14

Manajemen limbah semseter 1(Kulit manggis)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Manajemen limbah semseter 1(Kulit manggis)
Page 2: Manajemen limbah semseter 1(Kulit manggis)

Produksi manggis Indonesia pada tahun 2007 mencapai 112.722 ton namun, hanya sekitar 5.697 ton dari jumlah total produksi sekitar 72.634 ton yang dapat diekspor (Anonim, 2008).

Sisanya dipasarkan didalam negeri dengan harga yang jauh lebih murah. Hal ini dikarenakan buah manggis tersebut memiliki grade yang rendah dikarenakan cacat maupun undersize (Anonim, 2008).

Melihat jumlah buah manggis undergrade yang mencapai 66.937 ton atau sebanyak 92% dari total produksi manggis, maka sangatlah disayangkan bila buah manggis tersebut tidak diolah lebih lanjut agar memiliki nilai tambah dengan harga jual yang lebih tinggi.

Page 3: Manajemen limbah semseter 1(Kulit manggis)
Page 4: Manajemen limbah semseter 1(Kulit manggis)

Kandungan Jumlah

Air 5,87 %

Abu 2,17 %

Lemak 0,63%

Protein 0,71%

Total gula 1,17%

KarbohidratAntosianinXanthone Total fenol

35,61%5,7-6,2 mg/g

 0,7-34,9 mg/g50,5-154,6 mg/g

Page 5: Manajemen limbah semseter 1(Kulit manggis)

Antioksidan yang unik dengan kadar tinggi pada kulit buah manggis adalah senyawa xanthone.

Xanthone bermanfaat mencegah pertumbuhan sel kanker dan tumor.

Nilai ORAC (Oxygen Radical Absorbance Capacity), yaitu parameter untuk mengukur kapasitas antioksidan, wortel sebesar 200, rasberi 1.220, blueberry 2400, delima 3.037, wolfberry 3.472 dan manggis 17.000

Page 6: Manajemen limbah semseter 1(Kulit manggis)

Kemampuan antioksidannya bahkan melebihi vitamin C dan E yang selama ini dikenal sebagai antioksidan yang paling efektif.

Kandungan alphamangostin dan gamma-maostin pada buah manggis juga bersifat sebagai antibakteri.

Alphamagodtin juga diketahui mempunyai efektivitas yang sama baiknya dengan antibiotika yang berada di pasaran seperti amphicillin dan minocycline.

Dari hasil penelitian, ternyata kulit buah manggis memiliki kandungan Xanthones 27 kali lebih banyak dari daging buah manggis.

Page 7: Manajemen limbah semseter 1(Kulit manggis)

Antosianin adalah kelompok pigmen yang berwarna merah sampai biru yang terdapat pada tanaman.

Pigmen ini banyak ditemukan pada buah-buahan, sayuran, dan bunga seperti anggur, stroberi, rasberi, ceri, apel, bunga mawar, dan bunga sepatu.

Dua puluh jenis senyawa antosianin telah ditemukan, tetapi hanya enam yang berperan penting dalam bahan pangan, yaitu pelargonidin, sianidin, delfinidin, peonidin, petunidin, dan malvidin.

Senyawa antosianin memiliki kemampuan sebagai antioksidan dan berperan cukup penting dalam mencegah penyakit neuronal, kardiovaskuler, kanker, dan diabetes.

Page 8: Manajemen limbah semseter 1(Kulit manggis)

Proses ekstraksi dilakukan dengan merendam kulit manggis, di dalam bahan pengekstrak selama satu malam di dalam lemari es.

Waktu ekstraksi yang relatif lama, ditujukan untuk mendapatkan rendemen dan total antosianin yang tinggi, karena dalam ekstraksi tidak dilakukan pengadukan.

Pengaruh perlakuan pendahuluan dilakukan untuk mengefektifkan proses ekstraksi.

Ekstraksi pigmen antosianin kulit buah manggis menggunakan air dengan asam sitrat 5% menghasilkan rendemen sebesar 13,99%.

Page 9: Manajemen limbah semseter 1(Kulit manggis)

Air Air

Supernatan

Page 10: Manajemen limbah semseter 1(Kulit manggis)

Air Air

Page 11: Manajemen limbah semseter 1(Kulit manggis)

Pewarna alami dengan menggunakan pigmen antosianin dari hasil ekstraksi kulit manggis, paling cocok diaplikasikan sebagai pewarna soft drink karena pada umumnya soft drink bersifat asam.

Umumnya minuman soft drink berkarbonat mempunyai pH cukup rendah, berkisar antara 2.0 – 3.5.

Kondisi ini sangat berperan terhadap stabilitas pigmen antosiani, karena pigmen antosianin bersifat stabil pada kondisi asam.

Pemakaian pewarna ini tidak disarankan untuk digunakan dalam pembuatan bolu atau kue karena makanan tersebut tidak bersifat asam.

Page 12: Manajemen limbah semseter 1(Kulit manggis)

Tanin mempunyai rasa sepat dan dapat digunakan dalam menyamak kulit.

Tanin terdiri atas berbagai asam fenolat. Beberapa senyawa tanin mempunyai aktivitas

antioksidan, menghambat pertumbuhan tumor, dan menghambat enzim seperti reverse transkriptase dan DNA topoisomerase, antidiare, hemostatik, dan antihemoroid.

Selain menyebabkan rasa pahit dan sepat, tanin mampu membentuk kompleks kuat dengan protein sehingga menghambat proses absorpsi protein dalam pencernaan, atau bersifat antinutrisi.

Karena itu, kadar tanin dalam produk pangan perlu dikurangi sampai kadar aman dan baik untuk pencernaan.

Page 13: Manajemen limbah semseter 1(Kulit manggis)

Kulit buah manggis diketahui mempunyai daya antimikroba terhadap beberapa jenis bakteri, salah satunya Staphylococcus aureus yang resisten terhadap antibiotik metisilin.

Ekstrak etanol kulit buah manggis mempunyai efek meredam radikal bebas yang kuat.

5. Anti kanker Selain sebagai anti antioksidan, khasiat

xanthone juga sebagai anti kanker. Ekstrak kulit manggis bersifat antiproliferasi

untuk menghambat pertumbuhan sel kanker, selain itu ekstrak kulit manggis juga bersifat apoptosis, penghancur sel kanker.

Page 14: Manajemen limbah semseter 1(Kulit manggis)