View
219
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/26/2019 MAKALAHA D KUMPUL.doc
1/28
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Klien yang mengalami gangguan kesehatan akut maupun kronis
menyembuhkan dan mempertahankan kesehatan mereka dengan berbagai
strategi.Obat adalah substansi yang digunakan dalam diagnosis, pengobatan,
penyembuhan, perbaikan, maupun pencegahan terhadap gangguan kesehatan.
Obat merupakan terapi primer yang berhubungan dengan penyembuhan penyakit.
Tidak peduli dimanapun klien menerima pelayanan kesehatan,rumah
sakit,klinik,atau di rumah,perawat memegang peranan penting dalam persiapan dan
pemberian obat,mengajarkan cara menggunakan obat dan mengevaluasi respons
klien terhadap pengobatan.Pada masa perawatan akut dan penyembuhan,perawat
memegang peranan penting dalam memberikan obat secara tepat waktu kepada
klien,serta memastikan klien atau keluarganya telah mengerti dan siap memberikan
obat jika klien dipulangkan ke rumah.
Jika klien tidak dapat menggunakan obat sendiri di rumah,keluarga atau
petugas perawat di rumah memegang tanggung jawab dalam pemberian obat.Di
setiap tatanan pelayanan kesehatan,perawat bertanggung jawab mengevaluasi eek
obat terhadap kesehatan klien,mangajari klien tentang obat dan eek
sampingnya,memastikan kepatuhan terhadap regimen obat,serta mengevaluasi
kemampuan klien dalam menggunakan obat sendiri.Pada beberapa kasus,perawat
secara langsung mengajarkan dan mengevaluasi anggota keluarga klien yang
mampu memberikan obat.
Pemberian obat yang aman dan akurat merupakan salah satu tugas
terpenting perawat. Obat adalah alat utama terapi yang digunakan dokter untuk
mengobati klien yang memiliki masalah ksehatan. !alaupun obat menguntungkan
klien dalam banyak hal, beberapa obat dapat menimbulkan eek samping yang
serius atau berpotensi menimbulkan eek yang berbahaya bila tidak tepat diberikan.
Perawat bertanggung jawab memahami kerja obat dan eek samping yang
ditimbulkkan, memberikan obat dengan tepat, memantau respon klien, danmembantu klien menggunakannnya dengan benar serta berdasarkan pengetahuan.
1
7/26/2019 MAKALAHA D KUMPUL.doc
2/28
"elain mengetahui kerja suatu obat tertentu, perawat juga harus memahami
masalah kesehatan klien saat ini dan sebelumnya untuk menentukan apakah obat
tertentu aman untuk diberikan. Pertimbangan perawatt penting dalam pemberian
obat yang tepat dan aman.
B. RUMUSAN MASALAH
#. $pa aktor yang mempengaruhi reaksi obat% dan bagaimana standar dan
aturan mengenai obat aturan negara%
&. $pa tipe jalur pemberian obat% Dan 'agaimana syarat dan komponen
pengobatan%
(. 'agaimana aspek dalam pemberian obat% serta hal apa saja yang dapat
menyebabkan kesalahan dan pencegahannya%
). 'agaimana pendapat anda tentang pelayanan kearmasian di indonesia%
*. $dakah kejadian kesalahan kesalahan dalam pengobatan % + paya apa
yang dilakukan seorang armasis dalam hal kesalahan tersebut%
C. TUJUAN DAN MANFAAT
#. -engetahui aktor yang mempengaruhi reaksi obat + -engetahui
pengelolaan pemberian obatobatan.
&. -emahami tipe jalur pemberian obat + -engetahui syarat dan
komponen pengobatan.
(. 'isa membuat askep dalam pemberian obat + -engetahui hal yang
dapat menyebabkan kesalahan dan pencegahannya.
). -engetahui pendapat pelayanan kearmasian di indonesia.
*. -engetahui kesalahan kesalahan dalam pengobatan dan upaya apa
yang akan dilakukan.
2
7/26/2019 MAKALAHA D KUMPUL.doc
3/28
BAB II
PEMBAHASAN
A. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERJA OBAT
$kibat perbedaan cara dan tipe kerja obat, respon terhadap sangat bervariasi.
/aktor selain karakteristik obat juga mempengaruhi kerja obat. Klien mungkin tidak
memberi respon yang sama terhadap setiap dosis obat yang diberikan. 'egitu juga,
obat yang sama dapat menimbulkan respon yang berbeda pada klien yang berbeda.
1. Perbedaan Genet!
"usunan genetik mempengaruhi biotransormasi obat. Pola metabolik dalam
keluarga sering kali sama. /akktor genetik menentukan apakah en0im yang
terbentuk secara alami ada untuk membantu penguraian obat. $kibatnya, anggota
keluarga sensiti terhadap suatu obat.
". #arabe$ F%&$&'%
Perbedaan hormonal antara pria dan wanita mengubah metabolisme obat
tertentu. 1ormon dan obat saling bersaing dalam biotransormasi karena kedua
senyawa tersebut terurai dalam proses metabolik yang sama. 2ariasi diurnal pada
sekresi ekstrogen bertanggung jawab untuk luktuasi siklik reaksi obat yang di alami
wanita.sia berdampak langsung pada kerja obat.
'ayi tidak memiliki banyak en0im yang diperlukan untuk metabolisme oabt
normal. Jumlah perubahan isiologis yang menyertai penuaan mempengaruhi respon
terhadap terapi obat. "istem tubuh mengalami perubahan ungsi dan struktur yang
mengubah pengaruh obat. Perawat haus berupaya meminimalkan eek obat yang
berbahaya yang meningkatkkan kapasitas ungsi yang tersisa pada klien.$pabila
status nutrisi klien buruk, sel tidak dapat berungsi dengan normal, sehingga
biotransormasi tidak berlangsung seperti semua ungsi tubuh, metabolisme obat
bergantung pada nutrisi yang adekkuat untuk membentuk en0im dan protein.
3
7/26/2019 MAKALAHA D KUMPUL.doc
4/28
Kebanyakan obat berikatan dengan protein sebelum didistribusi ke tempat
kerja obat."etiap penyakit yang merusak ungsi organ yang bertanggung jawab
untuk armakokinetik normal juga dapat merusak kerja obat. Perubahan integritas
kulit, penurunan absorpsi atau motilitas saluran cerna, dan kerusakan ungsi ginjal
dan hati hanya beberapa kondisi penyakit yang berhubungan dengan kondisi yang
dapat mengurangi kemanjuran obat atau membuat kliien berisiko mengalami
toksikasi obat.
(. K&nd% Ln'!)n'an
"tres isik dan emosi yang berat akan memicu respon hormonal yang pada
akkhiirnya mengganggu metabolisme obat pada klien. 3adiasi ion menghasilkan
eek yang sama dengan mengubah kkecepatan aktivitas en0im.Pajanan pada panas
dan dingin dapat memengaruhi respon terhadap obat.
Klien hipertensi diberi vasodilator untuk mengontrol tekanan darahnya. Pada
cuaca panas, dosis vasodilator perlu dikurangi karena suhu yang tinggi
meningkatkan eek obat.cuaca dingin cenderung meningkatkan vasokontriksi,
sehingga dosis vasodilator ditambah.
3eaksi suatu obat bervariasi, bergantung pada lingkungan obat itu digunakan.
Klien yang dilindungi dalam isolasi dan diberikan analgesik memperoleh eekk
peredaan nyeri yang lebih kecil dibandingkan klien yang dirawat di ruang tempat
keluarga dapat mengunjungi klien. 4ontoh lain, jika meminum alkohol sendirian, eek
yang timbul hanya mengantuk. 5amun, minum bersama sekelompok teman
membuat individu menjadi ceria dan mudah bergaul.
*. +a!t&r ,%!&$&'%
"ejumlah ator psikologis mempengaruhi penggunaan obat dan respon
terhadap obat. "ikap seseorang berakar dari pengalaman sebelumnya atau
pengaruj keluarga. -elihat orang tua sering menggunakan obat 6 obatan dapat
membuat anak menerima obat sebagai bagian dari kehidupan normalnya.-akna
obat atau signiikasi mengosumsi obat mempengaruhi reaksi klien terapi.
Obat dapat digunakan sebagai cara untuk mengatasi rasa tidak nyaman.
Pada situasi ini klien bergantung pada obat sebagai media koping dalam kehidupan.
4
7/26/2019 MAKALAHA D KUMPUL.doc
5/28
"ebaliknya jika klien kesal terhadap kondisi isik mereka, rasa marah dan sikap
bermusuhan dapat menimbulkan reaksi yang diinginkan terhhadap obat.
Obat sering kali memberikan rasa aman. Penggunaan secara teratur obat
tanpa resep atau obat yang dijual bebas mis. 2itamin, laksati, dan aspirin membuat
beberapa orang merasa mereka dapat mengontrol kesehatannya.
Perilaku perawat saat memberikan obat sangat berdampak secara signiikan
pada respon klien terhadap pengobatan. $pabila perawat memberikan kesan bahwa
obat dapat membantu, pengobatan kemungkinan akan memberikan eek yang
positi. $pabila perawat terllihat kurang peduli saat pasien kurang nyaman, obat yang
diberikan terbukti relati tidak eekti.
-. Det
7nteraksi obat dan nutrien dapat mengubah kkerja obat atau nutrien . contoh,
vit. K 8terkandung dalam sayur hijau berdaun9 merupakan nutrien yang melawan
eek wararin natrium 8coumadin9, mengurangi eeknya pada mekanisme
pembekuan darah. -inyak mineral mengurangi absorpi vitamin larutan lemak. Klien
membutuhkan nutrisi tambahan saat mengkonsumsi obat yang menurunkan eek
nutrisi. -enahan konsumsi nutrien tertentu dapat menjamin eek terapeutik obat.
PENGELOLAAN OBAT
Pengelolaan merupakan suatu proses yang dimaksudkan untuk mencapai
suatu tujuan tertentu yang dilakukan secara eekti dan eisien. Proses pengelolaan
dapat terjadi dengan baik bila dilaksanakan dengan dukungan kemampuan
menggunakan sumber daya yang tersedia dalam suatu sistem.Tujuan utama
pengelolaan obat adalah tersedianya obat dengan mutu yang baik, tersedia dalam
jenis dan jumlah yang sesuai kebutuhan pelayanan kearmasian bagi masyarakat
yang membutuhkan.
5
7/26/2019 MAKALAHA D KUMPUL.doc
6/28
"ecara khusus pengelolaan obat harus dapat menjamin :
a. Tersedianya rencana kebutuhan obat dengan jenis dan jumlah yang sesuai
dengan kebutuhan pelayanan kearmasian di $potek.
b. Terlaksananya pengadaan obat yang eekti dan eisien.
c. Terjaminnya penyimpanan obat dengan mutu yang baik.
d. Terjaminnya pendistribusian ; pelayanan obat yang eekti.
e. Terpenuhinya kebutuhan obat untuk mendukung pelayanan kearmasian
sesuai jenis, jumlah dan waktu yang dibutuhkan.
. Tersedianya sumber daya manusia dengan jumlah dan kualiikasi yang tepat.
g. Digunakannya obat secara rasional.
ntuk mencapai tujuan tersebut, maka Pengelolaan Obat mempunyai empat
kegiatan yaitu a. Perumusan kebutuhan 8selection9
Pengadaan 8procurement9
a. Distribusi 8distribution9
b. Penggunaan ; Pelayanan Obat 8se9
-asingmasing kegiatan di atas tadi , dilaksanakan dengan berpegang pada
ungsi manajemen yaitu Planning, Organi0ing, $ctuating dan 4ontrolling. 7ni berarti
untuk kegiatan seleksi harus ada tahap perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan pengawasan pengendalian, begitu juga untuk ketiga kegiatan yang
lain.Keempat kegiatan pengelolaan obat tersebut didukung oleh sistem manajemen
penunjang pengelolaan yang terdiri dari :
a. Pengelolaan Organisasi
b. Pengelolaan Keuangan untuk menjamin pembiayaan dan kesinambungan
c. Pengelolaan inormasi
d. Pengelolaan dan pengembangan sumber daya manusia
6
7/26/2019 MAKALAHA D KUMPUL.doc
7/28
Pelaksanaan keempat kegiatan dan keempat elemen sistem pendukung
pengelolaan tersebut di atas didasarkan pada kebijakan 8policy9 dan atau peraturan
perundangan 8legal ramework9 yang mantap serta didukung oleh kepedulian
masyarakat.
Pengelolaan obat merupakan suatu rangkaian kegiatan yang menyangkut
aspek perencanaan atau seleksi, pengadaan, pendistribusian dan penggunaan obat
dengan memanaatkan sumbersumber yang tersedia seperti tenaga, dana, sarana
dan perangkat lunak 8metoda dan tatalaksana9 dalam upaya mencapai tujuan yang
ditetapkan.
"eleksi : meliputi kegiatan penetapan masalah kesehatan, keadaan
sosial ekonimi masyarakat, pemilihan jenis obat, serta penetapan jenis obat
apa yang harus tersedia.
Pengadaan : meliputi perhitungan kebutuhan dan perencanaan pengadaan,
pemilihan cara pengadaan, pelaksanaan pembelian, penerimaan dan
pemeriksaan serta melakukan jaminan mutu.
Distribusi : meliputi kegiatan pengendalian persediaan obat, dan
penyimpanan
Penggunaan : pelayanan armasi.
-aka dari itu untuk terlaksananya pengelolaan obat dengan eekti dan eisien
perlu ditunjang dengan sistem inormasi manajemen obat untuk menggalang
keterpaduan pelaksanaan kegiatankegiatan pengelolaan obat. Dengan adanyasistem ini pelaksanaan salah satu kegiatan pengelolaan obat dapat dengan mudah
diselaraskan dengan yang lain. "elain itu, berbagai kendala yang menimbulkan
kegagalan atau keterlambatan salah satu kegiatan dengan cepat dapat diketahui,
sehingga segera dapat ditempuh berbagai tindakan operasional yang diperlukan
untuk mengatasinya.
7
7/26/2019 MAKALAHA D KUMPUL.doc
8/28
B. JALUR PEMBERIAN OBAT
Jalur pemberian obat tergantung pada bentuk obat dan eek yang
diharapkan,serta kondisi isik dan mental klien.
1. Ja$)r Ora$
Jalur oral merupakan jalur yang termudah dan paling sering digunakan.Obat
diberikan melalui mulut dan ditelan dengan bantuan cairan.Obat oral memiliki onset
kerja yang lebih lambat dan eek yang lebih lama daripada pemberian
parenteral.Klien biasanya memilih jalur pemberian oral.
". Ja$)r Parentera$
Pemberian parenteral adalah menyuntikkan obat ke dalam tubuh.'erikut ini
merupakan tempat utama pemberian parenteral :
#. 7ntradermal : penyuntikkan ke kulit tepat di bawah epidermis
&. "ubkutan : penyuntikkan ke jaringan tepat di bawah lapisan dermis kulit
(. 7ntramuskular : penyuntikkan ke dalam otot
). 7ntravena : penyuntikkan ke dalam pembuluh vena
(. Peberan Obat T&,!a$
Obat yang dioleskan ke kulit dan membran mukosa biasanya memiliki eek
local. -emberikan obat topikal bisa dengan cara mengoleskan ke seluruh
area,memberikan di bawah pembalut,menggosok bagian tubuh dengan larutan,atau
obat diberikan pada saat mandi.
*. Ja$)r In/a$a%
"aluran pernapasan yang lebih dalam menyediakan daerah permukaan yang
luas untuk penyerapan obat.Perawat memberikan obat inhalasi melalui lubang
hidung,mulut,selang endotrakeal,atau trakeostomi.
8
7/26/2019 MAKALAHA D KUMPUL.doc
9/28
-enjelang endotrakeal masuk lewat mulut klien dan berhenti di
trakea,sedangkan selang trakeostomi langsung memasuki trakea melalui sayatan
kulit di daerah leher.Obat yang diberikan melalui inhalasi dapat langsung diserap
dan bekerja dengan cepat karena jaringan paru memiliki suplai pembuluh darah
yang banyak.'anyak obatobatan inhalasi memiliki eek local maupun sistemik.
-. Ja$)r Intra&!)$ar
Penghantaran obat intraokular mencakup memasukkan obat seperti
memakaikan lensa kontak pada klien.Obat mata yang berbentuk lempeng memiliki
dua lapis luar yang lunak di mana obat melekat.Perawat memasukkan lempeng ke
mata klien seperti memasukkan lensa kontak,dan obat tersebut dapat tinggal di mata
klien sampai satu minggu.Pilokarpin,obat untuk mengatasi glaukoma,merupakan
obat berbentuk lempeng yang paling umum.
SYARAT DAN KOMPONEN PEMBERIAN OBAT
Persiapan dan pemberian obat harus dilakukan dengan akurat oleh perawat.
Perawat harus memberikan perhatian penuh dalam mempersiapkan obat dansebaiknya tidak melakukan tugas lain ketika memberikan obat.perawat
menggunakan < lima benar= pemberian obat untuk menjamin pemberian obat yang
aman. >ima benar pemberian obat sebagai berikut :
#. 'enar Obat
&. 'enar Dosis
(. 'enar Klien
). 'enar 3ute Pemberian
*. 'enar !aktu
9
7/26/2019 MAKALAHA D KUMPUL.doc
10/28
1. BENAR OBAT
Ketika obat pertama kali diprogramkan, perawat membandingkan tiket obat
atau ormat pencatatan unitdosis dengan intruksi yang ditulis dokter. Ketika
memberikan obat perawat membandingkan label pada wadah obat dengan ormat
atau tiket obat. Perawat melakukan ini (? yaitu :
#. "ebelum memindahkan wadah obat dari laci atau lemari.
&. Pada saat sejumlah obat yang diprogramkan dipindahkan dari wadahnya.
(. "ebelum mengembalikan wadah obat ketempat penyimpanan
Perawat hanya memeberikan obat yang dipersiakpkan. Jika terjadi kesalahan,perawat yang memberikan obat bertanggung jawab terhadap eek obat. Pada
kebanyakan kasus, intsruksi obat telah diubah. 5amun,pertanyaan klien bisa
mengungkap suatu kesalahan.
Perawat harus tidak boleh memberikan obat tersebut sampai program dokter
dipriksa kembali. Obat dosis tunggal dan obat yang belum dikemas dapat
dikembalikan ketempat penyimpanan, jika belum dibuka.
". BENAR DOSIS
Ketika sebuah obat harus disediakan dari volume atau kekuatan obat yang
lebih besar atau lebih kecil dari yang dibutuhkan atau jika seorang dokter
memprogramkan suatu sistem perhitungan obat yang berbeda dari yang disediakan
oleh ahli armasi, resiko kesalahan meningkat pada situasi ini, perawat harus
memeriksa perhitungan dosis yang dilakukan oleh perawat lain.
"etelah menghitung dosis, perawat menyiapkan obat dengan menggunakan
alat perhitungan standar. Klien sebaiknya melakukan perhitungan dengan
menggunakan sendok yang biasa digunakan didapur dari pada sendok teh dan
sendok makan datar yang volumenya bervariasi.
ntuk membelah tablet membentuk biji 8 scored tablet9, perawat harus yakin
bahwa potongan tersebut rata. "ebuah tablet dapat dibagi & dengan menggunakan
10
7/26/2019 MAKALAHA D KUMPUL.doc
11/28
sisi pisau atau dengan membungkus tablet dengan tisu kemudian membelahnya
dengan jari. "etelah obat dibelah, perawat dapat memberikan kedua bagian obat
secara berurutan, namun hanya jika bagian ke& telah kembali dikemas dan dilabel.
$lat penghancur harus selalu dibersihkan secara keseluruhan sebelum tablet
dihancurkan. Obat yang dihancurkan harus dicampur dengan air atau makanan
dalam jumlah yang sangat sedikit.
(. BENAR KLIEN
>angkah penting dalam pemberian obat yang aman adalah meyakinkan
bahwa obat tersebut diberikan kepada klien yang benar. Perawat yang bekerja
dirumah sakit atau lingkungan perawatan lain sering bertanggung jawab untuk
memberikan obat pada banyak klien. ntuk mengidentiikasi klien dengan tepat,
perawat memeriksa kartu, ormat, atau laporan pemberian obat yang dicocokan
dengan gelang identiikasi klien dan meminta klien menyebutkan namanya.
Ketika menanyakan nama klien, perawat sebaiknya tidak menyebut suatu
nama dan berasumsi bahwa respons klien menunjukan bahwa klien adalah orang
yang benar. 1al ini sangat penting bahkan jika perawat telah merawat klien selama
beberapa hari. "upaya klien tidak merasa tidak nyaman, perawat dapat mengatakan
bahwa dalam memberikan obat secara rutin perawat harus meidentiikasi nama
klien.
*. BENAR RUTE PEMBERIAN
Ketika sebuah intruksi obat tidak menerangkan rute pemberian obat, perawat
mengkonsultasikannya kepada dokter. Demikian juga bila rute pemberian obat
bukan cara yang direkomendasikan, perawat harus segera mengingatkan dokter.
"aat melakukan injeksi, rute yang benar sangat penting. juga sangat penting
untuk menyiapkan injeksi hanya dari preparat yang ditetapkan untuk penggunaan
parenteral. -enginjeksi cairan yang dirancang untuk penggunaan oral dapat
menimbulkan komplikasi, misalnya abses steril atau eek sistemik yang atal.Perusahaan obat memberi label
7/26/2019 MAKALAHA D KUMPUL.doc
12/28
-. BENAR 0AKTU
Perawat harus mengetahui alasan sebuah obat diprogramkan untuk waktu
tertentu dalam # hari dan apakah jadwal tersebut dapat diubah. 4ontoh,
diprohgramkan & obat, satu @Ah 8 setiap A jam 9 dan yang lain tid 8 ( kali sehari 9. Ke
& obat diberikan (? dalam &) jam.
Tujuan dokter memberikan obat @Ah dalam hitungan jam ialah
mempertahankan kadar terapeutik obat. setiap institusi memiliki rekomendasi jadwal
waktu untuk obat yang harus dengan interval sering. 4ontoh, obat @id 8)? sehari9
dapat diberikan pada pukul BA.BB, #&.BB, #C.BB, dan &B.BB obat tid dapat diberikan
pada pukul BA.BB, #).BB, dan &B.BB.
$pabila seorang perawat bertanggung jawab memberikan beberapa obat,
maka obat yang harus bekerja pada waktuwaktu tertentu harus diprioritaskan.
-isalnya, insulin harus diberikan pada interval yang tepat sebelum makan.
'eberapa obat memerlukan penilaian klinis perawat dalam menentukan
waktu pemberian yang tepat. 'anyak klien yang dirawat memilih tidur lebih awal dari
pada yang biasa mereka lakuan dirumah. 5amun, jika perawat menyadari bahwa
sebuah prosedur dapat menggangu tidur klien, sebaiknya pemberian obat ditunda
sampai suatu waktu dimana klien dapat memperolah manaat optimal obat. perawat
mengkaji tingkat nyeri klien untuk menentukan tingkat ketidak nyamanannya. $pabila
perawat menunggu sampai nyeri klien menjadi parah maka eek anal gesik mungkin
tidak cukup. Perawat mungkin perlu meminta dokter menambah analgesik prn.
C. ASKEP PEMBERIAN OBAT
12
7/26/2019 MAKALAHA D KUMPUL.doc
13/28
1. Pen'!aan
ntuk menetapkan kebutuhan terhadap tarapi obat dan respon potensial
terhadap terapi obat, perawat mengkaji banyak aktor.
R2a3at ed%
3iwayat medis memberi indikasi atau kontraindikasi terhadap terapi obat.
Penyakit atau gangguan membuat klien berisiko terkena eek samping yang
merugikan. 4ontoh, jika seorang klien mengalami ulkus lambung cenderung
mengalami perdarahan maka senyawa yang mengandung aspirin atau antikoagulasi
akan meningkatkan kemungkinan perdarahan. 3iwayat pembedahan klien dapat
mengindikasikan obat yang digunakan. 4ontoh, setelah tiroidektomi , seorang klien
membutuhkan penggantian hormon.
Data &bat
Perawat mengkaji inormasi tentang setiap obat, termasuk kerja, tujuan, dosis
normal, rute pemberian, eek samping, dan implikasi keerawatan dalam pemberian
dan pengawasan obat. 'eberapa sumber harus sering dikonsultasi untuk
memperoleh keterangan yang dibutuhkan. Perawat bertanggung jawab untuk
mengetahui sebanyak mungkin inormasi tentang obat yang diberikan. 'anyak
mahasiswa keperawatan menyiapkan atau membeli kartu atau buku yang memuat
keterangan obat untuk mereka gunakan sebagai rujukan cepat.
S!a, !$en ter/ada, ,en'')naan &bat
"ikap klien terhaadap obat menunjukkan tingkat ketergantungan pada obat.
Klien seringkali enggan mengungkapkan perasaannya tentang obat,khususnya jika
klien mengalami ketergantungan obat. ntuk mengkaji sikap klien, perawat perlu
mengobservasi perilaku klien yang mendukung bukti ketergantungan obat.
". Da'n&%a !e,era2atan
13
7/26/2019 MAKALAHA D KUMPUL.doc
14/28
Pengkajian memberi data tentang kondisi klien, kemampuannya dalam
menggunakan obat secara mandiri, dan pola penggunaan obat. 4ontoh diagnosa
keperawatan 5$5D$ untuk terapi obat.
Kurang pengetahuan tentang terapi obat yang berhubungan dengan :
Kurang inormasi dan pengalaman
Keterbatasan kogniti
Tidak mengenal sumber inormasi
Ketidakpatuhan tehadap terapi obat yang berhubungan dengan :
"umber ekonomi yang terbatas
Keyakinan tentang kesehatan
Pengaruh budaya
1ambatan mobilitas isik yang berhubungan dengan :
Penurunan kekuatan
5yeri dan ketidaknyamanan
Perubahan sensori atau persepsi yang berhubungan dengan :
Pandangan kabur
$nsietas yang berhubungan dengan :
"tatus kesehatan yang berubah atau terancam
"tatus sosial ekonomi yang berubah atau terancam
Pola interaksi yang berubah atau terancam
Eangguan menelan yang berhubungan dengan :
Kerusakan neuromuscular
14
7/26/2019 MAKALAHA D KUMPUL.doc
15/28
7ritasi rongga mulut
Kesadaran yang terbatas
Penatalaksanaan program terapiutik tidak eekti yang berhubungan
dengan :
Terapi obat yang kompleks
Pengetahuan yang kurang
(. Peren4anaan
Perawat mengatur aktivitas perawatan untuk memastikan bahwa tehnik
pemberian obat aman. Perawat juga dapat merencanakan untuk menggunakan
waktu selama memberikan obat. Pada situasi klien belajar menggunakan obat
secara mandiri, perawat dapat merencanakan untuk menggunakan semua sumber
pengajaran yang tersedia.
$pabila klien dirawat di rumah sakit,sangat penting bagi perawat untuk tidakmenunda pemberian intruksi sampai hari kepulangan klien. Perawat harus mengkaji
klien secara komprehensi dan mengidentiikasi aktor isik, psikologis, ekonomi atau
sosial yang membuat klien tidak mampu dengan konsisten menggunakan obat
secara mandiri. -isalnya, klien menderita arthritis yang membuatnya sulit pergi ke
apotek.
Perawat, dengan bantuan tenaga kesehatan lain,bekerja sama mencari jalan
keluar untuk masalah ini sebelum klien dipulangkan. $pabila klien baru didiagnosis
dan membutuhkan obat, misalnya, dalam rencana asuhan keperawatan, perawat
data merujuk klien untuk dirawat di rumah. Perawat penyelenggara perawatan
kesehatan di rumah dapat membantu klien menyusun jadwal pengobatan yang
disesuaikan dengan rutinitas di rumah.
15
7/26/2019 MAKALAHA D KUMPUL.doc
16/28
'aik,seorang klien mencoba menggunakan obat secara mandiri maupun
perawat bertanggung jawab memberikan obat, sasaran berikut harus dicapai :
#. Tidak ada komplikasi yang timbul akibat rute pemberian obat yang digunakan.
&. Fek terapiutik obat yang diprogramkan dicapai dengan aman sementara
kenyamanan klien tetap dipertahankan.
(. Klien dan keluarga memahami terapi obat.
). Pemberian obat secara mandiri dilakukan dengan aman.
*. I,$eenta%
Transkripsi yang benar dan mengomunikasikan program. 7ntervensi
keperawatan berokus pada pemberian obat yang aman dan eekti.7ntervensi
dilakukan dengan menyiapkan obat secara cermat, memberikannya dengan benar,
dan memberi klien penyuluhan. "etiap kali suatu dosis obat disiapkan, perawat
mengacu pada ormat atau label obat.
Dengan sistem unitdosis, hanya satu diperlukan transkripsi, sehingga
kemungkinan terjadinya kesalahan dibatasi. Ketika mentranskripsi resep, perawat
harus yakin bahwa nama,dosis,dan simbol obat dapat dibaca. Perawat terdatar
8registered nurse9 membandingkan semua program yang ditranskripsi dengan
program yang asli untuk memastikan keakuratan dan kelengkapannya. Perawat
yang memberi obat yang salah atau dosis yang tidak tepat bertanggung jawab
secara hukum.
-. E5a$)a%
Perawat memantau respon klien terhadap obat secara berkesinambungan.
ntuk melakukan ini,perawat harus mengetahui kerja terapiutik dan eek samping
yang umum muncul dari setiap obat. Perawat harus mewaspadai reaksi yang akan
timbul ketika klien mengkonsumsi beberapa obat. ntuk mengevaluasi keeektian
intervensi keperawatan sambil memenuhi sasaran keperawatan yang ditetapkan,
perawat melakukan langkahlangkah evaluasi untuk mengidentiikasi hasil akhir
yang aktual.
16
7/26/2019 MAKALAHA D KUMPUL.doc
17/28
'erikut adalah contoh langkah evaluasi untuk menentukan bahwa ada
komplikasi yang terkait dengan rute pemberian obat :
#. -engobservasi adanya memar, implamasi , nyeri setempat, atau perdarahan
di tempat injeksi.
&. -enanyaan klien tentang adanya rasa baal atau rasa kesemutan di tempat
injeksi.
(. -engkaji adanya gangguan saluran cerna, termasuk mual, muntah, dan diare
pada klien.
). -enginspeksi tempat 72 untuk mengetahui adanya eblitis, termasuk demam,
pembengkakkan dan nyeri tekan setempat.
4ontoh langkah evaluasi untuk menentukan apakah eek terapeutik obat yang
diprogramkan telah dicapai dengan aman :
#. -enanyakan klien apakah ia mengalami respon yang biasa timbul akibat
penggunaan obat 8contoh, nyeri merada atau gejala berkurang9
2. -emantau respon klien terhadap obat contoh, obat antiaritnia, irama jantung
yang teratur, obat hipertensi, penurunan tekanan darah, obat diuretik,
peningkatan haluaran urin.
KESALAHAN PENGOBATAN
Kesalahan pengobatan adalah suatu kejadian yang dapat membuat klien
menerima obat yang salah dan tidak mendapat terapi obat yang tepa 8Fdgar, >ee ,
4ousins, #GG)9. Kesalahan pengobatan dapat dilakukan oleh setiap individu yang
terlibat dalam pembuatan resep, transkirpsi, persiapan, penyaluran, dan pemberian
obat.
Perawat memainkan peran yang sangat penting dalam lingkaran esential
pencegaha kesalahan pengobatan. "ayangnya kebanyakan kesalahan pengobatandilakukan oleh perawat dan terjadi saat perawat gagal mengikuti prosedur rutin.
17
7/26/2019 MAKALAHA D KUMPUL.doc
18/28
Kesalahan yang terjadi haru0 segera diketahui dan dilaporkan kepada pegawai
rumah sakit yang tepat. Perawat memiliki kewajiban etis dan proesi untuk
melaporkan kesalahan kepada dokter dan manager keperawatan. Perawat
sebaiknya tidak menyembunyikan kesalahan pengobatan.
ntuk mencegah kesalahan dalam pemberian obat kepada pasien,perawat
harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut.
#9 seorang perawat harus teliti membaca label obat. 'anyak obat atau produk
tersedia dalam kotak, warna dan bentuk yang sama.
&9 Pertanyakan pemberian banyak tablet atau vial untuk dosis
tunggal.Kebanyakan dosis terdiri dari satu atau dua tablet atau kapsul atau
satu vial dosis tunggal. 7ntervensi yang salah terhadap program obat dapat
mengakibatkan pemberian dosis tinggi berlebihan.
(9 -ewaspadai obatobatan yang bernama sama.'anyak nama obat terdengar
sama misalkan digoksin dan digitoksin, kele? dan kelin, orinase dan ornade.
)9 -encermati angka di belakang koma. 'eberapa obat tersedia dalam jumlah
yang merupakan perkalian satu sama lain. 4ontoh, tablet cournadin dalamtablet &,* dan &* mg, thora0ine dalam spansules 8sejenis kapsul9 (B dan (BB
mg.
*9 Pertanyakan peningkatan dosis yang tibatiba dan berlebihan. Kebanyakkan
dosis diprogramkan secara bertahap supaya dokter dapat memantau eek
terapiutik dan responnya.
C9 Ketika suatu obat baru atau obat yang tidak la0im diprogramkan,
konsultasikan kepada sumbernya. Jika dokter juga tidak la0im dengan obat
tersebut,maka risiko pemberian dosis yang tidak akurat menjadi masalah
lebih besar.
H9 Jangan memberikan obat yang diprogramkan dengan nama pendek atau
singkatan tidak resmi. 'anyak dokter menggunakan nama pendek atau
singkatan tidak resmi untuk obat yang sering diprogramkan. $pabila perawat
atau ahli armasi tidak mengenal nama tersebut, obat yang diberikan ataudikeluarkan bisa salah.
18
7/26/2019 MAKALAHA D KUMPUL.doc
19/28
A9 Jangan berupaya ubtuk menguraikan dan mengartikan tulisan yang tidak
dapat dibaca. $pabila ragu, sebaiknya menanyakan kepada dokter.
Kesempatan terjadinya salah interpretasi sangat besar, kecuali jika perawat
mempertanyakan program obat yang sulit dibaca.
G9 Kenali klien yang memiliki nama akhir sama dan juga minta klien
menyebutkan nama lengkapnya atau perawat bisa mencermati nama yang
tertera pada tanda pengenal. "eringkali, satu atau dua orang klien memiliki
nama akhir yang sama atau mirip. >abel khusus pada kardeks atau buku obat
dapat memberi peringatan tentang masalah yang potensial.
#B9Perawat juga mencermati ekuivalen. "aat tergesagesa, salah membaca
ekuivalen mudah terjadi. 4ontoh,dibaca miligram padahal mililiter.
D. Per%e,% tentan' ,e$a3anan !e+ara%an
Persepsi adalah suatu proses individu memilih, mengorganisasi dan
menasirkan inormasi untuk menciptakan satu gambaran yang berbeda. >oyalitas
dipengaruhi oleh komitmen tinggi, kepercayaan, dan pembelian ulang.
$potek merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan dalam membantu
mewujudkan tercapainya derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat.
Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan secara sendiri
sendiri atau bersamasama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan atau masyarakat.
"elain itu juga sebagai salah satu tempat pengabdian dan praktek proesi apoteker
dalam melaksanakan pekerjaan kearmasiaan.
"tandar Pelayanan Kearmasian di $potek disusun bertujuan sebagai
pedoman praktek apoteker dalam menjalankan proesi, untuk melindungi
masyarakat dari pelayanan yang tidak proesional, dan melindungi proesi dalam
menjalankan praktik kearmasian. Perkembangan apotek sangat ditentukan oleh
pengelolaan sumber daya dan pelayanan di apotek tersebut. "tandar pelayanan
armasi sangat diperlukan dalam menjalankan suatu apotek. Jika suatu apotek tidak
19
7/26/2019 MAKALAHA D KUMPUL.doc
20/28
menggunakan standar pelayanan armasi dalam menjalankan apotek maka tidak
akan tercapai derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Karena pelayanan
armasi adalah bentuk pelayanan dan tanggung jawab langsung proesi apoteker
dalam pekerjaan kearmasian untuk meningkatkan kualitas hidup
pasien;masyarakat.
Pendapat saya tentang pelayanan armasi di 7ndonesia masih sangat
buruk,saya katakan buruk bukan hanya saja di pengetahuan seorang armasis nya
melainkan dari etika dari seorang amasis tersebut. Dari yang saya pelajari seorang
armasis harus memiliki pengetahuan yang luas. "eorang apoteker harus
memberikan edukasi apabila masyarakat ingin mengobati diri sendiri untuk penyakit
ringan dengan memilihkan obat yang sesuai dan seorang apoteker itu juga harus
berpartisipasi secara akti dalam promosi dan edukasi seperti yang telah diajarkan
pada saat bakti armasi yaitu penyebaran lealet atau brosur, poster, penyuluhan,
dan lainlainnya.
E. Ke%a$a/an Pen'')naan Obat dan U,a3a 3an' D$a!)!an
#. Kasus 'uvanest
'elum lama ini meninggalnya dua pasien di 3umah "akit "iloam Karawaci,
Tangerang. Dugaan penyebabnya adalah tertukarnya isi obat anestesi 'uvanest
"pinal dengan asam traneksamat. 'uvanest "pinal yang diberikan kepada pasien
ternyata bukan berisi 'upivacaine yang merupakan obat bius, akan tetapi asam
traneksamat golongan antiibrinolitik yang bekerja mengurangi pendarahan.
Kemenkes memastikan tidak ada korban lain terkait kasus tersebut.
tertukarnya isi obat anestesi 'uvanest "pinal dengan asam traneksamat. ntuk
menghindari kasus serupa, 'adan Pengawas Obat dan -akanan 8'PO-9 juga telah
membekukan i0in edar obat 'uvanest "pinal.
20
7/26/2019 MAKALAHA D KUMPUL.doc
21/28
&. -eninggalnya 1eath edger
Pemain lim The Dark Knight yang dikenal dengan tokoh Joker. Tokohpsikopat dengan peran antagonis ini diperankan oleh 1eath >edger. -eninggal
dunia, "etelah dilakukan otopsi menyeluruh, para dokter menyimpulkan penyebab
kematian >edger adalah karena terlalu banyak mengonsumsi obat resep dokter.
$ktor ini dinyatakan mempunyai masalah susah tidur yang membuatnya merasa
gelisah.
Polisi setempat menyatakan >edger sama sekali tidak mengkonsumsi obat
terlarang, namun mereka menemukan bermacam resep dokter. "ebagaimana
dinyatakan petugas medis di 5ew Iork 4ity, >edger mengalami overdosis peresepan
kombinasi ?ycodone, hydrocodone, dia0epam, tema0epam, alpra0olam, dan
do?ylamine.
21
https://www.usd.ac.id/blog/lingkarstudi/wp-content/uploads/2015/04/LS-Gambar-2.pnghttps://www.usd.ac.id/blog/lingkarstudi/wp-content/uploads/2015/04/LS-Gambar-1.png7/26/2019 MAKALAHA D KUMPUL.doc
22/28
(. Pasien operasi otak meninggal akibat pemberian obat yang salah
>oretta -acpherson 8C*9 seorang pasien pengidap kanker otak meninggal di
"t. 4harles -edical 4entre, Oregon "$ akibat kesalahan pemberian obat oleh
tenaga medis pada bulan Desember &B#) yang lalu. >oretta yang seharusnya
menerima obat anti kejang justru menerima obat pelumpuh. Dokter 'oileau yang
menangani >oretta mengatakan dia benar diresepkan osenitoin untuk mengurangi
kejang tetapi seorang pekerja armasi kemudian keliru mengisi kantong 72 berlabel
7/26/2019 MAKALAHA D KUMPUL.doc
23/28
Kasus kesalahan obat selanjutnya dialami dua wanita hamil di "t. -ary
-edical 4entre pada pertengahan tahun &BBG. Dalam rentang waktu yang hampir
bersamaan, perawat yang menangani mereka keliru memberikan obat yang biasa
digunakan untuk memaksa janin mati dari rahim. "eorang wanita kehilangan bayi
kembar yang belum lahir dan wanita yang kedua melahirkan prematur seorang putri
yang mengalami kerusakan otak parah.
!anita yang putrinya mengalami kerusakan otak parah, Tesome "ampson,
menggugat Tenet 1ealthcare 4orporation sebagai induk dari "t. -ary -edical
4entre atas nasib malang yang dialami putrinya yang bernama Traniya. "ampson
yang harus menjalani bedrestsejak usia kehamilan lima setengah bulan seharusnya
menerima terapi progesteron supositoria sebagaimana dianjurkan oleh dokter untuk
mencegah persalinan prematur, akan tetapi sta rumah sakit keliru memberinya
dosis Prostin, obat yang digunakan untuk menginduksi persalinan dan mengusir
janin dari rahim setelah keguguran.
*. 'ayi nyaris tewas akibat perawat salah suntik obat
Kasus selanjutnya terjadi di $ceh pada bulan Desember &B#(. -ariana warga
kampong -eurandeh, >angsa >ama mulanya membawa bayinya yang baru berumur
() hari ke 3"D >angsa setelah mendapat rujukan dari dr.5ursal akibat diare yang
dialami sang anak. "eorang perawat akademi kebidanan 8akbid9 yang masih praktek
lapangan di rumah sakit tersebut, asalasalan menyuntikkan obat ke inus anaknya.
23
https://www.usd.ac.id/blog/lingkarstudi/wp-content/uploads/2015/04/LS-Gambar-5.png7/26/2019 MAKALAHA D KUMPUL.doc
24/28
$kibatnya bayi tersebut mengalami muntahmuntah dan lemas serta perut kembung
dan nyaris tewas.
Perawat akbid tersebut menyatakan bahwa memberikan ranitidin dan
norages kepada bayi tersebut atas perintah perawat bakti berinisial 4-. Ternyata
obat tersebut bukan buat anak saya, tapi pasien lain.
C. "eorang nenek meninggal setelah diberi obat yang salah
Dawn 'ritton, seorang nenek berusia C& tahun meninggal setelah mengalami
koma atal akibat mengkonsumsi pil untuk penderita diabetes padahal dirinya
menderita 4rohn atau peradangan saluran cerna. Kejadian yang terjadi pada tahun
&B#( ini disebabkan oleh
7/26/2019 MAKALAHA D KUMPUL.doc
25/28
Fdlie -asters seorang kakek dari 'irmingham, 7nggris, meninggal karena
kegagalan multi organ setelah menerima resep yang salah dari apotek. -asters
seharusnya menerima parasetamol untuk mengobati rasa sakit yang disebabkanoleh ulkus di kakinya, namun ia malah mendapatkan 2erapamil, obat yang
digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi, sebagaimana dilansir Daily -ail.
Pada saat yang sama, -asters juga mengkonsumsi obat untuk penyakit ginjalnya.
"etelah sopir pengantar obat menyampaikan bahwa dirinya tidak dapat
mengantar obat ke rumah -asters, seorang apoteker bernama -atthew 1urcomb
memutuskan untuk mengantar obat tersebut dalam perjalanan pulang dari kerja.
5amun, 1urcomb tidak sengaja mengambil resep yang salah. -asters pun
menerima dan meminum obat 2erapamil tanpa melihat kemasan.
1urcomb kemudian menyadari bahwa ia melakukan kesalahan dan melaju ke
rumah -asters untuk meyakinkan bahwa tidak terjadi hal yang buruk akibat
keteledorannya, namun setelah beberapa jam berlalu, -asters mengalami sesak
napas dan dibawa ke rumah sakit.
Dari kasus kasus di atas dapat disimpulkan bahwa,ketelitian dan kecermatan
seorang armasi harus di utamakan, baik itu dari pihak kearmasian maupun dari
pihak dokter dan perawat nya. Peran proesi seorang apoteker di apotek tidak lain
adalah melaksanakan kegiatan Pharmaceutical 4are atau asuhan kearmasian.
"alah satu tujuan utama asuhan kearmasian adalah meningkatkan kualitas hidup
25
https://www.usd.ac.id/blog/lingkarstudi/wp-content/uploads/2015/04/LS-Gambar-7.png7/26/2019 MAKALAHA D KUMPUL.doc
26/28
pasien. -aksudnya pasien yang sakit bisa menjadi sehat, dan pasien yang sehat
bisa menjaga kesehatannya tersebut.
Penerapan asuhan kearmasian yang baik atau EPP 8Eood Pharmaceutical
Practice9 di apotek telah diatur dalam Permenkes #B&H tahun &BB). Dalam PP no.
*# Pasal ayat & juga sudah dipaparkan, bahwa yang boleh melayani pemberian
obat berdasarkan resep adalah apoteker. "ecara tidak langsung tersirat bahwa
apoteker harus selalu ada di apotek untuk melakukan asuhan kearmasian.
'ila seorang apoteker ingin melaksanakan asuhan kearmasian,maka harus
memiliki 4ompetency, 4ommitment, dan 4are. $poteker sejatinya harus memiliki
kompetensi, maksudnya memiliki ilmu 8knowledge9 dan keterampilan 8skill9 dalam
melakukan asuhan kearmasian. 7lmu tersebut misalnya untuk obatobatan diabetes,
jantung, kolesterol harus diminum secara teratur, jangan berhenti kecuali konsultasi
dengan dokter. 4ontoh lain untuk salep kortikosteroid penggunaannya tidak boleh
ditekan di tempat yang luka dan jangan terlalu tebal mengoleskannya. 7normasi
inormasi seperti itu yang harus diberikan kepada pelanggan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
$poteker adalah seseorang yang mempunyai keahlian dan kewenangan di
bidang kearmasian baik di apotek, rumah sakit, industri, pendidikan, dan bidang lain
yang masih berkaitan dengan bidang kearmasian. $potek adalah sarana pelayanan
kearmasian tempat dilakukan praktek kearmasian oleh apoteker 8PP no. *# tahun
&BBG pasal # ayat #(9. Dalam hal ini praktek kearmasian adalah meliputi pembuatan
termasuk pengendalian mutu sediaan armasi, pengamanan, pengadaan,
penyimpanan dan distribusi obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep
dokter, pelayanan inormasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat, dan obat
tradisional.
26
7/26/2019 MAKALAHA D KUMPUL.doc
27/28
Keberadaan apotek membantu pemerintah dalam menjaga dan memelihara
kesehatan masyarakat. Pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan 37
menaruh harapan yang besar kepada peran serta proesi apoteker 8khususnya
apoteker pengelola apotek9 yang merupakan ujung tombak dalam pendistribusian
perbekalan armasi kepada masyarakat. 1al yang tidak kalah penting adalah bahwa
apotek merupakan suatu jenis bisnis retail yang harus dikelola dengan baik agar
memperoleh keuntungan guna menutup beban biaya operasional dan menjaga
kelangsungan hidupnya. ntuk dapat mengelola apotek, seorang apoteker tidak
cukup dengan berbekal ilmu teknis kearmasian saja, karena mengelola sebuah
apotek sama saja mengelola sebuah perusahaan. Dibutuhkan kemampuan
manajerial yang meliputi pengelolaan administrasi, persediaan, sarana, keuangan
dan pengelolaan sumber daya manusia.
DAFTAR PUSTAKA
$iken >. 1. dan 4larke ". .8&BB&9. Hospital nurse staffing and patient mortality, nurse
burnout, and job dissatisfaction. J$-$.
'awelle, "elleya 4intya, dkk. &B#(. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawat
Dengan Pelaksanaaan Keselamatan Pasien (Patient Safety) Di uang awat !nap
S"D #iun Kendage $ahuna.ejournal keperawatan 8eKp9 2olume#. 5omor
#.$gustus &B#(.
'ayang, $ndi Thenry., dkk. &B#(.%aktor Penyebab &edication 'rror Di S"D
nwar&akkatutu Kabupaten antaeng*
4ohen, -.3. #GG#. +auses of &edication 'rror, in +ohen* &**, ('d), &edication
'rror. $merican Pharmaceutical $ssociation: !ashington D4.
27
7/26/2019 MAKALAHA D KUMPUL.doc
28/28
Dwiprahasto 7. &BBC.-!nter.ensi Pelatihan untuk &eminimalkan isiko &edication
'rror diPusat Pelayanan Kesehatan Primer/, Jurnal 'erkala 7lmu Kedokteran &BBC,
2777.
Joyce >,Kee dan 1ayes Fvelyn 3. #GGC.%armakologi Pendekatan Proses
Keperawatan.Jakarta: FE4.
Ko0ier, 'arbara. &BBB. %undamental of 0ursing +oncept, Prosess, and Practice
Si1h edition* -enlo Park, 4aliornia.
28