8
Model Perekonomian Sektoral No Model Keterangan 1 . Tertutup sederhana, dua sektor : rumah tangga dan bisnis Y = C + I Konsumsi, C = Co + cY, c = MPC Tabungan, S = -Co + (1-c)Y, 1-c = MPS Investasi, I = Io – hi , i = suku bunga 2 . Tertutup, tiga sektor : rumah tangga, bisnis, pemerintah : Y = C + I + G Konsumsi, C = (Co – cTo + cTRo) + (c – ct –ctr) Y Tabungan, S = - (Co – cTo + cTRo) + (1-c + ct +ctr)Y Investasi, I = Io – hi Pajak, TA =To + tY Subsidi, TR = Tro + trY Pengeluaran Pemerintah, G = Go 3 . Terbuka empat sektor : rumah tangga, bisnis, pemerintah : Y = C + T + G +X - M Seperti penjelasan di atas ditambah dengan : Ekspor, X = Xo Impor, M = Mo + mY B. Konsumsi a). Keynes dan Fungsi Konsumsi C = Co + cY, Co > 0, 0<c<1, c = mpc, Co = konsumsi otonomus, 1. Keynes pertama kali memperkenalkan adanya marginal propensitty to consume (mpc) atau kecenderungan mengkonsumsi masyarakat. MPC menurut Keynes, merupakan hukum psikologi dasar masyarakat (fundamental psychological law), dan merupakan indikator utama bagi upaya mengurangi pengangguran masyarakat.MPC juga merupakan inti dari kebijakan fiskal untuk mempengaruhi perekonomian melalui efek pengganda (multiplier effect) 2. Menurut Keynes, pendapatan merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap konsumsi, sedangkan tingkat suku bunga tidak berpengaruh. Pendapat ini merupakan kritik Keynes terhadap klasik, yang 1

Makro

Embed Size (px)

DESCRIPTION

keynes ekonomi

Citation preview

Page 1: Makro

Model Perekonomian Sektoral

No Model Keterangan1. Tertutup sederhana,

dua sektor : rumah tangga dan bisnisY = C + I

Konsumsi, C = Co + cY, c = MPCTabungan, S = -Co + (1-c)Y, 1-c = MPSInvestasi, I = Io – hi , i = suku bunga

2. Tertutup, tiga sektor : rumah tangga, bisnis, pemerintah :Y = C + I + G

Konsumsi, C = (Co – cTo + cTRo) + (c – ct –ctr) YTabungan, S = - (Co – cTo + cTRo) + (1-c + ct +ctr)YInvestasi, I = Io – hiPajak, TA =To + tYSubsidi, TR = Tro + trYPengeluaran Pemerintah, G = Go

3. Terbuka empat sektor : rumah tangga, bisnis, pemerintah :Y = C + T + G +X - M

Seperti penjelasan di atas ditambah dengan :Ekspor, X = XoImpor, M = Mo + mY

B. Konsumsi

a). Keynes dan Fungsi Konsumsi

C = Co + cY, Co > 0, 0<c<1, c = mpc, Co = konsumsi otonomus,

1. Keynes pertama kali memperkenalkan adanya marginal propensitty to consume (mpc) atau kecenderungan mengkonsumsi masyarakat. MPC menurut Keynes, merupakan hukum psikologi dasar masyarakat (fundamental psychological law), dan merupakan indikator utama bagi upaya mengurangi pengangguran masyarakat.MPC juga merupakan inti dari kebijakan fiskal untuk mempengaruhi perekonomian melalui efek pengganda (multiplier effect)

2. Menurut Keynes, pendapatan merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap konsumsi, sedangkan tingkat suku bunga tidak berpengaruh. Pendapat ini merupakan kritik Keynes terhadap klasik, yang berpendapat bahwa tingkat suku bunga akan mendorong tabungan dan akan mengurangi konsumsi.

3. Keynes juga mengetengahkan rasio antara konsumsi dan pendapatan yang disebut avarege propensity to consume (APC) atau rata-rata kecenderungan mengkonsumsi, Keynes percaya bahwa jika pendapatan meningkat maka APC akan turun , lihat persamaan di bawah ini:

C Co + cYAPC = = = Co/Y + c

Y Y

4. Formulasi APC yang seperti itu dianggap berbahaya oleh para ekonom Keynesian, karena berarti meningkatnya pendapatan justru akan dapat menyebabkan adanya resesi. (Ket: APC1>APC2> …, Y APC)

1

Page 2: Makro

Perekonomian Tertutup

A. Konsumsi dan Tabungan Formulanya MPC + MPS = 1, APC + APS = 1APC (average propensity to consume) mengukur proporsi rata-rata konsumsi pada setiap pendapatan disposibel.MPC (marginal propensity to consume) mengukur proporsi perubahan konsumi pada setiap perubahan pendapatan disposibel.APS (average propensity to save) mengukur proporsi rata-rata tabungan pada setiap pendapatan disposibel.MPS (marginal propensity to save) mengukur proporsi perubahan tabungan pada setiap perubahan pendapatan disposibel.

1. Contoh numerik APC dan MPCYd C APC=C/Yd Yd C MPC = C/Yd

0 100 - 100 80 0,8100 180 1,8 300 240 0,8400 420 1,05 100 80 0,8500 500 1 500 400 0,8

1000 900 0,9 500 400 0,81500 1300 0,867 250 200 0,81750 1500 0,857 250 200 0,82000 1700 0,850 1000 800 0,83000 2500 0,833

2. Contoh numerik APS dan MPSYd S APS=S/Yd Yd S MPS = S/Yd

0 -100 - 100 20 0,2100 -80 -0,8 300 60 0,2400 -20 -0,05 100 20 0,2500 0 - 500 100 0,2

1000 100 0,1 500 100 0,21500 200 0,13 250 50 0,21750 250 0,14 250 50 0,22000 300 0,15 1000 200 0,23000 500 0,17

B. Tabungan dan InvestasiDalam perekonomian tertutup pada situasi keseimbangan tabungan dan investasi adalah sama :

Yd C = 100 + 0,8Yd I =250 AE= C + I S = Yd - C100 180 250 430 -80400 420 250 670 -20

1000 900 250 1150 1001750 1500 250 1750 2502000 1700 250 1950 3003000 2500 250 2750 5004000 3300 250 3550 700

C. Multiplier

2

Page 3: Makro

Multiplier dikenal sebagai angka pengganda, yakni proses yang menunjukkan berapa kali perubahan output jika terdapat perubahan elemen kebijakan (seperti investasi, pengeluaran pemerintah). Rumusnya : Y/I = 1/1-c, dalam contoh di atas berarti multipliernya adalah 1/0,2 = 5 kali.Cara mencari rumus multiplier :Misalkan terdapat investasi sebesar I, maka tambahan investasi itu akan menciptakan penerima-penerima pendapatan sbb:Orang pertama akan menerima tambahan pendapatan sebesar Y1 = I, yang selanjutnya akan dibelanjakan kepada orang kedua sebesar MPC-nya , c I; Orang kedua akan menerima tambahan pendapatan sebesar Y2 = c I yang selanjutnya akan dibelanjakan kepada orang ketiga sebesar MPC-nya, c2 I.Dan seterusnya, secara matematis dapat ditulis sebagai berikut :Tambahan PendapatanKe-1 Y1 = IKe-2 Y2 = c IKe-3 Y3 = c2 IKe-4 Y4 = c3 IKe-5 Y5 = c4 I

Ke-n Yn = cn-1 I

Total Y = I + c I + c2 I + c3 I + … + cn-1 IPenyelesaiannya Y = I + c I + c2 I + c3 I + … + cn-1 Ic Y =c I + c2 I + c3 I + c4 I + … + cn I

Y – cY = I - cn I, jika n = tak terhingga, maka cn = 0, maka :Y – cY = I (1-c) Y = I

Y/ I = 1/(1-c)kI = 1/(1-c)

D. Sektor Pemerintah Peranan pemerintah dalam perekonomian mulai dianggap penting sejak Keynes memasukkan sektor pemerintah dalam model makro ekonominya. Keynes menganggap bahwa sektor pemerintah akan sanggup mempengaruhi permintaan agregat baik melalui pengeluaran pemerintah (G), pajak (Tx), dan subsidi (Tr).1. Pengeluaran pemerintah (G), fungsi pengeluaran pemerintah bersifat

otonomous/exogeneous, yakni besar/kecilnya pengeluaran tidak dipengaruhi oleh variabel apapun melainkan ditentukan oleh pemerintah sendiri. G digunakan untuk pembelian barang dan jasa baik berupa pengeluaran rutin atau pengeluaran pembangunan.

2. Pajak (Tx) merupakan sumber dana untuk pengeluaran pemerintah, sehingga jika G = T , anggaran berimbang (balance budget), G > T, anggaran surplus (surplus budget), G < T anggaran defisit (defisit budget). (a) T=f(Y), adalah pajak yang besar/kecilnya tergantung dengan pendapatan nasional, (b) T=To, pajak yang tidak dipengaruhi oleh pendapatan, (c)T= tY, adalah pajak yang dikenakan hanya yang mempunyai pendapatan (d)T = To + tY, To adalah outonomous, ty adalah induced, berarti pajak mulai dikenakan ketika wajib pajak belum mempunyai penghasilan, dan pajak semakin besar dengan meningkatnya penghasilan. (e) t adalah marginal propensity to tax atau tingkat pajak (tax rate), t juga disebut slope dari kurva pajak.

3

Page 4: Makro

3. Subsidi (Tr) adalah pengeluaran pemerintah yang dimaksudkan sebagai insentif bagi masyarakat (transfer), atau disebut sebagai “pajak negatif”. Fungsi subsidi adalah Tr = Tro – trY, artinya hubungan subsidi terhadap pendapatan adalah negatif, artinya jika pendapatan naik maka subsidi turun, sebaliknya. tr= marginal propensity to subsidize.

4. Hubungan antara Tx dan Tr dengan pendapatan yang siap dibelanjakan /disposibel (Yd) adalah Yd = Y – Tx + Tr.

Perekonomian TerbukaA. Sektor Luar NegeriDalam sektor teori makro, pembahasan tentang sektor luar negeri dibedakan menjadi dua: (1) neraca perdagangan yang terdiri atas selisih antara ekspor dan impor barang dan jasa yang digunakan dalam pembahasan pasar barang, (2) neraca pembayaran, terdiri atas neraca perdagangan ditambah dengan neraca modal, yang digunakan dalam analisis perekonomian terbuka.

B. Ekspor(1)Ekspor adalah penjualan barang dan jasa ke luar negeri. (2) penerimaan ekspor digunakan untuk membiayai ekspor, maka jika X = M necara perdagangan seimbang, X > M necara perdagangan seimbang surplus, X < M necara perdagangan seimbang defisit. (3) X = Xo, artinya ekspor adalah variabel autonomous, besar/kecilnya ditentukan oleh pembeli di luar negeri, jadi meskipun dilakukan usaha meningkatkan ekspor tetap pembelinya hanya pihak luar negeri.

C. Impor (1) Impor adalah konsumsi barang dan jasa produk luar negeri, oleh karenanya

fungsi impor indentik denga fungsi konsumsi, (2) fungsi impor adalan M = f(Y) = Mo + mY, artinya besar kecilnya impor dipengaruhi secara posifit oleh pendapatan atau jika pendapatan naik impor akan meningkat, (3) m adalah marginal propensity to impor (mpm)

D. Multiplier Investasi dan Pengeluaran Pemerintah (metode serupa)(1) Dalam sistem Pajak Tetap, Y = 1/(1-c). I, contoh : jika mpc = 0,75, kenaikan

investasi sebesar Rp 20 trilyun, maka berapa pendapatan akan meningkat ? Y = 1/(1-c). I, Y = 1/(1-0,75). (20), Y = 80

(2) Dalam sistem Pajak Proporsional, Y = 1/(1-c +ct). I, contoh seperti di atas hanya t = 0,2 , maka :

Y = 1/(1-c + ct). I, Y = 1/(1-0,75+0,75 (0,2). (20) Y = 50

E. Multiplier pajak(1) Dalam sistem Pajak Tetap, Y = c/(1-c). Tx(2) Dalam sistem Pajak Proporsional, Y = c/(1-c+ct). Tx

F. Multiplier Anggaran Belanja Seimbang(1) Dalam sistem Pajak Tetap, Y = 1-c/(1-c). G, multiplier anggaran belanja

seimbang dalam sistem pajak tetap adalah satu.(2) Dalam sistem Pajak Proporsional, Y = 1-c/(1-c+ct). G.

G. Multiplier keseluruhan jika terdapat mp-subsidize, mp-impor, maka bagian penyebutnya berubah seperti di bawah ini, sedangkan bagian pembilangnya seperti pola di atas : = 1/(1-c + ct + ctr + m)

4

Page 5: Makro

Contoh Soal:

1. Perekonomian tertutupJika sebuah perekonomian tertutup mempunyai fungsi konsumsi C = 40 + 0,4 Y, dan investasi Io = 50, Tentukan besarnya (a) pendapatan nasional, (b) konsumsi (c) tabungan (d) efek pengganda (multiplier) (e) gambarkan

(a) pendapatan nasional Y = C + I Y = 40 + o,4 Y + 50 Y = 90 + o,4 YY-0,4Y = 90 Y = 90/0,6 = 150

(b) konsumsi C = 40 + 0,4 Y C = 40 + 0,4 (150) C = 40 + 60 C = 100

(c) tabungan S = - Co + (1-c) Y S = -40 + 0,6 Y S = -40 + 0,6 (150) S = -40 + 90 S = 50(d) muliplier Y/I = 1/1-c = 1/1-0,4 = 1/0,6 = 1,66

(e) gambarAD

Y

2. Perekonomian TerbukaApabila sebuah perekonomian mempunyai fungsi konsumsi C = 40 + 0,4 Yd, subsidi Tr = 50, pajak Tx = 20, investasi Io = 30, peng.pemerintah G = 10, ekspor Xo = 20, impor Mo = 5, carilah (a) output keseimbangan, (b) multiplier dan (c)gambar.

(a). Output keseimbanganY = 40 + 0,4 ( Y – 20 + 50) + 30 + 10 + 20 - 5 Y = 40 + 0,4Y + 12 + 55Y = 0,4 Y + 107Y = 107/0,6 = 178.3

(b) multiplierY/I = 1/1-c = 1/1-0,4 = 1/0,6 = 1,66

(c). gambar

AD

O Y

1. Jika sebuah perekonomian tertutup mempunyai fungsi konsumsi C = 20 + 0,6 Y, dan investasi Io = 40, Tentukan besarnya (a) pendapatan nasional, (b) konsumsi (c) tabungan (d) efek pengganda (multiplier) (e) gambarkan !

5

Page 6: Makro

2. Apabila sebuah perekonomian mempunyai fungsi konsumsi C = 30 + 0,3 Yd, subsidi TR = 40, pajak TA = 20, investasi Io = 30, peng.pemerintah G = 20, ekspor Xo = 30, impor Mo = 10, carilah (a) output keseimbangan, (b) multiplier dan (c) gambar.

6