Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
MANAJEMEN RISIKO PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN
KUTAI KARTANEGARA
IMPLEMENTASI SPIP
PADA PROGRAM KEGIATAN UTAMA DAN BELANJA UTAMA PEN CAPAIAN TARGET URUSAN WAJIB PELAYANAN DASAR KESEHATAN
PADA PERANGKAT DAERAH
DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
Nomor P-580/DINKES/SKRT-SKETJ/900/2/2020 Tanggal 7 Februari 2020
1
KATA PENGANTAR
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 adalah instrumen yang tepat untuk mendukung kinerja manajemen penyelenggaraan pemerintahan daerah di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara khususnya Dmas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara. Sejalan dengan penetapan SPIP untuk diberlakukan di seluruh Indonesia, maka untuk Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara telah ditetapkan Peraturan Bupati Kutai Kartanegara Nomor 7 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, maka perlu dibuat dokumen rencana tindak pengendalian untuk digunakan sebagai alat guna mengendalikan kegiatan-kegiatan pengendalian yang harus dibuat dan dilaksanakan oleh seluruhpimpinan dan pegawai di lingkungan Dinas Kesehatan
Kabupaten Kutai Kartanegara.
Manajemen Risiko mi akan menjadi pedoman bagi aparat Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara dalam implementasi SPIP pada program kegiatan utama dan belanja utama pencapaian target Urusan Wajib Pelayanan Dasar Kesehatan pada Perangkat Daerah Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara, untuk itu diminta agar seluruh pejabat dan pegawai di Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara, menerapkan manajemen risiko ditingkat kegiatan dalam rangka mencapai tujuan yang dicita-citakan.
Demikian, untuk diindahkan sebagaimana mestinya
Kepala,
dr. Martina Yui, Sp. PD., FINASIM.,M.Kes (MARS}
Pembina Utama Muda
NIP. 19710712 200012 2 002
2
PEMERINTAH KABUPATEN KUTAIKARTANEGARA DINAS KESEHATAN
JIn.Cut Nyak Dien No. 33 Telp.(0541) 661082 Fax. (0541) 662258 Kode Pos 75512
MANAJEMEN RISIKO DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
TAHUN ANGGARAN 2020
A. PEN DAHULUAN
Dengan telah disahkannya Peraturan daerah tentang APBD tahun anggaran
2020 dan ditetapkannya kebijakan umum anggaran pada Dinas Kesehatan
dan adanya penandatangan kineija bagi para pejabat setirigkat eselon II.
Selanjutnya terkait dengan pengelolaan urusan Pemerintahan Fungsi
Penunjang Bidang Pengawasan Pemerintah Daerah diperangkat daerah
khususnya Dinas Kesehatan telah diterbitkan dokumen Pelaksanaan
Anggaran tahun anggaran 2020 untuk kegiatan utama serta target kinerja
utama yang ingin dicapai seperti;
No PROGRAM KEGIATAN TARGET
1 Pendapatan Jasa Layanan Umum BLUD 6.359.905.100
2 Pendapatan Dana Kapitasi JKN 27.648.416.855
3 Pendapatan Dana Non Kapitasi JKN 1.571.811.444
4 010 16.Penataan Arsip Perangkat Daerah 1.0 kegiatan
02.Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1 0200 1.Pengadaan peralatan gedung 1.0 paket 2 02009.Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor 1.0 paket
3 02065.Pengadaan Tanah untuk Fasilitas Kesehatan 2.0 lokasi
06. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
1 061 14.Rekonsiliasi Pengelolaan Barang Milik Daerah 1.0 dokumen
15.Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
1 15003.Pengadaan Perbekalan Kesehatan
2 Pengadaan Perbekalan Kesehatan 1.0 paket
3 BMHP (DAK) 1.0 paket 4 15005.Pengadaan Obat
5 Pengadaan Obat 1.0 paket 6 Penyediaan Obat Kegawatdaruratan maternal neonatal
(MgSO4, Ca glukonas, Dexamethasone, Ampicilin, Cetriaxone, Dextrose 10%, Epinefrin/adrenalin, Sulfas atropin, NaCi 0,9% 25 cc dan 100 cc) (DAK)
1.0 paket
7 Obat (DAK) 1.0 paket 8 15007.Fasilitasi Peningkatan Mutu Penggunaan Obat 32.0 orang
3
No PROGRAM KEGIATAN TARGET
9 15008.Fasilitasi Peningkatan Mutu Penggunaan Alat Kesehatan
32.0 orang
10 150 10.Pembinaan Pelayanan Kefarmasian 147.0 fasyankes
11 15011. Operasional UPT. Dinkes Gudang Farmasi Kabupaten
12 Operasional UPT. Dinkes Gudang Farmasi Kabupaten 1.0 paket
13 BOK Kafarmasian e-logistics (DAK Non Fisik) 1.0 paket
14 150 12.Operasional UPT. Elektromedik Daerah Kabupaten
1.0 paket
16.Program Upaya Kesehatan Masyarakat
1 1600 1.Peningkatan pelayanan kesehatan Puskesmas
2 Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas teluk dalam
39497 orang
3 Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas Jantur
4 Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas sebulu 2 15822 orang
5 Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas muara muntai
19693 orang
6 Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas prangat 11362 orang
7 Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas rapak mahang
42595 orang
8 Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas muara badak
29713 orarig
9 Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas marang kayu
18132 orang
10 Peningkatan pelayanan kesehatan puske smas mangkurawang
36474 orang
11 Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmasjonggon jaya
14235 orang
12 Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas tabang 58391 orang
13 Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas sebulu 1 34984 orang
14 Peningkatan pelayanan kesehatan Puskesmas Bunga Jadi
19505 orang
15 Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas sungai meriam
92045 orang
16 Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas separi 3 26483 orang
17 Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas rimba ayu
12443 orang
18 Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas samboja 17372 orang
4
No PROGRAM KEGIATAN TARGET
19 Peningkatan pelayanan kesehatari puskesmas sei merdeka
20006 orang
20 Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas muara jawa
43852 orang
21 Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas loajanan 23200 orang
22 Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas ba kulu 49150 orang
23 Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas kahala 11240 orang
24 Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas badak baru
17344 orang
25 Peningkatari pelayanan kesehatan puskesmas ba dun 30836 orang
26 Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas muara wis
10428 orang
27 Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas boa ipuh 32517 orang
28 Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas handil baru
25703 orang
29 Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas ritan 6157 orang
30 Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas kembang janggut
27894 orang
31 Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas kota bangun
23562 orang
32 Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas batuah 10248 orang
33 Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas muara kaman
37629 orang
34 Peningkatan pelayanan kesehatari puskesmas sanga- sanga
20541 orang
35 16002.Bantuari Operasional Kesehatan Puskesmas (BOK)
36 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Loa Ipuh (DAK Non Fisik)
32517 Jiwa
37 Bantuan Operasiona! Kesehatan Puskesmas Teluk Dalam (flAK Non Fisik)
39497 Jiwa
38 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Samboja (DAK Non Fisik)
17372 Jiwa
39 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Separi 3 (DAK Non Fisik)
26483 Jiwa
40 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Mangkurawang (DAK Non Fisik)
36474 Jiwa
41 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Muara Muntal (DAK Non Fisik)
19693 Jiwa
5
No PROGRAM KEGIATAN TARGET
42 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Kembang Janggut (DAK Non Fisik)
27894 Jiwa
43 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Loa Janan (DAK Non Fisik)
23200 Jiwa
44 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Rapak Mahang (DAK Non Fisik)
42595 Jiwa
45 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Batuah (DAK Non Fisik)
10248 Jiwa
46 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Sebulu 2 (DAK Non Fisik)
15822 Jiwa
47 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Loa Dun (DAK Non Fisik)
30836 Jiwa
48 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Prangat (DAK Non Fisik)
11362 Jiwa
49 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Loa Kulu (DAK Non Fisik)
49150 Jiwa
50 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Sebulu 1 (DAK Non Fisik)
34984 Jiwa
51 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Badak Baru (DAK Non Fisik)
17344 Jiwa
52 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Muara Wis (DAK Non Fisik)
10428 Jiwa
53 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Muara Kaman (DAK Non Fisik)
37629 Jiwa
54 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Marang Kayu (DAK Non Fisik)
18132 Jiwa
55 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Muara Jawa (DAK Non Fisik)
43852 Jiwa
56 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Kota Bangun (DAK Non Fisik)
23562 Jiwa
57 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Muara Badak (DAK Non Fisik)
17344 Jiwa
58 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Sei Merdeka (DAK Non Fisik)
2006 Jiwa
59 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Rimba Ayu (DAK Non Fisik)
12443 Jiwa
60 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Tabang (DAK Non Fisik)
5839 Jiwa
61 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Sanga- Sanga (DAK Non Fisik)
20541 Jiwa
62 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Bunga Jadi (DAK Non Fisik)
19505 Jiwa
63 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Sungai Meriam (DAK Non Fisik)
92045 Jiwa
6
No PROGRAM KEGIATAN TARGET
64 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Handil Baru (DAK Non Fisik)
25703 Jiwa
65 Bantuan Operasional Kesehataxi Puskesmas Jonggon Jaya (DAK Non Fisik)
14235 Jiwa
66 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Ritan (DAK Non Fisik)
6157Jiwa
67 Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Kahala (DAK Non Fisik)
11240 Jiwa
68 160 10.Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Upaya Kesehatan Masyarakat Kabupaten (DAK Non Fisik *)
69 Upaya P2P (DAK Non Fisik) 1 Paket
70 Upaya Kesehatan Masyarakat (DAK Non Fisik) 1 Paket
71 Kalibrasi Alkes Puskesmas (DAK Non Fisik) 1 Paket
72 160 11.Fasilitasi momenã€'momen tertentu/kejadian tertentu
50 event
73 160 12.Penilaian fasilitas tingkat pertama Berprestasi 3 Puskesmas
74 160 13.Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rujukan 37 unit
75 160 14.Kunjungan dokter spesialis ke kecamatan 20 kali
76 160 17.Dukungan Manajemen Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Kabupaten/kota dan Jampersal (DAK Non Fisik *)
77 Dukungan Manajemen BOK Kab/Kota dan Jampersal (DAK Non Fisik)
1 Paket
78 16036.Peningkatan upaya kese-hatan dasar di Puskesmas dan jaringannya
32 Puskesmas
79 16052.Operasional Fasilitasi Badan Narkotika Kabupaten (BNK)
1 paket
17.Program Pengawasan Obat dan Makanan
1 1700 1.Peningkatan Pemberdayaan Konsumen/Masyarakat di Bidang Obat dan Makanan
2 Peningkatan Pemberdayaan Konsumen/Masyarakat di Bidang Obat dan Makanan
1 UPT. Dinkes Puskesmas, Apotek
3 BOK Pangan (DAK Non Fisik) 1 Kegiatan
4 17002.Pemeriksaan dan Pemusnahan obat-obatan dan makanan yang mengandung bahan berbahaya
1 kali
5 17003.Monev Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan 2 kali
19.Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
1 19002.Pengembangan Media Promosi dan informasi Sadar Hidup Sehat
2 Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup Sehat
10 Media
3 Pelatihan Kader Kesehatan Puskesmas Loa Dun Ilir 10 Media
7
No PROGRAM KEGIATAN TARGET
4 Pelatihan Kader Kesehatan remaja Puskesmas Batuah 10 Media
5 Pelatihan Kader Kesehatan Remaja Puskesmas Loa Janan
10 Media
6 19003.Pengembangan Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat (UKBM)
60 Posyandu
7 19009.Monitoring dan evaluasi program promosi kesehatan ke puskesmas
2 kali/puskesmas kali/puskesmas
8 190 17.Pameran Promosi Kesehatan 2 kegiatan
9 190 18.Pertemuan Koordinasi Tenaga Petugas Promosi Pu skesmas
32 kali/orang
10 1903 1.Fasilitasi Kesehatan Kerja dan Olahraga 2 kegiatan
20.Program Perbaikan Gizi Masyarakat
1 20003.Pencegahan dan Penanggulangan bumil KEK dan anak gizi buruk/KEP
39 orang
2 20004.Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah 85 persen
3 20005.Fasilitasi Percepatan Program ASI Eksklusif 120 orang
4 20006.Penyelenggaraan Sistem Kewaspadaan Gizi (Evaluasi dan pemantapan program, bimtek dan konsultasi)
5 Penyelenggaraan Sistem Kewaspadaan Gizi (Evaluasi & pemantapan program, bimtek dan konsultasi)
6 BOK Stunting (DAK Non Fisik) 1 Kegiatan
7 20008.Pengadaan Buku KIA dan GPA 3665 buku
8 20009.Peningkatan kapasitas tata laksana anak gizi buruk
32 orang
9 200 10.Peningkatan kapasitas tatalaksana Stunting! Kretin pada baduta
25 orang
10 2001 1.Pelatihan Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA)
25 orang
11 200 12.Peningkatan Kapasitas petugas dalam pemantauan pertumbuhan pada balita
24 orang
12 200 17.Pemantapan Surveians Gizi melalui Aplikasi e-PPGBM
13 Pemantapan Surveians Gizi melalui Aplikasi e-PPGBM 32 orang
14 Penyediaan alat antropometri (DAK) 1 Paket 15 20018.Monitoring, evaluasi dan pelaporan 32 Puskesmas
21.Program Pengembangan Lingkungan Sehat
1 2 1006.Pembinaan dan Pemantauan Kualitas Air Minum 250 sarana
2 2 1008.Pembinaan dan Pengawasan Tempat Tempat Umum
58 persen
8
No PROGRAM KEGIATAN TARGET
3 2 1009.Uji Petik Tempat Pengelolaan Makanan Minuman (TPM)
50 persen
4 210 15.Pengadaan Alat Sanitarian Kit, Simple Water Tes Kit, Food Contamination Tes Kit, Cholinesterase Kit
5 Sanitarian Kit (DAK) 17 Paket
6 2 1016.Operasional Fasilitasi Pencapaian Kabupaten Sehat
18 Kecamatan
7 210 17.Penyelenggaraan Survey Penilaian Resiko Kesehatan Lingkungan (EHRA)
18 Dokumen
8 210 18.Fasilitasi Program Penyehatan Lingkungan 90 desa
9 210 19.Pendampingan Pasca Pemicuan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
79 desa/kelural-ian kelurahan
10 2 1022.Pembangunan Tempat Penyimpanan Sementara Limbah B3.Medis Fasyankes Puskesmas
15 unit
11 21026.Pembuatan Dokumen UKL UPL/DPLH Puskesmas
15 Puskesmas
22.Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menu lar
1 22005.Fasilitasi Penanggulangan Penyakit Filariasis 18 Kecamatan
2 22006.Fasilitasi Penanggularigan Penyakit HIV-AIDS
3 Fasilitasi Penanggulangan Penyakit HIV-AIDS 100 persen
4 BHP HIV dan Sifilis (DAK) 17.248 Paket
5 22007.Fasilitasi Penanggulangan Penyakit TBC
6 Fasilitasi Penanggulangan Penyakit TBC 100 kali/persen
7 22008.Fasilitasi Penanggulangan Penyakit KUSTA 100 kali/persen
8 22009.Fasilitasi Penanggulangan Penyakit Malaria 100 persen
9 220 10.Fasilitasi Penanggulangan Penyakit DBD
10 Fasilitasi Penanggulangan Penyakit DBD 100 persen
11 Pengadaan BHP Pengendalian DBD (DAK) 660 Paket
12 220 11.Fasilitasi Penanggulangan Penyakit Hepatitis 100 persen
13 220 18.Penanggulangan penyakit menular
14 Penanggulangan penyakit menular 32 puskesmas
15 Cartridge TCM (DAK) 4250 Paket
16 Vaccien refrigrator VAR dan SAR (DAK) 2 Unit
23.Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
1 23001.Fasiltasi sertifikasi/perijinan tenaga kesehatan, fasilitas kesehatan dan fasilitas penunjang pelayanan kesehatan
1500 izin
2 23002.Fasilitasi akreditasi puskesmas
3 Fasilitasi Akreditasi puskesmas 32 Puskesmas 4 Fasilitasi Akreditasi puskesmas 32 Puskesmas 5 Akreditasi Puskesmas (DAK Non Fisik) 1 Paket
9
No PROGRAM KEGIATAN TARGET
6 23007.Workshop akreditasi puskesmas 160 orang
25.Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/ puskemas pembantu dan jaringannya
1 25002.Rehabilitasi Total Puskesmas
2 Rehablitasi Total Puskesmas Loa Dun 1 Unit
3 25004.Fasilitasi Relokasi Puskesmas
4 Penambatian Gedung/Ruang Baru Puskesmas (DAK) 1 Paket
5 25005.Rehabilitasi sedang/ berat Puskesmas 12 pustu
6 25006.Perluasan Puskesmas
7 250 11.Rehabilitasi Sedang/ Berat Puskesmas Pembantu
8 Rehab Puskesmas Pembantu (PUSBAN)
9 Rehabilitasi Puskesmas Pembantu 1 pustu
10 250 18.Pembangunan Puskesmas Pembantu 3 pustu
11 2502 1.Pengadaan mobil Ambulance Puskesmas
12 Pengadaan Mobil Ambulance Puskesmas 6 unit
13 Ambulans (DAK) 5 Unit
14 25022.Pengadaan Generator / Pembangkit listrik Puskesmas dan Puskesmas Pembantu
2 unit
15 25027.Penyediaan sewa gedung / Kantor Puskesmas 2 unit
16 25029.Pengadaan Alat Kesehatan
17 Pengadaan Alat Kesehatan
18 Set Laboratorium (Puskesmas) (DAK) 19 Paket
19 Set Kesehatan Gigi dan Mulut (DAK) 3 Paket
20 Pengadaan Alat Kesehatan 1 paket
21 Pengadaan alat kesehatan bayi sakit (DAK) 2 Paket
22 Pengadaan peralatan gawat daru rat maternal neonatal Puskesmas PONED (DAK)
2 Paket
23 25030.Pengadaan Mebelair 3 paket
24 25033.Pemasangan listrik dan penambatian daya listrik puskesmas dan puskesmas pembantu
25 Pemasangan baru untuk 35 pustu 35 Pukesmas dan Puskesmas Pembantu Puskesmas Pembantu
26 25036. Perbaikan / Pemeliharaan sarana prasarana puskesmas
27 Perbaikan/ Pemeliharaan sarana prasarana puskesmas
28 Instalasi Pengolal-i Limbah (DAK) 5 Paket 29 Perbaikan/ Pemeliharaan sarana prasarana puskesmas 82
Puskesmas/pustu
10
No PROGRAM KEGIATAN TARGET
30 Prasarana Air Bersih (DAK) 2 Paket
31 25058.Pendampingan Kegiatan DAK 12 bulan
32 25063.Penyediaan Alat Mesin dan bahan serta sistem informasi kesehatan (SIK) untuk pengendalian penyakit,kesehatan lingkungan,kesehatan masyarakat di Puskesmas Non Afirmasi (Dana Alokasi Khusus (DAK Fisik)
33 Pengadaan Perangkat SIKDA Generik Puskesmas (DAK) 20 Paket
34 25064.Kegiatan Penunjang DAK (DAK fisik Reguler)
35 Kegiatan Penunjang DAK Reguler (DAK) 1 Paket
28. Program kemitraan pen ingkatan pelayanan kesehatan
1 2800 1.Kemitraan Asuransi Kesehatan Masyarakat 100 persen
30. Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia
1 30003.Fasilitasi Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
34 orang
33.Program Pengendalian Penyakit dan Surveilans
1 3300 1.Surveilance aktif petugas Kabupaten ke RSUD, BPS
12 bin/dok
2 33002.Fasilitasi Penjaringan dan pelacakan kasus AFP 100 persen
3 33003.Fasilitasi Surveilans epidemiologi dan penyelidikan Epidemiologi (Penyakit Menular, tdk menular, keracunan makanan dli)
4 Fasilitasi Surveilans epidemiologi dan penyelidikan Epidemiologi (Penyakit Menular, tdk menular, keracunan makanan dli)
100 persen
5 Medical Transport Box (BOX) (DAK) 39 Unit
6 33008.Fasilitasi Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa ( SKDã€'KLB) Penyakit Menular
100 persen
7 33009.Pengambilan dan pengiriman specimen penyakit PD3I
80 Persen
8 330 10.Fasilitasi Peningkatan Cakupan Imunisasi 93 persen
9 330 12.Fasilitasi Penyeienggaraan Kesehatan Haji 100 persen
10 330 13.Monitoring dan Evaluasi Program Haji Kabupaten dan 32 puskesmas
34.Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular
1 340 14.Fasilitasi Penangguiangan Penyakit Tidak Menular
2 Fasilitasi Penanggulangan Penyakit tidak Menular 100 persen
3 340 16.Penyediaan CO Analyzer (DAK Fisik Penugasan)
4 CO Analyzer (DAK) 4 Paket
11
No PROGRAM KEGIATAN TARGET
5 340 19.Pengadaan Ravid Diagnostik tes (RDT) 32 Puskesmas
6 34020.Supervisi/Bimtek Pengelola Program PTM 32 Puskesmas
7 3402 1.Kesehatan Jiwa 100 persen
8 34022.Kesehatan Indra 100 persen
35.Program Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan Bencana/Wabah
1 3500 1.Fasilitasi penanggulangan Wabah KLB 273 desa/kelurahan
2 35004.Fasilitasi penanggulangan Bencana 273 desa/kelurahan
36.Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Reproduksi
1 36001 .Workshop percepatan penurunan AKI dan AKB 64 orang
2 36006.EvaluasiA Program Kesehatan Ibu dan Anak/KIA
130 orang
3 36009.Fasilitasi Pengembangan Nikah Sehat 2 Kecamatan
4 360 10.Jaminan Persalinan
5 Jampersal (DAK Non Fisik) 1 Kegiatan
6 360 13.Fasilitasi Audit Verbal Kematian Ibu Maternal, Bayi dan Balita
15 kasus kematian
7 360 19.Pelatihan Peningkatan Kapasitas Petugas Dalam Pelayanan KIA
35 orang
8 36027.Fasilitasi Pembinaan petugas pelayanan kesehatan ibu dan reproduksi serta kesehatan keluarga
34 orang
9 36028.Evaluasi Audit Maternal, Perinatal, Neonatal, Bayi dan balita serta kesehatan ibu dan anak / KIA
75 orang
37.Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan Anak
1 37003.Lomba Balita Sehat 18 orang
2 37004.Pelatihan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja/ PKPR
32 orang
38.Program Kebijakan dan Manajemen Kesehatan
1 38009.Fasilitasi Pengembangan dan pemutakhiran data dasar standar pelayanan kesehatan
3 dokumen
2 380 1O.Fasilitasi Peningkatan Kualitas Informasi kesehatan
32 dokumen/ puskesmas
3 380 12.Pemeliharaan peralatan pendukung sistem informasi kesehatan di dinkes kabupaten, puskesmas dan jaringannya
32 paket
4 380 13.Fasilitasi Pengelolaan Website Dinas Kesehatan & Puskesmas
15 Puskesmas
12
No PROGRAM KEGIATAN TARGET
40.Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan BLUD
1 4000 1.Pelayanan Operasional BLUD Badak Baru 16.097 orang
2 40002.Pelayanan Operasional BLUD Handil Baru 10.432 orang
3 40003.Pelayanan Operasional BLUD puskesmas Jonggon jaya
13.212 Jiwa
4 40004.Pelayanan Operasional BLUD puskesmas kahala 10.432 jiwa
5 40005.Pelayanan Operasional BLUD Puskesmas Kembang janggut
25.889 Jiwa
6 40006.Pelayanan Operasional BLUD Puskesmas Kota Bangun
2 1.869 Jiwa
7 40007.Pelayanan Operasional BLUD Puskesmas Loa Dun
28.620 Jiwa
8 40008.Pelayanan Operasional BLUD Puskesmas Loa Ipuh
30.180 Jiwa
9 40009.Pelayanan Operasional BLUD Puskesmas Loa Kulu
45.6 17 jiwa
10 40010.Pelayanan Operasional BLUD Puskesmas Mangkurawang
33.852 Jiwa
11 400 11.Pelayanan Operasional BLUD Puskesmas Muara Jawa
40700 jiwa
12 400 12.Pelayanan Operasional BLUD Puskesmas Ma. Muntai
18.277 Jiwa
13 400 13.Pelayanan Operasional BLUD Puskesmas Perangat
10.545 Jiwa
14 400 14.Pelayanan Operasional BLUD Puskesmas Rapak Mahang
39.533 Jiwa
15 400 15.Pelayanan Operasional BLUD Puskesmas Rimba Ayu
11.549 Jiwa
16 400 16.Pelayanan Operasional BLUD Puskesmas Samboja
16.123 Jiwa
17 400 17.Pelayanan Operasional BLUD Puskesmas Sanga Sanga
19.065 Jiwa
18 400 18.Pelayanan Operasional BLUD Puskesmas Sebulu II
14.038 Jiwa
19 400 19.Pelayanari Operasional BLUD Puskesmas Sei. Meriam
85.429 Jiwa
20 40020.Pelayanan Operasional BLUD Puskesmas Teluk Dalam
36.658 Jiwa
21 4002 1.Pelayanan Operasional BLUD Puskesmas Tabang 7.7 18 Jiwa
22 40022.Pelayanan Operasional BLUD Puskesmas Ritan Baru
5.7 14 Jiwa
13
No PROGRAM KEGIATAN TARGET
23 40023.Pelayanan Operasional BLUD Puskesmas Loa Janan
2 1.532 Jiwa
24 40024.Pelayanan Operasional BLUD Puskesmas Muara Badak
27578 jiwa
25 40025.Pelayanan Operasional BLUD Puskesmas Marang Kayu
16829 jiwa
26 40026.Pelayarian Operasional BLUD Puskesmas Muara Kaman
22391 jiwa
27 40027.Pelayanan Operasional BLUD Puskesmas Muara Wis
9.678 Jiwa
28 40028.Pelayanan Operasional BLUD Batuah 9.511 Jiwa
29 40029.Pelayanan Operasional BLUD Puskesmas Sei. Merdeka
19.170 Jiwa
30 40030.Pelayanan Operasional BLUD Puskesmas Sebulu 32.470 Jiwa
31 4003 1.Pelayanan Operasional BLUD Bunga Jadi 188.103 jiwa
32 40032.Pelayanan Operasional BLUD Puskesmas Separi III
26.436 Jiwa
Pagu Belanja Utama Manajemen Resiko
NO REKENING
URAIAN JUMLAH
1 4.1.4.00.00 Pendapatan Rp. 355.801.333.99,-
2 5.2.1.01.02
Honorarium Tim Pengadaan Barang dan Jasa Rp. 4. 158.000,-
3 5.2.1.05.01 Belanja Pegawai BLUD Rp. 1.538.554.230,-
4 5.2.2.01.10
Belanja Peralatan dan Perlengkapan Kantor Rp.32.749.200,-
5 5.2.2.01.12 Belanja Perlengkapan Kegiatan Rp.802.944.836,- 6 5.2.2.01.13 Belanja Bahan Pakai Habis Medis Rp.6.613.776.258,-
7 5.2.2.01.14 Belanja Bahan Pakai Habis Non Medis Rp.22 1.795.800,-
8 5.2.2.01.15 Belanja Souvenir/Cendera Mata Rp.4.484.362,- 9 5.2.2.02.01 Belanja Bahan Baku Bangunan Rp.280.587.880.- 10 5.2.2.02.04 Belanja Bahan Obat-obatan Rp.7.033.389.337,- 11 5.2.2.02.05 Belanja Bahan Kimia dan Pupuk Rp.342.580.000.-
12 5.2.2.02.06 Belanja Persediaan Makanan Pokok Rp. 125.910.000,-
13 5.2.2.02.11
Belanja Linen/ Perlengkapan Ruang Pasien Rp.20.000.000,-
14 5.2.2.02.13 Belanja Alat Peraga/ Bahan Pelatih/ Praktek Rp. 1.000.000,-
15 5.2.2.03.12 Belanja Jasa Pihak Ketiga Rp.7.213.762.336,-
14
NO REKENUiG URAIAN JUMLAH
16 5.2.2.03.13 Belanja Jasa General Chek Up Rp. 14.550.000,- 17 5.2.2.03.14 BelanjaUpahTukang Rp.128.500.000,-
18 5.2.2.03.19 Belanja Jasa Pengujian Laboratorium Rp. 147.384.160,-
19 5.2.2.03.20 Belanja Jasa Pengolahan Limbah Rp.225.850.000,-
20 5.2.2.06.03 Belanja Penjifidan Rp.3 1.296.792,-
21 5.2.2.07.02 Belanja Sewa Gedung/Kantor/Tempat Rp.252.000.000,-
22 5.2.2.08.01 Belanja Sewa Sarana Mobilitas Darat Rp. 1.750.000,-
23 5.2.2.08.02 Belanja Sewa Sarana Mobiitas Air Rp.700.000,-
24 5.2.2.11.01 Belanja Makanan Dan Minuman
Rp.26.325.000,- Satgas
25 5.2.2.11.02 Belanja Makanan dan Minuman Rapat Rp.3. 144.591.200,-
26 5.2.2.11.03 Belanja Makanan dan Minuman Tamu Rp.259.900.000,-
27 5.2.2.11.04 Belanja Makanan dan Minuman Pelatihan Rp.5.248.514.000,-
28 5.2.2.12.03 Belanja Pakaian Sipil Lengkap (PSL) Rp.37.500.000,-
29 5.2.2.15.01 Belanja Peilalanan Dinas Dalam Daerah Rp. 19.723.421.678,-
30 5.2.2.15.02 Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah Rp.3.25 1.929.900,-
31 5.2.2.17.01 Belanja Kursus-kursus Singkat/Pelatihan Rp.111.800.000,-
32 5.2.2.17.03 Belanja Bimbingan Teknis Rp.5.000.000,-
33 5.2.2.20.02 Belanja Pemeliharan Peralatan dan Mesin Rp.23.000.000,-
34 5.2.2.20.03 Belanja Pemeliharan Gedung dan Bangunan Rp.33.845.827,-
35 5.2.2.20.05 Belanja Pemeliharan Aset Tetap Lainnya Rp. 16.966.200,-
36 5.2.2.21.04 Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Rp.25.000.000,-
37 5.2.2.23.0 1 Belanja Barang Yang akan Diserahkan kepada Masyarakat Rp.56.250.000,-
38 5.2.2.25.02 BelanjaUangSaku Rp.12.000.000,- 39 5.2.2.26.01 Belanja Barang dan Jasa BLUD Rp. 1.278.063.640,-
40 5.2.2.28.01
Belanja Penghargaan/ Hadiah untuk diberikan kepada pihak ketiga Rp.7.700.000,-
41 5.2.2.28.02
Belanja Penghargaan/ Hadiah untuk diberikan kepada masyarakat Rp.28.400.000,-
42 5.2.2.29.01 Belanja Tenaga Ahli Rp.898.400.000,- 43 5.2.2.29.02 Belanja Narasumber Rp. 1.763.500.000,- 44 5.2.2.29.04 Belanja Moderator Rp.7.000.000,-
15
NO REKENING URAIAN JUMLAH
45 5.2.2.31.01
Belanja Peralatan dan Mesin Dibawah Nilai Kapitalisasi Rp.46.551.200,-
46 5.2.2.33.01
Belanja Barang dan Jasa Pengelola Tat-if Pelayanan Rp.251.08 1.200,-
47 5.2.2.35.01 Belanja Transportasi dan Akomodasi Rp. 13.899.822.619,-
48 5.2.2.35.02 Belanja Uang Saku Rp.6.651.688.518,-
Rp.96.100.000,- 49 5.2.2.40.01
Belanja Honorarium Panitia Pendukung KegiatanNonPNSD
50 5.2.3.11.04
Belanja Modal Tanah - Pengadaan Tanah Untuk Bangunan Tempat Keija/Jasa Rp.725.246.300,-
51 5.2.3.17.04
Belanja Modal Perabtan dan Mesin - Pengadaan Kendaraan Bermotor Khusus Rp.4.303.383.200,-
52 5.2.3.18.02
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kendaraan Tak Bermotor Berpenumpang Rp.20.000.000,-
53 5.2.3.24.09 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Ukur Lainnya Rp. 1.737.400.000,-
54 5.2.3.26.01
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pemeiharaan Tanaman Rp.3.400.000,-
55 5.2.3.27.01 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Mesin Ketik Rp.40.000.000,-
56 5.2.3.27.04
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Penyimpanan Perlengkapan Kantor Rp.273.7 16.680,-
57 5.2.3.27.05 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kantor Lainnya Rp.1.467.945.600,-
58 5.2.3.28.01 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Meubelair Rp.3.452.930.600,-
59 5.2.3.28.03 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - PengadaanAlatPembersih Rp.10.500.000,-
60 5.2.3.28.04 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pendingin Rp.301.751.749,-
61 5.2.3.28.06
Belanja Modal Peralitan dan Mesin - Pengadaan Alat Rumah Tangga Lainnya (Home Use) Rp.640.233.200,-
62 5.2.3.28.07
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pemadam Kebakaran Rp.87.752.420,-
63 5.2.3.29.01
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Komputer Unit Jaringan Rp.283.662.700,-
64 5.2.3.29.02 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Personal Komputer Rp.l.400.000.000,-
16
NO URAJAN JUMLAH
65 5.2.3.29.04
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Mini Komputer Rp.2 10.000.000,-
66 5.2.3.29.05
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan PeraItan Personal Komputer Rp.237.900.000,-
67 5.2.3.29.06 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Jaringan Rp.80.000.000,-
68 5.2.3.30.03 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kursi Keija Pejabat Rp.11.006.652,-
69 5.2.3.30.04 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kursi Rapat Pejabat Rp. 7.919.909.05
70 5.2.3.30.07
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Lemari dan Arsip Pejabat Rp.8.300.000. 15
71 5.2.3.31.01
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Studio Visual Rp.884.492.000,-
72 5.2.3.3 1.02
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Studio Video dan Film Rp.24.050.000,-
73 5.2.3.34.01
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kedokteran Umum Rp.5.673.76 1.200,-
74 5.2.3.34.09
Belanja Modal Peralatan dan Mesm - Pengadaan Alat Kesehatan Kebidanan dan Penyakit Kandungan Rp.393.900.863,-
75 5.2.3.35.01
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Mat Kesehatan Perawatan Rp.647.928.000,-
76 5.2.3.36.63
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Mat Laboratorium Lainnya Rp.234.8 13.881,-
77 5.2.3.49.0 1
Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Gedung Kantor Rp.664.317.500,-
78 5.2.3.49.04
Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Gedung Instalasi Rp.2.500.000.000,-
79 5.2.3.49.06
Belanja Modal Gedung dan ]3angunan - Pengadaan Bangunan Kesehatan Rp.30.24 1.737.958,-
80 5.2.3.69.05
Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Air Bersih/Air Baku Lainnya Rp.822.8 10.000,-
81 5.2.3.79.02
Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Jaringan Distribusi Rp.l.131.758.700,-
82 5.2.3.9 1.01 Belanja Modal BLUD Rp.1.304.597.562.24
17
NO KODE REKENING
URAJAN JUMLAH
83 5.2.3.93.01 Belanja Modal Software Rp.37.350.000,-
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) merupakan suatu kebijakan berkaitan dengan sistem pengendalian yang harus dibuat oleh Pemerintah sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dan Peraturan Bupati Kutal Kartanegara Nomor 7 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara yang mewajibkan kepada pimpinan instansi pemerintah untuk menyelenggarakan SPIP.
Sebagai instansi penyelenggara pemerintahan, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara wajib rnenyelcnggarakan kebijakan SPIP sesuai PP SPIP dan Peraturan Bupati tersebut secara terintegrasi ke dahun kegiatan dan tindakan pelaksanaan tugas pokok di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara. Manajemen Risiko pengelolaan kegiatan utama ditetapkan sebagai wujud pelaksanaan SPIP secara menyeluruh da]am penyelenggaraan tugas pokok pemerintahan Kabupaten Kuthi Kartanegara.sebagai penguatan SPIP baik dalam bentuk pembangunan Unsur dan sub unsur, serta sosiliasasi, implemtasi, evaluasi dan dokumentasi atas pelaksanaan tugas pokok Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara sehingga diharapkan dapat mendukung atas pencapain tujuan, visi dan misi Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara.
B. PROSES MANAJEMEN RISKO
Manajemen risiko Perangkat Daerah merupakan upaya yang dilaksanakan oleh pimpinan dan semua pegawai dffingkungan Dirias Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara untuk mengidentifikasi, emnganalisis, mengelola serta menangani risiko yang dapat mempengaruhi pencapaian sasaran atau target yang dingin dicapai baik Perangkat Daerah maupun tujuan Pemerntah Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara. Dengan melakukan mi maka diperoleh jaminan atal keyakinan yang wajar atas pencapaian keseluruhan sasaran Perangkat Daerah Proses manajemen risiko dilakukan oleh seluruh jajaran manajemen dan segenap pegawai dilingkungan OPD, keterkaitan antar tahapan proses manajemen risiko dapat uraikan sebagai berikut: 1. Penetapan konteks
a. Menentukan ruang lingkup dan periode penerapan manajemen risiko: 1) Ruang lingkup penerapan manajemen risiko yang berisi tugas dan
fungsi OPD terkait dengan fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara sebagai berikut:
a. perumusan kebijakan di Bidang Kesehatan; b. pelaksanaan kebijakan di Bidang Kesehatan; c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di Bidang Kesehatan; d. pelaksanaan administrasi dinas di Bidang Kesehatan; dan e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati.
2) Periode penerapan manajemen risiko Tahun Anggaran 2020
18
b. Penetapan sasaran organisasi. Penetapan sasaran organisasi dilakukan berdasarkan sasaran strategi yang tertuang dalam peta strategi OPD selain dokumen peta strategi, sasaran juga dapat mengacu pada sasaran sebagaimana tertuang pada kebijakan strategi pemerintah 2014-2024, rencana strategi dan rencana kerja serta dokumen perencanaan strategi lainnya, termasuk inisiatif strategi yang dianggarkan dalam APBD seperti pada program kegiatan pada table pendahuluan.
c. Menetapkan struktur Unit Pemilik Risiko (UPR). Struktur UPR mengacu pada struktur OPD terkait dengan pelaksanaan APBD yang berada disemua kegiatan maka pemilik resiko berada pada
Pengguna Anggaran dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan d. Mengidentifikasi stakeholder.
Identifikasi stakeholder diperlukan untuk memahami pihak-pihak yang berinteraksi dengan organisasi dalam pencapaian sasaran.Hal yang perlu dituangkan dalam identifikasi stakeholder meiputi siapa saja stakeholder OPD dan hubungan organisasi dengan stakeholder tersebut. ]3erkaitan dengan pelaksanaan APBD berada pada TAPD sedangkan berkaitan dengan pelaksanaan fungsi OPD Dinas Kesehatan berada pada objek pemeriksaan (OPD) sepeth Badan / Dinas / Kecamatan / Desa / BLUD/BUMD
e. Mengidentifikasi peraturan perundang yang terkait. Identifikasi peraturan perundang-undangan untuk memahami kewenangan.Tanggungjawab, tugas dan fungsi, kewajiban hukum yang harus dilaksanakan oleh organisasi beserta konsekuensinya. Berkaitan dengan tugas utama pengawasan Peraturan yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1999 tentang Pengawasan 2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan
Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara 3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi pemerintah 4. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) 5. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor : PER/05/M.PAN/03/2008 tentang Standar Audit Aparat Pengawasan Intern Pemerintah.
6. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara nomor Per/041/M.PAN/03/2008 Tentang Kode Etik Standar Audit.
7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 19 Tahun 2009 Tentang Pedoman Kendall Mutu Audit Aparat Pengawasan Intern Pemerintah Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
8. PerMenpan Nomor 42 Tahun 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Ikhtisar Laporan Hasil Pengawasan APIP
19
Kategori risiko
Risiko fiskal
Risiko kebijakan Risiko kepatuhari
Risiko legal
Risiko froud Risiko reputasi
Risiko operasional
9. Peraturan BPK Nomor. 2 tahun 2010 tentang pemantauan pelaksanaan Tindakianjut rekomendasi hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan
10. Peraturan BPK Nomor. 2 tahun 2017 tentang pemantauan pelaksanaan Tindakianjut rekomendasi hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan
11.Peraturan Bupati Kutai Kartanegara Nomor. 7 Tahun 2013 tentang Penyelenggaran Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara
12.Surat Edaran Sekretaris Daerah Nomor Itkab.005/ 1376/SE-SEKDA/X/2017 tanggal 16 November 2017 tentang Pedoman Identiftkasi dan Analisis Risiko Penyelenggaraan SPIP
13. Instruksi Sekretaris Daerah Nomor. B.009/Itda/P.III. 005/01/2020 tentang penyusunan identifikasi dan analisis risiko penyelenggaraan system pengendalian intern pemerintah atas pengelolaan program kegiatan kinerja utama perangkat daerah tahun anggaran 2020
f. Menetapkan kategori risko dan dampak risiko Kategori risiko diperlukan untuk menjamin agar proses identiftkasi, analisis, dan evaluasi risiko dilakukan secara komprehensif. Penentuan kategori risiko didasarkan pada penyebab risiko sebagaimana table berikut:
Kategori risiko:
Definisi
Risiko yang disebabkan oleh segala sesuatu yang dapat menimbulkan tekanan fiskal terhadap APBD, baik yang berasal dan deviasi APBD maupun kewajiban kontinjensi Pemerintah Pusat maupun daerah atau sumber risiko fiskal sebagaimana dinyatakan dalam nota keuangan Risiko yang disebabkan adanya penetapan kebijakan organisasi atau kebijakan organisasi yang berdampak langsung terhadap organisasi Risiko yang disebabkan organisasi atau pihak eksternal tidak mematuhi dan atau/tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku Risiko yang disebabkan oleh adanya tuntutan hukum kepada organisasi
Risiko yang disebabkan oleh kecurangan yang disengaja oleh pihak internal yang merugikan keuangan Negara Risiko yang disebabkan oleh menurunnya tingkat kepercayaan pemangku kepentingan eksternal yang bersumber dan persepsi negaif terhadap organisasi Risiko yang disebabkan oleh: 1) Ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal,
kesalahan manusia, dan kegagalan system 2) Adanya kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional organisasi
Area Dampak Risiko:
Area dampak Definisi Level organissi
BebanFraud - (Pengukuran dampak
keuangan berdasarkan angka mutlak
daerahsebagaimana dalam table Kriteria dampak).
Dampak risiko berupajumlah Ess.II tambahan pengeluaran daerah balk Ess III dalam bentuk uang dan setara uang, - surat berharga, kewajiban, dan EssJV
20
Area dampak non fraud- (Pengukuran dampak berdasarkan persentase dan daria/ asset yang dikelola oleh OPD, misalnya Badan Pajak Daerah terhadap target pajak dan Retribusi)
Defmisi Level organissi
barang. Dampak risiko beban keuangan daerah disebabkan oleh fraud dan non fraud yang diukur
Non Ess
Penurunan reputasi
Sanksi pidana, perdata, dan/atau administrasi
Kecelakaan kerja
Gangguan terhadap layanari organisasi
Penurunan kinerja
Dampak risiko berupa rusaknya citra/nama baik/wibawa OPD yang menyebabkan tingkat kepercayaan masyarakat menurun. Dampak risiko berupa hukuman yang dijatuhkan atas perkara dipengadilan baik menyangkut pegawai atauorganisasi Dampak risiko berupa gangguan fisik dan mental yang dialami pegawai dalam pelaksanaan tugas kedinasan Dampak risiko berupa penyimpangan dan standar layanan yang ditetapkan oleh OPD Dampak risiko berupa tidak tercapainya target kinerja yang ditetapkan dalam kontrak kerja ataupun kineija lainnya
Ess. II, III, IV dan non eselon
Ess. II, III
semua tingkatan
Ess. II, III
semua tingkatan
2. Identifikasi risiko Risiko adalah sesuatu yang dapat mempengaruhi sasaran perangkat daeraah.Salah satu atribut risiko adalah ketidakpastian, baik dan sesuatu yang sudah diketahui maupun dan sesuatu yang belum diketahui. Dalam penyusunan strategi yang baik, haruslah juga memperhatikan risiko-risiko yang mungkin terjadi dalam konteks eksternal maupun konteks internal Perangkat Daerah, dan melakukan antisipasi perlakuan risiko bila memang nsiko tersebut menjadi kenyataan, Identifikasi risiko mi dimulai dan;
a) Mengidentifikasi kejadian risiko (risk event). Kejadian nsilco dapat berupa kesalahan atau kegagalan yang mungkin terjadi pada tiap proses bisnis, pelaksanaan inisiatif strategi, atau factor- faktor yang mempengaruhi pencapaian sasaran organisasi. Kejadian risiko selanjutnya disebut risiko. Identifikasi risiko dilakukan dengan memperhatikan nisiko yang terjadi pada tahun sebelumnya sebagaimana tercatat dalam loss event database (LED).pada tahun sebelumnya berupa: - Laporan yang dihasilkan belum dapat diselesaikan
Petugas yang melakukan pemeniksaan tidak kompeten - Rekomendasi yang diberikan tidak dapat ditindakianjuti - Materi dikiat yang disampaikan Narasumber tidak dapat dipahami
peserta dikiat.
b) Identifikasi risiko dan rencana penanganan risiko dan UPR diatas yang relevan dengan tugas dan fungsi OPD yang bersangkuan (top-down). Profil risiko pada unit esselon II, III, IV dan fungsional mencakup risiko yang diturunkan dan level diatas, seperti pada huruf
21
f alenia B.Proses Manajemen Risiko dapat diketahui risiko berasal dan penyebab sebagai berikut pada table 1 dibawah mi:
22
ada rasionalisasi belanja (3.A.2.a)
SEBAB
tidak adanya supervisi priodik penugasan (1.F.3.a)
tidak adanya laporan akhir penugasan( 1 .G. 1.b.c)
tidak adanya laporan akhir kegiatan
1. 20%, 2.40%, 3. 60%, 4. 80%, 5. 100% pengurangan anggaran perkegiatan
MTIGASI RISIKO
1>, 2>, 3> 4>, 5> tidak adanya rapat berkaitan dengan kinerja
1>, 2>, 3> 4> 5> yang tidak membuat laporan dan tidak ada telaahan sejawat - -
1>, 2>, 3> 4> 5> tidak ada surat peringatan dini dan pengguna anggaran
Risiko yang disebabkan oleh segala sesuatu yang dapat menimbulkan tekanan fiskal terhadap APBD, balk yang berasal dan deviasi APBD maupun kewajiban kontinjensi Pemerintah Pu sat maupun daerah atau sumber risiko fiskal sebagaimana dinyatakan dalam nota keuangan
DEFINISI RISIKO KEBIJAKAN
Risiko yang disebabkan adanya penetapan kebijakan organisasi atau kebijakan organisasi yang berdampak langsung terhadap
organisasi
23
SUB UNSUR SPIP URAJAN SUB UNSUR SPIP SEBAB DEFINISI RISIKO FISKAL MTIGASI RISIKO
a. Pimpinan Instansi Pemerintahpada setiap tingkatan kegiatan mereviulaporan kinerja, menganalisiskecenderungan, dan mengukur hasil dibandingkan target, anggaran,prakiraan, dan kinerja periode yanglalu.
URAJAN SUB UNSUR SPIP
a. Pimpinan Instansi Pemerintah memberikan panduan, penilalan, dan pelatihan di tempat kerja kepada pegawai untuk memastikan ketepatan pelaksanaan pekerjaan, mengurangi kesalah pahaman, serta mendorong berkurangnya tindakan pelanggaran.
b. aparat pengawasan intern pemerintah membuat laporan hasil pengawasan setelah melaksanakan tugas pengawasan.
3. Di dalam Instansi Pemerintah, terdapatupaya memelihara dan meningkatkan kualitas tata kelola penyelenggaraan (goodgovernance) tugas dan fungsi Instansi Pemerintah.
A.. REVIUATAS KINERJA
INSTANSIPEMERINTAH YANG
BERSANGKUTAN
SUB UNSUR SPIP
F. KEBIJAKAN DAN PRAKTIK PEMBINAAN
SUMBER DAYA MANUSIA
G. PERWUJUDAN PERANAPARAT PENGAWASAN
INTERN PEMERINTAH YANG EFEKTIF
G. PERWUJUDAN PERAN APARAT PENGAWASAN
INTERN PEMERINTAH YANG EFEKTIF
24
dikiat substansi keuangan barang dan jasa
>4,>8,>12, >16,>2OPPTK dan staf yang tidak diikutkan diklat substansi
tidak adanya konpensasi 3.B.10
1> , 5> , 10> 15> , 20> tim yang mandiri
MTIGAST RISIKO
1> laporan, 2>laporan, 3>laporan, 4>laporan, 5>Laporan; tidak ada laporan kinerja
>lx, >2x, >3x, >4x, >5x kejadian yang tak terduga tidak dilaporkan ljuta>,2juta >,3juta,4 juta> dan 5 juta> salah
SEBAB
tidak adanya hubungan dan jenjang pelaporan (1.D.3.a)
Tidak adanya pengujian secara berkala
tidak adanya perbaikan data yang
DEFINISI RISIKO KEPATUHAN
Risiko yang disebabkan organisasi atau pihak eksternal tidak mematuhi dan atau/tidak melaksanakari peraturan perundang-undangan dan
ketentuan lain yang berlaku
SUB UNSUR SPIP URAJAN SUB UNSUR SPIP DEFINISI RISIKO FISKAL MTIGA S I RISIKO
8. Pegawai telah diberikan orientasi,pelatihan dan kelengkapan kerja untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawab, meningkatkan kinerja, meningkatkan kemampuan, serta memenuhi tuntutan kebutuhan organisasi yang berubal-i-ubah. 10. Instansi Pemerintah memiliki program kesejahteraan dan fasilitas untuk meningkatkan kepuasan dan komitmen pegawai.
URAJAN SUB UNSUR SPIP
a. Hubungan dan jerijang pelaporan ditetapkan serta secara efektif memberikan informasi yang dibutuhkan pimpinan Instansi Pemerintah untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. 4) Instansi Pemerintah secara berkala menguji rencana untuk mengatasi kejadian tidak terduga dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.
3) Data yang salah dengan segera dicatat, dilaporkan, diinvestigasi,dan diperbaiki.
B. PEMBINAAN SUMBER DA YA
MANUSIA
B. PEMBINAAN SUMBER DAYA
MANUSIA
SUB UNSUR SPIP
D. STRUKTUR ORGANISASI
C. PENGENDALIAN ATAS PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI
C. PENGENDALIAN AlAS PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI
SEBAB
salah spj 3.C.2.c.3)
tidak adanya komunikasi hal-hal yang tidak diharapkan
tidak adanya laporan umpan balik
MTIGASI RISIKO
saji pencatatan SPJ
1>, 2>, 3>, 4>, 5> laporan berkala tidak disampaikan
1>, 2>, 3>, 4>, 5> laporan yang tidak disampaikan oleh PPTK
1>, 2>, 3>, 4>, 5> ketidak akuratan penyajian data
DEFINISI RISIKO FISKAL
25
SUB UNSUR SPIP URAIAN SUB UNSUR SPIP
c. Pegawai sudah diinformasikan bahwa, jika ada hal yang tidak diharapkan terjadi dalam pelaksanaan tugas, perhatian harus diberikan bukan hanya kepada kejadian tersebut, tetapi
• KOMUNIKASI juga pada penyebabnya, sehingga kelemahan potensial pengendalian intern bisa diidentifikasi dan diperbaiki sebelum kelemahan tersebut menimbulkan kerugian lebih larijut terhadap Instansi Pemerintah. a. Strategi pimpinan Instansi Pemerintah
A. PEMANTAUAN menyediakan umpan balik rutin, pemantauan kinerja, dan mengendalikan pencapaian tujuari. a. Laporan operasional sudah terintegrasi atau direkonsiliasi dengan data laporan keuangan dan
A. PEMANTAUAN anggaran dan digunakan
BERKELANJUTANuntuk mengelola operasional berkelanjutan, serta pimpinan Instansi Pemerintah memperhatikan adanya ketidakakuratan atau penyimpangan yang
BERKELANJUTAN
tidak adanya rekonsiliasi laporan capaian kinerja utama dan capaiari keuangan
A. PEMANTAUAN BERKELANJUTAN
A. PEMANTAUAN BERKELANJUTAN
si stem dan
MTIGASI RISIKO SUB UNSUR SPIP URAJAN SUB UNSUR SPIP SEBAB DEFINISI RISIKO FISKAL
bisa mengindikasikan adanya masaiah pengendalian intern. b. Pimpinan yang bertanggung jawab atas kegiatan operasional membandingkan informasi kegiatan atau informasi operasional lainnya yang
A. PEMANTAUAN didapat dan kegiatan sehari- BERKELANJUTAN han dengan informasi yang
didapat dan informasi menindakianjuti semuaketidakakuratan atau masalah lain yang ditemukan. a. Tingkat persediaan barang,penlengkapan, dan aset lainnya sudandicek secara berkala; selisih antarajumlah yang tercatat dengan jumlahaktual harus dikoreksi dan penyebabselisih tersebut harus dijelaskan.
b. Frekuensi pembandingan antarapencatatan dan fisik aktual didasarkanatas tingkat kerawanan aset.
b. Saran dan pegawai A. PEMANTAUAN mengenaipengendalian BERKELANJUTAN intern
harusdipertimbangkan dan
tidak adanya rapat penugasari tingkat PPTK
1>, 2>, 3>, 4>, 5> laporan yang tidak disampaikan
tidak adanya rekonsiliasi laporan capaian kinerja utama dan capaian keuangan tidak adanya rapat penugasan tingkat PPTK
tidak adanya supervise
1>, 2>, 3>, 4>, 5> ketidak akuratan penyajian data
1>, 2>, 3>, 4>, 5> laporan yang tidak disampaikan
1>, 2>, 3>, 5> laporan yang tidak disampaikan
26
SUB UNSUR SPIP
B. EVALUASI TERPISAH
B. EVALUASI TERPISAH
B. EVALUASI TERPISAH
B. EVALUASI TERPISAH
SUB UNSUR SPIP
D. PENGENDALIAN FISIK AlAS ASET
MTIGASI RISIKO DEFINISI RISIKO FISKAL
1>, 2>, 3>, 5> laporan yang tidak disampaikan
1>, 2>, 3>, 4>, 5> laporan yang tidak disampaikan
1>, 2>, 3>, 4>, 5> laporan yang tidak disampaikan
1>, 2>, 3>, 4>, 5> laporan yang tidak disampaikan
DEFINISI RISIKO LEGAL
Risiko yang disebabkan oleh adanya tuntutan hukum kepada
organisasi
MTIGASI RISIKO 1 juta>, 2 juta >,3juta,4 juta> dar5
27
URAIAN SUB UNSUR SPIP
ditindakianjutisebagaimana mestinya. c. Evaluasi secara berkala dilakukan terhadap bagian dan pengendalian intern secara memadai. a. Metodologi yang dipergunakan telah mencakup self assessment dengan menggunakan daftar periksa (check list), daftar kuesioner, atau perangkat lainnya. b. Evaluasi terpisah tersebut meliputi suatu reviu terhadap rancangan pengendalian intern dan pengujian langsung (direct testing) atas kegiatan pengendalian intern. c. Dalam Instansi Pemerintah yang menggunakan sistem informasi berbasis komputer, evaluasi terpisah dilakukan dengan menggunakan teknik audit berbantuan komputer untuk mengidentifikasi indikator inefisiensi, pemborosan, atau penyalahgunaan.
URAIAN SUB UNSUR SPIP
d. Aset seperti uang tunai, suratberharga, perlengkapan,
SEBAB
tidak dilakukanny a rapat evaluasi tidak ada laporan inefisiensi, pemborosan dan penyalahgu naan tidak ada laporan inefisiensi, pemborosan dan penyalahgu naan
tidak ada laporan inefisiensi, pemborosan dan penyalahgu naan
SEBAB
tidak adanya penetapan
tidak adanya pencatatan akurat (3. H .3)
SEBAB
penugasan tidak sesuai substansi (1.A.1.a dan 1.A.6.a)
DEFINISI RISIKO FRAUD
pengamana n fisik
tidak adanya reviu indikator (3.E.1 s.d4) tidak adanya reviu indikator (3.E.ls.d 4)
SUB UNSUR SPIP
H. PENCATATAN YANG AKURAT DAN TEPAT WAKTU ATAS
TRANSAKSI DAN KEJADJAN
SUB UNSUR SPIP
A. PENEGAKAN INTEGRITAS DAN NILAI ETIKA
E. PENETAPAN DAN REVIU INDIKATOR
DAN UKURAN KINERJA
E. PENETAPAN DAN REVIU INDIKATOR
DAN UKURAN
URAIAN SUB UNSUR SPIP
persediaan,dan peralatan secara periodik dihitung dan dibandingkan dengan: catatan pengendaliari; setiap perbedaan diperiksa secara teliti.
3. Otorisasi transaksi atau kejadian yang mencakup otorisasi, pelaksanaan, pemrosesan, dan kiasifikasi akhir dalam pencatatan ikhtisar.
URAJAN SUB UNSUR SPIP
a. Aturan perilaku tersebut sifatnya menyeluruh dan langsung berkenaan dengan hal-hal seperti pembayaran yang tidak wajar, kelayakan penggunaan sumber daya, benturan kepentingan, kegiatan politik pegawai, gratifikasi, dan penerapan kecermatan profesional.
1. Ukuran dan indikator kinerja ditetapkan untuk tingkat Instansi Pemerintah, kegiatan, dan pegawai.
2. Instansi Pemerintah mereviu dan melakukan validasi secara periodik atas ketetapan dan keandalan ukuran dan indikator
DEFINISI RISIKO FISKAL
Risiko yang disebabkan oleh kecurangan yang disengaja oleh pihak internal yang merugikan
keuangan Negara
MTIGASI RISIKO
juta> tidak adanya uji perbedaaan secara teliti
ljuta>,2juta >,3juita,4 juta>dan5 juta> nilai bend 20 yang tidak tandatangani MTIGASI RISIKO
1>,2>,3>,4>5> tugas tidak substansi
1>, 2> 3>, 4> ,5> kewajaran pembayaran dalam penugasan 1>, 2> 3>, 4> ,5> kewajaran pembayaran dalam penugasan
28
URAJAN SUB UNSUR SPIP SEBAB DEFINISI RISIKO FISKAL
kinerja.
MTIGASI RISIKO
tidak adanya reviu indikator (3.E.1 s.d 4)
tidak adanya reviu indikator (3.E.1 s.d 4)
tidak adanya entry data anggaran kas (3.G.2)
SEBAB
pelaksana kegiatan tidak melaporkan hasil kegiatannya(
DEFINISI RISIKO REPUTASI
Risiko yang disebabkan oleh menurunnya tingkat kepercayaan pemangku kepentingan eksternal
yang bersumber dan persepsi negatif terhadap organisasi
2> 3>, 4> ,5> kewajaran pembayaran dalam penugasan
1>, 2> 3>, 4> ,5> kewajaran pembayaran dalam penugasan
5> jt, 1O>jt, 15>jt, 20jt, 25 jt ketersediaan dana kas
MTIGASI RISIKO
1>,2>,3>,4>,5> tidak menyampaikan laporan kinerja ke steckholder
29
SUB UNSUR SPIP
3. Faktor penilalan pengukuran kinerja dievaluasi untuk meyakinkan bahwa faktor tersebut seimbang dan terkait dengan misi, sasaran, dan tujuan serta mengatur insentif yang pantas untuk mencapai tujuan dengan tetap memperhatikan peraturan perundang-undangan. 4. Data capaiari kinerja dibandingkan secara terus-menerus dengan sasaran yang ditetapkan dan selisihnya dianalisis lebih lanjut. 2. Terdapat pengendalian untuk memastikan bahwa hanya transaksi dan kejadian signifikan yang dientri adalah yang telah diotorisasi dan dilaksanakan hanya oleh pegawai sesuai lingkup otoritasnya.
URAIAN SUB UNSUR SPIP
b. Pimpinan Instansi Pemerintah memiliki hubungan kerja yang baik dengan Instansi Pemerintah yang melaksanakan tanggung jawab
E. PENETAPAN DAN REVIU INDIKATOR
DAN UKURAN KINERJA
E. PENETAPAN DAN REVIU INDIKATOR
DAN UKURAN KINERJA
G. OTORISASIATAS TRANSAKSI DAN KEJAD IAN YANG
PENTING
SUB UNSUR SPIP
H, HUBUNGAN KERJA YANG BAlK DENGAN
INSTANSI PEMERINTAH
DEFINISI RISIKO FISKAL MTIGASI RISIKO SEBAB
1.H. 1.b)
tim pelaksana kegiatan tidak melaporkan hasil kegiatannya( 1.H.1.b) digunakan 17
1>,2>,3>,4>,5> yang tidak membuat laporan insensidentil
tidak adanya pemisahan fungsi (3.F.6)
tidak adanya informasi capaian kinerja
SEBAB
kurangnya kompetensi dalam satu
5>jt, 1O>jt, 15>jt, 20jt, 25 jt uang tunai dipegang satu orang
1>, 2>, 3>, 4>, 5> tidak adanya informasi berkala kegiatan
MTIGASI RISIKO 1>,2> ,3>,4>5> petugas tidak kompeten
DEFINISI RISIKO REPUTASI
Ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal,
kesalahan mariusia, dan kegagalan
30
SUB UNSUR SPIP
H, HUBUNGAN KERJA YANG BAlK DENGAN
INSTANSI PEM ERINTAH
F. PEMISAHAN FUNGSI
A. INFORMASI
SUB UNSUR SPIP B. KOMITMEN
TERHADAP KOMPETENSI
URAIAN SUB UNSUR SPIP
pengendalian yang bersifat lintas instansi.
b. Pimpinan Instansi Pemerintah memiliki hubungan kerja yang balk dengan Instansi Pemerintah yang melaksanakan tanggung jawab pengendalian yang bersifat lintas instansi.
6. Pimpinan Instansi Pemerintah mengurangi kesempatan terjadinya kolusi karena adanya kesadaran bahwa kolusi mengakibatkan ketidakefektifan pemisahan fungsi. a. Informasi internal yang penting dalam mencapai tujuan Instansi Pemerintah,termasuk informasi yang berkaltan dengan faktor-faktor keberhasilan yang kritis, sudah diidentifikasi dan secara teratur dilaporkan kepada pimpinan Instansi; Pemerintah.
URAJAN SUB UNSUR SPIP
a. Pimpinan Instansi Pemerintah menganalisis tugas yang perlu
C. KEPEMIMPINAN YANG KONDUSIF
C. KEPEMIMPINAN YANG KONDUSIF
C. KEPEMIMPINAN YANG KONDUSIF
system 2) Adanya kejadian eksternal yang mempengaruhi
operasional orgarlisasi
lx>, 2x>, 3x>, 4x>, 5x> tidak adanya laporan hasil operasional
lx>, 2x>, 3x>, 4x>, 5x> peserta rapat yang tidak hadir
lkka>, 2 kka>, 3kka>, 4kka>, 5kka>
1>, 2>, 3>, 4>,5> laporan yang tidak disampaikan
31
SUB UNSUR SPIP URAJAN SUB UNSUR SPIP SEBAB DEFINISI RISIKO FISKAL MTIGASI RISIKO
E. PENDELEGASIAN WEWENANG DAN
TANGGUNG JAWAB
dilaksanakan atas suatu pekerjaan dan memberikan pertimbangan serta pengawasan yang diperlukan. d. Pimpinan Instansi Pemerintah menggunakan fungsi manajemen informasi untuk mendapatkan data operasional yang penting dan mendukung upaya penyempurnaan sistem informasi sesuai perkembangan teknologi informasi.
f. Pimpinan Instansi Pemerintah memandang penting dan merespon informasi hasil pengawasan.
f. Pimpinan Instansi Pemerintah memandang penting dan merespon informasi hasil pengawasan.
a. wewenang dan tanggung jawab ditetapkan dengan jelas di dalam Instansi Pemerintah dan dikomunikasikan kepada semua pegawai.
penugasan (1. B. 2 .a)
tidak adanya verifikasi laporan internal
tidak adanya entry meeting (1.C.3.f) PKA dan KKA tidak buat oleh tim dan anggotanya (1.0 .3.1) tidak adanya penetapan penanggungj awab/perso nil yang menindakia njuti laporan kinerja
DEFINISI RISIKO FISKAL MTIGASI RISIKO
5> , 10>, 15> 20>, 25> bukti spj tidak terdokumentasi
5> , 10>, 15> 20>, 25> bukti spj tidak scanner
5> , 10>, 15> 20>, 25> bukti spj tidak dievaluasi
SEBAB
tidak adanya pmyimpana n dokumen (3.1.2) tidak adanya penyimpana n sumberdaya (3.J.2)
tidak adanya evaluasi atas tujuan (3.K.3)
SUB UNSUR SPIP
I. PEMBATASAN AKSES ATAS SUMBER
DAYA DAN PENCATATANNYA
J. AKUNTABILITAS TERHADAP SUMBER
DAYA DAN PENCATATANNYA
K. PENGENDALIAN INTERN SERTA TRANSAKSI DAN KEJADIAN PENTING
URAJAN SUB UNSUR SPIP
2. Penetapan pembatasan akses untuk penyimpanan secara periodik direviu dan dipelihara.
2. Penetapan pertanggungjawaban akses untuk penyimpanan sumber daya secara periodik direviu dan dipelihara.
3. Dokumentasi atas Sistem Pengendalian Intern mencakup identifikasi, penerapan, dan evaluasi atas tujuan dan fungsi Instansi Pemerintah pada tingkatan kegiatan serta pengendaliannya yang tercermin dalam kebijakan administratif, pedoman akuntansi, dan pedoman lainnya.
32
3. Analisis risiko Menginventarisasi system pengendalian internal yang akan dilaksanakan Pada target utama dan belanja utama serta Estimasi level kemungkirian risiko dilakukan dengan mengukur peluang terjadinya risiko dalam satu tahun setelah mempertimbangkan system pengendalian internal yang dilaksanakan dan berbagai factor atau isu terkait risiko tersebut. Estimasi juga dapat dilakukan berdasarkan analisis atas data risiko yang terjadi yang terdiri dan:
1) Sistem pengendalian internal mencakup perangkat manajemen yang dapat menurunkan tingkat kerawanan atau level nisiko dalam rangka pencapaian sasaran organisasi. Sistem pengendalian internal yang efektil bertujuan mengurangi level kernungkinan terjadinya risiko atau level dampak, system pengendalian internal yang telah dibuat seperti surat Instruksi Kepala Nomor : P-593/DINKES/SKRT- SKEU/900/2/2020 tanggal 7 Februari 2020 tentang pelaksanaan program dan kegiatan utama pada target kinerja dan belanja utama tahun anggaran 2020 Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara dan Surat Edaran Kepala NOMOR. P-594/DINKES/SKRT-SKEu/900/2/2020 tanggal 7 Februari 2020 tentang pelaksanaan program dan kegiatan utama pada target kinerja dan belanja utama tahun anggaran 2020 Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara,
33
2) hasil identifikasi dan analisis risiko sebagai berikut:
EFEKTIFITAS TARGET TIDAK TERCAPAI KATEG DAN BELANJA YANG TIDAK EKONOMIS ORI DISEBABKAN ANALISI SKALA RISIKO
KARENA S RISIKO RISIKO
a 1>,2>,3>,4>5 menghil > tugas tidak angkan substansi risiko
froud
MITIGASI RISIKO
melaksanakan kegiatan selalu menerapkan aturan perilaku pegawai sebagaimana perbup Nomor. 19 tahun 2016 tentang kode etik PNS di Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara;
b) Bahwa dalam pelaksanaan kegiatan agar saudara memperhatikan pembayaran yang tidak wajar, kelayakan penggunaan sumber daya, benturan
kepentingan, gratifikasi dan penerapan kecermatan professional;
c) Bahwa capaian dalam program dan kegiatan serta target pelaksanaan kegiatan, diminta kepada saudara agar pada akhir tahun anggaran 2020 target dapat terpenuhi;
d) Bahwa efektifitas, efisiensi dan ekonomis dalam pelaksanaan belanja utama pada kegiatan, diminta kepada saudara agar belanja sehemat mungkin, substansi input belanja utama sesuai dengan program kegiatan.
UNSUR DAN SUB UNSUR SPIP LINGKUNGAN PENGENDALIAN
A. PENEGAKAN INTEGRITAS DAN NILAI ETIKA
a. Aturan perilaku tersebut sifatnya menyeluruh dan langsung berkenaan dengan hal-hal seperti pembayaran yang tidak wajar, kelayakan penggunaan sumber daya, benturan kepentingan, kegiatan politik pegawai, gratifikasi, dan penerapan kecermatan profesional.
penugasan Berdasar tidak sesuai kan substansi jumlah (1.A.1.a dan target 1.A.6.a)
B. KOMITMEN KOMPETENSI
TERHADAP
34
tidak adanya verifikasi laporan internal
berdasar kan laporan berkala
1>,2>,3>,4>5 petugas
tidak kompeten
lx>, 2x>, 3x>, 4x>, 5x> tidak adanya laporan hasil operasional
menghil angkan risiko operasio nal
menghil angkan risiko operasio nal
kurangnya berdasar kompetensi kan tidak dalam satu ada penugasan kompete (1.B.2.a) nsi
petugas
menghil angkan risiko
a. Pimpinan Instansi Pemerintah menganalisis tugas yang perlu dilaksanakan atas suatu pekerjaan dan memberikan pertimbangan serta pengawasan yang diperlukan.
C. KEPEMIMPINAN YANG KONDUSIF
d. Pimpinan Instansi Pemerintah menggunakan fungsi manajemen informasi untuk mendapatkan data operasional yang penting dan mendukung upaya penyempurnaan sistem informasi sesuai perkembangan teknologi informasi.
Bahwa dalam penugasan Pelaksana Kegiatan untuk melaksanakan program dan kegiatan agar saudara memperhatikan kompetensi para Pelaksana Kegiatan balk sertifikasi jabatan, dikiat substansi maupun pengalaman dalam melakukan penugasan;
a) Dalam rnelaksanakan tugas para Pelaksana Kegiatan agar menerapkan manajemen berbasis kinerja berupa pembagian tugas selalu mempertimbangkan risiko dalam pengambilan keputusan;
b) Dalam penugasan Pelaksana Kegiatan untuk melaksanakan program dan kegiatan agar saudara selalu melakukan interaksi secara intensif kepada masyarakat dan rekanan (pihak ketiga);
c) Dalam penugasan tersebut diminta para pimpinan mendampingi Pelaksana Kegiatan dalam melakukan pertemuan dan ekspose;
f. Pimpinan Instansi Pemerintah memandang penting dan merespon informasi hasil pengawasan.
tidak adanya berdasar lx>, 2x>, entry meeting kan tidak 3x>, 4x>, 5x> (1.C.3.f) ada peserta rapat
pertemua yang tidak n dengan hadir OPD
menghil angkan risiko operasio nal
f. Pimpinan Instansi Pemerintah memandang penting dan merespon informasi hasil pengawasan.
PKA dan KKA berdasar lkka>, 2 tidak buat kan tidak kka>, 3kka>, oleh tim dan dibuatny 4kka>, 5kka> anggotanya a PKA operasio
35
I dan KKA
D. STRUKTUR ORGANISASI
b)
a. Hubungan dan jenjang pelaporan ditetapkan serta secara efektif memberikan informasi yang dibutuhkan pimpinan Instansi Pemerintah untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
tidak adanya berdasar hubungan kan tidak dan jenjang adanya pelaporan tanggung (1.D.3.a) jawab
pelapora
1> laporan, 2>laporan, 3 >laporan, 4>laporan, 5>Laporan; tidak ada laporan kinerja
menghil angkan risiko kepatuh an
a. wewenang dan tanggung jawab ditetapkan dengan jelas di dalam Instansi Pemerintah dan dikomunikasikan kepada semua pegawai.
F. KEBIJAKAN DAN PRAKTIK PEMBINAAN SUMBER DAYA MANUSIA
menghil a) angkan risiko operasio nal
Bahwa dalam melaksanakan tugas yang dilakukan para Pelaksana Kegiatan agar wewenang yang diberikan kepada pegawai yang tepat, sesual dengan tingkat tanggungjawab yang terkait dengan pihak lain dalam rangka pencapaian tujuan kegiatan;
E. PENDELEGASIAN WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB
a) Bahwa dalam melaksanakari tugas para Pelaksana Kegiatan agar memberikan kejelasan wewenang atau meminta keterangan dan tanggungjawabnya atau melaporkan hasilnya dalam penugasan; Melaporkan hasil penugasan Pelaksana Kegiatan secara berkala kepada tim maturitas SPIP Kantor Dinas Kesehatan atas hasil kinerja untuk pemenuhan dokumen penilalan maturitas SPIP;
tidak adanya penetapan penanggungja wab/ personil yang menindaklanj uti laporan kinerja
berdasar kan tidaknya adanya penetapa n tanggung jawab
1>, 2>, 3>, 4>,5> laporan yang tidak disampaikan
a. Pimpinan Instansi Pemerintah memberikan panduan, penilaian, dan pelatihan di tempat kerja kepada pegawal untuk memastikan ketepatan pelaksanaan pekerjaan, mengurangi kesalah pahaman, serta mendorong berkurangnya tindakan
1>, 2>, 3> 4>, 5> tidak adanya rapat berkaitan dengan kinerja
Bahwa dalam melaksanakan tugas para Pelaksana Kegiatan agar sebelumnya terlebih dahulu diberikan panduan, penilaian, dan pelatihan di tempat kerja kepada pegawai atau tim untuk memastikan ketepatan pelaksanaan pekerjaan, mengurangi kesalahpahaman, serta mendorong berkurangnya tindakan pelanggaran
36
tidak adanya berdasar supervisi kan priodik pembagi penugasan an tugas (1. F.3 . a) kinerja
menghil angkan risiko kebijaka
tidak adanya laporan akhir penugasan( 1. G.1.b.c)
berdasar kan laporan dan
b. aparat pengawasan intern pemerintah membuat laporan hasil
pelanggaran.
G. PERWUJUDAN PERAN APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH YANG EFEKTIF
baik terhadap kode etik ASN;
pengawasan setelah melaksanakan berdasar j tugas pengawasan. kan
3. Di dalam Instansi Pemerintah, tidak adanya berdasar terdapatupaya memelihara dan laporan akhir kan meningkatkan kualitas tata kelola kegiatan laporan
penyelenggaraan (goodgovemance) tugas dan fungsi Instansi Pemerintah.
H, HUBUNGAN KERJA YANG BAlK DENGAN INSTANSI PEMERINTAH
b. Pimpinan Instansi Pemerintah memiliki hubungan kerja yang baik dengan Instansi Pemerintah yang melaksanakan tanggung jawab pengendalian yang bersifat lintas instansi.
pelaksana berdasar kegiatan tidak kan melaporkan laporan hasil insidentil kegiatannya( 1 .H. 1.b)
a) bahwa dalam melaksanakan tugas para Pelaksana Kegiatan agar setelah melaksanakan tugas membuat laporan hasil pelaksanaan kegiatan; Untuk menjaga mutu hasil pelaksanaan kegiatan agar semua pelaksana tugas membuat laporan akhir penugasan;
telaahan sejawat
kinerja kegiatan
menghil angkan risiko kebijaka b) n
37
a) Bahwa dalam melaksanakan tugas Pelaksana Kegiatan agar setelah melaksanakan tugas membuat laporan hasil penugasan
b) Bahwa hubungan kerja yang haik dengan Instansi Pemerintah yang melaksanakan tanggung jawab pelaksanaan kegiatan yang bersifat lintas instansi agar selalu berkoordinasi dan menyampaikan laporan hasilnya.
1>, 2>, 3> 4> 5> yang tidak membuat laporan dan tidak ada telaahan sejawat
1>, 2>, 3> 4> 5> tidak ada surat peringatan dini dan pengguna anggaran
menghil angkan risiko kebijaka n
1>,2>,3>,4>,5 menghil tidak angkan
menyampaik risiko an laporan reputasi kinerja ke stockholder
tim pelaksana berdasar kegiatan tidak kan melaporkan laporan hasil insidentil kegiatannya( 1 .H.1.b) digunakan 17
1>,2>,3>,4>,5 menghil yang tidak angkan
membuat risiko laporan reputasi insensidentil
DISEBABKAN ANALISIS SKALA KARENA RISIKO RISIKO
ada rasionalisasi belanja (3.A.2.a)
adariya rasionalisasi belanja perkegiatan
1.20%, 2.40%, 3. 60%, 4. 80%, 5. 100% pengurangan anggaran perkegiatan
menghilan gkan risiko fiskal
b. Pimpinan Instansi Pemerintah memiliki hubungan kerja yang balk dengan Instansi Pemerintah yang melaksanakan tanggung jawab pengendalian yang bersifat lintas instansi.
MITIGASI RISIKO KATEGORI RISIKO
EFEKTIFITAS TARGET TIDAK TERCAPAI DAN
UNSUR DAN SUB UNSUR siirBELANJA YANG TIDAK EKONOMIS
KEGIATAN PENGENDALIAN
A.. REVIU ATAS KINERJA INSTANSIPEMERINTAH YANG BERSANGKUTAN
a. Pimpinan Instansi Pemerintahpada setiap tingkatan kegiatan mereviulaporan kinerja, menganalisiskecenderungan, dan mengukur hasil dibandingkan target, anggaran,prakiraan, dan kinerja periode yanglalu.
B. PEMBINAAN SUMBER DAYA MANUSIA
a) Bahwa dalam melaksanakan kegiatan utama dan belanja utama, diminta kepada saudara untuk melakukan reviu kinerja, menganalisis kecenderungan rasionalisasi, mengukur hasil banding tolok ukur tahun lalu dengan sekarang terhadap target yang ingin dicapai, mengukur anggaran, perkiraan maju dan kinerja tahun yang lalu.
38
adanya dikiat substansi
>lx, >2x, >3x, >4x, >5x kejadian yang tak terduga tidak dilaporkan
menghilan gkan risiko kepatuhan
4) Instansi Pemerintah secara berkala menguji rencana untuk mengatasi kejadian tidak terduga dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.
Tidak adanya Kesalahan pengujian dalam secara berkala merealisasik
an target
3) Data yang salah dengan tidak adanya segera dicatat, dilaporkan, perbaikan diinvestigasi,dan diperbaiki. data yang
salah spj 3.C.2.c.3)
ljuta>,2 juta>, 3 juta, 4juta>dan5 juta> salah saji pencatatan SPJ
kesalahan penyampaia
SPJ belanja
menghilan gkan risiko kepatuhan
D. PENGENDALIAN FISIK ATAS
>4 , >8 , >12 >16 ,>20 PPTK dan staf yang tidak diikutkan dikiat substansi
menghilan gkan risiko kebijakan
a) Bahwa dalam melaksanakan kegiatan utama pelaksana kegiatan diminta kepada saudara untuk memperhatikan kesejahteraannya dalam penugasan berupa biaya perjalanan untuk meningkatkan kepuasan dan komitmen Pelaksana Kegiatan
8. Pegawai telah diberikan orientasi,pelatihan dan kelengkapan kerja untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawab, meningkatkan kinerja, meningkatkan kemampuan, serta memenuhi tuntutan kebutuhan organisasi yang berubah-ubah.
dikiat substansi keuangan barang dan jasa
10. Instansi Pemerintah memiliki program kesejahteraan dan fasilitas untuk meningkatkan kepuasan dan komitmen pegawai.
C. PENGENDALIAN ATAS PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI
1> , 5> , 10> , menghilan 15> , 20> tim gkan risiko yang mandiri kebijakan
tidak adanya adanya konpensasi penugasan 3.B. 10 mandiri
Melakukan entry data terlebih dahulu dalam aplikasi excel kemudian diserahkan ke Bendahara Pengeluaran untuk mendukung akurasi data, apabila ditemukan data yang salah saji segera diinvestigasi dan diperbaiki serta dilaporkan untuk perbaikan entry datanya.
39
ASET
d. Aset seperti uang tunai, suratberharga, perlengkapan, persediaan,dan peralatan secara periodik dihitung dan dibandingkan dengan catatan pengendalian; setiap perbedaan diperiksa secara teliti.
tidak adanya penetapan pengamanan fisik
kehilangan fisik uang tunai
1 juta>, 2 menghilan juta>, 3 juta, gkan risiko 4juta>dan5 legal juta> tidak adanyauji perbedaaan secara teliti
tidak adanya reviu indikator (3.E.1 s.d 4)
insentif atau biaya penugasan dibayarkan dengan tidak wajar
1>, 2> 3>, 4> menghilan ,5> kewajaran gkan risiko pembayaran fraud dalam penugasan
a) Asset yang berisiko hilang, dicuri, digunakan tanpa hak seperti uang tunai, surat berharga, perlengkapan persedian dan peralatan secara fisik diamankan dan akses ke asset tersebut dikendalikan;
b) Kebijakan dan prosedur pengamanan fisik dan operasional penugasan yang telah ditetapkan dipedomani dan diimplementasikan pelaksanaannya.
E. PENETAPAN DAN REVIU INDIKATOR DAN UKURAN KINERJA
1. Ukuran dan indikator kinerja ditetapkan untuk tingkat Instansi Pemerintah, kegiatan, dan pegawai.
1>, 2> 3>, 4> ,5> kewajaran pembayaran dalam penugasan
menghilan gkan risiko fraud
a) Target kinerja perkegiatan yang telah ditetapkan dalam DPA agar secara terus menerus dibandingkan data capaian kinerjanya, sasarannya, hasil bandingan tersebut dianalisis lebih lanjut, sedangkan pengeluaran biaya penugasan atau insentif diberikan dengan kewajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2. Instansi Pemerintah tidak adanya mereviu dan melakukan : reviu indikator validasi secara periodik atas (3.E. 1 s.d 4) ketetapan dan keandalan ukuran dan indikator kinerja.
insentif atau biaya penugasan dibayarkan dengan tidak wajar
40
menghilan gkan risiko fraud
3. Faktor penilaian pengukuran kinerja dievaluasi untuk meyakinkan bahwa faktor tersebut seimbang dan terkait dengan misi, sasaran, dan tujuan serta mengatur insentif yang pantas untuk mencapai tujuan dengan tetap memperhatikan peraturan perundang-undangan.
tidak adanya insentif atau reviu indikator biaya (3.E. 1 s.d 4) penugasan
dibayarkan dengan tidak wajar
2> 3>, 4> ,5> kewajaran pembayaran dal&fl penugasan
4. Data capaian kinerja tidak adanya dibandingkan secara terus- reviu indikator menerus dengan sasaran yang (3.E.1 s.d 4) ditetapkan dan selisihnya dianalisis lebih lanjut.
insentif atau biaya penugasan dibayarkan dengan tidak wajar
1>, 2> 3>, 4> menghilan ,5> kewajaran gkan risiko pembayaran fraud dalam penugasan
menghilan gkan risiko reputasi
Agar tidak seorangpun diperbolehkan mengendalikan seluruh aspek utama transaksi atau kejadian; Jika memungkinkan tidak seorangpun diperbolehkan menangani sendiri uang tunal, surat berharga dan asset berisiko tinggi lainya; Agar mengurangi kesempatan terjadinya kolusi karena adanya kesadaran bahwa kolusi mengakibatkan ketidakefekttifan pemisalian fungsi.
F. PEMISAHAN FUNGSI
6. Pimpinan Instansi Pemerintah mengurangi kesempatan terjadinya kolusi karena adanya kesadaran bahwa kolusi mengakibatkan ketidakefektifan pemisahan fungsi.
tidak adanya transaksi pemisahan utama fungsi (3.F.6) dipegang
satu orang
G. OTORISASI AlAS TRANSAKSI DAN KEJADIAN YANG PENTING
5>jt, 1O>jt, 15>jt, 20jt, 25jt uang tunai dipegang satu orang
41
tidak adanya perhitungan pembayaran
5> jt, 10>jt, 15> jt, 20jt, 25jt ketersediaan dana kas
menghilan gkan risiko fraud
2. Penetapan pembatasan tidak adanya akses untuk penyimpanan pmyimpanan secara periodik direviu dan dokumen dipelihara. (3.1.2)
bukti pembayarari dikelola dengan balk
menghilan gkan risiko legal
I. PEMBATASAN AKSES ATAS SUMBER DAYA DAN PENCATATANNYA
5> , 10>, 15> 20>, 25>
bukti spj tidak terdokumenta Si
menghilan gkan risiko operasional
Bahwa pengajuan permintaan pembayaran harus sesuai dengan bukti yang akan dipertanggungawabkan yang dipersyaratkan pada otorisasi penyediaan dana yang sejalan dengan arahan dan dalam batasan yang telah ditetapkan atau SPDnya dan anggaran kas kegiatannya;
a) Semua transaksi bukti belanja segera diotorisasi PPTK dan penerima belanja serta segera menyampaikan surat pertanggungjawabannya kepada bendahara pengeluaran.
Bahwa bukti pertanggungjawaban setelah dikonsolidasi di bendahara pengeluaran segera diamankan ditingkat PPTK masing-masing.
2. Terdapat pengendalian tidak adanya untuk memastikan bahwa entry data hanya transaksi dan kejadian anggaran kas signifikan yang dientri adalah (3.G.2) yang telah diotorisasi dan dilaksanakan hanya oleh pegawai sesuai lingkup otoritasnya.
H. PENCATATAN YANG AKURAT DAN TEPAT WAKTU ATAS TRANSAKSI DAN KEJAD IAN
3. Otorisasi transaksi atau tidak adanya kejadian yang mencakup pencatatan otorisasi, pelaksanaan, akurat (3.H.3) pemrosesan, dan kiasifikasi akhir dalam pencatatan ikhtisar.
bukti pembayaran tidak ditandatang ani
1 juta>, 2 juta>, 3 juta, 4juta> dan 5 juta> nilai bend 20 yang tidak tandatangani
J. AKUNTABILITAS TERHADAP SUMBER DAYA DAN PENCATATANNYA
42
MITIGASI RISIKO UNSUR DAN SUB UNSUR SPIP EFEKTIFITAS TARGET TIDAK TERCAPAI KATEGORI DAN BELANJA YANG TIDAK EKONOMIS RISIKO
DISEBABKAN KARENA
INFORMASI DAN KOMUNIKASI
A. INFORMASI
ANALISIS RISIKO
SKALA RISIKO
2. Penetapan pertanggungjawaban akses untuk penyimpanan sumber daya secara periodik direviu dan dipelihara.
tidak adanya penyimpanan sumberdaya (3.J.2)
bukti • pembayaran discanner
5> , 10>, 15> 20>, 25>
bukti spj tidak scanner
• a) Melakukan scanner bukti pertanggungjawaban yang menghilan • • telah dikonsolidasi untuk memudahkan gkan risiko onerasional
penyimpanan, penggunaan lanjutan apabila ada diperlukan pada saat audit.
K. PENGENDALIAN INTERN SERTA TRANSAKSI DAN KEJADIAN PENTING
3. Dokumentasi atas Sistem Pengendalian Intern mencakup identifikasi, penerapan, dan evaluasi atas tujuan dan fungsi Instansi Pemerintah pada tingkatan kegiatan serta pengendaliannya yang tercermin dalam kebijakan administratif, pedoman akuntansi, dan pedoman lainnya.
tidak adanya evaluasi atas tujuan (3.K.3)
tidak adanya dokumentas i yang balk dalam bentuk cetakan maupun elektronis kategori risiko
5> , 10>, 15> 20>, 25>
bukti spj tidak dievaluasi
menghilan gkan risiko operasional
Hasil dan pertanggungjawaban berupa dokumen bukti dan laporan hasil kegiatan perkegiatan yang telah dicetak maupun elektronis dalam bentuk scanner diserahkan kepejabat fungsi keuangan untuk dilakukan evaluasi dan analisis kegiatan
43
tidak adanya tidak ada informasi informasi capaian capaian kinerja
1>, 2>, 3>, 4>, 5> tidak adanya informasi berkala kegiatan
menghilan gkan risiko reputasi
a) Informasi yang berkaitan dengan factor-faktor keberhasilan yang kritis diidentifikasi, Informasi keuangan dan anggaran yang memadai disediakan tepat waktu agar dapat dilaksanakan pemantauan kejadian, kegiatan dan transaksi sehingga memungkinkan dilakukan tindakan korektif secara tepat;
b) Informasi tersebut secara berkala dilaporkan kepada pejabat fungsi keuangan Dinas Kesehatan;
a. Informasi internal yang penting dalam mencapal tujuan Instansi Pemerintah,termasuk informasi yang berkaitan dengan faktor-faktor keberhasilan yang kritis, sudah diidentifikasi dan secara teratur dilaporkan kepada pimpinan Instansi Pemerintah.
1. Pimpinan Instansi Pemerintah harus memastikan terjalinnya komunikasi internal yang efektif. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan adalah sebagai berikut:
c. Pegawai sudah diinformasikan bahwa, jika ada hal yang tidak diharapkan terjadi dalam pelaksanaan tugas, perhatian harus diberikan bukan hanya kepada kejadian tersebut, tetapi juga pada penyebabnya, sehingga kelemahan potensial pengendalian intern bisa diidentifikasi dan diperbaiki sebelum kelemahan tersebut menimbulkan kerugian lebih lanjut terhadap Instansi Pemerintah.
tidak adanya komunikasi hal-hal yang tidak diharapkan
tidak adanya komunikasi hal-hal yang tidak diharapkan
1>, 2>, 3>, 4>, 5> laporan berkala tidak disampaikan
menghilan gkan risiko kepatuhan
a) Jika target yang diperjanjikan dan belanja utama terdapat hal-hal yang tidak diharapkan dalam pelaksanaan, maka perhatian harus diberikan bukan hanya kepada kejadian tersebut, tetapi juga pada penyebabnya, sehingga kelemahan potensial pengendalian intern bisa diidentifikasi dan diperbaiki sebelum kelemahan tersebut menimbulkan kerugian lebih lanjut terhadap kegiatan di PPTK.
44
tidak adanya laporan umpan balik
laporan akhir tahun kegiatan
1>, 2>, 3>, 4>, 5> laporan yang tidak disampaikan oleh PPTK
menghilang kan risiko kepatuhan
EFEKTIFITAS TARGET TIDAK TERCAPAI DAN BELANJA YANG TIDAK EKONOMIS
DISEBABKA ANALISIS SKALA N KARENA RISIKO RISIKO
KATEGORI RISIKO
MITIGASI UNSUR DAN SUB UNSUR SPIP
PEMANTAUAN
A. PEMANTAUAN BERKELANJUTAN
1. Pimpinan Instansi Pemerintah memiliki strategi untuk meyakinkan bahwa pemantauan berkelanjutan efektif dan dapat memicu evaluasi terpisah pada saat persoalan teridentifikasi atau pada saat sistem berada dalam keadaan kritis, serta pada saat pengujian secara berkala diperlukan. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan adalah sebagai berikut:
a. Strategi pimpinan Instansi Pemerintah menyediakan umpan balik rutin, pemantauan kinerja, dan mengendalikan pencapaian tujuan.
a) Menyampaikan laporan hasil umpan balik secara rutin, pemantauan dan pengendalian pencapaian tujuan;
b) Melakukan pembandingan target yang akan dicapai dengan capaian serta membandingkan efisiensi dan ekonomis input belanja tingkat kerawanan asetnya atau besarnya target dan besarnya anggaran utama; Menyampaikan laporan rapat intern di PPTK dilengkapi dengan hambatan dan pengendalian yang belum dan telah dilakukan;
45
tidak adanya rekonsiliasi laporan capaian kinerja utama dan capalan keuangan
laporan akhir tahun kegiatan
1>, 2>, 3>, 4>, 5> ketidak akuratan penyajian data
menghilang kan risiko kepatuhan
2. Dalam proses melaksanakan kegiatan rutin, pegawai Instansi Pemerintah mendapatkan informasi berfungsinya pengendalian intern secara efektif. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan adalah sebagai berikut:
a. Laporan operasional sudah terintegrasi atau direkonsiliasi dengan data laporan keuangan dan anggaran dan digunakan untuk mengelola operasional berkelanjutan, serta pimpinan Instansi Pemerintah memperhatikan adanya ketidakakuratan atau penyimpangan yang bisa mengindikasikan adanya masalah pengendalian intern.
b. Pimpinan yang bertanggung jawab atas kegiatan operasional membandingkan informasi kegiatan atau informasi operasional lainnya yang didapat dan kegiatan sehari-hari dengan informasi yang didapat dan sistem informasi dan menindakianjuti sernuaketidakakuratan atau masalah lain yang ditemukan.
tidak adanya rapat penugasan tingkat PPTK
Laporan akhir penugasan pengawasan
1>, 2>, 3>, 4>, 5> laporan yang tidak disampaikan
menghilang kan risiko kepatuhan
46
b. Saran dan pegawal tidak adanya supervisi supervise tidak
dilakukan
1>, 2>, 3>, menghilang 4>, 5> kan risiko laporan yang kepatuhan tidak disampaikan
menghilang kan risiko kepatuhan
Rapat pengendalian intern di PPTK tidak dilakukan
1>, 2>, 3>, 4>, 5> laporan yang tidak disampaikan
mengenaipengendalian intern harusdipertimbangkan dan ditindakianjutisebagaimana mestinya.
B. EVALUASI TERPISAH
tidak dilakukanny arapat
c. Evaluasi secara berkala evaluasi dilakukan terhadap bagian dan pengendalian intern secara memadai.
a) Menyampaikan laporan evaluasi secara bulan dan frekuensi penugasan;
b) Metodologi evaluasi mencakup self assessment atau penilaian mandiri dapat menggunakan daftar periksa pengujian langsung atau checklist;
c) Melaporkan hasil evaluasi atas identifikasi indicator inefisiensi, pemborosan atau penyalahgunaan
a. Tingkat persediaan j barang,perlengkapan, dan aset lainnya sudandicek secara berkala; selisih antarajumlah yang tercatat dengan jumlahaktual harus dikoreksi dan penyebabselisih tersebut harus dijelaskan.
tidak adanya rekonsiliasi laporan capaian kinerja utama dan capaian keuangan
laporan 1>, 2>, 3>, menghilang akhir tahun 4>, 5> kan risiko kegiatan ketidak kepatuhan
akuratan penyajian data
b. Frekuensi pembandingan antarapencatatan dan fisik aktual didasarkanatas tingkat kerawanan aset.
tidak adanya rapat penugasan tingkat PPTK
Laporan akhir penugasan pengawasan
1>, 2>, 3>, rnenghilang 4>, 5> } kan risiko laporan yang kepatuhan tidak disampaikan
47
tidak ada laporan inefisiensi, pemborosan dan penyalahgun aan
tidak ada laporan inefisiensi, pemborosan dan penyalahgun aan
tidak ada laporan inefisiensi, pemborosan dan penyalahgun aan
Laporan inefisiensi
Laporan inefisiensi
Laporan inefisiensi
1>, 2>, 3>, 4>, 5> laporan yang tidak disampaikan
1>, 2>, 3>, 4>, 5> laporan yang tidak disampaikan
menghilang kan risiko kepatuhan
menghilang kan risiko kepatuhan
1>, 2>, 3>, menghilang 4>, 5> kan risiko laporan yang kepatuhan tidak disampaikan
a. Metodologi yang dipergunakan telah mencakup self assessment dengan menggunakan daftar periksa (check list), daftar kuesioner, atau perangkat lainnya.
b. Evaluasi terpisah tersebut meliputi suatu reviu terhadap rancangan pengendalian intern dan pengujian langsung (direct testing) atas kegiatan pengendalian intern.
c. Dalam Instansi Pemerintah yang menggunakan sistem informasi berbasis komputer, evaluasi terpisah dilakukan dengan menggunakan teknik audit berbantuan komputer untuk mengidentifikasi indikator inefisiensi, pemborosan, atau penyalahgunaan.
48
3) Sistem pengendalian pengendalian internal dapat berupa standard op rating Procedure (SOP), pengawasan melekat, reviu berjenjang, regulasi dan pemantauan rutin yang dilaksanakan terkait risiko tersebut. SOP yang relevan untuk menghasilkan output dan mengendailkan input sebagaimana table SOP Dinas Kesehatan seperti:
1 SOP : Penyusunan RKA 2 SOP Penyusunan DPA DAN ANOGARAN KAS SKPD Dinas Kesehatan
3 SOP : Penyusunan DPA Perubahan dan Penggeseran DPA SKPD Dinas Kesehatan
4 SOP Penerbitan SPP
5 SOP : Penerbitan SPM 6 SOP Verifikasi SPJ Keuangan 7 SOP : Penyusunan Laporan Keuanganan 8 SOP Audit Internal / Monitoring dan Evaluasi Keuangan
9 SOP Verifikasi SPJ Keuangan BLUD 10 SOP : Penerbitan SPP LS Utang Aset( Pihak Ketiga) / Kontrak 11 SOP Penerbitan SPP LS Utang Belanja Barang & Jasa (belanja beban) 12 SOP : Penerbitan Piutang Dana Non Kapitasi JKN
4. Analisis dampak risiko
Penyebab tidak tercapainya target kinerja utama dan belanja utama Perangkat Daerah Dinas Kesehatan akan berdampak kepada Internal maupun eksternal Dinas Kesehatan, pada analisis risiko terdapat penyebab risiko dan skala risiko sehingga akan menghasilkan area dampak seperti Beban keuangan daerah, Penurunan reputasi, Sanksi pidana, perdata, dan/atau administrasi, Kecelakaan kerja, Ganggugan terhadap layanan organisasi dan Penurunan kinerja, dengan Level dampak seperti tidak signifikan (1), minor (2), moderat (3), signifikan (4), sangat signifikan (5). Untuk mengetahui level dampak tersebut harus terlebih dahulu dilakukan evaluasi atas pengendalian intern yang telah dibuat seperti pada Surat Instruksi dan Surat Edaran Kepala Dinas Kesehatan tersebut serta pengendalian yang lain yang mendukung atas evaluasi tersebut.
5. Evaluasi risiko Berkaitan dengan kebijakan dalam surat edaran Kepala Dinas Kesehatan tersebut terhadap 25 sub unsur SPIP dilakukan evaluasi apakah memang benar terjadi risiko target tidak tercapai atau inefisiensi dalam belanja serta pelaksanaan SOP maksimal, yang harus dilakukan secara berkala dalam tahun 2020 pada bulan Maret 2020, Juni 2020, September 2020 dan Desember 2020.
6. Penanganan risiko Penyebab risiko yang telah diidentifikasi dan dianalisis seperti Pada surat Instruksi Kepala Dinas Kesehatan dan surat edaran Kepala Dinas Kesehatan, maka Memilih opsi sebagian atau seluruh risiko yang akan dijalankan dapat berupa: 1) Mengurangi kemungkinan terjadinya risiko, yaitu penanganan
terhadap penyebab risiko agar peluang terjadinya risiko semakin kecil. Opsi mi dapat diambil dalam hal penyebab risiko tersebut berada dalam control internal UPR.
49
2) Menurunkan dampak terjadinya risiko, yaitu penanganan terhadap dampak risiko apabila risiko terjadi agar dampaknya semakin kecil. Opsi mi dapat dianibil dalam hal UPR mampu mengurangi dampak ketika risiko itu terjadi.
3) Mengalihkan risiko, yaitu penanganan risiko dengan memindahkan sebagian atau seluruh risiko, baik penyebab dan/atau dampaknya ke instansi lain! entitas lainnya, Opsi mi diambil dalam hal: a. Pihak lain tersebut memuiki kompetensi terkait hal tersebut dan
memahami level risiko atas kegiatan tersebut; b. Proses mengalihkan risiko tersebut sesuai ketentuan yang berlaku; c. Penggunaan opsi mi disetujui oleh atasan pemilik risiko.
4) Menghindari risiko, yaitu penanganan risiko dengan mengubah/menghilangkan sasaran dan/atau kegiatan untuk menghilangkan risiko tersebut, Opsi iril diambil apabila: a. Upaya penurunan level risiko diluar kemampuan organisasi; b. Sasaran atau kegiatan yang terkait risiko tersebut bukan
merupakan tugas dan fungsi utama dalam pelaksanaan visi dan misi organisasi;
c. Penggunaan opsi mi disetujui oleh atasan pemilik risiko. 5) Menerima risiko, penanganan risiko dengan tidak melakukan
tindakan apapun terhadap risiko tersebut. Opsi ml diambil apabila: a. Upaya penurunan level risiko diluar kemampuan organisasi; b. Sasaran atau kegiatan yang terkait risiko tersebut bukan
merupakan tugas dan fungsi utama dalam pelaksanaan visi dan misi organisasi;
c. Penggunaan opsi ml disetujui oleh atasan pemilik risiko.
7. Penanganan dampak risiko Dan berbagai opsi penganan nisiko yang telah dipilih memilik dampak risiko seperti pada surat edaran Kepala Dinas Kesehatan tersebut terdapat area dampak yang hams dilakukan rencana tindak pengendalian yang sudah dibuatkan secara terpisah dan manajemen risiko.
C. KOMUNIKASI DAN KONSULTASI Untuk mencapai tujuan dalain kegiatan dan capaian tujuan organisasi terhadap pemenuhan target yang diperjanjikan perlu dikomunikasi dan dikonsultasikan antar kegiatan dan pimpinan, komunikasi dan konsultasi tersebut dapat berupa: 1. Rapat berkala; 2. Rapat insidentil; 3. Focused group discussion ; dan 4. Forum pengelola risiko.
50
.Jabatan tim 'anda Tangan Jabatan
Sekretaris Pengarab
Staf Sungram dan Keuangan
Staf Sungram dan Keuangan
Anggota
Anggota
Kasubbag Sungram dan Keuangan Ketua Tim
Demikian Manajemen Risiko pengelolaan kegiatan utama dan belanja utama pencapaian target urusan Pelayanan Dasar Fungsi Wajib Bidang Kesehatan Pemerintah Daerah pada Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara dibuat sebagai pedoman pelaksanaan pengendalian intern Dirias Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara guna mencapai tujuan Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai kartanegara.
Dibuat di Tenggarong
Pada tanggal, 7 Februari 2020
Kepala,
dr. Martina Yni, Sp. PD., FINASIM.,M.Kes (MARS} Pembina Utama Muda
NIP. 19710712 200012 2 002
o Nama
Ismi Mufiddah, SKM., MPH
NIP. 19700827 199703 2 004
Arif Rahman, SE, M.Kes
NIP. 19670114 198803 1 006
Tn Arivani Istiqomah, SE
NIP. 19710220 200801 2 012
Sarah Olivia Sari
NIP. 19791018 200701 2019
51
tduan Thaiha, SE,
Nama Jabatan
E. M. Riduan Thaiha, SE Auditor Madya
NIP. 19631130 198602 1 003 Muhlis Haji Pannusu, S.SPI., MP. Crmo
NIP.19760829 200801 1 007
Auditor Muda
1
2
3
4
NIP. 19780116 200112 2 002
6 Akhmad Husaini, S.Sos
NIP.19820117 200112 1 003
Auditor Pertama
PEMERINTAH KABUPATEN KUrPJ KARTANEGARA
ll4SPK1ORA1 DAAH JoJPI1,qrilio34T64'(O541)f41O36,Fa (0541)661787 Teritç 75514
Jenis Reviu Reviu Dokumen MR Dinkes 2020
Sasaran Reviu Materi isi dokumen MR Dinkes 2020
Petugas Reviu Nurul ayati,SE, Auditor Muda,
Reviu Pengendali Teknis:E. Auditor Madya,
KERTAS KERJA REVIU DOKUMEN MANAJEMEN RISIKO
1. Keselarasan dan kesesuaian materi yang disusun dengan substansi
Dokumen Manajemen Risiko Halaman Tertulis
92.045
orang yang
dilayani
kesehatan
Penjelasan
Indikator
keluaran, tolok
ukur kinerja
dan target
kinerja berupa
belum
ditambahkan
pada narasi ke satu
Prosedur
perbaikan narasi ke satu
perbaikan narasi ke dua
Hasil Reviu
narasi ke satu sudah diperbaiki
narasi ke dua sudah diperbaiki
1
Narasi kedua yang berbunyi Belanja utama
2Pendapatan pada kegiatan
berupa belum disajikan
Jabatan tim
Pengendali teknis
Ketua Tim
Anggota Tim
Anggota Tim
Anggota Tim
Anggota Tim
H. Syarifuddin, SE., MM
NIP. 19640620 199503 1 002
Dwi Indah Susanti,SSTP,.M.Si
NIP. 19771029 199703 2 004
Nurul Hayati, SE
Pengawas Pemerintahan Madya
Auditor Kepegawaian Madya
Auditor Muda
52
RENCANA TINDAK PENGENDALIAN (RTP) PENERAPAN SPIP 2020
DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
Nomor P-581/DINKES/SKRT-SKEU/900/2/2020 Tanggal : 7 Februari 2020
PENINGKATAN KUALITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ADMINISTRASI KEUANGAN
UNTUK MEMPERTAHANKAN OPINI WAJAR TANPA PEN GECUALIAN (WTP) KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
KATA PEN GANTAR
Semangat untuk membangun Kabupaten Kutai Kartanegara, khususnya Dinas Kesehatan tentunya tidak dapat begitu saja akan dapat mempertahankan cita-cita yang diharapkan. Diperlukan suatu manajemen penyelenggaraan pemerintahan daerah yang baik. Selanjutnya, manajemen penyelenggaraan pemerintahan daerah akan memerlukan suatu instrumen yang dapat digunakan untuk mencegah kegagalan dan mempercepat keberhasilan dan capaian kinerja yang diharapkan. Instrumen tersebut diharapkan dapat terintegrasi pada seluruh level manajemen dan pada proses penyelenggaraan pemerintahan daerah di Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara, baik di level kegiatan maupun level SKPD.
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 adalah instrumen yang tepat untuk mendukung kinerja manajemen penyelenggaraan pemerintahan daerah di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara khususnya Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara. Sejalan dengan penetapan SPIP untuk diberlakukan di seluruh Indonesia, maka untuk Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara telah ditetapkan Peraturan Bupati Kutai Kartanegara Nomor 89 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, maka perlu dibuat dokumen rencana tindak pengendalian untuk digunakan sebagai alat guna mengendalikan kegiatan-kegiatan pengendalian yang harus dibuat dan dilaksanakan oleh seluruh pimpinan dan pegawai di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara.
Rencana Tindak Pengendalian mi akan menjadi acuan bagi perangkat Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara dalam mengimplementasikan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah serta akan dilakukan pemantauan secara berkala tiga bulan sekali.
Diharapkan agar seluruh pejabat dan pegawai di Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara menyelenggarakan penerapan SPIP dengan sebaik-baiknya dallam rangka mencapai tujuan yang dicita-citakan.
Demikian, semoga dapat menjadi pedoman untuk kita semua dan dapat dilaksanakan.
Kepala,
dr. Martina Yni, Sp. PD., FINASIM.,M.Kes (MARS) Pembina Utama Muda
NIP. 19710712 200012 2 002
PEMERINTAH KABUPATEN KUTAIKARTANEGARA DINAS KESEHATAN
JIn.Cut Nyak Dien No. 33 Telp.(0541) 661082 Fax. (0541) 662258 Kode Pos 75512
RENCANA TINDAK PENGENDALIAN (RTP) PENERAPAN SPIP TAHUN 2020
DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
A. PENDAHULUAN
Dengan ditetapkannya paket reformasi birokrasi di bidang keuangan negara dengan terbitnya UU nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, UU Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, dan UU nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara untuk menciptakan Good Governance sebagaimana diamanatkan dalam UU nomor 28 tahun 2009 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih Dan Bebas Dan KKN, maka diperlukan Sistem Pengendalian Intern dalam mengelola keuangan negara. Selanjutnya terkait dengan pemeniksaan pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara, yang diatur dalam UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara dalam Pasal 12 disebutkan bahwa dalam rangka pemeriksaan keuangan dan/atau kinerja, pemeniksa melakukan pengujian dan penilaian atas pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemenintah. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) merupakan suatu kebijakan berkaitan dengan sistem pengendalian yang harus dibuat oleh Pemerintah sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) yang mewajibkan kepada pimpinan instansi pemenintah untuk menyelenggarakan SPIP. Sebagai instansi penyelenggara pemerintahan, Pemenintah Kabupaten Kutai Kartanegara wajib menyelenggarakan kebijakan SPIP sesuai PP SPIP dan Peraturan Bupati tersebut secara terintegrasi ke dalam kegiatan dan tindakan pelaksanaan tugas pokok di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara. Rencana Tindak Pengendalian SPIP ditetapkan sebagai wujud pelaksanaan SPIP secara menyeluruh dalam penyelenggaraan tugas pokok pemerintahan Kabupaten Kutai Kartanegara. Rencana Tindak Pengendalian merupakan uraian mengenai rencana tindak (action plan) penguatan SPIP baik dalam bentuk pembangunan lingkungan pengendalian maupun infrastruktur kebijakan pengendalian atas pelaksanaan tugas pokok Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara sehingga diharapkan dapat mendukung atas pencapaian tujuan, visi dan misi Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara.
111
B. DASAR HUKUM
1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah.
4. Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2008 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah.
5. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah.
6. Peraturan Bupati Nomor 101 Tahun 2016 tentang Sistem dan Prosedur Kebijakan Akuntansi.
7. Peraturan Bupati Kabupaten Kutai Kartanegara Nomor Nomor 7 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara.
8. Peraturan Presiden No 123 Tahun 2016 Tentang Petunjuk Teknis Dana Alokasi (DAK) Khusus Fisik.
9. Permenkes No 61 Tahun 2017 Tentang Petunjuk Teknis Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik.
10. Peraturan Menteri No 61 Tahu 2007 Tentang Pedoman Tekriis Pengelolaan Keuangan Badan layanan Umum Daerah (BLUD).
11. Peraturan Daerah/Bupati No 19 Tahun 2010 Tentang Pengaturan THL pada Satuan Perangkat daerah dilingkungan Daerah kabupaten Kutai Kartanegara.
12. Peraturan daerah/Bupati No 19 Tahun 2011 Tentang pengadaan nakes Non Pegawai Negeri Sipil (Non PNS) dengan perjanjian kerja di sarana kesehatan Pemerintah daerah Kab. Kutai Kartanegara.
13. Surat Edaran Sekretaris Daerah Nomor Itkab.005/ 1376/SE-SEKDA/X/2017 tanggal 16 November 2017 tentang Pedoman Identifikasi dan Analisis Risiko Penyelenggaraan SPIP
14. Peraturan Bupati Kabupaten Kutai Kartanegara Nomor 07 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara
15. Surat Edaran Sekretaris Daerah Nomor Itkab.005/ 1376/SE-SEKDA/X/2017 tanggal 16 November 2017 tentang Pedoman Identifikasi dan Analisis Risiko Penyelenggaraan SPIP
16. Instruksi Sekretaris Daerah Nomor. B .009 / Itda/ P.111.005/01 / 2020 tentang penyusunan identifikasi dan analisis risiko penyelenggaraan system pengendalian intern pemerintah atas pengelolaan program kegiatan kinerja utama perangkat daerah tahun anggaran 2020
C. TUJUAN
Rencana Tindak Pengendalian (RTP) ditujukan sebagai rencana tindak (action plan) penguatan SPIP baik dalam bentuk pembangunan
iv
lingkungan pengendalian maupun infrastruktur kebijakan pengendalian, melakukan Implementasi atas Infrastruktur kebijakan pengendalian yang telah dibangun dan atau telah ada serta melakukan pemantauan secara berkala yang akan dilaksanakan oleh pimpinan dan para pegawai di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara.
D. MANFAAT
Manfaat Rencana Tindak Pengendalian (RTP) di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara sebagai berikut: 1. Memberikan arah dalam pengembangan SPIP secara menyeluruh
hingga tercipta keterpaduan antara sub-sub unsur SPIP dengan lingkungan pengendalian dallam aktivitas dan kegiatan pelaksanaan tugas pokok Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara.
2. Menjadi dasar dalam membangun dan mengimplementasi infrastruktur pengendalian sebagai bagian dan penyelenggaraan SPIP.
3. Menjadi dokumentasi dalam penyelenggaraan SPIP dan pengukuran kemajuan penyelenggaraan SPIP, serta dasar pemantauan yang berkelanjutan.
E. RUANG LINGKUP
Rencana Tindak Pengendalian (RTP) Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara tahun 2020 meliputi tujuan pada tingkat instansi yaitu:
• Meningkatkan kinerja, akuntabilitas dan reformasi birokrasi kesehatan
2. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
Tujuan tersebut dikaitkan dengan Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara yaitu:
Terwujudnya Masyarakat Kutai Kartanegara Yang Sehat, Mandiri, Berkualitas dan Berkeadilan
Serta Misi Pemenintah Kabu .aten Kutai Kartane:ara aitu:
MIST
1. Meningkatkan derajat kesehatan individu, keluarga dan masyarakat
2. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan paripurna yang terakses, bermutu, berkeadilan dan berkesinambungan
3. Mendorong kemandirian untuk hidup sehat melalui pemberdayaan masyarakat
4. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumberdaya kesehatan 5. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan
V
6. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik
Tujuan tersebut mendukung seluruh tahapan proses manajemen yaitu perumusan kebijakan, perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, dan pemantauan dalam rangka pengelolaan keuangan dan penyajian dan pengungkapan Laporan Keuangan Daerah sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan meliputi pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan laporan keuangan daerah. Dan sisi tingkatan manajemen, Rencana Tindak Pengendalian Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2017 akan menjadi tanggung jawab tingkatan manajemen atas, manajemen menengah, dan manajemen bawah pada Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara.
F. PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB (STATEMENT OF RESPONSIBILITIES)
Dalam UU nomor 1 tahun 2004 (Pasal 55 ayat (4): Menteri/Pimpinan lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang membenikan pernyataan bahwa pengelolaan APBN telah diselenggarakan berdasarkan Sistem Pengendalian Intern yang memadai dan akuntansi keuangan telah diselenggarakan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Pernyataan tersebut dibuat setiap tahun bersamaan dengan penyusunan laporan keuangan yang harus didukung dengan fakta bahwa pengendalian intern memang sudah diselenggarakan. Pernyataan selaras dengan sikius penyelenggaraan SPIP mulai dan identifikasi tujuan sampai dengan pemantauan efektivitas pengendalian yang dibuat dan dipantau setiap tahun. Rencana Tindak dalam penyelenggaraan SPIP tertuang dalam dokumen Rencana Tindak Pengendalian.
G. GAMBARAN SPIP
Dalam Ketentuan Umum PP Nomor 60 Tahun 2008, Sistem Pengendalian Intern (SPI) didefinisikan sebagai proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Sistem Pengendalian Intern Pemenintah (S PIP) wajib diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan pemenintah daerah. 1.Tujuan SPIP
Penyelenggaraan SPIP diarahkan untuk mencapai beberapa tujuan yang mencakup: a. Efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan Instansi Pemenintah
sebagai bagian dan organisasi penyelenggara negara. b. Keandalan pelaporan keuangan Instansi Pemenintah sehingga dapat
dipercaya, baik oleh pihak internal maupun pihak eksternal Instansi Pemerintah yang berkepentingan dengan informasi di
vi
dalam laporan keuangan. c. Pengamanan aset negara yang dikelola Instansi Pemerintah dan
digunakan untuk mendukung pencapaian tujuan instansi tersebut. d. Ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku
bagi instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara negara. 2. Unsur-Unsur SPIP
SPIP wajib diselenggarakan untuk memberi keyakinan memadai bagi tercapainya empat tujuan yang merupakan pilar-pilar penopang dan perwujudan tujuan bernegara dan berbangsa. Pilar-pilar penyangga tersebut harus dibangun di atas fondasi unsur-unsur SPIP yang terdiri dan: a. Penciptaan Lingkungan Pengendalian yang kuat sebagaimana yang
dimaksud dalarn pasal 4 s.d. 12 pp Nomor 60 Tahun 2008. b. Penilaian Risiko sebagaimana yang dimaksud dalam pasa1 13 s.d.
17 PP Nomor 60 Tahun 2008 untuk dapat mengantisipasi atau mengelola risiko yang dapat menggagalkan pencapaian tujuan.
c. Perancangan Kegiatan Pengendalian sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 18 s.d. 40 pp 60 Tahun 2008 untuk mengamankan flap proses yang diperlukan dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
d. Penetapan mekanisme informasi dan Komunikasi sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 41 s.d. 42 pp Nomor 60 Tahun 2008 sehingga dapat mengetahui dan mendeteksi secara dini setiap peiniasalahan yang dihadapi di dalam berorganisasi untuk mencapai tujuan.
e. Pemantauan untuk menilai efektivitas sistem pengendalian sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 43 s.d. 46 pp Nomor 60 Tahun 2008.
Kegiatan penerapan unsur SPIP adalah kegiatan dimana infrastruktur yang telah ada diterapkan sebagai suatu proses yang terintegrasi dengan tindakan dan kegiatan para pejabat dan aparatur Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara, paling tidak meliputi langkah-langkah berikut: a. Mengintegrasikan unsur-unsur SPIP pada setiap tindakan dan
kegiatan pelaksanaan tugas pokok. b. Melaksanakan penerapan unsur-unsur SPIP sebagai suatu proses
yang melekat dalam kegiatan pelaksanaan tugas pokok. c. Menerapkan unsur-unsur SPIP secara dinamis yaitu dilakukan
penyempurnaan apabila terdapat risiko atau masalah yang diperkirakan akan menghambat pencapaian tujuan.
H. RENCANA TINDAK PENGENDALIAN
Unsur Lingkungan Pengendalian adalah pondasi dalam pelaksanaan SPIP antara lain dalam bentuk penegakan integritas, kompetensi sumber daya manusia, dan komitmen pimpinan. Terkait dengan tujuan kegiatan
vii
Risiko Risiko dalam bidang kesehatan yakni "Penyelenggaraan pemerintahan tidak dapat Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam mengakses Iwalitas pelayanan kesehatan"
Uraian RTP Evalusi dilakukan terus menerus terhadap semua kegiatan berpedoman pada pertaturan yang berlaku dan menggunakan Standar Operasional Prosedur
1
utama Dinas Kesehatan "Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan dan Meningkatkan peran serta stake holder pembangunan kesehatan" hasil analisis menyimpulkan bahwa risiko dalam bidang kesehatan yakni "Penyelenggaraan pemerintahan tidak dapat Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam mengakses kualitas pelayanan kesehatan" yang selanjutnya akan menjadi prioritas dalam Rencana Tindak Pengendalian (RTP) Tahun 2020, sebagai berikut:
I. INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Informasi dan Komunikasi dalam pelaksanaan RTP mi adalah informasi yang dapat memberikan keyakinan kepada pemilik risiko bahwa pengendalian telah berjalan dengan efektif. Daftar informasi dan komunikasi sebagai pelaksanaan RTP dapat dilihat pada lampiran 1.
J. PEMANTAUAN/EVALUASI TERPISAH
Pemantauan bertujuan untuk meyakinkan bahwa RTP serta informasi dan komunikasi dilaksanakan sesuai rencana, sedangkan evaluasi bertujuan untuk menilai efektivitas pelaksanaan kegiatan pengendalian dalam mendukung pencapaian tujuan. Pemantauan dilakukan dalam bentuk: 1. On Going Monitoring yaitu pemantauan yang melekat dalam proses
pelaksanaan tugas pokok dilakukan secara kontinu oleh atasan langsung.
2. Pemantauan melekat secara berkala/per triwulan, untuk triwulan pertama, kedua , ketiga, serta setiap bulan untuk triwulan terakhir akan dilakukan oleh pimpinan OPD/Kepala SKPD terkait.
3. Evaluasi terpisah secara berkala/ semester akan dilakukan oleh Inspektorat Kabupaten Kutai Kartanegara
Daftar pemantauan dapat dilihat pada lampiran 1.
K. PENUTUP
1. Dokumen RTP mi akan menjadi dokumen hidup yang senantiasa akan disesuaikan dengan perkembangan dan kondisi untuk perbaikan SPIP secara berkelanjutan di Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai
Tim Penyusun RTP perangkat Daerah
No Nama Jabatan
Ismi Mufiddah, SKM., MPH Sekretaris
NIP. 19700827 199703 2 004
ArifRahman, SE, M.Kes -
NIP. 19670114 198803 1 006Kasubbag Sungram dan Keuangan
Tn Ariyani Istiqomah, SE
NIP. 19710220 200801 2 012
Sarah Olivia Sari
NIP. 19791018 200701 2 019
Staf Sungram dan Keuangan
Staf Sungram dan Keuangan
(Fanda Tangan
secara berkelanjutan di Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara.
2. Dokumen RTP berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila terdapat perubahan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku ataupun apabila terdapat kekeliruan, maka akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya
Ditetapkan di : Tenggarong Pada Tanggal 7 Februari 2020
Kepala,
dr. Martina Yulianti, Sp. PD., FINASIM.,M.Kes (MARS) Pembina Utama Muda NIP. 19710712 200012 2 002
ix
Lampiran I
RENCANA TINDAK PENGENDALIAN (RTP) PENERAPAN SPIP TAHUN 2020 DINAS KESEHATAN
KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
No Risiko Rencana Tindak Pengendalian Jawab
Infokom Pemantauan Target Waktu
Kebuttthan Informasi Komunikasi
Pemantauan Melekat
(Kepala Dinas)
Terpisah (APIP
Eksternal & Internal)
2020 2021
RTP ATAS RISIKO PENCAPAIAN TUJIJAN 'MENIWGKATKAN DERAJAT KESEHA TAN MASYAR4KAT, ME!'JIWGKATKAN AKSES DAN KIJALITAS PELAYANAN KESEHA TAN DAN MEN(NGKATKAN PERAN SERTA STAKEHOLDER PEMBANGUNAN KESEHATMJ"
"Perye1enggaraanpemerintahan tidak dapat MeningkatkarL derajat kesehatan masyarakat dalam mengakses kualitas pelayarian kesehatan"
Evalusi dilakukan terus menerus terhadap semua kegiatan berpedoman pada pertaturan yang berlaku dan menggunakan Standar Operasional Prosedur
- Seluruh Kepala Bidang
Daftar Laporan Pelayanan Kesehatan Ibu, Ibu Bersalin, Bayi Baru Lahir, Balita, Pendidikan Dasar, Usia Produktif, Usia Lanjut, Penderita Hypertensi, Diabetes Militus, ODGU, Orang dengan Penderita TB, Orang dengan resiko penderita HIV
1. Rapat, Ekspos, Pemaparan
- Selesai pelaksanaan kegiatan atau penugasan
- Evaluasi, Pembinaa n, Pengawas an APIP Eksternal
Semua Penugas
an
Semua Penugasa
n
Lampiran II
Target yang ingin dicapai tahun 2020
1. 92.045 orang dilayani kesehatan, pelatihan kesehatan; 2. 15 kasus audit verbal kematian ibu martenal bayi dan balita; 3. 60 puskesmas dan pusban difasilitasi kegiatan operasional umum dan kesehatan; 4. 273 desa dan kelurahan untuk penanggulangan bencana, wabah LKB, penyehatan lingkungan
dan sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM); 5. 2 lokasi pengadaan fisilitas kesehatan; 6. 40 media pelatihan kaser kesehatan dan promosi informasi sadar hidup sehat; 7. 5.056,26 paket pengadaan sarana dan prasarana kesehatan; 8. 250 sarana pembinaan dan pemantauan kualitas air minum; 9. 109 unit saran dan prasarana kesehatan; 10. 150 izin tenaga dan fasilitas kesehatan; 11. 12 bulan pendampingan DAK dan surveilance aktif; 12. 22 dokumen survey lingkungan kesehatan; 13. rekon BMD dan standar yankes; 14. 1.823 kali kunjungan,pemeriksaan, monev,pertemuan dan fasilitasi penanggulangan
berbagai penya kit; 15. 18 kecamatan fasilitasi kabupaten sehat, penanggulangan penyakit filariasis dan
pengembangan nikah sehat; 16. 8 kegiatan fasilitasi BOK pangan, stunting, jampersal,kesehatan kerja dan olah raga, serta
promosi kesehatan; 17. 3.665 buku KIA dan GPA; 18. 50 event kejadian tertentu
Belanja Efektif, Efisien dan Ekonomis Tahun Anggaran 2020
NO REKENING URAIAN JUMLAH
1 4.1.4.00.00 Pendapatan Rp. 355.801.333.99,-
2 5.2.1.01.02
Honorarium Tim Pengadaan Barang dan Jasa Rp. 4. 158.000,-
3 5.2.1.05.01 Belanja Pegawai BLUD Rp. 1.538.554.230,-
4 5.2.2.01.10 Belanja Peralatan dan Perlengkapan Kantor Rp.32.749.200,-
5 5.2.2.01.12 Belanja Perlengkapan Kegiatan Rp.802.944.836,-
6 5.2.2.0 1.13 Belanja Bahan Pakai Habis Medis Rp.6.613.776.258,-
7 5.2.2.0 1.14 Belanja Bahan Pakai Habis Non Medis Rp.221.795.800,-
8 5.2.2.01.15 Belanja Souvenir/Cendera Mata Rp.4.484.362,-
9 5.2.2.02.0 1 Belanja Bahan Baku Baxgunan Rp.280.587.880.-
5.2.2.02.04 Belanja Bahan Obat-obatan Rp.7.033.389.337,-
NO: REKENING URAIAN JUMLAH
10
1 5.2.2.02.05 Belanja Bahan Kimia dan Pupuk Rp.342.580.000.-
2 5.2.2.02.06 Belanja Persediaan Makanan Pokok Rp.125.910.000,-
3 5.2.2.02.11 Belanja Linen/ Perlengkapan Ruang Pasien Rp.20.000.000,-
4 5.2.2.02.13 Belanja Alat Peraga/ Bahan Pelatih/ Praktek Rp. 1.000.000,-
5 5.2.2.03.12 Belanja Jasa Pihak Ketiga Rp.7.2 13.762.336,-
6 5.2.2.03.13 Belanja Jasa General Chek Up Rp. 14.550.000,-
7 5.2.2.03.14 Belanja Upah Tukang Rp. 128.500.000,-
8 5.2.2.03.19 Belanja Jasa Pengujian Laboratorium Rp. 147.384.160,-
9 5.2.2.03.20 Belanja Jasa Pengolahan Limbah Rp.225.850.000,-
Rp.31.296.792,- 0 5.2.2.06.03 BelanjaPenjilidan
1 5.2.2.07.02 Belanja Sewa Gedung/Kantor/Tempat Rp.252.000.000,-
2 5.2.2.08.0 1 Belanja Sewa Sarana Mobilitas Darat Rp.1.750.000,-
3 5.2.2.08.02 Belanja Sewa Sarana Mobilitas Air Rp.700.000,-
4 5.2.2.11.01 Belanja Makanan Dan Minuman Satgas Rp.26.325.000,-
5 5.2.2.11.02 BelanjaMakanan dan Minuman Rapat Rp.3.144.591.200,-
6 5.2.2.11.03 Belanja Makanan dan Minuman Tamu Rp.259.900.000,-
7 5.2.2.11.04 Belanja Makanan dan Minuman Pelatihan Rp.5.248.514.000,-
8 5.2.2.12.03 Belanja Pakaian Sipil Lengkap (PSL) Rp.37.500.000,-
9 5.2.2.15.01 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah Rp. 19.723.421.678,-
0 5.2.2.15.02 Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah Rp.3.251.929.900,-
1 5.2.2.17.01 Belanja Kursus-kursus Singkat/Pelatihan Rp.111.800.000,-
2 5.2.2.17.03 Belanja Bimbingan Teknis Rp.5.000.000,-
3 5.2.2.20.02 Belanja Pemeliharan Peralatan dan Mesin Rp.23.000.000,-
4 5.2.2.20.03 Belanja Pemeliharan Gedung dan Bangunan Rp.33.845.827,-
5 5.2.2.20.05 Belanja Pemeliharan Aset Tetap Lainnya Rp. 16.966.200,-
6 5.2.2.2 1.04 BelanjaJasa Konsultansi Perencanaan Rp.25.000.000,-
7 5.2.2.23.01 Belanja Barang Yang akan Diserahkan kepadaMasyarakat Rp.56.250.000,-
11
NO REKENING URAIAN JUMLAH
8 5.2.2.25.02 BelanjaUangSaku Rp.12.000.000,-
9 5.2.2.26.01 Belanja Barang dan Jasa BLUD Rp. 1.278.063.640,-
0 5.2.2.28.0 1 Belanja Penghargaan/ Hadiah untuk diberikan kepada pihak ketiga Rp.7.700.000,-
1 5.2.2.28.02 Belanja Penghargaan/ Hadiah untuk diberikan kepada masyarakat Rp.28.400.000,-
2 5.2.2.29.01 BelanjalenagaAhli Rp.898.400.000,-
3 5.2.2.29.02 Belanja Narasumber Rp. 1.763.500.000,-
4 5.2.2.29.04 Belanja Moderator Rp.7.000.000,-
5 5.2.2.31.01 Belanja Peralatan dan Mesin Dibawaia Nilai Kapitalisasi Rp.46.551.200,-
6 5.2.2.33.01
Belanja Barang dan Jasa Pengelola Tarif Pelayanan Rp.25 1.081.200,-
7 5.2.2.35.01 Belanja Transportasi dan Akomodasi Rp. 13.899.822.619,-
8 5.2.2.35.02 Belanja Uang Saku Rp.6.65 1.688.518,-
9 5.2.2.40.0 1
Belanja Honorarium Panitia Pendukung Kegiatan Non PNSD Rp.96.100.000,-
0 5.2.3.11.04
Belanja Modal Tanah Pengadaan Tanah Untuk Bangunan Tempat Keija/Jasa Rp.725.246.300,-
1 5.2.3.17.04
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kendaraan Bermotor Khusus Rp.4.303.383.200,-
2 5.2.3.18.02
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kendaraan Tak Bermotor Berpenumpang Rp.20.000.000,-
3 5.2.3.24.09 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Ukur Lainnya Rp.1.737.400.000,-
4 5.2.3.26.01
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pemeliharaan Tanaman Rp.3.400.000,-
5 5.2.3.27.0 1 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Mesin Ketik Rp.40.000.000,-
6 5.2.3.27.04
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Penyimpanan Perlengkapan Kantor Rp.273.716.680,-
7 5.2.3.27.05 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kantor Lainnya Rp.1.467.945.600,-
8 5.2.3.28.01 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Meubelair Rp.3.452.930.600,-
9 5.2.3.28.03 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pembersih Rp.10.500.000,-
0 5.2.3.28.04 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pendingin Rp.301.751.749,-
1 5.2.3.28.06
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Rumah Tangga Lainnya (Home Use) Rp.640.233.200,-
111
NO KODE
REKENING URATAN JUMLAH
2 5.2.3.28.07 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pemadam Kebakaran Rp.87.752.420,-
3 5.2.3.29.01 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Komputer Unit Jaringan Rp.283.662.700,-
4 5.2.3.29.02 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Personal Komputer Rp.1.400.000.000,-
5 5.2.3.29.04 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Mini Komputer Rp.210.000.000,-
6 5.2.3.29.05
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Personal Komputer Rp.237.900.000,-
7 5.2.3.29.06 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Jaringan Rp.80.000.000,-
8 5.2.3.30.03 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kursi Kerja Pejabat Rp. 11.006.652,-
9 5.2.3.30.04 l3elanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kursi Rapat Pejabat Rp.7.919.909.05
0 5.2.3.30.07 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Lemari dan Arsip Pejabat Rp.8.300.000. 15
1 5.2.3.3 1.01 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Studio Visual Rp.884.492.000,-
2 5.2.3.31.02
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Studio Video dan Film Rp.24.050.000,-
3 5.2.3.34.0 1 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kedokteran Umum Rp.5.673.761.200,-
4 5.2.3.34.09
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kesehatan Kebidanan dan Penyakit Kandungan Rp.393.900.863,-
Rp.647.928.000,- 5 5.2.3.35.0 1 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kesehatan Perawatan
6 5.2.3.36.63 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Laboratorium Lainnya Rp.234.813.881,-
7 5.2.3.49.01
Belanja Modal (3edung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Gedung Kantor Rp.664.3 17.500,-
8 5.2.3.49.04
Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Gedung Instalasi Rp.2.500.000.000,-
9 5.2.3.49.06 Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Kesehatan Rp.30.241.737.958,-
0 5.2.3.69.05
Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Air Bersih/Air Baku Lainnya Rp.822.8 10.000,-
1 5.2.3.79.02
Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Jaringan Distribusi Rp.1.131.758.700,-
2 5.2.3.91.01 Belanja Modal BLUD Rp. 1.304.597.562.24
3 5.2.3.93.0 1 Belanja Modal Software Rp.37.350.000,-
iv
1
Lampiran Ill
DAFTAR RISIKO PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN TAHUN 2020 No. Kode Pernyataan Risiko Pemilik Risiko Idetitas Risiko
Adanya kerugian negara/ daerah atau kerugian negara/ daerah yang terjadi pada
perusahaan miliknegara/daerah Terjadinya Kerugian negara/daerah atau
kerugian negara/daerah yang terjadi pada perusahaan milik negara/ daerah
Adanya belanja dan/atau pengadaan barang/jasa fiktif
Adanya rekanan pengadaan barang/jasa tidak menyelesaikan pekerjaan
Adanya kekurangan volume pekerjaan dan/atau barang
Adanya kelebihan pembayaran selain - kekurangan volume pekerjaan dan/atau barang
Adanya kemahalan harga (mark up)
Adanya penggunaan uang/barang untuk kepentingan pribadi
Adanya pembayaran honoraium dan/atau biaya perjalanan dinas ganda dari/atau melebihi
standar yang ditetapkan
Adanya spesifikasi barang/jasa yang diterima tidak sesuai dengan kontrak
Adanya belanja tidak sesuai atau melebihi ketentuan
Adanya pengembalian pinjaman/piutang atau dana bergulir macet
Adanya kelebihan penetapan dan pembayaran restitusi pajak atau penetapan
Bendahara,ASN bukan bendahara, pihak ketiga
pihak ketiga
pihak ketiga
Bendahara,ASN bukan bendahara, pihak ketiga
ASN bukan bendahara, pihak ketiga
Bendahara,ASN bukan bendahara
ASN bukan bendahara
pihak ketiga
Bendahara,ASN bukan bendahara, pihak ketiga
Bendahara,ASN bukan bendahara, pihak ketiga
Bendahara,ASN bukan bendahara, pihak ketiga
kompensasi kerugian
Adanya Bendahara,ASN bukan penjualan/pertukaran/penghapusan aset negara/daerah tidak sesuai ketentuan dan
merugikan negara/ daerah Adanya pengenaan ganti kerugian negara
belum/tidak dilaksanakan sesuaiketentuan Adanya Entitas saudara belum/ tidak
melaksanakan tuntutan perbendaharaan (TP) sesuai ketentuan
Adanya penghapusan hak tagih tidak sesuai ketentuan
Adanya pelangaaran ketentuan pemberian diskon penjualan
Adanya penentuan HPP (harga pokok pembelian) terlalu rendah sehingga penentuan hargajual lebih rendah dan yang seharusnya
bendahara, pihak ketiga
Bendahara,ASN bukan bendahara, pihak ketiga
Bendahara.ASN bukan bendahara, pihak ketiga
Bendahara,ASN bukan bendahara, pihak ketiga
Bendahara,ASN bukan bendahara, pihak ketiga
Bendahara,ASN bukan bendahara, pihak ketiga
V
No. Kode Pernyataari Risiko Pemilik Risiko Idetitas Risiko
Adanya Jaminan pelaksanaan dalam pelaksanaan pekerjaan, pemanfaatan barang dan
pemberiaan fasiitas tidak dapat dicairkan
Adanya penyetoran penerirnaan negara/daerah dengan bukti fiktif
Terjandinya Potensi Kerugian Negara/ daerah atau kerugian negara/ daerah
yang terjadi pada perusahaan milik negara/ daerah
Adanya kelebihan pembayaran dalam pengadaan barang/jasa tetapi pembayaran pekerjaan belum dilakukan sebagian atau
by Adanya rekanan belum melaksanakan
kewajiban pemeliharaan barang basil pengadaan yang telah rusak selama masa pemeliharaan
Adanya aset dikuasai oleh pihak lain
Adanya pembelian aset yang berstatus sengketa
Adanya aset tidak diketahui keberadaannya
Adanya pemberian jaminan pelaksanaan dalam pelaksanaan pekerjaan, pemanfaatan barang dan pemberian fasilitas tidak sesuai
ketentuan Adanya pihak ketiga belum
melaksanakan kewajiban untuk menyerahkan aset kepada negara/ daerah
Adanya Piutang/pinjaman atau dana bergulir yang berpotensi tidak tertagih
Adanya penghapusan piutang tidak sesuai ketentuan
Adanya pencairan anggaran pada akhir tahun anggaran untuk pekerjaan yang belum
selesai Terjadinya Kekurangan penerimaan
negara/ daerah atau perusahaan milik negara/ daerah
Adanya penerimaan negara/ daerah atau denda keterlambatan pekerjaan belum/tidak
ditetapkan atau dipungut/ diterima/ disetorkan ke kas negara/ daerah atau perusahaan milik
negara/ daerah
Adanya penggunaan langsung penerimaan negara/ daerah
Adanya dana perimbangan yang telah ditetapkan belum setorkan ke kas daerah
Adanya penerimaan negara/ daerah diterima atau digunakan oleh instansi yang tidak
berhak Adanya pengenaan tarif pajak/ PNBP lebih
rendah dan ketentuan
Bendahara,ASN bukan bendahara, pihak ketiga
Bendahara,ASN bukan bendahara, pihak ketiga
Bendahara,ASN bukan bendahara, pibak ketiga
pihak ketiga
ASN bukan bendahara, _pihakketiga Bendahara,ASN bukan
bendahara, pihak ketiga
ASN bukan bendahara
ASN bukan bendahara
pihak ketiga
pihak ketiga
Bendahara,ASN bukan bendahara, pihak ketiga
- Bendahara,ASN bukan bendahara, pibak ketiga
Bendahara,ASN bukan bendahara, pihak ketiga
Bendahara,ASN bukan bendahara
Bendahara,ASN bukan bendahara
Bendahara,ASN bukan bendahara
Bendahara,ASN bukan bendahara
vi
No. Kode Idetitas Risiko
Pemilik Risiko Pernyataan Risiko
Adanya koreksi perhitungan bagi hasil dengan KKKS
Adanya kelebihan pembayaran subsidi oleh pemerintah
terjadinya Administrasi
Bendahara,ASN bukan bendahara
Bendahara,ASN bukan bendahara
4 --- Adanya pertanggungjawaban tidak
4 1 akuntabel (bukti tidak lengkap/tidak valid)
Adanya pekerjaari dilaksanakan mendahului kontrak atau penetapan anggaran
Adanya proses pengadaan barang/jasa tidak sesuai ketentuan (tidak menimbulkan
kerugian negara)
Adanya pemecahan kontrak untuk menghindari pelelangan
Adanya pelaksanaan lelang secara performa
Adanya penyimpangan terhadap peraturan perundang-undangan bidang
pengelolaan perlengkapan atau barang milk negara/ daerah/ perusahaan
Adanya penyimpangan terhadap peraturan perundang-undangan bidang tertentu
lainnya seperti kehutarian. pertambangan.perpajakan.dll
Adanya koreksi perhitungan subsidi/kewajiban pelayanan umum
Adanya pembentukan cadangan piutang. perhitungan penyusutan atau amortisasi tidak
sesuai ketentuan
Adanya penyetoran penerimaan negara/ daerah atau kas di bendaharawan ke kas
negara/ daerah melebihi batas waktu yang ditentukan
Adanya pertanggungjawaban/ penyetoran uang persediaan melebihi batas waktu yang
ditentukan
Adanya sisa kas di bendahara pengeluaran akhir tahun anggaran belum/tidak
disetor ke kas negara/ daerah
Adanya pengeluaran investasi pemerintah tidak didukung bukti yang sah
Adanya kepemilikan aset tidak/ belum didukung bukti yang sah
Adanya pengalihan anggaran antar MAK tidak sah
Adanya pelampauan pagu anggaran
terjadinya Indikasi tindak pidana
8
Bendahara,ASN bukan bendahara
pihak ketiga
ASN bukan bendahara
ASN bukan bendahara
ASN bukan bendahara
ASN bukan bendahara
ASN bukan bendahara
ASN bukan bendahara
ASN bukan bendahara
Bendahara,ASN bukan bendahara
Bendahara,ASN bukan bendahara
Bendahara,ASN bukan bendahara
Bendahara,ASN bukan bendahara
ASN bukan bendahara
ASN bukan bendahara
ASN bukan bendahara
Adanya Indikasi tindak pidana korupsi Bendahara,ASN bukan bendahara, pihak ketiga
vii
5
2
15
3
24
No. Kode Idetitas Risiko
Pernyataan Risiko Pemilik Risiko
52 Adanya indikasi tindak pidana perbarikan
Adanya indikasi tindak pidana perpajakan
Adanya indikasi tindak pidaria kepabeanan
Adanya indikasi tindak pidana kehutanan
Bendahara,ASN bukan bendahara, pihak ketiga
Bendahara,ASN bukan bendahara, pihak ketiga
Bendahara,ASN bukan bendahara, pihak ketiga
Bendahara,ASN bukan bendahara, pihak ketiga
Adanya indikasi tindak pidaria pasar modal
Adanya indikasi tindak pidana khusus lainnya
Adanya kelemahan sistem pengendalian intern
Teradinya Kelemahan sistem pengendalian akuntansi dan pelaporan
Adanya pencatatan tidak/belum dilakukan atau tidak akurat
Adanya proses penyusunan laporan tidak sesuai ketentuan
Adanya Entitas terlambat menyampaikan 1 3 laporan
Adanya sistem informasi akuntansi dan 1 4 pelaporan tidak memadai
Adanya sistem informasi akuntansi dan pelaporan belum didukung SDM yang memadai
Terjadinya Kelemahan sistem pengendaiian pelaksanaan anggaran pendapatan
dan belanja Adanya Perencanaan kegiatan tidak
memadai Adanya mekanisme pemungutan,
penyetoran dan pelaporan serta penggunaan Penerimaan negara/ daerah/ perusahaan dan
hibah tidak sesuai ketentuan
Adanya penyimpangan terhadap peraturan perundang-undangan bidang teknis tertentu atau ketentuan intern organisasi yang
diperiksa tentang pendapatan dan belanja
Adanya pelaksanaan belanja di luar mekanisme APBN/APBD
Adanya penetapan/ pelaksanaan kebijakan tidak tepat atau belum dilakukan
berakibat hilangnya potensi penerimaan/ pendapatan Adanya penetapan/pelaksanaan
kebijakan tidak tepat atau belum dilakukan berakibat peningkatan biaya /belanja
Adanya kelemahan pengelolaan fisik asset
Terjadinya Kelemahan struktur pengendalian intern
Bendahara,ASN bukan bendahara, pihak ketiga
Bendahara,ASN bukan bendahara, pthak ketiga
Bendahara,ASN bukan bendahara
ASN bukan bendahara
ASN bukan bendahara
ASN bukan bendahara
ASN bukan bendahara
ASN bukan bendahara
Bendahara,ASN bukan bendahara, pihak ketiga
Bendahara,ASN bukan bendahara, pihak ketiga
Bendahara,ASN bukan bendahara, pihak ketiga
ASN bukan bendahara
ASN bukan bendahara
ASN bukan bendahara
3 6
3 , 7
No. Kode Pernyataan Risiko Pemilik Risiko Idetitas Risiko
Adanya entitas tidak memiliki SOP yang 1 1 formal untuk suatu prosedur atau keseluruhan
prosedur Adanya SOP yang ada pada entitas tidak
berjalan secara optimal atau tidak ditaati
Adanya entitas tidak memiliki satuan pengawas intern
Adanya satuan pengawas intern yang ada tidak memadai atau tidak berjalan optimal
Adanya pemisahan tugas dan fungsi yang memadai
adanya ketidak efektilan, ketidak efisienan, ketidak ekonomisan
Terjadinya Ketidakhematan/pemborosan/ ketidakekonomisan
ASN bukan bendahara
ASN bukan bendahara
ASN bukan bendahara
ASN bukan bendahara
ASN bukan bendahara
Adanya pengadaan barang/jasa melebthi kebutuhan
Adanya penetapan kualitas dan kuantitas 1 2 barang/jasa yang digunakan tidak sesuai standar -
Adanya pemborosan keuangan 1 3 negara/daerah/perusahaan atau kemahalan
harga Tezjadinya Ketidakefisienan
Adanya penggunaan kuantitas input 2 1 untuk satu satuan output lebih besar/tinggi dan
yang seharusnya
Adanya penggunaan kualitas input untuk 2 2 satu satuan output lebih tinggi dan seharusnya
Terjadinya Ketidakefektifan
Adanya penggunaan anggaran tidak tepat 3 1 sasaran/tidak sesuai peruntukan
Adanya pemanfaatan barang/jasa 3 2 dilakukan tidak sesuai dengan rencana yang
ditetapkan Adanya barang yang dibeli belum/tidak
dapat dimanfaatkan
Adanya pemanfaatan barang/jasa tidak 4 berdampak terhadap pencapaian tujuan
organisasi
Adanya pelaksanaan kegiatan 3 5 terlambat/ terhambat sehingga mempengaruhi
pencapaian tujuan organisasi
Adanya pelayanan kepada masyarakat tidak optimal
Adanya fungsi atau tugas instansi yang diperiksa tidak diselenggarakan dengan baik termasuk target penerimaan tidak tercapai
Adanya penggunaan biaya promosi/ pemasaran tidak efektif
ASN bukan bendahara
ASN bukan bendahara
Bendahara,ASN bukan bendahara, pihak ketiga
Bendahara,ASN bukan bendahara, pihak ketiga
ASN bukan bendahara
ASN bukan bendahara
Bendahara,ASN bukan bendahara, pihak ketiga
ASN bukan bendahara
ASN bukan bendahara
Bendahara,ASN bukan bendahara
ASN bukan bendahara
ASN bukan bendahara
ASN bukan bendahara
ASN bukan bendahara
Bendahara,ASN bukan bendahara
ix
Lampiran 1V Nama
1 SOP : Penvusunan RKA No Alur Proses/ Uraian Pemilik Resiko
1 Mendisposisikan surat penyusunan RKA dan nota dinas dalam rangka permintaan data
Kepala Dinas Kesehatan dan Kasubag penyusunan program & keuangan
2 Memberikan persetujuan Nota Dinas kepada Sekretaris dan Kepala Dinas Kepala Dinas Kesehatan dan sekretaris
3 Menyampaikan Nota Dinas ke Bidang-bidang Stafi Operator dan bidang-bidang
4 Mengumpulkan bahan penyusunan RKA dan bidang-bidang pada SKPD Dinkes berdasarkan KUA dan PPAS
Staf! Operator
5 Meneliti kesesuaian antara penganggaran dengan perencanaan kegiatan yang akan dilaksanakan
Kasubag Penyusunan Program & Keuangan
6 Menyusun rancangan RKA Staf/ Operator
7 Meneliti dan koreksi rancangan RKA Kasubag Penyusunan Program & Keuangan
8 Memberikan persetujuan Kepala Dinas dan Sekretaris Melakukan pembahasan RKA oleh tim TAPD TAPD
10 Menyempurnakan RKA dan hasil pembahasan dengan tim TAPD
Kasubag Penyusunan program & Keuangan dan Staf/ Operator
11 Mengentrykan RKA dalam aplikasi SIMDA Staf! Operator
12 Mencetak dokumen RKA hasil entry (hard copy) Staf/ Operator
13 Memberikan persetujuan RKA oleh Kadis KepalaDinasKesehatan
14 Mengarsipkan RKA Staf! Operator NI
2 : Penyusunan DPA DAN ANGGARAN KAS SKPD Dinas Kesehatan
No Alur Proses/ Uraian Pemilik Resiko
1 Menugaskan Sekretaris untuk menyusun DPA Kepala
2
Menugaskan Kasubag Penyusunan Prog & Keuangan untuk menyusun DPA Sekretanis
3 Menandatangani nota dinas yang diusulkan
Kepala dan Kasubag Penyusunan Prog & Keuangan
4 Menyerahkan Nota Dinas kepada Sekretaris Sekretaris
5
Menyerahkan Nota Dinas Kepada Kasubag Penyusunan Prog & Keuangan Kasubag Penyusunan Prog & Keuangan
6 Menyerahkan Nota Dinas kepada Staf Penyusunan Prog & Keuangan Staf
7 Menyerahkan Nota Dinas kepada Bidang-Bidang Bidang-bidang
8 Menerima Anggaran Kas dan masing-masing bidang
Kasubag Penyusunan Prog & Keuangan
9 Mengentry Anggaran kas ke sistem Staf
10 Mengkoreksi hasil entry Kasubag Penyusunan Prog & Keuangan
11 Memeriksa dan memaraf Anggaran Kas Sekretaris
x
12 Menandatangani Anggaran Kas Kepala
13 Melakukan Transfer dan RKA ke DPA sekaligus mencetaknya St f a
14 Menandatangani DPA PPKD
15 Menggandakan DPA Staf
16 Menyerahkan ke bidang-bidang Bidang-bidang 3 Nama : Penyusunan DPA Perubahan dan Penggeseran DPA SKPD Dinas Kesehatan
SOP No Alur Proses/ Uraian Pemilik Resiko
1
Kepala Dinas menerima RKA I RKAP dan selaku PA Menugaskan Sekretaris untuk menyusun RKA I RKAP
Kepala
2
Sekretaris memberikan disposisi ke Kasubag Penyusunan Prog & Keuangan untuk menyusun RKA I RKAP
Sekretaris
Kasubag Penyusunan Prog & Keuangan melakukan pengecekan RKA / RKAP agar sesual dengan KUA PPAS
Kasubag Penyusunan Prog & Keuangan
Menyerahkan RKA I RKAP ke Staf Penyusunan Prog & Keuangan Staf
Menyerahkan RKA I RKAP ke bidang-bidang Bidang-bidang
6 Menerima Anggaran Kas dan masing-masing bidang Kasubag Penyusunan Prog & Keuangan
7 Mengentry Anggaran kas ke sistem Staf
8 Mengkoreksi hash entry Kasubag Penyusunan Prog & Keuangan Memeriksa dan memaraf Anggaran Kas Sekretaris
10 Menanadatangani Anggaran Kas Kepala Melakukan Transfer dan RKAP ke DPPA sekaligus mencetaknya Staf
12 Menandatangani DPA PPKD
13 Menggandakan DPA Staf
14 Menyerahkan ke bdang-bidang Bidang-bidang 4 Nama : Penerbitan SPP
SOP No Alur Prosesl Uraian Pemilik Resiko 1 Menyiapkan draft SPP UP/GU/TU,
LS dan Kontrak berdasarkan dokumen pendukung yang ada lalu diserahkan bendahara untuk diverifikasi
PPTK
2 Memverfikasi draft SPP UP/GU/TU, LS dan Kontrak balk kelengkapan dan kesesuainnya lalu diserahkan ke PPK SKPD
BENDAHARA
3 Memeriksa draft SPP UP/GU/TU, LS dan Kontrak baik kelengkapan dan kesesuainnya. Kalau ada kesalahan dikembalikan ke Bendahara dan PPTK.
PPK SKPD
4 SPP UP/GU/TU, LS dan Kontrak PPK SKPD
xi
baik kelengkapan dan kesesuainnya. sudah benar dilanjutkan untuk dibuat SPM
5 Nama Penerbitan SPM SOP
No Alur Proses/ Uraian Pemilik Resiko 1 Menerima SPP UP/GU/TU, LS dan
Kontrak Staf
2 Memverifikasi kelengkapan SPP UP/GU/TU, LS dan Kontrak
Kasubag Penyusunan Program & Keuangan
3 Memasukan ke buku bantu perbendaharaan
Staf
4 Membuat Surat Perintah Membayar (SPM) dan Pengantar
Staf
5 Memeriksa dan Memparaf SPM Kasubag Penyusunan Program & Keuangan
6 Memeriksa dan memaraf SPM Sekretaris I KPA
7 Menyetujui SPM Kepala Dinas Kesehatan
8 Meregister SPM Staf
9 Menyampaikan SPM BPKAD
Nama 6 ci Verifikasi SPJ Keuangan
No Alur Proses! Uraian Pemilik Resiko 1 Menerima SPJ setiap han kerja Staf
2 Memverifikasi kwitansi-kwitansi, SPJ per kegiatan dan pajak-pajak berdasarkan peraturan berlaku Staf
3 Meneliti hasH verifikasi Kasubag Penyusunan Program dan Keuangan
4 Memeriksa SPJ jika benar diteruskan ke Bendahara Pengeluaran dan jika terdapat kuitansi yang ditolak maka kuitansi tidak disahkan dan dikembalikan ke PPTK
Kasubag Penyusunan Program dan Keuangan
5 Membuat buku pajak (PPN dan PPh) dan Pengesahan SPJ Staf
6 Memeriksa buku pajak dan pengesahan Kasubag Penyusunan Program dan Keuangan
7 Memeriksa dan membubuhi paraf Sekretaris
8 Menyetujui pengesahan SPJ Kepala Dinas
Meregister pengesahan SPJ Staf 7 Nama Penyusunan Laporan Keuangan
SOP
No Alur Proses! Uralan Pemilik Resiko
1 Menerima disposisi untuk menyusun laporan keuangan Kasubbag Penyusun Prog & Keuangan
2 Menyiapkan data-data Keuangan Staf Penyusun Prog & Keuangan
3 Melakukan rekonsiliasi aset Pengurus Barang
4 Menyusun data hasil rekon Staf Penyusun Prog & Keuangan
5 Menyusun worksheet (neraca lajur) Staf Penyusun Prog & Keuangan
6 Menyusun neraca dan Laporan realisasi Anggaran (LRA) Staf Penyusun Prog & Keuangan
7 Memeriksa neraca dan LRA Kasubbag Penyusun Prog & Keuangan
8 Melakukan rekonsiliasi asset, dan LRA Tim LKPD
9 Menyusun Neraca dan LRA Staf Penyusun Prog & Keuangan
10 Menyusun Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) Stat Penyusun Prog & Keuangan
11 Memeriksa draft Laporan Keuangan Kasubbag Penyusun Prog & Keuangan
xl'
12
Metakukan review Laporan Keuangan dengan Inspektorat Kab. Kutai Kartanegara Inspektorat
13 Memeriksa draft perbaikan Laporan Keuangan Kasubbag Penyusun Prog & Keuangan
14 Memeriksa dan memaraf Laporan Keuangan Sekretaris
15 Menyetujui Laporan Keuangan Kepala
16 Menggandakan Laporan Keuangan Stat Penyusun Prog & Keuangan
17 Menyampaikan aporan keuangan Tim LKPD 8 Nama : Audit Internal / Monitoring dan Evaluasi Keuangan
SOP
No Alur Proses/ Uraian Pemilik Risiko
1 Menerima disposisi untuk audit laporan laporan keuangan dan Kepala Dinas
Kasubbag Penyusun Prog & Keuangan
2 Menyiapkan data-data Keuangan dan form form Pemeriksaan
Staf Penyusun Prog & Keuangan
3 Metakukan Audit di Puskesmas Kasubbag Penyusun Prog & Keuangan
4 Meminta SPJ,Laporan Pajak, Laporan Keuangan dan Aset Puskesmas
Pembantu Bendahara Pengetuaran I Pengurus Barang
5 Memeriksa SPJ,Laporan Pajak, Laporan Keuangan dan Aset Puskesmas
Kasubbag Penyusun Prog & Keuangan
6 Memberikan Hasil Audit kepada Kepala Dinas
Kepala
Nama
9 SOP Verifikasi SPJ Keuanaan BLUD No Alur Proses/ Uraian - Pemilik Risiko
1 Menerima SPJ setiap han kerja Staf
2
Memverifikasi kwitansi-kwitansi, SPJ per kegiatan dan pajak-pajak berdasarkan peraturan bertaku Stat
3 Meneliti hasil veritikasi Kasubag Penyusunan Program dan Keuangan
4
Memeriksa SPJ jika benar diteruskan ke Bendahara Pengeluaran BLUD dan jika terdapat kuitansi yang ditolak maka kuitansi tidak disahkan dan dikembalikan
Kasubag Penyusunan Program dan Keuangan, Bendahara BLUD
5 Memeriksa buku pajak dan pengesahan Staf
6 Memeriksa dan membubuhi paraf Staf
7 Menyetujui pengesahan SPJ Kasubag Penyusunan Program dan Keuangan
8 Meregister pengesahan SPJ Staf Nama
10 SOP Penerbitan SPP LS Utanci Aset( Pihak Keticia ) / Kontrak NO Alur Proses/ Uraian - Pernilik Risiko
1 Menerima SPP LS (Jasa Pihak Ketiga ) I Kontrak Stat
2 Memverifikasi kelengkapan SPP LS (Jasa Pihak Ketiga) / Kontrak Kasubag Penyusunan Program & Keuangan
3 Memasukan ke buku bantu perbendaharaan Stat
4 Membuat Surat Perintah Membayar (SPM) dan Pengantar Stat
5 Memeriksa dan Memparaf SPM Kasubag Penyusunan Program & Keuangan
6 Menyetujui SPM Sekretaris / KPA
7 Meregister SPM Stat
8 Menyampaikan SPM ke BPKAD Stat
9 Diterima BPKAD BPKAD
10
Memverifikasi SPM LS (Jasa Pihak Ketiga )Memverifikasi SPM LS (Jasa Pihak Ketiga) BPKAD
11
BPKAD memeriksa jika terdapat kesalahan ditolak dan kalau benar dilanjutkan dibuatkan SP2D Staf
12
Setelah dibuatkan SP2D. SPD tidak mencukupi dan dijadikan hutang tahun berikutnya dan berkas dikembalikan ke OPD Staf
13 Membuat Laporan Hutang OPD ke BPKAD pada akhir tahun BPKAD
14 Diperiksa dan diverifikasi (dinilai) data hutang oleh Inspektorat Wilayah INSPEKTORATWILAYAH
15 Diperiksa dan disetujui data hutang oleh BPK RI BPK RI
16 OPD merlunggu diterbitkan DPA o!eh BPKAD BPKAD
17 BPKAD menerbitkan DPA Hutang dan diserahkan ke OPD BPKAD
18 OPD menerima DPA hutang Kepala Dinas Kesehatan
19 Menerima SPP LS (Jasa Pihak Ketiga ) I Kontrak Staf
20 Memverifikasi kelengkapan SPP LS (Jasa Pihak Ketiga) / Kontrak Kasubag Penyusunan Program & Keuangan
21 Memasukan ke buku bantu perbendaharaan Staf
22 Membuat Surat Perintah Membayar (SPM) dan Pengantar Staf
23 Memeriksa dan Memparaf SPM Kasubag Penyusunan Program & Keuangan 24 Menyetujui SPM Sekretaris / KPA
25 Meregister SPM Staf
26 Menyampaikan SPM ke BPKAD- BPKAD
Nama Penerbitan SPP LS Utang Belanja Barang & Jasa (belanja beban) 11 SOP
NO Alur Proses/ Uraian Pemilik Risiko
1 Menerima SPP LS Belanja Barang & Jasa (Belanja Beban) Staf
2 Memverifikasi kelengkapan SPP LS Belanja Barang & Jasa ( Belanja Beban) Kasubag Penyusunan Program & Keuangan
3 Memasukan ke buku bantu perbendaharaan Staf
4 Membuat Surat Perintah Membayar (SPM) dan Pengantar Staf
5 Memeriksa dan Memparaf 8PM Kasubag Penyusunan Program & Keuangan
6 Menyetujui SPM Sekretaris / KPA
7 Meregister SPM Staf
8 Menyampaikan SPM ke BPKAD Staf
9 Diterima BPKAD BPKAD
10 Memverifikasi SPM LS Belanja Barang & Jasa ( Belanja Beban)
BPKAD
11
BPKAD memeriksa jika terdapat kesalahan ditolak dan kalau benar dilanjutkan dibuatkan SP2D
BPKAD
12
Setelah dibuatkan SP2D. SPD tidak mencukupi dan dijadikan hutang tahun berikutnya dan berkas dikembalikan ke Staf
xiv
OPD
13 Membuat Laporan Hutang OPD ke BPKAD pada akhir tahun
BPKAD
14 Diperiksa dan diverifikasi (dinilai) data hutang oleh Inspektorat wilayah
INSPEKT0RAT WILAYAH
15 Diperiksa dan disetujui data hutang oleh BPK RI BPK RI
16 OPD menunggu diterbitkan DPA oleh BPKAD BPKAD
17 BPKAD menerbitkan DPA Hutang dan diserahkan ke OPD
BPKAD
18 OPD menerima DPA hutang Kepala Dinas Kesehatan
19 Menerima SPP LS Belanja Barang & Jasa (Belanja Beban) Staf
20 Memverifikasi kelengkapan Belanja Barang & Jasa (Belanja Beban) Kasubag Penyusunan Program & Keuangan
21 Memasukan ke buku bantu perbendaharaan Staf
22 Membuat Surat Perintah Membayar (SPM) dan Pengantar Staf
23 Memeriksa dan Memparaf SPM Kasubag Penyusunan Program & Keuangan
24 Menyetujui SPM Sekretaris / KPA
25 Meregister SPM Staf
26 Menyampaikan SPM ke BPKAD BPKAD
Nama
12 SOP : Penerbitan Piutanci Dana Non Kaoitasi JKN NO Alur Proses/ Uraian Pemilik Risiko
1 Menerima SPP LS Belanja Barang & Jasa ( Belanja Beban) Staf
2 Memverifikasi kelengkapan SPP LS Belanja Barang & Jasa ( Belanja Beban) Kasubag Penyusunan Program & Keuangan
3 Memasukan ke buku bantu perbendaharaan Staf
4 Membuat Surat Perintah Membayar (SPM) dan Pengantar Staf
5 Memeriksa dan Memparaf SPM Kasubag Penyusunan Program & Keuangan
6 Menyetujui SPM Sekretaris / KPA
7 Meregister SPM Staf
8 Menyampaikan SPM ke BPKAD Staf
9 Diterima BPKAD BPKAD
10 Memverifikasi SPM LS Belanja Barang & Jasa ( Belanja Beban) BPKAD
11
BPKAD memeriksa jika terdapat kesalahan ditolak dan kalau benar dilanjutkan dibuatkan SP2D BPKAD
12
Setelah dibuatkan SP2D. SPD tidak mencukupi dan dijadikan hutang tahun benkutnya dan berkas dikembalikan ke OPD Staf
13 Membuat Laporan Hutang OPD ke BPKAD pada akhir tahun BPKAD
14 Diperiksa dan diverifikasi (dinilai ) data hutang oleh Inspektorat wilayah INSPEKTORATWILAYAH
15 Diperiksa dan disetujui data hutang oleh BPKRI BPK RI
16 OPD menunggu diterbitkan DPA oleh BPKAD BPKAD
17 BPKAD menerbitkan DPA Hutang dan diserahkan ke OPD BPKAD
xv
Jabatan
Sekretaris
Kasubbag Sungram dan Keuangan
Staf Sungram dan Keuangan
Pengarah
Jabatan tim anda Tangan
Staf Sungram dan Keuangan
18 OPD menerima DPA hutang Kepala Dinas Kesehatan
19 Menerima SPP LS Belanja Barang & Jasa (Belanja Beban) Stat
20 Memverifikasi kelengkapan Belanja Barang & Jasa ( Belanja Beban) Kasubag Penyusunan Program & Keuangan
21 Memasukan ke buku bantu perbendaharaan Stat
22 Membuat Surat Perintah Membayar (SPM) dan Pengantar Stat
23 Memeriksa dan Memparaf SPM Kasubag Penyusunan Program & Keuangan
24 Menyetujui SPM Sekretaris I KPA
25 Meregister SPM Stat
26 Menyampaikan SPM ke BPKAD BPKAD
Kepala Dinas Kesehatan,
dr. Martina Yu1ianti Sp. PD,., FINASIM.,M.Kes (MARS)
Pembina Utama Muda
NIP. 19710712 200012 2 002
Tim Penyusun RTP perangkat Daerah
No Nama
Ismi Mufiddah, SKM., MPH
NIP. 19700827 199703 2 004
ArifRahman, SE, M.Kes
NIP. 19670114 198803 1 006
'Fri Arlyani IstIqomah, SE
NIP. 19710220 200801 2 012
Sarah Olivia Sari
NIP. 19791018 200701 2 019
xvi
4
Target waktu 20 19-2020
11
i Belanja Efektif,
12Efisien dan Ekonomis Tahun Anggaran 2020
Target waktu sudah disesualkan
Jabatan
Auditor Madya
Auditor Muda
Pengawas Pemerintahan Madya
Auditor Kepegawaian Madya
Auditor Muda
Auditor Pertama
Jabatan tim
Pengendali teknis
Ketua Tim
Anggota Tim
Anggota Tim
Anggota Tim
Anggota Tim
PEMERINTAH KABUPATEN KUTM KARTANEGARA
NSPK1OIA1 DAERAH JdmPI,q,ul34T(OS41)WGU,Fc (ø41)617J777SJI4
Jenis Reviu Revrn Dokumen RTP Dinkes 2020
Sasaran Reviu : Maten isi dokumen RTP Dirikes
2020
Petuga4Reviu : Nurul Hayati, SE, Auditor Muda
Pengendali Tekrns: Jiduan Thaiha. SE,
Auditor Madya
KERTAS KERJA REVIU DOKUMEN RENCANA TINDAK PENGENDALIAN
1. Keselarasan dan kesesuaian materi yang disusun dengan substansi
Dokumen Rencana Tindak Pengendalian
o Halaman Tertulis Penjelasan Prosedur Hasil Reviu
Kebijakan penyusunan MR belum disajikari
Target waktu merupakan tahun berkenaan ditambah 1 tahun berikutnya
Belanja Efektif, Efisien dan Ekonomis Tahun Anggaran 2020 BELUM DIKELOMPOKKAN
Cek Surat Instruksi dan Surat Edaran Sekretaris Daerah
Target waktu dirubah menjadi 2020-2021
CEK ANGGARAN KAS DINAS KESEHATAN
Surat Instruksi dan Surat Edaran Sekretaris Daerah sudali disajikan
• Belanja Efektif, Efisien dan Ekonomis Tahun Anggaran 2020 SUDAH DIKELOMPOKKAN
E. M. Riduan Thaiha, SE
NIP.19631130 198602 1 003 Muhlis Haji Pannusu, S.SPI., MP. Crmo
NIP. 19760829 200801 1 007
H. Syarifuddin, SE., MM
NIP.19640620 199503 1 002
Dwi Indah Susanti,SSTP,.M.Si
NIP. 19771029 199703 2 004
Nurul Hayati, SE
NIP.19780116 200112 2 002
Akhmad Husaini, S.Sos
NIP. 19820117 200112 1 003
1
2
3
4
5
PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA DINAS KESEHATAN
JIn.Cut Nyak Dien No. 33 lelp.(0541) 661082 Fax. (0541) 662258 Kode Pos 75512
INSTRUKSI KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR P-593/DINKES/SKRT-SKEU/900/2/2020
TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UTAMA PADA TARGET
KINERJA DAN BELANJA UTAMA TAHUN ANGGARAN 2020 DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
KEPALA DINAS KESEHATAN
Dalam rangka pencapaian pelaksanaan program dan kegiatan utama pada target kinerja dan belanja utama Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara, berdasarkan Rencana Kerja Tahun 2020 dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2020, maka dengan mi menginstruksikan:
Kepada Semua Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Dmas Kesehatan Tahun Anggaran 2020
Untuk
KESATU Indikator keluaran, tolok ukur kinerja dan target kinerja berupa 92.045 orang yang dilayani kesehatan, pelatihan kesehatan - 15 kasus audit verbal kematian ibu martenal bayi dan balita - 60 puskesmas dan pusban difiasifitasi kegiatan operasional umum dan kesehatan - 273 desa dan kelurahan untuk penanggulangan bencana, wabah LKB, penyehatan lingkungan dan sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) - 2 lokasi pengadaan fisilitas kesehatan - 40 media pelatihan kaser kesehatan dan promosi infoiiiiasi sadar hidup sehat - 5.056,26 paket pengadaan sarana dan prasarana kesehatan - 250 sarana pembinaan dan pemantauan kualitas air minum - 109 unit saran dan prasarana kesehatan - 150 izin tenaga dan fasilitas kesehatan - 12 bulan pendampingan DAK dn surveilance aktif - 22 dokumen survey lingkungan kesehatan, rekon BMD dan standar yankes - 1.823 kali kunjungan,pemeriksaan, money ,pertemuan dan fasifitasi penanggulangan berbagai penyakit - 18 kecamatan fasilitasi kabupaten sehat, penanggulangan penyakit filariasis dan pengembangan nikah sehat - 8 kegiatan fasilitasi BOK pangan, stunting, jampersal,kesehatan kerja dan olah raga, serta promosi
kesehatan - 3.665 buku KIA dan GPA - 50 event kejadian tertentu dan kegiatan yang saudara laksanakan agar keefektffitan target terpenuhi sampai batas berakhirnya tahun anggaran 2020;
I
KEDUA Belanja utama pada kegiatan berupa Pendapatan Rp. 355.80 1.333.99,- Honorarium Tim Pengadaan Banmg dan Jasa Rp. 4. 158.000,-Belanja Pegawai BLUD Rp. 1.538.554.230,-Belanja Peralatan dan Perlengkapan Kantor Rp. 32.749.200, -Belanja Perlengkapan Kegiatan Rp. 802.944.836 ,-Belanja Bahan Pakai Habis Medis Rp.6.613.776.258,-Belanja Bahan Pakai Habis Non Medis Rp.22 1.795.800,-Belanja Souvenir/Cendera Mata Rp.4.484.362,-Belanja Bahan Baku Bangunan Rp.280.587.880.-Belanja Bahan Obat-obatan Rp.7.033.389.337,-Belanja Bahan Kimia dan Pupuk Rp. 342.580.000. -Belanja Persediaan Makanan Pokok Rp. 125.9 10.000,-Belanja Linen! Perlengkapan Ruang Pasien Rp.20.000.000,-Belanja Alat PeragaJ Bahan PeJatih/ Praktek Rp. 1.000.000,-Belanja Jasa Pihak Ketiga Rp.7.213.762.336,-Belanja Jasa General Chek Up Rp. 14.550.000,-Belanja Upah Thkang Rp. 128.500.000,-Belanja Jasa Pengujian Laboratorium Rp. 147.384. 160,-Belanja Jasa Pengolahan Limbah Rp. 225,850. 000,-Belanja Penjilidan Rp. 31.296. 792,-Belanja Sewa Gedung/Kantor/Tempat Rp. 252.000. 000,-Belanja Sewa Sarana Mobiitas Darat Rp. 1.750.000,-Belanja Sewa Sarana Mobiitas Air Rp.700.000,-Belanja Makanan Dan Minuman Satgas Rp.26.325.000,-Belanja Makanan dan Minuman Rapat Rp.3. 144.59 1.200,-Belanja Makanan dan Minuman Tamu Rp. 259.900.000, -Belanja Makanan dan Minuman Pelatihan Rp. 5.248.514.000, -Belanja Pakaian Sipil Lengkap (PSL) Rp.37.500.000,-Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah Rp. 19.723.421.678,-Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah Rp.3. 251.929.900,-Belanja Kursus-kursus Singkat/ Pelatihan Rp. 111.800.000,-Belanja Bimbingan Teknis Rp.5.000.000,-Belanja Pemeliharan Peralatan dan Mesin Rp.23.000.000,-Belanja Pemeliharan Gedung dan
F3angunan Rp.33.845.827,-Belanja Pemeliharan Aset Tetap Lainnya Rp. 16.966. 200,-Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Rp. 25.000.000, -Belanja Barang Yang akan Diserahkan kepada Masyarakat Rp.56.250.000,-Belanja Uang Saku Rp.12.000.000,-Belanja Barang dan Jasa BLUD Rp. 1.278.063.640,-Belanja Penghargaan/ Hadiah untuk diberikan kepada pihak ketiga Rp. 7.700.000, -Belanja Penghargaan/ Hadiah untuk diberikan kepada masyarakat Rp. 28.400.000, -Belanja Tenaga Ahli Rp.898.400.000,-Belanja Narasumber Rp. 1.763.500.000,-Belanja Moderator Rp. 7.000.000, -Belanja Peralatan dan Mesin Dibawah Nilai Kapita lisasi Rp. 46.551.200, -Belanja Barang dan Jasa Pengelola Tarif Pelayanan Rp.25 1.08 1.200,-Belanja Transportasi dan Akomodasi Rp. 13.899.822.6 19,-Belanja Uang Saku Rp.6.651.688.518,-Belanja Honorarium Panitia Pendukung Kegiatan Non PNSD Rp.96. 100.000,-Belanja Modal Tanah -
2
Pengadaan Tanah Untuk Bangunan Tempat Kerja/Jasa Rp.725.246.300,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kendaraan Beilnotor Khusus Rp.4.303.383.200,-Belanja Modal Peralatan dan Mesm - Pengadaan Kendaraan Tak Bermotor Berpenumpang Rp.20.000.000,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Ukur Lainnya Rp. 1.737.400.000,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pemeliharaan Tanaman Rp.3.400.000,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Mesin Ketik Rp.40.000.000,-Belanja Modal Peralatan dan Mesm - Pengadaan Alat Penyimpanan Perlengkapan Kantor Rp. 273.716.680, -Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Mat Kantor Lainnya Rp. 1 .467.945.600,-Belanja Modal Peralatan dan Mesm - Pengadaan Meubelair Rp.3.452.930.600,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Mat Pembersih Rp. 10.500.000,-Belanja Modal Peralatan dan Mesm - Pengadaan Alat Pendmgm Rp. 301.751.749, -Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Rumah Tangga Lainnya (Home Use) Rp.640.233.200,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pemadam Kebakaran Rp.87.752.420,-Belanja Modal Perahitan dan Mesin - Pengadaan Komputer Unit Jaringan Rp.283.662.700,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin Pengadaan Personal Komputer Rp. 1.400.000.000,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Mini Komputer Rp.2 10.000.000,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Personal Komputer Rp. 237.900.000, -Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Jaringan Rp.80.000.000,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kursi Kerja Pejabat Rp. 1 1.006.652,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kursi Rapat Pejabat Rp.7.919.909.05Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Lemari dan Arsip Pejabat Rp.8.300.000. 15Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Studio Visual Rp.884.492.000,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Studio Video dan Film Rp.24.050.000,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Mat Kedokteran Umum Rp.5.673.761.200,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Mat Kesehatan Kebidanan dan Penyakit Kandungan Rp.393.900.863,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Mat Kesehatan Perawatan Rp. 647.928.000, -Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Mat Laboratorium Lainnya Rp.234.813.881,-Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Gedung Kantor Rp. 664.317.500, -Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Gedung Instalasi Rp.2.500.000.000,-Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Kesehatan Rp.30.241.737.958,-Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Air Bersih/Air Baku Lainnya Rp.822.810.000,-Belanja
Modal Jalan, Ingasi dan Jaringan - Pengadaan Jaringan Distribusi Rp.1.131.758.700,-Belanja Modal BLUD Rp. 1.304.597.562.24Belanja Modal Software Rp.37.350.000,-
Jabatan Jabatan tim : Tanda Tangan
Sekretaris Pengarah
Kasubbag Sungram dan Keuangan Ketua Tim
Staf Sungram dan Keuangan Anggota
Staf Sungrarn dan Keuangan i Anggota
yang dimuat dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran dimasing-masing program dan kegiatan yang saudara laksanakan agar keefisienan dan keekonomisan terpenuhi sampai batas berakhirnya tahun anggaran 2020;
KETIGA Tujuan dan sasaran dalam program kegiatan agar disosialisasi pada saat pelaksanaan kegiatan;
KEEMPAT Hasil pencapaian target dan belanja utama pada program kegiatan di evaluasi pencapaiannya, dan dilaporkan secara berkala capaiannya kepada pejabat fungsi pengelolaan keuangan Dinas Kesehatan.
Instruksi Dinas Kesehatan mi mulai berlaku pada tanggal dikeluarkan.
Ditetapkan di Tenggarong
Pada tanggal, 7 Februari 2020
Kepala Dinas Kesehatan
dr. Martina Yulian i, Sp. PD., FINASIM.,M.Kes (MARS) Pembina Utama Muda
NIP. 19710712 200012 2 002
Tim Penyusun Instruksi Kepala Dinas Kesehatan
Na.ma
Ismi Mufiddali, SKM., MPH
NIP. 19700827 199703 2 004
Arif Rahman, SE, M.Kes
NIP. 19670114 198803 1 006
'Fri Arlyanl Istlqomah, SE
NIP. 19710220 200801 2 012
Sarah Olivia Sari
NIP. 19791018 200701 2 019
PEMERINTAi1 KABUPATEN KUTM KARTANEGARA
NSPEKIORAI DAEIAH .?liJ4T*jOS41)11OM,k (D41)kI7VT*7ZI4
Jenis Reviu Reviu Dokumen SI Dinkes 2020
Sasaran Reviu : Mated isi dokumen SI Dinkes 2020
Petugas Reviu :Nurul Hayati,SE, Auditor Muda
PengendaliTeknis : E. M Riduan/fhalha, SE,
Auditor Madya
KERTAS KERJA REVIU DOKUMEN SURAT INSTRUKSI
1. Keselarasan dan kesesuaian materi yang disusun dengan substansi Dokumen
Surat Instruksi
Halaman Tertulis Penjelasan Prosedur Hasil Reviu
Indikator keluaran, perbaikan narasi narasi ke satu tolok ukur kinerja ke satu sudah diperbaiki dan target kinerja berupa belum ditambal-ikan pada narasi ke satu
Narasi kedua yang I: perbaikan narasi narasi ke dua berbunyi Belanja ke dua sudah diperbaiki utama pada kegiatan berupa belum disajikan
92.045 orang 1 1 yang dilayani
- kesehatan
2 Pendapatan
3 H. Syarifuddin, SE., MM
NIP.19640620 199503 1 002
4 Dwi Indah Susanti,SSTP,.M.Si
NIP. 19771029 199703 2 004
Jabatan
Auditor Madya
Auditor Muda
Pengawas Pemerintahan Madya
Auditor Kepegawaian Madya
Jabatan tim
Pengendali teknis
Ketua Tim
Anggota Tim
Anggota Tim
Nama
E. M. Riduan Thaiha, SE
NIP.19631130 198602 1 003
Muhlis Haji Pannusu, S.SPI., MP. Crmo
NIP.19760829 200801 1 007
2
Nurul Hayati, SE
NIP.19780116 200112 2 002
Akhmad Husaini, S.Sos
NIP. 19820117 200112 1 003
Anggota Tim
Auditor Pertama Anggota Tim
Auditor Muda
5
PEMERINTAH KABUPATEN KUTAIKARTANEGARA DINAS KESEHATAN
JIn.Cut Nyak Dien No. 33 Telp.(0541) 661082 Fax. (0541) 662258 Kode Pos 75512
Tenggarong, 7 Februari 2020
Kepada Yth: Seluruh Kepala Bidang dan PPTK Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara
Di TEMPAT
SURAT EDARAN NOMOR. P-594/DINKES/SKRT-SKEU/900/2/2020
TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UTAMA PADA
TARGET IUNERJA DAN BELANJA UTAMA TAHUN ANGGARAN 2020 DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
Berdasarkan Rencana Strategi Dinas Kesehatan Tahun 2016-202 1 dan Rencana Kerja Tahun 2020 dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Tahun Anggaran 2020, maka bersama mi kami sampaikan bahwa dalam pelaksanaan program dan kegiatan utama pada target kinerja dan belanja utama tahun anggaran 2020 Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara, diminta kepada semua PPTK dalam mengelola target dan belanja kegiatan agar berpedoman pada Perbup Nomor. 7 Tahun 2013 tentang penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara, pengendalian tersebut bertujuan untuk 1. pencapaian efektifitas target berupa 92.045 orang yang dilayani
kesehatan, pelatihan kesehatan - 15 kasus audit verbal kematian ibu martenal bayi dan balita - 60 puskesmas dan pusban difiasilitasi kegiatan operasional umum dan kesehatan - 273 desa dan kelurahan untuk penanggulangan bencana, wabah LKB, penyehatan lingkungan dan sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) - 2 lokasi pengadaan fisilitas kesehatan - 40 media pelatihan kaser kesehatan dan promosi informasi sadar hidup sehat - 5.056,26 paket pengadaan sarana dan prasarana kesehatan - 250 sarana pembinaan dan pemantauan kualitas air minum - 109 unit saran dan prasarana kesehatan - 150 izin tenaga dan fasilitas kesehatan - 12 bulan pendampingan DAK dn surveilance aktif - 22 dokumen survey lingkungan kesehatan, rekon BMD dan standar yankes - 1.823 kali kunj ungan ,pemeriksaan, money, pertemuan dan fasilitasi penanggulangan berbagai penyakit - 18 kecamatan fasilitasi kabupaten sehat, penanggulangan penyakit filariasis dan
1
pengembangan nikah sehat - 8 kegiatan fasilitasi BOK pangan, stunting, jampersal,kesehatan kerja dan olah raga, serta promosi kesehatan - 3.665 buku KIA dan GPA - 50 event kejadian tertentu
2. Efisiensi dan ekonomis dalam belanja utama kegiatan berupa Pendapatan Rp. 355.801.333.99, - Honorarium Tim Pengadaan Barang dan Jasa Rp. 4. 158.000,-Belanja Pegawai BLUD Rp. 1.538.554.230, -Belanja Peralatan dan Perlengkapan Kantor Rp. 32. 749.200,-Belanja Perlengkapan Kegiatan Rp.802 .944.836,-Belanja Bahan Pakai Habis Medis Rp.6.613.776.258,-Belanja Bahan Pakai Habis Non Medis Rp.22 1 .795.800,-Belanja Souvenir/Cendera Mata Rp.4.484.362,-Belanja Bahan Baku Bangunan Rp.280 .587 .880.-Belanja Bahan Obat-obatan Rp.7.033 .389.337,-Belanja Bahan Kimia dan Pupuk Rp.342.580.000.-Belanja Persediaan Makanan Pokok Rp. 125.910. 000,-Belanja Linen/ Perlengkapan Ruang Pasien Rp.20.000.000, -Belanja Mat Peraga/ Bahan Pelatih/ Praktek Rp. 1 .000.000,-Belanja Jasa Pihak Ketiga Rp.7.213.762.336,-Belanja Jasa General Chek Up Rp.14.550.000,-Belanja Upah Tukang Rp. 128.500.000,-Belanja Jasa Pengujian Laboratorium Rp. 147.384. 160,-Belanja Jasa Pengolahan Limbah Rp.225.850.000,-Belanja Penjilidan Rp.3 1.296.792,-Belanja Sewa Gedung/ Kantor/Tempat Rp.252 .000.000,-Belanja Sewa Sarana Mobilitas Darat Rp. 1 .750.000,-Belanja Sewa Sarana Mobilitas Air Rp.700.000,-Belanja Makanan Dan Rp.26.325.000,-Belanja Makanan dan Rp.3. 144.59 1.200,-Belanja Makanan Rp.259.900.000,-Belanja Makanan Rp.5.248.5 1.4 .000,-Belanja Pakaian Rp.37.500,000,-Belanja Perjalanan
Satgas Rapat Tamu
Minuman Minurnan
dan Minuman dan Minuman Pelatihan
Sipil Lengkap (PSL) Dinas Dalam Daerah
Rp. 19.723.421.678,-Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah Rp .3.251 .929.900 ,-Belanja Kursus-kursus Singkat/ Pelatihan Rp. 111 .800.000,-Belanja IBimbingan Teknis Rp.5.000.000,-Belanja Pemeliharan Peralatan dan Mesin Rp.23.000.000, -Belanja Pemeliharan Gedung dan Bangunan Rp. 33. 845.827,-Belanja Pemeliharan Aset Tetap Lainnya Rp. 16.966.200,-Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Rp.25.000.000,-Belanja Barang Yang akan Diserahkan kepada Masyarakat Rp.56.250.000, -Belanja Uang Saku Rp.12.000.000,-Belanja Barang dan Jasa BLUD Rp.1.278.063.640,-Belanja Penghargaan/ Hadiah untuk diberikan kepada pihak ketiga Rp.7 .700.000 ,-Belanja Penghargaan/ Hadiah untuk diberikan kepada masyarakat Rp. 28.400. 000,-Belanja Tenaga Ahli Rp.898.400.000,-Belanja Narasumber Rp. 1 .763.500.000,-Belanja Moderator Rp.7.000.000, -Belanja Peralatan dan Mesin Dibawah
2
Nilai Kapitalisasi Rp.46.551.200,-Belanja Barang dan Jasa Pengelola Tarif Pelayanan Rp.25 1.081 .200,-Belanja Transportasi dan Akomodasi Rp. 13.899.822.6 19,-Belanja Uang Saku Rp.6 .651.688.518,-Belanja Honorarium Panitia Pendukung Kegiatan Non PNSD Rp.96. 100.000,-Belanja Modal Tanah - Pengadaan Tanah Untuk Bangunan Tempat Kerja/Jasa Rp. 725.246.300 ,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kendaraan Bermotor Khusus Rp.4.303.383.200,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kendaraan Tak Bermotor Berpenumpang Rp.20.000.000,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Ukur Lainnya Rp.1.737.400.000,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pemeliharaan Tanaman Rp.3.400.000,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Mesin Ketik Rp.40.000.000,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Penyimpanan Perlengkapan Kantor Rp .273.716.680, -Belanj a Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kantor Lainnya Rp.1.467.945.600,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Meubelair Rp.3.452.930.600,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pembersih Rp. 10.500.000,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pendingin Rp.30 1.751 .749,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Rumah Tangga Lainnya (Home Use) Rp.640.233.200,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Mat Pemadam Kebakaran Rp.87.752.420,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Komputer Unit Jaringan Rp.283.662.700,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Personal Komputer Rp. 1 .400.000.000,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Mini Komputer Rp.210.000.000,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Personal Komputer Rp.237.900.000,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin -
Pengadaan Peralatan Jaringan Rp. 80.000.000 ,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kursi Kerja Pejabat Rp. 11 .006.652,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kursi Rapat Pejabat Rp.7.919.909.05Be1anja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Lemari dan Arsip Pejabat Rp.8.300.000. 15Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Studio Visual Rp.884.492.000,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Studio Video dan Film Rp.24.050.000,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Mat Kedokteran Umum Rp. 5.673.761. 200,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kesehatan Kebidanan dan Penyakit Kandungan Rp.393.900.863,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Mat Kesehatan Perawatan Rp.647 .928.000 ,-Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Laboratorium Lainnya
3
Rp.234.813.881,-Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Gedung Kantor Rp.664.317.500,-Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Gedung Instalasi Rp.2.500.000.000,-Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Kesehatan Rp. 30.241 .737.958 ,-Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Air Bersih/Air Baku Lainnya Rp.822.810.000,-Belanja Modal Jalan, Trigasi dan Jaringan - Pengadaan Jaringan Distribusi Rp.1.131.758700,-Belanja Modal BLUD Rp. 1.304.597.562.24Belanja Modal Software Rp.37.350.000,-
3. Hal- hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan kegiatan tersebut agar target tercapai dengan efektif serta belanja yang efisien dan ekonomis dengan rincian sebagai berikut
Pada Identifikasi dan analisis risiko 1. Unsur Identifikasi dan Analisis Risiko
1) Pada Identifikasi risiko untuk pencapaian target kegiatan utama berupa berapa orang yang dilayani kesehatan, pelatihan kesehatan, berapa kasus audit verbal kematian ibu martenal bayi dan balita - berapa puskesmas dan pusban difiasilitasi kegiatan operasional umum dan kesehatan - berapa desa dan kelurahan untuk penanggulangan bencana, wabah LKB, penyehatan lingkungan dan sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) - berapa lokasi pengadaan fisilitas kesehatan - berapa media pelatihan kaser kesehatan dan promosi informasi sadar hidup sehat - berapa berapa paket pengadaan sarana dan prasarana kesehatan - berapa sarana pembinaan dan pemantauan kualitas air minum - berapa unit saran dan prasarana kesehatan - berapa izin tenaga dan fasilitas kesehatan - berapa bulan pendampingan DAK dn surveilance aktif - berapa dokumen survey lingkungan kesehatan, rekon BMD dan standar yankes - berapa kali kunjungan,pemeriksaan, monev,pertemuan dan fasilitasi penanggulangan berbagai
penyakit - berapa kecamatan fasilitasi kabupaten sehat, penanggulangan penyakit filariasis dan pengembangan nikah sehat - berapa kegiatan fasilitasi BOK pangan, stunting, jampersal,kesehatan kerja dan olah raga, serta promosi kesehatan - berapa buku KIA dan GPA - berapa event kejadian tertentu seperti pada uraian unsur lingkungan pengendalian, unsur informasi dan komunikasi, unsur pemantauan berkelanjutan pada uraian butir point II dibawah mi;
2) Sedangkan identifikasi risiko pada belanja utama untuk Pendapatan, Honorarium Tim Pengadaan Barang dan Jasa, Belanja Pegawai BLUD,Belanja Peralatan dan Perlengkapan Kantor,Belanja Perlengkapan Kegiatan,Belanja Bahan Pakai
4
Habis Medis, Belanja Bahan Pakai Habis Non Medis,Belanja Souvenir/Cendera Mata, Belanja Bahan Baku Bangunan, Belanja Bahan Obat-obatan,Belanja Bahan Kimia dan Pupuk ,Belanja Persediaan Makanan Pokok,Belanja Linen/ Perlengkapan Ruang Pasien, Belanja Alat Peraga/ Bahan Pelatih/ Praktek, Belanja Jasa Pihak Ketiga, Belanja Jasa General Chek Up, Belanja Upah Tukang, Belanja Jasa Pengujian Laboratorium, Belanja Jasa Pengolahan Limbah, Belanja Penjilidan ,Belanja Sewa Gedung/ Kantor/Tempat , Belanj a Sewa Sarana Mobilitas Darat, Belanja Sewa Sarana Mobilitas Air, Belanja Makanan Dan Minuman Satgas,Belanja Makanan dan Minuman Rapat,Belanja Makanan dan Minuman Tamu, Belanja Makanan dan Minuman Pelatihan,Belanja Pakaian Sipil Lengkap (PSL),Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah ,Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah, Belanja Kursus-kursus Singkat/ Pelatihan, Belanja Bimbingan Teknis, Belanja Pemeliharan Peralatan dan Mesin, Belanja Pemeliharan Gedung dan Bangunan, Belanja Pemeliharan Aset Tetap Lainnya ,Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan, Belanja ]3arang Yang akan Diserahkan kepada Masyarakat, Belanja Uang Saku, Belanja Barang dan Jasa BLUD, Belanja Penghargaan/ Hadiah untuk diberikan kepada pihak ketiga, Belanja Penghargaan/ Hadiah untuk diberikan kepada masyarakat, Belanja Tenaga Ahli, Belanja Narasumber, Belanja Moderator, Belanja Peralatan dan Mesin Dibawah Nilai Kapitalisasi, Belanja Barang dan Jasa, Pengelola Tarif Pelayanan, Belanja Transportasi dan Akomodasi Belanja Uang Saku, Belanja Honorarium Panitia Pendukung Kegiatan Non PNSD, Belanja Modal Tanah - Pengadaan Tanah Untuk Bangunan Tempat Kerja/Jasa, Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kendaraan Bermotor Khusus, Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kendaraan Tak Bermotor Berpenumpang, Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Ukur Lainnya ,Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pemeliharaan Tanaman, Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Mesin Ketik, Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Penyimpanan Perlengkapan Kantor, Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kantor Lainnya, Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Meubelair, Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pembersih, Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pendingin, Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Rumah Tangga Lainnya (Home Use), Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Mat Pemadam
5
Kebakaran, Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Komputer Unit Jaringan, Belanja Modal Perallatan dan Mesin - Pengadaan Personal Komputer, Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Mini Komputer, Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Personal Komputer, Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Jaringan, Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kursi Kerja Pejabat, Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kursi Rapat Pejabat, Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Lemari dan Arsip Pejabat, Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Studio Visual, Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Studio Video dan Film, Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kedokteran Umum, Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kesehatan Kebidanan dan Penyakit Kandungan, Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kesehatan Perawatan, Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Laboratorium Lainnya, Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Gedung Kantor, Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Gedung Instalasi, Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Kesehatan, Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Air Bersih/Air Baku Lainnya, Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan
- Pengadaan Jaringan Distribusi, Belanja Modal BLUD, Belanja Modal Software diperoleh identifikasinya seperti pada uraian unsur kegiatan pengendalian pada uraian butir point III dibawah mi;
3) Hasil identifikasi dan analisis risiko seperti pada lampiran surat manajemen risiko, surat Rencana Tindak Pengendalian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan surat edaran mi.
I. Pada efektifitas target kinerja utama kegiatan 1. Unsur Lingkungan Pengendalian.
1) Berdasarkan Pasal 5 huruf a dan Pasal 6 sub unsur penegakan integritas dan nilai etika beserta lampirannya, mitigasi risiko berupa target yang tidak dapat tercapai disebabkan adanya penugasan tidak sesuai substansi kategori risiko berupa "risiko fraud" bilamana penyebab risiko tidak dimitigasi maka akan berdampak pada "area dampak penurunan kinerja" yakni - "Dampak risiko berupa tidak tercapainya target kinerja yang ditetapkan dalam kontrak kerja ataupun kinerja lainnya" untuk itu diminta kepada saudara agar:
6
a) melaksanakan kegiatan selalu menerapkan aturan perilaku pegawai sebagaimana perbup Nomor. 19 tahun 2016 tentang kode etik PNS di Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara;
b) Bahwa dalam pelaksanaan kegiatan agar saudara memperhatikan pembayaran yang tidak wajar, kelayakan penggunaan sumber daya, benturan kepentingan, gratifikasi dan penerapan kecermatan professional;
c) Bahwa capaian dalam program dan kegiatan serta target pelaksanaan kegiatan, diminta kepada saudara agar pada akhir tahun anggaran 2020 target dapat terpenuhi;
a) Bahwa efektifitas, efisiensi dan ekonomis dalam pelaksanaan belanja utama pada kegiatan, diminta kepada saudara agar belanja sehemat mungkin, substansi input belanja utama sesuai dengan program kegiatan.
2) Berdasarkan Pasal 5 huruf b dan Pasal 7 sub unsur Komitmen terhadap kompetansi beserta lampirannya, mitigasi risiko berupa target yang tidak dapat tercapai disebabkan adanya tim yang tidak ada kompetensi dalam penugasan kategori risiko berupa "risiko operasional" bilamana penyebab risiko tidak dimitigasi maka akan berdampak pada "area dampak penurunan reputasi" yakni - "Dampak risiko berupa rusaknya citra/nama baik/wibawa OPD yang menyebabkan tingkat kepercayaan masyarakat menurun" untuk itu diminta kepada saudara agar:
a) Bahwa dalam pelaksana kegiatan untuk melaksanakan program dan kegiatan agar saudara memperhatikan kompetensi baik sertifikasi jabatan, dikiat substansi maupun pengalaman dalam melakukan pemeriksaan;
3) Berdasarkan Pasal 5 huruf c dan Pasal 8 kepemimpinan yang kondusif berkaitan beserta lampirannya, mitigasi risiko berupa target yang tidak dapat tercapai disebabkan tidak adanya verifikasi laporan internal dan tidak adanya entry meeting, kategori risiko berupa "risiko operasional" bilamana penyebab risiko tidak dimitigasi maka akan berdampak pada "area dampak gangguan terhadap layanan organisasi" yakni - "Dampak risiko berupa penyimpangan dan standar layanan yang ditetapkan oleh OPD" untuk itu diminta kepada saudara agar a) Dalam melaksanakan tugas para petugas maupun yang
lainnya dilakukan para pelaksana kegiatan agar menerapkan
7
manajemen berbasis kinerja; b) Dalam penugasan pelaksana kegiatan untuk melaksanakan
program dan kegiatan agar saudara selallu melakukan interaksi secara intensif kepada pejabat dan merespon secara positif terhadap pelaporan yang disampaikan;
c) Dalam penugasan tersebut diminta para kepala bidang mendampingi dalam melakukan entry meeting dan rapat;
4) Berdasarkan Pasal 5 huruf d dan Pasal 9 sub unsur Struktur organisasi beserta lampirannya, mitigasi risiko berupa target yang tidak dapat tercapai disebabkan tidak adanya hubungan dan jenjang pelaporan kategori risiko berupa "risiko kepatuhan" bilamana penyebab risiko tidak dimitigasi maka akan berdampak pada "area dampak penurunan reputasi" yakni - "Dampak risiko berupa rusaknya citra/nama baik/wibawa OPD yang menyebabkan tingkat kepercayaan masyarakat menurun" untuk itu diminta kepada saudara agar:
a) Bahwa dalam melaksanakan tugas maupun yang lainnya dilakukan para pelaksana kegiatan agar memberikan kejelasan wewenang atau meminta keterangan dan tanggungjawabnya atau melaporkan hasilnya dalam penugasan;
b) Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan secara berkala kepada tim maturitas SPIP Dinas Ksehatari atas hasil kinerja untuk pemenuhan dokumen penilaian maturitas SPIP;
5) Berdasarkan Pasal 5 huruf e dan Pasal 10 sub unsur pendelegasian wewenang dan tanggungjawab yang tepat beserta lampirannya, mitigasi risiko berupa target yang tidak dapat tercapai disebabkan tidak adanya penetapan penanggungjawab/personil yang menindakianjuti laporan kinerja kategori risiko berupa "risiko operasional" bilamana penyebab risiko tidak dimitigasi maka akan berdampak pada "area dampak penurunan reputasi" yakni - "Dampak risiko berupa rusaknya citra/nama baik/wibawa OPD yang menyebabkan tingkat kepercayaan masyarakat menurun" untuk itu diminta kepada saudara agar: a) Bahwa dalam melaksanakan tugas balk pelaksana kegiatan
maupun yang lainnya, dilakukan agar wewenang yang diberikan kepada pegawai yang tepat, sesuai dengan tingkat tanggungjawab yang terkait dengan pihak lain dalam rangka pencapaian tujuan kegiatan;
8
6) Berdasarkan Pasal 5 huruf f dan Pasal 11 sub unsur penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sumber daya manusia beserta lampirannya, mitigasi risiko berupa target yang tidak dapat tercapai disebabkan tidak adanya supervisi priodik penugasan kategori risiko berupa "risiko kebijakan" bilamana penyebab risiko tidak dimitigasi maka akan berdampak pada "area dampak gangguan terhadap layanan organisasi" yakni - "Dampak risiko berupa penyimpangan dan standar layanan yang ditetapkan oleh OPD" untuk itu diminta kepada saudara agar: a) Bahwa dalam melaksanakan tugas baik pelaksanaan
Kegiatan maupun yang lainnya, dilakukan agar sebelumnya terlebih dahulu diberikan panduan, penilaian, dan pelatihan di tempat kerja kepada pegawai atau tim untuk memastikan ketepatan pelaksanaan pekerjaan, mengurangi kesalahpahainan, serta mendorong berkurangnya tindakan pelanggaran baik terhadap kode etik ASN
7) Berdasarkan Pasal 5 huruf g dan Pasal 12 sub unsur Perwujudan peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang efektif beserta lampirannya, mitigasi risiko berupa target yang tidak dapat tercapai disebabkan adanya tidak adanya laporan akhir penugasan kategori risiko berupa "risiko kebijakan" bilamana penyebab risiko tidak dimitigasi maka akan berdampak pada "area dampak penurunan reputasi" yakni - "Darnpak risiko berupa rusaknya citra/nama baik/wibawa OPD yang menyebabkan tingkat kepercayaan masyarakat menurun" untuk itu diminta kepada saudara agar:
a) bahwa dalam melaksanakan tugas maupun yang lainnya yang dilakukan Pelaksana Kegaitan agar setelah melaksariakan tugas membuat laporan hasil kegiatan;
8) Berdasarkan Pasal 5 huruf h dan Pasal 13 sub unsur hubungan kerja yang baik dengan instansi pemerintah beserta lampirannya, mitigasi risiko berupa target yang tidak dapat tercapai disebabkan pelaksana kegiatan tidak melaporkan hasit kegiatannya kategori risiko berupa "risiko reputasi" bilamana penyebab risiko tidak dimitigasi maka akan berdarnpak pada "area dampak penurunan reputasi" yakni - "Dampak risiko berupa rusaknya citra/nama baik/wibawa OPD yang menyebabkan tingkat kepercayaan masyarakat menurun" untuk itu diminta kepada saudara agar:
a) Bahwa dallam melaksanakan tugas para pelaksana kegiatan
9
maupun yang lainnya yang dilakukan agar setelah melaksanakan tugas membuat laporan hasil penugasan
b) Bahwa hubungan kerja yang balk dengan Instansi Pemerintah yang melaksanakan tanggung jawab pengendalian yang bersifat lintas instansi agar selalu berkoordinasi dan menyampaikan laporan hasilnya.
2. Unsur Informasi dan komunikasi 1) Berdasarkan Pasal 42 sub unsur informasi beserta lampirannya,
mitigasi risiko berupa target yang tidak dapat tercapai disebabkan tidak adanya inforntasi capaian kinerfa, kategori risiko berupa "risiko reputasi bilamana penyebab risiko tidak dimitigasi maka akan berdampak pada "area dampak penurunan kinerja" yakni - "Dampak risiko berupa tidak tercapainya target kinerja yang ditetapkan dalam kontrak kerja ataupun kinerja lainnya" untuk itu diminta kepada saudara agar: a) Informasi yang berkaitan dengan factor- faktor keberhasilan
yang kritis diidentifikasi, Informasi keuangan dan anggaran yang memadai disediakan tepat waktu agar dapat dilaksanakan pemantaua kejadian, kegiatan dan transaksi sehingga memungkinkan dilakukan tindakan korektif secara tepat;
b) Informasi tersebut secara berkala dilaporkan kepada pejabat fungsi keuangan Dinas Kesehatan;
2) Berdasarkan Pasal 43 ayat (2) sub unsur komunikasi beserta lampirannya, mitigasi risiko berupa target yang tidak dapat tercapai disebabkan tidak adanya komunikasi hal-hal yang tidak diharapkan, kategori risiko berupa "risiko operasional" bilamana penyebab risiko tidak dimitigasi maka akan berdampak pada "area dampak penurunan kinerja" yakni - "Dampak risiko berupa tidak tercapainya target kinerja yang ditetapkan dalam kontrak keija ataupun kinerja lainnya" untuk itu diminta kepada saudara agar: a) Jika target yang diperjanjikan dan belanja utama terdapat
hal-hal yang tidak diharapkan dalam pelaksanaan, maka perhatian harus diberikan bukan hanya kepada kejadian tersebut, tetapi juga pada penyebabnya, sehingga kelemahan potensial pengendalian intern bisa diidentifikasi dan diperbaiki sebelum kelemahan tersebut menimbulkan kerugian lebih lanjut terhadap kegiatan di PPTK.
10
3. Unsur Pemantauan berkelanjutan 1) Berdasarkan Pasal 45 sub unsur pemantauan berkelanjutan
beserta lampirannya, mitigasi risiko berupa target yang tidak dapat tercapai disebabkan tidak adanya laporan umpan balik dan supervise kategori risiko berupa" risiko kepatuhan, risiko fraud, risiko kebijakan" bilamana penyebab risiko tidak dimitigasi maka akan berdampak pada "area dampak penurunan kinerja" yakni - "Dampak risiko berupa tidak tercapainya target kinerja yang ditetapkan dalam kontrak kerja ataupun kinerja lainnya" untuk itu diminta kepada saudara agar a) Menyampaikan laporan hasil umpan balik secara rutin,
pemantauan dan pengendalian pencapaian tujuan; b) Melakukan pembandingan target yang akan dicapai dengan
capaian serta membandingkan efisiensi dan ekonomis input belanja tingkat kerawanan asetnya atau besarnya target dan besarnya anggaran utama;
c) Menyampaikan laporan rapat intern di PPTK dilengkapi dengan hambatan dan pengendalian yang belum dan telah dilakukan;
2) Berdasarkan Pasal 46 sub unsur evaluasi terpisah beserta lampirannya, mitigasi risiko berupa target yang tidak dapat tercapai disebabkan tidak dilakukannya rap at evaluasi, tidak ada laporan inefisiensi, pemborosan dan penyalahgunaan kategori risiko berupa "risiko operasional" bilamana penyebab risiko tidak dimitigasi maka akan berdampak pada "area dampak penurunan kinerja" yakni - "Dampak risiko berupa tidak tercapainya target kinerja yang ditetapkan dalam kontrak keija ataupun kinerja lainnya" untuk itu diminta kepada saudara agar: a) Menyampaikan laporan evaluasi secara bulan dan frekuensi
penugasan; b) Metodologi evaluasi mencakup self assessment atau
penilaian mandiri dapat menggunakan daftar periksa pengujian langsung atau checklist; Melaporkan hasil evaluasi atas identifikasi indicator inefisiensi, pemborosan atau penyalahgunaan
II. Pada efisiensi dan ekonomis Belanja utama kegiatan 1. Unsur Kegiatan Pengendalian
1) Berdasarkan Pasal 19 butir (3) huruf a dan pasal 20 sub unsur reviu atas kinerja Instansi Pemerintah beserta lampirannya,
11
mitigasi risiko berupa belanja yang tidak dapat tercapai disebabkan adanya rasionalisasi belanfa, kategori risiko berupa "risiko fiskal" bilamana penyebab risiko tidak dimitigasi maka akan berdampak pada "area dampak beban keuangan daerah" yakni - "Dampak risiko berupa Dampak risiko berupa jumlah tambahan pengeluaran daerah baik dalam bentuk uang dan setara uang, surat berharga, kewajiban, dan barang. Dampak risiko beban keuangan daerah disebabkan oleh fraud dan non fraud yang diukur" untuk itu diminta kepada saudara agar: a) Bahwa dalam melaksanakan kegiatan utama dan belanja
utama, diminta kepada saudara untuk melakukan reviu kinerja, menganalisis kecenderungan rasionalisasi, mengukur hasil banding tolok ukur tahun lalu dengan sekarang terhadap target yang ingin dicapai, mengukur anggaran, perkiraan maju dan kinerja tahun yang lalu.
2) Berdasarkan Pasal 19 butir (3) huruf b dan Pasal 21 sub unsur beserta lampirannya, mitigasi risiko berupa belanja yang tidak dapat tercapai disebabkan tidak adanya dik tat substansi keuangan barang dan jasa, kategori risiko berupa "risiko kebijakan" bilamana penyebab risiko tidak dimitigasi maka akan berdampak pada "area dampak penurunan reputasi" yakni - "Dampak risiko berupa rusaknya citra/nama baik/wibawa OPD yang menyebabkan tingkat kepercayaan masyarakat menurun" untuk itu diminta kepada saudara agar: a) Bahwa dalam melaksanakan kegiatan utama para pelaksana
kegiatan diminta kepada saudara untuk memperhatikan kesejahteraannya dalam penugasan berupa biaya perjalanan untuk meningkatkan kepuasan dan komitmen Pelaksana Kegiatan
3) Berdasarkan Pasal 19 butir (3) huruf c dan Pasal 22 sub unsur pengendalian system informasi beserta lampirannya, mitigasi risiko berupa belanja yang tidak dapat tercapai disebabkan tidak adanya perbaikan data yang salah spj, kategori risiko berupa "risiko kepatuhan" bilamana penyebab risiko tidak dimitigasi maka akan berdampak pada "area dampak penurunan kinerja" yakni - "Dampak risiko berupa tidak tercapainya target kinerja yang ditetapkan dalam kontrak kerja ataupun kinerja lainnya" untuk itu diminta kepada saudara agar: a) Melakukan entry data terlebih dahulu dalam aplikasi excel
12
kemudian diserahkan ke Bendahara Pengeluaran untuk mendukung akurasi data, apabila ditemukan data yang salah saji segera diinvestigasi dan diperbaiki serta dilaporkan untuk perbaikan entry datanya.
4) Berdasarkan Pasal 19 butir (3) huruf d dan Pasal 35 sub unsur pengendalian fisik atas asset beserta lampirannya, mitigasi risiko berupa belanja yang tidak dapat tercapai disebabkan tidak adanya penetapan pengamanan fisik, kategori risiko berupa "risiko legal" bilamana penyebab risiko tidak dimitigasi maka akan berdampak pada "area dampak penurunan kinerja" yakni - "Dampak risiko berupa tidak tercapainya target kinerja yang ditetapkan dalam kontrak kerja ataupun kineija lainnya" untuk itu diminta kepada saudara agar: a) Asset yang berisiko hilang, dicuri, digunakan tanpa hak
seperti uang tunai, surat berharga, perlengkapan persedian dan peralatan secara fisik diamankan dan akses ke asset tersebut dikendalikan;
b) Kebijakan dan prosedur pengamanan fisik dan operasional penugasan yang telah ditetapkan dipedomani dan diimplementasikan pelaksanaannya.
5) Berdasarkan Pasal 19 butir (3) huruf e dan Pasal 36 sub unsur reviu indikator beserta lampirannya, mitigasi risiko berupa belanja yang tidak dapat tercapai disebabkan tidak adanya reviu indikator, kategori risiko berupa "risiko fraud" bilamana penyebab risiko tidak dimitigasi maka akan berdampak pada "area dampak penurunan kinerja" yakni - "Dampak risiko berupa tidak tercapainya target kinerja yang ditetapkan dalam kontrak kerja ataupun kineija lainnya" untuk itu diminta kepada saudara agar:
a) Target kinerja perkegiatan yang telah ditetapkan dalam DPA agar secara terus menerus dibandingkan data capaian kinerjanya, sasarannya, hasil bandingan tersebut dianalisis lebih lanjut, sedangkan pengeluaran biaya penugasan atau insentif diberikan dengan kewajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
6) Berdasarkan Pasal 19 butir (3) huruf f dan Pasal 37 sub unsur pemisahan fungsi beserta lampirannya, mitigasi risiko berupa belanja yang tidak dapat tercapai disebabkan tidak adanya pemisahan fungsi, kategori risiko berupa "risiko reputasi" bilamana penyebab risiko tidak dimitigasi maka akan
13
berdampak pada "area dampak penurunan reputasi" yakni - "Dampak risiko berupa rusaknya citra/nama baik/wibawa OPD yang menyebabkan tingkat kepercayaan masyarakat menurun" untuk itu diminta kepada saudara agar: a) Agar tidak seorangpun diperbolehkan mengendalikan
seluruh aspek utama transaksi atau kejadian; b) Jika memungkinkan tidak seorangpun diperbolehkan
menangani sendiri uang tunai, surat berharga dan asset berisiko tinggi lainya;
c) Agar mengurangi kesempatan terjadinya kolusi karena adanya kesadaran bahwa kolusi mengakibatkan ketidakefekttifan pemisahan fungsi
7) Berdasarkan Pasal 19 butir (3) huruf g dan Pasal 38 sub unsur otorisasi atas transaksi dan kejadian penting beserta lampirannya, mitigasi risiko berupa belanja yang tidak dapat tercapai disebabkan tidak adanya entry data anggaran kas, kategori risiko berupa "risiko fraud" bilamana penyebab risiko tidak dimitigasi maka akan berdampak pada "area dampak gangguan terhadap layanan organisasi" yakni - "Dampak risiko berupa penyimpangan dan standar layanan yang ditetapkan oleh OPD" untuk itu diminta kepada saudara agar: a) Bahwa pengajuan permintaan pembayaran harus sesuai
dengan bukti yang akan dipertanggungawabkan yang dipersyaratkan pada otorisasi penyediaan dana yang sejalan dengan arahan dan dalam batasan yang telah ditetapkan atau SPDnya dan anggaran kas kegiatannya;
8) Berdasarkan Pasal 19 butir (3) huruf h dan Pasal 39 sub unsur pencatatan yang akurat dan tepat waktu atas transaksi dan kejadian beserta lampirannya, mitigasi risiko berupa belanja yang tidak dapat tercapai disebabkan tidak adanya pencatatan akurat, kategori risiko berupa "risiko legal" bilamana penyebab risiko tidak dimitigasi maka akan berdampak pada "area dampak sanksi pidana, perdata, dan/atau administrasi" yakni - "Dampak risiko berupa hukuman yang dijatuhkan atas perkara dipengadilan baik menyangkut pegawai atau organisasi" untuk itu diminta kepada saudara agar:
a) Semua transaksi bukti belanja segera diotorisasi PPTK dan penerima belanja serta segera menyampaikan surat pertanggungjawabannya kepada bendahara pengeluaran.
14
9) Berdasarkan Pasal 19 butir (3) huruf i dan Pasal 40 sub unsur pembatasan atas akses sumberdaya dan pencatatanya beserta lampirannya, mitigasi risiko berupa belanja yang tidak dapat tercapai disebabkan tidak adanya pmyimpanan dokumen kategori risiko berupa "risiko operasi." bilamana penyebab risiko tidak dimitigasi maka akan berdampak pada "area dampak gangguan terhadap layanan organisasi" yakni - "Dampak risiko berupa penyimparigan dan standar layanan yang ditetapkan oleh OPD" untuk itu dimintakepada saudara agar: a) Bahwa bukti pertanggungjawaban setelah dikonsolidasi di
bendahara pengeluaran segera diamankan ditingkat PPTK masing-masing.
10) Berdasarkan Pasal 19 butir (3) huruf j dan Pasal 40 sub unsur akuntabilitas terhadap sumber daya dan pencatatannya beserta lampirannya, mitigasi risiko berupa belanja yang tidak dapat tercapai disebabkan tidak adanya penyimpanan sumberdaya kategori risiko berupa "risiko operasional" bilamana penyebab risiko tidak dimitigasi maka akan berdampak pada "area dampak gangguan terhadap layanan organisasi" yakni - "Dampak risiko berupa penyimpangan dan standar layanan yang ditetapkan oleh OPD" untuk itu diminta kepada saudara agar:
a) Melakukan scanner bukti pertanggungjawaban yang telah dikonsolidasi untuk memudahkan penyimpanan, penggunaan lanjutan apabila ada diperlukan pada saat audit.
11) Berdasarkan Pasal 19 butir (3) huruf k dan pasal 41 sub unsur dokumentasi yang baik atas Sistem Pengendalian Intern serta transaksi dan kejadian penting beserta lampirannya, mitigasi nisiko berupa belanja yang tidak dapat tercapai disebabkan tidak adanya evatuasi atas tujuan kategori risiko berupa "risiko operasional" bilamana penyebab risiko tidak dimitigasi maka akan berdampak pada "area dampak gangguan terhadap layanan organisasi" yakni - "Danipak nisiko berupa penyimpangan dan standar layanan yang ditetapkan oleh OPD" untuk itu diminta kepada saudara agar: a) Hasil dan pertanggungjawaban berupa dokumen bukti dan
laporan hasil kegiatan perkegiatan yang telah dicetak maupun elektronis dalam bentuk scanner diserahkan kepejabat fungsi keuangan untuk dilakukan evaluasi dan analisis kegiatan
15
16
Jabatan tim
Pengarah
Ketua Tim
III. Sosialisasi, implementasi dan evaluasi. Untuk meningkatkan akuntabilitas kegiatan guna mencapai target yang diperjanjikan dan belanjan kegiatan untuk pendanaannya diminta kepada saudara agar: a. Melakukan sosialisasi program dan kegiatan yang dicapai baik
sasaran maupun tujuan kegiatan ditingkat pengguna atau operasional penugasan;
b. Melakukan implementasi program dan kegiatan dalam bentuk penugasan para APIP internal maupun kerjasama dengan APIP ekternal;
c. Melakukan evaluasi terhadap capaian program kegiatan serta hasil ikutan dan penugasan para APIP tersebut pada huruf b.
d. Surat Edaran mi sebagai pedoman dalam pelaksanaan pencapaian target kinerja utama dan belanja kegiatan utama guna mencapai tujuan organisasi dapat berjalan secara efektif, efisien, dan ekonomis, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara/daerah, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.
Demikian Surat Edaran pelaksanaan pencapaian target kinerja utama dan belanja kegiatan utama untuk diketahui dan dipergunakan sebagaimana mestinya.
Kepala Dinas Kesehatan,
dr. Martina Yulianti Sp. PD., FINASIM.,M.Kes (MARS) Pembina Utama Muda NIP. 19710712 200012 2 002
Tim Penyusun Surat Edaran perangkat Daerah
No Nama Jabatan
Ismi Muflddah, SKM., MPH Sekretaris
NIP. 19700827 199703 2 004
Arif Rahman, SE, M.Kes Kasubbag Sungram dan Keuangan
NIP. 19670114 198803 1 006
Tn Ariyanl Istlqomah, SE Staf Sungram dan Keuangan
NIP. 19710220 200801 2 012
Sarah Olivia Sari Staf Sungram dan Keuangan
NIP. 19791018 200701 2 019
PEMERINTAH KABUPATEN KJFJ KARTANEGARA
INSPEK1ORA1 DAERAH JdPxoNo34Tdp(O541) 661 036 ,F (054I)661787Tgw75514
.Tenis Reviu : Reviu Dokumen MR Surat Edaran 2020 Dinkes
Sasaran Reviu Materi isi dokumen Surat Edaran Dinkes 2020
Petugas Reviu: Nurul Flayati.SE
Reviu dalnis: E. M. Riduan Madya
uditor Muda
5E, Auditor
Hasil Reviu
narasi sudah iurutkan menjadi:
pencapaian fektifitas target 2. fisiensi dan konomis dalam elanja utama egiatan 3. Hal- hal ang harus iperhatikan dalam 1aksariaan
egiatan
Halaman
pengendalian tersebut
3 bertujuan untuk pencapaian berupa:
Narasi belum diurutkan
Penjelasan
narasi diurutkan berdasarkan nomernya
perbaikan narasi pada efisiensi dan ekonomis dalarn belanja utarna kegiatan berupa untuk pembayaran belanja utama pada kegiatan
Narasi pada efisiensi dan ekonomis sudah diperbaiki
narasi pada Efisiensi dan ekonomis dalam belanja utama kegiatan berupa untuk pembayaranBelanja utama pada kegiatan belum menyatakan berapa
Nama
E. M. Riduan Thaiha, SE
NIP.19631130 198602 1 003 Muhlis Haji Pannusu, S.SPI., MP. Crmo
NIP. 19760829 200801 1 007
3 H. Syarifuddin, SE., MM
NIP.19640620 199503 1 002
Dwi Indah Susanti,SSTP,.M.Si
NIP. 19771029 199703 2 004
Nurul Hayati, SE
NIP.19780116 200112 2 002
6 Akhmad Husaini, S.Sos
NIP. 19820117 200112 1 003
Jabatan Jabatan tim
Auditor Madya
Auditor Muda
Pengawas Pemerintahan Madya
Auditor Kepegawaian Madya
Auditor Muda
Auditor Pertama
Anggota Tim
Anggota Tim
Anggota Tim
Anggota Tim
Ketua Tim
Pengendali teknis
17
KERTAS KERJA REVIU DOKUMEN SURAT EDARAN
1. Keselarasan dan kesesuaian materi yang disusun dengan substansi
Dokumen Surat Edaran