19
KINERJA KOPERASI INDONESIA DISUSUN OLEH: DAYU WINDA SARI 1211011037 DELTA RAHMAWANTI 1211011039 ENDAH MAS AYU 1211011055 NI MADE FINA DWIDAYANTI 1211011113 RIZKY FARADILA 1211011137 PIPIT MULYA FALUTHFI 1211011121

manajemen koperasi, kinerja koperasi indonesia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PPT kinerja koperasi indonesia

Citation preview

Slide 1

KINERJA KOPERASI INDONESIA

DISUSUN OLEH:DAYU WINDA SARI1211011037DELTA RAHMAWANTI1211011039ENDAH MAS AYU1211011055NI MADE FINA DWIDAYANTI1211011113RIZKY FARADILA1211011137PIPIT MULYA FALUTHFI1211011121

Indikator Kinerja KoperasiKinerja menjadi ukuran prestasi yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan yang dapat dilakukan.Tujuan pokok dari penilaian kinerja adalah untuk memotivasi karyawan dalam usaha untuk mencapai sasaran organisasi dan mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan agar membuahkan tindakan dan hasil seperti yang diinginkan (Mulyadi, 2001:416)

Proses Pengukuran Kinerja 1. Tahap persiapan terdiri dari tiga tahap (Mulyadi, 2001: 418)Penentuan daerah pertanggungjawaban dan manajer yang bertanggung jawab.Penetapan kriteria yang dipakai untuk mengukur kinerja.Pengukuran kinerja sesungguhnya.

Proses Pengukuran Kinerja 2. Tahap Penilaian terdiri dari tiga tahap rinci (Mulyadi,2001:424)Pembandingan kinerja sesungguhnya dengan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.Penentuan penyebab timbulnya penyimpangan kinerja sesungguhnya dari yang ditetapkan dalam standarPenegakan perilaku yang diinginkan dan tindakan yang digunakan untuk mencegah perilaku yang tidak dinginkan.

Variabel Kinerja Koperasivariabel kinerja koperasi yang diukur untuk melihat perkembangan atau pertumbuhan (growth) koperasi di Indonesia terdiri dari: jumlah koperasi volume usaha permodalan aset sisa hasil usaha

Jumlah Koperasi(1) koperasi yang aktif2012, sebesar 139.321 unit 2013, sebesar 143.117 unit 2014, sebesar 144.839 unit(2) koperasi yang tidak aktif2012, sebesar 54.974 unit2013, sebesar 60.584 unit 2014, sebesar 61.449 unit

Volume Usaha KoperasiVolume usaha koperasi adalah akumulasi nilai penerimaan barang dan jasa sejak awal tahun buku ( Januari ) sampai dengan akhir tahun buku ( Desember).Volume usaha koperasi 20122013Rp 119.182.690,08Rp 125.584.976,19

*dalam jutaan Rupiah

Permodalan201220132014 (JUNI)MODAL LUAR (Rp)*51.403.537,2080.840.572,48-MODAL SENDIRI (Rp)*51.422.621,0789.536.290,61-

*dalam jutaan rupiah

Aset Koperasi1997 adalah Rp. 9.254,6 miliyar1998 adalah Rp. 9.452,8 miliyar, meningkat 2,14 dari tahun 1997.Juni 1999 adalah Rp 14.588,2 miliyar, naik 54,33% dari tahun 1998 dan naik 57,63% dari tahun 1997.

Sisa Hasil Usaha (SHU)2012201320146.661.925,538.110.179,69-

*dalam jutaan rupiah

KesimpulanBerdasarkan variabel kinerja koperasi, pertumbuhan koperasi Indonesia semakin meningkat. Namun peningkatannya relatif kecil.

STUDI KASUS: Gagal Bayar Mitra Usaha, Koperasi Cipaganti Tawarkan Berdamai

Dana Aditiasari - detikfinanceJakarta -Koperasi Cipaganti Karya Guna Persada (KCKGP) menawarkan solusi melalui Rencana Perdamaian yang dibahas pada rapat tanggal 27 Juni 2014 di Pengadilan Niaga, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Solusi ini mengakomodasi kepentingan para mitra yang sebagian besar tidak ingin pailit dan menginginkan keterbukaan di dalam pengelolaan koperasi selanjutnya.

Juru bicara Tim Restrukturisasi yang ditunjuk Koperasi Cipaganti, Pribadi Agung mengatakan, adalah hal penting bagi koperasi dan pengelolanya untuk memprioritaskan kinerja dan aset-aset yang ada dan beroperasi saat ini sehingga dapat memberikan pengembalian yang optimal bagi para mitra.

"Bisnis Cipaganti memiliki prospek yang baik, makanya kami merekomendasikan suatu model bisnis dan rencana strategis untuk menciptakan value dan men-deliver hasil kepada mitra," kata Agung dalam siaran pers, Senin (30/6/2014).

Agung menjelaskan, dalam skema restrukturisasi yang ditawarkan, nantinya semua aset akan dikumpulkan ke dalam perusahaan baru, di mana sahamnya dimiliki 99,9% oleh koperasi. Para mitra yang nantinya akan menjadi koperasi, dapat mengontrol langsung aset dan proses restruktirisasi ini.

Selama masa transisi sebelum para mitra jadi anggota koperasi, Agung mengatakan, dapat dibentuk Komite Investasi Mitra Usaha (KIMU), yang terdiri atas perwakilan para mitra yang dipilih sendiri oleh para mitra untuk mengawal proses restrukturisasi ini.

"Melalui skema ini, maka koperasi akan dapat meningkatkan tata kelola koperasi,mengoptimalkann nilai aset, meningkatkan profesionalitas, dan mitra dapat menentukan sendiri bagi hasil dan pengembalian pokoknya," ujarnya.

Mengenai penahanan bos Cipaganti, Andianto Setiabudi, Agung menekankan bahwa ini sangat berpengaruh pada proses restrukturisasi. "Dari dulu pak Andianto beritikad baik untuk mencari solusi, mengawal seluruh proses restrukturisasi bersama dengan para mitra. Dari yang kami pantau, tidak ada indikasi dia untuk lari," jelasnya.

Sementara salah satu pengurus Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), Mappajanci Ridwan Saleh mengatakan, dirinya mengapresiasi bagaimana koperasi Andianto bersama Tim Restrukturisasi telah menjalankan proses PKPU dengan baik. Menurutnya, dalam kasus lain, dokumen sulit dicari dan orang yang bertanggung jawab sulit dihadirkan, sementara Koperasi selalu membuka diri terhadap pencarian dokumen dan rencana pertemuan.

"Andianto mengakui memiliki utang kepada koperasi senilai Rp 3,1 triliun. Disebut melakukan penggelapan itu hanya jika seseorang tidak mengakui kewajibannya. Semua informasi telah disampaikan ke PKPU karena semangat untuk tidak merugikan mitra dengan pailit," pungkas Agung.

Sebagaimana diberitakan, Kepolisian Daerah Jawa Barat menahan Djulia Sri Rejeki dan Yulinda Tjendrawati, petinggi perusahaan dan koperasi Cipaganti, Bandung, pada Senin, 23 Juni 2014 terkait dugaan penipuaan atas mitra usaha Koperasi Cipaganti. Penahanan keduanya bersamaan dengan bos Cipaganti, Andianto Setiabudi.

Ketiga tersangka dijerat Pasal 372, 378, serta Pasal 55 Undang-Undang Hukum Pidana. Adapun penahanan oleh kepolisian dilakukan untuk mencegah para tersangka melarikan diri dan menghilangkan barang bukti,.

Pihak kepolisian menjelaskan, dugaan penipuan yang dilakukan petinggi Cipaganti tersebut berawal dari Koperasi Cipaganti menghimpun dana dari masyarakat sejak 2008 hingga Mei 2014 dari 8.700 mitra senilai Rp 3,2 triliun. Andianto menjanjikan dana nasabah akan dikelola koperasi untuk bisnis perumahan, pompa bensin, transportasi, perhotelan, alat berat, dan tambang. Dari bisnis itu, investor akan mendapat imbalan bagi hasil 1,6-1,95% per bulan sesuai tenor.

Dana, antara lain, disalurkan ke tiga perusahaan Andianto cs, yakni ke PT Cipaganti Citra Graha, PT Cipaganti Global Transportindo, dan satu perusahaan lainnya. Namun bisnis yang dijanjikan tidak berjalan lancar dan imbasnya adalah masalah gagal bayar kepada para investor.

VIDEO CASE

THANK YOU