Upload
rahajeng-mufid
View
42
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Makalah management agribisnis
Citation preview
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kegiatan agribisnis, kegiatan pemasaran sangat menentukan
keberlanjutan produksi suatu perusahaan. Pemasaran mempunyai peran penting
karena pemasaran merupakan suatu kegiatan menganalisis, merencanakan,
mengkoordinasikan dan mengendalikan suatu kegiatan, yang terkait dengan
perancangan dan peluncuran produk, promosi serta pendistribusian produk,dan
menetapkan harga dengan tujuan agar dapat memuaskan.Berbagai kegiatan
dalam pemasaran harus dilakukan dan dikoordinasikan dengan masing – masing
departemen agar tujuan perusahaan tercapai.
Dalam kegiatan promosi, diperlukan kerjasama antara pihak keuangan
dengan promosi juga pihak produksi. Agar iklan atau promosi lainnya dapat
dilakukan secara optimal, efisien, dan efektif. Dalam kegiatan penentuan harga,
para manajer harus berkomunikasi dengan baik dan tercapai persetujuan harga
yang mempertimbangkan beberapa hal. Untuk dapat menentukan promosi yang
tepat juga harus diketahui daur hidup produknya, karena berbeda tahap maka
jenis promosi yang digunakan akan berbeda pula. Intinya semua pihak harus
saling berkomunikasi dengan baik dalam kegiatan pemasaran ini, agar tujuan
perusahaan tercapai.
B. Tujuan
1. Mengetahui pengertian pemasaran dan konsep dalam pemasaran
2. Mengetahui teknik – teknik promosi yang dapat dilakukan dalam hubungannya
memasarkan produk
3. Mengetahui bauran pemasaran, siklus hidup produk, dan penentuan harga
produk.
II. PEMBAHASAN
1. Manajemen Pemasaran Agribisnis
Manajemen pemasaran adalah suatu usaha untuk merencanakan,
mengimplementasikan (yang terdiri dari kegiatan mengorganisaikan, mengarahkan,
mengkoordinir) serta mengawasi atau mengendalikan kegiatan pemasaran dalam
suatu organisasi agar tercapai tujuan organisasi secara efesien dan efektif.
Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk
merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang
yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan
perusahaan. Proses pemasaran itu dimulai jauh sejak sebelum barang-barang
diproduksi, dan tidak berakhir dengan penjualan. Kegiatan pemasaran perusahaan
harus juga memberikan kepuasan kepada konsumen jika menginginkan usahanya
berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap
perusahaan.
Menurut Kotle dan Amstrong (2001:1) menyatakan Manajemen
Pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian program
yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran
yang menguntungkan dengan pembeli dengan sasaran demi mencapai tujuan
organisasi.
2. Konsep Pemasaran
Konsep-konsep inti pemasaran meluputi: kebutuhan, keinginan,
permintaan, produksi, utilitas, nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan
hubungan pasar, pemasaran dan pasar.
1. Kebutuhan
Konsep dasar yang melandasi pemasaran adalah kebutuhan manusia. Kebutuhan
manusia adalah pernyataan dari rasa kahilangan, dan manusia mempunyai
banyak kebutuhan yang kompleks. Kebutuhan manusia yang kompleks tersebut
karena ukan hanya fisik (makanan,pakaian, perumahan dll), tetapi juga rasa
aman, aktualisasi diri, sosialisasi, penghargaan, kepemilikan. Semua kebutuhan
berasal dari masyarakat konsumen, bila tidak puas konsumen akan mencari
produk atau jasa yang dapat memuaskan kebutuhan tersebut.
2. Keinginan
Bentuk kebutuhan manusia yang dihasilkan oleh budaya dan kepribadian
individual dinamakan keinginan. Keinginan digambarkan dalam bentuk obyek
yang akan memuaskan kebutuhan mereka atau keinginan adalah hasrat akan
penawar kebutuhan yang spesifik. Masyarakat yang semakin berkembang,
keinginannya juga semakin luas, tetapi ada keterbatasan dana, waktu, tenaga dan
ruang, sehingga dibutuhkan perusahaan yang bisamemuaskan keinginan
sekaligus memenuhi kebutuhan manusia dengan menenbus keterbatasan
tersebut, paling tidak meminimalisasi keterbatasan sumber daya.
3. Permintaan
Dengan keinginan dan kebutuhan serta keterbatasan sumber daya tersebut,
akhirnya manusia menciptakan permintaan akan produk atau jasa dengan
manfaat yang paling memuaskan. Sehingga muncullah istilah permintaan, yaitu
keinginan menusia akan produk spesifik yangdidukung oleh kemampuan
dan ketersediaan untuk membelinya.
4. Produk (Organisasi, jasa, ide)
Sejalan dengan munculnya kebutuhan, keinginan dan permintaan, perusahaan
berusaha keras untuk mempelajarinya, mereka melakukan riset pemasaran,
mengamati perilaku konsumen, menganalisis keluhan yang dialami konsumen,
mencari jawaban produk atau jasa apa yang sedang disukai atau bahkan produk
apa yang tidak disukai, dan lain-lain. Dengan kegiatan diatas, akhirnya
perusahaan dapat menawarkan segala sesuatu kepada pasar untuk diperhatikan,
untuk dimiliki atau dikonsumsi sehingga konsumen dapat memuaskan
kebutuhan sekaligus keinginannya, sesuatu itu disebut produk. Produk
tidak hanya mencakup obyek fisik, tetapi juga jasa, orang, tempat, organisasi
ataupun gagasan.
5. Nilai pelanggan
Karena semua perusahaan berusaha menwarkan produk dan jasa yang superior, maka
konsumen dihadapkan pada pilihan yang beraneka ragam. Konsumen membuat
pilihanpembeli berdasarkan pada persepsi mereka mengenai nilai yang melekat
pada berbagai produk dan jasa ini. Nilai bagi pelanggan adalah selisih antara
nilai total yang dinikmati pelanggan karena memiliki serta menggunakan suatu
produk dan biaya total yang menyertai produk tersebut. Nilai total antara lain
nilai dari produk, jasa, personil pemasar, biaya waktu, biaya energi yang
dikeluarkan, biaya psikis. Setelah pemberian nilai, konsumen akan mengevaluasi
dan hasil evaluasi ini akan mempengaruhi kepuasan dan peluang untuk membeli ulang
produk tersebut.
6. Kepuasan pelanggan
Kepuasan pelanggan tergangtung pada anggapan kinerja produk dalam
menyerahkan nilai relative terhadap harapan pembeli. Bila kinerja atau prestasi
sesuai atau bahkan melebihi harapan, pembelinya merasa puas. Perusahaan yang
cerdik mempunyai tujuan membuat gembira pelanggan dengan hanya
menjanjikan apa yang dapat merekaserahkan, kemudian menyerahkan lebih
banyak dari yang mereka janjikan.
7. Mutu
Kepuasan pelanggan berkaitan erat dengan mutu, yang saat ini ada istilah Total
Quality Management (TQM) yaitu program yang dirancang untuk memperbaiki
mutu produk, jasa dan proses pemasaran secara terus menerus. TQM memiliki
komitmen antara lain :
a. focus terhadap pelanggan
b. memiliki obsesi yang tinggi terhadap kualitas
c. menggunakan pendekatan ilmiah dalam pengambilan keputusan dan pemeca
han masalah
d. memiliki komitmen jangka panjang, membutuhkan kerja sama tim, memper
baikiproses memperbaiki proses secara kesinambungan
e. menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan untuk karyawan
8. Hubungan
Proses menciptakan, memelihara, dan meningkatkan hubungan erat yang
semakin bernilai dengan pelanggan dan pihak-pihak yang berkepentingan yang lain dengan
kata lain hubungan adalah praktik membangun hubungan jangka panjang yang
memuaskan dengan pihak-pihak pelanggan, pemasok (supplier), penyalur
(distributor), guna mempertahankan bisnis jangka panjang mereka.
9. Jaringan
Jeringan terdiri dari perusahaan dan semua pihak-pihak pendukung ; pelanggan,
supliré,distributor, pengecer, agen iklan, ilmuwan dan pihak lain yang bersama-
sama dengan firm telah membangun hubungan bisnis yang saling
menguntungkan
10. Pasar
Pasar terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan atau
keinginantertentu yang sama, yang mungkin bersedia dan mampu melaksanakan
pertukaran untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan itu.
11. Pemasar dan calon pembeli
Seseorang yang mencari satu atau lebih calon pembeli yang akan terlibat dalam
pertukarantersebut. Calon pembeli adalah seseorang yang diidentifikasikan oleh
pemasar sebagai orang yang mungkin bersedia dan mampu terlibat dalam
pertukaran tersebut.
Jadi konsep inti pemasaran adalah :
a. proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran
b. penetapan harga, promosi
c. penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memu
askan tujuan-tujuan individu dan organisasi
Selain itu, dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan
dasar pelaksanaan kegiatan pemasaran suatu organisasi yaitu : konsep produksi,
konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, konsep pemasaran sosial, dan
konsep pemasaran global.
1. Konsep produksi
Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang
tersedia dimana-mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada
produksi dengan mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efesiensi produk
tinggi dan distribusi yang luas.
2. Konsep produk
Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang
menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajemen
disini adalah membuat produk berkualitas, karena konsumen dianggap menyukai
produk berkualitas tinggi dalam penampilan dengan ciri – ciri terbaik
3. Konsep penjualan
Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan begitu saja,
organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif.
4. Konsep pemasaran
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunsi untuk mencapai tujuan organisasi
terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan
kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para
pesaing.
5. Konsep pemasaran sosial
Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah
menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta
memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan
efisien daripasda para pesaing dengan tetap melestarikan atau meningkatkan
kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
6. Konsep Pemasaran Global
Pada konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif berupaya memahami
semua faktor- faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui
manajemen strategis yang mantap. tujuan akhirnya adalah berupaya untuk
memenuhi keinginan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan.
3. Metode Promosi
Tujuan promosi dalam agribisnis adalah menjual lebih banyak produk atau jasa.
Bauran promosi pada perusahaan agribisnis biasanya merupakan kombinasi dari
iklan, usaha penjualan perorangan, publikasi umum, dan program pendukung
penjualan. Bauran promosi tersebut harus mempertimbangkan tahapan daur hidup
produk, tahap penyerapan produk di pasar, tindakan pesaing, serta anggaran yang
tersedia.
1. Iklan
Iklan merupakan komunikasi massal dengan para pelanggan potensial, biasanya
melalui media komunikasi umum (televisi, koran, radio, selebaran,dll)
Fungsi iklan:
a. menimbulkan kesadaran akan produk yangbersangkutan
b. meningkatkan kredibilitas produk
c. memotivasi pelanggan utk mencari produk ataumengingatkan akan produk
tersebut.
d. Alat pendidikan
e. menambah keyakinan pembeli akankeputusannya.
2. Promosi penjualan
Merupakan program dan penawaran khusus yang dirancang untuk memikat para
pelanggan yg tertarik agar mengambil keputusan pembelian yang positif.
Program ini biasanya ditujukan kepada konsumen akhir, misal : pengusaha tani.
Contoh program promosi penjualan : pemberian topi, jaket, kaos, pulpen, dll
yg berlogo perusahaan; rapat penjualan yang diadakan oleh pemasok atau
pengecer kepada petani, peternak; pameran dagang, dll
3. Usaha penjualan perorangan
Merupakan kegiatan yang menugaskan seseorang sebagai wiraniaga untuk
mempromosikan suatu produk. Kebanyakan agribisnis sangat tergantung pada usaha
penjualan perorangan. Bahkan agribisnis lokal yang kecil sekalipun yang tidak
menugaskan seseorang sebagai wiraniaga sangat berpedoman pada kontak pribadi dan
komunikasi antar perorangan untuk mempromosikan produk mereka. Pada agribisnis
skala besar proses usaha penjualan perorangan lebih bersifat formal dan sangat
terstruktur dengan memperhatikan pemilihan karyawan,pelatihan, rencana kompensasi,
serta pembagian wilayah.
4. Bauran Pemasaran ( Marketing mix )
Jerome Mc-Carthy (2004) merumuskan bauran pemasaran menjadi 4 komponen P
(Product, Price, Promotion dan Place) yang antara lain :
1. Produk (Products)
Merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai
tujuan melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Produk disini bisa
berupa apa saja (baik yang berujud fisik maupun tidak) yang dapat ditawarkan
kepada pelanggan potensial untuk.memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu.
Produk merupakan semua yang ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh
dan digunakan atau dikonsumsi untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan
yang berupa fisik, jasa, orang, organisasi dan ide.
2. Harga (Price)
Bauran harga berkenaan dcngan kebijakan strategis dan taktis seperti tingkat harga,
struktur diskon, syarat pembayaran dan tingkat diskriminasi harga diantara berbagai
kelompok pelanggan. Harga menggambarkan besarnya rupiah yang harus
dikeluarkan seorang konsumen untuk memperoleh satu buah produk dan hendaknya
harga akan dapat terjangkau oleh konsumen.
3. Saluran Distribusi (Place)
Merupakan keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi
para pelanggan. Tempat dimana produk tersedia dalam sejumlah saluran distribusi
dan outlet yang memungkinkan konsumen dapat dengan mudah memperoleh suatu
produk.
4. Promosi (Promotion)
Bauran promosi meliputi berbagai metode, yaitu Iklan, Promosi Penjualan,
Penjualan Tatap Muka dan Hubungan Masyarakat. Menggambarkan berbagai
macam cara yang ditempuh perusahaan dalam rangka menjual produk ke
konsumen.
5. Daur Hidup Produk ( Product life cycle )
Daur hidup produk berkaitan dengan penjualan dan laba dari suatu
produk atau jasa sepanjang satu periode. Ada beberapa fase dalam masa hidup
produk, mulai dari pengembangan dan pengenalan awalnya sampai pada saat
penyingkirannya dari pasar.
1. Tahap pengenalan ( Introduction ) adalah periode “ pemunculan” pertama
produk baru di pasar. Biasanya, biaya untuk memperkenalkan produk baru
sangat tinggi karena menuntut banyak usaha promosi dan tawaran khusus
kepada para dealer agar bersedia menangani produk tersebut. Semua ini
memperkecil kemungkinan untuk memperoleh laba dengan cepat. Ada juga
yang memperkenalkannya tanpa promosi besar-besaran, cukup dengan
memasukkannya kepasar. Dan banyak lagi cara yang ditempuh.
2. Tahap pertumbuhan ( growth ) adalah periode ekspansi secara cepat. Pada
periode ini keuntungan dan harga cenderung bertahan atau naik sedikit, karena
perusahaan masih sedang berusaha memikat pelanggan.
3. Tahap pematangan ( maturity ) ditandai dengan pertumbuhan penjualan yang
lambat atau mungkin agak menurun pada saat pasar mulai jenuh. Yang tinggal
untuk digarap hanyalah penyayap akhir, seperti pencorot dan penggantian
produk yang telah habis pakai bagi pelanggan tetap. Banyak kegiatan pemasaran
yang dirancang untuk memperpanjang tahap pematangan dengan
mempertahankan volume penjualan dan jumlah laba. Persaingan seringkali
berkecamuk dengan tahap pematangan karena para pesaing merebutkan pangsa
pasar biasanya dengan menggunakan harga sebagai senjata.
4. Tahap penurunan ( Dead line ) mengalami penurunan penjualan yang makin
cepat. Perubahan selera konsumen atau pengambangan produk pengganti yang
baru dapat mempercepat “kematian” produk yang bersangkutan. Perusahaan
yang masih bertahan dapat mengurangi beban/biaya pemasaran sampai pada
akhirnya produk mungkin akan hilang dari peredaran di pasar.
5. Metode Penetapan Harga
Harga terbentuk dari hasil kerjasama banyak faktor. Para ahli ekonomi
menggolongkan kedalam dua golongan yaitu kekuatan penawaran dan kekuatan
permintaan. Besarnya kekuatan penawaran dan kekuatan permintaan selalu berubah
dalam jangka waktu pendek maupun jangka waktu panjang. Faktor lain sebagai
faktor pembentuk harga adalah kebijakan pemerintah. Penawaran dan permintaan
akan produk menentukan berapa harga dari produk itu berada diatas atau dibawah
tingkat harga umum. Jika permintaan dan penawaran akan suatu produk sama
dengan penawaran dan permintaan. akan keseluruhan produk maka harga-harga
dari setiap produk individual akan mendekati tingkat yang sama dari semua harga.
Akan tetapi jika penawaran dari suatu produk tertentu relatif lebih besar dari pada
permintaan, maka harga barang tersebut secara relatif akan berada dibawah tingkat
harga umum. Dan sebalikmya apabila penawaran dari suatu barang relatif Iebih
kecil dari pada permintaan,maka harga barang tersebut secara relatif akan berada
diatas tingkat harga umum.
Kebijakan penentuan harga jual produk atau jasa yang dihasilkan
perusahaan atau produsen adalah merupakan salah satu masalah penting dan
komplek yang selalu dihadapi penentu kebijakan. Secara umum pengusaha atau
produsen menginginkan harga jual produk dicerminkan atas biaya ditambah laba
yang diinginkan. Akan tetapi kenyataannnya banyak faktor dan kekuatan-kekuatan
yang mempengaruhi harga jual produk misalnya permintaan dan penawaran produk
serta kebijakan pemerintah. Kebijakan penentuan harga jual harus dikoordinasikan
dengan strategi
yang dipilih perusahaan dan kebijakan yang berhubungan dengan produk,
Iangganan, promosi penjualan dan persaingan.
1. Harga jual didasarkan pada biaya
Untuk dapat menentukan harga jual yang didasarkan atas biaya, maka perusahaan
dituntut untuk memiliki sistem akuntansi biaya yang baik sehingga penentuan harga
jual sebesar biaya ditambah laba normal, atau dibawah biaya, atau harga jual yang
bervariasi dalam usaha untuk memaksimalkan laba jangka pendek dapat ditentukan
dengan tepat.
a. Harga jual sebesar biaya ditambah laba normal
Biaya dalam hal ini adalah diartikan biaya total atas satu unit produk atau satuan
tertentu ditambah laba yang dikehendaki.
b. Harga jual dibawah biaya
Dalam kondisi tertentu perusahaan menentukan harga jual produk dibawah biaya
total produk tersebut. Kondisi tersebut misalnya karena sebagian kapasitas
perusahaan menganggur, mengalami kesulitan keuangan, atau sebagai taktik
menarik langganan.
2. Harga Jual Didasarkan Pada Produk Pesaing
Produk atau jasa seringkali juga diproduksi atau dihasilkan oleh perusahaan lain.
Dalam penentuan harga bagi produk yang juga dihasilkan oleh perusahaan pesaing
mutlak menjadi bahan pertimbangan para penentu kebijakan harga. Apabila pesaing
menerapkan harga yang sama, maka perusahaan perlu memberikan layanan lain
agar langganan makin banyak atau minimal langganan yang telah ada tidak lari ke
produk lain. Selain layanan dapat pula peningkatan mutu produk dengan harga jual
relatif sama.
3. Harga Jual Didasarkan Elemen-elemen Individual
Mengingat satu produk yang sama tetapi dibuat pada berbagai ukuran, atau diberi
merk dagang yang lain. Maka perlu adanya penentuan harga jual secara individual
atas setiap produk yang dikeluarkan.
a. Lapisan harga
Jika perusahaan menjual berbagai ukuran misalnya kemasan 2 kg, 1 kg, 0,5 kg, dan
lain-lain. Maka harga setiap ukuran ini harus ditentukan dalam hubungan yang logis
antara ukuran yang satu dengan ukuran yang lainnya.
b. Harga jual yang berbeda untuk pelanggan yang berbeda
Pelanggan dapat digolongkan kedalam pelanggan besar, sedang, dan kecil.
Pelanggan dapat pula digolongkan berdasar daerah penjualan. Dari penggolongan
pelanggan ini, maka penentu kebijakan harga perlu menentukan harga jual untuk
setiap pelanggan.
4. Harga Jual Berbeda Untuk Daerah Berbeda
Pada harga jual yang sama untuk daerah berbeda maka biaya pengiriman telah
diatur oleh perusahaan. Dan beban biaya pengiriman untuk daerah yang jauh
sebenarnya telah disubsidi oleh daerah yang dekat. Sementara pada harga jual yang
berbeda untuk daerah yang berbeda berarti adalah biaya yang timbul akibat
perbedaan jarak pengiriman menjadi beban pelanggan pada masing-masing daerah.
III. PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian
program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan
mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli dengan
sasaran demi mencapai tujuan organisasi.
2. Konsep inti pemasaran yaitu kebutuhan, keinginan, permintaan.
3. Ada berbagai metode dalam promosi yaitu iklan, penjualan promosi, dan
penjualan individu.
4. Bauran pemasaran terdiri dari 4 p yaitu product, promotion, place, dan price.
5. Siklus hidup produk melewati tahap pengenalan, perkembangan, pematangan,
dan tahap penurunan.
6. Penentuan harga produk yaitu keuntungan ditambah total biaya.
B. Saran
1. Untuk pemerintah : agar lebih memperhatikan sistem pemasaran yang ada
saat ini, sudah baik atau belum. Jika belum, maka diusulkan perubahan
dengan dibuatnya kebijakan baru.
2. Untuk mahasiswa : agar lebih peka terhadap masalah – masalah yang terjadi
di lingkungan sekitar, sehingga dapat memberi solusi yang tepat. Sebagai
mana yang telah ada di tridharma perguruan tinggi yaitu kontribusi.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Teori-Teori Pemasaran. <http://duniapemasara nglobal.blogspot.com >. Diakses tanggal 11 Desember 2012.
Downey, W. David dan Steven P. Erickson. 1987. Manajemen Agribisnis. Erlangga. Jakarta.
Dharmmesta, BS dan T, Hani Handoko. 1982. Manajemen Pemasaran Analisis Perilaku Konsumen. edisi I, Yogyakarta: BPFE.
Kotler, P.(1980), Marketing Management: Analysis, Planning, and Control. 4thEd. London: Prentice-Hall, Inc.
Kotler, Philip. 2004. Manajemen Pemasaran. PT Indeks. Jakarta.
MAKALAH MANAJEMEN AGRIBISNIS
SISTEM PEMASARAN DALAM USAHA AGRIBISNIS
Disusun oleh :
1. Radhita ( )2. Ardo ( )3. Isti konah ( 11934 )4. Adinda Dwi K. ( )5. Fransisca Nugraheni ( )
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2012