14
Laporan Kerja Praktek Departemen Rancang Bangun PT. Petrokimia Gresik BAB VI MANAJEMEN PEMELIHARAAN 6.1 Pemeliharaan Pemeliharaan merupakan semua aktivitas yang dilakukan terhadap semua peralatan agar dapat beroperasi dengan baik secara terus menerus dengan tidak meninggalkan faktor keamanan dan keselamatan kerja. Secara umum pengertian pemeliharaan (maintenance) itu sendiri dapat diartikan sebagai kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas atau peralatan pabrik dan mengadakan kegiatan pemeliharaan, perbaikan penyesuaian, maupun penggantian sebagian peralatan yang diperlukan agar sarana fasilitas pada kondisi yang diharapkan dan selalu dalam kondisi siap pakai. Peranan kegiatan pemeliharaan dirasakan sangat besar pengaruhnya terhadap kelancaran produksi. Pemeliharaan mempunyai tujuan : 1. Memperpanjang usia kegunaan aset. Hal ini terutama penting di negara berkembang karena kurangnya sumber daya modal untuk penggantian. 2. Menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk produksi, antara lain : a. Selalu siap apabila diperlukan sesuai dengan rencana. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 84

Manajemen Pemeliharaan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

manajemen pemeliharaan PT Petrokimia Gresik

Citation preview

Page 1: Manajemen Pemeliharaan

Laporan Kerja PraktekDepartemen Rancang BangunPT. Petrokimia Gresik

BAB VI

MANAJEMEN PEMELIHARAAN

1.1 Pemeliharaan

Pemeliharaan merupakan semua aktivitas yang dilakukan terhadap

semua peralatan agar dapat beroperasi dengan baik secara terus menerus dengan

tidak meninggalkan faktor keamanan dan keselamatan kerja. Secara umum

pengertian pemeliharaan (maintenance) itu sendiri dapat diartikan sebagai

kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas atau peralatan pabrik dan

mengadakan kegiatan pemeliharaan, perbaikan penyesuaian, maupun penggantian

sebagian peralatan yang diperlukan agar sarana fasilitas pada kondisi yang

diharapkan dan selalu dalam kondisi siap pakai.

Peranan kegiatan pemeliharaan dirasakan sangat besar pengaruhnya

terhadap kelancaran produksi. Pemeliharaan mempunyai tujuan :

1. Memperpanjang usia kegunaan aset. Hal ini terutama penting di

negara berkembang karena kurangnya sumber daya modal untuk

penggantian.

2. Menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk

produksi, antara lain :

a. Selalu siap apabila diperlukan sesuai dengan rencana.

b. Tidak rusak selama produksi berjalan.

c. Dapat bekerja dengan efisien dan kapasitas yang

diinginkan.

3. Menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang

diperlukan dalam keadaan darurat setiap waktu, misalnya unit

cadangan, unit pemadam kebakaran dan sebagainya.

4. Menjamin keselamatan orang yang menggunakan sarana tersebut.

Menghemat waktu, biaya dan material karena peralatan terhindar

dari kerusakan besar.

5. Kerugian baik material maupun personal akibat kerusakan dapat

dihindari sedini mungkin, karena terjadinya kerusakan dan atau

Jurusan Teknik MesinFakultas Teknologi IndustriInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya84

Page 2: Manajemen Pemeliharaan

Laporan Kerja PraktekDepartemen Rancang BangunPT. Petrokimia Gresik

timbulnya kerusakan tambahan akibat kerusakan awal dapat segera

dicegah.

Kegiatan pemeliharaan bukan suatu kegiatan yang hanya memboroskan

dana dan membuang-buang waktu saja, melainkan justru sebagai penunjang untuk

menjaga kestabilan dari proses kegiatan operasional. Adapun keuntungan–

keuntungan dari pemeliharaan yang baik adalah :

1. Berkurangnya kemungkinan terjadinya perbaikan darurat.

2. Tenaga kerja pada bidang pemeliharaan dapat lebih efisien.

3. Kesiapan dan kehandalan dapat lebih efisien.

4. Memberikan informasi kapan peralatan perlu diperbaiki atau

diganti.

5. Anggaran pemeliharaan dapat dikendalikan.

Manajemen pemeliharaan dapat digunakan untuk membuat sebuah

kebijakan mengenai aktivitas pemeliharaan, dengan melibatkan aspek teknis dan

pengendalian manajemen kedalam sebuah program pemeliharaan. Pada umumnya,

semakin tingginya aktivitas perbaikandalam sebuah sistem, kebutuhan akan

manajemen dan pengendalian di pemeliharaanmenjadi semakin penting. Berikut

adalah 9 pendekatan untuk membuat sebuah program pemeliharaan yang efektif :

1. Mengidentifikasi kekurangan eksisting

2. Membuat tujuan akhir dari program

3. Menetapkan skala prioritas

4. Menetapkan parameter untuk pengukuran performansi

5. Menetapkan rencana jangka pendek dan juga jangka panjang

6. Sosialisasi perencanaan terhadap bagian-bagian yang terkait

7. Implementasi perencanaan

8. Laporan berkala

9. Pemeriksaan kemajuan secara rutin

Jurusan Teknik MesinFakultas Teknologi IndustriInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya85

Page 3: Manajemen Pemeliharaan

Laporan Kerja PraktekDepartemen Rancang BangunPT. Petrokimia Gresik

1.2 Tujuan

Mengembalikan keandalan (sesuai design)

Mempertahankan atau meningkatkan keandalan

Mengurangi down time (waktu mati) yag tidak perlu

Menekan biaya pemeliharaan

Meningkatkan sistem keamanan operasional

Meningkatkan sistem keselamatan kerja

1.3 Klasifikasi Pemeliharaan

A. Preventive Maintenance

Preventive Maintenance adalah salah satu komponen penting dalam

aktivitas pemeliharaan (maintenance). Preventive maintenance adalah

aktivitas pemeliharaan yang dilakukan sebelum terjadinya kegagalan atau

kerusakan pada sebuah sistem atau komponen, dimana sebelumnya sudah

dilakukan perencanaan dengan pengawasan yang sistematik, deteksi, dan

koreksi, agar sistem atau komponen tersebut dapat mempertahankan

kapabilitas fungsionalnya.

Beberapa tujuan dari preventive maintenance adalah mendeteksi lebih

awal terjadinya kegagalan/kerusakan, meminimalisasi terjadinya kegagalan,

dan meminimalisasi kegagalan produk yang disebabkan oleh kerusakan

sistem.

B. Time Directed Maintenance

Time directed maintenance dapat dilakukan apabila variabel waktu

dari komponen atau sistem diketahui. Kebijakan pemeliharaan yang sesuai

untuk diterapkan pada time directed maintenance adalah periodic

maintenance dan on-condition maintenance. Periodic maintenance (hard time

maintenance) adalah pemeliharaan pencegahan yang dilakukan secara

terjadwal dan bertujuan untuk mengganti sebuah komponen atau system

berdasarkan interval waktu tertentu. On-condition maintenance merupakan

kegiatan pemeliharaan yang dilakukan berdasarkan kebijakan operator.

Jurusan Teknik MesinFakultas Teknologi IndustriInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya86

Page 4: Manajemen Pemeliharaan

Laporan Kerja PraktekDepartemen Rancang BangunPT. Petrokimia Gresik

C. Condition Based Maintenance

Condition Base Maintenance merupakan aktivitas pemeliharaan

pencegahan yang dilakukan berdasarkan kondisi tertentu dari suatu

komponen atau sistem, yang bertujuan untuk mengantisipasi sebuah

komponen atau sistem agar tidak mengalami kerusakan. Karena variable

waktunya tidak pasti diketahui, kebijakan yang sesuai dengan kondisi tersebut

adalah predictive maintenance. Predictive Maintenance merupakan suatu

kegiatan pemeliharaan yang dilakukan dengan menggunakan sistem

monitoring, misalnya analisis dan komposisi gas.

D. Failure Finding

Failure Finding merupakan kegiatan pemeliharaan pencegahan yang

bertujuan untuk mendeteksi kegagalan yang tersembunyi, dilakukan dengan

cara memeriksa fungsi tersembunyi (hidden function) secara periodik untuk

memastikan kapan suatu komponen mengalami kegagalan.

E. Run to Failure

Run to Failure tergolong sebagai pemeliharaan pencegahan karena

faktor ketidak sengajaan yang bisa saja terjadi dalam beberapa peralatan.

Disebut juga sebagai no schedule maintenance karena dilakukan jika tidak ada

tindakan pencegahan yang efektif dan efisien yang dapat dilakukan, jika

dilakukan tindakan pencegahan terlalu mahal atau dampak kegagalan tidak

terlalu esensial (tidak terlalu berpengaruh).

F. Corrective Maintenance

Corrective Maintenance merupakan kegiatan pemeliharaan yang

dilakukan untuk mengatasi kegagalan atau kerusakan yang ditemukan selama

masa waktu preventive maintenance. Pada umumnya, corrective maintenance

bukanlah aktivitas pemeliharaan yang terjadwal, karena dilakukan setelah

sebuah komponen mengalami kerusakan dan bertujuan untuk mengembalikan

kehandalan sebuah komponen atau sistem ke kondisi semula.

Jurusan Teknik MesinFakultas Teknologi IndustriInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya87

Page 5: Manajemen Pemeliharaan

Laporan Kerja PraktekDepartemen Rancang BangunPT. Petrokimia Gresik

1.4 Manajemen Pemeliharaan di PT. Petrokimia Gresik

6.4.1 Struktur Organisasi Departemen Pemeliharaan I

DepartemenPemeliharaan I

Perencanaan dan Bagian BagianBagian

Bagian TA danBengkel I

Pengendalian I Listrik I Instrumen I Mekanik I Realibilitas

Seksi Seksi SeksiSeksi

Seksi

Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi

Gambar 6.1 Struktur Organisasi Departemen Pemeliharaan I

6.4.2 Tugas Perencanaan dan Pengendalian Pemeliharaan (Candal Har)

Secara umum Unit Perencanaan dan Pengendalian Pemeliharaan mempunyai

tugas sebagai berikut :

Menyusun program pemeliharaan

Mengendalikan program pemeliharaan

Membuat laporan kegiatan pemeliharaan

Mengevaluasi program pemeliharaan

Menyiapkan dan menyusun anggaran pemeliharaan

Menyiapkan gambar – gambar kerja

Membantu pelaksanaan program improvement

6.4.3 Tugas Unit Pemeliharaan (Mekanik, Listrik, Instrument, Bengkel)

Secara umum tugas Unit Pemeliharaan mempunyai tugas dan

kewajiban sebagai berikut :

Melaksanakan program preventive maintenance

Melaksanakan program perbaikan tahunan

Melaksanakan program improvement maintenance

Jurusan Teknik MesinFakultas Teknologi IndustriInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya88

Page 6: Manajemen Pemeliharaan

Laporan Kerja PraktekDepartemen Rancang BangunPT. Petrokimia Gresik

Melaksanakan pekerjaan emergency

Mencatat segala aktivitas pada unit masing-masing yang terkait dengan

pemeliharaan.

Melaporkan segala kegiatan & Aktivitas

Melakukan perbaikan dan pengembangan desain tentang

material, tata cara yang akan digunakan dalam pabrik.

Membuat dan memeperbaiki bagian mesin yang rusak

Pengembangan pipa dengan material tahan korosi

Menentukan pengelasan yang akan digunakan

Menentukan struktur yang akan dipakai oleh pabrik

6.4.4 Tugas Unit TA dan Reabilitas

TA dan Reabilitas secara garis besar hampir mirip dengan Perencanaan

dan Pengendalian, hanya saja dikhususkan pada pemeliharaan tahunan dan

masalah reabilitas pada pabrik I. Anggotanya langsung dipimping oleh Kabag

(kepala Bagian) dan tidak ada sie yang dibawahinya, hanya staff ahli yang

mempunyai tugas masing-masing. Secara umum tugas Unit Pemeliharaan

mempunyai tugas dan kewajiban sebagai berikut :

Membuat program Perbaikan Tahunan (PERTA) atau disebut juga Turn

Around (TA).

Menyusun RCA (Root Cause Analysis) apabila terjadi masalah yang cukup

besar.

Mengurusi bagian material Turn Around.

6.4.5 Tugas Shift Pemeliharaan

Kedudukan Shift Pemeliharaan atau Seksi Shift langsung berada dibawah

koordinasi Kepala Departemen Pemeliharaan. Shift pemeliharaan ini bertugas

membantu kepala Departernen dalam melaksanakan program pemeliharaan

khususnya diluar jam kerja normal.

Tugas shift Pemeliharaan secara garis besar adalah sebagai berikut :

Jurusan Teknik MesinFakultas Teknologi IndustriInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya89

Page 7: Manajemen Pemeliharaan

Laporan Kerja PraktekDepartemen Rancang BangunPT. Petrokimia Gresik

Melanjutkan pekerjaan pemeliharaan yang belum selesai pelaksanaannya

pada waktu jam kerja normal.

Melaksanakan pekerjaan pemeliharaan atas permintaan unit lain diluar jam

kerja.

Melaksanakan pekerjaan yang sifatnya emergency diluar jam kerja normal

yang harus selesai pada saat itu.

6.4.6 Sistem Pemeliharaan di Lingkungan Asosiasi

Perusahaan Pupuk di Indonesia yang tergabung dalam APPI (Asosiasi

Produsen Pupuk Indonesia), mempunyai unit pabrik yang berbeda–beda sifat

maupun karakter dari masing – masing unit tersebut.

Oleh karena itu agar dapat dicapai operasional yang berkesinambungan

dengan stream days yang tinggi, maka sistem pemeliharaan yang dipilih harus

dapat mewakili seluruh unit pabrik yang mempunyai aneka karakter tersebut.

Sistem yang dianggap mampu menampung aspirasi pemeliharaan yaitu

sistem gabungan. Sistem gabungan ini meliputi :

a. Sistem Corrective Maintenance

b. Sistem Preventive Maintenance

c. Sistem Break Down Maintenance

d. Sistem Improvement Maintenance

Untuk saat ini, Departemen Pemeliharaan I telah menerapkan Manajemen

Pemeliharaan sesuai dengan kondisi di lapangan (condition based).

1.5 Pelaksanaan Pemeliharaan

Pekerjaan di lapangan dimulai dengan permintaan jasa pekerjaan (terbit Work

Order / SPK) dan diakhiri dengan pengisian realisasi pekerjaan (SPBK).

Jenis – jenis pelaksanaan pemeliharaan :

a. Terencana : Schedule preventive (service ringan, service berat,

overhaul), on condition monitoring, dan perta.

Aktivitas dari proses pemeliharaan terencana :

Jurusan Teknik MesinFakultas Teknologi IndustriInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya90

Page 8: Manajemen Pemeliharaan

Laporan Kerja PraktekDepartemen Rancang BangunPT. Petrokimia Gresik

Service ringan

Aktivitas pengecekan secara periodik tanpa mematikan peralatan.

Service berat

Aktivitas perbaikan secara periodik dengan mematikan peralatan.

Overhaul

Aktivitas perbaikan dan penggantian secara periodik dimana harus

mematikan peralatan.

On condition monitoring

Upaya secara periodik memonitor kondisi peralatan untuk memprediksi

apa dan kapan perbaikan yang harus dilakukan.

Perta

Perbaikan rutin tahunan untuk mengembalikan keandalan peralatan ke

kondisi design.

b. Tidak terencana : Emergency / Breakdown

Pemeliharaan tidak terencana diakibatkan oleh gangguan / kerusakan yang tidak

terduga akibat kesalahan pada proses yang tidak dapat direncanakan.

c. Modifikasi : Penyempurnaan , Penambahan

Pemeliharaan modifikasi termasuk dalam penyempurnaan peralatan dan

penyempurnaan system (penambahan peralatan).

Jurusan Teknik MesinFakultas Teknologi IndustriInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya91