Upload
leo-sutrisno
View
224
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/7/2019 Makin Profesional Lewat Penelitian 9 Pengambilan Sampel
http://slidepdf.com/reader/full/makin-profesional-lewat-penelitian-9-pengambilan-sampel 1/3
Pengambilan sampel
Leo Sutrisno
Pada tulisan Nomor 8 disajikan ukuran sampel yang diperlukan dalam suatu
penelitian. Besar ukuran sampel dipengaruhi oleh ¶margin error¶ (keakuratandata), µconfidence interval¶ (ketelitian penelitian), dan ukuran populasi. Semakin
akurat, semakin teliti dan semakin besar populasinya, pada umumnya semakin
besar pula ukuran sampelnya.
Tulisan berikut disajikan cara ¶mengambil¶ sampel sesuai dengan besar
sampel yang diperlukan. Hingga kini ada tiga cara yang sering dipakai dalam
penelitian, yaitu: acak, ¶intact gorup¶, dan sukarela.
Misalnya, populasi penelitian kita adalah 1000 orang siswa. Dengan kesalahan
sebesar 3% yang masih diterima, maka dalam tingkat ketelitian 95% memerlukan
sampel sebanyak 519 siswa. Pertanyaannya adalah bagaimana cara kita
memperoleh 519 siswa ini.
Random
Yang paling sering dilakukan adalah secara random (acak ± cabut undi)
¶memaksa¶ 516 siswa dari 1000 orang itu bersedia berpartisipasi. Cara random
yang paling sederhana adalah cabut undi antara yang ¶diminta¶ menjadi sampel
dan yang ¶tidak diminta¶ menjadi sampel.
Cara lain dengan menetapkan kuota. Nama semua siswa dimasukkan ke
dalam sebuah daftar. Tidak ada satu pun yang tidak tercatat dan juga tidak ada
satu orang yang tercatat lebih dari satu kali. Kemudian ditetapkan sepertiga dari
519 orang itu diambil dari masing-masing urutan awal, tengah, dan akhir.
Pemilihan sampel dengan cara random mengasumsikan bahwa semuanya
(1000 orang siswa) itu mempunyai peluang yang sama untuk berpartisipasi dalampenelitian. Namun, karena dibatasi waktu, tenaga dan biaya tidak semua anggota
populasi dijadikan sampel.
Pemilihan sampel secara random juga bertujuan untuk memperkecil
pengaruh dari (bias) kecenderungan tertentu. Selanjutnya, semua anggota dari
sampel ¶dianggap¶ mempunyai karakteristik yang sama. Kalau ditemukan yang
tidak sama itu karena sifat-sifat alamiah suatu populasi (baca bukan disengaja oleh
peneliti).
Intact group
Dalam situasi tertentu tidak cocok dengan menggunakan cara acak ini.
Misalnya, hanya memilih beberapa siswa disuatu kelas untuk dilibatkan dalamsuatu model pembelajaran yang sedang diteliti. Sebagian siswa yang lain di kelas
yang sama tidak tidibatkan. Cara ini tentu tidak ¶baik¶ dilakukan. Maka, peneliti
menetapkan bahwa semua siswa dari kelas itu dilibatkan. Cara seperti ini disebut
pemilihan sampel dengan cara intact group.
Pemilihan sampel dengan intact group berarti memilih sampel berdasarkan
kelompok. Semua anggota kelompok dilibatkan sebagai sampel. Misalnya, siswa
dalam satu kelas.
8/7/2019 Makin Profesional Lewat Penelitian 9 Pengambilan Sampel
http://slidepdf.com/reader/full/makin-profesional-lewat-penelitian-9-pengambilan-sampel 2/3
Sering peneliti membuat kombinasi dengan me-random kelompoknya lebih
dahulu kemudian memasukkan seluruh anggota kelompok yang terpilih secara
random itu untuk dilibatkan dalam penelitiannya. Misalnya, kelas dipilih secara
random. Kemudian semua siswa yang kelasnya terpilih itu dilibatkan dalam
penelitian (Intact proup).
S ukarela
Cara ketiga, untuk mendapatkan 519 siswa sebagai sampel, peneliti
menawarkan kepada semua anggota populasi. Mereka yang bersedia yang ¶dipilih¶
sebagai sampel.
Cara ini ada kelemahannya, yaitu ukuran sampel yang ditetapkan sering
tidak terpenuhi. Mengapa?! Karena, hanya menggantungkan pada kerelaan orang.
Jika nasib mujur ada di fihak kita akan banyak yang bersedia berpartisipasi. Jika
tidak mujur apa boleh buat.
Pemilihan sampel dengan sukarela juga sering meperlemah hasil. Mereka
yang sukarela sering dilandasi oleh dorongan positif yng lain. Akibatnya, hasilpenelitian itu juga dipengaruhi oleh sikap positif tersebut.
Mengapa perlu banyak sampel
. Sebelum ditutup, ada pertanyaan dari pembaca yang lain yang dapat
digabungkan ke dalam tulisan ini. Pertanyaan itu menyangkut alasan mengapa
sampel dibuat banyak. Sebenarnya bukan sampel yang banyak, sampelnya satu
tetapi anggota sampel yang banyak
Pembaca tentu maklum bahwa kegiatan penelitian itu diarahkan untuk
mencari ¶kebenaran¶ (kebenaran dalam tanda kutip akan dibicarakan dalam
kesempatan yang lain). Agar diperoleh kebenaran yang ¶sungguh-sungguh¶ maka
setiap langkah dari kegiatan penelitian juga diusahakan ¶benar¶.
Mengukur dan mengamati sampel merupakan salah satu langkah penelitian.
Karena itu, kegiatan ini juga harus dilakukan dengan benar sehingga dihasilkan
data dan informasi yang benar.
Peneliti dengan kerendahan hatinya mengakui bahwa pengukuran yang
dilakukan beberapa kali itu akan menghasilkan data yang lebih ¶benar¶ daripada
yang dilakukan hanya satu kali. Mestinya, jika sampelnya itu benda mati, cukup
satu saja kemudian diukur dan diamati berkali-kali. Tetapi, jika sampelnya itu
manusia (benda hidup) tentu akan lain. Diukur dua atau tiga kali mungkin masih
sama. Selebihnya akan tergantung dengan emosi dan suasana hati. Untuk
menghindari penggukuran berkali-kali pada satu orang itulah dibuat sampel yang
terdiri atas banyak orang. Satu orang satu kali pengukuran. Seratus orang berarti
seratus kali pengukuran. Besar sampel menunjukkan banyaknya pengukuran dan
pengamatan ulang.
Cara mengambila sampel telah disajikan, yaitu acak, intact prup dan
sukarela. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Aplikasinya
tergantung keadaan lapangan. Tidak ada satu untuk semua. Sampai jumpa.
8/7/2019 Makin Profesional Lewat Penelitian 9 Pengambilan Sampel
http://slidepdf.com/reader/full/makin-profesional-lewat-penelitian-9-pengambilan-sampel 3/3
am el