Melengkapi sarana dan prasarana Dinas Pendidikan Nasional untuk menopang dan mengatasi permasalahan yang muncul.

TUJUAN 1. Meningkatkan sistem

penyelenggaraan pendidikan pada jalur, jenis dan jenjang pendidikan secara demokratis;

2. Meningkatkan pembinaan pendidikan masyarakat, pemuda dan olahraga secara merata, jujur, dan adil;

3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi agar terwujudnya masyarakat yang tangguh, dinamis, kreatif, sanggup bersaing dalam menyongsong globalisasi diberbagai bidang;

4. meningkatkan manajemen pendidikan dengan cara mengikuti sertakan semua komponen proses dan hasil pendidikan.

1. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Aparatur untuk meningkatkan kinerja;

2. Terpenuhinya sarana dan prasarana Dinas Pendidikan Nasional.

Sasaran

Dari tujuan yang telah ditetapkan, maka dipilih satu tujuan dan dapat

diuraikan dalam sasaran, yaitu :

Dengan demikian dapat diharapkan :

Page 52: Manajemen SDM

Berdasarkan tujuan sasaran yang telah dicapai, maka dapat dirumuskan

strategi organisasi dalam kebijakan dan program sebagai berikut :

Strategi Organisasi Dalam Menentukan Kebijakan dan Program

5. Tersedianya sarana dan prasarana pendidikan 30 % Tahun 2007.

4. Tercapainya pemerataan kesempatan belajar 25 % Tahun 2007;

3. Tercapainya peningkatan kesejahteraan aparatur 20 % Tahun 2006;

2. Terwujudnya penempatan aparatur yang sesuai dengan bidang dan keahlian 30 %

secara bertahap Tahun 2007;

1. Tercapainya peningkatan kualitas aparatur Dinas Pendidikan Nasional secara

bertahap tenaga teknis 6 orang dan 3 orang tenaga managerial pada Tahun 2006;

43

Page 53: Manajemen SDM

44

RENCANA STRATEJIK Tahun 2006 s/d 2010

Instansi : Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Barito Timur Visi : “Terwujudnya penyelenggaraan pendidikan di barito timur yang maju, mandiri dan demokratis untuk menghasilkan sumber

daya manusia berkualitas yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, beriman dan bertaqwa tahun 2010” Misi : 1. Meningkatkan sistem penyelenggaraan pendidikan pada semua jalur, jenis dan jenjang pendidikan secara

demokratis; 2. Meningkatkan pembinaan pendidikan masyarakat, pemuda dan olahraga secara merata, jujur dan adil; 3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi agar terwujudnya masyarakat yang tangguh, dinamis, kreatif, sanggup bersaing dalam menyongsong globalisasi

diberbagai bidang; 4. Meningkatkan manajemen pendidikan cara mengikut sertakan semua komponen proses dan hasil pendidikan.

SASARAN STRATEGI TUJUAN URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM KET

1 2 3 4 5 6 1. Meningkatkan

kualitas Sumber Daya Aparatur untuk meningkatkan kinerja

1. Peningkatan kualitas Sumber daya Aparatur untuk 6 orang tenaga struktural dan 3 orang tenaga managerial Dinas Pendidikan Nasional

1.1 Tercapainya peningkatan kualitas aparatur Dinas Pendidikan Nasional secara bertahap tenaga teknis 6 orang dan 3 orang tenaga managerial pada tahun 2006

1.2 Terwujudnya penempatan aparatur yang sesuai dengan

1.1.1 Memperbaiki komposisi aparatur dengan cara merekrut

1.1.2 Peningkatan kualitas pegawai

1.2.1 Peningkatan kesejahteraan pegawai

1.2.2 Peningkatan kesejahteraan keluarga pegawai

1. Penambahan pegawai

2. Pengembangan pengetahuan Diklat teknis 6 orang dan manajerial 3 orang

3. Studi banding 4. Seminar 5. Magang 1. Pemberian insentif 2. Pemberian beasiswa

Page 54: Manajemen SDM

45

bidang dan keahlian 30 % secara bertahap tahun 2007.

3. Pemberian rumah BTN

2. Terpenuhinya sarana dan prasarana Dinas Pendidikan Nasional

2. Meningkatkan sarana operasional Dinas Pendidikan mencapai 20 % pada tahun 2006

2.1 Terwujudnya penambahan sarana operasional Dinas Pendidikan mencapai 30 % pada tahun 2006

1.1 Penambahan sarana dan prasarana pembinaan pegawai

1.2 Penambahan sarana dan prasarana pembinaan aparatur pendidikan

1. Pengadaan 2 unit mobil operasional

2. Pengadaan 3 unit sepeda motor

3. Pengadaan sarana 5 unit Komputer Pentium IV

RENCANA KINERJA TAHUNAN

TAHUN 2006

SASARAN KEGIATAN

Uraian Indikator Kinerja

Rencana Target

Program Uraian Indikator Kinerja Satuan Rencana Target

Ket.

1. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Aparatur untuk 6 orang tenaga teknis dan 3 orang tenaga managerial dinas pendidikan

1.1 Tercapainya peningkatan kualitas aparatur Dinas Pendidikan Nasional secara bertahap tenaga teknis 6 orang dan 3 orang tenaga

100 %

75 %

1. Pengembangan Diklat teknis 6 orang dan managerial 3 orang

2. Studi banding 3. Kursus

keterampilan 4. Seminar 5. Workshop

1. Pengiriman diklat struktural 6 orang dan fungsional 3 orang

2. Studi Banding

3. Seminar dan workshop

Input : SDM/Dana Output : Jumlah aparatur yang berwawasan Outcome : Meningkatnya wawasan kerja Benefit : Kualitas aparatur yang profesional Impact : Peningkatan kinerja

Orang Rp.

Orang %

%

%

Rp. Orang

9 145.000.0

00,- 9 65

65

75

40.000.00

Page 55: Manajemen SDM

46

2. Meningkatkan

sarana operasional pembinaan dan pengembangan dan pengembangan kualitas SDM mencapai 20 % pada tahun 2007

managerial pada tahun 2006

1.2 Meningkatkan etos kerja aparatur mencapai 90 % pada tahun 2007

• Terwujudnya

penambahan sarana operasional pendidikan mencapai 20 % pada tahun 2007

35 %

1. Pemberian

insentif 2. Pemberian

beasiswa 3. Pemberian BTN 4. Pemberian

reward bagi pegawai yang berprestasi;

1. Penambahan

sarana dan prasarana pembinaan koperasi

2. Penambahan sarana dan prasarana pendidikan

1. Pemberian

kompensasi 2. Tunjangan

insentif 3. Pemberian

reward bagi yang berprestasi

4. Pengadaan rumah dinas BTN

1. Pengadaan 2

unit mobil operasional

2. Pengadaan 3 unit sepeda motor

3. Pengadaan sarana komputer 5 unit Pentium IV

aparatur Input : Dana SDM Output : Jumlah aparatur yang memiliki etos kerja Outcome : Meningkatnya etos kerja Benefit : Kualitas aparatur yang profesional Impact : Kualitas SDM meningkat Input : Dana / unit Output : Jumlah sarana yang ada Outcome : Meningkatnya sarana operasional Benefit : Kualitas sarana operasional Impact : kemudahan sarana operasional

Orang %

%

%

Rp. Unit Unit Unit

%

%

0,- 40 40 80

50

40

250.000.000,-

2 mob., 3 mot. 10 10

80

90

Page 56: Manajemen SDM

47

V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan pada bab-bab sebelumnya serta pengalaman

selama ini atas lingkungan stratejik peran kepemimpinan terhadap monitoring dan

evaluasi disiplin PNS dalam rangka membangun good governance pada Dinas

Pendidikan Nasional Kabupaten Barito Timur dengan kesimpulan dan saran sebagai

berikut :

1. Pimpinan dapat menjadi jembatan dalam membuat program monitoring serta

evaluasi disiplin aparatur mulai dari perencanaan sampai dengan evaluasi untuk

mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien;

2. Peningkatan kualitas SDM dan meningkatkan kinerja Dinas Pendidikan Nasional

Kabupaten Barito timur belum memadai untuk mendukung upaya perwujudan

pelaksanaan good governance yang digambarkan melalui kurangnya kemampuan

menyelenggarakan tugas dan fungsinya;

3. Situasi dan lingkungan kerja sangat mempengaruhi dalam penyelenggaraan tugas

dan fungsi pegawai di Lingkungan Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Barito

Timur;

4. Peningkatan kualitas SDM di lingkungan Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten

Barito Timur belum memadai untuk mengaplikasikan konsep manajemen

stratejik ke dalam pelaksanaan tugas dan fungsi, namun demikian sebagian

pegawai telah mengarah pada paradigma baru yang di topang dengan sumber

daya manusia yang berkualitas dan profesional.

Page 57: Manajemen SDM

48

5.2. Saran

1. Perlunya kualitas sumber daya aparatur dalam pembinaan sumber daya aparatur

melalui peningkatan kualitas maupun kuantitas pegawai dalam melaksanakan

berbagai aspek strategi yang berkembang;

2. Perlunya dilakukan peningkatan kualitas melalui diklat teknis dan fungsional

dalam hal pengaturan dan penertiban serta peningkatan kinerja pegawai dalam

pembangunan hukum serta good governance agar dapat diimplementasikan guna

tercapainya tujuan organisasi secara efektif dan efisien;

3. Peningkatan kualitas sumber daya aparatur melalui perencanaan stratejik

organisasi agar terwujud peningkatan kinerja aparatur dalam pelaksanaan tugas

dan fungsi;

4. Ketersediaan dana adalah bagian yang tidak terlepas bagi keberhasilan

pencapaian hasil-hasil kinerja organisasi, oleh karena itu dituntut adanya dana

yang mendukung dalam meningkatkan kualitas sumber daya aparatur yang

handal dan profesional serta memiliki kualitas sumber daya aparatur yang

bermutu.

Page 58: Manajemen SDM

49

Rencana Tindak Lanjut (RTL) Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Barito Timur 1. Visi

“Terwujudnya penyelenggaraan pendidikan di barito timur yang maju, mandiri dan demokratis untuk menghasilkan sumber daya manusia berkualitas yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, beriman dan bertaqwa tahun 2010”

2. Misi a. Meningkatkan sistem penyelenggaraan pendidikan pada semua jalur, jenis dan jenjang pendidikan secara demokratis; b. Meningkatkan pembinaan pendidikan masyarakat, pemuda dan olahraga secara merata, jujur dan adil; c. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi agar terwujudnya masyarakat yang

tangguh, dinamis, kreatif, sanggup bersaing dalam menyongsong globalisasi diberbagai bidang; d. Meningkatkan manajemen pendidikan cara mengikut sertakan semua komponen proses dan hasil pendidikan.

Jadwal Pelaksanaan No Permas

alahan

Rekomendasi kebijakan yang

diusulkan dalam Tesis

Tujuan Indikator Kinerja Kegiatan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 210 11 1

Dana APBD 2005

Penanggung Jawab

Ket.

1. Kualitas Sumber Daya Aparatur belum optimal dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya

Perlunya kualitas sumber daya aparatur dalam pembinaan sumber daya aparatur melalui peningkatan kualitas maupun kuantitas pegawai dalam melaksanakan berbagai kebijakan secara tepat serta memperhitungkan tantangan dari aspek lingkungan strategis yang

• Tercapainya peningkatan kualitas aparatur Dinas Pendidikan Nasional secara bertahap tenaga teknis 6 orang dan 3 orang tenaga managerial pada tahun 200

• Meningkatkan etos kerja aparatur mencapai 90 % pada tahun 2007

• Mengirim aparatur mengikuti pendidikan

• Memberikan kesempatan untuk mengikuti pendidikan perjenjangan (Diklatpim IV, III, II)

• Pembinaan yang berkesinambungan

50 Jt 15 Jt 40 Jt

LADIS KTU

Page 59: Manajemen SDM

50

berkembang;

2. Terbatasnya dana operasional dan sarana prasarana dalam peningkatan kualitas aparatur pendidikan

Ketersediaan dana adalah bagian yang tidak terlepas bagi keberhasilan pencapaian hasil-hasil kinerja organisasi, oleh karena itu dituntut adanya dana yang mendukung dalam meningkatkan kualitas sumber daya aparatur sumber daya aparatur yang handal dan profesional serta memiliki kualitas sumber daya aparatur yang bermutu

• Penambahan sarana dan prasarana pembinaan pelayanan

• Penambahan sarana dan prasarana diklat fungsional

• Terwujudnya penambahan sarana operasional pendidikan mencapai 20 % pada tahun 2007

• Pengadaan 2 unit mobil operasional

• Pengadaan 3 unit sepeda motor

• Pengadaan sarana komputer 5 unit Pentium IV

150 Jt 60 Jt 85 Jt

KADIS KTU

Page 60: Manajemen SDM

51

DAFTAR PUSTAKA Anonymous, 2005. Modul Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Edisi

Kedua. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

Anonymous. 2004. Kajian Manajemen Stratejik, Bacaan Peserta, Bahan Ajar Diklat Pim Tingkat II. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Bratakusumah, Deddy Suriyadi. 2005. Perencanaan Pembangunan Daerah PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Dunn, William, N. 2000. Pengantar Ilmu Analisis Kebijakan Publik, Edisi Kedua, Gajah Mada University Press, Yogyakarta.

Hartono, Kartini. 1991. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta. CV. Rajawali.

Keating, J. Charles. (1987). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. Remaja Karya.

Milles and Huberman. (1984). Qualitative Data Analisis: a Source Book of New Methods, Beverly Hills. Sage Publication.

Moleong, Lexy, J. 1989. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. Remaja Karya.

Raymond, Burby, J. 1983. Prinsip-Prinsip Pokok Leadership. Alih Bahasa : M. Manullang. Yogyakarta. Liberty.

Sanapiah, Azis, A. 2005. Paradigma dan Perkembangan Paradigma Pembangunan Indonesia, Bahan Ceramah disampaikan pada Diklat Pimpinan Tingkat II Angkatan XV, Kelas A, B, Jakarta.

Singarimbun, Masri. 1989. Metode Penelitian Survei. LP3ES. Jakarta. 336 Halaman.

Tjokroamidjojo, Bintoro. 2005. Dimensi-Dimensi Pokok Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia, LAN RI. Duta Pertiwi Foundation. Cetakan Ketiga. Jakarta Januari 2005.

Tjokrowinoto, Moeljarto. 1996. Pembangunan; Dilema dan Tantangan. Yogyakarta. Pustaka Pelajar Offset.