3
MAKNA ISYARAT DI BALIK TEKS SURAT AL-ADIYAT Oleh: Apipudin A. Teks Surat al-Adiyat 1. demi kuda perang yang berlari kencang dengan terengah-engah, 2. dan kuda yang mencetuskan api dengan pukulan (kuku kakinya), 3. dan kuda yang menyerang dengan tiba-tiba di waktu pagi, 4. Maka ia menerbangkan debu, 5. dan menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh, 6. Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya 7. dan Sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya, 8. dan Sesungguhnya Dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta[1597]. 9. Maka Apakah Dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan apa yang ada di dalam k 10. dan dilahirkan apa yang ada di dalam dada, 11. Sesungguhnya Tuhan mereka pada hari itu Maha mengetahui Keadaan mereka. [1597] Sebagian ahli tafsir menerangkan bahwa maksud ayat ini Ialah: manusia it cintanya kepada harta sehingga ia menjadi bakhil. B. Menangkap Isyarat Ayat Surat al-Adiyat merupakan surat yang ke 100 dari jumlah 114 surat yang ada di d al-Qur’an. Surat ini termasuk surat yang diturunkan di Mekah ( Makiyah ) sekalipun pendapat ini dibantah oleh minoritas ulama yang mengatakansurah ini turun di Madinah 1 ( Mandaniyah ). Kenamaan al-Adiyat terambil dari ayat pertama, yaitu wa al-adiyati. Kataal- Adiyat jika diterjemahkan secara harfiyah bermakna yang berlari kencang . Para mufassir dalam menafsirkan kata al-Adiyat berbeda pandangan, ada yang mengatakan Kuda yang berlari kencang, seperti Ibnu Abas 2 . Namun pendapat ini tidak sejalan dengan Saidina Ali yang dikutif oleh Ala al-Din al-Baghdadiy, 3 yang mengatakan, yang dimaksud dengan al-Adiyat adalah U nta yang lari dari ‘Arafah sampai Muzdalifah, da dari Muzdalifah sampai Mina pada awal perang Islam. 1 Lihat Muhammad Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah (Ciputat: Lentera Hati 2000) volume 15 2 Lihat Ibnu Abas, Tanwir al- Miqbas ‘ala Ibni Abas (Kairo: Dar al-Fikr) 3 Lihat Ala al-Din Ali bin Muhammad al-Baghdadiy, Tafsir Khazin (Kairo : Dar al-Fikr) Juz 4

Makna Isyarat Di Balik Teks Surat Al

Embed Size (px)

Citation preview

MAKNA ISYARAT DI BALIK TEKS SURAT AL-ADIYAT Oleh: Apipudin A. Teks Surat al-Adiyat ge4CgE^-4 6Cu:= ^ ge4CjOO^ ~L;~ ^g g4OO^ 6Cu: ^@ 4pO gO) 6^4^ ^j=};CEc4OgO) ^- ^) Ep) =}=Oee"-gO)4Og 1ONL ^g +O^^)4_O>4N ElgO /OjgE ^_ +O^^)4 pUg )OOC^-NCg4= ^g E NUu4C -O)4Og4u+ 4` O) jOO+l^- ^_ _NO4 4` O) jOO- ^ Ep) g44O jgj lOj4`O4ClOO):EC- ^ 1. demi kuda perang yang berlari kencang dengan terengah-engah, 2. dan kuda yang mencetuskan api dengan pukulan (kuku kakinya), 3. dan kuda yang menyerang dengan tiba-tiba di waktu pagi, 4. Maka ia menerbangkan debu, 5. dan menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh, 6. Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya, 7. dan Sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya, 8. dan Sesungguhnya Dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta[1597]. 9. Maka Apakah Dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan apa yang ada di dalam kubur, 10. dan dilahirkan apa yang ada di dalam dada, 11. Sesungguhnya Tuhan mereka pada hari itu Maha mengetahui Keadaan mereka. [1597]SebagianahlitafsirmenerangkanbahwamaksudayatiniIalah:manusiaitusangatkuat cintanya kepada harta sehingga ia menjadi bakhil. B. Menangkap Isyarat Ayat Surat al-Adiyat merupakan surat yang ke 100 dari jumlah 114 surat yang ada di dalam al-Quran. Surat ini termasuk surat yang diturunkan di Mekah (Makiyah) sekalipun pendapat inidibantaholehminoritasulamayangmengatakansurahiniturundiMadinah1 (Mandaniyah). Kenamaan al-Adiyat terambil dari ayat pertama, yaitu wa al-adiyati. Kata al-Adiyat jika diterjemahkan secara harfiyah bermakna yang berlari kencang.Paramufassirdalammenafsirkankataal-Adiyatberbedapandangan,adayang mengatakanKudayangberlarikencang,sepertiIbnuAbas2.Namunpendapatinitidak sejalandenganSaidinaAliyangdikutifolehAlaal-Dinal-Baghdadiy,3yangmengatakan, yang dimaksud dengan al-Adiyat adalah Unta yang lari dari Arafah sampai Muzdalifah, dan dari Muzdalifah sampai Mina pada awal perang Islam.

1Lihat Muhammad Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah (Ciputat: Lentera Hati 2000) volume 15 2Lihat Ibnu Abas, Tanwir al-Miqbas ala Ibni Abas (Kairo: Dar al-Fikr)3Lihat Ala al-Din Ali bin Muhammad al-Baghdadiy, Tafsir Khazin (Kairo : Dar al-Fikr) Juz 4 Dari dua komentar di atas, baikyang mengatakanKuda atau Untayang jelas redaksi al-Quranmengatakandemiyangberlarikencang(waal-Adiyati),bukanUntaatauKuda. Suratinijikadiperhatikan,sekilasadakejanggalan,terkesanayatsatusampailima,dengan ayatlimasampaisebelastidakadahubungan(korelasi).PadaayatsatusampailimaAllah menggambarkanbinatangyangberlarikencang,tetapipadaayat6samapi11Allah menggambarkankedurhakaanmanusia.Tidakheran,jikakaumorientalismenganggapal-Quran karya yang berantakan satu dengan yang lain tidak ada korelasi, seperti tertera dalam surat di atas.Penulisyangkonsentrasidibidangtafsirterhentakmelihatredaksial-Quranyang sekilastidakadahubunganantarasatuayatdenganayatyanglainnya,terutamapadaayat1 sampai5,denganayat6sampai11,padasuratal-Adiyat.Kerjakeraspundilakukan menganalisasuratal-Adiyatinidengancaramembandingkandenganberbagaitafsir,baik klasikmaupunkontenporer,baikTimurTengahataupunIndonesia.Usahapenulistidak membuahkan hasil, tetap dalam kegelapan menafsirkan surat tersebut di atas.Titik cerah mulai nampak pada tahun 2005, ketika penulis melihat Unta di negerinya. DenganseksamamemperhatikanUnta,yangpadaumumnyadigenbalaolehorangbadui. Setelah lama memperhatikan Unta. Ternyata Unta begitu taat sama majikannya. Padahal Unta tenagadanfisiknyalebihkuatdaripadamajikannya,andaisajaUntamaumelawan,atau berontak pasti majikannyakalah, tetapi Unta tidak demikian, dia tundukdan patuh terhadap majikannya. KekutandankehebatanUntadanKudasebagaimanaAllahdeskripsikandalamsurat al-Adiyat dari ayat satu sampai lima. Sanggup berlari kencang, bukti dari betapa kencangnya lari, kakinya ketika membenturkan batu memercikan api. Kaki membentur batu memercikan api,satuindikasibetapakerasnyabenturan,dankerasbenturansatuisyaratbetapak kencangnyalari.Waktusubuhyanggelaptidakjadihalanganuntukberlari.Suasanasubuh yangheningbersihtidakadadebu,namundengankencangnyalari,debupunberterbangan. ManusiapunakanberhamburanjikaUntaatauKudaberlari,karenasanggupmenyerbu ketengah-tengahperkumpulanmusuh.Inisatugambaranbetapahebatnyabinatangitu. Sungguhmengagumkanbukan?Binatangyangmemilikikehebatanyangtiadataraternyata tahu terima kasih pada majikannya, tuduk dan patuh. Akahkah manusia bisa seperti itu? Konteksnyadengansuratal-Adiyatadalah,jikaayat1sampai5menggambarkan binatangyangberlarikencang,yangditafsirkanUntaatuKuda.Padaayat6sampaisebelas Allahmenggambarkanprilakumanusia,yangjikadibandingkandenganbintangtaditenaga danfisiknyalebihrendah,lebihlemah.Namunternyatadibalikkelemahan,kelembutanitu tidaktahubanyakterimakasih.Hiduppenuhdengankekupurandankedurhakaan,bahkan terkadangmembuatkebohonganmasalyangsudahbukanrahasiaumum.Mengejutkannya lagi, kedurhakaan dan kekupuran yang dilakukannya, diketahui oleh dirinya.4 Manusia dalam hati kecilnya5 mengakui bahwa kekufuran, kedurhakaan dan kebohongan yang dilakukannya itu salah, tetapi karena tergoda oleh generlapnya dunia,6 suara hati itu sering diabaikan. Maka Allahtegurdengancaramengingatkanmanusia.Apakahmanusiatidaksadarbahwa kehidupan dunia ini tidak akan kekal. Semuanya akan berakhir, dan seluruh perbutan manusia waktudiduniaakandinampakan,7danAllahmahamengetahui.Padasaatyangsama manusia tidak sanggup untuk membantah, apayang pernah dilakukannya selama di dunia.8

4Lihat Surat al-Adiyat ayat 75Yang dimaksud hati kecil adalah lub yaitu bagian hati yang sangat dalam. Dalam istilah tasawuf hati itu terbagi empat, ada yang dikatakan shudur, qalbun, fuad dan lub.6Lihat surat al-Aditay ayat 8.7Lihat Surat al-Adiyat ayat 10 8Lihat surat Yasin ayat 65 Uraiandiatasmenyadarkanpenulispadamaknayangdiungkapkanolehprof.Dr. Qurash Shihab, seorang mufassir kontenporer, komentarnya,9 bahwa makna al-Quran terbagi kepada empat tahap. Di antaranya: 1.Al-Ibrah(pelajaran),maknainidapatditangkapolehsemuaorangyangmau mempelajari al-Quran. 2.Al-Isyarah (isyarat), makna ini hanya dapat ditangkap oleh ulama tasawuf, atau orang yang konsisten mempelajari al-Quran. 3.Lathaif (halus), makna ini hanya dapat ditangkap oleh wali Alah (kekasih Allah) 4.Haqaiq(hakikat),maknainitidakdapatditangkapolehsiapapunkecualiolehNabi dan Rasul. Maka wajar jika Nabi Muhammad dikatakan al-Quran yang berjalan. C. Kesimpulan Tidakadamaknaal-Quranyangtidakadakorelarinya.Jikabelumdiketemukan,itu hanyabutuhwaktuuntukmengkajiulang.Sepertiyangdiungkapkandiatas,maknaal-Quran multi demensi. D. Harapan Semogauraiansingkatmenyinkapisyaratsuratal-Adiyatmelahirkansatumotipasi untuk selalu belajar al-Quran, karena setiap hari al-Quran kaji, maka kita akan menemukan makna baru yang tidak pernah diketemukan sebelumnya.

4O4O^- Og^C -O>4N )_g-4O^.4LggU>4 jguC Og;>4 _UN_OE) W-O+^~E 4pO+:O'4C ^g) 65. pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan merekadanmemberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan. 9Lihat Muhammad Quraish Shihab, Sejarah dan Ulum al-Quran (Jakarta: Pustaka Firdaus) h 180-181