29
Management and Identification of Dead Bodies in Mass Disaster OLEH : DIAN PERMATA SARI IFRIDA KARMI NUR HAMIDAH BATU BARA PRADIBA ANGRAINI PEMBIMBING : Dr. TAUFIK SURYADI, SpF

Management and Identification of Dead Bodies in Mass

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Management and Identification of Dead Bodies in Mass

Management and Identification of Dead Bodies in Mass Disaster

OLEH : DIAN PERMATA SARIIFRIDA KARMINUR HAMIDAH BATU BARAPRADIBA ANGRAINI

PEMBIMBING :Dr. TAUFIK SURYADI, SpF

Page 2: Management and Identification of Dead Bodies in Mass

PENDAHULUAN

Bencana dapat diartikan peristiwa/ rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam dan/atau faktor non-alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkingan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.

Page 3: Management and Identification of Dead Bodies in Mass

Rawan Bencana

Indonesia

Keadaan geografis

Kondisi Sosial

Kejadian Alam

Ulah manusia

Page 4: Management and Identification of Dead Bodies in Mass

evakuasi

pencarianpertolongan

pengurangan dampak bencana(upaya

penyelamatan)

Manajemen dan identifikasi korban

meninggal

?

Page 5: Management and Identification of Dead Bodies in Mass

Pendahuluan

Bencana

ma

ssal

Menga

kibatkan

kerusakan dan kerugian harta benda dan korban manusia baik korban mati maupun cidera

sehingga memberi pertolongan medik menggunakan sarana, fasilitas, dan tenaga yang lebih dari yang tersedia sehari-hari.

Page 6: Management and Identification of Dead Bodies in Mass

Bagi korban kejadian tertentu dan korban massal memerlukan proses identifikasi.

Pendahuluan Lanjutan...

alam (natural)

•gunung api meletus,•banjir• tanah longsor•gempa bumi

manusia

•kelalaian manusia (kecelakaan lalu lintas, pesawat udara dan kapal laut)• kebakaran• gedung runtuh• peledakan bom oleh teroris

Penyebab bencana Massal

Page 7: Management and Identification of Dead Bodies in Mass

berguna

Identifikasi mutlak untuk menentukan secara hukum seseorang masih hidup atau mati

Identifikasi korban bencana diperlukan sebagai perwujudan Hak Azasi Manusia dan penghormatan kepada orang meninggal dan ahli warisnya

mengenali, merawat, mendoakan, menguburkan sesuai dengan agama dan keyakinan, adat istiadat dan menyerahkan kepada keluarganya

SantunanWarisan

Asuransi jiwa hak pensiun,

menikah lagi proses

Penyidikan (Polisi)

Agar benar dan diakui dalam proses kerja

berdasar ilmiah

Pendahuluan Lanjutan...

Page 8: Management and Identification of Dead Bodies in Mass

Pendahuluan Lanjutan...

DVI adalah suatu prosedur yang telah ditentukan untuk Mengidentifikasi korban mati secara ilmiah dalam sebuah insiden atau bencana masal

berdasarkan Protokol INTERPOL

Pemenuhan salah satu HAM

Dapat merupakan bagian dari proses investigasi

Dapat bermanfaat dalam merekontruksi tentang

sebab bencana

Merupakan suatu prosedur yang sah dan dapat

dipertanggungjawabkan hasilnya kepada masyarakat dan

hukum.Diperlukan karena karena pada banyak kasus identifikasi visual

tidak dapat dipertanggungjawabkan atau

diterapkan karena kondisi korban yang sudah rusak tidak

mungkin lagi dikenali.

Pemenuhan aspek hukum perdata

Pengembalian jenazah dengan identitas secara

pasti kepada keluarganyaPemenuhan Pasal 51 ayat

5 PP No.21 tentang Penyelenggaraan PB.

Page 9: Management and Identification of Dead Bodies in Mass

Fase TKP-‘The Scen

e’

, Fase Pengumpulan data jenazah-‘

The Mortuary’ atau

Post Mortem

, Fase Pengumpulan data jenazah sewaktu

hidup-‘Ante Mortem Informatio

n Retrieval’,

PROSES DVI

Meliputi 5 fase

Fase Pembandingan-‘Reconciliation’

Fase analisa dan evaluasi-‘Debrie

fing’

Page 10: Management and Identification of Dead Bodies in Mass

Initial Action at the Disaster Site

Merupakan tindakan awal yang dilakukan di tempat kejadian peristiwa (TKP) bencana.

Keluasan TKP Perkiraan jumlah korban

Keadaan mayat.Evaluasi durasi yang dibutuhkan

untuk melakukan DVI

Institusi medikolegal yang mampu merespon dan membantu proses

DVIMetode untuk menangani mayat.

Transportasi mayat.Penyimpanan mayat.

Kerusakan properti yang terjadi.

mengevaluasi

Page 11: Management and Identification of Dead Bodies in Mass

Tindakan awal

• Ada tiga langkah utama

to secure /mengamankan

to collect /mengumpulkan

Documentation/pelabelan.

Page 12: Management and Identification of Dead Bodies in Mass

Collecting Post Mortem DataPost-mortem unit yang diberi wewenang oleh organisasi yang memimpin komando DVI

melakukan

Dokumentasi korban dengan mengabadikan foto kondisi jenazah korban.Pemeriksaan fisik, baik pemeriksaan luar maupun pemeriksaan dalam jika diperlukan.Pemeriksaan sidik jari.Pemeriksaan rontgen.

Pemeriksaan odontologi forensik : bentuk gigi dan rahang merupakan ciri khusus tiap orang ; tidak ada profil gigi yang identik pada 2 orang yang berbeda.Pemeriksaan DNA.Pemeriksaan antropologi forensik : pemeriksaan fisik secara keseluruhan, dari bentuk tubuh, tinggi badan, berat badan, tatto hingga cacat tubuh dan bekas luka yang ada di tubuh korban.

Hasil px digolongkan pada

Data sekunder Data Primer

Page 13: Management and Identification of Dead Bodies in Mass

Collecting Post Mortem Data

Ex: meletakkan jenazah pada lingkungan dingin untuk memperlambat pembusukan

Data Prime

r

Data sekun

der

tindakan untuk mencegah perubahan – perubahan paska kematian pada jenazah

Page 14: Management and Identification of Dead Bodies in Mass

Collecting Ante Mortem Data

Ex: informasi mengenai pakaian terakhir yang dikenakan korban

rekaman pemeriksaan gigi korban, data sidik jari korban semasa hidup, sampel DNA orang tua maupun kerabat korban,

pengumpulan data mengenai jenazah sebelum kematian

Informasi lain yang relevan

Page 15: Management and Identification of Dead Bodies in Mass

Reconciliationpembandingan data post mortem dengan data ante mortem

Data Cocok •identifikasi positif atau telah tegak

Data tidak Cocok

•identifikasi dianggap negatif

evaluasi

Page 16: Management and Identification of Dead Bodies in Mass

berguna

Identifikasi mutlak untuk menentukan secara hukum seseorang masih hidup atau mati

Identifikasi korban bencana diperlukan sebagai perwujudan Hak Azasi Manusia dan penghormatan kepada orang meninggal dan ahli warisnya

mengenali, merawat, mendoakan, menguburkan sesuai dengan agama dan keyakinan, adat istiadat dan menyerahkan kepada keluarganya

SantunanWarisan

Asuransi jiwa hak pensiun,

menikah lagi proses

Penyidikan (Polisi)

Agar benar dan diakui dalam proses kerja

berdasar ilmiah

Pendahuluan Lanjutan...

Page 17: Management and Identification of Dead Bodies in Mass

Apabila korban tidak teridentifikasi data post mortem jenazah tetap disimpan sampai ditemukan data ante mortem

yang sesuai dengan temuan post mortem jenazah,

Korban yang telah diidentifikasi direkonstruksi hingga didapatkan kondisi kosmetik terbaik

dikembalikan pada keluarganya untuk dimakamkan.

Returning to the Family

Page 18: Management and Identification of Dead Bodies in Mass

Metode Identifikasi

Identifikasi Massal adalah proses pengenalan jati diri korban massal yang terjadi akibat bencana

Prinsipnya identifikasi adalah prosedur Penentuan identitas individu, baik hidup ataupun mati, yang dilakukan pembandingan berbagai data dari individu yang

diperiksa dengan data dan orang yang disangka sebagai individu tersebut

Metode identifikasi adalah cara atau teknik yang dapat digunakan untuk menentukan identifikasi seseorang melalui metode

daktiloskopi, Fotografi, Superimpuse, Odontologi, Antropometri, DNA, Sinyalemen dan Raut Wajah

Page 19: Management and Identification of Dead Bodies in Mass

Metode Identifikasi

Pakaian

Metode Visual

Perhiasan

Dokumen

Identifikasi secara medis

Odontologi forensik

Serologi forensik

Sidik jari

Eksklusi

Identifikasi personal 9 macam metode identifikasi

Page 20: Management and Identification of Dead Bodies in Mass

Metode IdentifikasiKhusus pada korban bencana massal

Catatan atau hasil pemeriksaan gigi geligi (Dental Records)

sidik jari (Finger Prints)DNA

visualproperty (Barang kepemilikan)

data medis (Medical).

Primer/utama Sekunder/pendukung

Page 21: Management and Identification of Dead Bodies in Mass

Metode Dental RecordsSebagai suatu metode identifikasi pemeriksaan gigi memiliki

keunggulan sebagai berikut

1. Gigi dan restorasinya merupakan jaringan keras yang resisten terhadap pembusukan dan pengaruh lingkungan yang ekstrem.

2. Karakteristik individual yang unik dalam hal susunan gigi geligi dan restorasi gigi menyebabkan dimungkinkannya identifikasi dengan

ketepatan yang tinggi.3. Kemungkinan tersedianya data ante mortem gigi dalam bentuk

catatan medis gigi

Page 22: Management and Identification of Dead Bodies in Mass

Pemeriksaan Sidik JariMembandingkan gambaran sidik jari jenazah dengan sidik jari

antemortem

Perennial natureImmutabilityDNA

Individuality

Tipe ArchTipe Loop

Tipe Whorl

Sifat Yang dimiliki sidik jari Tiga pola sidik jari

Page 23: Management and Identification of Dead Bodies in Mass

Pemeriksaan DNA

DNA atau DeoxyriboNucleic Acid merupakan asam nukleat yang menyimpan semua informasi tentang genetika

TUJUAN

tujuan pribadi seperti penentuan perwalian anak atau penentuan

orang tua dari anak

tujuan hukum, yang meliputi masalah forensik seperti

identifikasi korban yang telah hancur

DNA yang biasa digunakan dalam tes ada dua yaitu DNA mitokondria dan DNA inti sel

Page 24: Management and Identification of Dead Bodies in Mass

Metode tes DNA

Metode tes DNA

metode konvensional

yaitu elektroforesis

DNA

Terbaru adalah dengan menggunakan kemampuan

partikel emas berukuran nano untuk berikatan

dengan DNA

Page 25: Management and Identification of Dead Bodies in Mass

4. Identifikasi Medik

• menggunakan data umum dan data khusus• Melalui metode ini diperoleh data tentang jenis kelamin, ras,

perkiraan umur, tinggi badan, kelainan pada tulang dan sebagainya

5. Identifikasi Visual

• tubuh dan terutama wajah korban masih dalam keadaan baik dan belum terjadi pembusukan lanjut

Page 26: Management and Identification of Dead Bodies in Mass

• Dokumen seperti kartu identitas (KTP, SIM, paspor, kartu golongan darah, tanda pembayaran, dsb) dan sejenisnya yang kebetulan ditemukan dalam saku pakaian yang dikenakan

• Pakaian dan Perhiasan

6. Pemeriksaan Barang Kepemilikan (Property)

Page 27: Management and Identification of Dead Bodies in Mass

DVI adalah suatu prosedur yang telah ditentukan untuk Mengidentifikasi korban mati secara ilmiah dalam sebuah insiden atau bencana masal berdasarkan Protokol INTERPOL.

Kesimpulan

Adapun proses DVI meliputi 5 fase, yang terdiri dari :Fase TKP-‘The Scene’, Fase Pengumpulan data jenazah-‘The Mortuary’ (Post Mortem)Fase Pengumpulan data jenazah sewaktu hidup (Ante Mortem)Information RetrievalFase Pembandingan-‘Reconciliation’Fase analisa dan evaluasi-‘Debriefing’

Page 28: Management and Identification of Dead Bodies in Mass

28

• Primary Indentifiers yang terdiri dari Fingerprints-sidik jari, Dental Records-hasil pemeriksaan gigi geligi dan DNA

• Secondary Indentifiers Medical-data medis, Property-barang kepemilikan dan Photography

Page 29: Management and Identification of Dead Bodies in Mass

Any question??TERIMAKASIH