61
MODUL 5 MANAJEMEN LIMBAH MEDIS DAN PERLINDUNGAN DIRI DALAM PEMBERIAN PELAYANAN KESPRO OLEH BIDAN DI MASA PANDEMI

MANAJEMEN LIMBAH MEDIS DAN PERLINDUNGAN DIRI DALAM

  • Upload
    others

  • View
    15

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MANAJEMEN LIMBAH MEDIS DAN PERLINDUNGAN DIRI DALAM

MODUL 5

MANAJEMEN LIMBAH MEDIS DAN PERLINDUNGAN DIRI DALAM PEMBERIAN PELAYANAN KESPRO OLEH BIDAN

DI MASA PANDEMI

Page 2: MANAJEMEN LIMBAH MEDIS DAN PERLINDUNGAN DIRI DALAM

1

Penjelasan SingkatMenjelaskan pengetahuan dan keterampilan yang perlu dimiliki bidan dalam melaksanakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) di Fasilitas Pelayanan Kesehatan/Tempat Praktik Mandiri Bidan (TPMB).

Bidan perlu melaksanakan PPI di fasilitas kesehatan untuk melindungi klien, petugas kesehatan, pengunjung yang menerima pelayanan kesehatan serta masyarakat dengan cara memutus siklus penularan penyakit infeksi melalui kewaspadaan standar dan kewaspadaan berdasarkan transmisi.

Page 3: MANAJEMEN LIMBAH MEDIS DAN PERLINDUNGAN DIRI DALAM

2

Tujuan PembelajaranUmum:

Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta latih diharapkan mampu memahami dan memberikan layanan kesehatan reproduksi yang aman sesuai dengan tingkat risiko di masa pandemi baik bagi diri sendiri, klien, dan masyarakat.Khusus:

a. Peserta latih mampu menilai risiko penularan penyakit dari layanan kesehatan yang diberikan di Tempat Praktek Mandiri Bidan (TPMB).

b. Peserta latih mau dan mampu melaksanakan langkah-langkah perlindungan diri menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai standar dalam memberikan layanan kepada klien.

c. Peserta latih memahami dan mampu melaksanakan pengelolaan limbah medis sebagai upayapencegahan penularan penyakit bagi diri sendiri, klien, keluarga dan masyarakat.

Page 4: MANAJEMEN LIMBAH MEDIS DAN PERLINDUNGAN DIRI DALAM

3

Materi Pokok dan Sub Materi PokokA. Tinjauan Umum

1. Pentingnya PPI oleh nakes.

2. Kategori limbah di Fasyankes.

3. Sumber limbah di Fasyankes.

B. Pencegahan dan pengendalian infeksi untuk fasilitas layanan Kesehatan:

1. Prinsip kewaspadaan standar pada masa pandemic COVID-19.

2. Panduan cara memasang dan melepas APD untuk kewaspadaan terhadap droplet dan kontak dariCOVID-19.

3. Cara yang tepat untuk membersihkan tangan sesuai dengan metode yang direkomendasikan WHO.

C. Metode Manajemen Limbah:

1. Praktik untuk meminimalkan, memisahkan, mengumpulkan, mengangkut, dan menyimpan limbahlayanan Kesehatan.

2. Metode pengolahan dan pembuangan akhir yang direkomendasikan untuk fasilitas layanan Kesehatan.

Page 5: MANAJEMEN LIMBAH MEDIS DAN PERLINDUNGAN DIRI DALAM

4

Metode Pembelajaran

1. Diskusi dan tanya jawab.2. Pertemuan virtual dengan Zoom atau Microsoft Team.3. Pemaparan materi.4. Penugasan:

a. Pre dan post test. b. Peserta membuat dan mengirimkan video berdasarkan penugasan: hand

hygiene, pemasangan APD, pelepasan APD.

Page 6: MANAJEMEN LIMBAH MEDIS DAN PERLINDUNGAN DIRI DALAM

5

Media dan Alat Bantu1. Jaringan internet.2. Laptop/Komputer/Tablet/telepon pintar.3. Bahan Tayang/slide.4. Bahan Video Tutorial.5. Modul6. ATK7. Bahan/alat praktek (misalnya APD) /alat peraga.

Page 7: MANAJEMEN LIMBAH MEDIS DAN PERLINDUNGAN DIRI DALAM

6

Langkah-Langkah Pembelajaran

• Pengkondisian• Paparan materi• Diskusi dan tanya jawab• Penugasan

Page 8: MANAJEMEN LIMBAH MEDIS DAN PERLINDUNGAN DIRI DALAM

7

URAIAN MATERI

Page 9: MANAJEMEN LIMBAH MEDIS DAN PERLINDUNGAN DIRI DALAM

7

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)

8

Page 10: MANAJEMEN LIMBAH MEDIS DAN PERLINDUNGAN DIRI DALAM

9

Pentingnya Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) bagi tenaga kesehatan• Tindakan medis berpotensi menularkan penyakit infeksi.• “Healthcare-associated infections” (HAIs) tidak terbatas infeksi pada pasien,

tetapi juga pada petugas Kesehatan.• Tujuan PPI membantu mengurangi penyebaran infeksi yang terkait dengan

pelayanan kesehatan.• Permenkes No. 27/2017 tentang PPI di Fasyankes. • Fasyankes memungkinkan pencemaran lingkungan, gangguan kesehatan, juga

menghasilkan limbah yang dapat menularkan penyakit. • Pengelolaan limbah di fasilitas pelayanan Kesehatan.

Page 11: MANAJEMEN LIMBAH MEDIS DAN PERLINDUNGAN DIRI DALAM

10

Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) untuk Fasyankes

1. Kebersihan tangan

2. Penggunaan APD (sarung tangan, masker, gaun, kaca mata, sepatu)

3. Pengendalian lingkungan

4. Pengendalian limbah

5. Pengelolaan Peralatan Pasien dan Alat Medis Lainnya.

6. Pengelolaan linen

7. Penyuntikan yang aman

8. Kebersihan pernapasan (etika batuk/bersin)

9. Penempatan pasien

10. Perlindungan Kesehatan petugas

Prinsip kewaspadaan standar :

Page 12: MANAJEMEN LIMBAH MEDIS DAN PERLINDUNGAN DIRI DALAM

11

4 Kelompok Risiko Pajanan Bagi Bidan1. Risiko rendah, tidak kontak langsung pasien suspek/probable/konfirmasi

COVID-19.2. Risiko sedang, kontak langsung dengan pasien yang belum diketahui status

terinfeksi COVID-19.3. Risiko tinggi, melakukan pelayanan pada suspek/probable/konfirmasi COVID-

19 namun tidak termasuk melakukan tindakan aerosol.• Risiko sangat tinggi, melakukan pelayanan tindakan aerosol pada pasien

suspek/probable/konfirmasi COVID-19, serta tenaga kesehatan yang melakukan pengambilan spesimen pernapasan (nasofaring dan orofaring) dan otopsi.

Page 13: MANAJEMEN LIMBAH MEDIS DAN PERLINDUNGAN DIRI DALAM

12

Alat Pelindung Diri (APD)• Pakaian khusus/peralatan yang dipakai melindungi diri dari bahaya

yang ada di lingkungan kerja.• APD digunakan sesuai indikasi dan risiko paparan.• Indikasi penggunaan APD: Jika melakukan tindakan yang berisiko

terpercik/terciprat darah, produk darah dan cairan tubuh. • Pelepasan APD secara sistematis harus dilakukan segera setelah

selesai tindakan.• Tidak dibenarkan menggantung masker di leher, memakai sarung

tangan sambil menulis dan menyentuh permukaan lingkungan.

Page 14: MANAJEMEN LIMBAH MEDIS DAN PERLINDUNGAN DIRI DALAM

13

JENIS APD

Pelindung kepala (Topi) Kacamata dan pelindung wajah MASKER

SARUNG TANGAN

SEPATUGAUN/COVERALL

Page 15: MANAJEMEN LIMBAH MEDIS DAN PERLINDUNGAN DIRI DALAM

14

Prinsip Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)• Selalu bersihkan tangan Anda sebelum dan setelah menggunakan APD.

• APD harus tersedia di tempat dan di saat diperlukan:

• Dengan ukuran yang tepat

• Pilih sesuai risiko atau sesuai langkah pencegahan berdasarkan transmisi.

• Selalu kenakan sebelum memeriksa pasien.

• Selalu lepas segera setelah tugas selesai dan/atau meninggalkan area perawatan pasien.

• JANGAN PERNAH menggunakan kembali APD-disposable.

• Bersihkan dan disinfeksi APD-reusable setelah digunakan, jika akan digunakan lagi.

Page 16: MANAJEMEN LIMBAH MEDIS DAN PERLINDUNGAN DIRI DALAM
Page 17: MANAJEMEN LIMBAH MEDIS DAN PERLINDUNGAN DIRI DALAM
Page 18: MANAJEMEN LIMBAH MEDIS DAN PERLINDUNGAN DIRI DALAM

15

PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI

PERHATIAN

Cara “memakai“ dengan BENAR, Cara “melepas“ dengan BENAR, Cara mengumpulkan (“disposal”)

dengan BENAR

Page 19: MANAJEMEN LIMBAH MEDIS DAN PERLINDUNGAN DIRI DALAM

16

CARA MENGGUNAKAN DAN MELEPASKAN APD

Page 20: MANAJEMEN LIMBAH MEDIS DAN PERLINDUNGAN DIRI DALAM

17

VIDEO CARA MENGENAKAN DAN MELEPASKAN APD

MODUL 5A, 12 menit 11 detik

Page 21: MANAJEMEN LIMBAH MEDIS DAN PERLINDUNGAN DIRI DALAM

18

KEBERSIHAN TANGAN

Page 22: MANAJEMEN LIMBAH MEDIS DAN PERLINDUNGAN DIRI DALAM

19

KEBERSIHAN TANGAN Kebersihan tangan yang baik dan benar

merupakan hal yang penting dan pilar dalam mencegah dan mengendalikan

infeksi pada pelayanan kesehatan

Page 23: MANAJEMEN LIMBAH MEDIS DAN PERLINDUNGAN DIRI DALAM

20

LIMA WAKTU KEBERSIHAN TANGAN

Page 24: MANAJEMEN LIMBAH MEDIS DAN PERLINDUNGAN DIRI DALAM

21

ENAM LANGKAH KEBERSIHAN TANGAN

Page 25: MANAJEMEN LIMBAH MEDIS DAN PERLINDUNGAN DIRI DALAM

22

Prinsip-Prinsip Dalam Kebersihan Tangan• Pastikan semua petugas kesehatan sudah memahami 5(lima) waktu serta 6 (enam) langkah kebersihan tangan

• Mematuhi langkah langkah kebersihan tangan secaraberurutan dengan baik dan benar.

• Tersedia sarana kebersihan tangan.

• Sebelum melakukan kebersihan tangan, pastikan kukutetap pendek, bersih dan bebas dari pewarnaan kuku,tidak menggunakan kuku palsu, hindari pemakaianasesoris tangan (jam tangan, perhiasan), tutupi lukaatau lecet dengan pembalut anti air.

• Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir bila tanganjelas terlihat kotor atau terkontaminasi oleh bahan yangmengandung protein dan lemak.

• Bebaskan area tangan sampai pergelangan tangan jikamenggunakan baju lengan panjang (digulung ke atas).

• Gunakan bahan yang mengandung alkohol untukmendekontaminasi tangan secara rutin, bila tangan tidakjelas terlihat kotor.

• Sabun cair dianjurkan di dalam botol yang memilikidispenser, jika menggunakan sabun batangan makasabun di potong kecil untuk sekali pakai.

• Kertas tisu sekali pakai sebagai pengering tangan, jikatidak memungkinkan dapat menggunakan handuk sekalipakai.

Page 26: MANAJEMEN LIMBAH MEDIS DAN PERLINDUNGAN DIRI DALAM

Tidak Tampakkotor:

Hand rub

KEBERSIHAN TANGAN

Jika Tampak kotor:Hand wash (cucitangan dengan

sabun)

23

Page 27: MANAJEMEN LIMBAH MEDIS DAN PERLINDUNGAN DIRI DALAM

24

VIDEO PROSEDUR KEBERSIHAN TANGAN

MODUL 5B, 7 menit 52 detik

Page 28: MANAJEMEN LIMBAH MEDIS DAN PERLINDUNGAN DIRI DALAM

25

Pengelolaan Limbah di Fasilitas Pelayanan

Kesehatan

Page 29: MANAJEMEN LIMBAH MEDIS DAN PERLINDUNGAN DIRI DALAM

26

LIMBAHBERDASARKAN BENTUK a. Limbah Cairb. Limbah Padatc. Limbah GasBERDASARKAN JENISa. Limbah Infeksiusb. Limbah Non Infeksiusc. Limbah Bahan berbahaya dan beracun (B3)BERDASARKAN SUMBERa. Limbah Medisb. Limbah Industric. Limbah Domestik

Page 30: MANAJEMEN LIMBAH MEDIS DAN PERLINDUNGAN DIRI DALAM

27

PENATALAKSANAAN LIMBAH INFEKSIUSü Dimasukkan dalamwadah dengan kantong plastik kuning

ü Wadah harus kuat, tahan air dan mudah dibersihkan

ü Penempatan wadah dekat dengan area tindakan

ü Jika wadah sudah berisi ¾ segera diangkat, diikat kuat dantidak boleh dibuka lagi

ü Pembuangan akhir limbah infeksius, dapat dimusnahkandengan insenerator atau bekerjasama dengan pihak ketiga.

ü Jika bekerja sama dengan pihak ketiga maka pastikan merekamemiliki perijinan, fasilitas pengelolaan limbah sesuai denganperaturan dan perundang undangan

Page 31: MANAJEMEN LIMBAH MEDIS DAN PERLINDUNGAN DIRI DALAM

28

PENATALAKSANAAN LIMBAH NON INFEKSIUSü Dimasukkan dalam wadah dengan kantong plastik Hitam.ü Wadah harus yang kuat, tahan air dan mudah dibersihkan.ü Tempatkan wadah dekat dengan area tindakan.ü Jika wadah sudah berisi ¾ segera diangkat, diikat kuat dan

dibawa ke TPS.ü Limbah non infeksius seperti botol-botol obat dapat

dilakukan recycle dengan melakukan pembersihan terlebihdahulu.

ü Pembuangan akhir limbah non infeksius di TempatPembuangan Akhir (TPA) yang sudah ditentukan olehPemda setempat.

Page 32: MANAJEMEN LIMBAH MEDIS DAN PERLINDUNGAN DIRI DALAM

29

PENANGANAN LIMBAH BENDA TAJAM• Jangan menekuk atau mematahkan benda tajam. • Jangan letakkan limbah benda tajam sembarang tempat. • Segera buang limbah benda tajam ke kontainer (safety box) yang tersedia. • Selalu buang limbah benda tajam sendiri oleh si pemakai. • Tidak menyarungkan kembali (recapping) jarum suntik bekas pakai. • Kontainer limbah benda tajam diletakkan dekat lokasi tindakan. • Kontainer (safety box) dibuang setelah terisi ⅔ penuh.

Page 33: MANAJEMEN LIMBAH MEDIS DAN PERLINDUNGAN DIRI DALAM

30

PENGELOLAAN LIMBAH CAIR• Limbah cair yang berasal dari seluruh sumber

harus diolah melalui unit pengolah limbahcair (IPAL).

• Limbah cair seperti feces, urin, darah dibuangpada pembuangan atau pojok limbah(spoelhoek).

• Pastikan terdapat tempat penampunganlimbah sementara, yang terpisah dari area pelayanan dengan ruangan tertutup.

• Penyimpanan limbah tidak menempel di lantai - gunakan papan penyanggah ataupalet. Dilakukan pembersihan rutin. Dikelolasesuai peraturan perundang- undangan

Page 34: MANAJEMEN LIMBAH MEDIS DAN PERLINDUNGAN DIRI DALAM

31

Sumber limbah di Fasyankes• Limbah non B3/limbah domestik berasal dari ruangan rawat

inap, instalasi gizi, kegiatan administrasi, pembersihan lingkungan, dan kegiatan lainnya.

• Limbah B3 atau limbah medis berasal dari pelayanan medis maupun pelayanan penunjang medis.

Page 35: MANAJEMEN LIMBAH MEDIS DAN PERLINDUNGAN DIRI DALAM

32

MANAJEMEN LIMBAH DI FASYANKES

LIMBAH DI FASYANKES

INFEKSIUS

Limbah infeksius adalahsemua limbah yang

terkontaminasi cairantubuh pasien

NON INFEKSIUS

(semua limbah yang tdkgerkontaminasi darah,

cairan tubuh)

Contoh: kertas, kotak, botol, wadah plastik,

sisa makanan, sisapembungkus obat, sampah kebun, dll

LIMBAH BENDA TAJAM adalahsemua limbah yang dapat melukai kulityang masuk ke pemdarah (jarumsuntik,jarumhecting, skalpel, ampul, bisturi, semua benda yang mempunyaipermukaan tajam)

Limbah Cair : IPAL Limbah Padat :

InceneratorDaur ulang/

TPA Incenerator

Page 36: MANAJEMEN LIMBAH MEDIS DAN PERLINDUNGAN DIRI DALAM

33

Metode Manajemen Limbah

• Praktik untuk meminimalkan, memisahkan, mengumpulkan, mengangkut, dan menyimpan limbah layanan kesehatan.

• Proses pengelolaan limbah dimulai dari identifikasi, pemisahan, labeling, pengangkutan, penyimpanan hingga pembuangan/ pemusnahan.

Page 37: MANAJEMEN LIMBAH MEDIS DAN PERLINDUNGAN DIRI DALAM

34

Identifikasi Jenis Limbah• Secara umum limbah medis dibagi menjadi padat, cair, dan gas. • Kategori limbah medis padat terdiri dari:

• benda tajam,

• limbah infeksius,

• limbah patologi,

• limbah sitotoksik,

• limbah tabung bertekanan,

• limbah genotoksik,

• limbah farmasi,

• limbah dengan kandungan logam berat,

• limbah kimia,

• limbah radioaktif.

Page 38: MANAJEMEN LIMBAH MEDIS DAN PERLINDUNGAN DIRI DALAM

35

Pemisahan Limbah

• Limbah infeksius: Limbah yang terkontaminasi darah dan cairan tubuh àkantong plastik berwarna kuning.

• Limbah non-infeksius: Limbah yang tidak terkontaminasi darah dan cairan tubuh à kantong plastik berwarna hitam.

• Limbah benda tajam: Limbah yang memiliki permukaan tajam à wadah tahan tusuk dan air.

• Limbah cair segera dibuang ke tempat pembuangan/pojok limbah cair (spoelhoek).

Page 39: MANAJEMEN LIMBAH MEDIS DAN PERLINDUNGAN DIRI DALAM

36

Wadah Tempat PenampunganWadah tempat penampungan sementara limbah infeksius berlambang biohazard.

Wadah limbah di ruangan:

● Harus tertutup.

● Mudah dibuka dengan menggunakan pedal kaki.

● Bersih dan dicuci setiap hari.

● Terbuat dari bahan yang kuat, ringan dan tidak berkarat.

● Jarak antar wadah limbah 10-20 meter, diletakkan di ruang tindakan dan wadahtidak boleh diletakkan di bawah tempat tidur pasien.

● Ikat kantong plastik limbah jika sudah terisi ¾ penuh.

Page 40: MANAJEMEN LIMBAH MEDIS DAN PERLINDUNGAN DIRI DALAM

37

Pengangkutan● Menggunakan troli khusus yang kuat, tertutup

dan mudah dibersihkan, tidak boleh tercecer, petugas menggunakan APD ketika mengangkut limbah

● Lift pengangkut limbah berbeda dengan lift pasien, bila tidak memungkinkan, atur waktu pengangkutan limbah.

Page 41: MANAJEMEN LIMBAH MEDIS DAN PERLINDUNGAN DIRI DALAM

38

Tempat Penampungan Limbah Sementara● Tempat Penampungan Sementara limbah sebelum dibawa ke tempat penampungan akhir

pembuangan.

● Tempatkan limbah dalam kantong plastik dan ikat dengan kuat.

● Beri label pada kantong plastik limbah.

● Setiap hari limbah diangkat dari TPS minimal 2 kali sehari.

● Mengangkut limbah harus menggunakan kereta dorong khusus.

● Kereta dorong harus kuat, mudah dibersihkan, tertutup, limbah tidak boleh ada yang tercecer.

● Gunakan APD ketika menangani limbah.

● TPS harus di area terbuka, terjangkau oleh kendaraan, aman dan selalu dijaga kebersihannya dankondisi kering.

Page 42: MANAJEMEN LIMBAH MEDIS DAN PERLINDUNGAN DIRI DALAM

39

VIDEO PENGELOLAAN LIMBAH

MODUL 5C, 3 menit 26 detik

Page 43: MANAJEMEN LIMBAH MEDIS DAN PERLINDUNGAN DIRI DALAM

40

Metode Pengolahan dan Pembuangan Akhir

Page 44: MANAJEMEN LIMBAH MEDIS DAN PERLINDUNGAN DIRI DALAM

41

Pengolahan Limbah● Limbah infeksius dimusnahkan dengan insinerator.

● Limbah non-infeksius dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPA).

● Limbah benda tajam dimusnahkan dengan insinerator.

● Limbah cair dibuang ke spoelhoek.

● Limbah feces, urin, darah dibuang ke tempat pembuangan/pojok limbah(spoelhoek).

Page 45: MANAJEMEN LIMBAH MEDIS DAN PERLINDUNGAN DIRI DALAM

42

Penanganan Limbah Benda Tajam/Pecahan Kaca• Jangan menekuk atau mematahkan benda tajam.

• Jangan meletakkan limbah benda tajam sembarang tempat.

• Segera buang limbah benda tajam ke wadah yang tersedia tahan tusukdan tahan air dan tidak bisa dibuka lagi.

• Selalu buang sendiri oleh si pemakai.

• Tidak menyarungkan kembali jarum suntik habis pakai (recapping).

• Wadah benda tajam diletakkan dekat lokasi tindakan.

• Bila menangani limbah pecahan kaca gunakan sarung tangan rumahtangga.

Page 46: MANAJEMEN LIMBAH MEDIS DAN PERLINDUNGAN DIRI DALAM

43

Penanganan Limbah Benda Tajam/Pecahan Kaca

• Syarat wadah penampung limbah benda tajam:

- Tahan bocor dan tahan tusukan.

- Harus mempunyai pegangan yang dapat dijinjing dengan satu tangan.

- Mempunyai penutup yang tidak dapat dibuka lagi.

- Bentuknya dirancang agar dapat digunakan dengan satu tangan.

- Ditutup dan diganti setelah 2/3 bagian terisi dengan limbah.

- Ditangani bersama limbah medis.

Page 47: MANAJEMEN LIMBAH MEDIS DAN PERLINDUNGAN DIRI DALAM

44

Pembuangan Limbah Benda Tajam

• Harus dimasukkan ke dalam kantong medis sebelum insinerasi.

• Bila tidak mungkin dibakar/insenerasi – dapat dikubur dan dikaporisasi bersamalimbah lain.

• Apapun metode yang digunakan haruslah tidak memberikan kemungkinanperlukaan.

Page 48: MANAJEMEN LIMBAH MEDIS DAN PERLINDUNGAN DIRI DALAM

45

Pembuangan Limbah

Page 49: MANAJEMEN LIMBAH MEDIS DAN PERLINDUNGAN DIRI DALAM

46

Alternatif Pembuangan Limbah Medis di DTPK

Limbah dikubur di lokasi dengan ketentuan Permen LH no P.56/Menlhk-Setjen/2015 pasal 25-28:

• bebas banjir, tanah longsor;

• berjarak paling sedikit 20 m (dua puluh meter) dari sumur dan/atau perumahan;

• kedalaman kuburan minimal 1,8 meter;

• diberikan pagar pengaman dan papan penanda kuburan Limbah B3.

• mengisi kuburan Limbah B3 dengan Limbah B3 maksimal setengah dari jumlah volume total, dan

ditutup dengan kapur dengan ketebalan paling rendah 50 cm sebelum ditutup dengan tanah.

• memberikan sekat tanah dengan ketebalan minimal 10 cm pada setiap lapisan Limbah B3 yang

dikubur.

• melakukan pencatatan, perawatan, pengamanan, dan pengawasan terhadap limbah B3 yang

dikubur.

Page 50: MANAJEMEN LIMBAH MEDIS DAN PERLINDUNGAN DIRI DALAM

47

Alternatif Pembuangan Limbah Medis di DTPK

Page 51: MANAJEMEN LIMBAH MEDIS DAN PERLINDUNGAN DIRI DALAM

48

PENATALAKSANAAN LINEN

Page 52: MANAJEMEN LIMBAH MEDIS DAN PERLINDUNGAN DIRI DALAM

49

KATEGORI LINEN•Linen kotor•Linen terkontaminasi.

Page 53: MANAJEMEN LIMBAH MEDIS DAN PERLINDUNGAN DIRI DALAM

50

PRINSIP PENGELOLAAN LINEN 1. SPO penatalaksanaan linen: penanganan,

pengangkutan dan distribusi linen harusjelas.

2. Harus mengenakan APD lengkap.3. Linen dipisahkan sejak dari lokasi

penggunaan.4. Semua linen kotor segera

dibungkus/dimasukkan ke dalam kantong kuning di lokasi penggunaannya dan tidak boleh disortir atau dicuci di lokasi dimana linen dipakai.

5. Linen yang terkontaminasi darah atau cairan tubuh dimasukkan kantong kuning dan diangkut/ditransportasikan secara berhati-hati agar tidak terjadi kebocoran.

Page 54: MANAJEMEN LIMBAH MEDIS DAN PERLINDUNGAN DIRI DALAM

51

PRINSIP PENGELOLAAN LINEN

6. Buang kotoran ke spoelhoek/toilet, pengangkutan dengan troliyang terpisah. Pastikan kantong tidak bocor/lepas ikatanselama transportasi. Kantong tidak perlu ganda.

7. Pastikan alur linen kotor dan linen terkontaminasi sampai dilaundry TERPISAH dengan linen yang sudah bersih.

8. Cuci dan keringkan linen di ruang laundry. Linen terkontaminasilangsung masuk mesin cuci yang segera diberi disinfektan.

9. Hilangkan cairan tubuh yang infeksius pada linen melalui 2tahap yaitu dengan deterjen selanjutnya dengan Natriumhipoklorit (Klorin) 0,5%. Perendaman harus di wadah tertutup.

Page 55: MANAJEMEN LIMBAH MEDIS DAN PERLINDUNGAN DIRI DALAM

52

TERIMA KASIH

Page 56: MANAJEMEN LIMBAH MEDIS DAN PERLINDUNGAN DIRI DALAM
Page 57: MANAJEMEN LIMBAH MEDIS DAN PERLINDUNGAN DIRI DALAM

TUGAS PERORANGAN

a

Page 58: MANAJEMEN LIMBAH MEDIS DAN PERLINDUNGAN DIRI DALAM

Setiap peserta latih membuat video saat melakukan kegiatan-kegiatanberikut:

A. Mencuci tangan dengan cairan berbahan dasar alkohol (handrub),

B. Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun dalam dispenser tertutup (hand wash),

C. Memasang APD,

D.Melepas APD dan membuang APD sekali pakai,

b

Page 59: MANAJEMEN LIMBAH MEDIS DAN PERLINDUNGAN DIRI DALAM

• Pengambilan gambar video dilakukan di tempat praktik mandiri setiap peserta latihdengan kualitas gambar baik/jelas dan pencahayaan cukup.

• Setiap video dilengkapi dengan shooting awal berupa prolog yang menjelaskannama kegiatan yang direkam, nama peserta latih, lokasi alamat praktik mandiribidan, dan nomor kontak peserta.

• Faktor penilaian video antara lain kelengkapan penempatan sarana dan prasarana untuk melakukan kebersihan tangan serta pemasangan dan pelepasan APD.

• Peserta latih merekam satu video utuh tanpa potongan untuk satu kegiatan.

• Durasi video disesuaikan dengan standar pelaksanaan tiap-tiap kegiatan.

c

Page 60: MANAJEMEN LIMBAH MEDIS DAN PERLINDUNGAN DIRI DALAM

Pengiriman Video:• Video dikirim dalam bentuk satu file kompilasi berisi 4 (empat) video kegiatan atau

4 (empat) file video tersebut dikirim masing-masing secara terpisah.

• Link pengiriman tugas: http://bit.ly/TaskModul5

• Video harus diterima panitia paling lambat satu hari sebelum penutupan pelatihan.

• File video yang dikirim dilengkapi dengan identitas peserta latih, nomor modul, judul video, dan tanggal pengiriman (format penulisan: tanggal.bulan.tahun).

• Contoh penulisan nama file video:

d

Page 61: MANAJEMEN LIMBAH MEDIS DAN PERLINDUNGAN DIRI DALAM

SELAMAT BEKERJA!

e