31
MAKALAH PENGAYAAN JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENYULUHAN PERTANIAN PENGARUH MEDIA MASSA TERHADAP PETANI, PENYULUH, PENGUSAHA MUDA OLEH : VITRIA TAMPUBOLON 014.3.16.0414 JURUSAN PENYULUHAN PERTANIAN BERKELANJUTAN POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN (POLBANGTAN) MEDAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2019

MAKALAH - vitriatampubolonhome.files.wordpress.com€¦ · yang diharapkan.Dalam makalah ini membahas tentang Pengaruh Media Massa Terhadap Petani, ... yang digunakan dalam proses

  • Upload
    others

  • View
    16

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MAKALAH - vitriatampubolonhome.files.wordpress.com€¦ · yang diharapkan.Dalam makalah ini membahas tentang Pengaruh Media Massa Terhadap Petani, ... yang digunakan dalam proses

MAKALAH

PENGAYAAN JURNAL

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENYULUHAN

PERTANIAN

PENGARUH MEDIA MASSA TERHADAP PETANI, PENYULUH,

PENGUSAHA MUDA

OLEH :

VITRIA TAMPUBOLON

014.3.16.0414

JURUSAN PENYULUHAN PERTANIAN BERKELANJUTAN

POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN (POLBANGTAN) MEDAN

KEMENTERIAN PERTANIAN

2019

Page 2: MAKALAH - vitriatampubolonhome.files.wordpress.com€¦ · yang diharapkan.Dalam makalah ini membahas tentang Pengaruh Media Massa Terhadap Petani, ... yang digunakan dalam proses

i

KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang dalam saya sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha

Pemurah, karena berkat kemurahanNya makalah ini dapat saya selesaikan sesuai

yang diharapkan.Dalam makalah ini membahas tentang Pengaruh Media Massa

Terhadap Petani, Penyuluh, Pengusaha Muda sebagai salah satu tugas mata

kuliah Teknologi Informasi Pertanian.

Dalam proses penyusunan makalah ini, tentunya saya mendapatkan

bimbingan, arahan, koreksi dan saran, untuk itu saya ucapkan banyak terimakasih

kepada pihak yang telah membantu. saya juga menyadari bahwa terdapat banyak

kekurangan dalam penyusunan makalah ini, maka dari itu saya mengharapkan

kritik maupun saran yang membangun demi kesempurnaan makalah selanjutnya.

Demikian makalah ini saya buat semoga bermanfaat.

Medan, Maret 2019,

Penulis

Page 3: MAKALAH - vitriatampubolonhome.files.wordpress.com€¦ · yang diharapkan.Dalam makalah ini membahas tentang Pengaruh Media Massa Terhadap Petani, ... yang digunakan dalam proses

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

B. Tujuan ...................................................................................................... 1

C. Manfaat .................................................................................................... 1

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Komunikasi Media Massa ........................................................................ 4

B. Komunikasi Media Massa Terhadap petani .............................................. 5

C. Komunikasi Media Massa Terhadap penyuluh ......................................... 8

D. Komunikasi Media Massa Terhadap Pengusaha Muda ............................. 9

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Komunikasi Media Massa ........................................................................ 13

B. Analisis Komponen Kognitif Petani Terhadap Media Massa .................... 14

C. Intensitas Media Dalam Meningkatkan Kompetensi penyuluh .................. 18

D. Pengunna media Massa Terhadap Pengusaha Muda Melalui Internet ........ 21

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................................ 23

B. Saran .......................................................................................................... 24

V. DAFTAR PUSTAKA

Page 4: MAKALAH - vitriatampubolonhome.files.wordpress.com€¦ · yang diharapkan.Dalam makalah ini membahas tentang Pengaruh Media Massa Terhadap Petani, ... yang digunakan dalam proses

iii

DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman

1. Model Pengembangan Kompetensi Penyuluh Berbasis Media ................... 19

Page 5: MAKALAH - vitriatampubolonhome.files.wordpress.com€¦ · yang diharapkan.Dalam makalah ini membahas tentang Pengaruh Media Massa Terhadap Petani, ... yang digunakan dalam proses

iv

DAFTAR TABEL

No Judul Halaman

1. Frekuensi Pengunaan Media Massa ........................................................... 13

2. Tingkat Pengunaan media Massa ............................................................... 14

3. Pengetahuan petani Terhadap Leaflet di Daerah ....................................... 14

4. Pengetahuan Petani Terhadap Folder ......................................................... 15

5. Pengetahuan Petani Terhadap Poster ......................................................... 16

6. Pengetahuan Petani Terhadap Brosur ........................................................ 16

7. Analisis Komponen Kognitif .................................................................... 17

8. Sebaran Presntase Informasi yang diperoleh Penyuluh .............................. 18

9. Pekerja Menggunakan Internet .................................................................. 21

Page 6: MAKALAH - vitriatampubolonhome.files.wordpress.com€¦ · yang diharapkan.Dalam makalah ini membahas tentang Pengaruh Media Massa Terhadap Petani, ... yang digunakan dalam proses

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyuluhan merupakan ilmu sosial yang mempelajari sistem dan proses

perubahan pada individu serta masyarakat agar dapat terwujud perubahan yang

lebih baik sesuai dengan yang diharapkan. Penyuluh pertanian merupakan

pendidikan di luar sekolah yang ditujukan kepada para peternak dan keluarganya,

proses pendidikan ini terjadi karena adanya komunikasi yang dalam penyuluhan

pertanian proses komunikasi ini berjalan dua arah, yaitu antara penyuluh pertanian

sebagai pemberi sumber informasi dan peternak beserta keluarganya itu sendiri

sebagai penerima sumber dan sebaliknya. Pada sebuah penyuluhan diperlukan

suatu metode, teknik dan media yang tepat agar apa yang dsampaiakan kepada

peternak dapat tercapai. Salah satu kegiatan dalam penyelenggaraan penyuluhan

pertanian adalah penyampaian informasi dan teknologi pertanian kepada

penggunanya, informasi dan tekologi pertanian tersebut bisa disampaikan secara

langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan media penyuluhan.

Berbagai media penyuluhan dapat digunakan untuk mengemas informasi dan

teknologi yang akan disampaikan kepada petani sebagai pengguna teknologi.

Secara umum dapat dikatakan bahwa media merupakan suatu perantara

yang digunakan dalam proses belajar. Tujuan penggunaan media adalah untuk

memperjelas informasi yang disampaikan sehingga dapat merangsang fikiran,

hati, perasaan, perhatian dan kemampuan sasaran. Dengan demikian media

berperan penting dalam memberikan pengalaman konkrit dan sesuai dengan

tujuan penyuluh. Salah satu upaya dalam peningkatan produksi adalah

menyampaikan informasi pertanian yang bermanfaat bagi petani dan

keluarganya.Penyampaian informasi pertanian kepada petani dimaksudkan agar

petani dapat meningkatkan produksi usahataninya.Seiring dengan perkembangan

pertanian agar informasi dapat sampai pada petani diperlukan komunikasi yang

lancar antara petani dengan penyuluh. Petani dengan keterbatasan pengetahuannya

perlu memperoleh informasi pertanian guna meningkatkan produksi usahataninya.

Informasi pertanian itu selain diperoleh melalui penyuluhan pertanian yang

diberikan oleh penyuluh pertanian lapangan juga dengan memanfaatkan media

komunikasi yang pada saat ini telah berkembang dengan pesat.

Page 7: MAKALAH - vitriatampubolonhome.files.wordpress.com€¦ · yang diharapkan.Dalam makalah ini membahas tentang Pengaruh Media Massa Terhadap Petani, ... yang digunakan dalam proses

2

Inovasi dalam memberikan penyuluhan terhadap sasaran merupakan hal

yang sanga penting agar sasaran tidak merasa bosan dengan pesan dan informasi

yang diberikan oleh para penyuluh. Sering perkembangan zaman media

penyuluhan terus mengalami perkembangan dan menjadi suatu unsure penting

dalam proses penyuluhan. Kompetisi produk pertanian tidak hanya dalam tataran

lokal akan tetapi berubah menjadi global. Para petani dituntut untuk bisa

menyesuaikan dengan perkembangan zaman, sehingga petani yang bisa mengikuti

perkembangan zaman akan eksis. Sebaliknya, petani yang tidak bisa

menyesuaikan dengan perubahan semakin terpinggirkan. Oleh karena itu, peran

penyuluh menjadi penting sebagai fasilitator dalam mengembangkan potensi

petani. Sebagai konsekuensinya penyuluh dituntut untuk mampu menyesuaikan

dengan perubahan dan tuntutan masyarakat melalui proses belajar. Tuntutan

profesionalisme idealnya ditunjang oleh tenaga penyuluh yang profesional, namun

menurut Slamet (2008) tenaga-tenaga penyuluh yang profesional sesuai dengan

tuntutan lapangan belum cukup tersedia. Kondisi ini mengindikasikan perlunya

berbagai pihak untuk mengkaji bagaimana meningkatkan kualitas penyuluh.

Di era informasi ini banyak media yang dapat dimanfaatkan (by

utilization) untuk meningkatkan kemampuan penyuluh. Media tersebut khususnya

adalah media massa yang cenderung dinamis dan berkembang seiring perubahan

yang terjadi di masyarakat. Kelebihan lain, media massa dapat dimanfaatkan

secara fleksibel di mana atau kapan pun setiap ada kesempatan. Melalui

pemanfaatan media tersebut, penyuluh dapat belajar mengimbangi perubahan

yang terjadi dalam masyarakat. Oleh karena itu, menarik untuk dilakukan

penelitian tentang bagaimana intensitas pemanfaatan media massa dan media

massa apa yang memiliki pengaruh signifikan terhadap peningkatan kompetensi

penyuluh pertanian. Secara lebih rinci, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis

intensitas pemanfaatan media massa dalam peningkatan kompetensi penyuluh,

menganalisis kesesuaian substansi media massa dengan kebutuhan penyuluhan,

dan menganalisis media massa yang berpengaruh dalam peningkatan kompetensi

penyuluh.

Pemuda menurut Kementerian Belia merujuk kepada kelompok yang

berumur an tara 15 hingga 40 tahun berlandaskan beberapa faktor yang difikirkan

Page 8: MAKALAH - vitriatampubolonhome.files.wordpress.com€¦ · yang diharapkan.Dalam makalah ini membahas tentang Pengaruh Media Massa Terhadap Petani, ... yang digunakan dalam proses

3

Majlis Muda Malaysia (MBM) masuk akal untuk diterima; seperti matang dan

mampu berfikir secara positif. Pengusaha didefinisikan sebagai mereka yang

mengarnbil resiko, mendapatkan peluang dan berinovasi. kelornpok Muda

Pertanian yang produktif, kreatif dan imaginatif serta mempunyai daya saing yang

tinggi amat diharapkan di dalam kornunitas pertanian.

B. Tujuan

Adapun tujuan yang diinginkan dalam pembuatan makalah ini adalah

sebagai berikut:

1. Mahasiswa dapat mengetahui pengaruh media massa terhadap petani.

2. Mahasiswa dapat mengetahui pengaruh media massa terhadap penyuluh.

3. Mahasiswa dapat mengetahui pengaruh media massa terhadap pengusaha

muda.

C. Manfaat

Manfaat yang diharapkan setelah pembuatan makalah ini adalah sebagai

berikut :

1. Sebagai penyuluh pertanian di masa yang akan datang, mahasiswa dapat

memperkenalkan media massa ini kepada para petani

2. Sebagai penyuluh pertanian di masa yang akan datang, mahasiswa

menyampaikan pengembangan kompetensi penyuluh pertanian berbasis

media massa.

3. Sebagai penyuluh pertanian di masa yang akan datang, mahasiswa dapat

meningkatkan penggunaan media massa (televisi, radio dan surat kabar) di

kalangan pengusaha muda pertanian.

Page 9: MAKALAH - vitriatampubolonhome.files.wordpress.com€¦ · yang diharapkan.Dalam makalah ini membahas tentang Pengaruh Media Massa Terhadap Petani, ... yang digunakan dalam proses

4

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Komunikasi Media Massa

Komunikasi massa seringkali identik dengan audien yang relatif besar dan

heterogen (Wright, dalam Severin dan Tankard, 2001). Karena itu, media massa

merupakan media komunikasi publik yang sasarannya besar, pesannya bersifat

umum dan heterogen. Seiring perkembangan teknologi informasi dan komunikasi,

konsep komunikasi massa mengalami pergeseran. Realitas tersebut telah disadari

industri media massa (surat kabar, majalah, buku, radio, televisi, radio, dan

internet), sehingga saat ini sasarannya sudah cenderung spesifik (segmented).

Media massa menurut teori agenda-setting dari McCombs dan DL Shaw

(Sendjaja dan Sumawinardi, 1994) memiliki pengaruh dan penekanan informasi

tertentu terhadap masyarakat. Namun, teori ini diimbangi oleh teori Uses and

Gratifications dari Katz (Severin dan Tankard, 2001), bahwa pengguna (uses)

media atau khalayak adalah aktif dan selektif dalam menggunakan media untuk

memenuhi kebutuhan dan kepentingannya.

Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari

sumber kepada khalayak dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis

seperti surat kabar, film, radio, dan televisi (Cangara, 2002:134).

Dalam memahami Komunikasi Massa tidakan terlepas dari Media Massa

karena obyek kajian terbesar adalah peran dan pengaruh yang dimainkan media

massa. Media Massa atau pers adalah suatu istilah dipergunakan pada tahun 1920-

an untuk mengistilahkan jenis media yang secara khusus di desain untuk mencapai

masyarakat yang sangat luas. Dalam pembicaraan sehari-hari, istilah ini biasa

disebut dengan media. Masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah memiliki

ketergatungan dan kebutuhan terhadap media massa yang lebih tinggi dari pada

masyarakat dengan tingkat tinggi karena pilihan mereka yang terbatas.

Masyarakat dengan ekonomi tingkat lebih tinggi memiliki banyak pilihan dan

akses banyak media massa,termasuk bertanya langsung pada sumber ahli

dibandingkan mengandalkan informasi yang mereka dapat dari media massa

tertentu. Arti penting media massa, pernah menyodorkan beberapa asumsi pokok

berarti :

Page 10: MAKALAH - vitriatampubolonhome.files.wordpress.com€¦ · yang diharapkan.Dalam makalah ini membahas tentang Pengaruh Media Massa Terhadap Petani, ... yang digunakan dalam proses

5

a. Media merupakan industry yang berubah dan berkembang yang

menciptakan lapangan kerja, barang dan jasa serta menghidupkan indutri

lain yang terkait. Media juga merupakan indurtri sendiri yang memiliki

peraturan dan normanorma yang menghubungkan institusi tersebut dengan

masyarakat dan institusi social lainnya. Dipihak lain media di atur oleh

masyarakat.

b. Media massa merupakan sumber kekuatan alat control, managemen dan

inovasi dalam masyarakat yang dapat di daya gunakan sebagai pengganti

kekuatan atau sumber daya lainnya.

c. Media merupakan lokasi (norma) yang semakin berperan untuk

menampilkan peristiwa-peristiwa kehidupan masyarakat, baik yang

bertaraf nasional maupun internasional.

d. Media sering kali berperan sebagai wahana pengembangan kebudayaan,

bukan saja dalam pengertian pengembangan bentuk seni dan symbol tetapi

juga dalam pengertian pengambangann tata cara, mode, gaya hidup dan

norma-norma. 5. Media telah menjadi sumber dominan bukan saja bagi

individu untuk memperoleh gambaran dan citra realitas social, tetapi juga

bagi masyarakat dan kelompok secara kolektif. Media juga menyuguhkan

nilai-nilai dan penilaian yang dibaurkan dengan berita dan hiburan.

B. Komunikasi Media Massa Terhadap Petani

Komunikasi pertanian yaitu pernyataan antar manusia yang berkaitan

dengan kegiatan di bidang pertanian, baik secara perorangan maupun secara

kelompok yang sifatnya umum dengan menggunakan lambang tertentu.

Komunikasi pertanian mendukung terciptanya kemakmuran rakyat dan

berkelanjutan dengan peningkatan kemampuan untuk mengembangkan kapasitas

pemberdayaan masyarakat secara partisifasip, berkeadilan, dan berwawasan

lingkungan sehingga mampu menciptakan ketahanan sosial ekonomi. Terdapat

beberapa unsur dalam komunikasi pertanian diantaranya yang pertama adalah

komunikator yaitu orang atau petugas yang tugasnya menyampaikan informasi,

yang ke dua komunikan yaitu orang yang menerima pesan, yang ketiga adalah

pesan yaitu semua informasiyang berkaitan dengan bidang pertanian.

Page 11: MAKALAH - vitriatampubolonhome.files.wordpress.com€¦ · yang diharapkan.Dalam makalah ini membahas tentang Pengaruh Media Massa Terhadap Petani, ... yang digunakan dalam proses

6

Menurut Berelson dan Stainer (1964), penyuluhan adalah proses

penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain. Melalui

penggunaan simbolsimbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan

lain-lain. Sebagai suatu kegiatan, komunikasi pertanian dilakukan untuk mecapai

suatu kegiatan atau tujuan. Komunikasi pertanian merupakan proses pendidikan

non-formal bagi petani dan keluarganya. Tujuan komunikasi pertanian adalah

meningkatkan perilaku dan kemampuan petani sehingga dapat meningkatkan

kesejahteraannya (Van Den Ben dan Hawkins , 1996).

Komunikasi pertanian sebagai jembatan penyampaian pengetahuan

kepada petani merupakan faktor penting dalam penerapan teknologi pertanian

untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan petani melalui metode

penyampaian kepada petani sesuai dengan karakteristik wilayah dimana seorang

komunikan bekerja, sehingga petanin dapat menerima teknologi pertani yang

disampaikan dan dapat menerapkan teknologi pertanian tersebut dilapangan

dengan baik.

Komunikasi pertanian menjadi sebuah kebutuhan dalam tugas seorang

penyuluh pertanian. Peranan komunikasi pertanian menjadi sangat penting dalam

memajukan dan meningkatan kesejahteraan petani beserta keluarga tani.

Penyampaian informasi pertanian akan semakin efektif bila kita memahami

bagaimana sebenarnya konsep penyuluhan pertanian yang baik dan tepat sehingga

mampu tepat sasaran. Penerapan komunikasi pertanian yang efektif dapat

dilaksanakan dengan tiga metode antara lain:

a. Metode pendekatan kelompok, dimana dilakukan pengelompokan petani

berdasarkan lokasi tempat tinggal atau hamparan sawah.

b. Metode pendekatan massa, biasanya dilakukan secara massa dengan

tujuan target seluruh khalayak ramai dan meggunakan media informasi

seperti : tv, radio dan sebagainya.

c. Metode pendekatan individu, dimana penyuluh dapat melakukan

komunikasi dialogis terhadap petani dan informasi yang disampaikanpun

lebih tepat sasaran dan terarah, hanya saja sasarannya terbatas.

Kegiatan komunikasi pertanian meliputi kegiatan pengorganisasian,

pelaksanaan dan evaluasi program penyuluhan. Berkaitan dengan pelaksanaan

Page 12: MAKALAH - vitriatampubolonhome.files.wordpress.com€¦ · yang diharapkan.Dalam makalah ini membahas tentang Pengaruh Media Massa Terhadap Petani, ... yang digunakan dalam proses

7

program komunikasi pertanian hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain :

komunikasi pertanian, materi komunikasi, teknik serta metode yang digunakan

dalam kegiatan komunikasi pertanian tersebut. Manajemen komunikasi pertanian

yang baik menjamin terhadap keberhasilan program komunikasi pertanian.

Komunikasi adalah suatu proses yang dilakukan individu dalam hubungan

dengan individu lain, atau individu dalam kelompok, organisasi, maupun dalam

masyarakat guna menciptakan ,mengirimkan dan menggormasiunakan serta

mempertukarkan informasi untuk mengkoordinasikan lingkungannya dan orang

lain. Pertanian sebagai suatu subsistem dalam kehidupan manusia bertujuan untuk

menghasilkan bahan nabati dan hewani termasuk akuatik dengan penggunaan.

Karakteristik daerah yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan metode

komunikasi pertanian adalah musim (agroklimat), keadaan usaha tani, dan

keadaan lapangan. Keadaan musim akan berpengaruh terhadap metode

komunikasi pertanian yang digunakan. Misalnya, pada musim kemarau yang

panas sekali dan tidak ada penanaman dilapangan, kita tidak dapat melakukan

kegiatan demontrasi dilapangan, tapi sebaliknya dilakukan dirumah petani.

Sebaiknya pada musim penghujan dibeberapa daerah lebih banyak kegiatan

dilapangan. Jadi pemilihan metode komunikasi pertanian harus sesuai dengan

kondisi tersebut.

Keadaan usaha tani di suatu daerah akan turut mempengaruhi penetapan

metode komunikasi pertanian. Komunikasi pertanian pada waktu pengolahan

lahan akan berlainan dengan komunikasi pertanian pada saat panen dan pasca

panen. Metode komunikasi pertanian hendaknya dipilih sesuai dengan tahapan

perkembangan usaha tani yang berada dalam rentang waktu siklus usaha tani.

Mangunwidjaja dan Sailah (2008), teknologi pertanian dapat diartikan

sebagai penerapan dari ilmu – ilmu teknik dalam kegiatan pertanian. Secara

lengkap dari aspek ranah keilmuan, teknologi pertanian dapat diuraikan sebagai

suatu penerapan prinsip matematis dan sains alam dalam rangka pendayagunaan

secara ekonomis sumberdaya pertanian dan sumber daya alam untuk kepentingan

kesejahteraan manusia.

Page 13: MAKALAH - vitriatampubolonhome.files.wordpress.com€¦ · yang diharapkan.Dalam makalah ini membahas tentang Pengaruh Media Massa Terhadap Petani, ... yang digunakan dalam proses

8

C. Komunikasi Media Massa Terhadap Penyuluh

Dalam kontek pembangunan, media massa memiliki peran penting. Hasil

studi Schramm (Nasution, 2007) peran paling pokok media massa adalah

membantu menyebarluaskan informasi tentang pembangunan, dapat mengajar

melek huruf, serta keterampilan lainnya yang dibutuhkan untuk pembangunan dan

dapat menjadi penyalur suara masyarakat agar turut ambil bagian dalam

pembuatan keputusan. Media massa tidak hanya berperan dalam menimbulkan

dan memberikan informasi, tetapi lebih jauh dapat mengarahkan untuk tujuan-

tujuan penyuluhan dan pembangunan (Oepen, 1988). Dalam perkembangannya

terutama munculnya media internet, media juga memiliki fungsi interaktif dalam

menciptakan komunitas maya dan budaya maya, membina hubungan sosial,

termasuk dalam melakukan transaksi bisnis.

Media massa dalam kaitannya dengan media pembelajaran, setiap individu

(penyuluh) dapat melakukan proses belajar melalui media apa pun, sekalipun

media tersebut tidak dirancang khusus untuk proses belajar. Misalnya, individu

(penyuluh) dapat mengikuti siaran televisi tentang pencegahan Flu Burung.

Dengan membaca koran misalnya, penyuluh dapat belajar budidaya tanaman

jagung yang berhasil dikembangkan di suatu daerah. Begitu pun dengan media

lainnya, penyuluh dapat belajar dengan cara, waktu, dan tempat yang sesuai

dengan dirinya. Media seperti: suratkabar, majalah, buku, radio, televisi, dan

internet dapat dimanfaatkan oleh siapa pun yang bisa mengaksesnya sebagai

media belajar. Oleh karena itu, media massa yang beraneka ragam dan memiliki

banyak informasi ini apabila dimanfaatkan dapat meningkatkan kemampuan

penyuluh.

Konsep kompetensi mengacu pada pemikiran Boyatzis (1984), Spencer

and Spencer (1993), Sumardjo, (2008), yang disarikan bahwa kompetensi adalah

kemampuan yang dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan, dan didukung oleh

sikapnya yang dituntut dalam melaksanakan tugas pekerjaannya. Ini berarti

kompetensi penyuluh pertanian adalah kemampuan yang dilandasi oleh

pengetahuan, keterampilan, dan didukung oleh sikap yang dituntut dalam

melaksanakan tugasnya dalam memberdayakan petani. Penyuluh yang memiliki

kompetensi baik adalah penyuluh yang dapat memberdayakan petani atau

Page 14: MAKALAH - vitriatampubolonhome.files.wordpress.com€¦ · yang diharapkan.Dalam makalah ini membahas tentang Pengaruh Media Massa Terhadap Petani, ... yang digunakan dalam proses

9

meningkatkan partisipasi petani seluas-luasnya untuk menjadi subjek dalam usaha

pertaniannya.

D. Komunikasi Media Massa Terhadap Pengusaha Muda

Kewirausahaan merupakan kemampuan merangkai dan memberdayakan

semua yang dimiliki [3]. Hisrich dkk (2008) menganggap sebagai proses

penciptaan sesuatu yang baru pada nilai, menggunakan waktu dan upaya yang

diperlukan, menanggung resiko keuangan, fisik, serta resiko sosial, menerima

imbalan moneter yang dihasilkan, kepuasan dan kebebasan pribadi. Definisi

wirausahawan menurut Mas‟ud dan Mahmud [8] adalah orang yang bertanggung

jawab dalam menyusun, mengelola dan mengukur risiko bisnis, memiliki sifat

kreatif dan inovatif, selalu mengembangkan diri dengan penemuan baru.

Davis [2] menyatakan bahwa pada abad ke-21 ini, para wirausahawan

dengan perusahaan-perusahaan besarnya berperan penting dan berpotensi

besar dalam membentuk proses globalisasi. Potensi kewirausahaan menurut

Hendro [3] adalah kemampuan menciptakan kerja bagi orang lain;

mendirikan, mengembangkan dan melembagakan perusahaan sendiri;

mengambil resiko pribadi; kreatif menggunakan potensi diri, mampu

mengenali produk, mengelola proses produksi, menyusun operasi untuk

pengadaan produk, memasarkan, serta mengatur permodalannya.

Zimmerer dan Scarborough (2009) mengemukakan faktor pemicu

menjadi wirausahawan antara lain: pendidikan kewirausahaan, ekonomi

dankependudukan, ekonomi jasa, kemajuan teknologi, gaya hidup, dan peluang

internasional. Faktor pendukung menjadi wirausahawan menurut Hendro [3]

yakni: faktor individual, suasana kerja, tingkat pendidikan, personality, prestasi

pendidikan, dorongan keluarga, lingkungan dan pergaulan, selfesteem, dan

keterpaksaan atau keadaan.

a. Kreativitas Wirausahawan adalah orang kreatif dan inovatif yang

selalu mengembangkan diri untuk penemuan baru [2]. Edward [5]

berpendapat bahwa orang-orang berbakat akan mampu menjadi

wirausahawan sukses karena memiliki skill yang dibutuhkan untuk

aktivitas yang “kreatif”. Plotkin (1991) dalam Meng & Liang (1996)

[7] menyebutkan bahwa wirausahawan yang berhasil adalah yang

Page 15: MAKALAH - vitriatampubolonhome.files.wordpress.com€¦ · yang diharapkan.Dalam makalah ini membahas tentang Pengaruh Media Massa Terhadap Petani, ... yang digunakan dalam proses

10

memiliki sifat kreatif dan ingin tahu. Manimala [6] berpendapat ada

hubungan erat antara kreatifitas dan kewirausahaan. Kewirausahaan

tidak akan sukses tanpa kreatifitas, dan kreatifitas membutuhkan

implementasi nyata dalam pengembangannya.

b. Menyempitnya kesempatan kerja Tingkat pengangguran terbuka

cenderung meningkat dari keadaan sebelum krisis. Kesempatan kerja

yang makin sempit bisa dijadikan faktor pemicu untuk memilih

wirausaha sebagai peluang kerja [4].

c. Pendidikan Kewirausahaan Smilor (dalam Arvin 2004) menyatakan

terdapat lebih dari 1.400 Perguruan Tinggi Amerika Serikat menawarkan

berbagai kursus dan magang dalam kewirausahaan. Mereka memiliki

pusat kewirausahaan, konsentrasi gelar dalam kewirausahaan dan

penawaran kurikulum baru dalam bidang e-commerce.

d. Gaya hidup Zimmerer & Scarborough (2009) menyatakan bahwa salah

satu pemicu menjadi adalah gaya hidup. Orang dengan gaya hidup

mandiri dan suka kebebasan cenderung menyukai usaha sendiri; gaya

hidup masa kini dimana teknologi informasi semakin canggih akan

memudahkan individu menjalin dan mempererat koneksi dalam menjalin

usaha; seperti riset Woodward (2012) yang menyatakan bahwa system

dan jaringan kerja memainkan peran penting dalam meningkatkan

perkembangan peluang kewirausahaan.

e. Berani menanggung resiko Wirausahawan tidak takut menjalani

pekerjaan yang beresiko. Mereka menyadari bahwa prestasi yang lebih

besar hanya mungkin dicapai jika berani menerima resiko sebagai

konsekuensi terwujudnya tujuan [8].

f. Minat yang tinggi terhadap bisnis Wirausaha sukses selalu melakukan

sesuatu dengan penuh tanggungjawab dan tidak takut rugi. Hal ini erat

hubungannya dengan mempertahankan internal locus of control yaitu

minat kewirausahaan dalam dirinya (Zimmerer & Scarborough 1996).

g. Dorongan keluarga Keluarga sangat berperan dalam menumbuhkan dan

mempercepat seseorang untuk mengambil keputusan berkarier sebagai

Page 16: MAKALAH - vitriatampubolonhome.files.wordpress.com€¦ · yang diharapkan.Dalam makalah ini membahas tentang Pengaruh Media Massa Terhadap Petani, ... yang digunakan dalam proses

11

entrepreneur, karena orangtua berfungsi sebagai konsultan pribadi,

coach, dan mentornya [3].

h. Pengalaman mengelola bisnis. Riyanti (2003) dalam penelitiannya

menemukan bahwa 32,92 persen wirausahawan termasuk baru mulai

menjalankan bisnis, dan berhasil. Hal ini membuktikan bahwa

seorang wirausaha dapat berhasil melalui belajar sendiri dari

pengalaman, tidak harus memiliki leluhur yang berkecimpung dalam

dunia bisnis.

i. Pergeseran ke ekonomi jasa Riset Woodward (2012: 5) menyatakan fakta

bahwa sektor jasa dan perdagangan menjadi bidang wirausaha yang

sangat besar diminati oleh masyarakat Eropa. Zimmerer dan

Scarborough (1994: 1) beranggapan bahwa meledaknya sektor jasa

telah memperluas peluang bisnis. Hal ini menjadi pemicu bagi banyak

orang untuk membuka usaha sendiri, karena bisnis sektor jasa tidak

membutuhkan modal terlalu besar.

j. Faktor Usia Ronstandt (dalam Staw 1991) menyatakan bahwa

kebanyakan wirausaha memulai usaha antara usia 25 tahun sampai 30

tahun. Staw (1991) menyatakan bahwa umumnya pria memulai usaha

umur 30 tahun dan wanita 35 tahun. Survei Annual National Galluppada

siswa Sekolah Menengah Amerika Serikat menunjukkan 7 dari 10

siswa ingin memiliki bisnis setelah dewasa (Smilor dalam Arvin 2004).

k. Modal usaha Hendro [3] berpendapat bahwa modal banyak ragamnya.

Modal uang hanya salah satu dari sekian modal yang diperlukan. Lazear

[5] menyatakan bahwa modal utama wirausahawan adalah ketrampilan

yang cukup dalam berbagai bidang. Hal ini menjadi kunci kesuksesan

bisnis.

l. Keinginan berprestasi Zimmerer & Scarborough (1996), menyatakan

bahwa seorang wirausaha mempunyai obsesi mencapai prestasi tinggi

dan bisa menciptakannya, sehingga keinginan berprestasi dapat

mendorong seseorang terjun menjadi wirausahawan.

m. Fasilitas pemerintah. Pemerintah telah mencanangkan berbagai program

permodalan nasional, baik kredit usaha kecil, asuransi kredit, maupun

Page 17: MAKALAH - vitriatampubolonhome.files.wordpress.com€¦ · yang diharapkan.Dalam makalah ini membahas tentang Pengaruh Media Massa Terhadap Petani, ... yang digunakan dalam proses

12

lembaga penjaminan (Hardono 2004). Penelitian Charron dkk [1] juga

menunjukkan bahwa kualitas pemerintahan akan menentukan persebaran

wirausahawan di suatu daerah. Berdasarkan data kualitas pemerintahan

dari 172 daerah di 18 negara Eropa, daerah yang pemerintahannya

kurang baik, rata-rata akan memiliki perusahaan-perusahaan yang

secara signifikan lebih kecil hingga sedang saja ukurannya.

Page 18: MAKALAH - vitriatampubolonhome.files.wordpress.com€¦ · yang diharapkan.Dalam makalah ini membahas tentang Pengaruh Media Massa Terhadap Petani, ... yang digunakan dalam proses

13

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Komunikasi Media Massa

Tabel 1: Frekuensi Penggunaan Media Massa (n=134)

Uraian tingkat penggunaan yang dipaparkan dalam Tabel 4

menunjukkan uraian yang menyeluruh. Setiap tingkat mempunyai

persentasi responden yang terlibat. Nilai kumulatif untuk ketiga media massa

ini diperoleh menggunakan analisis deskriptif. Untuk makalah ini bagi

responden yang men cat at skor 0-1.99, penggunaan media massa mereka

dianggap lemah, bagi skor 2-3.99, penggunaan media massa mereka

dianggap berada pada tingkat menengah sedangkan bagi mereka yang

mencatatkan skor penggunaan dari 4-6, tingkat penggunaan mereka dianggap

berada pada tingkat yang tinggi. Sebahagian besar daripada responden tergolong

dalam kelompok yang menengah tingkat penggunaannya (44.8%). Ini diikuti

mereka yang tinggi tingkat penggunaan (41.8%) dan mereka yang lemah tingkat

penggunaan rnereka (13.4%).

Page 19: MAKALAH - vitriatampubolonhome.files.wordpress.com€¦ · yang diharapkan.Dalam makalah ini membahas tentang Pengaruh Media Massa Terhadap Petani, ... yang digunakan dalam proses

14

Tabel 2: Tingkat Penggunaan Media Massa (n=134)

yang disiarkan di televisi mendapat respond di kalangan pengusaha

Muda Pertanian? Program siaran apa pula yang paling sering ditonton kelompok

ini? Tabel 5 dapat mengupas persoalan ini. Berdasarkan skor min 1.34,

Program siaran "Agrojournal" adalah program siaran yang paling sering

ditonton oleh responden. Ini memberikan hipotesis bahwa program siaran ini

adalah program siaran yang paling banyak dapat menyampaikan informasi

pertanian kepada kelompok sasarnya. Hampir separuh dari responden (48.5%)

sering menonton Program siaran ini dan hanya 14.2% responden tidak

pernah menonton Program siaran ini.

B. Analisis Komponen Kognitif Petani Terhadap Media Komunikasi Massa

Komponen Kognitif adalah berupa pengetahuan, kepercayaan yang

didasarkan pada informasi yang berhubungan dengan objek Komponen ini akan

menjawab pertanyaan tentang apa yang difikirkan tentang objek. Artinya individu

memiliki pengetahuan terhadap objek terlepas apakah pengetahuan itu benar atau

salah(Mar’at, 2002). Dari hasil penelitian di dapat bahwa pengetahuan petani

sampel tentang media komunikasi massa bervariasi dari kurang tahu sampai tahu,

dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 3: Pengetahuan Petani Terhadap Leaflet di Daerah Penelitian Tahun 2014.

No Indikator Frekuensi Presentase

Ya Tidak Ya Tidak

1 Mengetahui

Bentuk Leaflet

47 1 97,9 2,1

Page 20: MAKALAH - vitriatampubolonhome.files.wordpress.com€¦ · yang diharapkan.Dalam makalah ini membahas tentang Pengaruh Media Massa Terhadap Petani, ... yang digunakan dalam proses

15

2 Leaflet Bermanfaat 47 1 97,9 2,1

Rata-Rata 47 1 97,9 2,1

Dilihat dari Tabel 3 dimana rata-rata persentase pengetahuan petani yang

dilihat dari dua indikator menunjukan pengetahuan petani tentang leaflet itu

tinggi, lebih lanjut di jelaskan beberapa hal indikator yang juga digunakan untuk

melihat pengetahuan petani tentang leaflet yaitu dilihat dari kemampuan petani

menyebutkan ciri-ciri leaflet, hasil wawancara menunjukkan keragaman ciri-ciri

leaflet yang di kemukakan petani seperti leaflet tidak dilipat, kalau informasi

tentang pertanian leaflet itu bewarna hijau dan juga mereka berpendapat leaflet

sangat berguna memberikan informasi untuk pengetahuan pertanian.

Tabel 4: Pengetahuan Petani Terhadap Folder di Daerah Penelitian Tahun 2014.

No Indikator Frekuensi Presentase

Ya Tidak Ya Tidak

1 Mengetahui

Bentuk Folder

46 2 95,8 4,2

2 Folder Bermanfaat

Bermanfaat

46 2 95,8 4,2

Rata-Rata 46 2 95,8 4,2

Dilihat dari Tabel 4 dimana rata-rata persentase pengetahuan petani yang

dilihat dari dua indikator menunjukan pengetahuan petani tentang folder itu tinggi,

lebih lanjut di jelaskan beberapa hal indikator yang juga untuk melihat

pengetahuan petani tentang folder yaitu dilihat dari kemampuan petani

menyebutkan ciri-ciri folder, hasil wawancara menunjukkan keragaman ciri-ciri

folder yang di kemukakan petani seperti folder berbentuk kertas yang dilipat-lipat,

berisi tentang petunjuk dan cara bertani dan juga mereka berpendapat folder

sangat berguna memberikan informasi untuk pengetahuan pertanian.

Page 21: MAKALAH - vitriatampubolonhome.files.wordpress.com€¦ · yang diharapkan.Dalam makalah ini membahas tentang Pengaruh Media Massa Terhadap Petani, ... yang digunakan dalam proses

16

Tabel 5: Pengetahuan Petani Terhadap Poster di Daerah Penelitian Tahun 2014.

No Indikator Frekuensi Presentase

Ya Tidak Ya Tidak

1 Mengetahui

Bentuk Poster

47 1 97,7 2,1

2 Poster Bermanfaat

Bermanfaat

47 1 97,7 2,1

Rata-Rata 47 1 97,7 2,1

Dilihat dari Tabel 5 dimana rata-rata persentase pengetahuan petani yang

dilihat dari dua indikator menunjukan pengetahuan petani tentang poster itu

tinggi, lebih lanjut di jelaskan beberapa hal indikator yang juga untuk melihat

pengetahuan petani tentang poster yaitu dilihat dari kemampuan petani

menyebutkan ciri-ciri poster, hasil wawancara menunjukkan keragaman ciri-ciri

poster yang di kemukakan petani seperti poster memiliki banyak gambar, hanya

sedikit tulisan nya. Mereka berpendapat poster sangat berguna bagi masyarakat

dalam memberikan informasi untuk pengetahuan pertanian, dan sangat berguna

bagi masyarakat yang kurang bisa baca tulis.

Tabel 6: Pengetahuan Petani Terhadap Brosur di Daerah Penelitian Tahun 2014

No Indikator Frekuensi Presentase

Ya Tidak Ya Tidak

1 Mengetahui

Bentuk Brosur

47 1 97,9 2,1

2 Brosur Bermanfaat

Bermanfaat

47 1 97,9 2,1

Rata-Rata 47 1 97,9 2,1

Dilihat dari Tabel 6 dimana rata-rata persentase pengetahuan petani yang

dilihat dari dua indikator menunjukan pengetahuan petani tentang Brosur

Page 22: MAKALAH - vitriatampubolonhome.files.wordpress.com€¦ · yang diharapkan.Dalam makalah ini membahas tentang Pengaruh Media Massa Terhadap Petani, ... yang digunakan dalam proses

17

itutinggi, lebih lanjut di jelaskan beberapa hal indikator yang juga untuk melihat

pengetahuan petani tentang brosur yaitu dilihat dari kemampuan petani

menyebutkan ciri-ciri brosur, hasil wawancara menunjukkan keragaman ciri-ciri

brosur yang di kemukakan petani seperti hanya sedikit tulisan nya dan memiliki

gambar-gambar. Mereka berpendapat brosur sangat berguna bagi masyarakat

dalam memberikan informasi untuk pengetahuan pertanian, dan sangat berguna

bagi masyarakat yang kurang bisa baca tulis.

Tabel 7: Analisis Komponen Kognitif Dilihat Dari Aspek Pengetahuan Petani

Terhadap Media Komunikasi Massa di Daerah Penelitian Tahun 2014.

No Variabel Frekuensi Persentasi

Ya Tidak Ya Tidak

1 Leaflet 47 1 97,9 2,1

2 Folder 46 2 95,9 4,2

3 Poster 47 1 97,9 2,1

4 Brosur 47 1 97,9 2,1

Rata-rata 46,75 1,25 97,3 2,6

Dari Tabel 7 dapat dilihat rata-rata petani memiliki kognitif positif

terhadap media komunikasi massa, ini berarti bahwa sebagian besar petani

memiliki pengetahuan tentang media komunikasi massa khususnya media cetak,

dimana petani tahu tentang bentuknya, ciri-cirinya dan keuntungannya.

Sedangkan petani yang berkognitif negatif terhadap media komunikasi massa

berjumlah sedikit.

Melihat dari keterangan di atas dapat dikatakan bahwa mayoritas petani

berkognitif positif terhadap media komunikasi massa. Hal ini dilihat dari

pengetahuan petani tentang media komunikasi massa. Baik dari bentuk, ciri

maupun keuntungannya. Negatifnya sikap petani disebabkan karena petani kurang

berhubungan (kontak) dengan media komunikasi massa, hal ini disebabkan oleh

keterbatasan waktu yang dimiliki oleh petani, sehingga petani kurang mengetahui

bentuk, ciri dan keuntungan mediakomunikasi itu sendiri.

Page 23: MAKALAH - vitriatampubolonhome.files.wordpress.com€¦ · yang diharapkan.Dalam makalah ini membahas tentang Pengaruh Media Massa Terhadap Petani, ... yang digunakan dalam proses

18

Pada daerah penelitian mayoritas petani tahu dengan media komunikasi

massa. Pengetahuan petani terhadap media komunikasi massa muncul berkat

adanya sosialisasi dan dedikasi serta loyalitas penyuluh pertanian lapangan

sebagai ujung tombak dalam mengenalkan dan menyebarluaskan informasi

dengan menggunakan media komunikasi massa ketengah-tengah petani.

C. Intensitas Pemanfaatan Media Dalam Meningkatkan Kompetensi

Penyuluh

Intensitas pemanfaatan media dalam meningkatkan kompetensi penyuluh

dalam katagori rendah. Secara lebih khusus intensitas pemanfaatan media massa

yaitu intensitas pemanfaatan koran, majalah, buku, radio dan internet cenderung

rendah, kecuali intensitas pemanfaatan media televisi cenderung tinggi.

Tabel 8: Sebaran Persentase Informasi yang diperoleh penyuluh dari Media Massa

= Tinggi

Keterangan:0 – 25 = Sangat rendah, 26 – 50 = Rendah, 51 – 75 = Sedang, 76 –

100= tinggi

Model pengembangan kompetensi penyuluh berbasis pemanfaatan media

dirumuskan berdasarkan hasil uji regresi yang selanjutnya dianalisis melalui

analisis jalur (path analysis) (Tabel 3). Melalui analisis jalur diketahui,

kompetensi penyuluh secara langsung dipengaruhi oleh: intensitas pendalaman

inovasi mandiri, intensitas pelatihan, intensitas pertemuan antar penyuluh, umur,

tingkat kondusivitas belajar, motivasi, dan intensitas pemanfaatan majalah.

Kompetensi penyuluh juga dipengaruhi secara tidak langsung oleh: pendidikan

formal, kepemilikan media komunikasi dan informasi, dan dukungan keluarga

melalui pemanfaatan media massa; peubah tingkat pendidikan formal, motivasi,

Page 24: MAKALAH - vitriatampubolonhome.files.wordpress.com€¦ · yang diharapkan.Dalam makalah ini membahas tentang Pengaruh Media Massa Terhadap Petani, ... yang digunakan dalam proses

19

dan tuntutan klien melalui pemanfaatan media terprogram; serta tuntutan klien

dan pendidikan formal melalui pemanfaatan media lingkungan.

Hasil pendalaman di Kabupaten Garut misalnya, seorang penyuluh yang

diakui kredibel di petani karena ia sering melakukan ujicoba secara mandiri.

Kegiatan uji coba ini dilakukan dengan modal pribadi karena lembaga penyuluhan

tidak mampu menyediakan baik lahan maupun biayanya. Hal ini bisa dilakukan

secara mandiri karena yang bersangkutan memiliki lahan pertanian yang cukup

dan memiliki usaha sayuran. Hasilnya, mampu meningkatkan kemampuannya

dalam bidang tanaman sayuran, sehingga menjadi contoh yang diikuti oleh petani

di tempat tugasnya.

Pendalaman inovasi mandiri yang merupakan proses belajar mandiri yang

dilakukan penyuluh yaitu dengan memanfaatkan berbagai media belajar. Hasil ini

menjadi menarik karena pada saat kondisi dukungan pemerintah daerah dan

lembaga penyuluhan rendah, sedangkan tuntutan klien/petani terhadap perubahan

penyuluhan terus meningkat. Ternyata belajar mandiri memiliki kontribusi yang

paling tinggi dalam meningkatkan kompetensi penyuluh. Beberapa penyuluh di

Karawang dan Garut melakukan ujicoba tidak hanya dilakukan di lahan

percobaan, tetapi juga dapat dilakukan pada lahan petani. Upaya ini bekerjasama

Page 25: MAKALAH - vitriatampubolonhome.files.wordpress.com€¦ · yang diharapkan.Dalam makalah ini membahas tentang Pengaruh Media Massa Terhadap Petani, ... yang digunakan dalam proses

20

dengan petani, biasanya ketua kelompok. Hasil ujicobanya disebarluaskan kepada

petani sekitarnya. Dalam hal ini petani percaya karena melihat langsung proses

dan hasil usahatani yang dilakukan oleh penyuluh tersebut. Namun kegiatan

ujicoba tersebut hanya dapat dilakukan oleh sebagian kecil penyuluh saja, karena

keterbatasan anggaran, lahan percobaan, kreativitas, dan dorongan individu

penyuluh untuk belajar secara mandiri. Oleh karena itu kompetensi penyuluh

masih cenderung rendah (belum sesuai harapan).

Media massa yang berpengaruh nyata dan langsung terhadap kompetensi

hanya majalah (Gambar 1). Hasil pendalaman diketahui bahwa majalah yang

dimiliki dan sering dibaca penyuluh adalah Majalah Sinar Tani. Majalah ini

memiliki subtansi yang sesuai dengan penyuluhan dan terbit dua kali dalam

sebulan oleh Departemen Pertanian serta didistribusikan kepada penyuluh PNS

secara kontinyu. Hal ini bermakna bahwa media massa yang subtansinya

dirancang secara khusus dan dilakukan secara kontinyu ternyata mampu secara

signifikan meningkatkan kompetensi penyuluh pertanian. untuk meningkatkan

kompetensi penyuluh salah satunya melalui pemanfaatan media massa yang

dirancang dan dilakukan secara kontinyu. Media massa lain seperti: koran, buku,

radio, televisi, dan internet memiliki karakteristik kelemahan dan kelebihannya

masing-masing. Oleh karena itu pemilihan media massa yang tepat, disesuaikan

dengan kebutuhan dan dukungan sarana lainya. Yang menarik dari temuan di sini

adalah pemanfaatan media televisi oleh penyuluh sangat tinggi dengan rataan skor

mencapai hampir 90 persen. Artinya penyuluh hampir tiap hari menonton televisi,

namun subtansi acara televisi masih didominasi oleh hiburan, padahal media ini

memiliki potensi besar untuk tujuan pendidikan. Hasil-hasil penelitian telah

membuktikan bahwa media televisi memiliki pengaruh positif terhadap hasil

pendidikan (Wilkinson, 1980), (Anwas, 2000). Secara lebih khusus, media

televisi telah dimanfaatkan secara penuh di negara China untuk pendidikan

penyuluh dan petani yang tersebar di seluruh daratan RRC.

Asumsi bahwa tingkat pendidikan formal berpengaruh langsung terhadap

kompetensi ternyata tidak terbukti dalam penelitian ini. Gambar 1 menunjukkan

bahwa pendidikan formal tidak berpengaruh langsung terhadap kompetensi

penyuluh. Pendidikan formal memiliki pengaruh tidak langsung secara signifikan

Page 26: MAKALAH - vitriatampubolonhome.files.wordpress.com€¦ · yang diharapkan.Dalam makalah ini membahas tentang Pengaruh Media Massa Terhadap Petani, ... yang digunakan dalam proses

21

melalui pemanfatan media massa, media terprogram, dan media lingkungan. Di

sisi lain total pemanfatan media massa, media terprogram, dan media lingkungan

berpengaruh secara signifikan terhadap kompetensi. Kondisi ini dapat diartikan

bahwa meningkatnya pendidikan formal penyuluh belum bisa meningkatkan

kompetensi penyuluh. Untuk dapat meningkatkan kompetensi ini lulusannya

masih perlu menempuh proses belajar melalui ketiga media belajar tersebut yaitu

media massa, media terprogram, dan media lingkungan. Cara lainnya adalah

lembaga pendidikan formal yang menyiapkan tenaga penyuluh terutama

kurikulum dan proses pembelajarannya perlu disesuaikan dengan pengalaman

belajar yang dilakukan melalui ketiga media belajar tersebut, antara lain proses

pembelajaran tidak hanya dalam tataran teori akan tetapi dipadukan dengan

praktek dan masalah-masalah pertanian yang terjadi dan dibutuhkan petani di

lapangan.

D. Pengguna Media Massa Terhadap Pengusaha Muda Melalui Internet

Tabel 9 : Pekerjaan Pengguna Internet

Pekerjaan Menggunakan

Internet

Presentasi %

Pekerja Informal 3 %

Pekerja diluar sektor formal &

informal

5%

Wirausah 27%

Karyawan 65%

Mayoritas pengguna internet di Indonesia di setiap provinsi bekerja

sebagai karyawan dan wirausahawan. Kemampuan teknis; seorang entrepreneur

perlu memiliki kemampuan memimpin, kemampuan manajemen bisnis dan

organisasi, yang di- dukung oleh kemampuan-kemampuan men- dengarkan, serta

gaya manajemen yang tepat, baik untuk melatih anak buah, bekerja sebagai

anggota tim, maupun untuk bergaul dan mem- bangun jaringan interpersonal.2).

Kemampuan dalam manajemen bisnis; seorang entrepreneur hendaknya memiliki

Page 27: MAKALAH - vitriatampubolonhome.files.wordpress.com€¦ · yang diharapkan.Dalam makalah ini membahas tentang Pengaruh Media Massa Terhadap Petani, ... yang digunakan dalam proses

22

kemampuan perencanaan dan penentuan sasaran yang baik, salah satunya untuk

menyusun rencana usaha. 3). Kemampu- an pribadi dalam entrepreneur; seorang

entre- preneur seyogyanya mampu mengendalikan berdisiplin, tidak gentar

mengambil risiko yang diperhitungkan, inovasi dan kreatif, berorientasi pada

perubahan, ulet, serta memiliki visi dalam menjalankan usaha dan kehidupannya.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam diri peserta didik telah

ada potensi berwirausaha atau pengusaha, maka tugasnya pendidik dan pihak

pengelola lembaga sekolah untuk mengembangkan potensi tersebut dengan

berbagai kesempatan yang dapat diikuti oleh peserta didik dalam membangun

masa depan- nya.

Page 28: MAKALAH - vitriatampubolonhome.files.wordpress.com€¦ · yang diharapkan.Dalam makalah ini membahas tentang Pengaruh Media Massa Terhadap Petani, ... yang digunakan dalam proses

23

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Sikap positif Petani terhadap terhadap media komunikasi massa

menunjukkan persentase lebih tinggi dibandingkan dengan sikap negatif. Ini

berarti bahwa petani memperlihatkan kecenderungan untuk menyenangi,

mendekati, menerima atau bahkan mengharapkan kehadiran media

komunikasi massa dilingkungan mereka.

Walaupun jumlah yang menonton program siaran pertanian tidak

begitu membanggakan, Program siaran televisi, radio, artikel dan berita

mengenai pertanian yang diterbitkan di Malaysia mempunyai potensi

untuk ditingkatkan. Kenyataan ini memberikan gambaran bahwa tingkat

penggunaan media massa di kalangan Pengusaha Muda Pertanian

adalah sarna. Ini memberikan tanda awal bahwa media massa mampu

menjadi medium penyampai informasi pertanian yang berpengaruh

kepada kelompok pemuda di bidang pertanian dan seterusnya dapat

menyemai minat kelompok ini dalam bidang pertanian.

Secara umum intensitas pemanfaatan media massa (koran, majalah/tabloid,

buku, radio, televisi, dan internet) dalam meningkatkan kompetensi

penyuluh rendah. Secara khusus intensitas pemanfaatan media seperti koran,

buku, radio, dan internet dalam kategori sangat rendah. Pemanfaatan

majalah dalam kategori sedang dan hanya intensitas pemanfaatan media

televisi dalam kategori tinggi. Substansi informasi dari media massa yang

diakses penyuluh secara umum kurang sesuai dengan kebutuhan

penyuluhan. Informasi media massa didominasi oleh unsur hiburan dan

informasi yang bersifat umum. Substansi media massa yang sesuai dengan

kebutuhan penyuluh pertanian hanya majalah

B. Saran

Masih kurangnya pengentahuan dan pemanfaatan media massa dikalangan

petani, penyuluh, dan enterpreneur . Perlu nya sosialisasi lebih mendalam dari

kegunaan media massa.

DAFTAR PUSTAKA

Page 29: MAKALAH - vitriatampubolonhome.files.wordpress.com€¦ · yang diharapkan.Dalam makalah ini membahas tentang Pengaruh Media Massa Terhadap Petani, ... yang digunakan dalam proses

24

Anonim.2013. Laporan Tahunan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi

Jambi.Jambi.

Berelson dan Stainer, 1964 Human Behaviour an Inventory of Scientifie. Finding.

New York: Harcurt, Brank 721.P. Gad, Thomas. 2001. 4D Branding.

Cangara, Hafied. 2007. Pengantar Ilmu Komunikasi, Edisi Revisi. Jakarta:

RajaGrafindo Persada

Ezhar Tamam, Rahim Md Sail, Zainal Abidin Mohamed, Amin Mahir

Abdullah, Mohammed Rezal Harnzah dan Zamre Yaacob. Kesediaan

Pengusaha Pertanian Bumiputra Berskala Mikro Menghadapi Cabaran

Sektor Pertanian. Siri MonografIPSAS Bil. 1/2007. Oepen, Manfred.

1988. Development Support Communication in Indonesia. Edisi Indonesia.

Hernanto, F. 2009. Ilmu Usahtani. Penebar Swadaya. Jakarta

Indrajit, Richardus Eko. 2000. Konsep dan Aplikasi eBusiness, Yogyakarta : Andi

Yogyakarta.

Mangunwidjaja, D dan I. Sailah. 2008. Pengantar Teknologi Pertanian. Jakarta:

Penebar Swadaya.

Meng, L.A, Liang, T.W. 1996. Intrepreneurs, Intrepreneurship and Entreprising

Culture. Paris: AddisonWisley Publishing Company. Arvin 2004)

Riyanti , 2003. Kewirausahaan Dari Sudut Pandang. Psikologi Kepribadian,

Grasindo., Jakarta.

Scarborough, 1994. oemanto, Wasty, Pendidikan Wiraswasta, Jakarta.

Page 30: MAKALAH - vitriatampubolonhome.files.wordpress.com€¦ · yang diharapkan.Dalam makalah ini membahas tentang Pengaruh Media Massa Terhadap Petani, ... yang digunakan dalam proses

25

Sendjaja, Sasa Djuarsa, dan Ilya Sumawinardi. 1994. Teori Komunikasi; Materi

Pokok Modul Universitas Terbuka, Jakarta: UT.Severin dan Tankard,

2001

Severin, J. Werner dan James W. Tankard. 2001. Communication Theory: Origin,

Methods, and Uses in The Mass Media. Eddison Wesley Lngman, Inc.

Van Den Ben dan Hawkins , 1996 Penyuluhan Pertanian. Kanisius. Yogyakarta.

Huraerah, Abu.2006. Dinamika Kelompok Konsep dan Aplikasi. PT

Refika.

Zimmerer dan Scarborough 2009. pengertiankewirausahaan/Pengert ian

Kewirausahaan Menurut Ahli _ Ilmu Akuntansi.htm.

Sumber :

Page 31: MAKALAH - vitriatampubolonhome.files.wordpress.com€¦ · yang diharapkan.Dalam makalah ini membahas tentang Pengaruh Media Massa Terhadap Petani, ... yang digunakan dalam proses

26

https://jurnaldikbud.kemdikbud.go.id/index.php/jpnk/article/download/501/342.

Judul : Pengembangan Kompetensi Penyuluh Pertanian Berbasis Media Massa

https://media.neliti.com/media/publications/264627-tingkat-penggunaan-media-

massa-televisi-a4c997c9.pdf

Judul : Tingkat penggunaan media massa (televisi, radio dan surat kabar) di

kalangan pengusaha muda pertanian malaysia

https://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:JGcOmcVfbQIJ:https://

online-

journal.unja.ac.id/index.php/jseb/article/view/2829+&cd=2&hl=id&ct=cln

k&gl=id

Judul : Sikap petani terhadap media komunikasi massa di desa malapari

kecamatan muara bulian kabupaten batanghari