4
MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN, Khususnya Tentang Problem Solving Cycle Manajemen kesehatan merupakan salah satu subsistem dalam Sistem Kesehatan Nasional. Subsistem manajemen kesehatan adalah tatanan yang menghimpun berbagai upaya administrasi kesehatan yang ditopang oleh pengelolaan data dan informasi pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pengaturan hukum kesehatan secara terpadu dan saling mendukung, guna menjamin tercapainya derajat kesehatan yang setinggi- tingginya. Tujuan subsistem manajemen kesehatan adalah terselenggaranya fungsi-fungsi administrasi kesehatan yang berhasil guna dan berdaya guna, didukung oleh sistem informasi IPTEK dan hukum kesehatan, untuk menjamin terselenggaranya pembangunan kesehatan yang meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Subsistem manajemen kesehatan terdiri dari 4 (empat) unsur utama yakni administrasi kesehatan, informasi kesehatan, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta hukum kesehatan. (Sistem Kesehatan Nasional, 2004) Manajemen Puskesmas didefinisikan sebagai rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematis untuk menghasilkan keluaran Puskesmas yang efektif dan efisien. Rangkaian kegiatan sistematis yang dilaksanakan Puskesmas

MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN

MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN,

Khususnya Tentang Problem Solving Cycle

Manajemen kesehatan merupakan salah satu subsistem dalam Sistem

Kesehatan Nasional. Subsistem manajemen kesehatan adalah tatanan yang

menghimpun berbagai upaya administrasi kesehatan yang ditopang oleh pengelolaan

data dan informasi pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi,

serta pengaturan hukum kesehatan secara terpadu dan saling mendukung, guna

menjamin tercapainya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

Tujuan subsistem manajemen kesehatan adalah terselenggaranya fungsi-

fungsi administrasi kesehatan yang berhasil guna dan berdaya guna, didukung oleh

sistem informasi IPTEK dan hukum kesehatan, untuk menjamin terselenggaranya

pembangunan kesehatan yang meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-

tingginya. Subsistem manajemen kesehatan terdiri dari 4 (empat) unsur utama yakni

administrasi kesehatan, informasi kesehatan, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta

hukum kesehatan. (Sistem Kesehatan Nasional, 2004)

Manajemen Puskesmas didefinisikan sebagai rangkaian kegiatan yang bekerja

secara sistematis untuk menghasilkan keluaran Puskesmas yang efektif dan efisien.

Rangkaian kegiatan sistematis yang dilaksanakan Puskesmas membentuk fungsi-

fungsi manajemen, yang harus dilaksanakan secara terkait dan berkesinambungan

(Departemen Kesehatan, 2004).

Manajemen Puskesmas diselenggarakan sebagai :

1. Proses pencapaian tujuan Puskesmas;

2. Proses menselaraskan tujuan organisasi dan tujuan pegawai Puskesmas

3. (management by objectives atau MBO) menurut Drucker;

4. Proses mengelola dan memberdayakan sumber daya dalam rangka efisiensi dan

5. efektivitas Puskesmas;

6. Proses pengambilan keputusan dan pemecahan masalah;

7. Proses kerjasama dan kemitraan dalam pencapaian tujuan Puskesmas;

8. Proses mengelola lingkungan.

Page 2: MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN

Fungsi manajemen yang digunakan oleh Puskesmas diadaptasi dari fungsi

manajemen yang dikemukakan oleh Terry yaitu: Planning, Organizing; Actuating;

Controlling; Evaluating. Semua fungsi - fungsi manajemen tersebut memerlukan

pengambilan keputusan dan pemecahan masalah. Adapun langkah-langkah proses

pemecahan masalah (problem solving cycle) diilustrasikan sebagai berikut :

Keterangan :

P = Planning;

O = Organizing;

A = Actuating;

C = Controlling;

E = Evaluating.

Sumber: Biro Perencanaan

Departemen Kesehatan RI dan

Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Indonesia.

Langkah pertama dalam siklus pemecahan masalah adalah menentukan

masalah, dimulai dengan kegiatan analisis situasi (identifikasi masalah). Dari analisis

situasi akan diketemukan banyak masalah. Masalah yang sudah menjadi prioritas,

dirumuskan dengan jelas. Kemudian memilih alternatif intervensi untuk mencapai

tujuan tersebut. Selanjutnya program dilaksanakan. Untuk itu memerlukan suatu

organisasi yang tertata dengan baik (organizing). Pelaksanaan program atau

implementasi memerlukan fungsi penggerakan dan pelaksanaan (actuating) dengan

melaksanakan fungsi kepemimpinan, motivasi, komunikasi, dan pengarahan serta

pengawasan dan pengendalian. (controlling). Hasil implementasi dan pelaksanaan

kemudian dilakukan penilaian (evaluating). Evaluasi ini kemudian dipergunakan

sebagai masukan dalam proses atau siklus selanjutnya dalam pemecahan masalah.